• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH TARI KREATIF TERHADAP PENINGKATAN LOKOMOTOR ANAK TUNAGRAHITA USIA DINI DI AL-HADI LEARNING CENTER.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH TARI KREATIF TERHADAP PENINGKATAN LOKOMOTOR ANAK TUNAGRAHITA USIA DINI DI AL-HADI LEARNING CENTER."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH TARI KREATIF TERHADAP PENINGKATAN

LOKOMOTOR ANAK TUNAGRAHITA SEDANG USIA DINI DI

AL-HADI LEARNING CENTER

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Departemen Pendidikan Khusus

Oleh

AENI NURJANAH

NIM. 1000397

DEPARTEMEN PENDIDIKAN KHUSUS

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2014

(2)

Pengaruh Tari Kreatif terhadap Peningkatan Lokomotor Anak

Tunagrahita Sedang Usia Dini di Al-Hadi Learning Center

Oleh

Aeni Nurjanah

Sebuah skripsi diajukan guna memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pada Jurusan Pendidikan Khusus

© Aeni Nurjanah

Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,

(3)

AENI NURJANAH

1000397

PENGARUH TARI KREATIF TERHADAP PENINGKATAN LOKOMOTOR

ANAK TUNAGRAHITA SEDANG USIA DINI DI AL-HADI LEARNING

CENTER

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH

PEMBIMBING :

Pembimbing I

Drs. Maman Abdurachman.SR, M.Pd

NIP. 195706131985031001

Pembimbing II

Dr. Iding Tarsidi, M.Pd

NIP. 196601041993011001

Mengetahui,

Ketua Jurusan PKh FIP UPI

Drs. Sunaryo, M.Pd

(4)

Aeni Nurjanaha, 2014

Pengaruh tari kreatif terhadap peningkatan lpkomotor anak tunagrahita sedang usia dini di Al Hadi Learning Center

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GRAFIK ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. Batasan Masalah ... 4

D. Rumusan Masalah ... 4

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ... 4

BAB II TARI KREATIF DALAM PENINGKATAN GERAK LOKOMOTOR ... 6

A. Konsep Dasar Anak dengan Gangguan Perkembangan Kecerdasan (Tunagrahita) ... 6

B. Lokomotor Tunagrahita Sedang ... 8

C. Tari Kreatif dalam Meningkatkan Lokomotor Anak Tunagrahita Sedang ... 13

D. Penelitian terdahulu yang Relevan ... 22

E. Kerangka Berfikir ... 23

BAB III METODE PENELITIAN ... 25

A. Metode Penelitian ... 25

(5)

Aeni Nurjanaha, 2014

Pengaruh tari kreatif terhadap peningkatan lpkomotor anak tunagrahita sedang usia dini di Al Hadi Learning Center

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Subjek dan Lokasi Penelitian ... 26

D. Target Behavior ... 27

E. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data ... 27

F. Teknik Pengolahan Data ... 29

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 31

A. Hasil Penelitian ... 31

B. Pembahasan ... 36

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 39

A. Simpulan ... 39

B. Saran ... 39

DAFTAR PUSTAKA ... 41

LAMPIRAN

(6)

Aeni Nurjanaha, 2014

Pengaruh tari kreatif terhadap peningkatan lpkomotor anak tunagrahita sedang usia dini di Al Hadi Learning Center

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH TARI KREATIF TERHADAP PENINGKATAN

LOKOMOTOR ANAK TUNAGRAHITA USIA DINI DI AL-HADI

LEARNING CENTER

Nurjanah, Aeni

Jurusan Pendidikan Khusus, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas

Pendidikan Indonesia

Abstract :Feeleminded childern experience nuisance in their aptness and that delays their

motor ability development. In early imbecile feebleminded child named RK, his difficulties in the motor ability particulary in locomotor skill such as walking, running, and jumping makes him dragging his feet when he walks and runs. Due to that condition, it is needed a special learning strategy to diminish the difficulties. Creative dance is one of the special learning strategies that can be used for early childern when learning motor ability in a joyful way, that because it has music and song elements. In early childern development, they like something who has art, music, and song on it. The purpose on this reseach is to investigate the effect of creative dance toward locomotor enhancement on early imbecile feebleminded with RK as a respondent. This research shows that creative dance has significant effect towards locomotor enhancement of early imbecile feebleminded (RK). This can be proven through enhancement in each fase from fase one which is baseline-1 and intervention and baseline-2 which is an enhancement in respondent skill such as walking, running, and jumping.

