• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI."

Copied!
100
0
0

Teks penuh

(1)

Dede Syaripudin, 2014

PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

(Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Cimanggung

Tahun Pelajaran 2013/2014)

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari

Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Bahasa Indonesia

Oleh

DEDE SYARIPUDIN

NIM 1007313

(2)

Dede Syaripudin, 2014

PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2014

PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

(Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Cimanggung

Tahun Pelajaran 2013/2014)

Oleh

Drs. Dede Syaripudin

IKIP Bandung, 1991

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia

© Dede Syaripudin 2014

Universitas Pendidikan Indonesia

(3)

Dede Syaripudin, 2014

PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa izin dari penulis.

Lembar Pengesahan

PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

Dede Syaripudin 1007313

Disetujui dan Disahkan oleh: Pembimbing I,

Prof. Dr. Dadang Sunendar, M.Hum. NIP 196310241988031003

Pembimbing II,

(4)

Dede Syaripudin, 2014

PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Diketahui oleh:

Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Sekolah Pascasarjana

Universitas Pendidikan Indonesia

(5)

Dede Syaripudin, 2014

PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK . . . i

KATA PENGANTAR . . . ii

UCAPAN TERIMA KASIH . . . iii

DAFTAR ISI . . . v

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian . . . 1

B. Identi fikasi Masalah Penelitian . . . 7

C. Rum usan Masalah Penelitian . . . 8

D. Tujua n Penelitian . . . 8

E. Manf aat Penelitian . . . .. 9

F. Angg apan Dasar . . . 10

G. Hipot esis Penelitian . . . 10

H. Meto de dan Teknik Penelitian . . . 11

(6)

Dede Syaripudin, 2014

PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB II IHWAL PENDEKATAN SAINTIFIK, PENDIDIKAN KECAKAPAN

HIDUP, DAN MENULIS EKSPOSISI

A. Pend

ekatan Saintifik Sebagai Basis Pengembangan Model Pembelajaran 13

1. Peng

ertian Pendekatan Saintifik . . . 13

2. Tujua

n Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik . . . 15

3. Prinsi

p-prinsip Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik . . . 16

4. Lang

kah- langkah Umum Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik 17

5. Pener

apan Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran . . . 20

6. Tekni

k Penilaian dalam Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik 27

B. Pendi

dikan Kecakapan Hidup . . . 27

1. Peng

ertian Kecakapan Hidup . . . 27

2.

Jenis-jenis Kecakapan Hidup . . . 29

3. Penti

ngnya Pendidikan Kecakapan Hidup . . . 39

C. Menu

lis . . . 41

1) Peng

(7)

Dede Syaripudin, 2014

PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Fung

si, Tujuan, dan Manfaat Menulis . . . 42

3) Ciri

Tulisan yang Baik . . . 43

4) Tujua

n Menulis . . . 43

D. Menu

lis Eksposisi . . . 44

1. Peng

ertian Eksposisi . . . 44

2. Tekni

k Penulisan Karangan Eksposisi . . . 44

3. Syara

t Menulis Eksposisi . . . 45

4. Meto

de Penulisan Eksposisi . . . 45

5. Tekni

k Penilaian . . . 46

E. M

odel Pembelajaran Menulis Eksposisi Melalui Penerapan Pendekatan

Saintifik Berbasis Pendidikan Kecakapan Hidup . . . 51

1. Prose

s Pembelajaran . . . 51

2. Strate

gi Pembelajaran . . . 52

3. Lang

kah- langkah Pembelajaran . . . 55

4. Pener

apan Model Pembelajaran Menulis Eksposisi Melalui Penggunaan Pendekatan

(8)

Dede Syaripudin, 2014

PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Evalu

asi Pembelajaran . . . . 60

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Meto

de Desain Penelitian . . . . . . . 61

B. Desai

n Penelitian . . . . . 61

C. Prose

dur Penelitian . . . 62

D. Parad

igma Penelitian . . . 63

E. Popul

asi dan Sampel . . . 65

F. Tekni

k Pengumpulan Data . . . 65

G. Instru

men Penelitian . . . 67

H. Tekni

k Pengolahan Data . . . 75

BAB IV DATA DAN ANALISIS DATA KEMAMPUAN MENULIS

A. D

eskripsi Kualitatif dan Kuantitatif Kemampuan Awal Profil Menulis

Karangan Eksposisi Siswa di Kelas Eksperimen . . . 77

1. Anali

(9)

Dede Syaripudin, 2014

PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Anali

sis Kuantitatif Kemampuan Awal di Kelas Eksperimen . . . 92

B. D

eskripsi Kualitatif dan Kuantitatif Kemampuan Awal Profil Menulis

Karangan Eksposisi Siswa di Kelas Kontrol . . . 96

1. Anali

sis Kualitatif Kemampuan Awal di Kelas Kontrol . . . 97

2. Anali

sis Kuantitatif Kemampuan Awal di Kelas Kontrol . . . 99

C. Desk

ripsi Kualitatif dan Kuantitatif Kemampuan Akhir Profil Menulis Karangan

Eksposisi Siswa di Kelas Eksperimen . . . 113

1. Anali

sis Kualitatif Kemampuan Akhir di Kelas Eksperimen . . . 114

2. Anali

sis Kuantitatif Kemampuan Akhir di Kelas Eksperimen . . . 128

D. D

eskripsi Kualitatif dan Kuantitatif Kemampuan Akhir Profil Menulis

Karangan Eksposisi Siswa di Kelas Kontrol . . . 132

1. Anali

sis Kualitatif Kemampuan Akhir di Kelas Kontrol . . . 133

2. Anali

sis Kuantitatif Kemampuan Akhir di Kelas Kontrol . . . 146

BAB V PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS PENDIDIKAN KECAKAPAN

HIDUP DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

A. R

ancangan Pembelajaran Menulis Karangan Eksposisi dengan

(10)

Dede Syaripudin, 2014

PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. I

mplementasi Penerapan Pendekatan Saintifik Berbasis Pendidikan

Kecakapan Hidup dalam Pembelajaran Menulis Karangan Eksposisi . . . 168

1. Pelak

sanaan Pembelajaran pada Pertemuan Pertama . . . 168

a. Hasil

dan Analisis Lembar Observasi Kegiatan Guru . . . 168

b. Hasil

dan Analisis Lembar Observasi Kegiatan Siswa. . . . 173

2. Pelak

sanaan Pembelajaran pada Pertemuan Kedua . . . 175

a. Hasil

dan Analisis Lembar Observasi Kegiatan Guru . . . 176

b. Hasil

dan Analisis Lembar Observasi Kegiatan Siswa . . . 179

C. T

anggapan Siswa Terhadap Pembelajaran Menulis Karangan Eksposisi

dengan Menggunakan Pendekatan Saintifik Berbasis Pendidikan

Kecakapan Hidup . . . .. . . 181

D. U

ji Efektivitas Pendekatan Saintifik Berbasis Pendidikan Kecakapan

Hidup dalam Pembelajaran . . . 183

E. Pemb

ahasan . . . 198

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN . . . 200

A. Simp

(11)

Dede Syaripudin, 2014

PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Saran

. . . . . . .. . . . 202

(12)

Dede Syaripudin, 2014

PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Pendekatan Saintifik Berbasis Pendidikan Kecakapan Hidup dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Eksposisi”.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh minat siswa dalam pembelajaran menulis karangan sangat kurang. Hal itu disebabkan disebabkan metode dan media yang digunakan oleh guru tidak menarik sehingga mereka merasa bosan dan suasana pembelajarannya pun tidak menarik. Berlandaskan hal tersebut, diterapkan sebuah pendekatan pembelajaran dan diujicobakan di SMP Negeri 2 Cimanggung.

