3.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan dua pendekatan yaitu kualitatif dan kuantitatif.
Menurut Moleong (2002), “penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati” (p. 5). Dalam penelitian ini, pendekatan kualitatif dilakukan untuk menggali potensi kampung-kampung yang menjadi atraksi dalam Tour de Kampoeng. Sedangkan pendekatan kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif, dan hanya diperuntukkan dalam tahapan akhir penelitian untuk mendapatkan gambaran mengenai desain produk Tour de Kampoeng menurut responden. Penelitian kuantitatif dengan menggunakan format deskriptif bertujuan untuk menjelaskan, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi, atau berbagai variabel yang timbul di masyarakat, yang menjadi obyek penelitian ini, berdasarkan apa yang terjadi. Kemudian mengangkat ke permukaan karakter atau gambaran tentang kondisi, situasi ataupun variabel tersebut. (Slamet Santoso, 2008, p. 67).
3.2. Deskripsi Data
3.2.1 Jenis dan Sumber Data
Jenis data pada penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif.
Menurut Lofland (1984) data kualitatif berupa kata-kata, dan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan foto (dalam Moleong, 2002, p. 157).
Sedangkan data kuantitatif yang ada dalam penelitian adalah hasil skoring kuesioner dari responden penelitian mengenai preferensi aktivitas yang dapat dilakukan di kampung-kampung yang menjadi atraksi Tour de Kampoeng serta pilihan responden terhadap variabel-variabel yang ada dalam desain produk Tour de Kampoeng.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.
a. Data primer adalah data yang diperoleh dan dikumpulkan langsung dari sumber yang diamati (Kuncoro, 2003, p.136). Sumber data primer pada penelitian ini bersumber dari:
− Hasil wawancara
Wawancara dilakukan kepada beberapa narasumber yang bisa memberikan data kualitatif yang dibutuhkan oleh peneliti.
− Pengisian kuesioner
Pengisian kuesioner ini dilakukan oleh responden mengenai penilaian akan aktivitas yang menarik di kampung-kampung yang menjadi atraksi Tour de Kampoeng serta desain produk yang diinginkan. Jenis pertanyaan dalam quesioner merupakan pertanyaan terbuka dan tertutup. Data yang diperoleh dari pengisian kuesioner oleh responden menghasilkan data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dari hasil pengolahan data secara statistik. Sedangkan data kualitatif dalam quesioner diperoleh dari pertanyaan terbuka terhadap responden.
b. Sumber data sekunder adalah sumber data yang bukan diusahakan sendiri pengumpulannya oleh peneliti, data sekunder diperoleh dari buku-buku literatur dan tabloid (Kuncoro, 2003, p. 136). Sumber data sekunder pada penelitian ini diperoleh dari:
− Jurnal ilmiah, yaitu jurnal penelitian yang dilakukan oleh R. Lilananda
− Penelitian terdahulu yang masih berkaitan, yaitu penelitian mengenai potensi wisata sungai Semampir oleh Tryiarso dan Herman.
− Situs web
− Media massa
Hasil dari data sekunder ini digunakan untuk melengkapi data mengenai potensi- potensi yang ada di kampung-kampung yang menjadi obyek penelitian. Selain itu, data sekunder juga digunakan sebagai landasan dalam menyusun pertanyaan di quesioner mengenai preferensi aktivitas yang dapat dilakukan di kampung-kampung yang menjadi atraksi Tour de Kampoeng.
3.2.2. Skala Pengukuran Data
Untuk mengukur data kuantitatif dalam penelitian ini, maka digunakan skala pengukuran sebagai berikut:
a. Skala ordinal dengan menggunakan teknik rank order scaling, yaitu untuk memperoleh data mengenai preferensi aktivitas yang dapat dilakukan di kampung-kampung yang menjadi atraksi Tour de Kampoeng serta pengalaman yang diharapkan dengan mengikuti Tour de Kampoeng.
Responden diminta untuk mengurutkan jawaban dengan memberikan penomoran mulai dari angka 1 untuk aktivitas yang paling disukai sampai seterusnya sesuai dengan jumlah pilihan aktivitas di masing-masing kampung atau pilihan pengalaman yang diharapkan.
b. Skala nominal untuk mengelompokkan jawaban responden atas pilihannya terhadap variabel-variabel yang ada dalam desain produk Tour de Kampoeng.