Abstrak : Anak tunagrahita mengalami gangguan dalam kecerdasan sehingga akibat dari kecerdasannya perkembangan motoriknya mengalami keterlambatan. Pada anak tunagrahita sedang usia dini yang bernama RK, dimana motorik kasarnya yaitu lokomotor mengalami hambatan dalam berjalan, berlari, dan melompat, di mana cara berjalan dan berlari anak digeser. Karena itu dibutuhkan metode pembelajaran khusus supaya hambatan tersebut bisa dikurangi. Tari kreatif adalah salah satu cara di mana pembelajaran khusus motorik anak usia dini akan terasa lebih menyenangkan, karena didalamnya memiliki unsur-unsur musik dan lagu. Di mana pada masa perkembangan anak usia dini, anak sangat menyukai hal yang berunsur seni, musik, dan lagu. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh tari kreatif dapat meningkatkan lokomotor anak tunagrahita sedang yaitu RK dengan menggunakan metode penelitian eksperimen yaitu single subject research dengan menggunakan desain A-B-A. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan tari kreatif memberikan pengaruh terhadap peningkatan kemampuan lokomotor anak tunagrahita sedang (RK). Hal ini dibuktikan dengan peningkatan pada setiap fase dari fase pertama baseline-1 kemudian intervensi dan baseline-2 yaitu adanya peningkat kemampuan subjek penelitian dalam berjalan, berlari, dan melompat.

(7)

Aeni Nurjanaha, 2014

Pengaruh tari kreatif terhadap peningkatan lpkomotor anak tunagrahita sedang usia dini di Al Hadi Learning Center

(8)

1 Aeni Nurjanaha, 2014

Pengaruh tari kreatif terhadap peningkatan lpkomotor anak tunagrahita sedang usia dini di Al Hadi Learning Center

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. LatarBelakang

Anak berkebutuhan khusus menurut Mangunsong (2009) dalam: pengertian

anak berkebutuhan khusus. [Online]. Tersedia :

happywithtepe.blogspot.com/2012/10/anak-berkebutuhan-khusus-html?m=a dalah

anak yang membutuhkan pendidikan dan layanan khusus untuk mengoptimalkan

potensi kemanusiaanya secara utuh.

Anak tunagrahita dapat diklasifikasin menjadi tiga yaitu tunagrahita ringan,

tunagrahita sedang, dan tunagrahita berat. Anak tunagrahita sedang memiliki IQ

51-36 pada Skala Binet dan Skala Weschler (WISC). Anak tunagrahita sedang dalam

perkembangan kesegaran jasmani dan motorik anak tunagrahita tidak secepat

perkembangan anak normal. Sebagaimana dikemukakan olehMartasuta,U (Somantri,

TS 2007:109) bahwa “ tingkat kesegaran jasmani anak terbelakang mental atau

tunagrahita yang memiliki MA 2 tahun sampai dengan 12 tahun ada dalam kategori

kurang sekali. Sedangkan anak normal pada umur yang sama ada dalam kategori kurang”.

Berdasarkan uraian yang telah diungkapkan di atas diketahui bahwa tingkat

kesegaran jasmani dan motorik anak tunagrahita setingkat lebih rendah dibandingkan

anak normal pada umur yang sama.

Gerakan Motorik adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan

perilaku gerakan yang dilakukan oleh manusia. Aktivitas motorik pengendalian

gerakan tubuh terbagi menjadi dua yaitu motorik kasar dan motorik halus yang

(9)

2

keseimbangan. Motorik kasar ini meliputi tiga kelompok gerakan yaitu lokomotor,

non lokomotor dan manipulatif. Lokomotor merupakan salah satu domain dari gerak

dasar fundamental, disamping gerak dasar non lokomotor dan gerak dasar

manipulatif. Lokomotor merupakan gerakan-gerakan yang menyebabkan tubuh

berpindah tempat atau mengembara dalam berbagai ruang.

Pada tahap pra operasional, perkembangan motorik anak pada umumnya

dimulai dengan melakukan berbagai bentuk gerak dasar yang dibutuhkan seperti

berjalan, berlari, melempar, menendang, dan lainnya. Namun sebagian anak

tunagrahita sedang mengalami keterlambatan dalam perkembangan sehingga

mengakibatkan kekakuan pada motoriknya.

