• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) BERBANTUAN SIMULASI KOMPUTER UNTUK MEMINIMALISIR MISKONSEPSI HUKUM NEWTON.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) BERBANTUAN SIMULASI KOMPUTER UNTUK MEMINIMALISIR MISKONSEPSI HUKUM NEWTON."

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

Rifa Syarifatul Wahidah, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) BERBANTUAN SIMULASI KOMPUTER UNTUK MEMINIMALISIR MISKONSEPSI HUKUM NEWTON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) BERBANTUAN SIMULASI KOMPUTER UNTUK MEMINIMALISIR MISKONSEPSI

HUKUM NEWTON

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Jurusan Pendidikan Fisika

Rifa Syarifatul Wahidah

1001063

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Rifa Syarifatul Wahidah, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) BERBANTUAN SIMULASI KOMPUTER UNTUK MEMINIMALISIR MISKONSEPSI HUKUM NEWTON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) BERBANTUAN SIMULASI KOMPUTER UNTUK MEMINIMALISIR MISKONSEPSI

HUKUM NEWTON

Oleh

Rifa Syarifatul Wahidah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

© Rifa Syarifatul Wahidah 2014

Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

Rifa Syarifatul Wahidah, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) BERBANTUAN SIMULASI KOMPUTER UNTUK MEMINIMALISIR MISKONSEPSI HUKUM NEWTON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu RIFA SYARIFATUL WAHIDAH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) BERBANTUAN SIMULASI KOMPUTER UNTUK MEMINIMALISIR MISKONSEPSI

HUKUM NEWTON

Disetujui dan disahkan oleh pembimbing:

Pembimbing I

Drs. Iyon Suyana, M.Si. NIP. 196208241991031001

Pembimbing II

Endi Suhendi, S.Si., M.Si. NIP. 197905012003121001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Fisika

(4)

Rifa Syarifatul Wahidah, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) BERBANTUAN SIMULASI KOMPUTER UNTUK MEMINIMALISIR MISKONSEPSI HUKUM NEWTON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) BERBANTUAN SIMULASI KOMPUTER UNTUK MEMINIMALISIR MISKONSEPSI

HUKUM NEWTON

Rifa Syarifatul Wahidah 1001063

Pembimbing I : Drs. Iyon Suyana, M. Si. Pembimbing II : Endi Suhendi, S. Si., M. Si.

Jurusan Pendidikan Fisika FPMPA UPI.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan simulasi komputer dalam meminimalisir miskonsepsi siswa pada konsep Hukum Newton. Melalui metode quasy experimental dengan Nonequivalent Control Group Pretest-Posttest Design, penelitian ini dilakukan dengan sampel dua kelas yang homogen di salah satu SMA Negeri Kota Bandung. Kelas eksperimen mengikuti pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan simulasi komputer dan kelas kontrol mengikuti pembelajaran kooperatif tipe STAD tanpa bantuan simulasi komputer. Instrumen yang digunakan adalah tes diagnostik miskonsepsi dalam bentuk three-tier test dan lembar observasi untuk melihat keterlaksanaan pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kuantitas miskonsepsi kelas eksperimen adalah 28,39% (kategori rendah) dan kelas kontrol sebesar 39,31% (kategori sedang). Uji hipotesis penelitian ini menggunakan uji Mann-Whitney dan menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kuantitas miskonsepsi siswa kelas eksperimen dan kontrol. Hal ini terlihat dari signifikansi (0,001) yang lebih kecil dari 0,05. Sedangkan hasil perhitungan effect size-nya adalah 0,94 yang termasuk ke dalam kategori tinggi. Artinya, model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan simulasi komputer berkontribusi besar dalam meminimalisir miskonsepsi Hukum Newton.

(5)

Rifa Syarifatul Wahidah, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) BERBANTUAN SIMULASI KOMPUTER UNTUK MEMINIMALISIR MISKONSEPSI HUKUM NEWTON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL STAD TYPE (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) USING COMPUTER SIMULATIONS TO MINIMALIZE MISCONCEPTIONS IN NEWTONS’

LAW

ABSTRACT

This study aims to investigate how much the contribution of the implementation of cooperative learning model STAD type using computer simulations to

minimize students’ misconception of Newton’s Law. By using quasi experimental

with Non-Equivalent Control Group Pre-test Post-test Design, this study is conducted using two samples of homogeneous classes in one of Senior High School in Bandung. The experimental class is following cooperative learning type STAD using computer simulations, and the control class following cooperative learning type STAD without using computer simulations. The instruments used are diagnostic test of misconception in form of three-tier test and observation sheets to check the learning steps’ accomplishment. This study shows that the percentage of students’ misconception in the experimental class is 28,39% (low) and in control class is 39,31% (middle). The formulated hypothesis is tested using Mann-Whitney; it shows significant differences between percentage number of students’ misconception in experimental and control class. It is seen from the significance (0,001), which is smaller than 0,05. Meanwhile, the calculation of effect size, which is 0,94 is categorize as high. Which mean, cooperative model lesson type STAD using computer simulations gives significant contribution in

minimizing students’ misconception of Newton’s Law.

(6)

Rifa Syarifatul Wahidah, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) BERBANTUAN SIMULASI KOMPUTER UNTUK MEMINIMALISIR MISKONSEPSI HUKUM NEWTON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 5

C. Rumusan Masalah Penelitian ... 6

D. Batasan Masalah ... 6

E. Variabel Penelitian ... 7

F. Tujuan Penelitian ... 7

G. Manfaat Penelitian ... 7

H. Struktur Organisasi Skripsi ... 8

BAB II PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) BERBANTUAN SIMULASI KOMPUTER UNTUK MEMINIMALISIR MISKONSEPSI HUKUM NEWTON ... 9

A. Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ... 9

B. Media Simulasi Komputer ... 13

C. Miskonsepsi ... 19

D. Penelitian Relevan ... 25

E. Kerangka Pemikiran ... 26

F. Asumsi ... 29

(7)

Rifa Syarifatul Wahidah, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) BERBANTUAN SIMULASI KOMPUTER UNTUK MEMINIMALISIR MISKONSEPSI HUKUM NEWTON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu vi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 30

A. Desain Penelitian ... 30

B. Populasi dan Sampel ... 31

C. Instrumen Penelitian... 32

D. Prosedur Penelitian... 35

E. Pengolahan Data ... 38

F. Hasil Judgment dan Uji Instrumen ... 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 48

A. Pemaparan Hasil Pretest ... 48

B. Pemaparan Hasil Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran ... 49

C. Pemaparan Hasil Identifikasi Miskonsepsi ... 53

D. Pemaparan Hasil Uji Hipotesis ... 66

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 70

A. Simpulan ... 70

B. Rekomendasi ... 70

DAFTAR PUSTAKA ... 72

(8)

Rifa Syarifatul Wahidah, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) BERBANTUAN SIMULASI KOMPUTER UNTUK MEMINIMALISIR MISKONSEPSI HUKUM NEWTON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu vii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 2.1 Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif... 10

Tabel 2.2 Kriteria Perolehan Skor ... 12

Tabel 2.3 Predikat Kelompok ... 13

Tabel 2.4 Penyebab Miskonsepsi Siswa ... 20

Tabel 2.5 Analisis Kombinasi Jawaban pada Three-Tier Test ... 22

Tabel 3.1 Desain Penelitian ... 30

Tabel 3.2 Kriteria Presentase Keterlaksanaan Model Pembelajaran ... 38

Tabel 3.3 Analisis Kombinasi Jawaban pada Three-Tier Test ... 38

Tabel 3.4 Kategori Presentase Miskonsepsi ... 39

Tabel 3.5 Interpretasi Validitas Butir Soal ... 41

Tabel 3.6 Interpretasi Reliabilitas ... 42

Tabel 3.7 Interpretasi Taraf Kesukaran ... 42

Tabel 3.8 Interpretasi Daya Pembeda ... 43

Tabel 3.9 Kategori Effect Size ... 45

Tabel 3.10 Rekapitulasi Hasil Uji Instrumen ... 46

Tabel 4.1 Hasil Uji Normalitas Data Pretest ... 48

Tabel 4.2 Hasil Uji Homogenitas Data Pretest ... 49

Tabel 4.3 Materi Pembelajaran Setiap Pertemuan ... 50

Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran ... 51

Tabel 4.5 Pengelompokkan Hasil Analisis Data Posttest ... 53

(9)

