Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Brawijaya 1904
Analisis Pengaruh Gaya Belajar Siswa, Motivasi Belajar dan Peran Orang Tua terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas X TKJ pada Mata Pelajaran
Jaringan Dasar di SMKN 6 Malang
Zahra Safanah Atari1, Retno Indah Rokhmawati2, Faizatul Amalia3
Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya Email: 1[email protected], 2[email protected], 3[email protected]
Abstrak
Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan kondisi yang ada saat ini yaitu adanya pandemi covid-19, sehingga kegiatan pembelajaran dilaksanakan secara daring. Pendidikan saat ini tengah mengalami tantangan sebagai dampak dari pandemi covid-19, maka dari itu pemerintah mengeluarkan sebuah kebijakan agar belajar dilakukan dari rumah dengan menggunakan metode daring untuk menekan laju penyebaran virus tersebut. Pada masa pandemi ini terjadi perubahan dalam hal lingkungan belajar yang memiliki pengaruh terhadap gaya belajar, motivasi belajar serta peran orang tua terhadap prestasi belajar siswa di rumah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh gaya belajar, motivasi belajar, dan peran orang tua terhadap prestasi belajar siswa kelas X TKJ pada mata pelajaran Jaringan Dasar di SMKN 6 Malang. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian analisis inferensial. Sampel pada penelitian ini adalah murid kelas X TKJ 1 dengan jumlah 30 siswa. Pengambilan data gaya belajar, motivasi belajar, dan peran orang tua terhadap prestasi belajar siswa menggunakan media penyebaran kuesioner menggunakan google form.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya belajar, motivasi belajar, dan peran orang tua secara bersama- sama tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa dinyatakan bahwa H0 diterima. Nilai signifikansi yang didapatkan sebesar 0,595 > 0,05; 0,040 > 0,05; 0,000 > 0,05.
Kata kunci: gaya belajar, motivasi belajar, peran orang tua, prestasi belajar Abstract
This research was carried out based on the current condition, namely the Covid-19 pandemic, so learning activities were conducted. Education is currently experiencing challenges as a result of the COVID-19 pandemic, therefore the government issued a policy so that learning is done from home using online methods to suppress the spread of the virus. During this pandemic there was a change in the learning environment that influenced rning styles, learning motivation, and the role of parents on student learning achievement at home. This study aims to determine how the influence of learning styles, learning motivation, and the role of parents on the learning achievement of class X TKJ students in Basic Networking subjects at SMKN 6 Malang. The approach used in this research is a quantitative approach with the type of inferential analysis research. The sample in this study were students of class X TKJ 1 with a total of 30 students. Data retrieval of learning styles, learning motivation, and the role of parents on student achievement using a questionnaire distribution media using google form. The results showed that learning styles, learning motivation, and the role of parents together did not affect on student achievement. It was stated that H0 was accepted. The significance value obtained is 0.595 >
0.05; 0.040 > 0.05; 0.000 > 0.05.
Keywords: learning style, learning motivation, parental role, learning achievement
1. PENDAHULUAN
Siswa merupakan salah satu komponen yang ada dalam menempati proses belajar mengajar. Siswa sebagai pihak yang meraih cita-
cita, mempunyai tujuan agar tercapai secara optimal. Siswa datang ke sekolah bertujuan untuk menuntut ilmu dan memperoleh atau mempelajari berbagai tipe pendidikan. Pada masa itu, siswa mengalami berbagai perubahan
baik dari segi kepribadian dan pemikiran serta adanya perubahan secara kognitif dan mulai berpikir seperti layaknya orang yang sudah dewasa. Siswa datang ke sekolah mempunyai berbagai macam gaya belajar. Gaya belajar merupakan suatu strategi untuk mencari dan mencoba sehingga individu tersebut mendapat satu pendekatan belajar yang sesuai dengan tuntutan belajar. Menurut DePorter dan Hernacki (1992) gaya belajar adalah kombinasi dari bagaimana penyerapan informasi dan mengatur serta mengolah informasi yang didapatkan (Admin, 2015). Hal tersebut juga dikemukakan oleh Gunawan (2003:139) bahwa gaya belajar adalah cara dalam melakukan kegiatan berpikir, memproses dan mengerti suatu informasi (Muhtadi, 2003).
