8
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Sistem
Menurut Kristania, dkk (2017:84) mengemukakan bahwa, “Sistem Informasi akademik adalah sistem pengolahan data yang berhubungan dengan, pengolahan data siswa, data guru, mata pelajaran, jadwal pelajaran kelas dan pengolahan nilai”.
Berdasarkan pengertian diatas sistem informasi akademik adalah sistem informasi yang mengelola data akademik sehingga bisa menghasilkan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan dikemudian hari.
Sistem informasi akademik pada DTA ANNUR yang dimaksud adalah sistem pengelolaan data yang berhubungan dengan pengolahan data nilai seperti penjadwalan, absensi dan lain-lain dimana data-data tersebut merupakan data yang dihasilkan dari aktifitas yang berulang yang terjadi pada sistem informasi akademik DTA ANNUR.
Sistem informasi akademik dibuat untuk memberikan informasi akademik yang dibutuhkan secara akurat dan tepat waktu. Sistem informasi akademik ini mempunyai tujuan khusus yaitu untuk memberikan informasi mengenai nilai akademik, penjadwalan dan data lain yang dibutuhkan oleh siswa maupun guru. 2.1.1. Model Pembelajaran Berbasis Web
1. Definisi Model Pembelajaran Berbasis Web
Menurut Hartley dalam Harsanto (2014:9) mengemukakan bahwa, ”E- Learnig adalah pembelajaran menggunakan internet, intranet, atau jaringan
elektronik lain baik dalam hal pengembangan, penyampaian maupun evaluasi konten”.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran berbasis web merupakan suatu kegiatan belajar mengajar yang memanfaatkan media situs atau website yang bisa diakses melalui jaringan internet. Pada awalnya learnig berfungsi untuk mempermudah pembelajaran jarak jauh (distance e-elearning). Untuk memperjelas mengenai pembelajaran berbasis web, dapat dilihat melaui gambar berikut:
Sumber: Wahyuningsih dan Makmur (2017:4) Gambar II.1 Bagan E-learning
Hal yang ditawarkan oleh teknologi ini adalah kecepatan dan tidak terbatasnya tempat dan waktu untuk mengakses informasi. Kegiatan belajar dapat dengan mudah dilakukan oleh peserta didik kapan saja dan dimana saja dirasakan
aman oleh peserta didik tersebut. Batas ruang, jarak dan waktu tidak lagi menjadi masalah yang rumit untuk dipecahkan.
Ada persyaratan utama yang perlu dipenuhi dalam pembelajaran berbasis web, yaitu adanya akses dengan sumber informasi melalui internet. Selanjutnya, adanya informasi tentang letak sumber informasi yang ingin kita dapatkan. Ada beberapa sumber data yang dapat diakses dengan bebas dan gratis tanpa proses administrasi pengaksesan yang rumit. Ada beberapa sumber informasi yang memang telah diberi otorisasi pemilik sumber informasi.
Mewujudkan pembelajaran berbasis web bukan sekedar meletakkan materi belajar pada web untuk kemudian diakses melelui komputer web, namun ia juga digunakan hanya sebagai media alternatif pengganti kertas untuk menyimpan berbagai dokumentasi dan informasi. Web digunakan untuk mendapatkan sisi unggul yang tidak dimiliki media kertas ataupun media lain.
Banyak pihak mencoba mengggunakan teknologi web untuk pembelajaran dengan meletakkan materi belajar secara online, lalu menugaskan peserta didik untuk mendapatkan (downloading) materi belajar itu sebagai tugas baca. Setelah itu mereka diminta untuk mengumpulkan laporan, tugas, dan lain-lain sebagainya, kembali ke pengajar juga melalui internet.
2. Kelebihan dan kekurangan model pembelajran berbasis web
Sebagaimana media pembelajaran lainnya pembelajaran dengan menggunakan web juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan pembelajaran berbasis web yaitu:
b. Peserta didik dapat belajar sesuai dengan karakteristik dirinya sendiri karena bersifat individual.
c. Kemampuan untuk membuat tautan (link), sehingga peserta didik dapat mengakses informasi dari berbagai sumber, baik didalam maupun diluar lingkungan belajar.
d. Sangat potensial sebagai sumber belajar bagi peserta didik yang tidak memiliki waktu untuk belajar.
e. Dapat mendorong peserta didik untuk lebih aktif dan mandiri dalam belajar. f. Menyediakan sumber balajar tambahan yang dapat digunakan untuk
memperkaya materi pembelajaran.
g. Isi dari materi pelajaran dapat di perbarui dengan mudah.
