• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGELOLAAN KULTUR SEKOLAH BERBASIS SYARIAH Pengelolaan Kultur Sekolah Berbasis Syariah (Studi Situs Di SMP IT Nur Hidayah Surakarta).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGELOLAAN KULTUR SEKOLAH BERBASIS SYARIAH Pengelolaan Kultur Sekolah Berbasis Syariah (Studi Situs Di SMP IT Nur Hidayah Surakarta)."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENGELOLAAN KULTUR SEKOLAH

BERBASIS SYARIAH

ARTIKEL PUBLIKASI ILM IAH

Diajukan Kepada

Program St udi M agist er M anajemen Pendidikan Program Pascasarjana Universit as M uhammadiyah Surakart a

unt uk M emenuhi Salah Sat u Syarat Guna M engikut i Ujian Tesis

Oleh JOKO SUBANDO

NIM : Q 100 100 019

PROGRAM STUDI M ANAJEM EN PENDIDIKAN

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS M UHAM M ADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)

3

Pengelolaan Kultur Sekolah Berbasis Syariah

Oleh

Joko Subando1,

Sabar Narimo2 dan M uinidinillah Basri3

1 describe t he role of management in t he realizat ion of Islamic cult ure in SM PIT Nur Hidayah Surakart a. This st udy is a qualit at ive st udy using an et hnographic design. M et hods of collect ing dat a using int erview s, observat ion and document at ion. The analysis begins w it h domain analysis, t axonomic analysis, const ruct ional and analysis of cult ural t hemes. The result s show ed t hat : 1) spirit ual et hos and a posit ive ment al at t it ude in SM P IT Nuhidayah Surakart a formed t hrough condit ioning program. Program of habit uat ion in school able t o t ransform int o t he charact er and cult ural value. 2) M anagement of sharia t o t he t ransformat ion of cult ural values in t he school run effect ively and in accordance w it h human nat ure. The funct ion of management funct ions in an opt imal due t o t he spirit of Islam t hat has a pret t y st rong mot ion. M aking schools int o privat e cit izens w ho are sincere, t rust w ort hy, and likes t o enjoin.

Key w ords: school cult ure, management , and sharia

A. Pendahuluan

Kult ur merupakan pandangan hidup yang diakui bersama oleh suat u

kelompok masyarakat , yang mencakup cara berfikir, perilaku, sikap, nilai yang

t ercermin baik dalam ujud fisik maupun abst rak. Kult ur ini juga dapat dilihat

(4)

4

sebagai suat u perilaku, nilai-nilai, sikap hidup, dan cara hidup unt uk melakukan

penyesuaian dengan lingkungan, dan sekaligus cara unt uk memandang persoalan

dan memecahkannya. Oleh karena it u, suat u kult ur secara alami akan diw ariskan

oleh sat u generasi kepada generasi berikut nya. Sekolah merupakan lembaga

ut ama yang didesain unt uk memperlancar proses t ransmisi kult ural ant ar

generasi t ersebut

Karena kult ur merupakan pandangan hidup, maka bagi sekolah Islam

kult ur sekolah lahir dan muncul dari aqidah yang shahihah. Sesuai dengan fit rah

manusia, memuaskan akal dan memberikan ket enangan hi dup. Unt uk

mew ujudkannya pun harus dengan cara cara yang dibenarkan oleh Islam. Sebab

set iap perbuat an manusia yang di dalamnya kepala sekolah, guru, karyaw an, dan

sisw a, harus t erikat dengan aqidahnya.

M anajemen adalah sarana unt uk mew ujudkan kult ur sekolah yang

kondusif. Namun hanya manajemen yang berbasis syariah yang mampu

m ew ujudkan kult ur Islam i di sekolah Islam . Ada pernyat aan buah m angga hanya

akan muncul di pohon mangga, buah apel akan muncul di pohon apel. Buah apel

t idak akan muncul di pohon ma ngga demikian pula sebaliknya. Kult ur Islam

hanya lahir dari aqidah Islam dan dikelola dengan manajemen Islam.