Penelitian ini bertujuan untuk menguji keefektifan pendekatan saintifik berbasis pendidikan kecakapan hidup dalam pembelajaran menulis karangan eksposisi. Untuk mencapai tujuan tersebut, metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode eksperimen. Rancangan penelitian menggunakan pretes dan postes di setiap kelompok yang akan diteliti, yaitu dengan memberikan perlakuan pada suatu sampel yang telah diberikan pretes sebelumnya. Untuk menguji keberhasilan perlakuan yang diberikan, dilakukan postes terhadap kelompok tersebut. Dengan metode tersebut, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes untuk mengukur kemampuan menulis karangan eksposisi sebelum dan sesudah penggunaan pendekatan yang diterapkan, observasi untuk menilai jalannya proses pembelajaran dengan pendekatan yang diterapkan, dan angket untuk menjaring tanggapan dari siswa mengenai penggunaan pendekatan yang diterapkan.

(13)

Dede Syaripudin, 2014

PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

(14)

Dede Syaripudin, 2014

PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Penelitian

Indonesia sudah lama memberlakukan wajib belajar pendidikan dasar

sembilan tahun, namun belum mampu menjadikan pendidikan sebagai suatu yang

diperlukan untuk masa depan. Delors dalam Sumantri (2007:23) memandang

bahwa pendidikan dasar masa depan merupakan sebuah paspor untuk hidup, yang

sangat diperlukan oleh setiap individu untuk hidup dan mampu memilih apa yang

mereka lakukan, mengambil bagian dalam pembangunan masyarakat masa depan

secara kolektif, dan terus-menerus belajar. Dengan demikian, pendidikan dasar

hendaknya mampu memberikan bekal bagi wajib belajar untuk hidup di masa

yang akan datang. Selanjutnya, Sumantri (2007:18) menjelaskan bahwa

pendidikan dasar sebenarnya memiliki fungsi pokok yang luas dan komprehensif,

yang tidak hanya dipergunakan untuk masyarakat, tetapi hendaknya tertuju pada

suatu kajian tentang praktik dan kebijakan pendidikan dasar yang memberikan

suatu landasan yang mantap bagi praktik belajar peserta didik di masa depan, dan

sekaligus mengembangkan kecakapan hidup yang esensial untuk sebuah

kehidupan. Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwasanya pendidikan

yang bermutu adalah pendidikan yang mampu memberikan bekal bagi peserta

didik untuk mampu hidup di masyarakat yang akan datang.

Indonesia juga telah memberlakukan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP). KTSP dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan,

potensi sekolah/daerah, karakteristik sekolah/daerah, sosial budaya masyarakat

setempat dan karakteristik peserta didik (Mulyasa, 2006:8). Dengan adanya

kebijakan ini, besar kemungkinan ditemukan perbedaan kurikulum antarsekolah.

Satu-satunya yang menjadi acuan penyusunan kurikulum adalah adanya standar

kompetensi yang tetap dirumuskan secara sentralistis sebagai barometer kualitas

(15)

Dede Syaripudin, 2014

PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Secara garis besar penyusunan kurikulum diserahkan kepada sekolah

masing-masing, yang diberikan kewenangan lebih besar dalam mengembangkan

kurikulum sendiri. Akan tetapi, berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan

penulis bahwasanya pelaksanaan di lapangan berkenaan dengan penyusunan

kurikulum masih adanya kesulitan. Hal ini dikarenakan oleh kondisi yang

merujuk tidak sesuai dengan karakteristik tujuan pelajaran yang hendak dicapai,

karakteristik materi pelajaran, karakteristik peserta didik, karakteristik guru,

karakteristik lingkungan, ketersediaan sarana dan prasarana, serta berbagai

kondisi pendukung lainnya. Pada dasarnya, kurikulum berfungsi sebagai pedoman

bagi satuan pendidikan dalam menyelenggarakan proses pembelajaran yang

berperan penting dalam mempersiapkan lulusan yang akan dihasilkan. Akan

tetapi, selama ini penerapan kurikulum dinilai sarat akan muatan pembelajaran.

Beratnya beban kurikulum yang harus dilaksanakan oleh guru mengakibatkan

orientasi pembelajaran lebih banyak menyentuh aspek kognitif saja. Keterbatasan

waktu dan banyaknya beban kurikulum mengakibatkan siswa hanya dipersiapkan

untuk menyelesaikan seluruh beban kurikulum, sehingga kurangnya kesempatan

peserta didik untuk praktik langsung di lapangan dalam mengembangkan

keterampilan. Oleh karena itu, diperlukan model implementasi kurikulum yang

sesuai dengan kondisi sekolah.

Dalam merumuskan model pembelajaran yang mampu menghubungkan

antara teori dan praktik di lapangan tidaklah mudah. Kurikulum yang terlalu ketat

akan mempengaruhi keleluasaan guru untuk melaksanakan kurikulum tersebut

dalam praktik pembelajaran. Adapun salah satu program yang ditawarkan oleh

pemerintah adalah mengembangkan pendidikan melalui pendekatan Broad Base Education (BBE) yang kemudian dijabarkan dalam pendidikan kecakapan hidup. Landasan dalam mengembangkan kurikulum kecakapan hidup adalah PP nomor

19 tahun 2005 pasal 13 ayat (1) yang menyatakan bahwa kurikulum untuk

SMP/MTs/SMPLB atau bentuk lain yang sederajat, SMA/MA/SMALB atau

bentuk lain yang sederajat, SMK/MAK atau bentuk lain yang sederajat dapat

(16)

3

Dede Syaripudin, 2014

PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sebagaimana dimaksudkan pada ayat (1) mencakup kecakapan personal (pribadi),

kecakapan sosial, kecakapan akademik, dan kecakapan vokasional. Sementara

dalam panduan KTSP yang dikeluarkan oleh BSNP, kurikulum untk SD/MI/

SDLB, SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB, SMK/SMAK dapat memasukkan

pendidikan kecakapan hidup. Atas dasar itu, baik sekolah formal maupun

nonformal memiliki kepentingan untuk mengembangkan pembelajaran

berorientasi kecakapan hidup.

Adapun pendidikan kecakapan hidup pada jenjang TK/SD/SMP lebih

menekankan pada kecakapan hidup umum, yaitu mencakup aspek kecakapan

personal dan kecakapan sosial. Hal ini memberikan gambaran bahwa untuk

jenjang yang lebih rendah berorientasi pada kecakapan hidup yang bersifat

dasar/umum sesuai dengan tingkat perkembangannya. Bukan berarti bahwa pada

jenjang ini tidak perlu dikembangkan kecakapan hidup spesifik, yakni kecakapan

akademik dan vokasional, akan tetapi apabila akan dikembangkan hanya pada

tataran awal. Susilana (2006:75) mengemukakan bahwa pendidikan yang

berorientasi pada pengembangan kecakapan hidup merupakan bagian dalam

pengembangan kurikulum terpadu karena pengembangan kecakapan hidup

seharusnya tidak berdiri sendiri tetapi terintegrasi dengan disiplin ilmu atau mata

pelajaran yang lain.

