• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF PENGELOLA MALL PUSAT GROSIR CILILITAN (PGC) DI ERA PANDEMI COVID-19 ( STUDI KASUS PSBB & PPKM ) SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF PENGELOLA MALL PUSAT GROSIR CILILITAN (PGC) DI ERA PANDEMI COVID-19 ( STUDI KASUS PSBB & PPKM ) SKRIPSI"

Copied!
79
0
0

Teks penuh

(1)

i

STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF PENGELOLA MALL PUSAT GROSIR CILILITAN (PGC) DI ERA PANDEMI COVID-19

( STUDI KASUS PSBB & PPKM )

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi

Program Studi Ilmu Komunikasi

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BISNIS

UNIVERSITAS TELKOM BANDUNG

2022

(2)

ii

STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF PENGELOLA MALL PUSAT GROSIR CILILITAN (PGC) DI ERA PANDEMI COVID-19

( STUDI KASUS PSBB & PPKM )

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi

Program Studi Ilmu Komunikasi

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BISNIS

UNIVERSITAS TELKOM BANDUNG

2022

(3)

iii

HALAMAN PERSETUJUAN

STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF PENGELOLA MALL PUSAT GROSIR CILILITAN (PGC) DI ERA PANDEMI COVID-19

(STUDI KASUS PSBB & PPKM)

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi

Program Studi Ilmu Komunikasi

ADAM BAMUNDITO 1502180156

Pembimbing,

Ratih Hasanah Sudradjat, S.Sos., M.Si., Ph.D NIP. 13780046

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BISNIS

UNIVERSITAS TELKOM BANDUNG

2022

(4)

iv

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

(5)

v

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wa ta'ala, karena berkat rahmat, karunia dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian dengan judul “Strategi komunikasi persuasif pengelola mall Pusat Grosir Cililitan (PGC) di era pandemi covid-19 (Studi Kasus PSBB & PPKM)”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat kelulusan untuk memperoleh gelar sarjana Ilmu Komunikasi pada Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Komunikasi dan Bisnis, Universitas Telkom

Selama proses pengerjaan dan penyelesaian skripsi ini penulis tidak lepas dari dukungan, bimbingan, bantuan, kritik, saran, dan motivasi yang sangat besar dari berbagai pihak. Oleh karena itu, Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada:

1. Prof. Dr Adiwijaya S.Si.,M.Si., selaku Rektor dan pimpinan tertinggi Universitas Telkom beserta jajarannya.

2. Ade Irma Susanty, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Komunikasi dan Bisnis, Universitas Telkom beserta jajarannya.

3. Idola Perdini Putri, Ph.D., selaku Kaprodi Ilmu Komunikasi Fakultas Komunikasi dan Bisnis, Universitas Telkom.

4. Ibu Ratih Hasanah Sudrajat, S.Sos., M.Si., selaku dosen pembimbing yang telah membimbing dengan sabar dan banyak memberikan kritik dan saran yang membangun dari awal penyusunan hingga selesainya skripsi ini dengan sebaik - baiknya.

5. Bapak Asaas Putra, S.Sos., M.I.Kom selaku dosen wali Kelas KM 42 yang telah memberikan arahan selama perkuliahan

6. Seluruh Bapak dan Ibu dosen pengajar Prodi S1 Ilmu Komunikasi yang telah memberikan ilmu yang berlimpah dan bermanfaat.

7. Orang tua yang selalu mendoakan dan mendukung penulis dalam menyusun skripsi ini.

8. Untuk teman-teman seperjuangan, Aca, Abil, Jijah, Fajrin, Galih, Fero dan teman - teman lainya yang membantu dan menemani penulis dalam hal akademik.

9. Teman - teman di kelas KM 42 MC-6 yang membantu dan mendukung penulis dalam menyusun skripsi ini.

(6)

vi

10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah memberikan dukungan semangat, motivasi, masukan, kritik, saran, dan bantuan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan membalas kebaikan semua pihak yang telah membantu dan memberikan motivasi kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata kesempurnaan, untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan.

Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.

Jakarta, Juli 2022

Adam Bramundito 1502180156

(7)

vii ABSTRAK

Komunikasi persuasif adalah komunikasi yang bertujuan untuk mempengaruhi pemikiran dan pendapat komunikannya sesuai dengan keinginan komunikator, proses dari komunikasi yang mengajak orang lain untuk mengubah sikap, keyakinan, dan pendapat sesuai dengan keinginan komunikatornya. Pusat Grosir Cililitan merupakan mall yang menggunakan tujuan dari komunikasi persuasif untuk memberikan informasi aturan-aturan yang menyesuaikan dengan aturan dari pemerintah selama adanya PSBB Lockdown dan PPKM. Penelitian ini berfokus pada bagimana strategi yang dilakukan oleh pihak PGC dalam menjalankan tujuan komunikasi persuasif selama adanya aturan baru dan adanya perubahan aturan selama PSBB Lockdown dan PPKM berlangsung. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dan teknik keabsahan data menggunakan metode triangulasi sumber data.

Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan studi dokumentasi.

Penelitian ini berfokus pada saat adanya PSBB Lockdown, PPKM dan bagaimana komunikasi persuasif yang dilakukan oleh pengelola PGC. Pada saat adanya PSBB Lockdown dan PPKM pengelola PGC melakukan pemberitahuan aturan baru dan perubahan aturan dengan memberikan surat edaran, melakukan kontrol keseluruh Gedung, bertemu langsung dengan tenant, dan melalui media yang dimiliki seperti Instagram dan Facebook. Cara pengelola PGC dalam memberikan informasi selama PSBB Lockdown dan PPKM berlangsung susah sesuai dengan tujun komunikasi persuasif.

Kata Kunci: Komunikasi Persuasif, Covid-19, PSBB, PPKM, Pusat Grosir Cililitan (PGC)

(8)

viii ABSTRACT

Persuasive communication is communication that aims to influence the thoughts and opinions of the communicator in accordance with the wishes of the communicator, the process of communication that invites others to change attitudes, beliefs, and opinions in accordance with the wishes of the communicator. The Cililitan Wholesale Center is a mall that uses the purpose of persuasive communication to provide information on regulations that comply with government regulations during the PSBB Lockdown and PPKM. This study focuses on how the strategy is carried out by the PGC in carrying out the purpose of persuasive communication during the new rules and changes to the rules during the PSBB Lockdown and PPKM. The method used in this research is a qualitative method and the data validity technique uses the triangulation method of data sources. Data collection was done by interview, observation, and documentation study.

This study focuses on the PSBB Lockdown, PPKM and how persuasive communication is carried out by PGC managers. At the time of the PSBB Lockdown and PPKM, the PGC manager made notification of new rules and changes to the rules by providing circulars, controlling the entire building, meeting directly with tenants, and through owned media such as Instagram and Facebook. The way the PGC manager provides information during the PSBB Lockdown and PPKM is difficult according to the purpose of persuasive communication.

Keywords: Communication persuasive, Covid-19, PSBB, PPKM, Pusat Grosir Cililitan (PGC)

(9)

ix DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Fokus Penelitian ... 7

1.3 Identifikasi Masalah ... 7

1.4 Tujuan Penelitian ... 8

1.5 Kegunaan Penelitian ... 8

1.6 Waktu dan Periode Penelitian ... 9

1.7 Sistematika Penulisan Tugas Akhir ... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 11

2.1 Komunikasi ... 11

2.1.1 Komunikasi Persuasif ... 13

2.1.2 Tujuan Komunikasi Persuasif ... 15

2.1.4 Faktor Komunikasi Persuasif ... 16

2.1.5 Proses Komunikasi Persuasif ... 17

2.1.6 Komunikasi Pemasaran... 17

2.2 Pusat Perbelanjaan / Mall ... 18

2.3 Pandemi Covid-19 ... 19

2.3.1Covid-19 ... 19

2.4 Penelitian Terdahulu ... 20

2.5 Kerangka Pemikiran ... 30

(10)

x

BAB III METODE PENELITIAN ... 31

3.1 Paradigma Penelitian ... 31

3.2 Subjek dan Objek Penelitian ... 32

3.3 Lokasi Penelitian ... 32

3.4 Unit Analisis Data ... 33

3.5 Informan Kunci ... 34

3.6 Pengumpulan Data Penelitian ... 35

3.7 Teknik Analisis Data ... 36

3.8 Teknik Keabsahan Data ... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 38

4.1 Karakteristik Informan ... 38

4.2 Hasil Wawancara ... 41

4.3 Hasil Penelitian & Pembahasan ... 50

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 56

5.1 Kesimpulan ... 56

5.2 Saran Akademis ... 56

5.3 Saran Praktis ... 56

DAFTAR PUSTAKA ... 57

LAMPIRAN ... 59

(11)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 Data Kasus Covid-19 di Indonesia ... 1

