PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TEHADAP KINERJA KARYAWAN DI DEPARTEMEN FOOD AND BEVERAGE HOTEL
HORISON BANDUNG SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pariwisata
Program Studi Manajeman Industri Katering
Oleh: Rahel Ferawati NIM. 1000952
PROGRAM STUDI MANAJEMEN INDUSTRI KATERING FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TEHADAP KINERJA KARYAWAN DI DEPARTEMEN FOOD AND BEVERAGE HOTEL
HORISON BANDUNG
Oleh Rahel Ferawati
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
© Rahel Ferawati 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
November 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TEHADAP KINERJA KARYAWAN DI DEPARTEMEN FOOD AND BEVERAGE HOTEL
HORISON BANDUNG
Skripsi ini disetujui oleh:
Pembimbing I Pembimbing II
( Erry Sukriah, SE, MSE ) (Sylvia Meilani, S.Pd., MM) NIP.19791215.200812.2.002
Mengetahui, Ketua Program Studi Manajemen Industri Katering
(Agus Sudono,SE.,MM.) NIP 19820508.200812.1.002
Penanggung Jawab Yuridis
Rahel Ferawati, 2014
Pengaruh Motivasi D an D isiplin Kerja Tehadap Kinerja Karyawan D i D epartemen Food And Beverage Hotel Horison Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
UCAPAN TERIMA KASIH ... ii
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT... v
DAFTAR ISI ... vi
DAFRAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah... 1
1.2Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 6
1.3Tujuan Penelitian ... 7
1.4Kegunaan Penelitian ... 7
1.4.1 Manfaat teoritis... 7
1.4.2 Manfaat Praktis ... 7
1.5Sistematika Penulisan ... 7
BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS 2.1Kajian Teori ... 9
2.1.1 Pengertian dan Teori Motivasi ... 9
2.1.1.1 Pengertian Motivasi ... 9
2.1.1.2 Teori-Teori Motivasi Kerja ... 11
2.1.1.3 Pandangan Mengenai Motivasi Dalam Organisasi... 16
2.1.1.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Kerja . 16 2.1.1.5 Tujuan dan Alat-Alat Motivasi... 17
2.1.1.6 Asas-Asas Motivasi ... 18
2.1.2 Disiplin Kerja ... 19
2.1.2.1 Pengertian dan Tujuan Disiplin Kerja ... 19
2.1.2.2 Tujuan Disiplin Kerja ... 21
2.1.2.3 Faktor-Faktor yang mempengaruhi Disiplin Kerja ... 22
Rahel Ferawati, 2014
Pengaruh Motivasi D an D isiplin Kerja Tehadap Kinerja Karyawan D i D epartemen Food And Beverage Hotel Horison Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
2.1.2.5 Tingkat dan Jenis Sanksi Disiplin Kerja ... 27
2.1.2.6 Bentuk Disiplin... 29
2.1.3 Kinerja Karyawan ... 32
2.1.3.1 Definisi Kinerja... 32
2.1.3.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja ... 34
2.1.3.3 Definisi Penilaian Kinerja ... 36
2.1.3.4 Tujuan dan Manfaat Penilaian Kinerja ... 36
2.1.3.5 Aspek-Aspek Penilaian Kinerja ... 37
2.1.3.6 Metode Penelitian Kinerja ... 38
2.2Kerangka Pemikiran ... 39
2.3Hipotesis ... 43
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1Objek dan Subjek Penelitian ... 45
3.2Metode Penelitian dan Desain Penelitian ... 45
3.2.1 Metode Penelitian ... 45
3.2.2 Desain Penelitian ... 46
3.3Definisi Operasional Variabel ... 47
3.4Populasi dan Sampel ... 51
3.5Teknik dan Alat Pengumpulan Data... 52
3.6Uji Instrumen ... 53
3.6.1 Validitas Instrumen (Uji Validitas) ... 53
3.6.2 Uji Reliabilitas ... 54
3.7 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 57
3.7.1 Analisis Deskriptif ... 58
3.7.2 Method of Succesive Interval (MSI) ... 59
3.7.3 Regresi linier Berganda... 60
3.7.4 Uji Asumsi Klasik ... 61
3.7.5 Pengujian Hipotesis ... 64
3.7.5.1 Uji t ... 64
Rahel Ferawati, 2014
Pengaruh Motivasi D an D isiplin Kerja Tehadap Kinerja Karyawan D i D epartemen Food And Beverage Hotel Horison Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
4.1Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 66 4.2Profil Karyawan Departemen Food and Beverage Hotel Horison
Bandung... 68 4.3Gambaran Motivasi Karyawan Departemen Food and Beverage
Hotel Horison Bamdung ... 70 4.4Gambaran Disiplin Kerja Karyawan Departemen Food and
Beverage Hotel Horison Bamdung... 77 4.5Gambaran Kinerja Karyawan Departemen Food and Beverage
Hotel Horison Bamdung ... 83 4.6 Analisis Regresi Berganda ... 90 4.6.1 Uji Asumsi ... 90 4.6.2 Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan
Departemen Food and Beverage Hote Horison Bandung 94 4.6.3 Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
DepartemenFood and Beverage Hotel Horison Bandung 95 4.6.4 Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan DepartemenFood and Beverage Hotel Horison
Bandung 96
4.6.5 Pengujian Hipotesis Secara Overall (Uji F)…………... 98 4.6.6 Koefisien Determinasi……… 99 BAB V SIMPULAN DAN SARAN
Rahel Ferawati, 2014
Pengaruh Motivasi D an D isiplin Kerja Tehadap Kinerja Karyawan D i D epartemen Food And Beverage Hotel Horison Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel Hal Tabel 1.1 Data Hasil Penilaian Kinerja Karyawan Selama 3 Tahun di
Departemen Food and Beverag ... 4
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Motivasi Kerja... 47
Tabel 3.2 Operasional Variabel Disiplin Kerja ... 49
Tabel 3.3 Operasional Variabel Kinerja Karyawan ... 50
Tabel 3.4 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas Variabel X1 (Motivasi) ... 55
Tabel 3.5 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas Variabel X2 (Disiplin Kerja)... 56
Tabel 3.6 Hasil Pengujian Validitas dn Reliabilitas Variabel Y (Kinerja Karyawan)... 56
Tabel 3.7 Rekapitulasi Hasil Skoring Angket... 57
Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden ... 68
Tabel 4.2 Usia Responden ... 69
Tabel 4.3 Status Pernikahan Responden ... 70
Tabel 4.4 Tanggapan Karyawan Mengenai Kebutuhan Berprestasi . 70 Tabel 4.5 Tanggapan Karyawan Mengenai Kebutuhan Berkuasa.... 72
Tabel 4.6 Tanggapan Karyawan Mengenai Kebutuhan Berafiliasi... 74
Tabel 4.7 Rekapitulasi Tanggapan Karyawan Mengenai Motivasi Karyawan Departemen Food and Beverage Hotel Horison Bandung ... 75
Tabel 4.8 Tanggapan Karyawan Mengenai Kehadiran ... 77
Tabel 4.9 Tanggapan Karyawan Mengenai Ketaatan Pada Peraturan Kerja ... 79
Rahel Ferawati, 2014
Pengaruh Motivasi D an D isiplin Kerja Tehadap Kinerja Karyawan D i D epartemen Food And Beverage Hotel Horison Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Departemen Food and Beverage Hotel Horison Bandung 82
Tabel 4.12 Tanggapan Karyawan Mengenai Kemampuan Teknis .... 83
Tabel 4.13 Tanggapan Karyawan Mengenai Kemampuan Konseptual 85 Tabel 4.14 Tanggapan Karyawan Mengenai Kemampuan Hubungan Interpersonal ... 87
Tabel 4.15 Rekapitulasi Tanggapan Kinerja Karyawan Departeen Food and Beverage Hotel Horison Bandung... 88
Tabel 4.16 Uji Normalitas ... 90
