• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MINAT PEMUDA USIA 15 – 30 TAHUN TERHADAP PEKERJAAN BERTANI DI DESA SOSOR SIAMPOROK KEC. SIPAHUTAR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MINAT PEMUDA USIA 15 – 30 TAHUN TERHADAP PEKERJAAN BERTANI DI DESA SOSOR SIAMPOROK KEC. SIPAHUTAR."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MINAT PEMUDA USIA 15 – 30 TAHUN TERHADAP PEKERJAAN BERTANI DI DESA SOSOR SIAMPORIK

KEC.SIPAHUTAR

SKRIPSI

Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan

Pendidikan Luar Sekolah

Oleh:

JUNJUNG MARTUA PANJAITAN

NIM. 1103371018

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

berkat dan dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

berjudul: “Pengaruh Minat Pemuda Usi 15 – 30 Tahun Terhadap

Pekerjaan Bertani Di Desa Sosor Siamporik Kecamatan Sipahutar”.

Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan

(FIP) Universitas Negeri Medan.

Mengingat keterbatasan waktu dan kemampuan penulis tentu skripsi ini

masih terdapat banyak kesalahan, untuk itu penulis mengharapkan kritikan dan

masukan yang bermanfaat bagi semua pembaca.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita

semua dan menjadi bahan masukan bagi perkembangan dunia pendidikan

khususnya dunia pendidikan luar sekolah. Sekian dan terima kasih.

Medan, Januari 2015

Penulis

(5)

iv

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

berkat dan dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

berjudul: “Pengaruh Minat Pemuda Usia 15 – 30 Tahun Terhadap

Pekerjaan Bertani Di Desa Sosor Siamporik Kecamatan Sipahutar” disusun untuk memenuhi syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Medan.

Mengingat keterbatasan waktu dan kemampuan penulis tentu skripsi ini

masih terdapat banyak kesalahan, untuk itu penulis mengharapkan kritikan dan

masukan yang bermanfaat bagi semua pembaca.

Oleh karena, pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak

terimah kasih kepada semua pihak atas bantuan moril, materi maupun doa

dalam penulisan skripsi ini khusus kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri

Medan.

2. Bapak Drs. Nasrun, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS selaku Wakil Dekan I Bidang Akademik

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

4. Drs.Aman Simare – Mare, MS selaku Wakil Dekan II Bidang

Kepegawaian dan Keuangan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

(6)

v

5. Drs.Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku Wakil Dekan III bidang

kemahasiswaan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

6. Ibu Dra. Hj. Rosdiana, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Luar

Sekolah Universitas Negeri Medan.

7. Bapak Dr. Sudirman, S.E, M.Pd selaku sekretaris Jurusan Pendidikan

Luar Sekolah Universitas Negeri Medan.

8. Bapak Drs. Faber Simorangkir, MS selaku Dosen Pembimbing Skripsi

yang telah banyak memberi bimbingan dan saran kepada penulis sejak

awal sampai dengan terselesainya penulisan skripsi ini.

9. Bapak Prof. Dr. Yusnadi MS, Ibu Dra. Rosdiana, M.Pd dan Bapak

Drs.Elizon Nainggolan, M.Pd selaku dosen penguji penulis yang telah

memberikan bimbingan, saran dan koreksian dan juga dorongan yang

sangat berharga dalam proses penyelesaian skripsi ini.

10.Seluruh Bapak dan Ibu Dosen serta Staff pegawai Pendidikan Luar

Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan yang telah

membekali berbagai pengetahuan dan pengalaman yang mendukung

dalam penyusunan skripsi ini.

11.Buat Kak Surya Indrawati, S.Pd yang telah membantu dalam

penyelesaian surat-surat penyusunan skripsi penulis.

12.Bapak Pikkir Panjaitan selaku Kepala Desa Sosor Siamporik, yang

telah banyak membantu penulis selama melaksanakan penelitian.

