commit to user
PERAN PENERJEMAH BAHASA CHINA BAGI
KELANCARAN PROYEK PEMASANGAN MESIN DI
PT. DELTA MERLIN SANDANG TEKSTIL I SRAGEN
LAPORAN TUGAS AKHIR
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai
Derajat Ahli Madya pada Diploma III Bahasa China FSSR
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Oleh :
Pricillia Santoso
C9609016
PROGRAM STUDI DIPLOMA III BAHASA CHINA
FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
commit to user
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan kasih karunia-Nya, memberikan kekuatan dan juga inspirasi.
Sehingga penulis bisa menyelesaikan Tugas Akhir (TA) yang berjudul “Peran Penerjemah Bahasa China Bagi Kelancaran Proyek Pemasangan Mesin Di PT.
Delta Merlin Sandang Tekstil I Sragen”.
Tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk memenuhi salah satu
persyaratan untuk memperoleh gelar Ahli Madya Sastra China pada Fakultas
Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang di dalamnya
berisi tentang hasil laporan kerja lapangan yang diperoleh selama melaksanakan
tugas sebagai penerjemah bahasa China di PT. Delta Merlin Sandang Tekstil I,
Sragen.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir (TA) ini masih jauh dari sempurna,
karena kurangnya pengetahuan dan pengalaman bila dibandingkan luasnya
permasalahan. Sehingga terwujudnya Tugas Akhir (TA) ini sebuah bentuk laporan
tidak terlepas dari peran serta berbagai pihak yang telah memberikan motivasi,
doa, dan bantuan. Oleh karena itu, sudah sepantasnya bagi penulis untuk
mengucapkan terima kasih sebesar – besarnya kepada:
1. Drs. Riyadi Santosa, M.Ed, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Sastra dan
Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Dra. Endang Tri Winarni, M.Hum., selaku Ketua Program Studi
commit to user
3. Dyah Ayu Puri Palupi, S.E., M.M., selaku Dosen Pembimbing I yang
telah memberikan waktu, pikiran, tenaga, dalam membimbing dan
mendukung penulis dalam penyelesaian Tugas Akhir (TA) ini.
4. Feng Huai Zhong, selaku Dosen Pembimbing II yang telah
meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran dalam membimbing penulis.
5. Seluruh staf dosen D3 Bahasa China yang telah memberikan bekal
materi kepada penulis dengan berbagai ilmu pengetahuan.
6. Pimpinan perusahaan PT. Delta Merlin Sandang Tekstil I yang telah
memberikan izin untuk praktek kerja lapangan serta membimbing
dalam penulisan Tugas Akhir (TA) ini.
7. Seluruh karyawan dan staf PT. Delta Merlin Sandang Tekstil I yang
bersedia membantu untuk mendapatkan data – data yang dibutuhkan serta membimbing dalam penulisan Tugas Akhir (TA) ini.
8. Keluarga dan seluruh teman – teman yang selalu membantu dan memberikan dukungan doa.
Harapan penulis, semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi
pembaca pada umumnya dan mahasiswa Diploma III bahasa China pada
khususnya.
Surakarta, 31 Januari 2013
commit to user
MOTTO
Kesuksesan adalah hasil usaha kerja keras, ketekunan, kesabaran, kebenaran
dalam tindak dan berpikir. Akhirnya menyerahkan segala sesuatu kepada Yang
Maha Kuasa.
(R.A. Kartini)
Sesuatu yang diperjuangkan dengan sungguh – sungguh pasti manis pada akhirnya.
(Pricillia Santoso)
commit to user
PERSEMBAHAN
Tugas Akhir (TA) ini penulis persembahkan:
1. Keluarga saya (ayah, ibu, kakak) yang saya cintai.
2. Teman – teman kantor yang selalu mendukung dan membantu saya.
3. Teman – teman D3 Bahasa China angkatan 2009 yang tercinta dan yang selalu mendukung saya, juga teman senasib dan
commit to user
ABSTRAK
Pricillia Santoso. C9609016. 2013. Peran Penerjemah Bahasa China Bagi Kelancaran Proyek Pemasangan Mesin Di PT. Delta Merlin Sandang Tekstil I Sragen. Program Diploma III Bahasa China, Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret.
Seperti apakah peran seorang penerjemah bagi kelancaran sebuah proyek di suatu perusahaan dan apa sajakah kendalanya? Ini merupakan pertanyaan yang sering muncul bagi seorang penerjemah. Sehingga tujuan penulis dalam melakukan praktek kerja lapangan selama menjadi penerjemah bahasa China adalah untuk mengetahui peran yang sangat vital dan menentukan bagi seorang penerjemah dalam memberikan penjelasan dan pemahaman kepada kedua belah pihak saat proyek berjalan dan juga kendala yang tidak sedikit.
Metode yang digunakan oleh penulis adalah metode observasi dan wawancara yang dilakukan di PT. Delta Merlin Sandang Tekstil I. Penulis juga ingin mengungkapkan kendala yang dihadapi dan penyelesaiannya di dalam proses penerjemahan.
Kegiatan yang dilakukan oleh penulis pada waktu menjadi penerjemah bahasa China sangatlah beragam. Saat dimana harus menjadi penerjemah lisan maupun tertulis, yang terpenting adalah penerjemah harus konsekuen pada diri sendiri dan mampu mempertanggungjawabkan hasil terjemahannya. Salah satu kegiatan menjadi penerjemah di PT. Delta Merlin Sandang Tekstil I adalah mendampingi perusahaan saat rapat dan juga tanya jawab mengenai beberapa hal yang berhubungan dengan mesin yang telah dibeli oleh PT. Delta Merlin Sandang Tekstil I.
commit to user
摘要
本文是我在
Sragen PT. Delta Merlin Sandang Tekstil I实习当翻译的
报告
在翻译过程中,我学到了不少机械名称,例如 清花机 直
行往复式自 抓棉机 环行式自 抓棉机 开棉机 混棉机 清
棉机 单轴流开棉机 除微尘机 多仓混棉机 梳棉机 并棉
机 粗纱机 环锭细纱机 络筒机
有购买机器所需的程序项
目,例如 收到的货品 原订的货品不合的交涉文件,探讨机器
的保用期等等 协 公司 中国技术员在言语上的沟通
这段日子,我学到了不少知识,增加了我的观察能力 自信
commit to user
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN DEWAN PENGUJI ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
MOTTO ... vi
PERSEMBAHAN ... vii
ABSTRAK ... viii
摘要 ... ix
DAFTAR ISI ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Manfaat Penelitian ... 5
E. Metode Penelitian ... 6
BAB II LANDASAN TEORI ... 7
A. Pengertian Peran ... 7
B. Pengertian Penerjemahan ... 7
C. Pengertian Penerjemahan Bahasa China ... 10
D. Pengertian Mesin ... 11
E. Pengertian Kelancaran ... 12
commit to user
G. Jenis – Jenis Penerjemahan dalam Bahasa China ... 13
H. Proses Penerjemahan ... 15
I. Metode dan Media yang Digunakan dalam Penerjemahan ... 16
BAB III PEMBAHASAN ... 19
A. Gambaran Umum ... 19
1. PT. Delta Merlin Sandang Tekstil I ... 19
2. Struktur Organisasi ... 20
B. PT. Delta Merlin Sandang Tekstil I dalam Proses Produksi Benang ... 21
C. Praktik Kerja Lapangan ... 26
D. Hasil yang Dicapai ... 38
E. Kendala yang Dihadapi dalam Penerjemahan Bahasa China ... 40
F. Pemecahan Masalah ... 44
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 48
A. Kesimpulan ... 48
B. Saran ... 50
DAFTAR PUSTAKA ... 51
DAFTAR WEB ... 52
PERAN PENERJEMAH BAHASA CHINA BAGI KELANCARAN PROYEK PEMASANGAN MESIN DI PT.
DELTA MERLIN SANDANG TEKSTIL I SRAGEN
Pricillia Santoso1
Dyah Ayu Puri Palupi, S.E., M.M.2 Feng Huai Zhong3
ABSTRAK
2013. Program Diploma III Bahasa China, Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret.
Seperti apakah peran seorang penerjemah bagi kelancaran sebuah proyek di suatu perusahaan dan apa sajakah kendalanya? Ini merupakan pertanyaan yang sering muncul bagi seorang penerjemah. Sehingga tujuan penulis dalam melakukan praktek kerja lapangan selama menjadi penerjemah bahasa China adalah untuk mengetahui peran yang sangat vital dan menentukan bagi
seorang penerjemah dalam memberikan penjelasan dan
pemahaman kepada kedua belah pihak saat proyek berjalan dan juga kendala yang tidak sedikit.