Tabel 4.17 Uji Multikolinearitas ... 91
Tabel 4.18 Hasil Uji Autokolerasi ... 92
Tabel 4.19 Uji Heteroskedastisitas ... 93
Tabel 4.20 Uji Linieritas X1 dan Y... 93
Tabel 4.21 Uji Linieritas X2 dan Y ... 94
Tabel 4.22 Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t) ... 95
Tabel 4.23 Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t) ... 96
Tabel 4.24 Analisis Regresi Berganda ... 97
Tabel 4.25 Pengujian Hipotesis Secara Overall (Uji F) ... 99
DAFTAR GAMBAR Daftar Gambar Hal Gambar 2.1 Proses Motivasi... 10
Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran ... 43
Gambar 3.1 Garis Kontinum ... 59
Gambar 4.1 Garis Kontinum Kebutuhan Berprestasi... 71
Gambar 4.2 Garis Kontinum Kebutuhan Berkuasa ... 73
Gambar 4.3 Garis Kontinum Kebutuhan Berafiliasi ... 75
Gambar 4.4 Garis Kontinum Motivasi ... 76
Gambar 4.5 Garis Kontinum Kehadiran ... 78
Gambar 4.6 Garis Kontinum Ketaatan Pada Peraturan Kerja ... 79
Gambar 4.7 Garis Kontinum Tingkat Kewaspadaan ... 81
Rahel Ferawati, 2014
Pengaruh Motivasi D an D isiplin Kerja Tehadap Kinerja Karyawan D i D epartemen Food And Beverage Hotel Horison Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Rahel Ferawati, 2014
Pengaruh Motivasi D an D isiplin Kerja Tehadap Kinerja Karyawan D i D epartemen Food And Beverage Hotel Horison Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Sumber daya manusia merupakan asset utama perusahaan dan mempunyai peran yang strategis yakni sebagai pemikir, perencana, dan pengendali aktivitas perusahaan dalam membentuk kinerja unggul.
Penelitian ini dilaksanakan di Departemen Food and Beverage Hotel Horison Bandung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan. Penelitian ini mengambil seluruh populasi sebagai sampel 40 orang karyawan. Metode analisis data yang digunakan adalah analis aregresi linier berganda dengan bantuan program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi dan disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Indikator terendah pada variabel motivasi terdapat pada (kebutuhan berkuasa). Sedangkan indikator terendah pada variabel disiplin kerja adalah ketepatan waktu pada saat masuk jam kerja (kehadiran).
Saran dari penelitian perusahaan mengadakan briefing berkala / menyusun acara gathering secara rutin setiap tahunnya untuk meningkatkan kerjasama antar karyawan. Sementara untuk meningkatkan disiplin kerja Secara berkala perusahaan mengadakan monitoring serta memberlakukan punishment dan reward pada karyawan.
Rahel Ferawati, 2014
Pengaruh Motivasi D an D isiplin Kerja Tehadap Kinerja Karyawan D i D epartemen Food And Beverage Hotel Horison Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
Human resources are the main asset and the company has a strategic role
as the thinker, planner, and controlling activities of the company in the form of
superior performance
The research was conducted in the Department of Food and Beverage
Hotel Horison Bandung. The purpose of this study was to determine the effect of
motivation and discipline on employee performance. This study took a sample of
the entire population as 40 employees. Methods of data analysis used was double
linier regression analysis with the help of the program SPSS. This research result
showed that motivation and discipline affect the performance of employees.
Indicator low on motivation variables contained in (need for power). While the
lowest indicators in the variable labor discipline is punctuality at entry business
hours (attendance).
Suggestions from research companies conduct periodic briefings / arrange
regular gatherings every year to increase collaboration among employees. While
working to improve the discipline of the company held periodically monitor and
enforce punishments and rewards to employees.
Rahel Ferawati, 2014
Pengaruh Motivasi D an D isiplin Kerja Tehadap Kinerja Karyawan D i D epartemen Food And Beverage Hotel Horison Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
Keindahan alam Indonesia beraneka ragam etnik dan keunikan budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sejak dulu menjadi perhatian dan daya tarik wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara. Berdasarkan pada potensi itu, Indonesia menempatkan sektor pariwisata menjadi andalan pemasukan devisa Negara sekaligus peningkatan perekonomian masyarakat Indonesia. Jawa barat khususnya kota Bandung adalah salah satu penyumbang devisa Negara di bidang pariwisata.
“Paris Van Java” adalah sebutan bagi Bandung yang diibaratkan sebagai Paris-nya Indonesia. Tak berlebihan jika Bandung menyandang sebutan ini, Beragam keelokan ditawarkan bagi para pengunjung Bandung. Mulai dari wisata alam, wisata buatan, wisata belanja, bahkan mulai dikenal wisata rohani. Penduduk Bandung diberkahi dengan lingkungan alam yang begitu indah, dengan berbagai keragaman kreatifitas masyarakatnya. Kota Bandung terletak bagaikan berada di dasar lengkungan yang dikelilingi oleh barisan pegunungan yang kokoh dengan jumlah pedesaan yang amat banyak. Ini pula yang menjadi kelebihan Bandung, kekayaan budaya yang dari berbagai desa.
Rahel Ferawati, 2014
Pengaruh Motivasi D an D isiplin Kerja Tehadap Kinerja Karyawan D i D epartemen Food And Beverage Hotel Horison Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Perkembangan industri pariwisata di Bandung turut berdampak pada berkembangnya usaha dibidang jasa salah-satunya adalah hotel. Menurut surat keputusan Menparpostel No. KM 37/PW.340/MPPT-86, tentang peraturan usaha dan penggolongan Hotel. Bab 1, pasal 1, ayat (b) dalam SK tersebut menyebutkan bahwa: “Hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makanan dan minuman serta jasa penunjang lainnya bagi umum yang dikelola secara komersial”. Berbagai jenis hotel dari mulai hotel melati sampai hotel bintang lima bertumbuhan di kota ini namun hotel lama pun tidak mau tertandingi mereka membuat inovasi-inovasi baru, membuat gebrakan-gebrakan baru agar hotelnya dapat bertahan di persaingan bisnis jasa yang sangat ketat ini. Salah satu hotel berbintang di kota bandung adalah horison. Hotel yang berdiri sejak tahun 1992 ini cukup stategis karena letaknya berada di pusat kota bandung yaitu di jalan pelajar pejuang 45 No. 121, Buah Batu. Hotel berbintang 4 ini cukup bertahan dari tahun ke tahun walaupun sempat terjadi berbagai masalah namun perusahaan mampu bangkit sedikit demi sedikit dari keterpurukan tersebut, seperti sempat terjadinya kebakaran di bagian kitchen yang membuat fasilitas perusahaan tersebut terbakar maka berdampak pula terhadap pelayanan yang diberikan kepada konsumen.
