• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA TUTOR UNTUK MENUMBUHKAN MINAT BACA WARGA BELAJAR PAKET C DI SANGGARKEGIATAN BELAJAR (SKB) KOTA BINJAI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA TUTOR UNTUK MENUMBUHKAN MINAT BACA WARGA BELAJAR PAKET C DI SANGGARKEGIATAN BELAJAR (SKB) KOTA BINJAI."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA TUTOR UNTUK MENUMBUHKAN MINAT BACA

WARGA BELAJAR PAKET C DI SANGGAR

KEGIATAN BELAJAR (SKB)

KOTA BINJAI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan

Pendidikan Luar Sekolah

OLEH :

HENDRA PUTRANTA BANGUN NIM.1103171009

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

(2)

LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi yang diajukan oleh

HENDRA PUTRANTA BANGUN 1103171009

Program Studi Pendidikan Luar Sekolah Jurusan Pendidikan Luar Sekolah

Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat dan Disetujui Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Medan, 1 September 2014

Dosen Pembimbing Skripsi

Prof. Dr. Yusnadi, MS NIP. 19610109 198703 1 003

Disetujui oleh

Ketua Jurusan Pendidikan Luar Sekolah

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi yang diajukan oleh :

HENDRA PUTRANTA BANGUN NIM 1103171009

Program Studi Pendidikan Luar Sekolah

Jurusan Pendidikan Luar Sekolah

Telah dipertahankan dalam ujian mempertahankan skripsi pada tanggal 27

Agustus 2014 dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan

Medan, 1 September 2014

Panitia Ujian

Ketua, Sekertaris,

Drs. Nasrun, M.S Dra.Rosdiana, M.Pd

(4)
(5)

i

ABSTRAK

Hendra Putranta Bangun, Nim. 1103171009. Upaya Tutor Untuk Menumbuhkan Minat Baca Warga Belajar Paket C Di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kota Binjai. Skripsi, Program Studi Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana upaya yang dilakukan oleh tutor dalam menumbuhkan minat baca warga belajar paket C di SKB kota binjai. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui Upaya Tutor Dalam Menumbuhkan Minat Baca Warga Belajar Paket C di SKB Kota Binjai.

Minat baca menurut Farida Rahim (2005) adalah “keinginan yang kuat disertai dengan usaha-usaha seseorang untuk membaca. Orang yang mempunyai minat membaca yang kuat akan diwujudkannya dalam kesediaannya untuk mendapat bahan bacaan dan kemudian membacanya atas kesadarannya sendiri atau dorongan dari luar”.

Penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif dengan subjek penelitian adalah 3 orang tutor paket C yang berasal dari SKB Kota Binjai yang ditentukan secara purposive. Data dikumpulkan dengan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Data yang terkumpul dianalisis dengan langkah Reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tutor paket C yang berada di SKB Kota Binjai berupaya baik dalam menumbuhkan minat baca warga belajar paket C. Dimana upaya yang dilakukan oleh tutor yaitu dengan 1) Memberi motivasi, 2) Memberi tugas berdasarkan kebutuhan, 3) Membiasakan warga belajar untuk membaca, 4) Pemanfaatan sarana buku bacaan di TBM, 5) Mengelola kegiatan pengajaran membaca 6) Melakukan kerja sama dengan orang tua, 7) Promosi gerakan membaca, 8) Memberi penghargaan (pujian), 9) Penciptaan atmosfer kelas.

(6)
(7)

vii

3.6. Langkah-Langkah Penelitian ... 36

3.7. pengujian Keabsahan Data ... 37

3.8. Lokasi dan Tempat Penelitian ... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 40

4.1. Gambaran Lokasi Penelitian ... 40

4.2. Upaya Tutor Untuk Menumbuhkan Minta Baca Warga Belajar Paket C ... 48

4.3. Pembahasan Hasil Penelitian ... 57

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 62

5.1. Simpulan ... 62

5.2. Saran ... 62

Daftar Pustaka ... 64

(8)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Waktu Penelitian ... 39

Tabel 2 : Penggunaan tanah di SKB Kota Binjai, Tahun 2013/2014 ... 41

(9)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Daftar pertanyaan wawancara ... .... 68

Lampiran 2 : Lembar pengamatan observasi ... 69

(10)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Dalam perkembangan pendidikan dewasa ini baik di negara maju mau pun

di Negara yang sedang berkembang, minat membaca sangat memegang peranan

penting. Keberhasilan dalam belajar sebagian besar ditunjang oleh minat baca.

