• Tidak ada hasil yang ditemukan

1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "1"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Tinjauan Jurnal

Berdasarkan jurnal dengan judul “Perancangan Blue Print Jaringan Menggunakan Virtual Lan (VLAN) Dengan Studi Kasus (PT PLN Persero Area Kudus)” oleh Faisol Puspito (Jurnal JARKOM Vol.1, No.2, Januari 2014, ISSN : 2338-6312).

Perancangan blue print jaringan VLAN dapat dijadikan alternative untuk membangun jaringan yang baik sehingga memudahkan administrator jaringan untuk menentukan kebijakan yang diterapkan kepada client. Kelebihan menggunakan jaringan VLAN, jaringan menjadi aman karenadalam pengiriman segmennya terpisah secara logic untuk mengirim data serta dapat mengurangi terjadinya broadcast domain. Dalam mendistribusikan jaringan lebih termanajemen karena menggunakan jaringan berbasis VLAN. Dalam penggunaan VTP pada VLAN dapat menghemat dalam menggunakan kabel jaringan.

Berdasarkan jurnal dengan judul “Perancangan Dan Pengembangan Jaringan VLAN Pada Dili Institute Of Technology (DIT) Timor Leste Menggunakan Packet Tracer” oleh Lilia Ervina Jeronimo Guterres (Jurnal JARKOM Vol.1, No.2, Januari 2014, ISSN : 2338-6312).

Pada rancangan yang dilakukan dengan packet tracert belum sempurna karena belum bisa diuji coba pengiriman data secara bersamaan dalam satu kali

(12)

pengiriman. Adanya router dari protocol Dot1q jaringan yang dirancang dapat saling berkomunikasi antara VLAN karena mempunyai koneksi inter-VLAN.

Kemampuan untuk membagi VLAN sesai department yang ada di Dilli Institute Of Technology dan disamping itu memberikan hak akses VLAN berdasarkan hak akses yang telah ditentukan. Memudahkan dalam mengontrol dan pembagian hak akses kepada seluruh anggota VLAN.

Beberapa saran yang diperlukan pada masa yang akan datang dalam penelitian ini bisa lebih optimal diantaranya yaitu jaringan VLAN yang dibuat masih sangat memerlukan berbagai tambahan untuk meningkatkan keamanan jaringan itu sendiri seperti firewall. Menggunakan MVSTP (Multi Vlan Spanning Tree) yang bertujuan untuk mempercepat aliran pengiriman data VLAN.

Berdasarkan jurnal dengan judul “Rancang Bangun VLAN Untuk Segmentasi Jaringan Pada Cyber Campus Laboratory Universitas STIKUBANK”

oleh Felix Andrean Susanto (Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK Vol.16, No.2, Juli 2011 : 94-100, ISSN : 0854-9524)

Segmentasi jaringan dapat digunakan untuk membedakan jaringan berdasarkan fungsinya dan memudahkan memonitor jaringan. VLAN merupakan salah satu cara untuk mensegmentasi jaringan dan dapat diterapkan pada jaringan CCL Universitas STIKUBANK. Dengan adanya segmentasi dengan VLAN akan mengurangi broadcast dalam jaringan, hal ini akan berpengaruh pada trafik jaringan.

Berdasarkan jurnal dengan judul “Implementasi Remote Site VPN Dengan Mikrotik Sebagai Sarana Untuk Mengakses Pengisian Nilai LHBS Menggunakan

(13)

Protokol Point To Point Tunneling” oleh Leonardus Edo Selanova Ganis (Jurnal Teknologi Informasi Dan Komunikasi Vol.4, No.1, Maret 2013)

Jaringan VPN SMA Negeri 11 Semarang telah dapat digunakan karena user telah dapat login ke server melalui jaringan internet. Penerapan VPN dengan metode Point to Point Tunneling Protokol menambah tingkat keamanan pada suatu jaringan karena jalur komunikasi yang dilalui sudah dienkapsulasi dahulu.

Jaringan VPN ini memberikan kemudahan bagi guru maupun karyawan untuk mengakses berbagai data maupun pengisian nilai LBHS melalui jaringan public atau internet karena dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja.

