• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Remaja Putri Mengenai Menarche pada Siswi-Siswi SMP "X" di Kota Bandung Tahun 2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Remaja Putri Mengenai Menarche pada Siswi-Siswi SMP "X" di Kota Bandung Tahun 2015."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

iv ABSTRAK

GAMBARAN PENGETAHUAN SIKAP DAN PERILAKU MENARCHE PADA SISWI-SISWI DI SMP “X” DI KOTA BANDUNG TAHUN 2015

Camelya Sandralela, 2015. Pembimbing I : Rimonta F. Gunanegara, dr.,Sp.OG Pembimbing II : Dani, dr.,M.Kes.

Latar Belakang. Salah satu peristiwa penting yang terjadi pada seorang remaja putri ditandai dengan datangnya haid pertama (menarche). Apabila mereka sudah dipersiapkan dan mendapatkan informasi yang benar tentang datangnya menstruasi maka mereka tidak akan mengalami kecemasan dan reaksi negatif lainnya. Oleh kerena itu pengetahuan yang baik mengenai menarche yang didapat oleh remaja putri akan sangat mempengaruhi sikap dan perilakunya menghadapi menarche tersebut.

Maksud Penelitian. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap dan perilaku remaja putri mengenai menarche pada siswi-siswi SMP “X” di Kota Bandung 2015.

Metode Penelitian. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif dengan meggunakan kuisoner sebagai alat pengumpul data. Sampel diperoleh menggunakan metode whole sampling dimana diperoleh 87 responden sebagai sampel. Hasil kuisoner disajikan dalam bentuk tabel dan dilakukan perhitungan secara persentase.

Hasil Penelitian. Hasil penelitian di sekolah SMP “X” Kota Bandung didapatkan tingkat pengetahuan mengenai menarche pada siswi SMP “X” adalah

78% baik, tingkat sikap mengenai menarche pada siswi SMP “X” adalah 66% baik, tingkat perilaku menarche pada siswi SMP “X” adalah 85% baik.

Kesimpulan. Pada penelitian ini dapat disimpulkan, pengetahuan, sikap dan perilaku responden sudah baik

Kata Kunci : Kesehatan reproduksi remaja, Pengetahuan, Sikap, Perilaku, Menarche

(2)

v ABSTRACT

DESCRIPTION OF KNOWLEDGE, ATTITUDE AND BEHAVIOR OF TEENAGE GIRLS ABOUT MENARCHE AT "X" JUNIOR HIGH SCHOOL

BANDUNG 2015

Camelya Sandralela, 2015. Tutor I : Rimonta F. Gunanegara, dr.,Sp.OG Tutor II : Dani, dr.,M.Kes.

Background. One of the important phenomena that occur in a young woman is marked by the arrival of the first menstruation (menarche). If they are already prepared and get the right information about menstruation so they will not experience anxiety and other negative reactions. Because of that, a good knowledge about the menarche which is given for a young women will greatly affect for their attitudes and behavior to face menarche.

Aim. To discover the knowledge, attitudes and behavior of young women of the menarche at "X" Junior High School in Bandung 2015.

Method. This research uses descriptive research design by using the questionnaire as a tool of data collection. Samples were obtained using whole-sampling method which gained 87 respondents in the sample. The results of the questionnaire are presented in tables and calculated on a percentage basis.

Result. The results of this research found a good level of knowledge respondents (78%), the rate of respondents have a good attitude (66%) and the level of the respondents have a good behavior (85%).

Conclusion. In this research, it concludes that knowledge, attitudes and behavior of respondents are good.

