• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar"

Copied!
151
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SCRAPBOOK MATA PELAJARAN IPA MATERI POKOK DAUR HIDUP

HEWAN SUBTEMA 2 SISWA KELAS IV SD UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DAN KETERAMPILAN

BERPIKIR KREATIF SISWA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun oleh:

Yoshelia Asmarita 171134229

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2021

(2)

ii

SKRIPSI

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SCRAPBOOK MATA PELAJARAN IPA MATERI POKOK DAUR HIDUP

HEWAN SUBTEMA 2 SISWA KELAS IV SD UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DAN KETERAMPILAN

BERPIKIR KREATIF SISWA

Oleh :

Yoshelia Asmarita NIM. 171134229

Telah disetujui oleh:

Pembimbing Tanggal 31 Mei 2021

Drs. Albertus Hartana, S.J., M.Pd.

(3)

iii

SKRIPSI

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SCRAPBOOK MATA PELAJARAN IPA MATERI POKOK DAUR HIDUP

HEWAN SUBTEMA 2 SISWA KELAS IV SD UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DAN KETERAMPILAN

BERPIKIR KREATIF SISWA

Dipersiapkan dan ditulis oleh:

Yoshelia Asmarita NIM : 171134229

Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji pada tanggal 13 Juli 2021

dan dinyatakan telah memenuhi syarat Susunan Panitia Penguji

Nama lengkap Tanda Tangan

Ketua Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd ...

Sekretaris Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd ...

Anggota Drs. Albertus Hartana, S.J., M.Pd ...

Anggota Elisabeth Desiana Mayasari, M.A ...

Anggota FX Murti Hadi Wijayanto, SJ S.S., MFA ...

Yogyakarta, 13 Juli 2021

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma

Dekan,

Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si.

(4)

iv

PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada:

1. Allah SWT yang senantiasa memberikan kemudahan, kelancaran, dan kesehatan kepada saya dalam proses penyelesaian skripsi ini.

2. Bapak Sukadar dan Ibu Martami, yang selalu mendukung, memberikan motivasi, dan mendoakan saya.

3. Dosen Pembimbing saya, Romo Albertus Hartana yang telah membimbing dan memotivasi saya untuk menyelesaikan skripsi ini.

4. Keluarga dan orang-orang terdekatku yang selalu mendukung dan memberi semangat kepada saya untuk menyelesaikan skripsi ini.

5. Teman istimewaku, Harno yang selalu memberikan semangat dan dukungan.

6. Teman-teman seperjuanganku kelas A angkatan 2017. Terima kasih sudah memberikan semangat dan berbagai pengalaman.

7. Teman seperjuangan payung skripsi yang selalu memberi semangat, dan membantu dalam penyusunan skripsi ini.

8. Para dosen PGSD Universitas Sanata Dharma.

9. Almamater tercinta Universitas Sanata Dharma.

10. Segala pihak yang sudah mendukung dan membantu saya dalam penyusunan skripsi yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu.

(5)

v MOTTO

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya”

(QS Al-Baqarah: 286)

“Sesungguhnya tiap-tiap kepayahan (kesedihan) disudahi dengan kemudahan (kebahagiaan)”

(QS As Sharh: 5-6)

“Bekerja keraslah, pelajari banyak hal, pelajari beberapa skill secara mendalam, dan lakukan semua itu dalam diam secara konsisten. Orang luar tidak perlu tahu seberapa gigihnya kamu saat ini. Kamu akan terkejut melihat perubahan yang

terjadi dalam dirimu 3-5 tahun lagi”

(Indra Sugiarto)

(6)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta 13 Juli 2021 Penulis

Yoshelia Asmarita

(7)

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTNGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Yoshelia Asmarita

Nomor Induk Mahasiswa : 171134229

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

“PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SCRAPBOOK MATA PELAJARAN IPA MATERI POKOK DAUR HIDUP HEWAN SUBTEMA 2 SISWA KELAS IV SD UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA”. beserta perangkat yang diperlukan (bila ada).

Dengan demikian, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal 13 Juli 2021 Yang menyatakan

Yoshelia Asmarita

(8)

viii ABSTRAK

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SCRAPBOOK MATA PELAJARAN IPA MATERI POKOK DAUR HIDUP HEWAN SUBTEMA 2

SISWA KELAS IV SD UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA

Yoshelia Asmarita Universitas Sanata Dharma

2021

Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R&D) yang bertujuan untuk menghasilkan media pembelajaran berupa scrapbook . Media pembelajaran scrapbook dikembangkan untuk mengetahui peningkatan minat belajar dan keterampilan berpikir kreatif siswa SD kelas IV.

Penelitian ini menggunakan model ADDIE yang melalui lima tahapan, yaitu analyze (analisis), design (desain/perencanaan), development (pengembangan), implementation (implementasi), dan evaluation (evaluasi).

Peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas IV untuk analisis kebutuhan.

Evaluasi terhadap media pembelajaran dilakukan dengan validasi produk dengan expert judgement dengan validator. Uji coba media pembelajaran scrapbook dilakukan secara terbatas dengan melibatkan enam siswa kelas IV.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) media pembelajaran scrapbook dinyatakan valid dengan skor 3,8 dari ahli media dengan kategori “Sangat Baik”

dan dengan rekomendasi “Tanpa Revisi” dan skor 3,4 dari ahli materi dengan kategori “Sangat Baik” dan dengan rekomendasi “Dengan revisi kecil” 2) angket respons siswa terhadap media pembelajaran mendapat skor 3,56 dengan kategori

“Sangat Baik”, 3) penerapan media pembelajaran scrapbook berpengaruh pada minat belajar dan keterampilan berpikir kreatif siswa dengan skor 3,23 dan 3,21.

Dengan demikian, media pembelajaran scrapbook berpengaruh terhadap minat belajar dan keterampilan berpikir kreatif siswa.

Kata Kunci: penelitian, media pembelajaran scrapbook, minat belajar, berpikir kreatif.

(9)

ix ABSTRACT

THE DEVELOPMENT OF SCRAPBOOK LEARNING MEDIA SUBJECTS OF ANIMAL LIFE CYCLE SUBJECT 2 STUDENTS IN CLASS IV SD TO IMPROVE LEARNING INTEREST AND CREATIVE THINKING SKILLS

OF STUDENTS

Yoshelia Asmarita Sanata Dharma University

2021

This research is a Research and Development (R&D) research which aims to produce learning media in the form of scrapbooks. Scrapbook learning media was developed to determine the increase in learning interest and creative thinking skills of fourth grade elementary school students.

This study uses the ADDIE model which goes through five stages, namely analyze, design, development, implementation, and evaluation. Researchers conducted interviews with fourth grade teachers for needs analysis. Evaluation of learning media is carried out by product validation with expert judgment with validators. The trial of scrapbook learning media was conducted in a limited manner by involving six fourth grade students.

The results showed that: 1) the scrapbook learning media was declared valid with a score of 3.8 from media experts in the "Very Good" category and with

"No Revision" recommendations and a score of 3.4 from material experts in the

"Very Good" category and with recommendations "With a small revision" 2) the student response questionnaire to the learning media got a score of 3.56 with the

"Very Good" category, 3) the application of scrapbook learning media had an effect on students' interest in learning and creative thinking skills with a score of 3.23 and 3.21. Thus, scrapbook learning media has an effect on students' interest in learning and creative thinking skills.

Keywords: research, scrapbook learning media, interest in learning, creative thinking.

(10)

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik, lancar, dan tepat waktu. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Skripsi ini tidak akan selesai dengan baik tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Allah SWT yang senantiasa memberikan kemudahan, kelancaran, dan kesehatan kepada saya dalam proses penyelesaian skripsi ini.

2. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

3. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd., selaku Kaprodi PGSD.

4. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd., selaku Wakaprodi PGSD.

5. Drs. Albertus Hartana, S.J., M.Pd., selaku Dosen Pembimbing I.

6. Wahyu Widosari, M.Biotech., selaku Validator Ahli Media.

7. Supandi, S.Pd., SD., selaku validator ahli materi.

8. Elisabeth Desiana Mayasari, M.A., selaku dosen penguji I.

9. Fx Murti Hadi Wijayanto, SJ S.S., MFA., Selaku dosen penguji II.

10. Siswa kelas IV SD Muhammadiyah Cepitsari.

Peneliti menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak keterbatasan.

