• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN ORANG DEWASA DALAM PENYELENGGARAAN PROGRAM PARENTING DI PAUD KOBER MELATI PUTIH.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN ORANG DEWASA DALAM PENYELENGGARAAN PROGRAM PARENTING DI PAUD KOBER MELATI PUTIH."

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

Implementasi Pembelajaran Orang Dewasa dalam

Penyelenggaraan Program Parenting

di PAUD Kober Melati Putih

( Studi deskriptif pada PAUD Kober Melati Putih, Andir kaler RT 06 RW 03 Cigending Ujungberung Bandung)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Departemen Pendidikan Luar Sekolah

Oleh :

Santi Kamarubiati

1107570

DEPARTEMEN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2015

(2)

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN ORANG DEWASA

DALAM PENYELENGGARAAN PROGRAM PARENTING

(Studi Deskriptif Pada PAUD Kober Melati Putih, Andir kaler RT.06 RW.03 Cigending Ujungberung Bandung)

Oleh Santi Kamarubiati

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

©Santi Kamarubiati Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2015

Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.

(3)

SANTI KAMARUBIATI

1107570

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN ORANG DEWASA DALAM PENYELENGGARAAN PROGRAM PARENTING

(Studi Deskriptif Pada PAUD Kober Melati Putih, Andir kaler RT.06 RW.03 Cigending Ujungberung Bandung)

Disetujui dan Disahkan Oleh Pembimbing :

Pembimbing I

Dr. Ayi Olim, M.Pd

NIP 19509141975011001

Pembimbing II

Dr. Yanti Shantini, M.Pd

NIP 19730128 2005012001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Luar Sekolah

Dr. Jajat S. Ardiwinata, M.Pd

(4)
(5)

Santi Kamarubiati, 2014

Implementasi Pembelajaran Orang Dewasa Dalam Penyelenggaraan Program Parenting Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Santi Kamarubiati (2015) Implementasi Pembelajaran Orang Dewasa dalam Penyelenggaraan Program Parenting di PAUD Kober Melati Putih ( Studi deskriptif pada PAUD Kober Melati Putih, Andirkaler RT 06 RW 03 Cigending Ujung berung Bandung)

Penelitian ini membahas mengenai implementasipembelajaran orang dewasa dalam penyelenggaraan program parenting di PAUD Kober Melati Putih, fokus utama dalam kajian masalah ini dirumuskan dalam tujuan yaitu: 1) Perencanaan program parenting dengan mengunakan pembelajaran orang dewasa di PAUD Kober Melati Putih, 2) Pelaksanaan program parenting dengan mengunakan pembelajaran orang dewasa di PAUD Kober Melati Putih, 3) Evaluasi program parenting dengan mengunakan pembelajaran orang dewasa di PAUD Kober Melati Putih, landasan konseptual teoritis yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah konsep pendidikan luar sekolah, konsep program parenting dengan hubunganya konsep pendidikan orang dewasa.

Subjek penelitian ini, sebagai sumber data adalah pengelola PAUD, satu orang tutor, tiga orang tua ( ibu), yang mengikuti sertakan anak di PAUDKober Melati Putih , mewakili setiap kelas sesuai tingkatan kelas, yaitu kelas bulan, bintang dan matahari, penelitian dengan mengunakan pendekatan kualitatif, dengan metode deskriptif, dalam pengumpulan data dari sumber-sumber data berupa situasi, pelaku, kejadia, perilaku, kepustakaan dan dokumentasi dengan teknik wawancara dan observasi.

Hasil penelitian perencanaan langkah-langkah pembelajaran orang dewasa pada program Parenting di PAUD Kober Melati Putih, meliputi langkah-langkah Pokok dalam Pembelajaran Orang Dewasa , menciptakan iklim dan suasana yang mendukung proses belajar mandiri , menciptakan mekanisme dan prosedur untuk perencanaan bersama dan partisipatif, mendiagnosis kebutuhan-kebutuhan belajar yang spesifik, merumuskan tujuan-tujuan program yang memenuhi kebutuhan-kebutuhan belajar, merencanakan pola pengalaman belajar , melakukan dan mengunakan pengalaman belajar ini dengan metoda dan teknik yang memadai, sudah baik, dan Pelaksanaan langkah-langkah pembelajaran orang dewasa pada program Parenting di PAUD Kober Melati Putih, meliputi, asumsi Pendidikan orang dewasa, konsep diri, pengalaman hidup, kesiapan belajar, orientasi belajar, kebutuhan pengetahuan, motivasi,evaluasi pembelajaran orang dewasa pada program Parenting di PAUD Kober MelatiPutih,sudah baik.

Hasil penelitian disimpulkan, pembelajaran orang dewasa telah di implementasikan secara baik, perlu ditingkatkan pemahaman tentang pendidikan orang dewasa, bagi fasilitator, yaitu pengelola, tutor dan peserta, agar lebih optimal.

(6)

Santi Kamarubiati, 2014

Implementasi Pembelajaran Orang Dewasa Dalam Penyelenggaraan Program Parenting Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Santi Kamarubiati (2015) Implementation of Adult Learning in Parenting Program Implementation in early childhood education Kober Melati putih (descriptive studies on early childhood program (PAUD) Kober Melati Putih, Andirkaler RT 06 RW 03 Cigending Ujung Berung Bandung)

This study discusses the implementation of adult learning in the organization of parenting in early childhood programs Kober Melati Putih, the main focus of the study which is formulated in the following objectives are: 1) Planning parenting program by using adult learning in early childhood program Kober Melati Putih, 2) Implementation of the parenting program using adult learning method in early childhood Kober Melati Putih, 3) Evaluation of parenting programs by using adult learning program in early childhood Kober Putih Melati, Theoretical foundation which was used in the study are the concept of school education and the concept of parenting programs in relation to the concept of adult education.

Subjects of this study were the manager of early childhood school, one tutor, three parents (mother), whose children attend early childhood program in Kober Melati Putih . The samples which take part in the study are taken from different classes that represent each level, those classes are bulan class, bintang and matahari classes. The research uses qualitative approach with descriptive method in which the collections of data are from data sources such situations, actors, case, behavior, literature and documentation by interview and observation.

Results of the research in learning steps on adult learning plan of early childhood programs Kober Putih Melati, covers the main steps in Adult Learning such as creating a climate and atmosphere that supports self-learning process, creating mechanisms and procedures for joint planning and participatory, diagnose specific learning needs, formulating goals in which the program meets the learning needs, planning pattern learning experience, then the application and the usage of learning experience with appropriate methods and techniques which has been good, and the implementation of adult learning steps in early childhood program Kober Putih Melati such as assuming adult education, the self-concept, life experience, readiness to learn, learning orientation, knowledge needs, motivation, the evaluation of adult learning in early childhood Parenting programs in Kober Melati Putih which has been good.

The final conclusion, adult learning program had been implemented well, but it needs improvement on understanding of adult education, the facilitators include managers, tutors and participants, in order to make it more optimal.

(7)

Santi Kamarubiati, 2014

Implementasi Pembelajaran Orang Dewasa Dalam Penyelenggaraan Program Parenting Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR

ABSTRAK...………..…………..………i

KATA PENGANTAR...…………..……….………...……….ii

UCAPAN TERIMA KASIH ……….…….….……….iii

DAFTAR ISI……….………..…….………..v

DAFTAR TABEL………..……….………viii

DAFTAR GAMBAR……….……...………… .ix

DAFTAR LAMPIRAN………...………...… …... ..x

BAB I PENDAHULUAN………...…… 1

A.Latar Belakang Penelitian………...……….….. …….……. 1

B.Identifikasi dan Perumusan Masalah……….……….…7

C.Tujuan Peneltian………..…………...………8

D.Manfaat Penelitian……….…………...……8

E.Struktur Organisasi Skripsi………...……..…..10

BAB II KAJIAN PUSTAKA………12

A. Konsep Pendidikan Luar Sekolah………..…….…12

1. Definisi Pendidikan Luar Sekolah………..…………...……..12

2. Orang dewasa sebagai peserta program Pendidikan Luar Sekolah…..13

B. Konsep Pembelajaran………..…………..……..14

1. Pengertian Belajar………...……….14

2. Tahapan Belajar………..………...……..15

C. Konsep Pendidikan Orang Dewasa………..……….…..…..16

1. Pengertian Pendidikan Orang dewasa………...16

2. Ciri-ciri Belajar orang dewasa………...……….…17

(8)

