• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEKTIN BUAH SIRSAK (Annona muricata L.) TERHADAP PERBAIKAN KADAR LIPID SERUM DARAH MENCIT (Mus musculus L.) SWISS WEBSTER JANTAN HIPERLIPIDEMIA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PEKTIN BUAH SIRSAK (Annona muricata L.) TERHADAP PERBAIKAN KADAR LIPID SERUM DARAH MENCIT (Mus musculus L.) SWISS WEBSTER JANTAN HIPERLIPIDEMIA."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Radita Maulasari, 2015

PENGARUH PEKTIN BUAH SIRSAK (Annona muricata L.) TERHADAP PERBAIKAN KADAR LIPID SERUM DARAH MENCIT

(Mus musculus L.) SWISS WEBSTER JANTAN HIPERLIPIDEMIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH PEKTIN BUAH SIRSAK (Annona muricata L.) TERHADAP

PERBAIKAN KADAR LIPID SERUM DARAH MENCIT

(Mus musculus L.) SWISS WEBSTER JANTAN HIPERLIPIDEMIA

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Sains Program Studi Biologi

Oleh

RADITA MAULASARI

1105852

PROGRAM STUDI BIOLOGI

DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH PEKTIN BUAH SIRSAK (Annona muricata L.) TERHADAP

PERBAIKAN KADAR LIPID SERUM DARAH MENCIT

(Mus musculus L.) SWISS WEBSTER JANTAN HIPERLIPIDEMIA

disetujui dan disahkan oleh pembimbing :

Pembimbing I

Dr. Hernawati, S.Pt, M.Si.

NIP. 197003311997022001

Pembimbing II

Dr. Didik Priyandoko, M.Si.

NIP. 196912012001121001

Mengetahui,

Ketua Departemen Biologi

Dr. Bambang Supriatno, M.Si

(3)

Radita Maulasari, 2015

PENGARUH PEKTIN BUAH SIRSAK (Annona muricata L.) TERHADAP PERBAIKAN KADAR LIPID SERUM DARAH MENCIT

(Mus musculus L.) SWISS WEBSTER JANTAN HIPERLIPIDEMIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH PEKTIN BUAH SIRSAK (Annona muricata L.) TERHADAP

PERBAIKAN KADAR LIPID SERUM DARAH MENCIT

(Mus musculus L.) SWISS WEBSTER JANTAN HIPERLIPIDEMIA

Oleh

Radita Maulasari

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Sains pada Program Studi Biologi Departemen Pendidikan Biologi

Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

© Radita Maulasari 2015

Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak

(4)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

ABSTRAK ... iii

DAFTAR ISI ...v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ...x

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Rumusan Masalah Penelitian ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Batasan Masalah ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 6

F. Asumsi ... 6

G. Hipotesis ... 6

BAB II PEKTIN BUAH SIRSAK (Annona muricata L.) DAN PERBAIKAN KADAR LIPID SERUM DARAH MENCIT (Mus musculus L.) SWISS WEBSTER JANTAN A. Lipida ... 7

1. Pencernaan Lemak ...7

2. Lipid Serum Darah ...9

3. Metabolisme lipid ...15

B. Gangguan Metabolisme Lipid ... 17

1. Hiperlipidemia ...17

2. Hiperkolesterolemia ...19

3. Hipertrigliseridemia ...20

C. Pektin Buah Sirsak (Annona muricata L.) ... 21

1. Deskripsi Buah Sirsak (Annona muricata L.) ...21

2. Pektin ...24

(5)

Radita Maulasari, 2015

PENGARUH PEKTIN BUAH SIRSAK (Annona muricata L.) TERHADAP PERBAIKAN KADAR LIPID SERUM DARAH MENCIT (Mus musculus L.) SWISS WEBSTER JANTAN HIPERLIPIDEMIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ... 32

B. Desain penelitian ... 32

C. Waktu dan Tempat Penelitian ... 33

D. Populasi dan Sampel Penelitian ... 33

E. Langkah Kerja Penelitian ...33

1. Tahap Pra-Penelitian ... 33

2. Tahap Pelaksanaan Perlakuan ... 36

3. Tahap Pasca Penelitian (Analisis Data) ... 37

F. Alur Penelitian ... 39

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 40

1. Berat Badan Hewan Uji Selama Tahap Perlakuan Pektin Buah Sirsak (Annona muricata). ...40

2. Pengaruh Pektin Buah Sirsak (Annona muricata L.) Terhadap Kadar lipid Serum mencit (Mus musculus L.) Swiss Webster Jantan Hiperlipidemia ...42

