KONTRIBUSI SIKAP BELAJAR MAHASISWA DAN PERSEPSI
MAHASISWA TENTANG METODE PEMBELAJARAN DOSEN
TERHADAP PRESTASI BELAJAR DALAM MATA KULIAH
AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT I PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN AKUNTANSI ANGKATAN 2009/2010
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1)
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Disusun Oleh:
LINA UTAMI A 210 080 183
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
KONTRIBUSI SIKAP BELAJAR MAHASISWA DAN PERSEPSI
MAHASISWA TENTANG METODE PEMBELAJARAN DOSEN
TERHADAP PRESTASI BELAJAR DALAM MATA KULIAH
AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT I PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN AKUNTANSI ANGKATAN 2009/2010
Oleh:
*Lina Utami, A 210 080 183, Program Studi Pendidikan Akuntansi, *
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012
*Drs. Budi Sutrisna MPd. Staf Pengajar Program Studi Akuntansi* *Drs. H. M. Yahya MSi. Staf Pengajar Program Studi Akuntansi*
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1) Mengetahui kontribusi sikap belajar mahasiswa terhadap prestasi belajar mahasiswa 2) Mengetahui kontribusi persepsi mahasiswa tentang metode pembelajaran dosen terhadap prestasi belajar mahasiswa 3) Mengetahui kontribusi interaksi sikap belajar mahasiswa dan persepsi mahasiswa tentang metode pembelajaran dosen terhadap prestasi mahasiswa.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah 170 mahasiswa dalam mata kuliah akuntansi keuangan lanjut angkatan 2009/2010. Sampel sebanyak adalah114 mahasiswa. Data yang diperlukan diperoleh melalui angket dan dokumentasi. Angket sebelumnya diuji cobakan dan diuji validitas serta diuji reliabilitas. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda, uji F, uji t, uji R2, dan sumbangan relatif dan efektif.
Hasil analisis regresi memperoleh persamaan garis regresi: Y = 38,195 + 0, 440 X1 + 0, 311 X2. Persamaan menunjukkan bahwa prestasi belajar mahasiswa dipengaruhi oleh sikap belajar mahasiswa dan persepsi mahasiswa tentang metode pembelajaran dosen. Kesimpulan yang diambil adalah: 1) ”Ada pengaruh sikap belajar mahasiswa terhadap prestasi belajar mahasiswa” dapat diterima. Hal ini berdasarkan analisis regresi linier ganda (uji t) diketahui bahwa thitung > ttabel, yaitu 3,201 > 2,000 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,002 dengan sumbangan efektif sebesar 21,86%. 2) “ Ada persepsi mahasiswa tentang metode pembelajaran dosen terhadap prestasi belajar mahasiswa ” dapat diterima. Hal ini berdasarkan analisis regresi linier ganda (uji t) diketahui bahwa thitung > ttabel, yaitu 2,176 > 2,000 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,032 dengan sumbangan efektif sebesar 10,24%. 3) “ Ada pengaruh sikap belajar mahasiswa dan persepsi mahasiswa tentang metode pembelajaran dosen terhadap prestasi mahasiswa ” dapat diterima. Hal ini berdasarkan analisis variansi regresi linier ganda (uji F) diketahui bahwa Fhitung > Ftabel, yaitu 7,605 > 3,150 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,001. 4) Hasil uji koefisien determinasi (R2) sebesar 0,321 menunjukkan bahwa besarnya pengaruh sikap belajar mahasiswa dan persepsi mahasiswa tentang metode pembelajaran dosen secara bersama-sama terhadap prestasi belajar mahasiswa adalah sebesar 32,1%, sedangkan 67,9% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.
PENDAHULUAN
Berkaitan dengan usaha tersebut dalam menyiapkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas, maka pemerintah berusaha keras untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional. Proses pendidikan terarah pada peningkatan pengetahuan, kemampuan ketrampilan, pengembangan sikap dan nilai-nilai dalam rangka pembentukan dan pengembangan diri. Melalui lembaga pendidikan setiap individu dapat meningkatkan potensi yang ada dalam dirinya, untuk meningkatkan potensi tersebut seorang individu harus bisa mencapai prestasi yang sesuai dengan bidang
keahlianya.
