• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Komunikasi

2.1.1 Komunikasi Persuasif

Untuk mengawali tentang definisi komunikasi persuasif, maka perlu di ketahui bahwa ada 3 jenis pola komunikasi Menurut Burgon dan Huffner yaitu

a. Komunikasi asertif yaitu kemampuan komunikasi yang mampu menyampaikan pendapat secara lugas kepada orang lain (komunikan) namun tidak melukai atau menyinggung secara verbal maupun non verbal (tidak ada agresi verbal dan non verbal).

b. Komunikasi pasif yaitu pola komunikasi yang tidak mempunyai umpan balik yang maksimal sehingga proses komunikasi sering kali tidak efektif.

c. Komunikasi agresi yaitu pola komunikasi yang menguatarakan pendapat/informasi atau pesan secara lugas namun terdapat agresi verbal dan non verbal.

Menurut Ronald dan Karl, komunikasi persuasif merupakan suatu proses komunikasi yang padat, dimana individu atau kelompok menunjukan pesan, sengaja atau tidak sengaja dengan cara verbal dan nonverbal untuk memperoleh suatu respons yang khusus dari individu maupun group (Littlejohn dan Foss, 2009:12).

Secara spesifik pada komunikasi persuasif, maka Burgon dan huffner meringkas beberapa pendapat dari beberapa ahli mengenai definisi komunikasi persuasif sebagai berikut: Pertama, Proses komunikasi yang bertujuan mempengaruhi pemikiran dan pendapat orang lain agar menyesuaikan pendapat dan keinginan komunikator. Kedua, Proses Komunikasi yang mengajak dan membujuk orang lain dengan tujuan mengubah sikap, keyakinan dan pendapat sesuai keinginan komunikator tanpa adanya unsur paksaan.

14

Dalam prosesnya, persuasi dapat dilakukan baik secara rasional maupun emosional. Dengan rasional, komponen kognitif pada diri seseorang dapat dipengaruhi. Aspek-aspek yang dipengaruhi dapat berupa ide ataupun konsep sehingga dapat berbentuk keyakinan (belief) pada orang lain (Mar’at, 1982).

Secara skematik, proses secara rasional dapat digambarkan sebagai berikut.

Gambar 2.1 Proses Rasional

Sumber: Mar’at, 1982

Persuasi yang dilakukan secara emosional biasanya menyentuk aspek afeksi, yaitu hal yang berkaitan dengan kehidupan emosional seseorang. Dengan cara ini, aspek simpati dan empati seseorang dapat digugah sehingga muncul proses eenang pada diri seseorang yang di peruasi (the liking process) (mar’at, 1982). Secara skematik, proses persuasi secara emosional dapat digambarkan sebagai berikut.

Sumer: Mar’at, 1982

Dari beberapa definisi komunikasi persuasif yang di kemukakan oleh para ahli, tampak bahwa komunikasi persuasif merupakan proses komunikasi yang bertujuan untuk mempengaruhi sikap, pendapat dan perilaku seseorang baik secara verbal maupun non verbal.

Perhatian Mengerti Menerima Keyakinan

Perhatian Empati Menerima Minat

15 2.1.2 Tujuan Komunikasi Persuasif

Tujuan dari komunikasi persuaif adalah perubahan sikap dan pendapat.

Menubah pendapat berkaitan dengan aspek kognitif, yaitu yang berkaitan dengan aspek kepercayaan (belief), ide dan konsep. Dalam proses mengubah pendapat, terdapat terjadinya perubahan pemikiran pada diri audiens. Audiens menjadi tahu bahwa pendapatnya keliru dan perlu diperbaiki. Dalm hal ini, intelektual akan menjadi meningkat.

Sedangkan dalam mengubah sikap berkaitan dengan aspek afektif. Aspek ini mencakup dalam kehidupan emosional audiens. Sehingga tujuan komunikasi persuasif dalam perubahan sikap ini adalah menggerakkan hati, menimbulkan perasaan tertentu, menyenangi, dan menyetujui terhadap ide yang dikemukakan.

