Nurul Alfiah, 2013
Isolasi Chitosan Kulit Udang Dan Pemanfaatannya Pada Buah Strawberry (Fragraria ananassa) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
ISOLASI CHITOSAN KULIT UDANG DAN PEMANFAATANNYA
PADA BUAH STRAWBERRY(Fragrariaananassa)
Skripsi
DiajukanuntukMemenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains Program Studi Biologi
Oleh:
NurulAlfiah
NIM: 0801345
PROGRAM STUDI BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Nurul Alfiah, 2013
Isolasi Chitosan Kulit Udang Dan Pemanfaatannya Pada Buah Strawberry (Fragraria ananassa) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
LembarHakCipta
Halaman Hak Cipta untuk Mahasiswa S1
Isolasi Chitosan
KulitUdangdanPemanfaatannyapadaBuah Strawberry
(
Fragrariaananassa
)
Oleh Nurul Alfiah
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sains pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
© NurulAlfiah 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Mei 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Nurul Alfiah, 2013
Isolasi Chitosan Kulit Udang Dan Pemanfaatannya Pada Buah Strawberry (Fragraria ananassa) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
LembarPengesahan
NurulAlfiah
NIM. 0801345
ISOLASI CHITOSAN KULIT UDANG DAN PEMANFAATANNYA PADA BUAH
STRAWBERRY (Fragrariaananassa)
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH
PEMBIMBING:
Pembimbing I
Dr. rer. nat. AdiRahmat, M.Si.
NIP. 19651230199202100
Pembimbing II
Dr. Hj. WidiPurwianingsih, M.Si.
NIP. 196209211991012001
Mengetahui
KetuaJurusanPendidikanBiologi
Dr. H. Riandi, M.Si.
Nurul Alfiah, 2013
Ii
Nurul Alfiah, 2013
Isolasi Chitosan Kulit Udang Dan Pemanfaatannya Pada Buah Strawberry (Fragraria ananassa) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
ABSTRAK
Chitosan merupakan salah satu jenis bahan organik yang dapat digunakan untuk pelapisan buah. Dalam penelitian ini kami menganalisis kadar chitosan yang diisolasi secara standar (Puspawati dan Simpen, 2010) dari kulit udang Windu dan pengaruh edible coating chitosan pada buah strawberry. Konsentrasi chitosan yang digunakan untuk edible coating yaitu 0.25%, 0.5%, 0.75% and 1% (b/v). Pengaruh pelapisan chitosan juga dibandingkan dengan plastik yang divakum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa isolasi dengan prosedur standar menghasilkan chitosan sebesar 65%. Pengaruh chitosan dan plastik yang divakum terhadap pH buah dan uji organoleptik tidak menunjukkan perbedaan yang menonjol. Pelapisan chitosan lebih menguntungkan untuk menjaga kadar gula terlarut, khususnya pada pelapisanchitosan 1%. Di sisi lain, pelapisan dengan plastik yang divakum lebih efektif untuk mencegah kehilangan berat segar buah.
Kata Kunci: chitosan, edible coating, strawberry
ABSTRACT
Chitosan is a kind of organic subtance that can be usedfor fruit coating. In this stydy we analyzed the level of chitosan isolated by standar procedur (Puspawati and Simpen, 2010) from Windu’s shrimp shells and the effect of chitosan edible coating on strawberry fruit. Chitosan concentrations used for edible coating were 0.25%, 0.5%, 0.75% and 1% (w/v). The effects of chitosan coating were also compared with vacuumed plastic. The results showed that chitosan isolated with standard procedure were 65%. The effects of chitosan and vacuumed plastic coating on pH and orgnoleptic test were not highly different. Chitosan coating had advantage to preserve sugar content, especially in 1% chitosan coating. In other hand, vacuumed plastic coating was effective to prevent fruit fresh weight lost.
vi
Nurul Alfiah, 2013
Isolasi Chitosan Kulit Udang Dan Pemanfaatannya Pada Buah Strawberry (Fragraria ananassa)
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ...x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN ...1
A. LatarBelakang ...1
BAB II CHITOSAN, STRAWBERRY DAN EDIBLE COATING ...8
A. Chitosan dariKulitUdang ...8
1. PotensiPemanfaatanLimbahKulitUdangsebagaiSumber Chitosan ... 8
2. ProsedurIsolasi Chitosan ...9
a. Demineralisasi ...9
b. Deproteinasi ...9
c. Deasetilasi ...9
3. SifatdanAplikasi Chitosan ...10
B. Deskripsi Strawberry ...12
1. KandunganGizi Strawberry ...12
Nurul Alfiah, 2013
Isolasi Chitosan Kulit Udang Dan Pemanfaatannya Pada Buah Strawberry (Fragraria ananassa)
a. Browning ...14
b. Loss Mass (Penyusutan Massa) ...14
c. LajuTranspirasi ...14
3. Fruit Ripening ...15
C. Edible Coating ...16
D. MekanismeEdible Coating Chitosan ...18
BAB III METODE PENELITIAN ...19
A. MetodedanDesainPenelitian ...19
2. TahapPersiapan (PraPenelitian) ...24
3. TahapPelaksanaan ...24
a. Prosedurisolasi chitosan darikulitudang ...25
b. Pemilihanbuah strawberry...28
c. Proses pelapisan (coating) padabuah strawberry (Fragrariaananassa) ...28
d. Perolehan Data ...29
4. Analisis Data ...30
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...31
A. Hasil ...31
1. Proses Isolasi Chitosan dariKulitUdang ...31
a. Demineralisasi ...31
b. Deproteinasi ...32
viii
Nurul Alfiah, 2013
Isolasi Chitosan Kulit Udang Dan Pemanfaatannya Pada Buah Strawberry (Fragraria ananassa)
2. Pemanfaatan Chitosan pada Strawberry ...36
a. PengaruhEdible Coating Chitosan terhadapNilaiPenyusutanBobotselamaMasaPenyimpanan ...36
b. PengaruhEdible Coating Chitosan terhadap Total PadatanTerlarut Strawberry ...37
c. PengaruhEdible Coating Chitosan terhadap pH Strawberry...38
d. PengaruhEdible Coating Chitosan terhadapNilaiOrganoleptik Strawberry ...39
1) PenampilanUmum ...40
2) Cita Rasa ...45
e. PengaruhEdible Coating Chitosan terhadapKontaminasiBuah Strawberry selamaPenyimpanan ...47
B. Pembahasan ...48
1. Proses Isolasi Chitosan dariKulitUdang ...48
a. Demineralisasi ...48
b. Deproteinasi ...48
c. Deasetilasi ...49
