Tumbuhan ketepeng
Lampiran 3. Gambar simplisia dan serbuk simplisia daun ketepeng (Senna alata (L.) Roxb.)
Simplisia daun ketepeng
Serbuk simplisia
Dicuci di air mengalir Ditiriskan
Ditimbang berat basahnya Dikeringkan
Ditimbang berat keringnya
Dihaluskan dengan blender Disimpan
Dimase rasidengan etanol 80%
Difraksinasi Daun ketepeng
Simplisia
Karakterisasi Skrining fitokimia Pembuatan ekstrak
•Makroskopik •Mikroskopik •Penetapan kadar air •Penetapan kadar sari
yang larut air
•Penetapan kadar sari yang larut etanol •Penetapan kadar abu
total
•Penetapan kadar abu yang tidak larut asam
• Alkaloid • Glikosida • Antrakinon • Flavonoid • Triterpenoid/ etilasetat Ekstrak
Lampiran 6. Bagan pembuatan ekstrak etanol daun ketepeng
Dimasukkan ke dalam bejana
Dimasukkan etanol 80% sampai simplisia terendam sempurna
Dibiarkan selama 5 hari terlindung dari cahaya, sambil sesekali diaduk
Disaring
Diuapkan dengan penguap rotary evaporator Maserat
Ekstrak kental (72,5 g)
500 g serbuk simplisia
Ampas
Ampas Maserat
ketepeng
Ditambahkan etanol dan akuades Dihomogenkan
Dimasukkan dalam corong pisah Diekstraksi dengan n-heksana sampai tidak memberikan hasil positif dengan pereaksi Liebermann-Burchard
Dikocok dan didiamkan sampai terbentuk dua lapisan dan dipisahkan
Diekstraksi dengan etilasetat Dikumpulkan
Dipekatkan dengan rotary evaporator Dikocok dan didiamkan
sampai terbentuk dua lapisan dan dipisahkan
Dikumpulkan Dikumpulkan
Dipekatkan dengan Dipekatkan dengan
waterbath rotary evaporator
Ekstrak etanol daun ketepeng (30 g)
Fraksi n-heksana Fraksi air
Fraksi n-heksana pekat (3,51 g)
Fraksi etilasetat Fraksi air
Fraksi etilasetat pekat (2,41 g) Fraksi air
Lampiran 8. Perhitungan karakterisasi simplisia daun ketepeng 1. Penetapan kadar air
a. Berat sampel = 5,046 g Volume I = 3,5 ml Volume II = 3,8 ml
Kadar air = 3,8-3,5
5,046 x 100 % = 5,9453% b. Berat sampel = 5,064 g
Volume I = 3,8 ml Volume II = 4,2 ml
Kadar air = 4,2-3,8
5,064 x 100% = 7,9776% c. Berat sampel = 5,045 g
Volume I = 0,7 ml Volume II = 1,0 ml
Kadar air = 1,0-0,7
5,045 x 100% = 5,9464%
Kadar air rata-rata = (5,9453+7,9776+5,9464)%
3
=
6,6231%2. Penetapan kadar sari larut dalam etanol Kadar air
=
volume II-volume Iberat sampel
x 100%
Kadar sari= Berat sari Berat sampel x
100
a. Berat sampel = 5,0336 g
Kadar sari rata-rata = 15,0536+15,0536+15,6271%
3 = 15,4087%
3. Penetapan kadar sari larut dalam air
a. Berat sampel = 5,0026 g Kadar sari= Berat sari
Berat sampel x 100
Lampiran 8. (lanjutan)
c. Berat sampel = 5,0013 g Berat sari = 0,1988 g
Kadar sari
=
0,19885,0013 x 100
20
x 100% = 19,8748%
Kadar sari rata-rata = (20,0995+21,4228+19,8748)%
3 = 20,4657%
