• Tidak ada hasil yang ditemukan

1 PENDAHULUAN. 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "1 PENDAHULUAN. 1"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1

1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Dilihat dari berbagai sejarah pembentukan Restaurant dan Café maka tidak terlepas dari sejarah hotel yang pada akhirnya muncul spesialisasi untuk restaurant dan Café. Civilization, Commercial, Politic, Sains yang berbuntut dengan kemajuan di berbagai informasi dan pembangunan menuntut kemajuan zaman dengan semakin berpusat pada sosialisasi dan kepuasan akan konsumen sehinga semakin menekan setiap pelaku bisnis untuk semakin berkembang untuk menyumbangkan berbagai macam hal-hal baru kepada masyarakat agar dapat survive di dunia yang semakin ketat ini.

Sejarah Hotel, Café dan Restaurant dimulai dari Hospiteum dan caupano yang merupakan cikal bakal dari hotel yang menyediakan penginapan, makanan dan minuman anggur. Tabernas merupakan cikal bakal dari bar yang dikenal sekarang ini. Tempat ini biasanya dijadikan pula sebagai tempat perjudian dan pelacuran. Thermopoliums merupakan cikal bakal dari yang dikenal sekarang sebagai snack-bar. Ditempat ini dijual minuman anggur panas dan makanan ringan yang ditata di atas meja marmer. Sedangkan popina merupakan cikal bakal yang dikenal sekarang sebagai restoran, yang hanya menyajikan hidangan panas dan berat saja1.

Saat ini sama halnya dengan perkembangan zaman, di dunia bisnis yang berhubungan dengan makanan juga mengalami perkembangan. Jikalau pada zaman dulu hanya dikenal istilah depot, rumah makan, warung sekarang sudah mengenal dengan istilah restoran dan café. Untuk café mungkin dulu hanya berdiri sendiri, sama halnya dengan restoran, mereka memiliki konsep sendiri dan berdiri sendiri pula. Tanpa adanya perpaduan antara kedua konsep tersebut, dan memang pada saat itu masyarakat tidak membutuhkannya.

Ada berbagai macam tipe restaurant yang sudah lama dikenal mulai dari cafetaria atau café yang mengutamakan penjualan cake (kue-kue), sandwich (roti

1www.geocities.com/CollegePark/4361/SejarahHotel.htm

(2)

isi ), kopi dan teh. Kemudian ada juga continental restaurant dimana menitik beratkan hidangan continental pilihan dengan pelayanan elaborate atau megah.

Suasananya santai, susunannya agak rumit, disediakan bagi tamu yang ingin makan secara santai atau rilek. Tidak hanya itu di berbagai negara juga muncul berbagai macam tipe atau jenis restaurant yang berdasarkan makanan daerah yang dijual. Sebut saja pizzeria yakni sebuah restaurant yang khusus menjual pizza, serta makanan khas Italia lainnya seperti spaghetti, bruscetta dan salad. Di Inggris muncul istilah fish and chip shop dimana menjual berbagai macam keripik dan ikan goreng, biasanya berupa ikan cod, dibungkus dalam kertas dan dibawa pergi, jadi makanannya tidak dinikmati di tempat tersebut2.

Dewasa ini yang berkembang adalah bisnis restoran cepat saji atau yang dikenal dengan istilah fast food dulunya berasal dari snack bar/café/milk bar dimana merupakan restaurant tidak resmi dengan pelayanan cepat dimana para tamu mengumpulkan makanan yang mereka pilih di atas baki yang diambil dari counter dan kemudian membawanya ke meja makan. Munculnya hal ini dikarenakan permintaan masyarakat modern yang ingin semuanya serba praktis dan cepat. Berbagai macam jenis hiburan yang berhubungan dengan bisnis makanan dan minuman, salah satunya adalah pub yang merupakan tempat hiburan umum yang menjual bir serta minuman beralkohol lainnya, disana pengunjung dapat menikmati sambil berdiri atau duduk dimeja makan, kemudian night club dimana identik dengan para tamu yang berpakaian resmi dan rapi sehingga menaikkan gengsi yang pada umumnya dibuka menjelang larut malam dan menyediakan makan malam bagi tamu yang ingin santai dengan disertai dengan dekorasi, pelayanan yang serba mewah dengan diperlengkap dengan band. Serta tidak ketinggalan discotheque yang merupakan suatu restoran yang pada prinsipnya juga sebagai tempat dansa sambil menikmati alunan musik yang diperlengkap dengan bar dan live band3.