Key Words: Adolescent reproductive health, Knowledge, Attitudes, Behavior, Menarche

(3)

viii

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

2.1.2.Tingkat Pengetahuan ... 6

2.1.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan... ... 7

(4)

ix

2.3.2.Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku ... 12

2.4. Remaja... 13

2.4.1. Pengertian ... 13

2.4.1 Ciri-Ciri Masa Remaja ... 14

2.5.Anatomi dan Fisiologi Alat Reproduksi Wanita ... 15

2.5.1. Alat Reproduksi Wanita Bagian Luar ... 15

2.5.2. Alat Reproduksi Wanita Bagian Dalam ... 17

2.6. Menstruasi ... 19

2.6.1. Pengertian ... 19

2.6.2. Fisiologi Menstruasi ... 19

2.6.3. Siklus Menstruasi ... 21

2.7. Menarche ... 21

2.7.1. Pengertian ... 21

2.7.2. Faktor Yang Mempengaruhi Menarche ... 22

2.7.3. Macam-Macam Menarche ... 23

2.7.4. Peran Ibu Dalan Menghadapi Remaja Putri Yang Mengalami Menarche ... 23

BAB III METODE PENELITIAN ... 24

3.1. Alat dan Subjek Penelitian ... 24

3.1.1. Alat Penelitian ... 24

3.1.2. Subjek Penelitian ... 24

3.2. Lokasi Dan Waktu ... 24

3.2.1. Lokasi Penelitian ... 24

3.2.2. Waktu Penelitian ... 25

(5)

x

3.3. Prosedur Penelitian... 25

3.4. Metode Penelitian... 25

3.4.1. Rancangan Penelitian ... 25

3.4 2. Definisi Operasional ... 25

3.5.Cara Pemilihan Sampel ... 26

3.6.Kriteria Pemilihan Subjek ... 27

4.1. Analisis Univariat ... 32

4.1.1. Identitas Responden ... 32

4.1.1.1. Distribusi Responden Menurut Usia ... 32

4.1.2. Pengetahuan ... 33

4.1.2.1. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Definisi Menstruasi ... 33

4.1.2.2. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Usia Rata-Rata Seseorang Mengalami Menarche ... 34

4.1.2.3. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Mengenai Menarche Meruapakan Serangkaian Perubahan Yang Terjadi Pada Saat Dewasa ... 34

4.1.2.4. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Salah Satu Tanda Kedewasaan Seorang Wanita ... 35

4.1.2.5. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Organ Reproduksi Eksterna Pada Perempuan. ... 36

(6)

xi

4.1.2.6. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Berapa Hari Rata-Rata Perempuan Mengalami Menstruasi ... 36 4.1.2.7. Distribusi Distribusi Pengetahuan Responden Rata-Rata Siklus

Menstruasi Yang Normal Terjadi ... 37 4.1.2.8. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Penyebab Keram

Yang Dialami Remaja Putri Sewaktu Menstruasi ... 38 4.1.2.9. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Jumlah Darah

Yang Keluar Pada Saat Menstruasi Pertama ... 39 4.1.2.10. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Menstruasi

Normal ... 39 4.1.3. Sikap ... 40

4.1.3.1. Distribusi Sikap Responden Tentang Menjaga Kesehatan Reproduksi Adalah Hal Yang Penting ... 40 4.1.3.2. Distribusi Sikap Responden Tentang Semua Wanita Harus

Mengalami Menarche ... 41 4.1.3.3. Distribusi Sikap Responden Tentang Menarche Menandakan

Seseorang Perempuan Sudah Dewasa (Mampu

Bereproduksi)… ... 41 4.1.3.4. Distribusi Sikap Responden Dalam Menyikapi Dengan Baik

Bahwa Dirinya Mengalami Menstruasi Setiap Bulan ... 42 4.1.3.5. Distribusi Sikap Responden Tentang Menstruasi Membuat

Aktifitas Terganggu ... 42 4.1.3.6. Distribusi Sikap Responden Akan Berkonsultasi Dengan

Dokter Apabila Terjadi Gangguan Menstruasi Atau Siklus Menstruasi ... 43 4.1.3.7. Distribusi Sikap Responden Tentang Membicarakan Kesehatan Reproduksi Kepada Orang tua ... 44 4.1.3.8. Distribusi Sikap Responden Tentang Belajar Mengatasi Mood

