xvi
LAMPIRAN A: TRANSKRIP WAWANCARA OWNER RESTORAN
Wawancara dengan Ibu Meliana selaku pemilik dari restoran Rendezvous.
P: Pewawancara / N: Narasumber
P: Selamat siang Kak Meliana, perkenalkan saya Ana dari Universitas Multimedia Nusantara ingin meminta izin untuk wawancara untuk kepentingan tugas akhir saya. Sebelumnya saya sudah pernah wawancara kakak melalui telepon ya kak, namun belum sempat terekam. Apabila berkenan, untuk kali ini saya izin untuk merekam juga ya kak.
N: Oh ya, tidak apa apa.
P: Pertama-tama, apakah kakak sekiranya bisa menceritakan sejarah berdirinya Rendezvous ini sendiri?
N: Dulu tahun 1968 itu sebenarnya tidak langsung buka usaha restoran, tapi kosmetik. Dulu, mama saya buka toko kosmetik di bioskop, namun karena bioskop tersebut tutup di tahun 1970-an, kami banting setir buka restoran di
xxvi
xvii
Cokroaminoto. Namun, karena kebakaran tahun 1984, restoran Rendezvous pindah ke Kebon Sirih, Menteng hingga sekarang.
P: baik. Kalau tidak salah informasi, restoran Rendezvous ini cukup terkenal ya kak? hingga mantan Presiden Soeharto dan keluarga cendana pun pernah makan di sini.
N: Iya, banyak sih sampai sekarang juga masih sering makan masakan Rendezvous. Bu Sigit, Pak Bambang, dan lainnya sering bungkus makanan Rendezvous.
P: Oh masih langganan hingga sekarang ya, kak. Nah untuk nama Rendezvous itu ada filosoinya kah kak?
N: Tidak sih, karena bagus saja. Di tahun 1973 sepertinya memakai bahasa Inggris itu sangat keren. Yang kasih nama itu papa saya. Kata orang sih arti nama Rendezvous itu pertemuan. Sebenarnya sih kenangan untuk pelanggan tersendiri ya, kadang ada pelanggan yang cerita bahwa restoran ini sudah berdiri semenjak zaman mereka pacaran, hingga sekarang sudah berkeluarga. Dulu semasa pacaran sering kesini.
P: baik, kak. Kalau untuk visi dan misi dari Rendezvous sendiri itu apa sih kak?
N: Ya, selama pelanggan masih berdatangan mah kita pasti akan tetap buka dan mempertahankan menu juga suasana di restoran. Kadang pelanggan juga suka memberi pesan untuk jangan merubah dekorasi yang dapat turut mengubah suasana di restoran. Alhasil, mama saya pun juga selalu mempertahankannya karena takut pelanggan-pelanggan jadi kangen.
xxvii
xviii
P: Oh, begitu ya. Mungkin banyak pelanggan yang juga teringat zaman dulu saat makan disini ya, kak? Jadinya ada sebuah perasaan familiar karena tidak ada yang berubah dari tempat ini.
N: Iya, justru itu. Pelanggan banyak teringat dengan memori mereka saat disini.
Ada yang bercerita bahwa dahulu sering kesini bersama mamanya, namun sekarang saat mamanya sudah meninggal, makan di restoran ini mengingatkan pelanggan kepada kenangan akan mamanya. Banyak yang kurang lebih seperti itu.
P: Oh baik, kak. Waktu itu kita juga sempat ngobrol soal kualitas masakan restoran ini ya, kak. Boleh tolong kak Meliana jelaskan?
N: Oh iya, kita disini pokoknya semuanya fresh sih. Gak nge-stock bahan masakan yang sampai berhari-hari. Semuanya fresh order maksimal untuk porsi 3 hari. Kita gak mau pakai frozen karena kualitasnya jelas berbeda. Makanannya juga semuanya baru dimasak setelah dapat order, bukan yang tinggal dipanaskan.
