SORONG MANOKWARI AMBON DEPAPRE JAYAPURA AMBON DEPAPRE FAK-FAK POMAKO POMAKO MERAUKE / BADE
Rekapitulasi Anggaran Tahun 2011
700,000,000 656,242,397 500,000,000 600,000,000 503,241,674 ah) 300,000,000 400,000,000 317,042,164 314,937,290 222,882,716 n ggaran (ribu rupi a 100,000,000 200,000,000 158,267,549 149,055,232 60,537,545 69,443,617 50,408,929 49,972,521 178,176,948 A n 0 Provinsi Ditjen Perhubungan Darat Ditjen Perhubungan LautMaluku Maluku Utara Papua Papua Barat
Provinsi
Rekapitulasi Anggaran Tahun 2012
600,000,000 511 180 109 514 797 430 500,000,000 511,180,109 373,395,798 514,797,430 300,000,000 400,000,000 349,592,190 , , 238,260,066 an (ribu rupiah) 200,000,000 145,990,958 158,174,813 187,239,482 Anggar a 0 100,000,000 52,995,077 70,962,179 40,093,034 48,580,724 Ditjen Perhubungan Darat Provinsi Ditjen Perhubungan Laut Ditjen Perhubungan UdaraMaluku Maluku Utara Papua
25
Isu Strategis
Isu Strategis
No Substansi Permasalahan Usulan Keputusan
k di i f k d b b d b ik
1 Infrastruktur
•Kurangnya ketersediaan infrastruktur dan konektivitas di Merauke
•Keterbatasan kapasitas pelabuhan/ airstrip untuk pengembangan industri di Wetar
•Keterbatasan kapasitas jalan akses,
•Pembangunan baru dan perbaikan signifikan terhadap infrastruktur yang telah ada.
•Peningkatan kapasitas pelabuhan ferry (Lerokis) dan airstrip di Wetar
1
wilayah
p j ,
pelabuhan dan bandara di Halmahera
•Keterbatasan energi yang dibutuhkan untuk industri di Halmahera Utara
•Belum ada sumber energi listrik di Wetar
( ) p
•Peningkatan kapasitas jalan, pelabuhan dan bandara di Halmahera
•Pengembangan potensi geothermal di Halmahera Utara
•Penyediaan energi listrik di Wetar
•Penyediaan energi listrik di Wetar
• RTRW Provinsi dan Kabupaten masih ada yang belum final
• Tumpang tindih kawasan hutan dan wilayah
• RTRW Provinsi dan kabupaten agar segera difinalkan dan mempercepat proses legalisasi.
• Perizinan satu atap yang terpadu
2 Regulasi
pertambang terkait dengan penerapan UU Kehutanan dan Pertambangan
• Koordinasi dan sinergi kebijakan dan
perizinan yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat dan daerah serta antar instansi terkait
• Perizinan satu atap yang terpadu
• Pemberian kebijakan khusus dari
pemerintah terkait insentif bagi inventasi pusat dan daerah serta antar instansi terkait
• Fasilitas perpajakan dan rasionalisasi pungutan pajak daerah
Isu Strategis
Isu Strategis
No Substansi Permasalahan Usulan Keputusan
didik k b k i k didik d
• Kurangnya pendidikan perkebunan untuk masyarakat asli di Merauke
• Kuantitas dan kualitas SDM untuk
penguasaan teknologi penirisan tembaga masih rendah
•Peningkatan pendidikan dan
keterampilan masyarakat asli Merauke bidang perkebunan