Yang Mendahului Periode Menstruasi ... 44 4.1.3.9. Distribusi Sikap Responden Tentang Merupakan Hal Yang

Tabu Mimpi ... 45

(7)

xii

4.1.3.10. Distribusi Sikap Responden Tentang Sebaiknya Diadakan

Penyuluhan Kesehatan Reproduksi ... 46

4.1.4. Perilaku ... 46

4.1.4.1. Distribusi Perilaku Responden Tentang Yang Dirasakan Responden Saat Pertama Kali Megetahui Menarche ... 46

4.1.4.2. Distribusi Perilaku Responden Tentang Yang Dilakukan Responden Saat Menngetahui Menarche ... 47

4.1.4.3. Distribusi Perilaku Responden Tentang Mencuci Tangan Sebelum dan Sesudah Memakai Pembalut ... 48

4.1.4.4. Distribusi Perilaku Responden Tentang Membersihkan Alat Kelamin Dengan Air Bersih Dari Arah Depan Ke Belakang….... ... 48

4.1.4.5. Distribusi Perilaku Responden Tentang Mengganti Pembalut 3-4 Kali Sehari ... 49

4.1.4.6. Distribusi Perilaku Responden Tentang Segera Mengganti Celana Dalam Yang Terkena Darah Saat Menstruasi ... 50

4.1.4.7. Distribusi Perilaku Responden Tentang Membungkus Pembalut Dengan Kertas/Plastik Sebelum Dibuang Ke Tempat Sampah ... 50

4.1.4.8. Distribusi Perilaku Responden Tentang Memakai Celana Dalam Dengan BahanYang Menyerap Keringat Saat Menstruasi ... 51

4.1.4.9. Distribusi Perilaku Responden Tentang Mengetahui Akibat Yang Ditimbulkan Apabila Tidak Memperhatikan Kebersihan Saat Menstruasi ... 52

4.1.4.10. Distribusi Perilaku Responden Tentang Bercerita Dengan Teman Atau Keluarga Apabila Ada Keluhan Ketika Menstruasi ... 52

4.2. Distribusi Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Responden Keseluruhan ... 53

4.2.1 Distribusi Pengetahuan Responden Keseluruhan ... 53

4.2.2 Distribusi Sikap Responden Keseluruhan ... 53

(8)

xiii

4.2.2 Distribusi Perilaku Responden Keseluruhan ... 54

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 55

5.1. Simpulan ... 55

5.2. Saran ... 55

DAFTAR PUSTAKA ... 56

LAMPIRAN ... 59

RIWAYAT HIDUP ... 74

(9)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Skala Penilaian Untuk Pernyataan Posiif dan Negatif ... 29

Tabel 3.2. Skala Penilaian Untuk Pernyataan Positif dan Negatif ... 30

Tabel 4.1. Distribusi Responden Menurut Usia ... 32

Tabel 4.2. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Definisi Menstruasi ... 33

Tabel 4.3. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Usia Rata-Rata Seorang Anak Perempuan Mengalami Menarche ... 34

Tabel 4.4. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Menarche Merupakan Serangkaian Perubahan Yang Terjadi Saat Dewasa ... 34

Tabel 4.5. Distribusi Pengetahuan Responden Salah Satu Tanda Kedewasaan Seorang Wanita... 35

Tabel 4.6. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Organ Reproduksi Eksterna Pada Perempuan ... 36

Tabel 4.7. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Berapa Hari Rata-Rata Perempuan Mengalami Menstruasi ... 36

Tabel 4.8. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Berapa Hari Rata-Rata Siklus Menstruasi Normal Terjadi ... 37

Tabel 4.9. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Penyebab Keram Yang Dialami Remaja Putri ... 38

Tabel 4.10. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Jumlah Darah Yang Keluar Pada Saat Menstruasi... 39

Tabel 4.11. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Terjadinya Menstruasi Normal ... 39