13.Teristimewa kepada kedua orangtuaku tersayang Ayahanda N. Panjaitan

(7)

vi

mengasihi, mencintai, mendoakan dan berjerih lelah memenuhi segala

kebutuhan baik berupa moril dan material yang telah memotivasi

penulis sehingga dapat menyelesaikan studi dan memperoleh gelar

sarjana.

14.Terkhusus kepada abang dan kakak penulis serta seluruh keluarga besar

penulis yang selalu memberikan doa dan dorongan sehingga penulis

dapat menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan hingga selesai

skripsi ini.

15.Special to teman doaku Dewi Adelina Sidabutar,SE yang selalu setia

mendukung, mendoakan, membantu dan memberi semangat dalam

hidupku.

16.Teman-teman PLS Ekstensi Stambuk 2010 dan teman seperjuangan

PLS Reguler stambuk 2010 dan yang lain yang tak dapat disebutkan

satu-persatu terimakasih karena selama ini kita bisa saling mendukung

terutama dalam penyusunan skripsi ini

17. Terimaksih juga buat kelompok kecil “Latreia” Kk lasma Butar – Butar,

Kk Fatma Pinem dan Kk Lusi Manurung, yang selalu meyemangati dan

mendoakan penulis serta teman – teman kelompok kecil Lilis

Nainggolan, Amoy Boang Manalu, Emy Purba, Yan Sipahutar dan

Agus Sianturi yang juga selalu memberikan semangat dan mendoakan

(8)

vii

18.Kepada teman – teman kos dan warga sekret UKMKP-UP FIP Yang

selalu memberikan semangat dalam keseharian dalam menyelesaikan

skripsi ini.

19.Kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini

yang tidak dapat disebutkan satu persatu atas doa dan dukungan yang

telah diberikan kepada penulis.

Demikian saya sampaikan dengan harapan semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Januari 2015

Penulis

(9)

vi

2.1.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Pemuda ... 21

2.1.6 Faktor-Faktor Penghambat Minat Pemuda ... 22

2.1.7 Aspek-Aspek Minat Pemuda Terhadap Pekerjaan Bertani ... 25

2.1.8 Pekerjaan Bertani ... 29

2.1.9 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemuda Untuk Bertani ... 32

(10)

vii

3.3 Variabel Penelitian Dan Defenisi Operasional ... 41

3.3.1 Variabel Penelitian ... 41

3.3.2 Defenisi Operasional ... 41

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 42

3.7 Lokasi Dan Waktu Penelitian... 47

3.7.1 Lokasi Penelitian ... 47

3.7.2 Waktu Penelitian ... 48

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ... 49

4.1.1 Letak Dan Geografis Dan Keadaan Penduduk... 49

4.1.2 Keadaan Sosial Budaya ... 50

4.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 50

4.2.1 Data Minat Pemuda ... 50

4.2.1.1 Data Minat Pemuda Pada Sub Variabel Ketertarikan ... 52

4.2.1.2 Data Minat Pemuda Pada Sub Variabel Keinginan ... 53

4.2.1.3 Data Minat Pemuda Pada Sub Variabel Keyakinan ... 54

4.2.2 Data Pekerjaan Bertani ... 55

(11)

viii

4.2.4 Perhitungan Mean Hipotetik Dan Empirik ... 58

4.2.4.1 Mean Hipotetik... 58

4.2.4.2 Mean Empirik... 59

4.3 Hasil Penelitian ... 60

4.4 Pembahasan ... 63

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 68

5.2 Saran ... 69

DAFTAR PUSTAKA ... 70

(12)

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1.2 Usia ... 16

Tabel 3.2.1 Karakteristik ... 40

Tabel 3.4.1 Kisi-Kisi Angket ... 43

Tabel 3.5.2 Interprestasi Indeks Korelasi ... 46

Tabel 3.7.2 Waktu Penelitian ... 48

Tabel 4.2.1 Distribusi Frekuensi Data Minat Pemuda Usia ... 51

Tabel 4.2.1.1 Distribusi Frekuensi Data Minat Pemuda Sub Variabel Ketertarikan ... 51