M anajemen yang dimaksud adalah suat u proses (akt ivit as) penent uan dan

pencapaian t ujuan melalui pelaksanaan empat fungsi dasar : planning,

(5)

5

organisasi hakekat nya adalah amal perbuat an Sumber daya manusia (SDM )

organisasi yang bersangkut an. Dalam perspekt if Islam am al perbuat an m anusia

harus sesuai dengan Islam. Dengan demikian keberadaan manajemen dalam

organisasi Islam yang dipandang sebagai sarana unt uk implement asi nilai nilai

Islam harus sesuai pula dengan syariah Islam.

Sebagai sebuah proses Islami, maka manajemen bagi suat u organisasi akan

memiliki karakt er yang khas, hal ini dipandang dari Sembilan aspek (Yusant o, M ,I.

dan Widjayakusum a, M .K : 2003) yait u : (1) asas, (2) m ot ivasi, (3) orient asi, (4)

st rat egi Induk, (5) st rat egi fungsional operasi, (6) strategi fungsional keuangan,

(7) st rat egi fungsional pemasaran, (8) st rat egi fungsional SDM , (9) Sumberdaya.

Aplikasi manajemen Islami dikendalikan oleh nilai nilai t ranscendent al

(halal-haram), mot ivasi yang t erbangun adalah mot ivasi ibadah, orient asi yang

dit uju t idak hanya sekedar mat eri namun sampai t at aran non mat eri sepert i

keberkahan dan keridlaan Allah. Cara pengambilan keput usan hingga

pelaksanaan (st rat egi fungsional) pun sangat berbeda dengan cara cara non

Islam .

Sem ent ara it u, SM P IT Nur Hidayah Surakart a sebagai sekolah Islam

Terpadu membangun sekolahnya di at as landasan, dan m anajem en syariah.

Jaminan mut u yang diberikan adalah: Pembiasaan ibadah sehari -hari sepert i

m em baca Al Qur’an, sholat berjam a’ah, dzikir dan lain-lain. Lingkungan sekolah

(6)

6

kegiat an. Sisw a lulus dari SM P IT Nur Hidayah Surakart a memiliki hafalan Al

Qur’an minimal 3 Juz dan mampu membaca Al Qur’an dengan t art il. Tidak ada

Ust adz (Guru Put ra) maupun karyaw an yang merokok di sekolah maupun di

rumah, Semua Ust adzah (Gu ru Put ri) maupun karyaw at i berbusana muslimah

baik di sekolah maupun di rumah.

SM P IT Nurhidayah merupakan sekolah Islam di Solo yang t ergolong muda

namun mampu meraih prest asi t inggi dengan t ingkat kelulusan yang t inggi pula.

Dibalik prest asi akademik yang baik, sekolah ini mampu membangun kult ur Islam

yang begit u lekat , baik suasana pergaulan ant ar sisw a m aupun guru dengan

sisw a.

Sekolah memiliki semangat t inggi dalam mew ujudkan kult ur sebagai

sekolah Islam modern. Seiring dengan laju globalisasi maka model sekolah

sepert i inilah yang mampu bert ahan t erhadap arus globalisasi sehingga tetap

berkarakt er Islam dan mampu menjaw ab t ant angan jaman.

Penelit ian ini bert ujuan unt uk mendiskripsikan bagaimana pengelolaan

kult ur sekolah berbasis syariah di SM PIT Nur Hidayah Surakart a. Lebih

mendalam lagi adalah unt uk M endeskripsikan karakt er kult ur sekolah di SM PIT

Nur Hidayah Surakart a, M endeskripsikan peranan manajemen syariah dalam

(7)

7 B. M et ode Penelit ian

Penelit ian ini adalah penelit ian kualit at if dengan menggunakan desain

et nografi. Karena menggunakan et nografi maka dalam penelit ian ini et nografer

mengamat i kebiasaan responden baik di kelas, maupun luar kelas, saat belajar

m aupun saat ist irahat sisw a sisw i, guru dan Karyaw an SM P IT Nurhidayah.