Tabel 4.12. Distribusi Sikap Responden Tentang Menjaga Kesehatan Reproduksi Adalah Hal Yang Penting ... 40

Tabel 4.13. Distribusi Sikap Responden Tentang Semua Wanita Harus Mengalami Menarche ... 41

Tabel 4.14. Distribusi Sikap Responden Tentang Menarche Menandakan Seorang Perempuan Sudah Dewasa (Bereproduksi) ... 41 Tabel 4.15. Distribusi Sikap Responden Menyikapi Dengan Baik Bahwa Dirinya

(10)

xv

Mengalami Menstruasi Setiap Bulan ... 42 Tabel 4.16. Distribusi Sikap Responden Tentang Menstruasi Membuat aktifitas

terganggu ... 42 Tabel 4.17. Distribusi Sikap Responden Akan Berkonsultasi Dengan Dokter

Apabila Terjadi Gangguan Menstruasi atau Siklus Menstruasi ... 43 Tabel 4.18. Distribusi Sikap Responden Tentang Membicarakan Kesehatan

Reproduksi Kepada Orang tua ... 44 Tabel 4.19. Distribusi Sikap Responden Tentang Membicarakan Seksualitas

Remaja Merupakan Hal Yang Tabu ... 44 Tabel 4.20. Distribusi Sikap Responden Tentang Belajar Mengatasi Mood Yang

Mendahului Periode Menstruasi... 45 Tabel 4.21. Distribusi Sikap Responden Tentang Sebaiknya Diadakan Penyuluhan

Kesehatan Reproduksi ... 46 Tabel 4.22. Distribusi Perilaku Responden Tentang Yang Dirasakan Responden

Saat Pertama Kali Mengetahu Menarche ... 46 Tabel 4.23. Distribusi Perilaku Responden Tentang Yang Dilakukan Responden

Saat Pertama Kali Mengetahui Menarche ... 47 Tabel 4.24. Distribusi Perilaku Responden Mencuci Tangan Sebelum Dan

Sesudah Memakai Pembalut ... 48 Tabel 4.25. Distribusi Perilaku Responden Tentang Membersihkan Alat Kelamin

Dengan Air Bersih Dari Depan Kebelakang ... 48 Tabel 4.26. Distribusi Perilaku Responden Tentang Mengganti Pembalut 3-4 Kali

Sehari ... 49 Tabel 4.27. Distribusi Perilaku Responden Tentang Segera Mengganti Celana

Dalam Yang Terkena Darah Menstruasi ... 50 Tabel 4.28. Distribusi Perilaku Responden Tentang Membungkus Pembalut

Dengan Kertas/Plastik Sebelum Dibuang Ke Tempat Sampah ... 50 Tabel 4.29. Distribusi Perilaku Responden Tentang Memakai Celana Dalam

Dengan Bahan Menyerap Keringat Saat Menstruasi ... 51

(11)

xvi

Tabel 4.30. Distribusi Perilaku Responden Tentang Mengetahui Akibat Yang Ditimbulkan Apabila Tidak Memperatikan Kebersihan Saat

Menstruasi ... 52 Tabel 4.31. Distribusi Perilaku Responden Tentang Frekuensi Bercerita Dengan

Teman Atau Keluarga Apabila Ada Keluhan Ketika Menstruasi .... 52 Tabel 4.32. Distribusi Pengetahuan Responden Keseluruhan ... 53 Tabel 4.33. Distribusi Sikap Responden Keseluruhan ... 53 Tabel 4.34. Distribusi Perilaku Responden Keseluruhan... 54

(12)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Persetujuan Komite Etik Penelitian ... 59

Lampiran 2. Informed Consent ... 60

Lampiran 3. Kuesioner ... 61

Lampiran 4. Hasil Kuesioner Pengetahuan Responden ... 65

Lampiran 5. Hasil Kuesioner Sikap Responden ... 68

Lampiran 6. Hasil Kuesioner Perilaku Responden ... 71

(13)

xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman 2.1 Alat Reproduksi Wanita ... 18 2.2 Siklus Menstruasi ... 21