Minyak yang digunakan juga minyak kelapa (Barco) yang kualitasnya jelas berbeda dari minyak biasa. Makanan jadi lebih garing dan gurih. Bahan baku juga masih impor dari Hongkong.
P: Oh kalau kualitas dari Rendezvous begitu tinggi, berarti memang masyarakat yang ditargetkan itu lebih ke masyarakat SES A-B ya, kak?
N: Iya, kalau SES C mungkin harus sedikit berjuang ya untuk patungan, kalau tidak sih memang berasa.
P: Oh, tapi untuk harga makanan di Rendezvous pun tidak pernah naik selama beberapa tahun ya, kak?
xxviii
xix
N: Iya sudah 4 tahun. Jujur kita mengurangi keuntungan sih untuk menjaga relasi dengan pelanggan. Kadang ada yang komentar kok mahal banget sih tante. Kita jadi ga enak, jadi harga udah lama banget gak naik. Apalagi sekarang restoran semakin banyak bermunculan dengan layanan gojek, grab, tempat yang instagramable, rasa dan kualitas jadi nomor 2. Mengingat juga masa pandemi
sekarang, orang jauh lebih memilih usaha cathering dari pada makan makanan restoran. Dari pada sekali makan di restoran Rp 200.000,- , lebih baik pilih cathering yang harga maksimalnya Rp 100.000,- dan sudah bisa untuk satu
rumah.
P: Wah, iya betul masa pandemi ini memang ekonomi banyak yang terdampak.
Untuk wawancara kali ini sudah selesai sih, kak. Terima kasih ya untuk waktu yang diluangkan dan kerja sama kakak juga. Terakhir, saya minta foto bersama untuk data dokumentasi ya, kak.
xxix
xx
LAMPIRAN B: TRANSKRIP WAWANCARA PELANGGAN
1. Wawancara dengan Pak Victor dan Ibu Raihan.
P: Pewawancara / V: Bapak Victor / R: Ibu Raihan
P: Selamat siang, kak. Mohon maaf menganggu waktunya, perkenalkan saya Anna dari Universitas Multimedia Nusantara, sekarangs sedang menjalani semester akhir dan ingin meminta waktu kakak untuk wawancara singkat mengenai restoran ini, apakah kakak berkenan?
V: Oh, iya boleh.
P: Baik, kak, saya izin rekam juga ya percakapannya. Pertama-tama, dengan kak siapa saya berbicara?
V: Saya Victor.
P: Baik, Kak Victor, saya ingin bertanya, seberapa sering kakak makan di Rendezvous? Berapa hari seminggu mungkin? Atau berapa hari sebulan?
V: Saya makan disini sudah cukup lama, sekitar 15-16 tahun. Namun, karena tempat tinggal saya jauh, sebulan sih gak sampai sekali. Hanya kalau ada di
xxx
xxi
daerah sini saja. Di era pandemi ini, saya sudah makan disini dua kali. Dulu, saat saya masih berkantor di menteng, minimal makan disini satu bulan sekali.
P: Wah berarti kakak bisa terhitung langganan ya?
V: Bisa dibilang begitu. Karena orang tua saya juga kenal dengan generasi pertama pemilik restoran ini. Selain itu disini juga makanannya memang enak, tempatnya nyaman. Restoran ini juga merupakan Chinese restaurant yang oldschool dan kekeluargaan ya.
P: Oh, baik. Kalau untuk menu favorit di restoran ini apa, kak?
V: Saya biasa sih pesan bistik ayam, sayur kangkung. Kalau makan sendirian, karena dulu saya sering makan disini sendirian, sebelum berkeluarga, saya pesan siomay, mie baso.
P: Wah begitu. Sebenarnya apa sih yang bikin kakak ingin balik terus ke tempat ini?
V: homey environtment sih. Seperti makan dirumah gitu, seperti masakan ibu.
Kebetulan juga sekarang kan tinggalnya cukup jauh dengan ibu saya, jadi kalau makan disini rasanya makan masakan rumah. Dan ya, flashback saja, walk down the memory lane.