Kurikulum terintegrasi menurut Drake (2004:6) adalah bagaimana

membuat sebuah hubungan, baik hubungan antarmata pelajaran, hubungan dengan

kehidupan maupun hubungan antarketerampilan dan pengetahuan, sedangkan

menurut Beane (1997:2) adalah suatu desain kurikulum yang mencari seluruh

hubungan secara langsung antara berbagai hal baik dengan masyarakat maupun

antara subjek. Jadi, kurikulum terintegrasi merupakan salah satu pendekatan

kurikulum yang mampu mengakomodasi pelaksanaan pendidikan kecakapan

hidup yang diintegrasikan dengan mata pelajaran. Proses pembelajaran yang

(17)

Dede Syaripudin, 2014

PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

didik ditempatkan dalam posisi sentral. Peserta didik belajar secara aktif terutama

dalam pengembangan kemampuan berpikir.

Pendidikan kecakapan hidup dapat diintegrasikan pada semua mata

pelajaran, salah satunya pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Adapun standar

kompetensi mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia berorientasi pada hakikat

pembelajaran bahasa bahwa belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi dan

belajar sastra adalah belajar menghargai manusia dan nilai-nilai kemanusiaannya.

Oleh karena itu, pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

kemampuan siswa untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia, baik secara lisan

maupun tertulis serta menimbulkan penghargaan terhadap hasil cipta manusia

Indonesia (Depdiknas, 2006:13). Kemudian kaitan antara pendidikan kecakapan

hidup dengan mata pelajaran bahasa Indonesia yakni dalam kecakapan hidup ada

kecakapan sosial yang harus dimiliki oleh peserta didik yang berupa kecakapan

berkomunikasi secara lisan dan tulisan. Salah satu kategori kecakapan hidup yang

perlu dikembangkan secara terus-menerus agar menjadi kebiasaan siswa adalah

kecakapan akademik. Kecakapan akademik ini sangat penting untuk membantu

siswa memperoleh kecakapan analitis, sintesis, ilmiah, dan teknologi yang

diperlukan untuk mencapai keberhasilan di masa yang akan datang. Selain itu,

kecakapan personal dan sosial siswa dapat dikembangkan melalui pembelajaran

kontekstual. Guru dapat menciptakan lingkungan belajar bagi siswa dengan

menerapkan model-model pembelajaran yang memberi kesempatan

seluas-luasnya kepada siswa untuk berinteraksi dengan sesamanya secara aktif.

Salah satu keterampilan yang akan dijadikan penelitian dalam

pembelajaran bahasa Indonesia adalah menulis, khususnya keterampilan menulis

eksposisi. Hal ini didasarkan atas studi pendahuluan yang dilakukan penulis

terhadap salah satu guru bahasa Indonesia di SMP Negeri 2 Cimanggung yang

bahwasanya sebagian dari siswa kelas VII masih mengalami kesulitan dalam

pembelajaran menulis karangan eksposisi yang dikarenakan oleh beberapa faktor,

(18)

5

Dede Syaripudin, 2014

PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

adanya kesalahan dalam hal ejaan, kurangnya porsi waktu berlatih kepada siswa

secara maksimal, penggunaan metode pembelajaran yang kurang variatif, dan

guru belum pernah menggunakan media dalam pembelajaran menulis karangan

eksposisi. Selain melakukan wawancara, penulis juga memberikan angket

prapenelitian kepada siswa kelas VII yang akan dijadikan subjek penelitian guna

untuk mengetahui sejauh mana motivasi siswa dalam pembelajaran menulis

karangan eksposisi. Adapun hasil dari pengisian angket adalah kebanyakan siswa

menyatakan bahwa pembelajaran menulis karangan eksposisi itu biasa saja. Hal

tersebut menandakan bahwa pembelajaran menulis begitu membosankan bagi

siswa. Sekaitan dengan hasil studi pendahuluan, Akhadiah (1996) menegaskan

pula bahwa tidaklah berlebihan jika dikatakan bahwa kemampuan menulis

merupakan kemampuan yang kompleks yang menuntut sejumlah pengetahuan dan

keterampilan. Hal yang dikemukakan di atas memang benar adanya, menulis itu

tidak sesederhana yang dibayangkan karena banyak persyaratan yang harus

dipenuhi, yakni bahwa tulisan yang baik itu harus memperhatikan beberapa ciri,

diantaranya bermakna, singkat, padat, jelas, lugas, memenuhi kaidah kebahasaan,

dan komunikatif. Begitu juga dalam pembelajaran menulis karangan eksposisi

yang merupakan salah satu materi yang terdapat dalam kurikulum 2013 kelas VII.

Seperti halnya menulis lainnya, menulis eksposisi juga tidak mudah, memerlukan

pengetahuan, keterampilan, dan latihan yang terus-menerus. Demikian juga

dengan penggunaan metode maupun media pembelajarannya harus diperhatikan,

supaya mempermudah dan lebih memotivasi siswa untuk menulis eksposisi.

Adanya fenomena pembelajaran menulis yang dirasakan kurang

bermakna, kemudian siswa kurang dikenalkan dan dilatih kecakapan menulis

yang sebenarnya banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari, maka sudah jelas

guru harus dapat membuat dan mencari solusi agar pembelajaran lebih variatif,

aktif, dan inovatif. Guru harus dapat menciptakan pembelajaran yang

menyenangkan dan tidak membosankan sehingga siswa tertarik untuk mengikuti

pembelajaran menulis dengan baik. Untuk mencapai tujuan yang diharapkan

(19)

Dede Syaripudin, 2014

PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan metode pembelajaran maupun media pembelajaran yang lengkap. Salah

satunya, melalui penggunaan pendekatan saintifik dalam pembelajaran

keterampilan menulis eksposisi. Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang

Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah telah mengisyaratkan tentang

perlunya proses pembelajaran yang dipandu dengan kaidah-kaidah pendekatan

saintifik/ilmiah. Upaya penerapan Pendekatan saintifik/ilmiah dalam proses

pembelajaran ini sering disebut-sebut sebagai ciri khas dan menjadi kekuatan

tersendiri dari keberadaan Kurikulum 2013, yang tentunya menarik untuk

dipelajari dan dielaborasi lebih lanjut. Sudrajat (2013) mengemukakan bahwa

melalui pendekatan saintifik/ilmiah, selain dapat menjadikan siswa lebih aktif

dalam mengkonstruksi pengetahuan dan keterampilannya, juga dapat mendorong

siswa untuk melakukan penyelidikan guna menemukan fakta-fakta dari suatu

fenomena atau kejadian. Artinya, dalam proses pembelajaran, siswa dibelajarkan

dan dibiasakan untuk menemukan kebenaran ilmiah, bukan diajak untuk beropini

apalagi fitnah dalam melihat suatu fenomena. Mereka dilatih untuk mampu

berpikir logis, runut, dan sistematis, dengan menggunakan kapasitas berpikir

tingkat tinggi (High Order Thingking/HOT). Combie White (1997) dalam Sudrajat (2013) mengemukakan pada bukunya yang berjudul “Curriculum

Innovation; A Celebration of Classroom Practice” telah mengingatkan kita tentang pentingnya membelajarkan para siswa tentang fakta-fakta. “Tidak ada yang lebih penting, selain fakta“.

