• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Deskriptif Mengenai Adversity Quotient Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Yang Sedang Menempuh Mata Kuliah Usulan Penelitian Lebih Dari 1 Semester di Universitas "X" Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Studi Deskriptif Mengenai Adversity Quotient Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Yang Sedang Menempuh Mata Kuliah Usulan Penelitian Lebih Dari 1 Semester di Universitas "X" Bandung."

Copied!
70
0
0

Teks penuh

(1)

iii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Studi Deskriptif Mengenai Adversity Quotient

Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Yang Sedang Menempuh Mata Kuliah Usulan Penelitian Lebih Dari 1 Semester Di Universitas “X” Bandung”. Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan gambaran mengenai tingkatan Adversity Quotient dan dimensi-dimensinya pada mahasiswa yang sedang menempuh Usulan Penelitian lebih dari 1 semester. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling yaitu semua sampel yang memenuhi karakteristik populasi akan diambil menjadi sampel penelitian dengan jumlah 119 orang.

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah modifikasi dari Adversity Response Profile (Paul G. Stoltz, 2000) yang terdiri atas 52 item setelah melalui penghitungan validitas menggunakan rumus Pearson, validitas berada pada rentang 0,311-0,724. Reliabilitas berdasarkan Alpha Cronbach sebesar 0,956 yang berarti derajat reliabilitas tinggi sekali.

Kesimpulan yang dapat ditarik, mahasiswa yang memiliki AQ tinggi, yaitu sebanyak 34,4 %. Sedangkan yang memiliki AQ sedang dan AQ rendah terdistribusi secara merata, masing-masing 32,8%. Tinggi rendahnya AQ ditentukan oleh dimensinya, kecuali pada AQ sedang terdapat dimensi Ownership yang rendah. Masukan dan kritik serta modeling dari dosen pembimbing memiliki keterkaitan yang erat dengan tinggi rendahnya AQ mahasiswa.

(2)

viii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Lembar Pengesahan ... ii

Abstrak...iii

Kata Pengantar .... ... iv

Daftar Isi ... ...viii

Daftar tabel ...xi

Daftar Bagan ...xii

BAB I 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ...8

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ...8

1.3.1 Maksud Penelitian ... 8

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 8

1.4 Kegunaan Penelitian ...9

1.4.1 Kegunaan Teoritis ...9

1.4.2 Kegunaan Praktis ... 9

1.5 Kerangka Pikir ... 10

1.6 Asumsi ...19

BAB II 2.1 Adversity Quotient (AQ) ...20

(3)

ix Universitas Kristen Maranatha

2.1.2 Peran Adversity Quotient dalam kehidupan ...23

2.1.3 Ilmu Pengetahuan tentang Adversity Quotient ...27

2.1.4 Proses Kerja Adversity Quotient ...31

2.1.5 Dimensi Adversity Quotient ...34

2.1.5.1 Control ...34

2.1.5.2 Ownership ...35

2.1.5.3 Reach ... ...36

2.1.5.4 Endurance ...36

2.1.6 Tingkatan Adversity Quotient ...37

2.1.7 Faktor-faktor yang mempengaruhi Adversity Quotient...………39

2.2 Masa Dewasa Awal ...39

2.2.1 Transisi Masa Remaja Menuju Masa Dewasa ...39

2.2.2 Perkembangan Kognitif Masa Dewasa Awal ...40

2.2.3 Perkembangan Sosial Masa Dewasa Awal ...42

BAB III 3.1 Rancangan Penelitian...44

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional...44

3.2.1. Variabel Penelitian...44

3.2.2. Definisi Operasional...44

3.3 Alat Ukur ... ...46

3.3.1 Alat ukur Adversity Quotient...46

3.3.2 Prosedur Pengisian…...47

(4)

x Universitas Kristen Maranatha

3.3.4 Data Penunjang...49

3.4 Validitas dan Reliabilitas ... .49

3.4.1 Validitas ... .49

3.4.2 Reliabilitas ... .50

3.5 Populasi Sasaran... ...50

3.5.1 Populasi Sasaran...50

3.5.2 Karakteristik Populasi ...51

3.5.3 Teknik Sampling ...51

3.6 Teknik Analisis ...51

BAB IV 4.1 Gambaran responden ...52

4.2 Hasil penelitian ...55

4.3 Pembahasan ...57

BAB V 5.1 Kesimpulan ...69

5.2 Saran...69

5.2.1 Saran Teoritis...69

5.2.2 Saran Praktis...70 Daftar Pustaka

(5)

xi Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Tabel dimensi dan indikator alat ukur ...46

Tabel 4.1 Tabel gambaran responden berdasarkan jenis kelamin ...52

Tabel 4.2 Tabel gambaran responden berdasarkan usia ...53

Tabel 4.3 Tabel gambaran responden berdasarkan angkatan ...53

Tabel 4.4 Tabel gambaran responden berdasarkan lamanya mengambil UP ...54

Tabel 4.5 Tabel gambaran responden berdasarkan IPK ...54

Tabel 4.6 Tabel hasil penelitian AQ ...55

Tabel 4.7 Tabel tabulasi silang Control dengan AQ ...55

Tabel 4.8 Tabel tabulasi silang Ownership dengan AQ ...56

Tabel 4.9 Tabel tabulasi silang Reach dengan AQ ...56

(6)

xii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR BAGAN

(7)
(8)

LAMPIRAN I

SURAT KESEDIAAN Saya, yang bertanda tangan di bawah ini: Nama:

NRP:

menyatakan kesediaan Saya untuk ikut serta menjadi subjek penelitian dengan judul “Studi Deskriptif Mengenai Adversity Quotient Pada Mahasiswa

Fakultas Psikologi Yang Sedang Menempuh Mata Kuliah Usulan Penelitian Lebih dari 1 Semester di Universitas X Bandung” yang dilakukan oleh Sdr. Timotius Adi Rusli (NRP.0330099) dari Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha. Untuk itu, Saya memahami bahwa:

1. Hasil penelitian ini, termasuk identitas Saya akan dirahasiakan dan diolah hanya untuk tujuan penelitian oleh peneliti dan pihak terkait (dosen dan Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha)

2. Saya memiliki hak untuk bertanya mengenai hal yang tidak atau kurang jelas dalam pengerjaan kuesioner ini

3. Saya diharapkan dapat mengisi jawaban dalam kuesioner ini sesuai dengan yang petunjuk yang diberikan, dan mengisi sesuai dengan diri Saya sendiri, bukan hal yang diharapkan/ dianggap baik oleh lingkungan

Demikian surat pernyataan ini Saya buat dengan sadar dan tanpa paksaan siapapun.

Bandung, Desember 2011

(9)

KATA PENGANTAR

Dalam rangka menyelesaikan tugas akhir saya sebagai mahasiswa fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha, saya melakukan penelitian dengan “Studi Deskriptif Mengenai Adversity Quotient pada Mahasiswa Fakultas

Psikologi yang sedang menempuh mata kuliah Usulan Penelitian lebih dari 1 semester di Universitas “X” Bandung.”. Untuk itu saya meminta kesediaan saudara untuk mengisi kuesioner yang saya bagikan ini.

Saudara diharapkan untuk mengisi kuesioner ini sesuai dengan apa yang keadaan saudara dan apa yang saudara rasakan atau alami. Saya akan menjamin kerahasiaan dari apa yang saudara tuliskan disini. Hasil dari kuesioner ini akan sangat bermanfaat bagi penelitian yang saya lakukan.

Akhir kata, saya mengucapkan terimakasih atas kesediaan saudara dalam meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner ini.

Dengan hormat,

(10)

A. IDENTITAS DIRI

1. Nama (inisial) :

2. Jenis kelamin : L / P

3. Usia : tahun

4. Angkatan :

5. Lamanya mengambil Usulan Penelitian : semester

6. IPK :

7. Apakah Saudara sudah menempuh seminar? Sudah / belum * - Jika belum, kapan rencana Saudara untuk seminar?

...(bulan dan tahun)

(11)

B. KUESIONER ADVERSITY QUOTIENT Petunjuk Pengisian

 Saudara diminta untuk membayangkan setiap situasi yang ada dibawah ini seolah-olah situasi tersebut terjadi pada Saudara saat ini.

 Bayangkanlah dengan jelas apa yang akan terjadi sebagai akibat dari situasi tersebut.

 Setelah itu lingkarilah angka pada nomor yang Saudara anggap paling sesuai dengan diri Saudara untuk setiap situasi.

 Saudara diminta untuk mengisinya secara spontan yaitu apa yang muncul pertama kali dalam pikiran Saudara saat Saudara membayangkan situasi tersebut.

Jawablah semua pertanyaan dan jangan sampai ada pertanyaan yang terlewat.

 Bila Saudara salah dalam melingkari jawaban, berilah tanda silang (x) pada angka yang Saudara lingkari tersebut, lalu lingkarilah angka yang mewakili jawaban yang menurut Saudara lebih sesuai dengan diri Saudara.

Contoh:

1. Saya kehilangan data survey awal yang telah saya kerjakan. Saya merasa situasi

ini…

Tidak dapat saya kendalikan 1 2 3 4 Dapat saya kendalikan sepenuhnya Keterangan:

 Pilih dan lingkarilah

Angka 1 jika Saudara, tidak dapat mengendalikan akibat dari situasi itu

Angka 2 jika Saudara, cenderung tidak dapat mengendalikan akibat dari situasi itu

Angka 3 jika Saudara, cenderung dapat mengendalikan akibat dari situasi itu Angka 4 jika Saudara, dapat sepenuhnya mengendalikan akibat dari situasi itu

(12)

1. Pada saat bimbingan, saya mendapatkan feedback yang bertolak belakang dari kedua dosen pembimbing. Saya merasa situasi ini....

