PENGARUH TARI KREATIF TERHADAP PENINGKATAN
LOKOMOTOR ANAK TUNAGRAHITA SEDANG USIA DINI DI
AL-HADI LEARNING CENTER
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Departemen Pendidikan Khusus
Oleh
AENI NURJANAH
NIM. 1000397
DEPARTEMEN PENDIDIKAN KHUSUS
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2014
Pengaruh Tari Kreatif terhadap Peningkatan Lokomotor Anak
Tunagrahita Sedang Usia Dini di Al-Hadi Learning Center
Oleh
Aeni Nurjanah
Sebuah skripsi diajukan guna memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pada Jurusan Pendidikan Khusus
© Aeni Nurjanah
Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
AENI NURJANAH
1000397
PENGARUH TARI KREATIF TERHADAP PENINGKATAN LOKOMOTOR
ANAK TUNAGRAHITA SEDANG USIA DINI DI AL-HADI LEARNING
CENTER
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH
PEMBIMBING :
Pembimbing I
Drs. Maman Abdurachman.SR, M.Pd
NIP. 195706131985031001
Pembimbing II
Dr. Iding Tarsidi, M.Pd
NIP. 196601041993011001
Mengetahui,
Ketua Jurusan PKh FIP UPI
Drs. Sunaryo, M.Pd
Aeni Nurjanaha, 2014
Pengaruh tari kreatif terhadap peningkatan lpkomotor anak tunagrahita sedang usia dini di Al Hadi Learning Center
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GRAFIK ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A.Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 3
C. Batasan Masalah ... 4
D. Rumusan Masalah ... 4
E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ... 4
BAB II TARI KREATIF DALAM PENINGKATAN GERAK LOKOMOTOR ... 6
A. Konsep Dasar Anak dengan Gangguan Perkembangan Kecerdasan (Tunagrahita) ... 6
B. Lokomotor Tunagrahita Sedang ... 8
C. Tari Kreatif dalam Meningkatkan Lokomotor Anak Tunagrahita Sedang ... 13
D. Penelitian terdahulu yang Relevan ... 22
E. Kerangka Berfikir ... 23
BAB III METODE PENELITIAN ... 25
A. Metode Penelitian ... 25
Aeni Nurjanaha, 2014
Pengaruh tari kreatif terhadap peningkatan lpkomotor anak tunagrahita sedang usia dini di Al Hadi Learning Center
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C. Subjek dan Lokasi Penelitian ... 26
D. Target Behavior ... 27
E. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data ... 27
F. Teknik Pengolahan Data ... 29
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 31
A. Hasil Penelitian ... 31
B. Pembahasan ... 36
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 39
A. Simpulan ... 39
B. Saran ... 39
DAFTAR PUSTAKA ... 41
LAMPIRAN
Aeni Nurjanaha, 2014
Pengaruh tari kreatif terhadap peningkatan lpkomotor anak tunagrahita sedang usia dini di Al Hadi Learning Center
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGARUH TARI KREATIF TERHADAP PENINGKATAN
LOKOMOTOR ANAK TUNAGRAHITA USIA DINI DI AL-HADI
LEARNING CENTER
Nurjanah, Aeni
Jurusan Pendidikan Khusus, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas
Pendidikan Indonesia
Abstract :Feeleminded childern experience nuisance in their aptness and that delays their
motor ability development. In early imbecile feebleminded child named RK, his difficulties in the motor ability particulary in locomotor skill such as walking, running, and jumping makes him dragging his feet when he walks and runs. Due to that condition, it is needed a special learning strategy to diminish the difficulties. Creative dance is one of the special learning strategies that can be used for early childern when learning motor ability in a joyful way, that because it has music and song elements. In early childern development, they like something who has art, music, and song on it. The purpose on this reseach is to investigate the effect of creative dance toward locomotor enhancement on early imbecile feebleminded with RK as a respondent. This research shows that creative dance has significant effect towards locomotor enhancement of early imbecile feebleminded (RK). This can be proven through enhancement in each fase from fase one which is baseline-1 and intervention and baseline-2 which is an enhancement in respondent skill such as walking, running, and jumping.