•Pelatihan dan pendidikan SDM lokal dan nasional bidang teknologi penirisan 3 SDM dan Iptek • Keterampilan tenaga kerja lokal untuk
produksi emas masih terbatas
• Terbatasnya tenaga terampil dalam bidang industri nikel
g g p
tembaga
•Pengembangan sarana pendidikan dan iptek produksi emas di Halmahera Utara
•Peningkatan kualitas pendidikan SMA, SMK dan universitas serta pembangunan SMK dan universitas serta pembangunan D3 Politeknik di Halmahera
Daftar Investasi Infrastruktur yang Teridentifikasi
di Koridor Papua-Maluku
PEMERINTAH
No. Proyek MP3EI Nilai Investasi(IDR Miliar) PeriodeMulai PeriodeSelesai Lokasi TRANSPORTASI LAUT
1 Pembangunan Dermaga Terminal Penumpang dan Peti 200 2011 2014 Papua
1 Kemas Pelabuhan Depapreg g g 200 2011 2014 Papua
2 Pelabuhan Serui 567 2011 2014 Papua
3 Adpel Ambon 363 2011 2014 Maluku
4 Adpel Jayapura 328 2011 2014 Papua
Satker Sementara Pembangunan Faspel Laut Raja Ampat
5 Satker Sementara Pembangunan Faspel Laut Raja Ampat dan Arar - Sorong 318 2011 2014 Papua Barat
6 Pelabuhan Waren 306 2011 2014 Papua
7 Lanjutan pembangunan Pelabuhan Samudera Perikanan Merauke 300 2011 2014 Papua
8 Pelabuhan Teminabuan 261 2011 2014 Papua
9 Pelabuhan Bade 237 2011 2014 Papua
10 Pelabuhan Buli 226 2011 2014 Maluku Utara
11 Pelabuhan Jailolo 210 2011 2014 Maluku Utara
12 Adpel Merauke 210 2011 2014 Papua
13 Pelabuhan Tobelo 201 2011 2014 Maluku Utara
14 Satker Sementara Pembangunan Faspel Laut Falabisahaya - Malut 201 2011 2014 Maluku Utara
15 Pelabuhan Kaimana 188 2011 2014 Papua Barat
16 P l b h L b h /B b 180 2011 2014 M l k U
LANJUTAN
l d d
No. Proyek MP3EI Nilai Investasi(IDR Miliar) PeriodeMulai PeriodeSelesai Lokasi
17 Pelabuhan Sarmi 169 2011 2014 Papua
18 Adpel Biak 168 2011 2014 Papua
19 Pelabuhan Nabire 160 2011 2014 Papua
20 Pelabuhan Agats 159 2011 2014 Papua
21 Pelabuhan Saunek 153 2011 2014 Papua Barat
22 Adpel Ternate 150 2011 2014 Maluku Utara
23 Pelabuhan Kokas 145 2011 2014 Papua Barat
24 Unit Penyelenggara Pelabuhan Amamapare 135 2011 2014 Papua
25 Pelabuhan Gebe 134 2011 2014 Maluku Utara
26 Pengembangan pelabuhan di Sorong 129 2011 2014 Papua Barat
27 Pembangunan Dermaga General Cargo 100 meter- 100 2011 2014 M l k Ut
27 Pelabuhan Sofifig g g 100 2011 2014 Maluku Utara
28 Pembangunan Dermaga General Cargo 100 meter-Pelabuhan Merauke 100 2011 2014 Papua
CAMPURAN
l d d
No. Proyek MP3EI Nilai Investasi(IDR Miliar) PeriodeMulai PeriodeSelesai Lokasi TRANSPORTASI LAUT
1 Jayapura Port 43.000 2011 2015 Papua
2 P l b h M k 9 000 2012 2015 P
2 Pelabuhan Merauke 9.000 2012 2015 Papua
3 Peningkatan kapasitas kargo Pelabuhan Laut Timika 500 2011 2015 Papua
TRANSPORTASI UDARA
1 Rehabilitasi Bandara termasuk Perpanjangan Runway 150 2011 2014 Maluku Utara
