Analisis dan
Komposisi Paragraf
oleh Shafwan Nugraha, S.S., M.Hum.
Submateri
•
Definisi Paragraf
•
Fungsi Paragraf
•
Ciri fisik
•
Gagasan Utama dan gagasan penjelas
•
Syarat paragraf yang baik
•
Analisis kohesi & koherensi paragraf
•
Jenis-jenis paragraf
Berdasarkan sub-CPMK:
- Mahasiswa dapat menganalisis gagasan paragraf.
- Mahasiwa dapat mengklasifikasi jenis paragraf.
- Mahasiswa dapat menyusun paragraf yang baik dan benar.
Definisi
• “Paragraf adalah bagian dari suatu karangan yang terdiri atas beberapa kalimat yang tersusun secara
lengkap, utuh, dan padu,” (Mulyadi, dkk., 2016:203).
• “Paragraf adalah bagian dari suatu karangan yang terdiri atas sejumlah kalimat yang mengungkapkan suatu informasi dengan pikiran utama
sebagai pengendalinya dan pikiran penjelas sebagai pendukungnya,”
(Widjono, 2007:173—174).
• Paragraf adalah seperangkat kalimat yang membicarakan suatu gagasan atau topik. Kalimat-kalimat dalam paragraf memperlihatkan kesatuan pikiran atau mempunyai keterkaitan dalam membentuk gagasan atau
topik tersebut.
• Sebuah paragraf terdiri dari
setidaknya satu gagasan pokok dan satu atau lebih gagasan penjelas.
Fungsi Paragraf
1. Mengekspresikan gagasan tertulis dengan memberi bentuk suatu pikiran dan perasaan ke dalam serangkaian kalimat serangkaian kalimat yang tersusun secara logis dalam suatu kesatuan.
2. Menandai peralihan gagasan
3. Memudahkan pengorganisasian gagasan
4. Memudahkan pengembangan topik karangan
5. Memudahkan pengendalian variabel
gagasan A
gagasan B
gagasan
C
Ciri Fisik Paragraf
Jika baris baru paragraf dibuat menjorok ke dalam paragraf, tidak ada jarak spasi tambahan
antarparagraf.
Spasi antarbaris = spasi antarparagraf
Jika baris baru paragraf rata penuh ke tepi kiri, baris baru harus dibuat tambahan 1 spasi
antarparagraf.
Spasi antarparagraf > spasi antarbaris
Gagasan Utama dan Gagasan Penjelas
Gagasan Utama
• Fokus gagasan dalam paragraf
• Gagasannya bersifat umum, ditandai dengan:
o adanya kata umum yang kata
khususnya disebut di gagasan penjelas o adanya holonim yang meronimnya
disebut di gagasan penjelas
o Tersimpan di kalimat utama
o Menjadi target rujukan. Kalau
mengandung kata rujukan, acuannya ke paragraf lain.
Gagasan Penjelas
• Mengungkit bahasan yang lebih rinci, spesifik, atau sempit daripada
gagasan utama.
• Gagasannya spesifik, ditandai dengan:
o adanya kata khusus yang kata
umumnya disebut di gagasan utama o adanya meronim yang holonimnya
disebut di gagasan utama
o Tersimpan di kalimat penjelas
o Memiliki kata rujukan.
Cermati contoh paragraf berikut!
Setiap hari kita memakannya tanpa banyak berpikir dari mana asalnya atau seperti apa dampaknya terhadap kehidupan kita. Akan tetapi, beberapa ahli sejarah antropolog telah mengungkapkan bahwa ayam bagi manusia bukan sekadar hewan yang dipotong dan dijadikan bahan makanan, tetapi memiliki andil besar dalam kemajuan peradaban manusia.
Dimulai dari domestikasi ayam sekitar 8.000 tahun yang lalu, manusia menjadikan ayam sebagai salah satu bahan makanan penting.
Ayam juga menjadi sebuah ikon penting dalam sistem kepercayaan beberapa masyarakat. Di Indonesia, ayam memiliki makna yang sangat besar selama upacara kremasi orang Hindu.
Seekor ayam dianggap sebagai media penampungan roh-roh jahat yang mungkin hadir selama upacara.
