iii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK
Penelitian ini berjudul “Studi Deskriptif Mengenai Adversity Quotient
Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Yang Sedang Menempuh Mata Kuliah Usulan Penelitian Lebih Dari 1 Semester Di Universitas “X” Bandung”. Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan gambaran mengenai tingkatan Adversity Quotient dan dimensi-dimensinya pada mahasiswa yang sedang menempuh Usulan Penelitian lebih dari 1 semester. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling yaitu semua sampel yang memenuhi karakteristik populasi akan diambil menjadi sampel penelitian dengan jumlah 119 orang.
Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah modifikasi dari Adversity Response Profile (Paul G. Stoltz, 2000) yang terdiri atas 52 item setelah melalui penghitungan validitas menggunakan rumus Pearson, validitas berada pada rentang 0,311-0,724. Reliabilitas berdasarkan Alpha Cronbach sebesar 0,956 yang berarti derajat reliabilitas tinggi sekali.
Kesimpulan yang dapat ditarik, mahasiswa yang memiliki AQ tinggi, yaitu sebanyak 34,4 %. Sedangkan yang memiliki AQ sedang dan AQ rendah terdistribusi secara merata, masing-masing 32,8%. Tinggi rendahnya AQ ditentukan oleh dimensinya, kecuali pada AQ sedang terdapat dimensi Ownership yang rendah. Masukan dan kritik serta modeling dari dosen pembimbing memiliki keterkaitan yang erat dengan tinggi rendahnya AQ mahasiswa.
viii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI
Halaman Judul ... i
Lembar Pengesahan ... ii
Abstrak...iii
Kata Pengantar .... ... iv
Daftar Isi ... ...viii
Daftar tabel ...xi
Daftar Bagan ...xii
BAB I 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ...8
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ...8
1.3.1 Maksud Penelitian ... 8
1.3.2 Tujuan Penelitian ... 8
1.4 Kegunaan Penelitian ...9
1.4.1 Kegunaan Teoritis ...9
1.4.2 Kegunaan Praktis ... 9
1.5 Kerangka Pikir ... 10
1.6 Asumsi ...19
BAB II 2.1 Adversity Quotient (AQ) ...20
ix Universitas Kristen Maranatha
2.1.2 Peran Adversity Quotient dalam kehidupan ...23
2.1.3 Ilmu Pengetahuan tentang Adversity Quotient ...27
2.1.4 Proses Kerja Adversity Quotient ...31
2.1.5 Dimensi Adversity Quotient ...34
2.1.5.1 Control ...34
2.1.5.2 Ownership ...35
2.1.5.3 Reach ... ...36
2.1.5.4 Endurance ...36
2.1.6 Tingkatan Adversity Quotient ...37
2.1.7 Faktor-faktor yang mempengaruhi Adversity Quotient...………39
2.2 Masa Dewasa Awal ...39
2.2.1 Transisi Masa Remaja Menuju Masa Dewasa ...39
2.2.2 Perkembangan Kognitif Masa Dewasa Awal ...40
2.2.3 Perkembangan Sosial Masa Dewasa Awal ...42
BAB III 3.1 Rancangan Penelitian...44
3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional...44
3.2.1. Variabel Penelitian...44
3.2.2. Definisi Operasional...44
3.3 Alat Ukur ... ...46
3.3.1 Alat ukur Adversity Quotient...46
3.3.2 Prosedur Pengisian…...47
x Universitas Kristen Maranatha
3.3.4 Data Penunjang...49
3.4 Validitas dan Reliabilitas ... .49
3.4.1 Validitas ... .49
3.4.2 Reliabilitas ... .50
3.5 Populasi Sasaran... ...50
3.5.1 Populasi Sasaran...50
3.5.2 Karakteristik Populasi ...51
3.5.3 Teknik Sampling ...51
3.6 Teknik Analisis ...51
BAB IV 4.1 Gambaran responden ...52
4.2 Hasil penelitian ...55
4.3 Pembahasan ...57
BAB V 5.1 Kesimpulan ...69
5.2 Saran...69
5.2.1 Saran Teoritis...69
5.2.2 Saran Praktis...70 Daftar Pustaka
xi Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Tabel dimensi dan indikator alat ukur ...46
Tabel 4.1 Tabel gambaran responden berdasarkan jenis kelamin ...52
Tabel 4.2 Tabel gambaran responden berdasarkan usia ...53
Tabel 4.3 Tabel gambaran responden berdasarkan angkatan ...53
Tabel 4.4 Tabel gambaran responden berdasarkan lamanya mengambil UP ...54
Tabel 4.5 Tabel gambaran responden berdasarkan IPK ...54
Tabel 4.6 Tabel hasil penelitian AQ ...55
Tabel 4.7 Tabel tabulasi silang Control dengan AQ ...55
Tabel 4.8 Tabel tabulasi silang Ownership dengan AQ ...56
Tabel 4.9 Tabel tabulasi silang Reach dengan AQ ...56
xii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR BAGAN
LAMPIRAN I
SURAT KESEDIAAN Saya, yang bertanda tangan di bawah ini: Nama:
NRP:
menyatakan kesediaan Saya untuk ikut serta menjadi subjek penelitian dengan judul “Studi Deskriptif Mengenai Adversity Quotient Pada Mahasiswa
Fakultas Psikologi Yang Sedang Menempuh Mata Kuliah Usulan Penelitian Lebih dari 1 Semester di Universitas X Bandung” yang dilakukan oleh Sdr. Timotius Adi Rusli (NRP.0330099) dari Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha. Untuk itu, Saya memahami bahwa:
1. Hasil penelitian ini, termasuk identitas Saya akan dirahasiakan dan diolah hanya untuk tujuan penelitian oleh peneliti dan pihak terkait (dosen dan Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha)
2. Saya memiliki hak untuk bertanya mengenai hal yang tidak atau kurang jelas dalam pengerjaan kuesioner ini
3. Saya diharapkan dapat mengisi jawaban dalam kuesioner ini sesuai dengan yang petunjuk yang diberikan, dan mengisi sesuai dengan diri Saya sendiri, bukan hal yang diharapkan/ dianggap baik oleh lingkungan
Demikian surat pernyataan ini Saya buat dengan sadar dan tanpa paksaan siapapun.
Bandung, Desember 2011
KATA PENGANTAR
Dalam rangka menyelesaikan tugas akhir saya sebagai mahasiswa fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha, saya melakukan penelitian dengan “Studi Deskriptif Mengenai Adversity Quotient pada Mahasiswa Fakultas
Psikologi yang sedang menempuh mata kuliah Usulan Penelitian lebih dari 1 semester di Universitas “X” Bandung.”. Untuk itu saya meminta kesediaan saudara untuk mengisi kuesioner yang saya bagikan ini.
Saudara diharapkan untuk mengisi kuesioner ini sesuai dengan apa yang keadaan saudara dan apa yang saudara rasakan atau alami. Saya akan menjamin kerahasiaan dari apa yang saudara tuliskan disini. Hasil dari kuesioner ini akan sangat bermanfaat bagi penelitian yang saya lakukan.
Akhir kata, saya mengucapkan terimakasih atas kesediaan saudara dalam meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner ini.
Dengan hormat,
A. IDENTITAS DIRI
1. Nama (inisial) :
2. Jenis kelamin : L / P
3. Usia : tahun
4. Angkatan :
5. Lamanya mengambil Usulan Penelitian : semester
6. IPK :
7. Apakah Saudara sudah menempuh seminar? Sudah / belum * - Jika belum, kapan rencana Saudara untuk seminar?
...(bulan dan tahun)
B. KUESIONER ADVERSITY QUOTIENT Petunjuk Pengisian
Saudara diminta untuk membayangkan setiap situasi yang ada dibawah ini seolah-olah situasi tersebut terjadi pada Saudara saat ini.
Bayangkanlah dengan jelas apa yang akan terjadi sebagai akibat dari situasi tersebut.
Setelah itu lingkarilah angka pada nomor yang Saudara anggap paling sesuai dengan diri Saudara untuk setiap situasi.
Saudara diminta untuk mengisinya secara spontan yaitu apa yang muncul pertama kali dalam pikiran Saudara saat Saudara membayangkan situasi tersebut.
Jawablah semua pertanyaan dan jangan sampai ada pertanyaan yang terlewat.
Bila Saudara salah dalam melingkari jawaban, berilah tanda silang (x) pada angka yang Saudara lingkari tersebut, lalu lingkarilah angka yang mewakili jawaban yang menurut Saudara lebih sesuai dengan diri Saudara.
Contoh:
1. Saya kehilangan data survey awal yang telah saya kerjakan. Saya merasa situasi
ini…
Tidak dapat saya kendalikan 1 2 3 4 Dapat saya kendalikan sepenuhnya Keterangan:
Pilih dan lingkarilah
Angka 1 jika Saudara, tidak dapat mengendalikan akibat dari situasi itu
Angka 2 jika Saudara, cenderung tidak dapat mengendalikan akibat dari situasi itu
Angka 3 jika Saudara, cenderung dapat mengendalikan akibat dari situasi itu Angka 4 jika Saudara, dapat sepenuhnya mengendalikan akibat dari situasi itu
1. Pada saat bimbingan, saya mendapatkan feedback yang bertolak belakang dari kedua dosen pembimbing. Saya merasa situasi ini....