Kemudian mengamat i int eraksi ant ar sisw a, maupun sisw a dengan guru. Perilaku

dan kebiasaan sisw a diamat i secara seksama.

Kepala sekolah guru dan karyaw an dijadikan narasumber unt uk

mendapat kan dat a dat a yang akurat guna analisis lebih lanjut . Penelit i

m enggunakan analisis spradley yang diaw ali dengan analisis dom ain, Analisis

t aksonomi, analisis kont ruksional, dan analisis tema budaya

Guna mendapat kan hasil penelit ian yang baik, maka penelit i

menggunakan uji keabsahan dat a berupa uji credibilit y, uji dependabilit y, uji

t ransferabilit y dan uji confirmabilit y. (Lexy M oleong : 2006)

C. Pem bahasan

Budaya (cult ural ) adalah: pikiran; adat ist iadat ; sesuat u yang sudah

berkem bang; sesuat u yang m enjadi kebiasaan yang sukar diubah. Sebagaim ana

pandangan Koent jaraningrat (1989:74) menyebut kan bahw a unsur- unsur

universal dari kebudayaan adalah meliput i: (1) sist em religi dan upacara

(8)

8

(4) bahasa, (5) kesenian, (6) sist em m at a pencaharian hidup, dan (7) sist em

t eknologi dan peralat an.

M enurut Koent jaraningrat (1989:74) budaya it u paling sedikit mempu nyai

t iga w ujud, yait u kebudayaan sebagai: (1) suat u kompleks ideide, gagasan, nilai

-nilai, norma-norma; (2) suat u kompleks akt ivit as kelakukan dari manusia dalam

masyarakat ; dan (3) sebagai benda-benda karya manusia.

Terkait dengan nilai budaya, karakt er merupakan pilar pent ing dalam

kehidupan berbangsa dan bernegara. Ia ibarat kemudi dalam w ahana berbangsa

dan bernegara. Pembangunan nilai dan karakt er berfungsi unt uk

mengembangkan pot ensi dasar agar berbaik hat i, berpikiran baik, dan

berperilaku baik; memperbaiki perilaku yang kurang baik dan menguat kan

perilaku yang sudah baik; sert a menyaring budaya yang kurang sesuai dengan

nilai nilai luhur.

SM PIT Nurhidayah t elah melakukan upaya penanaman nilai dan karakt er

bangsa melalui pendekat an budaya sekolah. Beberapa nilai yang t elah t ert anam

dengan baik adalah nilai nilai religiusit as dan et os spirit ual misalnya kesadaran

akan kebut uhan Tuhannya, t anggung jaw ab ibadah sebagai seorang hamba, dan

kekhusukan dalam ibadah. Nilai ini t ert anam melalui beberapa kegiat an

pembiasaan di sekolah, ket eladanan guru dan karyaw an, dan manajemen

sekolah yang cukup handal. Kegiat an pembiasaan yang dit empuh sekolah

m isalnya sholat dhuhur berjamaah, sholat sunnah raw at ib di masjid Ist iqlal yang

(9)

9

Nilai religiusit as dan et os spirit ual akan t ert anam dengan baik apabila nilai

nilai keyakinan sudah menjadi pemahaman yang menggerakan sisw a dan w arga

sekolah unt uk beramal dan berakt ifit as. Proses ment oring pada kegiat an ekst ra

kurikuler di rasa cukup efekt if dalam rangka mmperkuat pemahaman sisw a,

sebab pemahamanlah yang akan mengemudikan segala perilaku dan akt ifit as

sisw a. An Nabhani, (2001 :1), mengat akan bahw a bangkit nya manusia

t ergant ung pada pemikirannya t ent ang hidup, alam semest a, dan manusia, sert a

hubungan ket iganya dengan sesuat u yang ada sebelum alam kehidupan dan

sesudah kehidupan. Agar manusia bangkit harus ada perubahan mendasar dan

menyeluruh t erhadap pemikiran manusia dew asa ini, unt uk kemudian digant i

dengan pemikiran lain. Sebab, pemikiranlah yang membent uk dan memperkuat

mafahim (persepsi) t erhadap segala sesuat u.

