• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERUBAHAN ORIENTASI MATA PENCAHARIAN NELAYAN DI KECAMATAN SUNGAILIAT KABUPATEN BANGKA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERUBAHAN ORIENTASI MATA PENCAHARIAN NELAYAN DI KECAMATAN SUNGAILIAT KABUPATEN BANGKA."

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

No. Daftar FPIPS : 1851/UN.40.2.4/PL/2013

PERUBAHAN ORIENTASI MATA PENCAHARIAN NELAYAN

DI KECAMATAN SUNGAILIAT KABUPATEN BANGKA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Geografi

Oleh

Dewi Fitriyani

0906640

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

No. Daftar FPIPS : 1851/UN.40.2.4/PL/2013

Dewi Fitriyani, 2013

PERUBAHAN ORIENTASI MATA PENCAHARIAN NELAYAN DI KECAMATAN SUNGAILIAT KABUPATEN BANGKA

Oleh Dewi Fitriyani

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengentahuan Sosial

© Dewi Fitriyani 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

DEWI FITRIYANI

NIM. 0906640

“PERUBAHAN ORIENTASI MATA PENCAHARIAN NELAYAN DI KECAMATAN SUNGAILIAT KABUPATEN BANGKA”

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH :

Pembimbing I

Dr. H. Mamat Ruhimat, M.Pd

NIP. 19610501 198601 1 002

Pembimbing II

Ir. Yakub Malik, M.Pd

NIP. 19590101 198901 1 001

Mengetahui :

Ketua Jurusan Pendidikan Geografi

Dr. Hj. Epon Ningrum, M.Pd

(4)

Dewi Fitriyani, 2013

ABSTRAK

PERUBAHAN ORIENTASI MATA PENCAHARIAN NELAYAN DI KECAMATAN SUNGAILIAT KABUPATEN BANGKA

Oleh : Dewi Fitriyani (0906640)

Alam menyediakan berbagai sumber daya untuk dimanfaatkan oleh manusia. Masyarakat pesisir sebagian besar sumber kehidupannya bergantung langsung pada pemanfaatan sumberdaya laut dan pesisir. Dan sebagian besar mata pencaharian masyarakat pesisir merupakan nelayan, mata pencaharian yang berhubungan langsung dengan laut dan pesisir. Kecamatan Sungailiat merupakan Kecamatan yang mempunyai potensi perikanan yang cukup besar dan prospektif yang dapat dimanfaatkan oleh nelayan. Namun jumlah nelayan secara perlahan dalam 5 tahun terakhir mengalami penurunan. Inti kajian dalam penelitian ini adalah arah perubahan mata pencaharian masyarakat pesisir khususnya nelayan. Adapun faktor yang dikaji antara lain : arah perubahan orientasi mata pencaharian masyarakat pesisir dan alasan nelayan melakukan perubahan orientasi mata.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei, dalam penelitian ini metode survei yang digunakan lebih bersifat deskriptif sehingga suatu gejala digambarkan apa adanya pada saat penelitian dilakukan tanpa pengujian hipotesis. Populasi penelitian ini adalah jumlah seluruh nelayan di Kecamatan Sungailiat. Sampel diambil menggunakan teknik pengambilan sampling aksidental. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan persentase (%) dan tabel silang (crosstabulation).

Hasil penelitian menunjukkan adanya perubahan orientasi mata pencaharian masyarakat pesisir dari 5 tahun lalu hingga sekarang, terutama pada mata pencaharian nelayan. Nelayan sebagian besar beralih menjadi penambang timah, tengkulak ikan, pedagang dan petani. Alasan perubahan mata pencaharian disebabkan faktor musim, teknologi (alat tangkap) dan pendapatan.

(5)

ABSTRACT

CHANGE THE ORIENTATION OF THE LIVELIHOOD OF FISHERMEN IN THE SUBDISTRICT OF BANGKA REGENCY SUNGAILIAT

By : Dewi Fitriyani (0906640)

Nature provides a variety of resources to be utilized by humans. Coastal communities are largely the source of his life depends directly on the utilization of marine and coastal resources. And most of the livelihoods of coastal communities is the fishermen, livelihoods are directly related to the sea and the coast. Sungailiat is a subdistrict of the district which has a sizeable fishing potential and prospective that could be exploited by fishermen. But the number of fishermen is slowly in the last 5 years has decreased. The core study in this research is the orientation changes the livelihoods of coastal communities in particular fishermen. As for the factors that are examined include: direction changes the orientation of the livelihoods of coastal communities and fishermen do change the orientation of the eye.