Abstrak : Anak tunagrahita mengalami gangguan dalam kecerdasan sehingga akibat dari kecerdasannya perkembangan motoriknya mengalami keterlambatan. Pada anak tunagrahita sedang usia dini yang bernama RK, dimana motorik kasarnya yaitu lokomotor mengalami hambatan dalam berjalan, berlari, dan melompat, di mana cara berjalan dan berlari anak digeser. Karena itu dibutuhkan metode pembelajaran khusus supaya hambatan tersebut bisa dikurangi. Tari kreatif adalah salah satu cara di mana pembelajaran khusus motorik anak usia dini akan terasa lebih menyenangkan, karena didalamnya memiliki unsur-unsur musik dan lagu. Di mana pada masa perkembangan anak usia dini, anak sangat menyukai hal yang berunsur seni, musik, dan lagu. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh tari kreatif dapat meningkatkan lokomotor anak tunagrahita sedang yaitu RK dengan menggunakan metode penelitian eksperimen yaitu single subject research dengan menggunakan desain A-B-A. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan tari kreatif memberikan pengaruh terhadap peningkatan kemampuan lokomotor anak tunagrahita sedang (RK). Hal ini dibuktikan dengan peningkatan pada setiap fase dari fase pertama baseline-1 kemudian intervensi dan baseline-2 yaitu adanya peningkat kemampuan subjek penelitian dalam berjalan, berlari, dan melompat.
Aeni Nurjanaha, 2014
Pengaruh tari kreatif terhadap peningkatan lpkomotor anak tunagrahita sedang usia dini di Al Hadi Learning Center
1 Aeni Nurjanaha, 2014
Pengaruh tari kreatif terhadap peningkatan lpkomotor anak tunagrahita sedang usia dini di Al Hadi Learning Center
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Anak berkebutuhan khusus menurut Mangunsong (2009) dalam: pengertian
anak berkebutuhan khusus. [Online]. Tersedia :
happywithtepe.blogspot.com/2012/10/anak-berkebutuhan-khusus-html?m=a dalah
anak yang membutuhkan pendidikan dan layanan khusus untuk mengoptimalkan
potensi kemanusiaanya secara utuh.
Anak tunagrahita dapat diklasifikasin menjadi tiga yaitu tunagrahita ringan,
tunagrahita sedang, dan tunagrahita berat. Anak tunagrahita sedang memiliki IQ
51-36 pada Skala Binet dan Skala Weschler (WISC). Anak tunagrahita sedang dalam
perkembangan kesegaran jasmani dan motorik anak tunagrahita tidak secepat
perkembangan anak normal. Sebagaimana dikemukakan olehMartasuta,U (Somantri,
TS 2007:109) bahwa “ tingkat kesegaran jasmani anak terbelakang mental atau
tunagrahita yang memiliki MA 2 tahun sampai dengan 12 tahun ada dalam kategori
kurang sekali. Sedangkan anak normal pada umur yang sama ada dalam kategori kurang”.
Berdasarkan uraian yang telah diungkapkan di atas diketahui bahwa tingkat
kesegaran jasmani dan motorik anak tunagrahita setingkat lebih rendah dibandingkan
anak normal pada umur yang sama.
Gerakan Motorik adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan
perilaku gerakan yang dilakukan oleh manusia. Aktivitas motorik pengendalian
gerakan tubuh terbagi menjadi dua yaitu motorik kasar dan motorik halus yang
2
keseimbangan. Motorik kasar ini meliputi tiga kelompok gerakan yaitu lokomotor,
non lokomotor dan manipulatif. Lokomotor merupakan salah satu domain dari gerak
dasar fundamental, disamping gerak dasar non lokomotor dan gerak dasar
manipulatif. Lokomotor merupakan gerakan-gerakan yang menyebabkan tubuh
berpindah tempat atau mengembara dalam berbagai ruang.
Pada tahap pra operasional, perkembangan motorik anak pada umumnya
dimulai dengan melakukan berbagai bentuk gerak dasar yang dibutuhkan seperti
berjalan, berlari, melempar, menendang, dan lainnya. Namun sebagian anak
tunagrahita sedang mengalami keterlambatan dalam perkembangan sehingga
mengakibatkan kekakuan pada motoriknya.