Soekresno dan Pendit (1998:h4) menyatakan bahwa departemen food and beverage adalah bagian dari hotel yang mengurus dan bertanggung jawab terhadap
kebutuhan pelayanan makanan dan minuman serta kebutuhan lain yang terkait, dari para tamu yang tinggal maupun yang tidak tinggal di hotel tersebut dan dikelola secara komersial serta profesional. Dalam hal ini departemen food and beverage merupakan penyumbang income terbesar bagi hotel. Dengan demikian departmen ini sangat penting keberadaannya di hotel.
3
Rahel Ferawati, 2014
Pengaruh Motivasi D an D isiplin Kerja Tehadap Kinerja Karyawan D i D epartemen Food And Beverage Hotel Horison Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
dalam membentuk kinerja unggul. Dengan motivasi kerja yang tinggi, karyawan akan bekerja lebih giat dalam melaksanakan pekerjaannya. Sebaliknya dengan motivasi kerja yang rendah karyawan tidak mempunyai semangat bekerja, mudah menyerah, dan kesulitan dalam menyelesaikan pekerjaannya.
Supardi dan Anwar (2004:h47) mengatakan motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan. Motivasi yang ada pada seseorang akan mewujudkan suatu perilaku yang diarahkan pada tujuan mencapai sasaran kepuasan. Dengan demikian untuk membentuk motivasi kerja yang tinggi seseorang harus memiliki tujuan dalam melaksanakan tugasnya seperti: memenuhi kebutuhan hidupnya (gaji), memetuhi kebutuhan berprestasi (jabatan) dan lain-lain.
Disiplin kerja sangat penting bagi karyawan yang bersangkutan maupun bagi organisasi karena disiplin kerja akan mempengaruhi kinerja karyawan. Oleh Karena itu, pegawai merupakan motor penggerak utama dalam organisasi. Disiplin kerja yang baik mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Menurut Hasibuan (2003:h193) menyatakan bahwa “Disiplin adalah kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan peruahaan dan norma-norma sosial yang berlaku”. Sedangkan menurut Sutrisno (2009:h900) menyatakan “Disiplin menunjukan suatu kondisi atau sikap hormat yang ada pada diri karyawan terhadap peraturan dan ketetapan perusahaan”.
Rahel Ferawati, 2014
Pengaruh Motivasi D an D isiplin Kerja Tehadap Kinerja Karyawan D i D epartemen Food And Beverage Hotel Horison Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
mengijinkan karyawan menggunakan fasilitas hotel di waktu tertentu. Oleh karena itu perusahaan mengharapkan adanya peningkatan terhadap kinerja karyawan. Untuk menciptakan kinerja yang tinggi, dibutuhkan adanya peningkatan kerja yang optimal dan mampu mendayagunakan potensi sumber daya manusia yang dimiliki oleh karyawan guna menciptakan tujuan perusahaan, sehingga akan memberikan kontribusi positif bagi perkembangan perusahaan.
Namun masalah yang timbul dalam sebuah hotel dilihat dari hasil kinerja karyawan pada tahun 2011, 2012 dan 2013 mengalami naik turunnya hasil penilaian kinerja. Adanya hasil penilaian kinerja karyawan di Hotel Horison Bandung sebagai berikut:
Tabel 1.1
Data hasil penilaian kinerja karyawan selama 3 tahun di departemen Food
and Beverage Hotel Horison Bandung.
Kriteria 2011 2012 2013
Sangat baik 7 6 5
Baik 10 14 16
Cukup baik 17 15 12
Kurang 2 5 7
Sangat kurang - - -
Jumlah karyawan 38 40 40
Sumber: hrd 2013
5
Rahel Ferawati, 2014
Pengaruh Motivasi D an D isiplin Kerja Tehadap Kinerja Karyawan D i D epartemen Food And Beverage Hotel Horison Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
nilai baik 17 karyawan tahun 2012 menurun jadi 15 karyawan sedangkan 2013 menurun pula jadi hanya 12 karyawan yang mendapatkan nilai (cukup baik), sedangkan untuk kriteria (kurang) di tahun 2011 hanya 2 karyawan, di tahun 2012 menjadi 5 karyawan dan di tahun 2013 7 karyawan yang artinya dalam penilaian di kriteria (kurang) peningkatan jumlah karyawan dalam setiap tahunnya itu artinya bahwa karyawan yang mendapatkan penilaian (kurang) meningkat di setiap tahunnya. Beda dengan penilaian kriteria yang lain bahwa jika mengalami peningkatan dalam penilaian kinerja karyawan itu akan semakin baik tapi untuk kriteria (kurang) jika mengalami peningkatan di setiap tahunnya artinya karyawan yang mendapatkan nilai kurang bertambah banyak. Dapat disimpulkan bahwa data di atasmenunjukan tidak stabil / flukuatif. Setelah melakukan wawancara dengan staff HRD bahwa salah satu ynag menyebabkan kinerja karyawan menurun disebabkan oleh kejenuhan, tunjangan/ kompensasi yang diberikan perusahaan dirasa kurang cukup dan lainnya.
Dengan naik turunnya penilaian kinerja karyawan tersebut tak lain adanya kesalahan yang dilakukan oleh karyawan tersebut yang menimbulkan beberapa komentar dari konsumen contohnya: makanan lama disajikan, makanan tidak sesuai apa yang diharapkan konsumen atau bahkan tertukarnya pesanan yang telah dipesan, dan lainnya. Belum optimalnya kinerja karyawan memberikan peluang untuk melakukan studi mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan. Peran karyawan sangat penting dalam sebuah perusahaan, oleh sebab itu perusahaayn harus dapat menciptakan suasana kondusif bagi setiap aktivitas perusahaan, agar para karyawan tersebut dapat memberikan prestasi kerja yang optimal bagi perusahaan. Jika para karyawan telah memberikan prestasi kerja terbaiknya, tentu akan berdampak pada peningkatan produktivitas perusahaan dalam menghasilkan produk.
Rahel Ferawati, 2014
Pengaruh Motivasi D an D isiplin Kerja Tehadap Kinerja Karyawan D i D epartemen Food And Beverage Hotel Horison Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
menghadapi situasi kerja. Anwar Prabu (2007:h67), motivasi merupakan kondisi yang menggerakan karyawan untuk mencapai tujuan organisasi (tujuan kerja).
Disiplin kerja yang tinggi merupaka harapan bagi setiap pemimpin kepada bawahan, karena itu sangatlah perlu bila disiplin mendapat penanganan intensif dari semua pihak yang terlibat dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan dari suatu organisasi dan juga pemimpin mempunyai pengaruh langsung atas sikap kebiasaan yang diperoleh karyawan. Kebiasaan itu ditentukan oleh pimpinan, baik dengan iklim atau suasana kepemimpinan maupun melalui contoh diri pribadi. Oleh karena itu, untuk mendapatkan disiplin yang baik, maka pimpinan harus memberikan kepemimpinan yang baik pula. Jika para karyawan telah termotivasi dan berdisiplin dalam bekerja maka produk-produk yang dihasilkan akan optimal sehingga akan berdampak baik pula bagi perusahaan.
Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya tidak hanya bergantung kepada sarana dan prasarana yang ada tetapi juga bergantung pada kinerja karyawannya. Setiap perusahaan akan selalu berusaha meningkatkan kinerja karyawannya dengan memenuhi kebutuhan karyawan, memberikan perhatian terhadap bawahan dan menempatkan karyawan sebagai bagian dari aset perusahaan, tidak hanya menganggap karyawan hanya sebagai pekerja saja.