Seorang pelajar yang tidak berminat untuk membaca, mustahil belajarnya akan

berhasil dengan baik.

Membaca adalah salah satu ketrampilan yang paling penting pada manusia

yaitu ketrampilan dalam berbahasa. Dengan berbahasa manusia dapat

berkomunikasi dengan sesamanya. Terlebih lagi jika manusia senang membaca,

maka kemampuan dalam berbahasanya akan baik. Jika berkomunikasi

menggunakan perasaan yang jernih maka akan tercipta komunikasi yang jelas dan

baik. Burns dalam Dwi (2013) mengemukakan bahwa kemampuan membaca

merupakan sesuatu yang yang vital dalam masyarakat terpelajar. Namun bagi

anak-anak yang tidak memahami pentingnya membaca tidak akan mempunyai

pengetahuan yang luas. Sedangkan anak-anak yang melihat tingginya nilai

membaca dalam kesehariannya akan lebih menambah pengetahuannya. Itulah

pendapat seorang pakar yang secara tidak langsung menyatakan bahwa anak yang

tidak memahami pentingnya membaca berarti anak tersebut tidak mempunyai

minat untuk membaca.

Melalui kegiatan membaca warga belajar mampu memperoleh banyak

(11)

2

kompetensi membaca ini karena selain manfaatnya yang besar bagi warga belajar,

membaca juga merupakan kegiatan yang kompleks. Hal tersebut sesuai dengan

pendapat Nurhadi dalam Olynda (2012) yang menyatakan bahwa membaca adalah

sebuah proses yang kompleks dan rumit. Kompleks artinya dalam proses

membaca terlibat faktor internal dan faktor eksternal pembaca. Faktor internal

dapat berupa intelegensi (IQ), minat, sikap, bakat, motivasi, tujuan membaca, dan

sebagainya. Faktor eksternal bisa dalam membentuk sarana membaca, teks bacaan

(sederhana-berat, mudah-sulit), faktor lingkungan, atau faktor latar belakang

sosial ekonomi, kebiasaan, dan tradisi membaca.

Selain kompleksitas membaca, Tutor juga perlu memperhatikan rendahnya

minat baca warga belajar yang kini menjadi masalah besar di Indonesia. Sesuai

pernyataan Kusmana (2009), berdasarkan hasil penelitian Programme for

International Student Assessment, diketahui minat baca anak kita rendah. Jika

dibandingkan dengan negara-negara di Asia Timur, anak Indonesia termasuk

paling rendah. Dari 42 negara yang disurvey, anak Indonesia menduduki

peringkat ke-39, sedikit di atas Albania dan Peru. Kemampuan anak kita itu masih

di bawah anak Thailand yang menduduki peringkat ke-32. Demikian pula dengan

penguasaan materi dari bacaan, anak kita hanya mampu menyerap 30% dari

materi bacaan yang tersaji dalam bahan bacaan.

Pada tahun 2006 berdasarkan data Badan Pusat Statistik menunjukan,

masyarakat Indonesia belum menjadikan kegiatan membaca sebagai sumber

utama mendapatkan informasi. Masyarakat lebih memilih menonton televisi

(85,9%), mendengarkan radio (40,3%) daripada membaca koran (23,5%). Pada

(12)

3

Ekonomi (OECD), budaya baca masyarakat Indonesia menempati posisi terendah

dari 52 negara di kawasan Asia Timur.

Tahun 2011 berdasarkan survei United Nations Educational, Scientific and

Cultural Organization (UNESCO) rendahnya minat baca ini, dibuktikan dengan

indeks membaca masyarakat Indonesia hanya 0,001 (dari seribu penduduk, hanya

ada satu orang yang masih memiliki minat baca tinggi). Pada tahun 2012

Indonesia nangkring di posisi 124 dari 187 Negara dunia dalam penilaian Indeks

Pembangunan Manusia (IPM), khususnya terpenuhinya kebutuhan dasar

penduduk, termasuk kebutuhan pendidikan, kesehatan dan 'melek huruf'.