Anak tunagrahita yang mengalami hambatan lokomotor di Al-Hadi Learning
Center adas atu orang, yaitu RA. Pada kasus RA, kemampuan lokomotor anak sangat
kurang. Ketika anak disuruh berjalan, anak berjalan dengan posisi kaki yang diseret
dan masih kurang keseimbangannya, pada kedua posisi kaki tertumpu dibawah
sehingga tidak mempunyai kekuatan untuk mengangkat, sehingga ketika berjalan
kaki digeser. Pada aspek berlari, anak berlari sempoyongan antara kaki sebelah kanan
dan sebelah kiri terlihat singkron dan tidakberaturan, sehingga ketika anak berjalan
dititian, anak masih memerlukan bantuan guru, karena berjalan di titian memerlukan
keseimbangan yang baik dan anak belum seimbang hal ini dikarenakan ada gangguan
di otak .Pada aspek melompat anak hanya bisa mengangkat antara pinggul ke badan
atas, namun posisi kaki tetap di tempat, sehingga anak masih membutuhkan bantuan
guru.
Kemampuan dasar anak dalam lokomotor yang sangat terbatas mengakibatkan
anak membutuhkan bantuan orang lain dalam berjalan karena kurangnya
keseimbangan dan otot-otot besar yang lemah sehingga aktifitas gerak anak
terganggu. Untuk meningkatkan keterampilan lokomotor tersebut maka dibutuhkan
pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan .
Pada pembelajaran sebelumnya, media yang digunakan oleh guru hanya sebatas
3
prasarana yang ada di sekolah kurang memadai sehingga kebutuhan anak tidak
terpenuhi.
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan, peneliti ingin meneliti tentang
kemampuan lokomotor dengan menggunakan tari kreatif, dimana latihan-latihan
gerak ini sangat dibutuhkan oleh anak. Tari kreatif ini berfungsi sebagai latihan untuk
melatih otot-otot pada lokomotor anak dan diharapkan anak mampu berjalan, berlari,
dan melompat dengan baik, aspek tersebut merupakan bagian dari lokomotor.
Tari kreatif dalam hal ini adalah sebagai kegiatan yang bertujuan untuk
membantu anak agar dapat berjalan, berlari, dan melompat. Tari adalah ekspresi jiwa
manusia melalui gerakan-gerakan ritmis yang indah (Soedarsono:2012). Menurut
jenisnya tari digolongkan menjadi tiga. Salah satunya adalah Tari Kreatif yaitu tarian
yang terlepas dari standa rtari yang baku, dirancang menurut kreatif penata tari sesuai
dengan situasi kondisi dengan tetap memelihara artistiknya.
Tari kreatif bisa menjadi solusi dalam peningkatkan lokomotor anak tunagrahita
sedang karena di dalam kegiatan tari kreati fini, anak dirangsang dengan
gerakan-gerakan lokomotor seperti berjalan, berlari, dan melompat yang dapat melenturkan
otot-otot kasar pada anak. Tari kreatif memiliki unsure seni yaitu ritme dan musik
sehingga dapat menarik minat anak dalam pembelajarannya, lagu yang digunakan
merupakan lagu anak-anak yang sesuai dengan masa perkembangan anak usiadini.
Berdasarkan pemaparan diatas, peneliti mencoba mengadakan penelitian
berkenaan dengan “Pengaruh Tari Kreatif terhadap Peningkatan Lokomotor Anak
Tunagrahita Sedang Usia Dini”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka penulis
mengidentifikasi faktor-faktor yang terkait dengan penelitian lokomotor adalah
4
1. Anak tunagrahita sedang mengalami hambatan dalam kecerdasannya sehingga
mempengaruhi dalamlokomotor, terkait dengan berjalan, berlari, dan melompat.
2. Kurangnya latihan khusus motorik kasar yaitu lokomotor sebagai penunjang
dalam kehidupan sehari-harinya yang dilakukan oleh sekolah.