Gambar 1. 2 Pusat Grosir Cililitan ... 4

Gambar 1. 3 Informasi Penutupan Sementara PGC ... 5

Gambar 1. 4 Jam Operasional Pusat Grosir Cililitan ... 6

Gambar 2. 1 Proses Rasional ... 14

Gambar 3. 1 Mall Pusat Grosir Cililitan ... 32

Gambar 4. 1 Informan Kunci 1 ... 38

Gambar 4. 2 Informan Kunci 2 ... 39

Gambar 4. 3 Informan Tambahan 1 ... 39

Gambar 4. 4 Informan Tambahan 2 ... 40

Gambar 4. 5 Informan Ahli ... 40

Gambar 4. 6 Perbedaan PSBB dan PPKM ... 52

Gambar 4. 7 Poster Tutupnya Mall PGC ... 53

Gambar 4. 8 tenant membuka jasa service hp... 54

Gambar 4. 9 Protokol Kesehatan PGC ... 55

Gambar 4. 10 Vaksinasi di Pusat Grosir Cililitan ... 55

(12)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Literatur Skripsi ... 20

Tabel 2. 2 Literature Jurnal Nasional ... 23

Tabel 2. 3 Literature Jurnal Internasional ... 27

Tabel 3. 1 Unit Analisis Data Penelitian ... 33

(13)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. 1 Transcript Wawancara ... 59 Lampiran 1. 2 Ithenticate ... 65

(14)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Awal tahun 2020, masyarakat digemparkan dengan kemunculan virus corona yang berasal dari Wuhan. Virus ini kemudian mulai menyebar ke berbagai negara dan Indonesia menjadi salah satu negara yang penyebarannya meluas dengan sangat cepat dan salah satunya Ibu Kota Jakarta terkena dampaknya. Menurut data yang diambil dari official akun Twitter resmi Kemenkes RI, sejak munculnya pertama kali di Indonesia hingga 3 Januari 2022, ada sebanyak 4.263.433 orang yang terinveksi covid- 19.

Gambar 1. 1 Data Kasus Covid-19 di Indonesia Sumber: https://www.bps.go.id/publication

(Diakses pada Senin, 3 Januari 2022)

Coronavirus adalah suatu kelompok virus yang dapat menyebabkan penyakit pada hewan atau manusia. Beberapa jenis coronavirus diketahui menyebabkan infeksi saluran nafas pada manusia mulai dari batuk pilek hingga yang lebih serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Resiparoty Syndrome

(15)

2

(SARS). Coronavirus jenis baru yang ditemukan menyebabkan penyakit Covid-19 (WHO, 2021).

Adanya covid-19 ini, membuat Pemerintah di seluruh dunia harus mengambil sebuah tindakan untuk membatasi penyebaran Covid-19, yaitu memberlakukan Lockdown atau melarang seluruh negara atau kota-kota yang paling terdampak covid untuk memasuki wilayah perbatasan mereka. Hal ini dilakukan agar penyebaran covid- 19 dapat di tekan (Fotiadis et al., 2021). Pemerintah Daerah DKI Jakarta mengeluarkan peraturan Gubernur Nomor 33 tahun 2020 tentang pelaksanaan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) pada tanggal 10 April 2020 dinyatakan sebagai PSBB pertama di Indonesia. PSBB ini menjadikan kegiatan aktivitas di luar rumah sangat dibatasi, seperti pekerja kantoran menerapkan WHF (Work From Home), kegiatan pendidikan pun dilaksanakan secara online, restoran, mall, dan cafe tutup sementara agar mengurangi penyebaran Covid-19.

Keberadaan covid-19 ini tentunya menjadi masalah serius yang dihadapi terutama oleh Indonesia. Pasalnya tidak hanya sektor kesehatan yang menjadi masalah, namun pada masalah perekonomian juga. Permasalahan perekonomian ini disebabkan oleh penurunan aktivitas ekonomi masyarakat di era pandemi. Penurunan perekonomian ini tentunya berdampak pada sektor-sektor seperti pariwisata, industri, dan perdagangan, maupun pada sektor usaha seperti Mall. Peraturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sejak tanggal 10 april 2020 berdampak pada industri perbelanjaan, salah satu contohnya yaitu penutupan sementara pusat perbelanjaan atau mall. Penutupan pusat perbelanjaan atau mall mengakibatkan penurunan aktifitas masyarakat untuk melakukan pembelian kebutuhan, hal tersebut membuat penurunan penghasilan pada pelaku perdagangan.

Mall atau Pusat Perbelanjaan merupakan suatu arena yang memiliki arti tempat yang luas dalam suatu bangunan yang terdiri dari berbagai macam toko, baik supermarket, game online/timezone, toko buku, toko kaset, toko pakaian, kantin/cafe untuk nongkrong, toko ATK (alat tulis kantor), konter-konter elektronik dan didukung pula oleh satu atau lebih departement store yang dikelilingi oleh tempat parkir yang luas (Al-Hamdi, 2009: 51). Pusat perbelanjaan memainkan peran yang penting di sektor retail dan juga terus berkembang untuk menyatukan kebutuhan pelanggan, keinginan, gaya hidup, dan juga value (Telci, 2013). Hal ini yang mendorong pusat

(16)

3

perbelanjaan saat ini masih menjadi salah satu destinasi utama bagi masyarakat walaupun customer dapat memenuhi kebutuhannya melalui online.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Pusat perbelanjaan di Jakarta pada tahun 2018 berjumlah 650 yang setara dengan 3.69% dari total pusat perdagangan yang ada di Indonesia.

Grafik 1.1 Pusat Perbelanjaan Menurut Provinsi Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) 2019

Berdasarkan Gambar 1.1, dapat diketahui bahwa Jakarta Timur merupakan kota dengan urutan ke-3 dengan pusat perbelanjaan terbanyak di Indonesia yang sama dengan Jakarta Utara. Sebagai Ibu Kota Indonesia, Jakarta Timur menyumbang angka yang cukup besar terhadap jumlah pusat perbelanjaan di DKI Jakarta yaitu sebesar 16 pusat perbelanjaan yang masih beroperasi dan beberapa yang masih dalam proses pembangunan. Dengan adanya pandemic covid-19 di Indonesia pada Maret 2020, Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) mengatakan dalam Katadata.co.id (2020) mencatat hanya 80% jumlah gerai retail yang kembali beroperasi disebabkan minimnya jumlah pengunjung yang berbelanja di pusat perbelanjaan atau mall.

Selain itu, prediksi akan matinya pusat perbelanjaan dimasa depan menjadi masalah besar bagi para pihak terkait seperti developer untuk mencari jalan keluar guna mempertahankan industri mal dimasa depan. Menurut Green Street Advisors

0 5 10 15 20 25 30

Jakarta Selatan Jakarta Pusat Jakarta Timur Jakarta Utara Jakarta Barat

27 21

16 16 15

Pusat Perbelanjaan Di DKI Jakarta

Pusat Perbelanjaan

(17)

4

‘’Lebih dari 50% dari department store di mal-mal Amerika akan tutup permanen pada akhir 2021’’ (Thomas, 2020). Hal tersebut juga terjadi pada beberapa tahun terakhir di Indonesia oleh beberapa department store yang tutup seperti yang terjadi pada Giant dan Matahari. Dampak pandemi mengakibatkan gerai ritel modern bertumbangan.

Pusat Grosir Cililitan (PGC) merupakan pusat perdagangan dan perbelanjaan terbesar di Jakarta Timur yang berdiri pada 30 April 2004. Sejak Januari 2007, PGC telah menjadi pusat perbelanjaan pertama yang tersambung dengan halte Transjakarta Cililitan. Halte busway bisa diakses melalui tangga dari lantai 2 PGC menuju jembatan penyeberangan yang sudah tersambung dengan tangga. Pada tahun 2009, PGC menjadi pusat perbelanjaan pertama yang mempunyai halte busway yang berada di dalam gedung. Selain dilalui oleh Transjakarta, PGC juga dilalui oleh Bus Kopaja, Bus Sekolah, Mikrolet, dan banyak kendaraan umum lainnya karena PGC berada di perempatan lampu merah Clilitan. Di dekat PGC juga terdapat terminal Trans Halim yang melayani anda untuk pergi ke Bandara Halim Perdana kusuma maupun ke daerah sekitar bandara dan ada juga bus Agra Mas Bandara yang melayani anda untuk pergi ke Bandara Soekarno-Hatta.

Gambar 1. 2 Pusat Grosir Cililitan Sumber: Website PGC

Kondisi pandemi covid-19 dan kebijakan-kebijakan yang ada seperti PSBB/Lockdown, new normal, PSBB transisi, PPKM, dan PPKM level membuat kondisi perdagangan atau mall sangat tidak stabil. Adanya penutupan mall atau pasar,

(18)

5

pembatasan jam operasional, vaksinasi, dan lain-lain membuat terbatasnya aktivitas yang berada di dalam mall. Dalam hal ini, Pusat Grosir Cililitan (PGC) melakukan penutupan sementara mulai 15 April hingga Juni 2020 guna mematuhi peraturan pemerintah dan hanya dapat menyediakan sejumlah tenant yang menjual kebutuhan dasar seperti kategori food & bevereges, bank, dan farmasi melalui layanan pesan antar sedangkan bagi kategori beauty & health dan entarteiment harus ditutup sementara.