Gagasan Utama
Gagasan Penjelas
Akan tetapi, beberapa ahli sejarah antropolog telah mengungkapkan bahwa ayam bagi manusia bukan sekadar hewan yang dipotong dan dijadikan bahan makanan, tetapi memiliki andil besar dalam kemajuan peradaban manusia
Dimulai dari domestikasi ayam sekitar 8.000 tahun yang lalu, manusia menjadikan ayam sebagai salah satu bahan makanan penting.
Ayam juga menjadi sebuah ikon penting dalam sistem
kepercayaan beberapa masyarakat.
Di Indonesia, ayam memiliki makna yang sangat besar selama upacara kremasi orang Hindu.
Seekor ayam dianggap sebagai media penampungan roh-roh jahat yang mungkin hadir selama upacara.
* gagasan utama ditandai highlight kuning
Syarat-Syarat Paragraf yang Baik
1. Kesatuan (kohesi)
• Kesatuan paragraf ditandai dengan kesamaan topik dari gagasan-gagasan kalimat yang digunakan.
• Kesatuan paragraf melibatkan
“benang merah” antargagasan kalimat.
• Kesatuan paragraf menandai bahwa pembahasan di dalam paragraf
tersebut tidak melenceng.
• Kalau ada kalimat yang gagasannya keluar dari pokok bahasan paragraf berarti
paragraf itu tidak kohesif.
2. Kepaduan (koherensi)
• Kepaduan paragraf ditandai dengan
kejelasan, keruntutan, dan kelogisan alur gagasan dalam paragraf.
• Kepaduan dapat dilihat dari penyusunan kalimat secara logis dan melalui ungkapan- ungkapan pengait antarkalimat yang sesuai.
• Kalau ada kalimat yang tidak berhubungan berhubungan dengan kalimat setelah atau sebelumnya, berarti paragraf itu tidak koheren.
Sifat Kohesif
Kesatuan paragraf bisa dilihat dari indikator berikut.
1. Pengulangan kata
2. Penggunaan kata ganti (pronomina)
3. Penggunaan koreferensi
4. Penggunaan sinonimi
5. Penggunaan metafora
Di masa pandemi penyakit ini, telah muncul nosi baru terhadap istilah pahlawan. Dulu pahlawan cenderung diasosiasikan pada orang-orang yang berjuang membebaskan Indonesia dari cengkeraman penjajah. Simbolisasinya biasanya dicitrakan dengan seseorang yang menggunakan seragam prajurit sambil memegang senjata atau bambu runcing. Kini di tengah wabah Covid- 19, para tenaga medis juga disebut- sebut sebagai pahlawan. Ini tak
mengherankan karena mereka memang telah rela bertaruh nyawa demi
merawat dan menyembuhkan orang- orang yang terpapar virus korona.
Bandingkan dua contoh berikut!
Paragraf A
Meskipun belum lewat tiga tahun sejak dirilisnya Windows Vista, Microsoft telah merilis Windows versi terbaru, Windows 7.
Microsoft adalah sebuah perusahaan pembuat sistem operasi terkenal dari Amerika. Sebelumnya, mereka merilis Windows Vista baru tiga tahun yang lalu.
Ini semakin memperkuat dugaan bahwa Windows Vista memang produk gagal yang akan segera dilupakan orang dan pembuatnya sendiri.
Paragraf B
Pembelajaran berbasis teknologi sekarang marak diselenggarakan. Bukan sekadar memanfaatkan teknologi sebagai media pembelajaran di kelas, sekarang kita bisa menjumpai berbagai lembaga pendidikan yang memanfaatkan teknologi untuk
mengadakan kelas jarak jauh. Seorang pengajar bisa saja sedang mengajar di Makassar, sedangkan kelas dan siswanya bisa saja berada di Mamuju, Palu, Jakarta, bahkan luar negeri.
Paragraf A
(1)Meskipun belum lewat tiga tahun sejak dirilisnya Windows Vista, Microsoft telah merilis Windows versi terbaru, Windows 7. (2)Microsoft adalah sebuah perusahaan pembuat sistem operasi terkenal dari Amerika. (3)Sebelumnya, mereka merilis Windows Vista baru tiga tahun yang lalu. (4)Ini semakin memperkuat dugaan bahwa Windows Vista memang produk gagal yang akan segera dilupakan orang dan pembuatnya sendiri.
Paragraf ini kurang kohesif karena sebab berikut.
1. Kalimat (1) membuka paragraf dengan menyebutkan Windows Vista. Kalimat (3) menyebutkan kapan rilisnya Windows Vista.
Kalimat (4) menyatakan kegagalan Windows Vista. Ini menunjukkan bahwa kalimat (1), (3), dan (4) diikat satu “benang merah” yaitu
Windows Vista.
