BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Gambaran Umum Kota Malang
Malang juga dikenal sebagai Kota Pendidikan, karena memiliki sejumla h perguruan tinggi ternama, Sebagai kota pendidikan, banyak mahasiswa berasal dari luar Malang yang kemudian menetap di Malang, terutama dari wilayah Indonesia Timur seperti Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Kalimantan, Maluku, dan Papua, bahkan dari luar negeri sekalipun. Berikut ini beberapa nama-nama perguruan tinggi di Malang : Universitas Brawijaya (UB), Universitas Negeri Malang (UM), Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Malik Ibrahim), Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Universitas Merdeka Malang (UNMER) dan masih banyak lagi.
Selain perguruan tinggi, ada beberapa sekolah menengah atas yang namanya sudah terkenal hingga tingkat nasional bahkan internasional. Beberapa di antaranya bahkan telah ditetapkan sebagai Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional, dipelopori oleh SMA Negeri 3 Malang, selanjutnya diikuti oleh SMA Negeri 1, 4, 5, 8, 10 Malang dan SMA Katolik St. Albertus Malang (SMA Dempo). Sedangkan SMA Swasta lainnya yang cukup bergengsi di Kota Malang antara lain SMA Katolik Kolese Santo Yusup (Hwa Ind), SMAK Santa Maria (SMA Langsep) dan sebagainya.
Selain itu ada SMK yang berstatus sebagai Sekolah Bertaraf Internasio na l (SBI) yang menjadi andalan kota Malang yaitu SMK Negeri 4 Malang. Sekolah ini sudah terkenal di dunia Internasional dan Nasional karena prestasi dan Kualitasnya yang sangat baik. Selain itu ada SMK Negeri 3 Malang dan SMK Negeri 5 Malang yang berstatus SMK Bertaraf Internasional. Adapun sekolah swasta yang menjadi pesaing adalah SMK Telkom Shandy Putra Malang.
Malang merupakan potensi daerah yang memiliki nilai jual dan daya saing baik di tingkat regional maupun nasional. Dalam era globalisasi dunia pendidikan menghadapi berbagai tantangan dalam menghadapi perubahan yaitu dengan adanya
tuntutan masyarakat memperoleh fasilitas pendidikan yang baik dan berkualitas.
Upaya yang dilaksanakan adalah dengan menciptakan visi dan misi pendidikan Kota Malang, menjalin mitra dengan lembaga perguruan tinggi baik dalam bidang pengkajian, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi maupun dalam pengembangan kualitas Kota Malang pada umumnya.
Kota Malang dipenuhi oleh berbagai sekolah, kampus perguruan tinggi, lembaga pendidikan non formal atau tempat-tempat kursus, serta sejumlah pondok pesantren. Selain itu juga dilengkapi dengan fasilitas penunjang yang cukup memadai seperti tempat pemondokan, toko buku, super market, plaza, pusat pelayananan kesehatan masyarakat serta fasilitas penunjang lainnya yang tak kalah penting adalah adanya angkutan umum (transpotasi) yang tersedia ke penjuru kota (memiliki 25 jalur), yang menghubungkan 3 (tiga) terminal yang ada di Kota Malang, yaitu terminal Arjosari (arah Surabaya), terminal Gadang (arah Blitar), terminal Landungsari (arah Jombang/Kediri). Krisis ekonomi yang berkepanjangan membawa dampak ekonomi yang sangat berat bagi warga Kota Malang. Hal ini ditandai dengan meningkatnya angka pengangguran dan menurunnya tingkat pertumbuhan ekonomi. Namun dengan segala keyakinan dan senantiasa memanjatkan doa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, maka krisis yang berkepanjangan ini sedikit-demi sedikit dapat teratasi. Upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi krisis tersebut adalah dengan menciptakan lapangan kerja dan usaha yang seluas-luasnya serta menciptakan tenaga kerja yang berkualitas dan memiliki daya saing di pasar kerja.
Untuk mengetahui implementasi tribina cita kota malang dalam sektor pendidikan maka diperlukan adanya titik fokus yang perlu diperhatikan oleh pemerintah Kota Malang. Pelayanan pendidikan yang baik akan menghasilka n output SDM yang berkualitas dan mempunyai competitive advantage yang berdaya saing tinggi. Apabila prinsip-prinsip ini tidak mendapatkan penanganan yang baik, maka potensi SDM yang unggul tersebut justru akan menjadi beban dalam pembangunan. Kota Malang sebagai kota Pendidikan terbesar di Jawa Timur karena banyaknya fasilitasfasilitas pendidikan yang tersedia dari mulai tingkata n
taman kanak-kanak, sekolah dasar sampai jenjang pendidikan perguruan tinggi dan jenis pendidikan non formal maupun pihak swasta.
Kota Malang selain terkenal karena kampus terbaik yang dimiliki, juga terkenal karena berbagai keindahan alam yang ada. Para mahasiswa yang ada di sana datang dari berbagai penjuru Indonesia. Malang sendiri tercatat memilik i banyak perguruan tinggi baik negeri maupun swasta yang tersebar di seluruh penjuru kotanya. Itulah alasan mengapa kota itu kerap kali disebut sebagai kota pelajarnya Jawa Timur. Kota Malang selain terkenal karena apelnya juga masih memiliki banyak kelebihan yang tersembunyi. Bagi para calon mahasiswa terkadang bukan hanya soal kampus yang menjadi masalah utama menentuka n tempat kuliah, tak jarang mereka lebih memilih kuliah di tempat yang nyaman untuk mendukung kegiatan selama kuliah baik akademik maupun non akademik.
Jika kamu adalah bagian dari mereka, maka ada beberapa alasan kuliah di Malang yang bisa kamu pertimbangkan. Biaya hidup di Kota Apel ini bisa dikatakan murah dan terjangkau bagi mahasiswa, hanya dengan selembar uang lima ribuan Anda sudah bisa menikmati sepiring nasi pecel dengan kerupuk di atasnya. Banyaknya ragam tempat kuliner yang memiliki harga murah juga menjadi idaman tersendiri bagi mahasiswa. Tidak hanya harga makanan, harga sewa kost di Malang juga masih dalam harga yang murah dan terjangkau. Kost dengan harga di bawah 500 ribu per bulan menjamur di sana, dan jika menginginkan kost mahasiswa yang lebih memiliki fasilitas banyak cukup mengeluarkan budget sesuai dengan keingina n.
Banyak sekali calon mahasiswa yang memilih kota Malang sebagai tempat melanjutkan belajar karena biaya hidupnya, yang tentu saja sangat terjangkau oleh semua golongan.
Yang menarik dari suatu kota baru yang dikunjungi selain makanan khasnya adalah mengenal keberagaman budayanya. Sebagai anak muda yang biasanya penuh rasa penasaran, di Malang memiliki banyak sekali ragam budaya yang unik dan keren, salah satunya topeng malangan. Topeng Malangan adalah seni pahat topeng tradisional yang mengusung tema berbagai karakter manusia, topeng malangan adalah bukti keberagaman budaya di Kota malang masih sangat terjaga.
Keragaman budaya lainnya yang dapat disaksikan di Malang ini yaitu wayang kulit,
wayang orang, ludruk, ketoprak, dan juga reog. Menariknya lagi, bentuk keragaman budaya ini juga bisa disaksikan saat hari-hari tertentu dan biasanya dimasukan dalam event tahunan yang selalu dinanti-nanti seperti misalnya saja Festival Malang Kembali dan Karnaval Lampion. Selain itu ada banyak juga event tahunan di Malang yang menarik seperti Festival Lawang Kota Tua Malang, Batu Flora Festival, dan juga Malang Flower Carnival. Kampus-kampus terbaik dengan lingkungan belajar yang nyaman adalah salah satu dari alasan kuliah di Malang yang bisa kamu pertimbangkan. Namun tentu saja, yang paling penting adalah memahami dahulu jurusan kuliah yang akan diambil dan memiliki visi ke depan mau ke arah mana setelah kuliah nanti. Berikut untuk kampus-kampus terbaik di Malang.
2.2 Sejarah Angkutan Umum di Kota Malang
Moda transportasi menjadi penting untuk distribusi barang dan mobilisas i orang. Bagaimana moda transportasi di Kota Malang? Kota yang berusia 107 tahun ini memiliki sejarah panjang moda transportasi. Awalnya masyarakat Malang pada abad-19 menggunakan kuda sebagai salah satu alat transportasi. Kuda digunaka n untuk berbagai keperluan mulai pelayanan pos, tur keliling, kegiatan kontrolir pedukuhan hingga kepentingan militer masa itu.
Pemerintah kolonial memantau mobilitas kopi dari desa ke kota. Jalur angkut ditentukan pihak residen melalui peraturan Staatsblad van Nederlandsch Indie nomor 1817 Juli 1818. Pembukaan jalur kereta api Malang-Surabaya pada 1878 meningkatkan mobilitas penduduk. Volume perdagangan dan lalu lintas penduduk Kota Malang naik.
Beroperasinya trem MSM (Malang Stoomtram Maatschappij) pada 1896 menambah jam aktivitas harian penduduk dari awalnya hanya sampai matahari terbenam. Trem beroperasi hingga pukul 12 malam saat gelaran pasar Derma pada tanggal 24 hingga 29 Oktober 1916.