Tujuan komunikasi persuasif adalah untuk memengaruhi sikap, nilai-nilai, pendapat, dan perilaku seseorang. Maka, kunci utama dari komunikasi persuasif adalah untuk mempengaruhi sesorang sesuai dengan tujuan dari komunikator.

2.1.3 Sifat-Sifat Komunikasi Persuasif

Dalam melakukan komunikasi, komunikator harus mengetahui komunikasi apa yang tepat untuk menyampaikannya. Maka, komunikator dapat memilih komunikasi berdasarkan sifatnya, yaitu

1. Komunikasi Verbal

Komunikasi verbal adalah komunikasi yang digunakan oleh komunikator dengan menggunakan satu kata atau lebih (Mulyana, 2014). Maka, komunikasi verbal dapat dikatakan sebagai komunikasi dengan menggunakan lisan atau tulisan. Dalam menyampaikan komunikasinya, komunikator wajib untuk mengetahui latar belakang dari komunikannya karena penggunaan bahasa yang digunakan dapat diartikan berbeda menyesuaikan dengan latar belakang dari komunikannya.

2. Komunikasi Non-Verbal

Komunikasi non-verbal adalah isyarat yang tidak menggunakan bahasa (Mulyana, 2014). Maka, komunikasi non-verbal mencakup tindakan seseorang baik secara langsung maupun tidak langsung. Isyarat non-verbal tidak memiliki arti yang sama setiap individu karena bedanya budaya dan kebiasaan isyarat yang digunakan setiap orang. Namun, komunikasi

non-16

verbal sangat berpengaruh dalam menyampaikan informasi atau melakukan komunikasi.

3. Komunikasi Tatap Muka

Komunikasi tatap muka adalah komunikasi yang dilakukan dengan komunikator dan komunikannya bertermu secara langsung (Effendy, 2015).

4. Komunikasi Bermedia

Komunikasi bermedia adalah komunikasi yang menggunakan saluran atau jaringan untuk mengirim pesan kepada komunikannya. Komunikasi bermedia juga dapat disebut sebagai komunikasi tidak langsung karena komunikator dan komunikannya tidak bertemu secara langsung dan tidak mendapatkan respon secara langsung.

2.1.4 Faktor Komunikasi Persuasif

Komunikasi persuasif bertujuan untuk mengubah atau menguatkan sikap dan perilaku sehingga dari pendapat, fakta, dan himbauan motivasi harus membentuk sifat dalam memperkuat tujuan dari komunikasi persuasif. Dalam buku Cangara (2017:217), terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi keefektivan komunikasi persuasif, yaitu

a. Kejelasan tujuan

Tujuan dari komunikasi persuasif adalah mengubah pendapat, sikap, atau perilaku kepada sasaran persuasif atau komunikan. Tujuan tersebut bertujuan mengubah persuader atau komunikan, maka proses dari pada persuasif harus melalui kaitan dengan aspek afektif.

b. Memilih strategi-strategi komunikasi yang tepat

Strategi komunikasi persuasif adalah campuran antara merencanakan komunikasi persuasif dengan manajemen komunikasi. Perlu dicermati untuk menentukan strategi seperti apa sasaran dari persuasif, waktu dan tempat pelaksanaan komunikasi persuasif, apa yang disampaikan, dan mengapa pesan tersebut harus disampaikan.

c. Memikirkan secara cermat sasaran komunikasi

Dalam berbagai keberagaman yang cukup kompleks persuasif harus memiliki sasaran yang sesuai. Keragaman tersebut dilihat pada jenis kelamin, karakteristik demografis, level pekerjaan, gaya hidup hingga suku bangsa.

17

Sehingga untuk melakukan komunikasi persuasif adanya pembelajaran mengenai komunikan setelah itu menelusuri aspek dari keragaman terlebih dahulu. Agar mudah mengatasi penyampaian pesan persuasif kepada komunikan.