P: Apakah ada kejadian spesial mungkin di tempat ini yang buat kakak terpikat dengan tempat ini?
V: Kebetulan ada. Jadi dulu saya pernah buka bersama di bulan puasa bersama teman baik saya, sekarang teman baik say aitu sudah meninggal. Setiap kali kesini juga jadi ingat kepada teman baik say aitu. Karena dia juga sering makan disini.
Banyak lah memorinya. Dari persahabatan, hingga kenangan pribadi tentang
xxxi
xxii
restoran ini cukup banyak. Seperti Ibu Raihan juga baru pertama kali saya ajak makan disini.
P: Oh, ternyata begitu. Nah, kalau menurut Kak Raihan gimana nih kesan pertama makan disini?
R: Ya, menu-menunya oke. Masih masuk ke cita rasa orang Indonesia.
Restorannya homey.
P: Oh, begitu. Lalu kalau kakak-kakaknya mendeskripsikan Rendezvous ke dalam satu kata, kira-kira kata apakah itu?
R: Homey sih ya, seperti masakan rumahan.
V: Kalau saya, legendary.
P: Baik, itu saja sih kak, terima kasih banyak ya atas waktunya, terkahir saya izin berfoto bersama untuk bukti dokumentasi ya.
2. Wawancara dengan Ibu Ilona dan Ibu Inne.
P: Pewawancara / IL: Ibu Ilona / I: Ibu Inne
P: Selamat siang, kak. Mohon maaf menganggu waktunya, perkenalkan saya Anna dari Universitas Multimedia Nusantara, sekarangs sedang menjalani
xxxii
xxiii
semester akhir dan ingin meminta waktu kakak untuk wawancara singkat mengenai restoran ini, apakah kakak berkenan?
IL: Oh, iya boleh.
P: Baik, kak, saya izin rekam juga ya percakapannya. Pertama-tama, dengan kak siapa saya berbicara?
IL: Ilona.
I: Inne.
P: Baik, Pertama-tama saya ingin bertanya, seberapa sering kakak makan di Rendezvous? Apakah sudah langganan atau baru pertama kali makan disini?
I: Aku pertama kali, kak Ilonanya sudah sering. Makan siomay.
IL: Sebenarnya tidak sering-sering juga karena rumah kita jauh, di Duren Sawit.
Hanya kebetulan tadi ada pekerjaan di daerah sini dan ingin siomay. Kurang lebih 2 bulan sekali lah ke sini.
P: Oh, begitu. Lalu untuk menu favorit kaka di restoran ini apa saja?
IL: Soun goreng, Siomay, Pempek.
P: Nah, selain makanannya, yang spesial dan unik dari restoran ini tuh apa sih menurut kakak?
IL: Ya, rasanya tuh kayak zaman dulu punya, gitu aja. Taste nya klasik.
P: Berarti apa sih yang membuat kakak ingin balik lagi ke restoran ini?
IL: Ya, kalau lewat, ingin makan siomay atau makan yang ringan.
P: Oh oke, terakhir, Jika kakak-kakaknya mendeskripsikan Rendezvous ke dalam satu kata, kira-kira kata apakah itu?
IL: Ya kayak zaman dulu gitu, nostalgic gitulah.
xxxiii
xxiv I: Apa ya, spesifik. Unik gitu ya.
P: Baik, itu saja sih kak, terima kasih banyak ya atas waktunya, terkahir saya izin berfoto bersama untuk bukti dokumentasi ya.
3. Wawancara dengan Pak Andre dan Ibu Imel.
P: Pewawancara / A: Pak Andre / I: Ibu Imel
P: Selamat siang, kak. Mohon maaf menganggu waktunya, perkenalkan saya Anna dari Universitas Multimedia Nusantara, sekarangs sedang menjalani semester akhir dan ingin meminta waktu kakak untuk wawancara singkat mengenai restoran ini, apakah kakak berkenan?
A: Iya, sama Imel aja nih.