Rifa Syarifatul Wahidah, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) BERBANTUAN SIMULASI KOMPUTER UNTUK MEMINIMALISIR MISKONSEPSI HUKUM NEWTON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu viii

Tabel 4.8 Profil Miskonsepsi yang Masih Terjadi ... 57

Tabel 4.9 Persentase Miskonsepsi Siswa pada Setiap Butir Soal ... 60

Tabel 4.10 Persentase Miskonsepsi pada Setiap Siswa Kelas Eksperimen ... 63

Tabel 4.11 Persentase Miskonsepsi pada Setiap Siswa Kelas Kontrol ... 64

Tabel 4.12 Hasil Uji Normalitas Data Posttest ... 66

Tabel 4.13 Hasil Uji Homogenitas Data Posttest ... 67

Tabel 4.14 Hasil Uji Hipotesis ... 68

(10)

Rifa Syarifatul Wahidah, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) BERBANTUAN SIMULASI KOMPUTER UNTUK MEMINIMALISIR MISKONSEPSI HUKUM NEWTON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 2.1 Kerucut Pengalaman dari Edgar Dale ... 15 Gambar 2.2 Diagram Batang Perbandingan Persentase Miskonsepsi antara

(11)

Rifa Syarifatul Wahidah, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) BERBANTUAN SIMULASI KOMPUTER UNTUK MEMINIMALISIR MISKONSEPSI HUKUM NEWTON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu x

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A STUDI PENDAHULUAN

A.1 Data Miskonsepsi Hukum Newton Kelas XI IPA A.2 Format Angket Siswa

A.3 Hasil Angket Siswa A.4 Nilai UAS Siswa

LAMPIRAN B PERANGKAT PEMBELAJARAN

B.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen B.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Kontrol B.3 LKS Kelas Eksperimen

B.4 LKS Kelas Kontrol

B.5 Contoh Tampilan Simulasi Komputer

LAMPIRAN C INSTRUMEN PENELITIAN

C.1 Kisi-kisi Instrumen Tes Miskonsepsi Hukum Newton

C.2 Soal Tes Diagnostik Miskonsepsi Hukum Newton C.3 Format Penilaian Ahli (Judgment)

(12)

Rifa Syarifatul Wahidah, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) BERBANTUAN SIMULASI KOMPUTER UNTUK MEMINIMALISIR MISKONSEPSI HUKUM NEWTON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu xi

C.5 Soal Pretest

C.6 Format Lembar Observasi Guru dan Siswa Kelas Eksperimen C.7 Format Lembar Observasi Guru dan Siswa Kelas Kontrol

LAMPIRAN D ANALISIS DATA

D.1 Rekapitulasi Penilaian Ahli (Judgment) D.2 Analisis Butir Soal Uji Coba Instrumen Tes

D.3 Analisis Miskonsepsi Kelas XI D.4 Analisis Butir Soal Posttest

D.5 Analisis Miskonsepsi Kelas Eksperimen D.6 Analisis Miskonsepsi Kelas Kontrol D.7 Pengolahan Effect Size

D.8 Hasil Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran LAMPIRAN E DOKUMENTASI PENELITIAN E.1 Surat Tugas Pembimbing

E.2 Surat Pengantar Penelitian

E.3 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian E.4 Catatan Konsultasi/ Bimbingan Skripsi

E.5 Surat Pernyataan menjadi Penilai Instrumen E.6 Foto-foto Penelitian

(13)

1

Rifa Syarifatul Wahidah, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) BERBANTUAN SIMULASI KOMPUTER UNTUK MEMINIMALISIR MISKONSEPSI HUKUM NEWTON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Hakikat fisika adalah sebagai proses, sikap, dan produk (Collette dan Chiapetta, 1994, dalam Rudy, 2010). Salah satu produk fisika adalah konsep. Menurut Dahar (1989, dalam Kusumah, 2013), konsep merupakan suatu dasar

untuk berpikir dan melakukan proses mental yang lebih tinggi supaya dapat merumuskan prinsip-prinsip dan generalisasi-generalisasi. Berdasarkan pengertian

tersebut, maka pemahaman konsep sangat penting supaya siswa bisa berpikir lebih tinggi lagi dan menyelesaikan permasalahan yang berkaitan.

Untuk mendapatkan konsep yang utuh, maka proses pembelajaran harus berdasarkan fakta dan siswa mengalami langsung, serta ikut berperan aktif dalam pembelajaran. Menurut Sanjaya (2010, hlm. 198), belajar adalah proses perubahan tingkah laku melalui pengalaman belajar. Pengalaman belajar yang dilakukan secara langsung memungkinkan siswa dapat memahami konsep secara utuh. Hal ini sejalan dengan yang diungkapkan Dale (dalam Sanjaya, 2010), bahwa 70% peamahaman siswa didapatkan dari pengalaman siswa secara langsung.

Pendapat lain mengenai belajar dikemukakan oleh Burton (dalam Rusman, 2012), bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dengan individu dan individu dengan lingkungannya. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah, prinsip-prinsip yang harus digunakan dalam pembelajaran diantaranya “yang asalnya dari peserta didik diberi tahu menjadi peserta didik mencari tahu; dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber belajar; dari pembelajaran verbalisme menuju

(14)

2

Rifa Syarifatul Wahidah, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) BERBANTUAN SIMULASI KOMPUTER UNTUK MEMINIMALISIR MISKONSEPSI HUKUM NEWTON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Faktanya, berdasarkan hasil wawancara dan observasi kelas di salah satu SMA Negeri Kota Bandung, terlihat bahwa pembelajaran kurang komunikatif, karena guru lebih mendominasi dalam pemberian informasi. Media yang digunakan dalam pembelajaran adalah media power-point dan video dimana di dalamnya tidak ada interaksi siswa dengan media. Siswa hanya duduk mendengarkan tanpa dilibatkan secara langsung. Pembelajaran terkadang

dilakukan secara berkelompok dengan penentuan kelompok yang dilakukan berdasarkan perhitungan saat di kelas. Selain itu, kegiatan praktikum jarang

dilatihkan. Jikapun dilatihkan, dikarenakan keterbatasan alat, pelaksanaannya dilakukan secara bersama-sama. Proses pembelajaran dominan lebih pasif dan berdampak pada pemahaman siswa yang rendah. Hal ini terlihat dari rata-rata nilai UAS siswa kelas X pada tahun pelajaran 2013/2014 semester ganjil, yaitu sebesar 66,10. Nilai tersebut menunjukkan bahwa rata-rata siswa belum mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) fisika di sekolah tersebut, yaitu 75.

Van Den Berg (1991, dalam Tayubi, 2005:4) menyebutkan bahwa ‟salah satu sumber kesulitan utama dalam pelajaran fisika adalah akibat terjadinya kesalahan konsep atau miskonsepsi pada diri siswa‟, yaitu konsep yang tidak sesuai dengan pengertian ilmiah atau pengertian para pakar dalam bidang itu (Suparno, 2013, hlm. 4). Suparno (2013) juga menyebutkan bahwa miskonsepsi (konsep alternatif) yang terjadi dalam bidang fisika meliputi banyak subbidang, diantaranya adalah mekanika, termodinamika, optika, bunyi dan gelombang, listrik dan magnet, serta fisika modern. Berdasarkan hasil studi pendahuluan di salah satu SMA Negeri Kota Bandung menunjukkan bahwa persentase rata-rata siswa yang mengalami miskonsepsi pada beberapa konsep Hukum Newton adalah 48,17%.

Mengingat proses pendidikan formal merupakan proses yang berkelanjutan,

(15)

3

Rifa Syarifatul Wahidah, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) BERBANTUAN SIMULASI KOMPUTER UNTUK MEMINIMALISIR MISKONSEPSI HUKUM NEWTON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sesuai dengan pernyataan Klammer (dalam Tayubi, 2005, hlm. 4) bahwa adanya miskonsepsi akan sangat menghambat pada proses penerimaan dan asimilasi pengetahuan-pengetahuan baru dalam diri siswa, sehingga akan menghalangi keberhasilan siswa dalam proses belajar lebih lanjut.