B. Pembahasan ... 49

1. Berat badan mencit (Mus Musculus L.) setelah perlakuan pektin buah sirsak (Annona muricata L.) ... 49

2. Kolesterol Total Serum Mencit (Mus Musculus L.) setelah perlakuan pektin buah sirsak (Annona muricata L.) ...51

3. Trigliserida Serum Mencit (Mus Musculus L.) setelah perlakuan pektin buah sirsak (Annona muricata L.) ...53

4. LDL Serum Mencit (Mus Musculus L.) setelah perlakuan pektin buah sirsak (Annona muricata L.) ...54

(6)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 58

B. Saran ... 58

DAFTAR PUSTAKA ...59

(7)

Radita Maulasari, 2015

PENGARUH PEKTIN BUAH SIRSAK (Annona muricata L.) TERHADAP PERBAIKAN KADAR LIPID SERUM DARAH MENCIT (Mus musculus L.) SWISS WEBSTER JANTAN HIPERLIPIDEMIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Komposisi Lipoprotein ... 13

2.2 Kandungan Buah Sirsak ... 23

2.3 Kandungan Fisik dan Kimiawi ... 24

2.4 Data Fisiologis Mencit ... 29

2.5 data Biologis Mencit ... 30

2.6 Perputaran Metabolik Komponen Jaringan Tikus ... 31

4.1 Hasil Pengujian One Way Anova Berat Badan Mencit ... 41

4.2 Data Berat Badan Mencit ... 41

4.3 Hasil Pengujian Kruskal Wallis Terhadap Kadar Kolesterol Total Serum Mencit ... 42

4.4 Kadar Kolesterol Total Serum Mencit Setelah Pemberian Pektin Selama 30 Hari ... 43

4.5 Hasil Pengujian One-Way Anova Terhadap Kadar Trigliserida Serum Mencit ... 44

4.6 Kadar Trigliserida Serum Mencit Setelah Pemberian Pektin Selama 30 Hari ... 45

4.7 Hasil Pengujian One-WayAnova Terhadap Kadar LDL Serum Mencit ... 46

4.8 Kadar LDL Serum Mencit Setelah Pemberian Pektin Selama 30 Hari ... 46

4.9 Hasil Pengujian Kruskal Wallis Terhadap Kadar HDL Serum Mencit ... 48

(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Skema Proses Pembentukan Plaque Atherosklerosis ... 8

2.2 Rumus Struktur Kimia dan Model Ruang Asam lemak ... 10

2.3 Struktur Kimia Trigliserida dan Fosfolipid ... 11

2.4 Struktur Kimia Kolesterol dan Kolesterol Ester ... 11

2.5 Jalur Biosintesis Kolelesrol ... 12

2.6 Skema High Density Lipoprotein (HDL) dan Low Density Lipoprotein (LDL)... 15

2.7 Jalur Metabolisme Karbohidrat dan Lipid ... 16

2.8 Atherosklerosis ... 18

2.9 Skema Proses Pembentukan Plaque Atherosklerosis ... 19

2.10 Buah dan Biji Sirsak (Annona muricata L.) ... 21

2.11 Struktur Dinding Sel Tumbuhan ... 25

2.12 Struktur Kimia Pektin ... 26

2.13 Mus musculus L. ... 28

3.1 Alur Penelitian. ... 39

4.1 Diagram Pengaruh Pektin Terhadap Berat Badan Mencit ... 50

4.2 Diagram Pengaruh Pektin Terhadap Kolesterol Total Mencit ... 51

4.3 Diagram Pengaruh Pektin Terhadap Trigliserida Mencit ... 54

4.4 Diagram Pengaruh Pektin Terhadap LDL Mencit ... 55

(9)

