• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN KECERDASAN INTELEKTUAL DENGAN KECEPATAN KOORDINASI MATA, TANGAN DAN KAKI TERHADAP CABANG OLAHRAGA FUTSAL DAN TAEKWONDO.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN KECERDASAN INTELEKTUAL DENGAN KECEPATAN KOORDINASI MATA, TANGAN DAN KAKI TERHADAP CABANG OLAHRAGA FUTSAL DAN TAEKWONDO."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

Pratama, Asep. 2014

HUBUNGAN KECERDASAN INTELEKTUAL DENGAN KECEPATAN KOORDINASI MATA, TANGAN DAN KAKI TERHADAP CABANG OLAHRAGA FUTSAL DAN TAEKWONDO

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

HUBUNGAN KECERDASAN INTELEKTUAL DENGAN KECEPATAN KOORDINASI MATA, TANGAN DAN KAKI TERHADAP CABANG

OLAHRAGA FUTSAL DAN TAEKWONDO

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains Non Pendidikan Prodi Ilmu Keolahragaan

oleh

ASEP PRATAMA NIM 1001503

(2)

Pratama, Asep. 2014

HUBUNGAN KECERDASAN INTELEKTUAL DENGAN KECEPATAN KOORDINASI MATA, TANGAN DAN KAKI TERHADAP CABANG OLAHRAGA FUTSAL DAN TAEKWONDO

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(3)

Pratama, Asep. 2014

HUBUNGAN KECERDASAN INTELEKTUAL DENGAN KECEPATAN KOORDINASI MATA, TANGAN DAN KAKI TERHADAP CABANG OLAHRAGA FUTSAL DAN TAEKWONDO

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hubungan Kecerdasan Intelektual

Dengan Kecepatan Koordinasi

Mata, Tangan Dan Kaki Terhadap

Cabang Olahraga Futsal Dan

Taekwondo

oleh Asep Pratama

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© Asep Pratama 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

(4)

Pratama, Asep. 2014

HUBUNGAN KECERDASAN INTELEKTUAL DENGAN KECEPATAN KOORDINASI MATA, TANGAN DAN KAKI TERHADAP CABANG OLAHRAGA FUTSAL DAN TAEKWONDO

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.

LEMBAR PENGESHAN

ASEP PRATAMA

HUBUNGAN KECERDASAN INTELEKTUAL DENGAN KECEPATAN KOORDINASI MATA, TANGAN DAN KAKI TERHADAP CABANG

OLAHRAGA FUTSAL DAN TAEKWONDO

disetujui dan disahkan oleh pembimbing :

Pembimbing I

Agus Rusdiana, M.Sc.,Ph.D NIP.197608122001121001

(5)

Pratama, Asep. 2014

HUBUNGAN KECERDASAN INTELEKTUAL DENGAN KECEPATAN KOORDINASI MATA, TANGAN DAN KAKI TERHADAP CABANG OLAHRAGA FUTSAL DAN TAEKWONDO

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dr. Imas Damayanti, M.Kes NIP. 198007212006042001

Mengetahui,

Ketua Prodi Ilmu Keolahragaan

(6)

Pratama, Asep. 2014

HUBUNGAN KECERDASAN INTELEKTUAL DENGAN KECEPATAN KOORDINASI MATA, TANGAN DAN KAKI TERHADAP CABANG OLAHRAGA FUTSAL DAN TAEKWONDO

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

HUBUNGAN KECERDASAN INTELEKTUAL DENGAN KECEPATAN KOORDINASI MATA, TANGAN DAN KAKI TERHADAP CABANG

OLAHRAGA FUTSAL DAN TAEKWONDO

Pembimbing I : Agus Rusdiana, M.Sc., Ph.D Pembimbing II : dr. Imas Damayanti, M.Kes

oleh: Asep Pratama

1001503

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara kecerdasan intelektual dengan kecepatan koordinasi mata, tangan dan kaki pada cabang olahraga futsal dan taekwondo. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan teknik korelasional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah probability sampling dengan jenis sampel jenuh pada UKM Futsal UPI dan Taekwondo UPI sebanyak 34, instrumen yang digunakan adalah Speed Coordination Time dan tes kecerdasan intelektual. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini terdapat hubungan kecerdasan intelektual dengan koordinasi mata, tangan dan kaki pada cabang olahraga futsal dengan nilai p=0,004<0,05 dan correlation person -660*, diartikan bahwa semakin besar nilai koordinasi maka semakin kecil IQ nya atau sebaliknya. Sedangkan pada cabang olahraga taekwondo diperoleh p=0,000<0,05 dan nilai

correlation person -0,0897** yang artinya dapat diartikan bahwa semakin kecil

waktu koordinasi maka semakin besar IQ nya atau sebaliknya. Jadi dapat diartikan bahwa semakin cepat atau semakin baik tingkat koordinasi gerak maka semakin tinggi pula tingkat IQ nya.

