BAB III METODE PENELITIAN
3.1.Tempat dan Waktu
Penelitian ini di lakukan di lahan pertanian kp.pendem daerah Karang Peloso Kabupaten Malang ,Jawa Timur selama 3 bulan , mulai bulan maret 2021 sampai bulan mei 2021.
3.2. Alat Dan Bahan
Alat yang di gunakan penelitian ini adalah timbangan,ember,parut ,belender ,pisau,alat dokumentasi dan saringan .Bahan yang di gunakan penelitian ini adalah biji kedelai varietas anjasmoro ,varietas grobogan,buah berenuk(Crescentia cujete, L) 2kg ,buah maja(Aegle marmelos) 2 kg ,dan aquades.
3.3. Pembuatan Ekstrak Insektisida Nabati
Menyiapkan alat-alat yaitu timbangan,ember,parut ,belender ,pisau,alat dokumentasi dan saringan yang digunakan untuk pembuatan pestisida nabati,lalu menyiapkan bahan-bahan yaitu biji kedelai varietas anjasmoro ,varietas grobogan, buah berenuk(Crescentia cujete, L) 2kg ,buah maja(Aegle marmelos) 2 kg ,dan aquades yang digunakan untuk pembuatan pestisida nabati,lalu menghaluskan buah maja dan buah berenuk menggunkan belender selama 1 menit,setelah halus di fermentasi semua bahan pembuatan pestisida nabati selama 1 minggu sampai warna nya kecoklatan,lalu hasil fermentasi tersebut di saring dengan menggunakan kain halus. Insektisida nabati untuk penelitian ini dibuat dengan cara fermentasi. Metode pembuatan ekstrak mengacu pada (Tenriola dkk, 2019).
3.3.1 . Pembutan Ekstrak Buah Berenuk 100%
Menyiapkan alat yaitu timbangan,ember,parut ,belender ,pisau,alat dokumentasi dan saringan dan bahan yaitu biji kedelai varietas anjasmoro,varietas grobogan,menimbang buah berenuk dan buah maja masing masing 2kg ,dan aquades ,lalu setelah itu membelah buah berenuk dengan alat gergaji,golok dan mengambil dagingnya yang ada di dalam buah , lalu nimbang daging buah berenuk 1kg,setelah itu daging buah berenuk di belender atau di parut sampai halus selama 1 menit, lalu menambahkan air pada belenderan 1 ml,setelah itu daging yang sudah dihalus kan di saring menggunakan saringan atau di saring menggunakan kain halus yang mudah air menyerap , lalu sesudah di saring air saringannya di masukan ke dalam botol 1liter ,setelah di masukan ke dalam boto lalu di fermentasi selama 1 minggu sampai warna nya kecoklatan
3.3.2. Pembutan Ekstrak Buah Maja 100%
Menyiapkan alat yaitu timbangan,ember,parut ,belender ,pisau,alat dokumentasi dan saringan dan bahan yaitu biji kedelai varietas anjasmoro ,varietas grobogan, menimbang buah berenuk dan buah maja masing masing 2kg ,lalu setelah itu membelah buah maja dengan alat gergaji/golok dan mengambil dagingnya yang ada di dalam buah , lalu menimbang daging buah maja 1kg,setelah itu daging buah maja di belender/di parut sampai halus selama 1 menit,lalu menambahkan air pada belenderan 1 ml ,setelah itu daging yang sudah dihalus kan di saring menggunakan saringan atau di saring menggunakan kain halus yang mudah air menyerap , lalu sesudah di saring air saringannya di masukan ke dalam botol 1liter ,setelah di masukan ke dalam boto lalu di fermentasi selama 1 minggu sampai warna nya kecoklatan.