4. Penetapan kadar abu total
a. Berat sampel = 2,0160 g Berat abu = 0,0898 g
Kadar abu = 0,0898
2,0160
x 100 % = 4,4543 % b. Berat sampel = 2,0850 g
Berat abu = 0,0786 g
Kadar abu = 0,0786
2,0850 x 100% = 3,7697% c. Berat sampel = 2,0900 g
Berat abu = 0,0880 g
Kadar abu = 0,0880
2,0900 x 100% = 4,2105%
Kadar abu total rata-rata = (4,4543+3,7697+4,2105)%
3 = 4,1448%
Kadar abu total= Berat abu
5. Penetapan kadar abu tidak larut dalam asam
a. Berat sampel = 2,0160 g Berat abu = 0,0060 g
Kadar abu = 0,0060
2,0160 x 100% = 0,2976 % b. Berat sampel = 2,0850 g
Berat abu = 0,0080 g
Kadar abu = 0,0080
2,0850 x 100% = 0,3836% c. Berat sampel = 2,0900 g
Berat abu = 0,0090 g
Kadar abu = 0,0090
2,0900
x 100% = 0,4306 %
Kadar abu yang tidak larut asam rata-rata = 0,2976%+0,3836%+0,4306%
3 = 0,3706%
Kadar abu yang tidak larut dalam asam
=
Berat abuLampiran 9. Kromatogram dan data Rf hasil KLT ekstrak etanol daun ketepeng (EEDK)
Fase gerak n-heksana:etilasetat
(50:50) (60:40) (70:30) (80:20) (90:10)
Gambar hasil kromatogram dengan fase gerak n-heksana:etilasetat Keterangan:
Fase diam = plat silika gel 60 F254, fase gerak = n-heksana : etilasetat, penampak
No. Fase gerak
(n-heksana:etilasetat) Harga Rf
Penampak bercak Liebermann-Burchard merah muda
2. 60:40 0,12 hijau muda
hijau hijau muda
ungu merah muda
kuning merah muda
Lampiran 10. Kromatogram hasil KKt ekstrak etanol daun ketepeng dengan berbagai fase gerak
Fase gerak
Asam asetat 5% HCl 1% BAW (4:1:5)
Keterangan:
Fase diam = kertas saring Whatmann, A = asam asetat 5%, B = HCl 1%, C = BAW (4:1:5) dilihat di bawah sinar UV 366 nm
Penampak bercak
AlCl3 NH3 FeCl3
Keterangan:
Fase diam = kertas saring Whatmann, fase gerak = asam asetat 5%, A = disemprot dengan AlCl3, B = disemprot dengan NH3, C = disemprot dengan FeCl3, b.k= biru
kehitaman, k= kuning, k.m= kuning muda k
k k
k.m k.m
b.k b.k
Lampiran 10. (lanjutan)
Penampak bercak
AlCl3 NH3 FeCl3
Keterangan:
Fase diam = kertas saring Whatmann, fase gerak = HCl 1%, A = disemprot dengan AlCl3, B = disemprot dengan NH3, C = disemprot dengan FeCl3, b.k= biru
kehitaman, k= kuning
k k b.k
Penampak bercak
AlCl3 NH3 FeCl3
Keterangan:
Fase diam = kertas saring Whatmann, fase gerak = BAW (4:1:5), A = disemprot dengan AlCl3, B = disemprot dengan NH3, C = disemprot dengan FeCl3, b.k= biru
kehitaman, k= kuning k
k
k
k
k
b.k b.k
b.k b.k
b.k b.k k
Lampiran 11. Penentuan waktu kerja
1. Hasil penentuan waktu kerja ekstrak etanol daun ketepeng
Menit ke- Absorbansi
40 0.5931
Menit ke- Absorbansi
1 0.7001
Menit ke- Absorbansi
79 0.5823
2. Hasil penentuan waktu kerja fraksi n-heksana daun ketepeng
Menit ke- Absorbansi
40 0.8880
Menit ke- Absorbansi