The methods used in this research is a survey, survey methods in this study used more descriptive so that the symptoms described for what it is at the time the research was conducted without testing the hypothesis. This research population is the total number of fishermen Sungailiat district. Samples were taken using the sampling aksidental retrieval techniques. The Data obtained were analyzed using percentages (%) and cross tables.

The results showed the existence of changes in orientation of the livelihoods of coastal communities from 5 years ago to the present, especially on the livelihoods of fishermen. The fishermen mostly switched to Tin miners, fish wholesaler, traders and farmers. The reason of change of livelihood due to the season factor, technology (capture tool) and income.

(6)

Dewi Fitriyani, 2013

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 6

A. Nelayan ... 6

1. Masalah-masalah Daerah Pesisir... 8

2. Pembangunan Daerah Pesisir ... 9

3. Karakteristik Masyarakat Pesisir ... 9

B. Kajian Geografi terhadap Masyarakat Pesisir ... 11

C. Perubahan Sosial ... 13

D. Orientasi Mata Pencaharian ... 16

E. Pengaruh Lingkungan terhadap Perilaku Manusia ... 17

F. Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Perubahan Orientasi Mata Pencaharian ... 21

G. Hasil Penelitian yang Relevan ... 22

BAB III PROSEDUR PENELITIAN ... 24

A. Lokasi Penelitian dan Subyek Populasi/Sampel Penelitian ... 24

(7)

vii

2. Populasi ... 24

3. Sampel ... 26

B. Metode dan Variabel Penelitian ... 27

C. Definisi Operasional... 28

1. Orientasi Mata Pencaharian ... 29

2. Nelayan ... 29

D. Instrumen Penelitian... 29

E. Teknik Pengumpulan Data ... 30

F. Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data Penelitian ... 31

1. Teknik Pengolahan Data ... 31

2. Teknik Analisis Data Penelitian ... 32

a. Teknik Persentase... 32

b. Analisis Tabel Silang ... 33

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 34

A. Gambaran Kondisi Geografi Daerah Penelitian ... 34

1. Kondisi Fisik Daerah Penelitian ... 34

a. Lokasi Penelitian ... 34

b. Kondisi Iklim ... 36

c. Tanah ... 36

d. Penggunaan Lahan ... 36

2. Kondisi Sosial Daerah Penelitian ... 39

a. Komposisi Penduduk ... 39

b. Jumlah Penduduk ... 39

c. Sex Ratio ... 39

d. Angka Ketergantungan... 40

e. Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian ... 42

B. Hasil Penelitian dan Pembahasan... 43

1. Profil Nelayan Kecamatan Sungailiat ... 43

(8)

viii Dewi Fitriyani, 2013

Pendidikan ... 44

c. Karakteristik Responden Berdasarkan Lamanya Menjadi Nelayan dan Kejauhan Melaut ... 46

2. Arah Perubahan Orientasi Mata Pencaharian ... 46

3. Faktor-faktor Penyebab Perubahan Orientasi Mata Pencaharian. 54 a. Musim ... 54

b. Teknologi (Alat Tangkap) ... 56

c. Pendapatan ... 58

4. Pembahasan Arah Perubahan Orientasi Mata Pencaharian Masyarakat Pesisir ... 59

5. Pembahasan Faktor-faktor Penyebab Perubahan Orientasi Mata Pencaharian Masyarakat Pesisir ... 61

C. Implikasi Hasil Penelitian Terhadap Bidang Pendidikan Geografi ... 62

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 64

A. Kesimpulan ... 64

B. Saran ... 65

DAFTAR PUSTAKA ... 66

(9)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

1.1 Mata Pencaharian Penduduk Menurut Jenis Pekerjaan di Kecamatan

Sungailiat Kabupaten Bangka ... 3

3.1 Jumlah Nelayan Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka ... 26

3.2 Kisi-kisi Isntrumen Penelitian ... 31

3.4 Kriteria Penilaian Persentase ... 33

4.1 Penggunaan Lahan ... 37

4.2 Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin ... 40

4.3 Komposisi Penduduk Berdasarkan Umur ... 41

4.4 Struktur pekerjaan Kepala Keluarga di Kecamatan Sungailiat Tahun 2012 ... 43

4.5 Asal Nelayan yang Beralih Mata Pencaharian ... 43

4.6 Jenis Kelamin Nelayan yang Beralih Mata Pencaharian ... 44

4.7 Karakteristik Responden (nelayan yang beralih mata pencaharian) Berdasarkan Usia dan Tingkat Pendidikan ... 45

4.8 Data Responden Lamanya menjadi Nelayan dan Kejauhan Melaut . 46 4.9 Struktur Pekerjaan Kepala Keluarga di Kecamatan Sungailiat Tahun 2008 ... 47