2. Pemanfaatan Chitosan pada Strawberry ...51
a. PengaruhEdible Coating Chitosan terhadapNilaiPenyusutanBobotselamaMasaPenyimpanan ...51
b. PengaruhEdible Coating Chitosan terhadap Total PadatanTerlarut Strawberry ...53
c. PengaruhEdible Coating Chitosan terhadap pH Strawberry...55
d. PengaruhEdible Coating Chitosan terhadapNilaiOrganoleptik Strawberry ...56
e. PengaruhEdible Coating Chitosan terhadapKontaminasiBuah Strawberry selamaPenyimpanan ...59
BAB V KESIMPUALAN DAN SARAN ...61
A. Kesimpulan ...61
B. Saran ...61
DAFTAR PUSTAKA ...62
Nurul Alfiah, 2013
Isolasi Chitosan Kulit Udang Dan Pemanfaatannya Pada Buah Strawberry (Fragraria ananassa)
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1. DaftarAlatPenelitian ...21
3.2. DaftarBahanPenelitian ...22
x
Nurul Alfiah, 2013
Isolasi Chitosan Kulit Udang Dan Pemanfaatannya Pada Buah Strawberry (Fragraria ananassa)
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1. Deasetilasi chitin menjadi chitosan ...10
3.1 Susunankelompokpercobaan ...20
3.2 Alurkerjapenelitian ...23
3.3 (a) Kulitudangdirebus; (b) Kulitudangdioven ...25
3.4 Kulitudangdigiling ...25
4.1 Proses demineralisasi...31
4.2 Tahapdeproteinasibesertaserangkaianalat yang digunakan ...32
4.3 Proses deasetilasi ...33
4.4 Serbuk chitosan ...34
4.5 Grafik FTIR chitosan ...35
4.6 Persentasenilaisusutbobotbuah strawberry setelah lima haripenyimpanan ...36
4.7 Nilai total padatanterlarutsetelah lima haripenyimpanan ...37
4.8 Nilairata-rata pHbuah strawberry setelah lima haripenyimpanan ...38
4.9 Nilaiwarnadalamujiorganoleptiksetelah lima haripenyimpanan ...43
4.10 Nilaiteksturdalamujiorganoleptiksetelah lima haripenyimpanan ...44
4.11 Nilai rasa dalamujiorganoleptiksetelah lima haripenyimpanan ...45
4.12 Nilai aroma dalamujiorganoleptiksetelah lima haripenyimpanan ...46
4.13 Persamaanreaksikimiapadatahapdeproteinasi ...49
Nurul Alfiah, 2013
Isolasi Chitosan Kulit Udang Dan Pemanfaatannya Pada Buah Strawberry (Fragraria ananassa)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. HasilUji FTIR ...66
2. Data PanelisUjiOrganoleptik ...67
3. Tabel 4.1NilaiSusutBobotBuah Strawberry selama Lima HariPenyimpanan ...68
4. Tabel 4.2.Nilai Total PadatanTerlarutsetelah Lima HariPenyimpanan ...69
5. Tabel 4.3.Nilai pH Buah Strawberry setelah Lima HariPenyimpanan ...70
6. Tabel 4.5. Data Buah Strawberry yang TerkontaminasiselamaMasaPenyimpanan ...71
1
Nurul Alfiah, 2013
Isolasi Chitosan Kulit Udang Dan Pemanfaatannya Pada Buah Strawberry (Fragraria ananassa) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Produksi devisa yang diperoleh dari sektor perikanan 34% berasal dari
ekspor udang sebesar 125.596 ton pada tahun 2007 (Swastawati et al., 2008). Pemanfaatan udang untuk dikonsumsi menimbulkan efek samping berupa
limbah atau sisa yang tidak dikonsumsi seperti kulit udang.Setiap daerah
pesisir pantai yang memanen udang untuk dipasarkan maupun untuk
dikonsumsi menghasilkan efek samping limbah yang tidak sedikit.Mengingat
Indonesia merupakan negara dengan perairan yang sangat luas, limbah kulit
udang tersedia dalam jumlah yang sangat banyak.Claudia (2010) mengutarakan
bahwa limbah itu biasanya dibuang begitu saja atau kalaupun diekspor dengan
harga sangat murah.Padahal, limbah yang terbuang ke perairan bisa merugikan
lingkungan.
Kulit udang mengandung protein 25-40%, kalsium karbonat 45-50% dan
chitin 15-20%. Tetapi besar komponen-komponen tersebut tergantung pada
jenis udang dan tempat hidupnya (Puspawati dan Simpen, 2010). Melalui
pandekatan teknologi yang tepat, chitin yang terkandung pada kulit udang
dapat diproses lebih lanjut menjadi chitosan [(C6H11NO4)n] dan glukosamin
(C6H13NO5). Ketiga produk ini mempunyai sifat mudah terurai dan tidak
mempunyai sifat beracun sehingga sangat ramah terhadap lingkungan
(Swastawati et al., 2008).
Chitosan merupakan salah satu dari polisakarida yang diperoleh dari
serangkaian proses isolasi chitosan. Chitosan terbentuk dari dari chitin yang
telah dihilangkan gugus asetilnya dengan basa kuat melalui deasetilasi.
Chitosan juga dikenal dengan nama β-1,4-2 amino-2-dioksi-D. Chitosan memiliki keistimewaan yaitu adanya gugus amino dan gugus hidroksil pada
bagian belakang strukturnya. Kedua gugus tersebut menyebabkan chitosan
Nurul Alfiah, 2013
Isolasi Chitosan Kulit Udang Dan Pemanfaatannya Pada Buah Strawberry (Fragraria ananassa) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
1. Hydrophilic karena adanya gugus –OH yang banyak. 2. NH2 primer sehingga memiliki aktivitas tinggi.
3. Struktur rantai chitosan yang fleksibel sehingga dapat membentuk
konfigurasi.
Chitosandapat membentukfilm transparanuntuk meningkatkankualitas
danmemperpanjang umurpenyimpananproduk
makanan.Filmchitosanumumnyakohesif, kompak dan permukaan filmmemiliki
konturmulus tanpapori-pori.Film dari bahan chitosandapat dimakan,
coatingchitosan dapatmemperpanjang danmempertahankanmasa simpanstrawberrysegar danirisanbuahmangga(Skurtys et al., 2009).
Buah strawberry merupakan salah satu produk hortikultura yang banyak
diminati oleh masyarakat.Tanaman ini sudah dikenal luas oleh masyarakat baik
untuk dikonsumsi segar ataupun sudah dalam bentuk olahan.Buah strawberry
memilikikadar vitamin C per 100g buah berkisar 20-70mg.Prospek
pengembangan strawberry saat ini cukup cerah karena memiliki nilai ekonomi
yang tinggi, umur tanaman yang relatif panjang yakni mencapai dua tahun atau
lebih serta perbanyakannya yang mudah. Daya pikatnya terletak pada warna
buah yang merah terang dengan bentuk yang mungil serta rasanya yang manis
dan segar (Bambang, 2003). Kondisi tanam buah ini memerlukan temperatur
rendah, sehingga budidaya strawberry di Indonesia harus dilakukan di dataran
tinggi (BAPPENAS, 2000).