Pada tahun 1982, Gilbert dan Osborne (dalam Purba, 2013, hlm. 6) mengemukakan bahwa penerapan pembelajaran dan media yang kurang tepat

dapat menyebabkan terjadinya miskonsepsi. Oleh karena itu, diperlukan model pembelajaran dan media yang tepat dalam upaya membelajarkan siswa sehingga

dapat meminimalisir terjadinya miskonsepsi. Dalam hal ini, kegiatan pembelajaran harus beralih dari pembelajaran berpusat pada guru menjadi pembelajaran yang berpusat pada siswa, karena pembelajaran tradisional hanya berupa transfer informasi saja (pasif) sehingga tidak membantu siswa dalam mengurangi miskonsepsinya (Eryilmaz, 2002, Liegeois, et.al. 2003, dalam Baser, 2006). Artinya, siswa harus mengalami pembelajarannya sendiri berdasarkan fakta. Selain itu, menurut Rusman (2012), pembelajaran yang bisa meminimalisir miskonsepsi adalah pembelajaran yang terdapat interaksi siswa dengan narasumber, siswa dengan media, dan siswa dengan siswa.

Salah satu model pembelajaran yang berorientasi pada siswa dan memungkinkan terjadinya interaksi antara siswa dengan siswa dan siswa dengan narasumber adalah model pembelajaran kooperatif yang dikembangkan oleh Robert E. Slavin. Di dalam pembelajaran kooperatif, siswa saling berinteraksi dalam kelompok-kelompok kecil untuk mengerjakan tugas akademik demi mencapai tujuan bersama (Parker, dalam Huda, 2012). Pembelajaran yang demikian termasuk ke dalam pembelajaran yang menganut paham konstruktivisme. Faham konstruktivis berpendapat bahwa dalam kegiatan belajar mengajar, selain menyampaikan gagasan kepada siswa, guru harus lebih

(16)

4

Rifa Syarifatul Wahidah, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) BERBANTUAN SIMULASI KOMPUTER UNTUK MEMINIMALISIR MISKONSEPSI HUKUM NEWTON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengonstruksi pemahamannya sendiri. Guru hanya bertindak sebagai fasilitator supaya siswa dapat mengonstruksi pemahamannya secara utuh.

Model pembelajaran kooperatif mempunyai banyak tipe dan salah satunya adalah tipe STAD (Student Team Achievement Dividion) yang dianggap paling sederhana (Isjoni, 2012; Huda, 2012; Suprijono, 2012). Beberapa penelitian menemukan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat

meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa, serta menambah motivasi siswa (Agustina, 2013; Jahara, 2013; dan Nurhayati, 2011). Dalam proses

pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, siswa didorong untuk menjadi kelompok terbaik. Dengan adanya tingakatan-tingkatan kelompok, diharapkan semua siswa menjadi termotivasi untuk mendapatkan tingkat terbaik dan lebih bertanggung jawab atas ketercapaian pembelajaran dirinya dan teman sekelompoknya.

Selain pembelajaran yang memungkinkan interaksi siswa dengan narasumber serta interaksi dengan siswa lain, pembelajaran yang dapat meminimalisir miskonsepsi adalah pembelajaran dimana siswa dapat berinteraksi dengan media. Mengingat belajar adalah proses perubahan tingkah laku melalui pengalaman (Sanjaya, 2010, hlm. 198), maka seorang guru patut mempertimbangkan bagaimana siswa akan mengalami pengalaman belajarnya sehingga mereka dapat memperoleh pemahaman secara utuh. Pengalaman belajar yang didapatkan secara langsung akan sangat bermanfaat dalam konstruksi pemahaman siswa (Sanjaya, 2010). Namun demikian, tidak semua pengalaman belajar didapatkan secara langsung karena tidak semua dapat disajikan di dalam kelas. Terkadang, tidak cukup waktu untuk melakukannya dan analisis data yang harus dilakukan lebih rumit. Selain itu, siswa juga tidak bisa memanipulasi parameter input sesuai dengan yang diinginkan (Saehana dan Haerudin, 2012).

(17)

5

Rifa Syarifatul Wahidah, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) BERBANTUAN SIMULASI KOMPUTER UNTUK MEMINIMALISIR MISKONSEPSI HUKUM NEWTON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

untuk dikembangkan suatu media pembelajaran yang baru. Media yang dapat dikembangkan dalam pembelajaran yang menggunakan perkembangan TIK adalah media simulasi komputer. Media simulasi komputer sebagai salah satu media pembelajaran dapat digunakan sebagai sarana alternatif dalam hal keterbatasan alat (Siahaan, 2012, hlm. 14), kemudahan dan kepraktisan dalam penggunaan, dapat diulang, serta siswa dapat memanipulasi parameter input

sesuai dengan nilai yang diinginkan (Saehana & Haerudin, 2009). Penggunaan simulasi komputer adalah untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses

pembelajaran (Siahaan, 2012; Saehana & Haerudin 2009). Beberapa penelitian telah dilakukan dan hasilnya menyatakan bahwa penggunaan simulasi komputer dalam pembelajaran fisika dapat meningkatkan pemahaman dan meminimalkan miskonsepsi (Suhandi, dkk, 2008; Saehana & Haeruddin, 2009; dan Utami, 2013). Berdasarkan uraian di atas, maka dianggap perlu dilaksanakan penelitian mengenai penerapan proses pembelajaran dengan berbantuan simulasi komputer. Oleh karena itu, penulis memiliki gagasan untuk melakukan penelitian dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Team Achievement Division) Berbantuan Simulasi Komputer Untuk Meminimalisir

Miskonsepsi Hukum Newton.

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada salah satu SMA Negeri Kota Bandung, diketahui ada beberapa permasalahan dan akan menjadi masalah utama dalam penelitian ini, yaitu.

1. Presentase rata-rata siswa yang mengalami miskonsepsi pada beberapa konsep Hukum Newton adalah 48,17% yang termasuk ke dalam kategori „sedang‟. Sedangkan presentase rata-rata siswa yang paham konsep hanya 7,3%. Salah

(18)

6

Rifa Syarifatul Wahidah, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) BERBANTUAN SIMULASI KOMPUTER UNTUK MEMINIMALISIR MISKONSEPSI HUKUM NEWTON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Ketersediaan laboratorium fisika di sekolah masih minim. Hal ini dibuktikan dengan hanya ada satu paket alat untuk mempelajari Hukum Newton.

3. Pembelajaran kurang komunikatif, karena guru lebih mendominasi dalam pemberian informasi. Media selama pembelajaranpun hanya menggunakan media power-point dan video dimana di dalamnya tidak ada interaksi siswa dengan media. Siswa hanya duduk mendengarkan tanpa dilibatkan secara

langsung. Pembelajaran terkadang dilakukan secara berkelompok dengan penentuan kelompok yang dilakukan berdasarkan perhitungan saat di kelas.

4. Fasilitas sekolah terkait laboratorium komputer sudah lengkap, bahkan di setiap kelas sudah tersedia infokus dan proyektor. Siswa di sekolah tersebut juga sudah tidak asing dengan komputer/ laptop dan sudah mempunyai dasar dalam mengoperasikannya. Bahkan hampir semua siswa mempunyai komputer/ laptop di rumahnya. Begitupun dengan guru di sekolah tersebut. Namun, guru kurang memanfaatkan fasilitas yang sudah disediakan sekolah.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Untuk memperjelas permasalahan dalam penelitian ini, rumusan masalah diuraikan menjadi beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut.

1. Bagaimana kuantitas miskonsepsi siswa yang mengikuti pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan simulasi komputer dan tanpa berbantuan simulasi komputer?

2. Bagaimana efektivitas penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan simulasi komputer dalam meminimalisir miskonsepsi siswa pada Hukum Newton?

D. Batasan Masalah

Dari rumusan masalah, kita dapat menentukan batasan masalah dalam penelitian ini, yaitu.

(19)

7

Rifa Syarifatul Wahidah, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) BERBANTUAN SIMULASI KOMPUTER UNTUK MEMINIMALISIR MISKONSEPSI HUKUM NEWTON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Media simulasi komputer yang digunakan adalah simulasi yang dioperasikan dengan menggunakan software macromedia flash dan java.