Motivasi belajar adalah dorongan yang timbul dari dalam diri siswa dan dari luar diri siswa itu sendiri untuk melakukan sesuatu.
Motivasi meliputi hasrat dan keinginan untuk berhasil, harapan dan cita-cita, penghargaan, lingkungan yang kondusif, kegiatan belajar yang menarik serta adanya upaya dalam membelajarkan pada siswa (Ilmu, 2016).
Dilanjut dengan pengertian prestasi belajar menurut Winkel (2002) bahwa bukti keberhasilan belajar dicapai dari keberhasilan seseorang. Dari pengukuran hasil peserta didik tersebut meliputi faktor kognitif, afektif, dan psikomotorik setelah dilakukan pengukuran instrumen tes terhadap proses belajar (Alamsyah, 2016).
Dengan adanya gaya dan motivasi belajar tidak luput dari peran orang tua. Menurut Gunarsa (2009:27) berpendapat bahwa perilaku atau pola asuh yang diberikan orang tua terhadap anaknya seperti mencukupi kebutuhan yang diperlukan anak tersebut, mendorong keberhasilan serta melindungi dan mensosialisasi mengajarkan tingkah laku yang baik agar diterima oleh masyarakat.
Penelitian ini diambil dengan penggalian permasalahan yang ada saat ini melalui wawancara kepada beberapa guru di TKJ yaitu salah satunya kepada Bu Fajar Wati beliau menjelaskan bahwa permasalahan yang dihadapi saat ini adalah siswa tidak dapat melakukan praktik secara langsung di sekolah.
Hal ini dapat dilihat dari kurang bersemangatnya siswa untuk terlibat dalam proses belajar pada mata pelajaran produktif TKJ. Adapun bukti bahwa prestasi belajar siswa rendah dapat dilihat dari motivasi belajar pada diri siswa berdasarkan
hasil penyebaran kuesioner yang telah dibagikan terhadap siswa. Hal ini berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa dikarenakan siswa kerap kesulitan menyesuaikan cara belajar mereka dengan cara guru mengajar di sekolah, dan dirumah kadang siswa harus belajar dengan aturan yang sudah ditetapkan oleh orang tua dirumah. Adapun masalah yang diambil bagaimana pengaruh gaya belajar, motivasi belajar dan peran orang tua dalam prestasi belajar siswa di sekolah maupun di rumah.
Penelitian lain yang memiliki kemiripan dengan judul “ANALISIS PENGARUH GAYA BELAJAR DAN POLA ASUH ORANG TUA
TERHADAP PRESTASI BELAJAR
EKONOMI SISWA KELAS XI SMA SE KECAMATAN PURBALINGGA TAHUN AJARAN 2015/2016 DENGAN MOTIVASI
BELAJAR SEBAGAI VARIABEL
INTERVENING”. Populasi yang terlibat merupakan seluruh siswa kelas XI IPS SMA seKecamatan Purbalingga tahun pelajaran 2015/2016 dengan jumlah 456 siswa dan jumlah sampel 213 siswa yang dihitung menggunakan rumus Slovin. Pemilihan sampel menggunakan teknik cluster proportional random sampling.
Metode pengumpulan data yang digunakan berupa angket dan dokumentasi serta analisis data berupa analisis deskriptif dan analisis jalur.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan gaya belajar tidak berdampak pada prestasi belajar tetapi juga tidak berpengaruh terhadap motivasi belajar, sedangkan perbedaan pola asuh orang tua berdampak pada prestasi belajar dan motivasi belajar. Sehingga hasilnya menunjukkan bahwa motivasi belajar berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap prestasi belajar, dan dapat disimpulkan bahwa variabel gaya belajar tidak berpengaruh terhadap tingkat motivasi dan prestasi belajar siswa, sedangkan pola asuh orang tua berpengaruh. Saran yang berkaitan dengan hasil penelitian di atas adalah orang tua lebih baik mengarahkan pola asuhnya ke pola asuh demokrasi dengan harapan siswa mampu meningkatkan motivasi belajarnya, serta pengukuran pretasi belajar bisa diperdalam dengan menggunakan nilai UAS (Ujian Akhir Semester), nilai rapor, ataupun dengan menggunakan suatu tes yang disusun sendiri oleh peneliti (Pamungkas, 2016).