Tidak dapat saya kendalikan 1 2 3 4 Dapat saya kendalikan sepenuhnya

2. Pengerjaan UP saya dinilai tidak sistematis oleh dosen pembimbing. Hal ini

merupakan…

Bukan tanggung jawab saya sama sekali

1 2 3 4 Tanggung jawab saya sepenuhnya

3. Dosen pembimbing mengatakan judul saya tidak layak diteliti. Situasi ini akan… Mempengaruhi emosi dan

pikiran saya dalam mengambil tindakan pada berbagai situasi

1 2 3 4

Terbatas pada situasi ini

4. Judul yang saya ajukan awalnya diterima oleh dosen, tetapi dalam proses pengerjaan, judul tersebut kemudian ditolak, dan saya harus cari judul baru. Saya

merasa situasi ini akan berlangsung…

Menetap 1 2 3 4 Sementara

5. Selama mengerjakan UP, kesulitan-kesulitan yang ada membuat saya malas mengerjakan. Saya merasa situasi ini...

Tidak dapat saya kendalikan 1 2 3 4 Dapat saya kendalikan sepenuhnya

6. Saya mendapat kritik dari dosen bahwa saya kurang serius dalam mengerjakan UP. Hal ini merupakan...

Bukan tanggung jawab saya sama sekali

1 2 3 4 Tanggung jawab saya sepenuhnya

7. Teman-teman sudah hampir seminar outline, sedangkan saya masih mengerjakan

bab1. Situasi ini akan…

Mempengaruhi emosi dan pikiran saya dalam mengambil tindakan pada berbagai situasi

1 2 3 4

Terbatas pada situasi ini

8. Saya takut bertemu dengan dosen pembimbing karena sudah lama tidak datang

untuk bimbingan. Saya merasa situasi ini akan berlangsung…

Menetap 1 2 3 4 Sementara

9. Pada saat mengerjakan UP, teman saya mengajak untuk pergi ke bioskop dan kebetulan film yang akan ditonton adalah film yang saya ingin tonton. Saya merasa situasi ini….

Tidak dapat saya kendalikan 1 2 3 4 Dapat saya kendalikan sepenuhnya

10. Hasil pengerjaan saya, masih jauh dari harapan dosen pembimbing. Hal ini merupakan…

Bukan tanggung jawab saya sama sekali

1 2 3 4 Tanggung jawab saya sepenuhnya

11. Karena sibuk mengerjakan UP, saya tidak mempunyai waktu untuk bermain dengan teman kost. Karenanya, teman kost menjadi cuek dan menyebabkan saya merasa tidak nyaman. Situasi ini akan...

Mempengaruhi emosi dan pikiran saya dalam mengambil tindakan pada berbagai situasi

1 2 3 4

Terbatas pada situasi ini

12. Akhir-akhir ini dosen pembimbing merasa tidak puas dengan hasil perbaikan pengerjaan UP yang saya kerjakan. Saya merasa situasi ini akan berlangsung..

(13)

13. Pada saat hendak bimbingan, tiba-tiba dosen pembimbing menghubungi saya dan mengatakan bahwa hari ini tidak bisa bimbingan karena ada urusan lain. Saya merasa situasi ini....

Tidak dapat saya kendalikan 1 2 3 4 Dapat saya kendalikan sepenuhnya

14. Saya mendapat teguran dari orang tua karena belum dapat menyelesaikan UP

padahal sudah mengambilnya dalam beberapa semester. Hal ini merupakan…

Bukan tanggung jawab saya sama sekali

1 2 3 4 Tanggung jawab saya sepenuhnya

15. Tiap kali bimbingan, dosen selalu memarahi saya. Situasi ini akan... Mempengaruhi emosi dan

pikiran saya dalam mengambil tindakan pada berbagai situasi

1 2 3 4

Terbatas pada situasi ini

16. Orang tua menuntut saya untuk segera lulus. Saya merasa situasi ini akan

berlangsung….

Menetap 1 2 3 4 Sementara

17. Saya kehilangan motivasi dalam mengerjakan UP, saya merasa situasi ini.... Tidak dapat saya kendalikan 1 2 3 4 Dapat saya kendalikan sepenuhnya

18. Pada saat bimbingan, saya tidak dapat menjawab pertanyaan yang diajukan dosen kepada saya. Hal ini merupakan....

Bukan tanggung jawab saya sama sekali

1 2 3 4 Tanggung jawab saya sepenuhnya

19. Secara tidak sengaja, data UP di komputer saya terhapus padahal besok saya harus

bimbingan. Situasi ini akan….

Mempengaruhi emosi dan pikiran saya dalam mengambil tindakan pada berbagai situasi

1 2 3 4

Terbatas pada situasi ini

20. Topik untuk UP saya ditolak berkali-kali oleh dosen pembimbing karena berbagai

alasan. Saya merasa situasi ini akan berlangsung….

Menetap 1 2 3 4 Sementara

21. Kedua dosen pembimbing memutuskan bahwa saya harus mengganti judul dan topik UP saya. Saya merasa situasi ini…

Tidak dapat saya kendalikan 1 2 3 4 Dapat saya kendalikan sepenuhnya

22. Saya tidak menemukan teori yang saya butuhkan untuk pengerjaan UP. Hal ini pendapat saya yang dianggap keliru oleh dosen pembimbing. Situasi ini akan…

Mempengaruhi emosi dan pikiran saya dalam mengambil tindakan pada berbagai situasi

1 2 3 4

Terbatas pada situasi ini

24. Orang tua sering menanyakan tentang pengerjaan UP, padahal saat itu saya sedang mengalami stagnasi dalam pengerjaan, hal tersebut membuat saya menghindari pertanyaan-pertanyaan seputar UP. Saya merasa situasi ini akan berlangsung...

Menetap 1 2 3 4 Sementara

25. Saya tidak mendapatkan perijinan dari tempat yang ingin saya jadikan populasi

penelitian, saya merasa situasi ini….

Tidak dapat saya kendalikan 1 2 3 4 Dapat saya kendalikan sepenuhnya

26. Feedback yang diberikan dosen pembimbing kurang jelas. Hal ini merupakan...

Bukan tanggung jawab saya sama sekali

(14)

27. Saya bertengkar dengan pacar saya, padahal saat itu saya sedang mengerjakan UP. Situasi ini akan...

Mempengaruhi emosi dan pikiran saya dalam mengambil tindakan pada berbagai situasi

1 2 3 4

Terbatas pada situasi ini

28. Dosen pendamping sudah menyetujui draft UP saya, tetapi dosen utama belum setuju. Saya merasa situasi ini akan berlangsung….

Menetap 1 2 3 4 Sementara

29. Dosen mengatakan hasil pengerjaan UP saya tidak mengalami kemajuan. Saya

merasa situasi ini…

Tidak dapat saya kendalikan 1 2 3 4 Dapat saya kendalikan sepenuhnya

30. Pacar saya mengancam akan meninggalkan saya karena sudah beberapa semester saya belum bisa menyelesaikan pengerjaan UP. Hal ini merupakan…

Bukan tanggung jawab saya

sama sekali 1 2 3 4 Tanggung jawab saya sepenuhnya

31. Dosen pembimbing mengatakan kepada saya untuk mencari dosen pembimbing lain karena saya ingin tetap mempertahankan judul yang saya ajukan. Situasi ini

akan…

Mempengaruhi emosi dan pikiran saya dalam mengambil tindakan pada berbagai situasi

1 2 3 4

Terbatas pada situasi ini

32. Saya tidak dapat mengerjakan UP karena baru saja berselisih dengan sahabat saya.

Saya merasa situasi ini akan berlangsung….

Menetap 1 2 3 4 Sementara

33. Pada saat dosen menetapkan deadline pengerjaan UP yang sangat mendesak, saya merasa situasi ini...

Tidak dapat saya kendalikan 1 2 3 4 Dapat saya kendalikan sepenuhnya

34. Dosen mengundur jadwal bimbingan karena ada kesibukan, padahal saya ingin segera menyelesaikan UP saya. Hal ini merupakan…

Bukan tanggung jawab saya sama sekali

1 2 3 4 Tanggung jawab saya sepenuhnya

35. Saya tidak dapat menemukan literatur yang saya butuhkan dimanapun, padahal

besok saya akan bimbingan. Situasi ini akan…

Mempengaruhi emosi dan pikiran saya dalam mengambil tindakan pada berbagai situasi

1 2 3 4

Terbatas pada situasi ini

36. Saya belum mendapatkan kepastian jadwal bimbingan, padahal waktu pengumpulan UP telah dekat. Saya merasa situasi ini akan berlangsung….

Menetap 1 2 3 4 Sementara

37. Dosen memarahi saya karena laporan yang saya buat tidak sesuai dengan permintaan dosen. Saya merasa situasi ini….

Tidak dapat saya kendalikan 1 2 3 4 Dapat saya kendalikan sepenuhnya

38. Menjelang waktu bimbingan, saya belum bisa menyelesaikan pengerjaan UP saya karena banyak kegiatan lain yang saya lakukan diluar mengerjakan UP. Hal ini

mengalami kebuntuan selama bimbingan. Situasi ini akan….