Berdasarkan jurnal dengan judul “Analisa Perbandingan Performa Point- To-Point Tunneling Protocol Dan Ethernet Over Internet Protocol Dalam Membentuk VPN” oleh Robby Triadi Susanto (Informatika Vol.9, No.1, April 2013)

Dalam keseharian, baik dari sisiserver maupun sisi client, protocol EoIP memiliki performa yang lebih baik daripada protocol PPTP karena protocol EoIP memiliki rata-rata throughput yang lebih besar daripada protocol PPTP serta rata- rata packet loss dalam delay yang lebih kecil dari protocol PPTP. Dalam kurun waktu 6 (enam) hari, baik dari sisi server maupun sisi client, protocol EoIP memiliki kecenderungan (trend) performa lebih baik daripada protocol PPTP dalam hal rata-rata throughput dan delay, sedangkan dalam hal rata-rata packet loss, rata-rata packet loss pada protocol PPTP lebih baik daripada protocol EoIP.

Dalam keadaan pada topology rill, performa yang paling baik dan optimal, dapat dilakukan pada hari jum’at dan sabtu karena pada kedua hari ini rata-rata

(14)

throughput, packet loss, dan delay lebih kecil dibandingkan hari senin-kamis. Dari hasil implementasi dan pengujian yang diterapkan pada topology rill, diamati bahwa pembentukan VPN menggunakan kedua protocol yang diimplementasikan dan diuji dipengaruhi oleh trafik atau lalulintas data pada jaringan local masing- masing titik.

Berdasarkan jurnal dengan judul “Analisi Perbandingan Kinerja VPN Berbasis Mikrotik Menggunakan Protokol PPTP dan L2TP Sebagai Media Transfer Data” Oleh Joko Triyono (Jurnal JARKOM Vol.1, No.2, Juni 2014, ISSN : 2338-6313)

Jaringan VPN dapat menjadi sebuah sarana akses jaringan local dan penggunaan resources jaringan local yang tidak bergantung pada kondisi lokasi akses. Pengguna mikrotik sebagai router dalam pembangunan jaringan VPN- PPTP memiliki konfigurasi yang tidak terlalu rumit. Namun pada jaringan VPN- L2TP yang dibangun menggunakan Ipsec yang berkaitan dengan konfigurasi algoritma enkripsi dibutuhkan ketelitian dan kecermatan konfigurasinya.

Kecepatan transfer dan waktu tempuh upload atau download pada jaringan VPN masih sangat dipengaruhi oleh ukuran jenis file yang dikirimkan. Dari 3 kali percobaan dapat diasumsikan bahwa nilai rata-rata kecepatan transfer dan waktu tempuh jaringan VPN-PPTP memiliki Prosentase 50% atau hampir 2 kali lipat lebih baik daripada VPN-L2TP. Disamping itu, penggunaan VPN-PPTP dalam melakukan live video streaming, video on demand, dan proses pengiriman data dalam bentuk video lebih banyak digunakan dibanding menggunakan VPN-L2TP.

(15)

Penggunaan jaringan VPN dapat memberikan sebuah alternative untuk melakukan akses pada sebuah situs web yang berdekatan dengan jaringan VPN itu sendiri. Penggunaan VPN-PPTP dianggap memiliki stabilitas kecepatan yang lebih baik dan layak digunakan untuk kepentingan home small corporate yang tidak membutuhkan enkripsi yang terlalu rumit. Sedangkan VPN-L2TP lebih unggul untuk digunakan dalam corporate skala besar yang membutuhkan kehandalan dalam melakukan enkripsi.

Dalam pengembangan penelitian terhadap penggunaan VPN agar dapat mendukung keakuratan dan kesetabilan dari hasil penelitian dilakukan dengan menggunakan jaringan ISP dedicated dengan upstream dan downstream 1 : 1 yang didukung menggunakan ip public static. Perbandingan pengembangan penelitian menjadi jaringan VPN site-to-site atau penggabungan jaringan VPN.

Kemudian pengembangan analisis terhadap enkripsi atau kompresi pada jaringan VPN dengan perbandingan menggunakan platform berbeda.

2.2. Konsep Dasar Jaringan

Jaringan komputer merupakan sejumlah komputer yang dapat saling berkomunikasi. Dalam komunikasi ini dapat terjadi perpindahan data ataupun berbagai sumber daya. Dalam skala luas, internet juga merupakan jaringan komputer. Jadi, suatu jaringan komputer tidak hanya terjadi pada sebuah jaringan komputer yang terdapat pada suatu ruangan ataupun suatu gedung atau perusahaan.

