PENDAMPINGAN KELUARGA KKN-PPM UNUD
PERIODE XIII TAHUN 2016
DESA / KELURAHAN : GILIMANUK
KECAMATAN : MELAYA
KABUPATEN : JEMBRANA
NAMA MAHASISWA : ANNISA ZARRA REZKITA
NIM : 1306105066
FAKULTAS/PS
: EKONOMI DAN BISNIS/EKONOMI PEMBANGUNAN
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN
KEPADA MASYARAKAT (LPPM)
UNIVERSITAS UDAYANA
2016
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Pelaksanaan Kegiatan KKN PPM Periode
XIII Universitas Udayana 2016 KK Dampingan tepat pada waktunya. Laporan ini merupakan
laporan yang memuat tentang identitas/profil dari keluarga dampingan, permasalahan yang
dihadapi oleh keluarga dampingan, realisasi terhadap pemecahan masalah, serta kegiatan –
kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa sebagai pendamping keluarga yang telah terpilih.
Keluarga dampingan merupakan keluarga prasejahtera atau keluarga yang kurang mampu.
Pada kesempatan yang baik ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Drh. A.A. Gede Oka Dharmayudha, MP. selaku Dosen Pembimbing Lapangan di Kelurahan
Gilimanuk atas bimbingannya dalam menyelesaikan program KKN PPM Periode XIII
Universitas Udayana 2016.
2. I Gd Ngurah Widiada, SH. selaku Lurah Gilimanuk atas bantuan moral yang telah diberikan
selama program ini berjalan.
3. Ibu Jariyah selaku Kepala Keluarga KK Dampingan penulis atas kesempatan yang diberikan
untuk didampingi dalam program KK Dampingan.
4. Serta semua pihak – pihak yang terkait dan rekan – rekan mahasiswa KKN PPM Universitas
Udayana Periode XIII Tahun 2016 di Kelurahan Gilimanuk yang telah memberikan bantuan
moral dan material dalam menyelesaikan program serta penyusunan laporan.
Program ini bertujuan untuk membuat mahasiswa menjadi lebih siap ketika mereka
akan terjun langsung kedalam masyarakat dan membuat mahasiswa menjadi lebih peka dan
tanggap dalam menghadapi permasalahan yang terjadi dilingkungan masyarakat. Penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi penyempurnaan laporan ini. Semoga
laporan ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat desa dalam meningkatkan kualitas
kesejahteraan masyarakat khususnya di Kelurahan Gilimanuk.
Gilimanuk, Agustus 2016
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ... 1
KATA PENGANTAR ... 2
DAFTAR ISI... 3
BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN ... 4
1.1Profil Keluarga Dampingan ... 4
1.2Ekonomi Keluarga Dampingan... 5
1.2.1Pendapatan Keluarga ... 5
1.2.2Pengeluaran Keluarga ... 5
BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH ... 7
2.1 Permasalahan Keluarga ... 7
2.2 Masalah Prioritas ... 7
BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH ... 9
3.1 Program ... 9
3.2 Jadwal Kegiatan ... 10
BAB IV PELAKSANAAN KEGIATAN PENDAMPINGAN KELUARGA ... 14
4.1 Pelaksanaan ... 14
4.2 Hasil ... 14
4.3 Kendala ... 14
BAB V PENUTUP... 15
5.1 Simpulan ... 15
5.2 Rekomendasi ... 15
BAB I
GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
1.1Profil Keluarga Dampingan
KKN-PPM Periode XIII Universitas Udayana Tahun 2016 (Kuliah Kerja Nyata - Pembelajaran
Pemberdayaan Masyarakat Peiode XIII Universitas Udayana Tahun 2016) merupakan salah
satu bentuk pengabdian mahasiswa yang dilakukan di masyarakat secara langsung dan terpadu.
Dengan adanya KKN-PPM diharapkan mahasiswa dapat meningkatkan empati dan kepedulian
terhadap permasalahan masyarakat ekonomi lemah dan mampu memberdayakan mereka
sehingga mereka dapat menolong diri mereka sendiri.