Tabel 4.2.1.2 Distribusi Frekuensi Data Minat Pemuda Sub Variabel Keinginan... 53

Tabel 4.2.1.3 Distribusi Frekuensi Data Minat Pemuda Sub Variabel Keyakinan ... 55

Tabel 4.2.2 Distribusi Frekuensi Data Pekerjaan Bertani ... 56

Tabel 4.2.3 Ringkasan Berdasarkan Pengujian Hipotesis ... 57

(13)

xi

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Paradigman Penelitian ... 38

Gambar 4.2.1 Histogram Data Minat Pemuda (X) ... 51

Gambar 4.2.1.1 Histogram Data Minat Pemuda Sub Variabel

Ketertarikan (X1) ... 53

Gambar 4.2.1.2 Histogram Data Minat Pemuda Sub Variabel

Keinginan (X2) ... 54

Gambar 4.2.1.3 Histogram Data Minat Pemuda Sub Variabel

Keyakinan (X3)... 55

(14)

iii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Angket Penelitian ... 73

Lampiran 2 Analisis Uji Coba Angket Minat Pemuda ... 81

Lampiran 3 Perhitungan Uji Coba Angket... 83

Lampiran 4 Analisis Uji Coba Angket Bertani ... 90

Lampiran 5 Perhitungan Uji Coba Angket Pekerjaan Bertani ... 92

Lampiran 6 Data Minat Pemuda ... 98

Lampiran 7 Data Pekerjaan Bertani ... 100

Lampiran 8 Perhitungan Statistik Dasar ... 101

Lampiran 9 Perhitungan Koefisien Korelasi ... 115

(15)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Negara Indonesia adalah negara agraris. Sebagai negara agraris, salah satu

peran pertanian bukan hanya menghasilkan produk-produk domestik. Sebagian

besar penduduk Indonesia bekerja pada sektor pertanian dan hidup di pedesaan,

dimana hampir 80% atau lebih penduduk Indonesia tinggal di daerah pedesaan

yang bekerja pada sektor pertanian sebagai mata pencarian pokok. Sehingga

merupakan lapangan kerja dan produktif serta menyediakan pendapatan yang

pada akhirnya dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat. Pertanian memiliki

potensi yang besar untuk menghasilkan devisa baik secara langsung melalui

ekspor bahan baku atau komoditas pertanian primer, tetapi juga yang lebih

besar potensinya untuk masa mendatang adalah menghasilkan devisa melalui

ekspor produk hasil olahan. Hasil-hasil pertanian merupakan salah satu sumber

pendapatan devisa Negara.

Sektor pertanian merupakan sektor yang mendapatkan perhatian cukup

besar dari pemerintah, dikarenakan peranannya yang sangat penting dalam

rangka pembangunan ekonomi jangka panjang maupun dalam rangka

pemulihan ekonomi bangsa. Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber

daya hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan

baku industri atau sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya.

(16)

2

perkebunan. Pembangunan sektor pertanian bertujuan untuk pemenuhan pangan

dan gizi serta menambah pendapatan (kesejahteraan) masyarakat.

Peran pertanian dapat dijadikan sebagai penyedia lapangan pekerjaan

dan juga sebagai penyedia makanan pokok, dimana peran ini tidak dapat

dilakukan oleh sektor lain. Peran penting tersebut membuat pertanian sebagai

penyelamat perekonomian saat dalam kondisi krisis dengan perannya yaitu

sebagai penyedia lapangan pekerjaan, sehingga dapat mengurangi

pengangguran yang ada, penyedia pangan, penghasil devisa negara, dan

mengurangi kemiskinan di pedesaan. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa sektor

pertanian memanglah penting dalam pembangunan perekonomian nasional

khususnya pendapatan nasional. Untuk itu pembangunan sektor pertanian

sangat diperlukan dalam membantu proses pengembangan perekonomian

bangsa khususnya dalam peningkatan pendapatan nasional.

