• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BIAYA PEMELIHARAAN ASET TETAP PADA CV HASHAR UTAMA ERFINA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SKRIPSI PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BIAYA PEMELIHARAAN ASET TETAP PADA CV HASHAR UTAMA ERFINA"

Copied!
82
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BIAYA PEMELIHARAAN ASET TETAP PADA CV HASHAR UTAMA

ERFINA 105730 1795 10

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR

2014

(2)

SKRIPSI

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BIAYA PEMELIHARAAN ASET TETAP PADA CV HASHAR UTAMA

ERFINA 105730 1795 10

Untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR

2014

(3)

HALAMAN PERSETUJUAN

Judul Penelitian :PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BIAYA PEMELIHARAAN ASET TETAP PADA CV HASHAR UTAMA

Nama Mahasiswa : ERFINA No. Stambuk/Nirm : 10573 1795 10

Fakultas/jurusan : EKONOMI/AKUNTANSI

Perguruan Tinggi : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

Makassar, Juni 2014 Menyetujui

Pembimbing I

Idham Khalid, SE.,MM

Pembimbing II

Muttiarni, SE.,M.Si.

Mengetahui Dekan Fakultas Ekonomi

Dr. Mahmud Nuhung, SE.,M.Si

Ketua Jurusan Akuntansi

Ismail badollahi, S.E., M.Si., Ak.

i

ii

(4)

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini telah diperiksa dan diterima oleh Panitia Ujian Skripsi Fakultas

Ekonomi dengan Surat Keputusan Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar Nomor : dan telah dipertahankan di depan penguji pada hari Selasa tanggal 20 agustus 2014, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akutansi Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Makassar.

Makassar, Agustus 2014

Panitia Ujian

1. Pengawas umum : Dr. H. Irwan Akib, M.Pd (...) (Rektor Unismuh Makassar)

2. Ketua : Dr. H. Mahmud Nuhung, M.A (...) (Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis)

3. Sekretaris : Drs. H. Sultan Sarda, MM (...) (PD 1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis)

4. Penguji

a. Ismail Badollahi, SE.,M,Si.,Ak (...) b. Hamsah Dorahing, SE.M.Si.Ak (...) c. Idham Khalid, SE.,MM (...) d. Samsul Rizal, SE.,MM (...)

(5)

MOTTO

Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu Apa yang kamu kejar, biarkan ia menggantung

Mengambang 5 CM di depan kening kamu Jadi dia nggak akan pernah lepas dari mata kamu Dan kamu bawa mimpi dan keyakinan kamu setiap hari

(Donny Dirgantoro Novel 5 CM)

Dengan Segala Kerendahan Hati Kuperuntukkan Karya ini Kepada Ayahanda, Ibunda, dan Suami Tercinta Sertan Keluarga dan Sahabat-sahabatku yang Tersayang yang dengan Tulus dan Ikhlas Selalu Berdoa dan Membantu Baik Moril Maupun Materil demi Keberhasilan Penulis Serta kepada Almamater, Bangsa dan Agamaku

Semoga ALLAH SWT Memberikan Rahmat dan Karunianya

iii

(6)

ABSTRAK

Erfina. 2014. “Perencanaan dan Pengendalian Biaya Pemeliharaan Aktiva Tetap Pada CV Hashar Utama. Pembimbing Idham Khalid, SE.,MM, dan Muttiarni, SE.,M.Si

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisa bahaimana Perencanaan dan Pnegendalian biaya pemeliharaan aktiva tetap pada CV Hashar Utama dimana penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif.

Sehingga hasil analisis diperoleh bahwa untuk biaya pemeliharaan mesin tetap, terdapat juga selisih kerugian pada perhitungan selisih tarif biaya pemeliharaan tetap dan selisih tarif dan efisiensi. Seperti pada biaya pemeliharaan mesin variabel, selisih kerugian diakibatkan oleh karena biaya aktual lebih besar dibandingkan rencana biaya direncanakan. Namun untuk perhitungan selisih efisiensi terdapat selisih menguntungkan karena standar unit yang diproduksi lebih besar daripada aktual unit sesungguhnya.Untuk perencanaan biaya pemeliharaan mesin yang diusulkan untuk tahun 2013 dimana biaya pemeliharaan mesin pada bulan januari 2013 sebesar Rp.10.495.418 Hingga pada bulan desember 2013 sebesar mencapai Rp. 12.437.388, sehingga dari penelitian ini adalah dalam menggunakan analisis tiga selisih, didapati bahwa perusahaan mendapatkan selisih menguntungkan untuk biaya pemeliharaan mesin tetap yaitu pada selisih efisiensi karena unit yang diproduksi yaitu 1.458.000 unit lebih besar dari unit yang direncanakan yaitu sebesar 1.152.000 unit hal ini yang nantinya akan meningkatkan pertumbuhan ekomoni perusahan untuk terus berkembang diperoleh CV (Cost variance) sebesar Rp 12.328.170, hal ini disebabkan biaya aktual pemeliharaan mesin lebih besar dari biaya pemeliharaan mesin yang dianggarkan.

Kata Kunci: Cost, Variance (selisih), CV (Cost Varians), biaya Variabel, efesiensi, biaya pemeliharaan.

v

(7)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa.

Karena limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga Skripsi yang berjudul

“Perencanaan dan Pengendalian Biaya Pemeliharaan Aset Tetap pada CV Hashar Utama” dapat diselesaikan sesuai dengan harapan.

Penulis sadar bahwa skripsi ini dapat terselesaikan seperti sekarang ini kerena berkat bantuan dari orang-orang yang selama ini telah membantu, mendukung, dan membimbing penulis. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih buat orang-orang yang paling berharga dan yang paling penulis sayangi. Ayahanda --- dan ibundaku tercinta --- penulis ucapkan banyak terima kasih untuk semua bimbingannya, nasehatnya dan dukunganya hingga penulis bisa jadi seperti sekarang, buat saudara – saudara serta keluargaku yang selama ini banyak memberikan bantuan, Terimakasih atas segala motivasinya. Disamping itu penulis tak lupa menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. DR. H. Irwan Akib, M.Pd selaku Rektor Universitas Muhammadyah Makassar.

2. Bapak Dr. Mahmud Nuhung, SE.,MM selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadyah Makassar,

3. Bapak Ismail Badollahi, SE., M.Si, Ak. selaku Ketua Jurusan Akuntansi.

4. Bapak Idham Khalid, SE., MM Selaku bembing I yang telah senantisa membimbing hingga skripsi ini terselesaikan.

vi

(8)

5. Ibu Muttiarni, SE.,M.Si selaku pembimbing II yang selalu membimbing dalam hal metode penulisan Skripsi ini.

6. Buat Sahabat-sahabatku yang tersayang., ---

7. Buat teman-teman di Akuntansi yang telah banyak membantu selama perkuliahan dan rela untuk meminjamkan catatan dan bukunya, penulis ucapkan banyak terima kasih. Penulis menyadari penulisan ini masih jauh dari kesempurnaan oleh karena itu penulis mengharapkan kritikan yang membangun dari pembaca.

Akhirnya penulis berharap semoga Allah SWT memberikan limpahan karunia dan kasih sayangnya dan memberkati kita semua di setiap langkah yang kita tempuh, Amin.

Makassar, Juni 2014

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL ...i

(9)

HALAMAN PERSETUJUAN ...ii

HALAMAN PENGESAHAN………..iii

HALAMAN MOTTO ...iv

ABSTRAK ...v

KATA PENGANTAR ...vi

DAFTAR ISI ...viii

DAFTAR GAMBAR ...x

DAFTAR TABEL ...xi

DAFTAR GRAFIK ...xii

BAB I PENDAHULUAN ...1

A. Latar Belakang ...1

B. Masalah Pokok ...6

C. Tujuan Penelitian ...6

D. Manfaat Penelitian ...6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...7

A. Perencanaan...7

B. Pengendalian Biaya ...10

C. Anggaran ...23

D. Pemeliharaan Aktiva tetap ...33

E. Kerangka Pikir ...37

F. Hipotesis ...37

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...38

A. Tempat Dan Waktu Penelitian ...38

B. Metode Pengumpulan Data ...38

C. Jenis dan Sumber Data ...39

D. Populasi dan Sampel ...40

E. Definisi Operasional variabel ...40

F. Metode Analisis ...41 viii

(10)

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN...42

A. Sejarah singkat CV Hashar Utama ...42

B. Visi dan Misi CV Hashar Utama ...43

C. Struktur Organisasi CV Hashar Utama ...43

D. Job Description CV Hashar Utama...44

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...46

A. Mesin Produksi Paving Pada CV. Hashar Utama ...46

B. Biaya Pemeliharaan Mesin Paving Pada CV. Hashar Utama ...47

C. Analisa Perencanaan Biaya Pemeliharaan Mesin Paving Pada CV. Hashar Utama ...47

D. Analisa Pengendalian Mesin Paving Pada CV Hashar Utama...50

E. Usulan Biaya Perencanaan Mesin Paving CV Hashar Utama ...52

F. Varians Biaya yang direncankan dengan biaya aktual CV Hashar Utama ...57

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN ...61

A. Simpulan ...61

B. Saran ...62 DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR GAMBAR

Halaman vii

(11)