Indonesia sebagai Negara berpenduduk 165,7 juta jiwa lebih, hanya memiliki

jumlah terbitan buku sebanyak 50 juta per tahun. Itu artinya, rata-rata satu buku di

Indonesia dibaca oleh lima orang.

Selanjutnya Minat baca warga Sumatera Utara (Sumut) yang sangat

rendah. Bahkan dari 13 juta jumlah penduduk di Sumut, hanya 1% yang memiliki

minat baca. Itu artinya, 99% warga Sumut tidak berminat membaca. Ini

berdasarkan data dari Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Sumatera

Utara (BPAD Sumut). Hal itu diungkapkan Ketua TP PKK Propinsi Sumatera

Utara (Propsu), Sutias Handayani Gatot Pujo Nugroho pada seminar BPAD

Dalam Peningkatan Minat Baca dan Pembinaan Perpustakaan di Aula BPAD,

Jalan Brigjen Katamso. (Maruntung,/2011).

Hal tersebut dapat terjadi karena masih terlihat adanya rasa kurang peduli

pada sejumlah pendidik kita terhadap buku dan perpustakaan yang ada. Masih

(13)

4

tidak tertata baik dan terlihat kumuh. Kondisi ini tentu saja berdampak negatif,

ialah tiadanya minat warga belajar untuk membaca. Kemudian kegiatan-kegiatan

yang sifatnya mendorong warga belajar untuk mau membaca atau menggunakan

perpustakaan sebagai rujukan, seperti halnya lomba mengarang, baca puisi, dan

sebagainya kurang direncanakan oleh para pendidik..

Sedangkan menurut Siauseni (2010), hal-hal yang menjadi kendala dalam

meningkatkan kegemaran membaca anak adalah derasnya arus hiburan serta

permainan dari media elektronik. Kemudian banyak muncul berbagai teknologi

dan tempat-tempat hiburan. Permainan (game) yang makin canggih dan variatif

serta tayangan televisi yang semakin menarik, telah mengalihkan perhatian anak

dari buku. Semakin banyaknya mall, tempat karaoke, dan taman rekreasi. Tempat

hiburan yang didirikan membuat anak-anak lebih banyak meluangkan waktu ke

tempat hiburan daripada membaca buku di perpustakaan maupun taman baca.

Selain itu yang mempengaruhi minat baca adalah faktor lingkungan.

Lingkungan yang dimaksud disini adalah teman bermain, masyarakat sekitar, dan

Tutor. Orang tidak senang membaca juga disebabkan karena lingkungan yang

tidak gemar membaca, lingkungan dimana dia bersosialisasi setiap harinya.

Kemudian kemalasan yang merajalela. Sekarang adalah jaman modern, dengan

lingkungan yang modern pula. Namun tidak dengan sendirinya kita sebagai

manusia dapat dikatakan menjadi modern. Kita dapat dikatakan modern kalau

dapat mengubah pola pikir dan perilaku kita. Ciri-ciri manusia modern adalah jika

kita mau membuka diri terhadap pengalaman baru, dan inovasi. Bukan hanya

(14)

5

Dalam meningkatkan minat membaca SKB memiliki peran yang

menentukan dalam pembinaan minat baca. Karena fungsinya, SKB dapat berperan

aktif baik dalam penumbuhan maupun pembudayaan minat baca dikalangan

peserta didik. Dalam hal ini titik berat keberhasilannya terletak pada Tutor, yang

dalam usahanya ini perlu didukung oleh keberadaan fasilitas Taman Bacaan

Masyarakat (TBM) di SKB. Tutor yang kreatif akan banyak mendorong peserta

didiknya untuk menambah dan memperluas pengetahuan mereka dengan

membaca buku-buku yang dianjurkan. Tugas-tugas membuat karangan, membuat

kliping, menyusun teks pidato untuk lomba pidato yang bisa diselenggarakan

oleh SKB dan sebagainya, merupakan kegiatan-kegiatan yang akan mendorong

peseta didik untuk membaca maupun menggunakan pustaka sebagai rujukan.