(16)

Pada dasarnya teknologi jaringan komputer itu sendiri merupakan perpaduan antara teknologi komputer dan juga teknologi komunikasi. Berdasarkan ruang lingkup geografisnya terdapat 3 (tiga) jenis jaringan komputer, antara lain:

1. Local Area Network (LAN)

Jarak jangkauan Local Area Network (LAN) tidak terlalu jauh. Biasanya diterapkan pada suatu gedung atau antar gedung dalam suatu kompleks perkantoran atau sekolah.

Gambar 2.1 LAN

2. Metropolitan Area Network (MAN)

Jarak jangkauan lebih luas dari LAN. Jangkauan Metropolitan Area Network (MAN) dapat mencapai antar kota. Contoh penerapan dari MAN aalah penyediaan layanan internet oleh Internet Service Provider (ISP).

Pengguna jasa ISP ini akan tercakup dalam jaringan MAN yang disediakan oleh ISP tersebut.

(17)

Gambar 2.2 MAN

3. Wide Area Network (WAN)

Jaringan Wide Area Network (WAN) mempunyai cakupan terluas, bahkan dapat dikatakan mencakup seluruh dunia. Jaringan ini sendiri dapat dihubungkan dengan menggunakan satellite dan media kabel fiber optic.

Gambar 2.3 WAN

(18)

Berdasarkan pelayanan (service), jaringan komputer dapat dibagi menjadi 3 yaitu:

1. Intranet

Pelayanan (service) yang diberikan hanya diberikan kepada pihak-pihak dalam yang mendapat ijin dari otoritas jaringan, dan bukan untuk pihak luar. Terdapat kerahasiaan didalamnya.

2. Extranet

Terdapat suatu layanan yang juga dapat digunakan oleh pihak luar yang telah memiliki account yang diijinkan. Layanan yang diberikan kepada pihak luar ini bersifat terbatas.

3. Internet

Layanan yang disediakan diberikan secara luas kepada pihak manapun, tanpa harus mendapatkan account terlebih dahulu.

2.2.1. Virtual LAN (VLAN)

Vlan adalah Virtual LAN yaitu sebuah jaringan LAN yang secara virtual dibuat di sebuah switch. Pada switch standar biasanya akan meneruskan trafik dari satu port ke semua port yang lain ketika ada trafik dengan domain broadcast yang sama melewati port tersebut. Untuk switch yang khusus, mereka mampu untuk membuat beberapa LAN yang berbeda dengan id yang berbeda di tiap portnya, dan hanya akan meneruskan trafik ke port-port yang memiliki id yang sama.

(19)

Switch type khusus ini sebenarnya sudah secara otomatis memasang VLAN di dalamnya (vlan id = 1) yang beranggotakan semua port yang ada.

Vlan menjadi sangat penting ketika network pada suatu jaringan sudah menjadi semakin besar skalanya dan trafik broadcast menjadi beban pada network tersebut. Beban terlalu besar disebabkan oleh trafik broadcast ini bisa menyebabkan network menjadi lambat.

2.2.2. Virtual Private Network (VPN)

VPN adalah singkatan Virtual Private Network, yaitu sebuah koneksi private melalui jaringan publik atau internet, virtual network berarti jaringan yang terjadi hanya bersifat virtual. Private yaitu jaringan yang terbentuk bersifat private dimana tidak semua orang bisa mengaksesnya. Data yang dikirimkan terenkripsi sehingga tetap rahasia meskipun melalui jaringan publik.

Jika menggunakan VPN kita seolah-olah membuat jaringan didalam jaringan atau biasa disebut tunnel. VPN menggunakan salah satu dari tiga teknologi tunneling yang ada yaitu: PPTP, L2TP dan standar terbaru, Internet Protocol Security (biasa disingkat menjadi IPSec). VPN merupakan perpaduan antara teknologi tunneling dan enkripsi. Cara kerja VPN (dengan menggunakan protokol PPTP) adalah sebagai berikut:

1. VPN membutuhkan sebuah server yang berfungsi sebagai perhubungan antar PC, server VPN ini bisa berupa komputer dengan aplikasi VPN Server atau sebuah Router.

(20)

2. Untuk memulai sebuah koneksi, komputer dengan aplikasi VPN Client mengkontak VPN Server, VPN Server kemudian memverifikasi username dan password, dan apabila username dan password benar makan VPN Server akan memberikan IP address baru pada komputer client tersebut kemudian koneksi tunnel akan terbentuk.