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka penulis tertarik untuk melaksanakan
penelitian tentang kinerja karyawan. Maka dapat diangkat judul : “PENGARUH
MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TEHADAP KINERJA KARYAWAN DI DEPARTEMEN FOOD AND BEVERAGE HOTEL HORISON BANDUNG”. 1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah gambaran tingkat motivasi kerja pada departemen food and beverage Hotel Horison Bandung?
7
Rahel Ferawati, 2014
Pengaruh Motivasi D an D isiplin Kerja Tehadap Kinerja Karyawan D i D epartemen Food And Beverage Hotel Horison Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
3. Bagaimanakah gambaran tingkat kinerja karyawan pada departemen food and beverage Hotel Horison Bandung?
4. Apakah motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada departemen food and beverage Hotel Horison Bandung ?
5. Apakah disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada departemen food and beverage Hotel Horison Bandung ?
6. Apakah motivasi dan disiplin kerja secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada departemen food and beverage Hotel Horison Bandung ?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan motivasi dan disiplin kerja serta pengaruhnya terhadap kinerja karyawan. Adapun secara rinci diuraikan sebagai berikut:
1. Untuk menganalisis gambaran tingkat motivasi kerja di departemen food and beverage Hotel Horison Bandung
2. Unruk menganalisis gambaran tingkat disiplin kerja di departemen food and beverage Hotel Horison Bandung
3. Untuk menganalisis gambaran ingkat kinerja karyawan di departemen food and beverage Hotel Horison Bandung
4. Untuk menganalisis adanya pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan departemen food and beverage Hotel Horison Bandung
5. Untuk menganalisis adanya pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan departemen food and beverage Hotel Horison Bandung
6. Untuk menganalisis adanya motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan departemen food and beverage Hotel Horison Bandung
1.4 Kegunaan Penelitian
Rahel Ferawati, 2014
Pengaruh Motivasi D an D isiplin Kerja Tehadap Kinerja Karyawan D i D epartemen Food And Beverage Hotel Horison Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
1.4.1 Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperikan manfaat ataupun memberikan sumbangan pemikiran bagi perkembangan ilmu manajemen khususnya SDM, dan pengetahuan mengenai motivasi kerja dan disiplinkerja terhadap kinerja karyawan departemen food and beverage di hotel horison bandung.
1.4.1 Manfaat praktis
Secara praktis manfaat penelitian ini berguna untuk memberikan informasi tambahan bagi perusahaan, hasilnya pun dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan kepala personalia dalam mengevaluasi guna meningkatkan kinerja karyawan. Selain itu juga sebagai bahan untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan penulis mengenai pengaruh motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan.
1.5 Sistematika Penulisan
Penulisan ini terdiri atas 5 (lima) bab. Uraian yang akan disajikan pada setiap bab adalah sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan Latar Belakang, Perumusan Masalah, Tujuan dan kegunaan Penelitian, Sistematika Penulisan.
BAB II : KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS Pada bab ini terdapat uraian mengenai teori – teori relecan yang dijadikan sebagai landasan dalam penelitian ini, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis.
BAB III : METODE PENELITIAN
Bab ini menguraikan metode–metode yang digunakan dalam penelitian meliputi Metode Penelitian, Operasionalisasi Variabel Penelitian, Populasi dan Sampel Penelitian, Uji Validitas dan Realibilitas, dan Teknik Pengolahan Data.
9
Rahel Ferawati, 2014
Pengaruh Motivasi D an D isiplin Kerja Tehadap Kinerja Karyawan D i D epartemen Food And Beverage Hotel Horison Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Bab ini menguraikan pembahasan atas penelitian berdasarkan teori dan data yang didapat melalui survey atau observasi lapangan, wawancara, studi dokumentasi dan penyebaran kuesioner.
BAB V : SIMPULAN DAN SARAN
Rahel Ferawati, 2014
Pengaruh Motivasi D an D isiplin Kerja Tehadap Kinerja Karyawan D i D epartemen Food And Beverage Hotel Horison Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian
Objek penelitian ini terdiri dari tiga variabel, yaitu variabel motivasi, variabel disiplin kerja, dan variabel kinerja karyawan. Dimana variabel motivasi (X1) dan
variabel disiplin kerja (X2) merupakan variabel bebas (independent variabel),
sedangkan variabel kinerja kayawan (Y) merupakan variabel terikat (dependent variabel).
Penelitian ini dilakukan di departemen food and beverage Hotel Horison Bandung jalan Pelajar pejuang Bandung.
3.2 Metode Penelitian dan Desain Penelitian 3.2.1 Metode Penelitian
Dalam mengadakan suatu penelitian, peneliti terlebih dahulu harus menentukan metode apa yang akan digunakan, karena hal ini merupakan pedoman atau langkah-langkah yang harus dilakukan agar memperoleh gambaran permasalahan, sehingga dapat menemukan pemecahan dari masalah yang diteliti. Metode penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini yaitu dengan metode deskriptif dan verifikatif. Menurut Sugiyono (2007:h11) penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain. Dengan menggunakan metode deskriptif, maka akan diperoleh:
1. Gambaran tingkat motivasi kerja karyawan departemen food and beverage Hotel Horison Bandung
46
Rahel Ferawati, 2014
Pengaruh Motivasi D an D isiplin Kerja Tehadap Kinerja Karyawan D i D epartemen Food And Beverage Hotel Horison Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
3. Gambaran tingkat kinerja karyawan departemen food and beverage Hotel Horison Bandung
Sedangkan penelitian verifikatif menurut Suharsimi Arikunto (2002:h7) adalah penelitian yang pada dasarnya ingin menguji kebenaran melalui pengumpulan data dilapangan. Penelitian ini digunakan untuk menguji kebenaran dari hipotesis melalui pengumpuan data dilapangan. Penelitian verifikatif bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan departemen food and beverage Hotel Horison Bandung.
3.2.2 Desain Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto (2002:h51), desain penelitian adalah rencana atau rancangan yang dibuat oleh peneliti, sebagai rancangan kegiatan yang akan dilaksanakan. Penelitian ini merupakan penelitian yang dirancang untuk menentukan pengaruh dan hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Penelitian ini melakukan pengujian hipotesis dengan mengacu kepada hubungan antara dua variabel yaitu variabel independen dan dependen tersebut. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode survey dan penelitian ini dimaksudkan untuk menguji hipotesis. Menurut Istijanto (2005:h76) mengemukakan bahwa penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil. Sehingga dengan demikian ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi maupun psikologis.
Istijanto (2005:h29) mengungkapkan bahwa desain riset dapat dibagi menjadi tiga macam. Pertama, riset eksplanatori yaitu desain riset yangdigunakan untuk mengetahui permasalahan dasar. Kedua, riset deskriptif yaitu desain riset yang digunakan untuk menggambarkan sesuatu. Dan ketiga, riset kausal yaitu untuk menguji hubungan “sebab akibat”.
Rahel Ferawati, 2014
Pengaruh Motivasi D an D isiplin Kerja Tehadap Kinerja Karyawan D i D epartemen Food And Beverage Hotel Horison Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
menyebabkan perubahan terhadap kinerja karyawan departemen food and beverage Hotel Horison Bandung.