Sekaitan dengan penjelasan teori yang berkenaan dengan pendekatan

saintifik dalam pembelajaran keterampilan menulis eksposisi bahwasanya penulis

akan menerapkan pendekatan saintifik berbasis pendidikan kecakapan hidup yang

bertujuan untuk membentuk suatu pembelajaran yang mengarahkan siswa dalam

memperoleh kecakapan hidup bukan hanya ilmu secara teoretis. Artinya, siswa

harus dibekali dengan keterampilan-keterampilan hidup yang diperlukan dalam

kehidupannya di tengah-tengah masyarakat kelak melalui kebermaknaan

pembelajaran menulis eksposisi. Hal inilah yang menjadi perhatian penulis untuk

(20)

7

Dede Syaripudin, 2014

PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menulis, yakni dengan judul Pendekatan Saintifik Berbasis Pendidikan Kecakapan

Hidup Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Eksposisi (Studi Eksperimen

pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Cimanggung Tahun Pelajaran 2013/2014).

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Pembelajaran bahasa Indonesia yang berorientasi pada kecakapan hidup

harus memperhatikan beberapa hal, yakni tidak mengubah sistem pendidikan yang

berlaku dan tidak mengubah kurikulum yang berlaku; pembelajaran menggunakan

prinsip empat pilar, yaitu belajar untuk tahu, belajar menjadi diri sendiri, belajar

untuk melakukan, dan belajar untuk mencapai kehidupan bersama; kontekstual

(mengaitkan dengan kehidupan nyata) dengan menggunakan potensi lingkungan

sekitar sebagai wahana pendidikan; pembelajaran dapat dilakukan di dalam

maupun di luar kelas, dan tidak menambah jam pelajaran; mengarah kepada

tercapainya hidup sehat dan berkualitas serta memperluas wawasan. Adapun

penerapan pendidikan kecakapan hidup pada pembelajaran keterampilan menulis

eksposisi. Hal ini didasarkan atas studi pendahuluan yang dilakukan penulis

terhadap salah satu guru bahasa Indonesia di SMP Negeri 2 Cimanggung yang

bahwasanya sebagian dari siswa kelas VII masih mengalami kesulitan dalam

pembelajaran menulis karangan eksposisi yang dikarenakan oleh beberapa faktor,

di antaranya kurangnya motivasi untuk menulis di kalangan sebagian siswa, masih

adanya kesalahan dalam hal ejaan, kurangnya porsi waktu berlatih kepada siswa

secara maksimal, penggunaan metode pembelajaran yang kurang variatif, dan

guru belum pernah menggunakan media dalam pembelajaran menulis karangan

eksposisi. Selain melakukan wawancara, penulis juga memberikan angket

prapenelitian kepada siswa kelas VII yang akan dijadikan subjek penelitian guna

untuk mengetahui sejauh mana motivasi siswa dalam pembelajaran menulis

karangan eksposisi. Adapun hasil dari pengisian angket adalah kebanyakan siswa

menyatakan bahwa pembelajaran menulis karangan eksposisi itu biasa saja. Hal

tersebut menandakan bahwa pembelajaran menulis begitu membosankan bagi

(21)

Dede Syaripudin, 2014

PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adanya fenomena pembelajaran menulis yang dirasakan kurang

bermakna, kemudian siswa kurang dikenalkan dan dilatih kecakapan menulis

yang sebenarnya banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari, maka sudah jelas

guru harus dapat membuat dan mencari solusi agar pembelajaran lebih variatif,

aktif, dan inovatif. Guru harus dapat menciptakan pembelajaran yang

menyenangkan dan tidak membosankan sehingga siswa tertarik untuk mengikuti

pembelajaran menulis dengan baik

C. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan di atas, penulis

merumuskan masalah penelitian sebagai berikut.

1) Bagaimanakah profil kemampuan menulis karangan eksposisi di kelas

eksperimen sebelum dan sesudah menggunakan pendekatan saintifik berbasis

pendidikan kecakapan hidup?

2) Bagaimanakah profil kemampuan menulis karangan eksposisi siswa di kelas

kontrol sebelum dan sesudah menggunakan metode konvensional?

3) Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran menulis karangan eksposisi dengan

menggunakan pendekatan saintifik berbasis pendidikan kecakapan hidup di

kelas VII SMP Negeri 2 Cimanggung?

4) Apakah terdapat perbedaan kemampuan menulis karangan eksposisi di kelas

VII SMP Negeri 2 Cimanggung antara siswa kelas eksperimen dan siswa

kelas kontrol?

D. Tujuan Penelitian

Secara umum, tujuan penelitian ini adalah untuk menguji keefektifan

pendekatan saintifik berbasis pendidikan kecakapan hidup dalam pembelajaran

menulis karangan eksposisi.

(22)

9

Dede Syaripudin, 2014

PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1) kemampuan menulis karangan eksposisi di kelas eksperimen;

2) kemampuan menulis karangan eksposisi di kelas kontrol;

3) pelaksanaan pembelajaran menulis karangan eksposisi dengan pendekatan

saintifik berbasis pendidikan kecakapan hidup di kelas VII SMP Negeri 2

Cimanggung;

4) peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi di kelas VII SMP

Negeri 2 Cimanggung antara siswa yang menggunakan pendekatan saintifik

berbasis pendidikan kecakapan hidup dengan siswa yang menggunakan

metode konvensional.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik yang

bersifat teoretis maupun yang bersifat praktis. Adapun manfaat-manfaat yang

diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut.

1) Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran bahwa pendekatan

saintifik dapat diintegrasi dengan pendidikan kecakapan hidup.

2) Manfaat Praktis

Secara umum penelitian ini diharapkan mampu menjadi sebuah solusi

dalam mengatasi masalah praktik pembelajaran menulis di dalam kelas, baik itu

untuk pihak guru, maupun pihak siswa.

a) Bagi guru, penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan untuk

memilih pendekatan, metode, dan teknik pengajaran yang sesuai agar

mampu menarik minat siswa serta dapat menjadi masukan bagi guru

dalam menyusun bahan pembelajaran yang lebih bervariasi.

b) Bagi siswa, penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan

siswa dalam menulis, khususnya dalam menulis karangan eksposisi.

c) Bagi peneliti, penelitian ini dapat menambah pengalaman dan pengetahuan

(23)

Dede Syaripudin, 2014

PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menggunakan pembelajaran bahasa Indonesia yang menarik minat siswa

dalam meningkatkan prestasi belajar.

F. Anggapan Dasar

Penelitian ini dilandasi oleh beberapa anggapan dasar, yakni sebagi berikut.

1) Pendekatan pembelajaran adalah titik tolak atau sudut pandang kita terhadap

proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu

proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi,

menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.

Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu:

(1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student

centered approach) dan (2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau

berpusat pada guru (teacher centered approach). Untuk itu, penggunaan

pendekatan pembelajaran yang relevan dengan materi pembelajaran dapat

meningkatkan kualitas pembelajaran.

2) Pendidikan kecakapan hidup dalam pembelajaran keterampilan menulis

bertujuan untuk membentuk suatu pembelajaran yang mengarahkan siswa

dalam memperoleh kecakapan hidup bukan hanya ilmu secara teoretis.

Artinya, siswa harus dibekali dengan keterampilan-keterampilan hidup yang

diperlukan dalam kehidupannya di tengah-tengah masyarakat kelak melalui

kebermaknaan pembelajaran menulis.

G. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah penulis rumuskan, maka

(24)

11

Dede Syaripudin, 2014

PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

H1 = Terdapat perbedaan yang signifika kemampuan menulis karangan ekpsosisi

di kelas VII (tujuh) antara siswa yang menggunakan pendekatan saintif ik berbasis pendidikan kecakapan hidup dengan siswa yang menggunakan metode konvensional.

H0 = Tidak terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan menulis karangan

ekpsosisi di kelas VII (tujuh) antara siswa yang menggunakan pendekatan saintifik berbasis pendidikan kecakapan hidup dengan siswa yang menggunakan metode konvensional.

H. Metode dan Teknik Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode

eksperimen. Penelitian ini dilakukan untuk menguji penggunaan pendekatan

saintifik berbasis pendidikan kecakapan hidup untuk diterapkan pada proses

pembelajaran menulis karangan eksposisi pada siswa SMP Negeri 2 Cimanggung.

Rancangan penelitian menggunakan prates dan pascates di setiap kelompok yang

akan diteliti, yaitu dengan memberikan perlakuan pada suatu sampel yang telah

diberikan prates sebelumnya. Untuk menguji keberhasilan perlakuan yang

diberikan dilakukan pascates terhadap kelompok tersebut. Desain penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini adalah Desain Kelompok Kontrol Non-Ekuivalen. Desain ini hampir sama dengan pretest-posttest control group design, hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara

random (Sugiyono, 2010:78).

I. Definisi Operasional

Variabel penelitian ini memfokuskan keefektifan pendekatan

pembelajaran, yakni pendekatan saintifik berbasis pendidikan kecakapan hidup

dalam pembelajaran menulis karangan eksposisi. Variabel ini terdiri atas variabel

bebas dan terikat. Variabel bebasnya adalah pembelajaran menulis karangan

eksposisi, sedangkan variabel terikatnya adalah keefektifan pendekatan saintifik

(25)

Dede Syaripudin, 2014

PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1) Pendekatan saintifik berbasis pendidikan kecakapan hidup adalah salah satu

pendekatan yang digunakan dalam proses pembelajaran menulis karangan

eksposisi, di mana siswa dibelajarkan dan dibiasakan untuk menemukan

kebenaran ilmiah, misalnya yakni melalui pengalaman langsung siswa untuk

menanam buah tomat, sehingga siswa mampu menuangkan ide berdasarkan

pengalaman ke dalam bentuk karangan eksposisi. Dengan demikian, siswa

bukan diajak untuk beropini dalam melihat suatu fenomena, melainkan

dibiasakan untuk menemukan kebenaran ilmiah yang bertujuan agar siswa

memperoleh keterampilan hidup yang akan dibutuhkannya kelak.

2) Karangan eksposisi adalah suatu jenis karangan yang berusaha untuk

menerangkan dan menguraikan suatu pokok pikiran yang dapat memperluas

pandangan atau pengetahuan pembaca.

(26)

Dede Syaripudin, 2014

PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Pada metodologi penelitian ini akan menguraikan tentang metode

penelitian, desain penelitian, prosedur penelitian, paradigma penelitian, populasi

dan sampel, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, dan teknik

pengolahan data.

A.Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode

eksperimen. Penelitian ini dilakukan untuk menguji penggunaan pendekatan

saintifik berbasis pendidikan kecakapan hidup dalam pembelajaran menulis

karangan eksposisi pada siswa SMP Negeri 2 Cimanggung. Dalam penelitian ini

terdapat dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas

pada kelompok perlakuan (eksperimen) ialah penggunaan pendekatan saintifik

berbasis pendidikan kecakapan hidup, sedangkan variabel terikat dari kedua

kelompok perlakuan tersebut adalah menulis karangan eksposisi. Rancangan

penelitian menggunakan prates dan pascates di setiap kelompok yang akan diteliti,

yaitu dengan memberikan perlakuan pada suatu sampel yang telah diberikan

prates sebelumnya. Untuk menguji keberhasilan perlakuan yang diberikan

dilakukan pascates terhadap kelompok tersebut.

B.Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Desain Kelompok Kontrol Non-Ekuivalen. Desain ini hampir sama dengan pretest-posttest control group design, hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random (Sugiyono, 2010:79).

(27)

Dede Syaripudin, 2014

PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan

X = pembelajaran dengan pendekatan saintifik berbasis pendidikan kecakapan hidup

O = tes yang diberikan untuk mengetahui kemampuan menulis karangan eksposisi

(pretes dan postes)

C.Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian ini akan dijelaskan melalui langkah-langkah sebagai

berikut.

1) Peneliti melakukan studi pendahuluan untuk mengetahui permasalahan

pembelajaran oleh siswa dengan mewawancarai salah satu guru bahasa

Indonesia di SMP Negeri 2 Cimanggung. Selain itu, peneliti juga

mewawancarai beberapa siswa. Dari studi pendahuluan tersebut didapatkan

permasalahan yaitu rendahnya kemampuan menulis.

2) Melakukan pengkajian literatur untuk memutuskan metode yang dirasa tepat

untuk permasalahan tersebut.

3) Membuat rencana penelitian yang di dalamnya mencakup (a) memilih

rancangan penelitian yang tepat, (b) menentukan populasi dan sampel, (c)

membuat instrumen dan memvalidasi instrumen, dan (d) mengidentifikasi

prosedur pengumpulan data, pengolahan data, dan menentukan hipotesis. O1 X O2

...

O3 Y O4

(Sugiyono, 2010:79)

Gambar 3.1

(28)

63

Dede Syaripudin, 2014

PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4) Mengadakan pretes baik di kelas kontrol maupun kelas eksperimen untuk

melihat kemampuan siswa dalam menulis karangan eksposisi.

5) Mulai melakukan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik

berbasis pendidikan kecakapan hidup.

6) Melakukan postes terhadap kedua kelas untuk melihat adakah perbedaan hasil

belajar antara kelas eksperimen yang menggunakan pendekatan saintifik

berbasis pendidikan kecakapan hidup dengan kelas kontrol.

7) Menganalisis data dan melakukan tes signifikasi dengan teknik statistika yang

relevan untuk menentukan tahap signifikasi hasilnya.

8) Menginterpretasikan hasil dan merumuskan kesimpulan.

