Dede Syaripudin, 2014
PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI
(Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Cimanggung
Tahun Pelajaran 2013/2014)
TESIS
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari
Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Bahasa Indonesia
Oleh
DEDE SYARIPUDIN
NIM 1007313
Dede Syaripudin, 2014
PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2014
PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI
(Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Cimanggung
Tahun Pelajaran 2013/2014)
Oleh
Drs. Dede Syaripudin
IKIP Bandung, 1991
Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia
© Dede Syaripudin 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
Dede Syaripudin, 2014
PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa izin dari penulis.
Lembar Pengesahan
PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI
Dede Syaripudin 1007313
Disetujui dan Disahkan oleh: Pembimbing I,
Prof. Dr. Dadang Sunendar, M.Hum. NIP 196310241988031003
Pembimbing II,
Dede Syaripudin, 2014
PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Diketahui oleh:
Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Sekolah Pascasarjana
Universitas Pendidikan Indonesia
Dede Syaripudin, 2014
PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
ABSTRAK . . . i
KATA PENGANTAR . . . ii
UCAPAN TERIMA KASIH . . . iii
DAFTAR ISI . . . v
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian . . . 1
B. Identi fikasi Masalah Penelitian . . . 7
C. Rum usan Masalah Penelitian . . . 8
D. Tujua n Penelitian . . . 8
E. Manf aat Penelitian . . . .. 9
F. Angg apan Dasar . . . 10
G. Hipot esis Penelitian . . . 10
H. Meto de dan Teknik Penelitian . . . 11
Dede Syaripudin, 2014
PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB II IHWAL PENDEKATAN SAINTIFIK, PENDIDIKAN KECAKAPAN
HIDUP, DAN MENULIS EKSPOSISI
A. Pend
ekatan Saintifik Sebagai Basis Pengembangan Model Pembelajaran 13
1. Peng
ertian Pendekatan Saintifik . . . 13
2. Tujua
n Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik . . . 15
3. Prinsi
p-prinsip Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik . . . 16
4. Lang
kah- langkah Umum Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik 17
5. Pener
apan Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran . . . 20
6. Tekni
k Penilaian dalam Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik 27
B. Pendi
dikan Kecakapan Hidup . . . 27
1. Peng
ertian Kecakapan Hidup . . . 27
2.
Jenis-jenis Kecakapan Hidup . . . 29
3. Penti
ngnya Pendidikan Kecakapan Hidup . . . 39
C. Menu
lis . . . 41
1) Peng
Dede Syaripudin, 2014
PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2) Fung
si, Tujuan, dan Manfaat Menulis . . . 42
3) Ciri
Tulisan yang Baik . . . 43
4) Tujua
n Menulis . . . 43
D. Menu
lis Eksposisi . . . 44
1. Peng
ertian Eksposisi . . . 44
2. Tekni
k Penulisan Karangan Eksposisi . . . 44
3. Syara
t Menulis Eksposisi . . . 45
4. Meto
de Penulisan Eksposisi . . . 45
5. Tekni
k Penilaian . . . 46
E. M
odel Pembelajaran Menulis Eksposisi Melalui Penerapan Pendekatan
Saintifik Berbasis Pendidikan Kecakapan Hidup . . . 51
1. Prose
s Pembelajaran . . . 51
2. Strate
gi Pembelajaran . . . 52
3. Lang
kah- langkah Pembelajaran . . . 55
4. Pener
apan Model Pembelajaran Menulis Eksposisi Melalui Penggunaan Pendekatan
Dede Syaripudin, 2014
PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5. Evalu
asi Pembelajaran . . . . 60
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Meto
de Desain Penelitian . . . . . . . 61
B. Desai
n Penelitian . . . . . 61
C. Prose
dur Penelitian . . . 62
D. Parad
igma Penelitian . . . 63
E. Popul
asi dan Sampel . . . 65
F. Tekni
k Pengumpulan Data . . . 65
G. Instru
men Penelitian . . . 67
H. Tekni
k Pengolahan Data . . . 75
BAB IV DATA DAN ANALISIS DATA KEMAMPUAN MENULIS
A. D
eskripsi Kualitatif dan Kuantitatif Kemampuan Awal Profil Menulis
Karangan Eksposisi Siswa di Kelas Eksperimen . . . 77
1. Anali
Dede Syaripudin, 2014
PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Anali
sis Kuantitatif Kemampuan Awal di Kelas Eksperimen . . . 92
B. D
eskripsi Kualitatif dan Kuantitatif Kemampuan Awal Profil Menulis
Karangan Eksposisi Siswa di Kelas Kontrol . . . 96
1. Anali
sis Kualitatif Kemampuan Awal di Kelas Kontrol . . . 97
2. Anali
sis Kuantitatif Kemampuan Awal di Kelas Kontrol . . . 99
C. Desk
ripsi Kualitatif dan Kuantitatif Kemampuan Akhir Profil Menulis Karangan
Eksposisi Siswa di Kelas Eksperimen . . . 113
1. Anali
sis Kualitatif Kemampuan Akhir di Kelas Eksperimen . . . 114
2. Anali
sis Kuantitatif Kemampuan Akhir di Kelas Eksperimen . . . 128
D. D
eskripsi Kualitatif dan Kuantitatif Kemampuan Akhir Profil Menulis
Karangan Eksposisi Siswa di Kelas Kontrol . . . 132
1. Anali
sis Kualitatif Kemampuan Akhir di Kelas Kontrol . . . 133
2. Anali
sis Kuantitatif Kemampuan Akhir di Kelas Kontrol . . . 146
BAB V PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS PENDIDIKAN KECAKAPAN
HIDUP DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI
A. R
ancangan Pembelajaran Menulis Karangan Eksposisi dengan
Dede Syaripudin, 2014
PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. I
mplementasi Penerapan Pendekatan Saintifik Berbasis Pendidikan
Kecakapan Hidup dalam Pembelajaran Menulis Karangan Eksposisi . . . 168
1. Pelak
sanaan Pembelajaran pada Pertemuan Pertama . . . 168
a. Hasil
dan Analisis Lembar Observasi Kegiatan Guru . . . 168
b. Hasil
dan Analisis Lembar Observasi Kegiatan Siswa. . . . 173
2. Pelak
sanaan Pembelajaran pada Pertemuan Kedua . . . 175
a. Hasil
dan Analisis Lembar Observasi Kegiatan Guru . . . 176
b. Hasil
dan Analisis Lembar Observasi Kegiatan Siswa . . . 179
C. T
anggapan Siswa Terhadap Pembelajaran Menulis Karangan Eksposisi
dengan Menggunakan Pendekatan Saintifik Berbasis Pendidikan
Kecakapan Hidup . . . .. . . 181
D. U
ji Efektivitas Pendekatan Saintifik Berbasis Pendidikan Kecakapan
Hidup dalam Pembelajaran . . . 183
E. Pemb
ahasan . . . 198
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN . . . 200
A. Simp
Dede Syaripudin, 2014
PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Saran
. . . . . . .. . . . 202
Dede Syaripudin, 2014
PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
Penelitian ini berjudul “Pendekatan Saintifik Berbasis Pendidikan Kecakapan Hidup dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Eksposisi”.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh minat siswa dalam pembelajaran menulis karangan sangat kurang. Hal itu disebabkan disebabkan metode dan media yang digunakan oleh guru tidak menarik sehingga mereka merasa bosan dan suasana pembelajarannya pun tidak menarik. Berlandaskan hal tersebut, diterapkan sebuah pendekatan pembelajaran dan diujicobakan di SMP Negeri 2 Cimanggung.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji keefektifan pendekatan saintifik berbasis pendidikan kecakapan hidup dalam pembelajaran menulis karangan eksposisi. Untuk mencapai tujuan tersebut, metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode eksperimen. Rancangan penelitian menggunakan pretes dan postes di setiap kelompok yang akan diteliti, yaitu dengan memberikan perlakuan pada suatu sampel yang telah diberikan pretes sebelumnya. Untuk menguji keberhasilan perlakuan yang diberikan, dilakukan postes terhadap kelompok tersebut. Dengan metode tersebut, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes untuk mengukur kemampuan menulis karangan eksposisi sebelum dan sesudah penggunaan pendekatan yang diterapkan, observasi untuk menilai jalannya proses pembelajaran dengan pendekatan yang diterapkan, dan angket untuk menjaring tanggapan dari siswa mengenai penggunaan pendekatan yang diterapkan.
