ix Universitas Kristen Maranatha
EVALUASI TEBAL PERKERASAN LANDAS PACU
DAN PANJANG LANDAS PACU PADA BANDARA
HUSEIN SASTRANEGARA
Tedy Prima
NRP: 1221031
Pembimbing: Tan Lie Ing, S.T., M.T.
ABSTRAK
Bandara Husein Sastranegara merupakan salah satu bandara penting di kawasan barat Indonesia yang terletak di Bandung. Bandara ini melayani penerbangan domestik dan internasional. Pergerakan jumlah penumpang di Bandara Husein Sastranegara semakin meningkat sehingga dibutuhkan jumlah frekuensi pergerakan pesawat yang lebih besar. Hal tersebut menyebabkan infrastruktur bandara perlu dievaluasi, seperti: tebal perkerasan landas pacu, dan panjang landas pacu.
Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi tebal perkerasan landas pacu dan panjang landas pacu, untuk meningkatkan tingkat pelayanan penumpang. Metode analisis tebal perkerasan landas pacu mengacu pada Advisory Circular
No.150/5320-6D secara manual, Advisory Circular No.150/5320-6E menggunakan perangkat lunak FAARFIELD, dan metode Asphalt Institute secara manual. Metode analisis panjang landas pacu menggunakan metode ARFL, mengacu pada FAA AC 150/5325-4B.
Tebal perkerasan landas pacu, Bandara Husein Sastranegara sebesar 31,1inci (79cm) lebih tipis dari hasil perhitungan metode FAA AC 150/5320-6d sebesar 38,34inci (97,38cm) dan FAA AC 150/5320-6e sebesar 35,40inci (89,92cm). Berdasarkan hasil perhitungan maka tebal perkerasan landas pacu perlu ditambah untuk memenuhi kebutuhan tebal yang ada, sedangkan metode Asphalt Institute perlu ditambah pada tahun 2025. Panjang landas pacu Bandara Husein Sastranegara sebesar 2.220m memenuhi syarat ICAO (2.133m) lebih pendek dari hasil perhitungan menggunakan metode ARFL sebesar 3.342m, sehingga perlu diperpanjang dimasa mendatang untuk mendapatkan status ok.
x Universitas Kristen Maranatha
THE EVALUATION OF RUNWAY PAVEMENT
THICKNESS AND RUNWAY LENGTH OF HUSEIN
SASTRANEGARA AIRPORT
Tedy Prima
NRP: 1221031
Supervisor: Tan Lie Ing, S.T., M.T.
ABSTRACT
Husein Sastranegara Airport is one of the main airports in the western region of Indonesia, located in Bandung. The airport serves domestic and international flights. The movement of the number of passengers at the airport Husein Sastranegara increase so that it takes the number of aircraft movements frequency greater. This caused the airport infrastructure needs to be evaluated, such as: runway pavement thickness, and length of the runway.
The purpose of this study was to evaluate the pavement thickness of runways and runway length, to enhance the level of passenger service. The method of analysis of the runway pavement thickness refers to the Advisory Circular 150/5320-6D manually, Advisory Circular 150 / 5320-6E use FAARFIELD software, and methods Asphalt Institute manually. Runway length analysis method using ARFL, referring to FAA AC 150/5325-4B.
