• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karakterisasi Simplisia dan Skrining Fitokimia Serta Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Ketepeng (Senna alata (L.) Roxb.) Dengan Metode DPPH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Karakterisasi Simplisia dan Skrining Fitokimia Serta Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Ketepeng (Senna alata (L.) Roxb.) Dengan Metode DPPH"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Tumbuhan ketepeng

(3)

Lampiran 3. Gambar simplisia dan serbuk simplisia daun ketepeng (Senna alata (L.) Roxb.)

Simplisia daun ketepeng

(4)

Serbuk simplisia

Dicuci di air mengalir Ditiriskan

Ditimbang berat basahnya Dikeringkan

Ditimbang berat keringnya

Dihaluskan dengan blender Disimpan

Dimase rasidengan etanol 80%

Difraksinasi Daun ketepeng

Simplisia

Karakterisasi Skrining fitokimia Pembuatan ekstrak

•Makroskopik •Mikroskopik •Penetapan kadar air •Penetapan kadar sari

yang larut air

•Penetapan kadar sari yang larut etanol •Penetapan kadar abu

total

•Penetapan kadar abu yang tidak larut asam

• Alkaloid • Glikosida • Antrakinon • Flavonoid • Triterpenoid/ etilasetat Ekstrak

(5)

Lampiran 6. Bagan pembuatan ekstrak etanol daun ketepeng

Dimasukkan ke dalam bejana

Dimasukkan etanol 80% sampai simplisia terendam sempurna

Dibiarkan selama 5 hari terlindung dari cahaya, sambil sesekali diaduk

Disaring

Diuapkan dengan penguap rotary evaporator Maserat

Ekstrak kental (72,5 g)

500 g serbuk simplisia

Ampas

Ampas Maserat

(6)

ketepeng

Ditambahkan etanol dan akuades Dihomogenkan

Dimasukkan dalam corong pisah Diekstraksi dengan n-heksana sampai tidak memberikan hasil positif dengan pereaksi Liebermann-Burchard

Dikocok dan didiamkan sampai terbentuk dua lapisan dan dipisahkan

Diekstraksi dengan etilasetat Dikumpulkan

Dipekatkan dengan rotary evaporator Dikocok dan didiamkan

sampai terbentuk dua lapisan dan dipisahkan

Dikumpulkan Dikumpulkan

Dipekatkan dengan Dipekatkan dengan

waterbath rotary evaporator

Ekstrak etanol daun ketepeng (30 g)

Fraksi n-heksana Fraksi air

Fraksi n-heksana pekat (3,51 g)

Fraksi etilasetat Fraksi air

Fraksi etilasetat pekat (2,41 g) Fraksi air

(7)

Lampiran 8. Perhitungan karakterisasi simplisia daun ketepeng 1. Penetapan kadar air

a. Berat sampel = 5,046 g Volume I = 3,5 ml Volume II = 3,8 ml

Kadar air = 3,8-3,5

5,046 x 100 % = 5,9453% b. Berat sampel = 5,064 g

Volume I = 3,8 ml Volume II = 4,2 ml

Kadar air = 4,2-3,8

5,064 x 100% = 7,9776% c. Berat sampel = 5,045 g

Volume I = 0,7 ml Volume II = 1,0 ml

Kadar air = 1,0-0,7

5,045 x 100% = 5,9464%

Kadar air rata-rata = (5,9453+7,9776+5,9464)%

3

=

6,6231%

2. Penetapan kadar sari larut dalam etanol Kadar air

=

volume II-volume I

berat sampel

x 100%

Kadar sari= Berat sari Berat sampel x

100

(8)

a. Berat sampel = 5,0336 g

Kadar sari rata-rata = 15,0536+15,0536+15,6271%

3 = 15,4087%

3. Penetapan kadar sari larut dalam air

a. Berat sampel = 5,0026 g Kadar sari= Berat sari

Berat sampel x 100

(9)

Lampiran 8. (lanjutan)

c. Berat sampel = 5,0013 g Berat sari = 0,1988 g

Kadar sari

=

0,1988

5,0013 x 100

20

x 100% = 19,8748%

Kadar sari rata-rata = (20,0995+21,4228+19,8748)%

3 = 20,4657%

4. Penetapan kadar abu total

a. Berat sampel = 2,0160 g Berat abu = 0,0898 g

Kadar abu = 0,0898

2,0160

x 100 % = 4,4543 % b. Berat sampel = 2,0850 g

Berat abu = 0,0786 g

Kadar abu = 0,0786

2,0850 x 100% = 3,7697% c. Berat sampel = 2,0900 g

Berat abu = 0,0880 g

Kadar abu = 0,0880

2,0900 x 100% = 4,2105%

Kadar abu total rata-rata = (4,4543+3,7697+4,2105)%

3 = 4,1448%

Kadar abu total= Berat abu

(10)