3.3.3.Pembuatan Ekstrak Berenuk 40% + Maja 50% + Aquades 10%
Menyiapkan alat yaitu timbangan,ember,parut ,belender ,pisau,alat dokumentasi dan saringan dan bahan yaitu biji kedelai varietas anjasmoro ,varietas grobogan,menimbang buah berenuk dan buah maja masing masing 2kg lalu menyiapkan buah berenuk 40%,buah maja 50% ,yang sudah di ekstrak dan aquades 10% , lalu masukan ekstak berenuk 40% di tambah ekstrak maja 50% di tambah aquades 10% masukan ke dalam botol 1 ml, setelah di masukan ke dalam boto lalu di fermentasi selama 1 minggu sampai warna nya kecoklatan.
3.3.4.Pembuatan Ekstrak Berenuk 50% + Maja 40% + Aquades 10%
Menyiapkan alat yaitu timbangan,ember,parut ,belender ,pisau,alat dokumentasi dan saringan dan bahan yaitu biji kedelai varietas anjasmoro ,varietas grobogan, menimbang buah berenuk dan buah maja masing masing 2kg , lalu menyiapkan buah berenuk 50%,buah maja 40% ,yang sudah di ekstrak dan aquades 10% , lalu masukan ekstak berenuk 50% di tambah ekstrak maja 40% di tambah aquades 10% masukan ke dalam botol 1 ml, setelah di masukan ke dalam boto lalu di fermentasi selama 1 minggu sampai warna nya kecoklatan.
3.4.Metode Penelitian
Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Petak Terbagi (RPT) Petak Utama
V1 : Kedelai Anjasmoro V2 : Kedelai Grobokan
Anak Petak P0: Kontrol (air)
P1: Ekstrak Buah Berenuk 100%
P2: Ekstrak Buah Maja 100%
P3: Buah Berenuk 40% + Buah Maja 50% + Aquades 10%
P4: Buah Berenuk 50% + Buah Maja 40 % + Aquades 10%
3.4.1.Perhitungan Ulangan
Perhitungan cara menentukan jumlah ulangan adalah sebagai berikut:
(t-1) (r-1) ≥ 15 (10-1) (r-1) ≥ 15 9n - 9 ≥ 15 9n ≥ 15+9 9n ≥ 24 n ≥ 24 : 9
n = 2,66 dibulatkan menjadi = 3, denah percobaan di lapang disajikan pada (lampiran 1)
3.5.Pelaksanaan Penelitian 3.5.1.Persiapan Media
Persiapan media dimulai dari menyiapkan bahan-bahan yang digunakan meliputi ekstrak buah berenuk ,ekstrak buah maja ,dan aquades.
3.5.2.Persiapan Buah Berenuk dan Buah Maja
Menyiapkan buah berenuk dan maja masing masing buah 1kg ,setelah itu di belah di bagian tengahnya menggunakan buding ,setelah itu di ambil dagingnya lalu di timbang 1 kg,setelah itu di masukan pada alat penghalus(belender)dan di
tambah kan air 1ml ,setelah itu hasil belenderan tersebut di ambil dan di saring menggunakan kain kasa atau penyaring,setelah di saring di masukan botol ukuran 1ml ,setelah itu di fermentasi 1 minggu,setelah fermentasi sudah 1 minggu lalu di semperot kan pada tanaman kedelai umur 25 HST yg sudah di investsi hama ulat grayak.
3.5.2.Pencampuran Bahan
Menyiapkan pestisida nabati dilakukan dengan mencampurkan semua bahan yang telah ditimbang dan di ekstrak sebelumnya yaitu buah berenuk ,buah maja ,dan aquades.
3.5.3.Penyemprotan
Penyemprotan pada daun tanaman kedelai dilakukan setiap perlakuan pada umur 25 HST sebanyak 1mili setiap tanaman kedelai.
3.6.Parameter Pengamatan 3.6.1.Intensitas Serangan
Mulai pengamatan intensitas serangga dilakukan 32 HST .untuk pengamatan Intensitas serangan hama S. litura di lakukan setiap 3 hari sekali ,untuk perhitungan intensitas serangan menggunakan rumus Hendrival dkk(2013) sebagaiberikut.