3.3 Definisi Operasional Variabel
Operasional variabel merupakan kegiatan menjabarkan konsep variabel menjadi konsep yang lebih sederhana, yaitu indikator. Operasional variabel ini dilakukan untuk membatasi pembahasan agar tidak meluas. Menurut Sugiyono (2013:h38), menyatakan bahwa variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
Penelitian ini mengkaji tiga variabel yaitu dua variabel bebas dan satu variabel terikat. Variabel motivasi (X1) dan variabel disiplin kerja (X2) sebagai variabel
independent atau variabel bebas, dan variabel kinerja karyawan (Y) sebagai variabel
dependent atau variabel terikat.
Tabel 3.1
Operasional Variabel Motivasi Kerja
48
Rahel Ferawati, 2014
Pengaruh Motivasi D an D isiplin Kerja Tehadap Kinerja Karyawan D i D epartemen Food And Beverage Hotel Horison Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
perilaku.
David
Mclelland
(2003:208)
c. Menyukai pekerjaan tingkat keinginan
karyawan untuk menyukai
pekerjaannya
Ordinal
Kebutuhan berkuasa
a. Persaingan
b. Kedudukan
tingkat kemampuan menghadapi persaingan tingkat
kemampuan untuk mencapai kedudukan yang lebih tinggi
Ordinal
Rahel Ferawati, 2014
Pengaruh Motivasi D an D isiplin Kerja Tehadap Kinerja Karyawan D i D epartemen Food And Beverage Hotel Horison Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu Kebutuhan berafiliasi
50
Rahel Ferawati, 2014
Pengaruh Motivasi D an D isiplin Kerja Tehadap Kinerja Karyawan D i D epartemen Food And Beverage Hotel Horison Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Rahel Ferawati, 2014
Pengaruh Motivasi D an D isiplin Kerja Tehadap Kinerja Karyawan D i D epartemen Food And Beverage Hotel Horison Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
menggunakan peralatan kerja.
Tabel 3.3
52
Rahel Ferawati, 2014
Pengaruh Motivasi D an D isiplin Kerja Tehadap Kinerja Karyawan D i D epartemen Food And Beverage Hotel Horison Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
ditentukan
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempuyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Istijanto: 2005:h109). Populasi dalam penelitian ini adalah semua karyawan departemen Food and Beverage Hotel Horison Bandung dengan jumlah karyawan 40 orang.
Menurut Sugiyono (2013:h81) “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Dengan jumlah karyawan sebanyak 40 orang maka akan diambil seluruh karyawan sebagai sampel. Metode yang digunakan disebut dengan metode sensus atau metode sampel jenuh.
3.5 Teknik dan Alat Pengumpulan Data 1. Observasi
Rahel Ferawati, 2014
Pengaruh Motivasi D an D isiplin Kerja Tehadap Kinerja Karyawan D i D epartemen Food And Beverage Hotel Horison Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
khususnya yang berhubungan dengan keadaan motivasi karyawannya, disiplin kerjanya dan kinerjajnya karyawannya itu sendiri.
2. Studi literature
Teknik ini dilakukan untuk memperoleh data dengan cara membaca dan mempelajari buku, makalah, majalah ilmiah dan lain-lain guna memperoleh informasi yang berhubungan dengan teori-teori dan konsep-konsep yang berkaitan dengan masalah penelitian.
3. Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam. (sugiyono, 2013:h231). Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan cara mengajukan pertanyaan langsung pada pihak hotel untuk mengetahui/memperoleh data-data yang diperlukan peneliti seperti data karyawan, profil perusahaan, data absensi karyawan, dan lain sebagainya. 4. Kuesioner
Teknik ini dilakukan untuk melengkapi data-data yang sedang diteliti dengan mencari informasi dari sumber langsung melalui pertanyaan-pertanyaan yang diberikan pada selebaran kertas pada responden. Bentuk pertanyaan ini menggunakan jenis pertanyaan campuran. Dalam kuesioner campuran terdapat bentuk kuesioner tertutup dengan kuesioner terbuka. Maksud dari itu adalah selain telah disediaka jawabannya di dalam lembar kjuesioer tersebut, disediakan pula alternatif jawaban kosong (jawaban bebas) yang tidak ditentukan oleh peneliti.
3.6 Uji Instrumen
54
Rahel Ferawati, 2014
Pengaruh Motivasi D an D isiplin Kerja Tehadap Kinerja Karyawan D i D epartemen Food And Beverage Hotel Horison Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Instrument yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel
3.6.1 Validitas Instrumen (Uji Validitas)
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Instrument yang valid atau sahih memiliki validitas yang tinggi. Sebaliknya, instrument yang kurang berarti memiliki validitas yang rendah (Arikunto,2002:h144-145).
Uji validitas adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen tersebut telah tepat dan dapat menjelaskan fungsi ukurannya dan memberikan hasil dengan maksud digunakannya instrumen tersebut.
Sumber : Arikunto, Suharsimi (2010:h213) Keterangan:
rxy= koefisien korelasi antara variabel X dan Y N = banyaknya responden penelitian
xy = jumlah perkalian antara skor x dan skor y
x = jumlah skor tiap item dari seluruh responden penelitian
y = jumlah skor total seluruh item dari keseluruhan responden penelitian.
3.6.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil suatu pengukuran dapat dipercaya (Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin, 2006:h47). Suatu instrumen pengukuran dikatakan reliabel jika pengukuannya konsisten dan cermat akurat. Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen sedang dapat
rxy
=
N –Rahel Ferawati, 2014
Pengaruh Motivasi D an D isiplin Kerja Tehadap Kinerja Karyawan D i D epartemen Food And Beverage Hotel Horison Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
dipercaya untuk dapat dipergunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2006:h178)
Formula yang digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini adalah Koefisien Alfa (α) dari Cronbach (1951) yaitu : = Reliabilitas instrument/koefisien korelasi/korelasi alpha
= Banyaknya bulir soal = Jumlah varians bulir
= Varians total = Jumlah Responden
1. Uji Validitas Dan Reliabilitas Variabel X1 (Motivasi)
Uji validitas dan reliabilitas yang penulis gunakan yaitu untuk variabel X1
(Motivasi) yang terdiri atas tiga indikator. Ketiga indikator tersebut kemudian diuraikan menjadi 9 pernyataan. Berikut ini rekapitulasi hasil perhitungan uji validitas dan reliabilitas variabel X1 (Motivasi) dengan menggunakan bantuan
Microsoft Office Excel.
Tabel 3.4
56
Rahel Ferawati, 2014
Pengaruh Motivasi D an D isiplin Kerja Tehadap Kinerja Karyawan D i D epartemen Food And Beverage Hotel Horison Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
MOTIVASI M1 0.710 0.3 Valid 0.801 0.7 Reliabel
M2 0.458 0.3 Valid
M3 0.721 0.3 Valid
M4 0.346 0.3 Valid
M5 0.607 0.3 Valid
M6 0.930 0.3 Valid
M7 0.608 0.3 Valid
M8 0.478 0.3 Valid
M9 0.759 0.3 Valid
Sumber: Hasil Pengolahan Peneliti, 2014.
Berdasarkan tabel, diperoleh bahwa dari 9 item pernyataan untuk Motivasi semua dinyatakan valid dan reliabel sehingga dapat digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data.
2. Uji Validitas Dan Reliabilitas Variabel X2 (Disiplin Kerja)
Setelah melakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap variabel X1 yaitu
Motivasi, maka penulis juga melakukan uji validitas dan reliabilitas pada varibel X2
yakni Disiplin Kerja yang terdiri dari tiga indikator. Ketiga indikator tersebut kemudian diuraikan menjadi 8 item pernyataan. Berikut adalah hasil perhitungan uji validitas dan reliabilitas variabel X2 (Disiplin Kerja) dengan menggunakan bantuan
Microsoft Office Excel.