(7)

Pratama, Asep. 2014

HUBUNGAN KECERDASAN INTELEKTUAL DENGAN KECEPATAN KOORDINASI MATA, TANGAN DAN KAKI TERHADAP CABANG OLAHRAGA FUTSAL DAN TAEKWONDO

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

CORRELATION BETWEEN INTELLEGENCE QUOTIEN WITH EYES, HAND AND FOOT COORDINATION SPEED IN FUTSAL AND

TAEKWONDO

Counsellor: 1. Agus Rusdiana, M.Sc.,Ph.D. 2. dr. Imas Damayanti, M.Kes.

Asep Pratama

This research is aim to knowing how correlation between intellegence quotien with eyes, hand and foot coordination speed in futsal and taekwondo. This research method is used quantitative descriptive with correlational technique. A technique for take a sample is used non-probability sampling with total sampling to UKM Futsal and taekwondo UPI as many 34 person. The instrument for this research is used speed coordination time and intelligence quotient test. Based on processed and analyzed data, the author had conclution as follows : there is a correlation between intelligence quotien with eyes, hand and foot coordination speed in futsal with value p= p=0,004<0,05 and correlation pearson -0,660*, this is mean that greater coordination values than smaller intelligence quotient or otherwise. In other side, in taekwondo sport the author had a result that values is p=0,000<0,05 and values correlation pearson -0,0897**, this is mean that smaller coordination time than greater intelligence quotient values. So this is mean that faster coordination movement time than higher intelligence quotient level.

(8)

Pratama, Asep. 2014

HUBUNGAN KECERDASAN INTELEKTUAL DENGAN KECEPATAN KOORDINASI MATA, TANGAN DAN KAKI TERHADAP CABANG OLAHRAGA FUTSAL DAN TAEKWONDO

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

PERNYATAAN... i

ABSTRAK... ii

KATA PENGANTAR... iii

DAFTAR ISI... vii

DAFTAR TABEL... x

DAFTAR GAMBAR... xi

DAFTAR LAMPIRAN... xii

BAB I PENDAHULUAN... 1

A.Latar Belakang Masalah... 1

B. Identifikasi Masalah... 4

C.Rumusan Masalah... 5

D.Tujuan Penelitian... 5

E. Manfaat Penelitian... 6

F. Struktur Organisasi Skripsi... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS... 9

A.Kajian Pustaka... 9

1. Kecerdasan Intelektual ... 9

2. Teori dan Pendekatan Kecerdasan Intelektual... 11

(9)

Pratama, Asep. 2014

HUBUNGAN KECERDASAN INTELEKTUAL DENGAN KECEPATAN KOORDINASI MATA, TANGAN DAN KAKI TERHADAP CABANG OLAHRAGA FUTSAL DAN TAEKWONDO

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Macam-macam Koordinasi Gerak... 13

5. Proses Terjadinya Gerak... 13

6. Motor Program... 14

B. Kerangka Berfkir... 17

C.Hipotesis... 18

BAB III METODE PENELITIAN... 19

A. Lokasi Dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian... 19

1. Lokasi Penelitan ... 19

2. Populasi Penelitian ... 19

3. Sampel Penelitian... 19

B. Desain Penelitian... 20

C. Metode Penelitian... 20

D. Definisi Operasional... 20

E. Instrumen Penelitian... 21

F. Teknik Pengumpulan Data... 22

G. Analisis Data... 23

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 26

A. Hasil Penelitian ... 26

1. Analisis Deskripsi Data... 26

2. Analisis Normalitas dan Homogenitas Data... 26

3. Uji Korelasi... 27

(10)

Pratama, Asep. 2014

HUBUNGAN KECERDASAN INTELEKTUAL DENGAN KECEPATAN KOORDINASI MATA, TANGAN DAN KAKI TERHADAP CABANG OLAHRAGA FUTSAL DAN TAEKWONDO