Maka dari itu, peneliti sangat membutuhkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak. Peneliti berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penelitian selanjutnya.

Penulis

Yoshelia Asmarita

(11)

xi DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 7

1.3 Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Manfaat Penelitian ... 8

1.5 Definisi Operasional... 8

1.6 Spesifikasi Produk ... 9

BAB II LANDASAN TEORI ... 11

2.1 Kajian Pustaka ... 11

2.1.1 Media Pembelajaran ... 11

(12)

xii

2.1.1.1 Pengertian Media Pembelajaran ... 11

2.1.1.2 Jenis Media Pembelajaran ... 12

2.1.1.3 Fungsi Media Pembelajaran ... 16

2.1.2 Scrapbook ... 18

2.1.2.1 Pengertian Scrapbook... 18

2.1.3 Pembelajaran IPA... 21

2.1.3.1 Pengertian Pembelajaran IPA ... 21

2.1.3.2 Pembelajaran IPA di SD ... 22

2.1.4 Minat Belajar ... 24

2.1.4.1 Pengertian Minat Belajar ... 24

2.1.4.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi Minat Belajar ... 25

2.1.5 Berpikir Kreatif ... 26

2.1.5.1 Pengertian Berpikir Kreatif ... 26

2.2 Penelitian yang Relevan ... 27

2.3 Kerangka Berpikir ... 31

2.4 Pertanyaan Penelitian ... 32

BAB III METODE PENELITIAN ... 33

3.1 Jenis Penelitian ... 33

3.2 Setting Penelitian ... 35

3.2.1 Lokasi Penelitian ... 35

3.2.2 Subjek Penelitian ... 36

3.2.3 Objek Penelitian ... 36

3.2.4 Waktu Penelitian ... 36

3.3 Prosedur Pengembangan ... 37

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 41

3.4.1 Wawancara ... 41

3.4.2 Kuesioner ... 41

3.5 Instrumen Penelitian... 42

3.5.1 Non Tes ... 42

(13)

xiii

3.5.1.1 Wawancara Analisis Kebutuhan ... 42

3.5.1.2 Lembar Angket Tertutup ... 42

3.6 Teknik Analisis Data ... 44

3.6.1 Analisis Data Deskriptif Kualitatif... 45

3.6.2 Analisis Data Kuantitatif ... 45

3.7 Jadwal Penelitian ... 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 48

4.1 Hasil Penelitian ... 48

4.1.1 Tahap Analyze ... 48

4.1.1..1 Analisis Kebutuhan Berdasarkan Wawancara ... 48

4.1.2 Tahap Design ... 50

4.1.2.1 Menetapkan Materi ... 50

4.1.2.2 Penyusunan Perangkat Penelitian ... 51

4.1.3 Tahap Development ... 59

4.1.3.1 Validasi ... 62

4.1.4 Tahap Implement ... 71

4.1.5 Tahap Evaluation ... 78

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 79

4.3 Kualitas Produk ... 83

BAB V KESIMPULAN ... 85

5.1 Kesimpulan ... 85

5.2 Keterbatasan Penelitian ... 87

5.3 Saran Penelitian ... 87

DAFTAR REFERENSI ... 88

LAMPIRAN ... 91

CURRICULUM VITAE ... 134

(14)

xiv

DAFTAR TABEL

3.2 Kisi-kisi Wawancara dengan Guru Kelas IV ... 42

3.3 Kisi-kisi Instrumen Angket Validasi oleh Ahli Materi ... 43

3.4 Kisi-kisi Instrumen Angket Validasi oleh Ahli Media ... 43

3.5 Kisi-kisi Instrumen Angket Respons Siswa ... 44

3.6 Konversi Data Kuantitatif ke Kualitatif ... 45

3.7 Jadwal Penelitian ... 46

4.1 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar ... 50

4.5 Saran dari Ahli Materi ... 63

4.6 Revisi Produk Berdasarkan Penilaian Ahli Materi ... 63

4.7 Hasil Rekap Validasi ... 65

4.8 Hasil Rekap Saran ... 66

4.9 Hasil Validasi Minat Belajar ... 67

4.10 Saran Validator terhadap Angket Minat Belajar ... 68

4.11 Revisi Angket Minat Belajar ... 69

4.12 Hasil Validasi Keterampilan Berpikir Kreatif... 69

4.13 Saran Validatpr terhadap Angket Berpikir Kreatif ... 70

4.14 Revisi Angket Berpikir Kreatif ... 71

4.15 Hasil Penilaian Siswa ... 75

4.16 Hasil Penilaian Minat Belajar ... 75

4.17 Hasil Penilaian Berpikir Kreatif ... 76

(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

2.1 Penelitian yang Relevan ... 30 3.1 Tahapan Model ADDIE ... 34 3.2 Rumus perhitungan rerata skor...45

(16)

1 BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan (1) latar belakang masalah, (2) rumusan masalah, (3) tujuan penelitian, (4) manfaat penelitian, (5) definisi operasional, dan (6) spesifikasi produk.

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan kebutuhan manusia yang sangat penting, pendidikan juga merupakan faktor penunjang bagi perkembangan peradaban manusia yang berkualitas. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara (Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003: 1-26). Oleh karena itu, tentunya harus dilakukan suatu usaha untuk meningkatkan mutu atau kualitas pendidikan untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya atau manusia yang berkualitas merupakan manusia yang memiliki kemampuan melaksanakan perannya di masa yang akan datang. Di dalam pendidikan, guru dan siswa merupakan satu kesatuan dan menjadi faktor utama terjadinya proses pembelajaran.

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran pokok dalam kurikulum pendidikan di Indonesia, termasuk pada

(17)

2

jenjang sekolah dasar. Ruang lingkup IPA mencakup alam beserta isinya, termasuk manusia. IPA juga merupakan induk dari beberapa cabang ilmu seperti fisika, kimia, biologi, ilmu alam, antariksa serta ilmu kedokteran.

Beberapa cabang ilmu tersebut tergabung dalam satu ilmu eksata dimana objek kajiannya bersifat konkrit dan terakait langsung dengan kehidupan makhluk hidup. Dalam Badan Nasional Standar Pendidikan (2006) menyatakan bahwa IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan proses penemuan. Dari definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa IPA merupakan suatu mata pelajaran atau proses kegiatan untuk mempelajari alam untuk menghasilkan pemahaman konsep-konsep, prinsip-prinsip, hukum-hukum mengenai alam dan sekitarnya sehingga bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari.

Pembelajaran IPA juga merupakan pembelajaran yang berkaitan langsung dengan benda-benda atau makhluk hidup yang ada di kehidupan sehari- hari. Mata pelajaran IPA di SD bermanfaat bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar. Pendidikan IPA diarahkan untuk “mencari tahu” dan “berbuat” sehingga dapat membantu siswa memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar (Supardi, 2017:

160-171). Proses pembelajaran IPA harus menggunakan media atau benda-benda yang konkrit untuk memudahkan siswa dan guru melaksanakan proses pembelajaran.

(18)

3

Proses pembelajaran dapat berjalan baik dan komunikatif apabila ada minat dari siswa untuk mengetahui lebih jauh materi pembelajaran yang akan disampaikan. Minat merupakan kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu, gairah, keinginan” sedangkan “berminat” diartikan mempunyai (menaruh) minat, kecenderungan hati, Depdiknas (dalam Achru, 2019: 205-215). Jika siswa memiliki minat pada mata pelajaran tertentu maka siswa cenderung memberikan perhatian lebih terhadap subjek tersebut. Dalam sebuah proses pembelajaran, guru merupakan faktor utama sebagai seseorang yang dapat membuat minat belajar siswa meningkat. Oleh karena itu, penggunaan media yang menarik dapat membantu guru untuk meningkatkan minat belajar siswa, sehingga proses pembelajaran akan berjalan komunikatif.

Selain minat belajar siswa, pada sistem pendidikan di era sekarang juga sangat diperlukan keterampilan atau kemampuan berpikir kreatif terlebih pembelajaran menggunakan Kurikulum 2013 yang menuntut siswa untuk mampu berpikir kreatif. Berpikir kreatif adalah suatu proses berpikir yang menghasilkan bermacam-macam kemungkinan jawaban.