2.1.5 Proses Komunikasi Persuasif

Menurut Soemirat (2017), untuk memahami proses komunikasi persuasif secara sederhana, dimulai dengan bagaimana sumber memahami pesan dan menggambarkan laju internal dalam tahap paralel secara kasar untuk A dan B sebagai berikut:

a. Tahap pemahaman

A sebagai pengirim pesan, menyeleksi berbagai alternatif pilian dari pikiran dan perasaannya untuk disampaikan.

b. Tahap Encoding

Dalam tahap ini pesan dibentuk seccara linguistik lalu dipindahkan ke dalam stimulus fisikal yang dapat berjalan melalui ruang.

c. Tahap Decoding

B sebagai penerima pesan, memindahkan kembali stimulus fisikal ke dalam bentuk-bentuk yang disepakati secara semantik.

d. Tahap Evaluasi

B sebagai penerima pesan, memperoleh beberapa ketidakcocokan antara pesan yang ia terima dengan apa yang ia pikirkan dan rasakan.

2.1.6 Komunikasi Pemasaran

Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu-individu dan kelompok-kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan dan saling mempertukarkan produk dan jasa serta nilai antara seseorang dengan yang lainnya (Rahayu, 2017). Tujuan dari pemasaan adalah manarik pelanggan baru dengan menciptakan suatu produk yang sesuai dengan keinginan konsumen, menjanjikan nilai superior, menetapkan harga menarik, mendistribusikan produk dengan mudah, mempromosikan secara efektif serta mempertahankan pelanggan yang sudah ada dengan tetap memegang prinsip kepuasan pelanggan. Dasar pemikiran pemasaran dimulai dengan adanya

18

kebutuhan (needs), keinginan (wants), dan permintaan (demands); produk (barang, jasa, gagasan); nilai, biaya dan kepuasan; pertukaran dan transaksi;

hubungan dan jaringan; pasar; penjual dan pembeli.

Komunikasi pemasaran (marketing communication) adalah sarana dimana perusahaan berusaha menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung tentang produk dan merek yang dijual (Anang, 2020). Kata “Komunikasi Pemasaran” memiliki dua unsur pokok, yaitu

1. Komunikasi adalah proses dimana pemikiran dan pemahaman disampaikan antar individu atau antar organisasi dengan individu. Komunikasi sebagai proses penyampaian pesan yang merupakan gagasan atau informasi pengirim melalui suatu media kepada penerima agar mampu memahami maksud pengirim.

2. Pemasaran adalah sekumpulan kegiatan dimana perusahaan atau organisasi lainnya mentransfer nilai-nilai (pertukaran) tentang informasi produk, jasa dan ide antara mereka dengan pelanggannya.

Dari dua pengertian kata tersebut dapat disimpulkan, menurut Kotler dan Keller (2012) menyatakan bahwa “Marketing communication are means by which firms attempt to inform, persuade, and remind consumer - directly or indirectly - about the products and brands they sell”. Artinya komunikasi Pemasaran (marketing communication) adalah sarana dimana perusahaan berusaha menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung tentang produk dan merek yang dijual.

2.2 Pusat Perbelanjaan / Mall

Pusat perbelanjaan (Shopping Centre) merupakan tempat perdagangan eceran atau retail yang lokasinya digabung dalam satu bangunan atau komplek.

Hal ini dapat dilihat pada definisi pusat perbelanjaan dibawah ini. Menurut Jeffrey D. Fisher, Robert, Martin dan Paige Mosbaugh, definisi pusat perbelanjaan adalah sebuah bangunan yang terdiri dari beberapa toko eceran, yang umumnya dengan satu atau lebih tokoserba ada, toko grosir dan tempat parkir. (1991:121).

19 2.3 Pandemi Covid-19

Pandemi merupakan suatu wabah penyakit yang terjadi secara luas di seluruh dunia. Wabah penyakit yang dapat dikatakan sebagai pandemi adalah penyakit menular dan memiliki garis infeksi yang berkelanjutan. World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa Pandemi merupakan penyebaran penyakit skala global dan terjadi diseluruh dunia. Pandemi memiliki level yang lebih tinggi dibandingkan dengan epidemi atau keadaan ketika suatu penyakit menyebar dengan cepat di antara banyak orang dan dalam jumlah lebih banyak dibanding yang normal terjadi.