Gambar 1. 3 Informasi Penutupan Sementara PGC Sumber: Instagram PGC

(19)

6

Penutupan sementara Pusat Grosir Cililitan, tentunya menghambat operasional para tenant di tengah pandemi Covid-19. Hal tersebut terjadi hingga Juni 2020, saat Pusat Grosir Cililitan kembali dibuka dengan menerapkan kebijakan dan peraturan baru seperti pembatasan jumlah pengunjung dan waktu operasional tenant. Pusat Grosir Cililitan dengan menerapkan peraturan baru seperti membatasi jumlah pengunjung mall sebanyak 50% dan mengurangi waktu operasional setiap tenant.

Gambar 1. 4 Jam Operasional Pusat Grosir Cililitan Sumber: Instagram PGC

Adanya kebijakan dan peraturan tersebut menyebabkan para tenant mengalami krisis berupa penurunan sales karena keterbatasan waktu dalam menjangkau customer.

Hingga membuat sejumlah tenant di Pusat Grosir Cililitan yang terdiri dari kategori food & beverages, beauty & health, dan entertainment memilih untuk tutup. Dilansir dari Okezone.com, Menurut Ellen Hidayat selaku Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) DPD DKI Jakarta menjelaskan bahwa ketika suatu bisnis sudah memutuskan untuk tutup, maka akan sulit untuk meningkatkan traffic-nya customer maupun sales-nya (Herman, 2020).

Kesulitan yang dialami tenant di tengah pandemi Covid-19 dalam menjalankan kegiatan bisnisnya menimbulkan sejumlah keluhan. Dalam hal ini, peran Management PGC sebagai Pengelola, diperlukan sebagai pihak yang mengetahui dan memahami

(20)

7

kebutuhan setiap tenant untuk menyesuaikan kualitas pelayanannya sehingga dapat mengurangi kerugian para tenant. Oleh karena itu, pihak Managemen Pengelola PGC sangat memperhatikan protokol yang harus dilakukan sesuai dengan arahan Pemerintah, seperti mengadakan wajib menggunakan masker; menjaga jarak 1-2 meter; adanya tempat untuk cuci tangan; pembatasan jam operasional; mengadakan vaksinasi gratis; mengadakan praktik PCR dan antigen; dan lain-lain.

Dapat dilihat bahwa peran Management Pengelola PGC dalam situasi krisis sangat penting, dikarenakan pada setiap permasalahan yang dialami oleh para tenant akan menjadi tanggungjawab utama dari Management Pengelola PGC sebagai pihak yang memiliki hubungan lebih erat dengan tenant. Oleh karena itu, dibutuhkan strategi oleh Management Pengelola PGC yang dapat membantu mempertahankan bisnis tenant di tengah pandemi Covid-19.

Berdasarkan penjelasan terkait diperlukannya peran Management Pengelola PGC pada situasi krisis Covid-19 di Pusat Grosir Cililitan menjadi suatu pembelajaran yang sangat penting, maka peneliti tertarik untuk meneliti Strategi Komunikasi Persuasif Pengelola Mall Pusat Grosir Cililitan (PGC) di Era Pandemi Covid-19.

1.2 Fokus Penelitian

Fokus penelitian ini adalah Bagaimana Strategi Komunikasi Presuasif Pusat Grosir Cililitan (PGC) di Era Pandemi Covid-19 dengan kasus-kasus yang ada hingga saat ini, seperti PSBB, PPKM, dan cara menarik tenant dalam persewaan kios yang ada di PGC.

1.3 Identifikasi Masalah

1. Bagaimana strategi komunikasi presuasif yang dilakukan oleh PGC dalam menghadapi kebijakan PSBB pada tahun 2020 (penggunaan masker, cuci tangan & Social Distancing)

2. Bagaimana strategi komunikasi presuasif yang dilakukan oleh PGC dalam menghadapi kebijakan PPKM pada tahun 2021 (penggunaan masker, cuci tangan, dan setelah vaksinasi)

(21)

8 1.4 Tujuan Penelitian

1. Mengetahui strategi komunikasi presuasif yang dilakukan oleh PGC dalam menghadapi kebijakan PSBB pada tahun 2020

2. Mengetahui strategi komunikasi presuasif yang dilakukan oleh PGC dalam menghadapi kebijakan PPKM pada tahun 2021

1.5 Kegunaan Penelitian

1. Manfaat Akademis

Penelitian ini dapat manjadi referensi bagi para mahasiswa Ilmu Komunikasi untuk memperdalam ilmu tentang Komunikasi presuasif, khususnya Komunikasi Management dalam mengelola perusahaan saat Covid- 19 atau kasus tertentu.

2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis dari penelitian ini adalah peneliti dapat mengetahui secara langsung kegiatan Komunikasi presuasif Management yang dilakukan oleh Pengelola dalam perusahaan besar atau Pusat Grosir Cililitan (PGC).

Bagaimana Pengelola Mall melakukan komunikasi saat adanya kasus-kasus seperti PSBB dan PPKM yang ditentukan oleh Pemerintah. Peneliti dapat mengetahui manfaat dari Strategi Komunikasi presuasif yang dilakukan oleh pihak management mall.

(22)

9 1.6 Waktu dan Periode Penelitian

Penelitian ini mulai dilakukan di Jakarta pada bulan November 2021. Dalam melakukan proses penelitian, peneliti melakukan penelitian strategi komunikasi presuasif yang di lakukan di kantor pengelola Mall PGC (Pusat Grasir Cililitan) . Proses Penelitian ini dilakukan selama 6 bulan dari bulan Januari 2022 sampai dengan Juli 2022 .

1.7 Sistematika Penulisan Tugas Akhir

Sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini merupakan gambaran umum, ringkas, dan akurat tentang substansi penelitian. Berikut ini adalah beberapa topik yang dibahas dalam bab ini : Gambaran Penelitian, Latar Belakang, Rumusan Masalah, Pertanyaan Penelitian, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Sistematika Penulisan Tugas Akhir.

BAB II TINJAUAN PERPUSTAKAAN

Bab ini berisi teori-teori dari umum ke khusus, disertai dengan penelitian sebelumnya dan diikuti dengan kerangka penelitian yang diakhiri dengan hipotesis jika diperlukan.

BAB III METODE PENELITIAN

Pendekatan, metode, dan strategi yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis temuan yang menjawab masalah penelitian dijelaskan dalam bab ini dengan metode kualitatif dengan cara memahami objek yang diteliti menurut perspektif peneliti. Metode ini bertujuan untuk memahami dan menafsirkan makna dari suatu fakta, gejala atau realita dalam situasi tertentu. Peristiwa tersebut kemudian ditelusuri tidak hanya pada pandangan permukaannya saja, tapi secara mendalam.

kemudian diidentifikasi dengan teori yang sesuai. Setelah itu, pemahaman pada satu atau lebihnya masalah atau fenomena akhirnya bisa dikembangkan..

(23)

10

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian dan pembahasan diuraikan secara sistematis sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian serta disajikan dalam sub judul tersendiri. Bab ini berisi dua bagian: bagian pertama menyajikan hasil penelitian dan bagian kedua menyajikan pembahasan atau analisis hasil penelitian. Setiap aspek pembahasan harus diawali dengan hasil analisis data, kemudian diinterpretasikan dan dilanjutkan dengan penarikan kesimpulan. Dalam pembahasan sebaiknya dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya atau landasan teori yang relevan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan merupakan jawaban dari pertanyaan penelitian, kemudian menjadi saran terkait dengan manfaat penelitian.

(24)

11 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Komunikasi

Komunikasi telah didefinisikan oleh banyak pemikir dan pakar komunikasi sesuai dengan pendekatannya. Istilah komunikasi berasal dari kata common dalam bahasa inggris atau communis dalam bahasa latin. Keduanya berarti bersamaan. Berkomunikasi merupakan kegiatan bersama antara dua orang untuk berbagi informasi, ide, keputusan tentang sesuatu. Dalam proses berbagi informasi terdapat tiga unsur pokok, yaitu komunikator, pesan dan komunikan.

Secara umum bisa dipahami bahwa komunikasi adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan dalam bentuk verbal maupun non-verbal yang disertai pemaknaan terhadap pesan yang dikirim.

Menurut Schiffman dan Kanuk dalam Sudaryono (2004:168), komunikasi adalah the transmission of a message from a sender to a receiver via a medium of transmission. Artinya, komunikasi adalah transmisi sebuah pesan dari pengirim ke penerima melalui medium transmisi. Dalam proses komunikasi terdapat beberapa unsur komunikasi yang terlibat, yaitu pengirim pesan (sender), pesan (message), medium atau saluran pesan (channel), dan penerima pesan (receiver) yang dalam hal ini adalah konsumen atau pengunjung. Selain itu, hal yang paling penting yang juga harus ada adalah proses umpan balil (feedback).

Dari definisi komunikasi yang dijelaskan di atas dapat disimpulkan bahwa unsur- unsur komunikasi adalah sebagai berikut (Sopiah & Sangaji dalam Sudaryono, 2013:169):

a. Pengirim Pesan (sender)

Proses awal komunikasi berasal dari pihak yang berkepentingan untuk membangun komunikasi. Komunikasi bisa dilakukan secara perorangan atau kelompok, baik oleh produsen maupun konsumen, dan bisa juga melalui organisasi perusahaan. Agar proses komunikasi ini berjalan dengan baik, produsen atau perusahaan harus mampu mendesain komunikasi itu agar mudah diterima dan dipahami konsumen.