Penelitian tersebut selaras dengan penelitian yang berjudul “PENGARUH GAYA BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR, DAN KONDISI SOSIAL EKONOMI ORANG TUA
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
PADA HASIL BELAJAR”. Pada penelitian tersebut dilakukan sebuah teknik pengumpulan data untuk variabel gaya belajar, hasil belajar, kondisi sosial ekonomi orangtua dan motivasi belajar menggunakan metode angket dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan berupa uji deskriptif, uji asumsi klasik dan uji hipotesis. Hasil penelitian ini menguatkan penelitian dari Joublish, M. Farooq dan M. Ashraf K (2010) bahwa seorang anak yang status sosial ekonominya rendah memiliki kesiapan yang kurang daripada teman sebaya mereka dari keluarga yang status ekonominya tinggi (Nugroho & Sudarma, 2017).
Penelitian lain juga ada yang cocok dengan judul “HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN DARING MASA PANDEMI”. Dalam penelitian tersebut diambil dari latar belakang ketertarikan peneliti untuk mengetahui hubungan pola asuh orang tua terhadap motivasi siswa selama belajar di rumah secara daring di masa pandemi ini. Berdasarkan hasil analisis tersebut hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara pola asuh orang tua terhadap motivasi belajar siswa serta terdapat hubungan positif antara pembelajaran daring terhadap motivasi siswa (Kurnianto & Rahmawati, 2020).
2. KAJIAN TEORI
Dalam bab ini menjelaskan metode analisis dan variabel apa saja yang digunakan. Analisis yang digunakan yaitu analisis regresi linear sederhana dan berganda. Analisis regresi adalah metode hipotesis penelitian untuk menguji ada tidaknya pengaruh antar variabel. Analisis regresi terbagi menjadi dua yaitu regresi linear sederhana dan berganda. Analisis regresi linier sederhana didasarkan pada hubungan yang menjelaskan hasil dari variabel Y, sedangkan regresi linier berganda berfungsi mencari pengaruh antara dua atau variabel X terhadap variabel Y.
Selanjutnya, variabel yang digunakan ada empat yaitu, gaya belajar, motivasi belajar, peran orang tua dan prestasi belajar. Gaya belajar sendiri memiliki tiga tipe yang meliputi yaitu auditorial, kinestetik dan visual. Motivasi belajar memiliki berbagai macam teori yang harus dipahami, yaitu teori insting, teori fisiologis, dan teori psikoanalitik. Adapun faktor yang memengaruhi yaitu kematangan, usaha yang
bertujuan, pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi, partisipasi serta penghargaan dan hukuman.
Prestasi terdiri dari dua suku kata yaitu prestasi dan belajar. Prestasi merupakan hasil yang telah dicapai seseorang dalam melakukan suatu kegiatan, sedangkan belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang ditimbulkan atau diubah melaui pengalaman belajar.
3. METODOLOGI PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan pada pendekatan kuantitatif ini adalah teknik analisis inferensial beserta uji hipotesis. Data analisis diolah menggunakan uji regresi linear sederhana dan berganda, kemudian dilakukan juga beberapa uji yang lain seperti uji hipotesis.
Terdapat empat variabel yang terdiri dari tiga variabel X yaitu gaya belajar, motivasi belajar, dan peran orang tua serta satu variabel Y yaitu prestasi belajar. Proses penelitian dilakukan pada tanggal 18 Maret 2021 – 18 Mei 2021 di SMKN 6 Malang khususnya kelas X TKJ 1 pada mata pelajaran Jaringan Dasar Tahun Ajaran 2020/2021.