Dampak pengganda tersebut relatif besar, sehingga sektor pertanian

layak dijadikan sebagai sektor andalan dalam pembangunan ekonomi nasional.

Sektor pertanian juga dapat menjadi basis dalam mengembangkan kegiatan

ekonomi perdesaan melalui pengembangan usaha berbasis pertanian yaitu

agribisnis dan agroindustri. Dengan pertumbuhan yang terus positif secara

konsisten, sektor pertanian berperan besar dalam menjaga laju pertumbuhan

ekonomi nasional.

Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas

wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan

(17)

3

diakui dan dihormati dalam Sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik

Indonesia (UU No. 32 Tahun 2004). Kepala Desa dipilih secara langsung oleh

masyarakat di desa tersebut. Luas wilayah desa biasanya tidak terlalu luas dan

dihuni oleh sejumlah keluarga. Mayoritas penduduknya bekerja di bidang

agraris karena jumlah penduduknya tidak begitu banyak, maka biasanya

hubungan kekerabatan antar masyarakatnya terjalin kuat. Para masyarakatnya

juga masih percaya dan memegang teguh adat dan tradisi yang ditinggalkan

para leluhur mereka.

Desa Sosor Siamporik merupakan salah satu desa yang berada di

Kecamatan Sipahutar yang memiliki luas daerah sekitar 5000 hektar, memiliki

batas-batas sebagai berikut: perbatasan sebelah timur hutan milik rakyat

Siamporik Bona Dolok, sebelah barat berbatasan dengan Sabungna Huta 2,

sebelah selatan berbatasan dengan Siabal-abal 3 dan sebelah utara berbatasan

dengan Sabungan Huta 4. Dengan luas lahan pertanian sekitar 3000 Hektar.

Dimana jumlah penduduk desa Siamporik adalah 85 Kepala keluarga, dengan

jumlah pemuda usia 15 – 30 tahun sebanyak 35 orang (Data jumlah kantor

kepala Desa Sosor Siamporik Kecamatan Sipahutar). Pemuda dengan usia 15

30 tahun diharapkan mampu berkarya dengan memberikan pemikiran dan

tenaganya untuk sebuah terobosan dalam sektor pertanian. Pemikiran dan

tenaga yang dimaksud ialah mampu menerapkan inovasi pupuk alami buatan

sendiri. Dengan proses fermentasi dari dedaunan yang ada disekitar kita mampu

disulap menjadi sebuah pupuk organik. Apalagi didesa-desa masih banyak

(18)

4

Harapannya, selain bisa memenuhi kebutuhan pupuk yang jauh dari cukup, juga

turut membantu pemerintah menghemat anggaran Negara.

Sebagian besar penduduk mempunyai mata pencaharian bertani (93%)

dengan bercocok tanam seperti nenas, kopi, jagung, dan padi. Sektor pertanian

ini sudah lama berlangsung yang dilakukan masyarakat desa Sosor Siamporik.

Dari hasil pertanian ini penduduk masyarakat desa Sosor Siamporik dapat

mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pada umumnya masyarakat desa

Sosor Siamporik menggunakan pengetahuan yang ada pada diri mereka untuk

bercocok tanam. Seiring dengan perkembangan zaman masyarakat desa Sosor

Siamporik mulai menggunakan alat – alat teknologi canggih dalam mengelola

pertanian mereka seperti adanya mesin babat, dan mesin penggiling dan traktor

dari bantuan pemerintah seperti bibit tanaman.