(25)

12 b. Penerima Pesan (receiver)

Dalam dunia pemasaran, sasaran utamanya adalah konsumen (constumer- oriented). Aliran komunikasi yang disalurkan dari pengirim pesan atau produsen ke konsumen harus dibangun secara rasional dan mudah dipahami. Oleh karena itu, karakteristik audiensi dan segmen pasar harus dipahami secara detail agar komunikasi yang dibangun bisa berjalan secara efektif.

c. Saluran Pesan (channel)

Salah satu unsur penting dalam membangun komunikasi pemasaran adalah ketepatan penggunaan saluran komunikasi. Pemahaman ketepatan pemanfaatan saluran komunikasi ini adalah sejauh mana saluran yang digunakan itu efektif bagi konsumen atau penerima pesan dan di sisi lain tetap efetif dari sisi biaya.

d. Pesan (message)

Dalam dunia komunikasi dikenal beberapa jenis pesan, yaitu:

1. Pesan verbal, yaitu pesan yang disampaikan dengan wicara langsung kepada pihak penerima pesan atau konsumen, tidak melalui media.

Pesan verbal ini dapat dilihat dalam promosi produk secara langsung kepada pembeli.

2. Pesan non-verbal, yaitu pesan yang disampaikan secara tidak langsung kepada pihak penerima pesan atau konsumen. Model pesan ini sudah menggunakan media seperti televisi, radio, brosur, pamphlet, dan sebagainya.

e. Umpan Balik (feedback)

Umpan balik proses penyampaian pesan merupakan isyarat apakah proses pesan itu telah sampai secara sukses atau belum. Indikator untuk mengukur berhasil tidaknya suatu promosi adalah omzet penjualan produk atau banyaknya tanggapan yang masuk ke perusahaan untuk menanyakan produk tersebut.

Komunikasi merupakan salah satu kebutuhan manusia, hampir seluruh kegiatan yang manusia lakukan melibatkan komunikasi didalamnya. Peneliti menggunakan komunikasi pada penelitian kali ini dengan alasan bahwa dalam melakukan strategi komunikasi pemasaran, hal yang penting untuk dilakukan

(26)

13

adalah bagaimana strategi dari sebuah mall yang diterapkan oleh pihak marketing (sebagai sender) dari Pusat Grosir Cililitan dapat sampai kepada tenant (sebagai receiver). Pihak marketing kemudian melakukan berbagai kegiatan marketing sebagai channel untuk menyampaikan message dengan tujuan untuk memasarkan Pusat Grosir Cililitan. Melalui komunikasi yang dilakukan kepada para tenant, pihak Pusat Grosir Cililitan kemudian mengharapkan feedback yang baik dari para tenant baik secara langsung maupun tidak langsung.

2.1.1 Komunikasi Persuasif

Untuk mengawali tentang definisi komunikasi persuasif, maka perlu di ketahui bahwa ada 3 jenis pola komunikasi Menurut Burgon dan Huffner yaitu

a. Komunikasi asertif yaitu kemampuan komunikasi yang mampu menyampaikan pendapat secara lugas kepada orang lain (komunikan) namun tidak melukai atau menyinggung secara verbal maupun non verbal (tidak ada agresi verbal dan non verbal).

b. Komunikasi pasif yaitu pola komunikasi yang tidak mempunyai umpan balik yang maksimal sehingga proses komunikasi sering kali tidak efektif.

c. Komunikasi agresi yaitu pola komunikasi yang menguatarakan pendapat/informasi atau pesan secara lugas namun terdapat agresi verbal dan non verbal.

Menurut Ronald dan Karl, komunikasi persuasif merupakan suatu proses komunikasi yang padat, dimana individu atau kelompok menunjukan pesan, sengaja atau tidak sengaja dengan cara verbal dan nonverbal untuk memperoleh suatu respons yang khusus dari individu maupun group (Littlejohn dan Foss, 2009:12).

Secara spesifik pada komunikasi persuasif, maka Burgon dan huffner meringkas beberapa pendapat dari beberapa ahli mengenai definisi komunikasi persuasif sebagai berikut: Pertama, Proses komunikasi yang bertujuan mempengaruhi pemikiran dan pendapat orang lain agar menyesuaikan pendapat dan keinginan komunikator. Kedua, Proses Komunikasi yang mengajak dan membujuk orang lain dengan tujuan mengubah sikap, keyakinan dan pendapat sesuai keinginan komunikator tanpa adanya unsur paksaan.

(27)

14

Dalam prosesnya, persuasi dapat dilakukan baik secara rasional maupun emosional. Dengan rasional, komponen kognitif pada diri seseorang dapat dipengaruhi. Aspek-aspek yang dipengaruhi dapat berupa ide ataupun konsep sehingga dapat berbentuk keyakinan (belief) pada orang lain (Mar’at, 1982).

Secara skematik, proses secara rasional dapat digambarkan sebagai berikut.

Gambar 2.1 Proses Rasional

Sumber: Mar’at, 1982

Persuasi yang dilakukan secara emosional biasanya menyentuk aspek afeksi, yaitu hal yang berkaitan dengan kehidupan emosional seseorang. Dengan cara ini, aspek simpati dan empati seseorang dapat digugah sehingga muncul proses eenang pada diri seseorang yang di peruasi (the liking process) (mar’at, 1982). Secara skematik, proses persuasi secara emosional dapat digambarkan sebagai berikut.

Sumer: Mar’at, 1982

Dari beberapa definisi komunikasi persuasif yang di kemukakan oleh para ahli, tampak bahwa komunikasi persuasif merupakan proses komunikasi yang bertujuan untuk mempengaruhi sikap, pendapat dan perilaku seseorang baik secara verbal maupun non verbal.

Perhatian Mengerti Menerima Keyakinan

Perhatian Empati Menerima Minat

(28)

15 2.1.2 Tujuan Komunikasi Persuasif

Tujuan dari komunikasi persuaif adalah perubahan sikap dan pendapat.

Menubah pendapat berkaitan dengan aspek kognitif, yaitu yang berkaitan dengan aspek kepercayaan (belief), ide dan konsep. Dalam proses mengubah pendapat, terdapat terjadinya perubahan pemikiran pada diri audiens. Audiens menjadi tahu bahwa pendapatnya keliru dan perlu diperbaiki. Dalm hal ini, intelektual akan menjadi meningkat.

Sedangkan dalam mengubah sikap berkaitan dengan aspek afektif. Aspek ini mencakup dalam kehidupan emosional audiens. Sehingga tujuan komunikasi persuasif dalam perubahan sikap ini adalah menggerakkan hati, menimbulkan perasaan tertentu, menyenangi, dan menyetujui terhadap ide yang dikemukakan.

Tujuan komunikasi persuasif adalah untuk memengaruhi sikap, nilai-nilai, pendapat, dan perilaku seseorang. Maka, kunci utama dari komunikasi persuasif adalah untuk mempengaruhi sesorang sesuai dengan tujuan dari komunikator.

2.1.3 Sifat-Sifat Komunikasi Persuasif

Dalam melakukan komunikasi, komunikator harus mengetahui komunikasi apa yang tepat untuk menyampaikannya. Maka, komunikator dapat memilih komunikasi berdasarkan sifatnya, yaitu

1. Komunikasi Verbal

Komunikasi verbal adalah komunikasi yang digunakan oleh komunikator dengan menggunakan satu kata atau lebih (Mulyana, 2014). Maka, komunikasi verbal dapat dikatakan sebagai komunikasi dengan menggunakan lisan atau tulisan. Dalam menyampaikan komunikasinya, komunikator wajib untuk mengetahui latar belakang dari komunikannya karena penggunaan bahasa yang digunakan dapat diartikan berbeda menyesuaikan dengan latar belakang dari komunikannya.

2. Komunikasi Non-Verbal

Komunikasi non-verbal adalah isyarat yang tidak menggunakan bahasa (Mulyana, 2014). Maka, komunikasi non-verbal mencakup tindakan seseorang baik secara langsung maupun tidak langsung. Isyarat non-verbal tidak memiliki arti yang sama setiap individu karena bedanya budaya dan kebiasaan isyarat yang digunakan setiap orang. Namun, komunikasi non-

(29)

16

verbal sangat berpengaruh dalam menyampaikan informasi atau melakukan komunikasi.

3. Komunikasi Tatap Muka

Komunikasi tatap muka adalah komunikasi yang dilakukan dengan komunikator dan komunikannya bertermu secara langsung (Effendy, 2015).

4. Komunikasi Bermedia

Komunikasi bermedia adalah komunikasi yang menggunakan saluran atau jaringan untuk mengirim pesan kepada komunikannya. Komunikasi bermedia juga dapat disebut sebagai komunikasi tidak langsung karena komunikator dan komunikannya tidak bertemu secara langsung dan tidak mendapatkan respon secara langsung.