3. Instrumen yang digunakan untuk mendiagnosis miskonsepsi adalah three-tier test, yaitu soal dengan tiga tingkatan.

4. Kuantitas miskonsepsi bisa dilihat dari persentase dan kategori di setiap kelas. 5. Keefektifan pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan simulasi

komputer dalam meminimalisir miskonsepsi dilihat dari perbedaan kuantitas miskonsepsi antara dua kelompok siswa. Perbedaan tersebut

mengidentifikasikan proses pembelajaran mana yang lebih efektif dalam meminimalisir miskonsepsi. Untuk mengetahui sejauh mana tingkat signifikansi dari penerapan pembelajaran kooperatif dengan dan tanpa simulasi komputer, maka harus dilakukan uji signifikansi dengan menggunakan uji Mann-Whitney. Kontribusi keefektifan pembelajaran berbantuan simulasi komputer dapat diketahui dengan menghitung koefisien Cohen d.

E. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebasnya adalah model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan simulasi komputer. Sedangkan variabel terikatnya adalah kuantitas miskonsepsi Hukum Newton.

F. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diungkapkan, tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Menunjukkan kuantitas miskonsepsi siswa yang mengikuti pembelajaran

(20)

8

Rifa Syarifatul Wahidah, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) BERBANTUAN SIMULASI KOMPUTER UNTUK MEMINIMALISIR MISKONSEPSI HUKUM NEWTON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Memperoleh gambaran seberapa besar kontribusi (efektivitas) penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan simulasi komputer untuk meminimalisir miskonsepsi siswa pada Hukum Newton.

G. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik secara

teoritis maupun praktis, diantaranya. - Manfaat Teoritis

Memberikan informasi baru mengenai data miskonsepsi pada mata pelajaran fisika konsep Hukum Newton, sehingga dapat bermanfaat untuk pengembangan selanjutnya.

- Manfaat Praktis

1. Bagi peneliti, hasil penelitian dapat memberikan informasi tentang profil miskonsepsi siswa dan efektivitas penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan simulasi komputer dalam meminimalisir miskonsepsi.

2. Bagi guru, model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan simulasi komputer dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran, sehingga miskonsepsi dalam fisika menjadi berkurang dan hasil belajar siswa menjadi lebih meningkat. Selain itu, dengan penggunaan simulasi komputer, maka akan mempermudah pembelajaran. 3. Bagi siswa, dapat mengurangi miskonsepsinya pada Hukum Newton dan

mendapatkan pembelajaran baru yang lebih inovatif.

H. Struktur Organisasi Skripsi

Struktur organisasi dalam skripsi ini adalah sebagai berikut.

(21)

9

Rifa Syarifatul Wahidah, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) BERBANTUAN SIMULASI KOMPUTER UNTUK MEMINIMALISIR MISKONSEPSI HUKUM NEWTON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bab II Kajian Pustaka, meliputi: Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD, Simulasi Komputer, Miskonsepsi dan Cara Mengidentifikasinya.

Bab III Metode Penelitian, meliputi: Desain Penelitian, Populasi dan Sampel, Instrumen Penelitian, Prosedur Penelitian, dan Analisis Data.

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, meliputi: Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran, Hasil Penelitian, dan Pembahasannya.

(22)

30

Rifa Syarifatul Wahidah, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) BERBANTUAN SIMULASI KOMPUTER UNTUK MEMINIMALISIR MISKONSEPSI HUKUM NEWTON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan desain Quasi Eksperimental Design. Menurut Sugiyono (2013, hlm. 114), desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi

sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.

Bentuk desain penelitian yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Pretest-Postest Design. Menurut Sugiyono (2013, hlm. 116), desain ini

hampir sama dengan pretest-posttest control group design, hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random. Pada penelitian ini terdapat dua kelompok subjek penelitian, yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Masing-masing kelompok diberi pretest yang dilakukan sebelum treatment dan post-test yang dilakukan setelah treatment. Pretest yang diberikan bertujuan untuk melihat homogenitas dari kedua kelas

yang dijadikan subjek penelitian. Perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol terletak pada treatment yang diberikan. Kelompok eksperimen diberi treatment berupa model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan simulasi komputer, sedangkan kelas kontrol berupa model pembelajaran kooperatif tipe STAD tanpa bantuan simulasi komputer. Perbedaan perlakuan tersebut bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kuantitas miskonsepsi antara kedua kelas tersebut setelah diberikan perlakukan. Perbedaan yang terjadi mengidentifikasikan pembelajaran mana yang lebih efektif dalam meminimalisir miskonsepsi. Desain penelitian dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.1 Desain Penelitian

(23)

31

Rifa Syarifatul Wahidah, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) BERBANTUAN SIMULASI KOMPUTER UNTUK MEMINIMALISIR MISKONSEPSI HUKUM NEWTON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Nonequivalent Control Group Pretest-Postest Design

(Sugiyono, 2013, hlm. 116) Keterangan:

O1 : pretest (tes awal) pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. O2 : posttest (tes akhir) pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

X : perlakuan (treatment) pada kelas eksperimen, yaitu perlakuan dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan simulasi komputer.

Alasan peneliti menggunakan desain penelitian ini adalah untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat. Dengan menggunakan perbandingan antara kelas kontrol dan eksperimen, maka pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan simulasi komputer akan terlihat lebih jelas dan dapat dipertanggungjawabkan. Perbedaan hasil penelitian yang dicapai oleh masing-masing kelompok dianggap sebagai akibat dari perbedaan treatment yang diberikan. Namun demikian, setiap kelas pasti mempunyai karakter yang berbeda, sehingga dalam penelitian ini peneliti melakukan pretest untuk melihat homogenitas dari kedua kelas tersebut sehingga kedua kelas tersebut dapat dianggap sama dan dapat dibandingkan.

B. Populasi dan Sampel

Menurut Arikunto (2006, hlm. 130), populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2013, hlm. 118).

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X MIA (Matematika dan Ilmu Alam) salah satu SMA Negeri di Kota Bandung. Pemilihan sekolah yang akan digunakan untuk penelitian adalah berdasarkan pada pertimbangan perlakuan penelitian, bahwa sekolah yang digunakan harus

Eksperimen O1 X O2

(24)

32

Rifa Syarifatul Wahidah, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) BERBANTUAN SIMULASI KOMPUTER UNTUK MEMINIMALISIR MISKONSEPSI HUKUM NEWTON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memiliki laboratorium komputer yang memadai serta siswa dan guru yang mampu mengoperasikan komputer. Berdasarkan studi pendahuluan, SMA Negeri Kota Bandung tersebut sudah memiliki laboratorium yang memadai, siswa dan gurunya pun rata-rata sudah mempunyai keahlian dalam mengoperasikan komputer, bahkan hampir semua siswa dan guru mempunyai komputer atau laptop di rumahnya. Selain itu, kelengkapan kelas seperti infokus dan proyektor juga

menjadi salah satu pertimbangan dalam menentukan populasi. Sekolah yang digunakan sebagai populasi dalam penelitian ini telah terakreditasi A dan

termasuk ke dalam cluster 1.