3. Selanjutkan komputer client bisa digunakan untuk mengakses berbagai resource (komputer atau LAN) yang berada dibelakang VPN Server misalnya melakukan transfer data, print dokumen, browsing dengan gateway yang diberikan dari VPN Server, melakukan remote desktop dan lain sebagainya.

2.2.3. Port Forwarding

Port Forwarding adalah salah satu fitur pada router yang menggunakan fungsi NAT (Network Access Translations) yang mengalihkan (redirect) permintaan komunikasi dari salah satu IP address atau port tertentu yang melewati firewall Router dan dialihkan ke IP address lain dan port lain/sama.

Adakalanya server yang berada pada sebuah jaringan perlu diakses melalui jaringan public. Misalnya dikarenakan adanya administrator yang bersifat mobile dan harus dapat mengakses data yang ada pada server tersebut. Yang kita butuhkan adalah ip public (ip public statis lebih direkomendasikan). Bisa saja langsung memasang ip public keserver, maka server tersebut sudah dapat diakses dari internet. Masalahnya adalah jika hanya memiliki 1 (satu) buah ip public,

(21)

bagaimana dengan komputer atau perangkat lain yang juga harus terkoneksi langsung dengan internet. Bagaimana juga dengan management keamanan untuk trafik yang menuju keserver tersebut.

Pada Router Mikrotik, kebutuhan tersebut dapat diatasi dengan cara Port Forwarding menggunakan fitur NAT. agar bandwidth dapat diatur dan firewall filtering dapat juga dilakukan. Maka dengan menempatkan server berada dibawah Router Mikrotik, artinya server berada pada jaringan local. Contoh topologinya sebagai berikut ini.

Gambar 2.4 Topologi port forwarding

Agar Server dapat diakses dari internet, set forwarding pada Router Mikrotik dengan menggunakan fitur firewall nat. Forwarding ini akan

(22)

membelokkan trafik yang menuju ke ip publik yang terpasang pada router menuju ip local server.

2.3. Peralatan Pendukung

Peralatan (device) pendukung jaringan komputer merupakan peripheral komputer yang digunakan untuk menghubungkan komputer dengan jaringan.

Contoh dari alat tersebut seperti NIC, UTP cable, router, switch, dan hub. Masih banyak lagi piranti pendukung jaringan komputer lainnya berikut ini beberapa contoh peralatan pendukung yang digunakan, yaitu:

1. Router

Router adalah perangkat network yang digunakan untuk menghubungkan beberapa network, baik network yang sama maupun berbeda dari segi teknologinya seperti menghubungkan network yang menggunakan topologi Bus, Star dan Ring. Router minimal memiliki 2 network interface.

Gambar 2.5 Mikrotik RB1100 AHx2

Router merupakan sebuah alat yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses

(23)

yang dikenal sebagai routing. Proses routing terjadi pada lapisan ke 3 ( lapisan network) dari stack protokol tujuh-lapis OSI. Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya.

2. Switch

Switch adalah suatu perangkat yang berfungsi sebagai pengatur dan pembagi sinyal data dari suatu komputer ke komputer lainnya yang terhubung pada perangkat tersebut, fungsi tersebut sama dengan fungsi HUB yang menjadi perbedaan adalah switch bisa melakukan pengaturan berupa proses filter paket data. Biasanya masing-masing port pada switch bisa disetting sehingga bisa ditentukan port mana saja yang bisa saling terhubung.

Gambar 2.6 HP 1810-24 v2

Switch adalah perangkat yang identik dengan HUB, hal ini dikarenakan kedekatan dari fungsi kedua perangkat tersebut. Namun switch merupakan perangkat yang lebih cerdas dibandingkan HUB serta performa yang lebih tinggi dibanding HUB. Seperti halnya HUB, switch memiliki banyak port yang digunakan untuk menghubungkan komputer. Banyaknya port yang terdapat pada switch pun bermacam-macam, 8 port, 16 port, 24 port dan

(24)

seterusnya. Switch disajikan untuk Eternet komputer, masing-masing dari port yang terdapat pada switch dimungkinkan untuk diatur support speed

& duflex atau support kecepatan ethernetnya, misalnya saja kecepatan 10 Mbps, 100Mbps, 1000MBps atau bisa juga disetting auto. Kemampuan Switch untuk melewatkan data ke hanya device yang dituju bisa menghemat bandwidht jaringan juga paket data yang melewati Switch akan lebih terjaga keamanannya ketimbang yang dilewatkan melalui HUB.