Anak tunagrahita yang mengalami hambatan lokomotor di Al-Hadi Learning

Center adas atu orang, yaitu RA. Pada kasus RA, kemampuan lokomotor anak sangat

kurang. Ketika anak disuruh berjalan, anak berjalan dengan posisi kaki yang diseret

dan masih kurang keseimbangannya, pada kedua posisi kaki tertumpu dibawah

sehingga tidak mempunyai kekuatan untuk mengangkat, sehingga ketika berjalan

kaki digeser. Pada aspek berlari, anak berlari sempoyongan antara kaki sebelah kanan

dan sebelah kiri terlihat singkron dan tidakberaturan, sehingga ketika anak berjalan

dititian, anak masih memerlukan bantuan guru, karena berjalan di titian memerlukan

keseimbangan yang baik dan anak belum seimbang hal ini dikarenakan ada gangguan

di otak .Pada aspek melompat anak hanya bisa mengangkat antara pinggul ke badan

atas, namun posisi kaki tetap di tempat, sehingga anak masih membutuhkan bantuan

guru.

Kemampuan dasar anak dalam lokomotor yang sangat terbatas mengakibatkan

anak membutuhkan bantuan orang lain dalam berjalan karena kurangnya

keseimbangan dan otot-otot besar yang lemah sehingga aktifitas gerak anak

terganggu. Untuk meningkatkan keterampilan lokomotor tersebut maka dibutuhkan

pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan .

Pada pembelajaran sebelumnya, media yang digunakan oleh guru hanya sebatas

(10)

3

prasarana yang ada di sekolah kurang memadai sehingga kebutuhan anak tidak

terpenuhi.

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan, peneliti ingin meneliti tentang

kemampuan lokomotor dengan menggunakan tari kreatif, dimana latihan-latihan

gerak ini sangat dibutuhkan oleh anak. Tari kreatif ini berfungsi sebagai latihan untuk

melatih otot-otot pada lokomotor anak dan diharapkan anak mampu berjalan, berlari,

dan melompat dengan baik, aspek tersebut merupakan bagian dari lokomotor.

Tari kreatif dalam hal ini adalah sebagai kegiatan yang bertujuan untuk

membantu anak agar dapat berjalan, berlari, dan melompat. Tari adalah ekspresi jiwa

manusia melalui gerakan-gerakan ritmis yang indah (Soedarsono:2012). Menurut

jenisnya tari digolongkan menjadi tiga. Salah satunya adalah Tari Kreatif yaitu tarian

yang terlepas dari standa rtari yang baku, dirancang menurut kreatif penata tari sesuai

dengan situasi kondisi dengan tetap memelihara artistiknya.

Tari kreatif bisa menjadi solusi dalam peningkatkan lokomotor anak tunagrahita

sedang karena di dalam kegiatan tari kreati fini, anak dirangsang dengan

gerakan-gerakan lokomotor seperti berjalan, berlari, dan melompat yang dapat melenturkan

otot-otot kasar pada anak. Tari kreatif memiliki unsure seni yaitu ritme dan musik

sehingga dapat menarik minat anak dalam pembelajarannya, lagu yang digunakan

merupakan lagu anak-anak yang sesuai dengan masa perkembangan anak usiadini.

Berdasarkan pemaparan diatas, peneliti mencoba mengadakan penelitian

berkenaan dengan “Pengaruh Tari Kreatif terhadap Peningkatan Lokomotor Anak

Tunagrahita Sedang Usia Dini”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka penulis

mengidentifikasi faktor-faktor yang terkait dengan penelitian lokomotor adalah

(11)

4

1. Anak tunagrahita sedang mengalami hambatan dalam kecerdasannya sehingga

mempengaruhi dalamlokomotor, terkait dengan berjalan, berlari, dan melompat.

2. Kurangnya latihan khusus motorik kasar yaitu lokomotor sebagai penunjang

dalam kehidupan sehari-harinya yang dilakukan oleh sekolah.

3. Pembelajaran lebih pada kegiatan olahraga yang dilakukan seminggu sekali dan

lebih banyak kegiatan di dalam kelas, sehingga anak tidak terlatih

lokomotornya.

4. Pemberian pola-pola gerak yang menarik minat anak.

5. Kegiatan pembelajaran tari kreatif yang diharapkan dapat meningkatkan

kemampuan lokomotor anak dan dapat menjadi daya tarik dalam melatih

lokomotor anak.

C. BatasanMasalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukan di atas, peneliti membatasi

masalah penelitian pada lokomotor yaitu berjalan, berlari, dan melompat.

D. RumusanMasalah

Berdasarkan batasan masalah tersebut, maka permasalahan yang akan dikaji

dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: “Adakah pengaruh tari kreatif

terhadap peningkatan lokomotor anak tunagrahita sedang usia dini?”

E. Tujuan dan KegunaanPenelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang

pengaruh tari kreatif terhadap peningkatan lokomotor pada anak tunagrahita

sedang usiadini di Al Hadi Learning Center.

2. Kegunaan Penelitian

(12)

5

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan terutama dalam

peningkatan lokomotor anak tunagrahita.

b. Kegunaan Praktis

Secara praktis penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan bagi

sekolah terutama bagi guru dalam meningkatkan lokomotor anak

tunagrahita sehingga diharapkan anak-anak ini memiliki kebebasan dalam

(13)

25 Aeni Nurjanaha, 2014

Pengaruh tari kreatif terhadap peningkatan lpkomotor anak tunagrahita sedang usia dini di Al Hadi Learning Center

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Melakukan penelitian dibutuhkan suatu metode yang akan digunakan untuk

memperoleh pemecahan masalah dari suatu fokus yang sedang diteliti agar mencapai

target yang diharapkan. Pemilihan metode didasarkan pada rumusan masalah yang

jawabannya akan dicari dan dibuktikan dengan penelitian.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

eksperimen dengan pendekatansingle subject research.Tujuan penelitian ini untuk

mengetahui ada tidaknya akibat dari suatu perlakuan (treatment) yang diberikan.

Penelitian ini menggunakan desain A-B-A.desain A-B-A memiliki tiga fase

pengukuran yaitu kondisi Baseline (A1) untuk mengetahui kemampuan awal anak

sebelum diberikan perlakukan, kondisi intervensi (B) dan kondisi Baseline (A2)

untuk mengetahui pengaruh perlakuan yang diberikan.Desain A-B-A merupakan

pengembangan dari desain dasar A-B dengan pengukuran kondisi baseline diulang

dua kali. (Sunanto, J. Takeuchi, K. Nakata, H. 2006:49)

B. Variabel Penelitian

1. Definisi Konsep Variabel

a. Lokomotor

Menurut Rusli (Saputra dan Badruzaman, 2009:229) Lokomotor diartikan

sebagai gerakan atau keterampilan yang menyebabkan tubuh berpindah tempat,

sehingga dibuktikan dengan adanya perpindahan tubuh (traveling) dari satu titik ke

(14)

26

(horizontal), atau ke arah tegak ke atas (vertical) dari satu titik ke titik lainnya dalam

sebuah ruang.

b. Tari Kreatif

Tari kreatif atau tari kreasi adalah suatu tari yang tidak terpaku dengan

pola-pola yang sudah ada dan tari kreatif lahir karena adanya kejenuhan pada masyarakat

akan tari. Menurut (Soedarsono, 1978:25) Tari kreasi merupakan ungkapan seni yang

tidak berpolakan tradisi tetapi lebih merupakan garapan baru yang tidak berpijak

pada standar yang telah ada.

2. Definisi Operasional Variabel

a. Variabel Bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah tari kreatif.Tari kreatif merupakan

tari yang tidak terpaku dengan pola yang sudah ada.Dalam tari ini juga tidak terlepas

dari lagu, dan lagu yang digunakan adalah dua lagu anak-anak yaitu lagu tamasya dan

lagu menanam jagung. Ada tiga tahapan dalam mengenalkan gerakan tari ini yaitu

tahap pertama adalah mendengarkan lagu anak-anak., tahap kedua memperkenalkan

gerakan tari namun lagu tidak dihilangkan, dan tahap ketiga penggabungan antara

gerakan dan lagu.

b. Variabel terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah lokomotor.Lokomotor atau

keterampilan lokomotor merupakan gerak dasar dimana gerakan ini dapat menunjang

untuk gerakan yang lebih kompleks. Gerakan lokomotor yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah gerakan berjalan, gerakanberlari, dan gerakan melompat.

