PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL SISWA DALAM
PEMBELAJARAN SAINS DI KELAS V SD NEGERI 116886 NAGODANG
T.A. 2013/2014
SKRIPSI
Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan
Prasekolah Dan Sekolah Dasar
OLEH :
NUR ILWANA HARAHAP
NIM. 1101111016
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. Latar Belakang Keluarga
a. Nama : Nur ilwana Harahap
b. Tempat/ Tanggal Lahir : Kotapinang 01 Juli 1992
c. Jenis kelamin : Perempuan
d. Alamat : Jln. Bilal Kotapinang Kabupaten.
LabuhanBatu Selatan
e. Agama : Islam
f. Nama Ayah : Gusran Efendi Harahap
g. Nama Ibu : Khairul Bariyah Siregar
h. Pekerjaan Orang Tua
No Riwayat Pendidikan Tahun Lulus
1 Min Kotapinang
kab. Labuhan Batu Selatan Lulus Tahun 2004
2
Madrasah Sanawiyah Swasta
Islamiyah (MTs) Kotapinang
kab. Labuhan Batu Selatan
Lulus Tahun 2007
3 Mas. Islamiyah Kotapinang Kab. LabuhanBatu Selatan
Lulus Tahun 2010
i
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya. Skripsi ini
berjudul “Penggunaan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Berpikir Formal Siswa Pada
Pelajaran Sains Kelas V SD Negeri 116886 T.A. 2013-2014”.
Selama dalam proses penyelesaian skripsi ini banyak kendala yang dihadapi penulis,
namun semuanya teratasi berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Pada kesempatan
ini, penulis menyampaikan untaian kata terima kasih dari hati yang tulus kepada kedua orang
tua yang tersayang ayahanda Gusran Efendi Harahap dan ibunda Khairul Bariyah Sir
yang telah memberikan kasih sayang tanpa batas, dukungan moril dan materil serta doa restu
demi keberhasilan dalam mengarungi kehidupan.
Berkat dukungan serta bimbingan dari berbagai pihak, pada kesempatan ini dengan
tulusan dan rendah hati, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si, Selaku Rektor Universitas Negeri Medan
2. Bapak Nasrun, M.S, selaku dekan Fakultas Ilmu Pendidikan
3. Bapak Yusnadi, M.S selaku pembantu dekan I,bapak Aman Simare-mare, M.S selaku
pembantu dekan II, dan bapak Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku pembantu dekan III.
4. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku Ketua Jurusan PPSD FIP Unimed, bapak
Drs. Ramli Sitorus, M.Ed selaku sekretaris jurusan PPSD.
5. Bapak Drs. Efendi Manalu, M.Pd selaku pembimbing skripsi yang telah banyak
6. Ibu Dr. Naeklan Simbolon,M.Pd,ibu Dra.Tianan Sihite, ibu Dra. Erlinda S, M.Pd, selaku dosen penguji yang telah banyak memberi masukan dalam penyempurnaan
skripsi ini.
7. Staf pengajar dan pegawai FIP yang telah memberikan ilmunya kepada penulis
selama perkulihan.
8. Ibu Khairul Bariyah, A.Ma, selaku kepala sekolah SD Negeri 116886 Nagodang, dan
ibu Malem Pusuh. S.pd.SD selaku guru kelas V, yang telah memberikan izin kepada
penulis untuk melakukan penelitian disekolah tersebut.
9. Buat keluarga besar penulis kakanda Mei Lina Sari Harahap,Siti Maulianggun
Harahap, dan adinda Adilpan Harahap, Guswida Harahap, Khairani Harahap
terimakasih telah memberi semangat dan dukungan kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
10.Kepada sahabat ku Sri wahyuni sir, dan Serta Mahasiswa PGSD Angkatan 2010
khusunya kelas C reguler dan Teman-teman PPLT . Thaks to all, all of you is my best
friends. Semoga persahabatan tetap terjalin.
11.Kepada teman seperjuangan dalam bimbingan skripsi Ria Mei Saragih, Mimi
Oktaviana, Ribka Siahaan, Nita Rakhmah Nst yang telah memberikan bantuan dalam
menyusun skripsi ini, yang telah banyak membantu dan memberikan motivasi serta
doa demi penyelesaian skripsi ini.