3. HUB

Pengertian HUB adalah istilah umum yang menunjukkan pada sebuah perangkat keras yang terdapat pada suatu jaringan komputer sebagai central connection point yang memiliki fungsi untuk menerima sinyal dari unit komputer yang lalu ditransfer ke komputer lainnya. HUB bertugas untuk mengubah sinyal transmisi jaringan sehingga dimungkinkan untuk menghubungan lebih dari 2 komputer, kemudian dari konsep tersebut terciptalah sebuah network atau jaringan komputer yang masing-masing komputer tersebut bisa saling terhubung.

Gambar 2.7 Hub Dlink

(25)

Fisik dari HUB memiliki banyak port, fungsi port tersebut untuk menghubungkan masing-masing komputer menggunakan sebuah konektor bernama RG45. Banyaknya port sebuah HUB bermacam-macam, ada yang memiliki 4 port, 5 port, 6 port dan seterusnya. Banyaknya komputer yang bisa terhubung ditentukan oleh banyaknya port HUB itu sendiri.

Oleh karena itu membuat desain topologi jaringan sebelum membangun jaringan komputer amat sangat penting, salah satu manfaatnya adalah bisa menentukan pilihan HUB yang tepat untuk digunakan. Selain dapat menghubungkan komputer dengan komputer, HUB juga bisa menghubungkan dirinya dengan HUB lain, hal ini berguna untuk memperbanyak komputer yang terhubung ke jaringan.

4. Kabel UTP

UTP singkatan dari “unshielded twisted pair” yaitu jenis kabel ini terbuat dari bahan penghantar tembaga, mempunyai isolasi dari plastik &

terbungkus oleh bahan isolasi yang dapat melindungi dari api dan juga kerusakan fisik, kabel UTP sendiri terdiri dari 4 pasang inti kabel yang saling berbelit dimana masing-masing pasang mempunyai kode warna berbeda.

(26)

Gambar 2.8 Kabel UTP

Atau definisi kabel UTP adalah suatu jenis kabel yang dapat dipakai untuk membuat jaringan komputer, berupa kabel yang pada bagian dalamnya berisikan 4 pasang kabel. Kabel Twisted Pair Cable ini terbagi kedalam 2 jenis diantaranya, Shielded dan Unshielded. Shielded adalah jenis dari kabel UTP yang memiliki selubung pembungkus, sedangkan unshielded adalah jenis yang tidak mempunyai selubung pembungkus. Untuk koneksinya kabel jenis ini memakai konektor RJ-45. Fungsi kabel UTP yaitu digunakan sebagai kabel jaringan LAN (Local Area Network) pada sistem jaringan komputer, dan biasanya kabel UTP mempunyai impedansi kurang lebih 100 ohm, serta dibagi menjadi beberapa kategori berdasarkan kemampuannya sebagai penghantar data.

5. RJ 45

RJ 45 merupakan konektor kabel Ethernet yang biasa digunakan dalam topologi jaringan komputer LAN maupun jaringan komputer tipe lainnya.

RJ itu sendiri adalah sebuah singkatan dari Registered Jack yang merupakan standar peralatan pada jaringan yang mengatur tentang

(27)

pemasangan kepala konektor dan urutan kabel. Yang digunakan untuk menghubungkan dua atau lebih peralatan telekomunikasi (Telephone Jack) ataupun peralatan jaringan (Computer Networking). Juga merupakan suatu interface fisik dari jaringan kerja (network). Untuk kegunaan telekomunikasi dan komunikasi data.

Gambar 2.9 RJ-45

Fungsi utama dari connector RJ 45 atau modular plug adalah menyambungkan kabel UTP dengan pemancar penerima, komputer, switch, patch panel dan lain-lain. RJ 45 hanya bisa digunakan untuk kabel UTP/STP 4 Pair. Konektor RJ 45 dan kabel UTP digunakan untuk jaringan komputer yang terkoneksi dengan internet. Misalnya kita yang menggunakan PC atau laptop selain bisa mendapatkan koneksi internet

(28)

melalui wifi juga bisa menggunakan internet melalui konektor RJ 45 yang ada pada kabel UTP dan tersambung dengan PC/laptop.