1 0.8930
Menit ke- Absorbansi
79 0.8737
Lampiran 11. (lanjutan)
3. Hasil penentuan waktu kerja fraksi etilasetat daun ketepeng
Menit ke- Absorbansi
38 0.2509
Menit ke- Absorbansi
1 0.4812
Menit ke- Absorbansi
4. Hasil penentuan waktu reaksi fraksi air daun ketepeng
Menit ke- Absorbansi
40 0.7057
Menit ke- Absorbansi
1 0.8111
Menit ke- Absorbansi
79 0.6456
Lampiran 12. Hasil uji antioksidan 1. Ekstrak etanol daun ketepeng
Data absorbansi menit ke-60 pengukuran pertama
Konsentrasi larutan uji
(µg/ml) Absorbansi % peredaman
0 1,12995 -
40 0,64645 42,79
60 0,51094 54,78
80 0,41066 63,65
100 0,29915 73,52
% peredaman = Akontrol-Asampel
Akontrol × 100% Keterangan:
Akontrol = Absorbansi tidak mengandung sampel Asampel = Absorbansi sampel
Perhitungan % peredaman ekstrak etanol daun ketepeng - Konsentrasi 40 µ g/ml
% peredaman = 1,12995-0,64645
1,12995 × 100% = 42,79%
- Konsentrasi 60 µ g/ml
% peredaman = 1,12995-0,51094
1,12995 × 100% = 54,78%
- Konsentrasi 80 µ g/ml
% peredaman = 1,12995-0,41066
1,12995 × 100% = 63,65%
- Konsentrasi 100 µ g/ml
% peredaman = 1,12995-0,29915
Data absorbansi menit ke-60 pengukuran kedua
Konsentrasi larutan uji
(µg/ml) Absorbansi % peredaman
0 1,12887 -
40 0,64674 42,71
60 0,51088 54,74
80 0,41064 63,64
100 0,29639 73,74
% peredaman = Akontrol-Asampel
Akontrol × 100% Keterangan:
A
kontrol = Absorbansi tidak mengandung sampelA
sampel = Absorbansi sampelPerhitungan % peredaman ekstrak etanol daun ketepeng - Konsentrasi 40 µ g/ml
% peredaman = 1,12887-0,64674
1,12887 × 100% = 42,71%
- Konsentrasi 60 µ g/ml
% peredaman = 1,12887-0,51088
1,12887 × 100% = 54,74%
- Konsentrasi 80 µ g/ml
% peredaman = 1,12887-0,41064
1,12887 × 100% = 63,64%
- Konsentrasi 100 µ g/ml
% peredaman = 1,12887-0,29639
Lampiran 12. (lanjutan)
Data absorbansi menit ke-60 pengukuran ketiga
Konsentrasi larutan uji
(µg/ml) Absorbansi % peredaman
0 1,12907 -
40 0,63835 43,46
60 0,51337 54,53
80 0,40311 64,29
100 0,29706 73,69
% peredaman = Akontrol-Asampel
Akontrol × 100% Keterangan:
Akontrol = Absorbansi tidak mengandung sampel
Asampel = Absorbansi sampel
Perhitungan % peredaman ekstrak etanol daun ketepeng - Konsentrasi 40 µ g/ml
% peredaman = 1,12907-0,63835
1,12907 × 100% = 42,98%
- Konsentrasi 60 µ g/ml
% peredaman = 1,12907-0,51337
1,12907 × 100% = 54,68%
- Konsentrasi 80 µ g/ml
% peredaman = 1,12907-0,40311
1,12907 × 100% = 64,29%
- Konsentrasi 100 µ g/ml
% peredaman = 1,12907-0,29706
Data nilai rata-rata % peredaman ekstrak etanol Konsentrasi
larutan uji (µg/ml)
% peredaman
I II III Rata-rata
2. Fraksi n-heksana daun ketepeng
Data absorbansi menit ke-60 pengukuran pertama
Konsentrasi larutan uji (µg/ml) Absorbansi % peredaman