Radita Maulasari, 2015

PENGARUH PEKTIN BUAH SIRSAK (Annona muricata L.) TERHADAP PERBAIKAN KADAR LIPID SERUM DARAH MENCIT (Mus musculus L.) SWISS WEBSTER JANTAN HIPERLIPIDEMIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Gambar Halaman

1 Komposisi pakan berlemak dan tidakberlemak ...70

2 Alat dan Bahan yang digunakan ... 71

3 Hasil Kadar Lipid Darah Mencit (Mus Musculus) Swiss Webster Jantan Setelah Diberi Perlakuan Pektin Buah Sirsak (Annona

Muricata L.) ...74

4 Hasil Berat Badan Mencit (Mus Musculus) Swiss Webster Jantan Selama Penelitian ... 76

5 Uji Statistika Berat Badan dan Kadar Lipid Darah Mencit (Mus Musculus)

Swiss Webster Jantan Dengan Software SPSS 18 For Windows ... 78

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pangan merupakan kebutuhan manusia yang paling penting sebagai sumber

energi dan zat-zat gizi dalam jumlah tertentu sehingga dapat melakukan aktivitas

sehari-hari. Kebutuhan pangan setiap orang berbeda-beda tergantung pada umur,

gender, berat badan, iklim dan aktivitas fisik. Kelebihan atau kekurangan

mengkonsumsi bahan pangan bergizi dalam waktu yang lama maka dapat

menimbulkan permasalahan bagi kesehatan. Masalah gizi lebih cenderung muncul

pada masyarakat dengan pola makan dan gaya hidup yang tidak seimbang

(Almatsier, 2004). Perubahan pola makan menjadi makanan yang mengandung

tinggi kalori, karbohidrat, lemak, dan kolesterol menyebabkan ketidakseimbangan

asupan gizi (Rafiony, 2013).

Pada kasus kelebihan mengkonsumsi makanan melebihi energi yang

dikeluarkan akan mengakibatkan kelebihan energi, yang mana kelebihan energi

tersebut akan diubah menjadi lemak tubuh akibatnya terjadi berat badan lebih atau

kegemukan (Almatsier, 2004). Pada tahun 2008, World Health Organization

(WHO) melaporkan bahwa sekitar 1,4 milyar orang dewasa usia 20 tahun ke atas

mengalami kegemukan. prevalensi tertinggi terjadi di negara maju seperti,

Amerika dan Eropa memiliki persentase yang mengalami kegemukan sebesar

62%. Di Asia Tenggara, persentase overweight mencapai 14% (WHO, 2008).

Menurut penelitian yang dilakukan Asia Pasfic Cohort Study Collaboration

(2007), pandemik kelebihan berat badan terus meningkat dari tahun ke tahun

sebesar 20% hingga 40%.

Bahan makanan yang dijadikan bahan makanan pokok tergantung pada

ketersediaannya di suatu daerah bersangkutan. Pola pangan di Indonesia pada

umumnya mengkonsumsi makan pokok berupa beras, jagung, umbi-umbian

(terutama singkong dan ubi jalar) serta sagu. Bahan pangan tersebut biasanya

berasal dari hasil bertani yang kemudian berkembang menjadi kebiasaan makan di

(11)

2

Radita Maulasari, 2015

PENGARUH PEKTIN BUAH SIRSAK (Annona muricata L.) TERHADAP PERBAIKAN KADAR LIPID SERUM DARAH MENCIT (Mus musculus L.) SWISS WEBSTER JANTAN HIPERLIPIDEMIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

teknologi dan informasi serta globalisasi ekonomi membuat arus budaya makanan

asing mempengaruhi pola makan masyarakat Indonesia. Peningkatan penghasilan

pada kelompok masyarakat teretentu, terutama masyarakat perkotaan yang

menyebabkan terjadinya perubahan dalam gaya hidup, terlebih lagi pola makan.