D.Paradigma Penelitian

Paradigma penelitian ini berpijak pada fenomena pembelajaran menulis di

SMP yang masih kurang, minat siswa dalam pembelajaran menulis kurang dan

siswa mengalami kesulitan dalam mengungkapkan gagasan, pendapat,

pengalaman, melalui sebuah karangan, serta metode pembelajaran yang kurang

variatif sehingga siswa menjadi jenuh. Penelitian ini mengamati penerapan sebuah

pendekatan pembelajaran yang diujicobakan pada kelas eksperimen. Untuk lebih

menguatkan keefektivan pendekatan yang diujicobakan, penelitian inipun

mengamati pembelajaran dengan metode konvensional, yakni ceramah

(pembanding) di kelas kontrol. Setelah mengamati pembelajaran di dua kelas

tersebut, penelitian ini hendaknya membandingkan hasil pembelajaran, baik di

kelas eksperimen maupun di kelas kontrol. Untuk lebih jelasnya lihat bagan

(29)

Dede Syaripudin, 2014

PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

(30)

65

Dede Syaripudin, 2014

PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Populasi dan Sampel

1) Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 2

Cimanggung yaitu berjumlah 215 siswa dari tujuh buah kelas.

2) Sampel

Dari observasi awal di SMP Negeri 2 Cimanggung dan melihat

keberagaman siswa dengan segi kemampuan dan latar belakang sosial, maka

pemilihan sampel dilakukan dengan teknik cluster sample random karena peneliti mengambil kelas yang sudah ada untuk dijadikan sampel dalam penelitian. Hal ini

merupakan salah satu ciri dari penelitian kuasi eksperimen yaitu tidak

dilakukannya penugasan secara acak. Maka sampel yang diteliti dalam penelitian

ini adalah siswa kelas VII-B berjumlah 30 orang sebagai kelas eksperimen dan

siswa kelas VII-F berjumlah 30 orang sebagai kelas kontrol

Adapun banyaknya sampel yang akan dijadikan objek dalam penelitian ini,

dijelaskan dalam tabel berikut.

Tabel 3.1

Data Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

No Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah

1 Eksperimen 16 14 30

2 Kontrol 9 21 30

F. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah tes, observasi, dan angket.

(31)

Dede Syaripudin, 2014

PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tes pada umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar

siswa terutama hasil belajar yang berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran

serta tujuan pengajaran. Tes ini dilakukan penulis untuk memperoleh data dan

informasi tentang prestasi hasil belajar siswa pada pokok bahasan tertentu dalam

kegiatan belajar mengajar. Bentuk tes yang digunakan adalah bentuk tes uraian,

yaitu bentuk tes yang terdiri atas pertanyaan atau suruhan yaitu menulis karangan.

Tes dilakukan dalam bentuk tes awal dan tes terakhir. Tes awal digunakan untuk

mengukur kemampuan siswa menulis karangan eksposisi sebelum diberikan

pembelajaran (perlakuan), dan tes akhir digunakan untuk mengukur keberhasilan

siswa setelah diberikan pembelajaran menulis karangan eksposisi dengan

menggunakan pendekatan saintifik berbasis pendidikan kecakapan hidup.

2) Observasi

Observasi dibuat untuk melakukan pengamatan langsung terhadap objek

atau situasi yang diteliti. Dalam hal ini pengamatan langsung terhadap berbagai

kejadian atau situasi nyata di kelas, sehingga melalui teknik ini penulis dapat

merekam atau mencatat secara teliti dan utuh peristiwa dalam situasi yang

berkaitan dengan penelitian. Observasi dalam penelitian ini dilakukan untuk

mengamati aktivitas yang terkait dengan pelaksanaan penerapan pendekatan

saintifik berbasis pendidikan kecakapan hidup dalam pembelajaran menulis

karangan eksposisi.

3) Angket

Angket atau kusioner merupakan alat penelitian berupa daftar pertanyaan

untuk memperoleh keterangan dari jumlah responden. Angket yang dipergunakan

dalam penelitian ini merupakan angket respons secara tertutup karena jawaban

pertanyaan telah disertakan atau disediakan oleh penulis di dalam angket tersebut.

Angket diberikan sesudah perlakuan penggunaan pendekatan saintifik berbasis

pendidikan kecakapan hidup. Tujuannya untuk mengetahui respons siswa

terhadap penerapan pendekatan saintifik berbasis pendidikan kecakapan hidup

(32)

67

Dede Syaripudin, 2014

PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu G.Instrumen Penelitian

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah tes, observasi, dan angket.

1) Tes

Lembar tes digunakan untuk mendapatkan data kemampuan menulis

karangan eksposisi siswa. Penelitian ini akan menggunakan teknik tes berupa

prates dan postes. Prates dilakukan untuk semua kelompok. Setelah melakukan

pretes, kelas eksperimen belajar dengan menggunakan pendekatan saintifik

berbasis pendidikan kecakapan hidup dan kelas kontrol menggunakan metode

konvensional. Setelah itu dilakukan postes untuk kedua kelompok. Lenbar tes

kemampuan ini berupa kertas A4 atau kertas folio. Lembar tes ini diberikan

kepada siswa pada prates dan postes. Hal ini dilakukan untuk mengukur

kemampuan siswa dalam menulis karangan eksposisi dimulai dari prates sampai

dengan postes. Lembar tes kemampuan ini dikumpulkan, tujuannya yaitu melihat

proses pembelajaran menulis siswa, apakah ada peningkatan atau tidak. Selain

dari kumpulan karangan tersebut dapat dilihat letak kesalahan siswa.

Berikut adalah pedoman penilaian karangan eksposisi yang akan

digunakan penulis dalam penelitian ini diadaptasi dari McCrimmon (1984)

Tabel 3.2

Pedoman Penilaian Menulis Karangan Eksposisi

Nomor Aspek yang Dinilai Bobot Penilaian

1 2 3

(33)

Dede Syaripudin, 2014

PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2

Pedoman penulisan karangan eksposisi tersebut di atas

masing-masing bobot penilaiannya berbeda. Yang dapat membedakan bobot tersebut

ditentukan dari tingkat kesulitan terhadap komponen-komponen penilaian yang

telah ditentukan dalam menulis karangan eksposisi. Masing-masing skor pada

aspek yang dinilai, menggunakan lima interval. Jika seluruhnya dijumlahkan,

maka memperoleh nilai 100, untuk lima interval tersebut dengan bobot yang

berbeda-beda. Sebaran komponen tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.3

Pedoman Penilaian Menulis Karangan Eksposisi No. Aspek yang

Padat, informatif, substantif, judul sesuai dengan topik, relevan dengan permasalahan.

Padat, informatif, substantif, judul sesuai dengan topik, relevan dengan permasalahan tetapi tidak lengkap.

Informatif, judul sesuai dengan topik, relevan dengan permasalahan, dan pengembangan gagasan tidak lengkap.

Judul dengan topik kurang sesuai, kurang relevan dengan permasalahan, dan pengembangan gagasan tidak lengkap.

Topik dengan judul tidak sesuai, tidak relevan dengan permasalahan, tidak

(34)

69

Dede Syaripudin, 2014

PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

layak dinilai.

2 Kerangka Karangan dan Teknik

Pengembangan

Pengembangan lancar, tertata dengan baik, urutan logis dan sistematis, dan lengkap.

Pengembangan lancar, tertata dengan baik, urutan logis dan sistematis, tetapi kurang lengkap.

Pengembangan lancar, tertata dengan baik, urutan kurang logis dan belum sistematis, dan belum lengkap.

