• Tidak ada hasil yang ditemukan

J U R N A L I L M I A H KOMPUTASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "J U R N A L I L M I A H KOMPUTASI"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Volume 12 No : 1 ISSN Nomor : 1412-9434 2013

J U R N A L I L M I A H

KOMPUTASI

Komputer & Sistem Informasi

1-6

Studi tentang Penangkap Gerakan (Motion Capture) Manusia Bheta Agus Wardijono

7-15

Aplikasi Permainan Frogger Dengan Menggunakan Bahasa Pemrograman Microsoft Visual Basic 6.0

Munich Heindari Ekasari dan Fakhir Faiz

16-26

Penerapan Teknologi Augmented Reality Bidang Pendidikan Untuk Menjelaskan Materi Proses Pembuatan Chip

Mohamad Saefudin dan Ire Puspa Wardhani 27-35

Pengembangan Editor Sistem Partikel Stereographic untuk Simulasi Asap Bheta Agus Wardijono dan Mohammad Zulkifli Lubis

36-51

Implementasi Aplikasi Pembelajaran Dengan Metode Computer Assisted Instruction Ire Puspa Wardhani dan Alby Maulana Sidik

52-57

Analisis Kinerja Modulasi M-ary QAM Pada Sistem OFDM Aristyo Suhdartanto, Bheta Agus Wardijono

58-66

Algoritma Genetik dan Aplikasinya dalam Desain Coating thin-film Optik L.M. Rasdi Rere

67-74

Sistem Pembayaran Elektronis Menggunakan Mesin ATM Pada Jaringan Komputer Berbasis TCP/IP

Fivtatianti Hendajani dan Sunny Arief Sudiro

STMIK JAKARTA STI&K

Vol.12, Nomor: 1

Juni 2013

(2)

JURNAL ILMIAH KOMPUTASI

KOMPUTASI

Komputer & Sistem Informasi

DAFTAR ISI

Pelindung:

Prof. ES. Margianti, SE., MM Prof. Suryadi H.S., SSi., MM Drs. Agus Sumin, MMSI Penanggung Jawab:

Prof. Dr. Sarifuddin Madenda Dewan Redaksi/Reviewer:

1. Prof. Dr. Didin Mukhodim 2. Drs. Tjahjo Dwinurti T., MM 3. Prof. Dr. Sarifuddin Madenda 4. Dr. Lussiana ETP

5. Hj. Latifah, SSi., MMSI 6. Rosalina Lokolo, SE., MM 7. Eko Hadiyanto, SSi., MMSI 8. Dr. Pipit Dewi Arnesia

Pimpinan Pelaksana Redaksi : Ire Puspa Wardhani, SKom., MM Editor dan Layout:

1. Dr. Sunny Arief Sudiro 2. Dr. Bheta Agus Wardijono

3. Yudi Irawan Chandra, SKom., MMSI Sekretariat Redaksi

1. Sahni Damerianta P, SKom., MMSI (Koordinator)

2. Don Elsyafitra, SKom (Pj. Web) 3. Maria Sri Wulandari, (Pj. Adm) Adm dan Sirkulasi :

1. Edi Pranoto, SE., MM 2. Fitri Sjafrina, SKom., MMSI 3. Sunarto Usna, Drs., MMSI Alamat Redaksi :

Kampus STMIK Jakarta STI&K Jln. BRI Radio Dalam

Kebayoran Baru Jakarta Selatan Telp. (021) 7397973, 7210722

Fax. (021) 7210720 Email : info@ jak-stik.ac.id ISSN Nomor 1412-9434 Volume 12 Nomor 1 Tahun 2013

Redaksi menerima sumbangan naskah berupa artikel, hasil penelitian, atau karya ilmiah yang belum pernah dan tidak akan dipublikasikan di media lain.