12.Kepada abangda Deddy G. S.Pd, yang telah memberikan bantuan sangat berharga
bagi penulis, memberikan motivasi, dan bimbingan, serta doa dukungan penyelesaian
Terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu baik secara
langsung maupun tidak langsung, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu
namanya dalam tulisan ini. Semoga kebaikan yang diberikan mendapat balasan dari
Allah SWT.
Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Apabila terdapat
kesalahan dan kekhilafan dalam bentuk bahasa penyampaian, teknik penulisan dan
masih kurang ilmiah, hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan
kemampuan penulis sebagai seorang mahasiswa. Oleh karena itu, besar harapan
penulis agar para pembaca memberikan masukan berupa kritik dan saran yang
bertujuan membangun kesempurnaan skripsi ini guna meningkatkan mutu pendidikan
bangsa ke depan.
Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis
sendiri dan bagi pembaca pada umumnya.
Akhirulkalam Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Medan, Mei 2014
Penulis
Nur ilwana Harahap
ABSTRAK
NUR ILWANA HARAHAP, NIM 1101111016. “Penggunaan Metode Eksperimen Dengan Meningkatkan Berpikir Formal Siswa Pada Pelajaran Sains Kelas V SD Negeri 116886 T.A.2013-2014.
Masalah dalam penelitian ini adalah berpikir formal siswa dalam mata pelajaran sains khususnya pada materi gaya magnet masih rendah di bawah nilai KKM. Adapun tujuan penelitian ini adalah dengan melalui data dapat meningkatkan berpikir formal siswa menggunakan metode eksperimen dalam pembelajaran Sains pada materi gaya magnet.
Lokasi penelitian ini adalah SD Negeri 116886 Nagodang Tahun Ajaran 2013/2014. pada siswa kelas V dengan jumlah siswa 28 orang, 14 siswa laki-laki dan 14 orang siswa perempuan. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menerapkan dua Siklus I dan Siklus II yang mencakup perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Teknik Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar observasi. penilaian berpikir formal berdasarkan kriteria yaitu: 1. Abstrak, 2. Logis, 3. hipotesis deduktif, 4. Penalaran, 5. Idealis/diskusi. Sebagai tolak ukur keberhasilannya adalah apabila berpikir formal siswa meningkat, bila tingkat ketuntasanya
Berdasarkan hasil penelitian pada siklus I pertemuan 1 dan 2 bahwa berpikir formal siswa dengan nilai rata-rata 50,7 dan 57,67%. Dari 28 siswa terdapat 3 siswa yang dinyatakan Tinggi dengan persentase 11% ,sebanyak 25 siswa dengan persentase 89% rendah. Pada pertemuan ke 2 berjumlah 5 orang siswa (18%) tinggi, sedangkan rendah berjumlah 23 orang (82%). Selanjutnya terjadi peningkatan berpikir formal siswa pada siklus II pertemuan 3 dan 4 dengan nilai rata-rata siswa 67,32% dan 79,10%. Siklus II pertemuan 4 ini mengalami peningkatan berpikir formal siswa secara klasikal diperoleh data sebanyak 25 orang siswa berpikir formal (89%), dan siswa yang tidak berpikir formal 3 orang (11%). Untuk hasil observasi dalam proses pembelajaran, pada siklus I guru tergolong baik dalam menyampaikan materi yang diajarkan dengan perolehan nilai 82,5%. Sedangkan pada siklus II guru tergolong sangat baik dengan perolehan nilai 95%.
