• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROFIL TINGKAT PENALARAN DAN PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE MENGGUNAKAN RANKING TASK EXERCISE.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PROFIL TINGKAT PENALARAN DAN PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE MENGGUNAKAN RANKING TASK EXERCISE."

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

PROFIL TINGKAT PENALARAN DAN PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

MENGGUNAKAN RANKING TASK EXERCISE

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Fisika

Oleh

LUQMAN NUR HIKMATULLAH EKA TAMA NIM. 0800474

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

(2)

Profil Tingkat Penalaran dan Peningkatan

Pemahaman Konsep Siswa Dalam

Pembelajaran Kooperatif Tipe

Think Pair

Share

Menggunakan

Ranking Task Exercise

Oleh

Luqman Nur Hikmatullah Eka Tama

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

© Luqman Nur Hikmatullah Eka Tama 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

September 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

LUQMAN NUR HIKMATULLAH EKA TAMA

PROFIL TINGKAT PENALARAN DAN PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE THINK PAIR SHARE MENGGUNAKAN RANKING TASK EXERCISE

disetujui dan disahkan oleh pembimbing:

Pembimbing I,

Ridwan Efendi, M.Pd.

NIP 197701102008011011

Pembimbing II,

Dr. Andhy Setiawan, M.Si NIP 197310131998021001

Mengetahui, Ketua Jurusan

Pendidikan Fisika FPMIPA UPI

(4)

Luqman Nur Hikmatullah Eka Tama, 2014

Profil Tingkat Penalaran Dan Peningkatan Pemahaman Konsep Siswa Dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Menggunakan Ranking Task Exercise

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu vii

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMAKASIH ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Rumusan Masalah ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 5

F. Struktur Organisasi Skripsi ... 5

BAB II PENALARAN, PEMAHAMAN KONSEP, PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DAN RANKING TASK EXERCISE A. Penalaran ... 7

B. Pemahaman Konsep ... 10

C. Model Pembelajaran Kooperatif ... 13

1. Tingkatan Keterampilan Kooperatif ... 13

2. Langkah-langkah (syntaks) model pembelajaran kooperatif ... 14

3. Kooperatif learning tipe think pair share (TPS) ... 16

(5)

Luqman Nur Hikmatullah Eka Tama, 2014

Profil Tingkat Penalaran Dan Peningkatan Pemahaman Konsep Siswa Dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Menggunakan Ranking Task Exercise

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu viii

D. Ranking Task Exercise ... 19

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ... 23

B. Metode dan Desain Penelitian ... 23

C. Definisi Operasional ... 24

D. Instrumen Penelitian ... 25

E. Prosedur Penelitian ... 26

F. Teknik Analisis Instrumen ... 29

G. Teknik Pengolahan Data ... 33

H. Analisis Uji Coba Instrumen ... 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Penelitian ... 37

B. Pemahaman Konsep ... 38

C. Profil Tingkat Penalaran ... 43

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 49

B. Saran ... 49

DAFTAR PUSTAKA ... 51 LAMPIRAN-LAMPIRAN

(6)

Luqman Nur Hikmatullah Eka Tama, 2014

Profil Tingkat Penalaran Dan Peningkatan Pemahaman Konsep Siswa Dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Menggunakan Ranking Task Exercise

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ix

DAFTAR TABEL

Tabel Hal.

2.1 Rubrik Profil Keterampilan Penalaran ... 8

2.2 Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif ... 15

2.3 Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share ... 19

3.1 Desain one group pretest posttest ... 24

3.2 Nilai Korelasi dan interpretasi ... 30

3.3 Korelasi dan Kriteria Reabilitas ... 31

3.4 Kriteria Tingkat Kesukaran Butir Soal ... 32

3.5 Kriteria Daya Pembeda Butir Soal ... 33

3.6 Kriteria Skor Gain Dinormalisasi ... 34

3.7 Rekapitulasi Hasil Analisis Uji Coba Intrumen Penelitian Pemahaman Konsep Siswa ... 35

3.8 Rekapitulasi Soal yang Digunakan Pada Tiap Aspek Pemahaman ... 36

4.1 Data hasil Penelitian Pemahamana Konsep ... 38

4.2 Data Hasil Penelitian Tiap Aspek Pemahaman Konsep ... 40

(7)

Luqman Nur Hikmatullah Eka Tama, 2014

Profil Tingkat Penalaran Dan Peningkatan Pemahaman Konsep Siswa Dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Menggunakan Ranking Task Exercise

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu x

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal.

2.1 Struktur Ranking Task Exercise ... 21

3.1 Bagan alur penelitian ... 28

4.1 Ketercapaian Peningkatan Pemahaman Konsep Siswa ... 39

4.2 Ketercapaian Peningkatan Tiap Pemahaman Konsep ... 40

(8)

Luqman Nur Hikmatullah Eka Tama, 2014

Profil Tingkat Penalaran Dan Peningkatan Pemahaman Konsep Siswa Dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Menggunakan Ranking Task Exercise

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Hal.

A. Perangkat Pembelajaran ... 54

B. Instrumen Penelitian ... 83

C. Analisis dan Hasil Pengolahan Data ... 124

(9)

ii Luqman Nur Hikmatullah Eka Tama, 2014

Profil Tingkat Penalaran Dan Peningkatan Pemahaman Konsep Siswa Dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Menggunakan Ranking Task Exercise

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PROFIL TINGKAT PENALARAN DAN PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE MENGGUNAKAN RANKING TASK EXERCISE

Luqman Nur Hikmatullah Eka Tama NIM. 0800474

Pembimbing I : Ridwan Efendi, S.Pd, M.Pd

Pembimbing II : Dr. Andhy Setiawan, M.Si.