Produksi mobil dan motor besar-besaran pada 1909 menyaingi sarana transportasi yang populer sebelumnya, yakni trem dan kereta api. Kecenderungan penduduk yang tinggal jauh dari stasiun memilih menggunakan mobil. awalnya
mobil menjadi barang langka di masyarakat. Perang Dunia pertama menjadi momentum meledaknya produksi mobil. Industri berlomba-lomba memproduks i mobil. Persyaratan itu dilengkapi dengan hasil kontrol terhadap kelayakan mobil.
Serta sanksi atas pelanggaran yang mungkin dilakukan pengusaha angkutan.
Disamping itu, pemerintah mulai menetapkan peraturan pajak kendaraan. Pajak berlaku untuk gerobak dan kutuk.
Pajak juga diberlakukan pada sepeda. polisi Malang pada 1920 memberi peringatan pada pengendara sepeda. Pasalnya pengendara acapkali bebal membawa muatan berlebihan, meletaklan barang di setang, rangka tengah, selebor belakang atau belakang pedal. Sepeda, dokar (sado), mobil hingga becak mendominasi kode transportasi kota Malang di masa ini. Sado banyak ditemukan di daerah comboran, Kidul Pasar. Taksi atau kendaraan umum masuk Kota Malang sejak 1925.
Beroperasi pula bus ADAM, membawa penumpang dari Pasar Besar menuju daerah pinggiran kota.
Persaingan trem dengan otobis dan menurunnya industri perkebunan dinila i menjadi penyebab utama penurunan keuangan masa ini. Perusahaan trem berupaya memasarkan karcis ke pasar-pasar dan mempersingkat pemberhentian di stasiun.
Tarif diturunkan, layanan jemput dan pemesanan gratis diberlakukan. Tahun 1920, mobil menjadi kendaraan andalan orang-orang Eropa. Makin banyaknya kendaraan bermotor memicu titik keramaian. Keramaian terjadi seiring pembanguna n perumahan skala besar di kawasan Oro-Oro Dowo, Bergenbuurt sejak 1925. Makin banyaknya kendaraan dan sebagai upaya penyesuaian lebar jalan, muncul peraturan epembatasan mode transportasi dalam kota.
Kota Malang adalah sebuah kota yang terletak di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kota Malang merupakan salah satu daerah otonom dan merupakan kota besar kedua di Jawa Timur setelah Kota Surabaya. Sebagai kota besar, Malang tidak lepas dari permasalahan sosial dan lingkungan yang semakin buruk kualitas nya.
Kota yang pernah dianggap mempunyai tata kota yang terbaik di antara kota-kota Hindia Belanda ini, kini banyak dikeluhkan warganya seperti kemacetan dan kesemrawutan lalu lintas, suhu udara yang mulai panas, sampah yang berserakan atau harus merelokasi pedagang kaki lima yang memenuhi alunalun kota. Namun
terlepas dari berbagai permasalahan tata kotanya, pariwisata Kota Malang mampu menarik perhatian tersendiri. Dari segi geografis, Malang diuntungkan oleh keindahan alam daerah sekitarnya seperti Batu dengan agrowisatanya, pemandian Selecta, Songgoriti atau situs-situs purbakala peninggalan Kerajaan Singosari.
Jarak tempuh yang tidak jauh dari kota membuat para pelancong menjadikan kota ini sebagai tempat singgah dan sekaligus tempat belanja. Perdagangan ini mampu mengubah konsep pariwisata Kota Malang dari kota peristirahatan menjadi kota wisata belanja.
Sebelum Angkott dengan warna birunya yang khas menguasai kota Malang, sebenarnya ada kendaraan umum lain yang jadi primadona dan menguasai jalanan kota Malang. Kendaraan bermotor dengan tiga roda dan moncong depannya yang khas ini biasa disebut sebagai demo dan merupakan raja jalanan kota Malang sebelum tiba eranya Angkott. Sejak dekade 1960-an hingga 1990-an, praktis kendaraan ini merupakan salah satu angkutan umum yang paling mudah dijumpa i di kota Malang. Sebelum tiba eranya bemo, Malang sebenarnya memiliki angkutan kota lain yang juga mudah ditemui yaitu demo atau atax, namun tetap saja bemo merupakan kendaraan dengan usia edar yang cukup panjang. Bemo menjadi raja jalanan di kota Malang bukan tanpa alasan. Laju kendaraannya yang lebih cepat dibanding trem dan demo yang masih beroperasi saat itu, serta ukurannya yang cukup kecil sehingga bebas bermanuver di jalan raya membuat kendaraan ini sangat diminati terutama karena melintasi berbagai pusat keramaian pada masa-masa itu.
Sama seperti Angkot, bemo juga memiliki beberapa trayek atau jalur yang mereka lewati. Biasanya bemo ini akan mudah ditemui pada terminal-terminal seperti Landungsari dan Gadang serta di wilayah-wilayah seperti pasar. Tak heran bahwa kendaraan ini jadi angkutan umum yang paling utama seperti Angkott saat ini.
Walaupun digunakan sebagai angkutan umum bagi manusia, namun pada asalnya di Jepang, kendaraan roda tiga ini dimaksudkan sebagai angkutan barang. Hal itu lah yang menyebabkan tempat penumpang bemo di bagian belakang cukup tinggi dan sempit sehingga ketika naik bemo yang penuh maka seringkali penumpang harus beradu lutut dan berdesak-desakan.
Pada sekitar akhir 1980-an, karena usia rata-rata kendaraan yang sudah cukup tua serta polusi yang tinggi, Pemerintah Kota Malang mulai coba untuk melakukan peremajaan terhadap bemo. Namun hal ini mendapat penolakan dari para supir bemo yang pada saat itu jumlahnya memang sangat banyak. Seiring waktu, jumlah bemo yang layak akhirnya semakin lama semakin menyus ut.
Akhirnya pada tahun 1997, Pemkot Malang resmi melarang Bemo beroperasi. Pada saat itu juga dilakukan peluncuran Angkott sebagai kendaraan umum penggant i bemo di jalanan kota Malang.
Sejak saat itu, Bemo mulai menghilang dari jalanan kota Malang dan digantikan dengan angkutan umum lain yang usianya lebih muda dan lebih nyaman dinaiki. Berakhirnya era bemo ini sekaligus merupakan awal dari tersebarnya Angkott sebagai raja jalanan kota Malang berikutnya.
Kota ini terletak 90 km sebelah selatan Surabaya dan merupakan kota terbesar di kedua di Jawa Timur setelah Surabaya, serta merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia menurut jumlah penduduk. Selain itu, Malang juga merupakan kota terbesar kedua di wilayah Pulau Jawa bagian selatan setelah Bandung. Kota Malang berada di dataran tinggi yang cukup sejuk, dan seluruh wilaya hnya berbatasan dengan Kabupaten Malang. Luas wilayah kota Malang adalah 252,10 km2 . Bersama dengan Kota Batu dan Kabupaten Malang, Kota Malang merupakan bagian dari kesatuan wilayah yang dikenal dengan Malang Raya (Wilayah Metropolitan Malang). Wilayah Malang Raya yang berpenduduk sekitar 4 juta jiwa, adalah kawasan metropolitan terbesar kedua di Jawa Timur setelah Gerbangkertosusila. Kawasan Malang Raya dikenal sebagai salah satu daerah tujuan wisata utama di Indonesia. Kota Malang terdiri dari 5 Kecamatan yaitu Kedungkandang, Klojen, Blimbing, Lowokwaru, dan Sukun serta 57 kelurahan.
Setiap daerah memerlukan suatu system transportasi yang komprehensif dan efisie n untuk melayani pemindahan barang dan manusia dalam batas wilayah, sehingga sumber daya dapat diperoleh dan dimanfaatkan untuk kepentingan seluruh manusia Undang Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan mendefiinisikan pengertian angkutan adalah perpindahan orang dan/atau barang dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan di ruang lalu lintas
jalan. Angkutan merupakan sarana umum yang sering di pakai masyarakat guna menunjang kegiatan sehari-hari, baik dalam berdagang dan juga berangkat sekolah.
Angkutan adalah sarana untuk memindahkan orang dan atau barang dari satu tempat ke tempat lain. Tujuannya membantu orang atau kelompok orang menjangkau berbagai tempat yang dikehendaki atau mengirimkan barang dari Prosesnya dapat dilakukan dengan menggunakan sarana angkutan berupa kendaraan.
Angkutan Umum Penumpang adalah angkutan penumpang yang menggunakan kendaraan umum yang dilakukan dengan sistem sewa atau bayar tempat asalnya ke tempat tujuannya. Angkutan umum merupakan sarana angkutan untuk masyarakat kecil dan menengah supaya dapat melaksanakan kegiatannya sesuai dengan tugas dan fungsinya dalam masyarakat. Pengguna angkutan umum ini bervariasi, mulai dari buruh, ibu rumah tangga, mahasiswa, pelajar, dan lain lain.
Kota Malang merupakan salah satu pusat transportasi darat yang terpenting di Jawa Timur bagian selatan, yaitu pertemuan dari sejumlah jalan raya yang menghubungkan Malang dengan kota-kota lainnya di Pulau Jawa. Malang terhubung dengan jalan nasional, yaitu Rute 23 dengan rute Gempol-Kepanjen.
