7
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Web
Menurut Yuhefizar mengemukakan bahwa “web adalah suatu metode untuk menampilkan informasi di internet, baik berupa teks, gambar, suara maupun video yang interaktif dan mempunyai kelebihan untuk menghubungkan (link) satu dokumen dengan dokumen lainnya (hypertext) yang dapat diakses melalui sebuah browser” (Ridwan dkk., 2016)
Sedangkan menurut Kadir “web merupakan salah satu sumber daya internet yang berkembang pesat. Pendistribusian informasi pada web dilakukan melalui pendekatan hyperlink, yang memungkinkan suatu teks, gambar, ataupun objek yang lain menjadi acuan untuk membuka halaman-halaman yang lain” (Bakhtiar K, 2018).”
2.1.1. Website
“Website merupakan situs sistem informasi yang dapat diakses dengan cepat.
Website lahir dari adanya perkembangan zaman saat ini dari bidang teknologi informasi dan komunikasi. Website telah menjadi media penyampaian informasi bagi bermacam perusahaan, sekolah, tidak terkecuali pada organisasi” (Rahardja dkk., 2018).
1. Internet
“Internet merupakan sebuah jaringan komunikasi tanpa batas yang melibatkan jutaan computer pribadi (Personal Komputer) yang tersebar di seluruh dunia.
Dengan menggunakan Transmision Control Protocol (TCP) dan didukung
dengan media komunikasi, internet memungkinkan terjadinya komunikasi antar komputer dengan jarak yang tidak terbatas” (Winarso dkk., 2017).
2. Web Browser
Winarno dkk mengemukakan bahwa “Web browser merupakan perangkat lunak yang fungsinya menerima dan menyajikan informasi di internet. Sumber informasi bisa dilihat menggunakan web browser, baik yang berupa halaman web, gambar, video, atau jenis konten lainnya” (Mustika dkk., 2018).
3. Web Server
“Web server adalah sebuah software yang memberikan layanan berbasis data dengan menggunakan protokol HTTP atau HTTPS dari client menggunkan aplikasi web browser untuk request data dan server akan mengirim data dalam bentuk halaman web dan pada umumnya berbentuk dokumen HTML”
(Rahmatulloh & Msn, 2017).
2.1.2. Bahasa Pemograman
1. PHP (HyperText Preprocessor)
Menurut Andi, “PHP (Hypertext Preprocessor) merupakan salah satu bahasa pemograman yang berjalan dalam sebuah web server dan berfungsi sebagai pengolah data pada sebuah server” (Mubarak, 2019).
2. HTML (Hypertext Markup Language)
“Hypertext Markup Language (HTML) merupakan bahasa untuk menggambarkan struktur halaman web. Dengan HTML struktur halaman web digambarkan dengan menggunakan markup” (Fikry dkk., 2018).
3. JQuery
“JQuery adalah library JavaScript multiplatform yang dirancang untuk memudahkan penyusunan client-side script pada file HTML. Digunakan oleh 60 persen dari 10000 situs web paling banyak dikunjungi di dunia, JQuery adalah library JavaScript yang paling populer saat ini” (Rhouf dkk., 2017).
4. Javascript
“Javascript ialah suatu bahasa scripting yang digunakan sebagai fungsionalitas dalam membuat suatu web” (Achyani & Arviana, 2018).
Javascript sendiri bersifat client-side sehingga untuk menggunakannya browser harus mengaktifkan fitur Javascript (bila konfigurasi browser diset pada konfigurasi default, secara otomatis browser sudah mengaktifkan fitur Javascript) .
5. CSS (Cascading Style Sheet)
Menurut Winarno dan Utomo menerangkan bahwa “CSS merupakan bahasa pemrograman web yang digunakan untuk mengatur style - style yang ada di tagtag HTML” (Pramoedita dkk., 2018).
2.1.3. Basis Data
“Basis data adalah kumpulan file yang mempunyai kaitan antara satu file dengan file lain sehingga membentuk satu bangunan data untuk menginformasikan satu perusahaan instansi dalam batasan tertentu” (Rosmila dkk., 2016).
1. MySQL
Menurut Kadir “MySQL adalah sebuah software open source yang digunakan untuk membuat sebuah database” (Trimarsiah & Arafat, 2017).
2. XAMPP
“XAMPP adalah sebuah software yang berfungsi untuk menjalankan website berbasis PHP dan menggunakan pengolah data MYSQL di komputer local” (Trimarsiah & Arafat, 2017). Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl. Nama XAMPP merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl.