Pola makan Indonesia, seperti yang telah disebutkan tadi, tinggi karbohidrat,

tinggi serat dan rendah lemak berubah ke pola makan baru yaitu rendah

karbohidrat, rendah serat dan tinggi lemak sehingga membuat pergeseran mutu

makanan ke arah yang tidak seimbang. Hal tersebut menjadi masalah gizi lebih

yang juga disebabkan oleh kurangnya pengetahuan tentang gizi, menu seimbang

dan kesehatan (Almatsier, 2004).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan mengenai hubungan asupan zat gizi

dengan hiperlipidemia menyatakan bahwa konsumsi lemak jenuh paling

berpengaruh menyebabkan perubahan kadar kolesterol total yaitu sebesar 22%

(Hidayati et al., 2006). Data hasil penelitian konsumsi pangan masyarakat yang

bersumber dari Badan Ketahanan Pangan, Kementrian Pertanian (2010)

menunjukan bahwa konsumsi buah dan sayuran cenderung lebih rendah daripada

konsumsi pangan hewani dan minyak/lemak. Pola makan yang komposisinya

mengandung tinggi kalori, seperti tinggi lemak namun rendah serat merupakan

salah satu faktor munculnya obesitas (Rafiony, 2013). Berdasarkan riset kesehatan

dasar (Riskesdas) tahun 2010, menyatakan bahwa persentase kejadian obesitas di

Indonesia pada kelompok usia 18 tahun keatas mencapai 9,5%. (Riskesdas, 2010).

Kegemukan dapat menyebabkan gangguan fungsi tubuh seperti diabetes mellitus,

hipertensi, penyakit jantung koroner dan gangguan metabolime, salah satu

contohnya yaitu hiperkolesterolemia (Grundy, 1991).

Pola makan yang tinggi lemak dan kolesterol dapat menyebabkan

hiperlipidemia yaitu gangguan metabolisme yang ditunjukan dengan

meningkatnya kadar kolesterol, trigliserida atau keduanya di dalam serum serum

darah. Kadar kolesterol yang meningkat dapat terus berkembang hingga menjadi

hiperkolesterolemia (Senturk, 2002). Peningkatan kadar trigliserida plasma puasa

dengan atau tanpa gangguan kadar lipoprotein disebut dengan hipertrigliseridemia

(12)

3

berkelanjutan maka akan memicu terbentuknya aterosklerosis yang menjadi awal

terjadinya penyakit kardiovaskuler (Clause, 2000; Pon, 2008). Hiperlipidemia

menjadi penyebab sekitar 18 % penyakit serebrovaskular dan sekitar 56 %

penyakit jantung (Hutter, 2004). Hiperkolesterolemia dapat menyebabkan corneal

rings, xanthomas, xanthelasmas dan aterosklerosis. Menurut Centers for Disease

Control and Prevention (2000) telah diketahui bahwa kadar kolesterol erat

kaitannya dengan penyakit jantung koroner.

Penyebab utama kematian di dunia terutama negara-negara berkembang

seperti Indonesia ialah penyakit kardiovaskuler (Goldstein, 1973). Diagnosa

tentang kematian degeneratif menunjukan bahwa kematian karena penyakit

gangguan jantung dan sistem sirkulasi (Disease of Circulatory System)

menduduki peringkat pertama yaitu dengan persentase sebesar 37,1% (Maryani,

2010). Terdapat sekitar 9 juta orang meninggal tiap tahunnya akibat penyakit

kardiovaskuler dan diperkirakan jumlahnya akan terus meningkat mencapai 19

juta pada tahun 2020 (Goldstein, 1973). Hal tersebut membuktikan bahwa

hiperlipidemia merupakan masalah kesehatan yang serius dan diperlukan

penanganan yang tepat bagi penderitanya (Santoso, 2005).

Penanggulangan kadar lipid serum darah yang tinggi yaitu dengan cara

pengontrolan diet dan pemberian obat hipolipidemik. Pemberian obat kimia

termasuk obat hipolipidemik memiliki efek samping tidak diinginkan yang akan

berdampak pada tubuh (Kreisberg, 2003). Biasanya masyarakat akan beralih

mengkonsumsi obat tradisional karena merupakan bahan alami yang tidak

memiliki efek samping berbahaya (Fitriani, 2010). Pada individu dan usia

tertentu, ditemukan bahwa keadaan hiperkolesterolemia sulit diturunkan hingga

menjadi keadaan normal walaupun dengan cara diet lemak secara ketat, namun

dengan memperbanyak konsumsi serat pangan maka kadar kolesterol dalam

serum darah dapat diturunkan (Anderson et al., 2009). Pektin merupakan salah

satu serat pangan yang larut dalam air (Carvalho, 2009).

