• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.3 Saran Praktis

Bagi Praktisi, dapat dilakukan dengan melihat perbedaan sebelum adanya covid-19, saat adanya covid-19 atau pandemi, dan setelah adanya covid-19 terhadap salah satu Mall ataupun UMKM yang ada di Jakarta ataupun diluar Jakarta dalam mengomunikasikan kebijakan pemerintah.

57

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku

Abidin, D. Y. Z. (2015). Manajemen Komunikasi: Filosofi, Konsep, dan Aplikasi. CV Pustaka Setia.

Alma, P. D. H. B. (2013). manajemen pemasaran dan pemasaran jasa. Alfabeta.

Anang, M. (2020). Komunikasi Pemasaran. CV Penerbit Qiara Media - Pasuruan Jawa Timur.

Deddy Mulyana. (2005). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya

Fitrah, M., & Luthfiyah. (2017). Metodologi Penelitian: Penelitian Kualitatif, 56 Tindakan Kelas Dan Studi Kasus. CV Jejak

Manzilati, A. (2017). Metode Penelitian Kualitatif Paradigma, Metode, Dan Aplikasi (T. U. Press (ed.)). UB Press

Onong Uchjana Effendy. (2002). Dinamika Komunikasi. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti

Prof.Dr. Wina Sanjaya, M. P. (2017). Paradigma Baru Mengajar. KENCANA.

Rahayu, Budi. (2017). Manajemen Pemasaran. Fakultas Peternakan Universitas Udayana, Denpasar.

Santana, S. (2007). Menulis Ilmiah Metode Peneliitian Kualitatif. Yayasan Obor Indonesia.

Semiawan, P. D. C. R. (2010). METODE PENELlTlAN KUALlTATlF JENIS, KARAKTERISTIK, DAN KEUNGGULANNYA. PT Gramedia Widiasarana Indonesia

Sudaryono. (2016). Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: CV Andi Offset.

Sugiarto, E. (2015). Menyusun Proposal Penelitian Kualitatif: Skripsi dan Tesis;

Suaka Media. Suaka Media

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.

Tai, J., & Chew, W. (2012). Brand Management: 13 Strategi Untuk Mengembangkan Merek Anda. PT. INDEKS.

58 Sumber jurnal dan internet

Ahmad Rosidi, E. (2020). Penerapan New Normal (Kenormalan Baru) dalam Penanganan Covid-19 sebagai Pandemi dalam Hukum Positif https://jurnal.ugr.ac.id/index.php/jir/article/view/288

Bramantya Rivandi, A. (2018). Strategi Komunikasi Pemasaran Lippo Plaza Ekalokasari Bogor dalam Meningkatkan Jumlah Pengunjung [Universitas Telkom]. https://repository.telkomuniversity.ac.id/pustaka/145837/strategi-

komunikasi-pemasaran-lippo-plaza-ekalokasari-bogor-dalam-menarik-pengunjung.html (telkomuniversity.ac.id)

Coronavirus. Retrieved from WHO International:

https://www.who.int/indonesia/news/novel-coronavirus/qa-for-public

Pusat Grosir Cililitan (PGC). (2021). Sejarah pusat grosir cililitan https://pgc.co.id/index.php?page=about%20us Grosir Cililitan (pgc.co.id)

Rahmadhani, Y. (2017). STRATEGI BRANDING PORTAL ONLINE WWW.TRIPRIAU.COM DALAM MEMBANGUN BRAND AWARENESS SEBAGAI PORTAL ONLINE PARIWISATA PROVINSI RIAU. 4(1), 1–15 Timothy Dewhirst, B. (2013). Brand Strategy and Integrated Marketing

Communication (IMC) A Case Study of Players Cigarette Brand Marketing https://www.researchgate.net/publication/261626555_Brand_strategy_and_integrate d_marketing_communication_IMC_A_case_study_of_player's_cigarette_brand_mar keting ed marketing communication (IMC): A case study of player's cigarette brand marketing (researchgate.net)

WHO. 2021. Coronavirus Disease - Answers [Online]. Dari:

https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus2019/coronavirus-disease

answers?query=What+is+COVID19%3F [Accessed Diakses Date].