Malang juga dihubungkan dengan beberapa jalan provinsi yang terhubung dengan Batu serta kota-kota lainnya di Jawa Timur, seperti Surabaya, Sidoarjo, Pasuruan, Blitar, Kediri, dan kota lainnya di Pulau Jawa. Malang juga terhubung dengan Jalur Lintas Selatan Jawa Timur sepanjang 635 kilometer yang menghubungkan antara Pacitan dengan Banyuwangi. Jalan tol yang dalam waktu dekat segera terhubung dengan kota Malang adalah ruas Pandaan-Malang yang terhubung dengan ruas Surabaya-Porong, PorongGempol, serta Gempol Pandaan yang akan menghubungkan Malang dengan Surabaya, ibu kota Provinsi Jawa Timur, serta Jawa Timur bagian utara dan wilayah Mataraman (Jawa Timur bagian barat). Ruas Tol Pandaan-Malang juga akan terhubung dengan ruas Gempol-Pasuruan yang menghubungkan Malang atau Jawa Timur bagian selatan dengan wilayah Tapal Kuda di Jawa Timur. Ruas tol Pandaan-Malang juga akan menghubungkan kota Malang dengan Bandara Abdul Rachman Saleh.
Kelima terminal yang ada di Kota Malang terhubung dengan berbagai angkutan kota (biasa disebut angkota atau Angkott). Angkota atau Angkott ini ada 2 macam, yakni Angkott untuk jalur dalam kota dan Angkott untuk jalur luar kota.
Angkott jalur dalam kota berwarna biru tua dengan kode garis warna yang beragam untuk membedakan jalurnya, contoh: Arjosari-Gadang (AG) dengan garis warna oranye (saat ini huruf G diganti dengan huruf H untuk Hamid Rusdi), Landungsar i - Dinoyo-Hamid Rusdi (LDG, sebelumnya LDH)dengan garis warna putih, Arjosari- Landungsari (AL)dengan garis putih-merah, dan lain sebagainya. Termasuk juga dengan angkot yang menuju sub-terminal. Sedangkan Angkott untuk jalur luar kota (dari Kota Malang ke Kabupaten Malang atau Kota Batu) berwarna selain biru tua, contoh: LA (Lawang-Arjosari) berwarna hijau, TA (Tumpang-Arjosari) berwarna putih atau putih-hijau, BL (Batu-Landungsari) berwarna ungu muda, dan lain sebagainya.
Selama 20 tahun rute angkutan kota di Kota Malang tidak pernah berubah.
Hal ini dinilai menjadi salah satu penyebab keruwetan lalu lintas jalan raya di Kota Malang. Harus diakui selama 20 tahun belum ada perubahan rute angkutan kota (angkot) di Kota Malang. Padahal, perkembangan penduduk dan wilayah di Kota Malang terus terjadi. Ini menjadi salah satu penyumbang keruwetan dan kemacetan transportasi di Kota Malang. Jalur angkot AG (Arjosari-Gadang), misalnya, selama sekitar 20 tahun tidak pernah berubah. Padahal, angkot di rute ini terus bertambah.
Kini terdapat sekitar 300-400 angkot jalur AG yang melalui rute Arjosari-Ahmad Yani-Basuki Rahmad-alun-alun-Terminal Gadang. "Satu jalur yang sama diperebutkan ratusan angkot. Ini jelas membuat sopir angkot bekerja keras bersaing dengan sopir-sopir lainnya untuk mendapat uang. Hal ini kadang menyebabkan layanan kepada masyarakat tidak baik dan memicu kemacetan, misalnya saat angkot menunggu penumpang di terminal-terminal bayangan, Kondisi itu terjadi di 25 jalur angkot di Kota Malang. Akibatnya, perebutan penumpang begitu sengit.
Sementara di sisi lain, banyak jalur masih kosong dan belum terlayani angkot. Rute dari Jalan Sulfat menuju terminal baru Hamid Rusdi belum dilayani angkot. Ini jelas kondisi tidak berimbang. Di satu sisi angkot berjubel, tetapi di sisi lain banyak jalur belum dilayani angkot. Kondisi tersebut membuat Dinas Perhubungan Kota
Malang berusaha membenahi sistem transportasi perkotaan di Kota Malang.
Mereka tengah mengkaji upaya perombakan jalur/rute angkutan tersebut dengan tujuan menyeimbangkan jumlah angkot dan kebutuhan penumpang. bila penumpang terlayani dengan baik, sangat mungkin kemacetan di Kota Malang bisa teratasi. Dengan terlayaninya kebutuhan angkutan, orang bisa mengura ngi ketergantungan mereka pada kendaraan pribadi. Perubahan rute angkot ini juga dilakukan seiring dengan berpindahnya terminal dari Terminal Gadang ke Termina l Hamid Rusdi, Tlogowaru.
Terdapat sekitar 25 trayek angkota di Kota Malang. Tidak semua angkota di Malang beroperasi 24 jam hanya angkot yang melewati jalur tengah saja yang melayani penumpang 24 jam seperti angkot AG dan GA (Arjosari-Gadang) via alun-alun. Sejak penyesuaian subsidi BBM, mulai tanggal 26 Juni 2013, tarif angkota di Kota Malang ini (sesuai Peraturan Walikota Malang No. 24 Tahun 2013 tentang Tarip Angkutan) sebesar Rp 3.000,- (untuk umum) dan Rp 2.000,- (untuk pelajar).18 Berikut merupakan data angkutan umum di Kota Malang beserta jaringan trayeknya yang diperoleh dari Arsip Dinas Perhubungan Kota Malang Bidang Angkutan.
Fungsi dari Seksi Angkutan Orang Dalam Trayek hanya meliputi :
1. Penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis bidang pengawasan dan pengendalian angkutan orang dalam trayek;
2. Penyiapan bahan penyusunan perencanaan dan pelaksanaan program di bidang pengawasan dan pengendalian angkutan orang dalam trayek;
3. Penyiapan bahan pemrosesan pertimbangan teknis perizinan usaha angkutan orang dalam trayek;
4. Penyiapan bahan pemrosesan pertimbangan teknis perizinan trayek angkutan orang dalam trayek;
5. Pelaksanaan pengawasan penyelenggaraan angkutan orang usaha angkutan orang dalam trayek;
6. Penyusunan perencanaan penetapan lokasi terminal penumpang tipe c;
7. Penyiapan bahan penyusunan tarif angkutan kota;
8. Penyusunan database angkutan orang dalam trayek;
9. Pelaksanaan pendaftaran kendaraan bermotor umum;
10. Pelaksanaan analisa kebutuhan angkutan orang dalam trayek;
11. Pelaksanaan dokumen pelaksanaan anggaran (dpa) dan dokumen perubahan pelaksanaan anggaran (dppa);
12. Pelaksanaan standar pelayanan publik (spp) dan standar operasional dan prosedur (sop);
13. Pelaksanaan sistem pengendalian intern (spi);
14. Pelaksanaan standar pelayanan minimal (spm);
15. Pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi;
16. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh kepala bidang sesuai dengan tugas pokoknya.
2.3 Sejarah Ojek Online
PT. Gojek Indonesia merupakan karya anak bangsa yang berdiri pada tahun 2010 di Jakarta. Perusahaan ini kali pertama lahir dengan niat baik untuk memberikan solusi memudahkan kehidupan sehari-hari di tengah kemacetan perkotaan. Kala itu seorang pemuda kreatif Nadiem Makarim mempunya i pemikiran untuk membuat bisnis transportasi ojek yang dikarenakan ia sering menggunakan jasa ojek. Karena kebiasaannya tersebut, Nadiem Makarim menemukan ide untuk dapat menciptakan sarana agar jasa transportasi ojek lebih efektif dan efisien. Perusahaan ini bekerja dengan menghubungkan ojek dengan penumpang ojek, dimana sebelumnya tukang ojek lebih banyak menghabiska n waktu di pangkalan menunggu penumpang.
Awal peluncurannya, Go-Jek hanya melayani lewat call center saja dan hanya melayani pemesanan ojek di wilayah Jakarta saja. Tetapi pada tahun 2015 Go-Jek mulai berkembang dan membuat aplikasi Go-Jek dengan sistem yang tertata rapi.
Dengan aplikasi ini, pengguna ojek dapat dengan mudah memesan ojek secara online, membayar secara kredit dan mengetahui keberadaan driver yang akan menjemput para pemesan.
Tagar #SaveGojek sempat menjadi trending topic di Twitter pada 18 Desember 2015. Sebagian besar berisi cuitan tentang keberatan larangan ojek online. Netizen resah jika layanan ojek online dilarang. Mereka sudah sangat
nyaman dengan kehadiran ojek online. Bisnis transportasi berbasis aplikasi online memang tengah naik daun. Masyarakat yang sudah jengah dengan transportasi konvensional merasa senang dan terbantu dengan transportasi berbasis online itu.