Salah satu bentuk kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa di tiap-tiap desa yang telah
ditentukan adalah program pendampingan keluarga (KK Dampingan). Program pendampingan
keluarga adalah program unggulan yang dikembangkan sebagai muatan lokal dalam
pelaksanaan program KKN-PPM Universitas Udayana. KK dampingan merupakan salah satu
program pokok, yaitu program pokok non-tema yang wajib dilaksanakan selama masa
KKNPPM. Adapun maksud dari program pendampingan keluarga atau KK dampingan adalah
untuk membantu pemberdayaan keluarga melalui penerapan ilmu dan teknologi dalam bidang
wirausaha, pendidikan dan keterampilan, KB dan kesehatan, serta pembinaan lingkungan untuk
membangun keluarga yang bahagia dan sejahtera.
Selain itu, tujuan dari program pendampingan keluarga bagi mahasiswa adalah untuk
meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa dalam mengatasi permasalahan keluarga
melalui penerapan ilmu dan teknologi yang telah dipelajari. Dalam KKN-PPM UNUD ini,
setiap mahasiwa wajib mendampingi satu keluarga pra-sejahtera atau kurang mampu. Kegiatan
KK dampingan dilaksanakan pada beberapa keluarga yang terdapat di setiap dusun di desa
Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana. Akan tetapi dalam kesempatan ini,
mahasiswa hanya dapat mendampingi satu keluarga pra sejarhtera dengan 2 orang mahasiswa,
atas saran dari Kepala Lingkungan Asih.
Pemilihan keluarga pra sejahtera tersebut berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan dan yang
paling membutuhkan bantuan. Salah satu keluarga yang ditunjuk oleh Bapak Kepala
Keluarga Ibu Jariyah merupakan keluarga yang sangat sederhana. Ibu Jariyah berasal dari
Srono, Banyuwangi Jawa Timur. Beliau sudah merantau ke Bali kurang lebih sekitar 20
tahun-an. Ibu Jariyah adalah seorang Janda. Sebelumnya beliau pernah menikah dengan suami
pertamanya yang berasal dari Banyuwangi juga. Dari hasil pernikahan tersebut, Ibu Jariyah
mempunyai seorang putri. Seiring berjalannya waktu, setelah Ibu Jariyah bercerai dengan suami
pertamanya, Ibu Jariyah menikah dengan Almarhum Bapak Sakur.
Sementara itu, sebelum menikah dengan Ibu Jariyah, almarhum Bapak Sakur juga sudah
pernah sebanyak dua kali. Pernikahan pertama almarhum Bapak Sakur dianugerahi 2 orang
anak. Karena suatu kejadian, istri dari almarhum Bapak Sakur meninggal dunia. Sementara itu,
dengan istri kedua Bapak Sakur tidak mempunyai anak, sampai Istri kedua tersebut meninggal
dunia. Akan tetapi beliau bersama istri kedua telah membangun rumah yang terletak di
lingkungan Asih gang V.
Setelah sepeninggal istri keduanya tersebut, Bapak Sakur akhirnya menikah dengan Ibu
Jariyah serta menempati rumah yang berukuran 10m x 6m yang telah dibuat Bapak Sakur
bersama Istri keduanya. Pada rumah tersebut terdapat sebuah kamar mandi luar, sehingga Ibu
Jariyah tidak bersusah payah untuk buang air.
Sementara itu, hasil dari pernikahan alm Bapak Sakur dengan Ibu Jariyah dianugerahi
seorang Putra yang bernama Mohammad Andi. Seiring berjalannya waktu, sekitar tahun 2013,
Bapak Sakur mengidap penyakit liver dan akhirnya meninggal dunia.
Sepeninggal alm Bapak Sakur, Ibu Jariyah hanya tinggal bersama Mohamad Andi yang
saat ini telah berusia 15 tahun. Mohammad Andi saat ini tengah mengenyam di bangku kelas 3
di MTS Gilimanuk. Andi tergolong anak yang berprestasi, ia tidak henti-hentinya mendapatkan
juara pencak silat di tingkat sekolah, kabupaten maupun luar kota. Bahkan ia sempat menjuarai
juara II pertandingan pencak silat yang diadakan di Semarang. Oleh sebab itu, selama
bersekolah Andi selalu medapatkan beasiswa dari pihak sekolah.