0 1,13287 -
40 0,92514 18,33
60 0,86003 24,08
80 0,79924 29,45
100 0,67717 40,22
% peredaman = Akontrol-Asampel
Akontrol × 100% Keterangan:
Akontrol = Absorbansi tidak mengandung sampel Asampel = Absorbansi sampel
Perhitungan % peredaman fraksi n-heksana daun ketepeng - Konsentrasi 40 µ g/ml
% peredaman = 1,13287-0,92514
1,13287 × 100% = 18,33%
- Konsentrasi 60 µ g/ml
% peredaman = 1,13287-0,86003
Lampiran 12. (lanjutan) - Konsentrasi 80 µ g/ml
% peredaman = 1,13287-0,79924
1,13287 × 100% = 29,45%
- Konsentrasi 100 µ g/ml
% peredaman = 1,13287-0,67717
1,13287 × 100% = 40,22%
Data absorbansi menit ke-60 pengukuran kedua
Konsentrasi larutan uji (µg/ml) Absorbansi % peredaman
0 1,13487 -
40 0,92406 18,57
60 0,86166 24,07
80 0,79854 29,63
100 0,67680 40,36
% peredaman = Akontrol-Asampel
Akontrol × 100% Keterangan:
Akontrol = Absorbansi tidak mengandung sampel Asampel = Absorbansi sampel
Perhitungan % peredaman fraksi n-heksana daun ketepeng - Konsentrasi 40 µ g/ml
% peredaman = 1,13487-0,92406
1,13487 × 100% = 18,57%
- Konsentrasi 60 µ g/ml
% peredaman = 1,13487-0,86166
1,13487 × 100% = 24,07%
- Konsentrasi 80 µ g/ml
% peredaman = 1,13487-0,79854
- Konsentrasi 100 µ g/ml
% peredaman = 1,13487-0,67680
1,13487 × 100% = 40,36%
Data absorbansi menit ke-60 pengukuran ketiga
Konsentrasi larutan uji (µg/ml) Absorbansi % peredaman
0 1,13669 -
40 0,92526 18,6
60 0,86562 23,84
80 0,79521 30,04
100 0,67790 40,36
% peredaman = Akontrol-Asampel Akontrol
× 100%
Keterangan:
Akontrol = Absorbansi tidak mengandung sampel Asampel = Absorbansi sampel
Perhitungan % peredaman fraksi n-heksana daun ketepeng - Konsentrasi 40 µ g/ml
% peredaman = 1,13669-0,92526
1,13669 × 100% = 18,60%
- Konsentrasi 60 µ g/ml
% peredaman = 1,13669-0,86562
1,13669 × 100% = 23,84%
- Konsentrasi 80 µ g/ml
% peredaman = 1,13669-0,79521
1,13669 × 100% = 30,04%
- Konsentrasi 100 µ g/ml
% peredaman = 1,13669-0,67790
Lampiran 12. (lanjutan)
Data nilai rata-rata % peredaman fraksi n-heksana Konsentrasi
larutan uji (µg/ml)
% peredaman
I II III Rata-rata
3. Fraksi etilasetat daun ketepeng
Data absorbansi menit ke-60 pengukuran pertama
Konsentrasi larutan uji (µg/ml) Absorbansi % peredaman
0 1,13545 -
40 0,25447 77,59
60 0,10541 90,99
80 0,09438 91,68
100 0,07930 93,01
% peredaman = Akontrol-Asampel
Akontrol × 100% Keterangan:
Akontrol = Absorbansi tidak mengandung sampel Asampel = Absorbansi sampel
Perhitungan % peredaman fraksi etilasetat daun ketepeng - Konsentrasi 40 µ g/ml
% peredaman = 1,13545-0,25447
1,13545 × 100% = 77,59%
- Konsentrasi 60 µ g/ml
% peredaman = 1,13545-0,10541
- Konsentrasi 80 µ g/ml
% peredaman = 1,13545-0,09438