Gambar 1 Metodologi Penelitian
Penelitian diawali dengan penggalian informasi melalui wawancara, kemudian peneliti merancang kisi-kisi instrumen penelitian yang dibutuhkan dari empat variabel yang ada untuk proses pengumpulan data. Langkah selanjutnya yaitu menyusun butir pertanyaan kuesioner dan indikator masing-masing variabel menggunakan beberapa jawaban yaitu; Sangat Setuju, Setuju, Tidak Setuju dan Sangat Tidak Setuju. Setelah itu, isi kuesioner diberikan kepada ahli materi untuk dilakukan pengujian dan selanjutnya kuesioner siap disebarkan kepada siswa kelas X
TKJ 1 yang berjumlah 30 orang. Data yang diperoleh berdasarkan dari penyebaran kuesioner dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas. Dalam hal ini perhitungan dibantu dengan aplikasi SPSS 24. Pernyataan yang tidak valid dalam kuesioner dihapus dan tidak dipergunakan lagi. Hanya butir pernyataan valid saja yang disebarkan kepada populasi dan sampel yang sudah ditentukan. Kemudian setelah itu data yang terkumpul dilakukan analisis dengan uji asumsi klasik, uji hipotesis, uji regresi dan uji korelasi.
Gambar 2 Hipotesis Penelitian Keterangan:
X1 : Variabel Gaya Belajar X2 : Variabel Motivasi Belajar X3 : Variabel Peran Orang Tua Y : Variabel Prestasi Belajar
Garis putus-putus : Pengaruh X1, X2 dan X3 secara bersama-sama terhadap Y
Garis penuh : Pengaruh X1 terhadap Y, pengaruh X2 terhadap Y dan pengaruh X3 terhadap Y
Pada Gambar 2 merupakan hipotesis penelitian, yaitu:
H01 : tidak ada pengaruh antara gaya belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas X TKJ SMKN 6 pada mata pelajaran Jaringan Dasar Ha1 : ada pengaruh antara gaya belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas X TKJ SMKN 6 Malang pada mata pelajaran Jaringan Dasar H02 : tidak ada pengaruh antara motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas X TKJ SMKN 6 Malang pada mata pelajaran Jaringan Dasar
Ha2 : adanya pengaruh antara motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas X TKJ SMKN 6 Malang pada mata pelajaran Jaringan Dasar
H03 : tidak ada pengaruh antara peran orang tua terhadap prestasi belajar siswa kelas X TKJ SMKN 6 Malang pada mata pelajaran Jaringan Dasar
Ha3 : adanya pengaruh antara peran orang tua terhadap prestasi belajar siswa kelas X TKJ SMKN 6 Malang pada mata pelajaran Jaringan Dasar
H04 : tidak ada pengaruh antara gaya belajar, motivasi belajar dan peran orang tua terhadap prestasi belajar siswa kelas X TKJ SMKN 6 Malang pada mata pelajaran Jaringan Dasar Ha4 : adanya pengaruh antara gaya belajar, motivasi belajar dan peran orang tua terhadap prestasi belajar siswa kelas X TKJ SMKN 6 Malang pada mata pelajaran Jaringan Dasar
4. HASIL PENELITIAN 3.1. Analisis Deskriptif
Perhitungan hasil dari variabel gaya belajar, persentase jawaban tertinggi pada kategori setuju dengan tipe gaya auditorial sebesar (57,33%), tipe gaya visual sebesar(49,33%), dan tipe gaya kinestetik sebesar (56,66%). Data tersebut menunjukkan bahwa gaya belajar siswa bermacam-macam, maka ditarik kesimpulan jika gaya belajar yang dimiliki siswa beragam tipe belajar dalam kategori sedang.
Hasil perhitungan dari variabel motivasi belajar menunjukkan bahwa persentase tertinggi (40%) dan terendah (4%). Dari penjabaran diatas, persentase tinggi maupun rendah yang dimiliki siswa tidak mempengaruhi belajarnya.
Sebagian besar berada pada kategori setuju meskipun ada siswa yang tidak menunjukkan motivasi belajarnya dengan kategori lain.
Selanjutnya diikuti dengan variabel peran orang tua, rata-rata yang memberi jawaban sebesar (62,79%) dan yang memberikan jawaban sedikit atau rendah sebesar (0,67%).
Data tersebut menunjukkan bahwa peran orang tua dominan untuk membantu proses meningkatkan belajar dengan baik. Sehingga, peran orang tua dalam membantu belajar siswa di rumah masuk dalam kategori sedang.