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Uji Determinasi Regresi... 29

B. Pembahasan Hasil Penelitian... 31

1. Pembahasan Hipotesis Pertama... 31

2. Pembahasan Hipotesis Kedua... 32

BAB V SIMPULAN DAN SARAN... 34

A.Simpulan... 34

B. Saran... 34

DAFTAR PUSTAKA... 36

(11)

Pratama, Asep. 2014

HUBUNGAN KECERDASAN INTELEKTUAL DENGAN KECEPATAN KOORDINASI MATA, TANGAN DAN KAKI TERHADAP CABANG OLAHRAGA FUTSAL DAN TAEKWONDO

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Olahraga merupakan suatu aktivitas yang saat ini benyak digemari masyarakat. Adapun jenis olahraga yang ada diantaranya mulai dari olahraga rekreasi, pendidikan, kesehatan dan prestasi. Berbicara mengenai olahraga prestasi sayangnya saat ini prestasi olahraga Indonesia masih rendah. Hal ini dibuktikan dengan menurunnya perolehan medali diajang sea games di Myanmar lalu. Sesuai dengan tujuan olahraga prestasi, yaitu untuk pencapaian prestasi semaksimal mungkin dalam suatu cabang olahraga yang umumnya merupakan olahraga kompetitif.

Olahraga prestasi adalah olahraga yang membutuhkan latihan rutin dan harus dijaga atau bahkan ditingkatkan. Prestasi dalam dunia olahraga merupakan salah satu faktor dalam keberhasilan pembangunan olahraga. Prestasi olahraga juga merupakan indikator yang dapat digunakan secara langsung untuk melihat status atau tingkat pencapaian dan keberhasilan dalam olahraga. Dalam olahraga prestasi terdapat beberapa pilar penting yang menunjang kesuksesan prestasi atlet yaitu fisik, teknik dan mental.

(12)

2

Kemudian selain kondisi fisik yang harus dimiliki oleh seorang atlet adalah kemampuan teknik. Dalam olahraga prestasi, kemampuan teknik bertanding yang dimiliki seorang atlet sangat diperlukan. Contohnya pada olahraga futsal seorang atlet harus mengasah kemampuan teknik menendang yang baik agar bola yang ditembak sesuai dengan sasaran dan pada olahraga taekwondo seorang atlet harus meningkatkan penguasaan teknik pemukul, menendang dan menangkis serangan lawan.

Faktor kondisi fisik adalah salahsatu pilar penting dalam menunjang prestasi seperti kekuatan, kelincahan, daya tahan, kelentukan, daya tahan dan koordinasi gerak. Salahsatu contohnya adalah olahraga futsal dan taekwondo dimana seorang atlet harus memliki koordinasi geraka yang baik saat menendang bola atau saat memukul dan menangkis serangan lawan. Bila seorang atlet memiliki koordiansi gerak yang baik akan memiliki gerakan yang lebih efisien.

Seorang atlet yang telah berprestasi disebuah cabang olahraga akan mengalami masa misalnya mempertahankan sebuaah prestasi. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya bahwa untuk menunjang prestasi diperluakn komponen kondisi fisik yang baik salahsatunya adalah koordinasi gerak.. Sebab terjadinya gerak timbul oleh kontraksi otot, dan otot berkontraksi karena adanya perintah yang diterima melalui sistem syaraf. Menurut Subarjah (2014:10) koordinasi adalah

“kemampuan biomotorik yang kompleks dan erat kaitannya dengan

kecepatan, kekuatan, daya tahan dan fleksibilitas sendi serta merupakan komponen yang sangat penting untuk mempelajari dan mengembangkan

teknik dan taktik”.

Dengan demikian sasaran utama dalam latihan koordinasi adalah untuk meningkatkan kemampuan penguasaan gerak. Oleh karena itu tanpa memiliki kemampuan koordinasi yang baik, maka atlet akan kesulitan dalam melakukan teknik secara selaras, serasi, dan simultan.