Metode yang digunakan oleh penulis adalah metode observasi dan wawancara yang dilakukan di PT. Delta Merlin Sandang Tekstil I. Penulis juga ingin mengungkapkan kendala yang dihadapi dan penyelesaiannya di dalam proses penerjemahan.
Kegiatan yang dilakukan oleh penulis pada waktu menjadi penerjemah bahasa China sangatlah beragam. Saat dimana harus menjadi penerjemah lisan maupun tertulis, yang terpenting adalah penerjemah harus konsekuen pada diri sendiri dan mampu mempertanggungjawabkan hasil terjemahannya. Salah satu kegiatan menjadi penerjemah di PT. Delta Merlin Sandang Tekstil I adalah mendampingi perusahaan saat rapat dan juga tanya jawab mengenai beberapa hal yang berhubungan dengan mesin yang telah dibeli oleh PT. Delta Merlin Sandang Tekstil I.
1
Mahasiswa Jurusan D III Bahasa China dengan NIM C9609016
2
Dosen Pembimbing I
3 Dosen Pembimbing II
Selain itu penerjemah juga dituntut untuk selalu siap, baik di setiap
kondisi dan waktu. Ini dikarenakan kendala – kendala untuk
commit to user
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Laju perkembangan di bidang teknologi, komunikasi dan informasi yang
sangat pesat saat ini, secara tidak langsung juga mengakibatkan semakin cepatnya
laju arus globalisasi. Globalisasi adalah keterkaitan dan ketergantungan antar
bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi,
perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga
batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit. Globalisasi adalah suatu proses di
mana antar individu, antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi,
bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas negara.
Dalam banyak hal globalisasi mampunyai banyak karakteristik yang sama dengan
internasionalisasi sehingga kedua istilah ini sering dipertukarkan. Sebagian pihak
sering menggunakan istilah globalisasi yang dikaitkan dengan berkurangnya peran
negara atau batas-batas negara.
Indonesia dan China sepakat menjalin kerjasama bidang pengembangan
industri tekstil. Indonesia menawarkan Kabupaten Sragen sebagai lokasi bagi
investor China, untuk membangun pabrik tekstil. Tawaran itu digulirkan dalam
pertemuan bisnis antar asosiasi industri tekstil dari China dan Asosiasi
Pertekstilan Indonesia, di kantor Kementrian Perdagangan. (KOMPAS.com,
Jakarta: 07/06/2012). Delegasi China Chamber of Commerce for Import and
Export of Textiles (CCCT) dipimpin oleh Jiang Hui, sementara API dihadiri oleh
commit to user
Ade Sudrajat dan Mintarjo Halim. Pertemuan keduanya difasilitasi oleh Direktur
Jendral Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Gusmardi
Bustami. Menurut Gusmardi, pertemuan tersebut diharapkan meningkatkan
hubungan kerjasama Indonesia-China, terutama di bidang perdagangan dan
investasi pertekstilan. “Kami yakin bahwa kunjungan ini dapat menjadi jembatan dalam mempererat hubungan kedua negara baik dari sisi government to
government maupun dari sisi business to business, khususnya di bidang tekstil dan
produk tekstil,” ujarnya. Dia mengatakan China merupakan mitra yang tepat bagi Indonesia dalam mengembangkan perdagangan terutama untuk tekstil dan produk
tekstil (TPT). Hal ini dapat dilihat dari sejarah perdagangan China yang dikenal
dengan jalur sutranya sejak abad ke-3 sebelum masehi. Jalur sutra itu seharusnya
bisa dihidupkan kembali. Apalagi keduanya sudah menandatangani MoU on
Trade Cooperation in Textile and Clothing.
Oleh karena itu, Indonesia dituntut untuk mampu lebih cepat dalam
memperbaiki Sumber Daya Manusia (SDM) nya. Sumber Daya Manusia (SDM)
yang ada dilatih dalam berbagai keahlian, salah satunya yang paling penting
adalah kemampuan dalam berbahasa asing. Bahasa Inggris adalah bahasa
Internasional yang dapat dikatakan wajib untuk dikuasai oleh setiap orang.
Namun seiring dengan perkembangan dari sisi ekonomi, teknologi, dan sosial
budaya, China perlu mendapatkan perhatian yang lebih. Laju perekonomian China
commit to user
tahun 2008 lalu. Hal inilah yang menjadikan bahasa China menjadi bahasa yang
diakui oleh dunia sebagai bahasa perantara ke-2 setelah bahasa Inggris.
Namun kenyataan di Indonesia, Sumber Daya Manusia (SDM) yang
menguasai bahasa yang digunakan dalam Perserikatan Bangsa – Bangsa (PBB) tersebut, masih sangat sedikit. Sehingga peran penerjemah menjadi sangat vital
dalam hal ini. Komunikasi yang lancar sangat diharapkan mampu membangun
dan mempertahankan hubungan kerjasama yang baik. Seperti halnya yang terjadi
di salah satu perusahaan yang terdapat di Tunjungan, dimana untuk membangun
usahanya, dibutuhkan suatu inovasi di dalam teknologi produksi. Namun
keterbatasan di dalam negri untuk memproduksi mesin – mesin yang di butuhkan, membuat investor di Indonesia perlu melirik ke luar negri, yang salah satunya
adalah pada negri tirai bambu, China.
Sehingga berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk mengangkat
judul “ PERAN PENERJEMAH BAHASA CHINA BAGI KELANCARAN PROYEK PEMASANGAN MESIN DI PT. DELTA MERLIN SANDANG
commit to user
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis merumuskan
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana peran dan kegiatan penerjemah bahasa China dalam memberikan
penjelasan dan pemahaman kepada kedua belah pihak baik secara tertulis maupun
lisan untuk mencapai kerjasama yang diinginkan?
2. Kendala apa sajakah yang dihadapi oleh penerjemah bahasa China dan
bagaimanakah mengatasi kendala didalam penerjemahan bahasa China dalam
kerjasama ekonomi?
C. Tujuan Penelitian
Laporan ini merupakan hasil dari laporan kerja yang telah dilakukan peneliti,
yang memiliki beberapa tujuan yaitu:
1. Untuk mengetahui peran dan kegiatan penerjemah bahasa China baik secara
tertulis maupun lisan dalam memberikan pemahaman pada kedua belah pihak
untuk mencapai kerjasama yang diinginkan.
2. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi dan menentukan cara mengatasi kendala
commit to user
D. Manfaat Penelitian
Penulisan laporan ini diharapkan dapat memberi manfaat teoritis maupun
praktis kepada peneliti dan para pembaca.
1. Manfaat teoritis yang dapat diperoleh peneliti dan pembaca adalah:
Memberikan manfaat bagi teori penerjemahan mengenai pemasangan
mesin – mesin tekstil khususnya mesin pemintalan.
2. Manfaat praktis yang dapat diperoleh peneliti dan pembaca adalah:
a. Mengetahui fungsi bahasa China dalam kerjasama ekonomi.
b. Lebih mengenal bahasa China sebagai bahasa yang dibutuhkan dalam
kerjasama ekonomi.
c. Dapat mengukur tingkat kemampuan diri atas penguasaan materi yang
telah diperoleh di bangku perkuliahan dengan membandingkan dengan
realita penggunaan bahasa sebenarnya.
d. Memberikan gambaran yang jelas mengenai kegiatan penerjemahan
yang dilakukan sehingga dapat memberi motivasi diri sendiri dan orang
commit to user
E. Metode Penelitian
Dalam pembuatan hasil laporan Tugas Akhir (TA), peneliti menggunakan
beberapa metode, yaitu:
1. Metode Observasi
Merupakan metode pencarian informasi yang dilakukan peneliti dengan
mengamati secara langsung rangkaian obyek yang menjadi topik pembahasan.
2. Metode Wawancara
Merupakan metode pencarian informasi dengan wawancara pada nara sumber
yang terkait dengan penelitian.
3. Metode Studi Pustaka
Merupakan metode pencarian informasi dengan menggunakan buku – buku, arsip
commit to user
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Peran
Pengertian peran dalam kamus Bahasa Indonesia adalah pemain yang
diandaikan dalam sandiwara maka ia adalah pemain sandiwara atau pemain
utama. Dengan kata lain peran adalah bagian yang dimainkan oleh seorang
pemain dalam sandiwara, ia berusaha bermain dengan baik dalam semua peran
yang diberikan.
Pengertian peran adalah bagian dari tugas utama yang harus dilaksanakan.
Peran merupakan aspek yang dinamis dalam kedudukan (status) terhadap sesuatu.
Apabila seseorang melakukan hak dan kewajibannya sesuai dengan
kedudukannya, maka ia menjalankan suatu peran (Soeharto 2002; Soekamto
1984: 237).