World Health Organization (WHO). (2020). Pernyataan dan Jawaban Terkait

Yangyang Jiang. (2020). Effects of COVID-19 on hotel marketing and management:

a perspective article https://www.emerald.com/insight/content/doi/10.1108/IJCHM-03-2020-0237/full/html ID-19 on hotel marketing and management: a perspective article | Emerald Insight

59 LAMPIRAN

Lampiran 1. 1 Transcript Wawancara

Daftar pertanyaan untuk informan 1. Pada saat adanya PSBB Lockdown:

• Cara pengelola PGC mengadapi peraturan pemerintah pada saat awal covid 19 yang mengharuskan PSBB Lockdown pada bulan April 2020 untuk para tenant di PGC

• Bagaimana pengelola dalam mengomunikasikan ke tenant?

• Bagaimana terkait pembayaran sewa atau Service Charge yang di lakukan tenant?

Pak Akub:

“Pada saat awal adanya covid-19, mall PGC masih buka seperti biasanya, sebelum adanya larangan untuk mall buka. Saat bulan April 2020, diadakannya PSBB lockdown dan membuat mall PGC harus mengikuti aturan yang ada, baik mall dan kantor pengelola. Mall PGC dan kantor pengelola melakukan Lockdown dengan menutup gedung secara kesluruhan, namun pengelola tetap melakukan penyemprotan disinfektan secara rutin. Pengelola PGC melakukan pemeberitahuan mengenai tutupnya mall pgc melalui surat yang di edarkan kepada tenant dalam rangka mematuhui aturan pemerintah dalam menangani covid-19, memberitahukan secara langsung, dan juga melalui media social yang dimiliki oleh PGC yaitu Instagram dan facebook. Dikarenakan lamanya mall harus tutup, pengelola PGC membuat keringanan akan pembayaran service charge bagi para tenant.

Seiring dengan berjalannya waktu, akhirnya pemerintah memperbolehkan untuk bisnis food and baverage buka namun tidak diperbolehkan untuk makan di tempat, hanya untuk delivery dan take away. Selain itu, pengelola PGC juga memperbolehkan tenant untuk loading barang, baik ingin mengambil atau memasukkan barang untuk usaha fashion. Dengan semakin banyaknya keringanan aturan dari pemerintah untuk bisnis umkm, pengelola PGC juga terus update selama 2 minggu sekali kepada tenant dan pengunjung, pemberitahuan ini tetap dilakukan dengan pemberian surat edaran, secara langsung, dan melalui

60

media social yang dimiliki. Update yang dilakukan oleh pengelola seperti diperbolehkannya pengunjung datang namun maksimal hanya 50%-80%, wajib menggunakan masker, wajib melakukan cek suhu sebelum masuk kedalam Gedung, dan wajib menggunakan handsinitizer atau mencuci tangan di tempat yang sudah di sediakan. Selain itu pihak pengelola juga menempelkan aturan-aturan yang harus di lakukan oleh pengunjung, seperti berjaga jarak, pengaturan-aturan lift hanya untuk 5 orang dan wajib berdiri di tempat yang sesuai, dan wajib menggunakan masker.”

Pak Andry:

“Pada saat adanya covid-19, PGC menutup mall dan kantor pengelola sesuai dengan aturan pemerintah karena adanya PSBB Lockdown. Pengelola PGC melakukan penyebaran surat edaran kepada tenant untuk memberitahu bahwa PGC harus menutup gedung sementara sesuai dengan aturan yang dibuat oleh pemerintah. Kegiatan dalam pemasaran kios yang ada di PGC pun harus terhenti sementara. Adapun tenant-tenant yang mengkhawatirkan akan berjalannya bisnis mereka karena harus menutup toko dengan waktu yang tidak ditentukan. Adapun juga tenant yang menceritakan keresahannya dengan harus tetap membayar service charge walaupun toko dalam keadaan tutup sehingga pengelola juga membuat keringanan akan hal tersebut dengan memberikan diskon selama PSBB Lockdown. Karena adanya PSBB Lockdown dan sulitnya kembali berjualan normal, pemasukan dan pengeluaran yang tidak seimbang, banyaknya tenant yang harus menutup tokonya sehingga membuat banyak toko yang tersegel dan kosong.”