Gambar 2.1 Kerangka Pikir... 37 Gambar 4.1 Struktur Organisasi CV Hashar Utama ... 44 Gambar 5.1 Mesin Paving pada CV Hashar Utama ... 46

DAFTAR TABEL

Halaman ix

(12)

Tabel. 5.1 Analisis Biaya Pemeliharaan Mesin Paving ... 47 Tabel. 5.2 Perencanaan Biaya Pemeliharaan Mesin Paving ... 53 Tabel. 5.3 Persamaan Regresi untuk Perencanaan Biaya Pemeliharaan Mesin Paving

... 54 Tabel. 5.4 Cost Varians ... 57

DAFTAR GRAFIK

Halaman x

(13)

Grafik. 5.1 Kuadrat terkecil ... 56 Grafik 5.2 Cost Varians ... 60

xi

(14)

ix ABSTRAK

Erfina. 2014. “Perencanaan dan Pengendalian Biaya Pemeliharaan Aset Tetap Pada CV Hashar Utama. Pembimbing Idham Khalid, SE.,MM, dan Muttiarni, SE.,M.Si

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisa bahaimana Perencanaan dan Pegendalian biaya pemeliharaan aset tetap pada CV Hashar Utama dimana penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sehingga hasil analisis diperoleh bahwa untuk biaya pemeliharaan mesin tetap, terdapat juga selisih kerugian pada perhitungan selisih tarif biaya pemeliharaan tetap dan selisih tarif dan efisiensi. Seperti pada biaya pemeliharaan mesin variabel, selisih kerugian diakibatkan oleh karena biaya aktual lebih besar dibandingkan rencana biaya direncanakan.

Namun untuk perhitungan selisih efisiensi terdapat selisih menguntungkan karena standar unit yang diproduksi lebih besar daripada aktual unit sesungguhnya.Untuk perencanaan biaya pemeliharaan mesin yang diusulkan untuk tahun 2013 dimana biaya pemeliharaan mesin pada bulan januari 2013 sebesar Rp.10.495.418 Hingga pada bulan desember 2013 sebesar mencapai Rp. 12.437.388, sehingga dari penelitian ini adalah dalam menggunakan analisis tiga selisih, didapati bahwa perusahaan mendapatkan selisih menguntungkan untuk biaya pemeliharaan mesin tetap yaitu pada selisih efisiensi karena unit yang diproduksi yaitu 1.458.000 unit lebih besar dari unit yang direncanakan yaitu sebesar 1.152.000 unit hal ini yang nantinya akan meningkatkan pertumbuhan ekomoni perusahan untuk terus berkembang diperoleh CV (Cost variance) sebesar Rp 12.328.170, hal ini disebabkan biaya aktual pemeliharaan mesin lebih besar dari biaya pemeliharaan mesin yang dianggarkan.

Kata Kunci: Cost, Variance (selisih), CV (Cost Varians), biaya Variabel, efesiensi, biaya pemeliharaan.

(15)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Sebagaimana diketahui bahwa setiap perusahaan pasti memiliki aktiva tetap baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud karena aktiva merupakan sarana bagi perusahaan didalam menjalankan kegiatan operasional, separti bangunan atau gedung sebagai kantor, mesin dan peralatan untuk berproduksi, dan lain-lain Selanjutnya, untuk menunjang aktivitas dalam dunia usaha, pengembangan usaha pada perusahaan CV.

Hashar Utama untuk meningkatkan pendapatan masyarakat sangat memegang peranan penting dalam perekonomian saat ini, baik yang dilakukan oleh perusahaan milik pemerintah maupun swasta termasuk yang dilakukan oleh perusahaan CV. Hashar Utama

Untuk mendapatkan keseimbangan antara target penerimaan dan pengeluaran harus disesuaikan dengan aktivitas perusahaan, maka perusahaan CV. Hashar Utama harus dapat mengendalikan biaya-biaya yang di keluarkan, deangan demikian dapat diketakan bahwa biaya merupakan satu faktor yang penting dalam pengambilan keputusan manajemen, sehingga diperlukan suatu teknik/ strategi untuk meminimalkan biaya-biaya.

Dengan demikian, untuk dapat melaksanakan hal tersebut sangat diperlukan adanya suatu perencanaan yang matang dan pelaksanaan pengendalian biaya secara efisien dan efektif, artinya antara target pemasukan

(16)

dan pengeluaran perusahaan agar dapat terwujud, maka perencanaan dan realisasi penerimaan mendapat pengawasan yang terkoordinasi Perencanaan yang matang harus dapat dijadikan suatu standar atau anggaran belanja daerah yang kemudian dibandingkan dengan pelaksanaan yang sudah terealisasikan.

Perencanaan yang disusun dapat berdasarkan pada hasil kerja periode yang lalu maupun dalam perkembangan keinginan masyarakat. Dengan bantuan penerapan teknologi dalam memproduksi barang-barang dan jasa dan skill sumber daya manusia, manajemen mampu menciptakan suatu teknik yang tepat agar perencanaan yang telah disusun dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien dibawah pengawasan yang ketat. Dengan kata lain, manajemen puncak harus dapat mendelegasikan susunan perencanaan kepada setiap peringkat manajemen yang lebih rendah sesuai struktur organisasi perusahaan.

Mendelegasikan tugas dan tanggungjawabnya manajemen puncak dapat konsentrasi pada perencanaan dan koordinasi jangka panjang. Selain itu juga dapat memberi kesempatan kepada bawahan untuk lebih berinisiatif dalam tugas dan tanggungjawabnya, sehingga ia dapat memberikan masukan terhadap suatu perencanaan jangka pendek yang akan dibuat untuk periode berikutnya. Karena unit daripada struktur organisasi yang telah didelegasikan untuk melaksanakan yang telah dibuat, maka setiap unit itu dapat disebut pusat pertanggungjawaban dengan menerapkan sistem informasi akuntansi pertanggungjawaban.

(17)

Informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan informasi yang penting dalam proses pengendalian manajemen. Pengendalian dapat dilakukan dengan cara memberikan peran bagi manajer untuk merencanakan pendapatan atau biaya dengan aktiva yang digunakan untuk menghasilkan pendapatan yang menjadi tanggungjawabnya, kemudian menyajikan informasi realisasi pendapat dan biaya tersebut menurut manajer yang bertanggungjawab.

Setiap perusahaan sebagai entitas bisnis membutuhkan alat-alat produksi dalam Aktivitas untuk menciptakan barang atau jasa untuk dijual kepada pelangganya. untuk mencapai suatu tujuan maka perlu seorang manajemen sebagai pihak yang diserahi hak atau menguasai faktor-faktor yang di ramu seperti money, men, material, dan method. Proses ini sering kali di sebut juga sebagai proses produksi, di mana proses ini di maksudkan untuk menghasilkan penerimaan kas melalui penjualan produksi tersebut yang menjadi salah satu sumber dana utama bagi pelaksanaan kegiatan perusahaan pada PT. Ashar Utama. Untuk menghasilkan suatu produk maka peranan aktiva tetap sangat besar seperti lahan sebagai tempat berproduksi bagi usaha pertambangan, pertanian, perkebunan, dan perikanan, bangunan sebagai tempat pabrik, kantor, dan kegiatan lainnya

Pengakuan aktiva tetap, dimana perusahaan harus mengakakui setiap aktiva yang dimilliki dan mengelompokkan aktiva tetap apabila aktiva yang di maksud memenuhi pengertian dan memiliki sifat-sifat sebagai aktiva tetap.

Dalam kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan

(18)

ditekankan pula masalah pengendalian manfaat yang di harapkan dari suatu aktiva, agar aktiva yang di gunakaan dapat memberikan manfaat yang optimal terhadap kegiatan operasional perusahaan, Aktiva dalam penyajiannya di neraca di kelompokkan menjadi dua kelompok yaitu Aktiva Lancar dan Aktiva Tetap

Aktiva lancar, Kas atau Aktiva lain yang akan di konversikan dalam bentuk kas, atau di jual, dan atau di gunakan dalam jangka waktu satu tahun, selain kas jenis aktiva lancar lainnya dalam perusahaan jasa adalah piutang wesel, piutang dagang, perlengkapan, dan biaya-biaya di bayar di muka, Piutang Wesel dan Piutang Dagang di kelompokkan dalam aktiva lancar karena biasanya harus di konversikan ke kas dalam jangka waktu satu tahun.

Sedangkan Aktiva Tetap meliputi peralatan, mesin, gedung,dan tanah.

Jadi dapat tarik kesimpulan bahwa maju mundurnya suatu perusahaan dipengaruhi oleh kebijakan pimpinan dalam pengunaan Aktiva Tetap. Dalam perusahaan yang belum berkembang pimpinan perusahaan dapat mengawasi dan mengendalikan sendiri secara langsung kegiatan perusahaan. Perusahaan sudah berkembang jika tidak menggunakan presedur pengendalian aktiva tetap cenderung terjadi kecurangan dan penyalagunaan aktiva tetap, upaya mengantisipasi kecurangan dan penyalagunaan harus dapat menjalankan struktur presedur pengendalian biaya pemeliharaan Aktiva Tetap.