Santi Kamarubiati, 2014

Implementasi Pembelajaran Orang Dewasa Dalam Penyelenggaraan Program Parenting Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Proses Pelaksanaan……….………28

F. Evaluasi………...35

1. EvaluasiProses………...………35

2. Evaluasi Program……….………....35

3. Perbaikan program dan proses pembelajaran……….…………..……37

G. Konsep program Parenting……….….…………....38

1. Program Pembelajaran……….………….………...38

2. Definisi parenting………..……….….39

3. Definisi PAUD………..…….….40

BAB III METODE PENELITIAN...44

A. Lokasi dan Subjek Penelitian ………...………..44

1. Lokasi Penelitian...44

2. Subjek Penelitian………..………44

B. Desain Penelitian……….………45

1. Tahapan persiapan………..……….….………45

2. Penentuan Subjek Penelitian……….……….….……….45

3. Memilih Metode Pengumpulan Data……….………….….…………45

4. Menganalisa data………...……….….………….46

C. Metode Penelitian...47

D. Definisi Operasional...48

E. Instrumen Penelitian...49

F. Teknik Pengumpulan Data...50

G. Teknik Analisis Data...55

H. Triangulasi Data...56

I. Isu Etik...57

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……..………….……60

(9)

Santi Kamarubiati, 2014

Implementasi Pembelajaran Orang Dewasa Dalam Penyelenggaraan Program Parenting Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Gambaran Umum Subjek Penelitian……….……62

2. Gambaran Umum Lokasi Penelitian……….………….……62

B.Pengolahan data………...……70

1.Perencanaan langkah-langkah pembelajaran orang dewasa pada program Parenting di PAUD KoberMelati Putih………...……….…….70

2.Pelaksanaan langkah-langkah pembelajaran orang dewasa pada program Parenting di PAUD KoberMelati Putih………..….……….78

3.Evaluasi pembelajaran orang dewasa pada program Parenting di PAUD Kober Melati Putih………..………...……..……..….83

C.Pembahasan Hasil Penelitian……….……….84

1.Perencanaan langkah-langkah pembelajaran orang dewasa pada program Parenting di PAUD KoberMelati Putih………...………….84

2.Pelaksanaan langkah-langkah pembelajaran orang dewasa pada program Parenting di PAUD KoberMelati Putih……….97

3. Evaluasi pembelajaran orang dewasa pada program Parenting di PAUD Kober Melati Putih……….106

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN…………..………109

1. Simpulan………...…..……….………109

2. Saran/ Rekomendasi………..……...………111

(10)

Santi Kamarubiati, 2014

Implementasi Pembelajaran Orang Dewasa Dalam Penyelenggaraan Program Parenting Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN ORANG DEWASA...……….…33

Tabel.3.1 Penelitian terdahulu………...………….….51

Tabel 4.1 Identitas Responden Penelitian………...……...………...60

Tabel 4.2 Program Kerja Tahunan PAUD KoberMelati Putih Tahun

(11)

Santi Kamarubiati, 2014

Implementasi Pembelajaran Orang Dewasa Dalam Penyelenggaraan Program Parenting Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR / BAGAN

2.1 Proses Pendidikan orang dewasa menurut Knowles…………..…..…………20

2.2 Tujuan dari masyarakat dan kelembagaan………..………24

2.3 Pengembangan bahan ajar………..………..26

2.4 Andragogy In Practice…..……….……….29

(12)

Santi Kamarubiati, 2014

(13)

Santi Kamarubiati, 2014

Implementasi Pembelajaran Orang Dewasa Dalam Penyelenggaraan Program Parenting Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga,

masyarakat dan pemerintah, dikarenakan pendidikan adalah salah satu pondasi

dasar, yang bertujuan membentuk seorang tunas bangsa yang bukan hanya fisik

yang sehat tapi juga memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan, yang dinyatakan dalam

Undang-undang RI NO.20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 1 tentang sistem pendidikan

nasional.

Pendidikan ialah salah satu usaha sadar dan terencanaterwujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta secara aktif mengembangkan potensi

dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, ahklak mulia serta keterampilan yang di perlukan

dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

Dengan harapan itu semua sebagai pondasi bagi seorang tunas bangsa, ia

akan berdedikasi tinggi dan berperan aktif menbangun dirinya sendiri , bangsa dan

negara di masa yang akan datang sebagai komitmen dan keseriusan bangsa

terhadap pendidikan anak usia dini, yang merupakan dasar pendidikan yang sesuai

dengan tujuan pendidikan Nasional, seperti dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional bahwa

Pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan bangsa dan mengembangkan

manusia seutuhnya yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi

pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan serta sehat jasmani dan

rohani.

Pendidikan itu sendiri terbagi dalam tiga yaitu pendidikan formal, non

formal dan informal, satu sama lain saling melengkapi dan menguatkan dalam

peningkatan mutu pendidikan ,tercantum padaUU No.20 Tahun 2003 pasal 26

(14)

2

Santi Kamarubiati, 2014

Implementasi Pembelajaran Orang Dewasa Dalam Penyelenggaraan Program Parenting Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pendidikan nonformal meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan

anak usia dini (PAUD), pendidikan kepemudaan, pemberdayaan perempuan,

pendidikan keaksaraan serta pendidikan lain yang diajukan untuk

mengembangkan kemampuan peserta lain.

Dari undang-undang diatas maka didalamnya jelas adanya jenis pendidikan

non formal yaitu pendidikan anak usia dini, adapunprinsip utama Pendidikan

Anak Usia Dini (PAUD) sebagai salah satu jenis pendidikan nonformal adalah

memberikan stimulasi pendidikan kepada anak dengan tujuan mengembangkan

semua potensinya agar anak memiliki kesiapan untuk mengikuti pendidikan lebih

lanjut , kesiapan itu sendiri mencakup antara lain telah adanya rasa percaya diri,

disiplin diri, jujur, kreatif, memiliki kemampuan berkomunikasi dan bersosialisasi

dengan orang lain,dan memiliki kemampuan dasar berpikir logis, berbahasa, dan

juga matematika tentunya dengan pengertian matematika yang dasar tidak

berbentuk sesuatu yang baku, karena mereka memperoleh ilmu melalui bermain

sambil belajar, sebagai fitrah anak usia dini, tercantum dalam UUD 1945 UU No.

20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, yang menyebutkan bahwa

pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah:

Suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai

dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan

pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani

agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Pendidikan usia dini merupakan pendidikan pertama dan utama, tumbuh

kembang anak dimulai dari lahir, perkembangan anak usia dini pada periode 5

tahun pertama anak merupakan “Masa emas” ( golden age), pendidikan anak usia

dini memiliki fungsi utama mengembangkan semua aspek perkembangan anak,

meliputi perkembangan kognitif, bahasa, fisik (motorik kasar dan halus), sosial

dan emosional, sebagai pondasi yang sangat kuat antara perkembangan yang

dialami anak pada usia dini dengan keberhasilan mereka dalam kehidupan

selanjutnya, tanpa mengantikan fungsi Pendidikan informal ( keluarga) sebagai

pendidikan yang utama.

Pendidikan yang paling awal dan pertama adalah pendidikan in formal

(15)

3

Santi Kamarubiati, 2014

Implementasi Pembelajaran Orang Dewasa Dalam Penyelenggaraan Program Parenting Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pendidikan dan pengembangan anak usia dini, adalah menjadi tanggung jawab,

bahan pemikiran dari seluruh dunia,pemerintah, sampai yang paling kecil dan

utama adalah keluarga yaitu orangtua,menurut:

Ki hajardewantara, dalamElihSudiapermana (2012:hlm.23-24), mengatakan

bahwa :

“…keluarga inti tempat pendidikan yang lebih sempurna sifat dan wujudnya

dari pada pusat-pusat lainnya, untuk melangsungkan pendidikan kearah

kecerdasan budi pekerti (pembentukan watak individu) dan sebagai persediaan

hidup kemasyarakatan....orang tua dalam keluarga dengan kesucian yang

semurni-murninya, kecintaan yang sebesar-besarnya, keihlasan yang sesuci-sucinya dan

sebagaimana berhadapan dengan anak-anaknya sendiri, maka teranglah mereka itu

sukar disamakan dengan kaum guru lainnya, yang istimewa yang hanya terikat

formal, hanya organisasi wajib melakukan pendidikan tahap anak-anak yang

bukan anaknya sendiri.