(14)

1 tahun. Berdasarkan data Departemen Kesehatan (Depkes) Republik Indonesia tahun 2006, remaja Indonesia (usia 10-19 tahun) berjumlah sekitar 43 juta jiwa atau 19,61% dari jumlah penduduk. Di Indonesia menurut Biro Pusat Statistik kelompok umur 10 - 19 tahun adalah 22 %, yang terdiri dari 50,9 % remaja laki – laki dan 49,1 % remaja perempuan (Soetjiningsih,2010).

Data Demografi menunjukkan bahwa penduduk di dunia jumlah populasi remaja merupakan populasi yang besar. Menurut World Health Organization sekitar seperlima dari penduduk dunia dari remaja berumur 10 - 19 tahun. Sekitar Sembilan ratus juta berada di negara sedang berkembang. Di Asia Pasifik jumlah penduduknya merupakan 60 % dari penduduk dunia, seperlimanya adalah remaja umur 10 - 19 tahun.

Sebelum seorang wanita siap menjalani masa reproduksi, terdapat masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa kedewasaan yang lebih dikenal dengan masa pubertas. Permulaan masa pubertas yang sering disebut sebagai pematangan fungsi reproduksi, pada perempuan ditandai dengan haid. Remaja putri yang telah memasuki masa pubertas akan mengalami menarche (Manuaba, 2004).

Usia untuk mencapai fase terjadinya menarche dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain faktor suku, genetik, sosial, ekonomi, dan lain-lain. Di Inggris usia rata-rata untuk mecapai menarche adalah 13,1 tahun. Menarche pada gadis remaja di Indonesia bervariasi antara 10-16 tahun dan rata-rata menarche 12,5 tahun, usia. Menarche lebih dini di daerah perkotaan dari pada yang tinggal di Desa dan juga lebih lambat wanita yang kerja berat (Wiknjosastro,2003). Menarche menjadi hal yang penting bagi seorang wanita dan perlu mendapat perhatian

(15)

2

khusus karena hal ini menandai awal kedewasaan biologis seorang wanita (Huffman,1968).

Menjadi remaja berarti mengalami proses berat yang membutuhkan banyak penyesuaian dan menimbulkan kecemasan, lonjakan pertumbuhan dan organ reproduksi adalah masalah besar yang mereka hadapi, terutama wanita. Menarche adalah peristiwa paling penting pada remaja putri sebagai pertanda siklus masa subur sudah dimulai (Huffman, 1968).

Menurut penelitian hasil dari partisipan dari 23 negara, sepertiga responden mengatakan mereka tidak diberitahu tentang haid sebelumnya, sehingga tidak siap dan tidak tahu apa yang harus dilakukannya. Dari survey tersebut, mereka yang tidak pernah tahu masalah haid, para wanita itu mengatakan hal ini merupakan pengalaman yang sangat buruk dan haid pertama membuat panik, traumatis, malu dan takut (Deddy Syarief, 2003).

Menarche dapat menimbulkan reaksi positif maupun negatif bagi remaja perempuan. Apabila mereka sudah dipersiapkan dan mendapat informasi tentang akan datangnya menstruasi maka mereka tidak akan mengalami kecemasan dan reaksi negatif lainnya, tetapi bila mereka kurang mendapatkan informasi maka akan merasakan pengalaman yang negatif (Soetjiningsih, 2004).

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengetahui “Gambaran pengetahuan, sikap dan perilaku mengenai menarche pada siswi-siwi SMP “X” di Kota Bandung tahun 2015. Alasan penulis memilih penelitan ini karena masih banyak didapatkan informasi yang minim dan kurang tepat mengenai menarche di kalangan remaja.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana gambaran pengetahuan, sikap dan perilaku siswi-siswi tentang menarche di SMP “X” Bandung tahun 2015.”