Dede Syaripudin, 2014
PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI
Dede Syaripudin, 2014
PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Penelitian
Indonesia sudah lama memberlakukan wajib belajar pendidikan dasar
sembilan tahun, namun belum mampu menjadikan pendidikan sebagai suatu yang
diperlukan untuk masa depan. Delors dalam Sumantri (2007:23) memandang
bahwa pendidikan dasar masa depan merupakan sebuah paspor untuk hidup, yang
sangat diperlukan oleh setiap individu untuk hidup dan mampu memilih apa yang
mereka lakukan, mengambil bagian dalam pembangunan masyarakat masa depan
secara kolektif, dan terus-menerus belajar. Dengan demikian, pendidikan dasar
hendaknya mampu memberikan bekal bagi wajib belajar untuk hidup di masa
yang akan datang. Selanjutnya, Sumantri (2007:18) menjelaskan bahwa
pendidikan dasar sebenarnya memiliki fungsi pokok yang luas dan komprehensif,
yang tidak hanya dipergunakan untuk masyarakat, tetapi hendaknya tertuju pada
suatu kajian tentang praktik dan kebijakan pendidikan dasar yang memberikan
suatu landasan yang mantap bagi praktik belajar peserta didik di masa depan, dan
sekaligus mengembangkan kecakapan hidup yang esensial untuk sebuah
kehidupan. Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwasanya pendidikan
yang bermutu adalah pendidikan yang mampu memberikan bekal bagi peserta
didik untuk mampu hidup di masyarakat yang akan datang.
Indonesia juga telah memberlakukan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). KTSP dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan,
potensi sekolah/daerah, karakteristik sekolah/daerah, sosial budaya masyarakat
setempat dan karakteristik peserta didik (Mulyasa, 2006:8). Dengan adanya
kebijakan ini, besar kemungkinan ditemukan perbedaan kurikulum antarsekolah.
Satu-satunya yang menjadi acuan penyusunan kurikulum adalah adanya standar
kompetensi yang tetap dirumuskan secara sentralistis sebagai barometer kualitas
Dede Syaripudin, 2014
PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Secara garis besar penyusunan kurikulum diserahkan kepada sekolah
masing-masing, yang diberikan kewenangan lebih besar dalam mengembangkan
kurikulum sendiri. Akan tetapi, berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan
penulis bahwasanya pelaksanaan di lapangan berkenaan dengan penyusunan
kurikulum masih adanya kesulitan. Hal ini dikarenakan oleh kondisi yang
merujuk tidak sesuai dengan karakteristik tujuan pelajaran yang hendak dicapai,
karakteristik materi pelajaran, karakteristik peserta didik, karakteristik guru,
karakteristik lingkungan, ketersediaan sarana dan prasarana, serta berbagai
kondisi pendukung lainnya. Pada dasarnya, kurikulum berfungsi sebagai pedoman
bagi satuan pendidikan dalam menyelenggarakan proses pembelajaran yang
berperan penting dalam mempersiapkan lulusan yang akan dihasilkan. Akan
tetapi, selama ini penerapan kurikulum dinilai sarat akan muatan pembelajaran.
Beratnya beban kurikulum yang harus dilaksanakan oleh guru mengakibatkan
orientasi pembelajaran lebih banyak menyentuh aspek kognitif saja. Keterbatasan
waktu dan banyaknya beban kurikulum mengakibatkan siswa hanya dipersiapkan
untuk menyelesaikan seluruh beban kurikulum, sehingga kurangnya kesempatan
peserta didik untuk praktik langsung di lapangan dalam mengembangkan
keterampilan. Oleh karena itu, diperlukan model implementasi kurikulum yang
sesuai dengan kondisi sekolah.
Dalam merumuskan model pembelajaran yang mampu menghubungkan
antara teori dan praktik di lapangan tidaklah mudah. Kurikulum yang terlalu ketat
akan mempengaruhi keleluasaan guru untuk melaksanakan kurikulum tersebut
dalam praktik pembelajaran. Adapun salah satu program yang ditawarkan oleh
pemerintah adalah mengembangkan pendidikan melalui pendekatan Broad Base Education (BBE) yang kemudian dijabarkan dalam pendidikan kecakapan hidup. Landasan dalam mengembangkan kurikulum kecakapan hidup adalah PP nomor
19 tahun 2005 pasal 13 ayat (1) yang menyatakan bahwa kurikulum untuk
SMP/MTs/SMPLB atau bentuk lain yang sederajat, SMA/MA/SMALB atau
bentuk lain yang sederajat, SMK/MAK atau bentuk lain yang sederajat dapat
3
Dede Syaripudin, 2014
PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sebagaimana dimaksudkan pada ayat (1) mencakup kecakapan personal (pribadi),
kecakapan sosial, kecakapan akademik, dan kecakapan vokasional. Sementara
dalam panduan KTSP yang dikeluarkan oleh BSNP, kurikulum untk SD/MI/
SDLB, SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB, SMK/SMAK dapat memasukkan
pendidikan kecakapan hidup. Atas dasar itu, baik sekolah formal maupun
nonformal memiliki kepentingan untuk mengembangkan pembelajaran
berorientasi kecakapan hidup.
