• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR MEMAHAMI BAHAN BANGUNAN PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 2 MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR MEMAHAMI BAHAN BANGUNAN PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 2 MEDAN."

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR MEMAHAMI BAHAN

BANGUNAN PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN

SMK NEGERI 2 MEDAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH:

HERTI NOVITA SARI SITUMEANG 5103311013

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUAN

FAKULTAS TEKNIK

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

ABSTRAK

Herti N S Situmeang. NIM 5103311013.Pengaruh strategi pembelajaran dan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar memahami bahan bangunan pada siswa kelas X program keahlian teknik gambar bangunan SMK Negeri 2 Medan. Skripsi.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh strategi pembelajaran Think Pair Share dan strategi pembelajaran Student Team Achievment Devision dengan melihat karakteristik motivasi belajar siswa dalam pembelajaran. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan dengan jumlah 62 orang yang terdiri dari kelas X Teknik Gambar Bangunan 1 untuk perlakuan dengan Strategi Pembelajaran Student Team Achievment Devision sebanyak 32 orang dan kelas X Teknik Gambar Bangunan 2 untuk perlakuan dengan Strategi PembelajaranThink Pair Sharesebanyak 30 orang.

Sebelum penelitian ini dilakukan instrument penelitian terlebih dahulu di uji cobakan, dilanjutkan dengan uji validitas dan uji reabilitas. Uji validitas butir tes digunakan rumus korelasi biserial. Uji reliabislitas tes digunakan rumus KR-20. Instrument tes hasil belajar memahami Bahan Bangunan yang valid diperoleh 27 butir dari 30 butir tes yang di uji cobakan, dan koefisien reliabilitasnya sebesar 0.90. Teknik pengumpulan data hasil belajar dengan menggunakan rancangan penelitian menggunakan desain Anava 2 x 2. Variabel penelitian memenuhi persyaratan normalitas diuji dengan uji Liliefors dan homogenitas diuji dengan uji F dan uji Barlett.

Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa : (1) hasil belajar Memahami Bahan Bangunan siswa yang diajar dengan Startegi Pembelajaran Think pair Share lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang diajar dengan Strategi Pembelajaran Student Team Achievment Devision dengan ditunjukkan Fhitung = 23.98 > Ftabel= 4.01 pada taraf signifikansi α = 0.05. (2) sedangkan hasil belajar siswa yang memiliki motivasi tinggi lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang memiliki motivasi belajar rendah, dengan ditunjukkan Fhitung= 7.44 > Ftabel= 4.01. (3) Terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan motivasi belajar terhadap hasil belajar Memahami bahan Bangunan, hal ini ditunjukkan diperolehnya Fhitung = 69.38 > Ftabel= 4.01 pada taraf signifikansi 5%.

(7)

ABSTRACT

Herti N S Situmeang. NIM 5103311013. The Effects of learning strategies and students' learning motivation to the result of understanding building materials of engineering drawings program grade X in SMK Negeri 2 Medan. Thesis.

This study aimed to determine the effect of learning strategies Think Pair Share and learning strategies Student Team Achievement devision by looking at the characteristics of students' motivation in learning. The subjects were 62 students in grade X of Architecture Engineering consist of grade X of Architecture Engineering 1 for treatment with Learning Strategies Strategy Team Achievement devision as many as 32 people and grade X of Architecture Engineering for treatment with Student Learning Think Pair Share as 30 people.

Before this study was done, the research of instrument tested airstly, continued by validity and reliability testing. The validity of the test used biserial correlation formula. The test of reliabislitas test used KR-20 formula. Instrument test of results of understanding Building Materials gained 27 points of the 30 items tested in the test, and the reliability coefficient of 0.90. the result of Learning data collection techniques by using ANOVA design 2 x 2. Variables tested to meet the requirements of normality and homogeneity test Liliefors tested by F test and Bartlett's test.

From the test results show that: (1) the result of Understanding Building Materials the learning outcomes of students who are taught by Learning Strategy Think pair Share higher than the result of student learning that are taught by the Student Learning Strategy Team Achievement devision with showed Fhitung = 23.98> F table = 4:01 at significance level α = 0:05. (2) while the result of studets’ learning who have high motivation is higher than result of student learning that have a low learning motivation, with showed Fhitung = 7.44> Ftable = 4:01. (3) There is interaction between learning strategies and motivation toward the result of Understanding building materials, it is shown obtaining of F = 69.38> F table = 4:01 at the 5% significance level.

(8)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia yang dilimpahkan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang nerjudul “Pengaruh Strategi Pembelajaran Dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Memahami Bahan Bangunan Pada Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Medan.

Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih sedalam-dalamnya kepada nernagai pihak yang telah memnerikan nantuan nerupa arahan, motivasi dan dorongan. Oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Andul Hamid K. M.Pd, selaku dekan dan pemnimning yang telah nanyak memnantu, mengarahkan, memnimning dan memneri dorongan sampai skripsi ini terwujud.