5. Penetapan kadar abu tidak larut dalam asam

a. Berat sampel = 2,0160 g Berat abu = 0,0060 g

Kadar abu = 0,0060

2,0160 x 100% = 0,2976 % b. Berat sampel = 2,0850 g

Berat abu = 0,0080 g

Kadar abu = 0,0080

2,0850 x 100% = 0,3836% c. Berat sampel = 2,0900 g

Berat abu = 0,0090 g

Kadar abu = 0,0090

2,0900

x 100% = 0,4306 %

Kadar abu yang tidak larut asam rata-rata = 0,2976%+0,3836%+0,4306%

3 = 0,3706%

Kadar abu yang tidak larut dalam asam

=

Berat abu

(11)

Lampiran 9. Kromatogram dan data Rf hasil KLT ekstrak etanol daun ketepeng (EEDK)

Fase gerak n-heksana:etilasetat

(50:50) (60:40) (70:30) (80:20) (90:10)

Gambar hasil kromatogram dengan fase gerak n-heksana:etilasetat Keterangan:

Fase diam = plat silika gel 60 F254, fase gerak = n-heksana : etilasetat, penampak

(12)

No. Fase gerak

(n-heksana:etilasetat) Harga Rf

Penampak bercak Liebermann-Burchard merah muda

2. 60:40 0,12 hijau muda

hijau hijau muda

ungu merah muda

kuning merah muda

(13)

Lampiran 10. Kromatogram hasil KKt ekstrak etanol daun ketepeng dengan berbagai fase gerak

Fase gerak

Asam asetat 5% HCl 1% BAW (4:1:5)

Keterangan:

Fase diam = kertas saring Whatmann, A = asam asetat 5%, B = HCl 1%, C = BAW (4:1:5) dilihat di bawah sinar UV 366 nm

(14)

Penampak bercak

AlCl3 NH3 FeCl3

Keterangan:

Fase diam = kertas saring Whatmann, fase gerak = asam asetat 5%, A = disemprot dengan AlCl3, B = disemprot dengan NH3, C = disemprot dengan FeCl3, b.k= biru

kehitaman, k= kuning, k.m= kuning muda k

k k

k.m k.m

b.k b.k

(15)

Lampiran 10. (lanjutan)

Penampak bercak

AlCl3 NH3 FeCl3

Keterangan:

Fase diam = kertas saring Whatmann, fase gerak = HCl 1%, A = disemprot dengan AlCl3, B = disemprot dengan NH3, C = disemprot dengan FeCl3, b.k= biru

kehitaman, k= kuning

k k b.k

(16)

Penampak bercak

AlCl3 NH3 FeCl3

Keterangan:

Fase diam = kertas saring Whatmann, fase gerak = BAW (4:1:5), A = disemprot dengan AlCl3, B = disemprot dengan NH3, C = disemprot dengan FeCl3, b.k= biru

kehitaman, k= kuning k

k

k

k

k

b.k b.k

b.k b.k

b.k b.k k

(17)

Lampiran 11. Penentuan waktu kerja

1. Hasil penentuan waktu kerja ekstrak etanol daun ketepeng

Menit ke- Absorbansi

40 0.5931

Menit ke- Absorbansi

1 0.7001

Menit ke- Absorbansi

79 0.5823

(18)

2. Hasil penentuan waktu kerja fraksi n-heksana daun ketepeng

Menit ke- Absorbansi

40 0.8880

Menit ke- Absorbansi

1 0.8930

Menit ke- Absorbansi

79 0.8737

(19)

Lampiran 11. (lanjutan)

3. Hasil penentuan waktu kerja fraksi etilasetat daun ketepeng

Menit ke- Absorbansi

38 0.2509

Menit ke- Absorbansi

1 0.4812

Menit ke- Absorbansi

(20)

4. Hasil penentuan waktu reaksi fraksi air daun ketepeng

Menit ke- Absorbansi

40 0.7057

Menit ke- Absorbansi

1 0.8111

Menit ke- Absorbansi

79 0.6456

(21)