2.3.1. Topologi Jaringan

Topologi jaringan merupakan tata letak serta struktur hubungan antara komponen-komponen (node) dalam suatu jaringan. Topologi jaringan berkaitan dengan mekanisme yang digunakan untuk mengelola cara station (komputer) dalam mengakses jaringan, sehingga tidak terjadi konflik. Terdapat beberapa macam topologi yang sering digunakan, diantaranya sebagai berikut:

1. Topologi Bus

Gambar 2.10 Topologi Bus

Topologi bus menggunkan satu jalur data utama (backbone) sebagai jalur utama komunikasi. Apabila pesan dikirim, tidak hanya komputer tujuan yang menerima data, akan tetapi semua komputer yang tergabung di dalam jaringan tersebut akan mendapatkan pesan yang sama. Bila terjadi komunikasi data yang sangat padat, kemungkinan terjadinya tabrakan

(29)

(collusion) akan semakin besar dan membuat kinerja jaringan menurun.

Kabel yang digunakan pada jaringan ini ialah kabel coaxial 50 ohm dan dengan konektor RG58 untuk disambungkan dengan LAN Card di komputer. Dan untuk menyambung dari kabel utama (backbone) ke kabel yang dihubungkan ke komputer diperlukan konektor BNC. Setiap kabel ini mempunyai jarak jangkau (atteniation) sejauh 185 meter. Bila ingin menggunakan dengan jarak yang lebih dari itu, maka diperlukan repeater.

2. Topologi Ring

Gambar 2.11 Topologi Ring

Seluruh komputer dalam jaringan terhubung pada sebuah jalur data yang sambung menyambung sehingga berbentuk menyerupai cincin. Setiap komputer akan berfungsi sebagai repeater yang menerima sinyal dari komputer sebelumnya, memperkuatnya, dan kemudian meneruskan ke komputer berikutnya. Sehingga, topologi ring memberikan jarak jangkau yang lebih jauh.

(30)

3. Topologi Star

Gambar 2.12 Topologi Star

Ciri utama dari jaringan ini ialah adanya concentrator. Seluruh komputer dalam jaringan dihubungkan ke pusat secara langsung tanpa melalui komputer yang lain, sehingga setiap komputer akan memiliki jalur sendiri untuk sampai ke pusat (concentrator). Apabila terjadi gangguan pada salah satu komputer, maka tidak mempengaruhi bagian jaringan yang lain.

Sehingga pengaturan untuk jaringan, baik penambahan atau pengurangan komputer hingga isolasi kerusakan, akan lebih fleksibel. Concentrator dapat berupa hub, switch, router, ataupun multy point repeater.

4. Topologi Mesh

Gambar 2.13 Topologi Mesh

(31)

Topologi ini menerapkan hubungan secara penuh dengan komputer yang lain. Setiap komputer akan mempunyai jalur secara langsung ke komputer- komputer yang lain. Sehingga setiap komputer akan memiliki beberapa jalur untuk komunikasi data. Pada prinsipnya, topologi mesh mirip dengan topologi star, tetapi topologi mesh memiliki jalur ganda pada setiap komputer. Umumnya topologi ini dikembangkan dengan ruang lingkup yang luas dengan jarak antar komputer berjauhan. Topologi mesh memberikan keamanan data yang lebih baik, yaitu dengan menggunakan metode multiplexing, dimana pesan dapat dipecah-pecah menjadi beberapa paket dan dilewatkan pada jalur yang berbeda.

5. Topologi Hybrid

Gambar 2.14 Topologi Hybrid

Topologi hybrid merupakan gabungan dari beberapa topologi (bus, ring, star,atau mesh).Topologi hybrid dibangun untuk dapat mengkombinasikan

(32)

keunggulan-keunggulan yang dimiliki setiap topologi. Contoh topologi ini adalah topologi pohon (tree topology). Topologi pohon merupakan perpaduan antara topologi bus dengan topologi star.

Pada implementasi kali ini topologi jaringan yang digunakan oleh penulis adalah topologi star dimana semua perangkat yang berada pada jaringan ini terhubung langsung kepusat jaringan dalam hal ini Mikrotik Router Board RB1100AHx2 yang berfungsi sebagai pusat jaringan.