Hasil perhitungan dari variabel prestasi belajar didapatkan hasil pada kategori setuju sebesar (40,06%) dan terendah sebesar (9,33%).
Dari data diatas menunjukkan bahwa prestasi belajar masuk pada kategori sedang, meskipun ada beberapa siswa yang tidak menunjukkan keberhasilan dalam pencapaian prestasi belajarnya. Sehingga data prestasi belajar padad
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
kelas X TKJ 1 tersebut masuk pada kategori sedang.
3.2. Uji Asumsi Klasik
Dalam pengujian asumsi klasik ini, langkah uji dilakukan sebelum langkah uji regresi dan hipotesis.
Tabel 1 Hasil Uji Normalitas
Variabel Nilai Sig. Keterangan
Gaya Belajar 0,200 Normal
Motivasi
Belajar 0,091 Normal
Peran Orang
Tua 0,058 Normal
Bagian Tabel 1 adalah hasil uji normalitas dengan perhitungan nilai signifikansi > 0.05 sehingga data terdistribusi normal.
Tabel 2 Hasil Uji Linearitas
Variabel
Nilai deviation
linearity
Keterangan
Pengaruh gaya belajar terhadap
prestasi belajar
0,908 Linear
Pengaruh motivasi belajar
terhadap prestasi belajar
0,708 Linear
Pengaruh peran orang tua
terhadap prestasi belajar
0,707 Linear
Bagian Tabel 2 adalah perolehan hasil nilai dari nilai signifikansi > 0,05 yang berarti data bersifat linear. Tujuan dilakukannya uji linear untuk mengetahui apakah tiga variabel tersebut memiliki hubungan yang linear atau tidak secara sisignifikan. Hasil dari deviation linearity sendiri digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh model kita menyimpang dari model linear.
Jika hasilnya tidak signifikan (p > 0,05) maka model ini dikatakan linear.
Tabel 3 Hasil Uji Multikolineritas
Variabel Toler
ance VIF Keterangan
Y X
Presta si Belaja
r
Gaya
Belajar 0,784 1,275 Tidak terjadi multikolineritas
Motivas
i Belajar 0,620 1,613 Tidak terjadi multikolineritas Peran
Orang Tua
0,694 1,441 Tidak terjadi multikolineritas
Pada Tabel 3 data diperoleh dari perhitungan nilai tolerance > 0,10 dan nilai VIF
> 10. Maka data tersebut tidak terjadi multikolineritas.
Tabel 4 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Variabel Nilai Signifikansi
Keterangan
Gaya
Belajar 0,796 Tidak terdapat gejala heteroskedastisitas Motivasi
Belajar 0,859 Tidak terdapat gejala heteroskedastisitas Peran
Orang Tua 0,811 Tidak terdapat gejala heteroskedastisitas
Pada Tabel 4 data diperoleh dari hasil nilai signifikansi > 0,05 sehingga data tidak terdapat gejala heteroskedastisitas.
3.3. Uji Regresi
Tabel 5 Hasil Uji Regresi LinearSederhana
Variabel Constant (a)
Unstandardized Coefficients (b) Gaya
Belajar 12,106 0,046
Motivasi
Belajar 8,692 0,386
Peran Orang Tua
5,592 0,548
Tabel 5 menghasilkan perhitungan gaya belajar dari persamaan Y = a + bx1 maka Y = 12,106 + 0,046X1. Dapat disimpulkan bahwa gaya belajar tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar. Lalu, juga menghasilkan perhitungan motivasi belajar dari persamaan Y = a + bx1 maka Y = 8,692 + 0,3866X1. Sehingga dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar.
Selanjutnya juga menghasilkan perhitungan peran orang tua dari persamaan Y = a + bx1
maka Y = 5,592 + 0,548X1. Sehingga dapat disimpulkan bahwa peran orang tua berpengaruh terhadap prestasi belajar.