Naskah sudah diterima redaksi selambat-lambatnya tanggal 10

1-6

Studi tentang Penangkap Gerakan (Motion Capture) Manusia

Bheta Agus Wardijono 7-15

Aplikasi Permainan Frogger Dengan Menggunakan Bahasa Pemrograman Microsoft Visual Basic 6.0

Munich Heindari Ekasari dan Fakhir Faiz

16-26

Penerapan Teknologi Augmented Reality Bidang Pendidikan Untuk Menjelaskan Materi Proses

Pembuatan Chip

Mohamad Saefudin dan Ire Puspa Wardhani 27-35

Pengembangan Editor Sistem Partikel Stereographic untuk Simulasi Asap

Bheta Agus Wardijono dan Mohammad Zulkifli Lubis 36-51

Implementasi Aplikasi Pembelajaran Dengan Metode Computer Assisted Instruction

Ire Puspa Wardhani dan Alby Maulana Sidik 52-57

Analisis Kinerja Modulasi M-ary QAM Pada Sistem OFDM

Aristyo Suhdartanto, Bheta Agus Wardijono 58-66

Algoritma Genetik dan Aplikasinya dalam Desain Coating thin-film Optik

L.M. Rasdi Rere 67-74

Sistem Pembayaran Elektronis Menggunakan Mesin ATM Pada Jaringan Komputer Berbasis TCP/IP

Fivtatianti Hendajani dan Sunny Arief Sudiro

(3)

Studi tentang Penangkap Gerakan (Motion Capture) Manusia

Bheta Agus Wardijono

STMIK Jakarta STI&K, Jalan BRI Radio Dalam, Jakarta Selatan

[email protected]

ABSTRAK

Motion capture merupakan proses perekaman gerakan nyata dalam kehidupan darisubjek sebagai urutan-urutan koordinat Cartesian dalam ruang 3D. Perekam gerakan optis (Optical Motion Capture) menggunakan kamera untuk merekonstruksi postur tubuh pelaku.

Salah satu pendekatan dengan menggunakan satu set kamera disinkronisasi untuk menangkap beberapa tanda yang ditempatkan di lokasi strategis pada tubuh. Sistem magnetik menggunakan sensor elektromagnetik sedangkan sistem mekanik menggunakan sensor mekanik untuk mendapatkan data gerakan. Sistem markerless, didasarkan pada visual hull dan kondisi sebenarnya dari subyek. Sebuah sistem motion capture memiliki aplikasi-aplikasi antara lain dalam komputer grafis untuk animasi karakter, dalam virtual reality untuk antamuka kontrol manusia , dan video game untuk simulasi realistis gerakan manusia. Dalam tulisan ini dibahas tentang teori, implementasi dan penelitian-penelitian yang telah dilakukan tekait dengan optical motion capture.

Kata Kunci: Motion captture, grafik, komputer, video, game, animasi

1. Pendahuluan

Secara umum, sistem penangkap gerakan (motion capture system) dapat dibagi dalam magnetik, mekanik, dan optik. Ketiga sistem penangkap gerakan ini menggunakan konsep yang berbeda satu sama lain dalam cara penangkapan gerakan untuk direpresentasikan menjadi data gerakan (motion data).

Sistem magnetik menggunakan sensor elektromagnetik yang dihubungkan kepada sebuah komputer dimana dapat memproduksi data 3 dimensi secara real time, dengan ongkos proses yang relatif murah. Namun demikian, sistem penangkap gerakan dengan magnetik ini memiliki hambatan karena adanya kabel-kabel, sehingga akan menghambat gerakan. Sistem penangkap gerakan mekanik menggunakan baju khusus yang diintegrasikan dengan sensor-sensor mekanik yang mencatat artikulasi gerak secara

real time. Sistem optik berdasarkan pada metode fotogrametri. Sistem optik memberikan akurasi yang tinggi lengkap dengan kebebasan bergerak, dan kemungkinan untuk adanya interaksi antara aktor yang berbeda dan memiliki biaya komputasi yang tinggi. Selain itu telah dikembangkan pula sistem penangkap gerakan yang tidak menggunakan marker (markerless) [1].