3. Pembelajaran lebih pada kegiatan olahraga yang dilakukan seminggu sekali dan
lebih banyak kegiatan di dalam kelas, sehingga anak tidak terlatih
lokomotornya.
4. Pemberian pola-pola gerak yang menarik minat anak.
5. Kegiatan pembelajaran tari kreatif yang diharapkan dapat meningkatkan
kemampuan lokomotor anak dan dapat menjadi daya tarik dalam melatih
lokomotor anak.
C. BatasanMasalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukan di atas, peneliti membatasi
masalah penelitian pada lokomotor yaitu berjalan, berlari, dan melompat.
D. RumusanMasalah
Berdasarkan batasan masalah tersebut, maka permasalahan yang akan dikaji
dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: “Adakah pengaruh tari kreatif
terhadap peningkatan lokomotor anak tunagrahita sedang usia dini?”
E. Tujuan dan KegunaanPenelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang
pengaruh tari kreatif terhadap peningkatan lokomotor pada anak tunagrahita
sedang usiadini di Al Hadi Learning Center.
2. Kegunaan Penelitian
5
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan terutama dalam
peningkatan lokomotor anak tunagrahita.
b. Kegunaan Praktis
Secara praktis penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan bagi
sekolah terutama bagi guru dalam meningkatkan lokomotor anak
tunagrahita sehingga diharapkan anak-anak ini memiliki kebebasan dalam
25 Aeni Nurjanaha, 2014
Pengaruh tari kreatif terhadap peningkatan lpkomotor anak tunagrahita sedang usia dini di Al Hadi Learning Center
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Melakukan penelitian dibutuhkan suatu metode yang akan digunakan untuk
memperoleh pemecahan masalah dari suatu fokus yang sedang diteliti agar mencapai
target yang diharapkan. Pemilihan metode didasarkan pada rumusan masalah yang
jawabannya akan dicari dan dibuktikan dengan penelitian.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
eksperimen dengan pendekatansingle subject research.Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui ada tidaknya akibat dari suatu perlakuan (treatment) yang diberikan.
Penelitian ini menggunakan desain A-B-A.desain A-B-A memiliki tiga fase
pengukuran yaitu kondisi Baseline (A1) untuk mengetahui kemampuan awal anak
sebelum diberikan perlakukan, kondisi intervensi (B) dan kondisi Baseline (A2)
untuk mengetahui pengaruh perlakuan yang diberikan.Desain A-B-A merupakan
pengembangan dari desain dasar A-B dengan pengukuran kondisi baseline diulang
dua kali. (Sunanto, J. Takeuchi, K. Nakata, H. 2006:49)
B. Variabel Penelitian
1. Definisi Konsep Variabel
a. Lokomotor
Menurut Rusli (Saputra dan Badruzaman, 2009:229) Lokomotor diartikan
sebagai gerakan atau keterampilan yang menyebabkan tubuh berpindah tempat,
sehingga dibuktikan dengan adanya perpindahan tubuh (traveling) dari satu titik ke
26
(horizontal), atau ke arah tegak ke atas (vertical) dari satu titik ke titik lainnya dalam
sebuah ruang.
b. Tari Kreatif
Tari kreatif atau tari kreasi adalah suatu tari yang tidak terpaku dengan
pola-pola yang sudah ada dan tari kreatif lahir karena adanya kejenuhan pada masyarakat
akan tari. Menurut (Soedarsono, 1978:25) Tari kreasi merupakan ungkapan seni yang
tidak berpolakan tradisi tetapi lebih merupakan garapan baru yang tidak berpijak
pada standar yang telah ada.
2. Definisi Operasional Variabel
a. Variabel Bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah tari kreatif.Tari kreatif merupakan
tari yang tidak terpaku dengan pola yang sudah ada.Dalam tari ini juga tidak terlepas
dari lagu, dan lagu yang digunakan adalah dua lagu anak-anak yaitu lagu tamasya dan
lagu menanam jagung. Ada tiga tahapan dalam mengenalkan gerakan tari ini yaitu
tahap pertama adalah mendengarkan lagu anak-anak., tahap kedua memperkenalkan
gerakan tari namun lagu tidak dihilangkan, dan tahap ketiga penggabungan antara
gerakan dan lagu.
b. Variabel terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah lokomotor.Lokomotor atau
keterampilan lokomotor merupakan gerak dasar dimana gerakan ini dapat menunjang
untuk gerakan yang lebih kompleks. Gerakan lokomotor yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah gerakan berjalan, gerakanberlari, dan gerakan melompat.