2.1.4. Model Pengembangan Perangkat Lunak
Menurut Azhar Susanto menyatakan bahwa” SDLC (System Development Life Cycle) adalah salah satu metode pengembangan sistem informasi yang popular pada saat sistem informasi pertama kali dibuat” (Budi dkk., 2016).
Terdapat empat tahapan dalam membangun atau mengembangkan sistem informasi dengan menggunakan SDLC, yaitu: planning, analysis, design, dan implementation. Adapun dalam implementasi SDLC terdapat berbagai metodologi yang dapat dipergunakan. Penggunaan metodologi akan bervariasi tergantung kepada penekanannya, apakah terhadap bisnis proses ataukah pada data pendukung bisnis.
Gambar II.1. Ilustrasi Life Cycle Development System.
1. Analisa Kebutuhan Perangkat Lunak
Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk mespesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat lunak seperti apa yang dibutuhkan pengguna. Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak pada tahap ini perlu didokumentasikan.
2. Desain
Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada desain pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi antarmuka, dan prosedur pengodean. Tahap ini mentranslasi kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan ke representasi desain agar dapat diimplementasikan menjadi program pada tahap selanjutnya. Desain perangkat lunak yang dihasilkan pada tahap ini juga perlu didokumentasikan.
3. Penulisan Kode Program
Desain harus ditranslasikan kedalam program perangkat lunak. Hasil dari tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap desain.
4. Pengujian
Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi logika dan fungsional dan memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan.
5. Pendukung (support) atau pemeliharaan (maintenance)
Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan ketika sudah dikirimkan ke pengguna. Perubahan bisa terjadi karena adanya kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian. Tahap pendukung atau pemeliharaan dapat mengulangi proses pengembangan mulai dari analisis spesifikasi untuk perubahan perangkat lunak yang sudah ada, tapi tidak untuk membuat perangkat lunak baru.
2.2. Peralatan Pendukung
Beberapa peralatan pendukung yang akan dijelaskan dalam penulisan tugas akhir ini diantaranya adalah :
2.2.1. Struktur Navigasi
“Dalam pembuatan website, hal yang harus diperhatikan sebelum merancang tampilan web adalah pembuatan struktur navigasi. Ada empat struktur dasar yang digunakan, yaitu linear, hierarkis, nonlinear, dan komposit” (Achyani & Arviana, 2017).
1. Linear
Pengguna akan melakukan navigasi secara berurutan dari frame atau byte informasi yang satu ke yang lainnya.
Sumber: jurnal (Achyani & Arviana, 2017)
Gambar II.2. Struktur Navigasi Linear
2. Hierarkis
Struktur dasar ini disebut juga struktur “linear dengan percabangan” karena pengguna melakukan navigasi disepanjang cabang pohon struktur yang terbentuk oleh logika isi.
Sumber: jurnal (Achyani & Arviana, 2017)
Gambar II.3. Struktur Navigasi Hierarkis 3. Nonlinear
Pengguna akan melakukan navigasi dengan bebas melalui isi proyek dengan tidak terkait dengan jalur yang sudah ditentukan sebelumnya.
Sumber: jurnal (Achyani & Arviana, 2017)
Gambar II.4. Struktur Navigasi Nonlinear 4. Komposit
Pengguna akan melakukan navigasi dengan bebas (secara nonlinear), tetapi terkadang dibatasi presentasi linear film atau informasi penting dan atau pada data yang paling terorganisasi secara logis pada suatu hierarki.
Sumber: jurnal (Achyani & Arviana, 2017)
Gambar II.5. Struktur Navigasi Komposit
2.2.2. Entity Relationship Diagram
1. Definisi ERD
ERD (Entity Relationship Diagram) adalah model teknik pendekatan yang menyatakan atau menggambarkan hubungan suatu model. Didalam hubungan ini tersebut dinyatakan yang utama dari ERD adalah menunjukan objek data (Entity) dan hubungan (Relationship), yang ada pada entity berikutnya.
Menurut Simarmata, “Entity RelationShip Diagram (ERD) adalah alat pemodelan data utama dan akan mambantu mengorganisasi data dalam suatu proyek ke dalam entitas-entitas dan menentukan hubungan antar entitas”
(Fridayanthie & Mahdiati, 2016).