Runway pavement thickness, Husein Sastranegara of 31,1inch (79cm) thinner than the results of the calculation method of FAA AC 150 / 5320-6d of 38,34inch (97,38cm) and FAA AC 150 / 5320-6e of 35,40inch (89,92cm). Based on calculations, the thickness of pavement increased of the runway needs to meet the needs of the thick, while the Asphalt Institute method needs to be added in 2025. The length of the runway Airports Husein Sastranegara of 2.220m shorter than the calculation results using methods ARFL of 3.342m, so it needs to be extended in the future to get the status ok
xi Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
PERNYATAAN ORISINILITAS LAPORAN PENELITIAN ... iii
PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN... iv
SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR ... v
SURAT KETERANGAN SELESAI TUGAS AKHIR ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN ... xvii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 2
1.3 Tujuan Penelitian ... 2
1.4 Pembatasan Masalah ... 2
1.5 Sistematika Penulisan... 2
BAB II STUDI LITERATUR ... 4
2.1 Bandara ... 4
2.1.1 Fungsi Bandara ... 4
2.1.2 Fasilitas Sisi Udara Bandara ... 5
2.1.3 Sejarah Bandara Husein Sastranegara ... 6
2.2 Metode FAA... 7
2.2.1 Perencanaan Perkerasan Lentur Advisory Circular (AC) 150/ 5320-6d ... 7
2.2.1.1 Pertimbangan Pesawat ... 8
2.2.1.2 Pertimbangan Lapisan dan Tanah Dasar ... 10
2.2.2 Perencanaan Perkerasan Lentur Advisory Circular (AC) 150/ 5320-6e ... 14
2.2.2.1 Pertimbangan Pesawat ... 16
2.2.2.2 Pertimbangan Desain Perkerasan... 20
2.2.2.3 Pertimbangan Lapisan Pondasi dan Tanah Dasar ... 22
2.3 Asphalt Institute ... 23
2.3.1 Prinsip Desain ... 23
2.3.2 Suhu Udara Rata-rata Tahunan ... 23
2.3.3 Karakteristik Material Perkerasan ... 24
2.3.4 Nilai Lalu Lintas Izin (Na) ... 24
2.3.5 Nilai Lalu Lintas Prediksi (Np) ... 29
2.3.6 Ketebalan Lapisan ... 31
xii Universitas Kristen Maranatha
2.4.1 Landasan Pacu ... 32
2.4.2 Aeroplane Reference Field Length (ARFL) ... 33
2.4.3 Aerodrom Reference Code (ARC) ... 34
2.4.4 Runway End Safety Area (RESA) ... 37
2.4.5 Clearway dan Stopway ... 37
BAB III METODE PENELITIAN... 40
3.1 Diagram Alir Penelitian ... 40
3.2 Lokasi Penelitian ... 42
3.3 Data Pesawat ... 44
3.4 Metode Analisis Penentuan Tebal Lapis Perkerasan dan Panjang Landas Pacu ... 47
3.4.1 Data Lapangan... 47
3.4.2 Metode FAA AC 150/5320-6d ... 48
3.4.3 Metode FAA AC 150/5320-6e ... 49
3.4.4 Metode Asphalt Institute ... 50
3.4.5 Metode ARFL ... 51
BAB IV ANALISIS DATA ... 53
4.1 Deskripsi Data ... 53
4.2 Perhitungan Ketebalan Perkerasan dengan Metode FAA AC 150/ 5320-6d ... 53
4.3 Perhitungan Ketebalan Perkerasan dengan Metode FAA AC 150/ 5320-6e ... 59
4.4 Perhitungan Ketebalan Perkerasan dengan Metode Asphalt Intsitute .. 61
4.5 Perhitungan Panjang Landas Pacu dengan Metode ARFL ... 68
4.6 Pembahasan Perbandingan Kebutuhan Tebal Perkerasan ... 72
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 75
5.1 Simpulan ... 75
5.2 Saran ... 76