Nilai religiusit as dan et os spirit ual yang t inggi akan m elahirkan jiw a jiw a

kepemimpinan. M enurut Idhochi (1995 : 4) fakt or fakt or yang mempengaruhi

t imbulnya kepemimpinan adalah fakt or biologi, fakt or religius at au agama, fakt or

kekuat an, fakt or sosial ekonomi, fakt or profesional. Idhochi mengat akan

seseorang dapat menjadi pemimpin karena dia adalah seorang ahli at au seorang

yang paham dalam bidang agama. Dia dianggab orang yang serba t ahu dalam

bidang agama. Tokoh t okoh Khomeini at au w alisongo merupakan cont oh

pemimpin yang t imbul karena agama.

M uncul nya jiw a kepemimpinan pada sisw a SM PIT Nurhidayah karena

(10)

10

pembent ukan jiw a dan karakt er t ersebut . Secara sosial, beberapa kegiat an di

desain unt uk membent uk pemimpin peminpin yang handal.

Sekolah mengembangkan beberapa program life skill dan leadership

ant ara lain Pesant ren Sabt u dan Ahad (M abit ), Perkemahan Sabt u dan Ahad,Out

Bound Training (OBT), Apel Pagi, Pesant ren Ram adhan, Kunjungan Ilm iah Sisw a

(KIS), Pengajian Tadarus Keliling, Halaqah Tarbaw iyah (Liqo’at ), Khit hobah

(Pidat o), Kajian Ilmiah, Kegiat an PHBI, OSIS

Di jenjang sekolah yang lebih t inggi, t ernyat a banyak alumni SM PIT

Nurhidayah yang mampu menjadi pemimpin bagi sisw a sisw a yang lain. Tercat at

bahw a beberapa pengurus OSIS dan Rohis di beberapa sekolahm erupakan

alumni SM PIT Nurhidayah, sepert i OSIS SM A 1, Rohis dan OSIS SM A N4 dan SM A

N 3 Surakart a.

Hasil yang demikian opt imal dapat t ercapai karena adanya penet apan

efekt ifit as, efisiensi, sert a produkt ivit as manajemen pendidikan sejak aw al. Hal

demikian dimaksudkan agar dampaknya dapat didet eksi sejak dini t erhadap

pencapaian t ujuan pendidikan. Selain it u menurut Raihan (2009 : 1), efekt ifit as,

efisiensi, dan produkkt ifit as menjadi prasarat ut ama unt uk memperjelas

orient asi dalam pengelolaan suat u lem baga pendidikan Islam . Sehingga lem baga

pendidikan t ampil sebagai lembaga yang memiliki daya t arik dan mampu

menjaw ab kebut uhan masyarakat . Lebih jelasnya ket ika sekolah menet apkan

(11)

11

membent uk jiw a kepemimpinan pada anak dilakukan di aw al maka det eksi dini

ket ercapain t ujuan dapat dilakukan dengan mudah. Sehingga evaluasi dan

perbaikan dapat dit empuh seefisien mungkin. Disinilah peranan manajemen

pendidikan dalam mengopt imalkan t ujuan pendidikan yang dimaksud.

Berbagai proses pembelajaran di sekolah juga mampu secara efekt if

menumbuhkan jiw a kemandirian. Keberhasilan sekolah dalam menumbuhkan

jiw a kemandirian sisw a t idak lepas dari kerapian sekolah dan kreat ifit as guru

dalam menyusun program kegiat an. Program M abit di sekolah, kemah persada

adalah program yang efekt if menumbuhkan karakt er t ersebut .