Tabel 6 Hasil Uji Regresi Linear Berganda
Variabel Bebas
Variabel Terikat
Constant (a)
Unstandardized Coefficients (b) Gaya
Belajar
Prestasi
Belajar 7,580
-0,074 Motivasi
Belajar 0,060
Peran Orang Tua
0,566
Pada Tabel 6 diperoleh persamaan Y = a + bX1 + bX2 + bX3 yaitu Y = 7,580 + (- 0,074)X1
+ 0,060X2 + 0,566X3. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ketiga variabel tersebut turun dari gaya belajar sebesar 0,074, motivasi belajar meningkat sebesar 0,060 dan peran orang tua sebesar 0,566.
3.4. Uji Korelasi
Tabel 7 Hasil Uji Korelasi
Variabel Bebas Variabel
Terikat R
Gaya Belajar
Prestasi Belajar
0,101
Motivasi Belajar 0,376
Peran Orang Tua 0,698
Berdasarkan pada hasil perhitungan diatas pada Tabel 7, dapat disimpulkan bahwa hubungan antara gaya belajar dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar tingkat hubungannya rendah dan hubungan peran orang tua terhadap prestasi belajar tingkat hubungannya dalam kategori cukup.
Tabel 8 Koefisien Korelasi
3.5. Uji Hipotesis
Tabel 9 Hasil Uji T
Variabel Bebas
Variabel
Terikat Signifikansi Keterangan
Gaya Belajar
Prestasi Belajar
0,595 H01 ditolak Motivasi
Belajar 0,040 H02 ditolak
Peran Orang Tua
0,000 H03 diterima
Dari Tabel 9, menunjukkan data hasil jika nilai signifikansi > 0,05 maka hipotesis diterima.
Signifikansi pada gaya belajar 0,595 sehingga H01 ditolak, signifikansi variabel motivasi belajar 0,040 sehingga H02 ditolak. Signifikansi variabel peran orang tua 0,000 sehingga H03 diterima. Hal tersebut berarti gaya belajar dan motivasi belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar, sedangkan peran orang tua tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar.
Tabel 10 Hasil Uji F
Variabel Bebas
Variabel
Terikat Signifikansi Keterang an Gaya
Belajar
Prestasi
Belajar 2,975 H04
diterima Motivasi
Belajar Peran Orang Tua
Pada Tabel 10 menunjukkan hasil bahwa nilai signifikansi sebesar 2,975 sehingga dapat diambil kesimpulan H04 diterima dengan arti bahwa keseluruhan variabel bebas tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar.
5. PEMBAHASAN
4.1. Pengaruh Gaya Belajar Terhadap Prestasi Belajar
Penelitian yang dilakukan oleh (Khoeron, et al., 2014) menjelaskan bahwa masing-masing siswa mempunyai gaya belajar
No Koefisien r Tingkat Hubungan
1 0,800 – 1,00 Tinggi
2 0,600 – 0, 800 Cukup
3 0,400 – 0,600 Sedang
4 0,200 – 0,400 Rendah
5 0,000 – 0,200 Sangat Rendah
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
yang khas, baik gaya belajar visual (35,2%), auditorial (35,2%) dan kinestetik (29,6%).
Terdapat kesimpulan dari data di atas bahwa peserta didik kelas XI TKR SMK Negeri 8 Kota Bandung sebesar 70,4% cenderung memiliki gaya belajar visual dan auditori. Gaya belajar menjadi faktor yang berpengaruh terhadap pencapaian prestasi belajar peserta didik.
Artinya, semakin sesuai gaya belajar maka semakin tinggi juga prestasi akademiknya guna mencapai prestasi belajar, sebaliknya jika semakin tidak sesuai gaya belajarnya maka semakin rendah prestasi akademiknya.
Penelitian serupa yang dilakukan oleh (Koriaty & Nurbani, 2015) menjelaskan bahwa penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh gaya belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah AOK. Pada variabel gaya belajar setelah dilakukan analisis regresi linear sederhana memperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,314 dan hasil analisisnya nilai sig. 0.001 < 0.05 yang artinya terdapat pengaruh positif terhadap prestasi belajar. Sementara koefisien determinasi pada gaya belajar sebesar 9,9% yang berarti 80,1% dipengaruhi oleh faktor yang lain diluar variabel gaya belajar.