Struktur pengendalian biaya pemeliharaan aktiva tetap diperlukan guna menjaga keamanan harta milik perusahaan, memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi, membantu mendorong dipeatuhinya kebijaksanaan

(19)

pimpinan yang ditetapkan terlebih dahulu. Selain dari pada itu juga meningkatkan operasional perusahaan sehingga aktiva tetap tetap efektif dan efisien. Dengan demikian maka struktur perencanaan pengendalian biaya aktiva tetap merupakanbagian penting dalam pengunaaan aktiva tetap.

Selanjutnya untuk menunjang aktivitas dalam dunia usaha, pengembangan usaha pada perusahaan CV. Hashar Utama untuk meningkatkan pendapatan masyarakat sangat memegang peranan penting dalam perekonomian saat ini, baik yang dilakukan oleh perusahaan milik pemerintah maupun swasta termasuk yang dilakukan oleh perusahaan CV. Hashar Utama.

Untuk mendapatkan keseimbangan antara target penerimaan dan pengeluaran harus disesuaikan dengan aktivitas perusahaan, maka perusahaan CV. Hashar Utama harus dapat mengendalikan biaya-biaya yang di keluarkan, deangan demikian dapat diketakan bahwa biaya merupakan satu faktor yang penting dalam pengambilan keputusan manajemen, sehingga diperlukan suatu teknik/ strategi untuk meminimalkan biaya-biaya. Atas dasar latar belakang masalah tersebut, maka penulis tertarik melakukan kajian yang lebih mendalam dalam bentuk penelitian dengan judul “ Perencanaan dan Pengendalian dan Biaya Pemeliharaan Aset Tetap pada CV. Hashar Utama

(20)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka yang menjadi masalah pokok dalam pembahasan ini adalah, Bagaimana Perencanaan Pengendalian Biaya Pemeliharaan Aktiva Tetap pada CV.

Hashar Utama

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian atau analisis ini sebagai berikut : Untuk Mengetahui Bagaimana Perencanaan Pengendalian Biaya Pemeliharaan Aktiva Tetap pada CV. Hashar Utama

D. Manfaat Penelitian

Adapun kegunaan penelitian, yaitu :

1. Untuk menambah ilmu pengetahuan, pengalaman, pengenalan dan pengamatan sebuah sistem informasi pada perguruan tinggi raharja sehingga penulis melakukan penelitian untuk menyelasaikan tugas kuliah.

2. Memberikan pengalaman kepada penulis untuk menerapkan dan memperluas wawasan, penerapan, teori dan pengetahuan yang telah diterima didalam perkuliahan pada kegiatan nyata dan

3. Daya pikir analitis juga terlatih karena harus melibatkan kegiatan membaca secara efektif dari berbagai sumber dan menggabungkan intisarinya untuk kemudahan disusun secara sistematis dan berdasarkan suatu metodologi tertentu.

(21)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Perencanaan

1. Pengertian Perencanaan

“Perencanaan adalah Proses mendefenisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi “. (Mardiasmo : 2006)

Perencanaan merupakan Proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tampa perencanan fungsi-fungsi lain atau pengorganisasian, pengarahan dan pengontrolan tak akan dapat berjalan. Rencana dapat berupa rencana informal atau rencana informal.

Rencana terbagi atas dua:

a. Rencana informal adalah Rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama anggota suatu organisasi.

b. Rencana Formal adalah Rencana tertulis yang harus dilaksanakan suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu,r encana formal merupakan rencana bersama anggota korporasi artinya setiap anggota harus mengetahui dan menjalankan rencana itu karena rencana formal dibuat untuk mengurangi Ambiguitas dan menciptakan kesepahaman tentang apa yang harus dilakukan.

2. Tujuan Perencanaan

a. Untuk memberikan pengarahan baikuntuk manajer maupun karyawan non manejerial agar karyawan dapat mengetahui apa yang mereka

(22)

capai, dengan siapa mereka harus bekerja sama, dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi tanpa rencana, departemen dan individual mungkin akan bekerja sendiri-sendiri secara serampangan, sehingga kerja organisasi kurang efektif dan efisien.

b. Untuk mengurangi ketidakpastian. Ketika seorang manajer membuat rencana, ia di paksa melihat jauh kedepan, meramalkan perubahan, memperkirakan efek dan perubahan tersebut, menyusun rencana untuk menghadipinya.

c. Untuk meminimalisir pemborosan dengan kerja yang terarah dan terencana, karyawan dapat bekerja lebih efisien dan mengurangi pemborosan. Selain itu , dengan rencana seorang manajer juga dapat mengidentifikasi dan menghapus hal-hal yang dapat menimbulkan Inefesiensi dalam perusahaan.

d. Untuk menetapkan tujuan dan stabdara yang digunakan dalam funsi selanjutya, yaitu proses pengontrolan dan pengevaluasian. Proses pengevaliasian atau evaluating adalah proses membandingkan rencana kenyataan yang ada.

3. Sasaran Perencanaan

Sasaran adalah hal yang ingin dicapai oleh individu, grup,atau seluruh organisasi . Sasaran dapat dibagi menjadi dua kelompok antara lain:

a. Sasaran yang dinyatakan (statet goals)

(23)

b. Sasaran riil

Sasaran goals adalah sasaran yang dinyatakan organisasi kepada masyarakat luas, sasaran seperti ini dapat dilihat dipiagam perusahaan, laporan tahunan, pengumuman humas, atau pernyataan pablik yang dibuat oleh manajemen.

Sasaran riil adalah sasaran yang benar-benar diinginkan oleh perusahaan, sasaran riil hanya dapat diketahui dari tidakan-tindakan organisasi beserta anggotanya. Ada dua pendekatan utama yang digunakan organisasi untuk mencapai sasaranya, yang lebih terperinci.

Bawahannya ini kemudian menurunkannya lagi kepada anak buahnya, dan terus hingga mencapai tingkat paling bawah. Kemudian Pendekatan kedua Manajemen by objective atau MBO, pada pendekatan sasaran dan tujuan organisasi tidak ditentukan oleh manajer puncak saja, tetapi juga oleh karyawan. Manajer dan karyawan bersama-sama membuat sasaran- sasaran yang ingin mereka capai. Dengan begini, karyawan akan lebih merasa di hargai sehingga produktivitas mereka akan meningkat.

4. Proses Perencanaan

a. Menentukan tujuan perencanaan

b. Menentukan tindakan untuk mencapai tujuan

c. Mengembangkn dasar pemikiran kondisi mendatang d. Mengidentifikasi cara untuk mencapai tujuan

e. Mengimplementasi rencana tindakan dan mengevaluasi hasilnya Tipe perencanaan yang digunakan manajer

Meliputi :

(24)

a. Perencanaan Jangka pendek (Short Range Plans) b. Perencanaan Jangka panjang (Long Range Plans)\

c. Perencanaan Strategi d. Perencanaan Operasional e. Perencanaan Tetap f. Perencanaan Sekali Pakai

B. Pengendalian Biaya

1. Pengertian Pengendalian Biaya

Pengendalian Biaya adalah, pemisahan biaya terkendalikan dan biaya tidak terkendalikan perlu dilakukan karena manajer suatu pusat pertanggungjawaban tidak dapatmengendalikan semua biaya yang terjadi dalam pusat pertanggungjawaban. Oleh sebab itu pada saat pertanggungjawaban realaisasi anggaran biaya yang disusunnya hanya biaya-biaya yang terkendalikan oleh manajer tersebut yang harus dilaporkan dan pertanggungjawaban.

Pengertian biaya terkendali dikemukakan oleh Mulyadi (2005:

382) menyatakan bahwa biaya terkendali adalah biaya didapat secara langsung dipengaruhi oleh seseorang manajer dalam jangka waktu tertentu. Pendekatan pertama di sebut pendekatan tradisional, pada pendekatan ini manajer puncak memberikan sasaran-sasaran umum kemudian diturunkan oleh bawahannya menjadi sub tujuan (sub goals) yang lebih terperinci. Bawahannya ini kemudian menurunkannya lagi kepada anak buahnya, dan terus hingga mencapai tingkat paling bawah.

Kemudian Pendekatan kedua Manajemen by objective atau MBO, pada

(25)

pendekatan sasaran dan tujuan organisasi tidak ditentukan oleh manajer puncak saja, tetapi juga oleh karyawan. Manajer dan karyawan bersama- sama membuat sasaran-sasaran yang ingin mereka capai. Dengan begini, karyawan akan lebih merasa di hargai sehingga produktivitas merek

Kalau menurut Robert N. Anthony dan Roger H (2004 : 64), sebagai berikut biaya yang dapat dikendalikan adalah suatu elemen biaya yang bersifat dapat dikendalikan bila jumlah biaya yang dikeluarkan dalam (atau dibebankan pada) suatu pusat pertanggungjawaban dipengaruhi secara berarti oleh tindakan manajer dari pusat pertanggungjawaban itu.