Kemampuan berpikir kreatif dapat merangsang dan mengembangkan bakat dan pengetahuan yang dimiliki, selain itu dengan berpikir kreatif siswa juga dapat belajar untuk memecahkan masalah yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Guru juga memiliki peran penting untuk menciptakan suasana pembelajaran yang mendorong siswa untuk mampu berpikir kreatif, sehingga pembelajaran akan berlangsung interaktif.

Dalam proses pembelajaran, guru sebagai pengajar dan siswa sebagai

(19)

4

subjek belajar diharapkan terdapat hubungan timbal balik dalam hal pengetahuan, kemampuan, sikap, agar proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan efektif dan efisien.

Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti pada tanggal 22 September 2020 dengan guru kelas IV SD Muhammadiyah Cepitsari bahwa dalam proses pembelajaran masih ditemui siswa yang kurang berminat dan kurang berkonsentrasi terhadap materi yang disampaikan oleh guru. Hal ini dapat dilihat ketika proses pembelajaran berlangsung, masih banyak siswa yang tidak memperhatikan penjelasan dari guru dan tidak tertarik dengan pembelajaran. Kurangnya minat belajar siswa tersebut menyebabkan siswa juga kurang mampu mengasah keterampilan berpikir kreatif mereka. Faktor yang mempengaruhi hal tersebut salah satunya adalah kurangnya penggunaan media pembelajaran untuk menyampaikan materi pembelajaran, sehingga siswa mengalami kesulitan untuk memahami materi pembelajaran yang disampaikan. Kurangnya penggunaan media pembelajaran menyebabkan siswa mudah bosan dengan suasana pembelajaran. Oleh karena itu diperlukan adanya pengembangan bahan ajar berupa penggunaan media pembelajaran untuk memudahkan materi pembelajaran yang akan disampaikan dan agar siswa dapat lebih tertarik dan lebih mudah memahami materi tersebut. Dengan penggunaan media pembelajaran siswa dapat meningkatkan minat belajar dan keterampilan berpikir kreatif.

Dari hasil wawancara tersebut, peneliti memilih pengembangan media pembelajaran yang akan memudahkan siswa dan guru dalam proses

(20)

5

pembelajaran . Pengembangan yang dipilih berupa pengembangan media pembelajaran scrapbook pada mata pelajaran IPA. Scrapbook atau buku tempel yang berisi sekumpulan gambar, foto, cerita, catatan yang dirangkai dan disusun secara menarik (dalam sebuah album) atau hand- made book, Hardiana (dalam Sari, 2018: 693-702). Media scrapbook merupakan media kreatif karena dilengkapi dengan tempelan-tempelan gambar yang dilengkapi dengan penjelasan dari setiap gambar.

Alasan peneliti memilih pengembangan media pembelajaran scrapbook adalah karena di SD Muhammadiyah Cepitsari pengembangan media pembelajaran berupa scrapbook mata pelajaran IPA materi daur hidup hewan untuk meningkatkan minat belajar dan keterampilan berpikir kreatif siswa belum tersedia. Selain itu, scrapbook juga dapat menarik bagi siswa sehingga siswa mampu memahami materi pembelajaran yang dipelajari, siswa dapat mengamati dan memahami makna yang ada dalam materi daur hidup hewan. Media scrapbook juga dapat mengasah keterampilan siswa untuk berpikir kreatif karena siswa dapat mengembangkan imajinasi mereka dengan memadukan warna, model, serta gambar dalam scrapbook. Media pembelajaran scrapbook yang dikembangkan oleh peneliti juga memuat soal-soal mengenai daur hidup hewan yang dapat mengukur sejauh mana siswa memahami materi tersebut. keunggulan dari media scrapbook ini adalah materi dijelaskan secara sederhana sehingga siswa lebih mudah untuk memahami. Selain itu, media scrapbook dapat menambah pengetahuan baru bagi siswa tentang berbagai jenis media pembelajaran. Media scrapbook juga dapat menjadi

(21)

6

referensi bagi siswa, khususnya di SD Muhammadiyah Cepitsari sebagai sumber belajar yang juga bisa digunakan untuk melatih kreativitas.

Scrapbook juga memiliki manfaat diantaranya sebagai berikut : (a) menarik, karena srapbook disusun dengan memadukan gambar, foto, atau catatan penting; (b) meningkatkan kreativitas siswa sehingga siswa dapat mengkreasikan bentuk, model, maupun warna scrapbook; (c) bersifat realistis dalam menunjukkan pokok pembahasan; (d) dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu; (e) mudah dibuat; (f) bahan yang digunakan untuk membuat scrapbook mudah didapatkan; (g) dapat dibuat sesuai keinginan, Damayanti (dalam Hastishita, 2017: 85). Dengan demikian adanya pengembangan media scrapbook akan membantu guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Selain itu, media pembelajaran scrapbook diharapkan dapat meningkatkan minat siswa terhadap pembelajaran serta meningkatkan keterampilan berpikir kreatif siswa untuk menghadapi era pendidikan yang semakin maju.

Penelitian tentang pengembangan media pembelajaran scrapbook ini tidak terlepas dari penelitian-penelitian terdahulu diantaranya sebagai berikut, Fadhillah (2017) meneliti tentang pengembangan media pembelajaran scrapbook pada materi tema pahlawanku untuk meningkatkan minat belajar siswa sekolah dasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas media scrapbook mampu meningkatkan minat belajar siswa dengan mendapat kategori sangat baik. Muktadir (2018) meneliti tentang media scrapbook dalam meningkatkan kreativitas sekolah dasar kota Bengkulu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media

(22)

7

scrapbook layak digunakan untuk meningkatkan kreativitas siswa sekolah dasar dengan nilai rata-rata 4,75. Dewi (2018) meneliti tentang pengembangan media pembelajaran scrapbook materi karangan deskripsi mata pelajaran bahasa indonesia kelas iii sekolah dasar. Hasil penelitan menunjukkan bahwa respon siswa terhadap media scrapbook mendapat persentase sebesar 89,83% dengan kategori sangat baik.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah :

1.2.1 Bagaimana mengembangkan media pembelajaran scrapbook IPA untuk meningkatkan minat belajar dan keterampilan berpikir kreatif siswa kelas IV SD?

1.2.2 Bagaimana kualitas media pembelajaran scrapbook IPA untuk meningkatkan minat belajar dan keterampilan berpikir kreatif siswa kelas IV SD?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian yang dicapai yaitu :

1.3.1 Untuk mendeskripsikan pengembangan media pembelajaran scrapbook pada mata pelajaran IPA siswa kelas IV SD.

1.3.2 Untuk mengetahui kualitas media pembelajaran scrapbook IPA siswa kelas IV SD.

(23)

8 1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian dan pengembangan ini sebagai berikut :

1.4.1 Bagi Siswa

Dapat meningkatkan minat belajar dan keterampilan berpikir kreatif siswa. Selain itu dapat melatih kreativitas siswa dan mengembangkan imajinasi siswa.

1.4.2 Bagi Guru

Sebagai pertimbangan guru dalam memilih media apa yang akan digunakan dalam pembelajaran agar lebih menarik.

1.4.3 Bagi Sekolah

Dapat menambah sumber belajar tentang media yang sesuai untuk pembelajaran IPA materi Daur Hidup Hewan.

1.4.5 Bagi Peneliti

Dapat menambah pengetahuan dan pengalaman baru mengenai media pembelajaran IPA materi daur hidup hewan untuk meningkatkan minat belajar dan keterampilan berpikir kreatif siswa.

1.5 Definisi Operasional

(24)

9

1.5.1 Media pembelajaran adalah alat bantu yang digunakan untuk menunjang atau membantu proses pembelajaran mulai dari buku, alat elektronik, dan lain-lain yang berfungsi untuk menjelaskan suatu materi kepada siswa dengan cara yang lebih mudah.

1.5.2 Scrapbook adalah media yang digunakan untuk menyimpan segala sesuatu yang dianggap penting yang berbentuk seperti memorabilia album yang dapat memudahkan siswa untuk memahami materi yang dibahas ketika proses pembelajaran.