KORIDOR CLUSTER NAMA PELABUHAN FASILITAS HIERARKHI DALAM TKN PAPUA - MALUKU CORRIDOR
Manokwari Pelabuhan Manokwari Dermaga Beton 2116 m², Lapangan
Penumpukan 5.500 m², terminal 100 ²
Pelabuhan Pengumpul penumpang 100 m²
Jayapura Pelabuhan Jayapura
→ Pelabuhan Depapre
Dermaga Beton 700 m², Lapangan Penumpukan 11.350 m², terminal penumpang 1.200 m²
Pelabuhan Utama
Merauke Pelabuhan Merauke Dermaga Beton 150 m², Lapangan
Penumpukan 14.200 m², terminal penumpang 240 m²
Pelabuhan Pengumpul
Pelabuhan Bade Dermaga Beton 50 m², Lapangan -g , p g
Penumpukan 400 m²
Sorong Pelabuhan Sorong→
Pelabuhan Arar
Dermaga Beton 1.970 m², Lapangan Penumpukan 1.350 m², terminal penumpang 2.000 m²
Pelabuhan Utama
Ambon Pelabuhan Ambon Dermaga: 2000 m’; Lap. Penump.:
13.000 m2; Term.Penumpang: 100 m2
Pelabuhan Utama
Ternate Pelabuhan A Yani Dermaga I: 400 m’ Dermaga II: 50 m’ Pelabuhan Utama
Ternate Pelabuhan A. Yani
Pelabuhan Sofifi
Dermaga I: 400 m , Dermaga II: 50 m , Gudang: 2.280 m2; Lapangan
Penumpukan: 1.000 m2; Terminal Penumpang: 650 m2
KORIDOR CLUSTER NAMA
PELABUHAN KEGIATAN TA. 2011 POSISI SAAT INI
PAPUA - MALUKU Jayapura Pelabuhan Pembangunan Faspel Depapre Pembangunan Faspel Depapre capaian fisik
PAPUA - MALUKU CORRIDOR Jayapura Pelabuhan Jayapura → Pelabuhan Depapre
Pembangunan Faspel Depapre, Pagu 20 M
Pembangunan Faspel Depapre capaian fisik sebesar 90%
Merauke Pelabuhan Pelaksanaan Studi Kelayakan (FS) Sedang dilakukan pembahasan Laporan
Merauke Pelabuhan
Merauke
Pelaksanaan Studi Kelayakan (FS) Pengembangan Pelabuhan Merauke
Sedang dilakukan pembahasan Laporan Interm Report hasil dari peninjauan alternatife lokasi pembangunan Pelabuhan Merauke
Pelabuhan Bade Pembangunan Faspel
Bade, Pagu 10 M
Pembangunan Faspel Bade capaian fisik sebesar 57%
, g
Sorong Pelabuhan
Sorong→ Pelabuhan Arar
Pembangunan Faspel Sorong, Pagu 15 M
Pembangunan Faspel Arar, Pagu 30 M
Pembangunan Faspel Sorong/Arar capaian fisik sebesar 84%
Ambon Pelabuhan Pembangunan Faspel Pembangunan Faspel Ambon capaian fisik
Ambon Pelabuhan
Ambon
Pembangunan Faspel Ambon, Pagu 12 M
Pembangunan Faspel Ambon capaian fisik sebesar 46,20%
Ternate Pelabuhan Sofifi Pembangunan Faspel,
Pagu 10 M
• Pembangunan Faspel A. Yani capain fisik
sebesar 40 % Pagu 10 M
Pengerukan Alur Pelayaran, Pagu 16 M
sebesar 40 %
• Pembangunan Faspel Sofifi capaian fisik
No Kegiatan Infrastruktur Lokasi Nilai Investasi (Rp.Milyar) Penanggung Jawab Target
Keterangan Kondisi Alokasi Anggaran DJU Mulai selesai
1. Rehabilitasi Bandara termasuk Perpanjangan Runway Bandar Udara Morotai
Maluku Utara 95 Kementerian
Perhubungan
2011 2014 kondisi eksisting Bandara Morotai merupakan peninggalan Perang Dunia (PD) II yang memiliki 7 (tujuh) jalur runway, dengan 5 (lima) runway yang masing‐masing memiliki panjang 3000 m dan 2