Mempengaruhi emosi dan pikiran saya dalam mengambil tindakan pada berbagai situasi

1 2 3 4

Terbatas pada situasi ini

40. Saya merasa jenuh karena sudah cukup lama mengerjakan UP tapi tidak selesai-selesai. Saya merasa situasi ini akan berlangsung..

(15)

41. Saya tidak menemukan jurnal yang diminta oleh dosen saya. Saya merasa situasi

ini…

Tidak dapat saya kendalikan 1 2 3 4 Dapat saya kendalikan sepenuhnya

42. Dosen pembimbing mengatakan bahwa kerangka pemikiran yang saya buat tidaklah sistematis, padahal itu hasil dari konsultasi dengan dosen konsulen. Hal

ini merupakan…

Bukan tanggung jawab saya sama sekali

1 2 3 4 Tanggung jawab saya sepenuhnya

43. Survey awal yang saya kerjakan hasilnya kurang sesuai dengan permintaan dosen.

Situasi ini akan…

Mempengaruhi emosi dan pikiran saya dalam mengambil tindakan pada berbagai situasi

1 2 3 4

Terbatas pada situasi ini

44. Saat waktu pengumpulan draft UP sudah dekat, dosen mengatakan saya harus merombak bab1 yang sudah saya kerjakan. Saya merasa situasi ini akan

berlangsung…

Menetap 1 2 3 4 Sementara

45. Saya tidak mengerti maksud dari masukan dosen tentang UP saya. Saya merasa

situasi ini…

Tidak dapat saya kendalikan 1 2 3 4 Dapat saya kendalikan sepenuhnya

46. Survey awal yang saya lakukan harus diulang. Hal ini merupakan… Bukan tanggung jawab saya

sama sekali

1 2 3 4 Tanggung jawab saya sepenuhnya

47. Sampel yang saya pilih dianggap tidak tepat untuk diteliti dengan variabel yang

sudah ditetapkan. Situasi ini akan…

Mempengaruhi emosi dan pikiran saya dalam mengambil tindakan pada berbagai situasi

1 2 3 4

Terbatas pada situasi ini

48. Dosen mengatakan jika saya tidak dapat memperbaiki pengerjaan UP saya, maka

tidak ada bimbingan dulu. Saya merasa situasi ini akan berlangsung…

Menetap 1 2 3 4 Sementara

49. Teman-teman yang sedang mengerjakan UP sebagian besar sudah hampir selesai, sedangkan saya masih jauh dari selesai, padahal waktu pengumpulan sudah dekat.

Saya merasa situasi ini…

Tidak dapat saya kendalikan 1 2 3 4 Dapat saya kendalikan sepenuhnya

50. Saat bimbingan, dosen mengatakan literatur saya masih kurang, padahal saya sudah memperlengkapi literatur sesuai permintaan dosen tersebut. Hal ini

merupakan…

Bukan tanggung jawab saya sama sekali

1 2 3 4 Tanggung jawab saya sepenuhnya

51. Saya mengalami kejenuhan karena UP saya tidak mengalami kemajuan. Situasi ini

akan…

Mempengaruhi emosi dan pikiran saya dalam mengambil tindakan pada berbagai situasi

1 2 3 4

Terbatas pada situasi ini

52. Pada saat bimbingan, dosen mengatakan UP saya harus dimulai dari awal karena tidak ada kecocokan antara variabel dengan sampel. Saya merasa situasi ini akan

berlangsung…

(16)

53. Pada saat bimbingan, Secara tidak sengaja saya tidak membawa laporan kemajuan pengerjaan UP, padahal saya harus menjelaskan kemajuan tersebut pada dosen pembimbing. Saya merasa situasi ini...

Tidak dapat saya kendalikan 1 2 3 4 Dapat saya kendalikan sepenuhnya

54. Saya tidak mendapatkan tempat untuk melakukan penelitian, padahal saya sudah

berusaha mencari. Hal ini merupakan…

Bukan tanggung jawab saya sama sekali

1 2 3 4 Tanggung jawab saya sepenuhnya

55. Pada saat bimbingan, dosen membandingkan hasil pengerjaan saya dengan hasil

teman saya yang menurut beliau lebih baik. Situasi ini akan…

Mempengaruhi emosi dan pikiran saya dalam mengambil tindakan pada berbagai situasi

1 2 3 4

Terbatas pada situasi ini

56. Saya merasa malas mengerjakan UP karena banyak koreksi yang harus diperbaiki.

Saya merasa situasi ini akan berlangsung…

(17)

C. DATA PENUNJANG

1. Bagaimanakah pola asuh orang tua saudara selama ini?

a. Menetapkan batasan dan kendali yang tegas (aturan kaku), dingin dalam berinteraksi dengan saudara.

b. Menetapkan aturan, tetapi memberi kebebasan kepada saudara untuk bertindak, serta ada komunikasi yang

hangat.

c. Cenderung bebas dalam aturan, hangat dalam komunikasi dan penuh perhatian.

d. Memberi kebebasan, jarang komunikasi, dan jarang mengontrol.

2. Apakah yang orang tua saudara lakukan apabila melihat saudara mengalami kesulitan dalam pengerjaan UP?

a. Mendukung (memberi support)

b. Tidak peduli

c. Memarahi (menekan)

3. Bagaimana pendapat orang tua saudara mengenai kemampuan saudara dalam mengerjakan UP?

a. Saudara kurang mampu dalam menyelesaikan UP

b. Saudara seharusnya mampu dalam menyelesaikan UP

c. Saudara pasti mampu dalam menyelesaikan UP

4. Apakah yang dosen saudara lakukan apabila menghadapi kesulitan dalam mengajar atau membimbing

mahasiswanya?

a. Melakukan proses berpikir untuk menyelesaikan kesulitan saat itu juga.

b. Menerima masukan dan saran dari mahasiswa

c. Melewatkan kesulitan tersebut

5. Apakah yang dosen pembimbing saudara lakukan apabila melihat saudara mengalami kesulitan dalam

pengerjaan UP?

a. Mendukung (memberi support)

b. Tidak peduli

c. Memarahi (menekan)

6. Apa yang dikatakan dosen pembimbing mengenai kemampuan saudara dalam mengerjakan UP?

a. Saudara kurang mampu dalam menyelesaikan UP

b. Saudara seharusnya mampu dalam menyelesaikan UP

c. Saudara pasti mampu dalam menyelesaikan UP

7. Apakah yang teman-teman saudara lakukan apabila menghadapi kesulitan dalam pengerjaan UP?

a. Berusaha keras dan terus berjuang dalam menghadapi kesulitan tersebut

b. Berusaha dan mengerjakan semampunya

c. Menyerah terhadap kesulitan itu.

8. Apakah yang teman-teman dekat saudara lakukan apabila melihat saudara mengalami kesulitan dalam

pengerjaan UP?

a. Mendukung (memberi support)

b. Tidak peduli

c. Memarahi (menekan)

9. Bagaimana pandangan teman-teman mengenai kemampuan saudara dalam mengerjakan UP?

a. Saudara kurang mampu dalam menyelesaikan UP

b. Saudara seharusnya mampu dalam menyelesaikan UP

(18)

D. KISI-KISI KUESIONER

Control

Proses Bimbingan

1. Pada saat bimbingan, saya mendapatkan feedback yang bertolak belakang dari kedua dosen pembimbing. Saya merasa situasi ini....

13. Pada saat hendak bimbingan, tiba-tiba dosen pembimbing menghubungi saya dan mengatakan bahwa hari ini tidak bisa bimbingan karena ada urusan lain. Saya merasa situasi ini....

21. Kedua dosen pembimbing memutuskan bahwa saya harus mengganti judul dan topik UP saya. Saya merasa situasi ini…

29. Dosen mengatakan hasil pengerjaan UP saya tidak mengalami kemajuan. Saya merasa situasi ini…

37. Dosen memarahi saya karena laporan yang saya buat tidak sesuai dengan permintaan dosen. Saya merasa situasi ini….

45. Saya tidak mengerti maksud dari masukan dosen tentang UP saya. Saya merasa situasi ini…

53. Pada saat bimbingan, Secara tidak sengaja saya tidak membawa laporan kemajuan pengerjaan UP, padahal saya harus menjelaskan kemajuan tersebut pada dosen pembimbing. Saya merasa situasi ini...

Proses Pengerjaan

5. Selama mengerjakan UP, kesulitan-kesulitan yang ada membuat saya malas mengerjakan. Saya merasa situasi ini...

9. Pada saat mengerjakan UP, teman saya mengajak untuk pergi ke bioskop dan kebetulan film yang akan ditonton adalah film yang saya ingin tonton. Saya merasa situasi ini…

(19)

33. Pada saat dosen menetapkan deadline pengerjaan UP yang sangat mendesak, saya merasa situasi ini...

41. Saya tidak menemukan jurnal yang diminta oleh dosen saya. Saya merasa situasi ini…

49. Teman-teman yang sedang mengerjakan UP sebagian besar sudah hampir selesai, sedangkan saya masih jauh dari selesai, padahal waktu pengumpulan sudah dekat. Saya merasa situasi ini…

Ownership

Proses Bimbingan

6. Saya mendapat kritik dari dosen bahwa saya kurang serius dalam mengerjakan UP. Hal ini merupakan...

10. Hasil pengerjaan saya, masih jauh dari harapan dosen pembimbing. Hal ini merupakan…

18. Pada saat bimbingan, saya tidak dapat menjawab pertanyaan yang diajukan dosen kepada saya. Hal ini merupakan...

26. Feedback yang diberikan dosen pembimbing kurang jelas. Hal ini merupakan...

34. Dosen mengundur jadwal bimbingan karena ada kesibukan, padahal saya ingin segera menyelesaikan UP saya. Hal ini merupakan…

42. Dosen pembimbing mengatakan bahwa kerangka pemikiran yang saya buat tidaklah sistematis, padahal itu hasil dari konsultasi dengan dosen konsulen. Hal ini merupakan…

(20)

Proses Pengerjaan

2. Pengerjaan UP saya dinilai tidak sistematis oleh dosen pembimbing. Hal ini merupakan…

14. Saya mendapat teguran dari orang tua karena belum dapat menyelesaikan UP padahal sudah mengambilnya dalam beberapa semester. Hal ini merupakan… 22. Saya tidak menemukan teori yang saya butuhkan untuk pengerjaan UP. Hal ini merupakan..