DAFTAR PUSTAKA ... 77
xiii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kurva Desain Perkerasan Lentur Pesawat Roda Gigi Ganda ... 14
Gambar 2.2 Perangkat Lunak FAARFIELD ... 15
Gambar 2.3 Contoh Desain Tebal Lapisan Perkerasan ... 15
Gambar 2.4 Lebar Efektif Dua Roda–Tidak Overlap ... 20
Gambar 2.5 Lebar Efektif Dua Roda–Overlap ... 21
Gambar 2.6 Na Pesawat DC-8-63F Subgrade Vertical Compressive Strain ... 25
Gambar 2.7 Na Pesawat DC-8-63F Subgrade Horizontal Compressive Strain... 27
Gambar 2.8 Subgrade Vertical Compressive Strain ... 30
Gambar 2.9 Subgrade Horizontal Compressive Strain ... 31
Gambar 2.10 Penentuan Perbandingan Na dan Np ... 32
Gambar 2.11 Ilustrasi Jarak Landas Pacu ... 38
Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian ... 41
Gambar 3.2 Layout Bandara Husein Sastranegara ... 44
Gambar 3.3 Diagram Pergerakan Pesawat ... 47
Gambar 3.4 Diagram Alir Metode FAA AC 150/5320-6d ... 48
Gambar 3.5 Diagram Alir Metode FAA AC 150/5320-6e ... 49
Gambar 3.6 Diagram Alir Metode Asphalt Institute ... 50
Gambar 3.7 Diagram Alir Metode ARFL ... 51
Gambar 4.1 Solusi Matematis Jumlah Pergerakan Pesawat Domestik Bulan Nopember ... 54
Gambar 4.2 Solusi Matematis CBR 6% ... 57
Gambar 4.3 Keberangkatan Pesawat Domestik dan Internasional Tahun 2015 .... 58
Gambar 4.4 Solusi Matematis CBR 20% ... 59
Gambar 4.5 Data Pesawat ... 60
Gambar 4.6 Tebal Perkerasan ... 60
Gambar 4.7 Solusi Matematis Strain Repetition Subrage Vertical Tensile Strain ... 63
Gambar 4.8 Nilai Na vs NpSubgrade Vertical Compressive Strain ... 65
Gambar 4.9 Solusi Strain Repetition Subgrade horizontal Tensile strain ... 66
Gambar 4.10 Nilai Na vs Np Subgrade Horizontal Tensile Strain ... 68
Gambar 4.11 Pesawat B737-800NG ... 70
xiv Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Konversi Pesawat Ekuivalen ... 9
Tabel 2.2 Faktor Ekuivalen untuk Granular Subbase Kualitas Tinggi ... 11
Tabel 2.3 Faktor Ekuivalen Subbase yang Distabilkan ... 11
Tabel 2.4 Ketebalan Minimum Agregat Lapisan Pondasi ... 11
Tabel 2.5 Persentase Pengali untuk Tingkat Keberangkatan Tahunan di Atas 25.000 ... 12
Tabel 2.6 Ekuivalen Faktor untuk Granular Base ... 13
Tabel 2.7 Ekuivalen Faktor Lapisan Base yang Distabilkan ... 13
Tabel 2.8 Konfigurasi dan Tipe Roda Pendaratan ... 17
Tabel 2.9 CDF Value... 21
Tabel 2.10 Kode Angka Referensi Pesawat ... 35
Tabel 2.11 Kode Huruf Referensi Pesawat ... 35
Tabel 2.12 Kode Landasan Pacu ... 35
Tabel 2.13 Klasifikasi Bandara Berdasarkan Panjang Landas Pacu Oleh ICAO .. 36
Tabel 2.14 Ketentuan Ukuran Landasan ... 38
Tabel 3.1 Declared Distance Bandara Husein Sastranegara ... 42
Tabel 3.2 Keberangkatan Pesawat Tahun 2011 ... 44
Tabel 3.3 Keberangkatan Pesawat Tahun 2012 ... 45
Tabel 3.4 Keberangkatan Pesawat Tahun 2013 ... 45
Tabel 3.5 Keberangkatan Pesawat Tahun 2014 ... 46
Tabel 3.6 Keberangkatan Pesawat Tahun 2015 ... 46
Tabel 3.7 Rekapitulasi Data Jumlah Pesawat 2009-2015 ... 47
Tabel 4.1 Keberangkatan Pesawat Domestik Tiap Tahun pada Bulan Nopember ... 54