M emang banyak st rat egi unt uk menumbuhkan jiw a kemandirian,

menurut Samani dan Haryant o (2012:145) dalam mengupas st rat egi dan

met odologi pendidikan karakt er beliau menjelaskan bahw a ada beberapa

st rat egi pendidikan karakt er ant ara lain St rat egi pemanduan (cheerleading),

pujian dan hadiah (praise and rew ard), definisikan dan lat ihkan (define and drill),

penegakan disiplin (force formalit y) dan perangai bulan ini (t rait s of t he mont h).

St rat egi forced formalit y pada prinsipnya adalah ingin menegakkan disiplin dan

melakukan pembiasaan (habit uasi) kepada sisw a unt uk melakukan secara rut in

kegiat an yang bermoral.

SM PIT Nurhidayah menggabungkan dua st rat egi dalam pembiasaan yait u

forced formalit y dan t rait s of t he mont h. Usbu’ ruhi dengan lembar mut abaah

(12)

12

senin kamis, merupakan upaya pendisiplinan dalam kebiasaan. Dan hal t ersebut

dilakukan sat u pekan dalam t iap bulan.

Sement ara it u t erdapat nilai karakt er yang sangat pent ing guna

menopang kehidupan yait u sikap t anggung jaw ab. Tanggung jaw ab dalam

belajar, t anggung jaw ab dalam bekerja dan t anggung jaw ab dalam beribadah.

Sikap dan nilai ini akan langgeng dalam diri manakala di dasari oleh kesadaran.

Kesadaran bahw a hidup ini harus amanah dan bert anggung jaw ab. Kegiat an

m ent oring di sekolah yang berlangsung dari pukul 13.00 sam pai dengan 15.00 di

selenggarakan unt uk memunculkan sikap hidup sepert i di at as. Sisw a diberi

amanah sebagai M C dan pet ugas kult um.

Karena pendidikan adalah sist em dan organisasi sekolah juga sebuah

sist em, maka t at a nilai yang muncul t idak lepas dari ket erkait an kegiat an sat u

dengan yang lainnya. M aksudnya bahw a nilai nilai yang berupa nilai religusit as

dan et os spirit ual, kem andirian, kepem im pinan dan sikap t anggung jaw ab,

t erbangun pada diri sisw a karena adanya pem biasaan t alaqi, sholat dhuhur

berjamaah, kult um, usbu’ ruhi, kegiat an OSIS, IM PP, kepanduan.

Sejalan dengan apa yang direkomendasikan oleh kement erian pendidikan

nasional, Pusat Kurikulum Kement erian Pendidikan Nasional (2011) dalam

kait annya dengan pengembangan budaya sekolah, menyarankan empat hal yang

(13)

13 a) Kegiat an rut in

M eruapakan kegiat an yang dilaksanakan pesert a didik secara t erus menerus dan

konsist en set iap saat .M isalnya salam dan salim di depan pint u, piket kelas, salat

berjamaah, berdoa sebelum dan sesudah jam pelajaran berakhir dan sebagainya

b) Kegiat an spont an

Bersifat spont an at au insident il. M isalnya mengumpulkan dana unt uk korban

bencana alam, silat urahmi, mengunjungi t eman yang sakit dan lain sebagainya

c) Ket eladanan

Timbulnya sikap dan perilaku pesert a didik karena meniru perilaku dan sikap

guru dan t enaga kependidikan di sekolah. Bahkan, perilaku seluruh w arga

sekolah yang dew asa lainnya sebagai model, t ermasuk pet ugas kant in, sat pam

sekolah, penjaga sekolah dan sebagainya. Dalam hal ini akan dicont oh sisw a

m isalnya kerapian baju, kebiasaan warga sekolah unt uk disiplin, t idak merokok,

perilaku sopan sant un, bert anggung jaw ab, jujur, dan biasa bekerja keras.

d) Pengkondisian

Pencipt aan kondisi yang mendukung ket erlaksanaan pendidikan karakt er,

misalnya kondisi t ert ib dalam beribadah, kebersihan t oilet , dan sebagainya

(Samani dan Haryant o, 2012 : 146).

