• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dampak Penggunaan Kanal-C 5G Berangsur Teratasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Dampak Penggunaan Kanal-C 5G Berangsur Teratasi"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1

Dampak Penggunaan Kanal-C 5G Berangsur Teratasi

alah satu perangkat terpasang di pesawat komersial untuk dapat melakukan autoland (pendaratan tanpa intervensi kendali pilot = bukan manual) adalah adanya alat pengukur ketinggian otomatis berakurasi tinggi. Keterpasangan alat ini menjadi lebih penting lagi di saat penerbangan dalam instrument meteorological condition dengan jarak pandang landasan di bawah normal. Alat itu dikenal dengan nama radio altimeter juga disebut sebagai radar altimeter. Radio altimeter mulai dipergunakan pertengahan 1950. Alat ini dalam perangkat pesawat masuk dalam kelompok surveillance bukan komunikasi, atau navigasi. Baik surveillance, komunikasi dan navigasi adalah perangkat keselamatan yang membutuhkan spektrum radio. Tanpa kelengkapan ketiga infrastruktur tersebut penerbangan yang selamat tidak akan terjadi. Ramai diwartakan di Amerika, terkait dengan alat ini yang diawali ketika AT&T dan Verizon, 2 perusahaan besar telekomunikasi dan wireless yang akan mempergunakan kanal-C 5G di awal tahun 2022.

Peluang terjadinya gangguan sudah diinformasikan oleh ICAO sejak 25 Maret 2021 kepada seluruh otoritas negara anggota, seiring dengan dikeluarkannya ICAO State Letter nomor 74/1-21/22. Berbicara tentang

(2)

2

kanal-C, sekurang-kurangnya ada 2 badan atau komisi yang menjadi rujukan di Amerika, IEEE (the Institute of Electrical and Electronics Engineers) dan FCC (the U.S. Federal Communications Commission).

Kanal-C (di Indonesia juga disebut sebagai pita frekuensi-C) sebagai padanan kata C-Band menurut IEEE adalah bagian spektrum elektro magnet microwave dalam frekuensi antara 4,0 sampai 8,0 GHz. Namun FCC berbeda dengan IEEE dalam pembatasan range C-Band yaitu antara 3,7 – 4,2 GHz. Kanal-C adalah pita frekuensi yang banyak dipergunakan untuk transmisi hubungan berbasis satelit seperti Wi-Fi, cordless telepon, surveillance dan sistem radar cuaca. Pembagian interval frekuensi atau dikenal dengan sebutan alokasi frekuensi, diatur dan ditetapkan secara intenasional oleh ITU (International Telecommunication Union, sebuah badan di bawah PBB). Untuk diketahui bersama bahwa khusus untuk alokasi frekuensi radio penerbangan yang meliputi kepentingan tugas-tugas keselamatan, keamanan, efisiensi dan sebagainya diatur bersama antara ITU dengan ICAO.

Beberapa waktu terakhir ini ramai diberitakan dunia tentang penggunaan kanal-C 5G yang akan mulai dipergunakan di Amerika di awal 2022 oleh 2 perusahaan telekomunikasi terkenal AT&T dan Verizon. Rencana tersebut segera ditanggapi oleh 2 perusahaan pembuat pesawat Boeing dan Airbus, yang pada intinya memperingatkan FAA dan kedua perusahaan tersebut atas penggunaan kanal-C 5G untuk umum di sekitar bandar udara yang diperkirakan besar kemungkinannya dapat menimbulkan interference (gangguan) terhadap alat surveillance yang sudah eksis dipergunakan selama ini, yaitu radio altimeter. Kedua perusahaan tersebut sempat sepakat menunda pemakaiannya sampai beberapa saat selama FAA melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap jenis pesawat dan fasilitas telekomunikasi bandar udara.

(3)

3

Sebagaimana disebutkan di atas, bahwa lebar kanal fungsi perangkat radio altimeter di pesawat

ditetapkan secara bersama oleh ITU dan ICAO untuk alokasi penggunaannya berada di antara rentang kanal frekuensi 4,2 – 4,4 GHz. Rentang kanal tersebut (biasa juga dipadankan dengan sebutan sebagai pita frekuensi) adalah masuk

alokasi Aeronautical Radionavigation Service disingkat ARNS, berdasarkan ketetapan internasional yang secara eksklusif (dipergunakan secara khusus) diperuntukkan bagi instalasi radar altimeter yang terpasang di pesawat.

Radio altimeter pesawat adalah perangkat bermodulasi radar yang bekerja dengan mempergunakan gelombang pendek FM di rentang tersebut di atas (Frequency Modulated Continuous Wave = FMCW). Pita frekuensi C disebut juga pita C adalah satuan spektrum frekuensi yang pertama kali ditemukan dalam sistem komunikasi satelit. Pita frekuensi ini memiliki besaran 3.7 hingga 4.2GHz untuk downlink dan 5.925-6.425GHz untuk uplink.

Cara kerja alat ini dengan memancarkan gelombang melalui pancaran transmitter dan diterima melalui receiver (lihat gambar). Transmitter yang terpasang di perut pesawat tekirim melalui antenna transmitter di bagian depan dan akan menerima kembali pantulannya setelah mengenai permukaan (landasan) untuk diterima di alat penerima (receiver) melalui antenna receiver yang terpisah yang ditempatkan di bagian tengah perut pesawat.

Alat ini mulai berfungsi mengukur ketinggian bila pesawat sudah berada di altitude di bawah 5.000 kaki.