1.5.3 Minat belajar adalah keinginan yang tinggi untuk fokus terhadap sesuatu yang dapat dipelajari dan dilakukan dengan perasaan senang, minat belajar juga sangat erat kaitannya dengan adanya perhatian sehingga menghasilkan perubahan tingkah laku baik berupa sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

1.5.4 Berpikir kreatif adalah kemampuan atau keterampilan yang dimiliki oleh individu yang mampu memunculkan sesuatu yang baru dan unik dan dapat digunakan untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

1.6 Spesifikasi Produk

1.6.1 Media scrapbook memuat materi Daur Hidup Hewan yang ditujukan untuk siswa kelas IV SD.

1.6.2 Media scrapbook dibuat dengan memberi gambar latar belakang hewan yang sedang dipelajari.

(25)

10

1.6.3 Media scrapbook memiliki ukuran 21 cm x 29 cm terdiri dari 14 halaman.

1.6.4 Media scrapbook memiliki beberapa warna diantaranya biru, hijau, coklat, dan putih. Bagian cover berwarna hijau, biru, dan coklat dan ditulis dengan font Times New Roman.

1.6.5 Isi dari scrapbook ditulis dengan menggunakan font Comic Sans M ukuran 14 pt dan dilengkapi dengan gambar siklus daur hidup dari masing-masing hewan.

1.6.6 Media scrapbook dilapisi dengan kertas asturo berwarna hitam dan kertas hvs berwarna biru sebagai tempat untuk menempel gambar dan deskripsi hewan.

1.6.7 Media scrapbook memuat keterangan hewan yang bermetamorfosis sempurna dan tidak sempurna serta memuat penjelasan setiap fase daur hidup yang dialami hewan.

1.6.8 Media scrapbook dilengkapi dengan soal pilihan ganda berjumlah 10 butir dan soal essay berjumlah 5 soal.

(26)

11 BAB II

LANDASAN TEORI

Dalam bab ini diuraikan (1) kajian pustaka, (2) penelitian yang relevan, (3) kerangka berpikir, dan (4) pertanyaan penelitian.

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Media Pembelajaran

2.1.1.1 Pengertian Media Pembelajaran

Secara umum media merupakan kata jamak dari medium yang berarti perantara atau pengantar. Media dalam arti sempit berarti komponen bahan dan komponen alat dalam sistem pembelajaran (Miftah, 2013: 97). Jika sebuah media membawa pesan yang bertujuan untuk menyampaikan suatu pembelajaran, maka media itu disebut sebagai media pembelajaran. Untuk menunjang proses belajar mengajar, diperlukan sarana dan prasarana yang mendukung berupa alat bantu atau yang biasa disebut dengan media pembelajaran. Dengan menggunakan media pembelajaran, siswa akan lebih tertarik dengan proses pembelajaran, selain itu proses pembelajaran akan berjalan komunikatif, lancar, dan mendapatkan hasil yang maksimal. Sebuah media adalah segala alat fisik yang digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran. Media pembelajaran adalah segala sesuatu yag dapat digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi dalam proses belajar mengajar

(27)

12

sehingga dapat merangsang perhatian dan minat siswa dalam belajar, Arsyad (dalam Astuti, 2013: 16). Menurut pendapat lain, media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemampuan atau keterampilan pelajar sehingga mendorong terjadinya proes belajar (Ekayani, 2015: 3 ).

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa, media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, ide, gagasan, dan pendapat yang dapat merangsang pikiran, perasaan, dan perhatian siswa dalam suatu proses pembelajaran. Media pembelajaran dapat memudahkan proses belajar mengajar antara guru dan siswa.

Dengan penggunaan media pembelajaran, proses belajar mengajar dapat berjalan lebih komunikatif sehingga siswa pun terlibat aktif dalam proses pembelajaran.

2.1.1.2 Jenis Media Pembelajaran

Beberapa ahli menelusuri tentang berbagai variasi media pembelajaran. Media pembelajaran dapat dikelompokkan kedalam beberapa bagian, diantaranya sebagai berikut (Yaumi, 2017: 21-44) :

1. Media Cetak

Media cetak merupakan media sederhana serta mudah diperoleh dimana saja dan kapan saja. Beberapa contoh media cetak adalah buku, brosur, leaflet, modul, lembar kerja siswa, dan handout.

Kelebihan menggunakan media cetak adalah media cetak mudah dibawa, mudah diperoleh, dan ekonomis. Namun disamping beberapa kelebihan, penggunaan media cetak juga memiliki

(28)

13

kekurangan diantaranya media cetak cenderung digunakan satu arah.

2. Media Pameran (display)

Media pameran terdiri dari dua jenis yang berbeda yaitu benda nyata (realia) dan benda tiruan (replika dan model). Realia merupakan benda asli yang digunakan untuk menyampaikan informasi. Realia tidak dapat dimanipulasi maupun dirubah karena penggunaan realia dapat menarik perhatian siswa dalam proses pembelajaran. Sedangkan model dapat diartikan sebagai pengganti benda yang sebenarnya, contohnya seperti diorama yang merupakan benda statis yang didesain untuk menyampaikan informasi mengenai kejadian nyata di masa lalu dalam bentuk tiga dimensi (Arsyad dalam Yaumi, 2009). Selain diorama terdapat juga kit yang merupakan media tiruan yang bisa diraba, dilihat, didengar, dan diamati.

3. Media Audio

Media audio adalah jenis media yang digunakan dengan melibatkan pendengaran siswa Media audio memiliki beberapa kelebihan diantaranya mudah diperoleh, mudah dibawa, dan fleksibel (dapat digunakan secara berkelompok maupun individu).

Pesan yang disampaikan melalui media audio disajikan dalam lambang-lambang auditif baik verbal maupun non verbal. Beberapa contoh media audio antara lain radio, alat perekam pita magnetik, piringan hitam, dan laboratorium bahasa. Perkembangan teknologi

(29)

14

yang sangat pesat, di masa sekarang kita juga mengenal media audio berupa audiotape, compact disk (CD), MP3, dan MP4.

4. Media Visual

Media visual dapat dibagi menjadi dua yaitu media visual non projected dan media visual projected. Media visual non projected berupa gambar, tabel, grafik, poster, dan karton. Media visual non projected dapat menerjemahkan ide abstrak menjadi realistis, dari simbol verbal menjadi konkret. Media ini membutuhkan kreativitas untuk merancang dan mengembangkan sehingga sesuai dengan kebutuhan siswa. sedangkan media visual projected meliputi kamera, OHP (oherhead projector), slide, gambar digital (CD-Room, foto CD, DVD-Room dan disket komputer).

5. Media Video

Media video merupakan media yang didalamnya terdapat gambar bergerak yang direkam yang memiliki bentuk, ukuran, kecepatan, metode perekaman, dan mekanisme kerja yang berbeda-beda.

Format video yang digunakan biasanya berupa videotape, DVD, videodisc, dan internet video. Media video memiliki beberapa kelebihan diantaranya dapat menyangkan proses kejadian secara bertahap, gerak lambat, gerak cepat, dapat digunakan sebagai media observasi yang aman, serta dapat membuat siswa memahami sesuatu dengan jelas.

6. Media Proyeksi Diam

(30)

15

Media proyeksi diam memiliki persamaan dengan media grafis dalam penyajiannya. Pesan yang akan disampaikan harus diproyeksikan dengan proyektor agar dapat dilihat oleh penerima pesan. Dalam penggunaan media proyeksi diam, biasanya ditambahkan dengan adanya rekaman audio tetapi ada pula yang hanya disajikan secara visual. Beberapa contoh media proyeksi diam diantaranya film bingkai, film rangkai, dan lain-lain.

Media pembelajaran scrapbook memudahkan siswa dan guru dalam proses pembelajaran karena media ini termasuk kedalam jenis media cetak dan visual yang dapat digunakan kapan saja dan dimana saja serta membantu siswa mempelajari suatu hal dengan lebih konkret.

Penggunaan media pembelajaran harus memperhatikan kondisi kelas dan siswa. Oleh karena itu, guru harus memperhatikan karakteristik siswa yang ada di kelas tersebut. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih media pembelajaran, Sanjaya (dalam Sani, 2018: 6) :

1) Media pembelajaran harus sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Media pembelajaran tidak hanya sebagai hiburan atau memudahkan guru untuk menyampaikan pembelajaran, tetapi juga untuk membangun komunikasi antara guru dan siswa agar siswa mampu memahami materi yang disampaikan sehingga mampu mencapai tujuan pembelajaran.

2) Media pembelajaran harus sesuai dengan materi pembelajaran yang akan disampaikan.

(31)

16

3) Media pembelajaran harus sesuai dengan minat, kebutuhan, dan kondisi siswa.