Keberhasilan sekolah t idak lepas dari fungsi manajemen : perencanaan

(planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan (act uat ing) dan

(14)

14

manajemen diakt ifkan dengan baik. M ulai dari fungsi perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan, dan pengaw asan. Syariah Islam m enunt un set iap

w arga sekolah dalam fungsi perencanaan. Visi misi sekolah dibangun dengan

memperhat ikan ruh spirit agama, bukan mot ivasi mat eri semat a. Srat egi yang

dit em puh t idak boleh m engahalalkan segala cara nam un harus m em perhat ikan

aspek syariah sepert i kejujuran. Kebijakan yang diam bil harus m em perhat ikan

aspek halal dan haram sebagaimana syariat Islam t ent ukan. Program berjalan

secara Islami dan anggaran disusun sert a dipert anggung jaw abkan sesuai aspek

akunt abilit as pelaporan.

Dalam aspek pengorganisasian, sekolah menjadikan syariah sebagai

pedoman dalam penyusunan st ukt ur sekolah. Unt uk menjadikan guru dan

karyaw an profesional maka kafa’ah (kecakapan dan keahlian) diperoleh melalui

pendidikan dan pelat ihan, himmat ul ‘amal at au et os kerja yang t inggi diperoleh

melalui jalan menjadikan mot ivasi ibadah sebagai pendorong ut ama disamping

mot ivasi rew ard dan punisment sert a perolehan mat eri, amanah at au sifat

t erpercaya dan bert angung jaw ab diperoleh melalui jalan menjadikan t auhid

sebagai pendorong dan pengont rol ut ama. M asing masing guru dan karyaw an

sert a sisw a belajar dan bekerja sesuai posisi m ereka m asing m asing. M enjadikan

amar ma’ruf sebagai aspek hubungan yang menjalin mereka dalam belajar dan

(15)

15

Dalam aspek pengarahan, maka seluruh w arga sekolah harus mampu

menjadi pemimpin, minimal pemimpin pada diri mereka sendiri. Fungsi

kepemimpinan dijalankan dengan memperhat ikan aspek fungsi pemecah

m asalah dan fungsi sosial. Set iap w arga sekoalh harus gigih dalam m enghadapi

masalah dan mampu menyelsaikan dengan baik. Dalam aspek sosial, hubungan

ant ar w arga sekolah dijaga dengan baik agar t ujuan bersama dapat t ercapai.

Oleh karena it u set iap w arga sekolah harus memiliki perasaan yang sama,

pemikiran yang sama dan memiliki at uran hidup yang dit aat i bersama.

Dalam aspek pengaw asan, karena pengaw asan dalah mengukur dan

mengoreksi kinerja w arga sekolah t erkait dengan t ujuan organisasi maka dalam

pelaksanaannya pengaw asan membut uhkan perencanaan yang jelas, t erkait

dengan w akt u, mat eri, personil yang bert anggung jaw ab dan lain sebagainya.

Dalam implement asinya pengaw asan membut uhkan ket aqw aan individu, kont rol

seluruh w arga sekolah dan penerapan at uran yang t egas.

Uraian di at as mengant arkan penulis pada sebuah pernyat aan bahw a

Budaya sekolah t erbent uk karena adanya pembiasaan pembiasaan. Pembiasaan

dapat berjalan dengan opt imal karena adanya kesadaran yang t elah t umbuh

pada sisw a. Sedangkan kesadaran m uncul karena adanya pem binaan yang

dilakukan secara insent if . Pem binaan yang dilakukan secara int ensif dengan

penyampaian mat eri yang mampu menundukkan akal, akan memunculkan

(16)