4.2. Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar
Penelitian lain yang selaras dijelaskan oleh (Widiastuty, et al., 2019) bertujuan untuk menunjukkan pengaruh lingkungan belajar dan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar di kelas XI SMK Telkom Bandung. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dari pengujian hipotesis diperoleh bahwa motivasi belajar memperoleh persentase nilai sebesar 70.66% dan termasuk dalam kategori tinggi.
Lalu dapat dilihat juga bahwa untuk t hitung pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar senilai 7.450 dengan nilai sig 0.000, maka nilai t hitung lebih besar dari t tabel yaitu 7.450 > 1.973 maka dinyatakan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima, yang artinya bahwa motivasi belajar secara parsial berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar siswa Kelas XI SMK Telkom Bandung.
Penelitian serupa juga dijelaskan oleh (Adinoto, 2019) bahwa dalam penelitiannya bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar secara parsial dan simultan terhadap prestasi belajar siswa. Dari hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa motivasi belajar
secara parsial dan simultan berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar siswa.
Motivasi belajar memperoleh persentase nilai sebesar 14.299%. Hasil tersebut diperoleh dari nilai korelasi r hitung antara 0.282 sampai 0.955 dengan r tabel sebesar 0.2303. Berdasarkan tabel di atas diketahui nilai t-hitung variabel motivasi belajar (X3) adalah sebesar 3,013 dengan nilai probabilitas sebesar 0,004, sedangkan nilai t tabel adalah sebesar 1,669, sehingga t hitung > t tabel (3,013 > 1,669). Hal ini menunjukkan bahwa variabel motivasi belajar secara parsial berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar.
4.3. Pengaruh Peran Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar
Penelitian yang dilakukan oleh (Na-im
& Ahsani, 2021) menjelaskan bahwa jurnal ini dibuat bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran orang tua terhadap hasil belajar siswa.
Hasil dari penelitian tersebut adalah peran orang tua terhadap hasil belajar siswa sangat penting, dengan adanya bimbingan atau tanggung jawab dari orang tua maka akan berpengaruh khususnya hasil belajar dari segi afektif dan psikomotorik. Peran orang tua dalam era covid- 19 juga sangat berpengaruh dan penting, karena dengan adanya peran orang tua dalam membantu pembelajaran daring di rumah maka anak akan menyelesaikan tugasnya dengan tepat waktu.
Dalam pelaksanaan pembelajaran daring, guru banyak menggunakan aplikasi Whatsapp dengan membuat grup kelas yang bertujuan untuk memberikan penugasan serta materi yang nantinya digunakan untuk belajar siswa. Guru dan orang tua dapat melakukan interaksi meskipun tidak bertatap muka secara langsung, dan guru juga tetap bisa memantau dan mengetahui perkembangan dari peserta didik tersebut. Jadi kesimpulannya bahwa peran orang tua sangat penting dalam tumbuh dan kembang anak. Peranan orang tua juga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dalam masa pandemi covid-19 ini.
Penelitian serupa juga dijelaskan oleh (Eliyawati & Meiyuntariningsih, 2018) bahwa keluarga merupakan tempat tumbuh dan berkembang anak. Dalam keluarga anak berinteraksi dengan orang tua, kakak dan adiknya. Jika lingkungan keluarganya lingkungan belajar, maka anak tersebut akan cenderung belajar. Maka dari itu, orang tua memegang peran penting untuk menunjang prestasi anak. Jadi kesimpulan yang bisa diambil
adalah peran orang tua sangat diperlukan untuk memberikan perhatian, nasihat dan semangat dalam belajar dan menunjang fasilitas belajar anak agar anak dapat menumbuhkan rasa ingin belajar dalam mencapai tujuannya.
6. PENUTUP 5.1. Kesimpulan
Gaya belajar siswa tidak mempengaruhi prestasi belajar siswa kelas X TKJ di SMKN 6 Malang. Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi yang diperoleh 0,595 > 0,05 dengan nilai t hitung sebesar 0,538 dan t tabel sebesar 2,055 sehingga 0,583 < 2,055. Dengan demikian, Ha1 ditolak.