Pengembangan kurang lancar, tidak tertata dengan baik, urutan kurang logis dan tidak sistematis, kurang lengkap.

Pengembangan tidak lancar, tidak tertata dengan baik, urutan kurang

Dapat menjalin kesinambungan antarkalimat dalam paragraf, kalimat penjelas mendukung kalimat utama, penulisan kalimat efektif, tepat menggunakan unsur leksikal dan gramatikal.

Dapat menjalin kesinambungan dalam paragraf, kalimat penjelas mendukung kalimat utama, tetapi penulisan kalimat tidak efektif, tepat menggunakan unsur leksikal dan gramatikal.

Dapat menjalin kesinambungan antarkalimat dalam paragraf, kalimat penjelas mendukung kalimat utama, tetapi penulisan kalimat tidak efektif, dan tidak tepat menggunakan unsur leksikal dan gramatikal.

Dapat menjalin kesinambungan

(35)

Dede Syaripudin, 2014

PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

antarkalimat dalam paragraf, kalimat penjelas tidak mendukung kalimat utama, penulisan kalimat tidak efektif, tidak tepat menggunakan unsur leksikal dan gramatikal.

Kurang menguasai unsur-unsur koherensi dan kohesi, sehingga tidak layak untuk dinilai.

1-4 Sangat

Kurang

4 Bentuk Karangan

Menguasai bentuk karangan eksposisi, baik dari pemaparan maupun isi dan penutup karangan.

Menguasai bentuk karangan eksposisi, isi dan penutup baik, tetapi pemaparan belum informatif.

Mengetahui bentuk karangan eksposisi, tetapi masih terdapat kesalahan pada penutup karangan.

Menguasai bentuk karangan eksposisi, tetapi belum dapat memaparkan isi dan terdapat kesalahan pada penutup.

Kurang mengetahui bentuk karangan, sehingga tidak layak dinilai.

9-10

Banyak perbendaharaan kata yang canggih, pilihan kata tepat, menguasai pembentukan kata.

Banyak perbendaharaan kata, pilihan kata tepat, belum menguasai pembentukan kata, tetapi tidak mengaburkan makna.

Banyak perbendaharaan kata, kadang-kadang pilihan kata belum tepat, tetapi tidak mengaburkan makna.

(36)

71

Dede Syaripudin, 2014

PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kurang perbendaharaan kata, penggunaan kosakata rendah, penggunaan diksi asal-asalan, sehingga diksi yang digunakan tidak sesuai dengan bentuk karangan.

1-4 Sangat

Kurang

Jumlah 100

(McCrimmon, 1984)

Masing-masing aspek memiliki bobot yang berbeda dengan pertimbangan

tingkat kesulitan setiap komponen karangan pada aspek tersebut. Skor tertinggi

adalah 100. Untuk mengetahui tingkat keefektifan model pembelajaran yang

digunakan adalah melalui perolehan nilai mengarang siswa yang akan

diinterpretasikan dengan menggunakan angka besarnya nilai, yang mengacu

kepada Degeng (2003:18) pada tabel berikut ini.

Tabel 3.4

Interpretasi Nilai Menulis Karangan Eksposisi

No. Besarnya Nilai Interpretasi

1 80,00-100,00 Sangat Tinggi

2 60,00-79,99 Tinggi

3 40,00-59,99 Agak Rendah

4 20,00-39,99 Rendah

5 0,00-19,99 Sangat Rendah

(Degeng, 2003:18)

2) Observasi

Lembar observasi digunakan penulis untuk mendapatkan data yang

dijadikan bahan informasi tentang kualitas pembelajaran. Observasi dilakukan

untuk memperoleh gambaran langsung mengenai aktivitas siswa dan guru dalam

proses pembelajaran menulis karangan eksposisi yang berlangsung. Jadi, setiap

(37)

Dede Syaripudin, 2014

PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Format observasi pelaksanaan pembelajaran dapat dilihat pada tabel

berikut ini.

Tabel 3.5

Format Pedoman Observasi Pembelajaran No Aspek yang

b. Tujuan pembelajaran sesuai dengan SK-KD

c. Standar kompetensi sesuai dengan silabus

d. Kompetensi dasar sesuai dengan silabus

e. Indikator pembelajaran sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

f. Pembukaan pembelajaran dan apersepsi

g. Inti pembelajaran

h. Penutupan pembelajaran

i. Rancangan evaluasi sesuai dengan tujuan pembelajaran

b. Guru menyajikan materi dengan jelas

c. Guru menggunakan metode pembelajaran sesuai dengan RPP d. Guru menggunakan bahasa yang

jelas dan mudah dipahami oleh siswa

(38)

73

Dede Syaripudin, 2014

PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

f. Guru terampil menerapkan pendekatan saintifik berbasis pendidikan kecakapan hidup dalam pembelajaran menulis karangan eksposisi

g. Guru aktif berinteraksi dengan siswa h. Guru mengkondisikan siswa ke

dalam keadaan yang tenang, suasana belajar yang santai dan tidak tegang i. Guru menggunakan media sesuai

dengan kebutuhan pembelajaran j. Guru melakukan refleksi dan

membimbing siswa menyimpulkan pembelajaran sebagai tahap generalisasi

k. Guru memberikan kesempatan bertanya sebagai bentuk perlakuan l. Guru memberikan reward berupa

pernyataan positif sebagai perlakuan m. Guru memberikan tugas

ko-kurikuler sebagai bentuk umpan balik

n. Guru menutup pembelajaran dan memberi kesan baik kepada siswa

Jumlah Skor

Skor Akhir =

x 100

Keterangan

Skor Ideal = . . .

Tabel 3.6

Penilaian Kreativitas Siswa Dalam

(39)

Dede Syaripudin, 2014

PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Aspek yang Dinilai/Diobservasi Skor Kategori

1 Kreatif, aktif, lancar menemukan ide baik secara individu atau secara bersama-sama, dan dapat mengembangkan ide.

4,1-5 Sangat Baik

2 Kreatif, aktif, lancar menemukan ide baik secara individu atau secara bersama-sama tetapi belum dapat mengembangkan ide secara individu.

3,1-4 Baik

3 Kreatif, aktif, belum dapat menemukan ide secara individu, dan masih perlu bimbingan guru untuk mengembangkan ide.

2,1-3 Cukup

4 Aktif, belum kreatif menemukan ide secara individu, sehingga belum dapat mengembangkan ide.

1,1-2 Kurang

5 Aktif, tidak kreatif menemukan ide secara individu atau secara bersama, sehingga tidak bisa untuk mengembangkan ide.

0-1 Sangat

Kurang

Jumlah 15

(Sugiyono, 2006:104)

Pedoman penilaian tabel di atas digunakan untuk menilai kreativitas siswa

pada saat proses pembelajaran. Setelah memperoleh hasil penjumlahan skor,

untuk mengetahui kategori tingkat kreativitas siswa, selanjutnya nilai tersebut

diinterpretasikan berdasarkan rumus pada tabel berikut.