2. Komponen dalam ERD (Entity Relationship Diagram) adalah sebagai berikut:
a. Entitas merupakan suatu yang nyata atau abstrak yang mempunyai karakteristik dimana kita akan menyimpan data.
b. Atribut : ciri umum semua atau sebagian besar instansi pada entitas tertentu.
c. Relasi : hubungan alamiah yang terjadi antara satu atau lebih entitas.
d. Link : garis penghubung atribut dengan kumpulan entitas dan kumpulan entitas dengan relasi.
e. Kardinalitas relasi adalah jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi (berhubungan) dengan entitas pada himpunan entitas yang lain.
1. Satu ke satu (One to One) Setiap elemen dari Entitas A berhubungan paling banyak dengan elemen pada Entitas B. Demikian juga sebaliknya setiap elemen B berhubungan paling banyak satu elemen pada Entitas A.
2. Satu ke banyak (One to Many) Setiap elemen dari Entitas A berhubungan dengan maksimal banyak elemen pada Entitas B. Dan sebaliknya setiap elemen dari Entitas B berhubungan dengan paling banyak satu elemen di Entitas A.
3. Banyak ke satu (Many to One) Setiap elemen dari Entitas A berhubungan paling banyak dengan satu elemen pada Entitas B. Dan sebaliknya setiap elemen dari Entitas B behubungan dengan maksimal banyak elemen di entitas A.
4. Banyak ke banyak (Many to Many) Setiap elemen dari Entitas A berhubungan maksimal banyak elemen pada Entitas B demikian sebaliknya.
3. Derajat Relasi (Relationship Degree)
Relationship Degree Menurut Indrajani, “Relationship Degree atau derajat elationship adalah jumlah entitas yang berpartisipasi dalam satu relationship”
(Taufik & Ermawati, 2017). Derajat relationship yang sering dipakai di dalam ERD sebagai berikut:
a. Unary Relationship Unary
Relationship adalah model relationship yang terjadi diantara entity yang berasal dari entity set yang sama.
b. Binary Relationship
Binary Relationship adalah model relationship antar instance-instance untuk suatu tipe entitas.
c. Ternary Relationship
Ternary Relationship adalah merupakan relationship instance-instance dari tiga tipe entitas secara sepihak.
4. LRS (Logical Record Structure)
Menurut Kroenke mengemukakan bahwa “Logical Record Structure adalah representasi dari struktur record–record pada table-tabel yang terbentuk dari hasil relasi antar himpunan entitas. Dibentuk dengan nomor dan tipe record. Beberapa tipe record digambarkan oleh kotak persegi panjang dan dengan nama yang unik”
(Marita dkk., 2019).
2.2.3. Implementasi dan Pengujian Web
Dalam tahap implementasi mencakup proses pengujian dan implementasi, tahapan pengujian merupakan tahapan tambahan yang dilakukan untuk memastikan sistem telah bekerja dengan baik. Pengujian menggunakan black box testing atau biasa disebut dengan behavioral testing, berfokus pada kebutuhan fungsional perangkat lunak.
Menurut Ayuliana “Black Box Testing merupakan pengujian yang dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak. Jadi dianalogikan seperti kita melihat suatu kotak hitam, kita
hanya bisa melihat penampilan luarnya saja, tanpa tahu ada apa dibalik bungkus hitam nya” (Astuti, 2018).
Beberapa teknik testing yang tergolong dalam Black Box Testing antara lain:
a. Equvalence Partitioning
Pada Teknik ini, tiap inputan data dikelompokan kedalam grup tertentu, yang kemudian dibandingkan outputnya.
b. Boundary Value Analysis
Merupakan teknik yang sangat umum digunakan pada saat awal sebuah perangkat lunak selsesai dikerjakan. Pada teknik ini, dilakukan inputan yang melebihi dari batasan sebuah data.
c. Cause Effect Graph
Dalam teknik ini, dilakuakn proses testing yang menghubungkan sebab dari sebuah inputan dan akibatnya pada output yang dihasilkan.
d. Random Data Selection
Seperti namanya, teknik ini berusaha melakukan proses inputan data dengan menggunakan nilai acak. Dari hasil tersebut kemudian dibuat sebuah tabel yang menyatakan validitas dari output yang dihasilkan.
e. Feature Test
Pada teknik ini, dilakukan proses testing terhadap spesifikasi dari perangkat lunak yang telah selesai dikerjakan.