Tabel 3.5
Hasil Pengujian Validitas dan Reabilitas Variabel X2 (Disiplin Kerja)
Rahel Ferawati, 2014
Pengaruh Motivasi D an D isiplin Kerja Tehadap Kinerja Karyawan D i D epartemen Food And Beverage Hotel Horison Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Pernyataan Validitas Kritis Reliabilitas Kritis
DISIPLIN
Sumber: Hasil Pengolahan Peneliti, 2014.
Berdasarkan tabel, diperoleh bahwa dari 8 item pernyataan untuk Disiplin Kerja semua dinyatakan valid dan reliable sehingga dapat digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data.
3. Uji Validitas Dan Reliabilitas Variabel Y (Kinerja Karyawan)
Uji validitas dan reliabilitas yang penulis gunakan yaitu untuk variabel Y (Kinerja Karyawan) yang terdiri atas tiga indikator. Ketiga indikator tersebut kemudian diuraikan menjadi 7 pernyataan. Berikut ini rekapitulasi hasil perhitungan uji validitas dan reliabilitas variabel Y (Kinerja Karyawan) dengan menggunakan bantuan Microsoft Office Excel.
Tabel 3.6
Hasil Pengujian Validitas dan Reabilitas Variabel Y (Kinerja Karyawan)
58
Rahel Ferawati, 2014
Pengaruh Motivasi D an D isiplin Kerja Tehadap Kinerja Karyawan D i D epartemen Food And Beverage Hotel Horison Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
K7 0.915 0.3 Valid
Sumber: Hasil Pengolahan Peneliti, 2014.
Berdasarkan tabel, diperoleh bahwa dari 7 item pernyataan Kinerja Karyawan semua dinyatakan valid dan dapat digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data. Apabila koefisien validitas > 0,3 maka dapat dinyataakan valid. Dan apabila koefisien reliabilitas > 0,7 maka dapat dinyatakan reliabel.
3.7 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis
Teknik analisis data merupakan suatu cara untuk mengukur, mengolah dan menganalisis data. Tujuan pengolahan data adalah untuk memberikan keterangan yang berguna serta menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam penelitian ini. Langkah-langkah pengolahan data yaitu:
1. Editing, pemeriksaan angket yang terkumpul kembali setelah diisi oleh responden. Pemeriksaan tersebut menyangkut kelengkapan pengisian angket secara menyeluruh.
2. Coding, yaitu pemberian kode atau skor untuk setiap opsen dari item berdasarkan ketentuan yang ada, dimana untuk menghitung bobot nilai dari setiap pernyataan dalam angket menggunakan skala Likert kategori lima. 3. Tabulating, adalah tabulasi hasil scoring yang dituangkan kedalam table
rekanpitulasi secara lengkap untuk seluruh item setiap variabel. Adapun rekapitulasi tersebut sebagai berikut:
Tabel 3.7
REKAPITULASI HASIL SKORING ANGKET
Responden
Skor item
Total
1 2 3 4 5 ……
Rahel Ferawati, 2014
Pengaruh Motivasi D an D isiplin Kerja Tehadap Kinerja Karyawan D i D epartemen Food And Beverage Hotel Horison Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
4 N
3.7.1 Analisis Deskriptif
Analisis data dalam penelitian ini akan diarahkan untuk menjawab permasalahan sebagaimana diungkapkan pada rumusan masalah. Teknik analisis deskriptif ini digunakan untuk menganalisis gambaran variabel, sementara teknik analisis inferensial digunakan sebagai alat untuk menarik kesimpulan ada tidaknya hubungan antar variabel yang diteliti. Secara khusus, analisis data deskriptif yang digunakan adalah dengan menghitung ukuran pemusatan dan penyebaran data yang telah diperoleh, dan kemudian disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Selanjutnya analisis data inferensial yang digunakan adalah analisis regresi. Analisis regresi ini digunakan karena tujuan penelitian hendak mengkaji ada tidaknya pengaruh antar variabel dan jenis data yang diperoleh berbentuk data ordinal.
Analisis deskriptif bertujuan mengubah kumpulan data mentah menjadi mudah dipahami dalam bentuk informasi yang lebih ringkas. Analisis deskriptif dapat digunakan untuk mencari kuatnya hubungan antara variabel melalui analisis korelasi dan membuat perbandingan dengan membandingkan rata – rata data atau populasi tanpa perlu diuji signifikansinya (Sugiyono, 2013:h148).
Untuk mempermudah dalam mendeskripsikan variabel penelitian, digunakan kriteria tertentu yang mengacu pada rata-rata skor kategori angket yang diperoleh dari responden. Pada penelitian ini penulis menggunakan garis kontinum yang artinya deretan angka yang berurutan sepanjang sebuah garis lurus.
Untuk menetapkan peringkat dalam setiap indikator yang diteliti pada garis kontinum, dapat dilihat dari perbandingan antara skor aktual dengan skor ideal menggunakan rumus sebagai berikut:
= 100%
60
Rahel Ferawati, 2014
Pengaruh Motivasi D an D isiplin Kerja Tehadap Kinerja Karyawan D i D epartemen Food And Beverage Hotel Horison Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
a. Skor aktual adalah jawaban seluruh responden atas kuesioner yang telah diajukan.
b. Skor ideal adalah skor atau bobot tertinggi atau semua responden diasumsikan memilih jawaban dengan skor tertinggi.
Dan berikut adalah rumus untuk pengukuran garis kontinum yang pengukurannnya ditentukan dengan cara:
Nilai indeks maksimum = skala tertinggi X jumlah pertanyaan X responden Nilai Indeks Minimum = skala terendah X jumlah pertanyaan X responden Jarak Interval = (nilai maksimum - nilai minimum) : 5
Setelah mendapatkan nilai indeks maksimum, nilai indeks minimum, serta jarak interval untuk garis kontinum, hasil nilai tersebut dimasukan kedalam gambar garis kontimun. Dan berikut penulis berikan contoh gambar garis kontimun :
Sangat Tidak
Baik Tidak Baik
Cukup Baik
Sangat Baik
a b c d e f
Gambar 3.1
Garis Kontinum
Dimana:
a = Nilai indeks minimun b,c, d, e = Jarak interval
f = Nilai indeks maksimum
Pada gambar 3.1 dapat dilihat hasil nilai dari garis kontimun tersebut, apakah hasil nilai ada pada tingkat sangat Tidak Baik, Tidak Baik, Cukup, Baik atau sangat baik.
3.7.2 Method of Succesive Interval (MSI)
Rahel Ferawati, 2014
Pengaruh Motivasi D an D isiplin Kerja Tehadap Kinerja Karyawan D i D epartemen Food And Beverage Hotel Horison Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
transformasikan menjadi skala interval, dengan menggunakan method of succesive (MSI).