(16)

3 1.3 Maksud dan Tujuan

1.3.1 Maksud

Maksud penelitian ini yaitu mengetahui gambaran pengetahuan, sikap dan perilaku siswi-siswi SMP “X” terhadap menarche di Kota Bandung tahun 2015.

1.3.2 Tujuan

1.Untuk mengetahui gambaran pengetahuan remaja putri SMP “X” terhadap menarche

2. Untuk mengetahui gambaran sikap remaja putri SMP “X” terhadap menarche 3.Untuk mengetahui gambaran perilaku remaja SMP “X” terhadap menarche

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada mahasiswa-mahasiswi kedokteran tentang gambaran pengetahuan, sikap dan perilaku siswi-siswi SMP terhadap menarche.

1.4.2 Manfaat Praktis

 Memberi informasi kepada masyarakat mengenai gambaran pengetahuan remaja putri terhadap menarche.

 Memberi informasi kepada masyarakat mengenai gambaran sikap dan perilaku remaja putri terhadap menarche

(17)

4

 Memberi informasi kepada masyaraat faktor-faktor yang mempengaruhi menarche.

1.5 Landasan teori

Menarche adalah haid pertama yang terjadi akibat proses sistem hormonal yang kompleks. Setelah panca indra menerima rangsangan yang diteruskan kepusat dan diolah oleh hipotalamus, dilanjutkan dengan hipofise melalui sistem fortal dikeluarkan hormon gonatropik perangsang folikel dan luteinizing hormon untuk merangsang indung telur. Hormon perangsang folikel (FSH), merangsang folikel primordial yang didalam perjalanannya dominan mengeluarkan hormon esterogen sehingga terjadi pertumbuhan dan perkembangan tanda seks sekunder, ini juga merupakan tanda - tanda remaja sedang mengalami pubertas (Ida,2005). Masa remaja atau adolecense diartikan sebagai perubahan emosi dan perubahan sosial pada masa remaja. Masa remaja biasanya terjadi sekitar dua tahun setelah masa pubertas, menggambarkan dampak perubahan fisik, dan pengalaman emosioal mendalam. Perempuan dan laki-laki menjadi matang, tanggung jawab mereka meningkat, dan harapan tentang dirinya berkembang lebih besar baik itu diukur dari dirinya maupun dari orang lain. Pada saat yang sama, perubahan sosial memainkan peran utama dalam masa remaja, sebagaimana aktivitas laki-laki dan perempuan menjadi lebih bervariasi dan individual (Masland dan Estridge, 2006).

Peristiwa ini menguntungkan pertumbuhan dan perkembangan tanda seks sekunder wanita itu. Tanda seks skunder pada wanita meliputi pertumbuhan rambut dengan pola tertentu pada ketiak, rambut monfeneris (rambut kemaluan), pertumbuhan dan perkembangan buah dada, pertumbuhan distribusi jaringan lemak terutama pada pinggang wanita. Dari sudut perasaan kewanitaan sudah memperhatikan jasmani serta kecantikan, mulai ingin dipuja dan mulai memuja seseorang karena jatuh cinta. Masa pancaroba ini yang memerlukan perhatian orang tua karena sejak masa menstruasi pertama berarti ada kemungkinan menjadi hamil bila berhubungan dengan lawan jenisnya. (Manuaba,1998) Sebab itu,

(18)

5

sosialisasi program kesehatan reproduksi dikalangan remaja harus lebih pada menanamkan kesadaran akan arti pentingnya kesehatan reproduksi. Mengingat masih banyak keluarga atau orangtua yang tidak memberi cukup ruang bagi anak-anaknya untuk bertanya tentang kesehatan produksi. Pemberian informasi yang baik diberikan agar remaja memiliki pemahaman tentang kesehatan reproduksi. Pengetahuan yang baik mengenai menarche yang didapat oleh remaja putri akan sangat mempengaruhi sikap dan perilakunya menghadapi menarche tersebut.