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... ...i
KATA PENGANTAR ... ....ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ...ix
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah ... 1
1.2.Identifikasi Masalah ... 7
1.3.Batasan Masalah ... 7
1.4.Rumusan Masalah ... 8
1.5.Tujuan Penelitian ... 8
1.6.Manfaat Penelitian ... 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.Konsep Kemampuan Berpikir Formal ... 10
2.1.1. Pengertian Berpikir ... 10
2.1.2. Pengertian Dan Ciri-Ciri Kemampuan Berpikir ... 11
2.1.3. Implikasi Teori Piaget Dalam Pelajaran ... 15
2.2.Hakikat Metode Eksperimen ... 17
2.2.1. Pengertian Metode ... 17
2.2.2. Pengertian Metode Eksperimen ... 18
2.2.4. Tujuan Metode Eksperimen ... 20
2.2.5. Prosedur Metede Eksperimen ... 21
2.2.6. Kelebihan Dan Kekurangan Metode Eksperimen ... 22
2.2.7. Langkah-Langkah Metode Eksperimen ... 24
2.2.8. Tahap-Tahap Metode Eksperimen Dengan Pembelajaran... 24
2.3.Konsep Pembelajaran Sains di SD ... 26
2.3.1. Pembelajaran SAINS ... 26
2.3.2. Karakteristik SAINS ... 27
2.3.3. Tujuan Pembelajaran SAINS di SD ... 27
2.3.4. Kurikulum Sains Kelas V SD ... 28
2.4.Kerangka Berpikir/ Konseptual ... 30
2.5.Hipotesis Tindakan ... 31
BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Jenis Penelitian ... 32
3.2.Lokasi dan Waktu Penelitian ... 32
3.3.Subjek dan Objek Penelitian ... 32
3.4.Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 33
3.5.Desain Penelitian ... 33
3.6.Prosedur Penelitian ... 34
3.7.Teknik Pengumpulan Data ... 36
3.8.Teknik Analisis Data ... 39
3.9.Jadwal Penelitian ... 42
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian...43
4.2 Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I...45
4.2.1 Perencanaan Siklus I...45
4.2.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus I...46
4.2.3 Keadaan Guru Dan Siswa Pada Pelaksanaan Tindakan Siklus I...50
4.2.4 Pengamatan (Observasi)...51
4.2.5 Refleksi Siklus I...52
4.2.6 Evaluasi...52
4.3.7 Analisis Data Siklus I...53
4.3 Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II...69
4.3.1 Perencanaan Siklus II...69
4.3.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus II...70
4.3.3 Keadaan Guru Dan Siswa Pada Pelaksanaan Tindakan Siklus II...74
4.3.4 Pengamatan (Observasi)...75
4.3.5 Refleksi Siklus II...75
4.3.6 Evaluasi ...76
4.3.7 Analisis Data Siklus II...77
4.4 Pembahasan...99
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 103 5.2 Saran ... 104
DAFTAR PUSTAKA ... 105
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Analisis Data Kumulatif Nilai Sains Siswa Kelas V dalam Tiga Tahun
Terakhir...5
Tabel 2. Kurikulum Sains Kelas V SD...28
Tabel 3. Komponen Berpikir Formal...38
Tabel 4. Kriteria Tingkat Kemampuan Berpikir Formal Siswa ... 39
Tabel 5. Konversi Nilai Presentase Data Test ... 40
Tabel 6. Kriteria Tingkat Kemampuan Berpikir Formal Siswa ... ... 41
Tabel 7. Jadwal Pelaksanaan Penelitian ... 42
Tabel 8. Hasil Observasi Terhadap Guru Pada Siklus I Pertemuan 1...53
Tabel 9. Hasil Observasi Terhadap Guru Pada Siklus I Pertemuan 2...56
Tabel 10. Hasil Pelaksanaan Siklus I Pertemuan 1...59
Tabel 11. Perubahan Tingkat Berpikir Formal Siswa Berdasarkan Kategori Pada Siklus I Pertemuan 1 Secara Klasikal...62
Tabel 12. Persentase Berpikir Formal Siswa Secara Klasikal Pada Siklus I Pertemuan 1...63
Tabel 13. Hasil Pelaksanaan Siklus I Pertemuan 2...64
Tabel 14. Perubahan Tingkat Berpikir Formal Siswa Berdasarkan Kategori Pada Siklus I Pertemuan 2 Secara Klasikal...66
Tabel 15. Persentase Berpikir Formal Siswa Secara Klasikal Pada Siklus I Pertemuan 2...68