Method of Successive Interval merupakan metode untuk merubah data ordinal menjadi skala interval berurutan menurut Harun Al Rasyid (2000:h131). Langkah-langkah untuk melakukan transformasi data tersebut adalah sebagai berikut:
a. Menentukan frekuensi setiap respon
b. Menentukan proporsi setiap respon dengan membagi frekuensi dengan jumlah sampel
c. Menjumlahkan proporsi secara berurutan untuk setiap respon sehingga diperoleh proporsi kumulatif
d. Menentukan nilai batas Z untuk masing-masing proporsi kumulatif yang dianggap menyebar mengikuti sebaran normal baku.
e. Menghitung scale value (SV) untuk masing-masing respon.
f. Mengubah scale value (SV) terkecil menjadi sama dengan satu (1) dan mentransformasikan masing-masing skala menurut perubahan skala terkecil sehingga diperoleh transformedscale value (TSV), melalui persamaan berikut:
= –
Dalam penelitian yang telah berskala interval selanjutnya akan ditentukan pasangan data variabel dengan variabel dependen serta akan ditentukan persamaan yang berlaku untuk pasangan-pasangan tersebut.
3.7.3 Regresi Linier Berganda
Dalam menjelaskan pengaruh antara variabel independen terhadap dependen, model yang digunakan adalah model regresi berganda, yang dapat dinyatakan sebagai berikut (Umar, 2004:h188).
62
Rahel Ferawati, 2014
Pengaruh Motivasi D an D isiplin Kerja Tehadap Kinerja Karyawan D i D epartemen Food And Beverage Hotel Horison Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Dimana:
Y = kinerja karyawan
a = Konstanta (kondisi tidak ada pengaruh motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan )
b1 = koefisien regresi motivasi kerja b2 = koefisien regresi disiplin Kerja X1= motivasi kerja
X2= disiplin Kerja
Untuk mengetahui tingkat keeratan hubungan antara variabel independen secara bersamaan terhadap variable dependen maka digunakan alat ukur korelasi berganda (R), sedangkan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variable independen secara bersamaan terhadap variable dependen akan dilihat dari R2. Kemudian untuk melihat keeratan hubungan secara individu antara variable independen dan variable dependen digunakan alat ukur korelasi parsial (r).
3.7.4 Uji Asumsi Klasik
Rahel Ferawati, 2014
Pengaruh Motivasi D an D isiplin Kerja Tehadap Kinerja Karyawan D i D epartemen Food And Beverage Hotel Horison Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
1. Uji Asumsi Normalitas
Salah satu uji persyaratan yang harus dipenuhi dalam penggunaan analisis statistik parametrik yaitu uji normalitas data. Apabila data pengamatan tidak berdistribusi normal maka analisis parametrik tidak bisa digunakan karena statistik dalam analisis parametrik diturunkan dari distribusi normal, untuk itu penulis melakukan uji normalitas untuk kedua variabel tersebut dengan menggunakan bantuan Software SPSS 13. Pada penelitian ini digunakan uji statistik Kolmogorov-Smirnov untuk menguji normalitas.
Ho : Data berasal dari populasi yang berdistribusi normal Ha : Data berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal a = 5%
Kriteria Uji :
1. Terima Ho jika p-value (sig) > 0,05 2. Tolak Ho jika p-value (sig) < 0,05 2. Uji Asumsi Autokorelasi
Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada problem autokorelasi. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi Uji autokorelasi dilakukan dengan menggunakan uji Durbin-Watson (D-W).
Ho : Terjadi Autokorelasi dalam regresi Ha : Tidak terjadi Autokorelasi dalam regresi a = 5%
Kriteria Uji :
64
Rahel Ferawati, 2014
Pengaruh Motivasi D an D isiplin Kerja Tehadap Kinerja Karyawan D i D epartemen Food And Beverage Hotel Horison Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
3. Uji Asumsi Multikoliniearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Dalam model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas.
4. Uji Asumsi Heteroskedastisitas
Uji heteroskedatisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedatisitas itu dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi dengan residualnya.
Ho : Korelasi tidak signifikan (tidak terjadi heteroskedastisitas) Ha : Korelasi Signifikan (terjadi heteroskedastisitas)
a = 5%
Kriteria Uji :
1. Terima Ho jika p-value (sig) > 0,05 2. Tolak Ho jika p-value (sig) < 0,05
5. Uji Asumsi Linieritas
Perhitungan selanjutnya yaitu uji keberartian (signifikansi) arah koefisien dan kelinieran persamaannya dengan menggunakan analisis varians (ANOVA) yang diolah melaluli Software SPSS 13.
Ho : Hubungan antara variabel non linear Ha : Hubungan antara variabel linear a = 5%
Kriteria Uji :
Rahel Ferawati, 2014
Pengaruh Motivasi D an D isiplin Kerja Tehadap Kinerja Karyawan D i D epartemen Food And Beverage Hotel Horison Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
3.7.5 Pengujian Hipotesis
langkah terakhir dari analisis data adalah menguji hipotesis yang dilakukan dengan Uji F untuk menganalisis dugaan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara simulutan dan Uji t untuk menganalisis dugaan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial.
3.7.5.1 Uji t
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antar variabel independen dengan variabel dependen secara terpisah atau parsial yaitu pengaruh antar variabel independen (motivasi kerja, disiplin kerja) terhadap variabel dependen (kinerja karyawan). Uji t berguna untuk mengetahui signifikan pengaruh variabel independen tehadap variabel dependen secara individual dan menganggap variabel yang lain konstan. Signifkasi pengaruh dilihat dengan membandingkan thitung dan ttabel. Jika nilai
thitung>ttable maka variabel independen secara individual mempengaruhi variabel
dependen, sebaliknya jika nilai thitung< ttable maka variabel independen secara
individual tidak mempengaruhi variabel dependen. Rumus uji t adalah :
Sumber: Sugiyono (2013:230)
Keterangan :
t = Distribusi student
r = Koefisien korelasi produk moment n = Banyaknya data
Kriteria pengambilan keputusan hipotesis yang dianjurkan adalah : Jika thitung> ttabel, maka Ho ditolak dan H1 diterima
Jika thitung< ttabel, maka Ho diterima dan H1 ditolak
66
Rahel Ferawati, 2014
Pengaruh Motivasi D an D isiplin Kerja Tehadap Kinerja Karyawan D i D epartemen Food And Beverage Hotel Horison Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
ketentuan dari Uji t ini adalah:
Ho1 : β1 = 0 : artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi kerja
terhadap kinerja karyawan.
Ha1 : β1 ≠ 0 : artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel motivasi kerja
terhadap kinerja karyawan.
Ho2 : β2 = 0 : artinya tidak terdapat pengaruh hyang signifikan antara variabel disiplin
kerja terhadap kinerja karyawan.
Ha2 : β2≠ 0 artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel disiplin kerja
terhadap kinerja karyawan. 3.7.5.2 Uji F
Digunakan untuk menguji secara serentak apakah motivasi dan disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Untuk menguji hipotesis pertama maka digunakan uji F. Uji F ini juga digunakan untuk mengetahui secara bersamaan apakah variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen.
Rumus uji F :
=
Dengan asumsi :
Ho : β1 = β2 = 0 : artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi dan
disiplin kerja terhadap kinerja karyawan departemen food and beverage Hotel Horison Bandung.
Ha : β ≠ 0 : artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan departemen food and beverage Hotel Horison Bandung.