(19)

50 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Hasil penelitian di sekolah SMP “X” Kota Bandung didapatkan :

 Tingkat pengetahuan mengenai mengenai menarche pada siswi SMP “X”

adalah 78% baik

 Tingkat sikap mengenai mengenai menarche pada siswi SMP “X” adalah

66% baik

 Tingkat perilaku mengenai mengenai menarche pada siswi SMP “X”

adalah 85% baik

Berdasarkan hasil penelitian di sekolah SMP “X”, Bandung maka dapat

disimpulka bahwa tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku responden sudah baik. 5.2 Saran

 Dilakukan tindakan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku mengenai menarche dengan cara edukasi, konseling dan tindakan-tindakan lain yang melibatkan pratiksi kesehatan.

 Pengembangan program pendidikan kesehatan sekolah yang komprehensif dan masuknya fisiologi menstruasi dan kesehatan reproduksi remaja dalam kurikulum sekolah.

 Bagi Remaja Putri di SMP “X” Bandung, diharapkan remaja putri dapat

mencari informasi yang jelas dan benar tentang menarche dan dapat menggunakan media komunikasi dengan sebaik mungkin.

 Bagi peneliti selanjutnya, sebaiknya dilakukan penelitian yang meneliti hal yang berkaitan dengan menarche, diharapkan dapat mengkaji hal-hal yang belum dapat belum dibahas dalam penelitian ini.

(20)

56

DAFTAR PUSTAKA

Abeer Eswi, H. H. (2012). Menstrual Attitude and Knowledge among Egyptian Female Adolescents. Journal of American Science, 8(6), 558-559. Anurogo, D. (2011). Cara Jitu Mengatasi Nyeri Haid. Yogyakarta: AND. Aryani. (2010). Kesehatan Remaja Problem dan Solusinya. Jakarta: Salemba

Medika.

Azwar. (2007). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya (Vol. 2). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Bloom, B. (1908). Psikologi Pendidikan. Jakarta.

Bobak, L. (2004). Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC.

Calis, K. A. (2011). Dysmenorrhea. Retrieved April 14, 2015, from Available from: http://emedicine.medscape.com/article/253812-overview

Deddy, S. (2003). Perlunya Orang Tua Menyiapkan Haid Pertama Bagi Putrinya. Retrieved April 2015, from http://www.dwp.or.id.

Eby, G. (2006). Zink Treatment Prevents Dysmenorrhea. . MedicalHypotheses (2007) Elsevier., pp. 297-301. .

Effendy, O. U. (2011). Komunikasi teori dan praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Ganong, W. (2003). Fisiologi Saraf & Sel Otot. Jakarta: Buku Kedokteran EGC. Guyton A. C., H. J. (1997). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta:

EGC.

Guyton, A. a. (2006). Textbook of Medical Physiology 11th ed. Philadelphia,PA, USA: Elsevier Saunders.

Hana. (2009). Retrieved Oktober 6, 2015, from Pengetahuan dan Faktor-faktoryang Mempengaruhi: http://www.wordpress.go.id

Huffman, J. (1968). Dysmenorrheal; Mittelschmerz and Premenstrual Tension, The Gynecology of Childhood and Adolescence. Philadelphia: W. B. Saunders co.

(21)

57

Ida, M. (2005). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan. Jakarta: EGC. info, K. (2008). Definisi kesehatan reproduksi remaja. Retrieved Januari 2015,

20, from http:/ww.kesrepro.sinfo/?q=node/380.

Llewellyn-Jones, D. (2005). Setiap Wanita: Panduan Terlengkap tentang Kesehatan, Kebidanan & Kandungan. Delapratasa.

Maimunah, S. (2005). Kamus Istilah kebidanan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran.

Manan, L. (2011). Kamus Pintar Kesehatan Wanita. Yogyakarta: Buku Biru. Manuaba, I. (1998). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta: EGC. Manuaba, I. (2004). Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta: Arcan. Masland, R. P. (2006). Apa Yang Ingin Diketahui Remaja Tentang Seks. Jakarta:

PT Bumi Aksara.