Hasil budidaya strawberry di daerah dataran tinggi perlu diangkut untuk
dipasarkan ke daerah-daerah lain. Selain proses pengangkutan, untuk
pemasaran strawberry dibutuhkan waktu, pengemasan dan penanganan pasca
panen yang tepat. Pada umumnya, strawberry dipasarkan dalam kemasan kotak
plastik pada suhu ruang.Cara ini berpengaruh pada kecepatan penurunan
kualitas, ketersediaan dan pemasaran buah. Penurunan kualitas salah satunya
disebabkan oleh aktivitas hidup buah yang terus berlangsung meskipun buah
3
Nurul Alfiah, 2013
Isolasi Chitosan Kulit Udang Dan Pemanfaatannya Pada Buah Strawberry (Fragraria ananassa) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Pada umumnya proses pengangkutan dan penyimpanan masih
berlangsung setelah buah dipanen. Buah terus mengalami proses metabolisme
dengan menggunakan cadangan makanan yang terdapat di dalam buah. Hal itu
menyebabkan cadangan makanan semakin berkurang.Berkurangnya cadangan
makanan tersebut tidak dapat digantikan karena buah sudah terpisah dari
pohonnya.Seiringan dengan itu, Harianingsih (2010) memaparkan metabolisme
akan mempercepat proses hilangnya nilai gizi buah. Tingkat kerusakan buah
yang lain dipengaruhi oleh difusi gas ke dalam dan luar buah yang terjadi
melalui lentisel yang tersebar di permukaan buah. Secara alami peristiwa itu
dihambat oleh lapisan lilin yang terdapat di permukaan buah.Lapisan lilin
tersebut dapat berkurang atau hilang akibat pencucian yang dilakukan pada saat
penanganan pasca panen(Ginting, 2011).
Selama pasca panen strawberryakan terjadi beberapa perubahan, yang
akhirnya menyebabkan kerusakan.Kerusakan tersebut dapat diakibatkan
terjadinyaperubahan fisiologis, kimia, sifat organoleptik (rasa, bau,dan tekstur),
serta keamanannya untuk dikonsumsi (Santoso, 2006:2).Kerusakan dapat pula
diakibatkan oleh terjadinya pembusukan oleh mikroorganisme.Mikroorganisme
yang sering menyebabkan pembusukan pada strawberry seperti adanya kapang
kelabu Botrytis cinerea.Kapang kelabu memiliki gejala berupa bagian buah membusuk dan berwarna coklat lalu mengering. Untuk mengurangi
pembusukan, metabolisme, kerusakan serta memperpanjang daya simpan, Pilar
et al. (2008) dan Amalet al. (2010) menjelaskan bahwa buah strawberry harus disimpan pada suhu 0oC setelah panen.
Sebagai upaya mengatasi masalah ini, sudah beragam cara dilakukan
namun hampir dapat dikatakan tidak ada yang sempurna. Kondisi buah yang
segar dan menarik merupakan tampilan fisik yang umumnya banyak dicari oleh
konsumen. Maka perlu adanya perencanaan terpadu antara tahap persiapan dan
pengolahan bahan dengan teknologi pengemasan.Sehingga diperoleh kualitas
Nurul Alfiah, 2013
Isolasi Chitosan Kulit Udang Dan Pemanfaatannya Pada Buah Strawberry (Fragraria ananassa) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Konsep dari mempertahankan umur produk hortikultura adalah dengan
menghambat laju respirasi untuk mencegah degradasi nutrisi-nutrisi di
dalamnya.Maka digunakan pelapisan pada permukaan luar buah.Amal et al. (2010) memaparkan bahwa salah satu cara yang telah banyak dikenal adalah
dengan melakukan coating.
Penelitian tentang pelapisan buah (coating) pada strawberry telah banyak dilakukan.Harianingsih (2010) dalam tesisnya menggunakan limbah cangkang
kepiting menjadi chitosan sebagai bahan pelapis pada strawberry. Hasil
penelitian tersebut antara lain chitosan dapat memperkecil penyusutan bobot
strawberry selama penyimpanan. Kelemahan dalam penelitian ini yaitu proses
coating dilakukan pada strawberry yang dipotong, bukan buah utuh, sehingga waktu perlakuan terlalu singkat. Selain itu, Swastawatiet al. (2008) melakukan penelitian pemanfaatan limbah kulit udang menjadi edible coating yang diaplikasikan pada produk perikanan yaitu pindang ikan layang (Decepterus sp).Penelitian tersebut menunjukkan terjadi penghambatan laju pertumbuhan bakteri sehingga dapat digunakan sebagai pengawet alternatif alami.Kalut
(2008) memperjelas bahwa coating chitosan signifikan dalam menunda atau mencegah dari kerusakan buah dan sayuran seperti tomat, strawberry dan
lain-lain.
B.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah tentang edible coatingstrawberry dengan chitosan dari kulit udang yaitubagaimana kadar chitosan kulit udang yang diperoleh berdasarkan prosedur standar isolasi
5
Nurul Alfiah, 2013
Isolasi Chitosan Kulit Udang Dan Pemanfaatannya Pada Buah Strawberry (Fragraria ananassa) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
C.Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimana kadar chitosan kulit udang yang diisolasi dengan cara standar?
2. Bagaimana nilai penyusutan bobot buah dengan plastik yang divakum dan
edible coating chitosan kulit udang selama masa penyimpanan strawberry (Fragraria ananassa)?
3. Bagaimana kadar gula dan pH buah dengan plastik yang divakum dan edible
coating chitosan kulit udang pada strawberry (Fragraria ananassa)?
4. Bagaimana hasil uji organoleptik buah dengan plastik yang divakum dan
edible coating chitosan kulit udang pada strawberry (Fragraria ananassa)?
5. Bagaimana penampilan umum buah dengan plastik yang divakum dan
edible coating chitosan kulit udang pada strawberry (Fragraria ananassa)?
D.Batasan Masalah
Agar permasalahan yang diteliti menjadi lebih jelas dan terarah, maka
dalam penelitian ini dilakukan pembatasan masalah, diantaranya adalah:
1. Kulit udang yang digunakan sebagai sumber chitosan adalah kulit udang
Windu (Paneus monodon) yang diperoleh dari restoran Bali Seafood
2. Buah strawberry (Fragraria ananassa) yang diteliti yaitu varietas Festival diperoleh dari satu sumber petani di Ciwidey.