Kriteria pendolakan Ho :
Jika nilai uji F > nilai tabel F, maka tolak Ho, dan H1 diterima. Jika nilai uji <
Rahel Ferawati, 2014
Pengaruh Motivasi D an D isiplin Kerja Tehadap Kinerja Karyawan D i D epartemen Food And Beverage Hotel Horison Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap karyawan di departemen Food and Beverage Hotel Horison Bandung untuk mengetahui pengaruh motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Gambaran tingkat motivasi di departemen Food and Beverage Hotel Horison Bandung, dari hasil penelitian bahwa motivasi dinyatakan pada kategori cukup. Jawaban reponden tertinggi ada pada indikator kebutuhan berafiliasi khususnya pada tingkat hubungan dengan atasan, artinya tingkat hubungan dengan atasan dirasakan baik/tinggi. Sedangkan jawaban terendah responden ada pada indikator kebutuhan berkuasa khususnya pada tingkat kemampuan untuk mencapai kedudukan yang lebih tinggi. 2. Gambaran disiplin kerja karyawan di departemen Food and Beverage
Hotel Horison Bandung yang terdiri dari indikator kehadiran, ketaatan pada peraturan kerja, tingkat kewaspadaan. Disiplin kerja termasuk pada kategori cukup. Skor jawaban terendah responden terdapat pada pernyataan ketepatan waktu pada saat masuk jam kerja, sedangkan skor jawaban tertinggi terdapat pada indikator tingkat kewaspadaan khususnya pada tingkat pemahaman mengenai tata cara penggunaan peralatan kerja. 3. Gambaran kinerja karyawan di departemen Food and Beverage Hotel
Horison Bandung yang terdiri dari indikator kemampuan teknis, kemampuan konseptual, kemampuan hubungan interpersonal. Kinerja karyawan termasuk pada kategori cukup. Untuk skor jawaban terendah responden terdapat pada pernyataan tingkat kemampuan mengelola waktu bekerja dengan baik. Sedangkan untuk skor tertinggi responden terdapat pada pernyataan tingkat kreativitas dan inovasi dalam bekerja.
101
Rahel Ferawati, 2014
Pengaruh Motivasi D an D isiplin Kerja Tehadap Kinerja Karyawan D i D epartemen Food And Beverage Hotel Horison Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
menunjukkan bahwa motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan di departemen Food and Beverage Hotel Horison Bandung. Jadi, semakin tinggi motivasi karyawan untuk bekerja , maka kinerja karyawann akan turut serta meningkat/semakin baik.
5. Secara umum terdapat pengaruh antara disiplin kerja terhadap kinerja karyawan. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil pembahasan yang menunjukkan bahwa disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan di departemen Food and Beverage Hotel Horison Bandung. jadi, semakin baik disiplin kerja karyawan maka akan semakin meningkat dan membaik pula terhadap kinerja karyawan.
6. Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian data, motivasi dan disiplin kerja secara bersamaan mampu memberikan pengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Semakin baik motivasi dan disiplin kerja maka akan semakin baik pula kinerja karyawan yang dihasilkaan. tanda koefisien regresi variabel bebas menunjukkan arah hubungan dari variabel yang bersangkutan dengan Kinerja. Koefisien regresi untuk variabel bebas X1 bernilai positif, menunjukkan adanya hubungan yang searah antara motivasi (X1) dengan Kinerja.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka penulis mengemukakan beberapa saran yang dapat digunakan bagi pihak manajemen dalam menentukan kebijakan perusahaannya dimasa yang akan datang yakni sebagai berikut:
Rahel Ferawati, 2014
Pengaruh Motivasi D an D isiplin Kerja Tehadap Kinerja Karyawan D i D epartemen Food And Beverage Hotel Horison Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
gathering secara rutin setiap tahunnya untuk meningkatkan kerjasama antar karyawan di perusahaan tersebut.
2. Indikator terendah pada variabel disiplin kerja adalah ketepatan waktu pada saat masuk jam kerja, maka perusahaan harus lebih memperhatikan juga terhadap ketepatan karyawan pada saat masuk jam kerja. seperti: Secara berkala perusahaan memantau absensi agar karyawan yang telah melampaui batas aturan perusahaan pun akan segera memanggil dan memberikan sanksi sesuai aturan perusahaan (memberikan surat teguran dan lainnya)
3. Untuk meningkatkan kinerja karyawan di departemen Food and Beverage Hotel Horison Bandung, perusahaan perlu memperhatikan indikator-indikator yang mempengaruhinya. Hal itu dapat dilakukan dengan cara memberikan motivasi kepada karyawannya dan lebih memantau peningkatan kinerja setiap karyawan sehingga jika motivasi dan disiplin karyawan baik maka akan terciptanya kinerja yang baik pula. Contoh: perusahaan memberikan bonus/insentif kepada karyawan yang telah bekerja dengan baik/penjualan tersebut meningkat sehingga karyawan termotivasi dan akan terus meningkatkan kinerjanya.
4. Untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan pihak manajemen memberlakukan sisten reward and punishment agar termotivasi untuk bekerja lebih baik. Reward tidak hanya berbentuk materi (uang) namun dalam bentuk penghargaan akan prestasi kerja yang telah diraih oleh karyawan tersebut.
103
Rahel Ferawati, 2014
Pengaruh Motivasi D an D isiplin Kerja Tehadap Kinerja Karyawan D i D epartemen Food And Beverage Hotel Horison Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Rahel Ferawati, 2014
Pengaruh Motivasi D an D isiplin Kerja Tehadap Kinerja Karyawan D i D epartemen Food And Beverage Hotel Horison Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik (Revisi VI). Jakarta : Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik (Revisi VI). Jakarta : Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik (Revisi VI). Jakarta : Rineka Cipta.
Fathoni, Abdurrahmat. (2006). Organisasi & Manajemen Sumber Manusia, Cetakan Pertama. Jakarta: Rineka Cipta
Gomes, Faustino Cardoso. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Andi Offset
Handoko, T. Hani. (2001). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia (Edisi II). Yogyakarta: BPFE
Harun, Al. Rasyid. (2000). Teknik Penarikan Sampel dan Penyusunan Skala. Bandung: Universitas Padjajaran
Hasibuan, SP. Melayu. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: CV. Haji Masagung
Hasibuan, SP. Melayu. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: CV. Haji Masagung
Hasibuan, SP. Melayu. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: CV. Haji Masagung
Hariandja, Marihot Tua Efendi, (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Grasindo
Rahel Ferawati, 2014
Pengaruh Motivasi D an D isiplin Kerja Tehadap Kinerja Karyawan D i D epartemen Food And Beverage Hotel Horison Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Kaswan. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Keunggulan Bersaing Organisasi. Yogyakarta: Graha Ilmu
Luis, R. Gomes-Mejia, David B. Balkit. (2012). Managing Human Resources Sixth Edition. Pearson
Luthans, fred. (2006). Organizational Behavior. New York: McGraw-Hill Inc Mangkunegara, A. Anwar P. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia.
Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
Mangkunegara, A. Anwar P. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya
Noerrani, Retna. (2011). Pengaruh Karakteristik Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan. Universitas Pendidikan Indonesia
Rakhmat, Jalaludin. (2001). Metode Penlitian Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosida Karya
Robbins, Stephen P. (2003). Perilaku Organisasi Jilid I. Jakarta: PT. Indeks Kelompok
Rivai, Veithzal. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan dari Teori ke Praktik. Jakarta: Rajagrafindo.
Rivai, Veithzal. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan dari Teori ke Praktik. Jakarta: Rajagrafindo.
Rivai, Veithzal. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan dari Teori ke Praktik. Bandung: Remaja Rosda Karya
Sastrohadiwiryo, B. Siswanto. (2003). Manajemen Tenaga Kerja Indonesia Pendekatan Administratif dan Operasional. Jakarta: Bumi Aksara