Tabel 4.2 Keberangkatan Pesawat Domestik dan Internasional Tahun 2015 ... 55
Tabel 4.3 Pesawat Rencana ... 56
Tabel 4.4 Perhitungan Keberangkatan Tahunan ... 56
Tabel 4.5 Tebal Perkerasan Setiap Beban pada Kurva Desain CBR Dual Wheel ... 57
Tabel 4.6 Tebal Perkerasan di Atas Subgrade untuk Keberangkatan Tahunan 25.000 ... 58
Tabel 4.7 Susunan Tebal Perkerasan Metode FAA AC 150/5320-6d ... 59
Tabel 4.8 Susunan Tebal Perkerasan Metode FAA 150/5320-6e ... 61
Tabel 4.9 Jumlah Keberangkatan Pesawat Tahunan ... 61
Tabel 4.10 Repetisi Izin, NaSubgrade Vertical Compressive Strain ... 62
Tabel 4.11 Nilai Ekivalen untuk Setiap Titik Repetisi Subgrade Vertical Compressive Strain ... 62
Tabel 4.12 Repetisi Prediksi, NpSubgrade Vertical Compressive Strain ... 64
Tabel 4.13 Repetisi Izin, NaSubgrade Horizontal Tensile Strain ... 65
Tabel 4.14 Nilai Ekuivalen untuk Setiap Titik Repetisi Subgrade Horizontal Tensile Strain ... 66
xv Universitas Kristen Maranatha
Tabel 4.16 Pengelompokan Bandara dan Golongan Pesawat Berdasarkan
Kode Referensi Bandara ... 69
Tabel 4.17 Rekomendasi Pesawat Rencana/Izin Berdasarkan ARFL Bandara Husein Sastranegara Bandung... 71
Tabel 4.18 Declared Distance... 72
Tabel 4.19 Perbandingan Kebutuhan Tebal Perkerasan ... 72
xvi Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN L.1 Spesifikasi Pesawat Berdasarkan Aircraft.com ... 80
LAMPIRAN L.2 Kurva Desain CBR ... 89
LAMPIRAN L.3 Perhitungan Bulan Nopember dan Desember ... 96
LAMPIRAN L.4 Perhitungan Perkerasan Sampai 20 Tahun ... 99
xvii Universitas Kristen Maranatha
3D2 3 Dual Wheels in Tandem Body Gear
5D 5 Dual Wheels Main Gear
50/F/C/X/T PCN/tipe perkerasan/daya dukung tanah dasar/Tekanan ban max diterima perkerasan/metode evaluasi perkerasan
A Airbus
ACN Aircraft Classification Number
ADC Aerodrome Control Tower
APP Approach Control
ARC Aerodromce Reference Code
ARFL Aeroplane Reference Field Length
ASDA Accelerate Stop Distance Available
AURI Angkatan Udara Republik Indonesia B Boeing
Base Pondasi Bawah
BIJB Bandara Internasional Jawa Barat
BMKG Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika
BT Bujur Timur
CBR California Bearing Ratio
CDF Cumulative Damage Factor
D Dual
D1 Dual Wheel Body Gear
DME Distance Measuring Equipment
DVOR Doppler Very High Frequency Directional Omni Range
Es Subgrade Modulus
FAA Federal Aviation Administration
Ft Feet (1feet = 0,3048m) AC Advisory Circular
IAP International Airport
IATA International Air Transport Association
ICAO Intenational Civil Aviation Organitation
ILS Instrument Landing System
in Inci (1 inci =2,54cm) km Kilo Meter (1km = 1.000m) KHz Kilo Hertz
xviii Universitas Kristen Maranatha
KVA Kilo Volt Ampere
LDA Landing Distance Available
LS Lintang Selatan m Meter
MHz Mega Hertz
MSL Mean Sea Level
MTOW Maximum Take Off Weight Na Nilai lalu lintas yang ada NDB Navigation Direction Beacon Np Nilai lalu lintas yang diprediksi OMGWS Outer Main Gear WheelSpan P/C ratio Pass to Coverage Ratio
PCN Pavement Classification Number