30. Pacar saya mengancam akan meninggalkan saya karena sudah beberapa semester saya belum bisa menyelesaikan pengerjaan UP. Hal ini merupakan… 38. Menjelang waktu bimbingan, saya belum bisa menyelesaikan pengerjaan UP saya karena banyak kegiatan lain yang saya lakukan diluar mengerjakan UP. Hal ini merupakan…

46. Survey awal yang saya lakukan harus diulang. Hal ini merupakan…

54. Saya tidak mendapatkan tempat untuk melakukan penelitian, padahal saya sudah berusaha mencari. Hal ini merupakan…

Reach

Proses Bimbingan

3. Dosen pembimbing mengatakan judul saya tidak layak diteliti. Situasi ini akan…

15. Tiap kali bimbingan, dosen selalu memarahi saya. Situasi ini akan..

23. Saya mendapat teguran keras dari dosen karena saya tetap mempertahankan pendapat saya yang dianggap keliru oleh dosen pembimbing. Situasi ini akan…. 31. Dosen pembimbing mengatakan kepada saya untuk mencari dosen pembimbing lain karena saya ingin tetap mempertahankan judul yang saya ajukan. Situasi ini akan…

(21)

47. Sampel yang saya pilih dianggap tidak tepat untuk diteliti dengan variabel yang sudah ditetapkan. Situasi ini akan…

55. Pada saat bimbingan, dosen membandingkan hasil pengerjaan saya dengan hasil teman saya yang menurut beliau lebih baik. Situasi ini akan…

Proses Pengerjaan

7. Teman-teman sudah hampir seminar outline, sedangkan saya masih mengerjakan bab1. Situasi ini akan…

11. Karena sibuk mengerjakan UP, saya tidak mempunyai waktu untuk bermain dengan teman kost. Karenanya teman kost menjadi cuek dan menyebabkan saya merasa tidak nyaman. Situasi ini akan…

19. Secara tidak sengaja, data UP di komputer saya terhapus padahal besok saya harus bimbingan. Situasi ini akan….

27. Saya bertengkar dengan pacar saya, padahal saat itu saya sedang mengerjakan UP. Situasi ini akan...

35. Saya tidak dapat menemukan literatur yang saya butuhkan dimanapun, padahal besok saya akan bimbingan. Situasi ini akan…

43. Survei awal yang saya kerjakan kurang sesuai dengan permintaan dosen. Situasi ini akan…

51. Saya mengalami kejenuhan karena UP saya tidak mengalami kemajuan. Situasi ini akan…

Endurance

Proses Bimbingan

8. Saya takut bertemu dengan dosen pembimbing karena sudah lama tidak datang untuk bimbingan. Saya merasa situasi ini akan berlangsung…

(22)

28. Dosen pendamping sudah menyetujui draft UP saya, tetapi dosen utama belum setuju. Saya merasa situasi ini akan berlangsung…

36. Saya belum mendapatkan kepastian jadwal bimbingan, padahal waktu pengumpulan UP telah dekat. Saya merasa situasi ini akan berlangsung…

44. Saat waktu pengumpulan draft UP sudah dekat, dosen mengatakan saya harus merombak bab1 yang sudah saya kerjakan. Saya merasa situasi ini akan berlangsung…

52. Pada saat bimbingan, dosen mengatakan UP saya harus dimulai dari awal karena tidak ada kecocokan antara variabel dengan sampel. Saya merasa situasi ini akan berlangsung…

Proses Pengerjaan

4. Judul yang saya ajukan awalnya diterima oleh dosen, tetapi dalam proses pengerjaan, judul tersebut kemudian ditolak, dan saya harus cari judul baru. Saya merasa situasi ini akan berlangsung…

16. Orang tua menuntut saya untuk segera lulus. Saya merasa situasi ini akan berlangsung….

24. Orang tua sering menanyakan tentang pengerjaan UP, padahal saat itu saya sedang mengalami stagnasi dalam pengerjaan, hal tersebut membuat saya menghindari pertanyaan-pertanyaan seputar UP. Saya merasa situasi ini akan berlangsung...

32. Saya tidak dapat mengerjakan UP karena baru saja berselisih dengan sahabat saya. Saya merasa situasi ini akan berlangsung….

40. Saya merasa jenuh karena sudah cukup lama mengerjakan UP tapi tidak selesai-selesai. Saya merasa situasi ini akan berlangsung..

(23)

LAMPIRAN II

A. Validitas

tabel 2.1 Validitas No. item Total Kriteria

1 .477 Diterima

2 .181 Ditolak

3 .475 Diterima

4 .360 Diterima

5 .533 Diterima

6 .295 Ditolak

7 .311 Diterima

8 .572 Diterima

9 .284 Ditolak

10 .404 Diterima

11 .402 Diterima

12 .663 Diterima

13 .355 Diterima

14 .291 Ditolak

15 .497 Diterima

16 .474 Diterima

17 .481 Diterima

18 .422 Diterima

19 .454 Diterima

20 .605 Diterima

21 .621 Diterima

22 .493 Diterima

23 .637 Diterima

24 .650 Diterima

25 .577 Diterima

26 .544 Diterima

27 .417 Diterima

28 .563 Diterima

29 .655 Diterima

(24)

31 .527 Diterima

32 .550 Diterima

33 .589 Diterima

34 .389 Diterima

35 .556 Diterima

36 .544 Diterima

37 .577 Diterima

38 .377 Diterima

39 .619 Diterima

40 .664 Diterima

41 .702 Diterima

42 .379 Diterima

43 .724 Diterima

44 .655 Diterima

45 .676 Diterima

46 .374 Diterima

47 .598 Diterima

48 .645 Diterima

49 .572 Diterima

50 .539 Diterima

51 .587 Diterima

52 .616 Diterima

53 .529 Diterima

54 .326 Diterima

55 .580 Diterima

56 .486 Diterima

B. Reliabilitas

Tabel 2.2 Reliabilitas

Cronbach's Alpha N of Items

(25)

LAMPIRAN III

TABULASI SILANG DENGAN DATA PENUNJANG

Tabel 3.1 Tabulasi Silang antara Pola Asuh orang tua dengan AQ

Tabel 3.1.1 Tabulasi Silang antara Pola Asuh orang tua dengan Control

AQ

Total rendah sedang tinggi

Pola Asuh orang tua

menetapkan batasan dan kendali yang tegas, dingin dalam berinteraksi

menetapkan aturan, namun memberi kebebasan untuk bertindak, hangat dalam komunikasi

cenderung bebas dalam aturan, hangat dan penuh perhatian

jumlah 9

memberi kebebasan, jarang komunikasi, jarang mengontrol

jumlah 4 rendah sedang tinggi

Pola Asuh orang tua

menetapkan batasan dan kendali yang tegas, dingin dalam berinteraksi

menetapkan aturan, namun memberi kebebasan untuk bertindak, hangat dalam komunikasi

cenderung bebas dalam aturan, hangat dan penuh perhatian

jumlah 10

memberi kebebasan, jarang komunikasi, jarang mengontrol

jumlah 4 rendah sedang tinggi

Pola Asuh orang tua

menetapkan batasan dan kendali yang tegas, dingin dalam berinteraksi

menetapkan aturan, namun memberi kebebasan untuk bertindak, hangat dalam komunikasi

cenderung bebas dalam aturan, hangat dan penuh perhatian

jumlah 9

memberi kebebasan, jarang komunikasi, jarang mengontrol

(26)

Tabel 3.1.2 Tabulasi Silang antara Pola Asuh orang tua dengan Ownership

Tabel 3.1.3 Tabulasi Silang antara Pola Asuh orang tua dengan Reach

Ownership

Total rendah sedang tinggi

Pola Asuh orang tua

menetapkan batasan dan kendali yang tegas, dingin dalam berinteraksi

menetapkan aturan, namun memberi kebebasan untuk bertindak, hangat dalam komunikasi

cenderung bebas dalam aturan, hangat dan penuh perhatian

jumlah 12

memberi kebebasan, jarang komunikasi, jarang mengontrol

jumlah 4 rendah sedang tinggi

Pola Asuh orang tua

menetapkan batasan dan kendali yang tegas, dingin dalam berinteraksi

menetapkan aturan, namun memberi kebebasan untuk bertindak, hangat dalam komunikasi

cenderung bebas dalam aturan, hangat dan penuh perhatian

jumlah 8

memberi kebebasan, jarang komunikasi, jarang mengontrol

(27)