Lain dulu lain sekarang, dengan kemajuan teknologi serta permintaan masyarakat akan adanya hal-hal baru maka tidak menutup kemungkinan untuk mengangkat konsep antara resto dan café menjadi satu. Hal ini saat ini dapat

2 Admodjo, Marsum Widjojo. Restoran dan Segala Permasalahannya, Edisi ketiga, Yogyakarta, ANDI, 1999, hal 9.

3 ibid, hal 10.

(3)

dikatakan sudah banyak yang membuat dengan konsep yang sama seiring dengan perkembangan zaman. Di Surabaya sendiri hal ini seakan-akan menjamur di berbagai macam tempat dengan menggunakan berbagai macam tema yang berbeda pula, yang memiliki keunggulan masing-masing.

FAME Café & Resto ini berdiri pada tanggal 2 November 2004, dan terletak di Jl. Jemur Andayani yang memiliki tingkat kepadatan lalu lintas yang cukup tinggi. Pada awal mula pembentukan resto dan café ini didasari atas kebutuhan para eksekutif muda, pelajar dan mahasiswa akan menu masakan yang sehat dan berkualitas dengan didukung harga yang ekonomis. Letak resto dan café ini memungkinkan untuk mencapai target konsumen yakni pekerja, eksekutif muda, para pelajar dan mahasiswa karena di sekitar area resto dan café ini memang banyak tempat perkantoran serta dekat dengan area universitas, salah satunya Universitas Kristen Petra. Akan tetapi salah satu permasalahan yang harus dihadapi adalah bagaimana resto dan café ini dapat dikenal oleh konsumen mengingat di daerah tersebut juga terdapat berbagai macam jenis resto dan café yang sama, dengan posisi letak yang juga strategis. FAME Café & Resto ini terletak di tikungan pertigaan antara akses menuju ke Jl. Jemursari dan Jl. Jemur Andayani yang memerlukan pengenalan lebih untuk dapat sampai ke tempat ini.

Atas dasar ini maka diperlukan suatu bentuk promosi dan pengenalan khas bergaya FAME Café & Resto ini kepada para konsumen.

Dengan adanya hal ini maka diperlukan suatu promosi kepada masyarakat mengenai pengenalan resto dan café ini mengingat semakin ketatnya persaingan yang ada. Daerah jangkauan untuk resto dan café ini menjangkau wilayah sekitar Jl. Jemur sari, Jl. Rungkut dan tempat-tempat lainnya di sekitar daerah wilayah Surabaya Selatan. Di daerah tersebut ada beberapa resto dan café yang berdiri dan sudah cukup lama dikenal. Resto dan Café ini menjual makanan Seafood dan Chinese Food yang di daerah tersebut juga terdapat rumah makan yang menjual jenis masakan yang sama. Akan tetapi dari segi harga dan target yang dibidik ada yang sama, ada pula yang berbeda. Untuk target segmen yang dibidik adalah para pekerja atau eksekutif , pelajar, mahasiswa dan berada di posisi kelas menengah ke atas. Harga dari FAME Café & Resto ini dapat dikatakan cukup ekonomis dan kompetitif sehingga dapat dikatakan sudah menjadi nilai tambah tersendiri.

(4)

Branding terhadap suatu produk baru mempengaruhi konsumen dalam memberi penilaian terhadap produk baru itu, tidak jarang berbagai kasus kesalahan pada branding berakhir pada jebloknya minat konsumen terhadap produk baru itu. Promosi dan branding tetap menjadi unsur-unsur pendukung akan tetapi bagaimanapun juga sebagus-bagusnya promosi dan branding yang dilancarkan tetap pada akhirnya kembali pada resto dan café itu sendiri. Jika dilihat dari kemampuan resto dan café ini, seharusnya memiliki peluang untuk sukses dan bersaing dengan resto dan café lain yang telah lama berdiri. Oleh sebab itu perlu di dorong dengan promosi dan branding kepada resto dan café ini, mengingat resto dan café ini baru berdiri sehingga memerlukan pengenalan kepada masyarakat.

1.2. Rumusan Masalah

1.2.1. Jenis-jenis media promosi apa saja yang cocok untuk mempromosikan FAME Café & Resto, serta bagaimana melakukan pengolahan branding yang sesuai dengan FAME Café & Resto, mengingat FAME Café & Resto dapat digolongkan resto dan café yang baru apabila dibandingkan dengan resto dan café yang lain?