3. Perlakuan coating chitosan yang diberikan adalah 0,25%, 0,5%,0,75% dan 1% (b/v)
4. Sebagai pembanding, juga dilakukan pengawetan dengan menggunakan
Nurul Alfiah, 2013
Isolasi Chitosan Kulit Udang Dan Pemanfaatannya Pada Buah Strawberry (Fragraria ananassa) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
E.Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut:
1. Menganalisis kadar chitosan dari kulit udang Windu yang diperoleh melalui
isolasi chitosan.
2. Menganalisis pengaruh edible coating chitosan kulit udang terhadap nilai penyusutan bobot selama masa penyimpanan buah strawberry (Fragraria ananassa).
3. Menganalisis pengaruh edible coating chitosankulit udang terhadap kadar gula dan pH buah strawberry (Fragraria ananassa).
4. Menganalisis pengaruh edible coating chitosan kulit udang pada buah strawberry (Fragraria ananassa) secara uji organoleptik.
5. Menganalisis pengaruh coating dengan plastik yang divakum pada buah strawberry dengan parameter yang sama seperti edible coating chitosan kulit udang pada buah strawberry.
F. Manfaat Penelitian
Diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat antara lain:
1. Memberikan informasi tentang hasil isolasi chitosan dari kulit udang dengan
cara standar.
2. Memberikan informasi baru kepada petani, distributor dan pedagang
strawberry bahwa buah strawberry juga dapat diawetkan dengan
menggunakan chitosan dari limbah kulit udang.
3. Sebagai penelitian awal penggunaan chitosan kulit udang sebagai coater yang selanjutnya diharapkan dapat digunakan untuk buah lain.
G.Asumsi
1. Film dari bahan chitosan mampu menurunkan laju respirasi pada buah dan sayuran. (Shahidi, et al.,1999).
7
Nurul Alfiah, 2013
Isolasi Chitosan Kulit Udang Dan Pemanfaatannya Pada Buah Strawberry (Fragraria ananassa) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
H.Hipotesis
19
Nurul Alfiah, 2013
Isolasi Chitosan Kulit Udang Dan Pemanfaatannya Pada Buah Strawberry (Fragraria ananassa) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A.Metode dan Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan untuk menguji pengaruh chitosan
terhadap buah strawberry adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL), karena
pengaruh faktor luar dapat dikontrol dengan dilakukan di laboratorium dan
kondisinya relatif homogen.Jumlah perlakuan yang digunakan ada 6 (enam)
perlakuan yaitu satu perlakuan tanpa pelapis, satu perlakuan dengan plastik
yang divakum dan empat konsentrasi chitosan yang berbeda. Adapun keempat
konsentrasi chitosan yang digunakan terdiri atas 0,25%, 0,5%, 0,75% dan 1%.
Banyaknya pengulangan untuk setiap perlakuan diperoleh dari rumus
pengulangan Rancangan Acak Lengkap, yaitu t (r–1) ≥ 20, t adalah perlakuan
(treatment) dan r adalah pengulangan (replikasi) (Gomez dan Arturo, 1995).
Jadi: t(r–1) ≥ 20
6(r–1) ≥ 20
6r ≥ 26
r = 4,3
r = 4
Berdasarkan perhitungan di atas maka banyaknya pengulangan yang
harus dilakukan paling sedikit empat kali.Jika A adalah perlakuan tanpa
pelapis, maka pengulangannya adalah A1, A2, A3 dan A4.Banyaknya galat
adalah 24 yang terdiri atas 6 perlakuan dan 4 pengulangan. Keterangan:
20
Nurul Alfiah, 2013
Isolasi Chitosan Kulit Udang Dan Pemanfaatannya Pada Buah Strawberry (Fragraria ananassa) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Jumlah kelompok percobaan atau plot di susun secara acak yaitu sebagai
berikut:
Gambar 3.1 Susunan Kelompok Percobaan
Keterangan:
A : tanpa pelapis
B : coating dengan plastik yang divakum atau hampa udara C : konsentrasi chitosan 0,25% (b/v)
D : konsentrasi chitosan 0,5 % (b/v)
E : konsentrasi chitosan 0,75% (b/v)
F : konsentrasi chitosan 1% (b/v)
B.Populasi dan Sampel
1.Populasi Penelitian
a) Semua kulit udang yang digunakan untuk isolasi chitosan adalah satu jenis
kulit udang Windu (Paneus monodon). Kulit udang diperoleh dari restoran
Bali Seafood di Bandung, dari jenis udang Windu (Paneus monodon) yang
telah dibekukan.
b) Semua strawberry (Fragraria ananassa) dari satu sumber petani di Ciwidey yaitu strawberry varietasFestival. Strawberry dengan spesies, kondisi tanam,
lingkungan, dan perawatan yang sama. Karakteristik buah yang digunakan
meliputi:
1) Daging buah sudah padat, agak kenyal, kematangan cukup masak.
2) Kulit buah didominasi warna merah.
3) Buah berumur 2 minggu sejak perbungaan
4) Buah tidak mengalami kerusakan yang meliputi rusak fisik, bau, dan
tekstur, serta berat rata-rata buah sebesar 10 gram.
F4 F3 E1 B1 E2 F2
D1 B2 D2 A4 E3 F1
B4 A1 C3 D3 C2 D2
Nurul Alfiah, 2013
Isolasi Chitosan Kulit Udang Dan Pemanfaatannya Pada Buah Strawberry (Fragraria ananassa) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2. Sampel Penelitian
a) Strawberry (Fragraria ananassa) yang diberi perlakuan edible coating chitosan kulit udang dengan konsentrasi yang berbeda-beda.
b) Strawberry (Fragraria ananassa) yang diberi perlakuan dengan plastik hampa udara sebagai pembanding dan buah strawberry tanpa pelapis.
C.Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di tiga laboratorium. Ketiga laboraturium tersebut
yaitu LaboraturiumFisiologi, Laboraturium Botani Jurusan Pendidikan Biologi
FPMIPA UPI dan Laboraturium Kimia Analisis di ITB.Waktu yang digunakan
yaitu Maret 2012-Januari 2013.