Menurut Driscoll dalam Harsono (2017:16) mengemukakan bahwa kelebihan dari pembelajaran berbasis web atau e-learning adalah:
a. Mengurangi perjalanan dan biaya terkait.
b. Memungkinkan belajar disetiap waktu dan setiap tempat. c. Menyediakan cara belajar tepat waktu.
d. Memanfaatkan infrastruktur yang ada.
e. Memungkinkan pengiriman materi pembelajaran. f. Update yang mudah.
Sedangkan kekurangan dari pembelajaran berbasis web yaitu:
a. Keberhasilan pembelajaran berbasis web bergantung pada kemandirian dan motivasi belajar peserta didik.
c. Peserta didik dapat merasa bosan dan jenuh jika mereka tidak dapat mengakses informasi, dikarenakan tidak memiliki peralatan yang memadai terutama bandwith yang tidak cukup.
d. Dibutuhkannya panduan bagi pembelajar untuk mencari informasi yang relevan, dikarenakan informasi yang terdapat didalam web sangat beragam. e. Dengan menggunakan pembelajaran berbasis web, peserta didik terkadang
merasa terisolasi, terutama jika terdapat keterbatasan dalam fasilitas.
f. Terbatasnya pertemuan langsung dengan pengajar, menyebabkan kurangnya ilmu yang didapat.
Menurut Driscoll dalam Harsono (2017:17) pembelajaran berbasis web memiliki kekurangan yaitu:
a. Membutuhkan infrastruktur teknis terkadang biaya besar.
b. Membutuhkan peserta didik untuk mampu beradaptasi dengan metode pembelajaran baru.
c. Membutuhkan tim untuk merancang, mengembangkan dan menyebarkan. d. Membutuhkan pelatihan.
e. Memerlukan cara berpikir serta budaya baru dalam melaksanakan proses pembelajaran.
3. Fungsi model pembelajaran berbasis web
Disamping kelebihan dan kekurangan dalam pembelajaran berbasis web, terdapat juga fungsi dalam pembelajaran berbasis web yang sangat berperan penting baik untuk pengajar atau peserta didik, dimana fungsi pembelajaran berbasis web sendiri adalah sebagai suplemen (tambahan), komplemen
(pelengkap), dan substitusi (pengganti). Berikut ini adalah penjelasan mengenai fungsi dari pembelajaran berbasis web, yaitu:
a. Suplemen (tambahan)
Peserta didik mempunyai kebebasan memilih, apakah akan memanfaatkan materi pembelajaran online atau tidak. Dalam hal ini, tidak ada kewajiban/keharusan bagi peserta didik untuk mengakses materi pembelajaran online. Mengakses materi pembelajaran online hanya sebagai himbauan pengajar kepada peserta didik agar menambah ilmu yang telah didapatkan dalam pembelajaran dikelas.
b. Komplemen (pelengkap)
Materi pembelajaran online ini untuk melengkapi materi pembelajaran yang diterima peserta didik di dalam kelas, sebagai pengayaan bagi peserta didik berkemampuan rata-rata, atau remedial bagi peserta didik yang lamban kemampuan belajarnya.
c. Substitusi (pengganti)
E-learning sebagai pengganti digunakan di beberapa perguruan tinggi di negara-negara maju. Tujuannya untuk membantu mempermudah peserta didik mengelola kegiatan pembelajaran sehingga peserta didik dapat menyesuaikan waktu dan aktivitas hidupnya dengan kegiatan pembelajaran online. Dalam hal pembelajaran berbasis web ini sebagai pengganti pembelajaran yang bertatap muka langsung, sehingga hal ini bisa membuat peserta didik mendapatkan ilmu yang mereka inginkan selain dari pembelajaran dikelas.
2.1.2. Sistem 1. Definisi sistem
Menurut Fatansyah (2015:1) mengemukakan bahwa, “Sistem adalah suatu sebuah tatanan (keterpaduan) yang terdiri atas sejumlah komponen fungsional (dengan satuan fungsi dan tugas khusus) yang saling berhubungan dan secara bersama-sama bertujuan untuk memenuhi proses tertentu”.