C. Subjek dan Lokasi Penelitian

(15)

27

Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah anak usia dini di Al- Hadi

Learning Center Cijerah sebanyak 1 orang siswa yaitu :

Nama : RA

Usia : 5 tahun

Kelas : TKLB-C

Karakteristik : Pada kasus RA, kemapuan lokomotor anak sangat kurang. Ketika

anak di suruh berjalan, anak berjalan dengan posisi kaki yang diseret dan masih

kurang keseimbangannya, pada kedua posisi kaki tertumpu dibawah sehingga tidak

mempunyai kekuatan untuk mengangkat, sehingga ketika berjalan kaki digeser. Pada

aspek berlari, anak berlari sempoyongan antara kaki sebelah kanan dan sebelah kiri

terlihat singkron dan tidak beraturan, sehingga ketika anak berjalan dititian, anak

masih memerlukan bantuan guru, karena berjalan di titian memerlukan keseimbangan

yang baik dan anak belum seimbang hal ini dikarenakan ada gangguan di otak. Dan

pada aspek melompat anak hanya bisa mengangkat antara pinggul ke badan atas,

namun posisi kaki tetap di tempat, sehingga anak masih membutuhkan bantuan guru.

2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Al-Hadi Learning Center Cijerah

Bandung.

D. Target Behavior

Perilaku sasaran atau target behavior dalam penelitian ini adalah peningkatan

dalam lokomotor.

E. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data

1. Instrumen

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini berupa rencana pelaksanaan

(16)

28

mengetahui kemampuan lokomotor subjek.Berikut ini adalah langkah-langkah yang

dilakukan selama menyusun instrumen penelitian.

a. Membuat Kisi-Kisi

Kisi-kisi disesuaikan dengan kemampuan awal subjek penelitian dalam

lokomotor dan disesuaikan dengan target behavior yang ingin dicapai pada subjek.

Kisi-kisi terlampir.

b. Penyusunan Rencana Program Pembelajaran

Penyusunan RPP disesuaikan dengan SKKD anak usia dini aspek motorik

TKLB C(Tunagrahita Sedang)Penyusunan Rencana Program Pembelajaran.

c. Uji Validitas Instrumen

Menurut Sugiyono (2011: 173) bahwa “ valid berarti instrumen tersebut dapat

digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur”, karena instrumen yang baik adalah instrumen yang valid. Validitas tes yang digunakan dalam penelitian ini

adalah validitas isi berupa expert-judgment.Uji validitas dilakukan dengan cara

menyusun soal-soal essay yang bersumber dari SKKD Paud dan sesuai kemampuan

awal subjek. Kemudian diminta penilaian kepada para pakar dan guru, penilaian

dilakukan oleh tiga orang yang terdiri dari dua orang dosen sebagai pakar, dan satu

orang guru Al-Hadi Learning Center Cijerah Bandung.Kemudian data yang sudah

diperoleh dinilai validitasnya dengan menggunakan rumus :

Persentase = jumlah yang cocok

jumlah penilai × 100%

.

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Pemberian tes yang diberikan kepada subjek untuk mengetahui sejauh mana subjek

(17)

29

penelitian dapat dengan memberikan beberapa instrumen pada subjek.Pembuatan

instrumen dalam penelitian ini didasarkan pada SKKD Paud untuk TKLB.Tes yang

digunakan dalam penelitian ini adalah berupa tes perbuatan dengan jumlah soal

sebanyak 14 butir soal.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan saat pemberian tes :

1) Melakukan pengumpulan data pada Baseline-1. Data yang diperoleh dari hasil

tes mengenai kemampuan lokomotor subjek. Pada tahapini dilakukan sebanyak

empat kali sesi.

2) Pada tahap ini peneliti melakukan intervensi. Pada tahap intervensi subjek

diberi perlakuan menggunakan gerakan tari. Intervensi diberikan sebanyak

delapan kali dengan satu lagu. Karena menggunakan dua lagu maka intervensi

diberikan sebanyak 16 kali hingga terjadi peningkatan lokomotor subjek.

3) Baseline-2 dilakukan setelah fase intervensi. Tahap ini dilakukan agar dapat

mengetahuiapakah intervensi yang telah diberikan memberikan peningkatan

terhadap lokomotor pada subjekpenelitian . Fase baseline-2 dilakukan selama

empat sesi dan setiap sesi dilakukan selama30 menit.