1,13545 × 100% = 91,68%
- Konsentrasi 100 µ g/ml
% peredaman = 1,13545-0,07930
1,13545 × 100% = 93,01%
Data absorbansi menit ke-60 pengukuran kedua
Konsentrasi larutan uji (µg/ml) Absorbansi % peredaman
0 1,13203 -
40 0,25627 77,36
60 0,10551 90,68
80 0,09514 91,59
100 0,07974 92,95
% peredaman = Akontrol-Asampel
Akontrol × 100% Keterangan:
Akontrol = Absorbansi tidak mengandung sampel Asampel = Absorbansi sampel
Perhitungan % peredaman fraksi etilasetat daun ketepeng - Konsentrasi 40 µ g/ml
% peredaman = 1,13203-0,25627
1,13203 × 100% = 77,36%
- Konsentrasi 60 µ g/ml
% peredaman = 1,13203-0,10551
1,13203 × 100% = 90,68%
- Konsentrasi 80 µ g/ml
% peredaman = 1,13203-0,09514
Lampiran 12. (lanjutan) - Konsentrasi 100 µ g/ml
% peredaman = 1,13487-0,07974
1,13487 × 100% = 92,95%
Data absorbansi menit ke-60 pengukuran ketiga
Konsentrasi larutan uji
(µg/ml) Absorbansi % peredaman
% peredaman = Akontrol-Asampel Akontrol
× 100%
Keterangan:
Akontrol = Absorbansi tidak mengandung sampel
Asampel = Absorbansi sampel
Perhitungan % peredaman fraksi etilasetat daun ketepeng - Konsentrasi 40 µ g/ml
% peredaman = 1,13792-0,25432
1,13792 × 100% = 77,65%
- Konsentrasi 60 µ g/ml
% peredaman = 1,13792-0,10072
1,13792 × 100% = 91,15%
- Konsentrasi 80 µ g/ml
% peredaman = 1,13792-0,09047
- Konsentrasi 100 µ g/ml
% peredaman = 1,13792-0,08070
1,13792 × 100% = 92,91%
Data nilai rata-rata % peredaman fraksi etilasetat Konsentrasi
larutan uji (µg/ml)
% peredaman
I II III Rata-rata
4. Fraksi air daun ketepeng
Data absorbansi menit ke-60 pengukuran pertama
Konsentrasi larutan uji
(µg/ml) Absorbansi % peredaman
0 1,13939 -
40 0,73331 35,64
60 0,58847 48,35
80 0,44942 60,55
100 0,35907 68,48
% peredaman = Akontrol-Asampel Akontrol
× 100%
Keterangan:
Akontrol = Absorbansi tidak mengandung sampel Asampel = Absorbansi sampel
Perhitungan % peredaman fraksi air daun ketepeng - Konsentrasi 40 µ g/ml
% peredaman = 1,13939-0,73331
Lampiran 12. (lanjutan) - Konsentrasi 60 µ g/ml
% peredaman = 1,13939-0,58847
1,13939 × 100% = 48,35%
- Konsentrasi 80 µ g/ml
% peredaman = 1,13939-0,44942
1,13939 × 100% = 60,55%
- Konsentrasi 100 µ g/ml
% peredaman = 1,13939-0,35907
1,13939 × 100% = 68,48%
Data absorbansi menit ke-60 pengukuran kedua
Konsentrasi larutan uji (µg/ml) Absorbansi % peredaman
0 1,13618 -
40 0,73335 35,44
60 0,58855 48,20
80 0,44981 60,41
100 0,35658 68,61
% peredaman = Akontrol-Asampel Akontrol
× 100%
Keterangan:
Akontrol = Absorbansi tidak mengandung sampel Asampel = Absorbansi sampel
Perhitungan % peredaman fraksi air daun ketepeng - Konsentrasi 40 µ g/ml
% peredaman = 1,13618-0,73335
1,13618 × 100% = 35,44%
- Konsentrasi 60 µ g/ml