Sedangkan menurut Maniah dan Hamidin (2017:1) menjelaskan bahwa, “Sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari elemen-elemen berupa data, jaringan kerja dan prosedur-prosedur yang saling berhubungan, sumber daya manusia, teknologi baik hardware maupun software yang saling berinteraksi sebagai satu kesatuan untuk mencapai tujuan/sasaran tertentu yang sama”.
Secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel-variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Menurut Hutahaean (2014:3), supaya sistem itu dikatakan sistem yang baik memiliki karakteristik, yaitu:
a. Komponen
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.
b. Batasan sistem (boundary)
Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu sistem menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
c. Lingkungan luar sistem (environment)
Lingkungan luar sistem (environment) adalah diluar batas dari sistem yang memepengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dijaga dan yang merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.
d. Penghubung sistem (interface)
Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem lain. Keluaran (output) dari subsistem akan menjadi masukkan (input) untuk subsistem lain melalui penghubung.
e. Masukkan sistem (input)
Masukan adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem, yang dapat berupa perawatan (maintenance input), dan masukkan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan agar sistem dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Contoh dalam sistem computer program adalah maintenance input sedangkan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
f. Keluaran sistem (output)
Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Contoh komputer menghasilkan panas yang merupakan sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.
g. Pengolah sistem
Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukkan menjadi keluaran. Sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi, sistem akuntansi akan mengolah data menjadi laporan-laporan keuangan.
h. Sasaran sistem
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.
Sumber: Hutahaean (2014:5)
Gambar II.2
Menurut Hutahaean (2014:6), sistem dapat diklasifikasikan dalam beberapa sudut pandang:
a. Sistem abstrak dan sistem fisik 1) Sistem abstrak (abstract system)
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran-pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik.
2) Sistem fisik (physical system)
Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik. b. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia
1) Sistem alamiah (natural system)
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Misalnya sistem perputaran bumi.
2) Sistem buatan manusia (human made system)
Sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin (human machine system)
c. Sistem tertentu dan sistem tak tentu 1) Sistem tertentu (deterministicl system)
Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, sebagai keluaran sistem yang dapat diramalkan. 2) Sistem tak tentu (probalistic system)
Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistik.
d. Sistem tertutup dan terbuka 1) Sistem tertutup (close system)
Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh dan tidak berhubungan dengan lingkungan luar, sistem bekerja otomatis tanpa ada turut campur lingkungan luar. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang hanya ada relatively closed system.
2) Sistem terbuka (open system)
Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sisem ini menerima input dan output dari lingkungan luar atau sub sistem lainnya. Karena sistem terbuka terpengaruh lingkungan luar maka harus mempunyai pengendali yang baik.
2. Sistem Berorientasi Objek
Menurut Rosa dan Shalahuddin (2016:100) menjelaskan bahwa, “Metodologi berorientasi objek adalah suatu strategi pembangunan perangkat lunak yag mengorganisasikan perangkat lunak sebagai kumpulan objek yang berisi data dan operasi yang diberlakukan terhadapnya”.
Pengembangan sistem/perangkat lunak merupakan kerja kelompok dimana untuk itu dibutuhkan sarana komunikasi antar anggota kelompok. Saat inilah manusia mulai merancang metode-metode yang berfungsi mentransformasikan ide-ide dari seseorang kepada orang lainnya demi keberhasilan proyek mereka. OOP juga merupakan cara pandang dalam menganalisa sistem dan permasalahan
pemrograman. Dalam OOP setiap bagian dari program adalah object. Sebuah object mewakili suatu bagian program yang akan diselesaikan.
Pemrograman berorientasi objek atau object oriented programming atau yang biasa disebut OOP merupakan suatu pendekatan pemrograman yang menggunakan object dan class. Object sendiri adalah bagian dasar dari sebuah program yang berorientasi objects, sedangkan class merupakan penjelasan tau deskripsi dari object.
Berkut ini adalah beberapa konsep OOP dasar, antara lain: a. Encapsulation (Class dan Object)
Merupakan konsep pembungkus class dan menjaga apa apa saja yang ada didalam class tersebut, baik method ataupun atribut, agar tidak dapat di akses oleh class lainnya.
b. Inheritance (Penurunan sifat), dan
Konsep pemrograman dimana sebuah class dapat menurunkan property dan method yang dimilikinya kepada class lain
c. Polymorphisme
Konsep dimana terdapat banyak class yang memiliki signature method yang sama.