Jurusan Pendidikan Fisika, FPMIPA-UPI

ABSTRAK

Hasil studi pendahuluan di lapangan memperlihatkan bahwa keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran hanya sedikit sehingga membuat peserta didik hanya duduk, diam, mendengar, mencatat dan menghafal. Siswa merasa jenuh, motivasi menjadi rendah sehingga hasil yang diperoleh kurang maksimal. Sehingga didapatkan bahwa tingkat pemahaman konsep siswa masih rendah. Kemampuan penalaran siswa perlu diketahui karena mempengaruhi pemahaman konsep pada siswa. Model pembelajaran kooperatif tipe think pair share merupakan salah satu solusi untuk mengatasi masalah yang ditemukan. Pada tahap think siswa diberi pertanyaan atau isu mengenai konsep yang dipelajari. Siswa juga diharapkan mampu memberikan solusi permasalahan berdasarkan pemikiran sendiri berdasarkan nalar siswa terhadap konsep. Tingkat penalaran siswa terhadap konsep dapat diketahui dari tes berbentuk ranking task exercise. Oleh karena itu pada tahap think pertanyaan atau isu diberikan dalam bentuk ranking task

exercise. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pre-experiment sedangkan desain penelitian yang digunakan yaitu One group Pretest-Postest Design.Penelitian ini dilakukan di kelas VIII pada salah satu SMP Negeri di kota Bandung yang ditentukan dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian yang dilakukan pada 32 siswa menunjukkan adanya peningkatan pemahaman konsep siswa, dengan nilai N-gain 0,475 yang berada pada kategori sedang. Peningkatan aspek translasi, interpretasi dan ekstrapolasi juga berada pada kategori sedang, dengan nilai N-gain berturut-turut 0,371, 0,694 dan 0,429. Sedangkan profil tingkat penalaran siswa didominasi pada tingkat dua yaitu

subfunctional.

Kata kunci: Ranking task exercise, Pembelajaran Kooperatif tipe Think Pair

(10)

iii Luqman Nur Hikmatullah Eka Tama, 2014

Profil Tingkat Penalaran Dan Peningkatan Pemahaman Konsep Siswa Dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Menggunakan Ranking Task Exercise

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LEVEL PROFILE REASONING AND INCREASE STUDENTS’

UNDERSTANDING OF CONCEPTS IN STUDENTS’ TYPE OF THINK

PAIR SHARE IN COOPERATIVE LEARNING USING RANKING TASK EXERCISE

Luqman Nur Hikmatullah Eka Tama NIM. 0800474

Lecturer I : Ridwan Efendi, S.Pd, M.Pd

Lecturer II : Dr. Andhy Setiawan, M.Si. Physics department, FPMIPA-UPI

ABSTRACT

The result of a background study in field showed that student’s engagement in learning process just a little so make the learner just state, silent, write and memorizing. The students so felt bored, motivation to low so the result obtained not optimal. In this situation level of students’ understanding of concepts students’ still low. Reasoning ability students need to know because influence to students’ understanding of concepts. Type of think pair share in cooperative learning is one of solution to solve that problems. On phase of think, students are given question or issue about the concept being studied. The students also expected to give problem solutions by their own thinking based on the students reasoning of the concept. Level of students reasoning concept get know from test of ranking task exercise. so that the issue at think phase is given in the form of ranking

task exercise. The research method used in this study is pre-experiment; design with

One group Pretest-posttest design. This research was conducted in 8th grade at one of

SMPN in Bandung determined by purposive sampling technique. The result of the research on 32 students showed an increase in students’ understanding of concepts, N-gain value 0,475 in middle category. Increase translation, interpretation and extrapolation

aspect on middle category, with N-gain value consecutive 0,371; 0,694; and 0,429. While the level profiles of students reasoning dominated at second level, that is subfunctional.

(11)

1 Luqman Nur Hikmatullah Eka Tama, 2014

Profil Tingkat Penalaran Dan Peningkatan Pemahaman Konsep Siswa Dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Menggunakan Ranking Task Exercise

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) disebutkan bahwa salah satu tujuan diadakan mata pelajaran IPA di SMP/MTs adalah agar peserta didik mampu meningkatkan pengetahuan, konsep dan keterampilan proses IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya (Depdiknas, 2006).Berdasarkan permendiknas no 41 tahun 2007,

suatu proses pembelajaran itu perlu direncanakan, dilaksanakan, dinilai dan diawasi agar terlaksana secara efektif dan efisien. Pada kegiatan inti pembelajaran meliputi proses eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi, sehingga pada proses pembelajaran guru memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik, antara perserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya. Oleh karenanya seorang guru tidak hanya berperan di kelas, tetapi harus mampu menciptakan suasana belajar yang dinamis, harmonis, menarik dan mampu mengembangkan komunikasi dua arah serta untuk menciptakan suasana kondusif yang dapat menimbulkan ketenangan dan rasa senang dalam diri siswa.

Berdasarkan observasi awal yang dilakukan di beberapa SMP Negeri yang ada di kota Bandung, keadaan di lapangan menunjukan bahwa keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran sangat sedikit sehingga membuat peserta didik hanya duduk, diam, mendengar, mencatat dan menghafal. Hal tersebut cenderung membuat peserta didik merasa jenuh, motivasi peserta didik menjadi rendah dan kurang memberikan hasil yang

(12)

2

Luqman Nur Hikmatullah Eka Tama, 2014

Profil Tingkat Penalaran Dan Peningkatan Pemahaman Konsep Siswa Dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Menggunakan Ranking Task Exercise

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menemukan bahwa tingkat pemahaman konsep siswa masih rendah khususnya pada konsep gaya, hal tersebut dapat dilihat dari hasil tes pemahaman konsep yang diberikan kepada siswa. Berdasarkan hasil tersebut nilai rata-rata yang didapat siswa adalah 50,34. Nilai tersebut lebih rendah dari nilai yang harus dicapai siswa yaitu 73 dengan jenjang nilai 1-100.