61 Pak Herman:

“Saat adanya aturan dari pemerintah mengenai PSBB Lockdown yang mengharuskan mall dan kantor PGC tutup, PGC mematuhi aturan tersebut.

Namun dengan seiring berjalannya waktu, diberi keringanan untuk usaha food and baverage yang diperbolehkan buka namun untuk di take away atau delivery.

Orang-orang yang masuk dan keluar dari Gedung PGC sangat dibatasi dan sangat diperhatikan protokol kesehatan yang dilakukannya, yaitu cek suhu badan, menggunakan masker, mencuci tangan, dan tidak berkerumun. Aturan dari protokol tersebut juga di tempel di beberapa tempat sebagai pengingat bagi pengunjung yang datang. Selain itu, pihak PGC rutin dalam melakukan menyemprotkan disinfektan di seluruh lantai Gedung. Setelah diperbolehkannya buka bagi usaha dibidang fashion, pihak PGC memberikan lambang-lambang pembatasan bagi pengunjung, salah satunya di lift pengunjung yang hanya diperbolehkan 5 orang yang masuk di dalamnya dengan berat yang terbatas juga sehingga jaga jarak juga masih diterapkan.”

Mas Anis:

“Pihak PGC selalu menjalankan aturan-aturan selama adanya covid-19 sesuai dengan aturan yang diberikan oleh pemerintah, seperti menutup mall PGC secara keseluruhan dan menerapkan protokol kesehatan. Informasi pemberitahuan mengenai aturan yang dijalankan oleh pihak PGC diberitahukaan kepada tenant-tenant melalui surat edaran yang diberikan dan melalui media social yang dimiliki. Pihak PGC juga selalu memberikan update atas aturan-aturan yang di jalani, seperti jam operasional, pembatasan pengunjung, dan wajib mematuhi protokol kesehatan. Selain melakukan pemberitahuan melalui surat edaran dan social media, pihak PGC juga memberikan pemberitahuan mengenai aturan dan protokol kesehatan dengan menempelkan flyer dan poster, seperti memakai masker, mencuci tangan, menggunakan handsinitizer, berjaga jarak baik di dalam Gedung maupun di dalam lift, dan lain sebagainya.”

62 2. Pada saat adanya PPKM:

• Apa yang di lakukan pihak PGC saat kebijakan PPKM?

• Apakah ada perbedaan kebijakan dari pengelola PGC dalam menghadapi PPKM pada tahun 2021, dari sisi protokol kesehatan, seperti memakai masker, cuci tangan, cek suhu dan jam operasional?

Pak Akub:

“Pada saat adanya PPKM, hal yang sama dilakukan oleh pihak PGC, yaitu menutup Gedung PGC kecuali untuk usaha dibilang food and baverage dan kantor pengelola hanya 50% yang melakukan work from office. Pemberitahuan tetap dilakukan oleh PGC dengan pemberian surat edaran dan melalui social media yang di miliki. Aturan untuk pengunjung pun juga menyesuaikan aturan, seperti wajib menggunakan masker, cek suhu badan, sudah vaksin 1&2 dengan di ceknya sertifikat vaksin dan sekarang menggunakan barcode peduli lindungi.

Pada saat PPKM, PGC diperbolehkan untuk buka sepenuhnya dengan syarat adanya sentra vaksin mini, yang akhirnya dilakukan di lobby utama PGC selama kurang lebih 2 bulan.”