Adapun pendidikan kecakapan hidup pada jenjang TK/SD/SMP lebih
menekankan pada kecakapan hidup umum, yaitu mencakup aspek kecakapan
personal dan kecakapan sosial. Hal ini memberikan gambaran bahwa untuk
jenjang yang lebih rendah berorientasi pada kecakapan hidup yang bersifat
dasar/umum sesuai dengan tingkat perkembangannya. Bukan berarti bahwa pada
jenjang ini tidak perlu dikembangkan kecakapan hidup spesifik, yakni kecakapan
akademik dan vokasional, akan tetapi apabila akan dikembangkan hanya pada
tataran awal. Susilana (2006:75) mengemukakan bahwa pendidikan yang
berorientasi pada pengembangan kecakapan hidup merupakan bagian dalam
pengembangan kurikulum terpadu karena pengembangan kecakapan hidup
seharusnya tidak berdiri sendiri tetapi terintegrasi dengan disiplin ilmu atau mata
pelajaran yang lain.
Kurikulum terintegrasi menurut Drake (2004:6) adalah bagaimana
membuat sebuah hubungan, baik hubungan antarmata pelajaran, hubungan dengan
kehidupan maupun hubungan antarketerampilan dan pengetahuan, sedangkan
menurut Beane (1997:2) adalah suatu desain kurikulum yang mencari seluruh
hubungan secara langsung antara berbagai hal baik dengan masyarakat maupun
antara subjek. Jadi, kurikulum terintegrasi merupakan salah satu pendekatan
kurikulum yang mampu mengakomodasi pelaksanaan pendidikan kecakapan
hidup yang diintegrasikan dengan mata pelajaran. Proses pembelajaran yang
Dede Syaripudin, 2014
PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
didik ditempatkan dalam posisi sentral. Peserta didik belajar secara aktif terutama
dalam pengembangan kemampuan berpikir.
Pendidikan kecakapan hidup dapat diintegrasikan pada semua mata
pelajaran, salah satunya pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Adapun standar
kompetensi mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia berorientasi pada hakikat
pembelajaran bahasa bahwa belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi dan
belajar sastra adalah belajar menghargai manusia dan nilai-nilai kemanusiaannya.
Oleh karena itu, pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan
kemampuan siswa untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia, baik secara lisan
maupun tertulis serta menimbulkan penghargaan terhadap hasil cipta manusia
Indonesia (Depdiknas, 2006:13). Kemudian kaitan antara pendidikan kecakapan
hidup dengan mata pelajaran bahasa Indonesia yakni dalam kecakapan hidup ada
kecakapan sosial yang harus dimiliki oleh peserta didik yang berupa kecakapan
berkomunikasi secara lisan dan tulisan. Salah satu kategori kecakapan hidup yang
perlu dikembangkan secara terus-menerus agar menjadi kebiasaan siswa adalah
kecakapan akademik. Kecakapan akademik ini sangat penting untuk membantu
siswa memperoleh kecakapan analitis, sintesis, ilmiah, dan teknologi yang
diperlukan untuk mencapai keberhasilan di masa yang akan datang. Selain itu,
kecakapan personal dan sosial siswa dapat dikembangkan melalui pembelajaran
kontekstual. Guru dapat menciptakan lingkungan belajar bagi siswa dengan
menerapkan model-model pembelajaran yang memberi kesempatan
seluas-luasnya kepada siswa untuk berinteraksi dengan sesamanya secara aktif.
Salah satu keterampilan yang akan dijadikan penelitian dalam
pembelajaran bahasa Indonesia adalah menulis, khususnya keterampilan menulis
eksposisi. Hal ini didasarkan atas studi pendahuluan yang dilakukan penulis
terhadap salah satu guru bahasa Indonesia di SMP Negeri 2 Cimanggung yang
bahwasanya sebagian dari siswa kelas VII masih mengalami kesulitan dalam
pembelajaran menulis karangan eksposisi yang dikarenakan oleh beberapa faktor,
5
Dede Syaripudin, 2014
PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
adanya kesalahan dalam hal ejaan, kurangnya porsi waktu berlatih kepada siswa
secara maksimal, penggunaan metode pembelajaran yang kurang variatif, dan
guru belum pernah menggunakan media dalam pembelajaran menulis karangan
eksposisi. Selain melakukan wawancara, penulis juga memberikan angket
prapenelitian kepada siswa kelas VII yang akan dijadikan subjek penelitian guna
untuk mengetahui sejauh mana motivasi siswa dalam pembelajaran menulis
karangan eksposisi. Adapun hasil dari pengisian angket adalah kebanyakan siswa
menyatakan bahwa pembelajaran menulis karangan eksposisi itu biasa saja. Hal
tersebut menandakan bahwa pembelajaran menulis begitu membosankan bagi
siswa. Sekaitan dengan hasil studi pendahuluan, Akhadiah (1996) menegaskan
pula bahwa tidaklah berlebihan jika dikatakan bahwa kemampuan menulis
merupakan kemampuan yang kompleks yang menuntut sejumlah pengetahuan dan
keterampilan. Hal yang dikemukakan di atas memang benar adanya, menulis itu
tidak sesederhana yang dibayangkan karena banyak persyaratan yang harus
dipenuhi, yakni bahwa tulisan yang baik itu harus memperhatikan beberapa ciri,
diantaranya bermakna, singkat, padat, jelas, lugas, memenuhi kaidah kebahasaan,
dan komunikatif. Begitu juga dalam pembelajaran menulis karangan eksposisi
yang merupakan salah satu materi yang terdapat dalam kurikulum 2013 kelas VII.
Seperti halnya menulis lainnya, menulis eksposisi juga tidak mudah, memerlukan
pengetahuan, keterampilan, dan latihan yang terus-menerus. Demikian juga
dengan penggunaan metode maupun media pembelajarannya harus diperhatikan,
supaya mempermudah dan lebih memotivasi siswa untuk menulis eksposisi.
Adanya fenomena pembelajaran menulis yang dirasakan kurang
bermakna, kemudian siswa kurang dikenalkan dan dilatih kecakapan menulis
yang sebenarnya banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari, maka sudah jelas
guru harus dapat membuat dan mencari solusi agar pembelajaran lebih variatif,
aktif, dan inovatif. Guru harus dapat menciptakan pembelajaran yang
menyenangkan dan tidak membosankan sehingga siswa tertarik untuk mengikuti
pembelajaran menulis dengan baik. Untuk mencapai tujuan yang diharapkan
Dede Syaripudin, 2014
PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan metode pembelajaran maupun media pembelajaran yang lengkap. Salah
satunya, melalui penggunaan pendekatan saintifik dalam pembelajaran
keterampilan menulis eksposisi. Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang
Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah telah mengisyaratkan tentang
perlunya proses pembelajaran yang dipandu dengan kaidah-kaidah pendekatan
saintifik/ilmiah. Upaya penerapan Pendekatan saintifik/ilmiah dalam proses
pembelajaran ini sering disebut-sebut sebagai ciri khas dan menjadi kekuatan
tersendiri dari keberadaan Kurikulum 2013, yang tentunya menarik untuk
dipelajari dan dielaborasi lebih lanjut. Sudrajat (2013) mengemukakan bahwa
melalui pendekatan saintifik/ilmiah, selain dapat menjadikan siswa lebih aktif
dalam mengkonstruksi pengetahuan dan keterampilannya, juga dapat mendorong
siswa untuk melakukan penyelidikan guna menemukan fakta-fakta dari suatu
fenomena atau kejadian. Artinya, dalam proses pembelajaran, siswa dibelajarkan
dan dibiasakan untuk menemukan kebenaran ilmiah, bukan diajak untuk beropini
apalagi fitnah dalam melihat suatu fenomena. Mereka dilatih untuk mampu
berpikir logis, runut, dan sistematis, dengan menggunakan kapasitas berpikir
tingkat tinggi (High Order Thingking/HOT). Combie White (1997) dalam Sudrajat (2013) mengemukakan pada bukunya yang berjudul “Curriculum
Innovation; A Celebration of Classroom Practice” telah mengingatkan kita tentang pentingnya membelajarkan para siswa tentang fakta-fakta. “Tidak ada yang lebih penting, selain fakta“.