Peran dan tanggung jawab keluarga (orangtua) terhadap pengasuhan,

pendidikan dan pengembangan anak usia dini adalah dimulai dari pendidikan

informal (keluarga), selanjutnya semua proses yang berhubungan dengan

pengasuhan pada non formal pendidikan anak usia dini (PAUD)

memerlukanhubungan harmonis, mendidik dan penuh kasih sayang antara

orangtua dan lembaga PAUD, upaya menjalin hubungan diperlukan untuk

meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya orangtua pentingnya pendidikan

sesuai tahap perkembangan sejak usia dini, maka didalamprogram pendidikan

anak usia dini, terdapat program parenting sebagai wadah membangun hubungan

antara orangtua dan lembaga pendidikan anak usia dini,di dalamnya adanya proses

saling bertukar pesan, informasi yang menunjang perkembangan pendidikan anak

usia dini itu sendiri, baik dari pihak lembaga Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD)

sebagai penyelenggara pendidikan non formal maupun keluarga sebagai

pendidikan Informal, dengan adanya kesesuaian program antara di rumah dan

peningkatan kualitas kegiatan pembelajaran di lembaga PAUD.

Implementasi pembelajaran orang dewasa pada program parenting menjadi

(16)

4

Santi Kamarubiati, 2014

Implementasi Pembelajaran Orang Dewasa Dalam Penyelenggaraan Program Parenting Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

maka pembelajaran yang di pakai harus tepat, agar seluruh informasi tepat sampai

sasaran.

Pada kenyataannya dalam suatu program bukan hanya program parenting

saja,di setiap penyelenggaraan pendidikan, contohnya dalam seminar-seminar,

pendidikan dan pelatihan, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah, masyarakat

umum, sering kali kurang memperhatikan pembelajaran yang dipakai dalam suatu

program, yang sudah jelas pesertanya adalah seorang dewasa.

Menurut Soedomo (1989) dalam Suprijanto (2008:hlm.55) menyatakan

bahwa orang dewasa yang ingin belajar, yang terbuka lebar adalah pendidikan

luar sekolah dan pendidikan masyarakat, perencanaan pendidikan dan rancangan

pembelajaran agar proses belajar mengajar berjalan maka pembelajaran harus

berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan orang dewasa.

Sehubungan itu,di dalam program parenting di PAUD sangatlah penting

memperhatikan pembelajaran yang dipakai dalam pelaksanaan program itu

sendiri, dikarenakan menurut hasil kajian menyimpulkan kemajuan peserta belajar

pada usia dini banyak dipengaruhi keterlibatan orang tua dalam lingkungan

belajar karena tingkat adaptasi dan penyesuaian peserta belajar pada lingkungan

belajar dan cara belajarnya dipengaruhi kuat oleh tingkat edukabilitas orang

tuanya, karenanya kegiatan parenting tergantung pada kegiatan orang tua dalam

mengikutipembelajaran orang dewasa, keberhasilan dalam pencapaian tujuan

yaitu tingkat edukabilitasorangtua yang merupakan orang dewasa, maka

penyelenggara pendidikan dalam program parenting, perlu memahami

pembelajaran orang dewasa.

Hal ini dikuatkan Merriam 2007 (Ishak Abdulhak,2000:hlm15), keterlibatan

orang tua dalam kegiatan parenting memenuhi ciri-ciri pembelajaran orang

dewasa yaitu motivasi internal atas dorongan kasih sayang dan tanggungjawab,

adanya kebutuhan untuk memahami benar makna pendidikan untuk anak, mereka

belajar sambil melakukan tindakan nyata, pembelajaran berdasar pada

permasalahan mengatasi kesalahan pembelajaran pada anak usia dini,

(17)

5

Santi Kamarubiati, 2014

Implementasi Pembelajaran Orang Dewasa Dalam Penyelenggaraan Program Parenting Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sedangkan menurut DjudjuSudjana (2000), “Pendidikan orang dewasa

adalah pendidikan yang disajikan untuk membelajarkan orang dewasa.

menjelaskan bahwa:

Pendidikan orang dewasa merupakan seluruh proses pendidikan yang

terorganisasi dengan berbagai bahan belajar, tingkatan, dan metoda, baik bersifat

resmi maupun tidak, meliputi upaya kelanjutan atau perbaikan pendidikan yang

diperoleh dari sekolah, akademi, universitas, atau magang. Pendidikan tersebut

diperuntukan bagi orang – orang dewasa dalam lingkungan masyarakatnya, agar

mereka dapat mengembangkan kemampuan, memperkaya pengetahuan,

meningkatkan keteranpilan dan profesi yang telah dimiliki, memperoleh cara-cara

baru, serta mengubah sikap dan perilaku orang dewasa, tujuan pendidikan ini ialah

supaya orang – orang dewasa mampu mengembangkan diri secara optimal dan

berpartisipasi aktif, malah menjadi pelopor di masyarakat dalam kehidupan sosial,

ekonomi, dan budaya yang terus berubah dan berkembang.Pendidikan orang

dewasa ini memiliki corak pendidikan seperti pendidikan berkelanjutan,

pendidikan perbaikan, pendidikan populer, pendidikan kader, pendidikan

kehidupan keluarga, dan pendidikan perluasan. (2000:5)

Pada lingkup PAUD Kober Melati Putih peserta program parenting adalah

orangtua yaitu seorang termasuk kategori orang dewasadidalamproses pendidikan

terorganisasi, ada bahan ajar, metode, dalam wujudnya penyampaian segala

informasi atau ilmu berhubungan dengan pendidikan tumbuh kembang anak usia

dini, dengan pembelajaran orang dewasa, dimulai dari perencanaan, pelaksanaan

dan evaluasi diarahkan pada partisipasi aktif para orang tua dalam upaya

menunjang kegiatan lembaga pendidikan.

Istilah pendidikan orang dewasa sering juga disebut pendidikan

berkelanjutan, seperti di dalam Ishak Abdulhak (1993: hlm.16) mengemukakan

bahwa tujuan penyelenggaraan pendidikanberkelanjutan adalah untuk: 1.

menolong orang dewasa dalam menghadapi kenyataan hidup, 2. Melengkapi

keterampilan untuk memecahkan masalah yang di hadapinya, 3. menolong orang

dewasa dalam mengubah keadaan kehidupan sosial, dan 4. menolong dalam

(18)

6

Santi Kamarubiati, 2014

Implementasi Pembelajaran Orang Dewasa Dalam Penyelenggaraan Program Parenting Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Maka dari itu program parenting,adalah sarana pencapaian target, yang

didalamnya adalah pesertanya Orang dewasa, sebelumnya perlu memahami

pendidikan Orang dewasa terdapat dasar menjadi asumsi, seorang pendidik

melaksanakan proses kegiatan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan orang

dewasa, orang dewasa memiliki karakteristik berbeda dengan karakteristik anak,

maka asumsi dalam pembelajarannya orang dewasa berbeda, dalam pendekatan

yang dipakai dalam proses pembelajaran disesuaikan dengan asumsi orang dewasa

dalam pembelajaran, berikut asumsi pendidikan orang dewasa menurut Knowles

(1976) orang dewasa memiliki :a. Konsep diri (self- concept), b. Pengalaman hidup

(experience), c. Kesiapan belajar (readiness to learn) , d. Orientasi untuk belajar

(orientation to learning), e. Kebutuhan pengetahuanorangtua dalam mempelajari sesuatu,

f. Motivasi (motivation to learn)( Ishak Abdulhak,2000:hlm15-16 ).