2. Akan tetapi kalimat (2) menjelaskan siapa Microsoft. Ini berarti kalimat (2) tidak satu benang merah dengan kalimat lainnya.
Paragraf B
Pembelajaran berbasis teknologi sekarang marak diselenggarakan. Bukan sekadar memanfaatkan teknologi sebagai media pembelajaran di kelas, sekarang kita bisa menjumpai berbagai lembaga pendidikan yang memanfaatkan teknologi untuk mengadakan kelas jarak jauh. Seorang pengajar bisa saja sedang mengajar di Makassar, sedangkan kelas dan siswanya bisa saja berada di Mamuju, Palu, Jakarta, bahkan luar negeri.
Penggunaan teknologi sebagai basis pembelajaran telah mengubah gaya-gaya pembelajaran tradisional yang masih mengandalkan pertemuan di kelas.
• Paragraf ini adalah contoh paragraf yang kohesif. karena semua paragraf membicarakan topik pembelajaran berbasis teknologi (ditandai garis bawah).
menjelaskan contoh manfaat teknologi pembelajaran untuk kelas jarak jauh
Sifat Koheren
Koherensi antargagasan dalam paragraf bisa dikontrol dengan beberapa cara:
1. penggunaan konjungsi, misalnya
pertentangan:
Namun, ...
Namun demikian, ...
Meskipun begitu, ....
Akan tetapi, ....
urutan:
Setelah itu, ....
Kemudian, ....
Selanjutnya, ....
Lalu, ....
2. Alur logika dan sebab-akibat yang berhubungan.
Sifat Koheren
Seseorang akan termotivasi dengan kuat apabila kepentingan individu mereka terpenuhi. Kepentingan- kepentingan individu itu akan terpenuhi salah satunya oleh penghargaan yang mereka terima sebagai imbalan dari kontribusi mereka. Menurut Gibson, Ivancevich &
Donnely (1991), penghargaaan dibagi menjadi dua, yaitu pengharagaan intrinsik yang meliputi penyelesaian tugas, pencapaian prestasi, otonomi, serta pengembangan pribadi. Sedangkan penghargaan ekstrinsik meliputi gaji dan upah, jaminan sosial, penghargaan antarpribadi (interpersonal reward) serta promosi (promotion). BF Skinner (dalam Robins, 2001) dengan reinforcement theory-nya beranggapan bahwa motivasi seseorang tergantung pada penghargaan ekstrinsik. Hal ini sejalan dengan teori hierarki kebutuhan dari Maslow (1943) yang menyatakan bahwa seseorang akan termotivasi dalam bekerja dengan tujuan pertama untuk memenuhi kebutuhan fisiologis, kemudian kebutuhan rasa aman yang dapat digolongkan dalam penghargaan ekstrinsik.
Kemudian, bandingkan dua contoh berikut!
Paragraf C
Permintaan produk sepeda di Kabupaten Mamuju membuat tingkat persaingan usaha penjualan sepeda menjadi ketat.
Hal ini didukung dengan semakin
beraneka ragamnya merek dan desain sepeda yang diproduksi oleh produsen sepeda di Indonesia. Akibatnya konsumen semakin selektif dalam memilih produk sepeda yang akan dibelinya. Faktor yang menjadi pertimbangan bagi konsumen dalam memilih produk yaitu harga yang menjadi nilai dari produk sepeda yang ditawarkan.
Paragraf D
Dari survei yang dilaksanakan oleh
sebuah lembaga independen, ditemukan bahwa tingkat penjualan kendaraan roda dua sejak lima tahun yang lalu hingga tahun ini meningkat tajam. Kenaikan
penjualan ini menunjukkan bahwa jumlah kendaraan bermotor yang setiap hari lalu- lalang di ruas-ruas jalan Kota Bandung bertambah drastis. Sayangnya, kenaikan volume kendaraan tersebut tidak
diimbangi dengan peningkatan kapasitas dan kualitas jalan. Inilah salah satu sebab mengapa kemacetan di Kota Bandung—
sejak lima tahun ke belakang–semakin parah.
Kalau konsumen semakin selektif, berarti konsumen
tidak mudah membeli. Artinya,
permintaan pembelian produk
sepeda tidak mungkin meningkat.