2.3.1 Covid-19

Covid-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis coronavirus yang baru ditemukan. Virus baru dan penyakit yang disebabkannya ini tidak dikenal sebelum mulainya wabah di Wuhan, Tiongkok, bulan Desember 2019. Covid-19 ini sekarang menjadi sebuah pandemi yang terjadi di banyak negara di seluruh dunia.

Covid-19 yang juga dikenal sebagai virus corona oleh masyarakat merupakan virus yang menyerang sistem pernafasan. Coronavirus dapat menyebabkan penyakit pernafasan dan kematian akibat pneumonia akut. Ini adalah jenis virus baru yang dapat menyebar ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, termasuk bayi, anak-anak, dewasa, dan lanjut usia. Virus ini bernama Covid-19 yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China pada Desember 2019. Virus ini menyebar dengan cepat dan menyebar di belahan China lainnya bahkan di banyak negara termasuk Indonesia (Sarmigi, 2020).

Covid-19 merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh sindrom pernapasan akut coronavirus 2 (severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 atau SARS-CoV-2). Virus ini merupakan keluarga besar Coronavirus yang dapat menyerang hewan. Ketika menyerang manusia, Coronavirus biasanya menyebabkan penyakit infeksi saluran pernafasan, seperti flu, MERS (Middle East Respiratory Syndrome), dan SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome). Covid-19 sendiri merupakan coronavirus jenis baru yang ditemukan di Wuhan, Hubei, China pada tahun 2019 (Ilmiyah, 2020 dalam Setiawan Rifqi, 2020). Karena itu, Coronavirus jenis baru ini diberi nama Coronavirus disease-2019 yang disingkat menjadi 19. Covid-19 sejak ditemukan menyebar secara luas hingga mengakibatkan pandemi global yang berlangsung sampai saat ini. Gejala Covid-19 umumnya berupa demam 38°C, batuk

20

kering, dan sesak nafas serta dampak paling buruk untuk manusia ialah kematian (Adib Rifqi Setiawan, 2020).

Covid-19 menunjukkan gejala infeksi saluran pernafasan yang akan memicu munculnya pneumonia (infeksi saluran pernafasan yang mengenai jaringan paru di paru-paru). Individu yang tidak menggunakan masker, usia tua dan memiliki penyakit lain yang menyertai (hipertensi, diabetes melitus) menjadi individu yang rentan terkena. Gejala awal yaitu panas badan, disertai batuk kering hingga akhirnya jatuh ke dalam keadaan sesak yang lama-kelemaan akhirnya mengalami Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS) atau gagal nafas hingga meninggal. Gejalanya begitu cepat tergantung dari tingkat imunitas penderita (Yusufa Ibnu Sina Setiawan, 2020).

Munculnya penyakit Corona ini menimbulkan banyak dampak. Tidak hanya di Indonesia, tetapi seluruh dunia merasakan dampaknya. Pandemi virus corona yang menyebabkan Covid-19 semakin menghantam ekonomi global. Akibat wabah ini, banyak pabrik dan departemen lain mengalami kesulitan. Alhasil, Pemerintah menutup semua aktivitas luar ruangan untuk mencegah penyebaran virus ini. Selain itu, yang ingin berpergian harus menggunakan alat pelindung diri seperti masker (Fatimah, 2020).

Judul Strategi Komunikasi Pemasaran Trans Studio Bandung dalam Menumbuhkan Minat Pengunjung untuk Berkunjung

Tahun 2012

Hasil Penelitian

Strategi pemasaran yang dilakukan oleh bagian pemasaran dari Trans Studio Bandung (TransCorp) adalah dengan acara menggunakan media-media yang sudah ada, dengan cara langsung ke lapangan membagikan brosur, pemasangan spanduk di

tempat-21

tempat yang strategis dan mengajak kerjasama pihak-pihak yang di anggap dapat saling menguntungkan.