Pilihan mereka untuk menggunakan transportasi semakin beragam. Bisnis tidak lagi dimonopoli oleh metromini, kopaja, angkot, ataupun bus-bus yang sudah tidak layak jalan. Kehadiran transportasi berbasis online juga menyentil pemerintah yang seringkali abai untuk menyediakan transportasi layak. Alih-alih memperbaik i sistem transportasi, pemerintah justru merespons kehadiran transportasi online dengan mengeluarkan larangan. Bukan mendapat simpati, larangan itu justru mengeluarkan protes keras dari masyarakat. Transportasi online di Indonesia mulai booming pada tahun 2015. Namun, jika dilihat lebih jauh, bisnis transportasi online sebenarnya sudah dimulai beberapa tahun ke belakang. Gojek misalnya, sejatinya sudah memulai bisnis sejak tahun 2010. Saat memulai bisnisnya, Gojek melaya ni pesanan via telepon dan SMS. Ketika bisnis transportasi online mulai marak, pemerintah merasa resah karena tidak adanya payung hukum yang jelas. Lahirla h Surat Pemberitahuan Nomor UM.3012/1/21/Phb/2015 yang diteken Menteri Perhubungan Ignasius Jonan pada tanggal 9 November 2015. Melalui surat tersebut, Menhub Jonan melarang beroperasinya ojek maupun taksi berbasis aplikasi online. Argumentasi Jonan bersandar pada tidak tercantumnya ojek sebagai jenis transportasi umum yang diatur dalam undang-undang. Aturan itu mengacu pada Undang Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan; Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2014 tentang Angkutan Jalan, Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 35 Tahun 2003 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang Di Jalan Dengan Kendaraan Umum, Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 69 Tahun 1993 tentang Penyelenggaraa n Angkutan Barang.
Selain murah, faktor lain yang membuat masyarakat kepincut transportasi online adalah kemudahan aksesnya. Cukup dengan mengunduh aplikasi di telepon pintar, masyarakat bisa memesan ojek online tersebut. Tidak repot, praktis.
Kemudahan inilah yang selalu disanjung-sanjungkan oleh masyarakat, terutama kelas menengah yang jumlahnya semakin besar di Indonesia. Dengan segala
keunggulan tersebut, maka tidak heran jika pengguna transportasi online semakin banyak. Memang belum ada data resmi yang merilis jumlah pengguna transportasi online di Indonesia. Gojek misalnya, meski tak membuka data jumlah pengguna sebenarnya, Chief Executive Officer (CEO) Gojek, Nadiem Makarim mengaku sejak peluncuran aplikasi mobile Gojek pada Januari 2015, order yang diterima perusahaannya telah melonjak sepuluh kali lipat dari biasanya. Laris manisnya ojek online juga dapat dilihat dari unduhan aplikasi di telepon pintar. Gojek masih mendominasi bisnis transportasi online. Aplikasi Gojek di android sudah diunduh oleh 5 juta pengguna hingga 21 Januari 2016 . Di bawah Gojek ada Grabbike yang aplikasinya baru diunduh oleh 10.000 pengguna. Selain dari pengguna, populernya transportasi online juga bisa dilihat dari jumlah pengemudi yang bergabung di masing- masing perusahaan. Jumlah pengemudi yang bergabung dengan Gojek menurut data memiliki 12.000 pengemudi. Namun, menurut pengakuan Nadiem, perusahaannya kini telah memiliki 200.000 pengemudi. Gojek untuk sementara menghentikan rekrutmen pengemudi karena sudah lebih dari cukup. Pesaing terdekatnya, Grab Bike memiliki 3.000 pengemudi.
Digemari masyarakat, bukan berarti jalan ojek online mudah. Di awal kehadirannya, muncul konflik-konflik antara ojek online dengan ojek pangkalan.
Bentrokan pengemudi Gojek dan ojek pangkalan setiap hari menghiasai media massa. Nyatanya, ojek online tidak goyah, bahkan mendapatkan banyak dukungan dari masyarakat. Penggunanya semakin besar setiap hari. Maraknya transportasi berbasis aplikasi online secara perlahan mulai mengancam eksistensi transportasi umum. Shafruhan mencatat maraknya transportasi berbasis aplikasi setahun belakangan mengakibatkan turunnya jumlah penumpang angkutan umum rata-rata sebanyak 33 persen. Diakui Shafruhan, menurunnya pengguna transportasi umum di Jakarta karena masyarakat mulai beralih menggunakan transportasi berbasis aplikasi yang lebih simpel dan menawarkan solusi melewati kemacetan di kota.
Go-Jek bermitra dengan para tukang ojek menggunakan sistem bagi hasil dengan ketentuan 20/80, yang artinya 20% pendapatan yang diterima untuk perusahaan dan 80% untuk driver Go-Jek. Go-Jek juga melakukan pelatihan kepada mitra driver mereka untuk memberikan kepuasan pelayanan terhadap pelanggan. Go-Jek telah
menuai prestasi sebagai Juara 1 dalam kompetisi bisnis Global Entrepreneur s hip Program Indonesia (GEPI) di Bali dalam perkembangannya yang pesat ini. Selain itu, Go-Jek telah memperoleh berbagai penghargaan dari komunitas bisnis maupun sosial.
Go-Jek dapat dipesan melalui Go-Jek App yang bisa diunduh melalui Play Store maupun App Store. Pada awal peluncuran aplikasi dalam waktu satu bulan aplikasi ini sudah berhasil mencapai 150.000 download, dengan rating 4,4 dari 5 bintang. Untuk pembayarannya pun memiliki dua cara yaitu secara cash atau menggunakan Go-Jek Credit atau Go-Pay. Go-Pay adalah metode pembayaran GoJek yang dibuat cashless dan dapat digunakan untuk membayar semua layanan.
Awal pendiriannya, Go-Jek melayani hanya 4 jenis layanan antara lain: layanan jasa kurir (90 minute delivery anywhere in the city), jasa transportasi (transparent pricing, free masker and shower cap), jasa delivery makanan (delivering your favorite food under 60 minutes in Jabodetabek) dan jasa belanja dengan nomina l dibawah satu juta rupiah (shop fot food, ticket, medicine, anything under Rp.
1.000.000, we’ll pay for it first). Go-Jek terus berkembang dengan melncurka n inovasi- inovasi baru dengan produk layanan jasa yang lain. Hingga saat ini sudah ada enam belas layanan jasa yang dapat dipesan melalui aplikasi GoJek, diantaranya : Go-Ride, Go-Car, Go-Food, Go-Mart, Go-Send, Go-Box, GoTix, Go- Med, Go-Massage, Go-Clean, Go-Auto, Go-Glam, Go-Bills, Go-Pulsa, Go-Pay dan Go-Point. Selain itu Aplikasi Go-Jek juga dilengkapi dengan fasilitas Go-Pay, Go- Bills, Go-Point, dan Go-Pulsa.
Hingga Maret 2018 ini, Go-Jek telah bermitra dengan lebih dari 250.000 driver ojek yang telah tersebar di 50 kota di seluruh Indonesia, di antaranya Bali, Balikpapan, Banda Aceh, Bandar Lampung, Bandung, Banjarmasin, Banyuwa ngi, Batam, Belitung, Bukittinggi, Cilacap, Cirebon, Garut, Gresik,Jakarta, Jambi, Jember, Karawang, Kediri, Madiun, Madura, Magelang, Makassar, Malang, Manado, Mataram, Medan, Mojokerto, Padang, Palembang, Pasuruan, Pekalongan, Pekanbaru, Pematang Siantar, Pontianak, Probolinggo, Purwakarta, Purwokerto, Salatiga, Samarinda, Semarang, Serang, Sidoarjo, Solo, Sukabumi,Sumeda ng, Surabaya, Tasikmalaya, Tegal, dan Yogyakarta. Aplikasi Go-Jek telah diunduh
lebih dari 11.000.000 kali di Play Store di sistem Android dan App Store di perangkat iOS.
Salah satu kelebihan dari teknologi adalah memudahkan berbagai jenis aktivitas termasuk bepergian. Dahulu kita harus menanti lama kendaraan umum yang akan ditumpangi. Saat ini cukup menggunakan aplikasi grab untuk memesan taksi atau ojek motor. Perusahaan ini berkembang dengan pesat dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan perusahaan ini mendapatkan banyak investor sehingga berubah menjadi Decacorn. Lebih tinggi dari unicorn yang saat ini pun sudah dianggap sangat hebat. Aplikasi Grab bisa muncul karena satu alasan sederhana.
Penciptanya yang bernama Anthony Tan sering mendapat keluhan dari beberapa temannya di Malaysia tentang layanan taksi yang sangat buruk. Sebagian besar taksi sering sekali salah mengantar pelanggan ke tujuannya. Ada yang menggunakan jarak lebih panjang atau mematok tarif secara sembarangan sehingga penumpang harus mengeluarkan uang lebih banyak. Hal ini tentu memusingka n.
Apalagi saat melakukan perjalanan, seseorang membawa uang pas-pasan. Selain itu taksi juga menjadi alat transportasi yang ditakuti banyak orang. Melihat keluhan yang sering dikeluarkan oleh temannya ini, Anthony Tan akhirnya memutuska n untuk mengembangkan aplikasi sebagai tugas akhir dari studinya di Harvard Business School. Dia ingin mengembangkan aplikasi dengan basis ride-sharing seperti milik Garrett Champ.
Dari pencapaiannya itu, Anthony Tan akhirnya bekerjasama dengan temannya yang bernama Tan Hooi Ling. Dia membuat aplikasi dengan nama Myteksi yang dirilis di Malaysia pada tahun 2012. Aplikasi ini dikenal juga dengan nama Grab Taxi di beberapa negara kawasan Asia Tenggara seperti Indonesia, Singapura, Thailand, dan Filipina. Saat memulai bisnis aplikasi ini Tan dan Liong, mengeluarkan dana kurang lebih sekitar Rp360 juta. Dari modal ini mereka bisa mendapatkan keuntungan yang berlipat-lipat apalagi di beberapa negara aplikasi Grab sangat sukses.