Definisi di atas terdapat hal yang penting yang dapat diperoleh yaitu berkenan dengan pusat pertanggung jawaban tertentu yang menerangkan nahwa hal yang dapat dikendalikan akan dihasilkan dari beberapa pengaruh, tetapi bukan pengaruh secara lengkap.

Dengan definisi di atas terdapat hal yang penting dapat diperoleh yaitu berkenan dengan pusat pertanggung jawaban tertentu yang menerangkan bahwa hakl yang dikendalikan akan dihasilkan beberapa pengaruh secara lengkap.

Menurut diah et all (2013:108) Kontrol terhadap biaya yang menjadi hal penting yaitu adalah pengelolaan aliran masuk dan keluar keuangan (cash flow) merupakan hal yang penting untuk diperhatikan.

a. Pengelolaan Cash Flow Pembiayaan bisnis atau sumber dana untuk suatu perusahaan kontraktor pada dasarnya terdiri atas: (1) modal

(26)

milik sendiri (equity capital), (2) modal pinjaman (borrowed capital), (3) keuntungan yang tertahan (retained profits). Analisis cash flow membutuhkan suatu peramalan agar dapat menetapkan berapa banyak uang tunai yang akan dibutuhkan pada waktu tertentu pada masa yang akan datang, serta mencatat berapa banyak uang tunai yang dibelanjakan. Peramalan tersebut bermanfaat untuk mengetahui berapa banyak uang tunai yang benar-benar dimiliki atau rencana kebutuhan uang tunai pada suatu waktu. Suatu bisnis dapat berjalan tanpa keuntungan pada suatu periode waktu, tetapi tidak dapat bertahan jika tanpa uang tunai. Di dalam bisnis konstruksi cash flow kebanyakan tergantung pada kemajuan proyek-proyek secara individu. Hal ini, akan menyulitkan peramalan, khususnya untuk perusahaan kecil yang hanya memperoleh proyek satu atau dua dalam waktu yang bersamaan.

b. Eskalasi harga Eskalasi harga atau revisi kenaikan nilai proyek, merupakan kebijakan yang sering diambil, bila terjadi estimasi nilai proyek dari pemilik proyek tidak sesuai dengan kenaikan harga di lapangan.

Dari definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa pada setiap tahap kegiatan perlu dilakukan pengendalian agar bisa lebih cepat dikoreksi bila terjadi penyimpangan. Proses pengendalian mencatat setiap perkembangan kearah tujuan pokok perusahaan, juga sasaran serta metode penyimpangan yang memungkinkan manajer mengetahui lebih

(27)

awal terdapat penyimpangan, karena pengendalian berkaitan erat dengan perencanaan, maka dalam hal ini perencanaan mengidentifikasikan komitmen-komitmen terhadap hal-hal yang ingin dicapai pada masa yang akan datang.

Dengan demikian fungsi pengendalian ini bukan sekedar mengadakan pengawasan dari pelaksanaan kegiatan dalam sebuah perusahaan, melainkan juga termasuk pengumpulan data sebagai masukan (input), guna penentuan tindak lanjut dalam usaha-usaha perbaikan pelaksanaan kegiatan dalam perusahaan tersebut pada masa yang akan datang dan dengan adanya pengendalian ini, diharapkan akan terdapat perbaikan-perbaikan pelaksanaan kegiatan perusahaan ke periode berikutnya.

2. Pengertian Biaya

Biaya adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu proses produksi, yang di nyatakan dengan satuan uang menurut harga pasar yang berlaku, baik yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi.

Kebanyakan perusahaan menggunakan biaya historis sebagai dasaruntuk menilai property, pabrik, dan peralatan . biaya hisroris (historical cost) diukur oleh kas atau harga ekuivalen kas untuk memperoleh aktiva dan membawanya ke lokasi serta kondisi yang diperlukan untuk tujuan penggunanya.

(28)

3. Biaya Tanah

Semua pengeluaran untuk mendapatkan tanah dan membuat siap di gunakan sebagai bagian dari biaya tanah, maka ketika seseorang membeli tanah yang akan di gunakan untuk membangunsuatu perusahaan, biaya tanah yang digunakan untuk membangun perusahaan tersebut, maka biaya tanah dapat mencakup.

a. Harga beli

b. Biaya penutupan, seperti sertifikat hak milik, honor pengacara, dan honor pencatatan

c. Biaya yang dikeluarkan untuk mempersiapkan tanah hingga siap digunakan, seperti meratakan, menimbun, mengosongkan, dan membersihkan.

d. Asumsi mengenai hak gadai beban atau hipotik

e. Setiap perbaikan tanah lainnya yang memiliki umur tidak terbatas.

Secara umum, tanah dalah bagian dari property, pabrik, dan peralatan, namun jika tujuan utama dari perolehan dan pemilikan tanah adalah spekulatif, maka tanah lebih tepat diklsifikasikan sebagai investasi. Jika tanah dimiliki oleh sebuah perusahaan real estet untuk dijualkembali, maka harus diklasifikasikan sebagai persediaan.

4. Biaya Bangunan

Biaya bangunan harus melibatkan semua pengeluaran yang berhubungan langsung dengan akuisisi atau kontruksinya. Biaya-biaya

(29)

ini meliputi : Biaya bahan , tenaga kerja, dan overhead yang terjadi selama kontruksi Honor propesional serta ijin mendirikan bangunan, biasanya perusahaan melakukan kontrak dngan perusahaan lain untuk mendirikan bangunan, semua biaya yang dikeluarkan mulai dari penggalian hingga penyelesaian, dianggap sebagai bagian dari biaya bangunan. Akan tetapi, bagaimana perusahaan harus menghitung bangunan lama yang berada pada lokasi kontruksi bangunan baru?

Apakah biaya penghancuran bangunan itu merupakan biaya tanah atau biaya bangunan baru.? Jawabanya adalah jika tanah di beli beserta bangunan lama diatasnya, maka penghancuran tersebut dikurangi dengan nilai sisanya merupakan biaya penyiapan tanah agar digunakan sesuai tujuan dan berkaitan tanah ketimbang bangunan

5. Biaya Peralatan

Istilah “peralatan “ dalam akuntansi meliputi peralatan pengiriman,peralatan kantor, mesin-mesin, perabotan dan perkakas, perlengkapan tetap, peralatan pabrik, dan aktiva tetap sejenis lainnya, biaya aktiva semacam ini meliputi harga beli, biaya pengangkutan, dan penanganan, asuransi peralatan ketika masih dalam perjalanan, biaya pondasi khusus jika diperlukan oleh karena itu , biaya-biaya ini mencakup semua pengeluaran yang terjadi dalam memperoleh peralatan dan mempersiapkannya hingga siap pakai.

(30)

6. Biaya produksi

Produksi berlangsung dengan jalan mengelolah (input), Menjadi keluaran (output), masukan merupakan biaya yang tidak dapat dihindarkan untuk melakukan kegiatan produksi, setiap pengusaha harus dapat menghitung berapa besar biaya produksi agar dapat menetapkan harga pokok barang yang dihasilkan. Untuk menghitung biaya produksi terlebih dahulu perlu kita pahami pengertiannya.

Biaya Produksi adalah Sejumlah Pengorbanan Ekonomis yang harus dikorbankan untuk memproduksi suatu barang.

Penggolongan Biaya, Menurut Mulyadi (2005:13), Biaya digolongkan sebagai berikut;

1. Menurut Objek Pengeluaran. Penggolongan ini merupakan penggolongan yang paling sederhana, yaitu berdasarkan penjelasan singkat mengenai suatu objek pengeluaran, misalnya pengeluaran yang berhubungan dengan telepon disebut “biaya telepon”.

2. Menurut Fungsi Pokok dalam Perusahaan, biaya dapat digolongkan menjadi 3 kelompok, yaitu:

a. Biaya Produksi, yaitu semua biaya yang berhubungan dengan fungsi produksi atau kegiatan pengolahan bahan baku menjadi produk selesai. Biaya produksi dapat digolongkan ke dalam biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik.

(31)

b. Biaya Pemasaran, adalah biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan pemasaran produk, contohnya biaya iklan, biaya promosi, biaya sampel, dll.

c. Biaya Administrasi dan Umum, yaitu biaya-biaya untuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan produksi dan pemasaran produk, contohnya gaji bagian akuntansi, gaji personalia, dll.

3. Menurut Hubungan Biaya dengan Sesuatu Yang Dibiayai. Ada 2 golongan, yaitu:

a. Biaya Langsung (direct cost), merupakan biaya yang terjadi dimana penyebab satu-satunya adalah karena ada sesuatu yang harus dibiayai. Dalam kaitannya dengan produk, biaya langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung

b. Biaya Tidak Langsung (indirect cost), biaya yang terjadi tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai, dalam hubungannya dengan produk, biaya tidak langsung dikenal dengan biaya overhead pabrik.

4. Menurut Perilaku dalam Kaitannya dengan Perubahan Volume Kegiatan, biaya dibagi menjadi 4, yaitu

a. Biaya Tetap (fixed cost), biaya yang jumlahnya tetap konstan tidak dipengaruhi perubahan volume kegiatan atau aktivitas sampai tingkat kegiatan tertentu, contohnya; gaji direktur produksi.