2.1.4 Faktor Komunikasi Persuasif

Komunikasi persuasif bertujuan untuk mengubah atau menguatkan sikap dan perilaku sehingga dari pendapat, fakta, dan himbauan motivasi harus membentuk sifat dalam memperkuat tujuan dari komunikasi persuasif. Dalam buku Cangara (2017:217), terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi keefektivan komunikasi persuasif, yaitu

a. Kejelasan tujuan

Tujuan dari komunikasi persuasif adalah mengubah pendapat, sikap, atau perilaku kepada sasaran persuasif atau komunikan. Tujuan tersebut bertujuan mengubah persuader atau komunikan, maka proses dari pada persuasif harus melalui kaitan dengan aspek afektif.

b. Memilih strategi-strategi komunikasi yang tepat

Strategi komunikasi persuasif adalah campuran antara merencanakan komunikasi persuasif dengan manajemen komunikasi. Perlu dicermati untuk menentukan strategi seperti apa sasaran dari persuasif, waktu dan tempat pelaksanaan komunikasi persuasif, apa yang disampaikan, dan mengapa pesan tersebut harus disampaikan.

c. Memikirkan secara cermat sasaran komunikasi

Dalam berbagai keberagaman yang cukup kompleks persuasif harus memiliki sasaran yang sesuai. Keragaman tersebut dilihat pada jenis kelamin, karakteristik demografis, level pekerjaan, gaya hidup hingga suku bangsa.

(30)

17

Sehingga untuk melakukan komunikasi persuasif adanya pembelajaran mengenai komunikan setelah itu menelusuri aspek dari keragaman terlebih dahulu. Agar mudah mengatasi penyampaian pesan persuasif kepada komunikan.

2.1.5 Proses Komunikasi Persuasif

Menurut Soemirat (2017), untuk memahami proses komunikasi persuasif secara sederhana, dimulai dengan bagaimana sumber memahami pesan dan menggambarkan laju internal dalam tahap paralel secara kasar untuk A dan B sebagai berikut:

a. Tahap pemahaman

A sebagai pengirim pesan, menyeleksi berbagai alternatif pilian dari pikiran dan perasaannya untuk disampaikan.

b. Tahap Encoding

Dalam tahap ini pesan dibentuk seccara linguistik lalu dipindahkan ke dalam stimulus fisikal yang dapat berjalan melalui ruang.

c. Tahap Decoding

B sebagai penerima pesan, memindahkan kembali stimulus fisikal ke dalam bentuk-bentuk yang disepakati secara semantik.

d. Tahap Evaluasi

B sebagai penerima pesan, memperoleh beberapa ketidakcocokan antara pesan yang ia terima dengan apa yang ia pikirkan dan rasakan.

2.1.6 Komunikasi Pemasaran

Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu- individu dan kelompok-kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan dan saling mempertukarkan produk dan jasa serta nilai antara seseorang dengan yang lainnya (Rahayu, 2017). Tujuan dari pemasaan adalah manarik pelanggan baru dengan menciptakan suatu produk yang sesuai dengan keinginan konsumen, menjanjikan nilai superior, menetapkan harga menarik, mendistribusikan produk dengan mudah, mempromosikan secara efektif serta mempertahankan pelanggan yang sudah ada dengan tetap memegang prinsip kepuasan pelanggan. Dasar pemikiran pemasaran dimulai dengan adanya

(31)

18

kebutuhan (needs), keinginan (wants), dan permintaan (demands); produk (barang, jasa, gagasan); nilai, biaya dan kepuasan; pertukaran dan transaksi;

hubungan dan jaringan; pasar; penjual dan pembeli.

Komunikasi pemasaran (marketing communication) adalah sarana dimana perusahaan berusaha menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung tentang produk dan merek yang dijual (Anang, 2020). Kata “Komunikasi Pemasaran” memiliki dua unsur pokok, yaitu

1. Komunikasi adalah proses dimana pemikiran dan pemahaman disampaikan antar individu atau antar organisasi dengan individu. Komunikasi sebagai proses penyampaian pesan yang merupakan gagasan atau informasi pengirim melalui suatu media kepada penerima agar mampu memahami maksud pengirim.

2. Pemasaran adalah sekumpulan kegiatan dimana perusahaan atau organisasi lainnya mentransfer nilai-nilai (pertukaran) tentang informasi produk, jasa dan ide antara mereka dengan pelanggannya.

Dari dua pengertian kata tersebut dapat disimpulkan, menurut Kotler dan Keller (2012) menyatakan bahwa “Marketing communication are means by which firms attempt to inform, persuade, and remind consumer - directly or indirectly - about the products and brands they sell”. Artinya komunikasi Pemasaran (marketing communication) adalah sarana dimana perusahaan berusaha menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung tentang produk dan merek yang dijual.

2.2 Pusat Perbelanjaan / Mall

Pusat perbelanjaan (Shopping Centre) merupakan tempat perdagangan eceran atau retail yang lokasinya digabung dalam satu bangunan atau komplek.

Hal ini dapat dilihat pada definisi pusat perbelanjaan dibawah ini. Menurut Jeffrey D. Fisher, Robert, Martin dan Paige Mosbaugh, definisi pusat perbelanjaan adalah sebuah bangunan yang terdiri dari beberapa toko eceran, yang umumnya dengan satu atau lebih tokoserba ada, toko grosir dan tempat parkir. (1991:121).

(32)

19 2.3 Pandemi Covid-19

Pandemi merupakan suatu wabah penyakit yang terjadi secara luas di seluruh dunia. Wabah penyakit yang dapat dikatakan sebagai pandemi adalah penyakit menular dan memiliki garis infeksi yang berkelanjutan. World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa Pandemi merupakan penyebaran penyakit skala global dan terjadi diseluruh dunia. Pandemi memiliki level yang lebih tinggi dibandingkan dengan epidemi atau keadaan ketika suatu penyakit menyebar dengan cepat di antara banyak orang dan dalam jumlah lebih banyak dibanding yang normal terjadi.

2.3.1 Covid-19

Covid-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis coronavirus yang baru ditemukan. Virus baru dan penyakit yang disebabkannya ini tidak dikenal sebelum mulainya wabah di Wuhan, Tiongkok, bulan Desember 2019. Covid-19 ini sekarang menjadi sebuah pandemi yang terjadi di banyak negara di seluruh dunia.

Covid-19 yang juga dikenal sebagai virus corona oleh masyarakat merupakan virus yang menyerang sistem pernafasan. Coronavirus dapat menyebabkan penyakit pernafasan dan kematian akibat pneumonia akut. Ini adalah jenis virus baru yang dapat menyebar ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, termasuk bayi, anak-anak, dewasa, dan lanjut usia. Virus ini bernama Covid-19 yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China pada Desember 2019. Virus ini menyebar dengan cepat dan menyebar di belahan China lainnya bahkan di banyak negara termasuk Indonesia (Sarmigi, 2020).

Covid-19 merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh sindrom pernapasan akut coronavirus 2 (severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 atau SARS-CoV-2). Virus ini merupakan keluarga besar Coronavirus yang dapat menyerang hewan. Ketika menyerang manusia, Coronavirus biasanya menyebabkan penyakit infeksi saluran pernafasan, seperti flu, MERS (Middle East Respiratory Syndrome), dan SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome). Covid-19 sendiri merupakan coronavirus jenis baru yang ditemukan di Wuhan, Hubei, China pada tahun 2019 (Ilmiyah, 2020 dalam Setiawan Rifqi, 2020). Karena itu, Coronavirus jenis baru ini diberi nama Coronavirus disease-2019 yang disingkat menjadi Covid-19. Covid- 19 sejak ditemukan menyebar secara luas hingga mengakibatkan pandemi global yang berlangsung sampai saat ini. Gejala Covid-19 umumnya berupa demam 38°C, batuk

(33)

20

kering, dan sesak nafas serta dampak paling buruk untuk manusia ialah kematian (Adib Rifqi Setiawan, 2020).

Covid-19 menunjukkan gejala infeksi saluran pernafasan yang akan memicu munculnya pneumonia (infeksi saluran pernafasan yang mengenai jaringan paru di paru-paru). Individu yang tidak menggunakan masker, usia tua dan memiliki penyakit lain yang menyertai (hipertensi, diabetes melitus) menjadi individu yang rentan terkena. Gejala awal yaitu panas badan, disertai batuk kering hingga akhirnya jatuh ke dalam keadaan sesak yang lama-kelemaan akhirnya mengalami Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS) atau gagal nafas hingga meninggal. Gejalanya begitu cepat tergantung dari tingkat imunitas penderita (Yusufa Ibnu Sina Setiawan, 2020).

Munculnya penyakit Corona ini menimbulkan banyak dampak. Tidak hanya di Indonesia, tetapi seluruh dunia merasakan dampaknya. Pandemi virus corona yang menyebabkan Covid-19 semakin menghantam ekonomi global. Akibat wabah ini, banyak pabrik dan departemen lain mengalami kesulitan. Alhasil, Pemerintah menutup semua aktivitas luar ruangan untuk mencegah penyebaran virus ini. Selain itu, yang ingin berpergian harus menggunakan alat pelindung diri seperti masker (Fatimah, 2020).