Menurut Sardiman (2001:12) “Pendidikan dan pengajaran adalah salah satu usaha yang bersifat sadar tujuan yang dengan sistematis terarah pada perubahan
tingkah laku menuju kedewasaan anak didik”. Oleh karena itukampus sebagai
lembaga pendidikan formal memiliki tanggung jawab yang besar dalam menyiapkan kebutuhan SDM yang handal dan siap menghadapi berbagai tantangan dari masa depan.
Universitas Muhammadiyah Surakarta sebagai subsistem pendidikan nasional yang di dalamnya juga menyelenggarakan proses pendidikan dan ikut menghasilkan tenega-tenaga pendidik yang nantinya ikut membangun Negara lewat jalur pendidikan. Kegiatan tersebut terbukti dengan adanya Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan merupakan Fakultas yang mempersiapkan mahasiswa yang memiliki kompetensi bidang kependidikan yang unggul yang setingkat Strata 1 (S1). Harapannya kelak dapat menjadi tenaga pendidik yang profesioanal sesuai dengan perkembangan IPTEK.
Proses pendidikan terarah pada peningkatan penguasaan pengetahuan, kemampuan keterampilan, pengembangan sikap dan nilai-nilai dalam rangka pembentukan dan pengembangan diri. Melalui lembaga pendidikan setiap orang
dapat meningkatkan potensi yang ada dalam dirinya, untuk meningkatkan potensi tersebut seseorang harus bisa mencapai sebuah prestasi yang sesuai dengan bidang
mahasiswa yang mengikuti proses pendidikan. Tugas mahasiswa untuk mencapai prestasi dan tujuan pendidikan adalah melalui kegiatan belajar. Kegiatan belajar yang berlangsung dengan baik akan membantu tercapainya sebuah prestasi yang memang sesuai dengan potensi dan keahlian yang dimiliki. Beberapa aspek keahlian yang harus dikuasai oleh mahasiswa adalah keahlian dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.
Mahasiswa perlu menentukan arah perkuliahan agar dapat berhasil dalam studi. Setelah itu perlu ditentukan pula strategi untuk mencapai tujuan yang
ditetapkan. Mahasiswa harus mampu mempunyai indeks prestasi komulatif (IPK) yang baik. Meskipun itu bukan satu-satunya penentu dalam mencari kerja namun hal inilah yang akan dilihat pertama kali oleh pihak yang mengadakan rekrutmen. Apabila dari IPK saja tidak memenuhi syarat maka kemungkinan besar tidak akan dipanggil untuk mengikuti tes berikutnya. Secara umum IPK yang dipersyaratkan adalah 2.75 dan yang ideal adalah 3.25 namun persaingan yang begitu ketat banyak pihak yang mulai mematok IPK minimal 3.00. Jadi diharapkan mahasiswa untuk dapat mencapai IPK yang baik setidaknya bisa mencapai IPK 3.00.
Dalam kurikulum FKIP Program Studi Pendidikan Akuntansi yang menunjang keahliah dalam aspek kognitif terutama keahlian berhitung adalah Dasar Akuntansi Keuangan, Akuntansi Keuangan Menengah, Akuntansi Biaya dan Akuntansi Keuangan Lanjut. Mata Kuliah Akuntansi Keuangan Lanjut adalah mata kuliah wajib yang harus ditempuh dan dapat diselesaikan dalam dua semester, yaitu semester enam dan untuk mata kuliah Akuntansi Keuangan Lanjut I (AKL I) dan semester tujuh untuk mata kuliah Akuntansi Keuangan Lanjut II (AKL II).
Pengajaran Akuntansi selalu disertai pengerjaan soal, hal ini dimaksudkan agar mahasiswa mudah mengerti dan memahami materi. Pemahaman materi merupakan salah satu aspek kognitif. Tetapi pada kenyataan prestasi saat ini tida seperti yang
diharapkan seperti yang dijelaskan oleh Aflih, Sefi Miftahul (2010) dalam penelitianya pengaruh persepsi siswa tentang penggunaan media dan metode
langsung langsung dari sikap belajar terhadap prestasi belajar akuntansi. Sedangkan kenyataan prestasi belajar mahasiswa pendidikan akuntansi dapat dilihat dari data nilai akuntansi keuangan lanjut 1angkatan 2009. Dari data tersebut menunjukkan bahwa dari 176 mahasiswa yang lulus sebesar 81% sedangkan yang tidak lulus sebesar 19%. Rincian nilainya adalah Nilai A (0%), nilai AB (11%), nilai B (15%), nilai BC (19%), nilai C (34%), nilai D (17%), nilai E (1%). Dan setelah dilakukan pengamatan banyak mahasiswa yang pasif dan tidak bersikap baik terhadap materi tersebut. Untuk itu diharapkan mahasiswa agar lebih bersemangat dan lebih bersikap
aktif dalam mata kuliah akuntansi keuangan lanjut 1.