Lampiran 12. Hasil uji antioksidan 1. Ekstrak etanol daun ketepeng

Data absorbansi menit ke-60 pengukuran pertama

Konsentrasi larutan uji

(µg/ml) Absorbansi % peredaman

0 1,12995 -

40 0,64645 42,79

60 0,51094 54,78

80 0,41066 63,65

100 0,29915 73,52

% peredaman = Akontrol-Asampel

Akontrol × 100% Keterangan:

Akontrol = Absorbansi tidak mengandung sampel Asampel = Absorbansi sampel

Perhitungan % peredaman ekstrak etanol daun ketepeng - Konsentrasi 40 µ g/ml

% peredaman = 1,12995-0,64645

1,12995 × 100% = 42,79%

- Konsentrasi 60 µ g/ml

% peredaman = 1,12995-0,51094

1,12995 × 100% = 54,78%

- Konsentrasi 80 µ g/ml

% peredaman = 1,12995-0,41066

1,12995 × 100% = 63,65%

- Konsentrasi 100 µ g/ml

% peredaman = 1,12995-0,29915

(22)

Data absorbansi menit ke-60 pengukuran kedua

Konsentrasi larutan uji

(µg/ml) Absorbansi % peredaman

0 1,12887 -

40 0,64674 42,71

60 0,51088 54,74

80 0,41064 63,64

100 0,29639 73,74

% peredaman = Akontrol-Asampel

Akontrol × 100% Keterangan:

A

kontrol = Absorbansi tidak mengandung sampel

A

sampel = Absorbansi sampel

Perhitungan % peredaman ekstrak etanol daun ketepeng - Konsentrasi 40 µ g/ml

% peredaman = 1,12887-0,64674

1,12887 × 100% = 42,71%

- Konsentrasi 60 µ g/ml

% peredaman = 1,12887-0,51088

1,12887 × 100% = 54,74%

- Konsentrasi 80 µ g/ml

% peredaman = 1,12887-0,41064

1,12887 × 100% = 63,64%

- Konsentrasi 100 µ g/ml

% peredaman = 1,12887-0,29639

(23)

Lampiran 12. (lanjutan)

Data absorbansi menit ke-60 pengukuran ketiga

Konsentrasi larutan uji

(µg/ml) Absorbansi % peredaman

0 1,12907 -

40 0,63835 43,46

60 0,51337 54,53

80 0,40311 64,29

100 0,29706 73,69

% peredaman = Akontrol-Asampel

Akontrol × 100% Keterangan:

Akontrol = Absorbansi tidak mengandung sampel

Asampel = Absorbansi sampel

Perhitungan % peredaman ekstrak etanol daun ketepeng - Konsentrasi 40 µ g/ml

% peredaman = 1,12907-0,63835

1,12907 × 100% = 42,98%

- Konsentrasi 60 µ g/ml

% peredaman = 1,12907-0,51337

1,12907 × 100% = 54,68%

- Konsentrasi 80 µ g/ml

% peredaman = 1,12907-0,40311

1,12907 × 100% = 64,29%

- Konsentrasi 100 µ g/ml

% peredaman = 1,12907-0,29706

(24)

Data nilai rata-rata % peredaman ekstrak etanol Konsentrasi

larutan uji (µg/ml)

% peredaman

I II III Rata-rata

2. Fraksi n-heksana daun ketepeng

Data absorbansi menit ke-60 pengukuran pertama

Konsentrasi larutan uji (µg/ml) Absorbansi % peredaman

0 1,13287 -

40 0,92514 18,33

60 0,86003 24,08

80 0,79924 29,45

100 0,67717 40,22

% peredaman = Akontrol-Asampel

Akontrol × 100% Keterangan:

Akontrol = Absorbansi tidak mengandung sampel Asampel = Absorbansi sampel

Perhitungan % peredaman fraksi n-heksana daun ketepeng - Konsentrasi 40 µ g/ml

% peredaman = 1,13287-0,92514

1,13287 × 100% = 18,33%

- Konsentrasi 60 µ g/ml

% peredaman = 1,13287-0,86003

(25)