2.3.2. IP Address

IP Address (internet protocol address) merupakan deretan angka biner antara 32 bit sampai dengan 128 bit yang digunakan sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan internet. Angka 32 bit digunakan untuk alamat IP address versi IPv4 dan angka 128 bit digunakan untuk IP address versi IPv6 untuk menunjukkan alamat dari komputer pada jaringan internet berbasis TCP/IP. IP address tersebut memiliki identitas numerik yang akan dilabelkan kepada suatu device seperti komputer, router atau printer yang terdapat dalam suatu jaringan komputer yang menggunakan internet protocol sebagai sarana komunikasi. Adapun fungsi IP address sebagai berikut ini :

1. IP address digunakan sebagai alat identifikasi host atau antarmuka pada jaringan. Fungsi ini diilustrasikan seperti nama orang sebagai suatu metode untuk mengenali siapa orang tersebut. Dalam jaringan komputer pun berlaku hal yang sama yaitu alamat IP address yang unik tersebut

(33)

akan digunakan untuk mengenali sebuah komputer atau device pada jaringan.

2. IP address digunakan sebagai alamat lokasi jaringan. Fungsi ini diilustrasikan seperti alamat rumah kita yang menunjukkan lokasi kita berada. Untuk memudahkan pengiriman paket data, maka IP address memuat informasi keberadaannya. Ada rute yang harus dilalui agar data dapat sampai ke komputer yang dituju.

Adapun menurut jenisnya IP address dibagi menjadi dua yaitu IP address versi 4 ( IPv4 ) dan IP address versi 6 ( IPv6 ).

1. IPAddress Versi 4 ( IPv4 )

Internet protocol version 4 atau IPv4 terdiri dari 32-bit dan bisa menampung lebih dari 4.294.967.296 host di seluruh dunia. Sebagai contoh yaitu 172.146.80.100, jika host di seluruh dunia melebihi angka 4.294.967.296 maka dibuatlah IPv6.

2. IP Address Versi 6 ( IPv6 )

IPv6 diciptakan untuk menjawab kekhawatiran akan kemampuan IPv4 yang hanya menggunakan 32 bit untuk menampung IP address di seluruh dunia, semakin banyaknya pengguna jaringan internet dari hari ke hari di seluruh dunia IPv4 dinilai suatu saat akan mencapai batas maksimum yang dapat ditampungnya, untuk itulah IPv6 versi 128 bit diciptakan. Dengan kemampuanya yang jauh lebih besar dari IPv4 dinilai akan mampu menyediakan IP address pada seluruh pengguna jaringan internet di seluruh dunia yang semakin hari semakin banyak. Internet protocol versi 6

(34)

atau IPv6 ini terdiri dari 128 bit. IP ini 4 kali dari IPv4, tetapi jumlah host yang bisa ditampung bukan 4 kali dari 4.294.967.296 melainkan

4.294.967.296 pangkat 4, jadi hasilnya

340.282.366.920.938.463.463.374.607.431.768.211.456.

Gambar 2.15 IP address

IP address dibagi menjadi beberapa kelas IP address, IP address versi 4 terdiri atas 4 oktet, nilai 1 oktet adalah 255. Karena ada 4 oktet maka jumlah IP address yang tersedia adalah 255 x 255 x 255 x 255. IP address sebanyak ini harus dibagi-bagikan keseluruh pengguna jaringan internet di seluruh dunia.

Untuk mempermudah proses pembagiannya, IP address harus dikelompokan dalam kelas-kelas.

IP address dikelompokan dalam lima kelas, yaitu kelas A, B, C, D, dan E.

Perbedaannya terletak pada ukuran dan jumlah. IP address kelas A jaringan. IP address Kelas B digunakan untuk jaringan berukuran besar dan sedang. IP address Kelas C untuk pembagian jaringan yang banyak, namun masing-masing

(35)

jaringan memiliki anggota yang sedikit. IP address Kelas D dan E juga didefinisikan, tetapi tidak digunakan dalam penggunaan normal, kelas D diperuntukan bagi jaringan multicast, dan E untuk Eksperimental.

Pembagian kelas-kelas IP address didasarkan pada dua hal, yaitu Network ID dan Host ID dari suatu IP address Setiap IP address selalu merupakan pasangan network ID (Identitas Jaringan) dan Host ID (Indentitas Host dalam suatu jaringan). Masing-masing komputer atau router di suatu jaringan Host ID nya harus unik dan harus berbeda dengan komputer yang lain.