Menurut Munaf dalam Olynda (2002) yang menyatakan bahwa dalam

menumbuhkan minat baca erat sekali hubungan dengan Taman Bacaan

Masyarakat (TBM). Boediono (2004) juga menyatakan bahwa untuk

membiasakan anak untuk membaca, sebenarnya adalah alternatif yang lebih

murah dari membeli buku, yaitu anak bisa meminjam ataupun menumpang baca

buku di TBM. TBM sebagai rumah kedua di mana warga belajar bisa asyik

membaca tanpa mengeluarkan biaya. Oleh karena itu, tidaklah berlebihan jika

TBM dianggap sebagai salah satu wahana pendidikan masyarakat umum.

Menurut pendapat Rosidi (2009), yang perlu dilakukan oleh pendidik

(Tutor) untuk meningkatkan minat baca warga belajar yaitu penciptaan atmosfir

kelas yang mendukung dengan menempel pajangan hasil karya warga belajar

dengan rapi serta slogan-slogan ajakan agar warga belajar gemar membaca,

(15)

6

buku maupun kualitas buku di TBM dan setiap ruang kelas, rak buku yang

dipajang rapi dan menarik.

Kebiasaan membaca seseorang diakui atau tidak sangat berkaitan dengan

minat baca yang dimilikinya. Lebih jauh jika seseorang yang berminat terhadap

sesuatu akan bersungguh-sungguh melakukan sesuatu yang diminatinya untuk

mendapatkan berbagai informasi atau tujuan lain dari hasil bacaan itu.

Pengembangan budaya baca dalam masyarakat tidak hanya ditentukan oleh

keinginan dan sikap masyarakat terhadap bahan-bahan bacaan, tetapi juga

ditentukan oleh ketersediaan dan kemudahan akses terhadap bahan-bahan bacaan.

Ketersediaan bahan-bahan bacaan berarti tersedianya bahan-bahan bacaan yang

memenuhi kebutuhan berbagai kalangan masyarakat, pelajar dan khususnya

dalam hal ini adalah warga belajar paket C yang terprogram di Sanggar Kegiatan

Belajar (SKB) Kota Binjai.

Program Kejar Paket C merupakan pelayanan pendidikan non formal yang

memberikan pembelajaran akademik, dan secara terintegrasi juga memberikan

pembelajaran kecakapan hidup, yang nantinya setelah mereka lulus dari program

Kejar paket C dapat dimanfaatkan untuk bekal mencari nafkah atau melanjutkan

kejenjang pendidikan yang lebih tinggi dalam rangka meningkatan kualitas

kesejahteraan hidup masyarakat.

Secara umum sasaran dari Program Kejar Paket C adalah masyarakat yang

tergolong kurang beruntung baik dari segi aspek ekonomis, geografis dan sosial

budaya, memiliki karakteristik yang khas dan beragam, baik dari segi usia,

(16)

7

Warga belajar paket C merupakan anggota masyarakat, tanpa batas

umur, yang memerlukan suatu atau beberapa jenis pendidikan tertentu,

mempunyai hasrat untuk belajar, serta bersedia membiayai sebagian atau segala

keperluan belajarnya. Warga belajar memerlukan banyak sekali informasi untuk

mengisi pengetahuannya agar siap menjadi manusia sesungguhnya. Dalam hal ini

membaca merupakan cara untuk mendapatkan informasi karena pada saat

membaca maka seluruh aspek kejiwaan manusia terlibat dan ikut serta bergerak.

Untuk itu minat baca warga belajar harus ditingkatkan.

Sesuai dengan hasil pengamatan peneliti pada saat melaksanakan Peraktek

Kerja Lapangan (PKL) di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) pada bulan September

sampai November 2013, bahwa penyediaan buku-buku bacaan di Taman Bacaan

Masyarakat (TBM) yang kurang memadai, baik dari segi kuantitas judul buku

maupun kualitas buku juga ruang baca dan rak buku yang kurang rapi yang

menyebabkan rendahnya minat baca warga belajar paket C yang ada di SKB

Kota binjai. Kemudian kurangnya warga belajar menggunakan pustaka sebagai

rujukan, mengadakan lomba mengarang, baca puisi, dan sebagainya. Jika semua

tutor (pengampu Mata Pelajaran apapun) memberikan dorongan secara bersama

dengan selalu mengaitkan kegiatan membaca dengan proses pembelajaran dan

pemberian penilaian maka para peserta didik dipastikan akan memaksakan dirinya

untuk secara rutin membaca. Meskipun ditahap awal merasa terpaksa namun

lama-kelamaan akan menjadi kebiasaan. Di situlah timbulnya kebudayaan budaya

membaca.