Sistem ini menggunakan metode visual hull (lambung visual) dan suatu model yang sebenarnya dari subyek.

2. Metode Penelitian

Dalam melakukan studi ini, dilakukan dengan pencarian literatur yang berkaitan dengan studi terdahulu di bidang motion capture. Dari studi- studi terdahulu tersebut kemudian juga dicari penelitian-penelitian yang telah dilakukan, serta dicari topik-topik yang berkaitan untuk pemanfaatan teknologi penangkap gerakan ini.

Jurnal Ilmiah KOMPUTASI, Volume 12 Nomor : 1, Juni 2013 ISSN : 1412-9434

1

(4)

3. Pembahasan

3.1 Motion Capture Optik

Optical Motion Capture (penangkap gerakan secara optik) adalah bidang penting dalam komputer vision, dan banyak digunakan dalam komputer grafis serta ditetili dalam banyak penelitian. Pentingnya Optical Motion Capture sebagian besar disebabkan oleh masalah-masalah yang relevan yang terlibat dalam proses dan untuk berbagai aplikasi untuk data gerak nyata. Gerakan realistis (nyata) diperlukan untuk melakukan sintesis dan analisis gerakan manusia. Sintesis gerak terdiri dari simulasi, kontrol, atau membuat gerakan objek/subjek yang baru. Dalam sintesis, data gerakan yang sudah direkam (capture) meningkatkan kepercayaan rendering manusia dan membawa kepribadian pada karakter animasi yang dihasilkan. Dalam analisis gerakan, yang informasi yang ditangkap ini digunakan untuk mengevaluasi beberapa aspek dari sistem rangka-otot (musculo-skeletal). sebuah optical motion capture adalah cara yang tepat untuk mengekstraksi informasi rinci dari subjek dalam rangka untuk melacak pergerakannya.

Optical Motion Capture selanjut- nya diklasifikasikan sesuai dengan jumlah tampilan (monocular atau multi-view ) dan penggunaan penanda (marker-based atau markerless).

Sistem monocular menggunakan gambar yang diperoleh oleh kamera tunggal, sedangkan multi-view sistem menggunakan gambar yang diperoleh secara simultan dan serentak oleh dua atau lebih kamera. Teknik monocular harus berurusan dengan ambiguitas dalam rekonstruksi pose 3D disebabkan oleh ambiguitas reflektif [2] dan singularitas kinematik [3]. Sebuah sistem berbasis marker akan mengukur lintasan dari titik sasaran (penanda) pada tubuh, sementara sistem markerless menghitung gerak parameter dari siluet yang diekstraksi atau fitur lainnya (misalnya tepi-tepi).

Optical Motion Capture (OMC) menggunakan kamera untuk merekonstruksi postur tubuh pelaku. Salah satu

pendekatan

mempekerjakan satu set kamera untuk menangkap beberapa disinkronkan spidol ditempatkan di lokasi strategis pada tubuh.

Sebuah sistem menangkap gerakan memiliki aplikasi dalam komputer grafis untuk animasi karakter, dalam realitas virtual untuk manusia kontrol antarmuka, dan dalam permainan video untuk simulasi realistis dari manusia gerak.

Terdapat dua jenis optical motion capture, yaitu passive marker dan active marker.

1. Motion capture with passive markers.

Sistem motion capture dengan passive marker mengguna-kan marker-marker yang dilingkupi dengan bahan retroreflektive untuk memantulkan cahaya yang dihasilkan disamping lensa kamera. Ambang (Threshold) dari kamera dapat disesuaikan sehingga hanya marker-marker yang memantul terang saja yang dapat diambil dengan mengabaikan kulit dan kain.

2. Motion capture with active markers.

Sistem motion capture dengan active marker menggunakan LED. Dengan berbantukan perangkat lunak yang digunakan untuk mengidentifikasi posisi-posisi relatifnya. Contoh dari penggunaan marker aktif adalah terlihat seperti pada gambar 1. berikut ini.