Tabel 16. Hasil Observasi Terhadap Guru Pada Siklus II Pertemuan 3...77
Tabel 17. Hasil Observasi Terhadap Guru Pada Siklus II Pertemuan 4...80
Tabel 18. Hasil Pelaksanaan Siklus II Pertemuan 3...83
Tabel 19. Perubahan Skor Tingkat Berpikir Formal Siswa Berdasarkan Kategori
Pada Siklus II Pertemuan 3 Secara Klasikal...86
Tabel 20. Persentase Berpikir Formal Siswa Secara Klasikal Pada Siklus II
Pertemuan I...87
Tabel 21. Hasil Pelaksanaan Siklus II Pertemuan 4...88
Tabel 22. Perubahan Skor Tingkat Berpikir Formal Siswa Berdasarkan Kategori
Pada Siklus II Pertemuan 4 Secara Klasikal ...91
Tabel 23. Persentase Berpikir Formal Siswa Secara Klasikal Pada Siklus II
Pertemuan 4...92
Tabel 24. Rekapitulasi Nilai Berpikir Formal Siswa...94
Tabel 25. Persentase Berpikir Formal Siswa Secara Klasikal Siklus I Dan II
(Pertemuan I Dan II)...95
Tabel 26. Hasil Berpikir Formal Siswa Siklus I Dan Siklus II Secara Klasikal
Pertemuan 1,2,3 Dan 4...97
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Skema Pelaksanaan Tindakan Kelas...34
Gambar 2: Sekolah Tempat Penelitian...43
Gambar 3: Suasana Keadaan Kelas Dengan Kelengkapan Fasilitas...44
Gambar 4: Siswa Mengajukan jawaban Pertanyaan guru...46
Gambar 5: Siswa Mengerjakan Soal Pretest Yang di Berikan Guru...47
Gambar 6: Guru Menjelaskan Materi Pembelajaran...47
Gambar 7: siswa dibagi kelompok dan alat dalam percobaan...48
Gambar 8: Siswa Menulis Hasil Diskusi dan mempresentasikan ke depan kelas.49 Gambar 9: siswa sedang mengerjakan postest...50
Gambar 10: Grafik Persentase Tingkat berpikir Formal Siswa Siklus I Pertemuan1...62
Gambar 11 : grafik Persentase Tingkat berpikir formal Siswa Secara Klasikal Pada Siklus I Pertemuan 1...63
Gambar 12 :Grafik persentase Tingkat berpikir formal Siswa Siklus I Pertemuan 2...67
Gambar 13: Grafik Persentase Tingkat Berpikir Formal Siswa Secara Klasikal Siklus I Pertemuan 2...68
Gambar 14: Siswa Memberikan Contoh Tentang Gaya Magnet...70
Gambar 15: siswa melakukan percobaan dan guru memberikan contoh...71
Gambar 16: Siswa Mempersentasikan Hasil Diskusi Ke Depan Kelas...72
Gambar 17: Siswa Mengerjakan Soal Postest Siklus II...73
Gambar 18: Grafik persentase Tingkat berpikir formal Siswa Siklus II Pertemuan 3...86
Gambar 19: Grafik Persentase Hasil Peningkatan Berpikir Formal Secara
Klasikal Siklus II Pertemuan 3...88
Gambar 20: grafik persentase Tingkat Kreativitas Bercerita Siswa Siklus II
Pertemuan 4...91
Gambar 21: Grafik Persentase Hasil Peningkatan Berpikir Formal Secara
Klasikal Siklus II Pertemuan 4...93
Gambar 22 : Grafik Rekapitulasi Persentase Peningkatan Berpikir Formal
Siswa...96
Gambar 23: Grafik Persentase Peningkatan Kreativitas Bercerita Siswa
Berdasarkan Kategori Pada Siklus I dan Siklus II...98
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangPembelajaran sains sangat berhubungan dengan cara mencari tahu tentang
alam secara sistematis, kritis, logis, komprehensif, sains di SD sangat berguna
pada siswa dalam kehidupan sehari-hari.
Pembelajaran sains menekankan pada pemberian pengalaman langsung
kepada siswa melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan
sikap ilmiah. Sebagaimana dan kurikulum 2006 (KTSP), tujuan mata pelajaran
sains adalah untuk mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep
sains yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,
mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran tentang adanya
hubungan yang saling mempengaruhi antara sains, lingkungan, teknologi, dan
masyarakat, serta mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam
sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan.