Tidak dapat saya kendalikan 1 2 3 4 Dapat saya kendalikan sepenuhnya
2. Pengerjaan UP saya dinilai tidak sistematis oleh dosen pembimbing. Hal ini
merupakan…
Bukan tanggung jawab saya sama sekali
1 2 3 4 Tanggung jawab saya sepenuhnya
3. Dosen pembimbing mengatakan judul saya tidak layak diteliti. Situasi ini akan… Mempengaruhi emosi dan
pikiran saya dalam mengambil tindakan pada berbagai situasi
1 2 3 4
Terbatas pada situasi ini
4. Judul yang saya ajukan awalnya diterima oleh dosen, tetapi dalam proses pengerjaan, judul tersebut kemudian ditolak, dan saya harus cari judul baru. Saya
merasa situasi ini akan berlangsung…
Menetap 1 2 3 4 Sementara
5. Selama mengerjakan UP, kesulitan-kesulitan yang ada membuat saya malas mengerjakan. Saya merasa situasi ini...
Tidak dapat saya kendalikan 1 2 3 4 Dapat saya kendalikan sepenuhnya
6. Saya mendapat kritik dari dosen bahwa saya kurang serius dalam mengerjakan UP. Hal ini merupakan...
Bukan tanggung jawab saya sama sekali
1 2 3 4 Tanggung jawab saya sepenuhnya
7. Teman-teman sudah hampir seminar outline, sedangkan saya masih mengerjakan
bab1. Situasi ini akan…
Mempengaruhi emosi dan pikiran saya dalam mengambil tindakan pada berbagai situasi
1 2 3 4
Terbatas pada situasi ini
8. Saya takut bertemu dengan dosen pembimbing karena sudah lama tidak datang
untuk bimbingan. Saya merasa situasi ini akan berlangsung…
Menetap 1 2 3 4 Sementara
9. Pada saat mengerjakan UP, teman saya mengajak untuk pergi ke bioskop dan kebetulan film yang akan ditonton adalah film yang saya ingin tonton. Saya merasa situasi ini….
Tidak dapat saya kendalikan 1 2 3 4 Dapat saya kendalikan sepenuhnya
10. Hasil pengerjaan saya, masih jauh dari harapan dosen pembimbing. Hal ini merupakan…
Bukan tanggung jawab saya sama sekali
1 2 3 4 Tanggung jawab saya sepenuhnya
11. Karena sibuk mengerjakan UP, saya tidak mempunyai waktu untuk bermain dengan teman kost. Karenanya, teman kost menjadi cuek dan menyebabkan saya merasa tidak nyaman. Situasi ini akan...
Mempengaruhi emosi dan pikiran saya dalam mengambil tindakan pada berbagai situasi
1 2 3 4
Terbatas pada situasi ini
12. Akhir-akhir ini dosen pembimbing merasa tidak puas dengan hasil perbaikan pengerjaan UP yang saya kerjakan. Saya merasa situasi ini akan berlangsung..
13. Pada saat hendak bimbingan, tiba-tiba dosen pembimbing menghubungi saya dan mengatakan bahwa hari ini tidak bisa bimbingan karena ada urusan lain. Saya merasa situasi ini....
Tidak dapat saya kendalikan 1 2 3 4 Dapat saya kendalikan sepenuhnya
14. Saya mendapat teguran dari orang tua karena belum dapat menyelesaikan UP
padahal sudah mengambilnya dalam beberapa semester. Hal ini merupakan…
Bukan tanggung jawab saya sama sekali
1 2 3 4 Tanggung jawab saya sepenuhnya
15. Tiap kali bimbingan, dosen selalu memarahi saya. Situasi ini akan... Mempengaruhi emosi dan
pikiran saya dalam mengambil tindakan pada berbagai situasi
1 2 3 4
Terbatas pada situasi ini
16. Orang tua menuntut saya untuk segera lulus. Saya merasa situasi ini akan
berlangsung….
Menetap 1 2 3 4 Sementara
17. Saya kehilangan motivasi dalam mengerjakan UP, saya merasa situasi ini.... Tidak dapat saya kendalikan 1 2 3 4 Dapat saya kendalikan sepenuhnya
18. Pada saat bimbingan, saya tidak dapat menjawab pertanyaan yang diajukan dosen kepada saya. Hal ini merupakan....
Bukan tanggung jawab saya sama sekali
1 2 3 4 Tanggung jawab saya sepenuhnya
19. Secara tidak sengaja, data UP di komputer saya terhapus padahal besok saya harus
bimbingan. Situasi ini akan….
Mempengaruhi emosi dan pikiran saya dalam mengambil tindakan pada berbagai situasi
1 2 3 4
Terbatas pada situasi ini
20. Topik untuk UP saya ditolak berkali-kali oleh dosen pembimbing karena berbagai
alasan. Saya merasa situasi ini akan berlangsung….
Menetap 1 2 3 4 Sementara
21. Kedua dosen pembimbing memutuskan bahwa saya harus mengganti judul dan topik UP saya. Saya merasa situasi ini…
Tidak dapat saya kendalikan 1 2 3 4 Dapat saya kendalikan sepenuhnya
22. Saya tidak menemukan teori yang saya butuhkan untuk pengerjaan UP. Hal ini pendapat saya yang dianggap keliru oleh dosen pembimbing. Situasi ini akan…
Mempengaruhi emosi dan pikiran saya dalam mengambil tindakan pada berbagai situasi
1 2 3 4
Terbatas pada situasi ini
24. Orang tua sering menanyakan tentang pengerjaan UP, padahal saat itu saya sedang mengalami stagnasi dalam pengerjaan, hal tersebut membuat saya menghindari pertanyaan-pertanyaan seputar UP. Saya merasa situasi ini akan berlangsung...
Menetap 1 2 3 4 Sementara
25. Saya tidak mendapatkan perijinan dari tempat yang ingin saya jadikan populasi
penelitian, saya merasa situasi ini….
Tidak dapat saya kendalikan 1 2 3 4 Dapat saya kendalikan sepenuhnya
26. Feedback yang diberikan dosen pembimbing kurang jelas. Hal ini merupakan...
Bukan tanggung jawab saya sama sekali
27. Saya bertengkar dengan pacar saya, padahal saat itu saya sedang mengerjakan UP. Situasi ini akan...
Mempengaruhi emosi dan pikiran saya dalam mengambil tindakan pada berbagai situasi
1 2 3 4
Terbatas pada situasi ini
28. Dosen pendamping sudah menyetujui draft UP saya, tetapi dosen utama belum setuju. Saya merasa situasi ini akan berlangsung….
Menetap 1 2 3 4 Sementara
29. Dosen mengatakan hasil pengerjaan UP saya tidak mengalami kemajuan. Saya
merasa situasi ini…
Tidak dapat saya kendalikan 1 2 3 4 Dapat saya kendalikan sepenuhnya
30. Pacar saya mengancam akan meninggalkan saya karena sudah beberapa semester saya belum bisa menyelesaikan pengerjaan UP. Hal ini merupakan…
Bukan tanggung jawab saya
sama sekali 1 2 3 4 Tanggung jawab saya sepenuhnya
31. Dosen pembimbing mengatakan kepada saya untuk mencari dosen pembimbing lain karena saya ingin tetap mempertahankan judul yang saya ajukan. Situasi ini
akan…
Mempengaruhi emosi dan pikiran saya dalam mengambil tindakan pada berbagai situasi
1 2 3 4
Terbatas pada situasi ini
32. Saya tidak dapat mengerjakan UP karena baru saja berselisih dengan sahabat saya.
Saya merasa situasi ini akan berlangsung….
Menetap 1 2 3 4 Sementara
33. Pada saat dosen menetapkan deadline pengerjaan UP yang sangat mendesak, saya merasa situasi ini...
Tidak dapat saya kendalikan 1 2 3 4 Dapat saya kendalikan sepenuhnya
34. Dosen mengundur jadwal bimbingan karena ada kesibukan, padahal saya ingin segera menyelesaikan UP saya. Hal ini merupakan…
Bukan tanggung jawab saya sama sekali
1 2 3 4 Tanggung jawab saya sepenuhnya
35. Saya tidak dapat menemukan literatur yang saya butuhkan dimanapun, padahal
besok saya akan bimbingan. Situasi ini akan…
Mempengaruhi emosi dan pikiran saya dalam mengambil tindakan pada berbagai situasi
1 2 3 4
Terbatas pada situasi ini
36. Saya belum mendapatkan kepastian jadwal bimbingan, padahal waktu pengumpulan UP telah dekat. Saya merasa situasi ini akan berlangsung….
Menetap 1 2 3 4 Sementara
37. Dosen memarahi saya karena laporan yang saya buat tidak sesuai dengan permintaan dosen. Saya merasa situasi ini….
Tidak dapat saya kendalikan 1 2 3 4 Dapat saya kendalikan sepenuhnya
38. Menjelang waktu bimbingan, saya belum bisa menyelesaikan pengerjaan UP saya karena banyak kegiatan lain yang saya lakukan diluar mengerjakan UP. Hal ini
mengalami kebuntuan selama bimbingan. Situasi ini akan….
