Implementasi Pembelajaran Orang Dewasa dalam
Penyelenggaraan Program Parenting
di PAUD Kober Melati Putih
( Studi deskriptif pada PAUD Kober Melati Putih, Andir kaler RT 06 RW 03 Cigending Ujungberung Bandung)
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Departemen Pendidikan Luar Sekolah
Oleh :
Santi Kamarubiati
1107570
DEPARTEMEN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2015
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN ORANG DEWASA
DALAM PENYELENGGARAAN PROGRAM PARENTING
(Studi Deskriptif Pada PAUD Kober Melati Putih, Andir kaler RT.06 RW.03 Cigending Ujungberung Bandung)
Oleh Santi Kamarubiati
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan
©Santi Kamarubiati Universitas Pendidikan Indonesia
Januari 2015
Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.
SANTI KAMARUBIATI
1107570
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN ORANG DEWASA DALAM PENYELENGGARAAN PROGRAM PARENTING
(Studi Deskriptif Pada PAUD Kober Melati Putih, Andir kaler RT.06 RW.03 Cigending Ujungberung Bandung)
Disetujui dan Disahkan Oleh Pembimbing :
Pembimbing I
Dr. Ayi Olim, M.Pd
NIP 19509141975011001
Pembimbing II
Dr. Yanti Shantini, M.Pd
NIP 19730128 2005012001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Luar Sekolah
Dr. Jajat S. Ardiwinata, M.Pd
Santi Kamarubiati, 2014
Implementasi Pembelajaran Orang Dewasa Dalam Penyelenggaraan Program Parenting Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Santi Kamarubiati (2015) Implementasi Pembelajaran Orang Dewasa dalam Penyelenggaraan Program Parenting di PAUD Kober Melati Putih ( Studi deskriptif pada PAUD Kober Melati Putih, Andirkaler RT 06 RW 03 Cigending Ujung berung Bandung)
Penelitian ini membahas mengenai implementasipembelajaran orang dewasa dalam penyelenggaraan program parenting di PAUD Kober Melati Putih, fokus utama dalam kajian masalah ini dirumuskan dalam tujuan yaitu: 1) Perencanaan program parenting dengan mengunakan pembelajaran orang dewasa di PAUD Kober Melati Putih, 2) Pelaksanaan program parenting dengan mengunakan pembelajaran orang dewasa di PAUD Kober Melati Putih, 3) Evaluasi program parenting dengan mengunakan pembelajaran orang dewasa di PAUD Kober Melati Putih, landasan konseptual teoritis yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah konsep pendidikan luar sekolah, konsep program parenting dengan hubunganya konsep pendidikan orang dewasa.
Subjek penelitian ini, sebagai sumber data adalah pengelola PAUD, satu orang tutor, tiga orang tua ( ibu), yang mengikuti sertakan anak di PAUDKober Melati Putih , mewakili setiap kelas sesuai tingkatan kelas, yaitu kelas bulan, bintang dan matahari, penelitian dengan mengunakan pendekatan kualitatif, dengan metode deskriptif, dalam pengumpulan data dari sumber-sumber data berupa situasi, pelaku, kejadia, perilaku, kepustakaan dan dokumentasi dengan teknik wawancara dan observasi.
Hasil penelitian perencanaan langkah-langkah pembelajaran orang dewasa pada program Parenting di PAUD Kober Melati Putih, meliputi langkah-langkah Pokok dalam Pembelajaran Orang Dewasa , menciptakan iklim dan suasana yang mendukung proses belajar mandiri , menciptakan mekanisme dan prosedur untuk perencanaan bersama dan partisipatif, mendiagnosis kebutuhan-kebutuhan belajar yang spesifik, merumuskan tujuan-tujuan program yang memenuhi kebutuhan-kebutuhan belajar, merencanakan pola pengalaman belajar , melakukan dan mengunakan pengalaman belajar ini dengan metoda dan teknik yang memadai, sudah baik, dan Pelaksanaan langkah-langkah pembelajaran orang dewasa pada program Parenting di PAUD Kober Melati Putih, meliputi, asumsi Pendidikan orang dewasa, konsep diri, pengalaman hidup, kesiapan belajar, orientasi belajar, kebutuhan pengetahuan, motivasi,evaluasi pembelajaran orang dewasa pada program Parenting di PAUD Kober MelatiPutih,sudah baik.