Kekhawatiran para pendidik dan pemerhati pendidikan berkaitan dengan
rendahnya daya serap siswa, kesalahan pemahaman dan rendahnya kemampuan
siswa dalam menerapkan konsep-konsep baik dalam kehidupan maupun teknologi
terjadi hampir pada setiap jenjang pendidikan baik di Indonesia maupun di
lembaga-lembaga pendidikan mancanegara. Banyak hasil penelitian pendidikan
dan psikologi pendidikan menemukan bahwa penyebab utama dari masalah
tersebut adalah rendahnya daya imajinasi atau ketidak mampuan siswa dalam
mengoperasikan kemampuan berpikir formalnya atau abstrak. Sayangnya
temuan-temuan tersebut jarang disadari oleh kalangan pendidik di Indonesia.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh beberapa ahli psikologi pendidikan,
masih banyak yang lainnya yang tidak dapat disebutkan di sini mengesankan
adanya mislinkage atau terputusnya mata rantai dalam teori perkembangan Piaget
pada fasa berpikir konkrit menuju fasa berpikir formal. Banyak siswa yang
seharusnya sudah dapat mengoperasikan kemampuan berpikir formalnya ternyata
hanya bisa berpikir konkrit. Bahkan seseorang seumur hidupnya dapat tidak
mampu mengoperasikan kemampuan berikir formalnya. Jika hal ini dibiarkan
tentu saja akan berakibat fatal dalam proses pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi di Indonesia.
Selanjutnya, piaget menyatakan bahwa setiap anak memiliki cara
tersendiri dalam menginterpretasikan dan beradaptasi dengan lingkungannya.
Menurut piaget, setian anak memiliki stuktur kognitif yang disebut schemata,
yaitu sistem konsep yang ada dalam pikiran sebagai hasil pemahaman terhadap
objek yang ada dalam lingkungannya. Pemahaman tentang objek tersebut
berlangsung melalui proses asimilasi (menghubungkan objek dengan konsep yang
sudah ada dalam pikiran). Dan akomodasi (proses memanfaatkan konsepkonsep
dalam pikiran untuk menafsirkan objek). Kedua proses ini jika berlangsung
terus-menerus akan membuat pengetahuan lama dan baru menjadi seimbang. Dengan
cara seperti itu, secara bertahap anak dapat membangun pengetahuan melalui
interaksi dengan lingkungannya.
2
Tahap operasional formal mulai usia 11-15 tahun peserta didik sudah
menginjak usia remaja,perkembangan kognitif peserta didik pada tahap ini telah
memiliki kemampuan mengoordinasikan dua ragam kemampuan kognitif baik
secara simultan(serentak) maupun berurutan. Misalnya, kapasitas merumuskan
hipotesis, dan menggunakan prinsip-prinsip abstrak. Dengan kapasitas
merumuskan hipotesis ( anggapan dasar ) peserta didik mampu berpikir untuk
memecahkan masalah dengan menggunakan tahap dasar yang relevan dengan
lingkungan yang respons. Adapun dengan kapasitas menggunakan prinsip-prinsip
abstrak, peserta didik mampu mempelajari materi pelajaran yang abstrak, seperti
matematika, ipa dan agama.
Berdasarkan hal tersebut, maka perilaku belajar anak sangat dipengaruhi
oleh aspek-aspek dari dalam diri dan lingkungannya. Kedua hal ini tidak mungkin
dipisahkan karena memang proses belajar terjadi dalam konteks interaksi diri anak
dengan lingkungannya.dan perkembangan dalam diri siswa dari masa ke masa.
Sebagai bukti bahwa seorang remaja pelajar telah memiliki kedewasaan
berpikir, dapat dicontohkan ketika ia menggunakan pikiran hipotesisnya sewaktu
mendengar pertanyaan seorang kawannya, seperti: ‘’ kemarin seorang penggali
peninggalan purbakala menemukan kerangka manusia berkepala domba dan
berkaki empat yang telah berusia sejuta tahun”. Apa yang salah dalam pertanyaan
tersebut? Remaja pelajar tadi, setelah berpikir sejenak dengan serta-merta
berkomentar: “ omong kosong! ungkapan “ omong kosong” ini merupakan hasil
berpikir hipotesis remaja pelajar tersebut, karena mustahil ada manusia berkepala
domba dan berkaki empat betapapun tuanya umur kerangka yang ditemukan
penggali benda purbakala itu.
Untuk mencapai tujuan ini, guru merupakan salah satu unsur yang penting
dalam proses belajar mengajar, karena walaupun kurikulum disajikan secara
sempurna, sarana dan prasana terpenuhi dengan baik, tetapi jika cara guru
menyampaikan materi pelajaran tidak tepat maka berpikir belajar yang dicapai
siswa menjadi tidak optimal.
