• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN GAYA HIDUP KONSUMTIF SMA BHINNEKA KARYA 2 BOYOLALI Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Gaya Hidup Konsumtif SMA Bhinneka Karya 2 Boyolali.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN GAYA HIDUP KONSUMTIF SMA BHINNEKA KARYA 2 BOYOLALI Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Gaya Hidup Konsumtif SMA Bhinneka Karya 2 Boyolali."

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN GAYA HIDUP KONSUMTIF SMA BHINNEKA KARYA 2 BOYOLALI

NASKAH PUBLIKASI

Disusun Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana (S-1) Psikologi

Diajukan Oleh : ZULKAIDA APRILIYANTI

F 100 110 124

FAKULTAS PSIKOLOGI

(2)

ii

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN GAYA HIDUP KONSUMTIF SMA BHINNEKA KARYA 2 BOYOLALI

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh

Derajat Sarjana (S-1) Psikologi

Diajukan Oleh : ZULKAIDA APRILIYANTI

F 100 110 124

FAKULTAS PSIKOLOGI

(3)
(4)
(5)

v

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN GAYA HIDUP KONSUMTIF SMA BHINNEKA KARYA 2 BOYOLALI

Zulkaida Apriliyanti Aad Satria Permadi

Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta zulkaidaapriliyanti@gmail.com

ABSTRAK

Gaya hidup konsumtif cenderung dilakukan anak remaja. Hal ini karena remaja mudah terpengaruh oleh lingkungan sekitar dan merupakan masa mencari identitas diri. Remaja seharusnya memperhatikan faktor rasional atau kebutuhan dan cenderung memperhitungkan manfaat serta harga produk yang sesuai dengan kemampuan finansial, sehingga remaja tidak melakukan gaya hidup konsumtif.

Penelitian ini bertujuan untuk : 1) Untuk mengetahui hubungan antara konsep diri dengan gaya hidup konsumtif SMA Bhinneka Karya 2 Boyolali. 2) Untuk mengetahui tingkat konsep diri SMA Bhinneka Karya 2 Boyolali . 3) Untuk mengetahui tingkat gaya hidup konsumtif SMA Bhinneka Karya 2 Boyolali. 4) Untuk mengetahui sumbangan efektif konsep diri terhadap gaya hidup konsumtif. Hipotesis yang diajukan ada hubungan negatif antara konsep diri dengan gaya hidup konsumtif SMA Bhinneka Karya 2 Boyolali.

Subjek penelitian adalah SMA Bhinneka Karya 2 Boyolali sebanyak 60 siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah cluster random sampling. Metode pengumpulan data menggunakan skala konsep diri dan skala gaya hidup konsumtif. Teknik analisis data menggunakan korelasi product moment. Berdasarkan analisis product moment diperoleh nilai korelasi r sebesar -0,160 signifikansi (p) sebesar 0,222; (p>0,05). Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara konsep diri dengan gaya hidup konsumtif.

(6)

1 PENDAHULUAN

Gaya hidup konsumtif saat ini

telah menjadi identitas individu maupun kelompok tak terkecuali

indonesia. Dengan adanya teknologi, masyarakat indonesia mudah mengakses barang maupun produk

yang ingin dibeli. Gaya hidup konsumtif sering dilakukan oleh

kalangan remaja, karena remaja saat membeli barang tidak memikirkan efek dan konsekuensi yang timbul

ketika mereka mengambil keputusan untuk membeli barang.

Konsumerisme merupakan aktivitas sosial untuk diri sendiri (memutuskan membeli atau tidak)

atau sebagai kompetisi pada teman anggota masyarakat (sebagai simbol

status, gengsi dan image manusia modern tidak ketinggalan zaman). remaja mengenal gay hidup modern

atau modis dilihat dari cara membeli

barang bermerek yang harganya mahal (Wahyudi, 2013).

Menurut Amstrong (Kaparang,

2013) gaya hidup seseorang dapat

dilihat dari perilaku yang dilakukan individu seperti kegiatan untuk mendapatkan barang dan jasa.

Faktor-faktor yang mempengaruhi gaya hidup konsumtif ada 2 faktor

yaitu faktor internal (sikap, pengalaman, pengamatan, kepribadia n, konsep diri, motif dan persepsi)

sedangkan faktor ekternal (kelompok referensi, keluarga, kelas sosial dan

kebudayaan).

Penelitian Sriatmini

(Fitriyani, 2013) mengungkapkan

bahwa remaja merasa malu dan gengsi jika tidak membeli barang

bermerek, karena mereka akan dikucilkan temanya. Ini sesuai dengan hasil survei yang dilakukan

(7)

2 dari 1.074 responden yang berdomisili di jakarta dan surabaya

mengaku pernah membeli barang incaranya dengan menggunakan

uang SPP (Sitohang dalam Fitriyani, 2013).

Faktor yang memepengaruhi

gaya hidup konsumtif adalah konsep diri karena konsep diri berhubungan

dengan image merek, cara sesorang memandang dirinya sendiri untuk menetukan minat trehadap produk

(Amstrong dalam Sandy, 2013). Konsep diri adalah

pandangan, penilaian dan perasaan individu terhadap diri sendiri baik secara fisik, psikis, sosial dan moral.

Setiap individu memiliki konsep diri positif dan konsep diri negatif.

Konsep diri positif merupakan individu memandang dirinya menyenangkan terhadap dirinya

sendir, sedangkan konsep diri negatif

adalah individu yang melihat dirinya gagal, tidak mampu dan mempunyai

pandangan buruk terhadap dirinya (Mufidah, 2006).