Sekaitan dengan penjelasan teori yang berkenaan dengan pendekatan
saintifik dalam pembelajaran keterampilan menulis eksposisi bahwasanya penulis
akan menerapkan pendekatan saintifik berbasis pendidikan kecakapan hidup yang
bertujuan untuk membentuk suatu pembelajaran yang mengarahkan siswa dalam
memperoleh kecakapan hidup bukan hanya ilmu secara teoretis. Artinya, siswa
harus dibekali dengan keterampilan-keterampilan hidup yang diperlukan dalam
kehidupannya di tengah-tengah masyarakat kelak melalui kebermaknaan
pembelajaran menulis eksposisi. Hal inilah yang menjadi perhatian penulis untuk
7
Dede Syaripudin, 2014
PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menulis, yakni dengan judul Pendekatan Saintifik Berbasis Pendidikan Kecakapan
Hidup Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Eksposisi (Studi Eksperimen
pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Cimanggung Tahun Pelajaran 2013/2014).
B. Identifikasi Masalah Penelitian
Pembelajaran bahasa Indonesia yang berorientasi pada kecakapan hidup
harus memperhatikan beberapa hal, yakni tidak mengubah sistem pendidikan yang
berlaku dan tidak mengubah kurikulum yang berlaku; pembelajaran menggunakan
prinsip empat pilar, yaitu belajar untuk tahu, belajar menjadi diri sendiri, belajar
untuk melakukan, dan belajar untuk mencapai kehidupan bersama; kontekstual
(mengaitkan dengan kehidupan nyata) dengan menggunakan potensi lingkungan
sekitar sebagai wahana pendidikan; pembelajaran dapat dilakukan di dalam
maupun di luar kelas, dan tidak menambah jam pelajaran; mengarah kepada
tercapainya hidup sehat dan berkualitas serta memperluas wawasan. Adapun
penerapan pendidikan kecakapan hidup pada pembelajaran keterampilan menulis
eksposisi. Hal ini didasarkan atas studi pendahuluan yang dilakukan penulis
terhadap salah satu guru bahasa Indonesia di SMP Negeri 2 Cimanggung yang
bahwasanya sebagian dari siswa kelas VII masih mengalami kesulitan dalam
pembelajaran menulis karangan eksposisi yang dikarenakan oleh beberapa faktor,
di antaranya kurangnya motivasi untuk menulis di kalangan sebagian siswa, masih
adanya kesalahan dalam hal ejaan, kurangnya porsi waktu berlatih kepada siswa
secara maksimal, penggunaan metode pembelajaran yang kurang variatif, dan
guru belum pernah menggunakan media dalam pembelajaran menulis karangan
eksposisi. Selain melakukan wawancara, penulis juga memberikan angket
prapenelitian kepada siswa kelas VII yang akan dijadikan subjek penelitian guna
untuk mengetahui sejauh mana motivasi siswa dalam pembelajaran menulis
karangan eksposisi. Adapun hasil dari pengisian angket adalah kebanyakan siswa
menyatakan bahwa pembelajaran menulis karangan eksposisi itu biasa saja. Hal
tersebut menandakan bahwa pembelajaran menulis begitu membosankan bagi
Dede Syaripudin, 2014
PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Adanya fenomena pembelajaran menulis yang dirasakan kurang
bermakna, kemudian siswa kurang dikenalkan dan dilatih kecakapan menulis
yang sebenarnya banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari, maka sudah jelas
guru harus dapat membuat dan mencari solusi agar pembelajaran lebih variatif,
aktif, dan inovatif. Guru harus dapat menciptakan pembelajaran yang
menyenangkan dan tidak membosankan sehingga siswa tertarik untuk mengikuti
pembelajaran menulis dengan baik
C. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan di atas, penulis
merumuskan masalah penelitian sebagai berikut.
1) Bagaimanakah profil kemampuan menulis karangan eksposisi di kelas
eksperimen sebelum dan sesudah menggunakan pendekatan saintifik berbasis
pendidikan kecakapan hidup?
2) Bagaimanakah profil kemampuan menulis karangan eksposisi siswa di kelas
kontrol sebelum dan sesudah menggunakan metode konvensional?
3) Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran menulis karangan eksposisi dengan
menggunakan pendekatan saintifik berbasis pendidikan kecakapan hidup di
kelas VII SMP Negeri 2 Cimanggung?
4) Apakah terdapat perbedaan kemampuan menulis karangan eksposisi di kelas
VII SMP Negeri 2 Cimanggung antara siswa kelas eksperimen dan siswa
kelas kontrol?
D. Tujuan Penelitian
Secara umum, tujuan penelitian ini adalah untuk menguji keefektifan
pendekatan saintifik berbasis pendidikan kecakapan hidup dalam pembelajaran
menulis karangan eksposisi.
9
Dede Syaripudin, 2014
PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1) kemampuan menulis karangan eksposisi di kelas eksperimen;
2) kemampuan menulis karangan eksposisi di kelas kontrol;
3) pelaksanaan pembelajaran menulis karangan eksposisi dengan pendekatan
saintifik berbasis pendidikan kecakapan hidup di kelas VII SMP Negeri 2
Cimanggung;
4) peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi di kelas VII SMP
Negeri 2 Cimanggung antara siswa yang menggunakan pendekatan saintifik
berbasis pendidikan kecakapan hidup dengan siswa yang menggunakan
metode konvensional.
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik yang
bersifat teoretis maupun yang bersifat praktis. Adapun manfaat-manfaat yang
diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut.
1) Manfaat Teoretis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran bahwa pendekatan
saintifik dapat diintegrasi dengan pendidikan kecakapan hidup.
2) Manfaat Praktis
Secara umum penelitian ini diharapkan mampu menjadi sebuah solusi
dalam mengatasi masalah praktik pembelajaran menulis di dalam kelas, baik itu
untuk pihak guru, maupun pihak siswa.
a) Bagi guru, penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan untuk
memilih pendekatan, metode, dan teknik pengajaran yang sesuai agar
mampu menarik minat siswa serta dapat menjadi masukan bagi guru
dalam menyusun bahan pembelajaran yang lebih bervariasi.
b) Bagi siswa, penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan
siswa dalam menulis, khususnya dalam menulis karangan eksposisi.
c) Bagi peneliti, penelitian ini dapat menambah pengalaman dan pengetahuan
Dede Syaripudin, 2014
PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menggunakan pembelajaran bahasa Indonesia yang menarik minat siswa
dalam meningkatkan prestasi belajar.