Demikian pula dalam menyampaikan materi pelajaran sains, sudah
seharusnya guru tidak hanya menggunakan metode ceramah saja, akan tetapi guru
harus menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan
disampaikan. Jika dalam menyampaikan materi pelajaran guru haya menggunakan
metode ceramah saja, maka siswa kurang mempunyai kesempatan untuk
mengembangkan daya nalarnya, sehingga menyebabkan siswa menjadi bosan,
kurang termotivasi dan terpaku mendengarkan cerita guru. Dengan demikian
maka sangatlah perlu dibina dan dikembagkan kemampuan profesional guru untuk
pembelajaran dengan menggunakan metode dalam kegiatan belajar mengajar.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara peneliti di SD Negeri 116886
Nagodang, Masih ada guru yang menggunakan ceramah pada saat menyampaikan
materi pembelajaran kepada siswa, sehingga hasil proses pembelajaran sains yang
berlangsung di kelas V SD tersebut tidak memuaskan. Adapun faktor yang
menjadi penyebabnya adalah penyampaian materi pembelajaran yang hanya
sehingga kurangnya pemahaman siswa terhadap materi pelajaran karena
pembelajaran tidak dpraktekkan langsung, dan kurang kesempatan bagi siswa
untuk membuktikan kebenaran dari percobaan yang dilakukannya sendiri.
Tabel 1. Analisis Data Kumulatif Nilai SAINS Siswa Kelas V dalam Tiga Tahun Terakhir
Sumber: Daftar Nilai Siswa Kelas V SD Negeri 116886 Nagodang Berdasarkan tabel di atas, dapat diidentifikasi bahwa nilai akhir semester
siswa dalam rentang tiga tahu terakhir sangat rendah. Siswa yang memiliki nilai di
atas KKM sangat sedikit dibanding dengan siswa yang memiliki nilai di bawah
KKM. Pada tahaun ajaran 2011/2012 siswa yang memiliki nilai di atas KKM pada
semester I ada 23 (82,14%) orang siswa, pada semester II 19 (67,86%) orang
siswa yang memiliki siswa yang memiliki nilai di atas KKM pada
semester I ada 22 (78,57%) orang siswa, sedangkan pada semester II ada 12
(42,86%) orang siswa. Dan pada tahun 2013/2014 siswa yang memiliki nilai di
atas KKM pada semester I ada 20 (71,42%) orang siswa. Dari uraian tabel di atas
dapat disimpulkan bahwa, nilai Sains kelas V SD di Nagodang cenderung rendah.
Siswa banyak yang memperoleh nilai di bawah KKM. Nilai ini mengindikasikan
bahwa kemampuan berpikir formal siswa rendah.
Untuk mengatasi masalah tersebut, perlu dilakukan suatu upaya yaitu
dengan menggunakan metode pembelajaran eksperimen agar belajar mengajar
menjadi lebih efektif dan pengalaman belajar menjadi mengesankan. Pengalaman
yang diperoleh siswa akan semakin berkesan apabila proses pembelajaran yang
diperolehnya merupakan hasil berpikir dari percobaan yang dilakukannya sendiri.
Penggunakan metode pembelajaran eksperimen dilakukan untuk
meningkatkan aktivitas dan kemampuan berpikir formal siswa dalam kegiatan
belajar mengajar. Berdasarkan uraian permasalahan di atas, maka peneliti tertarik
melakukan penelitian dengan judul “ Penggunaan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Formal Siswa Dalam Pembelajaran Sains Di Kelas V SDN 116886 Nagodang Tahun Ajaran 2013/2014”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang dapat di identifikasi masalah-masalah yang
terjadi sehubungan dengan kemampuan berpikir formal siswa. Masalah-masalah
tersebut perlu diidentifikasi atau dikenali. Adapun masalah-masalah yang
teridentifikasi antara lain :
1. Rendahnya Berpikir belajar siswa pada pelajaran SAINS.
2. Rendahnya perhatian siswa pada saat guru menjelaskan pelajaran sehingga
menimbulkan kebosanan dalam diri siswa.
3. Rendahnya minat dan motivasi siswa terhadap pelajaran SAINS sehingga
siswa kurang semangat mengikuti pelajaran SAINS.
4. Pemilihan metode yang kurang tepat dalam pembelajaran sehingga
pembelajaran kurang menarik dan siswa terkesan pasif.