Mempengaruhi emosi dan pikiran saya dalam mengambil tindakan pada berbagai situasi
1 2 3 4
Terbatas pada situasi ini
40. Saya merasa jenuh karena sudah cukup lama mengerjakan UP tapi tidak selesai-selesai. Saya merasa situasi ini akan berlangsung..
41. Saya tidak menemukan jurnal yang diminta oleh dosen saya. Saya merasa situasi
ini…
Tidak dapat saya kendalikan 1 2 3 4 Dapat saya kendalikan sepenuhnya
42. Dosen pembimbing mengatakan bahwa kerangka pemikiran yang saya buat tidaklah sistematis, padahal itu hasil dari konsultasi dengan dosen konsulen. Hal
ini merupakan…
Bukan tanggung jawab saya sama sekali
1 2 3 4 Tanggung jawab saya sepenuhnya
43. Survey awal yang saya kerjakan hasilnya kurang sesuai dengan permintaan dosen.
Situasi ini akan…
Mempengaruhi emosi dan pikiran saya dalam mengambil tindakan pada berbagai situasi
1 2 3 4
Terbatas pada situasi ini
44. Saat waktu pengumpulan draft UP sudah dekat, dosen mengatakan saya harus merombak bab1 yang sudah saya kerjakan. Saya merasa situasi ini akan
berlangsung…
Menetap 1 2 3 4 Sementara
45. Saya tidak mengerti maksud dari masukan dosen tentang UP saya. Saya merasa
situasi ini…
Tidak dapat saya kendalikan 1 2 3 4 Dapat saya kendalikan sepenuhnya
46. Survey awal yang saya lakukan harus diulang. Hal ini merupakan… Bukan tanggung jawab saya
sama sekali
1 2 3 4 Tanggung jawab saya sepenuhnya
47. Sampel yang saya pilih dianggap tidak tepat untuk diteliti dengan variabel yang
sudah ditetapkan. Situasi ini akan…
Mempengaruhi emosi dan pikiran saya dalam mengambil tindakan pada berbagai situasi
1 2 3 4
Terbatas pada situasi ini
48. Dosen mengatakan jika saya tidak dapat memperbaiki pengerjaan UP saya, maka
tidak ada bimbingan dulu. Saya merasa situasi ini akan berlangsung…
Menetap 1 2 3 4 Sementara
49. Teman-teman yang sedang mengerjakan UP sebagian besar sudah hampir selesai, sedangkan saya masih jauh dari selesai, padahal waktu pengumpulan sudah dekat.
Saya merasa situasi ini…
Tidak dapat saya kendalikan 1 2 3 4 Dapat saya kendalikan sepenuhnya
50. Saat bimbingan, dosen mengatakan literatur saya masih kurang, padahal saya sudah memperlengkapi literatur sesuai permintaan dosen tersebut. Hal ini
merupakan…
Bukan tanggung jawab saya sama sekali
1 2 3 4 Tanggung jawab saya sepenuhnya
51. Saya mengalami kejenuhan karena UP saya tidak mengalami kemajuan. Situasi ini
akan…
Mempengaruhi emosi dan pikiran saya dalam mengambil tindakan pada berbagai situasi
1 2 3 4
Terbatas pada situasi ini
52. Pada saat bimbingan, dosen mengatakan UP saya harus dimulai dari awal karena tidak ada kecocokan antara variabel dengan sampel. Saya merasa situasi ini akan
berlangsung…
53. Pada saat bimbingan, Secara tidak sengaja saya tidak membawa laporan kemajuan pengerjaan UP, padahal saya harus menjelaskan kemajuan tersebut pada dosen pembimbing. Saya merasa situasi ini...
Tidak dapat saya kendalikan 1 2 3 4 Dapat saya kendalikan sepenuhnya
54. Saya tidak mendapatkan tempat untuk melakukan penelitian, padahal saya sudah
berusaha mencari. Hal ini merupakan…
Bukan tanggung jawab saya sama sekali
1 2 3 4 Tanggung jawab saya sepenuhnya
55. Pada saat bimbingan, dosen membandingkan hasil pengerjaan saya dengan hasil
teman saya yang menurut beliau lebih baik. Situasi ini akan…
Mempengaruhi emosi dan pikiran saya dalam mengambil tindakan pada berbagai situasi
1 2 3 4
Terbatas pada situasi ini
56. Saya merasa malas mengerjakan UP karena banyak koreksi yang harus diperbaiki.
Saya merasa situasi ini akan berlangsung…
C. DATA PENUNJANG
1. Bagaimanakah pola asuh orang tua saudara selama ini?
a. Menetapkan batasan dan kendali yang tegas (aturan kaku), dingin dalam berinteraksi dengan saudara.
b. Menetapkan aturan, tetapi memberi kebebasan kepada saudara untuk bertindak, serta ada komunikasi yang
hangat.
c. Cenderung bebas dalam aturan, hangat dalam komunikasi dan penuh perhatian.
d. Memberi kebebasan, jarang komunikasi, dan jarang mengontrol.
2. Apakah yang orang tua saudara lakukan apabila melihat saudara mengalami kesulitan dalam pengerjaan UP?
a. Mendukung (memberi support)
b. Tidak peduli
c. Memarahi (menekan)
3. Bagaimana pendapat orang tua saudara mengenai kemampuan saudara dalam mengerjakan UP?
a. Saudara kurang mampu dalam menyelesaikan UP
b. Saudara seharusnya mampu dalam menyelesaikan UP
c. Saudara pasti mampu dalam menyelesaikan UP
4. Apakah yang dosen saudara lakukan apabila menghadapi kesulitan dalam mengajar atau membimbing
mahasiswanya?
a. Melakukan proses berpikir untuk menyelesaikan kesulitan saat itu juga.
b. Menerima masukan dan saran dari mahasiswa
c. Melewatkan kesulitan tersebut
5. Apakah yang dosen pembimbing saudara lakukan apabila melihat saudara mengalami kesulitan dalam
pengerjaan UP?
a. Mendukung (memberi support)
b. Tidak peduli
c. Memarahi (menekan)
6. Apa yang dikatakan dosen pembimbing mengenai kemampuan saudara dalam mengerjakan UP?
a. Saudara kurang mampu dalam menyelesaikan UP
b. Saudara seharusnya mampu dalam menyelesaikan UP
c. Saudara pasti mampu dalam menyelesaikan UP
7. Apakah yang teman-teman saudara lakukan apabila menghadapi kesulitan dalam pengerjaan UP?
a. Berusaha keras dan terus berjuang dalam menghadapi kesulitan tersebut
b. Berusaha dan mengerjakan semampunya
c. Menyerah terhadap kesulitan itu.
8. Apakah yang teman-teman dekat saudara lakukan apabila melihat saudara mengalami kesulitan dalam
pengerjaan UP?
a. Mendukung (memberi support)
b. Tidak peduli
c. Memarahi (menekan)
9. Bagaimana pandangan teman-teman mengenai kemampuan saudara dalam mengerjakan UP?
a. Saudara kurang mampu dalam menyelesaikan UP
b. Saudara seharusnya mampu dalam menyelesaikan UP
D. KISI-KISI KUESIONER
Control
Proses Bimbingan
1. Pada saat bimbingan, saya mendapatkan feedback yang bertolak belakang dari kedua dosen pembimbing. Saya merasa situasi ini....
13. Pada saat hendak bimbingan, tiba-tiba dosen pembimbing menghubungi saya dan mengatakan bahwa hari ini tidak bisa bimbingan karena ada urusan lain. Saya merasa situasi ini....
21. Kedua dosen pembimbing memutuskan bahwa saya harus mengganti judul dan topik UP saya. Saya merasa situasi ini…
29. Dosen mengatakan hasil pengerjaan UP saya tidak mengalami kemajuan. Saya merasa situasi ini…
37. Dosen memarahi saya karena laporan yang saya buat tidak sesuai dengan permintaan dosen. Saya merasa situasi ini….
45. Saya tidak mengerti maksud dari masukan dosen tentang UP saya. Saya merasa situasi ini…
53. Pada saat bimbingan, Secara tidak sengaja saya tidak membawa laporan kemajuan pengerjaan UP, padahal saya harus menjelaskan kemajuan tersebut pada dosen pembimbing. Saya merasa situasi ini...