Gambar 2.16 class IP address 1. IP Address Kelas A

Format : 0nnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh.hhhhhhhh (n = Net ID, h = Host ID)

Bit Pertama : 0

(36)

Panjang Net ID : 8 bit (1 oktet) Panjang Host ID : 24 bit (3 oktet) Oktet pertama : 0 – 127

Range IP Address : 1.xxx.xxx.xxx.sampai 126.xxx.xxx.xxx (0 dan 127 dicadangkan)

Jumlah Network : 126

Jumlah IP Address : 16.777.214

IP kelas A untuk sedikit jaringan dengan host yang sangat banyak. cara membaca IP Address kelas A misalnya 113.46.5.6 ialah Network ID :113, Host ID = 46.5.6

2. IP Address Kelas B

Format : 10nnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh (n = Net ID, h = Host ID)

2 bit pertama : 10

Panjang Net ID : 16 bit (2 oktet) Panjang Host ID : 16 bit (2 oktet) Oktet pertama : 128 – 191

Range IP Address : 128.0.0.xxx sampai 191.255.xxx.xxx Jumlah Network : 16.384

Jumlah IP Address : 65.534

Biasa digunakan untuk jaringan besar dan sedang. dua bit pertama selalu di set 10. 16 bit selanjutnya, network IP kelas B dapat menampung sekitar 65000 host.

(37)

3. IP Address Kelas C

Format : 110nnnnn.nnnnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh (n = Net ID, h = Host ID)

3 bit pertama : 110

Panjang Net ID : 24 bit (3 oktet) Panjang Host ID : 8 bit (1 oktet) Oktet pertama : 192 – 223

Range IP Address : 192.0.0.xxx sampai 255.255.255.xxx Jumlah Network : 2.097.152

Jumlah IP Address : 254

Host ID adalah 8 bit terakhir, dengan IP kelas C, dapat dibentuk sekitar 2 juta network yang masing-masing memiliki 256 IP Address Tiga bit pertama IP Address kelas C selalu berisi 111 dengan 21 bit berikutnya.

Host ID ialah 8 bit terakhir.

4. IP Address Kelas D

Format : 1110mmmm.mmmmmmmm.mmmmmmmm.mmmmmmmm 4 Bit pertama : 1110

Bit multicast : 28 bit Byte Inisial : 224-247

Deskripsi : Kelas D adalah ruang alamat multicast

Kelas ini digunakan untuk keperluan Multicasting. 4 bit pertama 1110, bit- bit berikutnya diatur sesuai keperluan multicast group yang menggunakan IP Address ini. Dalam multicasting tidak dikenal network bit dan host bit.

(38)

5. IP Address Kelas E

Format : 1111rrr.rrrrrrrr.rrrrrrrr.rrrrrrrr 4 bit pertama :1111

Bit cadangan : 28 bit Byte inisial : 248-255

Deskripsi : Kelas E adalah ruang alamat yang dicadangkan untuk keperluan eksperimental.

Gambar

Gambar 2.1 LAN
Gambar 2.3 WAN
Gambar 2.4 Topologi port forwarding
Gambar 2.5 Mikrotik RB1100 AHx2
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pemerintah Indonesia melakukan upaya-upaya untuk menjaga keamanan wilayah perairan Natuna Pemerintah Indonesia melakukan upaya deterrence atau menangkal dengan meangancam

Hasil perendaman tulang ayam menggunakan basa kimiawi (NaOH) tingkat konsentrasi 4% dengan lama perendaman 48 jam memberikan hasil yang optimal terhadap

Tesis adalah karya tulis akademik akhir yang menunjukkan hasil studi dan atau penelitian yang dilakukan secara mandiri di bawah bimbingan dosen pembimbing, sebagai

• Guru memberikan bimbingan bagi siswa yang belum mampu menyebutkan kegiatan kerjasama yang mencerminkan makna bersatu dalam keberagaman di sekolah dan

Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis yang telah dilakukan sebelumnya, akan dipaparkan penarikan kesimpulan untuk menjawab tujuan penelitian, berkut adalah beberapa hal

Apabila sensor aktif, maka slave akan mengirimkan data ke receiver master dan master akan menerima data dari slave untuk kemudian ditampilkan pada LCD dan

Sedangkan pada sekolah Homeschooling Group SD Khoiru Ummah 41 Cimahi dengan program kegiatan harian sekolah dapat digunakan untuk membentuk karakter disiplin siswa

Dalam Bilyet Giro terdapat tanggal efektif atau jatuh tempo yaitu selama 70 hari, dengan demikian terdapat dua tanggal yaitu: tanggal penerbitan dan tanggal efektif.