4) Media pembelajaran yang digunakan harus dilengkapi dengan fasilitas atau ketersediaan yang memadai, seperti alat dan ruangan.

5) Kemampuan guru, kreativitas dan keterampilan guru dalam membuat media sangat penting untuk dikembangkan agar siswa dapat memahami materi melalui media tersebut dengan baik.

6) Karakteristik media, setiap media memiliki kelebihan dan kekurangan, oleh karena itu hal ini yang harus diperhatikan oleh guru. Misalnya pengembangan media visual berupa gambar harus memenuhi persyaratan teknis seperti gambar yang disajikan harus jelas dan informasi yang ingin disampaikan melalui gambar tersebut tidak terganggu oleh hal-hal lain (warna background, kejelasan gambar, dan lain-lain).

7) Biaya, pemilihan media harus disertai dengan pertimbangan biaya.

Selain itu perlunya kesadaran bagi guru dan siswa untuk menjaga dan merawat media tersebut.

8) Ketepatgunaan/kepraktisan, media pembelajaran harus dipilih yang penggunaannya mudah, mudah diperoleh, serta mudah dipindahkan dan dibawa kemana-mana.

9) Pengelompokan sasaran, penggunaan media harus sesuai dengan sasaran yang akan dituju. Ada media untuk kelompok besar, kelompok sedang, dan kelompok kecil.

2.1.1.3 Fungsi Media Pembelajaran

(32)

17

Peranan media pembelajaran dalam proses pembelajaran sangatlah penting. Media pembelajaran menjadi tolak ukur efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan pembelajaran. Terdapat enam fungsi media pembelajaran diantaranya, Rowntree (dalam Miftah, 2013) : (1) media pembelajaran dapat membangkitkan minat dan motivasi belajar siswa; (2) media pembelajaran memudahkan siswa untuk mengulang kembali materi yang sudah diajarkan; (3) menyediakan stimulus belajar; (4) mengaktifkan respon siswa sehingga proses pembelajaran berjalan komunikatif; (5) memberikan umpan balik dengan segera; dan (6) menggalakkan latihan yang serasi.

Media pembelajaran sangat penting bagi guru karena guru dapat menyampaikan materi kepada siswa secara lebih bermakna. Menurut pendapat lain, ada beberapa fungsi dari penggunaan media pembelajaran antara lain Sanjaya (dalam Aghni, 2014: 73-75) :

1) Fungsi Komunikatif

Media pembelajaran digunakan untuk memudahkan komunikasi antara penyampai pesan dan penerima pesan. Sehingga tidak ada kesulitan dalam menyampaikan bahasa verbal dan salah persepsi dalam menyampaikan pesan.

2) Fungsi Motivasi

Media pembelajaran dapat memotivasi siswa dalam belajar. Dengan pengembangan media pembelajaran tidak hanya mengandung unsur artistic saja akan tetapi memudahkan siswa mempelajari materi pelajaran sehingga dapat meningkatkan gairah siswa untuk belajar.

(33)

18 3) Fungsi Kebermaknaan

Penggunaan media pembelajaran dapat lebih bermakna yaitu pembelajaran bukan hanya meningkatkan penambahan informasi tapi dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk menganalisis dan mencipta.

4) Fungsi Penyamaan Persepsi

Penggunaan media pembelajaran dapat menyamakan persepsi siswa sehingga memiliki pandangan yang sama terhadap informasi yang disampaikan.

5) Fungsi Individualitas

Dengan latar belakang siswa yang berbeda baik gaya belajar maupun kemampuan siswa maka media pembelajaran dapat melayani setiap kebutuhan individu yang memiliki minat dan gaya belajar yang berbeda.

Media pembelajaran merupakan salah satu hal yang penting untuk mencapai tujuan pembelajaran. Media pembelajaran juga dapat digunakan sebagai solusi untuk mengatasi kesulitan guru dalam menyampaikan materi kepada siswa serta memfasilitasi siswa untuk mengembangkan pengetahuan mereka. Penggunaan media pembelajaran juga dapat berpengaruh positif bagi siswa. Siswa akan lebih berkonsentrasi dan dapat meningkatkan minat belajar mereka.

2.1.2 Scrapbook

2.1.2.1 Pengertian Scrapbook

(34)

19

Scrapbook berasal dari kata “scrap” yang berarti barang sisa.

Scrapbook merupakan media atau wadah yang digunakan untuk menyimpan segala sesuatu yang dianggap penting. Scrapbook juga biasa disebut dengan buku tempel karena bentuknya seperti memorabilia album. Scrapbook atau buku tempel yang berisi sekumpulan gambar, foto, cerita, catatan yang dirangkai dan disusun secara menarik (dalam sebuah album) atau hand- made book (Hardiana dalam Sari, 2018: 693-702). Scrapbook merupakan media pembelajaran berbentuk visual karena terdiri dari beberapa gambar dan tulisan. Scrapbook yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran memiliki beberapa karakteristik diantaranya berbentuk buku, tema yang digunakan harus sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, data-data yang ada dalam scrapbook harus fokus pada pokok bahasan atau materi yang diajarkan, dan dalam scrapbook tidak terlalu banyak hiasan, karena tujuan utamanya adalah sebagai media pembelajaran.

Media scrapbook dapat digunakan oleh siswa sebagai pengganti teksbook yang biasanya digunakan siswa di sekolah maupun di rumah.

Media scrapbook merupakan media yang kreatif dan menarik bagi siswa karena didalamnya terdapat tempelan-tempelan gambar dan penjelasan dari gambar tersebut. Media pembelajaran berfungsi sebagai salah satu hal penting dalam proses pembelajaran dan penunjang motivasi siswa agar mampu mencapai tujuan pembelajaran. Media scrapbook memiliki beberapa kelebihan diantaranya media scrapbook mudah dibuat, media scrapbook akan lebih menarik siswa ketika proses pembelajaran dan akan membuat siswa lebih fokus serta dapat memahami materi yang dipelajari, materi

(35)

20

yang ada dalam scrapbook lebih fokus pada materi atau permasalahan yang akan dibahas, media scrapbook juga bisa digunakan untuk melatih kreativitas siswa. Scrapbook dapat digunakan oleh guru untuk mempermudah siswa sehingga mendorong siswa untuk aktif dalam pembelajaran serta dapat menumbuhkan semangat belajar dan menimbulkan rasa gembira pada siswa (Hapsari, 2018: 99-108). Selain itu, scrapbook juga mempunyai beberapa kelebihan antara lain, Damayanti (dalam Lucky, 2017:

85) :

a) Menarik, scrapbook disusun dari berbagai foto, gambar, catatan penting dengan beberapa hiasan.

b) Bersifat realistis dalam menunjukkan pokok pembahasan, menyajikan objek yang terlihat nyata melalui gambar atau foto.

c) Dapat mengatasi keterbatasan waktu dan ruang, karena scrapbook menjadi salah satu solusi mengenai banyaknya peristiwa atau objek yang sulit disajikan secara langsung dan sulit diulang.

d) Mudah dibuat, cara pembuatan scrapbook tidak memerlukan bahan- bahan yang sulit dan dapat dikreasikan sesuai keinginan pembuat.

Pada pendidikan masa kini, tentunya siswa membutuhkan media atau alat bantu pembelajaran yang menarik dan dapat menumbuhkan semangat dalam belajar. Dengan penggunaan media scrapbook siswa mampu memvisualisasikan apa yang ada dipikirannya mengenai materi yang sedang dipelajari. Scrapbook dapat dibuat dengan memanfaatkan barang-barang bekas atau potongan-potongan gambar dari majalah bekas dan hasil print. Selain melatih kreativitas siswa media scrapbook juga dapat

(36)

21

melatih siswa untuk memanfaatkan barang-barang bekas menjadi barang yang berguna dan bisa dipelajari.

2.1.3 Pembelajaran IPA

2.1.3.1 Pengertian Pembelajaran IPA

IPA merupakan terjemahan dari bahasa inggris natural science.

Science dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang ilmiah. Ilmu memiliki sifat rasional dan objektif (Wisudawati dalam Kumala, 2015).