Ibu Jariyah sangat terbantu dengan adanya prestasi yang telah diraih oleh Andi, sehingga
Ibu Jariyah tidak banyak mengeluarkan biaya untuk keperluan sekolah Andi. Ibu Jariyah hanya
mengeluarkan uang hanya untuk keperluan pembayaran seragam di pertama kali masuk
Untuk menambah kesibukan sehari-hari, Ibu Jariyah memelihara ayam yang masih
kecil-kecil sebanyak 7 ekor. Ayam tersebut adalah pemberian dari tetangga yang merasa prihatin
terhadap kondisi Ibu Jariyah. Selain ayam, Ibu Jariyah juga mempunyai 3 ekor kambing. Ayam
dan kambing tersebut ditempatkan di kandang belakang rumah.
No Nama Status Umur
(Thn)
Pendidikan Pekerjaan Keterangan
1. Jariyah Sudah
Menikah
55 - Pedagang Ibu
2. Mohammad
Andi
Belum Menikah
15 SD Pelajar Anak
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan 1.2.1 Pendapatan Keluarga
Keluarga Ibu Jariyah termasuk keluarga dengan ekonomi yang kurang mampu.
Kesehariannya Ibu Jariyah berjualan lontong kecap dengan gerobak tetap. Ibu Jariyah
diwajibkan untuk membayar uang penyewaan sebesar 1500/hari. Beliau berjualan di dekat
Pasar Gilimanuk yang tidak berjarak jauh dengan rumahnya. Dengan mengayuh sepeda gayung,
Ibu Jariyah mengayuh sepedanya untuk membawa peralatan dan lontong kecap yang siap dijual.
Beliau berjualan setiap hari dari jam 4 sore sampai jam 10 malam. Adapun penjualan dari satu
porsi lontong kecap sebesar Rp. 5000. Sementara jika ditotal pendapatan Ibu Jariyah per hari
berkisar Rp. 30.000 - Rp 50.000,00
1.2.2 Pengeluaran Keluarga
a. Kebutuhan sehari-hari
Untuk keperluan makan Ibu Jariyah dan anaknya sehari-hari hanya mengkonsumsi
nasi, tempe, tahu atau ikan yang sangat minim harganya. Jika ada rejeki lebih Ibu
Jariyah membeli ayam untuk dimasak. Sementara itu, dalam pengeluaran sehari-hari,
Ibu Jariyah menghabiskan sekitar Rp 10.000,00 sampai Rp. 20.000 per hari.
Jariyah juga mendapatkan bantuan raskin (beras miskin) yang biasanya diambil di
kantor lurah dan hanya membayar Rp 25.000,00.
b. Listrik dan air
Ibu Jariyah menggunakan listrik PLN untuk menghidupkan listrik di rumah. Untuk
biaya listrik setiap bulan, Ibu Jariyah membayar sekitar Rp 12.000,00. Sementara itu,
Ibu Jariyah menggunakan air isi ulang untuk diminum, dengan biaya Rp. 50.000 per
bulan.
c. Pendidikan
Untuk sektor pendidikan, Ibu Jariyah tidak mengeluarkan biaya untuk membayar SPP
sekolah anaknya (SMP), karena sekolah memberikan beasiswa kepada anaknya. Beliau
hanya mengeluarkan biaya untuk bekal ke sekolah Setiap hari, Bu Jariyah memberikan
uang bekal kepada Moh. Andi berkisar Rp 5.000.
d. Kesehatan
Dalam bidang kesehatan, Ibu Jariyah tidak pernah mengalami penyakit yang serius.