Tabel 3.1.4 Tabulasi Silang antara Pola Asuh orang tua dengan Endurance

Tabel 3.2 Tabulasi Silang antara apa yang orang tua lakukan saat melihat saudara mengalami kesulitan dalam pengerjaan UP dengan AQ

Endurance

Total rendah sedang tinggi

Pola Asuh orang tua

menetapkan batasan dan kendali yang tegas, dingin dalam berinteraksi

menetapkan aturan, namun memberi kebebasan untuk bertindak, hangat dalam komunikasi

cenderung bebas dalam aturan, hangat dan penuh perhatian

jumlah 9

memberi kebebasan, jarang komunikasi, jarang mengontrol

jumlah 3 rendah sedang tinggi

(28)

Tabel 3.2.1 Tabulasi Silang antara apa yang orang tua lakukan saat melihat saudara mengalami kesulitan dalam pengerjaan UP dengan Control

Tabel 3.2.2 Tabulasi Silang antara apa yang orang tua lakukan saat melihat saudara mengalami kesulitan

dalam pengerjaan UP dengan Ownership

Control

Total rendah sedang tinggi

Apa yang orang tua lakukan saat rendah sedang tinggi

(29)

Tabel 3.2.3 Tabulasi Silang antara apa yang orang tua lakukan saat melihat saudara mengalami kesulitan

dalam pengerjaan UP dengan Reach

Tabel 3.2.4 Tabulasi Silang antara apa yang orang tua lakukan saat melihat saudara mengalami kesulitan

dalam pengerjaan UP dengan Endurance

Reach

Total rendah sedang tinggi

Apa yang orang tua lakukan saat rendah sedang tinggi

(30)

Tabel 3.3 Tabulasi Silang antara Pendapat orang tua dengan AQ

Tabel 3.3.1 Tabulasi Silang antara Pendapat orang tua dengan Control

AQ

Total rendah sedang tinggi

Pendapat orang tua saudara kurang mampu menyelesaikan UP

saudara seharusnya mampu menyelesaikan UP

saudara pasti mampu menyelesaikan UP rendah sedang tinggi

Pendapat orang tua saudara kurang mampu menyelesaikan UP

saudara seharusnya mampu menyelesaikan UP

(31)

Tabel 3.3.2 Tabulasi Silang antara Pendapat orang tua dengan Ownership

Tabel 3.3.3 Tabulasi Silang antara Pendapat orang tua dengan Reach

Ownership

Total rendah sedang tinggi

Pendapat orang tua saudara kurang mampu menyelesaikan UP

saudara seharusnya mampu menyelesaikan UP

saudara pasti mampu menyelesaikan UP rendah sedang tinggi

Pendapat orang tua saudara kurang mampu menyelesaikan UP

saudara seharusnya mampu menyelesaikan UP

(32)

Tabel 3.3.4 Tabulasi Silang antara Pendapat orang tua dengan Endurance

Tabel 3.4 Tabulasi Silang antara apa yang dosen lakukan saat kesulitan dalam mengajar/membimbing mahasiswa dengan AQ

Endurance

Total rendah sedang tinggi

Pendapat orang tua saudara kurang mampu menyelesaikan UP

saudara seharusnya mampu menyelesaikan UP

saudara pasti mampu menyelesaikan UP rendah sedang tinggi

apa yang dosen lakukan saat kesulitan dalam mengajar/membim bing mahasiswa

melakukan proses berpikir untuk menyelesaikan masalah

menerima masukan dan saran jumlah 14 35.9%

(33)

Tabel 3.4.1 Tabulasi Silang antara apa yang dosen lakukan saat kesulitan dalam mengajar/membimbing mahasiswa dengan Control

Tabel 3.4.2 Tabulasi Silang antara apa yang dosen lakukan saat kesulitan dalam mengajar/membimbing

mahasiswa dengan Ownership

Control

Total rendah sedang tinggi

apa yang dosen lakukan saat kesulitan dalam mengajar/membim bing mahasiswa

melakukan proses berpikir untuk menyelesaikan masalah

menerima masukan dan saran jumlah 14 35.9%

melewatkan kesulitan tersebut jumlah 3 30.0% rendah sedang tinggi

apa yang dosen lakukan saat kesulitan dalam mengajar/membim bing mahasiswa

melakukan proses berpikir untuk menyelesaikan masalah

menerima masukan dan saran jumlah 18 46.2%

(34)

Tabel 3.4.3 Tabulasi Silang antara apa yang dosen lakukan saat kesulitan dalam mengajar/membimbing

mahasiswa dengan Reach

Tabel 3.4.4 Tabulasi Silang antara apa yang dosen lakukan saat kesulitan dalam mengajar/membimbing

mahasiswa dengan Endurance

Reach

Total rendah sedang tinggi

apa yang dosen lakukan saat kesulitan dalam mengajar/membim bing mahasiswa

melakukan proses berpikir untuk menyelesaikan masalah

menerima masukan dan saran jumlah 16 41.0%

melewatkan kesulitan tersebut jumlah 4 40.0% rendah sedang tinggi

apa yang dosen lakukan saat kesulitan dalam mengajar/membim bing mahasiswa

melakukan proses berpikir untuk menyelesaikan masalah

menerima masukan dan saran jumlah 14 35.9%

(35)

Tabel 3.5 Tabulasi Silang antara apa yang dosen pembimbing lakukan saat melihat saudara mengalami kesulitan dalam pengerjaan UP dengan AQ

Tabel 3.5.1 Tabulasi Silang antara apa yang dosen pembimbing lakukan saat melihat saudara mengalami kesulitan dalam pengerjaan UP dengan Control

AQ

Total rendah sedang tinggi

apa yang dosen pembimbing rendah sedang tinggi

(36)

Tabel 3.5.2 Tabulasi Silang antara apa yang dosen pembimbing lakukan saat melihat saudara mengalami

kesulitan dalam pengerjaan UP dengan Ownership

Tabel 3.5.3 Tabulasi Silang antara apa yang dosen pembimbing lakukan saat melihat saudara mengalami kesulitan dalam pengerjaan UP dengan Reach

Ownership

Total rendah sedang tinggi

apa yang dosen pembimbing rendah sedang tinggi

(37)

Tabel 3.5.4 Tabulasi Silang antara apa yang dosen pembimbing lakukan saat melihat saudara mengalami

kesulitan dalam pengerjaan UP dengan Endurance

Tabel 3.6 Tabulasi Silang antara Pendapat dosen pembimbing dengan AQ Endurance

Total rendah sedang tinggi

apa yang dosen pembimbing rendah sedang tinggi

Pendapat dosen pembimbing

saudara kurang mampu menyelesaikan UP

saudara seharusnya mampu menyelesaikan UP

(38)

Tabel 3.6.1 Tabulasi Silang antara Pendapat dosen pembimbing dengan Control

Tabel 3.6.2 Tabulasi Silang antara Pendapat dosen pembimbing dengan Ownership

Control

Total rendah sedang tinggi

Pendapat dosen pembimbing

saudara kurang mampu menyelesaikan UP

saudara seharusnya mampu menyelesaikan UP

saudara pasti mampu menyelesaikan UP rendah sedang tinggi

Pendapat dosen pembimbing

saudara kurang mampu menyelesaikan UP

saudara seharusnya mampu menyelesaikan UP

(39)

Tabel 3.6.3 Tabulasi Silang antara Pendapat dosen pembimbing dengan Reach

Tabel 3.6.4 Tabulasi Silang antara Pendapat dosen pembimbing dengan Endurance

Reach

Total rendah sedang tinggi

Pendapat dosen pembimbing

saudara kurang mampu menyelesaikan UP

saudara seharusnya mampu menyelesaikan UP

saudara pasti mampu menyelesaikan UP rendah sedang tinggi

Pendapat dosen pembimbing

saudara kurang mampu menyelesaikan UP

saudara seharusnya mampu menyelesaikan UP

(40)

Tabel 3.7 Tabulasi Silang antara apa yang teman lakukan saat menghadapi kesulitan dalam pengerjaan UP dengan AQ

Tabel 3.7.1 Tabulasi Silang antara apa yang teman lakukan saat menghadapi kesulitan dalam pengerjaan UP dengan Control

AQ

Total rendah sedang tinggi

apa yang teman lakukan saat menghadapi kesulitan dalam pengerjaan UP

berusaha keras dan terus berjuang menghadapi kesulitan

jumlah 21

berusaha dan mengerjakan semampunya

menyerah terhadap semua kesulitan rendah sedang tinggi

apa yang teman lakukan saat menghadapi kesulitan dalam pengerjaan UP

berusaha keras dan terus berjuang menghadapi kesulitan

jumlah 25

berusaha dan mengerjakan semampunya

(41)

Tabel 3.7.2 Tabulasi Silang antara apa yang teman lakukan saat menghadapi kesulitan dalam pengerjaan UP

dengan Ownership

Tabel 3.7.3 Tabulasi Silang antara apa yang teman lakukan saat menghadapi kesulitan dalam pengerjaan UP dengan Reach

Ownership

Total rendah sedang tinggi

apa yang teman lakukan saat menghadapi kesulitan dalam pengerjaan UP

berusaha keras dan terus berjuang menghadapi kesulitan

jumlah 26

berusaha dan mengerjakan semampunya

menyerah terhadap semua kesulitan rendah sedang tinggi

apa yang teman lakukan saat menghadapi kesulitan dalam pengerjaan UP

berusaha keras dan terus berjuang menghadapi kesulitan

jumlah 25

berusaha dan mengerjakan semampunya

(42)