Sedangkan natural adalah alam sehingga IPA adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari segala sesuatu tentang gejala yang ada di alam. Secara umum, IPA dipahami sebagai ilmu yang lahir dan berkembang mealui langkah-langkah observasi, perumusan masalah, penyusunan hipotesis, pengujian hipotesis melalui eksperimen, penarikan kesimpulan, dan penemuan konsep atau teori sehingga nilai-nilai IPA yang dapat ditanamkan dalam pembelajaran IPA adalah (Fatimah, 2013) : (1) kecakapan bekerja dan berpikir secara teratur dan sistematis menurut langkah-langkah metode ilmiah; (2) keterampilan dan kecakapan dalam mengadakan pengamatan, mempergunakan alat-alat eksperimen untuk memecahkan masalah; (3) memiliki sikap ilmiah yang diperlukan dalam memecahkan masalah baik dalam kaitannya dengan pelajaran sains maupun dalam kehidupan. IPA juga merupakan pengetahuan yang sistematis dan berhubungan dengan gejala- gejala alam Ibid (dalam Fatimah, 2013: 136). Pembelajaran IPA merupakan

(37)

22

pembelajaran yang melibatkan aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik.

Dalam pembelajaran IPA mencakup semua materi yang terkait dengan alam dan seluruh isinya. Ruang lingkup IPA meliputi makhluk hidup, energi dan perubahannya, bumi dan alam semesta serta proses materi dan sifatnya. Pembelajaran IPA terdiri dari tiga aspek yaitu Fisika, Biologi, dan Kimia. Pada fisika, IPA lebih memfokuskan pada benda-benda tak hidup, aspek biologi IPA membahas mengenai makhluk hidup beserta lingkungannya, dan pada aspek kimia IPA mempelajari gejala-gejala yang ada pada makhluk hidup maupun benda tak hidup.

2.1.3.2 Pembelajaran IPA di SD

Setiap pembelajaran dalam suatu mata pelajaran memiliki tujuan untuk mengembangkan tiga aspek hasil belajar. Berikut tujuan pembelajaran IPA, BSNP (dalam Kumala, 2013: 9):

1). Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan ciptaan-Nya.

2). Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

3). Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat.

(38)

23

4). Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan.

5). Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam.

6). Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.

7). Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.

Pembelajaran IPA di SD diharapkan dapat mengembangkan pengetahuan, sikap ilmiah, dan keterampilan pada diri siswa sehingga siswa dapat mengalami proses pembelajaran secara utuh. Dalam proses pembelajaran IPA di SD, dapat menggunakan pendekatan keterampilan proses dasar IPA. Keterampilan proses IPA digolongkan menjadi dua yaitu, keterampilan dasar dan keterampilan terintegrasi. Keterampilan- keterampilan dasar terdiri dari, Amin (dalam Kumala, 2013: 1) : 1) mengamati, diartikan sebagai proses menggunakan indera untuk mengamati objek dan kejadian serta karakteristiknya (dalam bentuk catatan); 2) mengklasifikasi, merupakan proses mengelompokkan objek-objek dan kejadian berdasarkan persamaan dan perbedaannya (dalam bentuk tabel, data, dan grafik); 3) mengukur, membandingkan kuantitas yang belum diketahui dengan standar (satuan panjang, waktu, suhu); 4) menyimpulkan, merupakan kegiatan membuat kesimpulan berdasarkan data-data hasil pengamatan; 5) meramalkan, sesuatu yan

(39)

24

belum dibuktikan dengan keyakinan bahwa yang akan terjadi didasaekan pada pengetahuan dan pemahaman pengamatan; 6) mengkomunikasikan, dapat dituangkan secara lisan maupun tertulis dalam bentuk laporan grafik, tabel, dan gambar.

Dalam melatih keterampilan-keterampilan proses dasar IPA dan sikap ilmiah, diperlukan suatu pembelajaran yang tidak hanya membuat siswa berperan sebagai penerima namun siswa juga harus mengalami sendiri untuk memahami ilmu tersebut sehingga pada akhirnya dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran IPA juga diarahkan untuk mengembangkan kemampuan berpikir siswa melalui permasalahan-permasalahan dalam kehidupan siswa. Siswa membutuhkan pengalaman maupun benda-benda secara langsung, hal ini sangat penting sebagai perkembangan kognitif siswa.

2.1.4 Minat Belajar

2.1.4.1 Pengertian Minat Belajar

Minat merupakan suatu kecenderungan yang tinggi atau ketertarikan yang besar tehadap sesuatu. Minat merupakan suatu pemusatan perhatian yang tidak disengaja yang terlahir dengan kemauannya dan yang tergantung dari bakat dan lingkungannya, Agus (dalam Achru, 2013: 32). Ada dua aspek yang ada dalam minat yaitu aspek kognitif dan aspek afektif. Aspek kognitif artinya bahwa minat selalu didahului oleh pengetahuan, pemahaman dan konsep yang dikembangkan dan pengalaman atau hasil interaksi dengan lingkungannya. Aspek afektif

(40)

25

merujuk pada derajat emosional yang dinyatakan dalam bentuk proses menilai untuk menentukan kegiatan yang disenangi. Minat belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah minat belajar siswa terhadap materi IPA dan terhadap proses pembelajarannya. Minat belajar merupakan kemauan yang kuat untuk melakukan kegiatan belajar guna menambah pengetahuan dan keterampilan dalam diri seseorang. Minat belajar merupakana hal yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Dengan adanya minat, proses pembelajaran akan berlangsung menyenangkan dan siswa akan lebih memahami materi pembelajaran yang disampaikan guru.

Siswa yang berminat terhadap materi maupun proses pembelajaran, akan berusaha untuk dapat memahami materi yang disampaikan dibandingkan dengan siswa yang kurang berminat. Kurangnya minat akan menyeabkan kurangnya perhatian, partisipasi, dan usaha dalam proses pembelajaran.

Kurangnya minat belajar juga akan berdampak pada prestasi siswa (Hernawati, 2017: 68-75). Upaya meningkatkan minat belajar siswa tidak terlepas dari peran guru sebagai pengelola kelas. Guru mempunyai peran yang penting ntuk membangkitkan semangat dan minat belajar siswa.

Ada dua aspek yang dikandung oleh minat antara lain aspek kognitif dan aspek afektif. Aspek kognitif mengandung pengertian bahwa minat selalu didahului oleh pengetahuan, pemahaman, dna konsep yang diperoleh dan dikembangkan dari hasil interaksi dengan lingkungannya. Aspek afektif menunjukkan pada derajat emosional yang dinyatakan dalam bentuk proses menilai untuk menentukan kegiatan yang disenangi.

2.1.4.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar

(41)

26

Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar dibedakan menjadai dua yaitu faktor internal (faktor yang berasal dari dari siswa) dan faktor eksternal (faktor yang berasal dari luar diri siswa).

Faktor internal yang mempengaruhi minat belajar siswa diantaranya alah keluarga, kecerdasan siswa, motivasi, dan strategi belajar yang digunakan.

Sedangkan faktor eksternal meliputi cara mengajar guru, fasilitas di sekolah, sistem pemberian umpan balik, dan teman pergaulan.

Keberhasilan siswa dipengaruhi oleh banyak faktor yang berasal dari dalam dan luar diri siswa. Makin terpusat perhatian seseorang terhadap pelajaran, proses belajar makin baik, dan hasilnya makin baik pula (Simbolon, 2012: 17). Oleh karena itu, guru perlu memunculkan dorongan dari dalam diri siswa pada saat proses pembelajaran dengan cara mengaitkan pembelajaran dengan kepentingan atau kebutuhan siswa.

2.1.5 Berpikir Kreatif

2.1.5.1 Pengertian Berpikir Kreatif

Berpikir kreatif adalah kemampuan dalam menyelesaikan dan mendapatkan banyak keadaan yang mungkin terhadap pemecahan suatu masalah yang menekankan pentingnya pandangan divergen (solusi yang membangun). Berpikir kreatif berkaitan dengan menjalani proses untuk menghasilkan sesuatu yang belum pernah ada, orisinil dan bermakna Munandar (dalam Dewi, 2019: 236). Semakin banyak kemungkinan suatu cara untuk memecahkan masalah atau suatu persoalan maka semakin kreatif seseorng tersebut. Berpikir kreatif sangat diperlukan dalam dunia

(42)

27

pendidikan masa kini. Berpikir kreatif juga sangat diperlukan untuk memecahkan suatu masalah atau persoalan. Suatu permasalahan tidak hanya mempunyai satu solusi tetapi juga dapat dilihat dari berbagai sudut pandang dan hal tersebut dapat memunculkan ide baru (Romlah, 2018: 2).