Gambar 1. Sebuah active marker resolusi tinggi (3.600x3.600) pada frekuensi 480 hertz

[4]

(5)

3.2 Motion Capture Magnetik

Sistem magnetik menggunakan sensor elektromagnetik terhubung ke komputer yang dapat menghasilkan 3D data secara real-time dengan biaya pengolahan rendah. Sistem magnetic motion capture data ini digunakan untuk mendapatkan informasi tentang joint parameters dari articulated hierarchy. Teknik ini memungkinkan untuk menentukan panjang tungkai/lengan, lokasi-lokasi penghubung (joint locations) dan penempatan sejumlah sensor untuk manusia tanpa pengukuran eksternal. Gambar 2. berikut memperlihatkan suatu motion capture magnetik.

Gambar 2. Sistem motion capture magnetik [5]

3.3 Motion Capture Mekanik

Sistem mekanis menggunakan pakaian khusus dengan mekanik terintegrasi sensor yang mendaftar gerak artikulasi secara real- time dan dengan tidak diperlukan pengolahan.

Sistem tersebut terdapat potensiometer untuk mengukur rotasi sendi dan diketahui panjang dan penghubung (links) yang kaku (rigid).

Gerakan manusia akan terekam dalam sistem

mekanik yang dirancang menyelimuti seluruh tubuh.

Gambar 3 memperlihatkan sistem motion capture mekanik tersebut.

Gambar 3. Motion Capture Mekanik [6]

Motion Capture Markerless

Teknik emerging dan penelitian dalam visi komputer (computer vision) mengarah ke perkembangan yang cepat dari pendekatan markerless untuk menangkap gerakan. Sistem Markerless seperti yang dikembangkan di Stanford, University of Maryland, MIT, dan Max Planck, tidak memerlukan subyek untuk memakai peralatan khusus untuk pelacakan gerakan. Algoritma komputer khusus dirancang untuk memungkinkan sistem dalam menganalisis beberapa aliran masukan optik dan mengidentifikasi bentuk-bentuk manusia, memecahkannya menjadi bagian-bagian untuk pelacakan (tracking)..

Metodenya berdasarkan pada hull visual reconstruction dan suatu peniruan subyek yang sebenarnya. Sebuah proses simulasi telah dikembangkan untuk mencocokkan suatu model menjadi visual hull.

Kemampuan pelacakan dan validasi kuantitatif metode ini dievaluasi dalam lingkungan virtual untuk suatu siklus berjalan yang lengkap.

Suatu rekonstruksi visual hull, dimana siluet subjek diproyeksikan dari berbagai kamera yang berbeda dalam suatu ruang.

Jurnal Ilmiah KOMPUTASI, Volume 12 Nomor : 1, Juni 2013 ISSN : 1412-9434

3

(6)

Perpotongannya akan menghasilkan visual hull, lokal cembung (locally convex) melalui perkiraan volume yang ditempati oleh subyek tubuh tersebut [7].

Gambar 4. Konsep rekonstruksi visual hull [7]

4. Penelitian-Penelitian Motion Capture

Penelitian-penelitian yang telah dilakukan dari peneliti sebelumnya tentang motion capture meliputi pengembangan pada sejumlah topik, antara lain: performance capture, menangkap gerakan (motion capture), data gerakan, menangkap data gerakan, data karakter animasi, tubuh manusia, dan animasi dari motion capture.

Dari topik penelitian yang telah dilakukan peneliti terdahulu, motion capture juga dimanfaatkan untuk keperluan efek-efek spesial, antara lain: capturing face motion with wrinkles, capturing cloth motion, capturing whole body skin deformation. Gambar berikut memperlihatkan contoh penelitian tentang menangkap geometri wajah

Gambar 5. Capture of Facial Geometry

Berikut ini adalah tabel dari penelitian berdasarkan pada topik penelitian yang berkaitan dengan motion capture.

