1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kejadian appendisitis akut di negara maju lebih tinggi daripada di
negara berkembang. Appendisitis dapat ditemukan pada semua umur,
namun pada anak berumur kurang dari satu tahun jarang dilaporkan
menderita appendisitis. Insiden tertinggi pada kelompok umur 20 sampai
30 tahun. Kejadian pada laki-laki dan perempuan umumnya sebanding,
kecuali pada umur 20 sampai 30 tahun insiden pada laki-laki lebih tinggi
dibandingkan dengan perempuan (Sjamsuhidajat, 2005).
Hasil survey pada tahun 2008 Angka kejadian appendiksitis di
sebagian besar wilayah indonesia hingga saat ini masih tinggi. Di
Indonesia, jumlah pasien yang menderita penyakit apendiksitis berjumlah
sekitar 7% dari jumlah penduduk di Indonesia atau sekitar 179.000 orang.
Dari hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) di indonesia,
apendisitis akut merupakan salah satu penyebab dari akut abdomen dan
beberapa indikasi untuk dilakukan operasi kegawatdaruratan abdomen.
Insidens apendiksitis di Indonesia menempati urutan tertinggi di antara
kasus kegawatan abdomen lainya (Depkes, 2008).
Jawa Tengah tahun 2009, jumlah kasus appendiksitis dilaporkan
sebanyak 5.980 dan 177 diantaranya menyebabkan kematian. Jumlah
2
Hal ini mungkin terkait dengan rendahnya pola konsumsi masyarakat
modern terhadap makan-makanan berserat dalam memenuhi kebutuhan
serat didalam tubuhnya (Dinkes Jateng, 2009).
Data dari rekam medik RSUD Sukoharjo menunjukan bahwa angka
kejadian apendisitis untuk tahun 2011 tercatat sebanyak 137 kejadian
apedisitis dan harus dilakukan tindakan apendiktomi sedangkan untuk
tahun 2012 di mulai dari bulan januari sampai bulan april sebanyak 33
kejadian apendisitis.
Berdasarkan angka kejadian yang terjadi di rumah sakit RSUD
Sukoharjo selama satu tahun terakhir, maka penulis mengambil topik
dalam studi Karya Tulis Ilmiah dengan judul “ Asuhan Keperawatan pada
Tn. S dengan Gangguan Pencernaan : Post Operasi Apendiktomi Hari ke-2
di Ruang Anggrek RSUD Sukoharjo”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan
masalah. Bagaimana cara mengumpulkan dan menganalisa data pasien,
cara merumuskan diagnosa keparawatan, cara menyusun rencana dan
melakukan implementasi, dan cara melakukan evaluasi pada pasien post
apendiktomi hari ke-2.
C. Tujuan Laporan Kasus
1. Tujuan umum
Penyusunan karya tulis ilmiah ini unutk mendapatkan
3
post appendiktomi hari ke-2 dengan menggunakan pendekatan proses
keperawatan yang utuh dan komprehensif.
2. Tujuan khusus
a. Penulis mampu melaksanakan pengkajian data pada gangguan
sistem pencernaan dengan post appendiktomi.
b. Penulis mampu merumuskan diagnoasa keperawatan pada
gangguan sistem pencernaan post appendiktomi.
c. Penulis mampu menyusun intervensi asuhan keperawatan secara
menyuluruh pada gangguan sistem pencernaan dengan post
apendiktomi.
d. Penulis mampu melakukan implementasi asuhan keperawatan
pada gangguan sistem pencernaan post appendiktomi.
e. Penulis mampu melakukan evaluasi asuhan keperawatan pada
gangguan sistem pencernaan post appendiktomi.
f. Penulis mampu mendokumentasikan asuhan keparawatan dengan
gangguan sistem pencernaan pada post appendiktomi.
D. Manfaat Laporan Kasus
Karya tulis ilmiah ini bermanfaat bagi :
1. Rumah sakit
Sebagai bahan masukan bagi RSUD sukoharjo untuk mengetahui
cara pemberian asuhan keperawatan pada pasien appendiktomi
sehingga meningkatkan mutu perawatan pasien rawat inap.
4
Sebagai bahan masukan bagi institusi pendidikan dalam
meningkatkan mutu pendidikan terutama dalam bidang dokumentasi
keperawatan.
3. Pasien dan keluarga
Bagi pasien dapat bermanfaat untuk mempercepat pemulihan
keadaan pasca operasi. Bagi keluarga dapat menambah pengetahuan
tentang bagaimana menangani penyakit appendisitis.
4. Penulis
Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman penulis