2. Ir. Kemala Jeumpa. MT selaku Pemnimning Akademik yang telah memnerikan nimningan, arahan, serta motivasi kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi.

3. Drs. Asri Lunis, ST. M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Banguan Universitas Negeri Medan.

4. Drs. Nono Senayang, ST, M.Pd., Selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Negeri Medan.

5. Dr. Zulkifli Matondang, M. Si. selaku ketua Prodi Pendidikan Teknik Bangunan Universitas negeri Medan.

6. Drs. Juanda Sianipar, M.Pd senagai dosen Narasumner

7. Drs. Sempurna Paranginangin, M.Pd senagai dosen Narasumner

8. Staf Tata Usaha di lingkungan Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Negeri Medan.

(9)

10. Ir. Benry Siagian selaku Kepala Program Keahlian (KPK) Bangunan di SMK Negeri 2 Medan yang telah nanyak memnantu dan memnerikan motivasi kepada penulis.

11. Siti Maimunah S.Pd selaku guru mata pelajaran di SMK Negeri 2 Medan yang telah memnantu dan memnerikan motivasi kepada penulis.

12. Orang tua Bapak Tamson Situmeang S.Pd, Inu Rugun Barasa S.Pd tercinta, terimakasih telah menjadi orang tua yang selalu memnerikan semangat, dukungan moril, materil, doa, dan kasih sayang kepada penulis.

13. Hendy Alnerto Situmeang, Jawaris Situmeang, Nanni Maria Maharaja yang selalu menyemangati penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

14. Sahanat terkasih Meliana Sinarani, Lilyanti Sitorus, Nancy Baringning, Lizon M Nananan, Togi Napitupulu, Benget Lumnantoruan, Togi Pulungan, Samuel Simnolon, Geri Tarigan, Willy Simanjuntak, B’Iqnal, B’Jefri, B’Arif, Sazali, Chita, Deli Harahap, Siska, Vera, Jhon Hendri, Asfar Akmali, Kadir dan Bronson Simanjuntak serta sahanat-sahanat Teknik Bangunan 2010 Ekstensi dan reguler tidak lupa juga untuk Anang-anang stamnuk yang telah menyemangati dan memnantu dalam menyelesaikan skripsi ini

15. Anak kos gang gereja no. 9 Monika Lunis, Santa Damanik, Fran Sirait, dan Ari Lunis, serta Kristi Damanik terimakasih untuk selalu menyemangati penulis.

Medan Maret 2015

(10)

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Identifikasi Masalah... 8

C. Batasan Masalah... 9

D. Rumusan Masalah... 9

E. Tujuan Penelitian...10

1. Manfaat Penelitian...10

BAB II KERANGKA TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS...13

A. KerangkaTeoritis... 13

1. Hakikat Hasil Belajar Memahami Bahan Bangunan... 13

2. Hakikat Pembelajaran Kooperatif...15

a. Strategi Pembelajaran kooperatif Tipe TPS...19

b. Strategi Pembelajaran kooperatif Tipe STAD... 23

3. Hakekat Motivasi Belajar... 26

B. Penelitian Relevan...29

C. Kerangka Berpikir... 31

(11)

BAB III METODE PENELITIAN... 39

A. Lokasi Dan Waktu Penelitian...39

B. Metode Penelitian...39

C. Subjek Penelitian...39

D. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional...40

E. Rancangan Penelitian... 41

1. Kerangka Penelitian...42

G. Teknik Pengumpul Data...43

1. Angket Motivasi Belajar...43

2. Tes Hasil Belajar...44

H. Uji Coba Instrumen... 45

1. Tes Hasil Belajar ... 46

a. Validitas Tes... 46

b. Reliabilitas tes...47

c. Indeks Kesukaran Soal...48

d. Daya Pembeda Soal...49

2. Angket Motivasi Belajar... 50

a. Validitas Angket... 50

b. Reliabilitas Angket... 51

I. Kontrol Terhadap Eksperimen... 52

J. Teknik Analisis Data... 53

1. Uji Persyaratan Analisis... 53

a. Uji Normalitas...53

b. Uji Homogenitas...54

2. Hipotesis Statistik...55

BAB IV HASIL PENELITIAN...57

A. Deskripsi Data... 57

B. Pengujian Persyaratan Analisis... 65

1. Uji Normalitas...66

2. Uji Homogenitas...68

(12)

D. Pembahasan Hasil Penelitian...75

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN...79

A. Kesimpulan...79

B. Implikasi...80

C. Saran...81

(13)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Daftar kumpulan nilai T.A. 2013/2014 mata pelajaran... 3

memakami bakan bangunan kelas X SMK N 2 Medan Tabel 2.1. Langkak-langkak pembelajaran kooperatif... 18