Proses Pengerjaan
5. Selama mengerjakan UP, kesulitan-kesulitan yang ada membuat saya malas mengerjakan. Saya merasa situasi ini...
9. Pada saat mengerjakan UP, teman saya mengajak untuk pergi ke bioskop dan kebetulan film yang akan ditonton adalah film yang saya ingin tonton. Saya merasa situasi ini…
33. Pada saat dosen menetapkan deadline pengerjaan UP yang sangat mendesak, saya merasa situasi ini...
41. Saya tidak menemukan jurnal yang diminta oleh dosen saya. Saya merasa situasi ini…
49. Teman-teman yang sedang mengerjakan UP sebagian besar sudah hampir selesai, sedangkan saya masih jauh dari selesai, padahal waktu pengumpulan sudah dekat. Saya merasa situasi ini…
Ownership
Proses Bimbingan
6. Saya mendapat kritik dari dosen bahwa saya kurang serius dalam mengerjakan UP. Hal ini merupakan...
10. Hasil pengerjaan saya, masih jauh dari harapan dosen pembimbing. Hal ini merupakan…
18. Pada saat bimbingan, saya tidak dapat menjawab pertanyaan yang diajukan dosen kepada saya. Hal ini merupakan...
26. Feedback yang diberikan dosen pembimbing kurang jelas. Hal ini merupakan...
34. Dosen mengundur jadwal bimbingan karena ada kesibukan, padahal saya ingin segera menyelesaikan UP saya. Hal ini merupakan…
42. Dosen pembimbing mengatakan bahwa kerangka pemikiran yang saya buat tidaklah sistematis, padahal itu hasil dari konsultasi dengan dosen konsulen. Hal ini merupakan…
Proses Pengerjaan
2. Pengerjaan UP saya dinilai tidak sistematis oleh dosen pembimbing. Hal ini merupakan…
14. Saya mendapat teguran dari orang tua karena belum dapat menyelesaikan UP padahal sudah mengambilnya dalam beberapa semester. Hal ini merupakan… 22. Saya tidak menemukan teori yang saya butuhkan untuk pengerjaan UP. Hal ini merupakan..
30. Pacar saya mengancam akan meninggalkan saya karena sudah beberapa semester saya belum bisa menyelesaikan pengerjaan UP. Hal ini merupakan… 38. Menjelang waktu bimbingan, saya belum bisa menyelesaikan pengerjaan UP saya karena banyak kegiatan lain yang saya lakukan diluar mengerjakan UP. Hal ini merupakan…
46. Survey awal yang saya lakukan harus diulang. Hal ini merupakan…
54. Saya tidak mendapatkan tempat untuk melakukan penelitian, padahal saya sudah berusaha mencari. Hal ini merupakan…
Reach
Proses Bimbingan
3. Dosen pembimbing mengatakan judul saya tidak layak diteliti. Situasi ini akan…
15. Tiap kali bimbingan, dosen selalu memarahi saya. Situasi ini akan..
23. Saya mendapat teguran keras dari dosen karena saya tetap mempertahankan pendapat saya yang dianggap keliru oleh dosen pembimbing. Situasi ini akan…. 31. Dosen pembimbing mengatakan kepada saya untuk mencari dosen pembimbing lain karena saya ingin tetap mempertahankan judul yang saya ajukan. Situasi ini akan…
47. Sampel yang saya pilih dianggap tidak tepat untuk diteliti dengan variabel yang sudah ditetapkan. Situasi ini akan…
55. Pada saat bimbingan, dosen membandingkan hasil pengerjaan saya dengan hasil teman saya yang menurut beliau lebih baik. Situasi ini akan…
Proses Pengerjaan
7. Teman-teman sudah hampir seminar outline, sedangkan saya masih mengerjakan bab1. Situasi ini akan…
11. Karena sibuk mengerjakan UP, saya tidak mempunyai waktu untuk bermain dengan teman kost. Karenanya teman kost menjadi cuek dan menyebabkan saya merasa tidak nyaman. Situasi ini akan…
19. Secara tidak sengaja, data UP di komputer saya terhapus padahal besok saya harus bimbingan. Situasi ini akan….
27. Saya bertengkar dengan pacar saya, padahal saat itu saya sedang mengerjakan UP. Situasi ini akan...
35. Saya tidak dapat menemukan literatur yang saya butuhkan dimanapun, padahal besok saya akan bimbingan. Situasi ini akan…
43. Survei awal yang saya kerjakan kurang sesuai dengan permintaan dosen. Situasi ini akan…
51. Saya mengalami kejenuhan karena UP saya tidak mengalami kemajuan. Situasi ini akan…
Endurance
Proses Bimbingan
8. Saya takut bertemu dengan dosen pembimbing karena sudah lama tidak datang untuk bimbingan. Saya merasa situasi ini akan berlangsung…
28. Dosen pendamping sudah menyetujui draft UP saya, tetapi dosen utama belum setuju. Saya merasa situasi ini akan berlangsung…
36. Saya belum mendapatkan kepastian jadwal bimbingan, padahal waktu pengumpulan UP telah dekat. Saya merasa situasi ini akan berlangsung…
44. Saat waktu pengumpulan draft UP sudah dekat, dosen mengatakan saya harus merombak bab1 yang sudah saya kerjakan. Saya merasa situasi ini akan berlangsung…
52. Pada saat bimbingan, dosen mengatakan UP saya harus dimulai dari awal karena tidak ada kecocokan antara variabel dengan sampel. Saya merasa situasi ini akan berlangsung…
Proses Pengerjaan
4. Judul yang saya ajukan awalnya diterima oleh dosen, tetapi dalam proses pengerjaan, judul tersebut kemudian ditolak, dan saya harus cari judul baru. Saya merasa situasi ini akan berlangsung…
16. Orang tua menuntut saya untuk segera lulus. Saya merasa situasi ini akan berlangsung….
24. Orang tua sering menanyakan tentang pengerjaan UP, padahal saat itu saya sedang mengalami stagnasi dalam pengerjaan, hal tersebut membuat saya menghindari pertanyaan-pertanyaan seputar UP. Saya merasa situasi ini akan berlangsung...
32. Saya tidak dapat mengerjakan UP karena baru saja berselisih dengan sahabat saya. Saya merasa situasi ini akan berlangsung….
40. Saya merasa jenuh karena sudah cukup lama mengerjakan UP tapi tidak selesai-selesai. Saya merasa situasi ini akan berlangsung..
LAMPIRAN II
A. Validitas
tabel 2.1 Validitas No. item Total Kriteria
1 .477 Diterima
2 .181 Ditolak
3 .475 Diterima
4 .360 Diterima
5 .533 Diterima
6 .295 Ditolak
7 .311 Diterima
8 .572 Diterima
9 .284 Ditolak
10 .404 Diterima
11 .402 Diterima
12 .663 Diterima
13 .355 Diterima
14 .291 Ditolak
15 .497 Diterima
16 .474 Diterima
17 .481 Diterima
18 .422 Diterima
19 .454 Diterima
20 .605 Diterima
21 .621 Diterima
22 .493 Diterima
23 .637 Diterima
24 .650 Diterima
25 .577 Diterima
26 .544 Diterima
27 .417 Diterima
28 .563 Diterima
29 .655 Diterima
31 .527 Diterima
32 .550 Diterima
33 .589 Diterima
34 .389 Diterima
35 .556 Diterima
36 .544 Diterima
37 .577 Diterima
38 .377 Diterima
39 .619 Diterima
40 .664 Diterima
41 .702 Diterima
42 .379 Diterima
43 .724 Diterima
44 .655 Diterima
45 .676 Diterima
46 .374 Diterima
47 .598 Diterima
48 .645 Diterima
49 .572 Diterima
50 .539 Diterima
51 .587 Diterima
52 .616 Diterima
53 .529 Diterima
54 .326 Diterima
55 .580 Diterima
56 .486 Diterima
B. Reliabilitas
Tabel 2.2 Reliabilitas
Cronbach's Alpha N of Items
LAMPIRAN III
TABULASI SILANG DENGAN DATA PENUNJANG
Tabel 3.1 Tabulasi Silang antara Pola Asuh orang tua dengan AQ
Tabel 3.1.1 Tabulasi Silang antara Pola Asuh orang tua dengan Control
AQ
Total rendah sedang tinggi
Pola Asuh orang tua
menetapkan batasan dan kendali yang tegas, dingin dalam berinteraksi
menetapkan aturan, namun memberi kebebasan untuk bertindak, hangat dalam komunikasi
cenderung bebas dalam aturan, hangat dan penuh perhatian
jumlah 9
memberi kebebasan, jarang komunikasi, jarang mengontrol
jumlah 4 rendah sedang tinggi
Pola Asuh orang tua
menetapkan batasan dan kendali yang tegas, dingin dalam berinteraksi
menetapkan aturan, namun memberi kebebasan untuk bertindak, hangat dalam komunikasi
cenderung bebas dalam aturan, hangat dan penuh perhatian
jumlah 10
memberi kebebasan, jarang komunikasi, jarang mengontrol
jumlah 4 rendah sedang tinggi
Pola Asuh orang tua
menetapkan batasan dan kendali yang tegas, dingin dalam berinteraksi
menetapkan aturan, namun memberi kebebasan untuk bertindak, hangat dalam komunikasi