Pemahaman konsep siswa amat dipengaruhi oleh kemampuan penalaran siswa, hal tersebut sejalan dengan pernyataan yang dikemukakan oleh Widodo (1994) (dalam Astuti, 2010) bahwa kemampuan untuk mengidentifikasi variabel, menggunakan simbol-simbol dan

mengorganisasikan informasi dan data menggunakan simbol-simbol diperlukan kemampuan penalaran dan tingkat berpikir yang lebih tinggi. Menurut Piaget (dalam Dahar 2011) anak pada tahap umur 11 tahun sampai dewasa termasuk pada tingkat SMP, anak memasuki tahap operasi formal. Pada titik ini, mereka menjadi mampu berpikir dan membuat penalaran tentang hal-hal yang memiliki dasar dalam realitas fisik, konsep-konsep abstrak, ide hipotetis, pernyataan yang bertentangan dengan fakta, dan sebagainya. Sehingga pada tingkat SMP kita perlu mengetahui kemampuan penalaran siswa.

Untuk mengatasi hal tersebut maka upaya yang dapat dilakukan agar dapat membantu siswa dalam menerima pelajaran menjadi efektif adalah dengan menerapkan penggunaan Ranking Task Exercise (RTE) dalam pembelajaran kooperatif. Penggunaan RTE dalam pembelajaran diharapkan dapat mengasah kemampuan pemahaman siswa. RTE merupakan latihan konseptual yang menyajikan empat hingga delapan seri gambar yang harus dinilai secara komparatif dan kemudian diurutkan oleh siswa berdasarkan

(13)

3

Luqman Nur Hikmatullah Eka Tama, 2014

Profil Tingkat Penalaran Dan Peningkatan Pemahaman Konsep Siswa Dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Menggunakan Ranking Task Exercise

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang diberikan. Penggambaran RTE didasarkan pada model konstruktivisme, dan salah satu model konstruktivisme yang bisa digunakan dalam pembelajaran adalah model pembelajaran kooperatif. Oleh karena itu RTE dapat digunakan dalam pembelajaran kooperatif, dalam penelitian ini pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS).

Penggunaan model pembelajaran kooperatif sangat menunjang dalam proses belajar mengajar, karena siswa dapat lebih berkonsentrasi dan berinteraksi kepada orang lain dan guru selama proses belajar mengajar berlangsung sehingga motivasi dan konsentrasi belajarnya lebih terfokus dan

terarah. Model pembelajaran kooperatif ada beberapa macam, salah satunya adalah TPS. Model pembelajaran kooperatif tipe TPS merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Model pembelajaran ini juga menuntut para peserta didik untuk aktif dan dapat memahami materi. Pernyataan ini didukung oleh Nurnawati, dkk (2012) yang mengemukakan bahwa model pembelajaran koopertif tipe TPS merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir, keterampilan berkomunikasi siswa dan mendorong partisipasi mereka dalam kelas. Azlina (2010:23) juga mengemukakan bahwa

TPS dapat meningkatkan keterampilan komunikasi lisan siswa karena mereka

memiliki waktu yang cukup untuk mendiskusikan ide-ide mereka dengan satu sama lain, dan karena itu tanggapan yang diterima sering lebih intelektual singkat karena siswa memiliki kesempatan untuk merefleksikan ide-ide mereka.

Beberapa penelitian sebelumnya mengenai RTE dan pembelajaran kooperatif tipe TPS, yaitu RTE yang dilibatkan dalam aktivitas kolaboratif

dalam model collaborative ranking task untuk meningkatkan pemahaman konsep astronomi (Hudgins, 2007), collaborative ranking task berbantuan

e-learning dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan pemahaman

(14)

4

Luqman Nur Hikmatullah Eka Tama, 2014

Profil Tingkat Penalaran Dan Peningkatan Pemahaman Konsep Siswa Dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Menggunakan Ranking Task Exercise

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berpengaruh terhadap pemahaman konsep serta kemampuan berkomunikasi siswa pada konsep pencernaan makanan (Astuti 2010).

B. Identifikasi Masalah Penelitian.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, masalah penelitian yang terdapat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Rendahnya pemahaman siswa pada konsep gaya. 2. Rendahnya kemampuan penalaran siswa.

Dengan batasan masalah pada penelitian yang akan dilakukan adalah

sebagai berikut :

1. Peningkatan pemahaman konsep yang dimaksud adalah peningkatan yang dicapai siswa setelah perlakuan diterapkan, dan dijelaskan menggunakan gain yang dinormalisasi � dengan kategori yang dikemukakan Hake (1998). Pemahaman yang diteliti adalah kemampuan pemahaman menurut Bloom yang terdiri dari tiga aspek yaitu aspek translasi, interpretasi serta ekstrapolasi.

2. Penalaran yang dimaksudkan pada penelitian ini adalah profil tingkat penalaran dengan menganalisis jawaban RTE siswa dengan menggunakan rubrik yang dibuat oleh Hudgins (2007). Dan profil tingkat penalaran yang dimaksud yaitu Unstructured/Alternative,

Subfunctional, Near functional, Functional dan Expert.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Apakah pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) menggunakan Ranking Task Exercise (RTE) dapat meningkatkan pemahaman konsep dan menggambarkan tingkat penalaran siswa?”

(15)

5

Luqman Nur Hikmatullah Eka Tama, 2014

Profil Tingkat Penalaran Dan Peningkatan Pemahaman Konsep Siswa Dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Menggunakan Ranking Task Exercise

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Bagaimana peningkatan pemahaman konsep siswa setelah diterapkan pembelajaran kooperatif tipe think pair share menggunakan ranking

task exercise ?

2. Bagaimana profil tingkat penalaran setiap siswa selama diterapkan RTE dalam pembelajaran kooperatif tipe TPS ?

D. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan, maka tujuan penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Mengetahui peningkatan pemahaman konsep siswa setelah diterapkan

RTE pada pembelajaran kooperatif tipe TPS.