Perbedaan • Objek dari penelitian ini adalah Trans Studi Bandung (TransCorp)

• Focus penelitian ini hanya dalam pemasaran yang di lakukan untuk meningkatkan pengunjung

• Pada penelitian ini tidak dalam kondisi pandemic covid-19

Literature Review 2 (Skripsi) Nama Dwi Oktaviani Pratiwi

Judul Strategi Pemasaran Produk Fashion secara Online pada Pelanggan Mataharimall.com di Kota Bengkulu Perspektif Ekonomi Islam

Tahun 2019

Hasil Penelitian

Strategi pemasaran produk Fashion sacara Online pada pelanggan Mataharimall.com di kota Bengkulu adalah dengan cara pemasaran secara Online yang menggunakan media elektronik dan menggunakan akses jaringan internet. Dalam kegiatan pemasaran mataharimall.com lebih dari sekedar pengembangan produk, penetapan harga dan membuat produk yang ditawarkan dapat dijangkau oleh konsumen. Seting juga dilakukan diskon harga untuk menarik pelanggan. Strategi pemasaran yang dilakukan Mataharimall.com di kota Bengkulu juga sudah sesuai dengan ajaran Islam, yaitu tidak menerapkan Maisir, Ghara, Riba, Haram dan

• Adanya unsur ekonomi Islam

• Pada penelitian ini tidak dalam kondisi pandemic covid-19

22

Literature Review 3 (Skripsi) Nama Windiarta Nugraha

Judul Strategi Komunikasi Pemasaran Terpadu XT-Square dalam Mneningkatkan Okupansi Jumlah Pengunjung

Tahun 2015 Hasil

Penelitian

Hasil dari penelitian ini adalah

1. Dalam mengkokohkan brand produk kerajinan dan kesenian XT-Square, sejauh ini PD Jogjatama Visesha melalui MCO berupaya optimal untuk melakukan komunikasi pemasaran yang terintegrasi, artinya perusahaan ini memadukan berbagai elemen bauran komunikasi pemasaran menjadi satu kesatuan.

Perbedaan • Objek dari penelitian ini adalah XT-Square

• Focus penelitian ini hanya dalam pemasaran yang di lakukan untuk meningkatkan okupansi jumlah pengunjung

• Pada penelitian ini tidak dalam kondisi pandemic covid-19

Literature Review 4 (Skripsi) Nama Rini Apriliani Siregar

Judul Perilaku Masyarakat Dalam Melaksanakan Protokol Kesehatan di Masa Pandemi Covid-19 di Kecamatan Medan Johor

Tahun 2020

Hasil Penelitian

Dari kesimpulan diatas didapatkan bahwa nilai pengetahuan baik yang dimiliki oleh masyarakat kecamatan Medan Johor tidak sejalan dengan nilai sikap serta tindakan masyarakat yang menjadi responden pada penelitian ini. Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan perlu penerapan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari agar terhindar dari infeksi Covid-19.

Perbedaan • Objek dari penelitian ini di Kecamatan Medan Johor

• Focus penelitian ini melihat bagaimana pengetahuan dan tindakan yang dilakukan masyarakat mengenai protokol kesehatan covid-19.

23

Literature Review 5 (Skripsi) Nama Atma Puspita Dewi S. Latoring

Judul Perbandingan Model Bisnis Sebelum dan Setelah Pandemi Covid-19 menggunakan Pendekatan Business Model Canvas Studi CV.

Sofie Tunggadewi Industri

Tahun 2020

Hasil Penelitian

Sebelum masa pandemic covid-19, aktivitas utama dari CV. Sofie Tunggadewi Industri hanya berupa pembelian bahan baku, produksi, packaging, pemasaran, dan penjualan. Namun saat ini perusahaan lebih terfokuskan dengan penjualan media online yang mengharuskan perusahaan rutin membuat konten-konten pada media online tersebut. Saat pandemic covid-19 juga membuat perusahaan harus bekerjasama dengan ojek online maupun ekspedisi untuk pengiriman barang luar dan dalam kota.