Dengan diadakan program parenting berbasis pembelajaran orang dewasa,

di harapkan meningkatkan pemahaman dan keterlibatan orang tua dalam

pengasuhan anak yang lebih baik di rumah sebagai upaya memaksimalkan

tumbuh kembang anak, seperti di lihat hasil penelitian yang dilakukan oleh

Sardin, 2011:x, sebagai berikut :

Bahwa untuk meningkatkan pengetahuan/pemahaman orangtua, dan

keterlibatan orang tua dalam program di lembaga PAUD, lembaga pendidikan

usia dini dapat melakukan aktivitas berupa 1) menyelenggarakan program khusus

untuk orang tua, misalnya melalui kelas orang tua (parent class); 2) melibatkan

orang tua sebagai pendidik untuk anaknya sendiri di lembaga pendidikan; 3)

melibatkan orang tua sebagai pemerhati proses pendidikan yang diharapkan

terjadi proses dialog antara orang tua dengan lembaga PAUD; 4) melibatkan

orang tua sebagai pendidiksukarela ataupun sumber belajar di lembaga PAUD,

sehingga terjadi interaksi yang saling membelajarkan antara pendidik dan orang

tua; dan 5) melibatkan orang tua dalam menyusun program dan kegiatan yang

akan dilaksanakan oleh lembaga PAUD, sehingga orangtua memahami secara

utuh tentang program dan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh lembaga PAUD.

Dengan program parenting, harapannya mencapai tujuannya yaitu

terciptanya dukungan yang memadai dari lingkungan keluarga khususnya

orangtua terhadap lembaga pendidikan, dimana warga belajar melaksanakan

(19)

7

Santi Kamarubiati, 2014

Implementasi Pembelajaran Orang Dewasa Dalam Penyelenggaraan Program Parenting Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

peningkatan kecakapan peserta belajar dan perkembangan yang lebih baik, bahwa

keterlibatan yang sempurna tergantung dari sentuhan pendidikan dan dan

pendekatan yang dipakai lembaga pendidikan khususnya pengelola dan tutor

dalam menyampaikan maksud, informasi, dengan harapan terjalin kerjasama yang

baik.

Kegiatan parenting berbasis pembelajaran orang dewasa di PAUD Kober

Melati Putih, berlangsung selama satu tahun terakhir atas gagasan pengelola

dengan dukungan dari orang tua dan berdasarkan hasil wawancara telah

memberikan dampak positif pada proses pembelajaran dan kemajuan peserta

didik, program parenting tersebut mengimplementasikan pembelajaran orang

dewasa dalam pembelajarannya,yangdidalampelaksanaanya berpusat pada

kebutuhan peserta.

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan dari latar belakang dan hasil pengamatan secara langsung

dilapangan, maka hasilnya, peneliti menemukan beberapa indikasi sebagai

berikut:

1. Program parenting berbasis pembelajaran orang dewasa, suatu hal yang baru ,

sehingga belum ada kurikulum yang baku.

2. Program Parenting yang dilaksanakan merupakan hasil identifikasi kebutuhan

yang dilakukan pengelola PAUD.

3. Program parenting di PAUD KoberMelati putih memngunakan metode yang

bervariasi sehingga peserta program parenting menjadi atunsias.

Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka penulis merumuskan masalah

dalam penelitian ini“ BagaimanaImplementasipembelajaranorang dewasa dalam

program parenting di PAUD KoberMelati Putih”.

Untuk memperjelas permasalahan dalam penelitian ini, maka penulis

membatasi permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah implementasi pembelajaran orang dewasa dalam perencanaan

program parenting di PAUD Kober Melati Putih?

2. Bagaimanakah implementasi pembelajaran orang dewasa dalam pelaksanaan

(20)

8

Santi Kamarubiati, 2014

Implementasi Pembelajaran Orang Dewasa Dalam Penyelenggaraan Program Parenting Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Bagaimanakah implementasi pembelajaran orang dewasa dalam evaluasi

program parenting di PAUD Kober Melati Putih?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan kepada latar belakang, identifikasi dan rumusan masalah diatas,

maka tujuan utama dari penelitian adalah untuk memperoleh gambaran mengenai:

1. Implementasi pembelajaran orang dewasa dalam perencanaan program

parenting di PAUD Kober Melati Putih.

2. Implementasi pembelajaran orang dewasa dalam pelaksanaan program

parenting di PAUD Kober Melati Putih.

3. Implementasi pembelajaran orang dewasa dalam evaluasi program parenting

di PAUD Kober Melati Putih.

D. Manfaat penelitian

Dari hasil penelitian ini penulis berharap dapat diambil manfaatnya dan

memberikan kontribusi bagi beberapa pihak, diantaranya:

1. Manfaat praktis

a. Bagi peneliti

Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan bahan kajian,masukan dan

evaluasi untuk meningkatkan pentingnya memperhatikan metode

pembelajaranyang dipakai dalam program parenting dalam rangka

mengoptimalkan, tercapainya ketepatan dalam penyampaian segala pesan

dan informasi, dari lembaga pendidikan usia dini kepada orang tua sebagai

orang tua warga belajar sasaran pendidikan, begitu juga adanya pesan,

informasi dariorangtua warga belajar kepada lembaga pendidikan itu

sendiri, dan tercapai kesinambungan diantara keduanya.

b. Bagi Lembaga

Hasil penelitian diharapkan bermanfaat bagi lembaga khususnya

pengelola,dan tutor menambah wawasan, bahwa dengan mengunakan

(21)

9

Santi Kamarubiati, 2014

Implementasi Pembelajaran Orang Dewasa Dalam Penyelenggaraan Program Parenting Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lembaga pendidikan usia dini dalam program parenting yang diadakan di

lembaga, dapat mengoptimalkan pendidikan anak usia dini.

c. Bagi Orangtua

Hasil penelitian diharapkan bermanfaat bagi orang tua khususnya

ibu dengan mengikuti pembelajaran orang dewasa, dalam memahami

penyampaian pesan dan informasi dalam program parenting yang diadakan

di lembaga, dengan tujuan mengoptimalkan pendidikan anak usia dini itu

sendiri dan tercapai kesinambungan antara orangtua dan lembaga

pendidikan anak usia dini.

2. Manfaat teoritis

a. Mengingat pelaksanaan parenting berbasis pembelajaranorang dewasa

masih relatif baru dalam pelaksanaan belum ada kurikulum yang baku

maka, hasil penelitian diharapkan memberikan manfaat dan memberikan

informasi mengenai pembelajaran orang dewasa dalam program

pendidikan anak usia dini, khususnya program parenting, yang menjadi

program sebagai wadah,media, hubungan orangtua dan lembaga

pendidikan.

b. Diharapkan memberikan wawasan tentang pembelajaran orang dewasa

yang dipakai dalam program parenting di lembaga pendidikan anak usia

dini khususnya, dikarenakan pesertanya adalah para orangtua khususnya

ibu yang merupakan manusia dewasa dengan harapan pesan bukan hanya

(22)

10

Santi Kamarubiati, 2014

Implementasi Pembelajaran Orang Dewasa Dalam Penyelenggaraan Program Parenting Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Struktur Organisasi Skripsi

BAB I :Pendahuluan, didalamnya terkandung pembahasan Latar Belakang

Masalah, Identifikasi Masalah, perumusan pembatasan masalah, Tujuan

Penelitian, manfaat penelitian dan Sistematika Penulisan.

BAB II : Kajian pustaka didalamnya membahas beberapa teori berhubungan

dengan teori implementasi, teori pembelajaran orang dewasa , dan teori

dan konsep program parenting di lembaga Pendidikan Anak Usia Dini,

dan Penelitian terdahulu berisikan penelitian yang relevan dengan bidang

yang diteliti, termasuk prosedur, subjek dan temuannya, dengan penelitian

yang sedang dilakukan.

BAB III : Didalamnya berisi uraian metode penelitian,membahas lokasi dan

subjek penelitian, desain penelitian,metode penelitian, instrument

penelitian, teknik pengumpulan data, prosedur pengolahan dan analisis

data dan isu etik.

BAB IV : Didalamnya berisi deskripsi analisis data hasil penelitian, pengolahan

data hasil penelitian, serta pembahasan,gambaran umum

penyelenggaraan program parenting di PAUD KoberMelati Putih, yang

mengimplementasipembelajaran orang dewasa, dari perencanaan,

pelaksanaan, evaluasi.