F. Teknik Pengolahan Data

Setelah semua data terkumpul melalui format pencatatan, kemudian data diolah

dan dianalisis ke dalam statistik deskriptif dengan tujuan memperoleh gambaran

secara jelas tentang hasil intervensi dalam jangka waktu tertentu dengan

menggunakan grafik.Bentuk grafik yang digunakan adalah grafik garis.Pengolahan

data dengan grafik ini diharapkan dapat lebih memperjelas gambaran dari

pelaksanaan penelitian.

Komponen-komponen penting dalam grafik menurut Sunanto, J ( 2006:30)

atara lain :

1. Absis adalah sumbu X yang merupakan sumbu mendatar yang menunjukkan

(18)

30

2. Ordinat adalah sumbu Y merupakan sumbu vertical yang menunjukkan satuan

untuk variabel terikat atau perilaku sasaran ( misalnya, skor )

3. Titik Awal merupakan pertemuan antara sumbu X dengan sumbu Y sebagai

titik awal skala.

4. Skala adalah garis-garis pendek pada sumbu X dan Y yang menunjukkan

ukuran ( misalnya, 0%, 25%, 50% dan 75% ).

5. Label Kondisi, yaitu keterangan yang menggambarkan kondisi eksperimen,

misalnyabaseline atau intervensi.

6. Garis Perubahan Kondisi, yaitu garis vertical yang menunjukkan adanya

perubahan dari kondisi lainnya, biasanya dalam bentuk garis putus-putus.

7. Judul Grafik adalah judul yang mengarahkan perhatian pembaca agar segera

diketahui hubungan antara variabel bebas dan terikat.

Langkah-langkah yang dapat diambil dalam pengolahan data sebagai berikut:

1. Menskor hasil pengukuran pada fase baseline -1 dari setiap subjek pada setiap

sesi.

2. Menskor hasil pengukuran pada fase intervensi dari setiap subjek pada setiap

sesi.

3. Menskor hasil pengukuran pada fase baseline -2 dari setiap subjek pada setiap

sesi.

4. Membuat tabel perhitungan skor-skor pada fase baseline -1, fase intervensi ,

dan fase baseline -2 dari setiap subjek pada setiap sesi.

5. Menjumlah semua skor yang pada fase baseline -1, fase intervensi , dan fase

baseline -2 dari setiap subjek pada setiap sesi.

6. Membandingkan hasil skor-skor pada fase baseline -1, fase intervensi, dan fase

baseline -2 dari setiap subjek pada setiap sesi.

7. Membuat analisis dalam bentuk grafik sehingga dapat terlihat secara langsung

(19)

39 Aeni Nurjanaha, 2014

Pengaruh tari kreatif terhadap peningkatan lpkomotor anak tunagrahita sedang usia dini di Al Hadi Learning Center

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa penggunaan tari

kreatif dapat meningkatkan kemampuan lokomotor anak tunagrahita sedang usia dini.

Hal ini dapat dilihat pada data hasil penelitian yang telah dilakukan.

Hasil yang diperoleh subjek setelah dilakukan penelitian menunjukkan pada

baseline (A-1) subjek RK memperoleh mean 22 dan. Pada fase intervensi subjek

mengalami peningkatan, data mean yang diperoleh subjek sebesar 73,225 dan tahap

berikutnya yaitu fase baseline (A-2), fase ini berfungsi untuk melihat hasil

kemampuan akhir subjek setelah diberikan intervensi. Data yang diperoleh dari fase

baseline (A-2) subjek adalah 72,625 yaitu adanya peningkatan kemampuan subjek

penelitian dalam berjalan, berlari, dan melompat.

Dengan demikian target behavior dalam penelitian ini sudah terjawab yaitu

pengaruh tari kreatif dapat meningkatkan lokomotor anak tunagrahita sedang usia

dini.

B. Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan diatas, maka saran yang muncul adalah sebagai

berikut :

1. Bagi guru

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan salah satu metode pembelajaran

yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran aspek motorik oleh guru. Guru

(20)

40

anak. Dalam memberikan pembelajaran motorik kasar terutama lokomotor,

pertama-tama guru membuat gerakan-gerakan motorik yang bisa mencakup kebutuhan anak

dan mencari lagu yang sesuai dengan masa perkembangan anak, selanjutnya pastikan

anak dalam kondisi yang siap belajar, kemudian lakukan tahap pengenalan lagu

dimana anak merasa senang dengan lagu tersebut. Selanjutnya perkenalkan

gerakan-gerakan tari ini dengan terus-menerus.