3.3. Populasi dan Sampel Penelitian
Dalam penelitian ini target populasi yang akan dicapai adalah keseluruhan mahasiswa yang ada di Surabaya dengan rentang usia antara 17 sampai dengan 25 tahun dengan alasan mahasiswa memiliki rasa ingin tahu yang masih tinggi akan sesuatu yang sifatnya baru, masih aktif dan energik untuk mengikuti kegiatan yang menuntut banyak aktivitas seperti Tour de Kampoeng, mempunyai pemikiran yang cukup kritis mengenai peninggalan-peninggalan sejarah dan budaya serta potensi-potensi wisata yang ada di Surabaya.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode purposive sampling yaitu metode penarikan sampel berdasarkan pada karakteristik tertentu pada responden. Dalam penelitian ini, karakteristik responden yang ditetapkan oleh peneliti adalah:
a. Tidak tinggal di kampung-kampung yang menjadi obyek penelitian.
b. Memiliki minat untuk mengunjungi kampung-kampung yang menjadi obyek penelitian.
c. Belum pernah mengikuti kegiatan Surabaya Memory Heritage Walk Tour de Kampoeng.
Besar sampel yang akan diambil ditetapkan sebanyak 100 orang responden yang mana menurut Pamela L. Alreck & Robert B. Seetle dalam bukunya The Survey Research Handbook untuk populasi yang besar, sampel minimum kira-kira 100 responden serta Jack E. Fraenkel & Norman E. Wallen yang menyatakan bahwa minimum sampel adalah 100 untuk studi deskriptif oleh karena itu, peneliti menyebarkan 100 kuesioner untuk responden yang berada di beberapa universitas yaitu Universitas Airlangga, Institut Teknologi Surabaya, Universitas Pembangunan Nasional, Universitas Kristen Petra, dan Universitas Surabaya dengan perincian pembagian 20 kuesioner di setiap universitas. Kuesioner yang kembali ke peneliti sebanyak 100 kuesioner dengan demikian semua data valid.
3.4. Metode dan Prosedur Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data penelitian dilakukan dengan : a. Studi pustaka
Dalam penelitian ini, studi pustaka merupakan tahap awal pengumpulan data yang dilakukan untuk mengumpulkan informasi mengenai gambaran umum serta potensi-potensi dari kampung-kampung yang menjadi obyek penelitian.
Prosedur pengumpulannya didapat dari jurnal ilmiah R. Lilananda yang terdapat di Perpustakaan Universitas Kristen Petra lantai 8, Tugas Akhir mengenai potensi wisata sungai Semampir yang dipinjam dari penulisnya, artikel yang terdapat di website-website dan media massa. Proses pengumpulan data studi pustaka berlangsung mulai bulan September sampai bulan Oktober.
b. Observasi
Observasi dilakukan setelah tahapan studi pustaka diselesaikan agar peneliti terlebih dahulu memahami dan memperoleh gambaran mengenai potensi yang ada di kampung-kampung yang menjadi atraksi Tour de Kampoeng.
Kemudian, data tersebut digunakan untuk mencocokkan dengan situasi dan kondisi yang ada di kampung-kampung pada saat ini. Selain itu, selama proses observasi berlangsung, peneliti juga melakukan dokumentasi terhadap potensi-potensi yang ada di kampung-kampung tersebut. Tahapan observasi ini dilakukan pada bulan Oktober, dimana dimulai dengan melakukan survei lapangan sekaligus mencari data narasumber yang akan diwawancarai.
c. Wawancara
Wawancara dilakukan bersamaan dengan proses observasi untuk menggali lebih dalam informasi tambahan sebagai pelengkap data – data yang diperoleh dari proses studi pustaka, serta menggali informasi mengenai waktu kunjungan yang tepat, peraturan dan larangan setempat yang berlaku.
Wawancara dilakukan kepada:
- Bapak Subagyo, selaku ketua RW 7 Kelurahan Alun-Alun Contong Kecamatan Bubutan
- Bapak Harun S. Umar selaku ketua RT 1 RW 2 Kelurahan Ampel Kecamatan Semampir
- Bapak Liem Tiong Yiang, selaku sekretariat MAKIN Boen Bio
- Bapak Budiman, selaku ketua RT 7 RW 8 Kelurahan Kertajaya Kecamatan Gubeng
- Pengurus klenteng Hok Tek Hian dan dalang wayang Po Te Hi yaitu Bapak Sukar Mudjiono.
d. Kuesioner
Setelah semua tahapan di atas selesai dilakukan, peneliti menganalisa potensi- potensi yang terdapat di kampung-kampung yang menjadi obyek penelitian.