BAB V : Kesimpulan dan saran, membahas kesimpulan dari hasil penelitian dan

(23)

11

Santi Kamarubiati, 2014

(24)

12

Santi Kamarubiati, 2014

(25)

Santi Kamarubiati, 2014

Implementasi Pembelajaran Orang Dewasa Dalam Penyelenggaraan Program Parenting Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di PAUD Kober Melati Putih, yang beralamat

Andir kaler rt.06 rw.03 Cigending Ujungberung Bandung, hal tersebut berdasar

pada objek kajian yang akan diteliti yaitu tentang, implementasi pembelajaran

pendekatan orang dewasa dalam program parenting di PAUD Kober Melati Putih.

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah pihak yang terkait dalam proses pelaksanaan

Program Parenting di PAUD melati Putih, kedudukan subjek penelitian sangat

penting, dalam Sugiono (2010:hlm.298) bahwa kedudukan subjek penelitian pada

penelitian sangat penting karena data tentang variable yang diteliti berada dan

diamati oleh peneliti, sampel dalam penelitian kualitatif bukan dinamakan

responden, tetapi sebagai narasumber atau partisifan, informan, teman, dan guru

dalam penelitian.

Salah satu komponen dalam penelitian adalah subjek penelitian, yang

merupakan aspek penting dalam suatu penelitian, dalam penelitian kualitatif tidak

mengunakan istilah populasi, tetapi Spradley (2006) dalam Sugiono (2006:hlm.297) “ dalam penelitian kualitatif populasi memiliki istilahyang dinamakan situasi sosial yang terdiri atas tempat (place), pelaku (actors), dan

aktivitas (activity) yang berinteraksi secara sinergis.

Situasi sosial yang terjadi didalam kelompok maupun individu, sebagai objek penelitian, yang ingin diketahui yaitu “apa yang terjadi”, maka dapat diartikan situasi sosial adalah gambaran yang menjadi populasi dalam penelitian

kualitatif, menurut Sugiono (2006:hlm.300), dalam penelitian kualitatif, teknik

sampling yang sering digunakan adalah purosive sampling..., purposive sampling

adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu,

pertimbangan tertentu ini, misalnya orang tersebut dianggap yang paling tahu atau

(26)

45

Santi Kamarubiati, 2014

Implementasi Pembelajaran Orang Dewasa Dalam Penyelenggaraan Program Parenting Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Subjek penelitian ini, sebagai sumber data adalah satu pengelola PAUD,

satu orang tutor, tiga orang tua ( ibu), yang mengikuti sertakan anak di PAUD

Kober Melati Putih , mewakili setiap kelas sesuai tingkatan kelas, yaitu kelas

bulan, bintang dan matahari, dan dipilih dari klasifikasi, dari mulai yang aktif

mengikuti program parenting, sedang dalam mengikuti program parenting, dan

yang jarang aktif dalam program parenting, penyelenggara merupakan orang yang

menyelenggarakan program PAUD Melati Putih, sedangkan tutor adalah tenaga

kependidikan yang melaksanakan kegiatan pembelajaran di PAUD Kober Melati

Putih, sebagai fasilitator kegiatan program parenting.

B. Desain Penelitian

1. Tahapan persiapan

Dalam tahapan persiapan ini, merupakan tahapan awal dalam melakukan

penelitian, pertama menyusun rancangan penelitian berupa proposal penelitian,

penyusunan pedoman wawancara dan pedoman observasi, yang kemudian di

konsultasikan kepada dosen pembimbing, yang telah ditunjuk, untuk disetujui,

berdasarkan temuan permasalahan untuk mendukung penelitian, maka peneliti

memilih lokasi PAUD Kober Melati Putih, yang beralamat Andir kaler rt.06 rw.03

Cigending Ujung berung Bandung, setelah menentukan tempat penelitian dan

proposal disetujui, maka peneliti membuat izin untuk melakukan penelitian di

lembaga tersebut.

2. Penentuan Subjek Penelitian

Subjek Penelitian pada penelitian ini adalah Implementasi program

parenting di PAUD Kober Melati Putih dengan memakai pembelajaran

pembelajaran orang dewasa dalam program parenting.

Pengelola program dan orangtuayang terlibat langsung dalam program

parenting tersebut, maka pemilihan subjek penelitian ini didasarkan pada

pertimbangan sebagai berikut (a) Subjek Penelitian sudah cukup lama ikut serta

Program parenting tersebut, (b) Terlibat penuh dalam kegiatan, dan (c) memiliki

waktu yang cukup untuk dimintai informasi.

3. Memilih Metode Pengumpulan Data

Sebelum pelaksanaan penelitian, peneliti harus memilih metode yang

(27)

46

Santi Kamarubiati, 2014

Implementasi Pembelajaran Orang Dewasa Dalam Penyelenggaraan Program Parenting Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian dahulu, dengan maksud akan lebih dalam dalam pengumpulan data,

peneliti melakukan wawancara dan observasi, dalam wawancara peneliti

mengunakan pedoman wawancara, dengan mengunakan pertanyaan-pertanyaan

yang disesuaikan dengan tujuan dari penelitian itu sendiri, maka data

dikumpulkan selengkap-lengkapnya, untuk dianalisis.

Metode ini dirasakan sangat penting bagi peneliti, karena dengan metode

tersebut akan memudahkan peneliti untuk mengungkap data yang ada di lapangan,

selain itu data didukung oleh literature dan dokumentasi.

Wawancara dilaksanakan oleh peneliti pada pengelola, tutor dan orangtua

warga belajar (peserta program parenting), Observasi dilaksanakan pada proses

kegiatan program parenting yang dilaksanakan oleh pengelola, tutor dan orang tua

warga belajar atau peserta, studi dokumentasi dilaksanakan untuk mengkroscek

data dilapangan dengan dokumen-dokumen yang ada di lembaga yang berkaitan

dengan dokumen program parenting dan studi literatur dilaksanakan oleh peneliti

dengan mencari dari buku referensi lainnya yang sesuai dengan masalah yang

sedang diteliti.

4. Menganalisa data

Langkah selanjutnya peneliti memasuki bagian yaitu peneliti menganalisis

dari hasil data, diantaranya reduksi data, penyajian data, menarik kesimpulan dan

triangulasi data digunakan sebagai langkah dalam membandingkan data hasil

lapangan dengan berbagai sumber yang lain sehingga menghasilkan data yang

diinginkan oleh peneliti.

5. Melaporkan hasil penelitian

Setelah data terkumpul dan telah dilaksanakan triangulasi data untuk

mendapatkan data yang akurat dan lengkap, menyeluruh, maka peneliti menyusun

laporan, sesuai dengan sistematika pelaporan yang telah ditetapkan, peneliti

menyususn laporan yang didalamnya merupakan hasil penelitian yang dianalisis

dan di deskripsikan, kemuadian dibahas berdasarkan teori-teori para ahli,, yang

berkaitan masalah-masalah yang muncul di lapangan, sehingga peneliti dapat

menari kesimpulan berdasarkan hal tersebutselanjutnya peneliti melaporkan hasil

dari peneliti dari awal sampai akhir mengenai penemuan-penemuan selama

(28)

47

Santi Kamarubiati, 2014

Implementasi Pembelajaran Orang Dewasa Dalam Penyelenggaraan Program Parenting Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Metode Penelitian

Penelitian mengunakan pendekatan kualitatif, dalam penelitian kualitatif

tidak memakai temuan-temuan yang berupa statistik atau hitungan, tetapi

mengumpulkan informasi tentang subjek penelitan yaitu perilaku subjek dalam

periode tertentu, lalu dideskriptifkan seluruh keadaan yang ada,sesuai fakta, atau

keadaan apa adanya menurut(Strauss dan Corbin: 2003) sedangkan menurut

Meleong (2007:hlm 6) bahwa:

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami

fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian seperti perilaku,

persepsi, motivasi, tindakannya dan lain sebagainya, secara hilistik dan dengan

cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus

yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah.

Adapun ini bermaksud, untuk mengambarkan secara jelas, tentang

Implementasi Pembelajaran Orang Dewasa dalam Penyelenggaraan Program

Parenting, maka metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode

deskriptif, menurut Taylor dalam Moleong, L.J (2007:hlm.3),metode penelitian

sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif yang berupa

kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.