Untuk menghasilkan output yang berkualitas dalam proses pendidikan sangat dipengaruhi oleh berhasil tidaknya kegiatan belajar. Keberhasilan dalam proses belajar mengajar dapat diketahui dari prestasi yang dicapai oleh mahasiswa, dikarenakan prestasi belajar merupakan hasil yang telah dilakukan atau dikerjakan. Prestasi merupakan kecakapan atau hasil kongkrit yang dapat dicapai pada saat atau periode tertentu. Belajar yang efektif dapat membantu mahasiswa untuk meningkatkan kemampuan yang diharapkan sesuai dengan tujuan instruksional yang ingin dicapai.
Dengan latar belakang diatas, penulis tertarik melakukan penelitian dengan
judul “KONTRIBUSI SIKAP BELAJAR MAHASISWA DAN PERSEPSI
MAHASISWA TENTANG METODE PEMBELAJARAN DOSEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR DALAM MATA KULIAH AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT 1 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI ANGKATAN
2009/2010”
Berdasarkan latar belakang tersebut muncul permasalahan adakah kontribusi yang signifikan antara interaksi sikap belajar mahasiswa dan persepsi mahasiswa tentang metode pembelajaran dosen terhadap prestasi belaja mahasiswa.
KAJIAN TEORI
“Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam
Menurut Bruno (1987:120), sikap (antitude) adalah “kecenderungan yang relatif menetap untuk bereaksi dengan cara baik atau buruk terhadap orang atau
barang tertentu”. Sementara itu Gordon Allport (1988:155) mendefinisikan, bahwa sikap adalah “semacam kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu objek dengan cara-cara tertentu.
Metode pembelajaran adalah “Metode pembelajaran adalah cara yang
digunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat
berlangsungnya pengajaran” (Nana Sudjana, 2005:76).
Kerangka Pemikiran
Untuk memudahkan dan memberikan pola berpikir dalam penelitian ini, maka dikemukakan gambaran yang berupa kerangka pemikiran yang di uraikan sebagai berikut:
Gambar 1. Kerangka pemikiran Hipotesis Tindakan
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada kontribusi yang signifikan antara interaksi sikap belajar mahasiswa dan persepsi mahasiswa tentang metode
pembelajaran dosen terhadap prestasi belajar Akuntansi Keuangan Lanjut 1. METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penelitian a. Tempat
Penelitian ini dilakukan di Universitas Muhammadiyah Surakarta. b. Waktu Penelitian
Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian adalah mahasiswa FKIP Akuntansi UMS angkatan 2009/2010
Jenis Penelitian
Menurut Sugiono, (2005:11) jenis penelitian ada dua macam yaitu: 1) penelitian menurut eksplanasinya: a) Penelitian diskriptif, b) Penelitian komparatif, c) Penelitian asosiatif. 2) penelitian menurut jenis data: a) Penelitian kuantitatif, b) Penelitian kualitatif.
Maka Penelitian ini termasuk penelitian asosiatif kuantitatif. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah: metode dokumentasi dan metode angket.
Tehnik Pengujian Instrumen
Arikunto (2002:243) mengemukakan bahwa Uji validitas ini dilakukan dengan menggunakan rumus teknik korelasi product moment”.
Menurut Arikunto (2002:145) “Reliabilitas adalah ketepatan suatu tes apabila
diteskan terhadap subyek yang sama. Uji Prasyarat
Menurut Sutrisno (2007:1) “Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya suatu distribusi data”.
Dalam penelitian ini analisis data menggunakan uji linieritas, yaitu untuk mengetahui apakah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen bersifat linier atau tidak scara signifikan.
Tehnik Analisis Data
Menurut Joko (2010:103) Regresi linier berganda berguna untuk mencari pengaruh dua atau lebih variabel bebas (predictor) atau untuk mencari hubungan
fungsional dua variabel bebas atau lebih terhadap variabel kriteriumnya. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
dan reliabilitasnya agar diperoleh angket yang valid dan reliabel. Subyek uji coba instrumen penelitian adalah 20 mahasiswa.