B. Pengertian Penerjemahan
Pengertian penerjemahan menurut Harimurti Kridalaksana dalam buku
yang berjudul Panggilan Menjadi Penerjemah adalah “memindahkan suatu amanat dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran dengan, pertama – tama mengungkapkan maknanya dan, kedua mengungkapkan gaya bahasannya” (Sudiati dan Widyamartaya, 2005: 7).
Pengertian penerjemahan menurut Catford dalam buku yang berjudul
Panggilan Menjadi Penerjemah adalah the replacement of textual material in one
language (the source language) by equivalent textual material in another
commit to user
language (the target language), atau dengan kata lain penerjemahan adalah
penggantian bahan tekstual dalam satu bahasa (bahasa sumber) dengan bahan
tekstual yang sepadan dalam satu bahasa yang lain (bahasa sasaran). (Sudiati dan
Widyamartaya, 2005: 7).
Penerjemahan menurut Nida dan Taber dalam buku yang berjudul
Panggilan Menjadi Penerjemah adalah translating consists in reproducing in the
receptor language message, first in terms of meaning and secondly in terms of
style, yang berarti menerjemahkan merupakan kegiatan menghasilkan kembali
dalam bahasa penerima terjemahan yang sedekat – dekatnya dan sewajar – wajarnya sepadan dengan pesan dalam bahasa sumber, pertama – tama dalam hal makna dan kedua dalam hal gaya bahasa. (Sudiati dan Widyamartaya, 2005: 7).
Penerjemahan menurut Marry M. F. Massoud dalam buku yang berjudul
Panggilan Menjadi Penerjemah adalah to reconstruct, in the new language, the
contents of a source text in such a way that the translation will convey not only
the same information, but also something of the imaginative and emotionally
charged character of the original, if the original is an artistic literary work, yang
berarti menyusun kembali, dalam bahasa yang baru, seluruh isi teks dalam bahasa
sumber sedimikian rupa sehingga terjemahan akan menyampaikan tidak hanya
informasi yang sama, tetapi juga sesuatu yang bersifat imaginatif dan bermuatan
emosional dari karya asli, jika karya asli itu adalah karya seni sastra. (Sudiati dan
Widyamartaya, 2005: 7).
Banyak arti mengenai penerjemahan yang dikemukakan. Namun secara
commit to user
dengan bahasa yang telah ditetapkan, namun tetap berpegang pada prinsip
keakuratan, kejelasan, dan kewajaran. Orang yang melakukan kegiatan
penerjemahan disebut penerjemah. Sedangkan terjemahan adalah hasil dari suatu
penerjemahan.
Keakuratan yang dimaksud dalam penerjemahan adalah penerjemah tidak
mengubah maksud dari pengarang (bahasa sumber) kepada pihak yang dituju
(bahasa sasaran), sedangkan kejelasan dan kewajaran adalah hasil dari
penterjemahan tersebut mudah dipahami dan sama seperti dengan yang asli.
Sehingga dengan demikian tujuan penerjemahan untuk menghasilkan satu karya
terjemahan yang membawa makna yang sama dengan teks sumber akan terwujud.
Penerjemahan merupakan salah satu aktivitas yang penting dalam
menyebarkan ilmu pengetahuan. Karena dengan penerjemahan, masyarakat bisa
menikmati ilmu pengetahuan yang berasal dari budaya asing. Oleh karena itu,
dalam proses penerjemahan, penerjemah harus memiliki sifat kesungguhan dan
keuletan dalam memahami bahasa asing, dan selalu berusaha mendapatkan unsur
bahasa sasaran yang sepadan dengan bahasa sumbernya agar dapat
mengungkapkan pesan yang sama dalam teks sasaran, dan memperkecil terjadinya
commit to user
C. Pengertian Penerjemahan Bahasa China
Pengertian bahasa adalah alat komunikasi antar anggota masyarakat
berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia (Gorys Keraf, 2005:
1).
Pengertian bahasa adalah rangkaian bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap
manusia secara sadar (Santoso, 1990: 1).
Pengertian bahasa secara umum adalah alat untuk berkomunikasi secara
lisan maupun tertulis dalam menyampaikan konsep riil kepada pikiran orang lain.
Dengan penggunaan bahasa yang baik akan mengurangi terjadinya
kesalahpahaman dalam berkomunikasi.
Bahasa China juga sering disebut dengan bahasa mandarin 普通话 =
pǔtōnghuà adalah bahasa resmi negara China. Bahasa mandarin adalah bahasa
yang menitik beratkan intonasi sebagai pembeda arti. Kata “mandarin” dalam bahasa Indonesia sendiri diserap dari bahasa Inggris yang mendiskripsikan bahasa
Tionghoa juga sebagai bahasa Mandarin. Namun sebenarnya, kata “Mandarin” ini diserap bahasa Inggris dari Portugis “mandarim”, yang berasal dari Melayu
“menteri”. Sumber yang lain menyebutkan Mandarin secara harafiah berasal dari
sebutan orang asing kepada pembesar – pembesar Dinasti Qing di zaman dulu. Dinasti Qing adalah dinasti yang didirikan oleh suku Manchu, sehingga pembesar
– pembesar kekaisaran biasanya disebut sebagai Mandaren(满大人) yang berarti
commit to user
berevolusi menjadi “Mandarin” di kemudian hari. Bahasa yang digunakan oleh negara berpenduduk terbanyak di dunia ini, kini terbagi menjadi 2 yaitu: bahasa
China tradisional, dengan huruf – hurufnya yang lebih kompleks (masih sering digunakan di Hongkong dan Taiwan), dan bahasa China yang disederhanakan,
dengan huruf – huruf nya yang tidak lagi rumit. Namun ke-2 nya tetap memiliki arti yang sama.
Sehingga jika digabungkan, penerjemahan bahasa China adalah suatu
kegiatan memahami bahasa China atau bahasa sumber yang kemudian diubah atau
dialihkan kedalam bahasa China atau bahasa sasaran, sehingga penyampaian
pesan dari seseorang atau buku – buku menjadi mudah dan mampu untuk dipahami oleh orang lain.
D. Pengertian Mesin
Mesin adalah alat mekanik atau elektrik yang mengirim atau mengubah
energi untuk melakukan atau membantu pelaksanaan tugas manusia. Biasanya
membutuhkan sebuah masukan sebagai pelatuk, mengirim energi yang telah
diubah menjadi sebuah keluaran, yang melakukan tugas yang telah disetel. Mesin
dalam bahasa Indonesia sering pula disebut dengan sebutan pesawat, contoh
pesawat telepon untuk tejemahan bahasa Inggris telephone machine. Namun
belakangan kata pesawat cenderung mengarah ke kapal terbang.
Mesin telah mengembangkan kemampuan manusia sejak sebelum adanya
catatan tertulis. Perbedaan utama dari alat sederhana dan mekanisme atau pesawat
sederhana adalah sumber tenaga dan mungkin pengoperasian yang bebas. Istilah
commit to user
Biasanya alat-alat ini mengurangi intensitas gaya yang dilakukan, mengubah arah
gaya, atau mengubah suatu bentuk gerak atau energi ke bentuk lainnya.
E. Pengertian Kelancaran
Pengertian kelancaran menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002:
633), “Lancar adalah melaju dengan cepat atau bergerak maju dengan cepat.
Sedangkan kelancaran adalah keadaan lancarnya sesuatu pembangunan sangat
bergantung pada sarana, tenaga dan biaya yang tersedia”.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kelancaran
merupakan suatu keadaan dimana sesuatu berjalan dengan lancar, bergerak maju
dengan cepat dan sangat bergantung pada sarana, tenaga dan biaya yang tersedia,
sehingga pelaksanaan yang diharapkan dapat terjamin.
F. Pengertian Proyek
Kata proyek berasal dari bahasa latin projectum dari kata kerja proicere
yang artinya “untuk membuang sesuatu ke depan”. Kata awalnya berasal dari kata pro-, yang menunjukkan sesuatu yang mendahului tindakan dari bagian
berikutnya dari suatu kata dalam suatu waktu (paralel dengan bahasa Yunani πρό) dan kata iacere yang artinya “melemparkan”. Sehingga kata “proyek” sebenarnya berarti “sesuatu yang datang sebelum apa pun yang terjadi”. Dalam bahasa Indonesia, kata proyek merupakan serapan dengan cara penerjemahan dari bahasa
asing project. Sehingga mungkin kosakata ini akhirnya masuk kedalam daftar
kosakata bahasa Indonesia yang sering salah di eja menjadi “projek”.
Proyek dalam bisnis dan ilmu pengetahuan biasanya didefinisikan sebagai
commit to user
yang direncanakan untuk mencapai tujuan tertentu. Proyek dapat juga
didefinisikan sebagai usaha sementara, temporer, dan bukan permanen, yang
memiliki sasaran khusus dengan waktu pelaksanaan yang tegas.