Tabel 2.2. SintaksThink Pair Share... 21

Tabel 2.3. SintaksStudent Team Achievement Division... 25

Tabel 3.1. Rancangan penelitian... 41

Tabel 3.2. Kerangka perlakuan penelitian... 42

Tabel 3.3. Kisi-kisi angket motivasi belajar... 44

Tabel 3.4. Kisi- kisi Instrumen Tes Hasil Belajar ... 45

Tabel 3.7. Uji Bartlet... 55

Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Yang Diajar Dengan Strategi TPS... 57

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Yang Diajar Dengan Strategi STAD... 59

Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Yang Memiliki Motivasi Tinggi Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran TPS... 60

Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Yang Memiliki Motivasi Rendak Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran TPS... 62

Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Yang Memiliki Motivasi Tinggi Dan Diajar Dengan Strategi Pembelajaran STAD... 63

Tabel 4.6. Hasil Belajar Siswa Yang Memiliki Motivasi Rendak Dan Diajar Dengan Strategi Pembelajaran STAD... 65

Tabel 4.7. Hasil Uji Normalitas Dengan Uji Liliefors ... 66

Tabel 4.8. Hasil perkitungan Homogenitas... 69

Tabel 4.9. Hasil Perkitungan Homogenitas Motivasi Belajar Tinggi Dan Rendak Pada Kelas TPS Dan STAD Dengan Uji Barlett... 69

Tabel 4.10. Statistika Penelitian... 70

Tabel 4.11. Ringkasan Anava Faktorial 2 x 2... 71

(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1. Histogram Skor Hasil Belajar Siswa Yang Diajar Dengan

Strategi Pembelajaran TPS... 58 Gambar 4.2. Histogram Skor Hasil Belajar Siswa Yang Diajar Dengan

Strategi Pembelajaran STAD... 59 Gambar 4.3. Histogram Hasil Belajar Yang Memiliki Motivasi Tinggi Yang

Diajar Dengan Strategi Pembelajaran TPS... .61 Gambar 4.4. Histogram Hasil Belajar Yang Memiliki Motivasi Rendah Yang

Diajar Dengan Strategi Pembelajaran TPS... .62 Gambar 4.5. Histogram Hasil Belajar Siswa Yang Memiliki Motivasi Tinggi

Yang Diajar Dengan Pembelajaran STAD... 64 Gambar 4.6. Histogram Hasil Belajar Siswa Yang Memiliki Motivasi Rendah

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Silabus ... 84

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelalaran... 86

Lampiran 3. Hand Out... 105

Lampiran 4. Soal Tes Hasil Belalar... 126

Lampiran 5. Angket Motivasi Belalar... 133

Lampiran 6. Perhitungan Validitas Tes Hasil Belalar... 136

Lampiran 7. Perhitungan Reliabilitas Tes Hasil Belalar... 139

Lampiran 8. Perhitungan Indeks Kesukaran Tes Hasil Belalar... 141

Lampiran 9. Perhitungan Daya Pembeda Butir Tes Hasil Belalar... 144

Lampiran 10. Perhitungan Validitas Angket Motivasi Belalar... 146

Lampiran 11. Perhitungan Reliabilitas Angket Motivasi Belalar... 149

Lampiran 12. Data Skor Hasil Belalar Siswa... 158

Lampiran 13. Distribusi Frekuensi Data Penelitian... 161

Lampiran 14. Uli Normalitas... 175

Lampiran 15. Uli Homogenitas... 187

Lampiran 16. Uli Hipotesis... 190

Lampiran 17. Dokumentasi... 199

Lampiran 18. Tabel Harga Kritik dari r Product-Moment... 204

Lampiran 19. Daftar Nilai Kritis untuk Uli Lilliefors... 205

Lampiran 20. Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke Z... 206

Lampiran 21. Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F... 207

(16)

BAB B

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Secara umum, pendidikan dipandang sebagai sesuatu yang penting untuk

meningkatkan harkat dan martabat suatu bangsa dan untuk meningkatkan

kemajuan suatu bangsa yang lebih baik dari sebelumnya. Peningkatan mutu

pendidikan banyak dicanangkan oleh setiap negara untuk memajukan negaranya.

Keberhasilan dan kegagalan pendidikan suatu negara mempunyai pengaruh yang

sangat signifikan bagi perkembangan kualitas generasi yang akan datang.