1. Deskripsi Sikap Belajar Mahasiswa
Untuk melihat secara sekilas, apakah data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak, maka disajikan histogram dan poligon dari distribusi frekuensi data sikap belajar mahasiswa yang dipaparkan dalam Gambar 2. sebagai berikut:
Gambar 2. Histogram dan Poligon Data Sikap Belajar Mahasiswa
Data sikap belajar mahasiswa diperoleh dengan metode angket, yang terdiri dari 10 pertanyaan. Dari hasil analisis dan perhitungan diperoleh nilai tertinggi sebesar 36, nilai terendah sebesar 15, rata-rata sebesar 27,73, median sebesar 28,50, modus sebesar 29 dan standar deviasi sebesar 3,943 serta varian sebesar 15,545.
Berdasarkan histogram dan poligon dapat dilihat bahwa data sikap belajar mahasiswa memiliki distribusi yang mendekati normal. Namun untuk lebih pasti apakah data berdistribusi normal atau tidak, dapat dilihat dari hasil perhitungan uji normalitas.
2. Deskripsi Data Persepsi Mahasiswa Tentang Metode Pembelajaran
Untuk melihat secara sekilas, apakah data yang diperoleh berdistribusi normal
atau tidak, maka disajikan histogram dan poligon dari distribusi frekuensi data persepsi mahasiswa tentang metode pembelajaran sebagai berikut:
Gambar 3. Histogram dan Poligon Data Persepsi Mahasiswa Tentang Metode
Pembelajaran.
Data persepsi mahasiswa tentang metode pembelajaran diperoleh dengan teknik angket yang terdiri dari 10 pertanyaan. Dari hasil analisis dan perhitungan diperoleh nilai tertinggi sebesar 37, nilai terendah sebesar 18, rata-rata sebesar 28,44, median sebesar 28, modus sebesar 28 dan standar deviasi sebesar 3,791 serta varian sebesar 14,372.
Berdasarkan histogram dan poligon dapat dilihat bahwa data persepsi mahasiswa tentang metode pembelajaran memiliki distribusi yang mendekati normal. Namun untuk lebih pasti apakah data berdistribusi normal atau tidak, dapat dilihat dari hasil perhitungan uji normalitas.
3. Deskripsi Data Prestasi Belajar Mahasiswa
Untuk melihat secara sekilas, apakah data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak, maka disajikan histogram dan poligon dari distribusi frekuensi data prestasi belajar mahasiswa sebagai berikut:
metode pembelajaran
40 35
30 25
20 15
Frequency
20
15
10
5
0
metode pembelajaran
Mean =28.44 Std. Dev. =3.791
Gambar 4. Histogram dan Poligon Data Prestasi Belajar Mahasiswa
Data prestasi belajar mahasiswa diperoleh diperoleh dengan teknik dokumentasi hasil rata-rata nilai ujian. Dari hasil analisis dan perhitungan diperoleh nilai tertinggi
sebesar 77, nilai terendah sebesar 43, rata-rata sebesar 59,24, median sebesar 59, modus sebesar 56 dan standar deviasi sebesar 6,087 serta varian sebesar 37,050.
Berdasarkan histogram dan poligon dapat dilihat bahwa data prestasi belajar mahasiswa memiliki distribusi yang mendekati normal. Namun untuk lebih pasti apakah data berdistribusi normal atau tidak, dapat dilihat dari hasil perhitungan uji normalitas.
Hasil uji hipotesis pertama diketahui bahwa koefisien arah regresi dari variabel sikap belajar mahasiswa (b1) adalah sebesar 0,440 atau positif, sehingga dapat dikatakan bahwa variabel sikap belajar mahasiswa berpengaruh positif terhadap prestasi belajar mahasiswa. Berdasarkan uji keberartian koefisien regesi linear ganda untuk variabel sikap belajar mahasiswa (b1) diperoleh thitung > ttabel, yaitu 3,201 > 2,000 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,002 dengan sumbangan relatif sebesar 68,1% dan sumbangan efektif 21,86%.
prestasi belajar
80 70
60 50
40
Frequency
15
10
5
0
prestasi belajar
Mean =59.24 Std. Dev. =6.087
Hasil uji hipotesis kedua diketahui bahwa koefisien regresi dari variabel persepsi mahasiswa tentang metode pembelajaran dosen (b2) adalah sebesar 0,311 atau bernilai positif, sehingga dapat dikatakan bahwa variabel persepsi mahasiswa tentang metode pembelajaran dosen berpengaruh positif terhadap prestasi belajar mahasiswa. Berdasarkan uji t untuk variabel persepsi mahasiswa tentang metode pembelajaran dosen (b2) diperoleh thitung > ttabel, yaitu 2,176 > 2,000 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,032 dengan sumbangan relatif sebesar 31,9% dan sumbangan efektif 10,24%.