Penyakit yang biasa dialami beliau hanya nyeri sendi dan sakit gigi. Biasanya keluarga
beliau mengobati sendiri penyakitnya dengan istirahat yang cukup. Ibu Jariyah juga
mempunyai kartu BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, yang sewaktu-waktu
digunakan untuk berobat secara gratis di puskesmas ataupun rumah sakit.
e. Rohani
Untuk kepercayaan sendiri, Ibu Jariyah menganut agama Islam. Beliau tidak pernah
mengeluarkan biaya untuk santunan dan lain sebagainya. Ibu Jariyah malah
BAB II
IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
2.1 Permasalahan Keluarga
Untuk mengidentifikasi masalah yang dialami keluarga dampingan, yaitu keluarga Ibu
Jariyah, maka kami melakukan beberapa kunjungan ke kediaman keluarga dampingan.
Selama kunjungan kami melakukan pendekatan secara kekeluargaan dengan beliau, yaitu
dengan melakukan obrolan-obrolan ringan dan mendengarkan segala keluh kesah Beliau.
Permasalahan yang terjadi pada keluarga Ibu Jariyah diantaranya adalah:
1. Masalah ekonomi dan infrasruktur, permasalahan yang dihadapi Ibu Jariyah adalah masalah ekonomi yaitu pendapatan penjualan Ibu Jariyah yang sangat minim
setiap harinya. Pendapatan Ibu Jariyah yang sangat minim membuat Ibu Jariyah dan
Andi juga sangat hidup sederhana. Beliau dan sang anak hanya hidup seadanya saja.
Ibu Jariyah mempunyai biaya yang sangat minim untuk kehidupan sehari-harinya.
2. Masalah pendidikan (Buta Huruf), Ibu Jariyah tengah mengalami kesulitan, yakni tidak dapat membaca berbagai macam tulisan. Hal tersebut bukan disebabkan karena
mata minus, akan tetapi karena dari kecil Ibu Jariyah tidak pernah bersekolah,
sehingga tidak pernah belajar membaca. Permasalahan tersebut sangat menghambat
Ibu Jariyah terutama dalam hal bersosial.
3. Kebutuhan sembako. Kurangnya kebutuhan sembako yang Ibu Jariyah gunakan untuk berjualan ditambah lagi dengan melonjaknya harga sembako. Hal tersebut
disebabkan karena terbatasnya ekonomi Ibu Jariyah yang tidak memungkinkan untuk
membeli kebutuhan sembako secara maksimal.
2.2. Masalah Prioritas
Melihat dari identifikasi masalah diatas, yang paling memungkinkan untuk dijadikan
prioritas adalah hal yang berkaitan dengan kondisi perekonomian dan kurangnya
BAB III
USULAN PENSOLUSIAN MASALAH
3.1 Program
Berdasarkan permasalahan yang telah diidentifikasi, selanjutnya ditindaklanjuti
dengan berupaya memberikan solusi atau pemecahan masalah sesuai dengan kemampuan
dari Keluarga Dampingan. Adapun program yang dilaksanakan selama mendampingi
keluarga Ibu Jariyah diantaranya program-program berupa alternatif yang merupakan saran
saran dan motivasi seperti program tukar pikiran mengenai masalah ekonomi dan
pemberian bantuan sembako.
3.1.1 Program Tukar Pikiran Mengenai Masalah Ekonomi
Kegiatan ini dipilih guna menyelesaikan masalah perekonomian keluarga dari
Ibu Jariyah. Untuk mengatasi masalah perekonomian keluarga adapun beberapa solusi
atau alternatif penyelesaian yang dapat penulis berikan kepada KK Dampingan
diantaranya yaitu : 1). Penetapan Skala Prioritas
Penetapan skala prioritas adalah menetapkan atau menentukan keperluan apa
saja yang terlebih dahulu harus dipenuhi berdasarkan dana yang tersedia. Walaupun
cara ini cukup sederhana tapi cukup efektif dilakukan untuk mengalokasikan
dana-dana yang akan nantinya dikeluarkan. Hal-hal yang paling prioritas untuk pengeluaran
dana dari Ibu Jariyah adalah biaya kehidupan sehari-hari. Biaya kehidupan sehari-hari
yang dimaksud dalam hal ini adalah biaya pangan, misalnya untuk membeli beras dan
lauk pauk.