cenderung bebas dalam aturan, hangat dan penuh perhatian
jumlah 9
memberi kebebasan, jarang komunikasi, jarang mengontrol
Tabel 3.1.2 Tabulasi Silang antara Pola Asuh orang tua dengan Ownership
Tabel 3.1.3 Tabulasi Silang antara Pola Asuh orang tua dengan Reach
Ownership
Total rendah sedang tinggi
Pola Asuh orang tua
menetapkan batasan dan kendali yang tegas, dingin dalam berinteraksi
menetapkan aturan, namun memberi kebebasan untuk bertindak, hangat dalam komunikasi
cenderung bebas dalam aturan, hangat dan penuh perhatian
jumlah 12
memberi kebebasan, jarang komunikasi, jarang mengontrol
jumlah 4 rendah sedang tinggi
Pola Asuh orang tua
menetapkan batasan dan kendali yang tegas, dingin dalam berinteraksi
menetapkan aturan, namun memberi kebebasan untuk bertindak, hangat dalam komunikasi
cenderung bebas dalam aturan, hangat dan penuh perhatian
jumlah 8
memberi kebebasan, jarang komunikasi, jarang mengontrol
Tabel 3.1.4 Tabulasi Silang antara Pola Asuh orang tua dengan Endurance
Tabel 3.2 Tabulasi Silang antara apa yang orang tua lakukan saat melihat saudara mengalami kesulitan dalam pengerjaan UP dengan AQ
Endurance
Total rendah sedang tinggi
Pola Asuh orang tua
menetapkan batasan dan kendali yang tegas, dingin dalam berinteraksi
menetapkan aturan, namun memberi kebebasan untuk bertindak, hangat dalam komunikasi
cenderung bebas dalam aturan, hangat dan penuh perhatian
jumlah 9
memberi kebebasan, jarang komunikasi, jarang mengontrol
jumlah 3 rendah sedang tinggi
Tabel 3.2.1 Tabulasi Silang antara apa yang orang tua lakukan saat melihat saudara mengalami kesulitan dalam pengerjaan UP dengan Control
Tabel 3.2.2 Tabulasi Silang antara apa yang orang tua lakukan saat melihat saudara mengalami kesulitan
dalam pengerjaan UP dengan Ownership
Control
Total rendah sedang tinggi
Apa yang orang tua lakukan saat rendah sedang tinggi
Tabel 3.2.3 Tabulasi Silang antara apa yang orang tua lakukan saat melihat saudara mengalami kesulitan
dalam pengerjaan UP dengan Reach
Tabel 3.2.4 Tabulasi Silang antara apa yang orang tua lakukan saat melihat saudara mengalami kesulitan
dalam pengerjaan UP dengan Endurance
Reach
Total rendah sedang tinggi
Apa yang orang tua lakukan saat rendah sedang tinggi
Tabel 3.3 Tabulasi Silang antara Pendapat orang tua dengan AQ
Tabel 3.3.1 Tabulasi Silang antara Pendapat orang tua dengan Control
AQ
Total rendah sedang tinggi
Pendapat orang tua saudara kurang mampu menyelesaikan UP
saudara seharusnya mampu menyelesaikan UP
saudara pasti mampu menyelesaikan UP rendah sedang tinggi
Pendapat orang tua saudara kurang mampu menyelesaikan UP
saudara seharusnya mampu menyelesaikan UP
Tabel 3.3.2 Tabulasi Silang antara Pendapat orang tua dengan Ownership
Tabel 3.3.3 Tabulasi Silang antara Pendapat orang tua dengan Reach
Ownership
Total rendah sedang tinggi
Pendapat orang tua saudara kurang mampu menyelesaikan UP
saudara seharusnya mampu menyelesaikan UP
saudara pasti mampu menyelesaikan UP rendah sedang tinggi
Pendapat orang tua saudara kurang mampu menyelesaikan UP
saudara seharusnya mampu menyelesaikan UP
Tabel 3.3.4 Tabulasi Silang antara Pendapat orang tua dengan Endurance
Tabel 3.4 Tabulasi Silang antara apa yang dosen lakukan saat kesulitan dalam mengajar/membimbing mahasiswa dengan AQ
Endurance
Total rendah sedang tinggi
Pendapat orang tua saudara kurang mampu menyelesaikan UP
saudara seharusnya mampu menyelesaikan UP
saudara pasti mampu menyelesaikan UP rendah sedang tinggi
apa yang dosen lakukan saat kesulitan dalam mengajar/membim bing mahasiswa
melakukan proses berpikir untuk menyelesaikan masalah
menerima masukan dan saran jumlah 14 35.9%
Tabel 3.4.1 Tabulasi Silang antara apa yang dosen lakukan saat kesulitan dalam mengajar/membimbing mahasiswa dengan Control
Tabel 3.4.2 Tabulasi Silang antara apa yang dosen lakukan saat kesulitan dalam mengajar/membimbing
mahasiswa dengan Ownership
Control
Total rendah sedang tinggi
apa yang dosen lakukan saat kesulitan dalam mengajar/membim bing mahasiswa
melakukan proses berpikir untuk menyelesaikan masalah
menerima masukan dan saran jumlah 14 35.9%
melewatkan kesulitan tersebut jumlah 3 30.0% rendah sedang tinggi
apa yang dosen lakukan saat kesulitan dalam mengajar/membim bing mahasiswa
melakukan proses berpikir untuk menyelesaikan masalah
menerima masukan dan saran jumlah 18 46.2%
Tabel 3.4.3 Tabulasi Silang antara apa yang dosen lakukan saat kesulitan dalam mengajar/membimbing
mahasiswa dengan Reach
Tabel 3.4.4 Tabulasi Silang antara apa yang dosen lakukan saat kesulitan dalam mengajar/membimbing
mahasiswa dengan Endurance
Reach
Total rendah sedang tinggi
apa yang dosen lakukan saat kesulitan dalam mengajar/membim bing mahasiswa
melakukan proses berpikir untuk menyelesaikan masalah
menerima masukan dan saran jumlah 16 41.0%
melewatkan kesulitan tersebut jumlah 4 40.0% rendah sedang tinggi
apa yang dosen lakukan saat kesulitan dalam mengajar/membim bing mahasiswa
melakukan proses berpikir untuk menyelesaikan masalah
menerima masukan dan saran jumlah 14 35.9%
Tabel 3.5 Tabulasi Silang antara apa yang dosen pembimbing lakukan saat melihat saudara mengalami kesulitan dalam pengerjaan UP dengan AQ
Tabel 3.5.1 Tabulasi Silang antara apa yang dosen pembimbing lakukan saat melihat saudara mengalami kesulitan dalam pengerjaan UP dengan Control
AQ
Total rendah sedang tinggi
apa yang dosen pembimbing rendah sedang tinggi
Tabel 3.5.2 Tabulasi Silang antara apa yang dosen pembimbing lakukan saat melihat saudara mengalami
kesulitan dalam pengerjaan UP dengan Ownership
Tabel 3.5.3 Tabulasi Silang antara apa yang dosen pembimbing lakukan saat melihat saudara mengalami kesulitan dalam pengerjaan UP dengan Reach
Ownership
Total rendah sedang tinggi
apa yang dosen pembimbing rendah sedang tinggi
Tabel 3.5.4 Tabulasi Silang antara apa yang dosen pembimbing lakukan saat melihat saudara mengalami
kesulitan dalam pengerjaan UP dengan Endurance
Tabel 3.6 Tabulasi Silang antara Pendapat dosen pembimbing dengan AQ Endurance
Total rendah sedang tinggi
apa yang dosen pembimbing rendah sedang tinggi
Pendapat dosen pembimbing
saudara kurang mampu menyelesaikan UP
saudara seharusnya mampu menyelesaikan UP
Tabel 3.6.1 Tabulasi Silang antara Pendapat dosen pembimbing dengan Control
Tabel 3.6.2 Tabulasi Silang antara Pendapat dosen pembimbing dengan Ownership
Control
Total rendah sedang tinggi
Pendapat dosen pembimbing
saudara kurang mampu menyelesaikan UP
saudara seharusnya mampu menyelesaikan UP
saudara pasti mampu menyelesaikan UP rendah sedang tinggi
Pendapat dosen pembimbing
saudara kurang mampu menyelesaikan UP
saudara seharusnya mampu menyelesaikan UP
Tabel 3.6.3 Tabulasi Silang antara Pendapat dosen pembimbing dengan Reach
Tabel 3.6.4 Tabulasi Silang antara Pendapat dosen pembimbing dengan Endurance
Reach
Total rendah sedang tinggi
Pendapat dosen pembimbing
saudara kurang mampu menyelesaikan UP
saudara seharusnya mampu menyelesaikan UP
saudara pasti mampu menyelesaikan UP rendah sedang tinggi
Pendapat dosen pembimbing
saudara kurang mampu menyelesaikan UP
saudara seharusnya mampu menyelesaikan UP
Tabel 3.7 Tabulasi Silang antara apa yang teman lakukan saat menghadapi kesulitan dalam pengerjaan UP dengan AQ
Tabel 3.7.1 Tabulasi Silang antara apa yang teman lakukan saat menghadapi kesulitan dalam pengerjaan UP dengan Control
AQ
Total rendah sedang tinggi
apa yang teman lakukan saat menghadapi kesulitan dalam pengerjaan UP
berusaha keras dan terus berjuang menghadapi kesulitan
jumlah 21
berusaha dan mengerjakan semampunya