(32)

b. Biaya Variabel (variable cost), biaya yang jumlah totalnya berubah secara sebanding dengan perubahan volume kegiatan atau aktivitas, contoh; biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung.

c. Biaya Semi Variabel, biaya yang jumlah totalnya berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya semi variabel mengandung unsur biaya tetap dan biaya variabel, contoh; biaya listrik yang digunakan.

d. Biaya Semi Fixed, biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah yang konstan pada volume produksi tertentu.

Menurut Jangka Waktu Manfaatnya, biaya dibagi 2 bagian, yaitu;

1. Pengeluaran Modal (Capital Expenditure), yaitu pengeluaran yang akan memberikan manfaat/benefit pada periode akuntansi atau pengeluaran yang akan dapat memberikan manfaat pada periode akuntansi yang akan datang.

2. Pengeluaran Pendapatan (Revenue Expenditure), pengeluaran yang akan memberikan manfaat hanya pada periode akuntansi dimana pengeluaran itu terjadi.

7. Biaya Pemasaran

Menurut Mulyadi (2005:487), Biaya pemasaran dalam arti sempit dibatasi artinya sebagai biaya penjualan, yaitu biaya-biaya yang dikeluarkan untuk menjual produk ke pasar. Sedangkan biaya pemasaran dalam arti luas meliputi semua biaya yang terjadi sejak saat produk selesai

(33)

diproduksi dan disimpan dalam gudang sampai dengan produk tersebut diubah kembali dalam bentuk uang tunai.

Menurut Henry Simamora (2005:37), Biaya pemasaran atau penjualan (Marketing Cost) meliputi semua biaya yang dikeluarkan untuk mendapat pesanan pelanggan dan menyerahkan produk atau jasa ke tangan pelanggan.

8. Biaya Promosi

Menurut Phillip Kotler dialih bahasakan Benyamin Molan (2006:640), Biaya promosi adalah sejumlah biaya yang dikeluarkan untuk promosi. Syarat-Syarat Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban

Sistem akuntansi pertanggungjawaban dapat dikatakan berhasil jika rencana (anggaran) yang disusun oleh manajemen dapat direalisasikan. Agar sistem akuntansi pertanggungjawaban dapat diterapkan dan dilaksanakan dengan baik oleh suatu organisasi perusahaan, syarat-syarat yang harus dipenuhi menurut Mulyadi (2005 : 412), sebgai berikut:

a. Struktur organisasi yang menetapkan secara tegas sesuai wewenang dan tanggungjawab setiap tingkatan manajemen.

Pada Struktur organisasi yang baik adalah struktur organisasi yang mampu menghubungkan wewenang dan tanggung jawab dalam organisasi itu sendiri dengan tanggung jawab biaya secara langsung.

Penggunaan biaya atau pelaksanaan anggaran harus pada tingkat pimpinan suatu pusat pertanggun jawaban dimana biaya itu terjadi,

(34)

sehingga akan memudahkan menunjuk siapa yang bertanggungjawab.

Dari pusat-pusat pertanggungjawaban dalam organisasi itu kemudian disususn laporan yang menunjukkan prestasi setia pimpinan yang bertanggung jawabn atas biaya yang dapat dikendalikan.

Untuk itu dalam suatu penyusunan sistem akuntansi yang harus sesuai pertanggungjawaban selalu didahului pembebannan terhadap struktur dan proses organisasi manajemen serta penyesuaian antara sistem akuntansi pertanggungjawaban dengan keadaan organisasi.

b. Anggaran biaya disusun menurut pusat pertanggungjawaban.

Anggaran menghendaki adanya organisasi yang baik, dimana tiap- tiap manajer mengetahui wewenang dan tanggung jawabnya masing- masing. Dengan demikian jika terjadi sesuatu yang tidak sesuai dengan yang direncanakan dalam anggaran akan mudah siapa yang bertanggungjawab

Untuk tujuan pengendalian biaya, anggaran biaya harus disusun sesuai dengan tingkatan manajemen dalam organisasi. Tiap-tiap bagian dalam pusat pertanggungjawaban menyerahkan anggaran biayanya kepada manajer di atasnya, kemudian oleh manajer pusat pertanggungjawaban menyerahkan yang rancangan-rancangan anggaran tersebut untuk kemudian dikoordinasikan dan diselaraskan satu sama lain oleh komite anggaran. Setiap perubahan yang dilakukan terhadap rancangan anggaran harus dirundingkan dan diberitahukan kepada manajer pe nyusunan anggaran biaya, sehingga

(35)

menciptakan peran serta dan kemitmen mereka dalam mencapai target yang ditetapkan. Dengan demikian, tiap-tiap manajer akan merasa bahwa anggaran biaya untuk pusat pertanggungjawaban yang dimpim pinnya adalah anggarannya sendiri, sehingga pada saat pertanggungjawaban mereka akan bersedia dinilai atas dasar tolak ukur anggaran

Pada hakekatnya anggaran biaya hanyalah alat bantu dan petunjuk saja, karena pada akhirnya ukuran keberhasilan tergantung pada aktivitas para pelaksananya, tetapi anggaran biaya merupakan salah satu alat untuk dapat mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan terlebih dahulu, bukan merupakan alat bantu untuk mencari kesalahan orang lain.

a. Penggolongan biaya sesuai dengan dapat tidaknya dikendalikan oleh manajer yang pusat pertanggungjawaban.

b. Sistem akuntansi biaya yang disesuaikan dengan struktur organisasi.

c. Sistem pelaporan biaya kepada manajer yang bertanggung jawab.

Akuntansi pertanggungjawaban menyajikan informasi mengenai pendapatan, biaya yang dikaitkan dengan suatu atau unit di dalam perusahaan. Untuk menyajikan laporan yang efektif tidak semua informasi yang ada dilaporkan tetapi informasi tersebut harus dipilih sesuai

(36)

kebutuhan agar dapat digunakan sebagai dasar bertindak bagi manajer yang berkepentingan.

Agar laporan yang ada dapat dilaporkan secara efektif J.B. Herkert (2000 : 559) mengemukakan prinsip-prinsip dasar penyajian laporan, sebagai berikut :

1) Harus tetap konsep pertanggungjawaban

2) Secara umum angka-angka dapat diperbandingkan

3) Sejauh yang dapat dilaksanakan, data harus semakin ringkas untuk jenjang pimpinan yang semakin tinggi/ ke atas.

4) Laporan harus mencakup komentar interpretatif yang jelas sendirinya.

Dalam akuntansi pertanggungjawaban pengumpulan dan pelaporan biaya dilakukan untuk tiap tingkatan manajemen. Tiap tingkatan tersebut pertanggungjawaban atas biaya yang berada di bawah pengendaliannya dasn biaya yang terjadi dihubungkan dengan manajer yang bertanggung jawab atas terjadinya biaya tersebut. Karena itu untuk kepentingan pengumpulan biaya di dalam suatu akuntansi pertanggungjawaban, maka setiap pusat pertanggungjawaban yang terdapat dalam perusahaan diberi kode sesuai dengan tingkat manajemen dalam struktur organisasi perusahaan. Pada Kode tersebut merupakan kode organisasi (organisation code) dengan struktur organisasi kode, seperti yang dikendalikan oleh Mulyadi (2003 : 188), sebagai berikut :

(37)

a. Jenjang organisasi dibagi menjadi tiga tingkatan yang yaitu Direksi, tingkat departemen, dan tingkat bagian. Oleh karena itu jenjang organisasi diberi kode dengan memakai tiga angka, setiap posisi angka mencerminkan jenjang organisasi.

b. Angka ke satu menunjukkan jenjang direksi angka kedua menunjukkan jenjang departemen, sedangkan angka ketiga menunjukkan jenjang bagian.

C. Anggaran

1. Konsep Anggaran

Sebagai salah satu cara untuk mengendalikan biaya perusahaan agar mencapai sasaran/tujuan perusahaan adalah dengan menggunakan anggaran (budget), seperti kita ketahui bahwa semakin tajamnya persaingan, semakin perlunya pula perusahaan menentukan arah dan tujuannya, sehingga semakin pentingnya arti anggaran yang merupakan arah atau rencana yang sudah dibuat dalam sistimatika keuangan.

Untuk lebih jelasnya, berikut ini akan diberikan beberapa pengertian anggaran oleh Anthony, Dearden dan Bedford (2001 : 489), menyatakan bahwa anggaran adalah rencana manajemen,dengan anggaran bahwa penyusunan anggaran akan mengambil langkah-langkah positif untuk merealisasikan rencana yang telah disusun.

Kemudian Suaidi Arief (2003 : 149) menyatakan bahwa anggaran adalah pernyataan resmi oleh manajemen mengenai pendapatan, biaya dan transaksi keuangan lain dalam jangka waktu tertentu untuk perusahaan

(38)

yang menjadi tanggung jawabnya. Sedangkan Mulyadi (2003 : 488) menyatakan bahwa anggaran merupakan suatu rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif, yang diukur dalam satuan moneter standar dan satuan ukuran yang lain, yang mencakup jangka waktu satu tahun.