2). Program penambahan jam kerja
Berdasarkan pekerjaan Ibu Jariyah sebagai penjual tahu lontong kecap. Solusi
yang diberikan mahasiswa untuk keluarga Ibu Jariyah adalah memberikan saran untuk
menambah jam kerja jualan beliau, karena waktu yang dilakukan Ibu Jariyah untuk
berjualan itu tidak efektif yaitu dari pukul 4 sore sampai 10 malam. Mahasiswa
memberikan saran mengganti jam berjualan Ibu Jariyah yaitu mulai pukul 10 pagi
3.1.2 Pemberian Bantuan Sembako
Dari uraian permasalahan sembako yang telah diketahui, Untuk itu penulis
memiliki inisiatif memberikan beberapa bantuan sembako semampunya. Hal tersebut
dimaksudkan agar kebutuhan sehari-hari Ibu Jariyah sedikit terbantu.
3.2 Jadwal Kegiatan
No Hari/ Tanggal Jenis Kegiatan Waktu Durasi
1 Selasa, 26 Juli
2016
Pembagian data KK Dampingan di
Posko KKN-PPM Gilimanuk
20.00-
22.00
2 jam
2 Rabu, 27 Juli
2016
Survey ke kediaman KK Dampingan
Bapak Ibu Jariyah
12.00-
17.00
5 jam
3 Kamis, 28 Juli
2016
Berkunjung ke rumah Ibu Jariyah 10.00-
15.00
5 jam
4 Senin, 1 Agustus
2016
Berkunjung ke rumah Ibu Jariah 18.00-
22.00
4 jam
3 Rabu, 3 Agustus
2016 2016
Bertemu dengan keluarga Ibu Jariyah
16.00-
22.00
6jam
4 Kamis, 5
Agustus
2016
Mengetahui dan mencari tahu informasi keluarga Ibu Jariyah
14.00-
20.00
6 jam
5 Sabtu, 6 Agustus
2016
Berkunjung ke rumah Ibu Jariah 19.00-
22.00
4 jam
6 Senin, 8 Agustus Mengetahui dan mencari tahu 09.00- 3 jam
2016 informasi lebih detail mengenai
keluarga Ibu Jariyah
12.00
7 Rabu, 10
Agustus
2016
Mengidentifikasi masalah-masalah
secara umum yang dihadapi
keluarga
12.00-
19.00
Ibu Jariyah
8 Sabtu, 13
Agustus
2016
Berbincang-bincang dengan Ibu
Jariyah
13.00-
18.00
5 jam
9 Minggu, 14
Agustus 2016
Berkunjung ke rumah Ibu Jariyah 11.00-
17.00
6 jam
10 Senin, 15
Agustus
2016
Berkunjung ke rumah Ibu Jariyah 18.00-
22.00
4 jam
11 Selasa, 16
Agustus 2016
Berbincang-bincang masalah kesehatan keluarga Ibu Jariyah
17.00-
22.00
5 jam
12 Kamis, 18
Agustus 2016
Berkunjung ke rumah Ibu Jariyah 10.00-
14.00
4 jam
13 Jumat, 19
Agustus 2016
Berbincang-bincang masalah perekonomian keluarga Ibu Jariyah
13.00-
15.00
2 jam
14 Sabtu, 20
Agustus
2016
Berkunjung ke kediaman Ibu Jariyah untuk bersilaturahmi
14.00-
18.00
4 jam
15 Minggu, 21
Agustus 2016
Berkunjung kembali ke rumah Ibu
Jariyah
10.00-
15.00
5 jam
16 Selasa, 23
Agustus 2016
Berbincang-bincang masalah ekonomi keluarga Ibu Jariyah
11.00-
16.00
5 jam
17 Kamis, 25
Agustus 2016
Berkunjung kembali untuk
mewawancarai ke kediaman Ibu
Jariyah
13.00-
17.00
4 jam
18 Jumat, 26
Agustus 2016
Berkunjung ke kediaman Ibu Jariyah
10.00-
14.00
BAB IV
PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA
4.1Pelaksanaan
4.1.1Waktu
Waktu yang digunakan untuk kegiatan KK Dampingan ini termasuk ke dalam
Jam Kerja Efektif Mahasiswa (JKEM) yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa yaitu
minimal 16 kali dalam sebulan yakni pada 26 Juli 2016 – 26 Agustus 2016. Adapun
waktu yang jumlah kunjungan ke keluarga dampingan yang penulis lakukan selama
sebulan adalah sebanyak 18 kali dengan total waktu kunjungan selama 90 jam
4.1.2 Lokasi
Lokasi yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan KK dampingan ini adalah
sesuai dengan lokasi desa yang ditentukan. Adapun lokasi kelurahan yang dimaksud
adalah Kelurahan Gilimanuk. Secara spesifik lokasi KK dampingan adalah di
Lingkungan Asih, Jalan Gurami gang 5, Kelurahan Gilimanuk.