Perbedaan • Objek dari penelitian ini adalah CV. Sofie Tunggadewi Industri

• Focus penelitian ini melihat bagaimana model usaha yang dilakukan saat sebelum dan setelah pandemi covid-19

Tabel 2. 2

Literature Jurnal Nasional Literature Review 1 (Jurnal Nasional) Nama Bramantya Rivandi, Asaas Putra

Judul Strategi Komunikasi Pemasaran Lippo Plaza Ekalokasari Bogor dalam Meningkatkan Jumlah Pengunjung

Tahun 2018

Hasil Penelitian

Lippo Plaza Ekalokasari Bogor melakukan perencanaan yang akan dilakukan dalam setiap aspek pemasaran untuk meningkatkan jumlah pengunjungnya, dimulai dari memilih media yang akan di jalankan untuk pemasaran, melakukan analisi khalayak dengan menggunakan peran tenant dalam menarik pengunjung sesuai dengan segementasi. Lalu dalam pelaksanaan, Lippo Plaza Ekalokasari Bogor menerapkan semua bauran komunikasi

24

pemasaran dan setelahnya, Lippo Plaza Ekalokasari Bogor melakukan evaluasi dari semua yang di jalankan dan di rencanakan.

Perbedaan • Objek dari penelitian ini adalah Lippo Plaza Ekalokasari Bogor

• Focus penelitian ini adalah meningkatkam jumlah pengunjung

• Pada penelitian ini tidak dalam kondisi pandemic covid-19

Literature Review 2 (Jurnal Nasional)

Nama Grace Debora Runtulalo, Julius L.K. Randang, Stefi H. Harilama Judul Strategi Komunikasi Pemasaran Karyawan Pedro Manado Town

Square 3 Saat Pandemi Covid-19

Tahun 2020

Hasil Penelitian

Strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan Karyawan Pedo Manado Town Square 3 adalah dengan memperhatikan produk yang di tawarkan memiliki keunikan desain yang simple, memperhatikan kenyamanan konsumen dengan menerapkan protokol kesehatan, melakukan kegiatan promosi di hari besar yang di bagikan melalui media social dan konsumen vip member, dan harga produk yang di tawarkan terjangkau dan mendapatkan diskon apabila konsumen menjadi member.

Perbedaan • Objek dari penelitian ini adalah Karyawan Pedro Manado Town Square 3

• Focus penelitian ini adalah startegi komunkasi pemasaran dalam kondisi covid-19

Literature Review 3 (Jurnal Nasional)

Nama Ariandaru Syafiq Dhuhantoro, Siti Rukayah, Hermin Werdiningsih Judul Mall Berkonsep Citywalk yang Adaptif terhadap Pandemi di Kota

Bekasi

Tahun 2020

Hasil Penelitian

Mall Citywalk dengan pendekatan Desain yang Adaptif terhadap Pandemi Covid-19 di Kota Bekasi ini bertujuan menciptakan

25

fasilitas rekreasi berupa Mall yang memberi kenyamanan dan keamanan bagi pengunjung di masa pandemi Covid-19. Pemikiran utamanya adalah membuat kegiatan di dalam Mall lebih terbuka, melawan konsep mall konvensional yang tertutup dengan massa berbentuk satu atap. Diangkatlah konsep Citywalk dimana pedestrian way dimasukkan ke dalam kompleks bangunan. Konsep ini memecah paradigma pengunjung tentang mall yang umumnya bangunan tertutup dengan sirkulasi udara buatan, menjadi lebih terbuka dengan udara yang terus mengalir yang dapat meminimalisir penularan virus Covid-19. Tujuan lain perancangan ini adalah menghidupkan kembali sektor Mall di Kota Bekasi yang masih sepi dengan membawa konsep baru pada Mall yang belum ada di kota tersebut.