(13)

3

koordinasi sangat diperlukan saat seorang pemain menggiring bola menyesuaikan koordinasi mata dan kaki serta alur gerak bola sehingga gerakan menjadi harmonis dan baik. Sedangkan pada olahraga taekwondo atlet memiliki kekurangan pola koordinasi gerak saat melakukan tendangan dan pukulan serta kurangnya proses berfikir yang cepat dalam menentukan keputusan saat bertanding sehingga hal ini akan berdampak pada hasil yang akan diperoleh. Maka dari itu pula diperlukan koordinasi yang baik sebab seorang atlet harus melihat lawan, menangkis dan melakukan serangan balasan dalam waktu yang hampir bersama-sama. Latihan koordinasi dalam olahraga taekwondo misalnya dengan drill tendang dolyo chagi dengan dua kaki bergantian ditambah langkah, mengangkat satu lutut setinggi rata-rata air sambil gerak ke depan dan lain-lain. Latihan ini dilakukan saat laihan teknik, cara ini dilakukan agar atlet mempunyai koordinasi yang bagus. Dengan koordinasi yang bagus, maka keterampilan gerak, kelincahan dan keseimbangan bisa terbentuk. Sebagaimana kita ketahui bahwa timbulnya gerak berasal dari otak yang kemudian diproses oleh saraf sensorik kemudian timbul lah gerak tersebut.

(14)

4

cabang-cabang tertentu seperti sepak bola, bulu tangkis ataupun cabang beladiri. Salahsatu contoh atlet yang memeiliki IQ yang baik adalah Frank Lampard. Pemain gelandang Chelsea, Frank Lampard, ternyata memiliki kecerdasan luar biasa dengan IQ lebih dari 150. Dengan skor IQ tersebut, Lampard menjadi pemain bola negara Inggris dengan IQ paling tinggi. Prestasi Lampard di lapangan memang sudah tidak diragukan lagi. Pada tahun 2009, Lampard terpilih sebagai pemain sepak bola terbaik di sepuluh tahun terakhir didasari oleh beberapa catatan torehan fantastisnya. Tiga kriteria yang membuat Lampard berhak dapat penghargaan tersebut adalah jumlah pertandingan terbanyak, jumlah kemenangan terbanyak, assist terbanyak kedua serta jumlah gol terbanyak keempat. Semua itu diraih Lampard terhitung sejak 1 Januari 2000 (republika.co.id). Prestasi semacam ini harus ditiru atlet Indonesia untuk terus berkembang memperoleh prestasi.

Masalah yang dihadapi saat ini adalah kurangnya koordinasi gerak yang diduga bersumber dari kecerdasan intelektual seseorang sehingga berpengaruh saat pertandingan dan berdampak pula pada prestasi. Kemudian Suranto (2005:27) dalam Anggraeni (2012) menjelaskan bahwa seorang pemain yang terus menerus berlatih baik secara fisik maupun teknik, tetapi tidak memberikan kesempatan melatih proses berpikir akan berakibat kegiatan yang bersifat intelektual menjadi tidak berkembang. Oleh karena itu intelegensi dalam pencapaian prestasi olahraga sangat berperan penting dalam menunjang prestasi olahraga.

Maka dari itu, berdasarkan uraian diatas peneliti merasa penting untuk diangkat dalam bentuk penelitian, khususnya penelitian mengenai hubungan kecerdasan intelektual terhadap kecepatan koordinasi mata, tangan dan kaki pada cabang olahraga taekwondo dan futsal. Diharapkan maslaah yang akan diungkap dalam penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dan masukan bagi para pelaku olahraga dalam menyusun dan membina sebuah prestasi dalam olahraga.

(15)

5

1. Prestasi olahraga khususnya taekwondo menurun. Hal ini dibuktikan dengan data data perolehan medali diajang sea games myanmar tahun 2013 tim cabang olahraga taekwondo Indonesia hanya memperoleh madali tiga perak dan tujuh perunggu dari tiga terget medali emas yang dicanangkan. Hal ini mengalami penurunan dibandingkan dengan prestasi yang diperoleh pada tahun 2011 dimana tim cabang olehraga taekwondo indonesia mampu memperoleh 6 medali emas.

2. Masih kurang diperhatikannya faktor-faktor yang menentukan keberhasilan dalam olahraga seperti koordinasi gerak dan kecerdasan intleketual. Menurut Gunarsa, dalam Utomo 65:2013 menyatakan bahwa faktor psikologis atau faktor mental sangatlah penting dalam pembelajaran, pertandingan dan dalam pencapaian prestasi, faktor psikologis yang dinilai dinilai berpengaruh terhadap atlet antara lain konsentrasi, intelligence quotient, agresivitas, dan kepercayaan diri dan kepribadian.

3. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk melihat hubungan kecerdasan intelektual dengan koordinasi mata, tangan dan kaki.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut.

1. Apakah terdapat hubungan antara kecerdasan intelektualdengankecepatan koordinasi mata, tangan dan kaki pada cabang olahraga futsal ?

2. Apakah terdapat hubungan antara kecerdasan intelektualdengankecepatan koordinasi mata, tangan dan kaki pada cabang olahraga taekwondo ? 3. Apakah terdapat perbedaan yang signifiakan antara hubungan kecerdasan

intelektual dengan kecepatan koordinasi mata, tangan dan kaki pada cabang olahraga futsal dan taekwondo ?

(16)

6

1. Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara kecerdasan intelektual dengan kecepatan koordinasi mata, tangan dan kaki pada cabang olahraga futsal.

2. Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara kecerdasan intelektual dengan kecepatan koordinasi mata, tangan dan kaki pada cabang olahraga taekwondo.

3. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifiakan antara hubungan kecerdasan intelektual dengan kecepatan koordinasi mata, tangan dan kaki pada cabang olahraga futsal dan taekwondo ?

E. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang dipaparkan, maka penelitian ini diharapkan bermanfaat oleh berbagai pihak yang berkepentingan dicabang olahraga tersebut.

1. Bagi Lembaga

a. Sebagai bahan informasi bagi pihak yang berkepentingan dibidang tersebut terhadap pembinaan prestasi atlet.

b. Sebagai bahan kajian bagi para pakar dibidang olahraga dalam menentukan program latihan yang baik sesuai dengan kebutuhan untuk memperoleh prestasi yang optimal.

c. Sebagai bahan referensi untuk menentukan program latihan yang sesuai ditiap individu agar diharapkan dapat terlaksana dengan baik. 2. Bagi Peneliti

a. Acuan dalam melaksanakan pembinaan atlet.

b. Meningkatkan kualitas olahraga, setelah mendapatkan petunjuk mengenai hubungan kecerdasan intelektual terhadap kecepatan koordinasi mata, tangan dan kakiatlet.

(17)

7

a. Dapat dijadikan bahan acuan untuk mangatasi menurunnya prestasi. b. Memberikan pengetahuan bagi atlet bahwa kecerdasan intelektual

sangat diperlukan dalam dunia olahraga.

F. Struktur Organisasi Skripsi

Adapun struktur organisasi atau sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian B. Identifikasi Masalah Penelitian C. Rumusan Masalah Penelitian D. Tujuan Penelitian

2. Teori dan Pendekatan Kecerdasan 3. Koordinasi Gerak

4. Macam-macam Koordinasi Gerak 5. Proses Terjadinya Gerak

(18)

8

G. Analisis Data

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Pemaparan Data B. Pembahasan Data

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan B. Saran

(19)

Pratama, Asep. 2014

HUBUNGAN KECERDASAN INTELEKTUAL DENGAN KECEPATAN KOORDINASI MATA, TANGAN DAN KAKI TERHADAP CABANG OLAHRAGA FUTSAL DAN TAEKWONDO

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Adapun lokasi dalam penelitian ini lab gedung FPOK UPI lantai tiga dan di gedung University Center UPI lantai dua.

2. Populasi Penelitian

Populasi adalah subjek dari penelitian. Menurut Sugiyono (2009:61) mendefinisikan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Adapun populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah anggota UKM taekwondo dan futsal UPI berjumlah 34 orang.

3. Sampel Penelitian

Sampel dalam penelitian memiliki peranan penting dalam memperoleh sebuah data yang akan diolah untuk mengungkapkan masalah. Menurut Sugiyono (2009:62) menjelaskan bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Adapun teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah non-probability

sampling dengan jenis sampel jenuh. Adapun sampel yang digunakan

(20)

20

B. Desain Penelitian

Adapun desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan jenis desainyang digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.1 Desain Penelitian Keterangan :

X :Tes Kecedasan Intelektual.

Y1 :Tes Kecepatan Koordiansi Mata, tangan dan kaki cabang olahraga futsal.

Y2 :Tes Kecepatan Koordiansi Mata, tangan dan kaki cabang olahraga Taekwondo.

C. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan sebuah cara yang digunakan dalam penelitian untuk menjawab sebuah permasalahan yang hendak ingin diketahui dan diselesaikan. Metode yang digunakan penulis untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif dengan teknik korelasional. Penelitian korelasional adalah suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih tanpa ada upaya untuk mempengaruhi variabel tersebut sehingga tidak terdapat manipulasi variabel (Faenkel dan Wallen, 2008:331).

D. Definisi Operasional

a. Kecerdasan Intelektual

Menurut Marten Pali (1993) Intellegensi adalah keseluruhan kemampuan individu untuk berfikir dan bertindak secara logis, terarah, serta mengolah dan menguasai lingkungan secara efektif. Yang

X

Y1

(21)

21

dimaksudkan kecerdasan intlektual dalam penelitian ini adalah spartial

reation atau kemampuan seseorang dalam menebak sebua gambar dan

perceptual speed atau kemampuan seseorang dalam merespon detai visual.

b. Koordinasi Gerak

Menurut Lutan (2000:45) mendefinisikan koordinasi adalah kemampuan untuk melakukan gerakan dengan berbagai tingkat kesukaran dengan cepat dan efisien dan penuh ketepatan.

Dari sudut pandang fisiologi, koordinasi gerak dilihat sebagai pengaturan terhadap proses motorik terutama terhadap kerja otot-otot diatur melalui sistem syaraf. Dari definisi ini dapat ditarik suatu pengertian bahwa koordinasi gerak meliputi pengkoordinasian kerja otot-otot yang terlibat dalam pelaksanaan suatu gerakan. Adapun yang dimaksud dalam koordinasi gerak dalam penelitian ini adalah koordinasi mata, tangan dan kaki dengan diuji menggunakan speed coordination time.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat ukur yang digunakan baik dengan menggunakan koesioner, interview, maupun tes saat melakukan penelitian dilapangan. Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel ysng diteliti dan denga demikian jumlah instrumen yang akan digunakan untuk penelitian akan bergantung pada jumlah variabel yang akan diteltiti. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Tes Intellegensi

Tes yang digunakan untuk mengukur tingkat kecerdasan intelektual seseorang. tes ini bertempat di University Center Staf Unit Pelaksana Teknis Lembaga Bimbingan dan Konseling UPI. Sampel diberikan waktu untuk menyelesaikan soal-soal yang diberikan. Adapun macam-macam soal yang diberikan terdiri daari beberapa sub tes.

2. Tes Koordinasi mata, tangan dan kaki

(22)

22

Gambar 3.2

Instrumen Tes Koordinasi

Prosedur Pelaksanaan tes.

1. Sebelum menekan tombol ON, pastikan Kabel AC sudah terhubung ke sumber listrik.

2. Jika semua sudah terpasang, nyalakan tombol ON yang terletak di belakang regulator.

3. Testee hanya boleh melihat kea rah ”stimulus display unit”.

4. Setelah siap barulah tes dimulai dengan cara operator menentukan regulator mana yang akan dicetuskan atau ditekan. Dalam hal ini tombol regulator ditekan bervariasi antara kaki dan tagan kanan maupun kaki dan tangan kiri sesuai tes yang dibutuhkan. Adapun percobaan yang diberikan pada testee sebanyak tiga kali,

5. Operator menghadap kea rah “regulator”, sekaligus mengamati testee dan mencatat waktu koordinasi geraknya.

F. Teknik Pengumpulan Data

(23)

23

Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapat data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.

Gambar 3.2

Teknik Pengumpulan Data

Langkah awal untuk pengumpulan data adalah menentukan sampel terlebih dahulu. Kemudian hari pertama melakukan tes intellegensi. Selanjutnya pada hari kedua melakukan tes Koordinasi mata, tangan dan kaki. Setelah data terkumpul dari tes-tes yang dilakukan langkah selanjutnya proses pengolahan data dengan menggunakan uji statistik. Setelah hasil pengolahan data diketahui barulah ditarik kesimpulan.