Anggaran merupakan suatu rencana kerja jangka pendek yang disusun berdasarkan rencana kegiatan jangka panjang yang ditetapkan dalam proses penyusunan program (programming).

Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat dikatakan bahwa anggaran merupakan suatu tehnik yang dipakai oleh manajemen untuk kegiatan perusahaan yang direncanakan pada masa sekarang tetapi pelaksanaannya pada jangka waktu tertentu pada masa yang akan datang.

Proses penyusunan anggaran memerlukan berbagai tahap sebagai berikut : 1. Penetapan sasaran oleh manajer atas

2. Pengajuan usulan aktivitas dan taksiran sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan aktivitas oleh manajer bawah.

3. Penelaahan oleh manajer atas terhadap usulan anggaran yang diajukan oleh manajer bawah.

Dengan demikian, proses penyusunan anggaran yang berhasil adalah yang dapat menjadikan setiap manajer dalam organisasi perusahaan memiliki persepsi yang jelas mengenai peran mereka masing-masing dalam mencapai sasaran anggaran. Adapun anggaran yang baik memiliki karakteristik sebagai berikut :

1. Anggaran disusun berdasarkan program

(39)

2. Anggaran disusun berdasarkan dengan karakteristik pada pusat Pertanggung jawaban yang dibentuk dalam organisasi perusahaan.

3. Anggaran berfungsi sebagai alat perencanaan dan pengendalian.

Untuk menghasilkan anggaran yang dapat berfungsi sebagai alat perencanaan dan sekaligus sebagai alat pengendalian maka penyusunan anggaran harus memenuhi syarat dikutif oleh Mulyadi (2003 : 512) sebagai berikut :

1. Partisipasi para manajer pusat pertanggungjawaban dalam proses penyusunan anggaran.

2. Organisasi anggaran

3. Penggunaan informasi akuntansi pertanggungjawaban sebagai alat pengirim peran dalam proses penyusunan anggaran dan sebagai pengukur kinerja manajer dalam pelaksanaan anggaran.

Informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan informasi yang penting dalam proses perencanaan serta pengendalian kegiatan organisasi, karena informasi tersebut menekankan hubungan antara informasi dengan manajer yang bertanggungjawab terhadap perencanaan dan realisasinya.

2. Jenis Anggaran

Dalam suatu perusahaan yang telah berjalan dengan baik dan mapan lazimnya diterapkan suatu anggaran dalam bentuk paket, artinya anggaran tersebut disusun dengan lengkap menyangkut rencana untuk

(40)

keseluruhan, sehingga meliputi anggaran untuk beberapa bagian perusahaan.

Menurut M Nafarin (2007 : 31), jenis-jenis anggaran dapat dilihat dari beberapa sudut pandang sebagai berikut:

1. Menurut dasar penyusunan, anggaran terdiri dari :

a. Anggaran variabel adalah anggaran yang disusun berdasarkan interval (kisar), kapasitas (aktivitas) tertentu dan pada intinya merupakan suatu seri anggaran yang dapat disesuaikan pada tingkat-tingkat aktivitas (kegiatan) yang berbeda.

b. Anggaran tetap adalah anggaran yang disusun berdasarkan suatu tingkat kapasitas tertentu.

2. Menurut cara penyusunan, anggaran terdiri dari :

a. Anggaran periodik adalah anggaran yang disusun untuk suatu periode tertentu, pada umumnya periodenya satu tahun yang disusun setiap akhir periode anggaran.

b. Anggaran kontinyu adalah anggaran yang dibuat untuk mengadakan perbaikan anggaran yang pernah dibuat misalnya tiap bulan diadakan perbaikan sehingga anggaran yang dibuat setahun mengalami perubahan.

3. Menurut jangka waktu, anggaran terdiri dari :

a. Anggaran jangka pendek (anggaran taktis) adalah anggaran yang dibuat dalam jangka waktu paling lama sampai satu tahun.

(41)

Anggaran untuk keperluan modal kerja merupakan anggaran jangka pendek.

b. Anggaran jangka panjang (anggaran strategis) adalah anggaran yang dibuat dengan jangka waktu lebih dari satu tahun.

Anggaran yang dibuat untuk keperluan investasi barang modal merupakan anggaran jangka panjang yang disebut anggaran modal (capital budget). Anggaran jangka panjang tidak harus berupa anggaran modal. Anggaran jangka panjang diperlukan sebagai dasar penyusunan anggaran jangka pendek.

4. Menurut bidangnya, anggaran terdiri dari:

a. Anggaran Operasional b. Anggaran Keuangan

Kedua anggaran ini bila digabungkan disebut anggaran induk (master budget). Anggaran induk adalah suatu jaringan kerja yang berisi berbagai macam anggaran yang terpisah namun saling berhubungan dan saling berkaitan satu sama lain. Anggaran induk yang mengkonsolidasikan rencana keseluruhan perusahaan untuk jangka pendek, biasanya disusun atas dasar tahunan. Anggaran tahunan dipecah lagi menjadi anggaran triwulan dan anggaran triwulan dipecah lagi menjadi anggaran-anggaran bulanan.

3. Fungsi Anggaran

Beberapa fungsi anggaran dalam manajemen organisasi sektor publik menurut Nordiawan (2006) dalam Junita (2012:5) antara lain

(42)

sebagai : alat perencanaan, pengendalian, kebijakan, politik, koordinasi dan komunikasi, penilai kinerja, serta motivasi.

a) Anggaran sebagai alat perencanaanDengan adanya anggaran, organisasi tahu apa yang harus dilakukan dan kearah mana kebijakan yang dibuat.

b) Anggaran sebagai alat pengendalian Dengan adanya anggaran organisasi sektor publik dapat menghindari adanya pengeluaran yang terlalu besar (overspending) atau adanya penggunaan dana yang tidak semestinya (misspending).

c) Anggaran sebagai alat kebijakan Melalui anggaran organisasi sektor publik dapat menentukan arah atas kebijakan tertentu. Contohnya adalah apa yang dilakukan pemerintah dalam hal kebijakan fiskal, apakah melakukan kebijakan fiskal ketat atau longgar dengan mengatur besarnya pengeluaran yang direncanakan.

d) Anggaran sebagai alat politik Dalam organisasi sektor publik, melalui anggaran dapat dilihat komitmen pengelola dalam melaksanakan program-program yang telah dijanjikan.

e) Anggaran sebagai alat koordinasi dan komunikasi Melalui dokumen anggaran yang komprehensif sebuah bagian atau unit kerja atau departemen yang merupakan suborganisasi dapat mengetahui apa yang harus dilakukan dan juga apa yang akan dilakukan oleh bagian/unit kerja lainnya.

(43)

f) Anggaran sebagai alat penilai kinerja Anggaran adalah suatu ukuran yang bisa menjadi patokan apakah suatu bagian/unit kerja telah memenuhi target baik berupa terlaksananya aktivitas maupun terpenuhinya efisiensi biaya.

g) Anggaran sebagai alat motivasi Anggaran dapat digunakan sebagai alat komunikasi dengan menjadikan nilai-nilai nominal yang tercantum sebagai target pencapaian. Dengan catatan anggaran akan menjadi alat motivasi yang baik jika memenuhi sifat “menantang tetapi masih mungkin untuk dicapai” (challenging but attainable atau demanding but achiveable). Maksudnya adalah suatu anggaran itu hendaknya tidak terlalu tinggi dan jangan terlalu rendah.

Adapun kegunaan pokok anggaran menurut M. Nafarin (2007 : 10), yaitu sebagai berikut:

1. Sebagai Pedoman Kerja

Anggaran berfungsi sebagai pedoman kerja dan memberikan arah sekaligus harus memberikan target-target yang harus dicapai oleh kegiatan-kegiatan perusahaan di waktu yang akan datang.

2. Sebagai Alat Pengkoordinasi Kerja

Anggaran berfungsi sebagai alat pengkoordinasi kerja agar semua bagian-bagian yang terdapat di dalam perusahaan harus dapat saling menunjang saling bekerja sama dengan manajemen untuk menuju sasaran yang telah ditetapkan, dengan demikian kelancaran jalannya perusahaan akan lebih terjamin.

(44)

3. Sebagai Alat Pengawasan Kerja

Anggaran berfungsi pula sebagai tolak ukur sebagai alat pembanding untuk menilai (evaluasi) realisasi kegiatan perusahaan nanti dengan membandingkan antara apa yang tertuang dalam anggaran dengan apa yang dicapai untuk realisasi kerja perusahaan, dapat dilihat apakah kerap sukses bekerja dan perbandingan tersebut dapat pula diketahui sebab-sebab penyimpangan antara anggaran dan realisasinya sehingga dapat diketahui kelemahan dan kekuatan yang dimiliki perusahaan. Hal ini berguna untuk menyusun rencana (budget) selanjutnya secara lebih matang dan lebih akurat.