Indonesia menjadikan pendidikan sebagai salah satu dari empat tujuan

bangsa yakni mencerdaskan kehidupan bangsa. Peningkatan mutu pendidikan

diharapkan dapat meghasilkan manusia yang dapat memberi kontribusi pada

masyarakat, bangsa dan negaranya sehingga mampu hidup dan bersaing dalam

dunia internasional dengan tidak kehilangan identitias nasionalnya. Pada dasarnya

pendidikan adalah segala usaha yang dimaksudkan untuk membantu menumbuh

kembangkan segala potensi yang ada pada diri seseorang. Dalam membantu hal

ini diperlukan seseorang yang mampu mendidik agar segala potensi yang terdapat

dalam diri seseorang yang akan dididik tersebut dapat berkembang dan

bermamfaat bagi orang lain khususnya bagi dirinya sendiri. Salah satu lembaga

pendidikan formal yang diharapkan mampu melaksanakan tujuan pendidikan

nasional adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), yang menghasilkan siswa

(17)

SMK sebagai lembaga yang memiliki bidang keahlian yang berbeda-beda

menyesuaikan dengan lapangan kerja yang ada. Di SMK para siswa dididik dan

dilatih keterampilan agar profesional dalam bidang keahliannya masing-masing.

Sesuai dengan Kurikulum Spektrum Sekolah Menengah Kejuruan (2008), SMK

memiliki tujuan untuk : 1) menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia

produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di

dunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai

dengan kompetisi dalam program keahlian yang dipilihnya, 2) menyiapkan

peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam berkompetensi,

beradaptasi di lingkungan kerja, dan mengembangkan sikap profesional dalam

bidang keahlian yang diminatinya, 3) membekali peserta didik dengan ilmu

pengetahuan, teknologi dan seni, agar mampu mengembangkan diri di kemudian

hari baik secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi, 4)

membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yang sesuai dengan

program keahlian yang dipilihnya.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) bertujuan menciptakan atau

menyiapkan peserta didik agar mempunyai kemampuan untuk bekerja. Salah satu

usaha yang digunakan untuk mewujudkan tujuan tersebut adalah meningkatkan

kemampuan dan prestasi belajar siswa. Kemampuan dan prestasi belajar

merupakan tolok ukur yang utama untuk mengetahui keberhasilan belajar

seseorang. Seseorang yang prestasinya tinggi dapat dikatakan bahwa ia telah

(18)

Prestasi belajar yang dicapai oleh siswa dapat dipengaruhi oleh beberapa

faktor, baik yang berasal dari diri siswa (faktor internal) maupun dari luar siswa

(faktor eksternal). Faktor internal diantaranya ialah minat, bakat, motivasi, tingkat

intelegensi. Sedangkan factor eksternal diantaranya adalah strategi pembelajaran

dan lingkungan belajar siswa. Untuk mencapai hal tersebut maka dibutuhkan

pembelajaran yang tepat dan efektif untuk siswa SMK yang sesuai dengan

kurikulum dan mengaitkan materi yang diajarkan guru dengan penerapan yang

tepat dalam kehidupan masyarakat umumnya dan masyarakat sekitar siswa

khususnya.

Dari hasil observasi yang dilakukan penulis ke sekolah SMK Negeri 2

Medan dengan guru mata pelajaran bahwa hasil belajar untuk Memahami Bahan

Bangunan siswa kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan Tahun

Ajaran 2013/2014 pada semester ganjil.

Tabel 1. Daftar Kumpulan Nilai T.A.2013/214 Mata Pelajaran Memahami Bahan Bangunan Kelas X SMK N 2 Medan

Tahun

Ajaran Bnterval Kelas JumlahSiswa Persentase Keterangan

2013/2014

≤ 74 21 60% Tidak Kompeten 75 – 84 7 20% Cukup Kompeten 85 – 94 5 14.3% Kompeten 95 – 100 2 5.7% Sangat Kompeten

35 100% Sumber : SMK Negeri 2 Medan

Dengan memperhatikan daftar hasil belajar memahami bahan bangunann

diatas, maka diketahui bahwa tahun pelajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa 35

orang, yang memperoleh nilai ≤ 74 dengan kategori tidak kompeten sebanyak

(19)

sebanyak 20% (7 orang), yang memperoleh nilai 85-94 dengan kategori kompeten

sebanyak 14.3% (5 orang) dan yang memperoleh nilai 95-100 dengan kategori

sangat kompeten sebanyak 5.7% (2 orang), dengan Kriteria Ketuntasan Minimum

(KKM) yang berlaku di SMK Negeri 2 Medan tersebut yaitu 75%. Data ini

didapat dari hasil wawancara dengan guru mata pelajaran memahami bahan

bangunan. Pada pelajaran memahami bahan bangunan ini guru masih

menggunakan strategi pembelajaran konvensional dimana pembelajaran ini

cenderung satu arah atau berpusat pada guru sedangkan siswa hanya

mendengarkan ceramah dari guru, diam, duduk dan mencatat yang mengakibatkan

siswa cenderung pasif, kurang paham dan menimbulkan kebosanan dalam proses

belajar mengajar.

Salah satu faktor dari dalam diri siswa yang menentukan berhasil tidaknya

siswa dalam proses pembelajaran adalah motivasi belajar. Sri Milfayetty dkk

(2011:97) menyebutkan bahwa “motivasi adalah suatu keadaan internal yang

dapat membangkitkan semangat, mengarahkan dan memelihara suatu perilaku.