Pektin merupakan senyawa polisakarida yang biasa digunakan pada industri

makanan dan obat-obatan karena kemampuannya membentuk gel encer dan

(13)

4

Radita Maulasari, 2015

PENGARUH PEKTIN BUAH SIRSAK (Annona muricata L.) TERHADAP PERBAIKAN KADAR LIPID SERUM DARAH MENCIT (Mus musculus L.) SWISS WEBSTER JANTAN HIPERLIPIDEMIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1996). Pada industri makanan, pektin berfungsi sebagai pembentuk gel dan

pengental dalam pembuatan jelly, marmalade, makanan rendah kalori sedangkan

pada industri obat-obatan biasa digunakan untuk obat diare (National Research

Development Corporation, 2004). Pada penelitian lain, telah diketahui bahwa

pektin mampu melawan bahan beracun yang berbahaya. Pektin mampu secara

efektif menghilangkan logam berat seperti timah dan merkuri dari saluran

pencernaan dan organ pernafasan (Kohn, 1982).

Penggunaan pektin dalam industri farmasi tidak hanya itu, pektin juga telah

diketahui mampu mempengaruhi kadar kolesterol dalam serum darah. Pada

beberapa penelitian, melaporkan bahwa pektin dapat membantu mengurangi kadar

kolesterol serum darah (Sriamornsak, 2001). Pektin dapat mempengaruhi proses

metabolisme dan pencernaan yaitu dalam hal adsorpsi glukosa dan kolesterol

(Baker, 1994). Pada penelitian sebelumnya, pektin dari kulit pisang telah terbukti

dapat menurunkan kadar kolesterol dalam serum darah dan kadar koleterol dalam

organ hati karena pektin mampu mengikat asam empedu dan misel-misel lemak di

dalam usus halus (Fujianti, 2008).

Buah sirsak (Annona muricata L.) pada umumnya banyak dikonsumsi karena

memiliki khasiat mengobati berbagai macam penyakit serta rasanya yang enak

(Badrie et al., 2010). Buah sirsak memiliki rasa asam buah yang berbeda dengan

rasa asam buah lainnya. Buah sirsak diketahui dapat merangsang nafsu makan dan

menghilangkan rasa eneg setelah makan. Buah sirsak merupakan buah yang

mudah ditemukan di negara Indonesia karena tanaman sirsak pada umumnya

menjadi tanaman pekarangan (Sunarjono,2005). Buah Sirsak telah diketahui

mengandung 12% gula (terutama glukosa dan fruktosa), pektin, potasium,

sodium, calsium klorida dan sitrat (WHO, 1991).

Pada buah sirsak terdapat 0,79 g serat per 100 g daging buah (Morton, 1987).

Pada buah sirsak matang mengandung pektin sebanyak 0,91% dari berat basah

(Nelson dan Curl, 1940). Pada penelitian lain pula mengatakan bahwa buah sirsak

rata-rata mengandung total pektin sebanyak 10,36% (Ara, 2000), namun pektin

dari buah sirsak belum diketahui pengaruhnya dalam menurunkan kadar

(14)

5

sirsak (Annona muricata L.) terhadap perbaikan kadar lipid serum darah mencit

(Mus musculus L.) Swiss Webster jantan hiperlipidemia.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: “Bagaimana pengaruh pektin buah sirsak (Annona muricata L.) terhadap perbaikan kadar lipid serum darah mencit (Mus musculus

L.) Swiss Webster jantan hiperlipidemia?”

Dari pokok rumusan masalah tersebut, diajukan beberapa pertanyaan

penelitian yaitu:

1. Bagaimana pengaruh pektin buah sirsak (Annona muricata L.) terhadap

berat tubuh mencit (Mus musculus L.) Swiss Webster jantan hiperlipidemia

sebelum di aklimasi?

2. Bagaimana pengaruh pektin buah sirsak (Annona muricata L.) terhadap

kadar kolesterol total, trigliserida, LDL, dan HDL mencit (Mus musculus L.)

Swiss Webster jantan hiperlipidemia?