Motivasi belajar siswa tidak mempengaruhi prestasi belajar siswa kelas X TKJ SMKN 6 Malang. Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi yang diperoleh 0,040 > 0,05 dengan nilai t hitung sebesar 2,150 dan t tabel sebesar 2,055 sehingga 2,150 < 2,055. Dengan demikian, Ha2 diterima.
Peran orang tua tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa kelas X TKJ SMKN 6 Malang. Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi yang diperoleh 0,000 > 0,05 dengan nilai t hitung sebesar 5,153 dan t tabel sebesar 2,055 sehingga 5,153 < 2,055. Dengan demikian, Ha3 diterima.
5.2. Saran
Saran untuk peneliti selanjutnya, peneliti menyarankan bahwa untuk model bisa diganti dengan model yang lain. Misalnya mengukur apakah peran orang tua berhubungan atau tidak dengan prestasi belajar siswa di sekolah maupun di rumah. Selanjutnya juga mengapa gaya belajar dan motivasi belajar tidak berpengaruh besar terhadap prestasi belajar. Karena model yang digunakan saat ini belum cocok masuk ke model regresi.
Teruntuk siswa TKJ, disarankan agar belajar sesuai dengan kecocokan gaya belajarnya masing-masing agar bisa meningkatkan motivasi dalam belajar serta meningkatkan peluang berprestasi dalam belajar di kelas.
DAFTAR PUSTAKA
Adinoto, P., 2019. PENGARUH KEGIATAN AWAL PEMBELAJARAN, DISIPLIN BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR.
JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN, 3(1), pp. 59-61.
Admin, 2015. Pengertian Gaya Belajar dan Teori Gaya Belajar Menurut Ahli.
[Online]
Available at:
https://www.psikologimultitalent.com/20 15/10/pengertian-gaya-belajar-dan-teori- gaya.html
Alamsyah, N., 2016. PENGARUH KONSEP
DIRI TERHADAP PRESTASI
BELAJAR. PENGARUH KONSEP DIRI TERHADAP PRESTASI BELAJAR, 1(2), p. 156.
Eliyawati, R. & Meiyuntariningsih, T., 2018.
PERAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR ANAK. Jurnal Abdikarya : Jurnal Karya Pengabdian Dosen dan Mahasiswa, 01(02), pp. 131- 132.
Ilmu, B., 2016. PENGERTIAN MOTIVASI
BELAJAR. [Online]
Available at:
https://www.rijal09.com/2016/03/motiva si-belajar.html
Khoeron, I. R., Sumarna, N. & Permana, T., 2014. PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF. Journal of Mechanical Engineering Education, 01(2), p. 296.
Koriaty, S. & Nurbani, 2015. PENGARUH GAYA BELAJAR DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH AOK. Jurnal Pendidikan Informatika dan Sains,, 4(2), pp. -.
Kurnianto, B. & Rahmawati, R. D., 2020.
Hubungan Pola Asuh Orang Tua terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran Daring Masa Pandemi.
HubunganPola Asuh Orang Tua terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran Daring Masa Pandemi, 2(Vol. 2 No. 1 (2020): Seminar Pendidikan Nasional (SENDIKA)).
Muhtadi, A., 2003. KARAKTERISTIK GAYA BELAJAR MAHASISWA DITINJAU DARI. KARAKTERISTIK GAYA BELAJAR MAHASISWA DITINJAU
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
DARI, p. 139.
Na-im, Z. & Ahsani, L. F., 2021. peran orang tua terhadap hasil belajar siswa pada pembelajaran daring. PEDAGOGIKA, 12(1), pp. 37-44.
Nugroho, T. A. & Sudarma, K., 2017.
PENGARUH GAYA PENGARUH
GAYA BELAJAR, MOTIVASI
BELAJAR, DAN KONDISI SOSIAL EKONOMI ORANG TUA PADA HASIL BELAJAR. Economic Education Analysis Journal, 6(Vol 6 No 1 (2017): Economic Education Analysis Journal), pp. 198,192.
Pamungkas, C. T., 2016. ANALISIS PENGARUH GAYA BELAJAR DAN POLA. ANALISIS PENGARUH GAYA BELAJAR DAN POLA, p. 80.
Widiastuty, R. D., Ferdian, A. & Mansur, D. M., 2019. PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen, 6(2), pp. 411-415.