Motivasi belajar tumbuh dari dalam diri seseorang karena sasarannya adalah

menghasilkan sesuatu yang lebih baik dan yang terbaik. Motivasi belajar juga

tumbuh karena adanya motivasi dari luar dirinya (motivasi eksternal). Tindakan

dan tingkah laku individu mengandung berbagai motif, sehingga sangat sukar

untuk menemukan tindakan seseorang yang sama sekali bebas dari motivasi

eksternal. Seorang siswa yang memiliki intelegensi yang cukup tinggi, bisa gagal

(20)

Salah satu komponen yang menentukan untuk terjadinya proses belajar

\adalah guru dan strategi pembelajaran yang digunakan. Strategi pembelajaran

merupakan salah satu faktor eksternal yang dapat mempengaruhi hasil belajar

siswa. Guru harus mampu mengembangkan potensi-potensi serta perhatian dan

motivasi siswa secara optimal. Oleh karena itu, guru perlu sekali menguasai

strategi pembelajaran dan menerapkannya di dalam proses pembelajaran, karena

setiap strategi pembelajaran yang diterapkan guru di kelas turut mempengaruhi

hasil belajar siswa.

Hamzah dan Keysar (2004:4) menyatakan “strategi pembelajaran adalah

cara-cara yang akan digunakan oleh pengajar untuk memilih kegiatan belajar yang

akan digunakan sepanjang proses pembelajaran. Pemilihan tersebut dilakukan

dengan mempertimbangkan situasi dan konsidi, sumber belajar, kebutuhan dan

karakteristik peserta didik yang dihadapi dalam rangka mencapai tujuan

pembelajaran tertentu”. Adapun strategi pembelajaran yang digunakan adalah

strategi pembelajaran TPS dan Strategi pembelajaran STAD dimana pembelajaran

ini beriorentasi pada pembelajaran kooperatif. Strategi pembelajaran TPS ini

merupakan bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam

kelompok kecil. Dengan konsep ini hasil pembelajaran diharapkan lebih

bermakna bagi siswa karena proses pembelajarannya berkembang alamiah dalam

bentuk kegiatan siswa bekerja didalam kelompok dan bertukar pendapat, dan

strategi pembelajaran STAD merupakan bentuk pembelajaran mengembangkan

(21)

dengan konsep ini hasil pembelajaran diharapkan lebih menyuburkan hubungan

antara pribadi yang positif diantara siswa yang berasal dari RAS yang berbeda.

Dalam kooperatif tugas guru adalah membantu siswa mencapai tujuannya,

tugas guru mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja sama untuk

menemukan sesuatu yang baru bagi anggota kelas sesuatu yang datang dari

menemukan sendiri. Penerapan strategi kooperatif akan memotivasi siswa untuk

belajar dengan baik, siap dalam pekerjaannya, penuh perhatian selama kegiatan

pembelajaran berlangsung, serta dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam

memecahkan masalah dan berpikir kritis.

Sehubungan dengan hal yang telah dipaparkan di atas, untuk mengetahui

pengaruh strategi pembelajaran dan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar

di dalam mempelajari Memahami Bahan Bangunan, penulis memilih strategi

pembelajaran yang sesuai dengan kondisi pembelajaran yaitu dengan

menggunakan strategi pembelajaran TPS dan strategi pembelajaran STAD dan

sebagai variabel moderatornya adalah Motivasi Belajar.

Trianto (2007:41) menjelaskan bahwa TPS Think Pair Share (Berfikir

Berpasangan Berbagi) merupakan jenis pelajaran yang dirancang untuk

mempengaruhi pola interaksi siswa. TPS menghendaki siswa bekerja saling

membantu dalam kelompok kecil (2-6 anggota) dan lebih dirincikan oleh

penghargaan kooperatif, dari pada penghargaan individual. Strategi pembelajaran

TPS memberikan waktu kepada para siswa untuk berfikir dan merespon serta

(22)

untuk mengecek pemahaman siswa terhadap isi tertentu. Guru menciptakan

interaksi yang dapat mendorong rasa ingin tahu, ingin mencoba, bersikap mandiri,

dan ingin maju. Guru memberi informasi, hanya informasi yang mendasar saja,

sebagai dasar bagi anak didik dalam mencari dan menemukan sendiri informasi

lainnya. Atau guru menjelaskan materi dengan mengaitkannya dengan

pengalaman dan pengetahuan anak sehingga memudahkan mereka menanggapi

dan memahami pengalaman yang baru bahkan membuat anak didik mudah

memusatkan perhatian. Karna guru sangat perlu memperhatikan pengalaman dan

pengetahun anak didik yang didapatinya dalam kehidupan sehari-hari.