2.4 Penelitian Terdahulu

Tabel 2. 1 Literatur Skripsi Literature Review 1 (Skripsi)

Nama Arief Mulyawan, Hadi Suprapto Arifin, Teddy Kurnia Wirakusumah

Judul Strategi Komunikasi Pemasaran Trans Studio Bandung dalam Menumbuhkan Minat Pengunjung untuk Berkunjung

Tahun 2012

Hasil Penelitian

Strategi pemasaran yang dilakukan oleh bagian pemasaran dari Trans Studio Bandung (TransCorp) adalah dengan acara menggunakan media-media yang sudah ada, dengan cara langsung ke lapangan membagikan brosur, pemasangan spanduk di tempat-

(34)

21

tempat yang strategis dan mengajak kerjasama pihak-pihak yang di anggap dapat saling menguntungkan.

Perbedaan • Objek dari penelitian ini adalah Trans Studi Bandung (TransCorp)

• Focus penelitian ini hanya dalam pemasaran yang di lakukan untuk meningkatkan pengunjung

• Pada penelitian ini tidak dalam kondisi pandemic covid-19

Literature Review 2 (Skripsi) Nama Dwi Oktaviani Pratiwi

Judul Strategi Pemasaran Produk Fashion secara Online pada Pelanggan Mataharimall.com di Kota Bengkulu Perspektif Ekonomi Islam

Tahun 2019

Hasil Penelitian

Strategi pemasaran produk Fashion sacara Online pada pelanggan Mataharimall.com di kota Bengkulu adalah dengan cara pemasaran secara Online yang menggunakan media elektronik dan menggunakan akses jaringan internet. Dalam kegiatan pemasaran mataharimall.com lebih dari sekedar pengembangan produk, penetapan harga dan membuat produk yang ditawarkan dapat dijangkau oleh konsumen. Seting juga dilakukan diskon harga untuk menarik pelanggan. Strategi pemasaran yang dilakukan Mataharimall.com di kota Bengkulu juga sudah sesuai dengan ajaran Islam, yaitu tidak menerapkan Maisir, Ghara, Riba, Haram dan Bathil.

Perbedaan • Objek dari penelitian ini adalah Mataharimall.com di kota Bengkulu

• Focus penelitian ini adalh pemasaran produk fashion secara online

• Adanya unsur ekonomi Islam

• Pada penelitian ini tidak dalam kondisi pandemic covid-19

(35)

22

Literature Review 3 (Skripsi) Nama Windiarta Nugraha

Judul Strategi Komunikasi Pemasaran Terpadu XT-Square dalam Mneningkatkan Okupansi Jumlah Pengunjung

Tahun 2015 Hasil

Penelitian

Hasil dari penelitian ini adalah

1. Dalam mengkokohkan brand produk kerajinan dan kesenian XT- Square, sejauh ini PD Jogjatama Visesha melalui MCO berupaya optimal untuk melakukan komunikasi pemasaran yang terintegrasi, artinya perusahaan ini memadukan berbagai elemen bauran komunikasi pemasaran menjadi satu kesatuan.

Perbedaan • Objek dari penelitian ini adalah XT-Square

• Focus penelitian ini hanya dalam pemasaran yang di lakukan untuk meningkatkan okupansi jumlah pengunjung

• Pada penelitian ini tidak dalam kondisi pandemic covid-19

Literature Review 4 (Skripsi) Nama Rini Apriliani Siregar

Judul Perilaku Masyarakat Dalam Melaksanakan Protokol Kesehatan di Masa Pandemi Covid-19 di Kecamatan Medan Johor

Tahun 2020

Hasil Penelitian

Dari kesimpulan diatas didapatkan bahwa nilai pengetahuan baik yang dimiliki oleh masyarakat kecamatan Medan Johor tidak sejalan dengan nilai sikap serta tindakan masyarakat yang menjadi responden pada penelitian ini. Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan perlu penerapan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari agar terhindar dari infeksi Covid-19.

Perbedaan • Objek dari penelitian ini di Kecamatan Medan Johor

• Focus penelitian ini melihat bagaimana pengetahuan dan tindakan yang dilakukan masyarakat mengenai protokol kesehatan covid-19.

(36)

23

Literature Review 5 (Skripsi) Nama Atma Puspita Dewi S. Latoring

Judul Perbandingan Model Bisnis Sebelum dan Setelah Pandemi Covid- 19 menggunakan Pendekatan Business Model Canvas Studi CV.

Sofie Tunggadewi Industri

Tahun 2020

Hasil Penelitian

Sebelum masa pandemic covid-19, aktivitas utama dari CV. Sofie Tunggadewi Industri hanya berupa pembelian bahan baku, produksi, packaging, pemasaran, dan penjualan. Namun saat ini perusahaan lebih terfokuskan dengan penjualan media online yang mengharuskan perusahaan rutin membuat konten-konten pada media online tersebut. Saat pandemic covid-19 juga membuat perusahaan harus bekerjasama dengan ojek online maupun ekspedisi untuk pengiriman barang luar dan dalam kota.

Perbedaan • Objek dari penelitian ini adalah CV. Sofie Tunggadewi Industri

• Focus penelitian ini melihat bagaimana model usaha yang dilakukan saat sebelum dan setelah pandemi covid-19

Tabel 2. 2

Literature Jurnal Nasional Literature Review 1 (Jurnal Nasional) Nama Bramantya Rivandi, Asaas Putra

Judul Strategi Komunikasi Pemasaran Lippo Plaza Ekalokasari Bogor dalam Meningkatkan Jumlah Pengunjung

Tahun 2018

Hasil Penelitian

Lippo Plaza Ekalokasari Bogor melakukan perencanaan yang akan dilakukan dalam setiap aspek pemasaran untuk meningkatkan jumlah pengunjungnya, dimulai dari memilih media yang akan di jalankan untuk pemasaran, melakukan analisi khalayak dengan menggunakan peran tenant dalam menarik pengunjung sesuai dengan segementasi. Lalu dalam pelaksanaan, Lippo Plaza Ekalokasari Bogor menerapkan semua bauran komunikasi

(37)

24

pemasaran dan setelahnya, Lippo Plaza Ekalokasari Bogor melakukan evaluasi dari semua yang di jalankan dan di rencanakan.

Perbedaan • Objek dari penelitian ini adalah Lippo Plaza Ekalokasari Bogor

• Focus penelitian ini adalah meningkatkam jumlah pengunjung

• Pada penelitian ini tidak dalam kondisi pandemic covid-19

Literature Review 2 (Jurnal Nasional)

Nama Grace Debora Runtulalo, Julius L.K. Randang, Stefi H. Harilama Judul Strategi Komunikasi Pemasaran Karyawan Pedro Manado Town

Square 3 Saat Pandemi Covid-19

Tahun 2020

Hasil Penelitian

Strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan Karyawan Pedo Manado Town Square 3 adalah dengan memperhatikan produk yang di tawarkan memiliki keunikan desain yang simple, memperhatikan kenyamanan konsumen dengan menerapkan protokol kesehatan, melakukan kegiatan promosi di hari besar yang di bagikan melalui media social dan konsumen vip member, dan harga produk yang di tawarkan terjangkau dan mendapatkan diskon apabila konsumen menjadi member.

Perbedaan • Objek dari penelitian ini adalah Karyawan Pedro Manado Town Square 3

• Focus penelitian ini adalah startegi komunkasi pemasaran dalam kondisi covid-19

Literature Review 3 (Jurnal Nasional)

Nama Ariandaru Syafiq Dhuhantoro, Siti Rukayah, Hermin Werdiningsih Judul Mall Berkonsep Citywalk yang Adaptif terhadap Pandemi di Kota

Bekasi

Tahun 2020

Hasil Penelitian

Mall Citywalk dengan pendekatan Desain yang Adaptif terhadap Pandemi Covid-19 di Kota Bekasi ini bertujuan menciptakan

(38)

25

fasilitas rekreasi berupa Mall yang memberi kenyamanan dan keamanan bagi pengunjung di masa pandemi Covid-19. Pemikiran utamanya adalah membuat kegiatan di dalam Mall lebih terbuka, melawan konsep mall konvensional yang tertutup dengan massa berbentuk satu atap. Diangkatlah konsep Citywalk dimana pedestrian way dimasukkan ke dalam kompleks bangunan. Konsep ini memecah paradigma pengunjung tentang mall yang umumnya bangunan tertutup dengan sirkulasi udara buatan, menjadi lebih terbuka dengan udara yang terus mengalir yang dapat meminimalisir penularan virus Covid-19. Tujuan lain perancangan ini adalah menghidupkan kembali sektor Mall di Kota Bekasi yang masih sepi dengan membawa konsep baru pada Mall yang belum ada di kota tersebut.