Transportasi berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan

produsen dengan konsumen. Prasarana transportasi berperan sebagai alat bantu

untuk mengarahkan pembangunan dan sebagai prasarana bagi pergerakan

manusia atau barang akibat adanya kegiatan ekonomi didaerah tersebut. Sebagai

contoh suatu kawasan permukiman baru yang hendak dipasarkan, tidak akan

pernah ada peminatnya apabila di lokasi tersebut tidak disediakan prasarana

transportasi. Hal senada juga terjadi dikawasan pemukiman transmigran. Suatu

kawasan pemukiman tidak akan dapat berkembang meskipun fasilitas rumah

dan sawah siap pakai jika tidak tersedia prasarana transportasi. Hal ini akan

mengakibatkan biaya transportasi menjadi sangat tinggi. Jika hal ini dibiarkan

(19)

5

Oleh karena itu, kebijakan yang harus dilakukan adalah menyediakan sistem

prasarana transportasi dengan biaya minimal agar dapat dilalui. Begitu juga

transportasi yang ada di desa Sosor Siamporik sudah baik, karena dalam

memasarkan hasil pertanian masyarakat desa Sosor Siamporik tidak susah

mencari transportasi, karena sudah ada transportasi khusus yang mengangkut

hasil panen para petani desa Sosor Siamporik. Hasil angkutan panen petani

diberikan kepada pemasok, fungsi pemasok disini sebagai menampung hasil

panen masyarakat kemudian. Pemasok menyalurkan ke perantara untuk

mempromosikan hasil panen masyarakat sehingga sampai ke pelanggan.

Pemuda merupakan golongan manusia-manusia muda yang masih

memerlukan pembinaan dan pengembangan kearah yang lebih baik, agar dapat

melanjutkan dan mengisi pembangunan yang kini telah berlangsung. Akan

tetapi di Indonesia ini sehubungan dengan adanya program pembinaan generasi

muda pengertian pemuda diperinci dan tersurat dengan pasti. Pemuda

diidentikkan dengan kaum muda yang merupakan generasi bangsa, yang akan

menentukan perubahan-perubahan dimasa yang akan datang. Sebagai seorang

mahasiswa/mahasiswi kita adalah pemuda yang memiliki intelektual yang dapat

berpikir demi perubahan dan kemajuan negara ini. Telah kita ketahui bahwa

pemuda atau generasi muda merupakan konsep-konsep yang selalu dikaitkan

dengan masalah nilai. Di dalam masyarakat pemuda merupakan satu identitas

yang potensial sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani

bagi pembangunan bangsanya karena pemuda sebagai harapan bangsa dapat

(20)

6

Akan tetapi, fenomena yang terjadi saat ini adalah para pemuda

mengalami penurunan moralitas begitu juga para pemuda yang ada di desa

Sosor Siamporik. Ketika penulis melakukan wawancara kebeberapa pemuda

mereka mengatakan bahwa pekerjaan di sektor pertanian itu identik dengan

kemiskinan, sehingga menurunkan minat pemuda untuk mengelola lahan

pertanian yang telah ada di desa. Oleh karena itu, pekerjaan bertani ini banyak

dilakukan generasi yang berusia tua rata-rata 40 tahun ke atas. Alasan tenaga

kerja berusia tua lebih banyak dikarenakan tenaga kerja ini kurang atau tidak

memiliki keterampilan. Pengetahuan yang dimiliki petani terbatas pada apa

yang dapat mereka rasakan secara langsung, biasanya melalui pengamatan dan

apa yang bisa mereka pahami dengan konsep mereka sendiri. Konsep ini

muncul dari pengalaman mereka pada masa lalu yaitu dari nenek moyang

mereka sebagai petani. Kemudian yang kedua, tingkat upah yang rendah yang

diperoleh pemuda di sektor pertanian. Dimana para pemuda mengganggap

bahwa pekerjaan disektor pertanian cukup berat dan melelahkan, padahal upah

yang diperoleh sedikit. Sementara para pemuda yang ada di desa menginginkan

upah yang tinggi dan tidak berat. Selanjutnya, fenomena yang ketiga yaitu

pemuda memandang bekerja di sektor pertanian sangat kotor dan hanya cocok

dengan generasi tua.