PP Peraturan Pemerintah
Pound Pon/lbs (1pon = 0,454kg)
Psi Pound per Square Inch (1psi = 0,0703kgf/cm2) PT Perseroan Terbatas
R1 Ekuivalen Keberangkatan Tahunan Pesawat Rencana
R2 Keberangkatan Tahunan Pesawat yang Dikonversikan dalam
Pesawat Rencana RESA Runway End Safety Area
S Single
SID Standard Instrument Departures
SK Surat Keputusan
STAR Standard Terminal Arrivals Subbase Pondasi Bawah
Subgrade Tanah Dasar
Surface Permukaan
t Temperatur tahunan rata-rata Ta Ketebalan Perkerasan
Taxiway Landas Hubung
TODA Take Off Run Available
TORA Take Off Distance Available
UPT Unit Pelaksana Teknis UTC Coordinat Universal Time
VOR Very-High Frequency Omnirange Equipment
W1 Beban Roda Pesawat Rencana
W2 Beban Roda Pesawat yang Dikonversikan dalam Beban Roda
Pesawat Rencana
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Saat ini Indonesia mengalami peningkatan jumlah penduduk dan peningkatan kesejahteraan ekonomi. Letak geografis negara Indonesia lebih dari 18.000 pulau tersebar di bentangan lebih dari 5.000km. Hal ini akan meningkatkan kecenderungan untuk melakukan penerbangan. Penerbangan merupakan mata rantai yang penting dalam menghubungkan hampir 240 juta penduduk Indonesia, baik penduduk antar pulau maupun dengan penduduk di belahan dunia lainnya (Anung, A., 2013).
Bandar Udara (Bandara) Husein Sastranegara merupakan salah satu bandara penting di kawasan Barat Indonesia. Pergerakan jumlah penumpang di Bandara Husein Sastranegara semakin meningkat sehingga jumlah penumpang Bandara Husein Sastranegara melebihi kapasitas yang ada. Berdasarkan data pihak Bandara pada tahun 2013, jumlah pergerakan penumpang di Bandara Husein Sastranegara telah mencapai 2,46 juta penumpang, dan kapasitas terminal yang lama adalah ± 700 ribu penumpang (Jony, M., 2016). Hal ini menyebabkan Bandara Husein Sastranegara perlu direnovasi. Bandara Husein Sastranegara tidak akan mengalami penurunan aktivitas walaupun Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Majalengka akan dioperasikan. Bandara sangat dibutuhkan seiring meningkatnya aktivitas masyarakat. Pembangunan terminal baru Bandara Husein Sastranegara dapat meningkatkan daya tampung hingga 3 juta orang per tahun (Manalu, D., 2016).
2 Universitas Kristen Maranatha 1.2Identifikasi Masalah
Bandara Husein Sastranegara merupakan satu-satunya bandara di Jawa Barat yang melayani penerbangan domestik dan internasional. Semakin banyaknya kebutuhan akan transportasi udara maka diperlukan peningkatan infrastruktur antara lain; tebal perkerasan landas pacu, peningkatan panjang landas pacu, dan lain-lain.
Peningkatan panjang landas pacu secara otomatis menyebabkan pesawat-pesawat yang lebih besar dapat beroperasi di Bandara Husein Sastranegara. Panjang landas Pacu di Bandara Husein Sastranegara saat ini adalah panjang ±2.220m. Tingkat kebutuhan transportasi udara yang tinggi sehingga diperlukan evaluasi perpanjangan landas pacu untuk memungkinkan tipe pesawat lebih besar yang dapat dilayani di Bandara Husein Sastranegara.