4.10 Struktur Pekerjaan Kepala Keluarga di Kecamatan Sungailiat Tahun 2012 ... 48

4.11 Sebaran Perubahan Mata Pencaharian Mata Pencaharian Responden... 49

4.12 Karakteristik Nelayan yang Beralih Mata Pencaharian Berdasarkan Usia ... 51

(10)

x Dewi Fitriyani, 2013

Bangka ... 55

4.15 Nelayan yang Beralih Mata Pencaharian Karena Musim ... 55

4.16 Komposisi Kepemilikan Perahu ... 57

4.17 Komposisi Kepemilikan Alat Tangkap ... 58

(11)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

2.1 Skema Determinisme Lingkungan ... 19

3.1 Peta Administratif Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka ... 25

3.2 Variabel Penelitian... 28

4.1 Peta Administratif Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka ... 35

4.2 Penggunaan Lahan di Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka ... 37

4.3 Peta Penggunaan Lahan Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka . 38 4.4 Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin ... 40

4.5 Asal Nelayan yang Beralih Mata Pencaharian ... 44

4.6 Struktur Pekerjaan Kepala Keluarga di Kecamatan Sungailiat Tahun 2008 ... 48

4.7 Struktur Pekerjaan Kepala Keluarga di Kecamatan Sungailiat Tahun 2012 ... 49

4.8 Sebaran Perubahan Mata Pencaharian Responden ... 50

4.9 Karakteristik Nelayan yang Beralih Mata pencahrian Berdasarkan Usia ... 51

4.10 Karakteristik Nelayan yang Beralih Mata Pencaharian Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 53

4.11 Nelayan yang Beralih Mata Pencaharian Karena Musim ... 56

4.12 Komposisi Kepemilikan Perahu ... 57

(12)

Dewi Fitriyani, 2013

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masyarakat pesisir merupakan kelompok orang yang tinggal di daerah pesisir dan sumber kehidupan perekonomiannya bergantung secara langsung pada pemanfaatan sumberdaya laut dan pesisir. Golongan masyarakat pesisir yang dianggap paling memanfaatkan hasil laut dan potensi lingkungan perairan dan pesisir untuk kelangsungan hidupnya adalah nelayan (Kusnadi, 2006: 26). Sebagai negara maritim sebagian besar penduduk pesisir di Indonesia menggantungkan hidupnya dari bidang perikanan. Karena Indonesia merupakan negara maritim maka sebagian besar masyarakat Indonesia bermata pencaharian sebagai nelayan. Walaupun mata pencarian orang-orang pesisir itu beragam, namun sebagian besar adalah nelayan dan kegiatan nelayan menjadi sumber penghasilan utama masyarakat pesisir.

Pesisir merupakan sebagian permukaan bumi yang terletak antara pasang naik dan pasang surut. Pada waktu pasang naik, pesisir tertutup oleh air laut dan pada waktu pasang surut nampak berupa daratan. Pantai adalah sebuah bentuk geografis yang terdiri dari pasir, dan terdapat di daerah pesisir laut atau bagian daratan yang tersekat dengan laut. Masyarakat pesisir memanfaatkan ekosistem darat dan laut yang ada di wilayah pesisir dan pantai. Pesisir dan pantai merupakan dua istilah yang berbeda akan tetapi keduanya saling berkaitan tidak dapat dipisahkan karena sama-sama berhubungan dengan laut dan mendukung untuk kebutuhan kehidupan ekonomi masyarakat pesisir.

(13)

merupakan kecamatan yang terletak di daerah administrasi Kabupaten Bangka. Sumberdaya perikanan khususnya perikanan laut sangat dominan di Kabupaten Bangka mengingat Pulau Bangka dikelilingi oleh lautan dan berbatasan dengan Laut Cina Selatan yang memiliki sumberdaya laut yang relatif besar untuk dikembangkan. Selain potensi perikanan tangkap laut di Kabupaten Bangka juga berpotensi untuk pengembangan budidaya laut.

Corak masyarakat di Pulau Bangka khususnya di Kecamatan Sungailiat dapat dibedakan dari segi sumber penghidupannya. Jenis-jenis mata pencaharian pokok di daerah ini adalah bertani, nelayan, buruh/karyawan tambang dan berdagang. Penggalian timah terdapat hampir di seluruh daratan pulau sampai di perairan lepas pantai dikarenakan Kecamatan Sungailiat ini berada di Pulau Bangka yang terkenal dengan penghasil timah terbesar di Indonesia dan merupakan daerah penghasil timah terbesar kedua di dunia yang dapat mempengaruhi harga pasar dunia. Tanah di Kecamatan Sungailiat sangat cocok untuk tanaman-tanaman perdagangan seperti Karet, Lada, Kelapa, Kelapa Sawit dimana sebagian besar hasil tanaman ini diperdagangkan keluar daerah atau keluar negeri yang merupakan sumber penghidupan petani. Disamping itu kayanya perairan di Kecamatan Sungailiat dengan berbagai jenis ikan selalu menarik nelayan dari daerah-daerah lain. Pada mulanya para nelayan pedatang hanya datang sekedar pada waktu panen ikan (Juni-September), tetapi lama kelamaan mereka kemudian menetap dan membaur dengan masyarakat serta membuat perkampungan sendiri.