D. Alat
Tabel 3.1. Daftar Alat Penelitian
No. Nama Alat Jumlah Spesifikasi
1 Blender 1 buah Merk National
7 Handrefraktometer 1 buah PT25.221.03.042 BF (6/8)
8 Homogenizer 2 unit -
9 Hot plate and magnetic stirrer
2 buah PT25.221.03.023BF (1/2)
10 Thermohygrometer 1 buah -
22
Nurul Alfiah, 2013
Isolasi Chitosan Kulit Udang Dan Pemanfaatannya Pada Buah Strawberry (Fragraria ananassa) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
No. Nama Alat Jumlah Spesifikasi
13 Pisau 1 buah -
14 Plastik tahan panas 1 pak Isi 100 lembar (ukuran 20x10
cm)
15 Saringan teh 1 buah -
16 Termometer alkohol 2 buah -
17 Timbangan digital 1 buah PT 25.221.03.018BF
18 Vacuum diafragh pump 1 buah PT 25.221.03.018 BT (1/2)
E.Bahan
Tabel 3.2. Daftar Bahan Penelitian
No. Nama Bahan Jumlah Spesifikasi
1 Akuades 60 liter -
2 Akuades steril 2 liter -
3 Asam asetat (p.a) 10 ml -
4 HCl (p.a) 251,5 ml Konsentrasi 12M
5 NaOH (p.a) 572 gram -
6 Kulit udang (udang
Windu)
1 kg Jenis udang Windu (Paneus
monodon)
7 Kemasan plastik kotak 100 kotak Ukuran 14x7x2 cm
8 Kertas pH indikator 1 kotak -
9 Strawberry 300 buah Fragraria ananassa
Nurul Alfiah, 2013
Isolasi Chitosan Kulit Udang Dan Pemanfaatannya Pada Buah Strawberry (Fragraria ananassa) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
F. Prosedur Kerja
1. Alur Kerja dalam Penelitian
Penelitian ini dilakukan mulai dari pra penelitian, dilajutkan dengan
penelitian utama, análisis data dan pembuatan laporan. Berikut Gambar 3.2
pemaparan secara umum alur kerja dalam penelitian ini.
Gambar 3.2 Alur Kerja Penelitian Penelitian
1. Persiapan alat dan bahan
2. Survey udang dan
strawberry
3. Perlakuan awal, menentukan batasan waktu penyimpanan 1. Pelarutan chitosan 0,25%,
0,5%, 0,75% dan 1%
2. Teknik pelapisan strawberry dengan dipping
24
Nurul Alfiah, 2013
Isolasi Chitosan Kulit Udang Dan Pemanfaatannya Pada Buah Strawberry (Fragraria ananassa) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2. Tahap Persiapan (Pra Penelitian)
Pra penelitian dilakukan dengansurvey lokasi dilakukan di daerah
Bandung untuk memperoleh kulit udang.Restoran seafood menjadi sasaran utama untuk mendapatkan limbah kulit udang.Akhirnya dipilih Bali Seafood,
restoran ini setiap harinya menghasilkan limbah kulit udang.Sehingga
diperoleh kulit udang Windu (Paneus monodon).
Selain survey lokasi uintuk mendapatkan kulit udang, survey lokasi
juga dilakukan di daerah pertanian sebagai tempat pengambilan sampel utama
bahan penelitian yaitu strawberry (Fragraria ananassa).Kegiatan ini dilakukan pada bulan Maret di daerah Ciwidey.Daerah Ciwidey digunakan
sebagai lokasi sumber perolehan bahan karena daerah ini merupakan salah
satu daerah pertanian strawberry yang cukup besar.Maksud dari survey lokasi
pertanian yaitu untuk memperoleh tanaman strawberry dengan spesies,
kondisi tanam, lingkungan, dan perawatan yang sama. Dengan demikian akan
didapatkan buah strawberry yang sifatnya sama.
Di samping kegiatan di atas, dilakukan pula kegiatan penelitian awal
terhadap penyimpanan buah strawberry pada ruangan dalam kondisi
terbuka.Buah tersebut dibiarkan sampai kondisi buahnya membusuk,
sehingga diperoleh batasan acuan waktu untuk penyimpanan.Selain itu,
dilakukan pengukuran suhu dan kelembaban tempat penyimpanan.
3. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan dilakukan di tiga tempat yaitu Laboraturium
Fisiologi, Laboraturium Botani FPMIPA UPI dan Laboraturium Kimia
Analisis ITB. Serangkaian proses isolasi chitosan sepenuhnya dilakukan di
Laboraturium Fisiologi. Sedangkan tahap utama yaitu tahap penyimpanan
buah strawberry dalam penelitian ini dilakukan di laboraturium Botani.
Laboraturium Kimia Analisis merupakan tempat untuk melakukan uji FTIR
sehingga dapat dilakukan análisis kadar chitosan berdasarkan hasil derajat
Nurul Alfiah, 2013
Isolasi Chitosan Kulit Udang Dan Pemanfaatannya Pada Buah Strawberry (Fragraria ananassa) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
yang lebih mendukung dalam penyimpanan buah selama proses coating berlangsung.
a. Prosedur isolasi chitosan dari kulit udang
Prosedur isolasi chitosan dari kulit udang mengacu pada penelitian yang
telah dilakukan oleh Puspawati dan Simpen pada tahun 2010 yang terdiri
atas:
1) Pengeringan
Bahan yang digunakan dalam proses isolasi chitosan ini menggunakan
kulit udang Windu (Paneus monodon). Kulit udang dipisahkan dari bagian tubuh lainnya seperti kaki dan ekor.Bagian kulit udang yang
dipakai adalah kulit bagian tubuh dan kepala.Untuk proses pengeringan,
mula-mula kulit udang direbus, dicuci dengan air mengalir sampai
bersih. Kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu 110-120oC selama
± satu jam (Gambar 3,2). Setelah kering, kulit udang digiling
menggunakan blender sampai halus (Gambar 3.3) dan diayak
menggunakan ayakan 0,25 mm.
Gambar 3.3. (a) Kulit udang direbus; (b) Kulit udang dioven
26
Nurul Alfiah, 2013
Isolasi Chitosan Kulit Udang Dan Pemanfaatannya Pada Buah Strawberry (Fragraria ananassa) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2) Ekstraksi chitin dari kulit udang
(a)Penghilangan mineral (demineralisasi)
Serbuk kulit udang ditambah dengan HCl 1,5M dengan perbandingan
1:15 (b/v). Campuran dipanaskan pada suhu 70-80oC selama 4 jam
sambil diaduk pada 50 rpm menggunakan homogenizer. Padatan dari
serbuk kulit udang kemudian dipisahkan dapat dilakukan dengan cara
disaring dari sisa campuran. Setelah disaring, padatan yang diperoleh
dicuci dengan akuades untuk menghilangkan HCl yang
tersisa.Pencucian dengan akuades ini dilakukan sampai pH
netral.Pengukuran pH dilakukan dengan mencelupkan kertas pH
indikator pada bagian serbuk kulit udang yang dalam kondisi
basah.Padatan dikeringkan dengan oven pada suhu 70oC selama 24 jam
sehingga diperoleh serbuk kulit udang tanpa mineral.Serbuk kulit udang
tanpa mineral ini selanjutnya ditimbang untuk mengetahui beratnya.