Lampiran 12. (lanjutan) - Konsentrasi 80 µ g/ml

% peredaman = 1,13287-0,79924

1,13287 × 100% = 29,45%

- Konsentrasi 100 µ g/ml

% peredaman = 1,13287-0,67717

1,13287 × 100% = 40,22%

Data absorbansi menit ke-60 pengukuran kedua

Konsentrasi larutan uji (µg/ml) Absorbansi % peredaman

0 1,13487 -

40 0,92406 18,57

60 0,86166 24,07

80 0,79854 29,63

100 0,67680 40,36

% peredaman = Akontrol-Asampel

Akontrol × 100% Keterangan:

Akontrol = Absorbansi tidak mengandung sampel Asampel = Absorbansi sampel

Perhitungan % peredaman fraksi n-heksana daun ketepeng - Konsentrasi 40 µ g/ml

% peredaman = 1,13487-0,92406

1,13487 × 100% = 18,57%

- Konsentrasi 60 µ g/ml

% peredaman = 1,13487-0,86166

1,13487 × 100% = 24,07%

- Konsentrasi 80 µ g/ml

% peredaman = 1,13487-0,79854

(26)

- Konsentrasi 100 µ g/ml

% peredaman = 1,13487-0,67680

1,13487 × 100% = 40,36%

Data absorbansi menit ke-60 pengukuran ketiga

Konsentrasi larutan uji (µg/ml) Absorbansi % peredaman

0 1,13669 -

40 0,92526 18,6

60 0,86562 23,84

80 0,79521 30,04

100 0,67790 40,36

% peredaman = Akontrol-Asampel Akontrol

× 100%

Keterangan:

Akontrol = Absorbansi tidak mengandung sampel Asampel = Absorbansi sampel

Perhitungan % peredaman fraksi n-heksana daun ketepeng - Konsentrasi 40 µ g/ml

% peredaman = 1,13669-0,92526

1,13669 × 100% = 18,60%

- Konsentrasi 60 µ g/ml

% peredaman = 1,13669-0,86562

1,13669 × 100% = 23,84%

- Konsentrasi 80 µ g/ml

% peredaman = 1,13669-0,79521

1,13669 × 100% = 30,04%

- Konsentrasi 100 µ g/ml

% peredaman = 1,13669-0,67790

(27)

Lampiran 12. (lanjutan)

Data nilai rata-rata % peredaman fraksi n-heksana Konsentrasi

larutan uji (µg/ml)

% peredaman

I II III Rata-rata

3. Fraksi etilasetat daun ketepeng

Data absorbansi menit ke-60 pengukuran pertama

Konsentrasi larutan uji (µg/ml) Absorbansi % peredaman

0 1,13545 -

40 0,25447 77,59

60 0,10541 90,99

80 0,09438 91,68

100 0,07930 93,01

% peredaman = Akontrol-Asampel

Akontrol × 100% Keterangan:

Akontrol = Absorbansi tidak mengandung sampel Asampel = Absorbansi sampel

Perhitungan % peredaman fraksi etilasetat daun ketepeng - Konsentrasi 40 µ g/ml

% peredaman = 1,13545-0,25447

1,13545 × 100% = 77,59%

- Konsentrasi 60 µ g/ml

% peredaman = 1,13545-0,10541

(28)

- Konsentrasi 80 µ g/ml

% peredaman = 1,13545-0,09438

1,13545 × 100% = 91,68%

- Konsentrasi 100 µ g/ml

% peredaman = 1,13545-0,07930

1,13545 × 100% = 93,01%

Data absorbansi menit ke-60 pengukuran kedua

Konsentrasi larutan uji (µg/ml) Absorbansi % peredaman

0 1,13203 -

40 0,25627 77,36

60 0,10551 90,68

80 0,09514 91,59

100 0,07974 92,95

% peredaman = Akontrol-Asampel

Akontrol × 100% Keterangan:

Akontrol = Absorbansi tidak mengandung sampel Asampel = Absorbansi sampel

Perhitungan % peredaman fraksi etilasetat daun ketepeng - Konsentrasi 40 µ g/ml

% peredaman = 1,13203-0,25627

1,13203 × 100% = 77,36%

- Konsentrasi 60 µ g/ml

% peredaman = 1,13203-0,10551

1,13203 × 100% = 90,68%

- Konsentrasi 80 µ g/ml

% peredaman = 1,13203-0,09514

(29)

Lampiran 12. (lanjutan) - Konsentrasi 100 µ g/ml

% peredaman = 1,13487-0,07974

1,13487 × 100% = 92,95%

Data absorbansi menit ke-60 pengukuran ketiga

Konsentrasi larutan uji

(µg/ml) Absorbansi % peredaman

% peredaman = Akontrol-Asampel Akontrol

× 100%

Keterangan:

Akontrol = Absorbansi tidak mengandung sampel

Asampel = Absorbansi sampel

Perhitungan % peredaman fraksi etilasetat daun ketepeng - Konsentrasi 40 µ g/ml

% peredaman = 1,13792-0,25432

1,13792 × 100% = 77,65%

- Konsentrasi 60 µ g/ml

% peredaman = 1,13792-0,10072

1,13792 × 100% = 91,15%

- Konsentrasi 80 µ g/ml

% peredaman = 1,13792-0,09047

(30)

- Konsentrasi 100 µ g/ml

% peredaman = 1,13792-0,08070

1,13792 × 100% = 92,91%

Data nilai rata-rata % peredaman fraksi etilasetat Konsentrasi

larutan uji (µg/ml)

% peredaman

I II III Rata-rata

4. Fraksi air daun ketepeng

Data absorbansi menit ke-60 pengukuran pertama

Konsentrasi larutan uji

(µg/ml) Absorbansi % peredaman

0 1,13939 -

40 0,73331 35,64

60 0,58847 48,35

80 0,44942 60,55

100 0,35907 68,48

% peredaman = Akontrol-Asampel Akontrol

× 100%

Keterangan:

Akontrol = Absorbansi tidak mengandung sampel Asampel = Absorbansi sampel

Perhitungan % peredaman fraksi air daun ketepeng - Konsentrasi 40 µ g/ml

% peredaman = 1,13939-0,73331

(31)

Lampiran 12. (lanjutan) - Konsentrasi 60 µ g/ml

% peredaman = 1,13939-0,58847

1,13939 × 100% = 48,35%

- Konsentrasi 80 µ g/ml

% peredaman = 1,13939-0,44942

1,13939 × 100% = 60,55%

- Konsentrasi 100 µ g/ml

% peredaman = 1,13939-0,35907

1,13939 × 100% = 68,48%

Data absorbansi menit ke-60 pengukuran kedua

Konsentrasi larutan uji (µg/ml) Absorbansi % peredaman

0 1,13618 -

40 0,73335 35,44

60 0,58855 48,20

80 0,44981 60,41

100 0,35658 68,61

% peredaman = Akontrol-Asampel Akontrol

× 100%

Keterangan:

Akontrol = Absorbansi tidak mengandung sampel Asampel = Absorbansi sampel

Perhitungan % peredaman fraksi air daun ketepeng - Konsentrasi 40 µ g/ml

% peredaman = 1,13618-0,73335

1,13618 × 100% = 35,44%

- Konsentrasi 60 µ g/ml

% peredaman = 1,13618-0,58855

(32)

- Konsentrasi 80 µ g/ml

% peredaman = 1,13618-0,44981

1,13618 × 100% = 60,41%

- Konsentrasi 100 µ g/ml

% peredaman = 1,13487-0,35658

1,13487 × 100% = 68,61%

Data absorbansi menit ke-60 pengukuran ketiga

Konsentrasi larutan uji (µg/ml) Absorbansi % peredaman

0 1,13725 -

40 0,73325 35,52

60 0,58887 48,22

80 0,44276 61,06

100 0,35922 68,41

% peredaman = Akontrol-Asampel

Akontrol × 100% Keterangan:

Akontrol = Absorbansi tidak mengandung sampel Asampel = Absorbansi sampel

Perhitungan % peredaman fraksi air daun ketepeng - Konsentrasi 40 µ g/ml

% peredaman = 1,13725-0,73325

1,13725 × 100% = 35,52%

- Konsentrasi 60 µ g/ml

% peredaman = 1,13725-0,58887

1,13725 × 100% = 48,22%

- Konsentrasi 80 µ g/ml

% peredaman = 1,13725-0,44276

(33)

Lampiran 12. (lanjutan) - Konsentrasi 100 µ g/ml

% peredaman = 1,13725-0,35922

1,13725 × 100% = 68,41%

Data nilai rata-rata % peredaman fraksi air Konsentrasi

larutan uji (µg/ml)

% peredaman

I II III Rata-rata

0 - - - -

40 35,64 35,44 35,52 35,53

60 48,35 48,20 48,22 48,25

80 60,55 60,41 61,06 60,67

(34)