1.3Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian adalah untuk mengevaluasi tebal perkerasan landas pacu dan panjang landas pacu yang sesuai dengan pesawat yang direncanakan, sehingga tingkat pelayanan penumpang dapat lebih ditingkatkan.
1.4. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut:
1 Data yang digunakan adalah data sekunder yang didapat dari PT. Angkasa Pura II;
2 Analisis tebal perkerasan landas pacu menggunakan metode Federal Aviation Administration (FAA), dan Asphalt Institute;
3 Untuk panjang landas pacu menggunakan metode Aeroplane Reference Field Length (ARFL).
1.5 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan Tugas Akhir ini adalah:
3 Universitas Kristen Maranatha
Bab II, Studi Literatur, menguraikan teori tentang bandara dari sisi udara (Air Side) terutama landas pacu, metode FAA, metode Asphalt Institute, dan metode ARFL, dan teori-teori pendukung yang berkaitan dengan masalah yang ditinjau.
Bab III, Metode Penelitian, berisi diagram alir penelitian, lokasi penelitian dan langkah-langkah perhitungan tebal perkerasan landas pacu berdasarkan metode FAA, Asphalt Institute serta perhitungan panjang landas pacu menggunakan metode ARFL.
75 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Pada perencanaan tebal perkerasan lentur dan panjang landas pacu didapatkan pesawat rencana yang beroperasi di Bandara Husein Sastranegara adalah Boeing 737-800NG. Boeing 737-800NG ini memiliki keberangkatan tahunan terbesar dibanding pesawat lain dan dimensi pesawat paling besar sehingga menjadi pesawat rencana untuk desain perkerasan dan panjang landas pacu. Berdasarkan hasil perencanaan tebal perkerasan lentur landas pacu dan panjang landas pacu didapatkan simpulan sebagai berikut:
1. Tebal total perkerasan lentur untuk masing-masing metode didapatkan metode FAA AC 6d (38,34inci atau 97,38cm), metode FAA AC 150/5320-6e (35,40inci atau 89,92cm), dan asphalt institute (29inci atau 73,66cm). 2. Berdasarkan analisis yang dilakukan menurut FAA AC 150/5320-6d perlu
perlu ditambah pada tahun 2015, menurut FAA AC 150/5320-6e perlu ditambah pada tahun 2015, dan menurut metode Asphalt Institute perlu ditambah pada tahun 2025.
3. Berdasarkan kajian metode analisis tebal perkerasan lentur metode FAA AC 150/5320-6e menganalisis lebih rinci dari pada 2 metode yang lain karena metode ini memperhitungkan cumulative damage factor pesawat, beban pesawat yang beroperasi, dan konfigurasi roda yang memikul beban pesawat. 4. Panjang landas pacu yang dimiliki Bandara Husein Sastranegara yaitu 2.220m
memenuhi standar klasifikasi bandara internasional.
76 Universitas Kristen Maranatha 5.2 Saran
Dari hasil analisis perkerasan lentur dengan 3 metode dan panjang landas pacu pada Bandara Husein Sastranegara yang dilakukan, saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:
1. Keberangkatan tahunan pesawat AirBus 320 dan Boeing 737-800NG hampir sama, maka perlu diperhatikan untuk keberangkatan pesawat tahunan pada tahun yang akan datang.
2. Dikarenakan keterbatasan grafik pada metode Asphalt Institute maka perlu diperhatikan temperatur pada landas pacu.
EVALUASI TEBAL PERKERASAN LANDAS PACU
DAN PANJANG LANDAS PACU PADA BANDARA
HUSEIN SASTRANEGARA
Diajukan sebagai syarat untuk menempuh ujian sarjana di Program Studi S-1 Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Kristen Maranatha Bandung
Disusun Oleh:
Tedy Prima
NRP: 1221031
Pembimbing:
Tan Lie Ing, S.T., M.T.
PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
BANDUNG
vii Universitas Kristen Maranatha
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat yang dilimpahkan oleh-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir tepat pada waktunya. Tugas Akhir ini merupakan pembahasan laporan penelitian dengan judul EVALUASI TEBAL PERKERASAN LANDAS PACU DAN PANJANG LANDAS PACU PADA BANDARA HUSEIN SASTRANEGARA. Tugas Akhir ini diajukan sebagai syarat untuk menempuh ujian sarjana di Program Studi S-1 Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha, Bandung.
Dalam penyusunan Tugas Akhir ini penyusun telah banyak menerima bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penyusun mengucapkan terimakasih, khususnya kepada:
1. Ibu Tan Lie Ing, S.T., M.T., selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan Tugas Akhir. 2. Bapak Prof. Dr. Ir. Budi Hartanto Susilo, M.Sc., Bapak Dr. Ir. Samun Haris,
M.T., Bapak Ir. Santoso Urip G., M.Sc., selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan masukan dan saran dalam penyusunan Tugas Akhir. 3. Bapak Dr. Anang Kristianto, S.T., M.T., selaku dosen wali.
4. Bapak Dr. Yosafat Aji Pranata, S.T., M.T., selaku Ketua Program Studi S-1 Teknik Sipil yang telah membantu dalam penyelenggaraan Tugas Akhir. 5. Ibu Purnama Simanjuntak, Amd.Keb, Ibu luar biasa yang telah mendidik dan
memberikan dukungan moral maupun materil serta doa.
6. Keluarga, Bapak Jannes Sihombing, S.H., Wawan Hendra Stadi, S.H., Tony Candra, S.T., Dedi Franky, S.H., Tommy Tanamal Benny, S.T., Julyanti Dolok Saribu, Kortina Gultom, S.E., Rusmani Purba.
7. Seluruh dosen dan staf administrasi Program Studi S-1 Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha, yang telah mendidik dan membina sejak awal perkuliahan.
viii Universitas Kristen Maranatha
9. Teman-teman JJM, Andre Sasarari, Bebri Ananda, Edo Firnanto Putra, Fuji Fauziah, Mahendra Ginting, S.T., Michael Roberto Gunawan, Octavianus Mangatas Samosir, Rhenato Geovan, Rian Adhita, Selvina, Timothi Eliasta, dan Zelina Alviana.
10. Teman-teman Komunitas Sel, yang telah memeberikan nasihat, doa dan selalu menyemangati penulis selama menempuh perkuliahan.
11. Ariel Andhika Prahasta dan Febrina Viena Soulisa, S.T., yang telah memberi semangat dan membantu dalam proses penyusunan Tugas Akhir ini.
12. Bapak Arifin, Bapak Deni, Bapak Didit, Bapak Joni, Bapak Hendy, Bapak Sandy, Bapak Ryan, Ibu Nur selaku engineering PT Angkasa Pura II yang telah membantu dalam kemudahan pencarian data Tugas Akhir ini.
13. Andreas Norman sebagai rekan magang di Bandara Husein Sastranegara. 14. Teman-teman IPA 3 yang selalu menyemangati dalam proses pembuatan
Tugas akhir.
15. Teman-teman Teknik Sipil angkatan 2012.
16. Kakak angkatan dan adik angkatan Teknik Sipil Universitas Kristen Maranatha yang telah membantu dalam melakukan pengumpulan data Tugas Akhir. 17. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini yang
tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penyusun juga menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran sehingga penelitian ini dapat menjadi lebih baik di masa mendatang.
Akhir kata, penyusun berharap Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi rekan-rekan mahasiswa Program Studi S-1 Teknik Sipil pada khususnya dan untuk Teknik Sipil pada umumnya.
Bandung, 5 Januari 2017 Penyusun
77 Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
[1] Airbus Industrie, 2001, LPC/AIRBUS/STBA A380 Pavement Experimental Programm, Toulouse, Perancis.