2. Mengetahui profil tingkat penalaran siswa setelah diterapkan RTE pada pembelajaran kooperatif tipe TPS.

E. Manfaat Penelitian

Hasil-hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Memperkaya hasil penelitian tentang penerapan penggunaan RTE dalam model pembelajaran kooperatif tipe TPS dalam pembelajaran fisika.

2. Bagi peneliti memberi gambaran yang jelas dengan penerapan penggunaan RTE dalam pembelajaran kooperatif tipe TPS untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa.

3. Bagi guru diharapkan dapat memberikan informasi mengenai metode yang dapat digunakan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran.

F. Struktur Organisasi Skripsi

(16)

6

Luqman Nur Hikmatullah Eka Tama, 2014

Profil Tingkat Penalaran Dan Peningkatan Pemahaman Konsep Siswa Dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Menggunakan Ranking Task Exercise

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Bab pertama berisi rincian tentang latar belakang penelitian, identifikasi masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi skripsi. 2. Bab kedua berisi rincian kajian pustaka tentang penalaran, pemahaman

konsep, model pembelajaran kooperatif, model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dan Ranking task exercise (RTE).

3. Bab ketiga berisi rincian metode penelitian tentang populasi dan sampel penelitian, metode dan desain penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, prosedur penelitian, teknik analisis instrumen,

teknik pengolahan data dan analisis uji coba instrumen.

4. Bab keempat berisi rincian hasil penelitian dan pembahasan tentang pelaksanaan penelitian, pemahaman konsep dan profil tingkat penalaran.

(17)

23 Luqman Nur Hikmatullah Eka Tama, 2014

Profil Tingkat Penalaran Dan Peningkatan Pemahaman Konsep Siswa Dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Menggunakan Ranking Task Exercise

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2003). Subjek populasi ini adalah siswa kelas VIII pada salah satu SMP di Kota Bandung.

Teknik pengambilan sampel penelitian yang digunakan adalah

purposive sample yaitu cara mengambil subjek bukan didasarkan atas strata,

random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu. Teknik ini

biasanya dilakukan karena beberapa pertimbangan, misalnya karena keterbatasan waktu, tenaga, dan dana sehingga tidak dapat mengambil sampel yang besar dan jauh (Arikunto, 2003). Oleh karena itu, peneliti mengambil sampel salah satu kelas VIII di salah satu SMP di Kota Bandung. Alasan pemilihan tersebut, karena peneliti bertujuan untuk mengetahui profil tingkat penalaran dan peningkatan pemahaman konsep siswa yang belum mendapatkan pembelajaran konsep gaya di kelas VIII. Kelas yang dijadikan sampel memenuhi kriteria tersebut.

B. Metode dan Desain Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre

Eksperimental Design (pra-eksperimen). Pre Eksperimental Design sering

kali dipandang sebagai eksperimen tidak sebenarnya. Oleh karena itu, sering

disebut dengan “quasi experiment” atau eksperimen semu. Metode penelitian

semu adalah metode yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya akibat

dari ”sesuatu” yang dikenakan pada subjek penelitian, dalam keadaan yang

tidak memungkinkan untuk mengontrol semua variabel yang berhubungan dengan subjek penelitian (Arikunto, 2003).

Desain penelitian yang digunakan adalah one group pretest posttest

design, yaitu penelitian yang dilaksanakan pada satu kelompok saja tanpa ada

(18)

pre-24

Luqman Nur Hikmatullah Eka Tama, 2014

Profil Tingkat Penalaran Dan Peningkatan Pemahaman Konsep Siswa Dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Menggunakan Ranking Task Exercise

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

test kemudian dilanjutkan dengan pemberian perlakuan (treatment) yaitu

penerapan RTE dalam model pembelajaran kooperatif tipe TPS, setelah itu diberi post-test. Secara sederhana desain penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.1 sebagai berikut:

Tabel 3.1

Desain one group pretest posttest

Pretest Perlakuan Posttest

O1 X O2

(Arikunto, 2003) Keterangan :

O1= Tes awal (pre-test) dilakukan sebelum siswa diberikan perlakuan dengan model pembelajaran kooperatif tipe TPS menggunakan RTE. O2= Tes akhir (post-test) dilakukan setelah siswa diberikan perlakuan

dengan model pembelajaran kooperatif tipe TPS menggunakan RTE.

X = Perlakuan (treatment) pembelajaran dalam model pembelajaran kooperatif tipe TPS menggunakan RTE.

C. Definisi Operasional

Untuk menyamakan persepsi terhadap variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini,maka perlu adanya definisi operasional untuk menghindari kekeliruan maksud dan tujuan yang ingin dicapai.

a. Ranking task exercise (RTE) pada pembelajaran tipe Think Pair Share

(TPS)

(19)

25

Luqman Nur Hikmatullah Eka Tama, 2014

Profil Tingkat Penalaran Dan Peningkatan Pemahaman Konsep Siswa Dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Menggunakan Ranking Task Exercise

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

RTE dalam pembelajaran kooperatif ini sebagai permasalahan yang

diberikan kepada siswa untuk tahap thinking (berpikir). b. Pemahaman Konsep

Pemahaman konsep dalam penelitian ini adalah kemampuan peserta didik dalam memahami arti konsep, situasi serta fakta yang diketahui, dan dapat menjelaskan dengan menggunakan kata-kata sendiri sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya tanpa mengubah arti pada materi gaya. Pemahaman konsep mengacu pada taksonomi Bloom dalam ranah kognitif yang dibedakan menjadi translasi, interpretasi, dan

ekstrapolasi. Peningkatan pemahaman konsep diukur melalui hasil tes pemahaman konsep yang berbentuk pilihan ganda, yaitu berupa data

pre-test (tes awal) dan post-test (tes akhir). Skor tiap jawaban siswa

diberikan nilai 1 untuk jawaban “Benar” dan 0 untuk jawaban “Salah”.