(14)

3

Dewi Fitriyani, 2013

Tabel.1.1 Mata Pencaharian Penduduk Menurut Jenis Pekerjaan di Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka

No. Mata

Pencaharian

Tahun 2008 Tahun 2010 Tahun 2012

Frekuensi % Frekuen Sumber : Sungailiat Dalam Angka 2008, 2010, 2012

Setelah melihat dari tabel 1.1 telihat bahwa jumlah nelayan mengalami penurunan dari tahun 2008 dengan persentase 17%, dan kemudian pada tahun 2012 menjadi 10%. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat pesisir yang beberapa tahun bermata pencaharian nelayan telah mengalami perubahan orientasi.

(15)

Kondisi sosial di Kecamatan Sungailiat memiliki 80.434 jiwa yang terdiri dari 41.127 jiwa jumlah penduduk laki-laki dan 39.307 jiwa jumlah perempuan. Berdasarkan data tersebut dapat diketahui sex ratio sebesar 104,63 artinya penduduknya lebih banyak penduduk laki-laki dibandingkan penduduk perempuan. Dari jumlah tersebut sekitar 72% penduduknya berada pada usia produktif dan dapat menjadi potensi sumber daya manusia.

Lingkungan masyarakat di lima kelurahan dan satu desa ini berada di kawasan pesisir maka masyarakat dapat mengambil faedah atau manfaat dari sumber-sumber alam yang ada yaitu sumberdaya perikanan di sekitar perairan Kecamatan Sungailiat, sehingga sebagian besar masyarakat bermatapencaharian sebagai nelayan. Menurut Abdurachmat dan Maryani (1997:4) bahwa :

Economic Region adalah suatu daerah yang pada umumnya memperlihatkan suatu keseragaman dari pada hasil segolongan penduduk di daerah itu dalam mengambil faedah atau manfaat dari sumber-sumber alam yang ada, dengan membedakan diri dari pada yang terdapat di daerah lain di sekitarnya.

Namun pada kenyataannya masyarakat pesisir yang bermatapencaharian sebagai nelayan mengalami penurunan setiap tahunnya seharusnya dengan potensi perikanan yang mendukung di Kecamatan Sungailiat masyarakat pesisir akan mempertahankan mata pencaharian sebagai nelayan. Hal ini dikarenakan wilayah pesisir di Kecamatan Sungailiat mempunyai banyak sumberdaya laut yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat pesisir khususnya adalah nelayan.

Berdasarkan latar belakang di atas penulis merasa perlu mencoba mengetahui hal tersebut, sehingga penulis menetapkan judul “Perubahan Orientasi Mata Pencaharian Nelayan Di Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka”.

B. Rumusan Masalah

(16)

5

Dewi Fitriyani, 2013

1. Kearah mana perubahan orientasi mata pencaharian nelayan di Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka ?

2. Apakah alasan terjadinya perubahan orientasi mata pencaharian pada nelayan di Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka ?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah perubahan orientasi mata pencaharian nelayan. Adapun tujuan penelitiannya adalah sebagai berikut :

1. Mengidentifikasi arah perubahan orientasi mata pencaharian nelayan di Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka.

2. Mengidentifikasi alasan terjadinya perubahan orientasi mata pencaharian pada nelayan di Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka.

D. Manfaat Penelitian

Selain dapat menambah wawasan, pengetahuan, pengalaman dan kemampuan bagi penulis, penulis juga berharap penelitian ini bisa bermanfaat bagi beberapa pihak diantaranya, yaitu :

1. Memberikan informasi dan memperkaya pengetahuan mengenai perubahan orientasi mata pencaharian yang terjadi di Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka.

2. Sebagai bahan masukan bagi instansi terkait dalam pengembangan perekonomian nelayan yaitu Pemerintah Kabupaten Bangka.

(17)

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian dan Subyek Populasi/Sampel Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian bertempat di Kecamatan Sungailiat merupakan salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Bangka. Berikut ini adalah batas-batas secara administratif lokasi penelitian, yaitu :

Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Riau Silip Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Cina Selatan Sebelah Selatan berbatatan dengan Kecamatan Merawang Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Pemali

Alasan memilih Kecamatan Sungailiat dijadikan sebagai lokasi penelitian karena di Kecamatan Sungailiat ini terjadi perubahan mata pencaharian pada masyarakat pesisir khususnya nelayan. Letak Kecamatan Sungailiat ditunjukkan dalam peta administratif Kecamatan Sungailiat pada gambar 3.1.