5. Pembelajaran tidak dipraktekkan secara langsung.
1.3 Pembatasan Masalah
Berdasarkan beberapa identifikasi masalah, maka yang menjadi batasan
masalah dalam penelitian ini adalah, yaitu “Penggunaan Metode Eksperimen
dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Siswa pada mata pelajaran Sains
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka
masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: “Apakah Menggunakan
Metode Eksperimen dapat Meningkatkan Kemampuan Berpikir Formal Siswa
Pada Mata Pelajaran Sains materi gaya magnet di kelas V SDN 106886
Nagodang Tahun Ajaran 2013/2014 ?
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah dengan melalui data
dapat meningkatkan berpikir formal siswa menggunakan metode eksperimen
dalam pembelajaran Sains pada materi gaya magnet.
1.6 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dapat diambil dari penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Bagi Siswa
a. Meningkatkan kemampuan berpikir formal siswa dalam proses
pembelajaran melalui metode eksperimen.
b. Dapat mengembangkan pengetahuan siswa dengan menggunakan metode
ekperimen.
2. Bagi Guru
a. Sebagai bahan masukan dan mengembangkan pembelajaran metode
eksperimen dengan model RPP.
3. Bagi Sekolah
a. Sebagai bahan masukan sekolah dan bahan sebagai contoh pembelajaran
metode eksperimen dapat meningkatkan berpikir formal siswa.
4. Bagi Peneliti
a. Untuk mengetahui sebagaimana peningkatan kemampuan berpikir formal
siswa setelah dilakukan proses pembelajaran dengan menggunakan
metode eksperimen.
b. Menyusun karya ilmiah dengan mengembangkan pengetahuan secara
efektif.
5. Bagi Peneliti Lain
a. Sebagia bahan masukan bagi peneliti berikutnya dalam melakukan
penelitian yang sesuai objek penelitian.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan1. Hipotesis dalam penelitian ini dapat diterima dan terbukti berdasarkan
tindakan siklus I dan siklus II bahwa, “ Penggunaan Metode Eksperimen
Dapat Meningkatkan Berpikir Formal Siswa Pada Pembelajaran Sains Di
Kelas V SD 116886 Nagodang.
2. Dari hasil penelitian pada siklus I diketahui berpikir formal siswa masih
rendah dan belum tercapai dalam percobaan dikelas. Siswa yang mencapai
berpikir formal persentase 11% dari keseluruhan jumlah siswa. Pada siklus
I pertemuan kedua, siswa mencapai berpikir formal mengalami
peningkatan persentase menjadi 18%. Meskipun telah terjadi peningkatan
berpikir formal siswa, namun hasil yang didapatkan masih belum sesuai
dengan nilai yaitu 70. Untuk itu, peneliti melanjutkan penelitian pada
siklus II. Pada siklus II pertemuan pertama, didapati bahwa berpikir formal
siswa meningkat dengan persentase mencapai 43%. Pada siklus II
pertemuan kedua ini kembali terjadi peningkatan berpikir formal siswa
mencapai 89%. Hal ini membuktikan bahwa berpikir formal siswa sampai
pada siklus II pertemuan ke dua telah mencapai lebih dari 70%.
3. Dukungan yang kondusif dari faktor-faktor/unsur-unsur yang berpengaruh
langsung dalam proses pembelajaran dengan penggunaan metode
eksperimen sangat mendukung perolehan hasil yang maksimal.
4. Menggunakan materi SAINS yang terdapat pada kurikulum SD sangat
sesuai untuk penanaman dan menumbuhkan pengetahuan-pengetahuan
kepada siswa.
5.2 Saran
1. Unsur-unsur yang berpengaruh terhadap proses pembelajaran dengan
penggunaan metode eksperimen harus dilaksanakan sehingga memberikan
dukungan yang kondusif.
2. Bagi guru dan calon guru hendaknya memperhatikan pengetahuan awal
yang dimiliki siswa sebelum pembelajaran diberikan, agar dapat dilakukan
tindakan yang tepat bagi siswa.
3. Kepala sekolah hendaknya menyediakan buku-buku dan alat/bahan
penunjang lain di sekolah agar pembelajaran dengan menggunakan metode
eksperimen dapat diterapkan dengan baik.