Pak Andry:

“Adapun saat adanya PPKM, Gedung PGC harus tutup kembali yang juga mengembalikan keresahan tenant akan usaha yang mereka jalani. Namun pihak PGC cepat dalam menanggapi hal ini, dengan mengikuti syarat yang dimiliki untuk bisa buka Gedung secara keseluruhan. Pihak PGC mengadakan sentra vaksin mini yang dimana juga dapat sebagai pemasaran untuk menarik pengunjung datang ke PGC yang tidak hanya untuk vaksin, namun untuk berbelanja atau lain sebagainya.”

63 Pak Herman:

“Aturan yan dijalankan oleh PGC berbeda pada saat adanya aturan PPKM, pengunjung diwajibkan sudah memiliki sertifikat vaksin covid-19 dan juga melakukan scan barcode pada aplikasi peduli lindungi, namun protokol kesehatan lainnya juga tetap dilakukan, seperti cek suhu badan dan menggunakan masker.”

3. Seberapa pengaruh kebijakan yang diberikan pemerintah berdampak pada pengelola PGC dan tenant? Bagaimana cara pengelola PGC dalam mempertahankan tenant-tenant yang ada?

Pak Andry:

“Adapun juga tenant yang menceritakan keresahannya dengan harus tetap membayar service charge walaupun toko dalam keadaan tutup sehingga pengelola juga membuat keringanan akan hal tersebut dengan memberikan diskon selama PSBB Lockdown. Karena adanya PSBB Lockdown dan sulitnya kembali berjualan normal, pemasukan dan pengeluaran yang tidak seimbang, banyaknya tenant yang harus menutup tokonya sehingga membuat banyak toko yang tersegel dan kosong.”

4. Bagaimana cara pengelola PGC dalam memasarkan kembali kios - kios yang ada di PGC?

Pak Andry:

“Dari pihak marketingpun saat ini sedang mencoba untuk aktif pemasaran dalam Instagram untuk kios-kios yang belum terisi agar memudahkan dalam menyebarluaskan informasi. Selain itu, tim marketingpun rutin untuk canvasing mall to mall untuk berkomunikasi langsung drngan tenant-tenant yang ada disana”

64

5. Bagaimana menurut Mbak Laura dalam komunikasi persuasif yang dilakukan oleh pihak PGC selama pandemi covid-19 saat PSBB dan PPKM?

Mbak Laura:

“Komunikasi Persuasif ada beberapa macam tujuan ya, seperti secara verbal atau tulisan dan lisan, secara non-verbal atau tindakan yang dilakukan, secara tatap muka atau komunikan dan komunikator yang bertemu secara langsung, dan secara bermedia atau melalui social media yang dimiliki.

Seperti pernyataan-pernyataan yang telah diberikan oleh pihak PGC baik dari Bapak Akub, Bapak Andry, Bapak Herman, dan Mas Anis bahwa pihak PGC sudah melakukan semua tujuan dari komunikasi persuasif yang ada. Pihak PGC memberikan informasi secara tertulis dengan adanya edaran akan aturan-aturan yang di jalani tentang tutup sementara dan jam operasional kepada tenant-tenant yang ada di PGC. Pihak PGC juga memberikan informasi secara tindakan dengan melakukan kontrol keseluruh Gedung akan protokol kesehatan yang wajib dipatuhi, seperti menggunakan masker, mencuci tangan, dan berjaga jarak. Pihak PGC juga melakukan tatap muka apabila ada tenant yang datang untuk bertanya langsung mengenai aturan-aturan yang di jalaninya, dan pihak PGC juga melakukan pemberian informasi melalui media social yang dimiliki, yaitu melalui Instagram dan Facebook yang dimiliki dan terlihat sangat update di dalamnya.

Komunikasi yang dilakukan oleh pihak PGC dapat dikatakan sudah sesuai dengan tujuan komunikasi persuasif yang seharusnya.

65 Lampiran 1. 2 Ithenticate

1

Dokumen terkait