Menurut Bailey (1982) dalam Mukhtar (2013:hlm.11), penelitian kualitatif

deskriptif tidak hanya mengemukakan berbagai tindakan yang tampak oleh kasat

mata, yaitu mendiskusikan berbagai kasus yang sifatnya umum tentang berbagai

fenomena sosial yang ditemukan, dan mendeskripsikan hal-hal yang bersifat

spesifik yang dicermati dari sudut “ kemengapaan dan kebagaimanaan”, terhadap

suatu realitas yang terjadi baik perilakuyang ditemukan dipermukaan lapisan

sosial, juga yang tersembunyi dibalik sebuah perilaku yang ditunjukan.

metode deskriptif dengan mengunakan pendekatan kualitatif atau metode

penelitian kualitatif deskriptif , penelitian ini adalah metode yang dipergunakan

untuk menemukan pengetahuan subjek, kata deskriptif sendiri berasal dari bahasa

latin “descritivus” yang berarti uraian.

Penelitian kualitatif deskriptif banyak dikembangkan dalam penelitian

(29)

48

Santi Kamarubiati, 2014

Implementasi Pembelajaran Orang Dewasa Dalam Penyelenggaraan Program Parenting Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

peneltian ini bersumber pada informasi data yang dikumpulkan melalui,

wawancara, observasi, dokumentasi, kepustakaan,dan lainnya.

D. Definisi Operasional

Untuk memperjelas dan menghindari kekeliruan dalam menafsirkan istilah-

istilah yang digunakan, berikut penjelasannya:

Implementasi Pembelajaran Orang Dewasa dalam program parenting di

PAUD Melati Putih.

1. Implementasi berasal dari bahasa inggris yaitu to implement. Dalam kamus

besar webster, to implement (mengimplementasikan) berarti to provide the

means for carrying out (menyediakan sarana untuk melaksanakan sesuatu);

dan to give practical effect to (untuk menimbulkan dampak/akibat terhadap

sesuatu.

2. Penyelenggaraan program adalah proses, membuat, mengadakan suatu

kegiatan melalui pengelolaan atau manajemen, menejemen merupakan

serangkaian kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, mengerakkan,

mengendalikan, dan megembangkan segala upaya dalam mengatur dan

mendayagunakan sumber daya manusia, sarana dan prasarana secara efisien

dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan, dapat

diartikan juga bahwa penyelenggaraan adalah suatu kegiatan yang didalamnya

terdapat proses membuat kegiatan, dengan menejemen didalamnya terdapat

perencanaan, pengorganisasian, pengerakan, mengendalikan, dan

mendayagunakan, sumber daya manusia yaitu peserta kegiatan, sarana

prasarana, sebagai wadah untuk tercapainya suatu tujuan.

3. Pendidikan orang dewasa adalah keseluruhan proses pendidikan yang

diorganisasikan apapun isi, tingkatan, metodenya, baik formal atau tidak, yang

melanjutkan atau mengantikan pendidikan semula di sekolah, di akademi dan

universitas serta latihan kerja, yang membuat orang yang dianggap dewasa

oleh masyarakat mengembangkan kemampuannya memperkaya

pengetahuannya, dan mengakibatkan perubahan pada sikap kualifikasi teknis

atau profesionalnya, dan mengakibatkan perubahan pada sikap dan perilakunya

dalam perspektif rangkap perkembangan pribadi secara utuh dan partisifasi

(30)

49

Santi Kamarubiati, 2014

Implementasi Pembelajaran Orang Dewasa Dalam Penyelenggaraan Program Parenting Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Program parenting adalah upaya pendidikan yang dilaksanakan oleh keluarga

dengan memanfaatkan sumber-sumber yang tersedia dalam keluarga dan

lingkungan yang berbentuk kegiatan belajar secara mandiri. Parenting sebagai

proses interaksi berkelanjutan antara orang tua dan anak-anak mereka yang

meliputi aktivitas-aktivitas sebagai berikut: memberi makan (nourishing),

memberi petunjuk (guiding), dan melindungi (protecting) anak-anak ketika

mereka tumbuh berkembang. Penggunaan kata “parenting” untuk aktivitas -aktivitas orang tua dan anak di sini karena memang sampai saat ini belum ada

padanan kata dalam bahasa Indonesia yang tepat.

5. Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD) ) adalah jenjang pendidikan sebelum

jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang

ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan

melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan

perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam

memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal,

nonformal, dan informal.

E. Instrumen Penelitian

Instrument penelitian disusun yaitu dengan maksud agar mempermudah

pada proses penelitian, dengan tujuan mengumpulkan data, dalam penelitian ini

memakai kualitatif instrument yaitu peneliti itu sendiri yang meneliti berbagai

sumber data yang telah dikumpulkan, yaitu berupa observasi pada manusia,

situasi, kejadian, benda, data, perilaku, dan data dokumentasi yang mendukung

penelitian tersebut.

Dalam penelitian kualitatif, peneliti harus dapat beradaptasi penuh, peneliti

harus dan dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dengan situasi yang ada di

tempat penelitan, peneliti melakukan pengamatan, melakukan seluruh tahapan

pengumpulan data, terkait implementasi pembelajaran pendekatan andragogi

dalam program parenting di PAUD Kober Melati Putih.

Dalam penyusunan intrimen penelitian, memlalui beberapa tahap, yang

(31)

50

Santi Kamarubiati, 2014

Implementasi Pembelajaran Orang Dewasa Dalam Penyelenggaraan Program Parenting Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Menyusun kisi-kisi penelitian

Dalam penyusunan kisi-kisi penelitian, disusun secara berurutan, sistematik

sesuai dengan perumusan masalah yang telah ditetapkan dalam penelitian,dalam

penyusunan instrumen, dibuat kedalam bentuk matrik atau kolom-kolom dengan

maksud memudahkan nantinya dalam menganalisis, matrik atau kolom-kolom itu

sendiri, didalamnya berisi pertanyaan-pertanyaan penelitian, aspek penelitian,

indicator, sumber data, alat pengumpul data, yang menjadi acuan dalam

penelitian, dengan tujuan tidak meluas aspek penelitiannya.

2. Menyusun pedoman wawancara

Untuk melanjutkan ke tahapan wawancara,maka peneliti terlebih dahulu

menyusun pedoman wawancara, didalamnya memuat pedoman wawancara yang

akan ditanyakan kepada narasumber atau informan sehubungan dengan penelitian.

Pedoman wawancara disusun dengan maksud mempermudah peneliti dalam

proses pelaksanaan wawancara, agar terarah, focus dan sistematis sesuai dengan

apa yang dicari untuk mendukung penelitian.

3. Menyusun pedoman observasi

Memasuki tahap observasi, terlebih dahulu peneliti menyusun pedoman

observasi, didalam pedoman observasi terkandung aspek-aspek yang

akandiobservasi, dengan maksud mempermudah didalam melakukan observasi

dilapangan.

F. Teknik Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian, maka diperlukan proses pengumpulan data, untuk

mempermudah dalam pengumpulan data, maka diperlukan instrument penelitian,

khususnya penelitian kualitatif, sumber data berupa situasi, pelaku,

kejadian,perilaku, kepustakaan dan dokumentasi atau data lainnya dengan teknik

pengumpulan data yaitu wawancara dan observasi, dari hasil wawancara dan

observasi akan saling melengkapi, sehingga tercapainya tujuan penelitian, berikut

teknik yang digunakan oleh peneliti:

1. Wawancara

Wawancara adalah proses Tanya jawab antara peneliti dengan subjek

peneliti atau informan dalam situasi sosial, dengan mengunakan seperangkat

(32)

51

Santi Kamarubiati, 2014

Implementasi Pembelajaran Orang Dewasa Dalam Penyelenggaraan Program Parenting Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

masalah dan pertanyaan penelitian yang akan dijawab melalui proses wawancara

(Muchktar, 2013 :hlm.118).

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara kepada satu pengelola

PAUD, satu orang tutor, tiga orang tua ( ibu), yang mengikut sertakan anak di

PAUDKober Melati Putih , Andir kaler RT 06 RW 03 Cigending Ujungberung

Bandung.