Sedangkan, sampel yang hendak digunakan dalam penelitian adalah dua kelas MIA yang dipilih dengan teknik purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2013, hlm. 124). Kelas pertama dengan jumlah siswa 31 orang digunakan sebagai kelas eksperimen dan satu kelas yang lain dengan jumlah siswa 29 orang digunakan sebagai kelas kontrol. Kelas eksperimen adalah kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan media simulasi komputer. Sedangkan kelas kontrol adalah kelas

yang hanya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD tanpa bantuan media simulasi komputer. Pertimbangan yang digunakan dalam pemilihan sampel ini adalah waktu pembelajaran, karakter tiap kelas, dan kepemilikan laptop serta kemampuan pengoperasian komputer. Waktu pembelajaran di setiap kelas tidak berada di atas pukul 12, karena jika lewat dari jam tersebut, kemungkinan besar konsentrasi siswa sudah tidak terlalu fokus. Di kelas eksperimen, harus terdapat siswa yang memiliki laptop dan seluruh siswa sudah bisa mengoperasikan komputer. Selain dari kebutuhan penelitian, pemilihan sampel juga merupakan saran dari guru mata pelajaran fisika di sekolah tersebut, yang dianggap sudah lebih memahami kondisi siswanya. Untuk memastikan

(25)

33

Rifa Syarifatul Wahidah, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) BERBANTUAN SIMULASI KOMPUTER UNTUK MEMINIMALISIR MISKONSEPSI HUKUM NEWTON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C. Intrumen Penelitian

1. Tes

Menurut Indrakusuma (dalam Arikunto, 2012, hlm. 46), tes adalah alat ukur atau prosedur yang sistematis dan objektif untuk memperoleh data-data atau keterangan-keterangan yang diinginkan tentang seseorang, dengan cara

yang yang boleh dikatakan tepat dan cepat. Tes yang digunakan di dalam penelitian ini adalah tes diagnostik, yaitu tes yang digunakan untuk mengetahui

kelemahan-kelemahan siswa sehingga berdasarkan hal tersebut dapat dilakukan penanganan yang tepat (Arikunto, 2012, hlm. 48). Tes diagnostik pada penelitian ini berupa pilihan ganda tiga tingkat atau sering disebut Three-tier Test. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi miskonsepsi siswa pada materi

Hukum Newton. Tes diagnostik miskonsepsi ini terdiri dari pertanyaan biasa pada tingkat pertama, pertanyaan alasan (dari jawaban tingkat pertama) untuk tingkat kedua, serta pertanyaan tingkat keyakinan pada tingkat ketiga.

Dalam instrumen tes diagnostik miskonsepsi, pada pilihan ganda tingkat keduanya disisipkan opsi berbentuk isian kosong (free response). Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah siswa mengalami miskonsepsi baru atau miskonsepsi yang tidak terdapat dalam literatur sebelumnya. Dan untuk memudahkan siswa menjawab tingkat keyakinan (Confidence Rating) serta kemudahan menganalisis, maka dalam penelitian ini hanya terdapat dua pilihan tingkat keyakinan, yaitu “Yakin” dan “Tidak Yakin”. Pengembangan instrumen tes ini mengacu pada instrumen yang dikembangkan oleh A. Eryilmaz. Beliau telah mengembangkan three tier misconception test pada materi heat and temperature (2010) dan Simple Electric Circuits (2010).

Tes ini diberikan kepada kelompok kontrol dan eksperimen setelah

(26)

34

Rifa Syarifatul Wahidah, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) BERBANTUAN SIMULASI KOMPUTER UNTUK MEMINIMALISIR MISKONSEPSI HUKUM NEWTON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Menentukan konten atau materi. Dalam penelitian ini, materi yang digunakan adalah materi Hukum Newton. Setelah materi ditentukan, selanjutnya adalah mengidentifikasi konsep esensial yang ada dalam materi tersebut. Selanjutnya peneliti membuat indikator soal yang mengacu pada kompetensi inti, kompetensi dasar, dan konsep esensial yang sudah didentifikasi.

b. Mengumpulkan informasi terkait miskonsepsi yang terjadi pada konsep Hukum Newton dari berbagai literatur.

c. Membuat soal tes diagnostik miskonsepsi dalam bentuk three tier test dengan disertai jawabannya. Dalam arti lain, peneliti membuat kisi-kisi soal tes diagnostik miskonsepsi Hukum Newton.

d. Mengomunikasikan soal yang telah dibuat kepada pembimbing I dan II untuk mendapatkan masukan dan melakukan revisi berdasarkan saran yang telah diberikan oleh pembimbing.

e. Meminta pertimbangan (judgment) kepada dua orang dosen di jurusan pendidikan fisika dan satu orang guru mata pelajaran fisika di sekolah yang menjadi tempat penelitian. Kemudian melakukan revisi berdasarkan saran dari para penjudgment.

f. Melakukan uji coba instrumen kepada kelas yang sudah belajar (kelas XI). g. Menganalisis hasil uji instrumen meliputi validitas, reliabilitas, tingkat

kesukaran, dan daya pembeda.

h. Melakukan revisi hasil uji instrumen bersama dosen pembimbing. i. Menutuskan soal-soal yang akan dipakai di dalam penelitian.

2. Observasi

Observasi dalam penelitian ini dilakukan untuk melihat keterlaksanaan

(27)

35

Rifa Syarifatul Wahidah, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) BERBANTUAN SIMULASI KOMPUTER UNTUK MEMINIMALISIR MISKONSEPSI HUKUM NEWTON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar. Observasi yang dilakukan di dalam penelitian ini adalah observasi non-partisipan yang terstruktur. Hal ini dipilih karena observer hanya berlaku sebagai pengamat dan variabel yang diamatipun sudah jelas. Observer diberikan lembar observasi berbentuk kolom yang terdiri dari langkah-langkah pembelajaran yang harus diamati. Tugas observer adalah

mengamati keterlaksanaannya dan memberikan check-list pada kolom “Ya” atau “Tidak”, beserta keterangan jika diperlukan. Dalam lembar observasi ini,

disediakan kolom komentar, kritik dan saran. Hal ini bertujuan agar kekurangan yang terjadi selama pembelajaran dapat diketahui sehingga diharapkan pembelajaran selanjutnya dapat lebih baik. Lembar observasi yang telah dibuat kemudian dikomunikasikan dengan observer sebelum pelaksanaan penelitian agar tidak terjadi kesalahpahaman terhadap format lembar observasi tersebut.

D. Prosedur Penelitian

Langkah-langkah penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut. 1. Tahap Persiapan Penelitian

a. Melakukan studi literatur mengenai masalah penelitian dari berbagai sumber.

b. Menentukan tempat untuk penelitian dengan mempertimbangkan kebutuhan penelitian.

c. Menghubungi pihak sekolah, yaitu kepada bagian kurikulum dan guru mata pelajaran untuk mendapatkan ijin penelitian.

d. Mengurus surat ijin penelitian ke jurusan pendidikan fisika.

e. Melakukan studi pendahuluan di sekolah yang akan dijadikan penelitian

(28)

36

Rifa Syarifatul Wahidah, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) BERBANTUAN SIMULASI KOMPUTER UNTUK MEMINIMALISIR MISKONSEPSI HUKUM NEWTON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

f. Menentukan sampel, masalah, variabel, serta metode penelitian.

g. Telaah miskonsepsi yang terjadi pada Hukum Newton dari jurnal, buku, artikel, dan laporan penelitian.

h. Menyusun RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) beserta perangkat pembelajaran lainnya, serta menyusun instrumen tes diagnostik miskonsepsi.

i. Melakukan judgment instrumen tes diagnostik miskonsepsi kepada para ahli yang dilanjutkan dengan uji coba instrumen kepada siswa kelas XI.

j. Melakukan analisis dan revisi hasil judgment dan uji coba instrumen, sehingga didapatkan instrumen yang layak digunakan.

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

a. Melakukan tes awal (pre-test) untuk menguji homogenitas antara kelas kontrol dan kelas eksperimen.

b. Melakukan pembelajaran di kelas kontrol dan kelas eksperimen. c. Melakukan post-test kepada kelas kontrol dan eksperimen dengan

menggunakan instrumen tes yang telah dibuat dalam bentuk three-tier test.

3. Tahap Akhir Penelitian

a. Mentabulasikan data yang telah didapat.

b. Menganalisis data post-test untuk mendapatkan kuantitas miskonsepsi antara kelas kontrol dan kelas eksperimen, sehingga dapat menjawab hipotesis yang telah dirumuskan.

c. Menganalisis miskonsepsi yang terjadi pada tiap soal.

d. Melakukan penarikan kesimpulan dan laporannya berdasarkan hasil

penelitian yang telah dilakukan.

(29)

37

Rifa Syarifatul Wahidah, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) BERBANTUAN SIMULASI KOMPUTER UNTUK MEMINIMALISIR MISKONSEPSI HUKUM NEWTON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tahapan penelitian yang dilakukan peneliti dapat diringkas dalam bentuk bagan seperti pada gambar di bawah ini.