Selisih delay pantulan dan penerimaan itulah yang akan menetapkan berapa ketinggian pesawat saat itu yang diukur antara roda pesawat

(4)

4

terhadap permukaan landasan yang kemudian ditampilkan di layar monitor di kokpit atau disampaikan dalam bentuk suara dengan satuan ukuran tinggi vertikal yang bisa dalam feet atau meter (diucapkan dalam bentuk suara oleh mesin alat tersebut dan terdengar sebagai 1000 = one thousand…. 500 = five hundred, 400, 300 dst sampai 50 = fifty, 40, 30…..

dan mendarat). Selama ini penggunaan kanal untuk altimeter dari 4,2GHz sampai dengan 4,4GHz saja, namun sejak dipergunakannya kanal-C 5GHz untuk umum, dikhawatirkan akan menimbulkan gangguan. Akurasi dan resolusi radio altimeter terbatas sampai beberapa feet karena terbatasnya lebar kanal (bandwidth) dari 200MHz dalam kanal frekuensi 4,3GHz. Akurasi dinyatakan cukup memenuhi bahkan untuk pendaratan otomatis sebuah pesawat jet komersial berukuran lebar.

FAA sudah lama mengantisipasi masalah yang bakalan muncul ini, dengan melakukan pemeriksaan terhadap beberapa jenis pesawat yang mempergunakan radio altimeter. Tidak semua pesawat mempergunakan RA, kebanyakan adalah pesawat berukuran kecil yang biasa terbang dengan aturan terbang secara visual umumnya tidak mempergunakan radio altimeter. Jadi pada umumnya pesawat komersial berukuran besar yang dilengkapi oleh RA untuk bisa melakukan pendaratan secara autoland.

Sampai dengan Rabu 19/1/2022 diwartakan oleh sumber artikel ini, upaya badan federal penerbangan Amerika (FAA) telah mengizinkan 62

% armada pesawat di Amerika untuk dipergunakan dalam pendaratan dengan jarak pandang rendah menyusul penggunaan kanal-C 5G di bandar udara. Keputusan tersebut dilakukan setelah badan tersebut melakukan serangkaian pengetesan masal terhadap berbagai jenis pesawat jet komersial berperangkat radio altimeter. Jumlah ini merupakan kenaikan dari sebelumnya 45% di minggu terakhir.

Diharapkan mulai Kamis 20/1/2022 secara bertahap jumlah pesawat dan bandar udara yang dirilis selamat untuk dipergunakan akan terus bertambah jumlahnya. Jenis pesawat yang sudah dirilis penggunaan perangkat radio altimeter terutama di saat cuaca dengan jarak pandang rendah di bandar udara yang mempergunakan jaringan spektrum C-band 5G sampai saat ini adalah Boeing 717s, 737s, 747s, 757s, 767s dan 777s, 787s. Sedangkan dari Airbus adalah A320, 321s, 330,340,350 dan 380s, termasuk juga untuk jenis pesawat Embraer dari Brazil. Pemeriksaan tersebut juga dilakukan terhadap fasilitas telekomunikasi bandar udaranya.

(5)

5

Pada prakteknya penggunaan autoland adalah sesuatu yang tidak selalu direkomendasikan untuk digunakan bagi pendaratan pesawat komersial, bahkan tidak diperbolehkan bila faktor cuaca tidak memenuhi syarat (strong crosswind atau gusty). Namun berita terkait tentang keselamatan akibat dampak C-Band 5G ini walau baru sebatas kemungkinan berpotensi menimbulkan kecelakaan, telah cukup menghebohkan masyarakat dan menjadi berita utama dibeberapa media sosial di Amerika. Bagaimana di negeri kita yang juga sudah mempergunakan kanal frekuensi ini?, Alhamdulillah, tenang-tenang saja. Inilah peta dari CTIA yang menggambarkan ± 40 negara di dunia yang menggunakan C-Band 5G dan tidak menganggu kinerja perangkat keselamatan penerbangan di frekuensi di atas 4.200 MHz.

--- Selesai ---

Sumber: CNN, CNBC, Wikipedia English Version, Microwave Journal, CTIA dan disusun oleh Dunia Menyapa Negeri

Referensi

Dokumen terkait

Periode perlawanan ini dilakukan petani Jogomulyan di bawah pimpinan para panitia P3T (Panitia Pemohon Penggarap Tanah). Bentuk perlawanan ini dilakukan

Pada prinsipnya kinerja memberikan hasil yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab

Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Murni (1998) yang menun- jukkan bahwa pengaruh dosis herbisida cam- puran glifosat dan 2,4 – D terhadap per- tumbuhan kedelai mulai

teman atau siswa lain secara berulang-ulang. Dalam proses pembelajarannya, model pembelajaran kooperatif tipe Take And Give dalam penelitian ini yaitu

7 Pengertian peningkatan daya serap lulusan pada dunia usaha dan dunia industri adalah kemampuan atau kekuatan untuk meningkatkan ke taraf yang lebih baik

Tabel training digunakan untuk menampung record atau data-data training dari perancangan aplikasi yang dibangun. Berikut ini adalah desain tabel dengan

Asap cair mempunyai kelebihan, yaitu (1) selama pembuatan asap cair, senyawa Polisiklik Aromatik Hidrokarbon (PAH) dapat dihilangkan, (2) konsentrasi pemakaian asap cair

Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan ke sekolah-sekolah kejuruan merupakan salah satu sasaran bagi prodi DIII Teknik Komputer, dimana setiap kali pengbdian masyarakat,