menyerah terhadap semua kesulitan rendah sedang tinggi
apa yang teman lakukan saat menghadapi kesulitan dalam pengerjaan UP
berusaha keras dan terus berjuang menghadapi kesulitan
jumlah 25
berusaha dan mengerjakan semampunya
Tabel 3.7.2 Tabulasi Silang antara apa yang teman lakukan saat menghadapi kesulitan dalam pengerjaan UP
dengan Ownership
Tabel 3.7.3 Tabulasi Silang antara apa yang teman lakukan saat menghadapi kesulitan dalam pengerjaan UP dengan Reach
Ownership
Total rendah sedang tinggi
apa yang teman lakukan saat menghadapi kesulitan dalam pengerjaan UP
berusaha keras dan terus berjuang menghadapi kesulitan
jumlah 26
berusaha dan mengerjakan semampunya
menyerah terhadap semua kesulitan rendah sedang tinggi
apa yang teman lakukan saat menghadapi kesulitan dalam pengerjaan UP
berusaha keras dan terus berjuang menghadapi kesulitan
jumlah 25
berusaha dan mengerjakan semampunya
Tabel 3.7.4 Tabulasi Silang antara apa yang teman lakukan saat menghadapi kesulitan dalam pengerjaan UP
dengan Endurance
Tabel 3.8 Tabulasi Silang antara apa yang teman dekat lakukan saat melihat saudara mengalami kesulitan dalam pengerjaan UP dengan AQ
Endurance
Total rendah sedang tinggi
apa yang teman lakukan saat menghadapi kesulitan dalam pengerjaan UP
berusaha keras dan terus berjuang menghadapi kesulitan
jumlah 19
berusaha dan mengerjakan semampunya
menyerah terhadap semua kesulitan rendah sedang tinggi
Tabel 3.8.1 Tabulasi Silang antara apa yang teman dekat lakukan saat melihat saudara mengalami kesulitan dalam pengerjaan UP dengan Control
Table 3.8.2 Tabulasi Silang antara apa yang teman dekat lakukan saat melihat saudara mengalami kesulitan
dalam pengerjaan UP dengan Ownership
Control
Total rendah sedang tinggi
apa yang teman lakukan saat rendah sedang tinggi
Tabel 3.8.3 Tabulasi Silang antara apa yang teman dekat lakukan saat melihat saudara mengalami kesulitan
dalam pengerjaan UP dengan Reach
Table 3.8.4 Tabulasi Silang apa yang teman dekat lakukan saat melihat saudara mengalami kesulitan dalam
pengerjaan UP dengan Endurance
Reach
Total rendah sedang tinggi
apa yang teman lakukan saat rendah sedang tinggi
Tabel 3.9 Tabulasi Silang antara Pendapat teman-teman dengan AQ
Tabel 3.9.1 Tabulasi Silang antara Pendapat teman-teman dengan Control
AQ
Total rendah sedang tinggi
Pendapat teman-teman
saudara kurang mampu menyelesaikan UP
saudara seharusnya mampu menyelesaikan UP
saudara pasti mampu menyelesaikan UP rendah sedang tinggi
Pendapat teman-teman
saudara kurang mampu menyelesaikan UP
saudara seharusnya mampu menyelesaikan UP
Tabel 3.9.2 Tabulasi Silang antara Pendapat teman-teman dengan Ownership
Tabel 3.9.3 Tabulasi Silang antara Pendapat teman-teman dengan Reach
Ownership
Total rendah sedang tinggi
Pendapat teman-teman
saudara kurang mampu menyelesaikan UP
saudara seharusnya mampu menyelesaikan UP
saudara pasti mampu menyelesaikan UP rendah sedang tinggi
Pendapat teman-teman
saudara kurang mampu menyelesaikan UP
saudara seharusnya mampu menyelesaikan UP
Tabel 3.9.4 Tabulasi Silang antara Pendapat teman-teman dengan Endurance
Endurance
Total rendah sedang tinggi
Pendapat teman-teman
saudara kurang mampu menyelesaikan UP
jumlah 0 0%
3 75.0%
1 25.0%
4 100.0%
saudara seharusnya mampu menyelesaikan UP
jumlah 15 46.9%
13 40.6%
4 12.5%
32 100.0%
saudara pasti mampu menyelesaikan UP
jumlah 24 28.9%
30 36.1%
29 34.9%
83 100.0%
Total jumlah
39 32.8%
46 38.7%
34 28.6%
1 Universitas Kristen Maranatha BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Perkembangan yang terjadi pada era globalisasi saat ini menuntut adanya persaingan yang semakin ketat dalam dunia kerja. Hal ini mengakibatkan adanya tuntutan keahlian atau kompetensi tertentu yang harus dimiliki individu agar dapat menyesuaikan diri dan berhasil dalam menghadapi tantangan serta tuntutan-tuntutan yang ada. Salah satu hal yang dapat membuat seseorang mencapai keberhasilan dalam menghadapi dunia pekerjaan adalah keberhasilan dalam menjalani dan menyelesaikan proses pendidikan sampai ke jenjang Perguruan Tinggi (Leni, Marta. 2009. Skripsi. Bandung: Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha)
2
Universitas Kristen Maranatha
Salah satu syarat yang ditetapkan oleh Fakultas Psikologi Universitas “X” untuk mendapatkan gelar Sarjana Psikologi (S.Psi) adalah melalui penulisan skripsi sebagai suatu karya tulis ilmiah, paparan tulisan hasil penelitian yang membahas suatu masalah dalam bidang ilmu psikologi dengan menggunakan kaidah-kaidah yang berlaku dalam bidang ilmu psikologi. Bobot skripsi ditetapkan sebesar lima SKS, ini setara dengan kegiatan akademik setiap minggu 20 sampai 25 jam. Prasyarat untuk dapat menempuh skripsi yaitu mahasiswa lulus Usulan Penelitian (UP) yang berbobot satu SKS dengan nilai minimal C, ini setara dengan kegiatan akademik setiap empat sampai lima jam per minggu. (Panduan Penulisan Skripsi Sarjana, Fakultas Psikologi Universitas “X”). Mahasiswa yang tidak lulus mata kuliah UP akan menempuh kembali pada semester berikutnya.
Pada semester tujuh Mata kuliah UP sudah dapat ditempuh jika mahasiswa telah menyelesaikan mata kuliah yang menjadi prasyarat dari UP, yaitu Metodologi Penelitian II dan Statistika dalam Penelitian Psikologi. UP terdiri dari tiga Bab, yaitu Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, dan Bab III Metodologi Penelitian. (Panduan Penulisan Skripsi Sarjana, Fakultas Psikologi Universitas “X”). Pengerjaan UP sangatlah penting bagi mahasiswa fakultas Psikologi Universitas ”X” Bandung, karena jika mahasiswa tersebut tidak
3
Universitas Kristen Maranatha
dalam 1 semester, tapi pada kenyataannya sebagian besar mahasiswa tidak dapat menyelesaikannya dalam 1 semester.
Berdasarkan data yang didapat dari Tata Usaha Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung pada semester genap 2008/2009, mahasiswa yang menempuh mata kuliah UP kelas pagi sebanyak 14 orang, lulus 1 orang (7%). Mahasiswa yang menempuh mata kuliah UP lebih dari 1 semester di kelas pagi sebanyak 254 orang, lulus 63 orang (25%). Mahasiswa yang menempuh UP lebih dari 1 semester di kelas malam sebanyak 15 orang, lulus 5 orang (33%). Secara keseluruhan, dari 283 mahasiswa yang menempuh UP dan UP yang lebih dari 1 semester di semester genap 2008/2009, sebanyak 69 orang (24%) dinyatakan lulus dan 214 orang (76%) harus mengulang pada semester berikutnya.
4
Universitas Kristen Maranatha
Menurut survey awal terhadap 33 mahasiswa yang menempuh UP lebih dari 1 semester, mereka mengalami kesulitan-kesulitan dalam pengerjaan UP yang dibedakan menjadi dua, yaitu kesulitan internal dan eksternal. Kesulitan internal adalah kesulitan-kesulitan yang dialami mahasiswa yang berasal dari dalam dirinya sendiri. Sedangkan kesulitan eksternal adalah kesulitan-kesulitan yang dialami mahasiswa yang berasal dari luar dirinya.
5
Universitas Kristen Maranatha
Hal lain yang terjadi adalah mahasiswa mendapat tekanan dari keluarga dan dari dirinya sendiri untuk secepatnya lulus. Tekanan ini membuat dirinya makin tertekan. Mahasiswa menjadi menghindari pertanyaan mengenai kelulusannya dan bagi mahasiswa yang berasal dari luar kota menjadi merasa enggan pulang ke kota asalnya karena ingin menghindari pertanyaan-pertanyaan dari keluarga atau teman-temannya. Bagi mahasiswa yang mempunyai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang tinggi merasakan tekanan atau beban yang lebih berat, karena masyarakat pada umumnya memandang mahasiswa yang memiliki IPK yang tinggi seharusnya dapat lulus tepat waktu.