G. Jenis – Jenis Penerjemahan dalam Bahasa China
Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab ditetapkannya berbagai jenis
penerjemahan, yaitu:
1. Adanya perbedaan tujuan dalam menerjemahkan suatu teks.
Suatu teks yang diterjemahkan pasti memiliki suatu tujuan
tertentu. Dimana hasil terjemahan tersebut nanti akan dibaca maupun
didengarkan. Hal inilah yang menjadi penyebab ditetapkannya berbagai
jenis penerjemahan.
2. Adanya perbedaan jenis meteri teks yang diterjemahkan.
Di dalam suatu teks yang akan diterjemahkan, ada kalanya
seorang penerjemah harus melihat materi dan kondisi terlebih dahulu.
Contoh: dalam menerjemahkan sebuah buku panduan. Alangkah lebih
baik jika menggunakan jenis terjemahan secara tertulis. Hal ini
dimaksudkan agar memudahkan operator untuk mengoperasikan mesin
tersebut setiap saat.
3. Adanya anggapan bahwa terjemahan adalah alat komunikasi.
Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan,
commit to user
dalam ucapan. Dalam hal ini berarti hasil terjemahan merupakan alat
penyampaian informasi baik lisan maupun tertulis.
Dalam kegiatan menerjemahkan yang sesungguhnya, ketiga faktor tidak
selalu berdiri sendiri, ada kalanya mungkin bisa diterapkan dua atau tiga jenis
penerjemahan sekaligus dalam menerjemahkan suatu teks.
Penerjemah bahasa China terdiri dari dua macam, yaitu: penerjemahan
secara lisan dan penerjemahan secara tertulis. Penerjemahan secara lisan menurut
(Suryawinata dan Hariyanto, 2003: 26) dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Secara konsekutif, yaitu penerjemahan yang dilakukan setelah
pembicara selesai mengucapkan kata – kata.
2. Secara simultan, yaitu penerjemahan yang dilakukan bersamaan ketika
pembicara mengucapkan kata – kata.
Perbedaan penerjemah tertulis bahasa China dengan penerjemahan lisan
bahasa China adalah:
Penerjemahan tertulis bahasa China menggunakan media teks tulis yang
lebih mengarah pada huruf – huruf China (汉子 : hànzi), dan menghasilkan
produk teks tulis / buku yang dapat dibaca.
Sedangkan penerjemahan lisan bahasa China adalah penerjemahan yang
langsung dilakukan saat pembicaraan berlangsung dan tanpa harus melihat bentuk
– bentuk tulisan. Hasil dari terjemahan ini adalah sebagai media yang dapat didengarkan. Dibutuhkan latihan dan ketelitian yang lebih dalam penerjemahan
lisan. Hal ini disebabkan karena perbedaan dalam mendengar akan menimbulkan
commit to user
H. Proses Penerjemahan
Pengalihan dan mengungkapkannya kembali dalam bahasa sasaran dengan
mempertimbangkan gaya bahasa merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
setiap proses penerjemahan. Namun didalam menerjemahkan bahasa China,
proses penerjemahan secara lisan dan tulisan tentu saja berbeda.
Berikut adalah proses penerjemahan secara tertulis:
1. Identifikasi dan pengenalan terhadap bahan yang akan diterjemahkan.
2. Analisa teks yang akan diterjemahkan, dengan tujuan dapat
merencanakan kegiatan menerjemahkan dengan memilih strategi yang
tepat untuk menghasilkan terjemahan yang baik.
3. Menerjemahkan, dalam tahap ini penerjemah dituntut untuk
menemukan padanan kata yang tepat ke dalam bahasa sasaran.
4. Merevisi dan editing, dalam tahap ini penerjemah membaca dan
meninjau kembali hasil terjemahannya dan merevisi bila perlu.
5. Pengulangan, dalam tahap ini biasanya kesatuan antar kalimat maupun
paragraf sangat diperhatikan. Hal ini dilakukan oleh orang lain,
bukanlah si penerjemah, dengan maksud untuk menjaga kualitas hasil
terjemahan.
Sedangkan di dalam penerjemahan bahasa China secara lisan yang
diutamakan lebih pada kemampuan berbicara dan mendengarkan dalam bahasa
mandarin, yang tentunya harus diimbangi dengan penguasaan topik pembahasan.
commit to user
umum. Dalam gaya penerjemahan ini, kita hanya diberi sedikit jeda waktu dalam
menyusun pola kalimat yang benar.
I. Metode dan Media yang Digunakan dalam Penerjemahan
Penulis menggunakan metode dan media yang berbeda dalam
penerjemahan tertulis dan lisan.
Dalam menerjemahkan secara lisan penulis menggunakan metode
konsekutif. Metode konsekutif adalah penerjemahan yang dilakukan setelah
pembicara selesai mengucapkan kalimat – kalimat. Keuntungan dari metode ini adalah adanya jeda waktu yang merupakan kesempatan berpikir untuk menangkap
maksud dari kata – kata yang disampaikan oleh pembicara. Di sisi pendengar, hasil penerjemahan menjadi sangat jelas untuk didengar.
Dibutuhkan beberapa media dalam membantu proses penerjemahan
dengan metode konsekutif ini. Beberapa diantaranya adalah:
1. Indera Telinga
Indera telinga yang baik, merupakan media untuk mampu
menangkap ucapan pembicara dengan jelas.
2. Organ Mulut
Kesehatan mulut dan tenggorokan merupakan satu hal yang
penting bagi seorang penerjemah lisan. Karena dengan mulut dan
tenggorokan yang sehat akan menghasilkan suara yang jelas pula di
dalam penyampaian penerjemahan.
commit to user
Media ini ada kalanya dapat dipakai didalam penerjemahan lisan
metode konsekutif, tergantung di dalam jeda waktu yang diberikan
bagi seorang penerjemah dalam menerjemahkan. Alat tulis dalam hal
ini digunakan hanya terbatas untuk mencatat kata – kata yang penting, baru, sehingga garis besar ucapan pembicara dapat diterjemahkan
dengan baik.
Sedangkan dalam menerjemahkan secara tertulis, penulis menggunakan 2
metode, yaitu:
1. Penerjemahan per kata
Merupakan penerjemahan yang dilakukan pada setiap kata.
Kelemahan dalam penerjemahan ini adalah membutuhkan waktu yang
lama, dan sering kali adanya kesulitan dalam penyusunan tata bahasa,
namun bagi seorang penerjemah pemula yang ingin menerjemahkan
teks dibidang – bidang yang baru, seperti: dibidang mesin, bidang perbankan, teknik ini merupakan metode yang baik, karena dengan
metode ini akan mengurangi terjadinya kesalahan, dan kekurangan
lengkapan data.
2. Penerjemahan bebas
Merupakan penerjemahan dilakukan setelah seorang penerjemah
membaca keseluruhan teks yang akan diterjemahkan. Hasil dari
terjemahan ini pada umumnya merupakan inti – inti atau garis besar yang ada di dalam teks.
commit to user
2.1Kamus (China – Indonesia, Indonesia – China )
Kamus merupakan suatu media yang penting dalam
menerjemahkan secara tertulis. Selain untuk mempermudah dalam
menerjemahkan kata – kata dan huruf yang belum dimengerti, kamus juga dapat menambah perbendaharaan kosakata penerjemah.
2.2Komputer
Penggunaan internet lewat komputer yang semakin umum
saat ini, sering kali digunakan pula untuk mempercepat dalam proses
penerjemahan. Berbagai layanan disediakan, seperti salah satunya
(Google – Translate), yang membantu penerjemah dalam
menerjemahkan teks dari dan ke berbagai bahasa. Hanya saja sering
kali karena tat bahasa yang kurang sesuai, mengakibatkan hasil
terjemahan yang dihasilkan menjadi kurang akurat.
2.3Alat Tulis
Alat tulis merupakan media yang wajib dalam menerjemahkan
secara tertulis. Karena alat tulis digunakan sebagai media penyampaian
commit to user
BAB III
PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum
1. PT. Delta Merlin Sandang Tekstil I
PT. Delta Merlin Sandang Tekstil I adalah salah satu Industri Spinning
(pemintalan) yang berada di bawah Menejemen Duniatex yang terintegrasi mulai
dari Spinning, Weaving, Dyeing dan Finishing yang berkapasitas sebesar 160.000
mata pintal. Didirikan pada tahun 2002 di Sragen di tanah seluas 15 ha, yang
terletak di Jalan Raya Timur Km. 10 Bumiaji, Gondang, Sragen dan
mempekerjakan karyawan kurang lebih 2300 orang.
PT. Delta Merlin Sandang Tekstil I berdiri awalnya pada tahun 2002
dengan kapasitas sebesar 80.000 mata pintal yang selanjutnya diberi nama Unit A
dan Unit B dengan sebagian besar mesin yang digunakan adalah mesin produksi
China dengan kualitas yang terbaik dan bisa diandalkan dalam produksi maupun
perawatannya.