Apa yang didapatkan oleh Tan dan Liong sebenarnya tidak berjalan dengan mulus atau lancar begitu saja. Saat melakukan kerjasama dengan beberapa perusahaan taksi, mereka sering sekali mendapatkan penolakan. Barulah pada
penawaran kelima perusahaan taksi mereka diterima dengan baik. Pada tahun 2013 akhirnya GrabTaxi bisa di rilis di beberapa negara Asia Tenggara seperti Filip ina, Singapura, dan Thailand. Setahun setelahnya pada 2014 aplikasi ini dirilis juga ke Indonesia dan Vietnam.
Tidak berat beberapa lama bisnis ini mengalami diversifikasi sehingga Grab juga mendukung pemesanan kendaraan roda dua atau ojek. Layanan antar juga didukung dengan baik. Ini Grab juga bisa dipakai untuk membeli makanan atau produk tertentu. Perkembangan aplikasi grab terus berlanjut selain melakukan penambahan layanan. Khusus di Indonesia aplikasi ini juga mengeluarkan Grabpay.
Namun setelah beberapa tahun layanan ini berubah menjadi OVO. Dengan masuknya layanan finansial teknologi, perkembangan dari aplikasi grab semakin tidak bisa dibendung. Saat ini aplikasi ini sudah berkembang menjadi mendukung gaya hidup milenial masa kini.
Apalagi penggunanya di Indonesia sudah lebih dari 1 juta orang. Grab menjadi salah satu aplikasi yang tidak bisa dilepaskan khususnya mereka yang memiliki mobilitas tinggi dan sering memesan makanan. Aplikasi ini juga sering menjalin kerja sama dengan banyak merchant untuk menghadirkan promosi menarik. Selain itu Grab juga kerap memberikan diskon khusus untuk layanan transportasi sampai kurir makanan.
Grab merupakan salah satu yang terbaik di dunia. Apalagi saat ini aplikasi Grab sudah menyebar ke beberapa negara yang memiliki jumlah penduduk cukup besar termasuk Indonesia. Di Indonesia sendiri ada beberapa aplikasi penyedia layanan online seperti Grab. Namun aplikasi ini memiliki pengguna loyal sendiri sehingga para driver dan pemilik bisnis yang bekerjasama tetap bisa menjala nka n usahanya dengan maksimal.
Salah satu dampak pandemi Covid-19 adalah percepatan digitalisa s i masyarakat. Banyak orang beralih ke layanan digital untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Perubahan ini didukung oleh pesatnya pertumbuhan aplikasi super yang melayani berbagai kebutuhan, seperti transportasi, pesan-antar makanan, pembayaran, dan masih banyak lagi. Survei Tempo Data Science (TDS) menemukan persaingan yang sengit antara dua raksasa di dunia digital apps
Indonesia, Grab dan Gojek, dalam merebut segmen pasar milenial dan gen Z. TDS menggelar survei untuk mengukur perilaku dan preferensi Milenial dan Gen Z terhadap aplikasi super. Survei dilaksanakan pada Oktober-Desember 2021 dengan melibatkan 844 responden di delapan kota besar Indonesia, yakni Jabodetabek, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Bandung, Medan, Makassar dan Denpasar. Adapun yang diukur adalah tingkat awareness, preferensi penggunaa n, dan evaluasi terhadap layanan digital di kalangan pengguna dan milenial terhadap empat lini layanan digital, yakni transportasi online (ride-hailing), pesan-antar makanan (food delivery), pembayaran digital (digital payment), dan belanja kebutuhan harian (grocery shopping). Hasilnya, terjadi persaingan yang ketat antara Grab dan Gojek sekaligus memimpin dan meninggalkan merek-merek lain pada semua kategor Grab unggul dalam pangsa pasar pada tiga kategori (yakni transportasi online, pembayaran digital, dan belanja kubutuhan harian), dan seimbang dengan Gojek pada kategori pesan-antar makanan. Meski demikia n, selisih di antara keduanya di setiap kategori sangat ketat.
Visi :Membantu memperbaiki struktur transportasi di Indonesia. Memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam melaksanakan pekerjaan sehari-hari, seperti pengiriman dokumen, belanja harian dengan menggunaka n layanan fasilitas kurir serta turut mensejahterakan kehidupan tukang ojek di Indonesia ke depannya.
Misi :PT. Gojek Indonesia merupakan perusahaan startup asli Indonesia dengan misi sosial. PT. Gojek Indonesia ingin meningkatkan kesejahteraan sosial dengan menciptakan efisiensi pasar. Untuk dapat mewujudkannya, PT.
Gojek Indonesia memiliki misi:
1. Menjadi acuan pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola struktur transportasi yang baik dengan menggunakan kemajuan teknologi.
2. Memberikan layanan prima dan solusi yang bernilai tambah kepada pelanggan.
3. Membuka lapangan kerja selebar-lebarnya bagi masyarakat Indonesia.
4. Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap lingkungan dan sosial.
5. Menjaga hubungan baik dengan berbagai pihak yang terkait dengan usaha ojek online.
Logogram yang digunakan dalam identitas Go-Jek adalah seorang mengendarai sepeda motor dengan simbol beberapa garis melengkung di atas kepala berwarna hijau yang melambangkan transportasi ojek yang berbasis online dengan tulisan Go-Jek yang merupakan branding perusahaan dicetak secara tebal dengan huruf kapital yang mencolok tujuannya agar mampu dilihat dengan jelas dan mudah diingat masyarakat.
Pemilihan warna pada logo Go-Jek adalah warna hijau. Warna hijau dipilih karena melambangkan pertumbuhan, kebangkitan, stabilitas dan ketahanan. Hijau juga dapat diartikan kemakmuran dan kombinasi warna yang positif seperti halnya gojek yang memilik misi memakmurkan mitra pengojek mereka dan membawa pengaruh yang positif bagi lingkungan sekitarnya. Dalam logo Go-Jek juga terdapat tagline “An Ojek for Every Need” yang berarti perusahaan ini menyediakan jasa transportasi ojek untuk siapa saja yang membutuhkan dengan sistem yang efektif dan efisien.
2.4 Perilaku Masyarakat
Perilaku merupakan semua kegiatan atau aktivitas manusia baik yang diamati langsung maupun yang tidak dapat diamati oleh semua pihak (Notoatmodjo, 2003).
Menurut Skinner, seperti yang dikutip oleh Notoatmodjo (2003), merumusk a n bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau rangsangan dari luar. Perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme, kemudian organisme tersebut merespons, maka teori ini disebut teori
”S-O-R” yang kepanjangannya adalah Stimulus Organisme Respon. Pengertian secara umum, perilaku adalah segala perbuatan atau tindakan yang dilakukan oleh individu.
Perilaku dapat dibedakan menjadi dua, yaitu perilaku tertutup (cover behavior/introvert) dan perilaku terbuka (overt behavior/extrovert). Perilaku tertutup terjadi jika respons terhadap stimulus masih belum dapat diamati oleh orang lain (dari luar), respons seorang masih terbatas dalam bentuk perhatian, persepsi, pengetahuan, dan sikap terhadap stimulus yang bersangkutan. Sedangkan perilaku terbuka terjadi apabila respons terhadap stimulus sudah berupa tindakan, dapat diamati oleh orang lain dari luar atau observable behavior.
Bentuk perubahan perilaku menurut World Health Organization (WHO) kelompokkan menjadi tiga, yaitu: Perubahan alamiah (natural change), yang disebabkan oleh kejadian alamiah Perubahan terencana (planned change), terjadi karena direncanakan sendiri oleh subjek Kesediaan untuk berubah (readdiness to change), disebabkan oleh adanya inovasi dalam masyarakat. Manusia adalah makhluk yang berakal dan perilaku. Entitas dan pengaruh manusia bisa dilihat dari perilakunya sehari-hari. Perilaku manusia akan berubah seiring berjalannya waktu, sehingga contoh perubahan perilaku manusia dari waktu ke waktu memang nyata adanya.
Menurut Atkinson (1987), perubahan merupakan kegiatan atau proses yang membuat seseorang berbeda dengan sebelumnya. Menurut Rogers, perubahan dapat terjadi tergantung dari lima faktor yang menyebabkannya, yaitu: Perubahan harus mempunyai suatu keuntungan, Perubahan harus sesuai dengan nilai- nila yang ada di masyarakat, Kompleksitas, Dapat dibagi, dan Dapat dikomunikasikan.
Perilaku manusia dikelompokkan menjadi perilaku wajar, perilaku dapat diterima, perilaku dapat diterima, perilaku aneh, dan perilaku menyimpang yang terjadi akibat faktor penyebab terjadinya perilaku menyimpang. Semua perilaku manusia itu dipelajari dalam antropologi, sosiologi, ekonomi, psikologi, dan kedokteran. Perilaku sosial adalah perilaku yang ditujukan khusus untuk orang lain.
Meskipun dalam kondisi sosial yang sama, seseorang akan bertindak dengan cara mereka masing- masing. Hal ini merupakan cerminan dari sifat manusia yang unik dan terbawa ke dalam suasana tertentu, serta ditunjukkan ke lingkungan atau kondisi sosial yang ada. Perilaku sosial yang dilakukan oleh individu masyarakat dapat dilihat dari berbagai kecenderungan perilaku manusia, seperti kecenderunga n akan peranan, kecenderungan sosiometrik, dan kecenderungan ekspresi.