2. Populasi

Menurut Fathoni (2006:103) : “Populasi adalah keseluruhan unit elementer yang parameternya akan diduga melalui statistika hasil analisis yang dilakukan terhadap sampel penelitian”. Menurut Sedarnayanti dan Hidayat (2011:121) : “populasi adalah himpunan keseluruhan karakteristik dari objek penelitian. Pengertian lain dari populasi adalah keseluruhan atau totalitas objek psikologis yang dibatasi oleh kriteria tertentu”.

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah :

(18)

Dewi Fitriyani, 2013

(19)

b. Populasi penduduk yaitu nelayan di Kecamatan Sungailiat. Adapun untuk mengetahui jumlah nelayan dapat dilihat pada tabel 3.1.

Tabel 3.1

Jumlah Nelayan Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka

No. Kelurahan/Desa Jumlah

1. Kenanga 24

Sumber : Hasil Pendataan Kecamatan Sungailiat 2012

3. Sampel

Menurut Sumaatmadja (1988:112) : “sampel adalah bagian dari populasi (cuplikan, contoh) yang mewakili populasi yang bersangkutan”. Kriteria mewakili ini diambil dari keseluruhan sifat-sifat atau generalisasi yang ada pada populasi. Berdasarkan pengertian di atas, sampel penelitian ini terdiri atas sampel wilayah dan sampel penduduk.

a. Sampel Wilayah

Sampel wilayah yaitu seperti sampel yang diambil dari beberapa kelurahan dan desa yang paling mewakili seluruh karakteristik populasi. Sampel wilayah pada penelitian ini adalah Kelurahan Kenanga, Desa Rebo, Kelurahan Parit Padang, Kelurahan Sri Menanti, Kelurahan Sungailiat, Kelurahan Kudai dan Kelurahan Sinar Baru.

b. Sampel Penduduk

(20)

27

Dewi Fitriyani, 2013

kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data”. Alasan penggunaan sampel aksidental dikarenakan belum adanya data yang pasti dari nelayan yang mengalami perubahan orientasi mata pencaharian.

Sampel untuk masyarakat pesisir berjumlah 40 responden. Dalam penarikan sampel tersebut didasarkan atas pertimbangan yang dikemukakan oleh oleh Tika (2005:25) bahwa “sampai saat ini belum ada ketentuan yang jelas mengenai batas minimal besarnya sampel yang dapat diambil dan dapat mewakili suatu populasi yang akan diteliti. Namun demikian, dalam teori sampling dikatakan bahwa sampel terkecil dan dapat mewakili distribusi normal adalah 30”.

Arikunto (1993:107), menyatakan bahwa penarikan sampel tergantung kepada :

a. Kemampuan peneliti dilihat dari segi waktu, tenaga dan biaya

b. Sempit dan luasnya pengamatan dari setiap subjek, karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya data.

c. Besar kecilnya resiko yang ditanggung peneliti.

B. Metode dan Variabel Penelitian

Metode adalah suatu cara untuk mencapai tujuan. Untuk mencari jawaban terhadap permasalahan yang diajukan, penulis menggunakan metode penelitian survei. Menurut Tika (2005:6) yang dimaksud penelitian survei adalah :

Penelitian Survei adalah metode penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan sejumlah besar data berupa variabel, unit atau individu dalam waktu yang bersamaan. Data dikumpulkan melalui individu atau sampel fisik tertentu dengan tujuan agar dapat menggeneralisasikan terhadap apa yang diteliti. Variabel yang dikumpulkan dapat bersifat fisik maupun sosial. Bersifat fisik misalnya tanah, geomorfologi, faktor iklim, dan sebagainya, sedangkan yang bersifat sosial dapat berupa kependudukan, agama, mata pencaharian, pendapatan penduduk, dan sebagainya.

(21)

suatu gejala digambarkan apa adanya pada saat penelitian dilakukan tanpa pengujian hipotesis.

Menurut Fathoni (2006:114) : “Variabel penelitian adalah konsep-konsep yang mengandung lebih dari satu nilai besaran atau atribut”. Sesuai dengan permasalahan yang diteliti, yang dijadikan variabel dalam penelitian ini adalah variabel tunggal. Variabel bebas yaitu arah orientasi mata pencaharian dan alasan perubahan orientasi mata pencaharian nelayan. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar 3.1.