Karena kebutuhan pasar akan benang yang semakin banyak dan meningkat
maka pada tahun 2008, PT. Delta Merlin Sandang Tekstil I menambah kapasitas
produksinya sebesar 80.000 mata pintal lagi yang selanjutnya diberi nama Unit C
dan D sehingga total produksinya adalah sebesar 160.000 mata pintal dengan
efisiensi produksi yang tinggi yaitu rata-rata sebesar 92% dengan produksi benang
total sekitar 80 ton per hari.
commit to user
Kapas sebagai bahan baku pembuat benang, dan benang sebagai bahan
baku pembuat kain yang kemudian dari kain dijadikan pakaian jadi. Berbagai
macam jenis benang diantaranya adalah benang polyester, benang rayon, benang
cotton, merupakan beberapa produk yang dihasilkan oleh perusahaan PT. Delta
Merlin Sandang Tekstil I. Perusahaan ini kini mulai dikenal tidak hanya
dikalangan pertekstilan Indonesia, sebagai anak cabang dari PT. Dunitex kini
menejemen
Duniatex telah melebarkan sayapnya dalam beberapa bidang di antaranya di
bidang perhotelan, pertokoan, dan juga properti.
Beberapa mesin yang telah dioperasionalkan oleh PT. Delta Merlin Sandang
Tekstil I hingga saat ini adalah:
1. Mesin Blowing, berfungsi untuk penguraian yang paling utama yaitu
pencabikan kapas, yang kemudian akan diteruskan ke proses selanjutnya.
2. Mesin Carding, berfungsi untuk memisahkan serat panjang dan pendek.
3. Mesin Drawing, berfungsi untuk pensejajaran serat.
4. Mesin Roving, berfungsi untuk penggulungan benang.
5. Mesin Ring Frame Spinning, berfungsi memberi puntiran pada serat
benang.
6. Mesin Winding, berfungsi untuk pengepakan benang jadi.
2. Struktur Organisasi
commit to user
B. PT. Delta Merlin Sandang Tekstil I dalam Proses Produksi Benang
Proses produksi benang pada intinya adalah sebuah proses yang mengubah
bahan baku (Polyester, Rayon maupun Cotton) menjadi barang jadi yang berupa
benang dengan bermacam-macam ukuran maupun jenis. Proses produksi ini
meliputi :
1. Blowing
Proses Blowing adalah proses dimana raw material (Cotton, Pe, atau
Rayon) dicabik sekaligus dihisap dengan udara sehingga fiber yang
terpisah-pisah siap untuk ke proses selanjutnya.
2. Opening, Blending and Cleaning
Di sini terjadi proses pembukaan fiber/serat, pencampuran dan
pembersihan serat sehingga serat sudah siap untuk menuju ke proses
selanjutnya.
3. Carding
Di proses ini mesin mengubah bentuk lap menjadi bentuk sliver.
Sliver keluaran mesin Carding masih mempunyai variasi grain yang agak
tinggi. Fungsi mesin Carding adalah:
a. Menghasilkan sliver.
b. Memisahkan fiber yang panjang dan yang pendek.
c. Menyejajarkan individual fiber.
commit to user
4. Drawing
Berfungsi untuk mencampur dan meratakan cotton sliver yang telah
disisir dan membuatnya semakin homogen. Ini adalah proses terpenting
dimana kestabilan dari berat benang mulai ditentukan.
5. Roving (Flyer)
Berfungsi untuk mengubah finished sliver (keluaran proses
Drawing) menjadi bobbin roving yang mempunyai ukuran yang lebih
homogen dan lebih kecil. Tujuannya meliputi:
a. Untuk twist / putaran.
b. Menentukan standar Grain.
c. Penggulungan.
d. Pemuntiran.
6. Ring Spinning Frame
Di proses spinning ini, masing – masing bobbin roving didraft pada sejumlah roll. Tiap roll berputar dengan rpm yang berbeda beda. Satu roll
berputar lebih cepat dari roll yang sebelumnya. Peningkatan rpm dari roll
roll ini menciptakan efek drafting yang mengurangi berat roving ke target
benang yang diinginkan sebenarnya.
Putaran dimasukkan ke fiber bundle saat keluar dari roll terakhir.
Jumlah putaran yang diberikan tergantung dari beberapa faktor. Faktor – faktor tersebut adalah runability dari benang di spinning, kekuatan benang,
commit to user
7. Winding
Winding merupakan proses penggulungan ulang benang yang telah
dihasilkan dari Ring Spinning Frame, sehingga pada umumnya proses
Winding bertujuan untuk mengubah Cop menjadi Cones. Di proses
Winding juga kadang diberi Wax (untuk benang knitting / rajut).
8. Proses HF (Humidifier)
Tujuan utama dari proses ini adalah untuk mengembalikan kadar
air pada fiber, yang hilang saat Proses Pemintalan (umumnya Cotton
maupun Rayon) ke keadaan semula.
9. Packing
Packing merupakan proses terakhir sebelum produk dikirim ke
konsumen. Sebelum benang memasuki ruangan Packing, benang harus
melalui ruangan dengan sinar Ultra Violet (UV) sebagai checker untuk
memeriksa apakah ada cone yang benangnya tercampur dengan benang
lain atau tidak. Bagian packing menyediakan packing dalam bentuk karung
atau box (biasanya untuk export).
Seiring dengan bertambahnya permintaan Customer akan benang yang
diproduksi dan kapasitas Produksi yang mulai tidak bisa mengimbangi permintaan
pasar, PT. Delta Merlin Sandang Tekstil I berencana untuk menambah lagi
kapasitas Produksi benangnya yaitu sebesar 80.000 mata pintal. Oleh karen itu PT.
Delta Merlin Sandang Tekstil I untuk membeli mesin – mesin baru dari China. Bukan hanya karena keuntungan pribadi semata saja yang menjadi tujuan PT.
commit to user
Di sisi sosial: Dengan adanya tambahan mesin dapat terbukanya lapangan kerja,
sehingga dapat mengurangi pengangguran di daerah sekitar lokasi pabrik.
Di sisi ekonomi:
1. Bagi negara: dapat menamabah pemasukan daerah, terutama di daerah
Sragen dan pengurangan devisa dapat teratasi karena berkurangnya impor
benang didalam negri.
2. Bagi perusahaan: tidak perlu membayar bea masuk, karena adanya
perjanjian ACFTA (Asean – China Free Trade Agreement) yang
memberlakukan bebas bea masuk dari dan ke China sejak awal Januari
2010 lalu, dan untuk mendapatkan kapas Rayon Thang Shan dan kapas
Rayon China P – 1032 sebagai bahan dasar pembuat benang Rayon.
3. Bagi masyarakat: kebutuhan benang Rayon dapat terpenuhi dan pastinya
harga akan lebih rendah karena adanya persaingan harga di industri tekstil.
Selain itu, produk China dipilih oleh PT. Delta Merlin Sandang Tekstil I
karena pertimbangan keuntungan dan kerugian dibanding dengan produk buatan
Eropa. Berikut beberapa keuntungan dan kerugian mesin produk buatan China
yang menjadi pertimbangan:
Sisi Keuntungan:
1. Investasi ringan, beberapa produk China yang akhir – akhir ini banyak membanjiri pasar Indonesia, dan harga yang kebanyakan lebih murah
daripada produk dalam negri, dianggap dapat diterima masyarakat,
sehingga membuat PT. Delta Merlin Sandang Tekstil I melirik pasar China
commit to user
2. Diberlakukannya ACFTA (Asean – China Free Trade Agreement) di
Indonesia sejak awal Januari 2010 lalu, yang membuat kinerja ekspor – impor dari dan ke China menjadi lebih mudah.
3. Market berkembang, produk China dianggap dapat diterima masyarakat
Indonesia, sehingga timbul suatu pemikiran jika Indonesia dapat
memproduksi barang sendiri, maka akan lebih dapat menekan biaya – biaya, sehingga pasaran Indonesia dapat bersaing.
Sisi Kerugian:
1. Popularitas, sikap ingin dihargai, dan tidak diremehkan adalah salah satu
kebutuhan manusia selain sandang, pangan, dan papan. Keinginan untuk
dihargai ini lah yang menjadi pendorong munculnya sifat gengsi. Dimana
kebanyakan produk China yang harganya murah dianggap barang yang
murahan juga, dan berkualitas buruk.
2. Kesulitan dalam mengoperasionalkan mesin China, dari pengalaman yang
didapat PT. Delta Merlin Sandang Tekstil I, produk mesin China sering
kali menggunakan program khusus pabrik tersebut. Sehingga jika suatu
saat ada permasalahan di dalam program, sulit untuk dipebaiki di
Indonesia. Berbeda dengan mesin produk Eropa, yang sebagian mesin nya
sudah menggunakan program yang umum, yaitu Microsoft Windows.