Kemudian hasil analisa tersebut digunakan sebagai pertanyaan dalam bagian kuesioner mengenai preferensi responden terhadap aktivitas-aktivitas yang dapat dilakukan di kampung-kampung yang menjadi atraksi Tour de Kampoeng. Kuesioner diberikan kepada mahasiswa-mahasiswa yang menjadi responden penelitian. Penyebaran kuesioner dilakukan selama dua minggu yaitu pada minggu ke-tiga dan ke-empat bulan November 2008.
3.5. Teknik Analisa Data
Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut : a. Data kualitatif :
- Analisa Deskriptif
Analisa ini digunakan untuk menyajikan data kualitatif dalam bentuk narasi dan dilakukan setelah mengklasifikasi dan menginterpretasi data.
b. Data kuantitaif : - Statistik Deskriptif
Analisa statistik deskriptif dilakukan dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi.
- Tabulasi Silang
Tabulasi silang adalah suatu tabel dimana data-data yang ada dibandingkan dengan menggunakan format baris dan kolom. Fungsi dari tabulasi silang menjelaskan dua atau lebih variabel secara bersama-sama.
Selain itu, tabulasi silang juga digunakan untuk menghitung persentase antara 2 variabel yang disilangkan. Frekuensi yang diharapkan dari setiap sel dapat dihitung dengan program Excel.
- Metode Borda count
Metode Borda count adalah metode yang dipakai untuk menetapkan urutan peringkat. Dalam penelitian ini, metode borda digunakan untuk menganalisa urutan preferensi responden mengenai aktivitas-aktivitas yang ingin dilakukan di kampung-kampung yang menjadi atraksi dalam Tour de Kampoeng serta urutan preferensi responden mengenai kampung yang paling menarik untuk dikunjungi. Dalam metode ini, mula-mula pada setiap peringkat yang ada diberikan suatu bobot nilai. Untuk peringkat yang paling atas, diberikan bobot nilai yang paling besar yang kemudian diikuti oleh peringkat-peringkat dibawahnya diberikan nilai yang lebih kecil. Sebagai ilustrasi pembobotan adalah sebagai berikut:
ranking Formula Points
1st (n) 4
2nd (n-1) 3 3rd (n-2) 2 4th (n-3) 1
(sumber: http://www.deborda.org, http://en.wikipedia.org/wiki/Borda_count) Pada ilustrasi di atas, bobot nilai didasarkan pada banyaknya urutan (sebanyak 4 ranking) sehingga bobot nilai terbesar dimulai dari angka 4 (n). Kemudian data jawaban responden-responden mengenai urutan preferensi disajikan
silang. Setelah itu data hasil tabulasi silang dikalikan dengan bobot nilai yang telah ditetapkan untuk setiap ranking. Sebagai ilustrasi adalah sebagai berikut:
City First Second Third Fourth
Memphis 42% 0% 0% 58%
Nashville 26% 42% 32% 0%
Chattanooga 15% 43% 42% 0%
Knoxville 17% 15% 26% 42%
(sumber: http://www.deborda.org, http://en.wikipedia.org/wiki/Borda_count) Pada ilustrasi sebelumnya, nampak bahwa kota Memphis yang menduduki peringkat pertama. Namun setelah dikalikan dengan bobot nilai setiap ranking, maka seperti yang nampak di ilustrasi berikutnya ini bahwa ternyata yang menduduki peringkat pertama adalah kota Nashville karena total poinnya paling tinggi.
City First Second Third Fourth Total points
Memphis 42*4 0 0 58*1 226
Nashville 26*4 42*3 32*2 0 294 Chattanooga 15*4 43*3 42*2 0 273 Knoxville 17*4 15*3 26*2 42*1 207
(sumber: http://www.deborda.org, http://en.wikipedia.org/wiki/Borda_count) Dalam penelitian ini, jumlah responden yang memberikan penilaian di masing-masing aktivitas tidak diubah ke dalam bentuk persen terlebih dahulu karena jumlah responden ada sebanyak 100 orang sehingga, peneliti langsung mengalikannya dengan pembobotan nilai untuk setiap peringkat.