Gambar 3.1 Tahapan Penelitian

Revisi

Pretest untuk Uji Homogenitas TAHAP

PELAKSANAAN

Studi Literatur

Menentukan sampel, masalah, variabel, serta metode penelitian

Menentukan sekolah, membuat surat izin dan menghubungi pihak sekolah

Studi Pendahuluan

Membuat perangkat pembelajaran dan instrumen

Judgment dan Uji Instrumen

Analisis Butir Soal TAHAP

PERSIAPAN

(30)

38

Rifa Syarifatul Wahidah, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) BERBANTUAN SIMULASI KOMPUTER UNTUK MEMINIMALISIR MISKONSEPSI HUKUM NEWTON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Pengolahan Data

1. Analisis Keterlaksanaan Model Pembelajaran

Keterlaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan dan tanpa simulasi komputer dapat diketahui dengan cara mencari presentasi keterlaksanaan. Pengolahan data pada lembar observasi adalah dengan memberikan skor 1 untuk setiap langkah pembelajaran yang terlaksana dan memberikan skor 0 untuk setiap langkah pembelajaran yang tidak terlaksana. Persentase keterlaksanaan dapat dilakukan dengan menggunakan persamaan sebagai berikut.

(31)

39

Rifa Syarifatul Wahidah, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) BERBANTUAN SIMULASI KOMPUTER UNTUK MEMINIMALISIR MISKONSEPSI HUKUM NEWTON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

[image:31.595.175.452.193.303.2]

Hasil presentase yang telah didapat kemudian diinterpretasikan dalam kriteria persentase keterlaksanaan model pembelajaran yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.2 Kriteria Presentase Keterlaksanaan Model Pembelajaran

Keterlaksanaan Kategori

0 % - 20 % Sangat kurang 21 % - 40 % Kurang

41 % - 60 % Cukup

61 % - 80 % Baik

81 % - 100 % Sangat baik

(Riduwan, 2012, hlm. 15)

2. Analisis Posttest untuk Mengidentifikasi Miskonsepsi Siswa

[image:31.595.123.516.480.700.2]

Untuk mengidentifikasi miskonsepsi yang terjadi pada siswa, peneliti menggunakan data hasil three-tier test (jawaban) yang telah diberikan kepada siswa dan mengkategorikannya. Metode ini telah dikembangkan oleh Kaltacki. Pengkategorian dilakukan dengan mengacu pada ketentuan yang ditunjukkan pada tabel 3.3.

Tabel 3.3 Analisis Kombinasi Jawaban pada Three-tier Test

Tingkat 1 Tingkat 2 Tingkat 3 Kategori

Benar Benar Yakin Paham Konsep

(Scientific Knowledge) Benar Benar Tidak Yakin

Tidak Paham (Lack of Knowledge) Benar Salah Tidak Yakin

Salah Benar Tidak Yakin

Salah Salah Tidak Yakin

Salah Benar Yakin Error

Benar Salah Yakin

Miskonsepsi

Salah Salah Yakin

(32)

40

Rifa Syarifatul Wahidah, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) BERBANTUAN SIMULASI KOMPUTER UNTUK MEMINIMALISIR MISKONSEPSI HUKUM NEWTON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari tabel tersebut, kita dapat mengetahui bahwa akan diperoleh 4 kemungkinan kriteria siswa dalam menjawab soal, yaitu paham konsep (Scientific Knowledge), tidak paham (Lack of Knowledge), error, dan miskonsepsi. Hasil identifikasi siswa yang mengalami miskonsepsi diolah dalam bentuk persentase. Persentase dilakukan pada setiap soal dan kemudian dicari rata-rata miskonsepsi pada konsep Hukum Newton secara keseluruhan.

Rumus persentase yang digunakan adalah.

Keterangan:

P = angka persentase (% kelompok); f = jumlah siswa pada setiap kelompok; N = jumlah individu (jumlah seluruh siswa yang dijadikan subjek penelitian).

Persentase miskonsepsi tersebut kemudian dikategorikan seperti pada tabel berikut.

Tabel 3.4 Kategori Presentase Miskonsepsi Presentase miskonsepsi Kategori miskonsepsi

0% - 30 % Rendah

31% - 60% Sedang

61% - 100% Tinggi

(Suwarna, 2013, hlm. 4)

3. Analisis Soal Three-tier Test a. Validitas

Instrumen mempunyai peranan penting dalam suatu penelitian karena kualitas data hasil penelitian sangat ditentukan oleh kualitas

(33)

41

Rifa Syarifatul Wahidah, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) BERBANTUAN SIMULASI KOMPUTER UNTUK MEMINIMALISIR MISKONSEPSI HUKUM NEWTON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

it measures what it purpose to measure. Artinya, sebuah tes dikatakan

valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur.

Validitas three-tier test yang telah disusun terdiri dari validitas logis dan empiris. Uji validitas logis meliputi validitas isi dan validitas konstrak (construct validity). Untuk menguji validitas logis, peneliti mengonsultasikan setiap butir soal three-tier test kepada dua orang dosen

ahli dan satu guru mata pelajaran fisika. Sedangkan validitas empiris dilakukan dengan memberikan soal yang telah disusun kepada sebuah

sampel dan kemudian dianalisis secara statistik. Validas butir soal ditentukan dengan menggunakan suatu teknik korelasi Product Moment dengan angka kasar (Arikunto, 2012, hlm. 87), yaitu:

2 2

2 2

Y Y

N X X

N

Y X XY

N rxy

dengan:

rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y, dua variabel yang dikolerasikan

x = skor siswa pada butir item yang diuji validitasnya y = skor total yang diperoleh siswa

N = jumlah siswa.

Nilairxyyang diperoleh dapat diinterpretasikan dengan menggunakan

[image:33.595.206.455.637.701.2]

kriteria pada tabel 3.5 berikut.

Tabel 3.5 Interpretasi Validitas Butir Soal

Nilai rxy Interpretasi

0,80 – 1,00 Sangat tinggi

(34)

42

Rifa Syarifatul Wahidah, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) BERBANTUAN SIMULASI KOMPUTER UNTUK MEMINIMALISIR MISKONSEPSI HUKUM NEWTON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

0,40 – 0,60 Cukup

0,20 – 0,40 Rendah

0,00 – 0,20 Sangat rendah

(Arikunto, 2012, hlm. 89)

b. Reliabilitas

Menurut Arikunto (2012, hlm. 100), bahwa reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap ketika diuji ulang dengan tes yang sama. Nilai reliabilitas dapat ditentukan dengan menentukan koefisien reliabilitas. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan untuk menentukan reliabilitas tes adalah metode belah dua (single-test-trial method). Rumus yang digunakan pada penghitungan reliabilitas ini adalah rumus K-R. 20 (Arikunto, 2012, hlm. 107), yaitu.

Keterangan:

= reliabilitas tes secara keseluruhan

p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah n = banyaknya item

S = standar deviasi dari tes

[image:34.595.205.460.111.180.2]

Nilai r11 yang diperoleh dapat diinterpretasikan untuk menentukan reliabilitas instrumen dengan menggunakan kriteria pada tabel 3.6 di bawah ini.

(35)

43

Rifa Syarifatul Wahidah, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) BERBANTUAN SIMULASI KOMPUTER UNTUK MEMINIMALISIR MISKONSEPSI HUKUM NEWTON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Koefisien Korelasi Kriteria Reliabilitas 0,81 < r11 ≤ 1,00 Sangat tinggi

0,61 < r11≤ 0,80 Tinggi

0,41 < r11≤ 0,60 Cukup

0,21 < r11≤ 0,40 Rendah

0,00 < r11 ≤ 0,20 Sangat Rendah

(Arikunto, 2012, hlm. 89)

c. Taraf Kesukaran

Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya sesuatu soal disebut indeks kesukaran (difficulty index) (Arikunto, 2012, hlm. 223). Indeks kesukaran ini menunjukkan taraf kesukaran soal. Taraf kesukaran dihitung dengan menggunakan persamaan:

Di mana:

P = indeks kesukaran

[image:35.595.185.448.111.248.2]

B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul JS = jumlah seluruh siswa peserta tes

Tabel 3.7 Interpretasi Taraf Kesukaran

(Arikunto, 2012, hlm. 225)

d. Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan

Nilai P Interpretasi 0,00 – 0,30 Soal Sukar

0,31 – 0,70 Soal Sedang

(36)