Ketiga fenomena itu menyebabkan pemuda untuk bekerja diluar sektor

pertanian dan menimbulkan urbanisasi di perkotaan, yaitu meningkatnya

penduduk perkotaan sebagai akibat urbanisasi sementara kesempatan kerja yang

(21)

7

banyak daya tarik tersendiri bagi para pekerja. Banyaknya penduduk desa

meninggalkan desanya untuk mencari pekerjaan di kota mengakibatkan

banyaknya lahan yang ada didesa terbengkalai dan tidak digunakan secara

maksimal. Disisi lain pemuda desa memiliki keinginan untuk pergi kekota dan

tingginya daya tarik di kota membuat mereka berpikir untuk mencari lapangan

pekerjaan. Sementara terbatasnya lapangan pekerjaan di kota dan pemuda

kurang memiliki pengalaman kerja serta kurangnya pendidikan membuat

mereka belum bisa mendapatkan pekerjaan, sehingga jumlah pengangguran pun

semakin meningkat.

Sulitnya mendapatkan pekerjaan di kota memaksa para tenaga kerja di

kota menjadi pengangguran. Bukannya mereka tidak mau bekerja, tapi mereka

belum mempunyai kesempatan untuk bekerja. Hal ini yang membuat

banyaknya pengganguran di kota. Para pemuda yang dari desa beranggapan

bahwa mencari pekerjaan di kota lebih enak dibandingkan didesa. Hal

disebabkan karena sistem sarana prasarana atau infrastruktur di kota jauh lebih

maju dan canggih jika dibandingkan di desa dan pendapatan di sektor industri

cukup memuaskan bagi pemuda apabila dibandingkan bekerja di sektor

pertanian yang ada di desa. Selain itu lowongan kerja dikota cukup banyak,

akan tetapi lowongan kerja yang ada dikota itu sulit didapat pemuda yang

disebabkan oleh beberapa faktor. Berikut ini adalah penyebab sulitnya

mendapatkan pekerjaan di kota, yaitu yang pertama banyaknya persaingan

dalam dunia kerja dapat menyulitkan pencari kerja untuk bisa mendapatkan

(22)

8

seorang pemuda. Yang ketiga, mudah putus asa karena latar belakang

pendidikan yang belum memenuhi standar perusahaan. Yang keempat,

pengalaman kerja. Yang mana setiap perusahaan membutukan seorang yang

telah memiliki banyak pengalamn kerja, karena dianggap sudah dapat

memahami tentang dunia kerja dan wawasan yang cukup tentang bagaimana

cara mengapai suatu tujuan perusahaan.

Menurut Badan Pusat Statistik menjelaskan bahwa jumlah

pengangguran terbuka juga mengalami peningkatan dari 380 ribu pada Agustus

2012 menjadi 412 ribu pada Agustus 2013 atau bertambah sebanyak 32 ribu

orang. Perkembangan ketenagakerjaan di Indonesia pada Agustus 2013

menunjukkan adanya peningkatan jumlah angkatan kerja, jumlah penduduk

bekerja, jumlah pengangguran terbuka maupun tingkat penganguran terbuka.

Sedangkan, jumlah angkatan kerja di Sumut pada Agustus 2013 mencapai 6,31

juta orang atau bertambah sekitar 180 ribu orang bila dibanding angkatan kerja

Agustus 2012, yaitu sebesar 6,13 juta orang. Penduduk yang bekerja pada

Agustus 2013 mencapai 5,90 juta orang atau peningkatan sekitar 148 ribu

orang, dibandingkan Agustus 2012 sebesar 5,75 juta orang

(http://data-jumlah-pengganguran-bps.com2014/10.html).

Dengan mengetahui permasalahan-permasalahan di atas, maka penulis

tertarik untuk mengkaji atau menemukan permasalahan-permasalahan yang

sebenarnya. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengangkat judul

“Pengaruh Minat Pemuda Usia 15-30 Tahun Terhadap Pekerjaan

(23)

9

1.2 Identifikasi Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah kepada pokok permasalahannya, maka

perlu dilakukan identifikasi terhadap permasalah yang diteliti. Dari latar

belakang diatas maka identifikasi masalah dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Banyak pemuda-pemuda desa yang tidak punya pekerjaan dan tidak

sekolah.