Tabel 3.1

Wawancara Program Parenting di PAUD Kober Melati Putih

No. Hari/tgl/bln/thn Tempat Subjek Aspek yang

(33)

52

Santi Kamarubiati, 2014

Implementasi Pembelajaran Orang Dewasa Dalam Penyelenggaraan Program Parenting Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Orang tua

Wawancara dilaksanakan sebelum program parenting bulanan dilaksanakan,

dengan kesepakatan, hari, waktu, tempat pelaksanaan wawancara, maka dilakukan

(34)

53

Santi Kamarubiati, 2014

Implementasi Pembelajaran Orang Dewasa Dalam Penyelenggaraan Program Parenting Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

R3, R4 dan R5 orangtua, khususnya R5, dikarenakan bekerja, maka waktu

tersedia untuk wawancara hari sabtu dan minggu, dan pelaksanaan bertepatan

dengan kegiatan merapikan perpustakaan di PAUD Kober Melati Putih.

2. Observasi

Teknik observasi adalah teknik mengamati secara langsung untuk

mengumpulkan sumber data, dengan melihat gambaran, dengan pengamatan

tentang, implementasi pembelajaran orang dewasa dalam program parenting di

PAUD Melati Putih.

Observasi menurut Patton dalam Nasution (1988) dalam Sugiono

(2013:hlm.67), memiliki manfaat sebagai berikut:

Dengan observasi di lapangan peneliti akan lebih mampu memahami

konteks data dalam keseluruhan situasi sosial, maka akan memperoleh pandangan

secara menyeluruh, dan akan memperoleh pengalaman langsung, memungkinkan

peneliti mengunakan pendekatan indukatif, tidak dipengaruhi konsep atau

pandangan sebelumnya, sehingga memungkinkan melakukan penemuan atau

discovery.

Tabel 3.2

Observasi Program Parenting di PAUD Kober Melati Putih

(35)

54

Santi Kamarubiati, 2014

Implementasi Pembelajaran Orang Dewasa Dalam Penyelenggaraan Program Parenting Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(36)

55

Santi Kamarubiati, 2014

Implementasi Pembelajaran Orang Dewasa Dalam Penyelenggaraan Program Parenting Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dalam

pembelaja

ran, situasi

pembelaja

ran.

Dengan observasi juga peneliti dapat melihat hal-hal yang kurang diamati,

karena dianggap biasa, khususnya orang yang berada dalam lingkungan itu,dan

yang tidak terungkap dalam wawancara, peneliti juga dapat menemukan hal-hal

yang tidak terungkap oleh responden dalam wawancara, karena

presepsiresponden, maka peneliti akan memperoleh gambaran yang lebih

komprehensif, dan dengan pengamatan langsung di lapangan, peneliti tidak hanya

mengumpulkan data, tetapi memperoleh kesan-kesan pribadi, dan merasakan

langsung suasana situasi sosial yang diteliti.

3. Studi dokumentasi

Studi dokumentasi adalah salah satu teknik yang digunakan dalam

pengumpulan data, menurut Sugiono (2013: hlm.83) dokumen merupakan catatan

peristiwa yang sudah berlalu, biasa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya

monumental dari seseorang, hasil wawancara dan observasi akan lebih kredibel

dapat dipercaya, dengan ditunjang dokumen yang lengkap.

G. Teknik Analisis Data

Teknik yang dipergunakan dalam penelitian ini, adalah analisi data

kualitatif, seperti dikemukakan Miles dan Huberman (1990) dalam Mukhtar

(2013:hlm.135) yaitu analisi data berlangsung mengalir (flow model analysis),

artinya aktivitas dalam analisis data kualitatif berlangsung secara interaktif, terus

menerus sampai tuntas, sehingga datanya jenuh, ada empat aktivitas yang

dilakukan yaitu:

1. Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan proses yang berlangsung sepanjang

penelitian, dengan mengunakan seperangkat instrument yang telah disiapkan,

melalui observasi, wawancara,dan dokumentasi guna memperoleh informasi data,

(37)

56

Santi Kamarubiati, 2014

Implementasi Pembelajaran Orang Dewasa Dalam Penyelenggaraan Program Parenting Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

melakukan analisis, dilakukan secara langsung sesuai dengan informasi data yang

diperoleh di lapangan.

2. Reduksi Data

Reduksi data menunjukkan proses penyeleksi, memfokuskan,

menyederhanakan, mengabstraksikan, dan mentrasformasikan data mentah, dalam

penulisan catatan lapangan, reduksi data adalah bagian dari analisis, maka reduksi

data adalah suatu bentuk analisis yang tajam, ringkas, terfokus, membuang data

yang tidak diperlukan, dan mengorganisasikan data untuk mengambarkan dan

memverifikasi kesimpulan akhir.

3. Penyajian Data

Penyajian data merupakan bagian dari analisis, adalah usaha merangkai

informasi yang sudah terorganisir dalam upaya mengambarkan kesimpulan dan

mengambil tindakan, dalam data kualitatif, display mengunakan teks narasi.

4. Kesimpulan

Kesimpulan merupakan aktivitas analisis, dimana sejak awal pengumpulan

data, seorang analis mulai dapat memutuskan apakah sesuatu bermakna atau tidak

mempunyai keteraturan, pola, penjelasan, kemungkinan konfigurasi, hubungan

sebab akibat, dan proposisi.

H. Triangulasi Data

Triangulasi merupakan teknik yang digunakan untuk menguji kepercayaan

data, memeriksa keabsahan data atau verifikasi data, dengan memanfaatkan

hal-hal yang ada diluar data tersebut untuk keprluan mengadakan pengecekan atau

pembanding data yang dikumpulkan, denga kata lain pengujian kebenaran data.

Triangulasi juga merupakan proses penemuan dan melahirkan makna yang

sesungguhnya dari sebuah temuan penelitian ‘meaningfull”, yang dilakukan

secara mendalam “eboratif” sampai titik jenuh data, artinya tidak ada lagi kamungkinan data yang diungkapkan sebagai informasi yang berhubungan

dengan temuan penelitian, dari temuan lapangan itulah yang dilaporkan, dari

rangkaian tiga sumber utama, observasi, wawancara dan dokumentasi, kemudian

(38)

57

Santi Kamarubiati, 2014

Implementasi Pembelajaran Orang Dewasa Dalam Penyelenggaraan Program Parenting Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

I. Isu Etik

Mengingat pelaksanaan parenting berbasis pembelajaran orang dewasa

masih relatif baru dalam pelaksanaan dihadapkan pada keragaman persepsi antara

pendekatan yang sifatnya klasik birokratis dimana orang tua hanya menunggu

maka , hasil penelitian diharapkan memberikan manfaat dan memberikan

informasi mengenai pendekatan Andragogi dalam program Pendidikan Anak Usia

Dini, khususnya Program Parenting, yang menjadi program bagian dari

Pendidikan Anak Usia Dini, sebagai wadah,media, hubungan orangtua dan

Lembaga dalam Pendidikan Anak Usia Dini.

Peserta program parenting sendiri adalah Orang dewasa, begitu juga

fasilitator, peserta program yaitu orangtua merupakan pendidik di informal, yaitu

keluarga, lembaga PAUD juga, adalah pendidik non formal,mereka memiliki

persamaan tujuan, yaitu pendidikan untuk anak sesuai dengan aspek

perkembangan,adanya hal tersebut, mereka memiliki komitmen yang sama.

Dalam proses pembelajaran orang dewasa, karena baik fasilitator dan

peserta sama-sama dewasa, yang memiliki ciri belajar berikut yang harus

diperhatikan: 1) memungkinkan timbulnya pertukaran pendapat, tuntutan dan

nilai-nilai, 2) memungkinkan komunikasi timbal balik, 3) suasana belajar yang

diharapkan adalah suasana yang menyenangkan dan menantang, 4)

mengutamakan peran peserta didik, 5) orang dewasa akan belajar jika

pendapatnya dihormati, 6) belajar orang dewasa bersifat unik, 7) perlu adanya

saling percaya antara pembimbing dan peserta didik, 8) orang dewasa umunya

mempunyai pendapat yang berbeda, 9) orang dewasa memiliki kecerdasan yang

beragam, 10) kemungkinan terjadinya berbagai cara belajar, 11) orang dewasa

belajar ingin mengetahui kelebihan dan kekurangannya, 12) orientasi belajar

orang dewasa terpusat pada kehidupan nyata, dan 13) motivasi berasal dari diri

sendiri (Soedomo 1989, dalam Suprijanto 2008: hlm 44-45).