C. Subjek dan Lokasi Penelitian
27
Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah anak usia dini di Al- Hadi
Learning Center Cijerah sebanyak 1 orang siswa yaitu :
Nama : RA
Usia : 5 tahun
Kelas : TKLB-C
Karakteristik : Pada kasus RA, kemapuan lokomotor anak sangat kurang. Ketika
anak di suruh berjalan, anak berjalan dengan posisi kaki yang diseret dan masih
kurang keseimbangannya, pada kedua posisi kaki tertumpu dibawah sehingga tidak
mempunyai kekuatan untuk mengangkat, sehingga ketika berjalan kaki digeser. Pada
aspek berlari, anak berlari sempoyongan antara kaki sebelah kanan dan sebelah kiri
terlihat singkron dan tidak beraturan, sehingga ketika anak berjalan dititian, anak
masih memerlukan bantuan guru, karena berjalan di titian memerlukan keseimbangan
yang baik dan anak belum seimbang hal ini dikarenakan ada gangguan di otak. Dan
pada aspek melompat anak hanya bisa mengangkat antara pinggul ke badan atas,
namun posisi kaki tetap di tempat, sehingga anak masih membutuhkan bantuan guru.
2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Al-Hadi Learning Center Cijerah
Bandung.
D. Target Behavior
Perilaku sasaran atau target behavior dalam penelitian ini adalah peningkatan
dalam lokomotor.
E. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data
1. Instrumen
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini berupa rencana pelaksanaan
28
mengetahui kemampuan lokomotor subjek.Berikut ini adalah langkah-langkah yang
dilakukan selama menyusun instrumen penelitian.
a. Membuat Kisi-Kisi
Kisi-kisi disesuaikan dengan kemampuan awal subjek penelitian dalam
lokomotor dan disesuaikan dengan target behavior yang ingin dicapai pada subjek.
Kisi-kisi terlampir.
b. Penyusunan Rencana Program Pembelajaran
Penyusunan RPP disesuaikan dengan SKKD anak usia dini aspek motorik
TKLB C(Tunagrahita Sedang)Penyusunan Rencana Program Pembelajaran.
c. Uji Validitas Instrumen
Menurut Sugiyono (2011: 173) bahwa “ valid berarti instrumen tersebut dapat
digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur”, karena instrumen yang baik adalah instrumen yang valid. Validitas tes yang digunakan dalam penelitian ini
adalah validitas isi berupa expert-judgment.Uji validitas dilakukan dengan cara
menyusun soal-soal essay yang bersumber dari SKKD Paud dan sesuai kemampuan
awal subjek. Kemudian diminta penilaian kepada para pakar dan guru, penilaian
dilakukan oleh tiga orang yang terdiri dari dua orang dosen sebagai pakar, dan satu
orang guru Al-Hadi Learning Center Cijerah Bandung.Kemudian data yang sudah
diperoleh dinilai validitasnya dengan menggunakan rumus :
Persentase = jumlah yang cocok
jumlah penilai × 100%
.
2. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Pemberian tes yang diberikan kepada subjek untuk mengetahui sejauh mana subjek
29
penelitian dapat dengan memberikan beberapa instrumen pada subjek.Pembuatan
instrumen dalam penelitian ini didasarkan pada SKKD Paud untuk TKLB.Tes yang
digunakan dalam penelitian ini adalah berupa tes perbuatan dengan jumlah soal
sebanyak 14 butir soal.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan saat pemberian tes :
1) Melakukan pengumpulan data pada Baseline-1. Data yang diperoleh dari hasil
tes mengenai kemampuan lokomotor subjek. Pada tahapini dilakukan sebanyak
empat kali sesi.