Selanjutnya yang menyebabkan rendahnya minat baca warga belajar di

(17)

8

adalah teman bermain. Orang tidak senang membaca juga disebabkan karena

lingkungan yang tidak gemar membaca, lingkungan dimana dia bersosialisasi

setiap harinya. Ini terlihat pada prilaku warga belajar SKB yang tidak gemar

membaca dan jarang berkunjung ke perpustakaan SKB dan begitu juga dengan

kebanyakan warga belajar SKB dikarenakan pengaruh dari teman bermainnya

yang malas membaca. Selanjutnya teknologi yang semakin canggih dimana setiap

warga belajar sudah memiliki telepon genggam yang memiliki kemampuan

internet yang pada jaman sekarang tidak memerlukan biaya yang banyak untuk

mendapatkannya. Dan itu telah mengalihkan perhatian warga Belajar dari buku.

Ini terlihat pada saat proses pembelajaran, warga belajar lebih sering melihat

telepon genggamnya dari pada buku bacaannya. Ditambah lagi warga belajar

kebanyakan tidak membaca buku atau modul di rumah ataupun di SKB sehingga

pengetahuan yang didapat para warga belajar kurang, itu disebabkan kurang

tertariknya warga belajar untuk membaca di TBM

Tutor memerlukan cara untuk menyelesaikan masalah tersebut. Untuk

itu tutor diharapkan dapat meningkatkan minat baca bagi warga belajar paket C

dan menjelaskan betapa pentingnya aktivitas membaca, maka tidak ada salahnya

jika tutor memberikan sumbangan kepada warga belajar untuk menumbuhkan

minat baca warga belajar paket C, agar kelak bermanfaat bagi warga belajar

dimasa yang akan datang.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik melakukan penelitian

tentang “Upaya Tutor Untuk Menumbuhkan Minat Baca Warga Belajar

(18)

9

1.2.Identifikasi Masalah

Sesuai latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasi masalah dalam

penelitian ini adalah :

1. Rendahnya minat baca warga belajar paket C yang ada di SKB

Kota Binjai.

2. Kurangnya kesadaran warga belajar tentang betapa pentingnya

membaca.

3. Kurangnya bahan bacaan bagi warga belajar yang ada di SKB Kota

Binjai dapat menjadi salah satu penyebab rendahnya minat baca

warga belajar.

4. Minimnya fasilitas Taman Bacaan Masyarakat (TBM) SKB Kota

Binjai yang tersedia, hal ini disebabkan kurangnya upaya tutor

dalam memanfaatkan Taman Bacaan Masyarakat sebagai sarana

untuk membaca.

1.3.Batasan Masalah

Agar penelitian ini semakin terarah dan untuk mencegah meluasnya

permasalahan dalam penelitian maka yang menjadi batasan masalah adalah

“Upaya Tutor Untuk Menumbuhkan Minat Baca Warga Belajar Paket C di SKB

Kota Binjai”

1.4.Rumusan Masalah

Sesuai batasan masalah yang telah dikemukakan diatas maka rumusan

masalah yaitu Bagaimana Upaya Yang Dilakukan Oleh Tutor Dalam

(19)

10

1.5.Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan utama penelitian ini adalah Untuk

mengetahui Upaya Tutor Untuk Menumbuhkan Minat Baca Warga Belajar Paket

C di SKB Kota Binjai.

1.6.Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah :

1.6.1 Secara Praktis

1.6.1.1 Sebagai bahan masukan bagi tutor Sanggar Kegiatan Belajar

(SKB) untuk menumbuhkan minat baca warga belajar agar

dapat menambah ilmu pengetahuan dan kualitas sumber daya

manusia dalam lingkungan masyarakat.

1.6.1.2 Bagi warga belajar dapat dijadikan sebagai sumber utama agar

tumbuhnya minat baca sehingga dapat memperbanyak informasi

dan pengetahuan .