% peredaman = 1,13618-0,58855
- Konsentrasi 80 µ g/ml
% peredaman = 1,13618-0,44981
1,13618 × 100% = 60,41%
- Konsentrasi 100 µ g/ml
% peredaman = 1,13487-0,35658
1,13487 × 100% = 68,61%
Data absorbansi menit ke-60 pengukuran ketiga
Konsentrasi larutan uji (µg/ml) Absorbansi % peredaman
0 1,13725 -
40 0,73325 35,52
60 0,58887 48,22
80 0,44276 61,06
100 0,35922 68,41
% peredaman = Akontrol-Asampel
Akontrol × 100% Keterangan:
Akontrol = Absorbansi tidak mengandung sampel Asampel = Absorbansi sampel
Perhitungan % peredaman fraksi air daun ketepeng - Konsentrasi 40 µ g/ml
% peredaman = 1,13725-0,73325
1,13725 × 100% = 35,52%
- Konsentrasi 60 µ g/ml
% peredaman = 1,13725-0,58887
1,13725 × 100% = 48,22%
- Konsentrasi 80 µ g/ml
% peredaman = 1,13725-0,44276
Lampiran 12. (lanjutan) - Konsentrasi 100 µ g/ml
% peredaman = 1,13725-0,35922
1,13725 × 100% = 68,41%
Data nilai rata-rata % peredaman fraksi air Konsentrasi
larutan uji (µg/ml)
% peredaman
I II III Rata-rata
0 - - - -
40 35,64 35,44 35,52 35,53
60 48,35 48,20 48,22 48,25
80 60,55 60,41 61,06 60,67
1. Ekstrak etanol daun ketepeng
X Y XY X2
0 0 0 0
40 42,98 1719,2 1600
60 54,68 3280,8 3600
80 63,86 5108,8 6400
100 73,65 7365 10000
∑x=280 ∑y= 235,17 ∑xy=17473,8 ∑x2==21600
x
�=56 y�=47,034
X = Konsentrasi (µg/ml) Y = % Peredaman
a= (∑xy)-(∑x)(∑y)/n (∑x2)-(∑x)2/n
a= (17473,8)-(280)(73,65)/5 (21600)-(280)2/5
a= 4304,28
5920
a= 0,727 b= y� - ax�
b= 47,034 – (0,727)(56) b= 6,32
Jadi, persamaan garis regresi Y = 0,727X + 6,32 Nilai IC50 : Y = 0,727X + 6,32
Lampiran 13. (lanjutan)
2. Fraksi n-heksana daun ketepeng
X Y XY X2
a= (8587)-(280)(112,51)/5 (21600)-(280)2/5
Jadi, persamaan garis regresi Y = 0,386X + 0,87 Nilai IC50 : Y = 0,386X + 0,87
3. Fraksi etilasetat daun ketepeng
X Y XY X2
0 0 0 0
40 77,53 3101,2 1600
60 90,94 5456,4 3600
80 91,77 7341,6 6400
100 92,96 9296 10000
∑x=280 ∑y=353,2 ∑xy=25195,2 ∑x2==21600
x�=56 y�=70,64
X = Konsentrasi (µg/ml) Y = % Peredaman
a= (∑xy)-(∑x)(∑y)/n (∑x2)-(∑x)2/n
a= (25195,2)-(280)(353,2)/5 (21600)-(280)2/5
a= 5416
5920
a= 0,915 b= y� - ax�
b= 70,64 – (0,915)(56) b= 19,407
Jadi, persamaan garis regresi Y = 0,915X + 19,407 Nilai IC50 : Y = 0,915X + 19,407
Lampiran 13. (lanjutan) 4. Fraksi air daun ketepeng
X Y XY X2
0 0 0 0
40 35,53 1421,2 1600
60 48,25 2895 3600
80 60,67 4853,6 6400
100 68,50 6850 10000
∑x=280 ∑y=212,95 ∑xy=16019,8 ∑x2==21600
x�=56 y�=42,59
X = Konsentrasi (µg/ml) Y = % Peredaman
a= (∑ ��)−(∑ �)(∑ �)/� (∑ �2)−(∑ �)2/�
a= (16019,8)-(280)(212,95)/5 (21600)-(280)2/5
a= 4094,6
5920
a= 0,69 b= y� - ax�
b= 42,59 – (0,69)(56) b= 3,85
Jadi, persamaan garis regresi Y = 0,69X + 3,85 Nilai IC50 : Y = 0,69X + 3,85