F. Anggapan Dasar
Penelitian ini dilandasi oleh beberapa anggapan dasar, yakni sebagi berikut.
1) Pendekatan pembelajaran adalah titik tolak atau sudut pandang kita terhadap
proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu
proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi,
menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.
Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu:
(1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student
centered approach) dan (2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau
berpusat pada guru (teacher centered approach). Untuk itu, penggunaan
pendekatan pembelajaran yang relevan dengan materi pembelajaran dapat
meningkatkan kualitas pembelajaran.
2) Pendidikan kecakapan hidup dalam pembelajaran keterampilan menulis
bertujuan untuk membentuk suatu pembelajaran yang mengarahkan siswa
dalam memperoleh kecakapan hidup bukan hanya ilmu secara teoretis.
Artinya, siswa harus dibekali dengan keterampilan-keterampilan hidup yang
diperlukan dalam kehidupannya di tengah-tengah masyarakat kelak melalui
kebermaknaan pembelajaran menulis.
G. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah penulis rumuskan, maka
11
Dede Syaripudin, 2014
PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
H1 = Terdapat perbedaan yang signifika kemampuan menulis karangan ekpsosisi
di kelas VII (tujuh) antara siswa yang menggunakan pendekatan saintif ik berbasis pendidikan kecakapan hidup dengan siswa yang menggunakan metode konvensional.
H0 = Tidak terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan menulis karangan
ekpsosisi di kelas VII (tujuh) antara siswa yang menggunakan pendekatan saintifik berbasis pendidikan kecakapan hidup dengan siswa yang menggunakan metode konvensional.
H. Metode dan Teknik Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode
eksperimen. Penelitian ini dilakukan untuk menguji penggunaan pendekatan
saintifik berbasis pendidikan kecakapan hidup untuk diterapkan pada proses
pembelajaran menulis karangan eksposisi pada siswa SMP Negeri 2 Cimanggung.
Rancangan penelitian menggunakan prates dan pascates di setiap kelompok yang
akan diteliti, yaitu dengan memberikan perlakuan pada suatu sampel yang telah
diberikan prates sebelumnya. Untuk menguji keberhasilan perlakuan yang
diberikan dilakukan pascates terhadap kelompok tersebut. Desain penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Desain Kelompok Kontrol Non-Ekuivalen. Desain ini hampir sama dengan pretest-posttest control group design, hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara
random (Sugiyono, 2010:78).
I. Definisi Operasional
Variabel penelitian ini memfokuskan keefektifan pendekatan
pembelajaran, yakni pendekatan saintifik berbasis pendidikan kecakapan hidup
dalam pembelajaran menulis karangan eksposisi. Variabel ini terdiri atas variabel
bebas dan terikat. Variabel bebasnya adalah pembelajaran menulis karangan
eksposisi, sedangkan variabel terikatnya adalah keefektifan pendekatan saintifik
Dede Syaripudin, 2014
PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1) Pendekatan saintifik berbasis pendidikan kecakapan hidup adalah salah satu
pendekatan yang digunakan dalam proses pembelajaran menulis karangan
eksposisi, di mana siswa dibelajarkan dan dibiasakan untuk menemukan
kebenaran ilmiah, misalnya yakni melalui pengalaman langsung siswa untuk
menanam buah tomat, sehingga siswa mampu menuangkan ide berdasarkan
pengalaman ke dalam bentuk karangan eksposisi. Dengan demikian, siswa
bukan diajak untuk beropini dalam melihat suatu fenomena, melainkan
dibiasakan untuk menemukan kebenaran ilmiah yang bertujuan agar siswa
memperoleh keterampilan hidup yang akan dibutuhkannya kelak.
2) Karangan eksposisi adalah suatu jenis karangan yang berusaha untuk
menerangkan dan menguraikan suatu pokok pikiran yang dapat memperluas
pandangan atau pengetahuan pembaca.
Dede Syaripudin, 2014
PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Pada metodologi penelitian ini akan menguraikan tentang metode
penelitian, desain penelitian, prosedur penelitian, paradigma penelitian, populasi
dan sampel, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, dan teknik
pengolahan data.
A.Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode
eksperimen. Penelitian ini dilakukan untuk menguji penggunaan pendekatan
saintifik berbasis pendidikan kecakapan hidup dalam pembelajaran menulis
karangan eksposisi pada siswa SMP Negeri 2 Cimanggung. Dalam penelitian ini
terdapat dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas
pada kelompok perlakuan (eksperimen) ialah penggunaan pendekatan saintifik
berbasis pendidikan kecakapan hidup, sedangkan variabel terikat dari kedua
kelompok perlakuan tersebut adalah menulis karangan eksposisi. Rancangan
penelitian menggunakan prates dan pascates di setiap kelompok yang akan diteliti,
yaitu dengan memberikan perlakuan pada suatu sampel yang telah diberikan
prates sebelumnya. Untuk menguji keberhasilan perlakuan yang diberikan
dilakukan pascates terhadap kelompok tersebut.
B.Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Desain Kelompok Kontrol Non-Ekuivalen. Desain ini hampir sama dengan pretest-posttest control group design, hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random (Sugiyono, 2010:79).
Dede Syaripudin, 2014
PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan
X = pembelajaran dengan pendekatan saintifik berbasis pendidikan kecakapan hidup
O = tes yang diberikan untuk mengetahui kemampuan menulis karangan eksposisi
(pretes dan postes)
C.Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian ini akan dijelaskan melalui langkah-langkah sebagai
berikut.
1) Peneliti melakukan studi pendahuluan untuk mengetahui permasalahan
pembelajaran oleh siswa dengan mewawancarai salah satu guru bahasa
Indonesia di SMP Negeri 2 Cimanggung. Selain itu, peneliti juga
mewawancarai beberapa siswa. Dari studi pendahuluan tersebut didapatkan
permasalahan yaitu rendahnya kemampuan menulis.
2) Melakukan pengkajian literatur untuk memutuskan metode yang dirasa tepat
untuk permasalahan tersebut.
3) Membuat rencana penelitian yang di dalamnya mencakup (a) memilih
rancangan penelitian yang tepat, (b) menentukan populasi dan sampel, (c)
membuat instrumen dan memvalidasi instrumen, dan (d) mengidentifikasi
prosedur pengumpulan data, pengolahan data, dan menentukan hipotesis. O1 X O2
...
O3 Y O4
(Sugiyono, 2010:79)
Gambar 3.1
63
Dede Syaripudin, 2014
PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4) Mengadakan pretes baik di kelas kontrol maupun kelas eksperimen untuk
melihat kemampuan siswa dalam menulis karangan eksposisi.
5) Mulai melakukan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik
berbasis pendidikan kecakapan hidup.