Paragraf C
Naiknya permintaan produk sepeda di Kabupaten Mamuju membuat tingkat persaingan usaha penjualan sepeda menjadi ketat. Hal ini didukung dengan semakin beraneka ragamnya merek dan desain sepeda yang diproduksi oleh produsen sepeda di Indonesia. Akibatnya konsumen semakin selektif dalam memilih produk sepeda yang akan dibelinya.
Faktor yang menjadi pertimbangan bagi konsumen dalam memilih produk yaitu harga yang menjadi nilai dari produk sepeda yang ditawarkan.
• Ini adalah contoh paragraf yang tidak koheren karena susunan logikanya aneh atau tidak
sejalan. Beberapa hubungan sebab akibat sebenarnya tidak berhubungan.
• Jika hubungan sebab-akibatnya digambarkan:
Merek dan desain sepeda semakin
beragam
Konsumen semakin selektif
Permintaan produk sepeda
meningkat
Persaingan usaha penjualan sepeda
menjadi ketat
Persaingan disebut ketat jika jumlah barang yang dijual banyak, tetapi pembeli sedikit, karena penjual pasti
berebut pembeli. Kalau permintaan produk sepeda meningkat, berarti yang beli banyak, artinya persaingan longgar.
Paragraf D
Dari survei yang dilaksanakan oleh sebuah lembaga independen, ditemukan bahwa tingkat penjualan kendaraan roda dua sejak lima tahun yang lalu hingga tahun ini (2016) meningkat tajam.
Kenaikan penjualan ini menunjukkan bahwa jumlah kendaraan bermotor yang setiap hari lalu-lalang di ruas-ruas jalan Kota Bandung bertambah drastis.
Sayangnya, kenaikan volume kendaraan tersebut tidak diimbangi dengan peningkatan kapasitas dan kualitas jalan. Inilah salah satu sebab mengapa kemacetan di Kota Bandung—sejak lima tahun ke belakang–semakin parah.
• Ini adalah contoh paragraf yang
koheren karena gagasan-gagasannya berhubungan satu sama lain.
• Ide pokoknya adalah penyebab kemacetan di Kota Bandung.
• Gagasan penjelasnya adalah alasan- alasan yang menjadikan Kota
Bandung semakin macet.
Latihan 1: Coba analisis kohesi dan koherensi paragraf berikut!
Permintaan produk sepeda di Kabupaten Mamuju membuat tingkat persaingan usaha penjualan sepeda menjadi ketat.
Hal ini didukung dengan semakin
beraneka ragamnya merek dan desain sepeda yang diproduksi oleh produsen sepeda di Indonesia. Akibatnya
konsumen semakin selektif dalam memilih produk sepeda yang akan dibelinya. Faktor yang menjadi
pertimbangan bagi konsumen dalam
memilih produk yaitu harga yang menjadi nilai dari produk sepeda yang ditawarkan.
1. Apakah paragraf tersebut kohesif?
2. Apakah paragraf tersebut koheren?
3. Jika tidak, apa yang menyebabkannya?
4. Jika perlu diperbaiki, bagaimana perbaikan yang tepat agar paragraf tersebut menjadi kohesif dan
koheren?
Kohesi dan Koherensi Antarparagraf
• Selain sebuah paragraf harus kohesif dan koheren secara internal, gagasan- gagasan paragraf yang disusun dalam teks juga harus bersifat kohesif dan koheren.
• Jika sebuah teks disusun dengan paragraf yang gagasan-gagasannya tidak kohesif, teks tersebut akan
kehilangan fokus pembahasan. Tidak tertutup pula kemungkinan bahwa pembahasan teks akan menjadi melenceng.
• Jika sebuah teks disusun dengan – paragraf paragraf yang saling tidak koheren, teks tersebut akan terbaca seperti teks yang ngawur.
Bagaimana mempertahankan kohesi dan koherensi antarparagraf di dalam teks?
1. Sebelum menulis, buat kerangka tulisan.
2. Gunakan judul sebagai pemandu pokok bahasan.
3. Gunakan konjungsi yang tepat untuk mengarahkan alur narasi atau alur logika antargagasan agar semuanya terhubung secara masuk akal.
Latihan 2: Coba analisis kohesi dan koherensi antarparagraf berikut!
Berbagai pengertian tentang promosi antara lain dikemukakan oleh Nitisemito (1983:26): “promosi adalah proses kegiatan pemindahan karyawan dari satu jabatan ke jabatan lain yang lebih tinggi dari jabatan sebelumnya”.