Tabel 3.7

Interpretasi Nilai Hasil Observasi

No. Besarnya Nilai Interpretasi

(40)

75

Dede Syaripudin, 2014

PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Angket yang disebarkan berupa angket dengan pertanyaan-pertanyaan

tertutup. Peneliti merumuskan beberapa pertanyaan dengan disertai beberapa

pilihan jawaban, sehingga responden tinggal memilih salah satu jawaban yang

dianggap sesuai dengan pengalamannya.

Tabel 3.8 Format Angket

No Pernyataan 1 2 3 4

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 Keterampilan menulis sangat penting 2 Semua orang harus belajar menulis 3 Materi pembelajaran menulis mengenai

pendidikan kecakapan hidup menjadi karangan eksposisi menjadi bermanfaat 4 Materi pembelajaran menulis mengenai

pendidikan kecakapan hidup menjadi karangan eksposisi menjadi mudah 5 Pembelajaran menulis karangan

eksposisi dengan penerapan pendekatan saintifik berbasis pendidikan kecakapan hidup sangat menyenangkan

6 Pembelajaran menulis karangan eksposisi dengan penerapan pendekatan saintifik berbasis pendidikan kecakapan hidup menjadi sangat mudah

7 Dengan penerapan pendekatan saintifik berbasis pendidikan kecakapan hidup saya dapat menulis dengan santai

8 Dengan penerapan pendekatan saintifik berbasis pendidikan kecakapan hidup saya dapat mengungkapkan gagasan, pendapat, pengalaman, dan pesan secara tertulis melalui sebuah karangan

9 Dengan penerapan pendekatan saintifik berbasis pendidikan kecakapan hidup saya mendapat inspirasi

10 Dengan penerapan pendekatan saintifik berbasis pendidikan kecakapan hidup saya dapat menulis dengan lancar

(41)

Dede Syaripudin, 2014

PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lebih tertarik untuk menulis karangan eksposisi

12 Pendidikan kecakapan hidup yang diajarkan dalam pembelajaran bahasa Indonesia membuat saya memahami dan memperoleh bahan untuk menulis 13 Kegiatan menentukan tema dan

pokok-pokok penjelas memudahkan saya dalam menulis karangan eksposisi 14 Pertanyaan yang dilontarkan guru

sebagai rangsangan menulis membuat saya mengingat kejadian sebelumnya 15 Saya senang belajar menulis karangan

eksposisi

H.Teknik Pengolahan Data

Teknik yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan teknik statistik

deskriptif dan inferensial. Teknik statistik deskriptif dan inferensial ini digunakan

sebagai alat bantu penulis dalam memahami data. Langkah awal yang akan

dilakukan yaitu melakukan pengolahan data untuk menguji hipotesis dengan

bantuan software excel dan SPPS 18. Berikut proses pengolahan data penelitian ini.

1) Memberikan skor pada hasil karangan eksposisi siswa dengan instrumen

yang digunakan seperti pada tabel 3.3 di mana secara garis besar menilai

aspek unsur karangan eksposisi, bahasa, isi, pengorganisasian, dan tata

tulis.

2) Menyajikan statistik deskriptif skor prates dan pascates yang meliputi skor

tertinggi, skor terendah, dan rata-rata.

3) Melakukan uji normalitas pada data skor prates dan pascates kemampuan

menulis karangan eksposisi. Susetyo (2010:271) mengemukakan bahwa

pengujian normalitas data digunakan untuk mengetahui bentuk distribusi

data (sampel) yang digunakan dalam penelitian. Data yang mendekati

(42)

77

Dede Syaripudin, 2014

PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4) Menguji homogenitas data prates dan pascates kemampuan menulis

karangan eksposisi dengan tujuan untuk mengetahui apakah varians kedua

kelompok homogen atau tidak homogen. Susetyo (2010:296) memaparkan

langkah-langkah pengujian homogenitas dengan SPSS sebagai berikut.

5) Menguji perbedaan antara prates dan pascates kedua kelompok

kemampuan menyimak informasi dengan uji t.

a. Masukkan data dalam format SPSS dengan format kolom satu

penimbang dan kolom dua nilai.

b. Pilih menu analysis,compare means, dan pilih oneway anova. c. Pilih option dan tandai descriptive dan homogenety df variance test. d. Pilih continue.

e. Pilih ok.

6) Menentukan signifikansi hasil kedua tes.

(43)

Dede Syaripudin, 2014

PEND EKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

Pada bab ini akan menguraikan tentang penerapan pendekatan saintifik

berbasis pendidikan kecakapan hidup dalam pembelajaran menulis karangan

eksposisi di SMP Negeri 2 Cimanggung tahun pelajaran 2013/2014 yang meliputi

rancangan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, hasil observasi kegiatan guru

dan siswa, tanggapan siswa terhadap pendekatan saintifik berbasis pendidikan

kecakapan hidup, pengujian persyaratan analisis data, dan pengujian hipotesis.

A. Rancangan Pembelajaran Menulis Karangan Eksposisi dengan Pendekatan Saintifik Berbasis Pendidikan Kecakapan Hidup

1. Rancangan Pendekatan Pembelajaran Pendidikan Saintifik Berbasis Pendidikan Kecakapan Hidup

1.1Rasional

Menulis karangan eksposisi merupakan salah satu kompetensi yang harus

dikuasai siswa dalam mata pelajaran bahasa Indonesia. Menulis karangan

eksposisi ini merupakan kegiatan berbahasa yang menuntut siswa untuk dapat

memaparkan atau menerangkan suatu gagasan dengan menggunakan bahasa

berita dan hanya menjelaskan dan memberikan keterangan belaka tanpa adanya

paksaan kepada pembaca untuk mengikuti apa yang telah dipaparkan oleh penulis.

Dalam prosesnya, kegiatan ini seringkali tidak berjalan sesuai dengan harapan.

Siswa seringkali malas bahkan mereka berpikir bahwa menulis adalah kegiatan

yang sangat membosankan. Ini terbukti dari hasil observasi awal yang telah

dilakukan.

Keadaan seperti yang telah diuraikan tentu harus diperbaiki. Bukan saja

untuk mengejar target kompetensi dasar yang telah ditetapkan, melainkan juga

Gambar

Gambar 3.1
Tabel 3.1
Tabel 3.2
Tabel 3.3
+7

Referensi

Dokumen terkait

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS, PENALARAN, DAN HABITS OF MIND MATEMATIS SISWA SMA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CO-OP CO-OP.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Uji Nilai Selisih Mutlak menunjukkan bahwa standar akuntansi pemerintahan tidak memoderasi hubungan antara akuntabilitas publik transparansi publik, dan pengawasan dengan

The project consists of (a) operationalization of the national policy including institutional strengthening and youth centers strengthening, and (b) youth in local

Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: “Apakah faktor-faktor manajerial seperti mekanisme pengambilan

Menurut Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia, Ekowisata merupakan konsep pengembangan pariwisata Ekowisata yang berkelanjutan yang bertujuan untuk

[r]

Berdasarkan hal tersebut, penulis mencoba untuk membuat suatu sistem kehadiran pegawai yang dapat digunakan untuk membantu pengelolaan data kehadiran pegawai pada PDAM Kota

Dukungan lain yang dilakukan adalah memfasilitasi segala kebutuhan untuk mengembangkan bakat Sy dan tidak membeda-bedakan kemampuan anaknya dengan anak pada umumnya