G. Analisis Data

Adapun langkah-langkah analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

Dalam penelitian kuantitatif, setelah data dari sampel terkumpul langkah selanjutnya yang dilakukan adalah analisis data. Kegiatan dalam

Sampel

Tes IQ

Tes Koordinasi

Pengolahan Data

Kesimpulan

Cabang Olahraga Futsal Cabang Olahraga

(24)

24

analisis data adalah input data dan menguji hipotesis yang sudah diajukan sebelumnya. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan Statistical Product

and Service Solution (SPSS) for Windows versi 17.0 dan analisis data yang

digunakan adalah:

1. Uji Persyaratan Statistik a. Uji Normalitas

Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah data berada pada taraf distribusi normal atau tidak. Uji normalitas data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan uji Kolmogorov

Smirnov, dengan asumsi kelompok sampel termasuk ke dalam sampel

besar atau tiga puluh ke atas. b. Uji Homogenitas Data

Uji homogenitas dilakukan untuk menguji apakah data memiliki varians yang sama atau tidak, dengan kata lain homogen atau tidak. Selain itu juga untuk menentukan langkah pengujian statistik berikutnya, apakah menggunakan statistik parametrik atau nonparametrik. Apabila data berdistribusi normal dan homogen, maka pengolahan dilakukan dengan statistik parametrik. Sebaliknya apabila data berdistribusi normal tapi tidak homogen, maka pengujian dengan statistik non-parametrik.

2. Uji Hipotesis

a. Hipotesis Statistik Penelitian

H0 : Tidak terdapat hubungan antara kecerdasan intelektual

dengan kecepatan koordinasi mata, tangan dan kaki. H1 : Terdapat hubungan antara kecerdasan intelektual dengan

kecepatan koordinasi mata, tangan dan kaki. Kriteria keputusan:

Terima H0 jika probabilitas (Sig.) > 0,05.

Tolak H0 jika probabilitas (Sig.) < 0,05.

(25)

25

Untuk menghitung koofisien korelasi antara kecerdasan intelektual dengan kecepatan koordinasi mata, tangan dan kaki menggunakan korelasi bivariate.

c. Uji Determinasi Rergersi.

(26)

Pratama, Asep. 2014

HUBUNGAN KECERDASAN INTELEKTUAL DENGAN KECEPATAN KOORDINASI MATA, TANGAN DAN KAKI TERHADAP CABANG OLAHRAGA FUTSAL DAN TAEKWONDO

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

1. Terdapat hubungan antara kecerdasan intelektual dengan kecepatan koordinasi mata, tangan dan kaki pada cabang olahraga futsal. Didapat nilai yang ada di tabel pearson correlation -0.660* dengan nilai p=0.004 < 0.05 maka Ho ditolak artinya terdapat hubungan yang signifikan antara kecerdasan intelektual dengan kecepatan koordinasi mata,tangan dan kaki pada cabang olahraga futsal.

2. Terdapat hubungan antara kecerdasan intelektual dengan kecepatan koordinasi mata, tangan dan kaki pada cabang olahraga taekwondo. Berdasarkan hasil analisis data, didapat nilai yang ada di tabel pearson

correlation -0.897** dengan nilai p=0.000 < 0.05 maka Ho ditolak artinya

terdapat hubungan yang signifikan antara kecerdasan intelektual dengan kecepatan koordinasi mata, tangan dan kaki pada cabang olahraga taekwondo.

3. Tidak terdapat perbedaan kecepatan koordinasi mata, tangan dan kaki antara cabang olahraga futsal dan taekwondo.

B. Saran

(27)

35

dapat ditambahkan dengan latihan-latihan yang berhubungan dengan upaya meningkatkan kecerdasan intelektual.

2. Untuk penelitian selanjutnya bisa menggunakan cakupan yang lebih luas seperti semua cabang olahraga permainan dan beladiri dengan sampel yang lebih besar.

3. Diharapkan untuk peneliti selanjutnya dapat mengembangkan Variabel dan sampel yang lebih banyak dan juga menggunakan Instrumen yang sudah lebih teruji.

(28)

36

Pratama, Asep. 2014

HUBUNGAN KECERDASAN INTELEKTUAL DENGAN KECEPATAN KOORDINASI MATA, TANGAN DAN KAKI TERHADAP CABANG OLAHRAGA FUTSAL DAN TAEKWONDO

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Adisasmito, L.S. (2007). Mental Juara Modal Atlet Berprestasi. Jakarta: PT RAJAGRAFINDO PERSADA.

Anggraini, Y. (2012). Kontribusi IQ (Intelligent Quotient) Dan EQ (Emotional Quotient) Terhadap Prestasi Atlet Pelatda Pencak Silat Pada Pon

Ke-XVIII Tahun 2012. Skripsi S1. Universitas Sebelas Maret.