3. Kesulitan dalam komunikasi, pada mesin produk China, buku pedoman – pedoman dan petunjuk mesin selalu menggunakan bahasa China, dimana
di Indonesia sendiri SDM (Sumber Daya Manusia) dalam penguasaan
commit to user
menggunakan bahasa Inggris, yang di Indonesia sendiri merupakan bahasa
yang umum di dalam dunia pekerjaan.
Oleh sebab itulah, PT. Delta Merlin Sandang Tekstil I merasa dengan
membeli mesin – mesin untuk industri Spinning adalah pilihan yang tepat untuk investasi di kemudian hari nya.
C. Praktik Kerja Lapangan
Komunikasi sangatlah penting dalam kehidupan sehari – hari, khususnya sebagai makhluk hidup yang normal selain memerlukan kebutuhan sandang,
pangan, dan papan, juga diperlukan untuk berinteraksi dengan orang lain. Dalam
komunikasi tentunya di butuhkan bahasa atau simbol yang menjadi sarana
penunjang dalam keberhasilan komunikasi tersebut. Komunikasi dapat dikatakan
sukses jika pesan yang ingin di sampaikan oleh pihak pertama dapat dipahami
oleh pihak kedua, sehingga dapat terjadi tindakan timbal balik antara kedua belah
pihak yang melakukan komunikasi. Dalam berkomunikasi perlu memperhatiakan
latar belakang dan budaya, melalui tindakan, intonasi nada, dan penyusunan kata.
Sehingga diharapkan orang yang melakukan komunikasi tersebut dapat berhati – hati, agar tidak terjadi kesalahpahaman. Inilah yang mendasari penulis sebagai
penerjemah di PT. Delta Merlin Sandang Tekstil I Sragen.
Penulis melakukan praktik kerja lapangan selama dua bulan, tepatnya
mulai pada tanggal 24 Februari 2012. Satu minggu sebelumnya, penulis sempat
dihubungi oleh bagian personalia perusahaan, dan diminta hadir. Dari hasil
pertemuan tersebut, penulis diminta untuk menjemput teknisi dari China di
commit to user
Februari 2012 penulis memulai praktek kerja lapangan di PT. Delta Merlin
Sandang Tekstil I Sragen. Selama melakukan praktik kerja lapangan di
perusahaan, penulis mendapat tugas sebagai penerjemah secara lisan maupun
secara tertulis. Praktik kerja lapangan yang dilakukan oleh penulis dilakukan
setiap hari, sesuai hari kerja perusahaan yaitu dari hari Senin – Sabtu yang dimulai pukul 8 pagi sampai pukul 4 sore pada hari Senin – Jumat dan dimulai pukul 8 sampai pukul 1 siang pada hari Sabtu. Berikut ini adalah jadwal praktek kerja
lapangan yang dilakukan oleh penulis:
1. Minggu pertama: penulis ditugaskan untuk mendampingi teknisi China ke
kantor imigrasi untuk mengurus ijin tinggal selama bekerja di perusahaan,
dan mengecek kelengkapan peti yang sudah sampai dan juga
menterjemahkan pada waktu membuat patrun letak mesin pada lantai.
2. Minggu kedua: penulis ditugaskan untuk mendampingi teknisi China pada
waktu pemasangan kaki – kaki mesin.
3. Minggu ketiga: penulis ditugaskan untuk mendampingi teknisi China pada
waktu pengecekan jalur kabel listrik, dan juga pengerjaan level mesin.
4. Minggu keempat: penulis ditugaskan untuk menerjemahkan pada waktu
meeting yang membicarakan mengenai kurangnya beberapa spare part
mesin, juga mendampingi teknisi China saat pemasangan kepala mesin.
5. Minggu kelima: penulis ditugaskan untuk mendampingi teknisi China
pada waktu pemasangan ekor mesin.
6. Minggu keenam: penulis ditugaskan menterjemahkan pada waktu meeting
commit to user
7. Minggu ketujuh: penulis ditugaskan untuk menterjemahkan pada waktu
meeting yang membahas masalah beberapa spare part yang rusak, dan
mendampingi teknisi China pada waktu perakitan badan mesin sampai
selesai.
8. Minggu kedelapan: penulis ditugaskan untuk menterjemahkan setiap
instruksi dari teknisi China pada waktu trail mesin.
Hal – hal yang penulis lakukan selama menjadi penerjemah di perusahaan adalah mendampingi teknisi dari China selama berada di Indonesia, baik dalam
acara resmi maupun tidak resmi. Dalam acara resmi, seperti: pada waktu rapat,
pertanyaan seputar mesin. Sedangkan dalam acara tidak resmi, seperti: dalam
jamuan makan, rekreasi, bincang – bincang. Hanya saja kadang kala untuk suatu pembicaraan yang sangat penting, lebih digunakan bahasa Inggris. Hal ini untuk
mencegah timbulnya kesalahpahaman. Selain itu, karena masih banyaknya
kekurangan dari penulis terutama di bidang teknik mesin, penulis banyak
mendapat bantuan dari Mr. Qin, selaku menejer dari teknisi China yang berasal
dari Beijing dalam menerjemahkan bahasa China secara lisan ke dalam bahasa
Inggris atau ke bahasa Indonesia.
Berikut ini adalah pembicaraan antara teknisi China dengan PT. Delta
Mrlin Sandang Tekstil I di dalam rapat, yang memperbincangkan:
1. Mengenai beberapa tambahan spare part mesin yang di order oleh PT.
commit to user
Pihak China memberi jawaban bahwa permintaan spare part
mesin yang diinginkan PT. Delta Merlin Sandang Tekstil I bisa
dipenuhi.
2. Mengenai harga yang ditentukan oleh pihak China.
Pihak China menjawab akan membuat daftar penawaran lagi
terlebih dahulu. Karena ada beberapa bagian mesin yang harus diganti
sesuai dengan permintaan, dan pihak China bersedia memberikan
potongan harga.
3. PT. Delta Merlin Sandang Tekstil I menanyakan mengenai garansi
yang diterima.
Pihak China menjawab mengenai garansi yang diberikan hanya
bisa diberikan selama satu tahun, dan hanya bagian – bagian spare part
saja yang bisa diganti. Dan pihak China menyanggupi untuk
mempercepat pengiriman beberapa spare part yang rusak.
Berikut ini adalah aturan dalam pengerjaan level frame:
1. 机架的水平要求(Jī jià de shuǐpíng yāoqiú) :
1.1 全机 累误差不允许超过±0.20mm (Quán jī jīlěi wùchā bù
yǔnxǔ chāoguò ±0.20mm).
1.2 机梁单根横向误差≤±0.08mm (Jī liángdāngēn héngxiàng wùchā
commit to user
1.3 龙筋单根横向误差 ≤±0.06mm (Lóng jīn dān gēn héngxiàng
wùchā ≤±0.06mm).
1.4 车头短机梁横向误差 ≤±0.02mm/m (Chētóu duǎn jī liáng
héngxiàng wùchā ≤±0.02mm/m).
1.5 车头短机梁纵向误差 ≤±0.02mm/m (Chētóu duǎn jī liáng
zòngxiàng wùchā ≤±0.02mm/m).
1.6 车头垂直水平误差 ≤±0.04mm (Chētóu chuízhí shuǐpíng wùchā
≤±0.04mm).
Hasil Terjemahan:
1. Persyaratan level frame:
1.1Selisih seluruh tumpukan mesin tidak boleh melebihi ±0.20mm.
1.2Setiap balok frame diletakkan later L / horisontal selisihnya
≤±0.80mm.
1.3Setiap rel spindlediletakkan later L / horisontal selisihnya ≤ ±0.06mm.
1.4Kepala mesin dan balok frame diletakkan leter L / horisontal
≤±0.02mm/m.
1.5Kepala mesin dan balok frame diletakkan leter U / vertikal
commit to user 1.6Selisih kelurusan kepala mesin ≤ ±0.04mm.
Berikut ini adalah aturan pemasangan frame:
1. 机架的安装要求(Jī jià de ānzhuāng yāoqiú):
1.1要求全机的机梁 龙筋接缝平整,手摸表面不得有明显的错位
(Yāoqiú quán jī de jī liáng, lóng jīn jiē fèng píngzhěng, shǒu mō
biǎomiàn bùdé yǒu míngxiǎn de cuòwèi).
1.2要求机架横截面 右对称,安装时用专用 具五用卡板控制,
右缝隙均匀 (Yāoqiú jī jià héng jiémiàn zuǒyòu duìchèn, ānzhuāng
shí yòng zhuānyòng gōngjù—wǔ yòng kǎ bǎn kòngzhì, zuǒyòu fèngxì
jūnyún).