16

berperilaku sesuat u ket ent uan yang benar.Pembinaan yang didasari religiusit as

dan pembiasaan yang didukung kesadaran akan menjadikan sisw a memiliki et os

spirit ual dan sikap ment al yang posit if

D. Kesimpulan

SM PIT Nur Hidayah memiliki budaya sekolah yang khas, yait u nilai

religiusit as dan et os spirit ual yang t inggi, kemandirian yang sudah mapan,

kepemimpinan sert a t anggung jaw ab dalam belajar dan bekerja. Nilai religiusit as

dan et os spirit ual t erbangun dengan baik karena berpijak pada Islam. Islam

sebagai agam a dan Islam sebagai ideologi m am pu m enjadikan set iap sisw a

berkepribadian Islam, memberikan spirit kepemimpinan dan kemandirian sert a

memunculkan jiw a jiw a yang bert anggung jaw ab.

Pem biasaan sepert i t alaqi, t arget hafalan yang t inggi, sholat berjam aah,

kult um, kegiat an ment oring, OSIS, IM PP, usbu’ ruhi dan Pramuka, mampu

menjadikan set iap sisw a memiliki nilai dan karakt er karakt er di at as. Diperkuat

lagi dengan budaya kont rol dan evaluasi dari pihak manajemen sekolah

(17)

17

DAFTAR PUSTAKA

Angus J. M acNeil, Doris L.Prat er and St eve Busch, 2009, “The Effect of school cult ure and climat e on st udent achievement ” , Int ernat ional Journal of

Leadership in educat ion Volume 12 issue 1 pp 73-84.

An Nabhani, 2001, Perat uran Hidup Dalam Islam , Bogor : Pust aka Thariqul ‘Izzah

Anonim, 2010, Profile SM PIT Nurhidayah, diakses dari w w w .smpit-nurhidayah.com, t anggal 23 Februari 2012

Anonim, 2011, Pendidikan karakt er, diakses dari

ht t p:/ / dikdas.kemdiknas.go.id/ applicat ion/ media/ file/ Policy2Brief2Edisi20 4.pdf , Hari Senin 14 M ei 2012 jam 14.11 w ib

Anonim, 2011, Rendah, Indeks M anusia Indonesia Hanya di Peringkat 124 Dunia, diakses dari ht t p/ / : w w w .Republika.co.id, diakses t anggal 23 Februari 2012

Anonim 2011, Seks Bebas Kalangan Pelajar, Diakses dari ht t p/ / : w w w .w art anew s.com, diakses t anggal 23 Februari 2012

Asrori, 2011, Pendidikan, diakses dari ht t p:/ / pakguruonline.pendidikan.net t anggal 23 Februari 2012

Bakht ari H,1995, “ Cult ural Effect s on M anagement St yle : A Comparat ive St udy of American and M iddle East ern M anagement St yles” , Int ernat ional St udies

of M anagement and Organizat ion, Vol 25 issue 1 pp 16-22

Emzir, 2010, Analisis Dat a : M et odologi Penelit ian Kualit at if, Jakart a : Rajaw ali Pers

Emzir, 2010, M et odologi Penelit ian Pendidikan : Kualit at if dan Kuant it at if, Jakart a : Rajaw ali Pers

Gregory W. M ees, 2008, The Relat ionships Among principal leadership, school cult ure, and st udent achivement in missouri midlle schools. Int ernat ional

(18)

18

Hasan, Sardi S, 2010, Pengant ar Cult ural St udies : Sejarah, Pendekat an

Konsept ual, dan isu menuju St udi Budaya Kapit alisme Lanjut, Yogyakart a : Ar Ruzz M edia

Idhochi,1995, Kepemimpinan Dalam Proses Belajar M engajar, Bandung : Angkasa

Jumadi, 2006, Peranan Kult ur Sekolah t erhadap Kinerja Guru, “ M ot ivasi berprest asi dan Prest asi Akademik Sisw a” , Jurnal penelit ian Bappeda Kot a

Yogyakart a Vol I no 1, hal 20-27

Koent jaraningrat , 1974, Pengant ar Ant ropologi , Jakart a : Aksara Baru

Lew is J S, and Geroy G D, 2000, “ Employee spirit ualit y in t he w orkplace : cross-Cult ural view for t he m anagem ent of spirit ual em ployess” , Journal Of