𝐼𝑛𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑆𝑒𝑟𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 = ∑(𝑛 𝑥 𝑣)
𝑍 𝑥 𝑁 𝑥 100%
Keterangan:
n = jumlah daun dalam tiap kategoriserangan (1–4) v = nilai skala dari tiap kategoriserangan
Z = nilai skala dari kategori serangantertinggi N = jumlah daun yang diamati
Nilai skala untuk setiap kategoriserangan hama S. litura pada setiap varietas kedelai sebagai berikut.
serangan 0 = tidak ada serangan
serangan 1 = luas daun yang dimakan 1–25%
serangan 2 = luas daun yang dimakan 26–50%
serangan 3 = luas daun yang dimakan 51–75%
serangan 4 = luas daun yang dimakan 76–100%
3.6.2.Mortalitas Hama
Mortalitas hama terhadap larva dapat di amati dari pengamatan mortalitas Spodoptera L.pengamatan di mulai 32 HST untuk pengamatan dilakukan setiap 3
hari sekali dengan membandingkan jumlah hama yang mati dengan jumlah jumlah seluruh hama yang ada pada setiap perlakuan dan dinyatakan dalam bentuk presentase %. Untuk perhitungan presentase mortalitas menggunakan rumus Utami(2010) sebagai berikut:
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛 𝐾𝑒𝑚𝑎𝑡𝑖𝑎𝑛 (%) = ∑𝐿𝑎𝑟𝑣𝑎 𝑚𝑎𝑡𝑖
∑𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐿𝑎𝑟𝑣𝑎𝑥 100%
Apabila dalam control terjadi kematian larva diantara 5-20%, maka perlu dilakukan koreksi menurut formula Abbot seperti ini:
𝐴1 = (𝐴 − 𝐶)
( 100 − 𝐶)𝑥 100%
Dengan :
A1 = Angka kematian setelah di koreksi A = Angka kematian pada perlakuan C = Angka kematian pada control
3.6.3. Pengamatan Tinggi Tanaman
Pengamatan tinggi tanaman dilakukan pada umur 32 HST untuk pengamatan 1 minggu sekali dengan cara diukur dari permukaan tanah hingga ujung daun akhir menggunakan penggaris.
3.6.4. Pengamatan Jumlah Cabang
Pengamatan jumlah cabang dilakukan pada umur 32 HST untuk pengamatan 1 minggu sekali dengan cara menghitung dari seluruh cabang yang produktif.
3.6.5. Pengamatan Muncul Bunga
Pengamatan saat muncul bunga dilakukan pada umur 32 HST untuk pengamatan dilakukan satu kali pada saat muncul bunga
3.6.6. Pengamatan Jumlah Bunga
Pengamatan jumlah bunga dilakukan pada umur 32 HST untuk pengamatan 1 minggu sekali dengan cara menghitung jumlah bunga setiap perlakuan
3.6.7. Pengamatan Jumlah bunga jadi buah
Pengamatan jumlah bunga jadi buah dilakukan pada umur 32 HST untuk pengamatan 1 minggu sekali dengan cara menghitung bunga yang jadi buah.
3.6.8. Pengamatan Jumlah Polong Isi dan Hampa
Pengamatan jumlah polong isi dan hampa di lakukan pada saat pemanen dengan cara menghitung polong isi dan hampa pada setiap perlakuan.
3.6.9.Pengamatan Berat Biji Pertanaman
Pengamatan berat biji pertanaman di lakukan pada saat pemanen dengan cara menimbang biji pada setiap pertanaman.
3.7.Analisis Data
Analisis Data Menggunakan model RAK yang disusun secara petak terbagi (RPT),untuk mengetahuipengaruh intraksi dan masing-masing factor dan uji BedaNyata Jujur (BNJ) 5%, untuk mengetahui perlakuan yang terbaik.