Perbedaan • Objek dari penelitian ini adalah Mall di Kota Bekasi

• Focus penelitian ini hanya penataan atau maangemen bangunan dari Mall

Literature Review 4 (Jurnal Nasional) Nama Ahmad Rosidi, Edy Nurcahyo

Judul Penerapan New Normal (Kenormalan Baru) dalam Penanganan Covid-19 sebagai Pandemi dalam Hukum Positif

Tahun 2020

Hasil Penelitian

Regulasi tentang New Normal di ndonesia yang diatur dalam

Keputusan Menteri Kesehatan Nomor

HK.01.07/MENKES/328/2020 tentang Panduan Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 pada Situasi Pandemi yang melanda dunia termasuk indonesia saat ini masih belum memiliki kejelasan terkait tentang regulasi yang mengatur secara jelas karena peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020 yang mengatur tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB). Tidak mengatur secara menyeluruh tentang penerapan New Normal (Kenormalan Baru) sehingga peraturan tersebut tidak memiliki payung hukun yang kuat, begitu pula dengan penduduk Indonesi yang saat ini diperkirakan

(39)

26

mencapai 267.7 juta sangat membutuhkan kejelasan dari pemerintah terkait dengan peraturan yang disediakn oleh pemerintah, sehingga seharusnya DPR dan Presiden harus segera membuat peraturan tentang tentang penerapan New Normal yg bisa dijadikan pegangan dalam penerapan New Normal di saat ini.

Perbedaan • Tidak adanya pembahasan mengenai strategi komunikasi pemasaran

• Tidak membahas mengenai mall

Literature Review 5 (Jurnal Nasional)

Nama A.A. Gd. Tugus Hadi Iswara A.M, I Gusti Ayu Canny Utami, Ni Wayan Ardiarani Utami

Judul PENERAPAN KONSEP “NEW NORMAL” PADA DESAIN SIRKULASI DAN SIGNAGE PUSAT PERBELANJAAN DI KAWASAN KUTA, BALI. STUDI KASUS: BEACHWALK SHOPPING CENTER

Tahun 2020

Hasil Penelitian

Desain sirkulasi dan signage pada Beachwalk Shopping Center telah memenuhi protokol kesehatan sesuai dengan Surat Edaran Kementerian Kesehatan Nomor HK.02.01/MENKES/335/2020 tentang Protokol Pencegahan Penularan Covid-19 di Tempat Kerja Sektor Jasa dan Pedagangan (Area Publik) Dalam Mendukung Keberlangsungan Usaha dalam masa “New Normal”. Penerapan protokol kesehatan untuk pengelola tempat usaha, pekerja dan konsumen telah terlaksana dengan baik terutama pada sirkulasi dan signage. Kesadaran tiap individu diharapkan dapat lebih memaksimalkan penerapan prokol kesehatan ini.

Perbedaan • Tidak adanya pembahasan mengenai strategi komunikasi pemasaran

(40)

27 Tabel 2. 3

Literature Jurnal Internasional Literature Review 1 (Jurnal Internasional) Nama Timothy Dewhirst, Brad Davis

Judul Brand Strategy and Integrated Marketing Communication (IMC) A Case Study of Players Cigarette Brand Marketing

Tahun 2013

Hasil Penelitian

Brand Players melakuka strategi marketing komunikasi yang interaktif, disaat peemrintah dan lembaga kesehatan melarang aktifitas periklanan rokok di media massa.

Perbedaan • Subjek dalam penelitian ini adalah brand rokok

• Tidak membahas mengenai strategi pemasaran mall

• Tidak membahas covid-19

Literature Review 2 (Jurnal Internasional) Nama Itca Istia Wahyuni, Dini Salmiyah Fithrah Ali

Judul The Digital Marketing of Re-Branding Bandung Become a Smart City

Tahun 2019

Hasil Penelitian

Hasil dari penelitian ini adalah brand touchpoints yang digunakan Bandung menjadi smart city sudah sesuai dengan persepsi pelanggan, namun masih perlu diperkuat dalam publisitasnya Perbedaan • Subjek dalam penelitian ini adalah kota Bandung

• Tidak membahas mengenai strategi pemasaran mall

• Tidak membahas covid-19

Literature Review 3 (Jurnal Internasional) Nama Herizatintriyunita

Judul Orchid Marketing Strategy During Pandemic Covid 19

Tahun 2020

(41)

28 Hasil

Penelitian

Hasil dari penelitian ini adalah Pemanfaatan media sosial merupakan strategi pemasaran yang paling tepat digunakan selama di masa pandemi covid 19, untuk itu pengetahuan dan keterampilan sangat dibutuhkan untuk usaha anggrek, dengan belajar menggunakan teknologi. Pelaku usaha anggrek perlu memahami siapa pesaing, kelemahan, dan selalu mencari informasi tentang jenis anggrek apa yang sedang banyak di minati dengan memanfaatkan teknologi, pelaku bisnis anggrek juga harus lebih banyak belajar tentang budidaya anggrek, hafal jenis anggrek, karena konsumen akan menanyakan nama jenisnya, warnanya apa, dan cara merawatnya Perbedaan • Penelitian ini berfokus pada pemasaran tanaman anggrek

• Tidak membahas mengenai strategi pemasaran mall

Literature Review 4 (Jurnal Internasional) Nama Yangyang Jiang

Judul Effects of COVID-19 on hotel marketing and management: a perspective article

Tahun 2020

Hasil Penelitian

Strategi yang efektif diperlukan untuk meningkatkan kepercayaan diri wisatawan dan membantu bisnis pulih tepat waktu setelah krisis kesehatan masyarakat ini. Ketahanan dan keberlanjutan dapat diperkuat dengan menangani beragam kebutuhan konsumsi dan mengambil langkah-langkah

untuk mengubah kesulitan menjadi peluang. Upaya ini selaras dengan tren yang diproyeksikan di pasar permintaan, seperti kesehatan wisatawan, layanan nirsentuh, dan pelestarian lingkungan. Tindakan hotel terkait pandemi ini dan permintaan pasar yang dinamis mengungkapkan

beberapa bidang di mana pengetahuan profesional harus dikembangkan.

Perbedaan • Penelitian ini berfokus pada pemasaran hotel

• Tidak membahas mengenai strategi pemasaran mall

(42)

29

Literature Review 5 (Jurnal Internasional)

Nama Sabrina Kathleen, Risma Dewi Nurmelinda, Tika Annisa Lestari Koeswandi, Arief Budiman, Ismail Yusuf

Judul Wardah Marketing Communication Strategy to Improve Brand Image During Covid-19 Pandemic

Tahun 2020

Hasil Penelitian

Komunikasi strategi Wardah mampu mempertahankan citra merek perusahaan. Ini berhubungan dengan beberapa faktor yaitu konsumen merasa cocok untuk pakai produk Wardah, sebelum terjadi pandemi produk Wardah

sudah terkenal, dan sudah teruji harganya terjangkau, dan wanita masih membutuhkan perawat, meski masih di rumah sendiri. Karena faktor itu, citra merek wardah teta baik di tengah pandemi saat ini, meskipun Wardah telah menekan biaya promosi dan iklan serendah- rendahnya mungkin, tetapi konsumen tetap setia kepada Wardah karena citra merek yang sangat baik.

Perbedaan • Penelitian ini berfokus pada pemasaran hotel

• Tidak membahas mengenai strategi pemasaran mall

(43)

30 2.5 Kerangka Pemikiran

Covid-19 di Indonesia pada Tahun 2020

Kebijakan Pemerintah mengenai Covid-19: PSBB & PPKM

Penyesuaian Promosi dan Pemasaran Pusat Grosir Cililitan Mengenai Covid-19 dan Penyewaan Kios

STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF PENGELOLA MALL PUSAT GROSIR CILILITAN (PGC) DI ERA PANDEMI COVID-19

DALAM MEMASARKAN TENANT ( STUDI KASUS PSBB & PPKM )

(44)

31 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Paradigma Penelitian

Paradigma merupakan cara pandang yang meliputi keyakinan, asumsi, konsep nilai, dan praktik mampu mempengaruhi cara berasumsi dengan cara mempraktikan apa yang diterapkan oleh suatu komunitas tertentu khususnya dalam cara disiplin dan intelektual yang baik (Prof.Dr. Wina Sanjaya, 2017). Pandangan lain mengenai paradigma yaitu kerangka pikir yang umum meliputi teori serta fenomena atau kejadian yang memberikan isu pertama, asumsi dasar dan desain penelitian, dengan metode yang mampu menjawab suatu pertenyaan yang logis tentang penelitian (Manzilati, 2017). Maka dari itu keyakinan, asumsi, konsep nilai, dan praktik itu kemudian digunakan oleh peneliti untuk menjawab dan memecahkan suatu permasalahan dalam penelitian.

Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif yang mampu mengetahui pembentukan strategi komunikasi manajemen dan pemasaran yang dilakukan oleh Mall Pusat Grosir Cililitan. Tujuan menggunakan metode kualitatif untuk mengetahui pengertian secara mendalam mengenai suatu gejala, fakta atau realita. Metode ini dilakukan secara tersusun yang diawali dari topik yang telah ditentukan, pengumpulan data hingga analisa data, dan terakhir akan diperoleh kesimpulan berupa pemahaman mengenai suatu topik yang didalamnya terdapat isu-isu tertentu (Semiawan, 2010).