M anagement Educat ion, Vol 24 Issue 5 pp 682-694

M aslow ski R, 2001, School Cult ure and School Performance, Disert asi Tw ent e Universit y Press Net herlands, diakses dari

w w w .t up.ut w ent e.nl/ uk/ cat alogue/ educat ional/ school -cult ure, t anggal 22 M ei 2012

M aulana P, 2012, Kepemimpinan, diakses dari ht t p :/ / parsilan.w ordpress.com,t anggal 22 M ei 2012

M oleong, Lexy J, 2011, M et odologi Penelit ian Kualit at if Edisi Revisi , Bandung : Remaja Rosda Karya

M unzali F, 2010, Konsep Budaya dan Iklim sekolah, diakses dari ht t p:/ / hbis.w ordpress.com t anggal 23 M aret 2012

M ust aqim , 2011, Pendidikan Karakt er: M embangun Delapan Karakt er Emas

M enuju Indonesia Bermart abat, Yogyakart a : Samudra Biru

Niemann R and Kot ze T, 2006, “ The Relat ionship bet w een leadership Pract ises and organisasional cult ure : an educat ion management perspect ive” , Sout h

African Journal of Educat ion, Vol 26 Issue 4 pp 609-624

Prast ow o A, 2003, M et ode Penelit ian Kualit at if dalam perspekt if Rancangan

Penelit ian, Yogyakart a : Ar Ruzz M edia

(19)

19

Raihan A, 2009, Efekt ifit as, Efisiensi, Dan Produkt ivit as M anajemen Peningkat an

M ut u Pendidikan Islam , diakses dari , ht t p:/ / abulraihan.w ordpress.com, t anggal 22 M ei 2012

Samani dan Haryant o, 2012, Konsep dan M odel Pendidikan Karakt er, Bandung : Remaja Rosda Karya

Sallis E, 2010, Tot al Qualit y M anagement in Educat ion, Yogyakart a : Ircisod

Spradly, JP, 1997, M et ode Et nografi, Yogyakart a : Tiara Wacana

Sut ama, 2010, M et ode Penelit ian Pendidikan Kuant it aif, Kualit at if, PTK, R & D, Surakart a : Fairuz

Wallace J, Hunt J, Richards C 1999, “ The relat ionship bet w een organisat ional cult ure, organisat ional climat e and managerial value” , The Int ernat ional

Journal of Public Sect or M anagement Vol 12 Issue 7 pp 548-564

Widjajakusuma M .K dan Yusant o M .I, 2003, Pengant ar M anajemen Syariat , Jakart a : Khairul Bayan

Yusant o, M I dan Widjayakusuma M K, 2003, M anajemen St rat egis Perspekt if

Referensi

Dokumen terkait

Walaupun hubungan yang terdapat dalam kriteria korelasi sangat lemah , kualitas dan kuantitas argumentasi siswa untuk siswa kelas X dikatakan sudah cukup baik untuk

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah mencurahkan rahmat dan berkah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul

Dalam membuat sebuah karya seni batik untuk long dress motif ikan Arwana. Proses merupakan salah satu langkah yang harus ditempuh dalam memvisualisasikan atau

[r]

EVALUASI KINERJA PADA SIMPANG EMPAT TAK BERSINYAL BEDINGIN KOTA SUKOHARJO..

Berdasarkan hasil analisis biplot, lansia telantar di Provinsi Papua, Maluku, dan Papua Barat memiliki nilai persentase yang tinggi untuk kriteria tidak mempunyai

Penyelidikan dan aktivitas memecahkan masalah yang dilakukan pada tahap ini akan mampu melatih kemampuan siswa dalam memahami atau menginterpretasi data dan

Besar sampel pada penelitian ini m eggunakan 30 cawan petri media Sabouraud Dekstrosa Agar yang berisi biakan Pityrosporum ovale yang dibuat sum uran, terdiri dari 10