Perubahan perilaku adalah proses perubahan yang dialami manusia berdasarkan apa yang telah dipelajari, entah itu dari peran pranata keluarga, teman, lingkungan, atau dari diri mereka sendiri. Proses perubahan tersebut sangat ditentukan oleh kondisi dan kebutuhan orang tersebut. Perubahan perilaku mempunyai tiga bentuk, yaitu; pertama Perubahan alamiah (natural change): perubahan perilaku ini terjadi secara alamiah dalam diri manusia. Contoh:
perubahan fisik dari muda ke tua. Kedua Perubahan terencana (planned change): perubahan perilaku yang memang sudah direncanakan oleh orang tersebut. Contoh: seseorang pengangguran yang ingin merubah nasibnya dengan berwirausaha agar mendapat penghidupan yang layak. Kesiapan perubahan (readiness to change): perubahan perilaku yang terjadi karena adanya proses internal (readiness) pada diri seseorang. Proses internal pada diri seseorang sangatlah variatif. Terakhir Perubahan yang terjadi terutama pada perubahan terencana dan kesiapan perubahan tentu terjadi dengan sejumlah strategi.
Di bawah ini terdapat strategi-strategi yang dilakukan dalam perubahan perilaku: pertama, Inforcement: strategi perubahan ini dilakukan dengan cara paksaan dengan menggunakan peraturan atau perundang-undangan yang diberlakukan. Strategi ini dapat menghasilkan perubahan perilaku yang cepat namun tidak berlangsung lama. Kedua Education: strategi perubahan perilaku ini dilakukan dengan pemberian pengajaran, informasi, atau penyuluha n.
Pelaksanaan strategi ini memakan waktu yang cukup banyak namun dapat menghasilkan perubahan perilaku yang tahan lama.
Seperti halnya perilaku manusia, perilaku sosial juga dipelajari di berbagai Ilmu Pengetahuan Sosial, yakni: sosiologi, antropologi, ekonomi, geografi, ilmu hukum, ilmu politik, dan psikologi. Perubahan perilaku pada diri manusia didukung oleh sejumlah faktor, yaitu: pertama Faktor Internal. Perilaku manusia merupakan sekumpulan perilaku yang dimiliki manusia akibat dari pengaruh sikap, emosi, adat istiadat, etika, genetika, kekuasaan, dan persuasi atau bujukan. Pertama adalah faktor internal, Faktor perubahan perilaku ini terjadi di dalam diri manusia, dimana bentuk-bentuk faktor internal tersebut antara lain: Jenis ras/keturunan, Jenis kelamin, Sifat fisik, Kepribadian, Intelegensia, dan terakhir adalah bakat. Kedua adalah Faktor eksternal. Faktor eksternal merupakan faktor pemicu perubahan perilaku manusia yang terjadi di luar diri manusia, diantaranya: Pendidikan, Agama, Kebudayaan, Lingkungan, dan Sosial ekonomi.
Contoh perubahan perilaku manusia dari waktu ke waktu ada dalam kehidupan kita sehari-hari. Dahulu budaya masyarakat kita bergotong royong berubah menjadi masyarakat individualistis. Masyarakat yang semula berkomunikasi secara langsung perlahan-lahan berubah menjadi masyarakat yang berkomunikasi lewat media sosial. Masyarakat zaman dahulu menganggap bahwa bekerja di dunia seni dan penulisan bukanlah suatu pekerjaan yang layak. Bahkan, bekerja di dua dunia tersebut hanya dianggap sebagai hobi dan dianggap tidak mampu menghasilkan uang yang cukup untuk kebutuhan pribadi. Namun, pekerjaan-pekerjaan tersebut kini dianggap lazim dan menjanjikan. Tak jarang, orang yang berprofesi di bidang-bidang tersebut mempunyai penghasilan yang jauh lebih tinggi dibanding pekerjaan-pekerjaan konvensional lainnya. Wanita pada zaman dahulu dilarang untuk bersekolah tinggi dan mengerjakan pekerjaan lelaki.
Sekarang, sudah cukup banyak perempuan yang bersekolah hingga ke jenjang doktoral dan banyak juga yang bekerja di bidang pekerjaan yang dilakukan lelaki, seperti sopir, pengacara, politisi, dan presiden. Selama ada peradaban maka manusia akan mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Perubahan kearah lebih
baik akan terjadi bilaman setiap manusia mendapatkan stimulus positif dimanapun mereka berada.
2.5 Transportasi
Transportasi adalah perpindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah kendaraan yang digerakkan oleh manusia atau mesin. Transportasi digunakan untuk memudahkan manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Di negara maju, mereka biasanya menggunakan kereta bawah tanah (subway) dan taksi. Penduduk di sana jarang yang mempunyai kendaraan pribadi karena mereka sebagian besar menggunaka n angkutan umum sebagai transportasi mereka. Transportasi sendiri dibagi 3 yaitu, transportasi darat, laut, dan udara. Transportasi udara merupakan transportasi yang membutuhkan banyak uang untuk memakainya. Selain karena memiliki teknologi yang lebih canggih, transportasi udara merupakan alat transportasi tercepat dibandingkan dengan alat transportasi lainnya (sumber : Dinas Perhubunga n Kabupaten Buleleng).
Menurut Salim (2000) transportasi adalah kegiatan pemindahan barang (muatan) dan penumpang dari suatu tempat ke tempat lain. Dalam transportasi ada dua unsur yang terpenting yaitu pemindahan/pergerakan dan secara fisik menguba h tempat dari barang (komoditi) dan penumpang ke tempat lain.
Transportasi diartikan sebagai usaha memindahkan, menggerakka n, mengangkut, atau mengalihkan suatu objek dari suatu tempat ke tempat lain, sehingga di lokasi lain tersebut objek menjadi lebih bermanfaat atau dapat berguna untu suatu tujuan-tujuan tertentu (Miro, 2005). Transportasi juga merupakan suatu proses yakni proses pindah, proses gerak, proses mengangk ut dan mengalihkan dimana proses ini tidak bisa dilepaskan akan keperluan akan alat pendukung untuk menjamin lancarnya proses perpindahan sesuai dengan waktu yang diinginkan. Alat pendukung apa yang dipakai untuk melakukan proses pindah, gerak, angkut dan alih ini bisa bervariasi tergantung pada:
a. Bentuk objek yang akan dipindahkan tersebut.
b. Jarak anatara suatu tempat ke tempat lain.
c. Maksud objek yang akan dipindahkan tersebut.
Ini berarti, alat pendukung yang digunakan untuk proses pindah harus cocok dan sesuai dengan objek, jarak dan maksud objek, baik dari segi kuan titasnya maupun dari segi kualitasnya.
Melalui Gambar 2.1, dapat dibayangkan bagaimana seandainya alat pendukung proses pindah tidak berfungsi sebagaimana mestinya atau bahkan tidak ada sama sekali. Dalam transportasi, alat pendukung ini diistilahkan dengan sistem transportasi yang di dalamnya mencakup berbagai unsur (subsiste m) berikut:
1. Ruang untuk bergerak (jalan) 2. Tempat awal/ akhir pergerakan
3. Yang bergerak (alat angkut/ kendaraan dalam bentuk apapun) 4. Pengelolaan: yang mengkoordinasikan ketiga unsur sebelumnya.
Gambar 2.1 Ilustrasi Pengertian Transportasi
TEMPAT ASAL
Misal : Rumah
Lokasi Bahan Mentah Dan Lain-lain
(Tempat Asal)
PROSES PINDAH Menggunakan alat pendukung tertentu sesuai dengan
Apa yang dipindahkan Jarak asal-tujuan Maksud objek yang akan dipindahkan
TEMPAT TUJUAN Misal :
Kantor Sekolah pabrik Tempat beraktifitas lainnya
Sumber: Miro, 2005
Berfungsinya alat pendukung proses pemindahan ini sesuai yang diinginkan, tidak terlepas dari seluruh subsistem tersebut di atas secara serentak.
Masing -masing unsur itu tidak bisa hadir dan beroperasi sendiri – sendiri, semuanya harus terintegrasi secara serentak (sistem transportasi). Untuk menjamin berfungsinya sistem transportasi sebagai alat pendukung proses pemindahan, dalam merencanakan dan mengembangkan sistem, kita harus merencanakan dan mengembangkan seluruh komponen tersebut berdasarkan kondisi dan lingkungan di mana sistem transportasi tersebut beroperasi.
Dalam melakukan pergerakan manusia mempunyai dua pilihan yaitu bergerak dengan moda transportasi atau tanpa moda transportasi (berjalan kaki).
Pergerakan dengan moda transportasi biasanya berjarak sedang sampai jauh, sedangkan pergerakan tanpa moda transportasi (misal berjalan kaki) berjarak pendek. Ditinjau dari pemenuhan dari kebutuhan mobilitasnya, masyarakat pengguna transportasi umum dapat dibagi menjadi dua bagian utama (Miro, 2005), yaitu :
1. Kelompok choice, merupakan golongan masyarakat yang mempunya i kemudahan (akses) ke kendaraan pribadi dan dapat memilih untuk menggunakan angkutan umum atau angkutan pribadi. Mereka secara ekonomi adalah golongan masyarakat lapisan menengah ke atas (kaya atau ekonomi kuat) adalah golongan masyarakat yang terpaksa menggunakan angkutan umum karena ketiadaan
2. Kelompok captive, merupakan adalah golongan masyarakat yang terpaksa menggunakan angkutan umum karena ketiadaan angkutan pribadi. Mereka secara ekonomi adalah golongan masyarakat lapisan menengah ke bawah
2.5.1 Moda Transportasi
Pengertian dari moda yaitu merupakan sarana yang digunakan untuk memindahkan orang dan/atau barang dari suatu tempat ke tempat yang lain.