(b)Penghilangan protein (deproteinasi)
Untuk menghilangkan protein, digunakan NaOH 3,5%. Serbuk kulit
udang tanpa mineral hasil demineralisasi dimasukkan ke dalam gelas
beaker dan ditambahkan larutan NaOH 3,5% dengan perbandingan 1:10
(b/v). Campuran serbuk kulit udang tanpa mineral dengan NaOH 3,5%
selanjutnya dipanaskan pada suhu 65-70oC. Proses deproteinasi ini
selama 4 jam sambil dilakukan pengadukan pada 50 rpm menggunakan
homogenizer dan termometer sebagai pengukur suhunya. Setelah 4 jam,
padatan dipisahkan dari sisa campuran NaOH dengan caradisaring dan
didinginkan serta dicuci dengan akuades berkali-kali sampai pH netral,
sehingga diperoleh chitin.Pengukuran pH dilakukan dengan
mencelupkan kertas pH indikator pada bagian serbuk kulit udang yang
dalam kondisi basah.Chitin yang diperoleh selanjutnya dikeringkan
menggunakan oven pada suhu 100oC selama ±2 jam.Kemudian
dilakukan penimbangan terhadap serbuk chitin kering yang merupakan
Nurul Alfiah, 2013
Isolasi Chitosan Kulit Udang Dan Pemanfaatannya Pada Buah Strawberry (Fragraria ananassa) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
(c)Optimasi deasetilasi chitin menjadi chitosan
Proses deasetilasi chitin menjadi chitosan dilakukan dengan
penambahan NaOH 60%. Sebuk chitin dari hasil tahap deproteinasi
dimasukkan ke dalam gelas beaker dan ditambahkan larutan NaOH
60% dengan perbandingan 1:20. Proses deasetilasi ini dilakukan pada
suhu 120oC,digunakan termometer sebagai pengukur suhunya. Proses
ini berlangsung selama 4 jam, serta menggunakan homogenizer pada
kecepatan 50rpm. Setelah 4 jam, padatan dipisahkan dari sisa campuran
NaOH dengan caradisaring dan didinginkan serta dicuci dengan
akuades berkali-kali sampai pH netral. Pengukuran pH dilakukan
dengan mencelupkan kertas pH indikator pada bagian serbuk chitin
yang dalam kondisi basah. Selanjutnya, padatan yang sudah netral
tersebut selanjutnya dikeringkan pada suhu 70-80oC menggunakan oven
selama 24 jam yang mengacu pada penelitian Rahayu dan Purnavita
pada tahun 2007. Setelah serbuk kering, tahap penting berikutnya yaitu
dilakukan karakterisasi chitosan dengan spektrofotometer FTIR.FTIR
dilakukan di Laboraturium Kimia Analisis ITB untuk mengetahui
derajat deasetilasi dari serbuk chitosan. Derajat deasetilasi dapat
diketahui berdasarkan nilai absorbansi gugus fungsidengan
menganalisis spektra hasil FTIR.
(d)Penentuan derajat deasetilasi
Hasil uji FTIR menunjukkan nilai absorbansi dari gugus fungsi pada
sampel.Adapun derajat deasetilasi ditentukan untuk mengetahui
seberapa besar chitin yang sudah berubah menjadi chitosan. Derajat
deasetilasi chitosan ditentukan berdasarkan rumus:
28
Nurul Alfiah, 2013
Isolasi Chitosan Kulit Udang Dan Pemanfaatannya Pada Buah Strawberry (Fragraria ananassa) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
(e)Proses pelarutan chitosan kulit udang
Pada penelitian ini, konsentrasi chitosan yang digunakan adalah 0,25%,
0,5%, 0,75%, dan 1%. Hal ini mengacu pada penelitian yang telah
dilakukan oleh Harianingsih (2010).Serbuk chitosan yang sudah
diketahui derajat deasetilasinya ditimbang sebanyak 1 gram.Dilarutkan
dengan asam asetat 2% pada suhu 40oC selama 30 menit diatas
magnetic stirrer. Didapatkan chitosan 1% (b/v), untuk konsentrasi 0,25%, 0,5%, dan 0,75% dilakukan dengan teknik pengenceran
menggunakan akuades steril.
b. Pemilihan buah strawberry
Karakteristik buah yang digunakan meliputi:
1) Daging buah sudah padat, agak kenyal, kematangan cukup masak.
2) Kulit buah didominasi warna merah dan memiliki kaliks.
3) Buah berumur 2 minggu sejak perbungaan
4) Tidak rusak fisik, bau, dan tekstur,serta berat rata-rata buah sebesar 10
gram.
5) Buah yang digunakan adalah buah yang baru dipanen dan pada hari
yang sama langsung dilakukan perlakuan.
c. Proses pelapisan (coating) pada buah strawberry (Fragraria ananassa) 1) Coating dengan chitosan
Teknik yang digunakan pada proses pelapisan ini adalah dengan teknik
pencelupan atau dipping. Semua buah strawberry yang telah dipanen pagi hari, setelah tiba dari Ciwidey, disortir dan dicuci dengan air
mengalir.Setelah dicuci, buah dikeringkan menggunakan tissue.Buah yang sudah kering selanjutnya dicelupkan pada larutan chitosan yang
telah disediakan (periode dipping) selama 30 detik.Setelah 30 detik, buah diangkat dan diletakkan pada kotak plastik tanpa ditutup.Setiap
kotak plastik berisi sepuluh buah strawberry.Pada penelitian ini
Nurul Alfiah, 2013
Isolasi Chitosan Kulit Udang Dan Pemanfaatannya Pada Buah Strawberry (Fragraria ananassa) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
terdapat 24 galat.Kemudian buah strawberry yang telah diletakkan pada
kotak plastik disimpan pada suhu ruang (±25oC) selama 5 hari dengan
mengacu pada kurun waktu yang diperoleh dari penelitian awal.