P: Baik, kak, saya izin rekam juga ya percakapannya. Pertama-tama, dengan kak siapa saya berbicara?
A: Andre I: Imel
P: Baik, Pertama-tama saya ingin bertanya, seberapa sering kakak makan di Rendezvous? Apakah sudah langganan atau baru pertama kali makan disini?
A: Kira-kira sebulan dua kali. Tapi rumahnya jauh.
xxxiv
xxv
P: Apa sih yang membuat kakak ingin balik lagi ke restoran ini?
A: Makanannya enak.
P: Biasa kakak pesan menu apa?
A: Bistik babi.
I: Fuyunghai kepiting.
P: Nah, selain makanannya, yang spesial dan unik dari restoran ini tuh apa sih menurut kakak?
A: Suasananya sih, suasananya jadul, nyaman.
P: Oh oke, terakhir, Jika kakak-kakaknya mendeskripsikan Rendezvous ke dalam satu kata, kira-kira kata apakah itu?
I: Jadul, rasa lamanya teringat. Familiar kayak masakan popo-popo zaman dulu.
P: Baik, itu saja sih kak, terima kasih banyak ya atas waktunya, terkahir saya izin berfoto bersama untuk bukti dokumentasi ya.
4. Wawancara dengan Pak Fian dan Pak Kerong.
P: Pewawancara / K: Pak Kerong / F: Pak Fian
P: Selamat siang, kak. Mohon maaf menganggu waktunya, perkenalkan saya Anna dari Universitas Multimedia Nusantara, sekarangs sedang menjalani
xxxv
xxvi
semester akhir dan ingin meminta waktu kakak untuk wawancara singkat mengenai restoran ini, apakah kakak berkenan?
F: Iya.
P: Baik, kak, saya izin rekam juga ya percakapannya. Pertama-tama, dengan kak siapa saya berbicara?
F: Fian
P: Baik, Pertama-tama saya ingin bertanya, seberapa sering kakak makan di Rendezvous? Apakah sudah langganan atau baru pertama kali makan disini?
F: Baru pertama kali makan disini. Diajak teman saya.
P: Oh begitu, memang tinggal di dekat sini kah?
F: Tidak, rumah saya jauh di Cibubur. Ini teman saya baru datang, dia yang sudah sering makan disini
P: Oh begitu, selamat siang, kak. Mohon maaf menganggu waktunya, perkenalkan saya Anna dari Universitas Multimedia Nusantara, sekarangs sedang menjalani semester akhir dan ingin meminta waktu kakak untuk wawancara singkat mengenai restoran ini. Dengan kak siapa saya berbicara?
K: Kerong.
P: Baik, Pertama-tama saya ingin bertanya, seberapa sering kakak makan di Rendezvous? Apakah sudah langganan atau baru pertama kali makan disini?
K: seminggu sekali.
P: Apakah kakaknya sudah langganan lama?
K: iya, sudah lama.
P: Menu favorit dari restoran ini bagi kaka kapa?
xxxvi
xxvii
K: Saya suka masakan babi, siomay, dan es pelajar.
P: Nah, selain makanannya, yang spesial dan unik dari restoran ini tuh apa sih menurut kakak?
K: Tempatnya enak, tidak terlalu ramai dan mudah dijangkau.
P: Oh oke, terakhir, Jika kakak-kakaknya mendeskripsikan Rendezvous ke dalam satu kata, kira-kira kata apakah itu?
K: Bagus.
F: Nikmat.
P: Baik, itu saja sih kak, terima kasih banyak ya atas waktunya, terkahir saya izin berfoto bersama untuk bukti dokumentasi ya.
xxxvii
xxviii
LAMPIRAN C: PENGUMPULAN DATA DARI KUESIONER
Kuesioner dilakukan terhadap 100 responden dengan jawaban sebagai berikut:
xxxviii
xxix xxxix
xxxx xxx
xxxi
LAMPIRAN D: KARTU KONSULTASI BIMBINGAN
xxxxi
xxxii xxxxii