Dalam penelitian ini, metode penelitian kualitatif digunakan dengan tujuan untuk mengetahui strategi komunikasi manajemen dan pemasaran dalam menghadapi pandemi Covid-19. Dalam metode deskriptif kualitatif data yang telah dikumpulkan beupa kata-kata maupun gambar, sehingga data tersebut tidak menekankan pada angka (Sugiyono, 2017). Maka dari itu dalam penelitian ini menggunakan gambar, rekaman dan kata-kata sebagai data, yang kemudian data tersebut diolah, dianalisis dan disajikan dalam bentuk deskriptif dengan kalimat yang lengkap, teperinci dan mendalam.

(45)

32 3.2 Subjek dan Objek Penelitian

a. Subjek Penelitian

Subjek penelitian merupakan responden atau informan yang memberikan respon kepada peneliti mengenai data yang dibutuhkan berkaitan dengan permasalahan yang ada (Fitrah & Luthfiyah, 2017). Subjek dari penelitian ini adalah Pak Akub selaku General Manager PGC, Pak Andry Selaku Manager Marketing PGC, Pak Herman Selaku Security PGC, Mas Anis selaku Tenant di PGC, dan Mbak Laura selaku Marketing and Communication Enthusiast.

b. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah sebuah persoalan yang akan diselidiki selama melakukan penelitian (Fitrah & Luthfiyah, 2017). Berdasarkan pengertian tersebut objek yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah strategi komunikasi manajemen dan pemasaran yang dilakukan oleh Mall Pusat Grosir Cililitan selama mengalami pandemic sejak 2020 hingga saat ini.

Gambar 3. 1 Mall Pusat Grosir Cililitan (Sumber: website PGC)

3.3 Lokasi Penelitian

Berdasarkan objek penelitian yaitu Mall Pusat Grosir Cililitan, penelitian ini dilakukan di Kantor Pengelola Mall Pusat Grosir Cililitan, Jl. Mayjen Sutoyo No.76 Cililitan, Kramat Jati Jakarat Timur sebagai lokasi pengamatan serta pengumpulan data untuk mendapatkan informasi yang mendukung penelitian ini.

(46)

33 3.4 Unit Analisis Data

Unit analisis data yang akan menjadi tujuan utama bagi peneliti adalah Strategi Komunikasi Persuasif dan Pemasaran yang dilakukan oleh pihak Pusat Grosir Cililitan dalam menjalani kebijakan pemerintah akan pandemic covid-19 selama PSBB dan PPKM, serta menarik tenant lama dan baru untuk bergabung. Unit analisis data yang dijadikan tujuan utama tersebut akan di teliti dengan metode kualitatif. Salah satu hal yang dilakukan oleh peneliti dengan metode kualitatif adalah wawancara.

3.1 Unit Analisis Data Penelitian No. Unit

Analisis

Deskripsi Sub Unit

1 Di Era Covid PSBB

Mengetahui dampak yang di alami masyarakat dan Mall PGC saat adanya PSBB.

a. Mencari tahu bagaimana masyarakat saat adanya pandemi covid-19

b.Mengetahui bagaimana kondisi Mall PGC dan tenant saat adanya PSBB Lockdown 2 Saat adanya

PPKM

Mengetahui dampak yang di alami masyarakat dan Mall PGC saat adanya PPKM.

a. Melihat kondisi yang ada di Mall PGC saat adanya aturan PPKM

b.Mengetahui apa yang dilakukan oleh pihak PGC untuk mmebuat kondisi Mall lebih baik

3 Komunikasi Persuasif

yang dilakukan pihak PGC

Mengetahui bagaimana cara pihak pengelola PGC mengkomunikasikan aturan-aturan PSBB dan PPKM kepada tenant dan customer.

Melihat bagaimana cara pihak pgc berkomunikasi saat PSBB Lockdown dan saat PPKM, baik secara

a. Persuasif Verbal, b. Persuasif Non-Verbal,

(47)

34

c. Persuasif Tatap Muka / secara langsung,

d. Persuasif melalui media yang dimiliki.

3.5 Informan Kunci

Andi Prastwo menjelaskan dalam (Fitrah & Luthfiyah, 2017) bahwa informan memiliki kemampuan untuk menjawab pertanyaan penelitian yang ingin diketahui peneliti. Dalam penelitian ini, teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik purposive sampling.

Seseorang informan kunci dapat memberikan informasi secara menyeluruh tentang permasalahan yang diangkat oleh peneliti. Informan kunci mengetahui tentang fenomena yang sesuai dengan kebutuhan yang ingin diketahui tentang penelitian ini sehingga pihak Pusat Grosir Cililitan mempercayai Bapak Akub untuk diwawancarai selaku General Manager PT. PGC.

Informan pendukung adalah individu atau kelompok yang digunakan sebagai sumber data atau informasi sekunder untuk memberikan gambaran pendukung tentang data primer yang relevan dengan pertanyaan penelitian dan juga sebagai informan ahli dalam memahami serta menguasai bidang komunikasi. Informan ini merupakan pihak dari Pusat Grosir Cililitan, yaitu Bapak Andry Cahaya selaku Manager Marketing atau selaku eksekutor untuk tenant PT. PGC untuk di wawancarai oleh peneliti guna mendukung informasi dan kebijakan yang yang ada di PGC.

Selain itu, ada Pak Herman selaku Security PGC yang menerapkan langsung dan menjalankan langsung akan kebijakan yang dibuat oleh PGC. Terdapat juga Mas Anis, selaku tenant di PGC yang terkena dampak dari adanya kebijakan covid-19 saat PSBB dan PPKM berlangsung, dan juga ada Mbak Laura selaku Marketing and Communication Enthusiast.

(48)

35 3.6 Pengumpulan Data Penelitian

Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang diperoleh adalah sebagai berikut:

1. Data Primer merupakan suatu data asli yang bersumber langsung oleh peneliti (Sugiyono, 2017). Peneliti menyajikan data dengan cara melakukan observasi dan wawancara untuk memperoleh tujuan dalam penelitian tersebut:

a. Observasi (Semiawan, 2010) mengatakan bahwa observasi merupakan suatu bagian dalam pengumpulan data. Kegiatan yang dilakukan dalam pengumpulan data berupa gambaran perilaku, sikap, tindakan dan interaksi sesama lingkungan maupun manusia langsung didapat dari lapangan. Sanafiah Faisal dalam (Sugiyono, 2017) menyampaikan bahwa data observasi dpat berbentu interaksi dan pengalaman para anggota pada suatu orgnisasi, observasi dapat dikalrifikasikan menjadi observasi berparsipatif, observasi yang secara terangterangan dan tersamar dan observasi yang tak berstruktur. Dalam penelitian, peneliti menggunakan observasi partisipasi pasif, yaitu dengan cara survei langsung ke tempat objek penelitian namun tidak terlibat dalam kegiatannya (Sugiyono, 2017).

b. Wawancara merupakan suatu metode yang dilakukan dengan cara menginvestigasi suatu penemuan dalam permasalahan untuk memberikan solusi yang diteliti (Sugiyono, 2017). Dalam melakukan wawancara, peneliti mengajukan pertanyaan dan mendapatkan pengertian megenai permasalahan dengan cara indepth interview. Untuk mendapatkan informasi yang mendalam serta akurat dari informan, jenis wawancara yang digunakan yaitu unstructured Interview, wawancara dilakukan dengan cara tidak terstruktur dan tidak memiliki batasan dalam penelitian guna untuk memperoleh informasi secara detail (Sugiyono, 2017).

2. Data Sekunder merupakan suatu hal yang diperoleh dari sumber secara tidak langsung oleh peneliti data namun data didapatkan melalui orang lain atau dokumen (Sugiyono, 2017). Dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan studi dokumentasi untuk mengumpulkan data sekunder sebagai data pendukung.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian karya tersebut memiliki tingkat kerumitan dalam proses pengerjaannya mulai dari proses pembuatan motif hias, sampai proses pewarnaannya selain itu juga siswa

Apa saja hambatan komunikasi yang muncul dalam proses pelayanan dukungan pengurus kepada anggotanya dalam menjalani Program Therapy HIV-AIDS.. ” Selama saya kurang lebih 2

dalam transaksi jual-beli secara online dilakukan dengan cara dikirim, menggunakan.. perusahaan jasa pengiriman barang seperti JNE, TIKI, M as-Kargo, atau Pos Indonesia. Hal

Berdasarkan hal tersebut di atas, dan mengacu pada kesepakatan antara DPRK dan Pemerintah Kota Sabang tentang Kebijakan Umum APBK Tahun 2011, para pihak sepakat terhadap

bahwa dengan telah diundangkannya Peraturan Daerah Propinsi Lampung Nomor 8 Tahun 2000 tentang Retribusi Pengangkutan Bahan Galian Batubara, Bahan Baku Semen dan Barang-barang

"PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN BRAND IMAGE TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (Studi Empiris Pada Konsumen Wardah di Gerai Pusat Grosir Cililitan)", Jurnal Ekobis : Ekonomi

Hasil studi menemukan hambatan-hambatan yang merata terjadi pada empat sektor dalam menerapkan kebijakan konstruksi berkelanjutan disepanjang siklus hidup proyek

10 Jika dilihat dari tujuan awal CSM yaitu melakukan pertanggungjawaban sosial yang antara lain adalah melakukan tindakan yang dapat membangun masyarakat di