6) Melakukan postes terhadap kedua kelas untuk melihat adakah perbedaan hasil
belajar antara kelas eksperimen yang menggunakan pendekatan saintifik
berbasis pendidikan kecakapan hidup dengan kelas kontrol.
7) Menganalisis data dan melakukan tes signifikasi dengan teknik statistika yang
relevan untuk menentukan tahap signifikasi hasilnya.
8) Menginterpretasikan hasil dan merumuskan kesimpulan.
D.Paradigma Penelitian
Paradigma penelitian ini berpijak pada fenomena pembelajaran menulis di
SMP yang masih kurang, minat siswa dalam pembelajaran menulis kurang dan
siswa mengalami kesulitan dalam mengungkapkan gagasan, pendapat,
pengalaman, melalui sebuah karangan, serta metode pembelajaran yang kurang
variatif sehingga siswa menjadi jenuh. Penelitian ini mengamati penerapan sebuah
pendekatan pembelajaran yang diujicobakan pada kelas eksperimen. Untuk lebih
menguatkan keefektivan pendekatan yang diujicobakan, penelitian inipun
mengamati pembelajaran dengan metode konvensional, yakni ceramah
(pembanding) di kelas kontrol. Setelah mengamati pembelajaran di dua kelas
tersebut, penelitian ini hendaknya membandingkan hasil pembelajaran, baik di
kelas eksperimen maupun di kelas kontrol. Untuk lebih jelasnya lihat bagan
Dede Syaripudin, 2014
PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI
65
Dede Syaripudin, 2014
PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Populasi dan Sampel
1) Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 2
Cimanggung yaitu berjumlah 215 siswa dari tujuh buah kelas.
2) Sampel
Dari observasi awal di SMP Negeri 2 Cimanggung dan melihat
keberagaman siswa dengan segi kemampuan dan latar belakang sosial, maka
pemilihan sampel dilakukan dengan teknik cluster sample random karena peneliti mengambil kelas yang sudah ada untuk dijadikan sampel dalam penelitian. Hal ini
merupakan salah satu ciri dari penelitian kuasi eksperimen yaitu tidak
dilakukannya penugasan secara acak. Maka sampel yang diteliti dalam penelitian
ini adalah siswa kelas VII-B berjumlah 30 orang sebagai kelas eksperimen dan
siswa kelas VII-F berjumlah 30 orang sebagai kelas kontrol
Adapun banyaknya sampel yang akan dijadikan objek dalam penelitian ini,
dijelaskan dalam tabel berikut.
Tabel 3.1
Data Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
No Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah
1 Eksperimen 16 14 30
2 Kontrol 9 21 30
F. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah tes, observasi, dan angket.
Dede Syaripudin, 2014
PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tes pada umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar
siswa terutama hasil belajar yang berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran
serta tujuan pengajaran. Tes ini dilakukan penulis untuk memperoleh data dan
informasi tentang prestasi hasil belajar siswa pada pokok bahasan tertentu dalam
kegiatan belajar mengajar. Bentuk tes yang digunakan adalah bentuk tes uraian,
yaitu bentuk tes yang terdiri atas pertanyaan atau suruhan yaitu menulis karangan.
Tes dilakukan dalam bentuk tes awal dan tes terakhir. Tes awal digunakan untuk
mengukur kemampuan siswa menulis karangan eksposisi sebelum diberikan
pembelajaran (perlakuan), dan tes akhir digunakan untuk mengukur keberhasilan
siswa setelah diberikan pembelajaran menulis karangan eksposisi dengan
menggunakan pendekatan saintifik berbasis pendidikan kecakapan hidup.
2) Observasi
Observasi dibuat untuk melakukan pengamatan langsung terhadap objek
atau situasi yang diteliti. Dalam hal ini pengamatan langsung terhadap berbagai
kejadian atau situasi nyata di kelas, sehingga melalui teknik ini penulis dapat
merekam atau mencatat secara teliti dan utuh peristiwa dalam situasi yang
berkaitan dengan penelitian. Observasi dalam penelitian ini dilakukan untuk
mengamati aktivitas yang terkait dengan pelaksanaan penerapan pendekatan
saintifik berbasis pendidikan kecakapan hidup dalam pembelajaran menulis
karangan eksposisi.
3) Angket
Angket atau kusioner merupakan alat penelitian berupa daftar pertanyaan
untuk memperoleh keterangan dari jumlah responden. Angket yang dipergunakan
dalam penelitian ini merupakan angket respons secara tertutup karena jawaban
pertanyaan telah disertakan atau disediakan oleh penulis di dalam angket tersebut.
Angket diberikan sesudah perlakuan penggunaan pendekatan saintifik berbasis
pendidikan kecakapan hidup. Tujuannya untuk mengetahui respons siswa
terhadap penerapan pendekatan saintifik berbasis pendidikan kecakapan hidup
67
Dede Syaripudin, 2014
PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu G.Instrumen Penelitian
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah tes, observasi, dan angket.
1) Tes
Lembar tes digunakan untuk mendapatkan data kemampuan menulis
karangan eksposisi siswa. Penelitian ini akan menggunakan teknik tes berupa
prates dan postes. Prates dilakukan untuk semua kelompok. Setelah melakukan
pretes, kelas eksperimen belajar dengan menggunakan pendekatan saintifik
berbasis pendidikan kecakapan hidup dan kelas kontrol menggunakan metode
konvensional. Setelah itu dilakukan postes untuk kedua kelompok. Lenbar tes
kemampuan ini berupa kertas A4 atau kertas folio. Lembar tes ini diberikan
kepada siswa pada prates dan postes. Hal ini dilakukan untuk mengukur
kemampuan siswa dalam menulis karangan eksposisi dimulai dari prates sampai
dengan postes. Lembar tes kemampuan ini dikumpulkan, tujuannya yaitu melihat
proses pembelajaran menulis siswa, apakah ada peningkatan atau tidak. Selain
dari kumpulan karangan tersebut dapat dilihat letak kesalahan siswa.
Berikut adalah pedoman penilaian karangan eksposisi yang akan
digunakan penulis dalam penelitian ini diadaptasi dari McCrimmon (1984)
Tabel 3.2
Pedoman Penilaian Menulis Karangan Eksposisi
Nomor Aspek yang Dinilai Bobot Penilaian
1 2 3
Dede Syaripudin, 2014
PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2
Pedoman penulisan karangan eksposisi tersebut di atas
masing-masing bobot penilaiannya berbeda. Yang dapat membedakan bobot tersebut
ditentukan dari tingkat kesulitan terhadap komponen-komponen penilaian yang
telah ditentukan dalam menulis karangan eksposisi. Masing-masing skor pada
aspek yang dinilai, menggunakan lima interval. Jika seluruhnya dijumlahkan,
maka memperoleh nilai 100, untuk lima interval tersebut dengan bobot yang
berbeda-beda. Sebaran komponen tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.3
Pedoman Penilaian Menulis Karangan Eksposisi No. Aspek yang
Padat, informatif, substantif, judul sesuai dengan topik, relevan dengan permasalahan.