(d ) l i l bih d k
Pendanaan APBN
(Termasuk kedalam rencana alokasi Anggaran Ditjen Perhubungan Udara TA.2012, pengadaan dan pemasangan alat bantu
d t i l / Ai fi ld (dua) runway lainnya lebih pendek pendaratan visual / Airfield
Lighting (AFL)) ‐ kondisi eksisting Bandara Morotai
yaitu (2.400 m x 30 m), dengan peralatan Navigasi berupa NDB, dan memiliki fasilitas lainnya dan memiliki fasilitas lainnya ‐ belum terdaftar sebagai bandara
yang ditetapkan dalam KM 6/ 2008 dan KM No. 7 / 2008 dan KM.11 / 2010, namun bandara
i i l h l i b
inin telah melayani penerbangan umum yakni penerbangan sipil
‐ Berdasarkan surat usulan dari Gubernur Maluku Utara Tanggal 3 Mei 2011, Dibutuhkan alokasi dana 95 Mlyar untuk
Hasil Penetapan Prioritisasi Sentra Produksi
Koridor Ekonomi Papua Dan Kep. Maluku
No
Kegiatan Ekonomi
Utama
Sentra Produksi
Prioritisasi Sentra
Produksi
Keterangan
Koridor Ekonomi Papua Dan Kep. Maluku
Tabel Rekapitulasi
Utama
Produksi
Jumlah Proyek Nilai Proyek (Milyar IDR) Jumlah Proyek Nilai Proyek (Milyar IDR)1
Pertanian Pangan
12
68 327
/
/
Data yang diperoleh masih b d i i1
e ta a
a ga
(MIFEE)
12
68.327
n/a
n/a
terbatas pada investasi yang relatif tidak signifikan2
Tembaga
4
197.196
1
1.573
3
Nikel
3
83 000
2
63 000
3
Nikel
3
83.000
2
63.000
4
Migas
1
50.000
1
n/a
Masih dalam tahap awal dan proses persetujuan dengan BP Migas. GB tahun 2014.
5
Perikanan
14
30.537
n/a
n/a
Belum mendapatkan jawabandari sumber data6
Lain‐lain (emas dan
peternakan)
10
19.219
1
16.200
peternakan)
Daftar Proyek Sentra Produksi Yang Telah
y
g
Groundbreaking
g
No
Proyek Sentra Produksi
Waktu Groundbreaking
Nilai Investasi
(Milyar IDR)
1Klaster Sentra Produksi Pangan I (PT.
Papua Daya Bio Energi dan PT. Tebuapua aya o e g da . ebu
2011
0.2
Wahana Kreasi
2011
0.2
2
Pembangunan Pabrik Fero Nikel
Halmahera (termasuk power plant 260 MW)
2011
9.000
3 Perluasan produksi emas Halmahera
2011
n/a
4 Peningkatan produksi tambang emas
2011
n/a
Total
Total
INISIATIF STRATEGIS KORIDOR EKONOMI PAPUA-KEP. MALUKU
(KLASTER PRIORITAS & INDUSTRI PRIORITAS)
No (Klaster Prioritas)Inisiatif Strategis (Industri Prioritas)Daftar Kegiatan Nilai Investasi PelaksanaanTahun yang TerserapTenaga Kerja
Proyek Penirisan
T b g W t Penelitian, pengembangan dan
Pilot Project
US$ 74,43 j 2007 - 2010 2211 Tembaga Wetar (kerjasama
PT.
BATUTUA TEMBAGA
RAYA dan PT.
BATUTUA KHARISMA
Penelitian, pengembangan dan
Pilot Project
juta 2007 2010 221
Extended Demo Plant
(Pabrik tahap I) US$ 41,35juta 2012 350
PERMAI )
Main Plant
(Pabrik Tahap II) US$ 108,26juta 2013 400
PERMASALAHAN
REGULASI
Tumpang tindih kawasan hutan dan wilayah pertambangan (kerancuan rencana tataruang kabupaten) terkait dgn penerapan undang-undang kehutanan dan pertambangan.