1. Ekstrak etanol daun ketepeng

X Y XY X2

0 0 0 0

40 42,98 1719,2 1600

60 54,68 3280,8 3600

80 63,86 5108,8 6400

100 73,65 7365 10000

∑x=280 ∑y= 235,17 ∑xy=17473,8 ∑x2==21600

x

�=56 y�=47,034

X = Konsentrasi (µg/ml) Y = % Peredaman

a= (∑xy)-(∑x)(∑y)/n (∑x2)-(x)2/n

a= (17473,8)-(280)(73,65)/5 (21600)-(280)2/5

a= 4304,28

5920

a= 0,727 b= y� - ax�

b= 47,034 – (0,727)(56) b= 6,32

Jadi, persamaan garis regresi Y = 0,727X + 6,32 Nilai IC50 : Y = 0,727X + 6,32

(35)

Lampiran 13. (lanjutan)

2. Fraksi n-heksana daun ketepeng

X Y XY X2

a= (8587)-(280)(112,51)/5 (21600)-(280)2/5

Jadi, persamaan garis regresi Y = 0,386X + 0,87 Nilai IC50 : Y = 0,386X + 0,87

(36)

3. Fraksi etilasetat daun ketepeng

X Y XY X2

0 0 0 0

40 77,53 3101,2 1600

60 90,94 5456,4 3600

80 91,77 7341,6 6400

100 92,96 9296 10000

∑x=280 ∑y=353,2 ∑xy=25195,2 ∑x2==21600

x�=56 y�=70,64

X = Konsentrasi (µg/ml) Y = % Peredaman

a= (∑xy)-(∑x)(∑y)/n (∑x2)-(∑x)2/n

a= (25195,2)-(280)(353,2)/5 (21600)-(280)2/5

a= 5416

5920

a= 0,915 b= y� - ax�

b= 70,64 – (0,915)(56) b= 19,407

Jadi, persamaan garis regresi Y = 0,915X + 19,407 Nilai IC50 : Y = 0,915X + 19,407

(37)

Lampiran 13. (lanjutan) 4. Fraksi air daun ketepeng

X Y XY X2

0 0 0 0

40 35,53 1421,2 1600

60 48,25 2895 3600

80 60,67 4853,6 6400

100 68,50 6850 10000

∑x=280 ∑y=212,95 ∑xy=16019,8 ∑x2==21600

x�=56 y�=42,59

X = Konsentrasi (µg/ml) Y = % Peredaman

a= (∑ ��)−(∑ �)(∑ �)/� (∑ �2)(∑ �)2/

a= (16019,8)-(280)(212,95)/5 (21600)-(280)2/5

a= 4094,6

5920

a= 0,69 b= y� - ax�

b= 42,59 – (0,69)(56) b= 3,85

Jadi, persamaan garis regresi Y = 0,69X + 3,85 Nilai IC50 : Y = 0,69X + 3,85

(38)

Referensi

Dokumen terkait

Pengujian aktivitas antioksidan ekstrak air dan ekstrak etanol hidrilla menggunakan metode pemerangkapan radikal bebas DPPH ( 1,1-diphenyl-2- picrylhydrazil ) setelah didiamkan

Judul Penelitian : Karakterisasi simplisia dan skrining fitokimia serta uji aktivitas antioksidan ekstrak etanol kayu siwak. (Salvadora persica Wall .)

Data diperoleh dari pengukuran larutan sampel uji 50 ppm dengan penambahan larutan DPPH 40 ppm dalam methanol.. Konsentrasi Larutan Uji (ppm)

Perkolasi adalah proses penyarian simplisia menggunakan alat perkolator dengan pelarut yang selalu baru sampai terjadi penyarian sempurna yang umumnya dilakukan pada

Perkolasi, adalah proses penyarian simplisia dengan pelarut yang selalu baru sampai terjadi penyarian sempurna yang umumnya dilakukan pada temperatur kamar.. Proses perkolasi

Pengujian aktivitas antioksidan dari ekstrak daun kari menggunakan metode pemerangkapan radikal bebas DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazil) setelah pendiaman 60 menit pada suhu kamar

Bagan kerjapenelitian Daun kari Ekstrak kental Ekstraksi Ampas Maserat Serbuk simplisia Simplisia.. Dicuci dengan etanol 96% kemudian dicukupkan

Hidrilla 18 kg Ekstrak etanol Uji aktivitas antioksidan dengan metode DPPH Serbuk simplisia Simplisia kering 0,9 kg Diekstraksi.. Bagan ekstraksi simplisia