4. Bagi Peneliti selanjutnya yang hendak meneliti permasalahan yang sama
diharapkan lebih memperhatikan alokasi waktu karena metode
pembelajaran yang bervariasi membutuhkan lebih banyak waktu.
Sebaiknya gunakan dua metode pembelajaran saja.
DAFTAR PUSTAKA
Ambarjaya, Beni, S. 2012. Psikologi pendidikan dengan pengajaran teori dan
praktik. Jogyakarta: APS
Dewi, Rosmala. 2010. Profesionalisasi Guru Melalui Penelitian Tindakan Kelas.
Medan: Pasca Sarjana Unimed.
Dahar, Wilis, Ratna. 2011. Teori-Teori belajar dan pembelajaran. Penerbit
Erlangga. PT Gelora Aksara Pratama
Faizi, Mastur. 2013. Ragam Metode Mengajarkan Eksakta Pada Murid.
Banguntapan Jogjakarta: Diva Press
Iskandar. 2012. Psikologi Pendidikan. Jakarta Selatan: Refeensi.
Putra, Rizema, Sititava. 2013. Desain Belajar Mengajar Kreatif Berbasis Sains.
Jogyakarta: Diva press.
Roestiyah. 2012. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
Santrock W. John. 2013. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group
Sukmadinata , Syaodih , Nana. 2012. Metode Peneltian Pendidikan. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya Offset
Suryabrata, Sumadi. 2011. Psikologi Pendididkan. Jakarta: PT Rajagranfondo
Persada
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar Dan Pembelajaran Disekolah Dasar. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Yamin, Martinis. 2013. Strategi Dan Metode Dalam Model Pembelajaran. Jakarta:
Referensi ( Gp Press Group)
(http://psikologi.or.id/mycontents/uploads/2010/11/thinking.pdf.)
http://himitsuqalbu.wordpress.com/2011/11/03/metode-eksperimen/
iv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran...107
Lampiran 2: Bahan Ajar Siklus I...111
Lampiran 3: Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus I...114
Lampiran 4: Latihan Pretest Dan Postes Siklus I...115
Lampiran 5: Kunci Jawaban Pretes Dan Postes...117
Lampiran 6: Lembar Observasi Aktivitas Guru Dan Penggunaan Metode Pembelajaran Siklus I Pertemuan ke 1...118
Lampiran 7: Lembar Observasi Aktivitas Guru Dan Penggunaan Metode Pembelajaran Siklus I Pertemuan Ke 2...121
Lampiran 8: Lembar Observasi Berpikir Formal Siswa Siklus I Pertemuan 1....124
Lampiran 9: Lembar Observasi Berpikir Formal Siswa Siklus I Pertemuan 2....126
Lampiran10: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus ...128
Lampiran11: Bahan Ajar Siklus II...132
Lampiran12: Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus II...135
Lampiran 13: Latihan Pretest Dan Postes Siklus II...136
Lampiran 14: Kunci Jawaban Pretes Dan Postes...138
Lampiran 15: Lembar Observasi Aktivitas Guru Dan Penggunaan Metode Pembelajaran Siklus II Pertemuan Ke 3...139
Lampiran 16: Lembar Observasi Aktivitas Guru Dan Penggunaan Metode Pembelajaran Siklus II Pertemuan Ke 4...142
Lampiran 18: Lembar Observasi Berpikir Formal Siswa Siklus I
Pertemuan 4...147
Lampiran 19: Hasil Observasi Berpikir Formal Siswa Peneliti Siklus I Pertemuan I...149
Lampiran 20: Hasil Observasi Berpikir Formal Siswa Peneliti Siklus I Pertemuan 2...151
Lampiran 21: Hasil Observasi Berpikir Formal Siswa Peneliti Siklus II Pertemuan 3...153
Lampiran 22: Hasil Observasi Berpikir Formal Siswa Peneliti Siklus II Pertemuan 4...155
Lampiran 23: Data Siswa Kelas V Sd Negeri 116886 Nagodang ...157
Lampiran 24 :Daftar Pembagian Kelompok...158
Lampiran 25: Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Penelitian...159
Lampiran 26: Hasil Belajar Siswa Pada Tes Awal, Siklus I, Siklus II...160
Surat Izin Penelitian Dari Fakultas
Surat Penelitian Dari Sekolah
xi