Padat, informatif, substantif, judul sesuai dengan topik, relevan dengan permasalahan tetapi tidak lengkap.
Informatif, judul sesuai dengan topik, relevan dengan permasalahan, dan pengembangan gagasan tidak lengkap.
Judul dengan topik kurang sesuai, kurang relevan dengan permasalahan, dan pengembangan gagasan tidak lengkap.
Topik dengan judul tidak sesuai, tidak relevan dengan permasalahan, tidak
69
Dede Syaripudin, 2014
PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
layak dinilai.
2 Kerangka Karangan dan Teknik
Pengembangan
Pengembangan lancar, tertata dengan baik, urutan logis dan sistematis, dan lengkap.
Pengembangan lancar, tertata dengan baik, urutan logis dan sistematis, tetapi kurang lengkap.
Pengembangan lancar, tertata dengan baik, urutan kurang logis dan belum sistematis, dan belum lengkap.
Pengembangan kurang lancar, tidak tertata dengan baik, urutan kurang logis dan tidak sistematis, kurang lengkap.
Pengembangan tidak lancar, tidak tertata dengan baik, urutan kurang
Dapat menjalin kesinambungan antarkalimat dalam paragraf, kalimat penjelas mendukung kalimat utama, penulisan kalimat efektif, tepat menggunakan unsur leksikal dan gramatikal.
Dapat menjalin kesinambungan dalam paragraf, kalimat penjelas mendukung kalimat utama, tetapi penulisan kalimat tidak efektif, tepat menggunakan unsur leksikal dan gramatikal.
Dapat menjalin kesinambungan antarkalimat dalam paragraf, kalimat penjelas mendukung kalimat utama, tetapi penulisan kalimat tidak efektif, dan tidak tepat menggunakan unsur leksikal dan gramatikal.
Dapat menjalin kesinambungan
Dede Syaripudin, 2014
PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
antarkalimat dalam paragraf, kalimat penjelas tidak mendukung kalimat utama, penulisan kalimat tidak efektif, tidak tepat menggunakan unsur leksikal dan gramatikal.
Kurang menguasai unsur-unsur koherensi dan kohesi, sehingga tidak layak untuk dinilai.
1-4 Sangat
Kurang
4 Bentuk Karangan
Menguasai bentuk karangan eksposisi, baik dari pemaparan maupun isi dan penutup karangan.
Menguasai bentuk karangan eksposisi, isi dan penutup baik, tetapi pemaparan belum informatif.
Mengetahui bentuk karangan eksposisi, tetapi masih terdapat kesalahan pada penutup karangan.
Menguasai bentuk karangan eksposisi, tetapi belum dapat memaparkan isi dan terdapat kesalahan pada penutup.
Kurang mengetahui bentuk karangan, sehingga tidak layak dinilai.
9-10
Banyak perbendaharaan kata yang canggih, pilihan kata tepat, menguasai pembentukan kata.
Banyak perbendaharaan kata, pilihan kata tepat, belum menguasai pembentukan kata, tetapi tidak mengaburkan makna.
Banyak perbendaharaan kata, kadang-kadang pilihan kata belum tepat, tetapi tidak mengaburkan makna.
71
Dede Syaripudin, 2014
PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kurang perbendaharaan kata, penggunaan kosakata rendah, penggunaan diksi asal-asalan, sehingga diksi yang digunakan tidak sesuai dengan bentuk karangan.
1-4 Sangat
Kurang
Jumlah 100
(McCrimmon, 1984)
Masing-masing aspek memiliki bobot yang berbeda dengan pertimbangan
tingkat kesulitan setiap komponen karangan pada aspek tersebut. Skor tertinggi
adalah 100. Untuk mengetahui tingkat keefektifan model pembelajaran yang
digunakan adalah melalui perolehan nilai mengarang siswa yang akan
diinterpretasikan dengan menggunakan angka besarnya nilai, yang mengacu
kepada Degeng (2003:18) pada tabel berikut ini.
Tabel 3.4
Interpretasi Nilai Menulis Karangan Eksposisi
No. Besarnya Nilai Interpretasi
1 80,00-100,00 Sangat Tinggi
2 60,00-79,99 Tinggi
3 40,00-59,99 Agak Rendah
4 20,00-39,99 Rendah
5 0,00-19,99 Sangat Rendah
(Degeng, 2003:18)
2) Observasi
Lembar observasi digunakan penulis untuk mendapatkan data yang
dijadikan bahan informasi tentang kualitas pembelajaran. Observasi dilakukan
untuk memperoleh gambaran langsung mengenai aktivitas siswa dan guru dalam
proses pembelajaran menulis karangan eksposisi yang berlangsung. Jadi, setiap
Dede Syaripudin, 2014
PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Format observasi pelaksanaan pembelajaran dapat dilihat pada tabel
berikut ini.
Tabel 3.5
Format Pedoman Observasi Pembelajaran No Aspek yang
b. Tujuan pembelajaran sesuai dengan SK-KD
c. Standar kompetensi sesuai dengan silabus
d. Kompetensi dasar sesuai dengan silabus
e. Indikator pembelajaran sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
f. Pembukaan pembelajaran dan apersepsi
g. Inti pembelajaran
h. Penutupan pembelajaran
i. Rancangan evaluasi sesuai dengan tujuan pembelajaran
b. Guru menyajikan materi dengan jelas
c. Guru menggunakan metode pembelajaran sesuai dengan RPP d. Guru menggunakan bahasa yang
jelas dan mudah dipahami oleh siswa
73
Dede Syaripudin, 2014
PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
f. Guru terampil menerapkan pendekatan saintifik berbasis pendidikan kecakapan hidup dalam pembelajaran menulis karangan eksposisi
g. Guru aktif berinteraksi dengan siswa h. Guru mengkondisikan siswa ke
dalam keadaan yang tenang, suasana belajar yang santai dan tidak tegang i. Guru menggunakan media sesuai
dengan kebutuhan pembelajaran j. Guru melakukan refleksi dan
membimbing siswa menyimpulkan pembelajaran sebagai tahap generalisasi
k. Guru memberikan kesempatan bertanya sebagai bentuk perlakuan l. Guru memberikan reward berupa
pernyataan positif sebagai perlakuan m. Guru memberikan tugas
ko-kurikuler sebagai bentuk umpan balik
n. Guru menutup pembelajaran dan memberi kesan baik kepada siswa
Jumlah Skor
Skor Akhir =
x 100
Keterangan
Skor Ideal = . . .
Tabel 3.6
Penilaian Kreativitas Siswa Dalam
Dede Syaripudin, 2014
PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No. Aspek yang Dinilai/Diobservasi Skor Kategori
1 Kreatif, aktif, lancar menemukan ide baik secara individu atau secara bersama-sama, dan dapat mengembangkan ide.
4,1-5 Sangat Baik
2 Kreatif, aktif, lancar menemukan ide baik secara individu atau secara bersama-sama tetapi belum dapat mengembangkan ide secara individu.