44

Rifa Syarifatul Wahidah, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) BERBANTUAN SIMULASI KOMPUTER UNTUK MEMINIMALISIR MISKONSEPSI HUKUM NEWTON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

siswa yang kurang pandai (berkemampuan rendah) (Arikunto, 2012, hlm. 226). Angka yang menunjukkan daya pembeda disebut indeks diskriminasi. Daya pembeda butir soal dihitung dengan menggunakan persamaan:

Di mana:

J = jumlah peserta tes

JA = banyaknya peserta kelompok atas JB = banyaknya peserta kelompok bawah

BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar

BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar

[image:36.595.139.497.193.620.2]

PA = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar PB = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Tabel 3.8 Interpretasi Daya Pembeda

Nilai DP Interpretasi

0,00 – 0,20 Jelek

0,21 – 0,40 Cukup

0,41 – 0,70 Baik

0,71 – 1,00 Baik Sekali

Negatif Tidak Baik

(Arikunto, 2012, hlm. 232)

4. Analisis Statistik untuk Uji Hipotesis a. Uji Normalitas

(37)

45

Rifa Syarifatul Wahidah, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) BERBANTUAN SIMULASI KOMPUTER UNTUK MEMINIMALISIR MISKONSEPSI HUKUM NEWTON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ini akan menentukan jenis statistik selanjutnya. Uji normalitas di dalam penelitian ini menggunakan Kolmogorov-Smirnov. Pemilihan metode ini adalah karena data yang digunakan belum dikelompokkan pada tabel distribusi frekuensi dan menimbang jumlah sampel yang tidak terlalu besar (Hidayat, 2013). Dalam perhitungannya dibantu dengan menggunakan software SPSS 20. Kriteria pengujiannya adalah jika nilai signifikansi > α

(α = 0,05), maka data terdistribusi normal (Santoso, 2010).

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk data yang terdistribusi normal. Pengujian homogenitas antara dua kelas dilakukan untuk mengetahui apakah varians kedua kelas sama atau tidak. Perhitungannya dilakukan dengan bantuan software SPSS 20. Kriteria pengujiannya adalah jika nilai

signifikansi lebih besar dari α = 0,05, maka data dikatakan kedua sampel mempunyai varians yang sama atau homogen (Santoso, 2010).

c. Uji Hipotesis

Uji hipotesis bergantung pada keputusan data terdistribusi normal atau tidak. Pada penelitian ini, setelah diuji normalitas, didapatkan bahwa sampel terdistribusi normal. Namun, ketika diuji homogenitas, data hasil penelitian tersebut tidak homogen. Dengan demikian, uji hipotesis dilakukan dengan statistika non-parametrik, yaitu Mann-Whitney. Tes ini merupakan alternatif lain dari t-tes, jika sampel terdistribusi normal namun homogenitas tidak terpenuhi (Susetyo, 2010). Perhitungannya menggunakan bantuan sofware SPSS 20. Kriteria pengujiannya adalah jika nilai signifikansi > 0,05, maka H0 diterima dan begitupun sebaliknya

(Santoso,2010).

(38)

46

Rifa Syarifatul Wahidah, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) BERBANTUAN SIMULASI KOMPUTER UNTUK MEMINIMALISIR MISKONSEPSI HUKUM NEWTON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gravetter (2004, dalam Naga), menyebutkan bahwa ketika peneliti melaporkan efek signifikansi secara statistika, mereka perlu melaporkan juga ukuran efeknya (effect size). Dengan demikian, perhitungan effect size dilakukan setelah pengujian hipotesis. Cara yang paling sederhana untuk menghitung ukuran efek pada suatu rerata adalah d dari Cohen. Menurut Cohen, ukuran efek pada rerata adalah selisih rerata yang dinyatakan

dalam satuan simpangan baku. Secara matematis, persamaannya adalah (Vacha-Haase, 2004, hlm. 474).

Keterangan:

d = koefisien Cohen d

Me = rata-rata skor kelas eksperimen Mc = rata-rata skor kelas kontrol SDe2 = varians kelas eksperimen SDc2 = varians kelas kontrol

[image:38.595.201.424.491.618.2]

Kriteria yang diusulkan Cohen tentang besar kecilnya ukuran efek adalah sebagai berikut.

Tabel 3.9 Kategori Effect Size

Nilai d Kategori

> 0,8 Tinggi

0,5 ≤ < 0,8 Sedang

0,2 ≤ < 0,5 Rendah

(Naga, tt, hlm. 3)

F. Hasil Judgment dan Uji Instrumen

Judgment yang dilakukan adalah untuk mendapatkan nilai validasi logis.

(39)

47

Rifa Syarifatul Wahidah, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) BERBANTUAN SIMULASI KOMPUTER UNTUK MEMINIMALISIR MISKONSEPSI HUKUM NEWTON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

[image:39.595.106.525.288.707.2]

valid. Artinya, soal yang telah dibuat sesuai dengan indikator, aspek kognitif, konsep, serta sudah menggunakan bahasa yang tepat. Sedangkan hasil validasi empiris didapatkan reliabilitas 0,1 yang termasuk ke dalam kategori sangat rendah. Untuk validitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran dapat dilihat pada tabel 3.10 di bawah ini.

Tabel 3. 10 Rekapitulasi Hasil Uji Instrumen

Butir Soal

Validitas Daya Pembeda Tingkat

Kesukaran Keputusan

Nilai Kategori Nilai Kategori Nilai Kategori

1. 0,12 Sangat

Rendah 0,004 Jelek 0,06 Sukar Digunakan

2. 0,35 Rendah 0,267 Cukup 0,13 Sukar Digunakan

3. 0,44 Cukup 0,267 Cukup 0,13 Sukar Digunakan

4. 0,3 Rendah 0,267 Cukup 0,13 Sukar Digunakan

5. - - 0 Jelek 0 Sukar Digunakan

6. 0,32 Rendah 0,21 Cukup 0,23 Sukar Digunakan

7. 0,25 Rendah 0,07 Jelek 0,03 Sukar Dibuang

8. - - 0 Jelek 0 Sukar Digunakan

9. 0,21 Rendah 0,204 Cukup 0,16 Sukar Digunakan 10. 0,3 Rendah 0,07 Jelek 0,03 Sukar Digunakan

11. 0,44 Cukup 0,204 Cukup 0,16 Sukar Digunakan

12. 0,3 Rendah 0,2 Jelek 0,1 Sukar Digunakan

13. - - 0 Jelek 0 Sukar Digunakan

14. 0,004 Sangat Rendah

0

(40)

48

Rifa Syarifatul Wahidah, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) BERBANTUAN SIMULASI KOMPUTER UNTUK MEMINIMALISIR MISKONSEPSI HUKUM NEWTON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 15. 0,13 Sangat

Rendah

0,08

Jelek 0,16 Sukar Digunakan

16. 0,3 Rendah 0,07 Jelek 0,03 Sukar Digunakan

17. 0,36 Rendah 0 Jelek 0,06 Sukar Digunakan

Dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa soal yang digunakan adalah soal dengan validitas lebih dari 0,3. Soal yang dimaksud adalah nomor 2, 3, 4, 6,

10, 11, 12, 16, dan 17. Selain soal-soal dengan nomor tersebut, ada beberapa soal dengan validitas di bawah 0,3 namun digunakan, seperti nomor 1, 5, 8, 9, 13, dan 15. Enam soal tersebut digunakan dengan alasan pertimbangan dari hasil judgment, data miskonsepsi yang digali, dan mewakili indikator pembelajaran.

Keenam soal tersebut digunakan setelah dilakukan beberapa revisi. Dua soal lainnya tidak digunakan dengan alasan sudah terwakili dengan soal lainnya dan mempunyai validitas di bawah 0,3.

(41)

70

Rifa Syarifatul Wahidah, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) BERBANTUAN SIMULASI KOMPUTER UNTUK MEMINIMALISIR MISKONSEPSI HUKUM NEWTON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kuantitas miskonsepsi yang signifikan antara siswa yang mengikuti pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan simulasi komputer dan siswa

yang mengikuti pembelajaran kooperatif tipe STAD tanpa bantuan simulasi komputer. Kuantitas miskonsepsi siswa yang menggunakan simulasi

komputer lebih rendah daripada siswa yang tidak menggunakan simulasi komputer. Hal ini terbukti dengan perbedaan persentase antara keduanya. Persentase kuantitas miskonsepsi siswa yang menggunakan simulasi komputer adalah 28,39% (kategori rendah), sedangkan persentase kuantitas miskonsepsi siswa yang tidak menggunakan simulasi komputer adalah 39,31% (kategori sedang).