1.6.2 Secara Teoritis

1.6.2.1 Sebagai bahan masukan bagi peneliti selanjutnya untuk

menentukan langkah yang lebih optimal dalam mengembangkan

upaya tutor untuk menumbuhkan minat baca warga belajar di

SKB Kota Binjai.

1.6.2.2 Memberikan tambahan wawasan pengetahuan dan kajian

pengembangan Ilmu Pendidikan Luar Sekolah mengenai upaya

(20)

62

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Tutor paket C yang berada di SKB Kota Binjai berupaya baik dalam

menumbuhkan minat baca warga belajar paket C. Dimana upaya yang dilakukan

oleh tutor yaitu dengan memberi motivasi, memberi tugas berdasarkan kebutuhan,

membiasakan warga belajar untuk membaca, pemanfaatan sarana buku bacaan di

TBM, melakukan kerja sama dengan orang tua, promosi gerakan membaca,

memberi penghargaan (pujian) dan penciptaan atmosfer kelas yang nantinya

diharapkan dapat menumbuhkan minat baca warga belajar paket C, dapat

menambah pengetahuan dan dapat meningkatkan prestasi warga belajar paket C.

Upaya yang dilakukan tutor kepada warga belajar paket C dapat

menumbuhkan minat baca warga belajar dan dapat membuat warga belajar lebih

bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran. Dan tutor pun juga

bersemangat dalam memberikan pelajaran kepada warga belajar.

5.2. Saran

Aspek yang perlu ditingkatkan dalam menumbuhkan minat baca warga

belajar paket C adalah upaya tutor dalam memberikan kegiatan membaca dalam

bentuk ekstrakulikuler. Hal ini perlu ditingkatkan karena kegiatan membaca

ekstrakulikuler dapat merangsang dan menumbuhkan minat baca dan dapat

menambah pengetahuan warga belajar sehingga dapat meningkatkan prestasi

(21)

63

Dan diharapkan agar Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) terus menambah

dan menyediakan bahan bacaan yang lebih menarik sehingga warga belajar lebih

tertarik untuk membaca di Taman Bacaan Masyarakat (TBM) serta diharapkan

tutor paket C dapat terus kreatif dan inovatif dalam proses penumbuhan mina baca

warga belajar agar menjadi warga belajar yang cerdas dan berpengalaman luas,

(22)

RIWAYAT HIDUP

1. Latar Belakang Keluarga

a. Nama : Hendra Putranta Bangun

b. Tempat / Tanggal Lahir : Buluh Duri, 27 Oktober 1992

c. Nama Ayah : Mhd. Rusli Bangun

d. Nama Ibu : Arihta Br. Sembiring

e. Pekerjaan Orang Tua

Ayah : PNS

Ibu : Ibu Rumah Tangga

f. Jumlah saudara : 2 (Dua)

g. Anak ke : Tiga

h. Alamat Orang Tua : Dusun 1 Selampe desa Namo

Mbelin kec. Kuala kab. Langkat

2. Riwayat Pendidikan

a. Sekolah Dasar : SD Negeri 053962

b. Sekolah Menengah Pertama : SMP Negeri 1 Kuala

Gambar

Tabel 1 : Waktu Penelitian ...................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Teknik angket atau kuesioner adalah teknik komunikasi tidak langsung sebagai alat pengumpul data untuk memperoleh data mengenai hubungan proses komunikasi

Dan janganlah kamu berdebat dengan Ahli Kitab, melainkan dengan cara yang paling baik, kecuali dengan orang-orang lalim di antara mereka, dan katakanlah: "Kami telah beriman

Berdasarkan hal tersebut, Universitas Negeri Yogyakarta sebagai perguruan tinggi yang mempunyai misi dan tugas untuk menyiapkan dan menghasilkan tenagatenaga pendidik

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya, apabila di kemudian hari saya terbukti memberikan pernyataan palsu/mengingkari pernyataan ini, maka saya bersedia

[r]

[r]

It is observed that polystyrene lightweight concrete has sufficient strength to be accepted as structural lightweight concrete in 25% substitution by total volume

Hasil penelitian dapat dijabarkan sebagai berikut: (1) deictic gesture dapat menimbulkan tatapan dimana mata tetap menatap materi matematika dalam waktu relatif panjang, (2)