2) Pada tahap ini peneliti melakukan intervensi. Pada tahap intervensi subjek
diberi perlakuan menggunakan gerakan tari. Intervensi diberikan sebanyak
delapan kali dengan satu lagu. Karena menggunakan dua lagu maka intervensi
diberikan sebanyak 16 kali hingga terjadi peningkatan lokomotor subjek.
3) Baseline-2 dilakukan setelah fase intervensi. Tahap ini dilakukan agar dapat
mengetahuiapakah intervensi yang telah diberikan memberikan peningkatan
terhadap lokomotor pada subjekpenelitian . Fase baseline-2 dilakukan selama
empat sesi dan setiap sesi dilakukan selama30 menit.
F. Teknik Pengolahan Data
Setelah semua data terkumpul melalui format pencatatan, kemudian data diolah
dan dianalisis ke dalam statistik deskriptif dengan tujuan memperoleh gambaran
secara jelas tentang hasil intervensi dalam jangka waktu tertentu dengan
menggunakan grafik.Bentuk grafik yang digunakan adalah grafik garis.Pengolahan
data dengan grafik ini diharapkan dapat lebih memperjelas gambaran dari
pelaksanaan penelitian.
Komponen-komponen penting dalam grafik menurut Sunanto, J ( 2006:30)
atara lain :
1. Absis adalah sumbu X yang merupakan sumbu mendatar yang menunjukkan
30
2. Ordinat adalah sumbu Y merupakan sumbu vertical yang menunjukkan satuan
untuk variabel terikat atau perilaku sasaran ( misalnya, skor )
3. Titik Awal merupakan pertemuan antara sumbu X dengan sumbu Y sebagai
titik awal skala.
4. Skala adalah garis-garis pendek pada sumbu X dan Y yang menunjukkan
ukuran ( misalnya, 0%, 25%, 50% dan 75% ).
5. Label Kondisi, yaitu keterangan yang menggambarkan kondisi eksperimen,
misalnyabaseline atau intervensi.
6. Garis Perubahan Kondisi, yaitu garis vertical yang menunjukkan adanya
perubahan dari kondisi lainnya, biasanya dalam bentuk garis putus-putus.
7. Judul Grafik adalah judul yang mengarahkan perhatian pembaca agar segera
diketahui hubungan antara variabel bebas dan terikat.
Langkah-langkah yang dapat diambil dalam pengolahan data sebagai berikut:
1. Menskor hasil pengukuran pada fase baseline -1 dari setiap subjek pada setiap
sesi.
2. Menskor hasil pengukuran pada fase intervensi dari setiap subjek pada setiap
sesi.
3. Menskor hasil pengukuran pada fase baseline -2 dari setiap subjek pada setiap
sesi.
4. Membuat tabel perhitungan skor-skor pada fase baseline -1, fase intervensi ,
dan fase baseline -2 dari setiap subjek pada setiap sesi.
5. Menjumlah semua skor yang pada fase baseline -1, fase intervensi , dan fase
baseline -2 dari setiap subjek pada setiap sesi.
6. Membandingkan hasil skor-skor pada fase baseline -1, fase intervensi, dan fase
baseline -2 dari setiap subjek pada setiap sesi.
7. Membuat analisis dalam bentuk grafik sehingga dapat terlihat secara langsung
39 Aeni Nurjanaha, 2014
Pengaruh tari kreatif terhadap peningkatan lpkomotor anak tunagrahita sedang usia dini di Al Hadi Learning Center
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa penggunaan tari
kreatif dapat meningkatkan kemampuan lokomotor anak tunagrahita sedang usia dini.
Hal ini dapat dilihat pada data hasil penelitian yang telah dilakukan.
Hasil yang diperoleh subjek setelah dilakukan penelitian menunjukkan pada
baseline (A-1) subjek RK memperoleh mean 22 dan. Pada fase intervensi subjek
mengalami peningkatan, data mean yang diperoleh subjek sebesar 73,225 dan tahap
berikutnya yaitu fase baseline (A-2), fase ini berfungsi untuk melihat hasil
kemampuan akhir subjek setelah diberikan intervensi. Data yang diperoleh dari fase
baseline (A-2) subjek adalah 72,625 yaitu adanya peningkatan kemampuan subjek
penelitian dalam berjalan, berlari, dan melompat.