[2] Asphalt Institute (MS-11),1973, Full-Depth Asphalt Pavement For Air Carrier Airports.
[3] Azis, A.S., 2014, Kajian Metode Perhitungan Tebal Perkerasan Bandara Dengan Metode FAA dan Asphalt Institute, Institut Teknologi Bandung, Bandung.
[4] Badan Standarisasi Nasional, SNI 03-7112-2005 tentang Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan.
[5] Djonli, Y., 2012, Desain Perencanaan Tebal Lapis Perkerasan Runway, Taxiway, Apron Bandara Internasional Kertajati, Majalengka, Institut Teknologi Bandung, Bandung.
[6] Graves, W.R., Barker, B.M., Airport Planning and Design, School of aeronautics, Florida Institute of Technology, Melbourne, Florida.
[7] Soulisa, F.V., Evaluasi Kelengkapan Pengembangan Fasilitas Terminal Penumpang Bandar Udara Raja Haji Fisabilillah di Kota Tanjungpinang, Universitas Kristen Maranatha, Bandung.
[8] Federal Aviation Administration, 2009, Advisory Circular 150/5320-6d, USA.
[9] Federal Aviation Administration, 2009, Advisory Circular 150/5320-6e, USA.
[10] Federal Aviation Administration, 2009, Advisory Circular 150/5325-4b, USA.
[11] Federal Aviation Administration, 2010, FAARFIELD 1.4, USA.
[12] Horonjeff, R., McKelvey, F.X., 1988, Perencanaan dan Perancangan Bandar Udara, Edisi ke-3, Jilid 1, Terjemahan oleh: Erlangga, Jakarta. [13] Horonjeff, R., McKelvey, F.X., 1993, Perencanaan dan Perancangan
78 Universitas Kristen Maranatha
[14] International Air Transport Association (IATA), ADRM 9th tahun 2004
tentang Airport Development Reference Manual.
[15] International Civil Aviation Organisation ,2016, Aerodrome Design and Operations, Kanada.
[16] Keputuran Menteri Perhubungan Nomor: KM 44 Tahun 2005 tentang
Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-7112-2005 Mengenai
Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan Sebagai Standar Wajib.
[17] Mason, W.H., Modern Aircraft Design Techinques, Department of Aerospace and Ocean Engineering, Virginia Polytechnic Institute and State University, Blacksburg, Virginia.
[18] Mohammed, A.M., 2015, Airport Analysis Design, Sudan University of Science and Technology, Sudan.
[19] Nababan, A.M., 2012, Desain Tebal Perkerasan dan Panjang Runway Menggunakan Metode FAA; Studi Kasus Bandara Internasional Kuala Namu
Sumatera Utara, Bina Nusantara, Jakarta.
[20] Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor: SKEP/2770/XII/2010 tentang Petunjuk dan Tata Cara Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Baigan 139-08, Standar Pembuatan Buku
Pedoman Pengoperasian Bandar Udara (Advisory Circular Casr Part
139-08, Aerodrome Manual).
[21] Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor: SKEP/77/VI/2005 tentang Persyaratan Teknis Pengoperasian Fasilitas Teknik Bandar Udara.
[22] PT Angkasa Pura II, 2014, Laporan Akhir Program Pemeliharaan Bandara Husein Sastranegara Bandung, Bandung.
[23] Departemen Perhubungan, 2005, Persyaratan Teknis Pengoperasian Fasilitas Teknik Bandar Udara, Jakarta.
[24] SNI 03-7112-2005
[25] Susilo, B.H., 2014, Dasar-Dasar Rekayasa Transportasi, Universitas Trisakti, Jakarta.
79 Universitas Kristen Maranatha
[27] https://www.Aircraftcompare.com tentang spesifikasi pesawat diakses pada 28 july 2016.
[28] https://www.Boeing.com tentang spesifikasi pesawat Boeing diakses pada 28 july 2016.