Selanjutnya pendapat tentang promosi dikemukaan oleh Hasibuan (2001 : 108):
“secara teknik promosi adalah suatu posisi ke posisi yang lainnya yang melibatkan baik peningkatan upah maupun status”.
Sedangkan pengertian promosi yang dikemukakan oleh Wursanto (1989:68): “Promosi adalah perubahan jabatan baru dari jabatan semula ke jabatan yang tinggi yang mengandung tanggun jawab dan kekuasaan yang lebih besar kadang-kadang diikuti dengan kenaikan pangkat”. Manullang (2006 : 257) kemudian juga mengemukakan promosi sebagai berikut : “Proses perubahan dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain dalam hierarki wewenang dan tanggung jawab yang telah diberikan kepada tenaga kerja pada waktu yang sebelumnya.”
[J, 2018, skripsi]
Jenis Paragraf
Dalam Struktur Teks
Pembuka: bagian yang memperkenalkan isu/topik teks yang akan dibicarakan
Isi/Pembahasan: bagian yang mengemukakan topik, deskripsinya, hal-hal yang berhubungan dengannya, pendapat, atau argumentasi penulis tentang topik tersebut.
Penutup: bagian yang memberi simpulan atau penyelesaian pembahasan.
Letak Gagasan Utama
Deduktif: Gagasan umum kemudian gagasan khusus. Kalimat utama di awal paragraf.
Induktif: Gagasan khusus kemudian gagasan umum. Kalimat utama di akhir paragraf.
Campuran: Gagasan umum di awal dan di akhir paragraf.
Teknik
Pemaparan
Deskripsi → menggambarkan
Eksposisi → memaparkan, merinci, menjelaskan Argumentasi → memberi opini atau argumen
Persuasi → mengajak agar sepakat atau melakukan Narasi → berupa kronologi/urutan kejadian
Contoh Analisis Jenis Paragraf Berdasarkan Struktur
Di zaman dimana banyaknya kuliner-kuliner baru bermunculan dengan rasa yang menggoda sekarang ini, minuman adalah salah satu sajian dengan pertumbuhan yang pesat. Bahkan, di pertengahan kedua tahun 2019 ini, ratusan restoran dengan menu utamanya adalah minuman muncul di aplikasi gojek dan grab milik penulis.
Jika dilihat dari sudut pandang seorang penikmat makanan, hal tersebut mungkin merupakan hal yang baik karena kuliner di Indonesia menjadi semakin bervariasi. Namun jika, kita lihat dari sudut pandang seorang dokter ataupun ahli gizi dan kesehatan, semakin banyaknya variasi minuman tersebut malah cenderung mengerikan.
Disebut mengerikan bukanlah tanpa alasan.
Minuman-minuman yang sekarang ini banyak bermunculan di Indonesia itu rata-rata adalah minuman manis dan memang kalau dilihat dari sisi kesehatan minuman manis itu tidak begitu baik untuk kesehatan dan bahkan malah merugikan kalau dikonsumsi terlalu banyak.
Pertama, perut akan sering merasa lapar.
Orang yang terbiasa dengan minuman manis akan kerap merasa lapar karena terjadi ketidakseimbangan hormon leptin, yaitu hormon yang mengendalikan nafsu makan. Kedua, minuman manis tentu mengandung kadar gula yang lebih daripada normal.
Dan semua orang tahu bahwa terlalu banyak gula jelas tidak bagus terhadap kesehatan gigi. Ketiga, sebuah penelitian di Amerika menunjukkan bahwa orang-orang yang sangat suka minuman manis lebih rentan terhadap depresi daripada orang lain. Keempat, terlalu banyak konsumsi gula dapat merusak keseimbangan hormon dan metabolisme tubuh sehingga mengakibatkan kelebihan berat badan.
Terakhir, terlalu banyak gula juga dapat memicu bahaya diabetes.
Mengonsumsi sesuatu secara berlebihan tidak pernah memberikan efek yang baik kepada manusia.
Ini termasuk konsumsi gula dan minuman manis.
Maka dari itu, selalu jaga kesehatan Anda dengan mengonsumsi minuman manis secukupnya. Dan yang paling penting, selalu usahkan untuk menghindari makanan atau minuman dengan zat pemanis buatan.
Pembukaisi Penutupisi
Deduktif atau Induktif?