Perbedaan kuantitas miskonsepsi siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan simulasi komputer lebih efektif daripada yang tidak menggunakan simulasi komputer. Hal ini didukung dengan data statistik bahwa H0 ditolak. Selain itu, berdasarkan hasil perhitungan effect size didapatkan bahwa nilai d adalah 0,94. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan simulasi komputer dinilai efektif dan berkontribusi besar dalam meminimalisir miskonsepsi siswa pada konsep Hukum Newton.

B. Rekomendasi

Berdasarkan kegiatan penelitian yang telah dilakukan, untuk perbaikan ke depannya, maka peneliti mengajukan beberapa saran, diantaranya:

(42)

71

Rifa Syarifatul Wahidah, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) BERBANTUAN SIMULASI KOMPUTER UNTUK MEMINIMALISIR MISKONSEPSI HUKUM NEWTON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memastikan bahwa terjadi miskonsepsi pada bagian yang diperkirakan. Instrumen yang digunakan pada tahap ini adalah instrumen pilihan ganda dengan disertai alasan terbuka dan tingkat keyakinan. Dari data tersebut, disusunlah instrumen three-tier test.

2. Siswa harus terus diingatkan beberapa hari sebelum pembelajaran untuk membawa laptop dan meng-instal software yang akan digunakan. Selain

itu, harus dipastikan siswa mana yang akan membawa laptop karena hal ini akan memberikan rasa tanggungjawab pada siswa yang ditugaskan.

3. Pada pertemuan sebelum masuk ke dalam pembelajaran Hukum Newton, siswa harus diberi tahu terlebih dahulu mengenai pembelajaran yang akan digunakan supaya siswa tidak terlalu terkejut dengan pembelajaran yang diterapkan dan mengerti apa yang harus dilakukan.

4. Pembelajaran yang diberikan tidak sepenuhnya berpatok pada penggunaan simulasi komputer. Hal ini dilakukan untuk memasilitasi siswa dengan gaya belajar yang berbeda-beda.

(43)

72

Rifa Syarifatul Wahidah, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) BERBANTUAN SIMULASI KOMPUTER UNTUK MEMINIMALISIR MISKONSEPSI HUKUM NEWTON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Agustina, E. (2013). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD untuk Meningkatkan Hasil Belajar Aspek Kognitif dan Kemampuan

Interpretsi dan Kemampuan Interpretasi Grafik Siswa SMP. (Skripsi).

FPMIPA, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Arikunto, S. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2. Jakarta: Bumi

Aksara.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktis (Edisi Revisi

VI). Jakarta: Rineka Cipta.

Arsyad, A. (2009). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.

Baser, M. (2006). Promotig Conceptual Change Throung Active Learning Using Open Source Software For Physics Simulations, 22(3), hlm. 336-354.

Eryilmaz, A., H. Pesman. (2010). Development of a Three-Tier Test to Assess Misconceptions About Simple Electric Circuits, (103), hlm. 208-222.

Eryilmaz, A. (2010). Development and Application of Three-Tier Heat and Temperature Test: Sample of Bachelor and Graduate Students, (40), hlm.

53-76.

Halomoan. (). Analisis Konsepsi Guru Mata Pelajaran Fisika Madrasah Aliyah Terhadap Konsep pada Benda Diam dan bergerak. Kemenag Sumut,

Indnesia.

Heinich, R., dkk. (1990). Instructional Media and The New Technologies of Instruction. New York: Mac Millan.

Hidayat, A. (2013). Uji Statistik Metode Kolmogorov-Smirnov. [Online]. Diakses dari http://statistikian.blogspot.com/2013/01/rumus-kolmogorov-smirnov.html

Huda, M. (2012). Cooperative Learning: Metode, Teknik, Struktut, dan Model

Penerapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

(44)

73

Rifa Syarifatul Wahidah, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) BERBANTUAN SIMULASI KOMPUTER UNTUK MEMINIMALISIR MISKONSEPSI HUKUM NEWTON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jahara, R. S. (2013). Analisis Hasil Belajar Ranah Kognitif dan Profil Aktivitas Belajar Siswa dalam Pembelajaran dengan Menggunakan Mode

Cooperative Learning Tipe STAD. (Skripsi). FPMIPA, Universitas

Pendidikan Indonesia, Bandung.

Kaltakci, D. & N. Didis. (2007). Identification of Pre-Service Physics Teachers’ Misconceptions on Gravity Concept: A study with a 3-Tier Misconception

Test. Turkey: Faculty of Education, Middle East Technical University.

Jaziroh, Y. (2014). Implementasi Simulasi Fisika dalam Pembelajaran Kooperatif

Tipe Jigsaw Terhadap Kuantitas Miskonsepsi Siswa pada Konsep

Elastisitas. (Skripsi). FPMIPA, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Kusumah, F. H. (2013). Diagnosis Miskonsepsi Siswa pada Materi Kalor Menggunakan Three-Tier Test. (Skripsi). FPMIPA, Universitas Pendidikan

Indonesia, Bandung.

Munir. (2009). Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: Alfabeta.

Naga, D. S. (). Ukuran Efek dalam Laporan Hasil Penelitian. [Online]. Diakses dari

http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&c ad=rja&uact=8&ved=0CB0QFjAA&url=http%3A%2F%2Fdali.staff.gunada

rma.ac.id%2FPublications%2Ffiles%2F399%2F4861-aARCHE.doc&ei=AbQ9VKvSPMaIuAT6vYDIDA&usg=AFQjCNFBZmaI NEWfbbVORc7ti1WkJe7TNg&sig2=t6zEyiKplyS4XMj2QCwmQw&bvm =bv.77412846,d.c2E

Nurhayati, N. (2011). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Team Achievement Division) untuk Meningkatkan Penguasaan

Konsep Fisika. FPMIPA, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Purba, J. P. (2013). Pengembangan dan Implementasi Model Pembelajaran Sains Menggunakan Pendekatan Pemecahan Masalah. (Disertasi). Universitas

(45)

74

Rifa Syarifatul Wahidah, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) BERBANTUAN SIMULASI KOMPUTER UNTUK MEMINIMALISIR MISKONSEPSI HUKUM NEWTON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Riduwan. (2012). Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta

Roblyer, M. D. (2006). Integrating Educational Technology Into Teaching. United States: Pearson Merill Prentice Hall.

Rudy. (2010). Fisika sebagai Produk, Proses, dan Sikap Ilmiah. [Online]. Diakses dari

http://fisika-dan-pembelajaran.blogspot.com/2010/12/fisika-sebagai-produk-proses-dan-sikap.html

Ru

Gambar

Gambar 3.1 Tahapan Penelitian
Tabel 3.3 Analisis Kombinasi Jawaban pada Three-tier Test
Tabel 3.5 Interpretasi Validitas Butir Soal
Tabel 3.6 Interpretasi Reliabilitas
+5

Referensi

Dokumen terkait

berbentuk bidang segitiga dan di dalamnya terdapat hiasan stilasi daun, ornamen ini terdapat pada pinggiran langit-langit ruang utama masjid.. Bangunan

Terima kasih untuk Bapak/Saudara telah menyediakan waktunya yang telah dipakai untuk mengikuti penelitian ini dan terima kasih telah membantu saya dengan menjadi subjek

perbuatan yang dimaksud dalam ayat 1 terhadap kelompok penduduk sipil, sesuai. dengan atau sebagai kelanjutan dari kebijakan Negara atau organisasi

Biaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (3) huruf c merupakan biaya pelayanan yang diwajibkan kepada Pemohon sesuai dengan ketentuan peraturan

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana tersebut dalam huruf a, huruf b, dan huruf c perlu menetapkan Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan

PENGEMBANGAN RUMAH BERSEJARAH INGGIT GARNASIH SEBAGAI ATRAKSI WISATA BUDAYA DI KOTA BANDUNG.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan kewirausahaan dan kemandirian pribadi secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat Berwirausaha

dalam hal pendanaan percepatan PRONA melalui Pendaftaran Tanah Sistematis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (2) tidak mencukupi, maka pengumpulan Data Fisik