4. Manfaat dan Kelemahan Anggaran

Menurut Tendi Haruman & Sri Rahayu (2007:8) keunggulan yang dapat diperoleh bila perusahaan menerapkan penyusunan anggaran yang baik, antara lain :

a. Hasil yang diharapkan dari suatu rencana tertentu diproyeksikan sebelum rencana tersebut dilaksanakan. Bagi manajemen, hasil proyeksi ini menciptakan peluang untuk memilih rencana yang paling menguntungkan untuk dilaksanakan.

b. Dalam menyusun anggaran, diperlukan anlisis yang sangat teliti terhadap setiap tindakan yang akan dilakukan. Analisis ini sangat bermanfaat bagi manajemen sekalipun ada pilihan untuk tidak melanjutkan keputusan tersebut.

(45)

c. Anggaran merupakan penelitian untuk kerja sehingga dapat dijadikan patokan untuk menilai baik buruknya suatu hasil yang diperoleh.

d. Anggaran memerlukan adanya dukungan organisasi yang baik sehingga setiap manajer mengetahui kekuasaan, kewenangan dan kewajibannya. Anggaran sekaligus berfungsi sebagai alat pengendalian pola kerja karyawan dalam melakukan suatu kegiatan.

e. Mengingat setiap manajer dan atau penyelia dilibatkan dalam penyusunan anggaran, maka memungkinkan terciptanya perasaan ikut berperan serta (sense of participation).

Di samping beberapa keunggulan tersebut di atas, terdapat pula beberapa kelamahan antara lain :

a. Karena anggaran disusun berdasarkan estimasi (permintaan efektif, kapasitas produksi dan lain-lain) maka terlaksananya dengan baik kegiatan-kegiatan tergantung pada ketepatan estimasi tersebut.

b. Anggaran hanya merupakan rencana dan rencana tersebut baru berhasil apabila dilaksanakan secara sungguh-sungguh.

c. Anggaran hanya merupakan suatu alat yang dipergunakan untuk membantu manajer dalam melaksanakan tugas-tugasnya, bukan menggantikannya.

d. Kondisi yang terjadi tidak selalu seratus persen sama dengan yang diramalkan sebelumnya, sebab itu anggaran perlu memiliki sifat yang luwes.

(46)

5. Anggaran sebagai Alat Perancanaan dan Pengendalian

Anggaran meupakan alat pengendalian manajemen untuk mencapai tujuan organisasi. Anggaran sektor publik dibuat untuk merencanakan tindakan apa yang akan dilakukan pemerintah, berapa biaya yang dibutuhkan dan berapa hasil yang diperoleh dari belanja pemerinta tersebut. Anggaran sebagai alat perencanaan digunakan untuk :

a. Merumuskan tujuan serta sasarn kebijakan agar sesuai dengan visi,misi dan sasaran yang telah ditetapkan

b. Merencanakan berbagai program dan kegiatan untuk mencapai tuuan organisasi serta merencanakan alternatif sumber pembiayaannya c. Mengalokasikan dana pada berbagai program dan kegiatan yang telah

disusun

d. Menetukan indikator kinerja dan tingkat pencapaian strategi

Sebagai alat pengendalian anggaran memberikan rencana detail atas pendapatan dan pengeluaran pemerintah agar pembelanjaan yang dilakukan dapat dipertanggungjawabkan kepada publik. Tanpa anggaran pemerintah tidak dapat mengendalikan pemborosan pengeluaran. Tidak berlebihan kalau dikatakan bahwa presiden, menteri, gubernur, bupati dan manajer publik lainnya dapat dikendalikan lewat anggaran. Anggaran sektor publik dapat digunakan untuk mengendalikan kekuasaan eksekutif.

Sebagai alat penengendali manajerial, anggaran digunakan untuk meyakinkan bahwa cv Ashar Utama masih mempunyai cukup uang untuk

(47)

memenuhi kewajibannya, selain itu juga digunakan sebagai pemberi informasi dan meyakinkan legislatif bahwa perusahaan bekrja secara efisien tanpa ada korupsi dan pemborosan.

Anggaran merupakan alat pengawasan atau pengendalian (Controling) M. Nafarin (2007 :30) menjelaskan bahwa pengendalian berarti mengevaluasi terhadap pelaksanaan pekerjaan dengan cara:

a. Membandingkan realisasi dengan rencana anggaran

b. Melakukan tindakan perbaikan bila dipandang perlu atau bila terdapat penyimpangan yang merugikan

Dari Penjelasan diatas disimpulkan bahwa anggaran dijadikan pegangan sebagai alat pengendalian manajemen yang bertannggungjawab menjalankan operasi untuk mengadakan penilaian dari hasil yang dicapainya

D. Pemeliharaan Aktiva Tetap

Satu faktor penunjang dalam industri adalah mesin-mesin produksi yang akan menentukan pada hasil produksi , mesin bekerja berdasarkan prinsip logis, rasional dan matematis yang akan berlangsung lama dalam setiap harinya. Semakin lama mesin tersebut dapat mengalami penurunan kinerja atau mengalami kelesuan. Disinilah pentingnya peran perawatan mesin.

Tujuan pemeliharaan mesin adalah untuk mempertahankan tingkat produktivitas yang berlangsung, jadi dengan adanya pemeliharaan (maintenance), maka fasilitas dan peralatan para industri diharapkan dapat

(48)

beroperasi sesuai dengan rencana dan tidak mengalami kerusakan selama digunakan untuk untuk proses produksi sebelum jangka waktu yang direncanakan.

Untuk menjalankan pemeliharaan dan perawatan pastinya dibutuhkan juga tambahan biaya dan tenaga, meskipun begitu, jika dihitung secara ekonomis biaya pemeliharaan tidak akan sebesar dengan biaya perbaikan yang dikeluarkan atau bahkan penggatian mesin yang baru. Ada banyak perusahaan yang menyediakan berbagai produk pemeliharaan mesin industri.

Salah satu perusahaan terkamuka di Indonesia sebagai penyedia produk Industrial Maintenance telah memberikan kontribusinya dalam berbagai industridi Indonesia. Ya, Libratama yang telah berkecimpung dalam bidang ini selama kurang lebih tiga puluh empat tahun.

1. Pengertian Aktiva Tetap

“Aktiva tetap adalah Aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dibangun lebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak di maksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempuyai masa lebih dari satu tahun” . ikatan Akuntan Indonesia. Standar Akuntansi Keuangan, Salemba Empat, Jakarta 2005.

Pengelompokan Aktiva Berwujud :

a. Aktiva yang umurnya tidak terbatas “ tanah, dll”.

b. Aktiva yang umurnya terbatas, namun jika habis bias diganti

“Bangunan, dll”.

(49)

c. Aktiva tetap yang umurnya terbatas, namun jika habis tidak dapat diganti.”SDA, dll”

2. Harga Perolehan AktivaTetap

Termasuk dalam harga perolehan aktiva adalah semua biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan aktiva sampai benar-benar siap digunakan untuk operasi perusahaan, contoh biaya angkut, biaya perbaikan tanah, dan biaya instalasi aktiva. Biaya yang tidak benar-benar diperlukan dalam perolehan aktiva sampai siap digunakan tidak termasuk dalam harga perolehan aktiva.contoh, biaya kesalahaninstalasi aktiva atau kerusakan selama proses instalasi. Biaya tersebut tidak dimasukkan dalam harga perolehan karena tidak meningkat.

3. Depresiasi

Aktiva yang tidak di pakai, berangsur-angsur kegunaanya akan berkurang atau kadaluarsa dalam memberikan kontribusi pada operasi perusahaan. Akibatnya harga perolehan dari aktiva tetap seperti, peralatan, bangunan dan lain-lain harus ditransfer manjadi biaya dengan cara sistematik selama masa pakaiyang diharapkan. Periode transfer menjadi biaya tersebut disebut depresiasi.

Depresiasi adalah Proses pengalokasian harga perolehan bukan proses penurunan penilaian harga pasar Aktiva tetap. Nilai buku aktiva tetap yang nampak dineraca tidak selalu samadengan nilai yang dapat direalisasikan dari penjualan aktiva tetap, aktiva tetap diperoleh dan digunakan untuk kegiatan usaha, bukan untuk dijual kembali.

(50)

Ada 3 faktor yang dipertimbangkan dalam menetapkan besarnya depresiasi aktiva tetap setiap periodenya,. Tiga faktor tersebut adalah:

1. Harga perolehan aktiva tetap 2. Taksiran masa manfaat 3. Taksiran nilai residu

Bila aktiva tetap tidak memiliki nilai residu maka harga perolehan aktiva tetapa akan dialokasikansecara marata pada taksiran masa manfaatnyasebagai biaya depresiasi. Masa manfaat dan nilai keduanya hanya merupakan taksiran, kadang-kadang penaksiran sulit dilakukan secara akurat, dan tidak ada aturan khusus dalam menentukanya.