• Paragraf deduktif adalah paragraf yang menyebutkan gagasan pokok kemudian memaparkan gagasan penjelas.
• Paragraf induktif adalah paragraf yang menyebutkan gagasan penjelas kemudian menyebut gagasan pokok.
(1) ___________________. (2)_____
______________. (3) _____________
______________________________.
(4) ___________________.
(1) ___________________. (2)_____
______________. (3) _____________
______________________________.
(4) ___________________.
Deduktif Induktif
KAL. UTAMA/G.UTAMA
KAL. UTAMA/G.UTAMA
kp/gp kp/gp
kp/gp
kp/gp kp/gp
kp/gp kp/gp
kp/gp
Latihan:Deduktif atau induktifkah paragraf berikut?
Teks I
Ponsel Sony Ericsson W380i memiliki desain bodi clamshell atau flipped.
Kelemahan utama desain bodi semacam ini adalah ringkihnya kabel fleksibel yang terselip di antara engsel bodi karena sering tertekuk-tekuk. Dengan demikian, Anda patut berhati-hati dengan kabel fleksibel W380i karena rawan rusak.
Teks II
Kesalahan dalam pemrograman komputer disebut bug. Bug bisa saja tidak bepengaruh apa-apa terhadap proses atau keutuhan program. Akan tetapi, bug bisa pula mengakibatkan komputer “hang”. Oleh karena itu, para pemrogram komputer biasanya mengevaluasi kode program (debugging)
secara teliti untuk menghindari bug agar program yang dibuatnya terhindar dari cacat.
Deduktif atau induktifkah paragraf berikut?
Teks III
Sejak kalah perang di akhir tahun 1945, ekonomi dan industri Jepang luluh lantak. Akan tetapi, setahun kemudian ekonomi negara “Matahari Terbit” kembali menggeliat. Dari puing-puing sisa perang itu, orang Jepang membangun kembali rumah-rumah, pasar- pasar, pabrik-pabrik, dan kantor-kantor. Perdagangan perlahan-lahan kembali sibuk.
Industri tumbuh satu per satu. Nilai mata uang Yen pun merangkak naik. Kini, mereka menjadi negara paling maju secara ekonomi dan teknologi di Benua Asia. Inilah bukti keuletan bangsa Jepang.
Teks IV
Ada banyak cara untuk menghabiskan malam tahun baru. Kebanyakan orang keluar dari rumah dan pergi ke tempat-tempat umum untuk berkumpul bersama kawan sambil
menikmati keramaian suasana. Namun begitu, ada pula yang lebih senang tinggal di rumah dan menghabiskan waktu bersama keluarga saja. Ada pula yang memilih pergi ke gunung atau ke tempat wisata. Sebagian lainnya mengikuti kegiatan ibadah seperti
bertafakur di masjid. Kita memang bisa melewati malam tahun baru tidak dengan cara yang itu-itu saja.
Pengembangan Deskriptif
Paragraf deskriptif adalah paragraf yang mendeskripsikan, melukiskan, atau menjelaskan identitas suatu hal.
Contoh:
Gedung Merdeka atau dikenal juga sebagai Gedung Museum Asia-Afrika adalah salah satu bangunan historis di Kota Bandung. Gedung dengan cat putih gading ini sangat terkenal karena selain merupakan lokasi peristiwa bersejarah, penampilannya bergaya arsitektur art-deco yang khas. Pintu dan jendelanya berukuran besar. Tarikan aksen lurus dan paralel menghiasi bagian atas fasadnya. Di depannya berdiri puluhan tiang bendera yang biasa digunakan untuk mengibarkan bendera negara-negara Asia- Afrika setiap kali peringatan peristiwa tersebut diselenggarakan.
Pengembangan Ekspositif
Paragraf ekspositif adalah paragraf yang memaparkan, mengekspos, atau menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan hal pokok. Eksposisi juga bisa memberi isu, memaparkan sebuah fenomena, atau permasalahan.