1.3机架中墙板安装时要求 右位置相同,安装 检验的专用 具为
中墙板 线 具 (Jī jià zhōng qiáng bǎn ānzhuāng shí yāoqiú
zuǒyòu wèizhì xiāngtóng, ānzhuāng, jiǎnyàn de zhuānyòng gōngjù wéi
zhōng qiáng bǎn qiēxiàn gōngjù).
1.4全机机架要求直线 为±0.20mm,安装时使用专用 具—
commit to user
线夹及线棒检验 (Quán jī jī jià yāoqiú zhíxiàn dù wèi ±0.20mm,
ānzhuāng shí shǐyòng zhuānyòng gōngjù—zhōngxiàn kǎ bǎn jí xiàn
chuí kòngzhì, ānzhuāng wánbì shǐyòng zhuānyòng gōngjù—xiàn jiā jí
xiàn bàng jiǎnyàn).
1.5车头 车尾的位置要按照安装现场预先标弹出的设备 布地脚线
定位 (Chētóu, chē wěi de wèizhì yào ànzhào ānzhuāng xiànchǎng
yùxiān biāo dànchū de shèbèi fēnbù dì jiǎo xiàn dìngwèi).
Hasil Terjemahan:
1. Persyaratan pemasangan frame:
1.1 Semua frame mesin, rel spindle disambung sejajar dan rata,
permukaannya jika diraba dengan tangan tidak boleh nampak terasa
ada kesalahan.
1.2 Level bagian kanan dan kiri harus simetris, pada waktu pemasangan
menggunakan alat khusus dan menguasai 5 bagian, celah sebelah
kanan dan kiri sama rata.
1.3 Pada waktu memasang bagian tengah dinding frame sebelah kanan
dan kiri posisinya harus sama, pemeriksaan pemasangan dinding
bagian tengah menggunakan jangka siku.
1.4 Seluruh frame mesin lurus dengan benang yang berukuran ±0.20mm,
pada waktu pemasangan menggunakan alat khusus neraca benang
commit to user
khusus menyelesaikan pemasangan dengan mencepit benang lalu
mengecek apakah benang sudah terpasang dengan baik.
1.5 Letak kepala mesin dan ekor mesin mengikuti dari pemasangan awal
batas benang dan kaki mesin.
Berikut ini adalah contoh percakapan antara teknisi lokal dengan teknisi
China pada waktu proses pemasangan mesin:
1. Peti yang belum sampai:
M: Mbak tolong di tanyakan Mr. Wang peti no 15 kapan sampainya.
P: 王先生,他们问木箱十五号什么时候到了?(Xiānshēng, tāmen wèn
mù xiāng shíwǔ hào shénme shíhou dàole).
TC:现在可能是在路上,等了四天就到了 (Xiànzài kěnéng shì zài
lùshàng, děngle sì tiān jiù dàole).
P: Sekarang kemungkinan sudah dalam perjalanan, tunggu 4 hari lagi
sampainya.
2. Bearing Seat yang rusak:
M: Mbak tolong disampaikan Mr. Li bearing ada yang rusak 2.
P: 李先生,他说有两个轴承 摔了 (Li xiānshēng, tā shuō yǒu liǎng
gè zhóuchéng zuò shuāile).
TC: 你问他怎么会事儿?(Nǐ wèn tā zěnme huì shì er)?
P: Mas ditanya kenapa bisa rusak?
commit to user
P: 他说,他们收到了就摔了可能从中国发过来已经摔了 (Tāshuō,
tāmen shōu dàole jiù shuāile kěnéng cóng zhōngguó fā guòlái yǐjīng
shuāile).
TC: 中国放好了,我以为在路上摔吧 我们去看吧 (Zhōngguó fàng
hǎole, wǒ yǐwéi zài lùshàng shuāi ba. Wǒmen qù kàn ba).
P : Dari China mengemas dengan baik, saya kira itu rusak diperjalanan.
Kita pergi lihat dulu saja.
TC: 好的我给北京打电话,等了六天新的轴承 就到了 (Hǎo de
wǒ gěi běijīng dǎ diànhuà, děngle liù tiān xīn de zhóuchéng zuò jiù
dàole).
P : Baiklah saya akan menelepon Beijing, tunggu 6 hari bearing seat
yang baru sampai.
3. Pengerjaan level mesin:
M: Mbak tolong sampaikan Mr. Zhang untuk mengecek level mesin.
P: 张先生,检查机器的水平 (Zhāng xiānshēng, jiǎnchá jīqì de
shuǐpíng).
TC: 这个不对 你跟他讲全机 累误差不允许超过±0.20mm
(Quán jī jīlěi wùchā bù yǔnxǔ chāoguò ±0.20mm).
P: Ini salah. Kamu beritahu dia selisih seluruh tumpukan mesin tidak boleh
commit to user
TC: 机梁单根横向误差 ≤±0.08mm (Jī liángdāngēn héngxiàng wùchā
≤±0.08mm).
P: Setiap balok framediletakkan later L / horisontal selisihnya ≤±0.80mm.
TC: 龙筋单根横向误差≤±0.06mm (Lóng jīn dān gēn héngxiàng wùchā
≤ ±0.06mm).
P: Setiap rel spindlediletakkan later L / horisontal selisihnya ≤ ±0.06mm.
TC: 车头短机梁横向误差 ≤±0.02mm/m (Chētóu duǎn jī liáng héngxiàng
wùchā ≤ ±0.02mm/m).
P: Kepala mesin dan balok frame diletakkan leter L / horisontal
≤±0.02mm/m.
TC: 车头短机梁纵向误差≤±0.02mm/m (Chētóu duǎn jī liáng zòngxiàng
wùchā ≤±0.02mm/m).
P: Kepala mesin dan balok framediletakkan leter U / vertikal ≤±0.02mm/m.
TC: 车头垂直水平误差 ≤±0.04mm (Chētóu chuízhí shuǐpíng wùchā
≤±0.04mm).
P: Selisih kelurusan kepala mesin ≤ ±0.04mm.
commit to user P: Sudah paham atau belum mas?
M: Sudah paham.
P: 他说明白了 (Tā shuō míngbáile).
4. Pemasangan frame mesin:
TC: 你告诉他,让他做跟我一样 (Nǐ gàosu tā, ràng tā zuò gēn wǒ
yīyàng).
P: Mas disuru masangnya sama seperti yang Mr. Li kerjakan.
M: Ok.
TC: 要求全机的机梁 龙筋接缝平整,手摸表面不得有明显的错位
(Yāoqiú quán jī de jī liáng, lóng jīn jiē fèng píngzhěng, shǒu mō
biǎomiàn bùdé yǒu míngxiǎn de cuòwèi).
P: Semua frame mesin, rel spindle disambung sejajar dan rata,
permukaannya jika diraba dengan tangan tidak boleh nampak terasa
ada kesalahan.
TC:要求机架横截面 右对称,安装时用专用 具五用卡板控制,
右缝隙均匀 (Yāoqiú jī jià héng jiémiàn zuǒyòu duìchèn, ānzhuāng
shí yòng zhuānyòng gōngjù—wǔ yòng kǎ bǎn kòngzhì, zuǒyòu fèngxì
commit to user
P: Level bagian kanan dan kiri harus simetris, pada waktu pemasangan
menggunakan alat khusus dan menguasai 5 bagian, celah sebelah
kanan dan kiri sama rata.
TC:全机机架要求直线 为±0.20mm,安装时使用专用 具—
中线卡板及线锤控制,安装完毕使用专用 具—
线夹及线棒检验 (Quán jī jī jià yāoqiú zhíxiàn dù wèi ±0.20mm,
ānzhuāng shí shǐyòng zhuānyòng gōngjù—zhōngxiàn kǎ bǎn jí xiàn
chuí kòngzhì, ānzhuāng wánbì shǐyòng zhuānyòng gōngjù—xiàn jiā jí
xiàn bàng jiǎnyàn).
M: Pada waktu memasang bagian tengah dinding frame sebelah kanan
dan kiri posisinya harus sama, pemeriksaan pemasangan dinding
bagian tengah menggunakan jangka siku.
TC:全机机架要求直线 为±0.20mm,安装时使用专用 具—
中线卡板及线锤控制,安装完毕使用专用 具—
线夹及线棒检验 (Quán jī jī jià yāoqiú zhíxiàn dù wèi ±0.20mm,
ānzhuāng shí shǐyòng zhuānyòng gōngjù—zhōngxiàn kǎ bǎn jí xiàn
chuí kòngzhì, ānzhuāng wánbì shǐyòng zhuānyòng gōngjù—xiàn jiā jí
xiàn bàng jiǎnyàn).
P: Seluruh frame mesin lurus dengan benang yang berukuran ±0.20mm,
commit to user
sepanjang benang yang dikontrol dengan palu, menggunakan alat
khusus menyelesaikan pemasangan dengan mencepit benang lalu
mengecek apakah benang sudah terpasang dengan baik.