Mitayani, & Sartika. (2010). Buku Saku Ilmu Giz. Jakarta: Trans Info Media. Moersintawati, B. (2008). Tumbuh Kembang Anak dan Remaja. Jakarta: Bina

Pustaka.

Nilna. (2009). Higiene Menstruasi. Retrieved September 10, 2015, from http://inioke.com/index.php?mod=konten&id=437.

Notoatmodjo. (2005). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Notoatmodjo, S. (2003). Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka

Cipta.

Notoatmodjo, S. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka cipta.

Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: P.T Rineka Cipta.

Rahmawati, N. D. (2014, Mei 14). Menurut Badan Pusat Statistik. Retrieved Januari 20, 2015, from Scribd:

https://www.scribd.com/doc/223921391/Menurut-Badan-Pusat-Statistik#scribd

Rokhmawati, S. (2008). Seksualitas remaja Indonesia. Retrieved Maret 25, 2015, from http://www.kepres.info/?q=node/67.

(22)

58

Sadler, T. (2007). Embriologi Kedokteran Jakarta. Jakarta: Buku Kedokteran. Sarwono, S. (2004). Psikologi Remaja. Cetakan VII. Jakarta: Raja Grafindo

Persada.

Saryono. (2009). Sindrom Pramenstruasi. Jakarta: Pustaka Pembangunan Nusantara.

Sherwood, L. (2010). Human Physiology From Cells to System (7th ed). USA: Brookes/Cole.

Sianturi, Y. (2001). faktor yang Berhubungan dengan Pengetahuan tentang Menstruasi pada Siswi Kelas IV, V, dan VI SDN di Kecamatan . FKM UI Depok.

Siswono, A. (2001). Merawat Organ Reproduksi Perempuan . Jakarta: Sagung Setu.

Snell, R. (2006). Anatomi Klinik untuk mahasiswa kedokteran. Edisi 6. Jakarta: EGC.

Soekidjo, N. (2007). Ilmu Perilaku dan Sikap. Jakarta: Rinera Cipta.

Soetjiningsih. (2004). Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahanya. Jakarta: Sagung seto.

Soetjiningsih. (2010). Bahan Ajar:Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Jakarta: Sagung seto.

Susanti, A. (2012). Faktor Resiko Kejadian Menarche Dini pada Remaja di SMP N 30 Semarang. Journal of Nutrition College, 386-40.

Wiknjosastro, h. (2003). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Gambar

Tabel 4.34. Distribusi Perilaku Responden Keseluruhan...................................
Gambar                                                                                                        Halaman

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan ditemukan bahwa ada hubungan yang sangat erat antara variable Brand Equity, Brand Image, Brand Loyalty, Service

Indeed disturbed erythrocyte membrane protein methyl esterification, a trans -methylation reaction, was associ- ated with increased intra-cellular AdoHcy levels and a decreased AdoMet

Soekarno Hatta KM.9, Tondo, Mantikulore, Kota Palu, Sulawesi Tengah Lokasi :.. Gedung Media Center

[r]

Mahasiswa praktikan dalam pelaksanaan mengajar di kelas menyampaikan materi dengan didampingi dan tanpa didampingi oleh Guru Pembimbing. Guru pembimbing masuk ke ruang

Sebanyak 30 sampel darah diambil dari 30 ekor itik Pitalah betina yang sedang berproduksi digunakan pada penelitian tahap I, selanjutnya diamati kadar hemoglobin

Memperlihatkan Dokumen Kualifikasi asli atau rekaman (fotocopy) Dokumen Kualifikasi yang telah dilegalisir sesuai isian pada sistem SPSE Kabupaten Mandailing Natal.. Menyerahkan

This thesis entitled Developing Computer-based Learning Material for the English I Course in the Information System Study Program of Sekolah Tinggi Manajemen Informatika