1.2.2 Bagaimanakah bentuk perancangan masing-masing media promosi tersebut untuk menarik orang agar makan di FAME Café & Resto khususnya di kawasan Surabaya Selatan?

1.3. Batasan Masalah

Merancang bentuk promosi FAME Café & Resto yang baru berdiri kepada masyarakat penggemar masakan sea food dan Chinese food khususnya kawasan Surabaya Selatan dengan menggunakan pendekatan promosi yang mengangkat karakter oriental modern.

1.4. Keaslian perancangan

Desain FAME Café & Resto ini bercirikan nuansa oriental modern yang berbeda dengan desain-desain yang lain, dimana perpaduan desain antara unsur alami oriental dengan unsur modern untuk pertama kalinya diperkenalkan kepada

(5)

konsumen lewat FAME Café & Resto. Pada kesan awal menampilkan model café yang elegance, akan tetapi dengan sedikit sentuhan pada tiap desain maka kesan oriental desain akan mulai terasa. Pada tiap desain promosi yang akan dilakukan memadukan keselarasan antara unsur modern dan model oriental yang ada.

Dengan menggunakan unsur Passion of the Oriental Modern Café & Resto sebagai acuan dalam mendesain. Kata tersebut sesuai dengan konsep awal yakni oriental modern café & resto yang dipakai oleh FAME Café & Resto.

1.5. Tujuan Perancangan.

1.5.1. Meningkatkan pemasukan FAME Café & Resto dengan cara melakukan berbagai macam promosi sebagai bagian dari pemasaran.

1.5.2. Lewat promosi dan branding dari berbagai macam media promosi maka akan semakin mengenalkan FAME Café & Resto kepada masyarakat mengingat FAME Café & Resto ini baru sehingga memerlukan brand awareness sekaligus membentuk image bagi FAME Café & Resto yang sesuai dan tepat.

1.6. Manfaat Perancangan.

1.6.1. Meningkatkan nama FAME Café & Resto agar semakin dikenal oleh masyarakat khususnya di kawasan Surabaya Selatan

1.6.2 Mendidik mahasiswa untuk dapat tanggap terhadap keadaan sekitar sehingga dapat membuat perancangan promosi yang tepat khususnya untuk sebuah resto dan café.

1.7. Metodologi perancangan.

1.7.1. Metode pengumpulan data 1.7.1.1.Metode Wawancara

Wawancara merupakan cara pengumpulan data dengan jalan bertanya baik sepihak maupun dua belah pihak yang dikerjakan dengan sistematik dan berlandaskan kepada tujuan penelitian4. Data diperoleh dengan melakukan wawancara langsung dengan pihak pengelola FAME Café & Resto.

4 Marzuki. Metodologi Riset. Yogyakarta: Bagian Penerbitan Fakultas Ekonomi-UII, 2000, hal. 62.

(6)

1.7.1.2.Metode Literature

Studi pustaka merupakan kegiatan mengumpulkan data dari berbagai referensi dan observasi kepustakaan dan buku-buku ilmiah khusus yang berguna untuk pendekatan visual iklan yang akan ditampilkan5. Berbagai macam literature pendukung yang berupa artikel-artikel mengenai daerah Surabaya yang meliputi data-data penduduk, tempat pariwisata dan hal- hal lainnya, berbagai macam panduan buku tentang modern desain atau model desain promosi yang saat ini sering dipakai dengan disesuaikan dengan konsep FAME Café & Resto, berbagai macam tipe Oriental design yang sedang populer dan tidak ketinggalan artikel atau buku pedoman mengenai berbagai macam model promosi dan branding.

1.7.1.3.Metode Observasi,

Observasi merupakan kegiatan mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang terjadi dalam lingkungan masyarakat yang menjadi segmennya.6 Observasi ini berupa pengumpulan data dengan kuesioner dan juga pengumpulan data dengan mengambil foto FAME Café & Resto dalam ini berarti juga tempat atau lokasi, berbagai macam sajian special serta para koki profesional dan kru yang bergabung dengan FAME Café & Resto.

1.7.1.4 Metode Kuesioner

Merupakan cara pengumpulan data yang efektif jika audience yang diteliti memiliki jumlah yang besar. Data dikumpulkan dengan mengajukan daftar berisikan pertanyaan sehubungan dengan masalah yang sedang dihadapi sehingga memudahkan untuk menjawab.7 Penyebaran kuesioner dimana Alat-alat yang diperlukan dalam mendukung proses pencarian media promosi yang tepat beserta berbagai macam ilustrasi pendukung promosi FAME Café & Resto ini adalah berupa 100 buah kuesioner kombinasi terbuka dan tertutup sebagai media pengumpulan data terhadap responden di lapangan.