Hipotesis penelitian ini menyatakan terdapat hubungan negatif antara konsep diri dengan

gaya hidup konsumtif SMA Bhinneka Karya 2 Boyolali. Semakin

tinggi konsep diri maka akan semakin rendah gaya hidup konsumtif begitu pula sebaliknya,

semakin rendah konsep diri maka akan semakin tinggi gaya hidup

konsumtif.

METODE PENELITIAN Identifikasi variabel penelitian:

a. Variabel bebas: konsep diri. b. Variabel tergantung: gaya

(8)

3 Subjek penelitian ini adalah SMA Bhinneka Karya 2 Boyolali 60

siswa, dengan menggunakan teknik pengambilan sampel cluster random sampling. Metode pengumpulan data

dengan menggunakan skala konsep diri dan skala gaya hidup konsumtif.

Teknik analisis data menggunakan korelasi product moment.

HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil analisis

data diperoleh nilai koefisien korelasi

sebesar -0,160 dan signifikansi p

sebesar 0,222; p>0,05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara konsep diri dengan

gaya hidup konsumtif.

Sumbangan efektif untuk

variabel dari kedua dilihat dari

koefisien determinasi nilai sebesar -0,160 yang menunjukkan bahwa

variabel konsep diri mempengaruhi

gaya hidup konsumtif sebesar 2,56% dan 97,44% sisanya dipengaruhi

variabel lainya. Faktor lain yang memepengaruhi gaya hidup

konsumtif misalnya faktor internal: sikap, pengalaman dan pengamatan, kepribadian, motif dan persepsi.

Sedangkan faktor eksternalnya: kelompok referensi, keluarga, kelas

sosial dan kebudayaan.

Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa konsep diri

tergolong sedang dengan rerata empirik (RE) sebesar 108,27

sedangkan rerata hipotetik (RH) sebesar 100 dengan standar deviasi (SD) sebesar 20. Sedangkan hasil

analisi gaya hidup konsumtif tergolong rendah rerata empirik (RE)

(9)

4 Hasil penelitian ini masih ada beberapa keterbatasan diantaranya:

menambah variabel-variabel yang belum disertakan peneliti dan

pengambilan data dilakukan pada saat siswa sudah waktunya pulang sehingga siswa tidak berkonsentrasi

dalam mengisi skala konsep diri dan skala gaya hidup konsumtif.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis

data penelitian dapat disimpulkan: 1. Tidak ada hubungan antara

konsep diri dengan gaya hidup konsumtif.

2. Tingkat konsep diri siswa

termasuk kategori sedang. 3. Tingkat perilaku gaya hidup

konsumtif termasuk kategori rendah.

4. Sumbangan efektif konsep

diri sebesar 2,56% sisanya

dipengaruhi variabel lainya sebesar 97,44%.

SARAN

Berdasarkan hasil analisis penulis mengajukan saran sebagai berikut:

1. Bagi Remaja

Subjek tetap mempertaha

nkan kepercayaan diri agar tidak terpengaruh teman untuk melakukan gaya

hidup konsumtif. 2. Bagi Orang Tua

Orang tua tetap mengontrol uang saku anak agar anak tetap tidak

melakukan kegiatan gaya hidup konsumtif.

3. Bagi Guru

Guru membuat peraturan yang harus ditati siswa

(10)

5 waktunya) dan agar siswa tetap tidak melakukan

kegiatan gaya hidup konsumtif.

4. Bagi Mahasiswa

Semoga hasil dari penelitian ini menjadi

referensi, untuk bahan masukan, pertimbangan dan

informasi tambahan bagi peneiliti lain yang akan melakukan penelitian

sejenis, sehingga dapat menjadi acuan dalam penye

mpurnaan penelitian yang se jenis.

DAFTAR PUSTAKA Fitriyani, N. P. B. (2013). Hubungan

antara konformitas dengan perilaku konsumtif pada mahasiswa di genuk indah semarang. Jurnal

psikologi undip. 12(01).

Kaparang, O. M. (2013). Analisa gaya hidup remaja dalam mengintimidasi budaya

pop korea melalui televisi. Journal Acta Diurna. II (02).

Mufidah, N. L. (2006). Pola konsumsi masyarakat perkotaan: studi deskriptif pemanfaatan foodcourt oleh keluarga. Biokultur. 01(02). Sandy, S. A. (2013). Membuat

Segmentasi Berdasarkan Life Style (Gaya Hidup). Jurnal JIbeka. 07 (02): 1-6.

Wahyudi. (2013). Tinjauan tentang perilaku konsumtif remaja pengunjung mall

Referensi

Dokumen terkait

[r]

The researcher formulated the research problem in form of question, as follows: Does applying PBL significantly enhance the fifth semester students’ ability in

Sebagai Ibukota Provinsi Kota Jayapura dengan panjang jalan 458,24 Km yang terdiri dari.. bermacam jenis jalan yaitu primer berfungsi sebagai jalan regional sekunder

Gambar 5 menunjukkan bahwa penambahan gonad bulu babi menyebabkan nilai kadar karbohidrat yang dihasilkan bervariasi, sedangkan semakin banyak perbandingan telur maka

Penelitian ini bertujuan untuk merancang ekstraktor zat warna alami dengan variabel-variabel perancangan yang optimal serta efektif dalam pengoperasiannya, dengan

[r]

Untuk menganalisis signifikansi pengaruh faktor yang terdiri dari harga, merk, kualitas, dan promosi secara parsial terhadap perilaku konsumen dalam dalam melakukan penjualan

Hal ini dibuktikan dengan peningkatan pada setiap fase dari fase pertama baseline-1 kemudian intervensi dan baseline-2 yaitu adanya peningkat kemampuan subjek penelitian