Tabel 3.7.4 Tabulasi Silang antara apa yang teman lakukan saat menghadapi kesulitan dalam pengerjaan UP

dengan Endurance

Tabel 3.8 Tabulasi Silang antara apa yang teman dekat lakukan saat melihat saudara mengalami kesulitan dalam pengerjaan UP dengan AQ

Endurance

Total rendah sedang tinggi

apa yang teman lakukan saat menghadapi kesulitan dalam pengerjaan UP

berusaha keras dan terus berjuang menghadapi kesulitan

jumlah 19

berusaha dan mengerjakan semampunya

menyerah terhadap semua kesulitan rendah sedang tinggi

(43)

Tabel 3.8.1 Tabulasi Silang antara apa yang teman dekat lakukan saat melihat saudara mengalami kesulitan dalam pengerjaan UP dengan Control

Table 3.8.2 Tabulasi Silang antara apa yang teman dekat lakukan saat melihat saudara mengalami kesulitan

dalam pengerjaan UP dengan Ownership

Control

Total rendah sedang tinggi

apa yang teman lakukan saat rendah sedang tinggi

(44)

Tabel 3.8.3 Tabulasi Silang antara apa yang teman dekat lakukan saat melihat saudara mengalami kesulitan

dalam pengerjaan UP dengan Reach

Table 3.8.4 Tabulasi Silang apa yang teman dekat lakukan saat melihat saudara mengalami kesulitan dalam

pengerjaan UP dengan Endurance

Reach

Total rendah sedang tinggi

apa yang teman lakukan saat rendah sedang tinggi

(45)

Tabel 3.9 Tabulasi Silang antara Pendapat teman-teman dengan AQ

Tabel 3.9.1 Tabulasi Silang antara Pendapat teman-teman dengan Control

AQ

Total rendah sedang tinggi

Pendapat teman-teman

saudara kurang mampu menyelesaikan UP

saudara seharusnya mampu menyelesaikan UP

saudara pasti mampu menyelesaikan UP rendah sedang tinggi

Pendapat teman-teman

saudara kurang mampu menyelesaikan UP

saudara seharusnya mampu menyelesaikan UP

(46)

Tabel 3.9.2 Tabulasi Silang antara Pendapat teman-teman dengan Ownership

Tabel 3.9.3 Tabulasi Silang antara Pendapat teman-teman dengan Reach

Ownership

Total rendah sedang tinggi

Pendapat teman-teman

saudara kurang mampu menyelesaikan UP

saudara seharusnya mampu menyelesaikan UP

saudara pasti mampu menyelesaikan UP rendah sedang tinggi

Pendapat teman-teman

saudara kurang mampu menyelesaikan UP

saudara seharusnya mampu menyelesaikan UP

(47)

Tabel 3.9.4 Tabulasi Silang antara Pendapat teman-teman dengan Endurance

Endurance

Total rendah sedang tinggi

Pendapat teman-teman

saudara kurang mampu menyelesaikan UP

jumlah 0 0%

3 75.0%

1 25.0%

4 100.0%

saudara seharusnya mampu menyelesaikan UP

jumlah 15 46.9%

13 40.6%

4 12.5%

32 100.0%

saudara pasti mampu menyelesaikan UP

jumlah 24 28.9%

30 36.1%

29 34.9%

83 100.0%

Total jumlah

39 32.8%

46 38.7%

34 28.6%

(48)

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Perkembangan yang terjadi pada era globalisasi saat ini menuntut adanya persaingan yang semakin ketat dalam dunia kerja. Hal ini mengakibatkan adanya tuntutan keahlian atau kompetensi tertentu yang harus dimiliki individu agar dapat menyesuaikan diri dan berhasil dalam menghadapi tantangan serta tuntutan-tuntutan yang ada. Salah satu hal yang dapat membuat seseorang mencapai keberhasilan dalam menghadapi dunia pekerjaan adalah keberhasilan dalam menjalani dan menyelesaikan proses pendidikan sampai ke jenjang Perguruan Tinggi (Leni, Marta. 2009. Skripsi. Bandung: Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha)

(49)

2

Universitas Kristen Maranatha

Salah satu syarat yang ditetapkan oleh Fakultas Psikologi Universitas “X” untuk mendapatkan gelar Sarjana Psikologi (S.Psi) adalah melalui penulisan skripsi sebagai suatu karya tulis ilmiah, paparan tulisan hasil penelitian yang membahas suatu masalah dalam bidang ilmu psikologi dengan menggunakan kaidah-kaidah yang berlaku dalam bidang ilmu psikologi. Bobot skripsi ditetapkan sebesar lima SKS, ini setara dengan kegiatan akademik setiap minggu 20 sampai 25 jam. Prasyarat untuk dapat menempuh skripsi yaitu mahasiswa lulus Usulan Penelitian (UP) yang berbobot satu SKS dengan nilai minimal C, ini setara dengan kegiatan akademik setiap empat sampai lima jam per minggu. (Panduan Penulisan Skripsi Sarjana, Fakultas Psikologi Universitas “X”). Mahasiswa yang tidak lulus mata kuliah UP akan menempuh kembali pada semester berikutnya.

Pada semester tujuh Mata kuliah UP sudah dapat ditempuh jika mahasiswa telah menyelesaikan mata kuliah yang menjadi prasyarat dari UP, yaitu Metodologi Penelitian II dan Statistika dalam Penelitian Psikologi. UP terdiri dari tiga Bab, yaitu Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, dan Bab III Metodologi Penelitian. (Panduan Penulisan Skripsi Sarjana, Fakultas Psikologi Universitas “X”). Pengerjaan UP sangatlah penting bagi mahasiswa fakultas Psikologi Universitas ”X” Bandung, karena jika mahasiswa tersebut tidak

(50)

3

Universitas Kristen Maranatha

dalam 1 semester, tapi pada kenyataannya sebagian besar mahasiswa tidak dapat menyelesaikannya dalam 1 semester.

Berdasarkan data yang didapat dari Tata Usaha Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung pada semester genap 2008/2009, mahasiswa yang menempuh mata kuliah UP kelas pagi sebanyak 14 orang, lulus 1 orang (7%). Mahasiswa yang menempuh mata kuliah UP lebih dari 1 semester di kelas pagi sebanyak 254 orang, lulus 63 orang (25%). Mahasiswa yang menempuh UP lebih dari 1 semester di kelas malam sebanyak 15 orang, lulus 5 orang (33%). Secara keseluruhan, dari 283 mahasiswa yang menempuh UP dan UP yang lebih dari 1 semester di semester genap 2008/2009, sebanyak 69 orang (24%) dinyatakan lulus dan 214 orang (76%) harus mengulang pada semester berikutnya.

(51)

4

Universitas Kristen Maranatha

Menurut survey awal terhadap 33 mahasiswa yang menempuh UP lebih dari 1 semester, mereka mengalami kesulitan-kesulitan dalam pengerjaan UP yang dibedakan menjadi dua, yaitu kesulitan internal dan eksternal. Kesulitan internal adalah kesulitan-kesulitan yang dialami mahasiswa yang berasal dari dalam dirinya sendiri. Sedangkan kesulitan eksternal adalah kesulitan-kesulitan yang dialami mahasiswa yang berasal dari luar dirinya.

(52)

5

Universitas Kristen Maranatha

Hal lain yang terjadi adalah mahasiswa mendapat tekanan dari keluarga dan dari dirinya sendiri untuk secepatnya lulus. Tekanan ini membuat dirinya makin tertekan. Mahasiswa menjadi menghindari pertanyaan mengenai kelulusannya dan bagi mahasiswa yang berasal dari luar kota menjadi merasa enggan pulang ke kota asalnya karena ingin menghindari pertanyaan-pertanyaan dari keluarga atau teman-temannya. Bagi mahasiswa yang mempunyai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang tinggi merasakan tekanan atau beban yang lebih berat, karena masyarakat pada umumnya memandang mahasiswa yang memiliki IPK yang tinggi seharusnya dapat lulus tepat waktu.

(53)

6

Universitas Kristen Maranatha

besar dari pada rekan-rekan mereka yang AQ-nya lebih rendah (Paul G. Stoltz,2000).

Paul G. Stoltz membagi Adversity Quotient menjadi 3 tingkatan. AQ tinggi, sedang, dan rendah. Individu dengan AQ tinggi mempunyai kemampuan untuk menghadapi kesulitan yang berat dan terus bergerak maju. Individu dengan AQ sedang merupakan individu yang cenderung baik dalam menempuh liku-liku hidup sepanjang segala sesuatunya berjalan relatif lancar. Namun, apabila mulai menghadapi kesulitan, individu ini bisa mengalami stagnasi atau kemunduran. Individu dengan AQ rendah memiliki sedikit pengendalian terhadap kesulitan sehingga individu cenderung mudah menyerah dan tidak berdaya.

Mahasiswa yang mempunyai AQ tinggi akan terus berjuang agar UPnya dapat terselesaikan dengan segera. Mahasiswa yang mempunyai AQ sedang pada awalnya berusaha untuk mengerjakan UPnya dengan baik, tapi pada saat dirasa terlalu sulit, maka dia akan mencoba hanya semampunya saja, sedangkan mahasiswa yang mempunyai AQ rendah akan mengerjakan UPnya dengan tidak serius bahkan bisa sampai menyerah ketika pengerjaan UPnya dirasa terlalu sulit.