c. Penalaran

Penalaran merupakan kemampuan berpikir siswa untuk menganalisis permasalahan sesuai dengan data dan fakta yang ada terkait dengan konsep gaya. Untuk mengetahui profil tingkat penalaran yang dimaksud pada penelitian ini adalah menggunakan lima tingkatan yang dikemukakan oleh Hudgins (2007), yaitu 1) Unstructured/Alternative, 2) Subfunctional, 3) Near functional, 4) functional, 5) Expert. Profil tingkat penalaran ini diperoleh dengan menganalisis jawaban ranking

task exercise siswa.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Soal Tes

(20)

26

Luqman Nur Hikmatullah Eka Tama, 2014

Profil Tingkat Penalaran Dan Peningkatan Pemahaman Konsep Siswa Dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Menggunakan Ranking Task Exercise

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ini, yaitu pre-test dilakukan untuk mengetahui pemahaman konsep awal siswa (sebelum diberi perlakuan), post-test dilakukan untuk mengetahui pemahaman konsep siswa setelah diberi perlakuan.

b. Ranking Task Exercise

Ranking task exercise dimaksudkan untuk mengetahui level profil keterampilan penalaran setiap siswa.

.

E. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan melalui tiga tahap, yaitu : (1) tahap persiapan, (2) tahap pelaksanaan studi dan (3) tahap akhir. Secara garis besar kegiatan-kegiatan yang dilakukan sebagai berikut:

1. Tahap persiapan

Pada tahap ini dilakukan beberapa persiapan, yaitu :

a. Melakukan pengamatan secara empiris maupun teoris untuk mengidentifikasi masalah yang akan dikaji

b. Mengurusi administrasi untuk melakukan studi pendahuluan ke salah satu SMP di kota bandung.

c. Melakukan studi pendahuluan, dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh data mengenai kondisi dilapangan yang mencakup kondisi lokasi penelitian, kondisi siswa, alat bantu pembelajaran serta pembelajaran yang biasa digunakan.

d. Melakukan studi literatur tentang jurnal, artikel, buku dan laporan penelitian yang berkaitan dengan RTE, model pembelajaran kooperatif tipe TPS termasuk telaah kurikulum.

e. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan instrumen penelitian. Instrumen yang digunakan adalah Ranking Task

Exercise (RTE), dan pilihan ganda (PG) untuk pretest dan posttest.

(21)

27

Luqman Nur Hikmatullah Eka Tama, 2014

Profil Tingkat Penalaran Dan Peningkatan Pemahaman Konsep Siswa Dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Menggunakan Ranking Task Exercise

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

h. Melakukan ujicoba instrumen, dilakukan untuk memperoleh soal yang layak digunakan sebagai intrumen penelitian.

2. Tahap pelaksanaan

Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan pada tahap pelaksanaan adalah:

a. Memberikan pretest kepada siswa untuk mengetahui pemahaman awal siswa.

b. Melakasanakan treatment (perlakuan) kepada kelas eksperimen,

berupa pembelajaran fisika dengan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share menggunakan Ranking Task

Exercise.

c. Memberikan posttest kepada siswa untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep siswa setelah diberikan perlakuan.

3. Tahap akhir

Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan pada tahap pelaksanaan adalah:

a. Mengolah data hasil penelitian

(22)

28

Luqman Nur Hikmatullah Eka Tama, 2014

Profil Tingkat Penalaran Dan Peningkatan Pemahaman Konsep Siswa Dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Menggunakan Ranking Task Exercise

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini digambarkan pada Gambar 3.1.

Gambar 3.1 Bagan alur penelitian

Studi Pendahuluan dan identifikasi masalah

Rumusan masalah

Studi Literatur

Pembuatan perangkat pembelajaran dan instrumen penelitian

Judgment instrumen penelitian

Ujicoba dan analisis instrumen penelitian

Pre-test Treatment model pembelajaran Post-test

kooperatif tipe TPS menggunakan

RTE

Pengolahan data dan analisis

(23)

29

Luqman Nur Hikmatullah Eka Tama, 2014

Profil Tingkat Penalaran Dan Peningkatan Pemahaman Konsep Siswa Dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Menggunakan Ranking Task Exercise

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu F. Teknik Analisis Instrumen

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah pre-test dan

post-test berupa tes pemahaman konsep berbentuk tes pilihan ganda yang terlebih

dahulu dianalisis melalui uji coba. Setelah dibuat instrumen berupa tes, maka diadakan ujicoba instrumen, tujuannya untuk melihat validitas dan reliabilitas instrumen sehingga ketika instrumen itu diberikan pada kelas eksperimen, instrumen tersebut telah valid dan reliabel. Ujicoba instrumen ini dilakukan pada kelas yang memiliki karakteristik yang hampir sama dengan kelas eksperimen yang akan diberi treatment, karena untuk mengukur sesuatu

diperlukan alat ukur yang baik, dengan kata lain alat ukur yang digunakan harus memiliki validitas dan reliabilitas yang tinggi. Data hasil uji coba selanjutnya dianalisis. Analisis ini meliputi uji validitas, uji reliabilitas, uji daya pembeda dan uji tingkat kesukaran.

1. Validitas

Validitas adalah suatu konsep yang berkaitan dengan sejauh mana tes telah mengukur apa yang seharusnya diukur. Sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur. Untuk menguji validitas setiap butir soal, akor-skor untuk setiap butir soal dikorelasikan dengan skor total.