2.1.3. Website 1. Definisi Website
Menurut Ginanjar (2014:5) mendefinisikan bahwa, “Website adalah rangkaian atau sejumlah halaman di internet yang memiliki topik saling terkait untuk mempresentasikan suatu informasi”.
Sedangkan menurut Rerung (2018:1) mendefinisikan bahwa, “Web adalah jaringan komputer yang terdiri dari kumpulan situs internet yang menwarkan teks dan grafik dan suara dan sumber daya animasi melalui hypertext transfer protokol”.
2. Internet
Menurut Winarno dan Zaki (2015:1) menjelaskan bahwa, “Internet sebetulnya singkatan dari kata Interconnected Networking artinya jaringan, sedang Interconnected berarti Saling berkaitan/terkoneksi. Sehingga internet adalah jaringan komputer yang saling terkoneksi”.
3. Aplikasi berbasis web
Menurut Simarmata dalam Susanti, dkk (2017:110) menjelaskan bahwa, “Aplikasi web adalah sebuah sistem informasi yang mendukung interaksi pengguna melalui antar muka berbasis web”.
Berikut ini beberapa aplikasi berbasis web, yaitu: a. Web browser
Menurut Sibero (2013:12) mengatakan bahwa, ”Web Browser adalah aplikasi perangkat lunak yang digunakan untuk mengambil dan menyajikan sumber informasi web”.
b. Web server
Menurut Sadeli (2013:2) mengemukakan bahwa, “Web server adalah sebuah perangkat lunak server yang berfungsi menerima permintaan HTTP atau HTTPS dari klien yang dikenal dengan nama web browser yang umumnya berbentuk dokumen HTML”.
Sedangkan menurut Sandi (2014:17) menjelaskan bahwa, “ Web server adalah aplikasi yang menjadi tulang belakang dari World Wide Web (WWW). Web server menggunakan web browser seperti Netscape Navigator, Internet Explorer, Mozilla Firefox, dan aplikasi web browser lainnya”.
Beberapa web server yang banyak digunakan antara lain: 1) Apache web Server
Apache adalah sebuah nama web server yang bertanggung jawab pada request-response HTTP dan logging informasi secara detail(kegunaan basicnya)
2) Internet Information Service (IIS)
Internet Information Service (IIS) adalah sebuah HTTP web server yang digunakan dalam sistem operasi server Windows, mulai dari Windows NT 4.0 Server, Windows 2000 Server atau Windows Server 2003.
3) Xitami Web Server
Xitami adalah web server untuk beberapa sistem operasi, baik Windows 3.x, Windows 9x, Windows NT, OS/2, Digital OpenVMS, serta UNIX dan variannya.
4) Sun Java System Web Server
Sun Java System Web Server adalah salah satu web server yang kerap digunakan dalam pengembangan aplikasi web J2EE.
4. Bahasa Pemrograman
Dalam penulisan tugas akhir ini penulis menggunakan bahasa pemrograman sebagai berikut:
a. Hyper Text Markup Language (HTML)
Menurut Sibero (2013:19) menjelaskan bahwa, “Hyper Text Markup Language atau HTML adalah bahasa yang digunakan pada dokumen web sebagai bahasa untuk pertukara dokumen web”.
Sedangkan menrut Dipraja (2013:10) menemukakan bahwa, “Hyper Text Markup Language atau HTML adalah bahasa program script yang digunakan untuk menyusun dokumen-dokumen web”.
b. Hypertext Preprocessor (PHP)
Menurut Supono dan Putratama (2016:3) menjelaskan bahwa, “PHP adalah suatu bahasa pemrograman yag digunakan untuk menerjemahkan baris kode program menjadi kode mesin yang dapat dimengerti oleh komputer yang bersifat server-side yang dapat ditambahkan ke dalam HTML”.
c. Cascading Style Sheet (CSS)
Menurut Sibero (2013:325) mengemukakan bawa, “Cascading Style Sheet dikembangkan untuk mengatur gaya pengaturan halaman web, terdiri dari selector properti dan nilai seperti halnya HTML atau PHP dan bahasa pemrograman lainnya”.