Koordinasi dan sinergi kebijakan dan perijinan antara pusat dan daerah serta antar instansi terkait.
Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan belum diperolehj p
KONEKTIVITAS Peningkatan kapasitas pelabuhan ferry (Lerokis) dan airstrip
Belum ada sumber energi listrik, perusahaan masih menggunakan sumber energi sendiri berbahan minyak
SDM DAN IPTEK
Teknonologi
heap leaching
(penirisan) tembaga sulfida pertama di duniadan penggunaan metode solvent extraction – electrowinning pertama di Indonesia sehingga membutuhkan pelatihan SDM lokal dan nasional untuk menguasai teknologi.
I i i tif St t i D ft K i t T h T K j
INISIATIF STRATEGIS KORIDOR EKONOMI PAPUA-KEP. MALUKU
(KLASTER PRIORITAS & INDUSTRI PRIORITAS)
No Inisiatif Strategis
(Klaster Prioritas)
Daftar Kegiatan
(Industri Prioritas) Nilai Investasi
Tahun Pelaksanaan
Tenaga Kerja yang Terserap Pembangunan pabrik pengolahan dan kompleks industri
nikel US$ 5 Milyar 2012 – 2017 7.000
Pembangunan pelabuhan laut, bandar udara dan jalan antar
2
Pengolahan dan Penambangan Nikel dan Cobalt di Weda Kab.Halmahera
T h d Ti
Pembangunan pelabuhan laut, bandar udara dan jalan antar
kota US$ 400 juta 2012 – 2017
Pembangkit listrik dan pabrik asam sulfat (Co generation) 2014 – 2017
Tengah dan Timur, Maluku Utara
PT. WEDA BAY NICKEL
PERMASALAHAN
REGULASI UU No. 4 tahun 2009, Renegosiasi kontrak karya, PP turunannya, fasilitas perpajakan dan rasionalisasi
REGULASI pungutan/pajak daerah, g y , y , p p j
KONEKTIVITAS Jalan antar propinsi tidak memadai, bandar udara dan pelabuhan laut yang dapat di pihak ke – 3 kan, telekomunikasi (voice dan data)
SDM DAN IPTEK Pendidikan SMA, SMK perlu ditingkatkan kualitasnya, D3Politeknik belum ada, Universitas masih rendah
INISIATIF STRATEGIS KORIDOR EKONOMI PAPUA-KEP. MALUKU
(KLASTER PRIORITAS & INDUSTRI PRIORITAS)
No Inisiatif Strategis
(Klaster Prioritas)
Daftar Kegiatan
(Industri Prioritas) Nilai Investasi
Tahun Pelaksanaan
Tenaga Kerja yang Terserap
Pembangunan pabrik pengolahan bijih nikel menjadi US$ 1.000
2011 2014 950
3
Pembangunan Pabrik Ferro Nikel Halmahera
(termasuk
power plant
260 MW)
PT ANTAM (P
)
feronikel juta 2011 - 2014 950
Pembangunan
power plant
US$ 600 juta 2011-2014PT. ANTAM (Persero)
PERMASALAHAN PERMASALAHAN REGULASI
KONEKTIVITAS Sumber energi listrik masih kurang
INISIATIF STRATEGIS KORIDOR EKONOMI PAPUA-KEP. MALUKU
(KLASTER PRIORITAS & INDUSTRI PRIORITAS)
No (Klaster Prioritas)Inisiatif Strategis (Industri Prioritas)Daftar Kegiatan Nilai Investasi(Rp. Milyar) PelaksanaanTahun yang TerserapTenaga Kerja
Rencana Induk 2012 FS 2012 4 Pembangunan Proyek Gas Tangguh
BP BERAU LTD
2012 PQ 2012 Tender 2012 FEED 2013BP BERAU LTD
Konstruksi 2014- 2015Ground Breaking
2014 Operasional PERMASALAHANREGULASI Proses persetujuan dari berbagai instansi pemerintah, persetujuan mengenai organisasi dan staff,