Strategi pembelajaran Student Team Achievment Devision (STAD) ini

merupakan strategi pembelajaran yang mengaktifkan siswa dalam pembelajaran.

Strategi ini juga merupakan proses pembelajaran yang memiliki langkah kegiatan

secara sistematis sehingga tidak membingungkan dalam pelaksanaanya. Dalam

hal ini tugas guru adalah membantu siswa mencapai tujuannya, maksudnya guru

lebih banyak berurusan dengan pendekatan belajar dari pada memberi informasi.

Dalam strategi pembelajaran STAD ini, para siswa dibagi dalam tim belajar

yang terdiri atas 4-5 orang yang berbeda-beda tingkat kemampuan, suku dan jenis

kelamin. Diawali dengan penyampaian tujuan pembelajaran, penyampaian materi,

lalu siswa bekerja dalam tim mereka untuk menetukan bahwa semua anggota tim

telah menguasai pelajaran. Selanjutnya masing-masing kelompok

mempersentasikan hasil diskusi mereka. Selanjutnya dilakukan tes tentang materi

tersebut, pada saat tes mereka tidak diperbolehkan untuk saling membantu.

(23)

cara menghitung skor individu, menghitung skor kelompok dan memberikan

hadiah kepada kelompok dengan skor tertinggi.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka peneliti tertarik untuk

mengetahui lebih jauh dan melakukan penelitian dalam rangka penulisan skripsi

dengan judul : “Pengaruh Strategi Pembelajaran Dan Motivasi Belajar Siswa

Terhadap Hasil Belajar Memahami Bahan Bangunan Pada Siswa Kelas X

Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Medan”.

B. Bdentifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka masalah

penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut :

1. Apakah strategi pembelajaran yang dilakukan guru disekolah sudah baik?

2. Apakah strategi pembelajaran yang digunakan telah efektif dan efisien

dalam mencapai hasil belajar?

3. Apakah strategi pembelajaran TPS dan STAD berpengaruh terhadap

hasil belajar Memahami Bahan Bangunan?

4. Apakah dengan adanya motivasi belajar dapat mempengaruhi hasil

belajar siswa dalam Memahami Bahan Bangunan?

5. Apakah faktor Internal yang berasal dari dalam diri siswa mempengaruhi

hasil belajar Memahami Bahan Bangunan?

6. Apakah faktor eksternal yang berasal dari luar diri siswa mempengaruhi

hasil belajar Memahami Bahan Bangunan?

(24)

8. Strategi pembelajaran mana yang lebih tinggi pengaruhnya terhadap hasil

belajar Memahami Bahan Bangunan?

C. Batasan Masalah

Agar penelitian ini tercapai sesuai dengan tujuan penelitian, serta kondisi

keterbatasan waktu dan kemampuan penulis, penelitian ini dibatasi pada:

1. Strategi pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah

strategi pembelajaran TPS dan strategi pembelajaran STAD.

2. Faktor internal dari dalam diri siswa hanya tingkat motivasi belajar yang

dibedakan atas dua tingkatan saja yaitu tingkat motivasi belajar tinggi

dan motivasi belajar rendah.

3.

Hasil belajar siswa dalam dasar kompetensi kejuruan, memahami bahan bangunan kayu dibatasi pada ranah kognitif: (C1 Pengetahuan)

menyebutkan jenis-jenis kayu sebagai bahan bangunan, (C2 pemahaman)

menjelaskan sifat-sifat kayu sebagai bahan bangunan, (C3

penerapan/aplikasi) menentukan penggolongan kayu sebagai bahan

bangunan yang diajarkan di kelas X SMK Negeri 2 Medan program

keahlian Teknik Gambar Bangunan Tahun Ajaran 2014/2015.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah maka masalah

(25)

1. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan

strategi pembelajaran TPS dengan strategi pembelajaran STAD pada

siswa SMK Negeri 2 Medan?

2. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa dengan motivasi belajar

tinggi dan siswa dengan motivasi belajar rendah?

3. Apakah ada interaksi antara strategi pembelajaran dan motivasi belajar

siswa terhadap hasil belajar Memahami Bahan Bangunan SMK Negeri 2

Medan?

E. Tujuan Masalah

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan:

1. Perbedaan hasil belajar Memahami Bahan Bangunan siswa yang diajar

melalui strategi pembelajaran TPS dan siswa yang diajar melalui strategi

pembelajaran STAD.

2. Untuk mengetahui Perbedaan motivasi belajar siswa terhadap hasil

belajar Memahami Bahan Bangunan.

3. Interaksi antara strategi pembelajaran dan motivasi belajar siswa

terhadap hasil belajar Memahami Bahan Bangunan.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, diantaranya

(26)

1. Manfaat Teoritis

Manfaat secara teoritis dalam penelitian ini adalah dapat menambah ilmu

pengetahuan dan mengembangkan wawasan baru dalam Memahami Bahan

Bangunan.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi sekolah:

1. Sekolah dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai bahan

masukan dan pertimbangan dalam pembinaan dan peningkatan hasil

belajar dan mutu pendidikan kejuruan.