Dannis, A.F. (2013). Hubungan Kecerdasan Emosional Dan Efikasi Diri Dengan Hasil Tendangan Ke Gawang Pada Pemain Sepakbola SSB Batang Boys

Batang. Skripsi S1 pada Pendidikan Kepelatihan Olahraga UNNES

Semarang. tidak diterbitkan.

Fraenkel, J.R., Wallen, N., dan Hyun, H. (2012). Research in Education. Eight Edition. New York: McGraw Hill Companies.

Iverson, L.G. (2003). Immediate Post-Concussion Assessment and Cognitive

Testing (ImPACT) Normative Data. Amerika: University of British

Columbia & Riverview Hospital.

Lutan, R., Prawirasaputra, S., dan Yusup, U. (2000). Dasar-Dasar Kepelatihan. Bandung: FPOK UPI.

Pandugo, S. (2013). Apa itu kecerdasan IQ, EQ, SQ, CQ dan AQ ?. [Online].

Tersedia:http://tricklik.blogspot.com. [24 Desember 2013] Purwadi, D. (2011). Lamard Pemain IQ Tertinggi Di Inggris.

[Online].

Tersedia: http://www. Republika.co.id. [30 Maret 2014]

Utomo, N.S. (2013). Hubungan Tingkat Intelligence Quotient (IQ) dan Emotional Quotient (EQ) Dengan Kemampuan Rally Groundstroke tenis.

Skripsi S1 pada Pendidikan Kepelatihan Olahraga UNNES Semarang. tidak diterbitkan.

Rahayu, N dan Suherman, A. (2014). Statistika Untuk Ilmu Keolahragaan. Bandung: Edisi Kedua. FPOK UPI.

Ramadiarsyah, A. (2013). Uji Validitas dan Reliabilitas Tes Koordinasi Untuk

(29)

37

Pratama, Asep. 2014

HUBUNGAN KECERDASAN INTELEKTUAL DENGAN KECEPATAN KOORDINASI MATA, TANGAN DAN KAKI TERHADAP CABANG OLAHRAGA FUTSAL DAN TAEKWONDO

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Schmidt, R.A, dan Wrisberg C.A. (2000). Motor Learning and Performance.

Secound Edition: University of California.

Sridadi. (2013). Sumbangan Tes Koordinasi Mata, Tangan, dan Kaki Yang Digunakan Untuk Seleksi Calon Mahasiswa Baru Prodi PJKR Terhadap

Mata Kuliah Praktek Dasar Gerak Softball. Yogyakarta: Universitas

Negeri Yogyakarta.

Subarjah, H. (2014). Latihan Kondisi Fisik. Bandung: FPOK.

Sugiyono, (2009). Statistik Untuk Penelitian. Bandung: ALFABETA. Sugiyono, (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: ALFABETA Sudjana, (2005). Metode Statistika. Bandung: TARSITO.

Santoso, R. (2013). Right Brain Training. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer. Taghizadeh, F. et al. (2012). Comparing Emotional Intelligence and Team

Cohesion of Elite and Amateur Table Tennis Players. Iran: Al-Zahra

Gambar

Gambar 3.2 Instrumen Tes Koordinasi

Referensi

Dokumen terkait

perkembangan individu anak, (2) Belajar dan perkembangan anak usia dini sampai dewasa merupakan suatu proses yang berkesianambungan, dan (3) Adanya hubungan antara orang tua,

[r]

Alhamdulillah, Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena atas petunjuk ilmu yang dikaruniakan-Nya penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini yang berjudul

mendapatkan benih padi sawah yang berasal dari penangkaran swadaya di daerah.. Hal tersebut dikarenakan sulitnya mendapatkan benih

dapat memotivasi siswa untuk aktif dalam pembelajaran menulis teks eksposisi. Guru dapat menggunakan metode, model, teknik, dan media yang

 Estimated factory overhead cost is divided by Estimated factory overhead cost is divided by the estimated direct labor hours to be worked. the estimated direct labor hours to

Produk hilang pada awal proses belum ikut menyerap biaya produksi yang terjadi pada masing2 Departemen,.. sehingga tidak diikutkan dalam

Adapun definisi operasional yang terdapat pada penelitian yang berjudul “ Keefektifan Model Think-Talk-Write (TTW) dalam Pembelajaran Menulis Teks Eksposisi