Gambar 3.2 Variabel Penelitian

C. Definisi Operasional

Judul dalam penelitian ini adalah : Perubahan Orientasi Mata Pencaharian Nelayan di Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka. Agar tidak terjadi makna

Variabel Tunggal :

1. Arah orientasi mata pencaharian

 Usia

 Tingkat pendidikan

 Jenis mata pencaharian baru 2. Alasan perubahan

orientasi mata pencaharian

 Musim

 Teknologi

(22)

29

Dewi Fitriyani, 2013

dan perluasan pikiran, maka peneliti menguraikan definisi operasional sebagai berikut :

1. Orientasi Mata Pencaharian

Setiap orang selalu berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya, untuk memenuhi kebutuhan hidup orang harus melakukan suatu kegiatan yang dapat menghasilkan. Kegiatan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya adalah suatu kegiatan ekonomi dalam bentuk pekerjaan atau mata pencaharian. Orientasi mata pencaharian adalah keputusan berupa sikap atau tindakan yang diambil seseorang guna meninjau kembali kondisi lingkungan yang dapat menghasilkan keuntungan ekonomis yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari namun tidak merusak lingkungan. Jadi orientasi mata pencaharian pada penelitian ini adalah kondisi mata pencaharian yang dilakukan oleh masyarakat yang berada di wilayah pesisir pada umumnya adalah nelayan.

2. Nelayan

Nelayan digolongkan sebagai pekerja, yaitu orang yang secara aktif melakukan kegiatan menangkap ikan, baik secara langsung (seperti juru mudi perahu kayar, nahkoda kapal ikan bermotor, ahli mesin kapal, juru masak kapal penangkap ikan) sebagai mata pencahariannya. Jadi nelayan adalah pekerjaan orang yang terlibat langsung dalam kegiatan ekonomi yang mengandalkan laut sebagai tempat mata pencahariannya.

Jadi berdasarkan definisi operasional di atas, skripsi ini akan mencoba mengungkapkan tentang arah dan alasan perubahan orientasi mata pencaharian nelayan di Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka yang dilihat dari faktor -faktor yang mempengaruhinya.

D. Instrumen Penelitian

(23)

1. Alat

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Angket adalah alat untuk mengumpulkan data dengan menggunakan daftar pertanyaan kepada responden tentang objek yang diteliti.

b. Pedoman wawancara adalah alat yang digunakan sebagai panduan dalam melakukan wawancara terhadap responden.

c. Software Map Info 10 untuk membuat peta penelitian. d. Alat survei lapangan (kamera).

2. Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Peta Administrasi Kecamatan Sungailiat sebagai peta dasar untuk membuat peta administratif sebagai daerah penelitian secara utuh.

b. Peta Penggunaan Lahan Kecamatan Sungailiat.

c. Monografi Kecamatan beserta data sekunder lain yang diperoleh dari berbagai sumber berisi informasi-informasi yang menunjang terhadap objek yang diteliti.

E. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang diharapkan, dalam penelitian ini penulis melakukan pengumpulan data melalui teknik sebagai berikut :

1. Observasi Lapangan

Observasi lapangan dilakukan untuk mendapatkan data yang aktual dan langsung dengan melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena yang berkaitan dengan perubahan orientasi mata pencaharian masyarakat pesisir. Dilakukan dengan cara datang langsung ke lokasi penelitian yaitu wilayah Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka. 2. Wawancara

(24)

31

Dewi Fitriyani, 2013

yang diteliti. Wawancara ini berpedoman pada instrumen penelitian yang telah disiapkan baik itu dalam bentuk cheklist ataupun kuesioner.

3. Studi Kepustakaan

Teknik ini merupakan teknik yang mengambil data dan informasi, teori dan hukum yang diambil dari buku, laporan, hasil penelitian, artikel dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah yang dikaji.

4. Dokumentasi

Dokumentasi adalah cara pengumpulan data berupa visualisasi yang diambil dari fenomena yang ada pada objek penelitian. Studi dokumentasi ini digunakan untuk memberi gambaran dan memperkuat data mengenai fenomena yang diteliti, berdasarkan keadaan nyata di lapangan.