manajemen resiko sosial dan lingkungan hidup di Teluk Bintuni KONEKTIVITAS
KONEKTIVITAS SDM DAN IPTEK
INISIATIF STRATEGIS KORIDOR EKONOMI PAPUA-KEP. MALUKU
(KLASTER PRIORITAS & INDUSTRI PRIORITAS)
No Inisiatif Strategis
(Klaster Prioritas)
Daftar Kegiatan
(Industri Prioritas) Nilai Investasi
Tahun Pelaksanaan
Tenaga Kerja yang Terserap
Pertambangan umum – Bahan Galian Emas DMP US$ 1,8 1999 – 2010
1 400 5
Emas di Kep. Maluku: Perluasan Produksi Emas Halmahera Kab. Halmahera Utara, Maluku Utara , Milyar 2011 - 2015 1.400 TBA 2016 - 2029 TBA Maluku Utara
PT. NUSA HALMAHERA
PERMASALAHAN REGULASI• Peraturan perundangan yang tidak harmonis satu dengan lainnya, berubah-ubah dari waktu ke waktu dan
bertentangan dengan peraturan pusat
• Ketidaktepatan waktu, sesuai tahapan penambangan; eksplorasi, FS/Amdal, konstruksi dan produksi
• Tidak ada koordinasi antara ESDM dengan instansi lainnya
• Periode perijinan (infill drilling dan rekom Gub/Bup) yang terlalu singkate o e pe j a ( g a e o Gub/ up) ya g te a u s g at
KONEKTIVITAS
•Keterbatasan kapasitas pelabuhan
•Penggunaan dan kondisi jalan akses
•Potensi geothermal yang belum tergarap
SDM DAN IPTEK
Jumlah tenaga kerja lokal (Maluku Utara) diserap lebih banyak dari pada jumlah tenaga kerja di luar Maluku, namun ketrampilannya masih perlu untuk dikembangkan berhubungan sarana pendidikan dan pengetahuan Iptek di Halmahera Utara masih perlu pembinaan dan pengembangan lebih lanjut oleh Pemda setempat.
REKAPITULASI ANGGARAN
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
A.
PROVINSI PAPUA
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
TAHUN 2010 S/D TAHUN 2012
Rp. 000NO. SUB SEKTOR/ BADAN 2010 2011 2012
1. PERHUBUNGAN DARAT 47.983.677 50.408.929 40.093.034 2. PERHUBUNGAN LAUT 161.082.673 314.937.290 373.395.798 3 PERHUBUNGAN UDARA 425 661 721 656 242 397 514 797 430 3. PERHUBUNGAN UDARA 425.661.721 656.242.397 514.797.430
B.
PROVINSI PAPUA BARAT
NO. SUB SEKTOR/ BADAN 2010 2011 2012
1. PERHUBUNGAN DARAT 35.267.300 49.972.521 48.580.724 Rp. 000
2. PERHUBUNGAN LAUT 190.635.681 222.882.716 238.260.066 3. PERHUBUNGAN UDARA 158.189.758 178.176.948 187.239.482
REKAPITULASI ANGGARAN
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
C.
PROVINSI MALUKU
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
TAHUN 2010 S/D TAHUN 2012
Rp. 000NO. SUB SEKTOR/ BADAN 2010 2011 2012
1. PERHUBUNGAN DARAT 95.168.759 158.267.549 145.990.958 2. PERHUBUNGAN LAUT 310.354.887 503.241.674 511.180.109 3 PERHUBUNGAN UDARA 149 915 530 149 055 232 158 174 813 3. PERHUBUNGAN UDARA 149.915.530 149.055.232 158.174.813
D.
PROVINSI MALUKU UTARA
NO. SUB SEKTOR/ BADAN 2010 2011 2012
1. PERHUBUNGAN DARAT 44.537.093 60.537.545 52.995.077 Rp. 000
2. PERHUBUNGAN LAUT 134.802.065 317.042.164 349.592.190 3. PERHUBUNGAN UDARA 84.399.294 69.443.617 70.962.179