C. Tujuan Penelitian

Mengetahui pengaruh pektin buah sirsak (Annona muricata L.) terhadap

perbaikan kadar lipid serum darah mencit (Mus musculus L.) Swiss Webster

jantan hiperlipidemia.

D. Batasan Masalah

Dalam penelitian eksperimental ini, agar tidak menyimpang dari tujuan yang

hendak dicapai, maka batasan masalah yang terbentuk sebagai berikut:

1. Hewan uji yang diberi perlakuan adalah mencit (Mus musculus L.) Swiss

Webster jantanusia tiga bulan dengan rentang berat tubuh 29-38 g.

2. Pektin yang digunakan adalah Pektin yang diambil dari buah sirsak (Annona

muricata ) dengan metode ekstraksi pektin menurut Esti dan Kemal (2001).

3. Pakan mencit berlemak dan tidak berlemak yang digunakan dibuat dari

(15)

6

Radita Maulasari, 2015

PENGARUH PEKTIN BUAH SIRSAK (Annona muricata L.) TERHADAP PERBAIKAN KADAR LIPID SERUM DARAH MENCIT (Mus musculus L.) SWISS WEBSTER JANTAN HIPERLIPIDEMIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kedelai, dedak, premiks, tepung kapur, garam, telur, dan minyak (Hernawati,

2013).

4. Parameter kadar lipid yang diukur adalah kolesterol total, HDL, LDL, dan

trigliserida pada mencit (Mus musculus) Swiss Webster jantan menggunakan

pengujian dengan metode CHOD-PAP, GPO-PAP, Formula Friedwald.

5. Penentuan pemberian pektin buah sirsak dengan dosis 1,5 g; 3 g; 4,5 g; 6 g

dalam 100 g pakan berlemak yang diberikan 50 g tiap kandang per hari.

E. Manfaat Penelitian

Melengkapi informasi ilmiah mengenai pengaruh pektin buah sirsak (Annona

muricata ) terhadap kadar lipid pada penderita hiperlipidemia serta memberikan

landasan ilmiah untuk pengembangan dan pemanfaatan pektin buah sirsak

(Annona muricata ) dibidang kesehatan umum.

F. Asumsi

1. Pektin dapat menurunkan kadar kolesterol dalam serum darah dan kadar

kolesterol dalam organ hati (Fujianti, 2008).

2. Pemberian 3g pektin dalam 100g pakan dapat menurunkan kadar kolesterol

dalam plasma (Terpstra, 1998).

3. Sirsak mengandung 0,79 % serat (Morton, 1987), serat yang tidak larut

dalam alkohol, terutama pektin dalam buah matang di temukan sekitar 0,91%

(Ventura, 1961). Buah sirsak rata-rata mengandung total pektin sebanyak

10,36% (Ara, 2000).

4. Pembuatan pektin menggunakan protokol baku yang di acu pada metode Esti

dan Kemal (2001).

G. Hipotesis

Berdasarkan asumsi-asumsi yang telah disebutkan, maka hipotesis yang

diajukan pada penelitian ini adalah pektin buah sirsak (Annona muricata L. )

berpengaruh terhadap perbaikan kadar lipid serum darah pada mencit (Mus

Referensi

Dokumen terkait

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa penulisan Penerapan Sistem Informasi Geografis Terhadap Pemetaan Kantor Dinas Se-Kaupaten Pati ini berdasarkan hasil

• Operation adalah implementasi dari sebuah service yang dapat direques dari object class untuk menghasilkan behaviour..

Kemudian seorang jenius lain adalah Yaqut Al- Musta‟shimi yang disebutkan dalam sejarah sebagai yang memberikan keindahan tiada tara semasanya pada bidang kaligrafi,

Pengaruh AdopsiInternational Financial Reporting Standards Good Corporate Governance, Dan Asimetri Informasi Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Otomotif Dan

“ analisis formalis dari karya seni mempertimbangkan efek estetika yang diciptakan oleh bagian-bagian komponen dari desain, bagian-bagian ini disebut elemen formal,

[r]

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya, dan saya bersedia dituntut di depan pengadilan serta bersedia menerima segala tindakan yang diambil oleh pemerintah,

● Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Teknik, kesalahan dan perbaikan dalam Passing