Tabel 1. Penelitian Motion Cature dengan Topik Penelitian [9]

Tahun Topik Penelitian

2007 Performance Capture (1) Multi-Scale Capture of Facial Geometry and Motion, Bickel et al (2) Capturing and Animating Occluded Cloth, White et al (3) Practical Motion Capture in Everyday Suroundings, Vlasic etalr (4) Prakash: Lighting- Aware Motion Capture UsingPhotosensingMarke rs and Multiplexed Illumination, Raskar et al 2006 Motion Capture (1) Interaction Capture

and Synthesis, Kry et al (2) Capturing and Animating Skin Deformation in Human Motion, Park et al (3) Compression of Motion Capture Databases, Arikan (4) Motion Patches:

Building Blocks for Virtual Environments Annotaed With Motion Data, Lee et alt 2005 Motion Capture Data:

Interaction and Selection

(1) Action Synopsis: Pose Selection and Illustration, Assa et al

(2) Efficient Content- Based Retrieval of Motion Capture Data, Mueller et al (3) Performance Animation From Low- dimensional Control Signals, Chaiet al (4) Dynamic Response for Motion Capture Animation, Zordan et al 2004 Data-Driven

Character Animation (1) Speaking With Hands:

Creating Animated Conversational Characters From Recordings of Human Performance, Stone et al (2) Synthesizing Physically Realistc Human Motion in Low- Dimensional, Behavior- Specific Spaces, Safonovaet ali (3) Style-Based Inverse Kinematics, Grochow et al(4) Synthesizing Animations of Human Manipulation Tasks, Yamane et al

Contoh penelitian yang digunakan untuk topik motion capturing adalah Capturing Animation Skin Deformation in Human Motion, dari Sang Il Park dan Jessica

(7)

K Hodgins. Penelitian ini memiliki motivasi bagaimana menangkap deformasi otot dan kulit untuk kasus-kasus aktifitas yang dinamis, seperti membengkokan, menggoncangkan, dan meregangkan. Konsep penelitian ini tergambar dalam gambar berikut ini.

Gambar 6. Metode menangkap dan Animasi Deformasi Kulit [8]

Untuk penelitian jenis penangkap gerakan yang tidak menggunakan marker (markerless), topik penelitiannya antara lain:

back projection, visual hull, machine learning method dan organic motion. Tabel berikut memperlihatkan topik penelitian dari markerless motion capture.

Tabel 2. Topik penelitian pada markerless motion capture [9]

Tahun Topik Penelitian

2003 Back-projection Free-Viewpoint Video of Human Actors,Caranzaet alr

2005 VisualHull Markerless tracking of complex human motions from multiple views, Kehl et al

2006 Machine learning

method Learning Silhouette Features for Control of Human Motion, Ren et al

5. Simpulan

Telah diuraikan sistem motion capture untuk menangkap gerakan manusia melalui sejumlah

metode (optik, mekanik, magnetik dan markerless). Konsep dari masing-masing sistem serta topik penelitian terdahulu tentang motion capture telah juga diuraikan.

Simpulan dari jenis penangkap gerakan antara lain:

 Penangkap gerak berbasis penanda optik, penanganan oklusi penanda merupakan masalah yang menantang untuk sepenuhnya-otomatis dalam menangkap gerakan.

 Penangkap gerakan markerless berbasis optik, sulit untuk merekonstruksi pose saat bagian tubuh yang dekat satu sama lain (seperti lengan menyentuh batang tubuh). Pada keadaan itu, pelacakan gerakan mungkin tidak berhasil dengan baik.

Topik penelitian di bidang motion capture meliputi

performance capture, menangkap gerakan (motion capture), data gerakan, menangkap data gerakan, data karakter animasi, tubuh manusia, dan animasi dari motion capture.

Penangkap gerakan dapat dimanfaatkan untuk penelitian di bidang efek spesial, seperti untuk gerakan wajah, gerakan baju, gerakan kulit tubuh

.