Contoh:
Salah satu permasalahan klasik yang dihadapi oleh masyarakat Kota Bandung adalah kemacetan. Hampir di setiap ruas jalan Kota Bandung terjadi sendatan lalu lintas. Ada yang menuding bahwa angkot menjadi permasalahan utama karena kerap kali berhenti untuk menunggu, mengambil, atau menurunkan penumpang di sembarang tempat. Tak mau disalahkan sendiri, mereka balik menuding sepeda motor. Sepeda motor juga sering mengakibatkan masalah lalu lintas karena sering diparkirkan sembarangan. Namun begitu, permasalahan tidak sekadar berkutat pada pengguna jalan. Ukuran dan tata letak jalan di Kota Bandung juga memang bermasalah. Sejak awal pendiriannya, Kota Bandung tidak pernah dirancang menjadi kota metropolitan. Pembangunan jalannya berkonsep kota kecil Eropa yang banyak persimpangan, ruas jalannya pendek- pendek, dan banyak tikungan.
Paragraf Argumentatif
Paragraf argumentatif memberikan sebuah pendapat atau argumen yang dilandasi oleh fakta atau bukti pendukung.
Contoh:
Masalah berikutnya yang dihadapi oleh PT Karya Persada adalah rendahnya disiplin pegawai. Masalah kedisiplinan ini salah satunya terindikasi dari tingkat ketepatan waktu datang dan pulang karyawan. Data yang diperoleh dari HRD PT Karya Persada menunjukkan bahwa sepanjang bulan Januari—
Agustus 2018, 15,12% karyawan datang pada pukul 07.45—08.00, 76.54%
karyawan datang ke kantor lewat dari pukul 08.00, dan 8.34% karyawan datang lewat dari pukul 08.15. Batas ketepatan waktu masuk karyawan adalah pukul 08.00 dengan toleransi keterlambatan 15 menit. Ini berarti, sebagian besar karyawan PT Karya Persada memulai pekerjaannya
terlambat daripada semestinya.
Paragraf Persuasif
Paragraf persuasif adalah gabungan dari eksposisi, argumentasi, dan berujung pada sebuah ajakan atau bujukan agar pembaca setuju dengan gagasan yang disampaikan oleh penulis.
Contoh:
Meskipun seringkali dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, mengonsumsi daging bukanlah hal yang harus sepenuhnya dihindari.
Masakan berbahan daging seperti rendang, dendeng, coto, atau semur daging memang mengandung beberapa elemen yang kurang bagus bagi
kesehatan manusia seperti kolesterol. Namun begitu, manusia sulit mencapai tingkat kesehatan yang optimal jika sama sekali menghindarkan daging
karena daging juga mengandung banyak nutrisi baik seperti protein, zat besi, dan kalsium, omega-3, dan omega-6. Unsur-unsur ini terutama penting bagi manusia dalam usia pertumbuhan seperti remaja. Maka dari itu, kita tidak perlu menghindari daging, namun tidak baik pula jika dikonsumsi dengan berlebihan.
Paragraf Naratif
Paragraf naratif adalah paragraf yang berisi kronologi, yaitu sudah urutan kejadian, peristiwa, atau cerita. Karena definisi yang berhubungan dengan cerita ini, banyak orang menyangka bahwa paragraf naratif hanya ditemukan pada cerita fiksi seperti cerpen atau novel. Padahal, segala macam paragraf yang isinya kronologi, baik fakta maupun fiksi, adalah naratif.
Contoh:
Tugi menjelaskan, kecelakaan tersebut terjadi sekitar pukul 11.35 WIB di Jalan Godean KM 10, Yogyakarta. Mobil yang dikendarai oleh Tri Ratna Pujiastutiningsih (54), warga Bontang, Kalimantan Timur, melaju dari timur menuju ke barat. Lalu, sesampainya di lokasi kejadian, mobil yang dikendarai Ratna tiba-tiba oleng dan masuk ke lajur berlawanan. Sementara itu, dari arah berlawanan terdapat lima sepeda motor yang sedang melintas.
Tabrakan pun tak terhindarkan. Akibatnya, enam pengendara tertabrak dan satu diantaranya terpaksa dilarikan ke rumah sakit karena mengalami patah lengan kanan dan luka sobek di dagu.
Daftar Pustaka
• Widjono. 2005. Bahasa Indonesia: mata kuliah pengembangan kepribadian di perguruan tinggi. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.
• Kosasih, E & Hermawan, W. 2012. Bahasa Indonesia Berbasis Kepenulisan Karya Ilmiah dan Jurnal. Bandung: Thursina.
• Mulyadi, Yadi , Andriyani, Ani, & Fajwah, Aulia Millatina. Intisari Tata Bahasa Indonesia. 2014. Bandung: Yrama Widya.
• Tasai, S.A & Arifin, Z. 2004. Cermat Berbahasa Indonesia. AKAPress.