2. Sebagai bahan masukan bagi guru yang mengajar Memahami Bahan

Bangunan untuk menetapkan strategi pembelajaran yang lebih sesuai.

3. Kepala sekolah, memberikan informasi dalam usaha meningkatkan

mutu pelajaran disekolah, terutama dalam pertimbangan penerapan

strategi pembelajaran

4. Membantu guru dalam pemilihan strategi pembelajaran yang sesuai

sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa

5. Memberikan informasi seberapa besar pengaruh strategi

pembelajaran dan motivasi belajar terhadap hasil belajar

b. Bagi siswa:

1. Yaitu terbimbing untuk aktif berpartisipasi dalam pembelajaran serta

memperoleh hasil belajar lebih baik.

2. Menumbuhkan motivasi belajar siswa melalui strategi pembelajaran

(27)

3. Menambahkan pemahaman siswa dalam belajar Memahami Bahan

Bangunan

c. Bagi Mahasiswa

1. Melatih dan menambah pengalaman bagi mahasiswa dalam

pembuatan karya ilmiah.

2. Sebagai masukan bagi mahasiswa atau calon guru untuk menerapkan

(28)

1

BAB B

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka kesimpulan yang dapat yaitu sebagai

berikut:

1. Hasil belajar siswa pada pelajaran Memahami Bahan Bangunan yang diajar

dengan strategi pembelajaran TPS = 22,07 lebih tinggi dari pada nilai

rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran STAD =

20.91. pada data hasil penelitian kelas X program keahlian Teknik Gambar

Bangunan SMK N 2 Medan Tahun Ajaran 2014/2015.

2. Hasil belajar siswa pada pelajaran Memahami Bahan Bangunan yang

memiliki motivasi belajar tinggi menunjukkan bahwa hasil belajarnya juga

tinggi dibanding pada siswa yang memiliki motivasi rendah. Hal ini juga

terlihat pada motivasi belajar tinggi dengan rata-rata 23.75 lebih tinggi dari

hasil belajar siswa yang memiliki motivasi belajar rendah 20.14 pada siswa

kelas X program keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK N 2 Medan

Tahun Ajaran 2014/2015.

3. Terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan motivasi belajar

terhadap hasil belajar hal ini terlihat juga pada rata-rata hasil belajar siswa

dimana untuk motivasi tinggi STAD dengan STAD= 21.29 lebih tinggi dari

rata-rata hasil belajar motivasi rendahSTAD= 20.20 dan rata-rata hasil belajar

untuk motivasi tinggi dengan TPS= 23.75 lebih tinggi dari rata-rata hasil

(29)

2

bangunan pada siswa kelas X program keahlian Teknik Gambar Bangunan

SMK N 2 Medan Tahun Ajaran 2014/2015.

4. Tidak ada strategi yang digunakan yang cocok untuk suatu kondisi dalam

motivasi belajar siswa

A. Implikasi

Bedasarkan kesimpulan pertama yang menyatakan bahwa strategi

pembelajaran TPS lebih baik dibandingkan dengan strategi pembelajaran STAD.

Strategi pembelajaran TPS lebih memotivasi siswa untuk dapat menguasai materi

pembelajaran, hal ini dapat dijadikan pertimbangan bagi pihak pengelola SMK

Negeri 2 Medan untuk mengaplikasikan strategi pembelajaran yang lebih tepat.

Hasil simpulan kedua, yang menyatakan bahwa hasil belajar siswa yang

memiliki motivasi tinggi lebih baik dari pada siswa yang memiliki motivasi

rendah, hal ini juga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan khususnya dalam

pembelajaran agar dalam setiap penyampaian materi pelajaran harus

memperhatikan karakteristik siswa, apakah siswa tersebut memiliki motivasi

belajar tinggi atau motivasi belajar rendah yang dapat mempengaruhi hasil belajar

Memahami Bahan Bangunan.

Hasil simpulan ketiga, yang menyatakan adanya interaksi antara strategi

pembelajaran dan motivasi belajar terhadap hasil belajar siawa, dimana hasil

belajar siswa yang memiliki motivasi tinggi yang diajar dengan TPS lebih baik

(30)

3

strategi STAD lebih tinggi dari siswa yang memiliki motivasi rendah dan diajar

strategi pembelajaran TPS. Oleh karenanya perlu ada kesesuaian antara strategi

pembelajaran dengan karakteristik yang dimiliki siswa serta perlunya peran guru

untuk mendorong dan menumbuhkan motivasi belajar siswa, sehingga siswa lebih

giat dan sungguh-sungguh dalam belajar untuk memperoleh hasil yang lebih baik

dari hasil belajar yang sudah diperoleh sebelunya.