Moda transportasi dapat berupa moda transportasi darat, moda transportasi laut,
dan moda transportasi udara, di mana masing- masing moda tersebut memilik i ciri dan karakteristik sendiri (Munawar, 2005).
Menurut Tamin (2003), pemilihan moda sangat sulit dimodelka n, walaupun hanya dua buah moda yang akan digunaka n (pribadi atau umum). Hal tersebut disebabkan karena banyak faktor yang sulit dikuantifikasi misalnya kenyamanan, keamanan, keandalan, atau ketersediaan mobil pada saat diperlukan.
Dalam penelitian ini yang akan dibahas adalah moda transportasi darat, khususnya angkutan umum (angkot/bemo) dan angkutan pribadi (sepeda motor).
Menurut Miro 2008 secara umum, ada dua kelompok besar moda transportasi yaitu:
1. Kendaraan Pribadi (Private Transportation), yaitu: moda transportasi yang dikhususkan buat pribadi seseorang dan seseorang itu bebas memakainya ke mana saja, di mana saja dan kapan saja dia mau, bahkan mungkin juga dia tidak memakainya sama sekali (mobilnya disimpan di garasi).
2. Kendaraan Umum (Public Transportation), yaitu: moda transportasi yang diperuntukkan buat bersama (orang banyak), kepentingan bersama, menerima pelayanan bersama, mempunyai arah dan titik tujuan yang sama, serta terikat dengan peraturan trayek yang sudah ditentukan dan jadwal yang sudah ditetapkan dan para pelaku perjalanan harus wajib menyesuaikan diri dengan ketentuan ketentuan tersebut apabila angkutan umum ini sudah mereka pilih.
2.5.2 Klasifikasi Perjalanan
Perjalanan adalah pergerakan satu arah dari zona asal ke zona tujuan, termaksud pergerakan berjalan kaki. Berhenti secara kebetulan tidak dianggap sebagai tujuan pergerakan meskipun terpaksa melakukan perubahan rute.
Meskipun pergerakan sering diartikan dengan pergerakan pulang dan pergi, dalam ilmu transportasi bisaanya analisis keduanya harus dipisahkan. Tamin
(2000), lima kategori tujuan pergerakan berbasis tempat tinggal, yaitu:
1. Pergerakan Bisnis/Pekerja 2. Pergerakan Pendidikan 3. Pergerakan Berlibur 4. Pergerakan Belanja
Tujuan pergerakan bekerja dan pendidikan, disebut tujuan pergerakan utama yang merupakan keharusan untuk dilakukan oleh setiap orang setiap hari, sedangkan tujuan pergerakan lainnya sifatnya hanya pilihan dan tidak rutin dilakukan. Pergerakan berbasis bukan rumah hanya sekitar (15-20) % dari total pergerakan yang terjadi.
2.5.3 Permintaan Trasportasi
Permintaan akan perjalanan mempunyai kemiripan dengan permintaa n ekonomi. Oleh karena itu permintaan atas jasa transportasi disebut sebagai permintaan turunan (derived demand) yang timbul akibat adanya permintaan akan komoditi atau jasa lain. Menurut Setijowarno dan Frazila (2001), pada dasarnya permintaan atas jasa transportasi diturunkan dari :
1. Kebutuhan seseorang untuk berjalan dari suatu lokasi ke lokasi lainnya untuk melakukan suatu kegiatan.
2. Permintaan akan angkutan barang tertentu agar tersedia di tempat yang diinginkan.
Dalam hal angkutan penumpang, karakter turunan dari kebutuhan dicerminkan pada perjalanan yang diadakan untuk mencapai suatu tujuan tertentu, seperti pergi bekerja, berenang ke pantai, dan sebagainya. Jadi faktor yang mempengaruhi jumlah perjalanan ke tempat tertentu adalah jenis kegiatan yang dapat dilakukan atau tingkat pencapaian tujuan perjalanan, dan biaya untuk mencapai tempat tujuan tersebut. Dengan kata lain bahwa perjalanan timbul karena aktifitas yang ada dalam masyarakat. Semakin banyak dan pentingnya aktifitas yang ada maka tingkat perjalanan pun meningkat.
Besarnya permintaan transportasi berkaitan dengan aktivitas sosial ekonomi masyarakat, yakni sistem kegiatan yang biasanya dapat diukur melalui intensitas
guna lahan. Hubungan yang terdapat pada sistem transportasi dan sistem tata guna lahan menurut Setijowarno dan Frazila (2001) yaitu:
a. Perubahan/peningkatan guna lahan akan membangkitkan perjalanan
b. Meningkatnya bangkitan akan menaikkan tingkat permintaan pergerakan yang akhirnya memerlukan penyediaan prasarana transportasi
c. Pengadaan prasarana akan meningkatkan daya hubung parsial d. Naiknya daya hubung akan meningkatan harga/nilai lahan
e. Penentuan pemilihan lokasi yang akhirnya menghasilkan perubahan dalam sistem guna lahan.
Masyarakat sebagai faktor utama dalam melakukan kegiatan perjalanan selalu ingin agar permintaannya terpenuhi. Menurut White (1976), permintaaan yang ada dari masyarakat akan pemenuhan kebutuhan transportasi dipengaruhi oleh:
a. Pendapatan masing- masing orang b. Kesehatan
c. Tujuan dari perjalanan d. Jenis perjalanan
e. Banyaknya penumpang (group/individual)
Terpenuhinya permintaan akan kebutuhan transportasi ditimbulkan oleh ciri- ciri perjalanan yang mempengaruhi pemilihan moda, di mana masyarakat sebagai pengguna jasa transportasi dapat menggunakan moda yang ada. Faktor yang terdapat dalam ciri perjalanan yang dimaksud yaitu :
1. Jarak perjalanan - Jarak perjalanan mempengaruhi orang dalam menentuka n pemilihan moda. Makin dekat jarak tempuh, pada umumnya orang makin memilih moda yang paling praktis
2. Tujuan perjalanan - Tujuan perjalanan mempunyai keterkaitan antara keinginan-keinginan masing- masing orang dalam memilih moda yang diinginkan.
Permintaan akan transportasi timbul dari perilaku manusia akan perpindahan manusia atau barang yang mempunyai ciri-ciri khusus. Ciri-ciri tersebut bersifat terus dan terjadi sepanjang waktu. Ciri-ciri tersebut mengalami jam-jam puncak
pada pagi hari di mana orang mulai mengadakan aktivitas dan sore hari pada waktu istirahat dari pekerjaan. Tidak hanya mengalami titik-titik puncak namun juga titik- titik terendah pada hari-hari tertentu dalam satu tahun. Kebutuhan dan perilaku yang tetap ini yang menjadi dasar munculnya permintaan transportasi.
2.5.4 Sistem Transportasi
Permintaan akan perjalanan mempunyai kemiripan dengan permintaa n ekonomi. Oleh karena itu permintaan atas jasa transportasi disebut sebagai permintaan turunan (derived demand) yang timbul akibat adanya permintaan akan komoditi atau jasa lain. Menurut Setijowarno dan Frazila (2001), pada dasarnya permintaan atas jasa transportasi diturunkan dari :
1. Kebutuhan seseorang untuk berjalan dari suatu lokasi ke lokasi lainnya untuk melakukan suatu kegiatan.
2. Permintaan akan angkutan barang tertentu agar tersedia di tempat yang diinginkan.
Dalam hal angkutan penumpang, karakter turunan dari kebutuhan dicerminka n pada perjalanan yang diadakan untuk mencapai suatu tujuan tertentu, seperti pergi bekerja, berenang ke pantai, dan sebagainya. Jadi faktor yang mempenga r uhi jumlah perjalanan ke tempat tertentu adalah jenis kegiatan yang dapat dilakukan atau tingkat pencapaian tujuan perjalanan, dan biaya untuk mencapai tempat tujuan tersebut. Dengan kata lain bahwa perjalanan timbul karena aktifitas yang ada dalam masyarakat. Semakin banyak dan pentingnya aktifitas yang ada maka tingkat perjalanan pun meningkat.
Besarnya permintaan transportasi berkaitan dengan aktivitas sosial ekonomi masyarakat, yakni sistem kegiatan yang biasanya dapat diukur melalui intensitas guna lahan. Hubungan yang terdapat pada sistem transportasi dan sistem tata guna lahan menurut Setijowarno dan Frazila (2001) yaitu:
a. Perubahan/peningkatan guna lahan akan membangkitkan perjalanan
b. Meningkatnya bangkitan akan menaikkan tingkat permintaan pergerakan yang akhirnya memerlukan penyediaan prasarana transportasi
c. Pengadaan prasarana akan meningkatkan daya hubung parsial
d. Naiknya daya hubung akan meningkatan harga/nilai lahan
e. Penentuan pemilihan lokasi yang akhirnya menghasilkan perubahan dalam sistem guna lahan.