2. Sarana dan prasarana sudah baik namun tidak digunakan dengan baik

oleh pemuda.

3. Pemuda di desa kurang memanfaatkan lahan pertaniaan yang ada.

4. Pemuda yang di desa kurang memiliki minat untuk kerja di sektor

pertanian sementara lapangan pekerjaan di kota sulit didapatkan.

1.3 Pembatasan Masalah

Pemuda merupakan golongan manusia-manusia muda yang masih

memerlukan pembinaan dan pengembangan kearah yang lebih baik, agar dapat

melanjutkan dan mengisi pembangunan yang kini telah berlangsung. Akan

tetapi pemuda yang ada saat ini tidak dapat mengoptimalkan peran pemuda

dalam pembangunan bersama masyarakat. penurunan moralitas pemuda pada

sektor pertanian juga ditunjukkan oleh mengecilnya minat generasi muda

terhadap pekerjaan pertanian, karena dianggap identik dengan kemiskinan. Hal

ini berdampak pula kepada minat pemuda tentang pertanian dan kemauan

mereka terjun ke bidang pertanian di daerahnya. Selain itu, rendahnya upah

(24)

10

pemudanya memilih bekerja di kota atau diluar sub sektor pertanian. Kondisi

turunnya tingkat upah di desa tentunya membuat pemuda di desa berpikir

untuk mencari pekerjaan yang lebih baik di luar sub sector pertanian, Terlebih

lagi ketika kita melihat definisi desa yang identik dengan pertanian, maka

pemuda desa mempunyai potensi untuk mengembangkan dan membangun

pertanian di desanya

Supaya masalah yang diteliti tidak meluas, maka perlu dilakukan

pembatasan masalah. Batasan masalah sangat penting karena merupakan fokus

penelitian, adapun batasan dalam penelitian ini adalah : “ Pengaruh Minat Pemuda Usia 15-30 Tahun Terhadap Pekerjaan Bertani di Desa Sosor Siamporik Kecamatan Sipahutar”.

1.4 Rumusan Masalah

Untuk lebih memperjelas masalah dalam penyelesaian ini, maka penulis

menetapkan perumusan masalah sebagai berikut : “Pengaruh Minat Pemuda

Usia 15-30 Tahun Terhadap Pekerjaan Bertani di Desa Sosor Siamporik Kecamatan Sipahutar.

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk

mengetahui pengaruh Minat Pemuda Terhadap Pekerjaan Bertani di Desa Sosor

(25)

11

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang penulis harapkan dari penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Secara praktis Penelitian ini diharapkan sebagai bahan masukan bagi

pemuda dalam pekerjaan pada sektor pertanian.

2. Secara teoritis Sebagai bahan masukan bagi peneliti lainnya dan bagi

UNIMED pada umumnya dalam menambah wawasan, pengetahuan

dan pengalaman untuk membuat penulisan karya ilmiah yang akan

datang.

3. Sebagai bahan masukan untuk mengembangkan dan pembelajaran di

(26)

70

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

As’ad, M. 2002. Psikologi Industri: Seri Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:

Liberty.

Buchori. 1991. Psikologi Umum. Bandung: Tarsip.

Crow, Lester D dan Crow, Alice. 1973. Educational Psychology. Psikologi Pendidikan. Surabaya: Bina Ilmu Offset.

Deasler, Gery. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Indeks Kelompok Gramedia.

Djamarah. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rhineka Cipta.

Fakih, M. 2006. Analisis Gender dan Transformasi Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Franz Von Magnis. 1998. Etika Umum. Yogyakarta: Kanisius.

Gafur. 2008. Pola Dasar Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Haryati, Mimin. 2006. Sistem Penilaian Berbasis Masalah. Jakarta: Gaung Persada.

Hurlock, E.B. 1990. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.

Koentjaraningrat. 1997. Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2001. Prinsip-prinsip Pemasaran, Jilid 2. Jakarta: Erlanga.

Kozier et al, 2010. Buku Ajar Fundamental keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik, Edisi 7, Volume 1. Jakarta: EGC.