Dukungan setiap butir soal dinyatakan dalam bentuk kesejajaran atau korelasi dengan tes secara keseluruhan, sehingga untuk mendapatkan validitas suatu butir soa ldigunakan rumus korelasi. Salah satu persamaan yang dapat digunakan untuk menghitung koefisien korelasi adalah rumus korelasi product moment Pearson seperti berikut:

(24)

30

Luqman Nur Hikmatullah Eka Tama, 2014

Profil Tingkat Penalaran Dan Peningkatan Pemahaman Konsep Siswa Dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Menggunakan Ranking Task Exercise

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan :

Interpretasi besarnya koefisien korelasi dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut.

Tabel 3.2

Nilai Korelasi dan Interpretasi

Nilai r Interpretasi 0,81 – 1,00 Sangat tinggi

Reliabilitas adalah kestabilan skor yang diperoleh ketika diuji ulang dengan tes yang sama pada situasi berbeda dari satu pengukuran ke pengukuran lainnya. Suatu tes dapat dikatakan memiliki taraf reliabilitas yang tinggi apabila tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap yang dihitung dengan koefisien reliabilitas. Koefisien reliabilitas tes dapat dihitung dengan rumus K-R 20 :

(25)

31

Luqman Nur Hikmatullah Eka Tama, 2014

Profil Tingkat Penalaran Dan Peningkatan Pemahaman Konsep Siswa Dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Menggunakan Ranking Task Exercise

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan :

r11 = reliabilitas tes secara keseluruhan

p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar

q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q=1- p)

∑pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q n = banyaknya item

S = standar deviasi dari tes

Besarnya koefisien korelasi ini diinterpretasi dengan kategori

yang terdapat pada Tabel 3.3 berikut. Tabel 3.3

Korelasi dan Kriteria Reliabilitas

Koefisien Korelasi Kriteria Reliabilitas 0,81 < r ≤ 1,00 Sangat tinggi

Tingkat kemudahan adalah bilangan yang menunjukan sukar atau mudahnya suatu soal. Besarnya indeks kemudahan berkisar antara 0,00 sampai 1,00. Soal indeks kemudahan 0,00 menunjukan bahsa soal itu terlalu sukar, sebaliknya indeks 1,00 menunjukan bahwa soal tersebut terlalu mudah.

(26)

32

Luqman Nur Hikmatullah Eka Tama, 2014

Profil Tingkat Penalaran Dan Peningkatan Pemahaman Konsep Siswa Dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Menggunakan Ranking Task Exercise

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan:

P = indeks kemudahan

B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar, dan JS = jumlah seluruh siswa peserta tes.

Klasifikasi untuk indeks kesukaran adalah sebagai berikut :

Tabel 3.4

Kriteria Tingkat Kesukaran Butir Soal

P-P Kriteria

0,00 – 0,30 0,31 – 0,70 0,71 – 1,00

Soal sukar Soal sedang Soal mudah

(Arikunto,2012:225)

4. Daya Pembeda

Daya pembeda adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan

antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Angka yang menunjukan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi (D). rumus untuk menentukan indeks diskriminasi adalah :

=

=

� −

. . . Persamaan 3.4

(Arikunto, 2012:228)

Keterangan :

J = jumlah peserta tes

JA = banyaknya peserta kelompok atas JB = banyaknya peserta kelompok bawah

(27)

33

Luqman Nur Hikmatullah Eka Tama, 2014

Profil Tingkat Penalaran Dan Peningkatan Pemahaman Konsep Siswa Dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Menggunakan Ranking Task Exercise

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BB = banyaknya kelompok bawah yang menjawab benar PA = proporsi kelompok atas yang menjawab benar PB = proporsi kelompok bawah yang menjawab benar

Klasifikasi untuk daya pembeda adalah sebagai berikut :

Tabel 3.5

Kriteria Daya Pembeda Butir Soal

Batasan Kriteria

0,00 – 0,20 Jelek (poor)

0,21 – 0,40 Cukup (satisfactory) 0,41 – 0,70 Baik (good)

0,71 – 1,00 Baik sekali (excellent) (Arikunto,2012:232)

G. Teknik Pengolahan Data

Perhitungan skor dari setiap jawaban pretest dan posttest, dengan kriteria penskoran 1 (satu) untuk setiap jawaban benar dan 0 (nol) untuk setiap jawaban salah. Pengolahan data dilakukan terhadap data skor pre-test dan post-test, serta lembar observasi keterlaksanaan penerapan RTE dalam model pembelajaran kooperatif tipe TPS.

Teknik pengolahan data instrumen adalah dengan menggunakan analisis kuantitatif yaitu menghitung gain yang dinormalisasikan yaitu perbandingan dari skor gain aktual dengan skor gain maksimum. Skor gain aktual yaitu skor gain yang diperoleh siswa dari selisih skor tes awal dan skor tes akhir sedangkan skor gain maksimum adalah skor gain tertinggi yang mungkin diperoleh siswa.

Langkah-langkah perhitungannya adalah sebagai berikut:

a. Menghitung gain yang dinormalisasi untuk setiap siswa.

(28)

34

Luqman Nur Hikmatullah Eka Tama, 2014

Profil Tingkat Penalaran Dan Peningkatan Pemahaman Konsep Siswa Dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Menggunakan Ranking Task Exercise

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu . . . Persamaan 3.5 Dengan T1 adalah skor tes awal (pretest), T2 adalah skor tes akhir (posttest), dan Si adalah skor ideal.

b. Menentukan nilai rata-rata gain yang dinormalisasi untuk seluruh siswa.