2.1.4. Basis Data
Menurut Yanto (2016:11) mendefinisikan basis data dalam sejumlah sudut pandang seperti:
1. Himpunan kelompok data yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah. 2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama
sedemikian rupa dan tanpa pengulanan (redundansi), untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
3. Kumpulan file yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronis.
Menurut Setiawan (2017:8) mengemukakan bahwa, “Database adalah kumpulan dari banyak data yang saling terkait dan terkumpul dalam satu tempat yang sama dan dipakai oleh sistem aplikasi yang dikontrol secara terpusat serta memiliki nilai yang berharga bagi pemilik”.
Dari pengertian diatas bisa dilihat bahwa database diperlukan dalam membuat suatu sistem, guna menghasilkan informasi yang akurat dari data-data yang telah diperoleh. Untuk memudahkan dan mengefesiensikan pemasukan, pengeditan, penghapusan dan pengambilan informasi terhadap database atau basis data kita memerlukan Database Management System (DBMS), contoh software yang tergolong kedalam DBMS yaitu:
1. Microsoft SQL 2. MySQL 3. Oracle
4. Ms. Access, dll.
Dalam penyusunan tugas akhir ini penulis menggunakan database MySQL untuk menyimpan data yang didapat dalam setiap prosedur yang dijalankan dalam sistem.
Menurut Hendry (2015:7) mengemukakan bahwa, “MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen basis data relasional yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License)”.
2.1.5. Model Pengembangan Perangkat Lunak
Menurut Rosa dan Shalahuddin (2016:2) mengemukakan bahwa, “ Perangkat lunak (software) adalah program komputer yang terasosiasi dengan dokumentasi perangkat lunak seperti dokumentasi kebutuhan, model desain, dan cara penggunaan (user manual)”.
Metode yang digunakan dalam pengembangan perangkat lunak ini adalah model waterfall. Menurut Rosa dan Shalahuddin (2016:28) menjelaskan bahwa, “ Model waterfall sering juga disebut model sekuensial linier atau alur hidup klasik”.
Model air terjun juga menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis, desain, pengkodean, pengujian dan tahap pendukung.
Sumber: Rosa dan Shalahuddin (2016:29) Gambar II.3 Tahapan model waterfall
Analisis Desain Pengkodean Pengujian
Sistem/Rekayasa Informasi
1. Analisa kebutuhan perangkat lunak
Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk menspesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat lunak seperti apa yang dibutuhkan leh user. Spesifikasi kebuthan perangkat lunak pada tahap ini perlu untuk didokumentasikan.
2. Desain
Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada desain pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi antar muka, dan prosedur pengkodean. Tahap ini menstranslasi kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan ke representasi desain agar dapat diimplementasikan menjadi program pada tahap selanjutnya. Desain perangkat lunak yang dihasilkan pada tahap ini juga perlu didokumenasikan.
3. Pengkodean
Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak. Hasil dari tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap desain.
4. Pengujian
Proses pengujian difokuskan pada perangkat lunak, dengan memastikan bahwa perangkat lunak sesuai dengan kebutuhan user, dan dalam proses pengujian ini diusahakan semua bagian terkecil diuji. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan.
5. Pendukung (support) atau pemeliharaan (maintenance)
Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan ketika sudah dikirimnkan ke user. Perubahan bisa terjadi karena adanya kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau perangkat lunak harus beradaptasi dengan lingkungan baru. Tahap pendukung atau pemeliharaan dapat mengulangi proses pengembangan mulai dari tahap analisis spesifikasi untuk perubahan perangkat lunak baru.
2.2. Teori Pendukung
2.2.1. Entity Relationship Diagram
1. Definisi ERD (Entity Relationship Diagram)
Menurut Yanto (2016:50-51) mengemukakan bahwa “ERD adalah suatu diagram untuk menggambarkan desain konseptual dari model konseptual suatu basis data relasional”.
2. Komponen ERD (Entity Relationship Diagram)
Adapun komponen ERD Menurut Rosa dan Shalahuddin (2016:50) ERD memiliki aliran notasi atau komponen berikut adalah simbol-simbol yang digunakan pada ERD dan notasi yaitu:
Tabel II.1 Komponen ERD
Simbol Deskripsi
Entitas/entity Entitas merupakan data inti yang akan disimpan; bakal tabel pada basis data; benda yang memiliki data dan harus disimpan datanya agar dapat diakses Nama_entitas
oleh aplikasi komputer; penamaan entitas biasanya lebih ke kata benda dan belum merupakan nama tabel.