6
Universitas Kristen Maranatha
besar dari pada rekan-rekan mereka yang AQ-nya lebih rendah (Paul G. Stoltz,2000).
Paul G. Stoltz membagi Adversity Quotient menjadi 3 tingkatan. AQ tinggi, sedang, dan rendah. Individu dengan AQ tinggi mempunyai kemampuan untuk menghadapi kesulitan yang berat dan terus bergerak maju. Individu dengan AQ sedang merupakan individu yang cenderung baik dalam menempuh liku-liku hidup sepanjang segala sesuatunya berjalan relatif lancar. Namun, apabila mulai menghadapi kesulitan, individu ini bisa mengalami stagnasi atau kemunduran. Individu dengan AQ rendah memiliki sedikit pengendalian terhadap kesulitan sehingga individu cenderung mudah menyerah dan tidak berdaya.
Mahasiswa yang mempunyai AQ tinggi akan terus berjuang agar UPnya dapat terselesaikan dengan segera. Mahasiswa yang mempunyai AQ sedang pada awalnya berusaha untuk mengerjakan UPnya dengan baik, tapi pada saat dirasa terlalu sulit, maka dia akan mencoba hanya semampunya saja, sedangkan mahasiswa yang mempunyai AQ rendah akan mengerjakan UPnya dengan tidak serius bahkan bisa sampai menyerah ketika pengerjaan UPnya dirasa terlalu sulit.
Menurut Paul G. Stoltz dalam AQ ini terdapat empat dimensi yaitu CORE yang terdiri dari Control (kendali), Ownership (kepemilikan), Reach (jangkauan), Endurance (daya tahan). Control menjelaskan tentang seberapa besar kendali
yang dirasakan individu terhadap peristiwa yang menimbulkan kesulitan. Ownership mempertanyakan seberapa besar rasa tanggung jawab individu untuk
7
Universitas Kristen Maranatha
spesifik dan terbatas. Endurance menjelaskan bagaimana individu menganggap kesulitan akan berlangsung lama atau hanya sebentar.
Berdasarkan hasil survey awal peneliti mengenai AQ terhadap 33 mahasiswa yang menempuh mata kuliah UP lebih dari 1 semester, diperoleh 22 mahasiswa (67%) menunjukkan perilaku antara lain merasa mampu dan yakin akan menyelesaikan UP dalam waktu cepat, banyak berdoa dan rajin bimbingan, terus mengerjakan UP tanpa mempedulikan mood-nya, berusaha menemui dosen lebih sering, belajar mengerti pola pikir pembimbing, terus memotivasi diri dan memperbanyak literatur. Perilaku-perilaku diatas menunjukkan kecenderungan mahasiswa ber-AQ tinggi. Sebanyak 11 mahasiswa (33%) mengalami banyak kesulitan dalam mengerjakan UP, tetapi mereka masih mau mencoba dan memperbaiki UP nya sesuai dengan umpan balik dosen pembimbing, walau terkadang dikerjakan atau terkadang tidak. Bahkan ada yang berpikir masih ada semester berikutnya. Perilaku-perilaku ini menggambarkan kecenderungan mahasiswa ber-AQ sedang. Selama proses survey, tidak terdapat mahasiswa penempuh UP lebih dari 1 semester yang menyatakan dirinya malas dan tidak melakukan apa-apa dalam menghadapi masalah pengerjaan UP, yang merupakan gambaran AQ yang rendah.
Berdasarkan hal-hal yang telah dijelaskan diatas tampak bahwa tidak banyak mahasiswa penempuh UP lebih dari 1 semester yang mampu bertahan dalam menghadapi kesulitan atau hambatan dalam pengerjaan UPnya. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana gambaran tingkatan Adversity Quotient pada mahasiswa Fakultas Psikologi yang sedang menempuh
8
Universitas Kristen Maranatha 1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diungkapkan, peneliti ingin mengetahui bagaimana tingkatan Adversity Quotient (AQ) pada mahasiswa fakultas Psikologi yang sedang menempuh mata kuliah Usulan Penelitian lebih dari 1 semester di Universitas ”X” Bandung.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran mengenai AQ dengan melihat dari Control, Ownership, Reach, dan Endurance (CORE) pada mahasiswa Fakultas Psikologi yang sedang menempuh mata kuliah Usulan Penelitian lebih dari 1 semester di Universitas “X” Bandung.
1.3.2 Tujuan Penelitian
9
Universitas Kristen Maranatha 1.4 Kegunaan Penelitian
1.4.1 Kegunaan teoritis
1. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan informasi tambahan di bidang Psikologi Pendidikan, khususnya yang berkaitan dengan gambaran mengenai tingkatan AQ dalam menghadapi hambatan dan tantangan.
2. Sebagai sumbangan informasi dan ide kepada peneliti lain yang tertarik untuk menggali lebih jauh tentang AQ.
1.4.2 Kegunaan Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi bagi:
1. Fakultas Psikologi Universitas “X” khususnya dekan, para dosen, dan para dosen pembimbing mengenai tingkatan Adversity Quotient (AQ) pada mahasiswa yang sedang menempuh mata kuliah Usulan Penelitian lebih dari 1 semester di Fakultas Psikologi Universitas ”X” untuk membantu para dosen dalam mendorong mahasiswa untuk meningkatkan AQnya pada saat proses bimbingan dan pengerjaan Usulan Penelitian.
10
Universitas Kristen Maranatha 1.5 Kerangka Pemikiran
Mahasiswa Fakultas Psikologi yang menempuh mata kuliah Usulan Penelitian lebih dari 1 semester di Universitas “X” Bandung termasuk individu yang berada pada tahap perkembangan dewasa awal, yang dimulai pada usia 20-an sampai deng20-an usia 35-20-an. Individu pada masa dewasa awal ini mengalami penyesuaian terhadap perubahan secara kognitif (perubahan yang meliputi pikiran, intelegensi, dan bahasa) dan sosial (perubahan dalam hubungan dengan orang lain, emosi, dan kepribadian dalam konteks sosial), yang ditandai dengan masa menyelesaikan sekolah atau pendidikan (meningkatnya perhatian untuk mencapai prestasi dan unjuk kerja tertentu) dan juga sudah mulai memikirkan tentang karir (meningkatnya tanggung jawab dan kemandirian dengan menurunnya ketergantungan terhadap orangtua), (Santrock, 2002).
Pada saat sedang berusaha untuk menyesuaikan diri terhadap tugas perkembangan yang ada, mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung
11
Universitas Kristen Maranatha
yang dialami pada saat bimbingan dengan dosen pembimbing, baik pembimbing utama, maupun pembimbing pendamping. Kesulitannya antara lain, feedback yang berbeda dari dosen pembimbing utama dan dosen pendamping sehingga menyebabkan mahasiswa bingung atau takut untuk melakukan koreksi, jadwal bimbingan yang bentrok, ketakutan menemui dosen, dan sebagainya.
Menurut Paul G. Stoltz (2000), salah satu faktor yang diperlukan seseorang untuk mencapai kesuksesan atau keberhasilan dalam hidupnya adalah Adversity Quotient (AQ), yaitu kemampuan seseorang untuk mengatasi kesulitan.
AQ merupakan pola respon yang ada dalam pikiran individu terhadap kesulitan, yang selanjutnya akan dapat menentukan bagaimana tindakan individu manakala berhadapan dengan kesulitan. AQ menggambarkan pola respon dalam pikiran secara seketika atas semua bentuk dan intensitas kesulitan mulai dari kesulitan yang besar sampai gangguan yang kecil. Semakin sering pola tersebut digunakan lama kelamaan akan menjadi tindakan yang refleks atau tidak disadari (Stoltz, 2000).
12
Universitas Kristen Maranatha
memandang kesulitan yang ada sebagai situasi yang sifatnya sementara sehingga kesulitan dapat cepat berlalu, serta mampu memandang apa yang ada di balik tantangan.
Individu dengan AQ sedang merupakan individu yang mempunyai pengendalian yang cukup. Saat kesulitan menumpuk, terkadang individu menjadi kurang mampu mengendalikan kesulitan tersebut yang pada akhirnya kesulitan itu membuat individu menjadi kerepotan. Individu juga memiliki rasa kepemilikan yang cukup sehingga jika individu tersebut berada dalam keadaan sangat lelah atau tegang maka ia cenderung untuk menyalahkan orang lain. Pada AQ yang sedang ini jika individu mengalami kesulitan pada satu aspek kehidupan lainnya sehingga membuat individu tersebut cenderung terbebani oleh kesulitan tersebut. Individu cukup mampu memandang kesulitan sehingga situasi yang sifatnya sementara dan cepat berlalu, tetapi ketika kesulitan tersebut semakin menumpuk, membuatnya cenderung putus harapan dan cenderung melihat kesulitan tersebut akan berlangsung lama atau menetap.