Berdasarkan uji keberartian regresi linear ganda atau uji F diketahui bahwa nilai Fhitung > Ftabel, yaitu 7,605 > 3,150 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,001. Hal ini berarti sikap belajar mahasiswa dan persepsi mahasiswa tentang metode pembelajaran dosen secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar mahasiswa.
KESIMPULAN
Dari hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. ”Ada kontribusi sikap belajar mahasiswa terhadap prestasi belajar mahasiswa” dapat diterima. Hal ini berdasarkan analisis regresi linier ganda (uji t) diketahui bahwa thitung > ttabel, yaitu 3,201 > 2,000 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,002 dengan sumbangan efektif sebesar 21,86%.
2. “ Ada kontribusi persepsi mahasiswa tentang metode pembelajaran dosen terhadap prestasi belajar mahasiswa ” dapat diterima. Hal ini berdasarkan analisis regresi linier ganda (uji t) diketahui bahwa thitung > ttabel, yaitu 2,176 > 2,000 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,032 dengan sumbangan efektif sebesar 10,24%.
3. “ Ada kontribusi sikap belajar mahasiswa dan persepsi mahasiswa tentang metode pembelajaran dosen terhadap prestasi mahasiswa ” dapat diterima. Hal ini berdasarkan analisis variansi regresi linier ganda (uji F) diketahui bahwa Fhitung > Ftabel, yaitu 7,605 > 3,150 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,001.
DAFTAR PUSTAKA
.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.
Buku Pedoman 2011/2012 FKIP UMS
Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineke Cipta
Djarwanto dan Pangestu, Subagyo. 1994. Statistik Induktif. BPFE. Yogyakarta.
Gasperz, Vincent. 2000. Ekonomi Manajerial: Pembuatan Keputusan Bisnis. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama..
Purwanto, Ngalim. 2003. Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Robbins, SP. 2001. Perilaku Organisas: kontroversi, Aplikasii. Jakarta: Rineke Cipta.
R. I. 2003. Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional. Jakarta : CV. Eka Jaya
Saifuddin, Azwar, 1988. Sikap Manusia. Yogyakarta : Liberty
Sardiman. 2002. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Raja Grafindo
Persada
Skripsi, Ikha Pudiyanti, Pendidikan Akuntansi.Pengaruh Motivasi Belajar,sikap belajar dan aktualisasi diri terhadap prestasi belajar mahasisiwa pendidikan
ekonomi akuntansi Fkip, 2009 : Sudah diterbitkan
Slameto. 2002. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta
Sudjana. 1996. Teknik Analisis regresi dan Korelasi. Bandung: Tarsito.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta.
Syah, Muhibbin. 2004. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Walgito, Bimo.2003. Psikologi Sosial. Yogyakarta : Andi
Widiyanto, Joko. 2010. SPSS For Windows Untuk Analisis Data Statistik dan
Penelitian. Surakarta: Laboratorium FKIP UMS.
Wina Sanjaya. 2010.Strategi Pembelajaran.Kencana
W.S. Winkel. 1996.Psikologi Pengajaran. Jakarta : PT Grasindo
Usman. 1993. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung : Remaja
Rosdakarya
(http://belajarpsikologi.com/macam-macam-metode-pembelajaran/)
(http://hehehoye.blogspot.com/2011/02/proposal-skripsi-bab-2.html
http://library.um.ac.id/free-contents/index.php/pub/detail/pengaruh-persepsi-siswa-tentang-penggunaan-media-dan-metode-pembelajaran-terhadap prestasi
(http://pedoman-skripsi.blogspot.com/2011/08/indikator-prestasi-belajar.html).
(http://rizcafitria.wordpress.com/2011/04/30/sikap-belajar-peserta-didik/Bandung: CV Remadja Karya).