Menurut Paul G. Stoltz dalam AQ ini terdapat empat dimensi yaitu CORE yang terdiri dari Control (kendali), Ownership (kepemilikan), Reach (jangkauan), Endurance (daya tahan). Control menjelaskan tentang seberapa besar kendali

yang dirasakan individu terhadap peristiwa yang menimbulkan kesulitan. Ownership mempertanyakan seberapa besar rasa tanggung jawab individu untuk

(54)

7

Universitas Kristen Maranatha

spesifik dan terbatas. Endurance menjelaskan bagaimana individu menganggap kesulitan akan berlangsung lama atau hanya sebentar.

Berdasarkan hasil survey awal peneliti mengenai AQ terhadap 33 mahasiswa yang menempuh mata kuliah UP lebih dari 1 semester, diperoleh 22 mahasiswa (67%) menunjukkan perilaku antara lain merasa mampu dan yakin akan menyelesaikan UP dalam waktu cepat, banyak berdoa dan rajin bimbingan, terus mengerjakan UP tanpa mempedulikan mood-nya, berusaha menemui dosen lebih sering, belajar mengerti pola pikir pembimbing, terus memotivasi diri dan memperbanyak literatur. Perilaku-perilaku diatas menunjukkan kecenderungan mahasiswa ber-AQ tinggi. Sebanyak 11 mahasiswa (33%) mengalami banyak kesulitan dalam mengerjakan UP, tetapi mereka masih mau mencoba dan memperbaiki UP nya sesuai dengan umpan balik dosen pembimbing, walau terkadang dikerjakan atau terkadang tidak. Bahkan ada yang berpikir masih ada semester berikutnya. Perilaku-perilaku ini menggambarkan kecenderungan mahasiswa ber-AQ sedang. Selama proses survey, tidak terdapat mahasiswa penempuh UP lebih dari 1 semester yang menyatakan dirinya malas dan tidak melakukan apa-apa dalam menghadapi masalah pengerjaan UP, yang merupakan gambaran AQ yang rendah.

Berdasarkan hal-hal yang telah dijelaskan diatas tampak bahwa tidak banyak mahasiswa penempuh UP lebih dari 1 semester yang mampu bertahan dalam menghadapi kesulitan atau hambatan dalam pengerjaan UPnya. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana gambaran tingkatan Adversity Quotient pada mahasiswa Fakultas Psikologi yang sedang menempuh

(55)

8

Universitas Kristen Maranatha 1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diungkapkan, peneliti ingin mengetahui bagaimana tingkatan Adversity Quotient (AQ) pada mahasiswa fakultas Psikologi yang sedang menempuh mata kuliah Usulan Penelitian lebih dari 1 semester di Universitas ”X” Bandung.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran mengenai AQ dengan melihat dari Control, Ownership, Reach, dan Endurance (CORE) pada mahasiswa Fakultas Psikologi yang sedang menempuh mata kuliah Usulan Penelitian lebih dari 1 semester di Universitas “X” Bandung.

1.3.2 Tujuan Penelitian

(56)

9

Universitas Kristen Maranatha 1.4 Kegunaan Penelitian

1.4.1 Kegunaan teoritis

1. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan informasi tambahan di bidang Psikologi Pendidikan, khususnya yang berkaitan dengan gambaran mengenai tingkatan AQ dalam menghadapi hambatan dan tantangan.

2. Sebagai sumbangan informasi dan ide kepada peneliti lain yang tertarik untuk menggali lebih jauh tentang AQ.

1.4.2 Kegunaan Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi bagi:

1. Fakultas Psikologi Universitas “X” khususnya dekan, para dosen, dan para dosen pembimbing mengenai tingkatan Adversity Quotient (AQ) pada mahasiswa yang sedang menempuh mata kuliah Usulan Penelitian lebih dari 1 semester di Fakultas Psikologi Universitas ”X” untuk membantu para dosen dalam mendorong mahasiswa untuk meningkatkan AQnya pada saat proses bimbingan dan pengerjaan Usulan Penelitian.

(57)

10

Universitas Kristen Maranatha 1.5 Kerangka Pemikiran

Mahasiswa Fakultas Psikologi yang menempuh mata kuliah Usulan Penelitian lebih dari 1 semester di Universitas “X” Bandung termasuk individu yang berada pada tahap perkembangan dewasa awal, yang dimulai pada usia 20-an sampai deng20-an usia 35-20-an. Individu pada masa dewasa awal ini mengalami penyesuaian terhadap perubahan secara kognitif (perubahan yang meliputi pikiran, intelegensi, dan bahasa) dan sosial (perubahan dalam hubungan dengan orang lain, emosi, dan kepribadian dalam konteks sosial), yang ditandai dengan masa menyelesaikan sekolah atau pendidikan (meningkatnya perhatian untuk mencapai prestasi dan unjuk kerja tertentu) dan juga sudah mulai memikirkan tentang karir (meningkatnya tanggung jawab dan kemandirian dengan menurunnya ketergantungan terhadap orangtua), (Santrock, 2002).

Pada saat sedang berusaha untuk menyesuaikan diri terhadap tugas perkembangan yang ada, mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung

(58)

11

Universitas Kristen Maranatha

yang dialami pada saat bimbingan dengan dosen pembimbing, baik pembimbing utama, maupun pembimbing pendamping. Kesulitannya antara lain, feedback yang berbeda dari dosen pembimbing utama dan dosen pendamping sehingga menyebabkan mahasiswa bingung atau takut untuk melakukan koreksi, jadwal bimbingan yang bentrok, ketakutan menemui dosen, dan sebagainya.

Menurut Paul G. Stoltz (2000), salah satu faktor yang diperlukan seseorang untuk mencapai kesuksesan atau keberhasilan dalam hidupnya adalah Adversity Quotient (AQ), yaitu kemampuan seseorang untuk mengatasi kesulitan.

AQ merupakan pola respon yang ada dalam pikiran individu terhadap kesulitan, yang selanjutnya akan dapat menentukan bagaimana tindakan individu manakala berhadapan dengan kesulitan. AQ menggambarkan pola respon dalam pikiran secara seketika atas semua bentuk dan intensitas kesulitan mulai dari kesulitan yang besar sampai gangguan yang kecil. Semakin sering pola tersebut digunakan lama kelamaan akan menjadi tindakan yang refleks atau tidak disadari (Stoltz, 2000).

(59)

12

Universitas Kristen Maranatha

memandang kesulitan yang ada sebagai situasi yang sifatnya sementara sehingga kesulitan dapat cepat berlalu, serta mampu memandang apa yang ada di balik tantangan.

Individu dengan AQ sedang merupakan individu yang mempunyai pengendalian yang cukup. Saat kesulitan menumpuk, terkadang individu menjadi kurang mampu mengendalikan kesulitan tersebut yang pada akhirnya kesulitan itu membuat individu menjadi kerepotan. Individu juga memiliki rasa kepemilikan yang cukup sehingga jika individu tersebut berada dalam keadaan sangat lelah atau tegang maka ia cenderung untuk menyalahkan orang lain. Pada AQ yang sedang ini jika individu mengalami kesulitan pada satu aspek kehidupan lainnya sehingga membuat individu tersebut cenderung terbebani oleh kesulitan tersebut. Individu cukup mampu memandang kesulitan sehingga situasi yang sifatnya sementara dan cepat berlalu, tetapi ketika kesulitan tersebut semakin menumpuk, membuatnya cenderung putus harapan dan cenderung melihat kesulitan tersebut akan berlangsung lama atau menetap.

(60)

13

Universitas Kristen Maranatha

Menurut Stoltz (2000) pula dikatakan bahwa AQ memiliki 4 dimensi, yaitu C (Control/Pengendalian), O (Ownership/Kepemilikan), R (Reach/Jangkauan), dan E (Endurance/Daya Tahan). Control mempertanyakan seberapa besar kemampuan mahasiswa UP untuk mengendalikan kesulitan-kesulitan dalam pengerjaan UPnya yang berkaitan dengan proses pengerjaan dan proses bimbingan sehingga mendorong mahasiswa UP melakukan usaha yang lebih besar dan memikirkan tindakan apa yang perlu dilakukan dalam mengatasi kesulitan yang dihadapi. Mahasiswa UP dengan Control tinggi memiliki tanggapan positif dalam pikirannya mengenai kesulitan yang dihadapi dalam proses pengerjaan dan bimbingan sehingga memiliki harapan dan mau mengupayakan usaha untuk mengatasi kesulitan tersebut. Mahasiswa UP dengan Control sedang cukup mampu mengendalikan kesulitan dalam proses pengerjaan

dan bimbingan. Tetapi jika dihadapkan dengan kesulitan yang dirasa terlalu berat, mahasiswa tersebut akan mengalami kemunduran dalam mengendalikan kesulitan tersebut. Mahasiswa UP dengan Control rendah tidak dapat mengendalikan kesulitan yang dihadapi dalam proses pengerjaan dan bimbingan.