Tabel 3.6

Kriteria Skor Gain yang Dinormalisasi

<g> Kriteria

H. Analisis Uji Coba Instrumen

Instrumen tes yang digunakan adalah instrumen untuk mengukur pemahaman konsep siswa yang meliputi aspek translasi, aspek interpretasi dan aspek ekstrapolasi berdasarkan taksonomi bloom. Instrumen tes tersebut berbentuk tes pilihan ganda yang terlebih dahulu dijudgement oleh dua orang dosen. Judgement tersebut dimaksudkan agar intrumen yang telah dibuat oleh penulis diharapkan mampu mengukur pemahaman konsep siswa. Setelah melakukan beberapa perbaikan pada intrumen dari segi bahasa, isi dan kesesuaian soal dengan indikator serta kesesuaian soal dengan masing-masing aspek pemahaman, penulis melakukan ujicoba terhadap intsrumen tersebut di sekolah. Setelah data hasil uji coba didapatkan, intrumen kemudian dianalisis untuk mengetahui layak atau tidaknya intrumen tes tersebut digunakan dalam penelitian. Adapun data hasil uji coba intrumen penelitian yang telah dianalisis dapat dilihat pada tabel berikut :

(29)

35

Luqman Nur Hikmatullah Eka Tama, 2014

Profil Tingkat Penalaran Dan Peningkatan Pemahaman Konsep Siswa Dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Menggunakan Ranking Task Exercise

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.7

Rekapitulasi Hasil Analisis Uji Coba Instrumen Penelitian Pemahaman Konsep Siswa

No. Soal

Aspek Pemahaman

Validitas Daya Pembeda Taraf

Kesukaran Keterangan Nilai Kriteria Nilai Kriteria Nilai Kriteria

1 Interpretasi 0,44 Cukup 0,27 Cukup 0,65 Sedang Digunakan

(30)

36

Luqman Nur Hikmatullah Eka Tama, 2014

Profil Tingkat Penalaran Dan Peningkatan Pemahaman Konsep Siswa Dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Menggunakan Ranking Task Exercise

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan tabel diatas, jumlah soal yang dapat digunakan sebagai instrumen penelitian adalah sebanyak 18 soal. Berdasarkan dari segi validitas, terdapat dua soal berada pada kategori validitas rendah yaitu nomor 6 dan 9. Kedua soal tersebut tidak dapat digunakan dalam penelitian. Satu soal mengenai sub materi resultan gaya (6) dan satu soal (9) mengenai sub materi gaya gesek.

Metode yang digunakan untuk menghitung reabilitas soal adalah K-R 20 (Kuder-Richardson) dan didapatkan bahwa reabilitas instrumen tes yang digunakan selama penelitian termasuk kategori tinggi dengan indeks

reabilitas 0,761. Perhitungan analisis reabilitas instrumen secara lengkap dapat dilihat pada lampiran.

Adapun rekapitulasi soal yang digunakan berdasarkan tiap aspek pemahaman dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 3.8

Rekapitulasi Soal yang Digunakan Pada Tiap Aspek Pemahaman

No. Aspek

Pemahaman

Jumlah

Soal Nomor Soal

1 Translasi 5 3, 11, 12, 13 dan 18

(31)

49 Luqman Nur Hikmatullah Eka Tama, 2014

Profil Tingkat Penalaran Dan Peningkatan Pemahaman Konsep Siswa Dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Menggunakan Ranking Task Exercise

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data penelitian yang telah dilaksanakan di salah satu kelas VIII SMP Negeri di kota bandung, dapat diperoleh simpulan bahwa pembelajaran kooperatif think pair share menggunakan ranking task exercise dapat meningkatkan pemahaman konsep dan dapat menggambarkan tingkat penalaran siswa, dengan rincian sebagai

berikut:

1. Penerapan model pembelajaran kooperatif think pair share

menggunakan ranking task exercise dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa yang berada pada kategori sedang. Peningkatan pada tiap aspek pemahaman untuk aspek translasi, aspek interpretasi dan aspek ekstrapolasi juga berada pada kategori sedang.

2. Tingkat penalaran siswa pada saat diterapkannya RTE pada model pembelajaran kooperatif tipe TPS rata-rata berada pada tingkat dua atau

subfunctional, yaitu siswa dapat mengidentifikasi satu variabel yang

relevan, akan tetapi hanya komponen konsepnya saja yang diungkapkan. Apabila tingkat penalaran siswa di urutkan dari yang terbesar hingga yang terkecil yaitu, tingkat dua (subfunctional), tingkat satu (unstrctured), tingkat tiga (near functional), tingkat lima (expert) dan tingkat empat (functional).

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, terdapat beberapa saran yang dapat diajukan, antara lain:

(32)

50

Luqman Nur Hikmatullah Eka Tama, 2014

Profil Tingkat Penalaran Dan Peningkatan Pemahaman Konsep Siswa Dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Menggunakan Ranking Task Exercise

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penalaran siswa untuk konsep yang berbeda, sehingga bisa didapat ketetapan pengaruh konsep terhadap tingkat penalaran.

2. Pada penelitian ini didapatkan skor pemahaman konsep yang dilatih dalam pembelajaran kooperatif menggunakan RTE selaras dengan tingkat kompleksitas jawaban yang dibuat oleh beberapa siswa. Oleh karena itu perlu diadakan penelitian lebih lanjut tentang korelasi antara pencapaian tingkat penalaran siswa dengan pencapaian peningkatan pemahaman konsep siswa.

3. Pada penelitian ini juga didapatkan bahwa penggunaan RTE dalam

pembelajaran kooperatif tipe TPS diperoleh rata-rata tingkat penalaran siswa masih berada di bawah tingkat tiga (near functional), sehingga perlu adanya penelitian mengenai penggunaan RTE dalam beberapa model pembelajaran yang sesuai, untuk dapat mengetahui tingkat penalaran siswa yang berada pada rata-rata tingkat penalaran tiga (near

(33)

51 Luqman Nur Hikmatullah Eka Tama, 2014

Profil Tingkat Penalaran Dan Peningkatan Pemahaman Konsep Siswa Dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Menggunakan Ranking Task Exercise

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, D. (2012). Profil tingkat penalaran dan peningkatan penguasaan

konsep Siswa SMA dalam pembelajaran fisika berbasis ranking task exercise peer instruction. (Skripsi). Univesitas Pendidikan Indonesia,

Bandung.