(27)

71

Margono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Pustaka Umum.

J. Milton. 1971. CAG and The Study of Public Administration. Durham: Duke University Press.

Monks, Dkk. 2004. Psikologi Perkembangan, Pengantar Dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Muhibbinsyah. 2010. Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Mulyanto, Sumari, dkk. 1986. Kemiskinan dan Kebutuhan Pokok. Jakarta: Rajawali.

Notoatmodjo. 1993. Pengantar Pendidikan dan Imu Perilaku Kesehatan. Yogyakarta: Andi Offset.

Notoatmodjo. 2010. Ilmu Prilaku Kesehatan. Jakarta:Rineka Cipta.

Nursalam. 2001. Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta: Sagung Seto.

Salim. P, Salim, Y. 1991. Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer. Jakarta: Modern English Press.

Samsudin. 1961. Analisis Posisi Pendidikan. Jakarta: Biro Perencaan Pendidikan Depdiknas.

Sarwono, Sarlito Wirawan. 1992. Psikologi Lingkungan. Jakarta: Grasindo.

Sholehuddin. 2008. Kepemimpinan Pemuda Dalam Berbagai Perspektif. Jakarta: Intimedia.

Sitorus, M. 2000. Sosiologi. Bandung: Cahaya Budi.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Soekanto, Soejono. 2003. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Soemardji. 1992. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

(28)

72

Tarigan, Guntur, Henry. 2008. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Tarigan, K. 2004. Profil Pengusahaan (Budidaya) Gaharu. Jakarta: Pusat Bina Penyuluhan Kehutanan Departemen Kehutanan.

Undang-Undang Kementrian Pemuda dan Olah Raga No.40 Tentang Kepemudaan 2009. Jakarta: Tamita Utama.

Jurnal :

Amalia, Desy. 2005. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Luas Pengungkapan Sukarela (Voluntary Disclosure) pada Laporan Tahunan Perusahaan yang Tercatat di Bursa Efek. Jakarta: Jurnal Akuntansi Pemerintah, Vol.1, No.2. Tanggal diakses 15 April 2014.

Internet :

(www.damandiri.or.id/detail.php?id=315, 15 maret 2011)

(http://data-jumlah-pengganguran-bps.com2014/10.html 15 april 2014.)

(http://cumanulisaja.blogspot.com/2012/09/pengertian-keterampilan.html 15 april 2014)

Gambar

Gambar 2.1         Paradigman Penelitian ........................................................

Referensi

Dokumen terkait

Basuni dalam makalahnya pada Prasaran Seminar Sejarah Kalimantan Selatan berjudul Usaha Menggali Sejarah Masuknya Islam di Kalimantan Selatan pada 1976 mengatakan

Ada kaitannya antara usia dengan tingkat pengetahuan, penelitian Wijaya, Cindy (2009), menyimpulkan salah satu hal yang mempengaruhi pengetahuan pencegahan HIV/AIDS adalah

kegiatan yang diperbolehkan dengan syarat meliputi kegiatan budi daya pertanian dengan jenis tanaman yang tidak mengurangi kekuatan struktur tanah dan kegiatan

Zeolit alam merupakan bahan yang terbentuk dari hasil hidrasi alkali. dengan struktur jaringan rangka terbuka dengan kemampuan menyerap

motivasi kerja karyawan koperasi seperti yang terlihat pada tabel 3.6.. Tahap berikutnya konsep instrumen ini yaitu menghitung seberapa jauh

(3) Negara Indonesia adalah negara hukum.*** BAB II MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT Pasal 2 (1) Majelis Permusyawaratan Rakyat terdiri atas anggota

pertanian jika tidak tersedia maka dapat digantikan dengan jenis produk agronomi yang lain..  Produk hasil pertanian baik

Laju pertumbuhan penduduk per tahun sebesar 0.1%, maka perhitungan jumlah penduduk untuk tahun 2015 hingga 2030 sebagai berikut :.. 