B. Saran

Berdasarkan hasil analisis data dan kesimpulan yang dikemukakan

sebelumnya, maka disarankan hal-hal sebagai berikut :

1. Agar setiap guru pengajar harus memahami karakteristik dari pada peserta

didiknya untuk dapat memilih strategi pembelajaran yang lebih tepat

sehingga dapat mewujudkan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan

2. Agar setiap guru pengajar mengenal, memahami dan dapat mengaplikasikan

sejumlah strategi pembelajaran sehingga mereka dapat memilih strategi

pembelajaran yang lebih efektif untuk pembelajaran tertentu

3. Selain dari pada itu, guru juga harus turut memperhatikan faktor internal

dari siswa dalam setiap proses pembelajaran, salah satunya adalah motivasi

belajar siswa.

4. Perlu dilakukan penelitian lanjut guna meningkatkan kajian tentang berbagai

(31)

DAFTAR PUSTATA

Agus Suprijono. 2009.Cooperatif Learning Teori & AplikasiPAIKEM. Surabaya: Pustaka Belajar

Arikunto Suharsimi. 2005. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian (Edisi Revisi). Jakarta: Rineka Cipta

Arikunto Suharsimi. 2000.Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Effendi Yogi, 2011 Perbedaan Hasil Belajar Yang Diajar Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan TPS Pada Standar Kopetensi Menggunakan Alat-Alat Ukur Kelas X SMK N 2 Tebing Tinggi T.A 2011/2012”.

Hamzah B, Uno.2011.Perencanaan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara Lie, A., 2002.Cooperatif Learning. Jakarta: Grasindo

Marbun Tulus, 2010. Pengaruh Strategi Pembelajaran Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Teori Dasar Elektonika Siswa SMK 1 Percut Sei Tuan 2010/2011

Hasibuan Muhammad Anasri, 2010 Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Terhadap Hasil Belajar Kompetensi Memahami Bahan Bangunan Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pembelajaran 2010/2011.

Husaini, Purnomo. 2008.Pengantar statistic. Jakarta: Bumi Aksara Purwanto, Ade. 1996.Psikologi Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta

Purwanto, Ade. 2007.Strategi Pembelajaran. Jakarta . PT Rineka Cipta.

(32)

Sanjaya, Wina. 2006.Strategi Pembelajaran. Bandung: Prenada Media Group.

Sardiman, A. M. 2008. Intraksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Sardiman, A. M. 2011. Intraksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Selameto. 2003. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Simanjuntak, Rihold, R. 2013. Pengaruh Media Pembelajaran Dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Pengetahuan Menggambar Teknik Dasar Pada Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan Smk Negeri 1 Lubuk Pakam Tahun Ajaran 2012 /201. skripsi FT UNIMED

Siregar, Jese. 2010. Pengaruh Model Pembelajaran Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Teori Dasar Elektronika Pda Siswa Kelas I Program Keahlian Teknik Audio Video SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan T.A 2009/2010, skripsiFT UNIMED

Sudjana, Nana. 2005,Metode Statistika, Tarsito, Bandung.

Sudjana, Nana. 2008.Kurikulum Dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep Landasan dan Implementasi Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana.

Gambar

Tabel 1. Daftar Kumpulan Nilai T.A.2013/214 Mata Pelajaran Memahami

Referensi

Dokumen terkait

Pada juwana kuda laut, duri mata baru terlihat pada umur lima hari yang berbentuk double. barbouri memiliki ciri khusus yaitu memiliki dua duri di bawah mata. Secara keseluruhan

Program Kabar Arena tvOne dalam setiap penayangannya menampilkan sosok presenter yang berparas cantik dan seksi dalam menyampaikan informasi kepada khalayak, dengan

Sketsa ilustrasi digambar freehand oleh Haddy Irawan setelah mendapatkan hasil brainstorming konsep yang dilaukukan bersama penulis, ilustrasi yang menggambarkan

Kesimpulan dari penelitian Putz-Bankuti et al ini yaitu terdapat hubungan signifikan dari 25(OH)D dengan derajat disfungsi hati dan memberi kesan bahwa rendahnya kadar

Dengan kebutuhan mendatang dari sumber daya alam dan lahan dalam persaingan yang terus menerus dengan perusahaan-perusahaan kayu dan keterbatasan lain adalah penting bagi

Relasi ini digunakan apabila terdapat dua atau lebih aktor melakukan hal yang sama (use case yang sama). Use case tersebut kemudian dipisahkan dan dihubungkan dengan

Kecamatan Bunaken sebagai salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang ada di wilayah Pemerintah Daerah Kota Manado sekaligus sebagai pengguna anggaran

Subyek ketiga dengan inisial MJ adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi & Bisnis Islam. Wawancara dilakukan di kampus, tepatnya di halte Tarbiyah tempat mahasiswa