Masyarakat sebagai faktor utama dalam melakukan kegiatan perjalanan selalu ingin agar permintaannya terpenuhi. Menurut White (1976), permintaaa n yang ada dari masyarakat akan pemenuhan kebutuhan transportasi dipengaruhi oleh:
a. Pendapatan masing- masing orang b. Kesehatan
c. Tujuan dari perjalanan d. Jenis perjalanan
e. Banyaknya penumpang (group/individual)
Terpenuhinya permintaan akan kebutuhan transportasi ditimbulkan oleh ciri- ciri perjalanan yang mempengaruhi pemilihan moda, di mana masyarakat sebagai pengguna jasa transportasi dapat menggunakan moda yang ada. Faktor yang terdapat dalam ciri perjalanan yang dimaksud yaitu :
1. Jarak perjalanan
Jarak perjalanan mempengaruhi orang dalam menentukan pemilihan moda.
Makin dekat jarak tempuh, pada umumnya orang makin memilih moda yang paling praktis
2. Tujuan perjalanan
Tujuan perjalanan mempunyai keterkaitan antara keinginan-keingi na n masing- masing orang dalam memilih moda yang diinginkan.
Permintaan akan transportasi timbul dari perilaku manusia akan perpindahan manusia atau barang yang mempunyai ciri-ciri khusus. Ciri-ciri tersebut bersifat terus dan terjadi sepanjang waktu. Ciri-ciri tersebut mengalami jam-jam puncak pada pagi hari di mana orang mulai mengadakan aktivitas dan sore hari pada waktu istirahat dari pekerjaan. Tidak hanya mengalami titik-titik puncak namun juga titik-
titik terendah pada hari-hari tertentu dalam satu tahun. Kebutuhan dan perilaku yang tetap ini yang menjadi dasar munculnya permintaan transportasi.
2.5.5 Transportasi Umum Konvesional
Transportasi konvensional adalah transportasi umum yang biasa kita gunakan, yang telah tersedia dijalan konvensional. Di Indonesia ada beberapa jenis transportasi konvensional seperti bus, taksi, angkutan umum, bajaj, dan ojek.
Sejauh ini transportasi konvensional di Indonesia, tidak semuanya baik dan nyaman bagi penumpang atau pengguna jasa transportasi konvensional. Seperti halnya kita lihat angkutan umum yang berada dijalan- jalan yang membuat kemacetan dan kendaraan yang tidak membuat penumpang nyaman, banyaknya tindak crimina l yang terjadi pada transportasi konvensional juga mengurangi ketertarikan masyarakat untuk menggunakan transportasi konvensional. Transportasi konvensional nampaknya masih kurang memenuhi kenyamanan pengguna sehingga mereka lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi atau bagi mereka yang menengah menggunakan transportasi online. Transportasi online, yang sebenarnya tidak berbeda jauh dengan transportasi konvensional, tetapi lebih nyaman dan harga juga lebih terjangkau. Keberadaan transportasi online ini sedikit menyingkirkan transportasi konvensional, karena di era teknologi yang mulai pesat, kita dapat memesan transportasi atau kendaraan yang lebih aman, nyaman dan lebih terjangkau. Perjalanan adalah pergerakan suatu arah dari zona asal ke zona tujuan, termasuk pergerakan berjalan kaki. Berhenti secara kebetulan tidak dianggap sebagai tujuan pergerakan meskipun terpaksa melakukan perubahan rute. Meskipun sering diartikan dengan pergerakan pulang dan pergi, dalam ilmu transportasi biasanya analisis keduanya harus dipisahkan.
Pergerakan aktivitas suatu Kota dapat menentukan kualitas kota dan masyaraknya. Undang undang No.25 tahun 2009 menyatakan Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundangundangan bagi setiap warga nega ra dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Dengan demikian suatu kota haruslah memiliki fasilitas pelayanan publik dan termasuk pelayanan publik Transportasi.
Kota Malang juga merupakan kota transit untuk transportasi dari ataupun menuju kota lainya di Jawa Timur. Sebagai Tempat untuk menurukan maupun menaikan penumpang. Menurut Data Dinas Perhubungan Jawa Timur, Terminal Arjosari merupakan Terminal dengan Tipe A golongan II. Dimana Terminal Arjosari melayani rute Bis luar kota dalam provinsi maupun luar kota luar provinsi.
Sedangkang angkutan umum dalam kota. Menjadikan terminal Arjosari memilik i Intensitas kegiatan yang cukup tinggi. Terminal Arjosari sendiri sudah melakukan renovasi sejak 2011 pada tahun 2017. Namun setelah selesai proses renovasi, Masih banyak kritik yang dilontarkan termasuk dari Dinas Perhubungan sendiri. Karena dana yang dilontarkan untuk proses renovasi mencapai 60 Miliar dari Pemerinta h pusat (Aminudin Muhammad,2016). Bagaimana Akses menuju peron Termina l juga dinilai masih sangat kurang efisien sehingga masih menyusahkan pengguna terminal Hal ini sesuai dengan rencana Tata Ruang Wilayah Kota Malang tahun 2011-2030 perihal tentang rencana peningkatan fasilitas sarana dan prasarana terminal Arjosari serta peningkatan pelayanan terminal. Sesuai Pasal 25 yang tercantum di RT RW Kota Malang Definisi Inklusif Desain menurut Ron Mace dalam publikasinya yang berjudul Accessible, Adaptable, and Inklusif Desain (1990), adalah upaya dalam mendesain produk dan lingkungan yang kegunaannya diperuntukkan bagi semua orang, dalam cakupan yang seluas mungkin, tanpa memerlukan adaptasi berlebih dan desain khusus. Terdapat tujuh Prinsip Inklus if Desain menurut Story (2011) antara lain kesetaraan dalam penggunaan,Fleksibil itas pengguna, Penggunaan yang sederhana dan intuitif, informasi yang jelas, memberi tolerasi terhadap kesalahan, upaya fisik yang rendah, penyediaan ukuran dan ruang untuk pendekatan dan penggunaan.
Provinsi Jawa Timur yang terletak di bagian timur Pulau Jawa merupakan jalur penghubung kota-kota besar di Pulau Jawa, bahkan jalur penghubung antar pulau di Indonesia dari sektor darat. Salah satu moda transportasi darat yang mendominasi sektor ini adalah bus. Dimana moda transportasi jenis ini banyak digunakan karena lebih menjangkau ke daerah-daerah di Indonesia. Potensi ini di respon baik oleh pemerintah dengan meresmikan banyak terminal tipe A di Indonesia. Salah satunya yaitu terminal bus Arjosari di Kota Malang, Jawa Timur
yang diresmikan menjadi terminal tipe A pada tanggal 2 November 2017. Seperti yang diketahui, penggunaan angkutan umum darat khususnya di Jawa Timur masih banyak diminati masyarakat Indonesia, bahkan angkutan umum jenis ini menjadi pilihan utama bagi sebagian besar masyarakat ketika akan bepergian. Hal ini dikarenakan transportasi umum jenis ini menawarkan harga yang lebih bervariasi, mulai dari tarif yang terendah dengan (kelas Ekonomi atau Non Patas) hingga ke tarif yang tertinggi dengan (kelas Super Executive). Selain karena tarif yang ditawarkan, waktu keberangkatan yang tidak terpaut jauh dengan bus sebelumnya dapat dijadikan sebagai pilihan keberangkatan. Pernyataan tersebut dibuktikan dengan prosentase penggunaan angkutan umum jenis bus yang keluar dari termina l Arjosari dari tahun ke tahun yang terus meningkat. Peningkatan jumlah penumpang ini terjadi di hampir seluruh jalur, mulai dari jalur selatan, jalur utara dan jalur barat.
Kota Malang sebagai salah satu kota yang mempunyai banyak destinasi wisata membutuhkan sarana dan prasarana akomodasi yang memadai, sehingga dapat menarik wisatawan untuk berkunjung ke kota tersebut. Karena kemudahan akses untuk mencapai sebuah tempat wisata merupakan salah satu syarat sebuah kota sebagai kota wisata. Adanya sarana dan prasarana serta fungsi- fungsi dari setiap bangunan yang berada di kawasan terminal ini kurang memadai sesuai dengan kelasnya sebagai terminal induk Kota Malang. Sebagai tempat pemberhentian bus, terminal membutuhkan perhatian khusus untuk memberikan pelayanan kepada para penumpang yang hendak bepergian dari atau menuju daerahnya. Maka dari itu sarana dan prasarana yang ada di terminal harus dapat memenuhi kebutuhan para penumpang. Terminal Arjosari sebagai terminal induk yang berada di Kota Malang atau yang sekarang disebut sebagai terminal ini merupakan terminal yang melaya ni angkutan kota dalam provinsi (AKDP) maupun antar kota antar provinsi.
Terminal Landungsari atau juga disebut dengan nama Terminal Landungsari adalah terminal penumpang tipe B dan merupakan salah satu terminal induk (selain Terminal Arjosari dan Terminal Hamid Rusdi) yang terletak di sisi barat pintu masuk Kota Malang. Terminal ini terletak di perbatasan antara wilayah kota dengan wilayah Kabupaten Malang ke arah Kota Batu, Jombang dan Kediri. Walaupun area terminal merupakan tanah milik Desa Landungsari (area kabupaten), tetapi