Dengan demikian target behavior dalam penelitian ini sudah terjawab yaitu
pengaruh tari kreatif dapat meningkatkan lokomotor anak tunagrahita sedang usia
dini.
B. Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan diatas, maka saran yang muncul adalah sebagai
berikut :
1. Bagi guru
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan salah satu metode pembelajaran
yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran aspek motorik oleh guru. Guru
40
anak. Dalam memberikan pembelajaran motorik kasar terutama lokomotor,
pertama-tama guru membuat gerakan-gerakan motorik yang bisa mencakup kebutuhan anak
dan mencari lagu yang sesuai dengan masa perkembangan anak, selanjutnya pastikan
anak dalam kondisi yang siap belajar, kemudian lakukan tahap pengenalan lagu
dimana anak merasa senang dengan lagu tersebut. Selanjutnya perkenalkan
gerakan-gerakan tari ini dengan terus-menerus.
2. Bagi peneliti selanjutnya
Peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian kepada subjek yang lain
dengan karakteristik yang berbeda dan jumlah yang lebih banyak dan target behavior
nya tidak hanya mengembangkan aspek lokomotor berjalan, berlari, dan melompat
41
Aeni Nurjanaha, 2014
Pengaruh tari kreatif terhadap peningkatan lpkomotor anak tunagrahita sedang usia dini di Al Hadi Learning Center
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Abdurahman. Rusliana. (1979). Seni Tari. Jakarta : PT. Rais Utama
Atom. (2009). Pengertian-tari-seni-tari.[Online]. Tersedia : http://mengerjakantugas.blogspot.com/2009/08/pengertian-tari-seni-tari.html?m=1. ( 4 Maret 2014)
Atom. (2011). Pendidikan-seni-tari-unsur-unsur-seni.[Online]. Tersedia : http://st-kembangsore.blogspot.com/2011/12/pendidikan-seni-tari-unsur-unsur-seni.html?m=1. (4 Maret 2014)
Atom. (2012). Anak-Berkebutuhan-Khusus. [Online]. Tersedia :
happywithtepe.blogspot.com/2012/10/anak-berkebutuhan-khusus-html?m=. (1 Maret)
Alimin, Zaenal (2006). Hambatan Belajar dan Perkembangan Anak dengan Gangguan Kognitif/ Kecerdasan. Prodi Pendidikan Khusus.
Delphie, Bandi. (2012). Pembelajaran Anak Tunagrahita. Bandung : PT Refika Aditama.
Hidajat, R. (2006). SENI TARI Pengetahuan Teori dan Praktek Seni Tari Bagi Guru. Malang : Jurusan Seni dan Desain Fakultas Negeri Malang.
Nurhidayati, L. (2012). PENERAPAN GERAK LOKOMOTOR DAN NON LOKOMOTOR UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA PADA PEMBELAJARAN SENI TARI DI SMP NEGRI 1 PABEDILAN
42
Aeni Nurjanaha, 2014
Pengaruh tari kreatif terhadap peningkatan lpkomotor anak tunagrahita sedang usia dini di Al Hadi Learning Center
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Rahmawati, R. (2007). PENGARUH TARI KREATIF TERHADAP KECERDASAN EMOSI SISWA TUNAGRAHITA RINGAN PADA PEMBELAJARAN SENI TARI DI SLB C YPM KADUNGORA GARUT. Skripsi. Program Studi Pendidikan Seni Tari FPBS UPI Bandung. Tidak diterbitkan.
Saputra,Y. Badruzaman. (2009). Perkembangan Pembelajaran Motorik. Bandung :Depdiknas Universitas Pendidikan Indonesia.
Somantri, TS. (2007). Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung : PT Refika Aditama.
Soedarsono, (1978). Pengantar Pengetahuan dan Komposisi Tari. Yogyakarta : UPT. Perpustakaan Tahun Anggaran 2013
Sunanto, J., et al. (2006). Penelitian dengan Subjek Tunggal. Bandung: UPI Press.