5Narbuko, Cholid, dan H. Abu Achmadi. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara, 2003, hal.

140.

6 Ibid, hal. 70.

7 Marzuki. Metodologi Riset. Yogyakarta: Bagian Penerbitan Fakultas Ekonomi-UII, 2000, Ibid, hal. 76.

(7)

1.7.2. Metode Analisis Data Metode Kuantitatif dan Kualitatif

Metode penelitian atau analisis data terdiri dari metode kuantitatif dan metode kualitatif. Metode penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian yang tidak bersifat ilmiah sedangkan metode kualitatif adalah metode penelitian yang bersifat alamiah. Metode kualitatif merupakan penelitian yang tidak menampilkan data berupa angka dan tidak menggunakan prosedur statistik dalam pengolahan datanya. Selain untuk meneliti dan mempelajari kehidupan dan perilaku manusia, metode kualitatif ini juga digunakan untuk melakukan riset pergerakan sosial, hubungan interaksi atau hal-hal mengenai fungsi organisasi8. Dari hasil ini dapat diperoleh berbagai macam kritikan yang membangun serta memperoleh pengetahuan bagaimana cara agar dapat membuat FAME Café & Resto ini mencapai hasil yang diinginkan sesuai dengan target yang ingin dicapai.

1.8. Konsep perancangan

Melakukan pendekatan kepada konsumen penggemar masakan sea food dan Chinese food dengan cara promosi, dimana dalam promosi tersebut menggunakan pendekatan dengan menampilkan karakter oriental modern yang memang merupakan konsep dari FAME Café & Resto. Karakter elegan, nyaman dan santai dengan bernuansakan chinese yang menunjang karakter oriental modern menjadi konsep dari promosi dan branding dari FAME Café & Resto.

Disini sisi café yang dalam arti juga dapat dikatakan sebagai salah satu tempat untuk bersantai dan berbincang-bincang dengan klien, teman atau keluarga juga ikut ditonjolkan lewat pembentukan karakter oriental modern. Menurut pemilik FAME Café & Resto karakter oriental modern dapat diartikan menggunakan nuansa oriental Restaurant yang dapat dilihat dari jenis masakan yang dijual, aksesori ala oriental dengan berbagai macam furniture seperti café yang modern dan dapat digunakan sebagai tempat untuk bersantai. Disini perpaduan antara kedua unsur yang bertolak belakang tersebut mewujudkan konsep oriental

8 Subagio,Djoko.S.H.Metode Penelitian dalam teori dan praktek.Rineka Cipta,1997.

(8)

modern yang pada nantinya akan dipakai untuk setiap model desain perancangan promosi.

1.9. Skema Perancangan

Masalah

Pembatasan masalah

Pengumpulan data Perumusan masalah

Wawancara Dokumentasi Data Penyebaran Kuesioner

Pengolahan data

Perancangan Media

Finishing

Referensi

Dokumen terkait

Biogas merupakan bahan bakar gas dan bahan bakar yang dapat diperbaharui ( renewable fuel ) yang dihasilkan secara anaerobic digestion atau fermentasi anaerob

Pulau Mapur yang terletak di sebelah timur Pulau Bintan memiliki potensi terumbu karang yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pariwisata bahari. Terumbu karang merupakan daya

Dengan memproduksi barang yang unik, lucu dan model yang bagus serta harga yang relatif terjangkau, maka akan dapat menarik minat banyak orang untuk membeli... Page 7 of

Berdasarkan tabel 7 diperoleh hasil uji t (t-test) untuk penilaian proses kerja didapatkan bahwa Thitung -8,88 lebih kecil dari Ttabel -1,99 atau thitung (-8,88) <

Perlu diketahui, bahwa Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (selanjutnya disebut dengan KUHAP), memuat aturan-aturan yang paling kentara mengenai pembatasan

Hal ini sejalan dengan pendapat Schoenherr (1996) yang mengatakan bahwa metode eksperimen adalah metode yang sesuai untuk pembelajaran sains karena memberikan

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh bahan tambahan soil binder Vienison SB terhadap kekuatan tanah dasar yang dinyatakan dalam nilai CBR (California Bearing

Pesannya amat jelas: “Waspadalah terhadap positivisme dan ilmu-ilmu sosial dan berbagai bentuk social engineering terhadap positivisme dan ilmu-ilmu sosial dan berbagai bentuk