Memiliki kemampuan berpikir kreatif sangat penting dan bermanfaat bagi siswa terutama dalam memecahkan masalah atau kesulitan dalam belajar (Suryadi, 2013: 1-26). Kemampun berpikir kreatif siswa penting untuk dikembangkan melalui pembelajaan, kemampuan dalam berpikir kreatif siswa dengan baik, dapat menentukan kesuksesan dalam belajar (Romlah, 2018: 2). Dalam proses pembelajaran, guru memiliki peranan yang penting untuk menumbuhkan keterampilan berpikir kreatif pada siswa.

Guru perlu menciptakan kondisi pembelajaran yang menyenangkan, memberikan pertanyaan-pertanyaan atau masalah yang menantang sehingga siswa terdorong untuk menyelesaikan pertanyaan atau masalah tersebut dengan gagasan yang kreatif. Upaya pengembangan kemampuan berpikir kreeatif dapat dilakukan dengan cara menerapkan strategi pembelajaran yang berpotensi mengasah keterampilan berpikir siswa.

2.2 Penelitian yang Relevan

Berikut ini terdapat beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan media pembelajaran dan minat belajar serta keterampilan berpikir kreatif siswa.

Rendana (2018) meneliti pengembangan media pembelajaran IPA berupa kartu domino pada materi struktur dan fungsi tumbuhan kelas

(43)

28

IV SD/ MI. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan model Borg and Gall yang dilakukan melalui tujuh tahapan. Berdasarkan hasil analisis diperoleh rata-rata penilaian sebesaar 91,28%dikategorikan sangat layak, angket validasi materi dengan rata-rata penilaiam sebesar 8816% dikategorikan sangat layak,uji respon pendidik dengan rata-rata sebesar 88,91% dikategorikan sangat layak, uji coba kelompok kecil dengan rata-rata penilaian sebesar 91,59% dikategorikan sangat layak, dan uji coba kelompok besar ditiga sekolah yaitu: MIN 7 Bandar Lampung dengan rata-rata 92,08% dikategorikan sangat layak, SDN Kupang Kota dengan rata-rata 93,14% dikategorikan sangat layak, dan di MIS Pajajaran dengan rata-rata 91,66% dikategorikan sangat layak. Hal ini menunjukkan media tersebut layak digunakan dalam proses pembelajaran.

Sunarti (2020) meneliti tentang pengembangan media pembelajaran ular tangga sains untuk mendukung pemahaman konsep belajar IPA di SD. Jenis penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan model ADDIE. Dari hasil penelitian terjadi peningkatan sebesar 10,34% dari hasil tes siswa sebelum dan sesudah pembelajaran menggunakan media, dengan begitu terdapat pengaruh media yang dikembangkan terhadap hasil pemahaman konsep siswa dengan hasil uji t sebesar 13.614 ≥ t tabel (0,25). Dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran ular tangga sains dapat meningkatkan pemahaman konsep belajar siswa.

Prasetyo (2017) meneliti tentang pengembangan media pembelajaran IPA berbasis android untuk siswa SD/MI. Jenis penelitian

(44)

29

merupakan penelitian pengembangan dengan menggunakan enam langkah. Hasil penelitian pengembangan adalah telah dikembangkan produk media pembelajaran IPA berbasis android untuk siswa SD dengan kategori sangat baik (sb) dengan skor 631 dan persentase penilaian 86,85%

dan respon dari siswa mempunyai kategori interval antara “setuju dan sangat setuju” yng menghasilkan skor 635 dengan persentase penilaian 88,23%.

Utami (2021) meneliti tentang pengembangan modul IPA berbasis pendekatan scientific terhadap minat belajar siswa pada tema 3 peduli terhadap makhluk hidup untuk siswa kelas IV SD. Jenis penelitian ini mengacu pada model Borg and Gall yang dimodifikasi oleh Sugiyono.

Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan bahwa kualitas modul ipa berbasis pendekatan scientific yang dikembangkan termasuk kategori sangat layak dengan persentase 87% dari ahli media, kategori sangat layak dengan persentase 84% dari 2 ahli 2 materi, dan 80% dari ahli bahasa.

Respon siswa pada uji coba dengan 30 responden sebesar 96% dengan kategori sangat baik. Dan minat belajar siswa dengan penggunaan modul ipa berbasis pendekatan scientific dapat dikatakan siswa sangat minat belajar dengan penggunaan modul dengan persentase 96% dengan kategori baik.

Mahlianurrahman (2017) meneliti tentang pengembangan perangkat pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa sekolah dasar. Jenis penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan yang mengacu pada Borg and Gall. Berdasarkan penelitian

(45)

30

dapat disimulkan bahwa data hasil validasi ahli memperoleh skor untuk RPP 90,75% dan LKS 88,50% dan dikategorikan valid. Hasil uji coba terbatas mengalami peningkatan sebelum mengikuti pembelajaran sebesar 60,40% setelah mengikuti pembelajaran menjadi 68,50%. Terdapat perbedaan yang signifikan terhadap kemampuan berpikir kreatif antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan perangkat SETS dan yang tidak menggunakan perangkat pembelajaran hasil pengembangan.

Pramunita (2020) meneliti tentang pengembangan buku ajar IPA berbasis peta pikiran untuk melatih berpikir kreatif peserta didik di sekolah dasar. Jenis penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan mengacu pada model 4D. Buku ajar yang dikembangkan juga dinyatakan sebagai buku ajar yang praktis ditinjau dari angket respon peserta didik dengan modus kategori baik. Buku ajar yang dikembangkan juga dinyatakan efektif ditinjau dari keterampilan berpikir kreatif yang meningkat dari pretest yang memperoleh persentase sebesar 28%

meningkat pada posttest menjadi 58,2% dengan N-gain ketuntasan sedang.

Dapat disimpulkan bahwa buku ajar IPA berbasis peta pikiran yang telah dikembangkan layak digunakan untuk melatih berpikir kreatif peserta didik di sekolah dasar.

Gambar 2.1 Bagan penelitian yang relevan Sunarti (2020)

Pengembangan media pembelajaran ular tangga

sains untuk mendukung pemahaman konsep belajar

IPA di SD.

Prasetyo (2017) Pengembangan media

pembelajaran IPA berbasis android untuk

siswa SD/MI

Yang akan diteliti:

Asmarita, Yoshelia. (2021) pengembangan media Rendana (2018)

Pengembangan media pembelajaran IPA berupa kartu domino pada materi

struktur dan fungsi tumbuhan.

(46)

31 2.3 Kerangka Berpikir

Media pembelajaran adalah alat bantu yang digunakan untuk menunjang atau membantu proses pembelajaran mulai dari buku, alat elektronik, dan lain-lain. Media pembelajaran berfungsi untuk menjelaskan suatu materi kepada objek atau dalam hal ini adalah siswa dengan cara yang lebih mudah. Media pembelajaran juga berfungsi untuk menarik perhatian siswa sehingga siswa dapat fokus dengan apa yang disampaikan oleh guru. Selain bagi siswa, media pembelajaran juga berfungsi bagi guru antara lain memudahkan guru dalam menjelaskan materi, penggunaan waktu belajar lebih efisien, menata suasana kelas lebih interaktif, dan dapat membantu siswa mencapai tujuan belajar.

Penggunaan media pembelajaran bagi siswa sangat penting, khususnya pembelajaran IPA. Dalam pembelajaran IPA, penggunaan media pembelajaran dapat mempermudah penyampaian materi yang sulit atau materi yang harus dijelaskan melalui gambar yang konkret. Dengan penggunaan media pembelajaran diharapkan proses belajar mengajar dapat berjalan komunikatif dan lancar.

Media Pembelajaran scrapbook adalah seni menempelkan foto atau gambar di medi kertas, dan menghiasnya menjadi karya yang kreatif, scrapbook merupakan media pembelajaan yang berbentuk visual.

Scrapbook dapat membantu siswa mempelajari materi pembelajaran dengan lebih mudah dengan melihat gambar atau proses terjadinya sesuatu, sehingga siswa tidak hanya membayangkan materi yang disampaikan. Dengan media pembelajaran scrapbook siswa tidak hanya mendapatkan hiburan tetapi juga diharapkan dapat lebih tertarik dengan

(47)

32

materi yang disampaikan oleh guru sehingga siswa lebih memahami materi yang disampaikan.