Ownership mempertanyakan seberapa besar kemampuan mahasiswa UP

bertanggung jawab terhadap pengerjaan UP nya. Dengan adanya rasa bertanggung jawab maka akan mendorong mahasiswa UP untuk bertindak efektif dalam mengatasi kesulitan tanpa menyalahkan orang lain. Mahasiswa UP dengan Ownership tinggi mampu bertindak efektif dalam mengatasi kesulitan tanpa

mempermasalahkan atau menyalahkan pihak lain. Mahasiswa UP dengan Ownership sedang terkadang mempersalahkan dirinya atau orang lain mengenai

(61)

14

Universitas Kristen Maranatha

merasa kesulitan tersebut karena kesalahannya sendiri, maka mahasiswa akan bertanggung jawab secukupnya. Lain halnya dengan mahasiswa UP dengan Ownership rendah, akan menyalahkan keadaan atau orang lain tanpa mau

sedikitpun mengambil tanggung jawab terhadap kesulitan yang dialami, yang mungkin karena kesalahannya sendiri.

Reach mempertanyakan seberapa besar kemampuan mahasiswa UP untuk

membatasi dampak kesulitan-kesulitan yang muncul sebagai sesuatu yang spesifik dan terbatas, sehingga tidak meluas sampai pada aspek kehidupannya secara keseluruhan. Mahasiswa UP dengan Reach yang tinggi mampu membatasi masalah pengerjaan dan bimbingan UPnya sehingga lebih mudah terarah dalam mengatasinya, dan tidak mempengaruhi aspek hidupnya yang lain, misalnya hubungannya dengan orang tua, teman, siapapun. Mahasiswa UP dengan Reach sedang cukup mampu membatasi kesulitan dalam proses bimbingan dan pengerjaan UPnya, tetapi jika kesulitan dirasa terlalu berat, terkadang mempengaruhi aspek hidupnya yang lain. Pada mahasiswa dengan Reach rendah, kesulitan pengerjaan dan bimbingan UP sangat dapat mempengaruhi aspek hidupnya secara keseluruhan.

Endurance mempertanyakan seberapa besar kemampuan mahasiswa UP

(62)

15

Universitas Kristen Maranatha

mahasiswa UP dengan Endurance sedang terkadang merespon kesulitan sebagai suatu yang berlangsung lama, terkadang menganggapnya hanya sementara. Sedangkan mahasiswa UP dengan Endurance rendah menganggap kesulitan dalam mengerjakan UP dan proses bimbingan adalah sesuatu yang bersifat lama dan menetap, sehingga mahasiswa tersebut menjadi pesimis dalam mengerjakan UPnya.

Individu dengan AQ tinggi akan mampu mengendalikan setiap kesulitan yang dihadapi dan mampu mengatasi kesulitan yang ada tanpa menyalahkan orang lain. Kesulitan yang muncul pada satu aspek kehidupan tidak meluas pada aspek kehidupan yang lain. Individu akan memandang kesulitan yang ada sebagai situasi yang sifatnya sementara sehingga ia menganggap kesulitan dapat cepat berlalu, serta memiliki usaha yang besar dalam mengatasi kesulitan, mampu mengambil keputusan untuk terus maju. Berhubungan dengan mahasiswa fakultas Psikologi yang sedang menempuh mata kuliah UP lebih dari 1 semester, maka mahasiswa dengan AQ tinggi memiliki keyakinan diri yang besar, sehingga mereka yang termasuk tipe ini memiliki daya tahan dan harapan untuk terus maju menghadapi tantangan. Mahasiswa dengan AQ tinggi gigih, ulet, tabah, dan terus bekerja keras di dalam menghadapi pengerjaan UPnya, dan saat mereka merasa lelah, mereka akan melakukan introspeksi diri dan terus bertahan, hasilnya, mahasiswa dengan AQ tinggi bisa menempuh kesulitan-kesulitan dengan pantang menyerah dan disiplin tinggi.

(63)

16

Universitas Kristen Maranatha

mendapatkan yang terbaik. Di dalam relasi sosialnya, mahasiswa dengan AQ tinggi tidak takut untuk membina hubungan secara mendalam dengan orang-orang di lingkungannya, yaitu dosen, teman-teman, dan orang tua. Mahasiswa ini cukup luwes untuk bergaul dengan orang-orang disekitarnya. Mereka juga memahami dan menyambut baik kritik terhadap mereka, dan menjadikan hal tersebut sebagai masukan untuk memperbaiki kinerja mereka.

(64)

17

Universitas Kristen Maranatha

AQ sedang juga cukup inovatif dan cukup gesit dalam mengatasi masalah, namun bila masalah yang dialami dalam pengerjaan UP semakin menumpuk, membuat dirinya cenderung kurang inovatif dalam mencari penyelesaian masalah serta cenderung kurang gesit, dan mereka cenderung untuk menyerah. Oleh karena itu, kesuksesan yang ditampilkan akan sedang juga.

(65)

18

Universitas Kristen Maranatha

yaitu mahasiswa dengan AQ rendah yang cukup banyak, mereka menghindari komitmen untuk memiliki hubungan yang mendalam, jadi hanya pada tahap kontak sosial. Mahasiswa dengan AQ rendah cenderung menolak terjadinya perubahan, mereka memilih untuk menjalani hidup seperti sebelumnya. Mereka juga tidak memiliki visi dan keyakinan di dalam hidupnya, hal ini menyebabkan mereka memberi kontribusi kecil dan kurangnya kreativitas di dalam mengatasi masalahnya. Mahasiswa dengan AQ rendah akan memiliki usaha yang rendah untuk mengatasi permasalahannya dalam pengerjaan UP, kurang inovatif dalam mencari penyelesaian masalah, kurang gesit dalam menyelesaikan masalahnya serta akan mengambil keputusan untuk menyerah, sehingga masalah yang ada tidak dapat diatasi. Oleh karena itu hasil yang ditampilkan akan rendah.

(66)

19

Universitas Kristen Maranatha

Berdasarkan uraian diatas, maka dibuatlah skema kerangka pikir sebagai berikut:

Bagan 1.1 Bagan Kerangka Pikir

1.6 Asumsi

1. Adversity Quotient (AQ) yang tinggi merupakan salah satu faktor yang dibutuhkan mahasiswa dalam mengerjakan dan menyelesaikan UPnya. 2. Perbedaan pada dimensi Control, Ownership, Reach, dan Endurance, akan

menimbulkan perbedaan pada tingkatan AQ mahasiswa yang sedang mengerjakan UP.

3. Mahasiswa yang sedang mengerjakan UP memiliki kemampuan yang berbeda dalam menghadapi kesulitan, sesuai dengan tingkatan AQ yang dimilikinya.

Mahasiswa

Fakultas Psikologi yang sedang menempuh mata kuliah UP lebih dari 1 semester

Adversity Quotient Faktor yang mempengaruhi AQ: -Pola asuh dan modeling orang tua -Masukan/kritik dan modeling dosen -Modeling dari teman

Dimensi AQ -Control -Ownership - Reach - Endurance

tinggi

(67)

69 Universitas Kristen Maranatha BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Mahasiswa Fakultas Psikologi yang sedang menempuh mata kuliah Usulan Penelitian lebih dari 1 semester di Universitas “X” bandung yang memiliki AQ tinggi, yaitu sebanyak 34,4%. Sedangkan yang memiliki AQ sedang dan AQ rendah terdistribusi secara merata, masing-masing 32,8%.

2. Tinggi rendahnya AQ ditentukan oleh dimensinya, kecuali pada AQ sedang terdapat dimensi Ownership yang rendah.

3. Masukan dan kritik serta Modeling dari dosen pembimbing memiliki keterkaitan yang erat dengan tinggi rendahnya AQ mahasiswa.

5.2 Saran

5.2.1 Saran teoritis

1. Bagi peneliti lain yang ingin meneliti lebih lanjut tentang AQ pada mahasiswa bisa menggunakan penelitian ini sebagai data awal penelitiannya. Selanjutnya disarankan pula untuk mengembangkan data penunjang agar dapat menggali lebih dalam.

Gambar

Tabel 3.3 Tabulasi Silang antara Pendapat orang tua dengan AQ
Tabel 3.3.3 Tabulasi Silang antara Pendapat orang tua dengan Reach
Tabel 3.4 Tabulasi Silang antara apa yang dosen lakukan saat kesulitan dalam mengajar/membimbing mahasiswa dengan AQ
Tabel 3.4.1 Tabulasi Silang antara apa yang dosen lakukan saat kesulitan dalam mengajar/membimbing mahasiswa dengan Control
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian, untuk mengantisipasi dampak signifikan yang ditimbulkan dari ancaman tersebut maka organisasi perlu menerapkan suatu rencana pemulihan yang

Alam “X” Kota Bogor. Iklim ini ditandai dengan p erilaku supportiveyang tinggi, yaitu perilaku kepala sekolah yangmaumendengarkan masukan rencana kegiatan dari staf

Hasil penelitian dengan menggunakan teknik analisis regresi linier sederhana menunjukkan bahwa efektivitas penerapan e-SPT masa PPN berpengaruh secara

If there is abscess formation, incision and drainage is required followed by surgery which aimed to complete dissection of sinus by using various technique like the

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan spiritual well being ODHA dewasa muda yang memutuskan menjadi pendamping sesama ODHA setelah mengetahui dirinya positif

Keterpenuhan unsur hara yang berasal dari pemberian pupuk kandang dan pupuk kimia dan atau perpaduan keduanya baik dalam bentuk pupuk padat maupun cair pada tanaman

yang harus diperhatikan, di dalamnya ada komponen yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya, menurut Moedjiono dan Dimyati (2006: 23) komponen yang mempengaruhi

usaha kecil di jalan Timoho-Sapen ada 3 cara yaitu, (1) usaha secara turun temurun (2) ikut usaha mertua (3) usaha mandiri. Keahlian pelaku usaha diperoleh secara turun