Atribut Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas.
Atribut kunci primer Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas dan digunakan sebagai kunci akses record yang diinginkan; biasanya berupa id; kunci primer dapat lebih dari satu kolom, asalkan kombinasi dari beberapa kolom tersebut dapat bersifat unik (berbeda tanpa ada yang sama) dan digunakan sebagai kunci akses record yang diinginkan biasanya berupa id; kunci primer dapat lebih dari satu, asalkan kombinasi dari beberapa kolom tersebut dapat bersifat unik (berbeda tanpa ada yang sama).
Atribut multinilai/multivalue Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam uatu entitas yang dapat memiliki nilai lebih dari satu.
Nama_atribut
Nama_kunci_primer
Relasi Relasi yang berhubungan antara entitas; biasanya diawali dengan kata kerja.
Asosiasi/accociation
N
Penghubung antara relasi dan entitas dimana kedua ujungnya memiliki multiplicity kemungkinan jumlah pemakaian.
Kemungkinan jumlah maksimum keterhubungan antara entitas satu dengan entitas lain disebut dengan kardinalitas.
Misalkan ada kardinalitas 1 ke N atau sering disebut dengan one to many mengubungkan entitas A dan entitas B.
Sumber: Rosa dan Shalahuddin (2016:50-51)
Derajat kardinalitas merupakan penjabaran dari hubungan antar entitas. Adapun kardinalitas tersebut (Mulyani, 2016:40) yaitu:
a. Derajat kardinalitas One to One
Derajat kardinalitas one to one terjadi jika satu entias X hanya berelasi dengan satu entitas Y, ataupun sebaliknya.
b. Derajat kardinalitas One to Many
Derajat kardinalitas one to many terjadi jika satu entias X berelasi dengan banyak entitas Y, ataupun sebaliknya.
c. Derajat kardinalitas Many to Many
Derajat kardinalitas many to many terjadi jika suatu entitas X berelasi dengan banyak entitas Y, ataupun sebaliknya.
Sumber: Yanto (2016:41)
Gambar II.4
Contoh Derajat Kardinalitas
2. LRS (Logical Record Structure)
Menurut Ladjamudin (2013:159) “Logical Record Structure (LRS) merupakan hasi taransformasi ERD ke LRS yang memulai proses kardinalitas dan menghilangkan atribut-atribut yang saling berelasi”. Berikut ini adalah contoh LRS.
Sumber: Dewi (2018: 73)
Gambar II.5
Contoh Logical Record Structure
2.2.2. Unified Modelling Language
Menurut Mulyani (2016:35) mengatakan bahwa “Unified Modelling Language selanjutnya disebut UML adalah sebuah teknik pengembangan sistem yang menggunakan bahasa grafis sebagai alat untuk pendokumentasian dan melakukan spesifikasi pada sistem”.
Menurut Rossa dan Shalahuddin dalam Susanti, dkk (2017:110) menjelaskan bahwa, “UML (Unified Modelling Language) adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan didunia industri untuk mendefinisikan kebutuhan, membuat analisis dan desain alur suatu sistem, serta dapat menggambarkan arsitektur dalam suatu pemrograman yang berorientasi objek”.
1. Activity diagram
Activity diagram yaitu diagram yang digunakan untuk menggambarkan alur kerja (aktifitas) pada use case (proses), logika, proses bisnis dan hubungan antara aktor dengan alur-alur kerja use case.
Sumber: Susanti, dkk (2017: 114)
Gambar II.6 Contoh Activity Diagram 2. Use case diagram
Use case diagram yaitu diagram yang digunakan untuk menggambarkan hubungan antara sistem dengan aktor.
Sumber: Susanti, dkk (2017: 113)
Gambar II.7
Contoh Use Case Diagram 3. Class diagram
Class diagram yaitu model statis yang menggambarkan struktur dan deskripsi class serta hubungannya antar class.
Sumber: Mulyani (2016:45)
Gambar II.8 Contoh Class Diagram
4. Sequence diagram
Sequence diagram yaitu diagram yang menggambarkan kolaborasi dinamis antar sejumlah object.
Sumber: Rifqi (2018)
Gambar II.9