Program parenting sendiri diharapkan menjadi wadah penjembatan bagi

lembaga PAUD dan orangtua, agar memiliki visi dan misi, bukan dalam jangka

waktu yang pendek, tapi dalam jangka waktu yang panjang, bukan sekedar, waktu

masa anak sekolah di PAUD saja, tapi harapannya, adalah dengan persamaan visi

(39)

58

Santi Kamarubiati, 2014

Implementasi Pembelajaran Orang Dewasa Dalam Penyelenggaraan Program Parenting Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lembaga berusaha dengan menyelenggarakan program parenting tersebut, menjadi

jawaban kebutuhan peserta, lembaga berkerjasama dengan lembaga atau instasi di

bidang pendidikan, kesehatan dan lain-lain, sebagai penguatan dalam

penyampaian pembelajaran menjadi lebih tepat sasaran, yaitu pencapaian tujuan

bersama. Keluarga yaitu orang tua sebagai pendidik in formal dan lembaga PAUD

sebagai pendidik non formal.

Penelitian terdahulu berisikan penelitian yang relevan dengan bidang yang

diteliti, termasuk prosedur, subjek dan temuannya, berikut penelitian terdahulu,

yang relevan dengan penelitian yang sedang dilakukan:

Tabel.3.1

Penelitian terdahulu

No. Nama Judul Sumber Hasil Penelitian

KhairunNisa Penerapan prinsip

(40)

59

Santi Kamarubiati, 2014

Implementasi Pembelajaran Orang Dewasa Dalam Penyelenggaraan Program Parenting Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Budi

( studi Deskritif di

Lembaga Pendidikan

Sumber : Perpustakaan UPI

Maka melihat dari hasil penelitian terdahulu, program pesertanya orang

dewasa seperti program parenting maka harus cukup wawasan, pembelajaran yang

dipakai dalam program parenting di lembaga pendidikan anak usia dini

khususnya, maka menunjang kemajuan khususnya di dunia pendidikan anak usia

(41)

Santi Kamarubiati, 2014

Implementasi Pembelajaran Orang Dewasa Dalam Penyelenggaraan Program Parenting Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitianStudi deskriptif pada PAUD Kober Melati

Putih, Andir kaler RT 06 RW 03 Cigending Ujungberung Bandung, mengenai,

implementasi pembelajaran pendekatan orang dewasa dalam program parenting di

PAUD Kober Melati Putih, sebagai berikut :

1. Perencanaan program parenting di PAUD Kober Melati Putih dengan

mengimplementasikan pembelajaran orang dewasa, dilakukan melalui

tahap-tahap berikut; a) menciptakan iklim belajar, pengelola dan tutor sebagai

fasilitator, menciptakan iklim yang nyaman, aman bagi pesertanya, sehingga

seluruh yang terlibat didalam program parenting tersebut senang mengikuti

program tersebut, b) menciptakan struktur dan perencanaan bersama,

menemukan perencanaan dan pelaksanaan secara bersama, dari mulai

penentuan struktur, penjadwalan, tema, pengumuman biaya dan pengumuman

pembukaan dan penutupan sesuai kesepakatan bersama, c) melakukan

diagnosis kebutuhan minat, pengelola dan tutor dapat mengidentifikasi

kebutuhan sesuai dengan permasalahan yang dihadapi oleh seluruh yang

terlibat didalam program parenting, terutama masalah dalam pendidikan anak

usia dini, d) merumuskan tujuan, tujuan dari program parenting di PAUD

Kober Melati Putih adalah sebagai wadah terjalinnya kemitraan antara

lembaga PAUD dan orang tua, e) merancang pola kegiatan belajar, di PAUD

KoberMelati Putih, pengelola. Dan tutor, merancang pola dan strategi agar

bahan ajar tersampaikan dengan baik, dan peserta merasakan senang

menerima seluruh ilmu, seluruh yang terlibat berpartisifasi dalam program

tesrbut, peserta menjadi sumber daya pengetahuan, dengan cara saling

berbagi pengalaman, dengan tujuan dapat memecahkan masalah yang ada, f)

melaksanakan kegiatan belajar, pengelola dan tutor melaksanakan kegiatan

(42)

110

Santi Kamarubiati, 2014

Implementasi Pembelajaran Orang Dewasa Dalam Penyelenggaraan Program Parenting Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kegiatan belajar, g) mengevaluasi hasil belajar dan mendiagnosa kembali

kebutuhan dan minat belajar, pengelola dan tutor mengevaluasi program

sudah manjawab indentifikasi kebutuhan, dengan melakukan perbaikan untuk

program yang akan datang.

2. Program parenting di PAUD Melati putih, dilaksanakan mengacu pada

asumsi pendidikan orang dewasa ; a) konsep diri, menciptakan, dan

menumbuhkan konsep diri yang baik, mandiri, sehingga peserta belajar

mengutarakan pendapat, dan menghormati dan mendengarkan pendapat

sesama peserta, b) pengalaman hidup, pengalaman peserta menjadi sumber

pembelajaran, c) kesiapan belajar, bersama-sama menentukan apa, kapan

program yang akan di laksanakan, sesuai dengan kesiapan bersama, d)

orientasi belajar, pembelajaran di dalam program parenting lingkup

memecahkan masalah yang dihadapi oleh pengelola, tutor dan orangtua, e)

kebutuhan pengetahuan, pengelola, tutor, mengidentifikasi kebutuhan

disesuaikan dengan kebutuhan pengetahuan yang diperlukan peserta, f)

motivasi, pengelola, tutor, memotivasi agar peserta senang, nyaman ikut serta

dalam program parenting, dengan mengemas program secara menarik.

3. Evaluasi pembelajaran orang dewasa, didalam program parenting di PAUD

Kober Melati Putih, dilakukan melalui; a) evaluasi eksternal, yaitu evaluasi

program parenting itu sendiri, evaluasi dari mulai pendukung program

parenting, lingkungan masyarakat, peserta yang mengikuti

program,partisifasi, dukungan staf sukarela, dukungan orangtua dalam

program parenting, pemahaman tentang parenting dan pemahaman tentang

pendidikan orang dewasabaik pengelola, tutor dan orang tua,

mengidentifikasi program yang dibutuhkan, maka dapat diputuskan materi

apa yang akan dilaksanakan dalam program parenting, b) evaluasi internal,

yaitu evaluasi proses program parenting yang dilaksanakanan, dengan tujuan,

mengetahui apa saja yang harus diperbaiki , karena evaluasi sebagai kegiatan

yang dilakukan untuk menetapkan keberhasilan dan kegagalan suatu program,

ke depannya program tersebut, akan kelanjutan, perluasan, modifikasi

program agar lebih menarik program tersebut, dengan melakukan evaluasi di

Gambar

Tabel 3.1
Tabel 3.2
Tabel.3.1

Referensi

Dokumen terkait

“Desk ripsi Tari Tamborin dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan.” Skripsi Sarjana, Fakultas Sastra Universitas Sumatera

MENURUT ORGANI SASI / BAGI AN ANGGARAN, UNI T ORGANI SASI , PUSAT,DAERAH DAN KEWENANGAN. KODE PROVINSI KANTOR PUSAT KANTOR

Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dengan kepatuhan membaca label informasi kedaluwarasa produk makanan pada mahasiswa FKM USU angkatan 2014 tahun

Berkaitan dengan hal ini, maka kami mengambil beberapa puisi WS.Rendra yang dapat di jadikan sebagai bahan ajar untuk menulis puisi pada siswa SMA khususnya

Karena dengan tema yang bervariasi dapat menimbulkan motivasi dalam diri siswa pada.. proses

SEGMEN BERITA REPORTER A Pelajaran Batik Akan Menjadi Muatan Local Di Sekolah. Peningkatan Mutu

Analisis IFAS EFAS untuk mendapatkan alternatif strategi untuk dipilih prioritas berdasarkan stakeholder menggunakan Multicriteria Analysis .Berdasarkan hasil analisis,

Tidak ada satu ayat pun dalam Alkitab yang memberikan penegasan jika seseorang berbahasa roh akan memiliki karakter yang baik.Bahasa roh sebagai tanda seseorang yang memiliki