2. Bagi peneliti selanjutnya

Peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian kepada subjek yang lain

dengan karakteristik yang berbeda dan jumlah yang lebih banyak dan target behavior

nya tidak hanya mengembangkan aspek lokomotor berjalan, berlari, dan melompat

(21)

41

Aeni Nurjanaha, 2014

Pengaruh tari kreatif terhadap peningkatan lpkomotor anak tunagrahita sedang usia dini di Al Hadi Learning Center

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Abdurahman. Rusliana. (1979). Seni Tari. Jakarta : PT. Rais Utama

Atom. (2009). Pengertian-tari-seni-tari.[Online]. Tersedia : http://mengerjakantugas.blogspot.com/2009/08/pengertian-tari-seni-tari.html?m=1. ( 4 Maret 2014)

Atom. (2011). Pendidikan-seni-tari-unsur-unsur-seni.[Online]. Tersedia : http://st-kembangsore.blogspot.com/2011/12/pendidikan-seni-tari-unsur-unsur-seni.html?m=1. (4 Maret 2014)

Atom. (2012). Anak-Berkebutuhan-Khusus. [Online]. Tersedia :

happywithtepe.blogspot.com/2012/10/anak-berkebutuhan-khusus-html?m=. (1 Maret)

Alimin, Zaenal (2006). Hambatan Belajar dan Perkembangan Anak dengan Gangguan Kognitif/ Kecerdasan. Prodi Pendidikan Khusus.

Delphie, Bandi. (2012). Pembelajaran Anak Tunagrahita. Bandung : PT Refika Aditama.

Hidajat, R. (2006). SENI TARI Pengetahuan Teori dan Praktek Seni Tari Bagi Guru. Malang : Jurusan Seni dan Desain Fakultas Negeri Malang.

Nurhidayati, L. (2012). PENERAPAN GERAK LOKOMOTOR DAN NON LOKOMOTOR UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA PADA PEMBELAJARAN SENI TARI DI SMP NEGRI 1 PABEDILAN

(22)

42

Aeni Nurjanaha, 2014

Pengaruh tari kreatif terhadap peningkatan lpkomotor anak tunagrahita sedang usia dini di Al Hadi Learning Center

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rahmawati, R. (2007). PENGARUH TARI KREATIF TERHADAP KECERDASAN EMOSI SISWA TUNAGRAHITA RINGAN PADA PEMBELAJARAN SENI TARI DI SLB C YPM KADUNGORA GARUT. Skripsi. Program Studi Pendidikan Seni Tari FPBS UPI Bandung. Tidak diterbitkan.

Saputra,Y. Badruzaman. (2009). Perkembangan Pembelajaran Motorik. Bandung :Depdiknas Universitas Pendidikan Indonesia.

Somantri, TS. (2007). Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung : PT Refika Aditama.

Soedarsono, (1978). Pengantar Pengetahuan dan Komposisi Tari. Yogyakarta : UPT. Perpustakaan Tahun Anggaran 2013

Sunanto, J., et al. (2006). Penelitian dengan Subjek Tunggal. Bandung: UPI Press.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dalam penelitian ini yaitu: (1) Menguji kontribusi sikap disiplin, fasilitas belajar, dan lingkungan belajar terhadap hasil belajar matematika secara tidak langsung

Tindakan dan sikap mereka dijadikan referensi oleh masyarakat dalam mengubah perilaku terkait dengan menurunkan stigma terhadap LGBT dengan memperbaiki

Berdasarkan partisipasi siswa terhadap pembelajaran guru di kelas baik kelas IPA maupun kelas IPS umumnya siswa merespon secara positif terhadap penerapan: (1)

Remote control berkomunikasi dengan TV melalui radiasi sinar inframerah yang dihasilkan oleh LED (Light Emiting Diode) yang terdapat dalam unit, sehingga kita

merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran yang diukur dengan alat ukur yang digunakan sebagai satuan..

Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen, metode pengambilan data yang digunakan metode observasi terhadap hasil jadi kerah besty , terdapat 3 variabel,

Pembuatan Website ini menggunakan program aplikasi PHP dan MySQL serta program pendukung lainnya seperti Adobe Photoshop dan Internet Explorer 6.0 sebagai browser serta MySQL

berhubungan dengan pola asuh orang tua dan karakter anak usia dini. Dokumen tersebut dapat diperoleh dari Kepala Sekolah, Guru serta. orangtua murid kelas B PAUD Nurul Qur’ani