E. Kerangka Pikir

Perusahaan industri CV. Hashar Utama bergerak dalam bidang industri, ruko dan rumah bertingkat yang dikelola dengan tenaga kerja yang berpengalaman didukung oleh sarana prasarana mendukung kerja yang berlokasi di Jalan Poros Limbung, Bontokaddopepe Kab. Gowa.

sebagai obyek penelitian. Untuk mengevaluasi laporan keuangan yang digunakan selama dalam proses produksi mulai dari laporan keuangan sampai dengan laporan pertanggungjawaban keuangan pihak pelaksanan.

CV. Hashar Utama dalam pengelolaannya dengan menggunakan dana bersumber dari intern dan ekstern, perusahaan ini setiap saat diadakan audit oleh intern sendiri untuk mengetahui metode pengelolaan keuangan yang diserahkan pada pimpinan perusahaan.

(51)

Adapun kerangka pemikiran yang telah diuraikan di atas, dapat digambarkan dalam bentuk skema, sebagai berikut:

Gambar 2.1 Kerangka Pikir

CV Ashar Utama

Pemeliharaan Aktiva Tetap

Pengendalian Biaya

Pertanggungjawaban keuangan

(52)

F. Hipotesis

Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka hipotesis yang diajukan, sebagai berikut : "Diduga bahwa, Perencanaan Pengendalian Biaya Pemeliharaan Aktiva Tetap pada CV. Hashar Utama sudah baik”

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Untuk memperoleh data yang dibutuhkan, maka penulis memilih perusahaan industri CV. Hashar Utama yang terletak di Jl. Poros Limbung Bontoka’dopepe Kab.Gowa

Pada waktu penelitian untuk memperoleh data, maka pengambilan data direncanakan kurang lebih dua bulan.

B. Metode Pengumpulan Data

Dalam proses pengumpulan data, penulis mengadakan studi kasus dan pengumpulan data melalui penelitian lapangan (field research) dan penelitian pustaka (library research), sebagai berikut :

(53)

1. Penelitian lapangan ( field research ), yaitu kegiatan penelitian lapangan, dimana penulis mencari data yang menjadi obyek penelitian, untuk itu penulis melakukan pengamatan setempat dan wawancara langsung dengan pimpinan serta beberapa karyawan perusahaan yang berkompeten dalam mengumpulkan data berupa laporan yang disajikan dan mengumpulkan informasi yang diperlukan.

2. Penelitian pustaka ( library research ), yaitu penulis mengumpulkan data yang berhubungan dengan teori tentang metode pencatatan penilaian persediaan barang dagangan pengendalian perluasan usaha dari buku literatur dan catatan perkuliahan. Disamping itu penulis mengumpulkan yang ada kaitannya dengan permasalahan yang akan dibahas dan dapat mendukung penulisan Proposal ini.

Disamping itu penulis mengumpulkan data yang ada kaitannya dengan permasalahan dengan melalui cara sebagai berikut :

a. Observasi

Tehnik observasi dilakukan dengan jalan mengadakan pengamatan secara langsung dalam proses kegiatan pengolahan data berkaitannya dengan kebutuhan informasi pada Perusahaan

b. Wawancara

Tehnik interview dilakukan dengan jalan wawancara secara langsung dengan Kepala bagian yang berhubungan dengan penelitian ini.

C. Jenis dan Sumber Data 1. Jenis Data

(54)

a. Data kualitatif, yaitu data yang diperoleh dari hasil perusahaan baik dalam bentuk informasi secara lisan maupun secara tertulis.

b. Data kuantitatif, yaitu data yang diperoleh dari perusahaan yang diteliti dalam bentuk angka-angka masih memerlukan pengelolaan kembali dan dapat digunakan untuk pembahasan lebih lanjut.

2. Sumber Data

a. Data primer, yaitu data yang diperoleh dengan cara mengadakan pengamatan langsung pada perusahaan konstruksi PT. Bima moriesyah Anugerah mengadakan wawancara langsung yang membidangi biaya dalam proses produksi khususnya mengenai Aktiva Tetap, yang ada kaitannya dengan penelitian ini.

b. Data sekunder, yaitu data yang berupa dokumen-dokumen dan laporan tertulis seperti struktur, jumlah pegawai dan informasi lainya yang ada kaitannya dengan masalah penelitian ini.

D. Populasi dan Sampel

Populasi penelitian adalah karyawan pada PT Hashar Utama Gowa yang berjumlah 50 orang. Dari 50 karyawan peneliti hanya mengambil 2 karyawan yang bidang kerjanya bersentuhan langsung dengan perencanaan dan pengendalian aktiva tetap yaitu marketing dan administrasi umum.

E. Defenisi Operasional

Adapun Defenisi Variabel yang di gunakan dalam pembahasan ini sebagai berikut:

(55)

1. Pengendalian adalah proses pemantauan (Controlling), penilaian dan pelaporan rencana atas pencapaian tujuan yang telah ditetapkan untuk tindakan korektif guna penyempurnaan lebih lanjut, serta proses pengaturan berbagai faktor dalam suatu perusahaan, agar pelaksana sesuai dengan ketetapan-ketetapan dalam rencana.

2. Pemeliharaan Biaya adalah kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan untuk mencegah timbulnya kerusakan-kerusakan yang tidak terduga dan menemukan kondisi atau keadaan yang dapat menyebabkan fasilitas produksi mengalami kerusakan pada waktu digunakan dalam proses produksi.

3. Aktiva tetap adalah aktiva (kekayaan) yang dimiliki perusahaan yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dibangun terlebih dahulu, sifatnya permanen dan digunakan dalam kegiatannormal perusahaan untuk jangka panjang serta mempunyai nilai cukup material, dimana memiliki karakteristik yang masa manfaatnya digunakan lebih dari satu tahun dan digunakan dalam kegiatan normal perusahaan.

F. Metode Analisis

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah “Analisis deskriktif kualitatif yaitu suatu prosedur penelitian yang menggunakan data deskriktif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan pelaku yang dapat diamati dimana dalam Metode pengolahan data adalah least squares method atau metode kuadrat terkecil untuk memisahkan biaya

(56)

variabel dan biaya tetap. Kemudian analisis data selanjutmya yaitu dengan menggunakan metode analisis tiga selisih.

(57)

43 A. Sejarah Perusahaan CV Hashar Utama

Berdirinya CV. Hashar Utama tidak bisa dilepaskan dari sosok H.Gading Awalnya CV. Hashar Utama ini berdiri pada tahun 1998 yang hanya menproduksi Tegel v.c yang berjalan selama lima tahun dimana sampai pada tahun 2003. masuk pada tahun 2004 perusahaan yang dulunya menproduksi tegel kini diganti dengan produksi Paving Blok yang berjalan sampai saat ini., namun usaha ini telah dialihkan ke anaknya yang bernama H. Ansar.

Berselang beberapa tahun tepatnya pada tahun 2004 mulai mengawali industri paving yang mulanya hanya bertempat di sekitar tempat tinggalnya yaitu di desa Je’netallasa kab. Gowa, namun sudah 5 tahun ini berpindah ke Jln. Poros Limbung Bontokaddo’pepe dimana lokasi yang ditempati sekarang jauh lebih baik dari yang sebelumnya, tidak mudah memang memproduksi produk paving yang masyarakat sekitar masih asing dengan paving. Selama kurang lebih dari satu tahun sejak di mulainya produksi paving sangat kurang yang terjual.

Tetapi keyakinan yang kuatlah yang membuatnya tetap bertahan perlahan perlahan memberitahu sekaligus memberi contoh apa kegunaan paving pada masyarakat sekitar. Sifat sabar dan keuletan tetap bertahan sehingga membuahkan hasil yang dapat dinikmati sampai sekarang ini.

Perkembangngan industry paving block memberikan dampak ekonomi tidak hanya dirasakan bagi keluarga, tetapi juga di rasakan oleh masyarakat dalam

Referensi

Dokumen terkait

Mereka adalah Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan Giri, Sunan Bonang, Sunan Dradjad, Sunan Kalijaga, Sunan Kudus, Sunan Muria, serta Sunan Gunung Jati.. Mereka tidak

Pusat Penginapan Wisatawan Backpacker Respon terhadap Iklim Mensyaratkan Adanya Atap Memaksimalkan Potensi Alam Tempat Tinggal Semantara Terhubung dengan

Dalam mediasi Hakim mediator akan melihat akar permasalahannya, contoh KDRT, si suami memukul istrinya, kalau yang menyebabkan dia memukul istrinya adalah karena

Koping maladaptif  +efisit  peraatan diri *angguan komunikasi verbal ?esiko gangguan nutrisi *angguan  pola tidur 9.. ?isiko menciderai diri  berhubungan dengan mania 7>) # Klien

Sesuai rekomendasi WHO tahun 2011, upaya penanggulangan anemia pada rematri dan WUS difokuskan pada kegiatan promosi dan pencegahan, yaitu peningkatan konsumsi

[r]

seksama, apakah pencilan itu merupakan kesalahan dalam pencatatan amatan atau pencilan tersebut muncul dari kombinasi keadaan yang tidak biasa. yang mungkin saja sangat penting

Judul Modul: Melakukan Kalibrasi Sensor / Tranducer Modul - Versi 2018 Halaman 11 dari 13 dilakukan dari hasil antara pembacaan sensor / transducer yang dikalibrasi dengan