2) Coating dengan plastik hampa udara (perlakuan pembanding)
Sama seperti tahap sebelumnya yaitu buah strawberry yang telah
dipanen pagi hari, setelah tiba dari Ciwidey, disortir dan dicuci dengan
air mengalir.Setelah dicuci, buah dikeringkan menggunakan
tissue.Sepuluh buah strawberry yang sudah kering dengan berat yang relatif sama (setiap buah ±10 gram) dimasukkan ke dalam plastik tahan
panas. Udara yang ada dalam plastik dikeluarkan dengan menggunakan
alat vacuum diafragh pump dan ujung plastik diikat dengan karet.
d. Perolehan Data
Pertama kali dilakukan pengujian dalam perolehan data yaitu sebelum
tahap coating sebagai data awal. Pengamatan dilakukan setiap hari dan pengujian secara berkala yang meliputi:
1) Penyusutan bobot yaitu dilakukan penimbangan setiap hari selama
waktu penyimpanan yaitu sebelum dan selama buah memasuki proses
coating. Persentase penyusutan dilakukan dengan:
% susut bobot = � �� � − � ��� �� � ℎ�� x100% (Lestari, 2008)
2) Pengukuran kadar gula dengan menggunakan handrefraktometer, yaitu dengan mengukur total padatan terlarut sebagaimana yang telah
dilakukan Mukaromah et al. (2010) dan Saparianti (2005). 5 gram atau setengah bagian buah dihaluskan, diambil sari buahnya dengan kain
halus untuk disaring dan diperas, diteteskan pada lensa alat
handrefraktometer. Setiap melakukan pengukuran, lensa dibersihkan dengan akuades. Angka yang muncul pada layar pembiasan adalah nilai
30
Nurul Alfiah, 2013
Isolasi Chitosan Kulit Udang Dan Pemanfaatannya Pada Buah Strawberry (Fragraria ananassa) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
3) Pengamatan pH yaitu menggunakan kertas pH indikator dengan cara
buah strawberry disayat, ditempelkan pada kertas pH indikator lalu
disesuaikan dengan standarisasi pH.
4) Pengamatan secara uji organoleptik dilakukan dengan memberikan
kuisioner pada 6 panelis berdasarkan SNI 2011. Pengujian ini terdiri
atas penampilan umum dan citarasa. Penampilan umum meliputi warna
dan tekstur. Sedangkan untuk citarasa meliputi aroma dan rasa. Uji
organoleptik dilakukan pada akhir masa penyimpanan. Analisis data
hasil uji organoleptik mengacu pada aturan perhitungan yang telah
ditetapkan oleh Standar Nasional Indonesia tahun 2011.
4. Tahap Analisis Data
Selama pengamatan berlangung, dilakukan juga pencatatan data. Data
yang diperoleh selama pengamatan dianalisis. Ternyata, data yang diperoleh
tidak memenuhi syarat untuk dilakukan uji statistika. Sehingga analisis data
61
Nurul Alfiah, 2013
Isolasi Chitosan Kulit Udang Dan Pemanfaatannya Pada Buah Strawberry (Fragraria ananassa) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
Kesimpulan yang dapatdiambildaripenelitianiniyaitu:
1. Isolasi chitosan darikulitudangdengancarastandardihasilkan chitosan sebesar
65%.
2. Buah strawberry denganplastik yang
divakumlebihefektifmenekankehilangannilaisusutbobotselamapenyimpanan
yaitusebesar1,00% dibandingkandengancoating chitosan.
3. Kadar guladitunjukkanoleh total padatanterlarut. Terjadipenurunan total
padatanterlarutpadasemuasampel. Total padatanterlarut paling
tinggiyaitudenganedible coating chitosan 1% sebesar 46,75%.
Sedangkandenganplastik yang divakummemilikikadargula paling
rendahyaitu 45%.
4. Semuaperlakuanterhadapbuah strawberry
dapatdikatakantidakmenunjukkanperubahan pH drastis. Semua pH buah
strawberry beradapadakisaran 3.
5. Ujiorganoleptikbuah strawberrydenganplastik yang
divakumumumnyamenunjukkanhasil yang
lebihbaikdibandingkandengancoating chitosan. Buah strawberry
denganplastik yang divakummenunjukkanwarnacerah,
segardanberaromabuahdanteksturagakkeras.
Panelismemberipenilaiansebesar 2 untuk rasa yang berartiagaksuka.
B.Saran
Denganmelihathasilujiorganoleptik yang dihasilkan,
disarankanadanyapenelitianlebihlanjuttentangedible coating chitosan
denganpemberiankonsentrasi chitosan yang lebihbervariasisertamenggunakan
61
Nurul Alfiah, 2013
Isolasi Chitosan Kulit Udang Dan Pemanfaatannya Pada Buah Strawberry (Fragraria ananassa) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
disarankanmelakukanujikandungan mineral untukmengetahuikadar mineral
62
Nurul Alfiah, 2013
Isolasi Chitosan Kulit Udang Dan Pemanfaatannya Pada Buah Strawberry (Fragraria ananassa) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Alsuhendra, et al. (2011).PengaruhPenggunaanEdible Coating
TerhadapSusutBobot, Ph,
danKarakteristikOrganoleptikBuahPotongpadaPenyajianHidanganDesser
t.FakultasTeknik UNJ: tidakditerbitkan
Amalet al. (2010).Improving Strawberry Fruit Storability by Edible Coating as a Carrier of Thymol or Calcium Chloride.Journal of Horticultural Science & Ornamental Plants.2(3), 88-97
Amalia, Fitri (2007). PenentuanKondisi Optimum
IsolasiKitindanKitosandariLimbahCangkangKepiting.Skripsi, Program
Studi Kimia. UniversitasPenididikan Indonesia. Bandung:
tidakditerbitkan
Arhatha, Nuky D.P. (2012).KitosandariCangkangRajungan (Potronuspelagicus)
sebagai Inhibitor Korosi Baja
KarbonpadaKondisisesuaiPipaSumurMinyakBumi.Skripsi, Program
Studi Kimia. UniversitasPenididikan Indonesia. Bandung:
tidakditerbitkan
Bambang, B. Santoso. (2003).
FisiologidanBiokimiaPadaKomoditiPanenanHortikultura.Bahan Ajar
PascaPanenHortikulttura.FakultasPertanian, UniversitasMataram.
Mataram: tidakditerbitkan
Claudia, Windasari W. (2010). “Emil Salim Award:
MengubahLimbahUdangMenjadiObat”. Kompas(27 Oktober 2010).
Colla,E., et al.(2006). Effect Of Composite Edible Coating From Amaranthus Cruentus Flour And Stearic Acid On Refrigerated Strawberry (Fragaria Ananassa) Quality.Latin American Applied Research.36, 249-254
Cronquist, A. (1981). An Integrated System of Classification of Flowering Plants.New York: Columbia University Press.
Devlin, Robert M. dan Francis H. Witham.(1983). Plant Physiology (Fourth Edition).United Sates of America: PWS Publishers
Dwidjoseputro, D. (1978). PengantarFisiologiTumbuhan. Jakarta: Gramedia Erna.(2008).