Minat belajar merupakan kecenderungan atau keinginan yang tinggi seseorang untuk mengikuti atau memahami pembelajaran tanpa ada tekanan dari orang lain. Dengan adanya minat belajar, siswa dapat lebih mudah fokus dalam memahami materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Minat belajar sangat erat kaitannya dengan adanya perhatian sehingga menghasilkan perubahan tingkah laku baik berupa sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Usaha yang dapat dilakukan oleh guru untuk meningkatkan m inat belajar siswa adalah dengan menjelaskan materi dengan cara yang menarik seperti menggunakan media pembelajaran dan dapat mengaitkan materi yang sedang dipelajari dengan pengalaman atau kehidupan sehari-hari siswa.

Berpikir kreatif adalah kemampuan untuk menyelesaikan permasalahan dengan menemukan banyak solusi dan memiliki kemampuan dalam mengakses dan mengolah data atau informasi yang tersedia. Dalam dunia pendidikan saat ini, kemampuan berpikir kreatif siswa sangat diperlukan. Dengan terbiasa berpikir kreatif, siswa mampu menyelesaikan permasalahan atau persoalan dalam hal pembelajaran dengan solusi beragam dan membangun. Guru sangat berperan penting untuk dapat menumbuhkan keterampilan berpikir kreatif pada diri siswa.Ketika proses pembelajaran, guru dapat menyajikan soal atau pertanyaan yang menantang bagi siswa sehingga siswa mampu melatih pikiran mereka.

2.4 Pertanyaan Penelitian

2.4.1 Bagaimana langkah-langkah pengembangan media pembelajaran scrapbook untuk siswa SD kelas IV?

2.4.2 Bagaimana kualitas media pembelajaran scrapbook untuk meningkatkan minat belajar dan berpikir kreatif siswa ?

(48)

33

2.4.3 Bagaimana pengaruh media pembelajaran scrapbook untuk meningkatkan minat belajar dan keterampilan berpikir kreatif bagi siswa ? 2.4.4 Bagaimana pengaruh media pembelajaran scrapbook untuk meningkatkan minat belajar dan keterampilan berpikir kreatif bagi guru kelas ?

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab ini diuraikan mengenai (1) jenis penelitian, (2) setting penelitian, (3) prosedur pengembangan penelitian, (4) teknik pengumpulan data, (5) instrumen penelitian, (6) teknik analisis data, dan (7) jadwal penelitian.

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembanga atau yang biasa disebut dengan Research and Development (R&D).

Metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan mengkaji kefektifan produk tersebut Sugiyono(dalam Hidayah, 2012: 11-26). Pada metode penelitian ini dapat menghasilkan produk maka menggunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk menguji kelayakan produk tersebut agar dapat berfungsi baik bagi guru maupun siswa, maka diperlukan penelitian untuk menguji keefektifan produk. Peneliti mengembangkan produk berupa media pembelajaran scrapbook pada

(49)

34

mata pelajaran IPA untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar dengan materi Daur Hidup Hewan.

Penelitian ini menggunakan R&D tipe ADDIE. ADDIE merupakan singkatan dari Analyze (Analisis), Design (Desain), Development (Pengembangan), Implementation (Implementasi), dan Evaluate (Evaluasi). ADDIE adalah sebuah konsep pengembangan produk yang membangun pembelajaran yang berbasis kinerja Branch (dalam Jannah, 2009:2). Dalam tipe ADDIE, terdapat lima tahapan yaitu (1) Annalyze, tahap ini merupakan tahap mengidentifikasi kemungkinan terjadinya gap antara keadaan ideal dan faktual, (2) Design, tahap ini merupakan tahap perancangan produk pembelajaran dan metode untuk mengujinya, (3) Develop, tahap ini merupakan tahap pengembangan dan pemvalidasian sumber-sumber pembelajaran, (4) Implement, tahap ini merupakan tahap pengimplementasian program sesuai konteks pembelajaran serta siswanya, (5) Evaluate, tahap ini merupakan tahap dimana program dn proses yang telah diimplementasikan akan dievaluasi kualitasnya (Branch, 2009: 2).

Gambar 3.1 Tahapan Model ADDIE

Analyze

Design

Development Implementation

Evaluation

(50)

35

(Sumber: Branch dalam Jannah. 2009: 2)

3.2 Setting Penelitian

3.2.1 Lokasi Penelitian

Pengambilan data untuk penelitian ini dilaksanakan di SD Muhammadiyah Cepitsari yang beralamat di Dengis, Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55583. Peneliti memilih SD tersebut sebagai lokasi uji coba produk karena SD tersebut berlokasi tidak jauh dari tempat tinggal peneliti.

Selain itu karena adanya pandemi virus COVID-19, maka uji coba dilakukan secara terbatas dan dilakukan di area sekitar tempat tinggal peneliti. Fasilitas yang tersedia di sekolah ini cukup memadai, latar belakang siswa pun beragam dan kondisi ekonomi siswa termasuk dalam kondisi menengah ke bawah.

3.2.2 Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah enam orang siswa kelas IV SD. Siswa dipilih oleh peneliti secara acak. Siswa yang dipilih terdiri dari

(51)

36

tiga siswa laki-laki dan tiga siswa perempuan. Pada penelitian ini memiliki keterbatasan penelitian pada satu sekolah saja karena adanya pandemi COVID-19 sehingga penelitian dan uji coba dilakukan secara terbatas.

3.2.3 Objek Penelitian

Objek dari penelitian ini adalah media pembelajaran scrapbook IPA materi daur hidup hewan siswa kelas IV SD untuk meningkatkan minat belajar siswa dan keterampilan berpikir kreatif siswa melalui pengembangan media scrapbook IPA. Minat belajar dapat mendorong kemauan dan hasil belajar siswa menjadi lebih baik, sedangkan berpikir kreatif adalah keterampilan yang diperlukan oleh siswa agar mampu menyelesaikan permasalahan atau persoalan dengan solusi yang beragam dan bersifat membangun serta melatih siswa agar lebih berani menyelesaikan berbagai masalah dengan bermacam-macam ide atau gagasan.

3.2.4 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dari bulan September 2020 sampai dengan bulan Mei 2021. Penelitian ini dilaksanakan selama kurang lebih delapan bulan.

3.3 Prosedur Pengembangan

Penelitian ini menggunakan model pengembangan ADDIE yang terdiri dari lima tahapan yaitu: 1) Analyze (Analisis), 2) Design (Desain), 3) Development (Pengembangan), 4) Implementation (Implementasi), dan 5) Evaluation (Evaluasi).

Gambar

Gambar 2.1 Bagan penelitian yang relevan  Sunarti (2020)
Gambar 3.1 Tahapan Model ADDIE
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Wawancara dengan Guru Kelas IV
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Angket Validasi Ahli Materi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tulisan ini membahas analisis return dan resiko saham–saham syariah yang selalu masuk dalam JII pasca krisis global 2008 (Januari 2009 – 30 Desember 2010), alat analisis

Sangat bertolak belakang dengan kapitalis yang lebih bersifat individual, sosialis yang memberikan hampir semua tanggungjawab kepada warganya serta

Biyantu, (2007) MANAJEMEN PEMBELAJARAN (Studi tentang Pengaruh Kinerja Kepala Sekolah, Iklim Kerja Guru, Penghasilan Guru dan Mutu pembelajaran terhadap Kinerja

Kecepatan Pengadukan Terhadap Kemampuan Adsorpsi 23 Gambar 4.1 Proses Pencucian Adsorben Pasir Putih 26 Gambar 4.2 Proses Pencucian Adsorben Pasir Putih 27 Gambar 4.3

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis. © Wahyu Purnama 2014 Universitas

Formulir BOS 04 (Tertanggal Hari Senin, 4 Januari 2016) Beserta Fotokopi buku rekening BOS satu lembar.. Demi lancarnya proses pencairan mohon hadir tepat waktu dan

Eksperimen Metode Asistensi Untuk Meningkatkan Kualitas Gambar Mata Diklat Mengatur Tata Letak Gambar Manual Dan Layout Di Smk Negeri 6 Bandung.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan bibit sukun (Artocarpus communis Forst) terhadap pemberian media penahan air yaitu spons. Penelitian ini menggunakan