Untuk lebih mempermudah jalannya penelitian maka aspek-aspek yang akan menjadi bahan kajian di lapangan diseleksi menurut tipe instrumennya, adapun kisi-kisi intrumen dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 3.2

 Identitas responden 1-7

Nelayan yang beralih

mata pencaharian

 Pendidikan 8-9

 Kondisi keluarga 10-11

(25)

F. Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data Penelitian

1. Teknik Pengolahan Data

Data yang sudah berhasil dikumpulkan diolah terlebih dahulu untuk kemudian dianalisis lebih lanjut. Pengolahan data terdiri atas :

a. Tahap persiapan atau mengoleksi data, langkah ini dimaksudkan untuk mengetahui kelengkapan data yang terkumpul melalui instrumen penelitian yaitu angket dan pedoman wawancara.

b. Editing Data

Penelitian kembali data yang telah dikumpulkan dengan menilai apakah data yang telah dikumpulkan tersebut cukup baik atau relevan untuk diproses atau diolah lebih lanjut. Dalam proses ini ada beberapa hal yang harus diteliti diantaranya kelengkapan pengisian instrumen.

c. Coding

Usaha pengklasifikasian jawaban dari para responden menurut macamnya. Dalam melakukan coding, jawaban responden diklasifikasikan dengan berikan kode tertentu berupa angka.

d. Tabulasi

Tabulasi data yaitu hasil dari editing dan coding di atas, data tersebut kemudian disusun dan disajikan dalam bentuk tabel, gambar, bagan dan peta. 2. Teknik Analisis Data Penelitian

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif. Untuk mengolah data yang telah terkumpul dalam penelitian maka menggunakan teknik sebagai berikut

a. Teknik Persentase

Persentase digunakan untuk mendapatkan angka persentase jawaban responden pada saat melakukan wawancara dengan alternatif jawaban lebih dari satu setelah data di presentasikan kemudian dianalisis dengan menggunakan kriteria. Dengan rumus sebagai berikut :

(26)

33

Dewi Fitriyani, 2013

N

Keterangan:

F = frekuensi tiap kategori jawaban responden N = Jumlah keseluruhan responden

P = besarnya persentase 100 = bilangan konstan

Adapun kriteria persentase yang digunakan sebagai berikut : Tabel 3.3

Kriteria Penilaian Persentase

Persentase Kriteria

100 Seluruhnya

75-99 Sebagian besar 51-74 > setengahnya

50 Setengahnya

25-49 < setengahnya 1-24 Sebagian kecil

0 Tidak ada

Sumber : Arikunto (dalam Nureni 2011)

b. Analisis Tabel Silang

(27)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan beberapa hal dalam penelitian ini sebagai berikut.

1. Perubahan orientasi mata pencaharian masyarakat pesisir yang terjadi pada nelayan berubah menjadi penambang, tengkulak, pedagang dan petani. Sebagian besar nelayan berubah mata pencahariannya menjadi penambang (50%). Nelayan yang beralih mata pencaharian dilihat dari usia < setengahnya yaitu 38% berusia 56-65 tahun dan nelayan yang beralih mata pencaharian dilihat dari tingkat pendidikan > setengahnya yaitu 58% merupakan lulusan SD (Sekolah Dasar). Jadi nelayan yang beralih mata pencaharian merupakan nelayan yang usianya hampir tidak produktif dan nelayan yang tingkat pendidikannya rendah sehingga hal ini akan mempengaruhi pola pemikiran mereka.

(28)

65

Dewi Fitriyani, 2013 B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka rekomendasi yang bisa diajukan bagi perubahan orientasi mata pencaharian pada nelayan di Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka, sebagai berikut :

1. Memberikan dan mengembangkan bantuan teknologi (alat tangkap) pada nelayan sehingga nelayan dapat melaut dengan menggunakan alat tangkap milik pribadi dan hal ini akan memudahkan nelayan untuk melaut, sehingga akan mengurangi pada ketergantungan musim.

2. Hasil penelitian menunjukkan kecenderungan bahwa profesi nelayan kurang dianggap sebagai profesi prospektif. Oleh karena itu diharapkan pemerintah dapat memberi perhatian penuh pada nelayan.

(29)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurachman, Maman. (1987). Geografi Perilaku. Jakarta : DEPDIKBUD.

Abdurachmat, dan Enok Maryani. (1997). Geografi Ekonomi. Bandung : Jurusan Pendidikan Geografi UPI.

Anjayani, Eni dan Tri Haryanto, (2009). Geografi Untuk Kelas X SMA/MA. Jakarta : PT. Cempaka Putih.

Arikunto, Suharsimi. (1993). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

Bintarto, dan Surastopo Hadisumarno. (1991). Metode Analisa Geografi. Jakarta : LP3ES.

Clarke, John I. (1981). Population Geography. New York : Pergamon Press.

Daldjoeni, N. (1982). Pengantar Geografi Untuk Mahasiswa dan Guru Sekolah. Salatiga : Alumni.

Daldjoeni, N. (1987). Pokok-pokok Geografi Manusia. Bandung : Alumni.

Daldjoeni. N. (1991). Pengantar Geografi. Bandung : Alumni.

Fathoni, A. (2006). Metodologi Penelitian & Teknik Penyusunan Skripsi. Jakarta: PT Asdi Mahasatya..