TransformasiKhitinmenjadiKhitosandariLimbahKulitUdangdanCangkan
63
Nurul Alfiah, 2013
Isolasi Chitosan Kulit Udang Dan Pemanfaatannya Pada Buah Strawberry (Fragraria ananassa) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
AntibakteridanPotensinyasebagaiAntikanker,
Skripsi.UniversitasUdayana, Jimbaran: tidakditerbitkan
Ginting, Alexander K. (2011). PengaruhKonsentrasiEdibelKitosandan Lama
PenyimpananterhadapMutuBuah Strawberry.Skripsi.Universitas Sumatera Utara, Medan: tidakditerbitkan
Gomez, A.K. dan Arturo, A.G. (1995).Statistical Procedures For Agricultural Research. John Wiley & Sons, Inc.
Gunawan, L.W. (2003). Strawberry.Jakarta: PenebarSwadaya
Han, C., et al. (2004). Edible Coatings to Improve Storability and Enhance
Nutritional Value of Fresh and Frozen Strawberries
(Fragaria×ananassa) and Raspberries (Rubusideaus).Postharvest Biology Technology33, 67–78.
Hargono, et al.
(2008).PembuatanKitosandariLimbahCangkangUdangsertaAplikasinyada
lamMereduksiKolesterolLemakKambing.Reaktor, 12(1), 53-57.
Harianingsih.(2010). PemanfaatanLimbahCangkangKepitingmenjadi Chitosan
sebagaiBahanPelapis (Coater) padaBuah Strawberry.Tesispada Program
Magister Teknik Kimia UniversitasDiponegoro Semarang:
tidakditerbitkan.
Heryanto, Sagita A. (2012). ModifikasiMembranKitosanSilika-Cu sebagai Filter danAdsorben Urea.Skripsi. Program Studi Kimia UniversitasPenididikan Indonesia
Hirano, S. et al. (1999).The Preparation and Applications of Functional Fibers from Crab Shell Chitin.Journal of Biotechnology.70, 373–7.
Kalut, StephenieAk. (2008). Enhancement of Degree of Deacetylationof Chitin in Chitosan Production. A Thesis Submitted in Fulfillment of the Requirements for The Award of The Degree of Bachelor of Chemical Engineering: tidakditerbitkan.
Khan, et al. (2002).Reporting Degree of Deacetylation Values of Chitosan: the Influence of Analytical Methods.J Pharm Pharmaceut Sci.5(3): 205-212. Lestari, Citra Pangestuti. (2008). Aplikasi Edible Coating Gel LidahBuaya (Aloe vera L.) padaPengawetanBuahStawberry (Fragraria sp.).SkripsipadaFakultasTeknologiPertanian IPB: tidakditerbitkan
Mahatmantiet al. (1999).SintesisKitosandanPemanfaatannyasebagaiAnti
Nurul Alfiah, 2013
Isolasi Chitosan Kulit Udang Dan Pemanfaatannya Pada Buah Strawberry (Fragraria ananassa) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Novianty, Inna. (2008). AnalisaSpektroskopiReflektans Vis-NiruntukMengetahui Proses PematanganBuahStroberi.Skripsipada FMIPA IPB: tidakditerbitkan
Park et al., (2005).Antifungal Coatings on Fresh Strawberries (Fragaria× ananassa) to Control Mold Growth During Cold Storage. Journal of Food Science.70(4), 202-207
Pilaret al. (2008). Effect of Chitosan Coating Combined With Postharvest Calcium Treatment on Strawberry (Fragaria X ananassa) Quality During Refrigerated Storage. Food Chemistry110,428–435
Prasetyaningrumet al. (2007).OptimasiDerajatDeasetilasipada Proses Pembuatan Chitosan danPengaruhnyasebagaiPengawetPangan.Riptek.1(1), 39-46
Puspawati, N.M danSimpen, I N. (2010).OptimasiDeasetilasiKhitin Dari
KulitUdang Dan CangkangKepitingLimbahRestoran Seafood MenjadiKhitosanMelaluiVariasiKonsentrasiNaOH.Jurnal Kimia 4 (1),79-90.
Rahayu L.H danPurnavita S.
(2007).OptimasiPembuatanKitosandariKitinLimbahCangkangRajungan (Portunuspelagicus) untukAdsorben Ion LogamMerkuri.Reaktor.11 (1), 45-49
Samosir, Jenti. (2007).
InventarisasiJamurPenyebabPenyakitpadaTanamanStroberi(Fragrariave sca L.) di KecamatanBrastagi.Skripsi.Departemen Hama danPenyakitTanamanFakultasPertanianUniversitas Sumatra Utara
Santoso.(2006). TeknologiPengawetanBahan Segar.Laboratorium Kimia
PanganFapertaUwiga Malang: tidakditerbitkan.
Shahidi, F., et al..(1999). Food of Chitin and Chitosans.Trends in Food Science & Technology10, 37-51
SistemInformasiManajemen Pembangunan di Perdesaan. (2000). Strawberry.
Jakarta: BAPPENAS
Skurtyset al. (2009).Food Hydrocolloid Edible Films and Coatings. Santiago, Chile: Department of Food Science and Technology, Universidad de Santiago de Chile.
StandarNasional Indonesia (SNI).(2011).
65
Nurul Alfiah, 2013
Isolasi Chitosan Kulit Udang Dan Pemanfaatannya Pada Buah Strawberry (Fragraria ananassa) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
http://sisni.bsn.go.id/index.php?/sni_main/sni/detail_sni/10904 [06Maret 2012]
Swastawati, et al. (2008).“PemanfaatanLimbahKulitUdangmenjadiEdible
CoatinguntukMengurangiPencemaranLingkungan.”JurusanPerikananUn iversitasDiponegoro. 04 (04), 101-106
Taiz, L. danZeiger, E. (1998).Plant Physiology (Second Edition.). Sunderland: Sinauer Associates, Inc., Publishers
Utama, I Made S. (2004). “TeknologiPascaPanenHortikultura: Permasalahan
Dan Usaha Perbaikan”.
MakalahpadaLokakaryaStrategiPengembanganHortikultura, Bali
Vargas, M. (2006). Quality of Cold-Stored Strawberries as Effected by Chitosan-Oleic Acid Edible Coatings. Postharvest Biology and Technology41. 164–171
Weber, Claus J., (2000). Biobased Packaging Materials for the Food Industry. Denmark: The Royal Veterinary and Agriculture University.
Weska, R. F., danMoura, J. M. (2006). Optimazion of Deasetylation in the Production of Chitosan from Shrimp Waste, Journal Food Enginering,
80, 749-753
Widyanti, AdelinaPutri. (2009).
PemanfaatanKitosandariCangkangRajunganpada Proses AdsorpsiLogamNikeldariLarutan NiSO4.Skripsi, Universitas Indonesia.
Jakarta: tidakditerbitkan