4.2 Kegiatan Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan KK Dampingan ini dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang
telah ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN PPM XIII di Kelurahan Gilimanuk,
Kecamatan Melaya. Kegiatan KK Dampingan yang dilakukan berupa kunjungan ke
kediaman keluarga yang didampingi. Selama kunjungan tersebut, dilakukan obrolan –
obrolan santai bersama keluarga yang didamping untuk menciptakan suasana yang
nyaman bagi keluarga tersebut dalam menceritakan masalah yang mereka alami dan
menerima solusi yang ditawarkan. Jadwal kunjungan ke keluarga dampingan dilakukan
4.3Hasil Pendampingan Keluarga
Melalui pendekatan dan perbincangan yang dilakukan, hasil dari program yang dilakukan
belum dapat dirasakan secara langsung oleh keluarga Ibu Jariyah. Namun, kedepannya
diharapkan segala solusi yang telah diberikan mampu untuk memberikan inspirasi kepada
beliau.
4.4Kendala Pendampingan Keluarga
Kendala dari KK dampingan ini adalah sulitnya Ibu Jariyah untuk mengerti dan
memahami segala bentuk tulisan. Hal tersebut disebabkan karena Ibu Jariyah buta huruf,
beliau tidak dapat membaca. Selain hal tersebut, tidak terdapat kendala-kendala yang
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan
Simpulan yang ditarik dari hasil pendampingan keluarga sasaran selama 1 bulan di
Lingkungan Asih, keluarga Ibu Jariyah adalah termasuk keluarga yang kurang mampu
yang mengalami permasalahan perekonomian. Solusi yang dapat dilakukan untuk
keluarga dampingan adalah diskusi membicarakan masalah, memberikan solusi dengan
cara penyuluhan dan motivasi untuk menghadapi masalah tersebut.
Program pemecahan masalah yang dijalankan berupa tukar pikiran untuk mengatur
pemasukan dan pengeluaran keuangan keluarga. Selain memberikan solusi masalah dan
motivasi, sumbangan berupa beberapa bahan sembako dan alat tulis sekolah untuk
Mohammad Andi dapat meringankan sedikit beban ekonomi keluarga Ibu Jariyah.
5.2 Rekomendasi
Setelah berakhirnya program pendampingan keluarga KKN-PPM Universitas
Udayana Periode XIII ini diharapkan kedepannya Ibu Jariyah dan tetap mendapatkan
bantuan baik dari segi ekonomi maupun kesehatan dari pemerintah daerah setempat. Selain
itu, diharapkan Mohammad Andi juga tetap mendapatkan beaasiswa untuk melanjutkan
sekolah yang lebih tinggi lagi. Disamping itu, untuk berusaha dalam wujud nyata, Ibu
Jariyah juga harus tetap berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar senantiasa diberikan
LAMPIRAN
Gambar I – Foto bersama dengan Ibu Jariyah di depan rumah
Gambar II – Foto sedang membantu mengaduk adonan kacang untuk jualan lontong kecap
[image:17.595.189.404.299.460.2] [image:17.595.215.383.502.668.2]