Perbedaan • Objek dari penelitian ini adalah Mall di Kota Bekasi

• Focus penelitian ini hanya penataan atau maangemen bangunan dari Mall

Literature Review 4 (Jurnal Nasional) Nama Ahmad Rosidi, Edy Nurcahyo

Judul Penerapan New Normal (Kenormalan Baru) dalam Penanganan Covid-19 sebagai Pandemi dalam Hukum Positif

Tahun 2020

Hasil Penelitian

Regulasi tentang New Normal di ndonesia yang diatur dalam

Keputusan Menteri Kesehatan Nomor

HK.01.07/MENKES/328/2020 tentang Panduan Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 pada Situasi Pandemi yang melanda dunia termasuk indonesia saat ini masih belum memiliki kejelasan terkait tentang regulasi yang mengatur secara jelas karena peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020 yang mengatur tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB). Tidak mengatur secara menyeluruh tentang penerapan New Normal (Kenormalan Baru) sehingga peraturan tersebut tidak memiliki payung hukun yang kuat, begitu pula dengan penduduk Indonesi yang saat ini diperkirakan

26

mencapai 267.7 juta sangat membutuhkan kejelasan dari pemerintah terkait dengan peraturan yang disediakn oleh pemerintah, sehingga seharusnya DPR dan Presiden harus segera membuat peraturan tentang tentang penerapan New Normal yg bisa dijadikan pegangan dalam penerapan New Normal di saat ini.

Perbedaan • Tidak adanya pembahasan mengenai strategi komunikasi pemasaran

• Tidak membahas mengenai mall

Literature Review 5 (Jurnal Nasional)

Nama A.A. Gd. Tugus Hadi Iswara A.M, I Gusti Ayu Canny Utami, Ni Wayan Ardiarani Utami

Judul PENERAPAN KONSEP “NEW NORMAL” PADA DESAIN SIRKULASI DAN SIGNAGE PUSAT PERBELANJAAN DI KAWASAN KUTA, BALI. STUDI KASUS: BEACHWALK SHOPPING CENTER

Tahun 2020

Hasil Penelitian

Desain sirkulasi dan signage pada Beachwalk Shopping Center telah memenuhi protokol kesehatan sesuai dengan Surat Edaran Kementerian Kesehatan Nomor HK.02.01/MENKES/335/2020 tentang Protokol Pencegahan Penularan Covid-19 di Tempat Kerja Sektor Jasa dan Pedagangan (Area Publik) Dalam Mendukung Keberlangsungan Usaha dalam masa “New Normal”. Penerapan protokol kesehatan untuk pengelola tempat usaha, pekerja dan konsumen telah terlaksana dengan baik terutama pada sirkulasi dan signage. Kesadaran tiap individu diharapkan dapat lebih memaksimalkan penerapan prokol kesehatan ini.

Perbedaan • Tidak adanya pembahasan mengenai strategi komunikasi pemasaran

27 Tabel 2. 3

Literature Jurnal Internasional Literature Review 1 (Jurnal Internasional) Nama Timothy Dewhirst, Brad Davis

Judul Brand Strategy and Integrated Marketing Communication (IMC) A Case Study of Players Cigarette Brand Marketing

Tahun 2013

Hasil Penelitian

Brand Players melakuka strategi marketing komunikasi yang interaktif, disaat peemrintah dan lembaga kesehatan melarang aktifitas periklanan rokok di media massa.

Perbedaan • Subjek dalam penelitian ini adalah brand rokok

• Tidak membahas mengenai strategi pemasaran mall

• Tidak membahas covid-19

Literature Review 2 (Jurnal Internasional) Nama Itca Istia Wahyuni, Dini Salmiyah Fithrah Ali

Judul The Digital Marketing of Re-Branding Bandung Become a Smart City

Tahun 2019

Hasil Penelitian

Hasil dari penelitian ini adalah brand touchpoints yang digunakan Bandung menjadi smart city sudah sesuai dengan persepsi pelanggan, namun masih perlu diperkuat dalam publisitasnya Perbedaan • Subjek dalam penelitian ini adalah kota Bandung

• Tidak membahas mengenai strategi pemasaran mall

• Tidak membahas covid-19

Literature Review 3 (Jurnal Internasional) Nama Herizatintriyunita

Judul Orchid Marketing Strategy During Pandemic Covid 19

Tahun 2020

28 Hasil

Penelitian

Hasil dari penelitian ini adalah Pemanfaatan media sosial merupakan

Hasil dari penelitian ini adalah Pemanfaatan media sosial merupakan

Dokumen terkait