3,1-4 Baik
3 Kreatif, aktif, belum dapat menemukan ide secara individu, dan masih perlu bimbingan guru untuk mengembangkan ide.
2,1-3 Cukup
4 Aktif, belum kreatif menemukan ide secara individu, sehingga belum dapat mengembangkan ide.
1,1-2 Kurang
5 Aktif, tidak kreatif menemukan ide secara individu atau secara bersama, sehingga tidak bisa untuk mengembangkan ide.
0-1 Sangat
Kurang
Jumlah 15
(Sugiyono, 2006:104)
Pedoman penilaian tabel di atas digunakan untuk menilai kreativitas siswa
pada saat proses pembelajaran. Setelah memperoleh hasil penjumlahan skor,
untuk mengetahui kategori tingkat kreativitas siswa, selanjutnya nilai tersebut
diinterpretasikan berdasarkan rumus pada tabel berikut.
Tabel 3.7
Interpretasi Nilai Hasil Observasi
No. Besarnya Nilai Interpretasi
75
Dede Syaripudin, 2014
PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Angket yang disebarkan berupa angket dengan pertanyaan-pertanyaan
tertutup. Peneliti merumuskan beberapa pertanyaan dengan disertai beberapa
pilihan jawaban, sehingga responden tinggal memilih salah satu jawaban yang
dianggap sesuai dengan pengalamannya.
Tabel 3.8 Format Angket
No Pernyataan 1 2 3 4
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Keterampilan menulis sangat penting 2 Semua orang harus belajar menulis 3 Materi pembelajaran menulis mengenai
pendidikan kecakapan hidup menjadi karangan eksposisi menjadi bermanfaat 4 Materi pembelajaran menulis mengenai
pendidikan kecakapan hidup menjadi karangan eksposisi menjadi mudah 5 Pembelajaran menulis karangan
eksposisi dengan penerapan pendekatan saintifik berbasis pendidikan kecakapan hidup sangat menyenangkan
6 Pembelajaran menulis karangan eksposisi dengan penerapan pendekatan saintifik berbasis pendidikan kecakapan hidup menjadi sangat mudah
7 Dengan penerapan pendekatan saintifik berbasis pendidikan kecakapan hidup saya dapat menulis dengan santai
8 Dengan penerapan pendekatan saintifik berbasis pendidikan kecakapan hidup saya dapat mengungkapkan gagasan, pendapat, pengalaman, dan pesan secara tertulis melalui sebuah karangan
9 Dengan penerapan pendekatan saintifik berbasis pendidikan kecakapan hidup saya mendapat inspirasi
10 Dengan penerapan pendekatan saintifik berbasis pendidikan kecakapan hidup saya dapat menulis dengan lancar
Dede Syaripudin, 2014
PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
lebih tertarik untuk menulis karangan eksposisi
12 Pendidikan kecakapan hidup yang diajarkan dalam pembelajaran bahasa Indonesia membuat saya memahami dan memperoleh bahan untuk menulis 13 Kegiatan menentukan tema dan
pokok-pokok penjelas memudahkan saya dalam menulis karangan eksposisi 14 Pertanyaan yang dilontarkan guru
sebagai rangsangan menulis membuat saya mengingat kejadian sebelumnya 15 Saya senang belajar menulis karangan
eksposisi
H.Teknik Pengolahan Data
Teknik yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan teknik statistik
deskriptif dan inferensial. Teknik statistik deskriptif dan inferensial ini digunakan
sebagai alat bantu penulis dalam memahami data. Langkah awal yang akan
dilakukan yaitu melakukan pengolahan data untuk menguji hipotesis dengan
bantuan software excel dan SPPS 18. Berikut proses pengolahan data penelitian ini.
1) Memberikan skor pada hasil karangan eksposisi siswa dengan instrumen
yang digunakan seperti pada tabel 3.3 di mana secara garis besar menilai
aspek unsur karangan eksposisi, bahasa, isi, pengorganisasian, dan tata
tulis.
2) Menyajikan statistik deskriptif skor prates dan pascates yang meliputi skor
tertinggi, skor terendah, dan rata-rata.
3) Melakukan uji normalitas pada data skor prates dan pascates kemampuan
menulis karangan eksposisi. Susetyo (2010:271) mengemukakan bahwa
pengujian normalitas data digunakan untuk mengetahui bentuk distribusi
data (sampel) yang digunakan dalam penelitian. Data yang mendekati
77
Dede Syaripudin, 2014
PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4) Menguji homogenitas data prates dan pascates kemampuan menulis
karangan eksposisi dengan tujuan untuk mengetahui apakah varians kedua
kelompok homogen atau tidak homogen. Susetyo (2010:296) memaparkan
langkah-langkah pengujian homogenitas dengan SPSS sebagai berikut.
5) Menguji perbedaan antara prates dan pascates kedua kelompok
kemampuan menyimak informasi dengan uji t.
a. Masukkan data dalam format SPSS dengan format kolom satu
penimbang dan kolom dua nilai.
b. Pilih menu analysis,compare means, dan pilih oneway anova. c. Pilih option dan tandai descriptive dan homogenety df variance test. d. Pilih continue.
e. Pilih ok.
6) Menentukan signifikansi hasil kedua tes.
Dede Syaripudin, 2014
PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI
Pada bab ini akan menguraikan tentang penerapan pendekatan saintifik
berbasis pendidikan kecakapan hidup dalam pembelajaran menulis karangan
eksposisi di SMP Negeri 2 Cimanggung tahun pelajaran 2013/2014 yang meliputi
rancangan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, hasil observasi kegiatan guru
dan siswa, tanggapan siswa terhadap pendekatan saintifik berbasis pendidikan
kecakapan hidup, pengujian persyaratan analisis data, dan pengujian hipotesis.
A. Rancangan Pembelajaran Menulis Karangan Eksposisi dengan Pendekatan Saintifik Berbasis Pendidikan Kecakapan Hidup
1. Rancangan Pendekatan Pembelajaran Pendidikan Saintifik Berbasis Pendidikan Kecakapan Hidup
1.1Rasional
Menulis karangan eksposisi merupakan salah satu kompetensi yang harus
dikuasai siswa dalam mata pelajaran bahasa Indonesia. Menulis karangan
eksposisi ini merupakan kegiatan berbahasa yang menuntut siswa untuk dapat
memaparkan atau menerangkan suatu gagasan dengan menggunakan bahasa
berita dan hanya menjelaskan dan memberikan keterangan belaka tanpa adanya
paksaan kepada pembaca untuk mengikuti apa yang telah dipaparkan oleh penulis.
Dalam prosesnya, kegiatan ini seringkali tidak berjalan sesuai dengan harapan.
Siswa seringkali malas bahkan mereka berpikir bahwa menulis adalah kegiatan
yang sangat membosankan. Ini terbukti dari hasil observasi awal yang telah
dilakukan.
Keadaan seperti yang telah diuraikan tentu harus diperbaiki. Bukan saja
untuk mengejar target kompetensi dasar yang telah ditetapkan, melainkan juga