Harnanto, Sri. (2003). Perubahan Mata Pencaharian Masyarakat Pesisir Kabupaten Gunungkidul (Kasus di Pantai Baron dan Sadeng). Bogor : Tesis Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan Program Pascasarjana IPB. Tidak diterbitkan.

(30)

67

Dewi Fitriyani, 2013

Katimin, Herman. (2012). Rusaknya Ekosistem Perairan Laut Jawa Barat Ditinjau Aspek Hukun Profresif. Bandung : Jurnal Polda Jawa Barat.

Kusnadi. (2006). Filosofi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir. Bandung : Humaniora Utama Press.

Kusnadi. (2000). Nelayan Strategi Adaptasi dan Jaringan Sosial. Bandung : Humaniora Press.

Laporan Tahunan dari Tahun 2008 Pemerintahan Kabupaten Bangka Dinas Kelautan dan Perikanan.

Laporan Tahunan dari Tahun 2012 Pemerintahan Kabupaten Bangka Dinas Kelautan dan Perikanan.

Nureni, Lela. (2011). Dampak Pembangunan Bendungan Jatigede Terhadap Reorientasi Mata Pencaharian Masyarakat Di Daerah Calon Genangan

Jatigede Kabupaten Sumedang. Bandung : Skripsi Jurusan Pendidikan

Geografi FPIPS UPI. Tidak diterbitkan.

Produksi Perikanan Tangkap Kabupaten Bangka Tahun 2008.

Produksi Perikanan Tangkap Kabupaten Bangka Tahun 2012.

Riduwan. (2009). Belajar Mudah Penelitian untuk Pemula, Guru dan Karyawan. Bandung : Alfabeta.

Sedarnayanti, S dan Hidayat. (2011). Metodologi Penelitian. Bandung : CV Mandar Maju.

Soekanto, Soerjono. (2007). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada.

(31)

Statistik Perikanan Perikanan Tangkap Kabupaten Bangka Tahun 2008.

Statistik Perikanan Perikanan Tangkap Kabupaten Bangka Tahun 2012.

Sugiyono. (2002). Statistika Untuk Penelitian. Bandung : CV Alfabeta.

Sungailiat Dalam Angka 2008.

Sungailiat Dalam Angka 2010.

Sungailiat Dalam Angka 2011.

Sungailiat Dalam Angka 2012.

Sumaatmadja, Nursid. (1988). Studi Geografi Suatu Pendekatan dan Analisa Keruangan. Bandung : Alumni

Sumaatmadja, Nursid. (1989). Studi Lingkungan Hidup. Bandung : Alumni.

Suryani, Nani. (2004). Analisis Pendidikan Formal Anak Pada Keluarga Nelayan di Desa Karangjaladri Kecamatan Parigi Kabupaten Ciamis. Bogor : Skripsi Program Studi Manajemen Bisnis dan Ekonomi Perikanan-Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB. Tidak diterbitkan.

Tika. Moh. Pabundu. (2005). Metode Penelitian Geografi. Bandung : Bumi Aksara.

Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil.

Undang-Undang Nomor 31 tahun 2004 Tentang Perikanan.

(32)

69

Dewi Fitriyani, 2013

Gambar

Tabel
Gambar
Tabel.1.1 Mata Pencaharian Penduduk Menurut Jenis Pekerjaan di Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka
Tabel 3.1 Jumlah Nelayan Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka
+4

Referensi

Dokumen terkait

Dengan ini saya Nama: Khalyfah Hasanah NIM: H0713099 Program Studi: Agroteknologi menyatakan bahwa dalam skripsi saya yang berjudul “ KESESUAIAN LAHAN UNTUK JAGUNG

Lembaga Penelitian Perikanan Laut (LPPL) yang saat ini dikenal dengan nama Balai Penelitian Perikanan Laut (Balit Kanlut) yang mempunyai fungsi pekerjaan yang

For instance, let’s say you have the constants from the end of Chapter 2 and want to print them out all in one line with a println() function, as shown in Listing 3-4..

1) Keberpihakan Kepada Petani ; Dalam setiap tahapan kegiatan, termasuk pemanfaatannya diutamakan kepada para petani. 2) Transparansi ; Petani harus tahu, memahami dan

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Tim Penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Ahli Madya pada Program Studi Diploma III

Kekurangan yang dialami dalam pengujian alat akan dibenahi dengan. saran yang berguna untuk menjadi landasan agar dapat

Mesin Penepung Disk Mill adalah salah satu jenis mesin yang digunakan untuk

Secara berkelompok, siswa diminta berdiskusi untuk menyelesaikan beberapa soal yang terkait dari buku ajar dan menyajikannya di depan kelas oleh salah satu wakil