Anggara, Ari, & Komang, I. (2012). Pengaruh Model Pembelajaran Experiential

Terhadap Konsep Diri Dan Pemahaman Konsep Fisika Siswa Kelas X Sma Negeri 4 Singaraja. Jurnal Penelitian Pascasarjana Undiksha, 2 (1), hlm

1-15

Arikunto, S. (2003). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2012). Dasar-dasar evaluasi pendidikan (edisi 2). Jakarta: Erlangga Astuti, E. N. (2010). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap

Pemahaman Konsep Dan Berkomunikasi Siswa SMP Pada Konsep Pencernaan Makanan. (Skripsi). Univesitas Pendidikan Indonesia,

Bandung.

Azizah, N. (2011). Penerapan model pembelajaran kooperatif think pair share

(TPS) untuk meningkatkan pemahaman konsep fisika siswa. (Skripsi).

Univesitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Azlina, N.A.N. (2010). CETLs: Supporting Collaborative Activities Among

Student and Teachers Through the Use of Think-Pair-Share Techniques. International Journal of Computer Science Issues, 7 (5), hlm. 18-29.

Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). (2007). Standar Proses untuk

Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta : Departemen Pendidikan

Nasional.

Bakry, N. Ms. (1986). Logika praktis bagian pertama. Yogyakarata: Liberty Bloom, B. S. (1979). Taxonomi of educational objectives book I cognitive domain.

London : Longman Group.

Cox, A. J., et.al. (2005). Teaching Physics with Physlet Based Ranking Task

(34)

52

Luqman Nur Hikmatullah Eka Tama, 2014

Profil Tingkat Penalaran Dan Peningkatan Pemahaman Konsep Siswa Dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Menggunakan Ranking Task Exercise

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dahar, R. W. (2011). Teori-teori Belajar & pembelajaran. Jakarta: Erlangga Departemen Pendidikan Nasional (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

Jakarta : Depdiknas.

Hudgins, D. W. (2005). Investigation of the effect of ranking task on Student

understanding of key astronomy topics. University Of South Afrika

Hudgins, D. W. (2007). Effectiveness of Collaborative Ranking Tasks on Student

Understanding of Key Astronomy Concepts. The Association of Universities for Research in Astronomy, Inc., 5 (1), hlm. 1-22.

Hake. (1998). Interactive-engagement versus traditional methods: A

six-thousand-student survey of mechanics test data for introductory physics courses. Department of Physics,Indiana University,Bloomington,Indiana

Keraf, G. (1985). Argumentasi dan narasi. Ende Flores: Pustaka Jaya

Lundgren, L. (1994). Cooperative learning in the science classroom. Glencoe: MacMillan/McGraw-Hill.

Nurnawati, E., Yulianti, D., & Susanto, H. (2012). Peningkatan Kerjasama Siswa

SMP Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Pendekatan Think Pair Share. Unnes Physics Education Journal 1 (1), hlm. 1-7.

O’Kuma, T. L., Maloney, D. P., & Hieggelke C. J. (2000). Ranking task exercises

in physics. USA : Upper Saddle River

Sari, D. A. (2013). Penerapan Ranking Task Exercise (RTE) dalam Model

Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) Untuk Meningkatkan Pemahaman Persamaan Fisika Dan Mengetahui Profil Tingkat Penalaran Siswa SMA. (Skripsi). Univesitas Pendidikan Indonesia,

Bandung.

Subiyanto. (1988). Evaluasi pendidikan ilmu pengetahuan alam. Jakarta: Proyek

Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.

Suriasumantri, J. S. (2001). Filsafat ilmu sebuah pengantar popular. Jakarta: Pustaka Sinar.

Widarti, A. (2007). Efektivitas penggunaan model pembelajaran kooperatif tipr

(35)

53

Luqman Nur Hikmatullah Eka Tama, 2014

Profil Tingkat Penalaran Dan Peningkatan Pemahaman Konsep Siswa Dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Menggunakan Ranking Task Exercise

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Siswa Kelas VII semester 2. [Online]. Tersedia di: http://lib.unnes.ac.id/1866/. Diakses pada April 2014

Wijaya, A. F. C. (2009). Collaborative Ranking Task (Crt) Benrbantuan

E-Learning Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Keterampilan Generik Sains Ipba Mahasiswa Calon Guru Fisika. (Tesis).

Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Wijaya, A. F. C. (2010). Ranking Task Exercise (RTE) Sebagai Alternatif Latihan

Konseptual Dan Assessmen Dalam Pembelajaran Fisika. [Online]. Tersedia

Gambar

Tabel
Tabel 3.1
Gambar 3.1.
Tabel 3.2
+5

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan kerja Account Officer (AO), bagaimana alur dan prosedur pembiayaan mudharabah dan peran serta Account Officer menangani

4.25 Deskripsi Perbedaan Rataan Pretes, Postes dan N-gain Kemampuan Pemahaman Komunikasi Berdasarkan Indikator

Pengunjung juga dapat mendaftarkan diri sebagai anggota secara online, melihat Katalog buku perpustakaan Fajrul Islam, dan berdiskusi di dalam Forum Diskusi sehingga pengunjung

bahwa dalam rangka pelaksanaan dan percepatan pencapaian target Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2016 dan Nawacita serta mewujudkan efisiensi dan efektivitas

Perdarahan penyebab kematian ibu paling banyak (32 persen), diikuti hipertensi (28 persen) dan infeksi (5 persen). Perkawinan dan kehamilan dini. Nikah dini ini, khususnya terjadi

Analisis Regresi Linier Berganda. Uji

bahwa dengan diterbitkan Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingakt II Semarang Nomor 13 Tahun 1998 tentang Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah yang didalamnya

Perhatikanlah salah satu akar yang sudah diketahui adalah berupa bilangan irasional(bilangan bentuk akar), maka salah satu akar yang lainpun juga akan berupa bilangan irasional