Daftar Pustaka

1. S. CORAZZA, A Markerless Motion Capture System to Study Musculoskeletal Biomechanics: Visual Hull and Simulated Annealing Approach, Annals of Biomedical Engineering, Vol. 34, No. 6, June 2006.

2. Mundermann, A. Chaudhari, and T. P.

Andriacchi., Conditions that influence Jurnal Ilmiah KOMPUTASI, Volume 12 Nomor : 1, Juni 2013 ISSN : 1412-9434

5

(8)

the accuracy of anthropometric parameter estimation for human body segments using shape-from-silhouette.

SPIE-IS&T Electron. Imag.

5665:268– 277, 2005.

3. Leardini, A., L. Chiari, U. Della Croce, and A. Cappozzo, Human movement analysis using stereophotogrammetry Part 3: Soft tissue artifact assessment and compensation. Gait&Posture 21:212–

225, 2004.

4. http://www.comedyvideoscentral.com/

Performance_capture.html

5. James F. O'Brien, Robert E.

Bodenheimer, Gabriel J. Brostow, and Jessica K. Hodgins. "Automatic Joint Parameter Estimation from Magnetic Motion Capture Data". In Proceedings of Graphics Interface 2000, pages 53–

60, May 2000.

6. http://www.inition.com.au/inition/guid e.php?SubCatID_=20

7. S. Corazza, L. Mündermann, A. M.

Chaudhari, T. Demattio, C. Cobelli and T. P. Andriacchi. ”A Markerless Motion Capture System to Study Musculoskeletal Biomechanics: Visual Hull and Simulated Annealing Approach”. Annals of Biomedical Engineering, Vol. 34, No. 6. pp. 1019- 1029, June 2006.

8. Sang Il Park and Jessica K. Hodgins.

Capturing and Animating Skin Deformation in Human Motion. ACM Transaction on Graphics (SIGGRAPH 2006),25(3),pp 881-889,July 2006.

9. http://www.cse.ohiostate.edu/~parent/c lasses/888/Character/MotionCapture.p df

Gambar

Gambar 1. Sebuah active marker resolusi  tinggi (3.600x3.600) pada frekuensi 480 hertz
Gambar  3  memperlihatkan  sistem  motion  capture mekanik tersebut.
Gambar  4. Konsep rekonstruksi visual  hull [7]
Gambar 6. Metode menangkap dan Animasi  Deformasi Kulit [8]

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan pada hasil pengujian laboratorium diperoleh Rekomendasi untuk jenis penggalian yang dapat dilakukan pada kegiatan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil untuk persepsi dan animo terhadap obat tradisional, potensi pengembangan obat tradisional, pengobatan

Berdasarkan hasil dari nilai statistik pada hasil memprediksi harga pembukaan Bitcoin model tersebut memperoleh ni- lai koesien determinasi (R 2 ) sebesar 0.968 dan nilai error

Hasil penelitian dan pengembangan: secara keseluruhan media Puzzle dan Coloring Book pencak silat dengan pokok bahasan materi (kuda-kuda , tangkisan, pukulan, sikutan,

Uji hedonik untuk menilai tingkat kesukaan produk dilakukan pada panelis tidak terlatih sebanyak 60 orang terhadap parameter uji hedonik meliputi warna, aroma, rasa,

We have achieved a decentralized electronic voting system built on top of Ethereum blockchain that enable the voting result to be immutable so it cannot be tampered by any

Objek penelitian ini adalah perilaku konsumen saat berbelanja secara online yang meliputi perilaku impulse buying khususnya pada Mahasiswa reguler Fakultas Ekonomi

1 Nomor 1 Halaman 1-184 Mei 2016 ISSN: 2442-7578  PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGETAHUAN TRADISIONAL PADA ERA MASYARAKAT EKONOMI ASEAN MEA DAN IMPLIKASINYA BAGI BANGSA