13
Universitas Kristen Maranatha
Menurut Stoltz (2000) pula dikatakan bahwa AQ memiliki 4 dimensi, yaitu C (Control/Pengendalian), O (Ownership/Kepemilikan), R (Reach/Jangkauan), dan E (Endurance/Daya Tahan). Control mempertanyakan seberapa besar kemampuan mahasiswa UP untuk mengendalikan kesulitan-kesulitan dalam pengerjaan UPnya yang berkaitan dengan proses pengerjaan dan proses bimbingan sehingga mendorong mahasiswa UP melakukan usaha yang lebih besar dan memikirkan tindakan apa yang perlu dilakukan dalam mengatasi kesulitan yang dihadapi. Mahasiswa UP dengan Control tinggi memiliki tanggapan positif dalam pikirannya mengenai kesulitan yang dihadapi dalam proses pengerjaan dan bimbingan sehingga memiliki harapan dan mau mengupayakan usaha untuk mengatasi kesulitan tersebut. Mahasiswa UP dengan Control sedang cukup mampu mengendalikan kesulitan dalam proses pengerjaan
dan bimbingan. Tetapi jika dihadapkan dengan kesulitan yang dirasa terlalu berat, mahasiswa tersebut akan mengalami kemunduran dalam mengendalikan kesulitan tersebut. Mahasiswa UP dengan Control rendah tidak dapat mengendalikan kesulitan yang dihadapi dalam proses pengerjaan dan bimbingan.
Ownership mempertanyakan seberapa besar kemampuan mahasiswa UP
bertanggung jawab terhadap pengerjaan UP nya. Dengan adanya rasa bertanggung jawab maka akan mendorong mahasiswa UP untuk bertindak efektif dalam mengatasi kesulitan tanpa menyalahkan orang lain. Mahasiswa UP dengan Ownership tinggi mampu bertindak efektif dalam mengatasi kesulitan tanpa
mempermasalahkan atau menyalahkan pihak lain. Mahasiswa UP dengan Ownership sedang terkadang mempersalahkan dirinya atau orang lain mengenai
14
Universitas Kristen Maranatha
merasa kesulitan tersebut karena kesalahannya sendiri, maka mahasiswa akan bertanggung jawab secukupnya. Lain halnya dengan mahasiswa UP dengan Ownership rendah, akan menyalahkan keadaan atau orang lain tanpa mau
sedikitpun mengambil tanggung jawab terhadap kesulitan yang dialami, yang mungkin karena kesalahannya sendiri.
Reach mempertanyakan seberapa besar kemampuan mahasiswa UP untuk
membatasi dampak kesulitan-kesulitan yang muncul sebagai sesuatu yang spesifik dan terbatas, sehingga tidak meluas sampai pada aspek kehidupannya secara keseluruhan. Mahasiswa UP dengan Reach yang tinggi mampu membatasi masalah pengerjaan dan bimbingan UPnya sehingga lebih mudah terarah dalam mengatasinya, dan tidak mempengaruhi aspek hidupnya yang lain, misalnya hubungannya dengan orang tua, teman, siapapun. Mahasiswa UP dengan Reach sedang cukup mampu membatasi kesulitan dalam proses bimbingan dan pengerjaan UPnya, tetapi jika kesulitan dirasa terlalu berat, terkadang mempengaruhi aspek hidupnya yang lain. Pada mahasiswa dengan Reach rendah, kesulitan pengerjaan dan bimbingan UP sangat dapat mempengaruhi aspek hidupnya secara keseluruhan.
Endurance mempertanyakan seberapa besar kemampuan mahasiswa UP
15
Universitas Kristen Maranatha
mahasiswa UP dengan Endurance sedang terkadang merespon kesulitan sebagai suatu yang berlangsung lama, terkadang menganggapnya hanya sementara. Sedangkan mahasiswa UP dengan Endurance rendah menganggap kesulitan dalam mengerjakan UP dan proses bimbingan adalah sesuatu yang bersifat lama dan menetap, sehingga mahasiswa tersebut menjadi pesimis dalam mengerjakan UPnya.
Individu dengan AQ tinggi akan mampu mengendalikan setiap kesulitan yang dihadapi dan mampu mengatasi kesulitan yang ada tanpa menyalahkan orang lain. Kesulitan yang muncul pada satu aspek kehidupan tidak meluas pada aspek kehidupan yang lain. Individu akan memandang kesulitan yang ada sebagai situasi yang sifatnya sementara sehingga ia menganggap kesulitan dapat cepat berlalu, serta memiliki usaha yang besar dalam mengatasi kesulitan, mampu mengambil keputusan untuk terus maju. Berhubungan dengan mahasiswa fakultas Psikologi yang sedang menempuh mata kuliah UP lebih dari 1 semester, maka mahasiswa dengan AQ tinggi memiliki keyakinan diri yang besar, sehingga mereka yang termasuk tipe ini memiliki daya tahan dan harapan untuk terus maju menghadapi tantangan. Mahasiswa dengan AQ tinggi gigih, ulet, tabah, dan terus bekerja keras di dalam menghadapi pengerjaan UPnya, dan saat mereka merasa lelah, mereka akan melakukan introspeksi diri dan terus bertahan, hasilnya, mahasiswa dengan AQ tinggi bisa menempuh kesulitan-kesulitan dengan pantang menyerah dan disiplin tinggi.
16
Universitas Kristen Maranatha
mendapatkan yang terbaik. Di dalam relasi sosialnya, mahasiswa dengan AQ tinggi tidak takut untuk membina hubungan secara mendalam dengan orang-orang di lingkungannya, yaitu dosen, teman-teman, dan orang tua. Mahasiswa ini cukup luwes untuk bergaul dengan orang-orang disekitarnya. Mereka juga memahami dan menyambut baik kritik terhadap mereka, dan menjadikan hal tersebut sebagai masukan untuk memperbaiki kinerja mereka.
17
Universitas Kristen Maranatha
AQ sedang juga cukup inovatif dan cukup gesit dalam mengatasi masalah, namun bila masalah yang dialami dalam pengerjaan UP semakin menumpuk, membuat dirinya cenderung kurang inovatif dalam mencari penyelesaian masalah serta cenderung kurang gesit, dan mereka cenderung untuk menyerah. Oleh karena itu, kesuksesan yang ditampilkan akan sedang juga.
18
Universitas Kristen Maranatha
yaitu mahasiswa dengan AQ rendah yang cukup banyak, mereka menghindari komitmen untuk memiliki hubungan yang mendalam, jadi hanya pada tahap kontak sosial. Mahasiswa dengan AQ rendah cenderung menolak terjadinya perubahan, mereka memilih untuk menjalani hidup seperti sebelumnya. Mereka juga tidak memiliki visi dan keyakinan di dalam hidupnya, hal ini menyebabkan mereka memberi kontribusi kecil dan kurangnya kreativitas di dalam mengatasi masalahnya. Mahasiswa dengan AQ rendah akan memiliki usaha yang rendah untuk mengatasi permasalahannya dalam pengerjaan UP, kurang inovatif dalam mencari penyelesaian masalah, kurang gesit dalam menyelesaikan masalahnya serta akan mengambil keputusan untuk menyerah, sehingga masalah yang ada tidak dapat diatasi. Oleh karena itu hasil yang ditampilkan akan rendah.
19
Universitas Kristen Maranatha
Berdasarkan uraian diatas, maka dibuatlah skema kerangka pikir sebagai berikut:
Bagan 1.1 Bagan Kerangka Pikir
1.6 Asumsi
1. Adversity Quotient (AQ) yang tinggi merupakan salah satu faktor yang dibutuhkan mahasiswa dalam mengerjakan dan menyelesaikan UPnya. 2. Perbedaan pada dimensi Control, Ownership, Reach, dan Endurance, akan
menimbulkan perbedaan pada tingkatan AQ mahasiswa yang sedang mengerjakan UP.
3. Mahasiswa yang sedang mengerjakan UP memiliki kemampuan yang berbeda dalam menghadapi kesulitan, sesuai dengan tingkatan AQ yang dimilikinya.
Mahasiswa
Fakultas Psikologi yang sedang menempuh mata kuliah UP lebih dari 1 semester
Adversity Quotient Faktor yang mempengaruhi AQ: -Pola asuh dan modeling orang tua -Masukan/kritik dan modeling dosen -Modeling dari teman
Dimensi AQ -Control -Ownership - Reach - Endurance
tinggi
69 Universitas Kristen Maranatha BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Mahasiswa Fakultas Psikologi yang sedang menempuh mata kuliah Usulan Penelitian lebih dari 1 semester di Universitas “X” bandung yang memiliki AQ tinggi, yaitu sebanyak 34,4%. Sedangkan yang memiliki AQ sedang dan AQ rendah terdistribusi secara merata, masing-masing 32,8%.
2. Tinggi rendahnya AQ ditentukan oleh dimensinya, kecuali pada AQ sedang terdapat dimensi Ownership yang rendah.
3. Masukan dan kritik serta Modeling dari dosen pembimbing memiliki keterkaitan yang erat dengan tinggi rendahnya AQ mahasiswa.
5.2 Saran
5.2.1 Saran teoritis
1. Bagi peneliti lain yang ingin meneliti lebih lanjut tentang AQ pada mahasiswa bisa menggunakan penelitian ini sebagai data awal penelitiannya. Selanjutnya disarankan pula untuk mengembangkan data penunjang agar dapat menggali lebih dalam.