TC:车头 车尾的位置要按照安装现场预先标弹出的设备 布地脚线定
位 (Chētóu, chē wěi de wèizhì yào ànzhào ānzhuāng xiànchǎng
yùxiān biāo dànchū de shèbèi fēnbù dì jiǎo xiàn dìngwèi).
P: Letak kepala mesin dan ekor mesin mengikuti dari pemasangan awal
batas benang dan kaki mesin.
TC: 你问他明白了吗?(Nǐ wèn tā míngbáile ma)?
P: Sudah paham atau belum mas?
M: Sudah paham.
P: 他说明白了 (Tā shuō míngbáile).
Keterangan:
P : Penerjemah.
M: Mekanik lokal.
TC: Teknisi China.
Namun di dalam proses penerjemahan ini, penulis menemui banyak
kesulitan. Hal ini disebabkan karen latar belakang pendidikan penulis yang
commit to user
teknik mesin. Sehingga penulis harus bekerja keras, seperti bertanya langsung
pada teknisi China maupun teknisi lokal mengenai spare part mesin, maupun alat
kerja dan kemudian menghafalkannya. Hal ini bertujuan agar dalam proses
menerjemahkan dapat berjalan lancar dan juga dapat menerjemahkan dengan baik
dan benar.
D. Hasil yang Dicapai
Ada banyak hal yang penulis peroleh dan alami selama menjalankan
praktik kerja lapangan. Sungguh merupakan pengalaman yang luar biasa bagi
penulis. Melalui praktik kerja kali ini, penulis memperoleh hasil yang bisa
dikatakan tidak mengecewakan. Penulis mendapatkan banyak wawasan baru,
mengetahui karakteristik dan pola pikir sesama yang ada disekitar, belajar
mengenai semangat hidup, kerja keras, kesabaran, keuletan, dll.
Berikut ini merupakan hal – hal yang telah penulis capai selama praktik kerja lapangan di PT. Delta Merlin Sandang Tekstil I:
1. Mendapatkan pengalaman bekerja bersama orang China.
2. Mendapatkan kesempatan untuk berbicara dengan orang China secara
langsung.
3. Mengetahui pola pikir orang China di dalam dunia usaha, keuletan dan
keteguhannya dalam bekerja.
4. Mengetahui kebudayaan orang China.
5. Mendapatkan tambahan kosa kata baru bahasa China mengenai bisnis
dan terutama mengenai teknik mesin.
commit to user i. Listrik : Diàn : 电
ii. Motor : Mǎdá : 马达
iii. Spindle : Lóng jīn : 龙筋
iv. Bearing :Zhóuchéng : 轴承
v. Roller : Luōlā : 罗拉
6. Mendapatkan ilmu teknik secara tidak langsung, mengenai bagian – bagian dari mesin, fungsinya, dan cara kerja sebuah mesin.
7. Menerjemahkan dengan baik setiap teks yang diberikan.
8. Kekompakan dan semangat di dalam tim kerja.
Adapun hal – hal yang telah penulis selesaikan selama praktik kerja di PT. Delta Merlin Sandang Tekstil I:
1. Mendampingi teknisi China selama berada di Indonesia.
2. Menjadi penerjemah diskusi antara PT. Delta Merlin Sandang Tekstil I
dan teknisi China.
3. Menerjemahkan teks – teks panduan yang berkaitan dengan prosedur – prosedur dalam pemasangan dan menjalankan mesin Spinning.
E. Kendala yang Dihadapi dalam Penerjemahan Bahasa China
Di dalam suatu proses penerjemahan, tentunya ada kendala yang terjadi.
Begitu pula dengan proses penerjemahan bahasa China, baik secara lisan maupun
commit to user
Berikut ini adalah beberapa kendala penerjemahan bahasa China yang
sering dirasakan oleh kebanyakan penerjemah khususnya penerjemah pemula:
1. Kurang yakin akan kemampuan diri.
Kurang yakin akan kemampuan diri timbul akibat dari
kurangnya percaya diri atas kemampuan yang dimiliki. Hal ini
disebabkan dari pola pikir individu itu sendiri, sehingga
mengakibatkan kebanyakan orang tidak yakin bahwa dirinya mampu
melakukan sesuatu hal.
2. Tidak adanya target di dalam diri.
Target alangkah baiknya jika dibuat diatas kemampuan yang
dimiliki. Hal ini sebagai motivasi kita untuk melakukan sesuatu.
Namun seringkali hal ini lah yang diremehkan dan dilupakan.
3. Kurangnya penguasaan kosa kata.
Penguasaan kosa kata yang terbatas menjadi salah satu faktor
kegiatan penerjemahan tidak dapat berjalan lancar.
4. Kurangnya penguasan tata bahasa baik bahasa sumber maupun bahasa
sasaran.
Penguasaan tata bahasa yang baik dan benar sering kali menjadi
masalah. Hal ini disebabkan karena jarangnya menggunakan bahasa
secara baik dan benar dalam berkomunikasi.
5. Adanya paksaan dalam menerjemahkan.
Seorang penerjemah dalam melakukan penerjemahan
commit to user
dari berbagai pihak justru akan menjadikan hasil penerjemahan tidak
akan maksimal.
Banyaknya kendala yang terjadi hampir sama dengan yang dialami oleh
penulis. Berikut adalah beberapa kendala penerjemahan bahasa China secara lisan
yang dirasakan oleh penulis:
1. Faktor Internal:
1.1Adanya sikap tidak percaya diri.
Dengan adanya sikap ini, tidak jarang seorang penerjemah
menjadi takut untuk berbicara dengan lantang dan memvariasi
kalimat. Sehingga hasil terjemahan yang terbentuk tidak sesuai
dengan tata bahasa yang baik dari bahasa sasaran dan menjadi sulit
dipahami.
1.2Perasaan gugup yang berlebihan.
Bagi seorang pemula, perasaan gugup adalah wajar. Namun
jika gugup tersebut berlebihan justru akan mengganggu dalam
penerjemahan, seorang penerjemah menjadi kurang berkonsentrasi.
1.3Kurangnya menguasai bahasa sasaran dengan baik.
Hal ini menjadi suatu kendala yang sangat mengganggu
apabila struktur kalimat, pemilihan kosa kata seorang penerjemah
tidak luas.
1.4Kurangnya menguasai bahasa sasaran dengan baik.
Penguasaan kosa kata terutama yang terkait dengan topik,
commit to user
bahasa sasaran, kemampuan melafalkan dengan tepat dan lancar
merupakan syarat penting bagi seorang penerjemah.
1.5Tidak adanya persiapan terlebih dahulu untuk mempelajari teks
yang akan menjadi topik.
Hal ini memerlukan suatu pengalaman. Sebab dalam
kondisi tersebut, seorang penerjemah dituntut untuk memiliki
kemampuan di bidang teknik dan ketrampilan untuk menebak
kalimat – kalimat yang akan dipertanyakan. 1.6Kurang mengenal kebudayaan dari negara China.
Bahasa merupakan bagian dari budaya. Sehingga untuk mampu
menerjemahkan dengan baik, seorang penerjemah harus memiliki
pemahaman budaya yang baik. Dengan pemahaman budaya yang
baik akan membantu untuk menerjemahkan secara efektif, dan
tidak menimbulkan kesalahpahaman.
2. Faktor Eksternal:
2.1Kondisi lingkungan sekitar.
Suara yang ditimbulkan kendaraan bermotor, suara
renovasi bangunan, dan suara yang lain, sering kali dapat
mengganggu konsentrasi dari seorang penerjemah.
Berikut ini adalah kendala penerjemahan bahasa China secara tertulis yang
dirasakan oleh penulis:
commit to user
1.1Penguasaan istilah – istilah dan kosa kata – kosa kata di bidang teknik, ekonomi yang masih kurang.
Kondisi ini berdampak pada penerjemah yaitu semakin
lamanya waktu yang dibutuhkan oleh seorang penerjemah untuk
menyelesaikan tugasnya, dan menyusun kalimat.
1.2Penguasaan huruf bahasa China yang kurang.
1.3Munculnya rasa jenuh di dalam diri penerjemah.
Hal ini disebabkan karena teks yang diterjemahkan
bukanlah bahasa keseharian.
2. Faktor Ekaternal:
2.1Keterbatasan waktu
Target waktu yang diberikan oleh perusahaan tidak sesuai
dengan jumlah bahan yang harus diterjemahkan.
F. Pemecahan Masalah
Dari beberapa kendala yang dikemukakan di atas, untuk mengatasi
hambatan tersebut ada beberapa hal yang dilakukan penulis. Cara mengatasi
hambatan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Kesiapan diri, dalam arti sebagai penerjemah sebagai yang menjadi