Hasil penelitian disimpulkan, pembelajaran orang dewasa telah di implementasikan secara baik, perlu ditingkatkan pemahaman tentang pendidikan orang dewasa, bagi fasilitator, yaitu pengelola, tutor dan peserta, agar lebih optimal.
Santi Kamarubiati, 2014
Implementasi Pembelajaran Orang Dewasa Dalam Penyelenggaraan Program Parenting Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Santi Kamarubiati (2015) Implementation of Adult Learning in Parenting Program Implementation in early childhood education Kober Melati putih (descriptive studies on early childhood program (PAUD) Kober Melati Putih, Andirkaler RT 06 RW 03 Cigending Ujung Berung Bandung)
This study discusses the implementation of adult learning in the organization of parenting in early childhood programs Kober Melati Putih, the main focus of the study which is formulated in the following objectives are: 1) Planning parenting program by using adult learning in early childhood program Kober Melati Putih, 2) Implementation of the parenting program using adult learning method in early childhood Kober Melati Putih, 3) Evaluation of parenting programs by using adult learning program in early childhood Kober Putih Melati, Theoretical foundation which was used in the study are the concept of school education and the concept of parenting programs in relation to the concept of adult education.
Subjects of this study were the manager of early childhood school, one tutor, three parents (mother), whose children attend early childhood program in Kober Melati Putih . The samples which take part in the study are taken from different classes that represent each level, those classes are bulan class, bintang and matahari classes. The research uses qualitative approach with descriptive method in which the collections of data are from data sources such situations, actors, case, behavior, literature and documentation by interview and observation.
Results of the research in learning steps on adult learning plan of early childhood programs Kober Putih Melati, covers the main steps in Adult Learning such as creating a climate and atmosphere that supports self-learning process, creating mechanisms and procedures for joint planning and participatory, diagnose specific learning needs, formulating goals in which the program meets the learning needs, planning pattern learning experience, then the application and the usage of learning experience with appropriate methods and techniques which has been good, and the implementation of adult learning steps in early childhood program Kober Putih Melati such as assuming adult education, the self-concept, life experience, readiness to learn, learning orientation, knowledge needs, motivation, the evaluation of adult learning in early childhood Parenting programs in Kober Melati Putih which has been good.
The final conclusion, adult learning program had been implemented well, but it needs improvement on understanding of adult education, the facilitators include managers, tutors and participants, in order to make it more optimal.
Santi Kamarubiati, 2014
Implementasi Pembelajaran Orang Dewasa Dalam Penyelenggaraan Program Parenting Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
ABSTRAK...………..…………..………i
KATA PENGANTAR...…………..……….………...……….ii
UCAPAN TERIMA KASIH ……….…….….……….iii
DAFTAR ISI……….………..…….………..v
DAFTAR TABEL………..……….………viii
DAFTAR GAMBAR……….……...………… .ix
DAFTAR LAMPIRAN………...………...… …... ..x
BAB I PENDAHULUAN………...…… 1
A.Latar Belakang Penelitian………...……….….. …….……. 1
B.Identifikasi dan Perumusan Masalah……….……….…7
C.Tujuan Peneltian………..…………...………8
D.Manfaat Penelitian……….…………...……8
E.Struktur Organisasi Skripsi………...……..…..10
BAB II KAJIAN PUSTAKA………12
A. Konsep Pendidikan Luar Sekolah………..…….…12
1. Definisi Pendidikan Luar Sekolah………..…………...……..12
2. Orang dewasa sebagai peserta program Pendidikan Luar Sekolah…..13
B. Konsep Pembelajaran………..…………..……..14
1. Pengertian Belajar………...……….14
2. Tahapan Belajar………..………...……..15
C. Konsep Pendidikan Orang Dewasa………..……….…..…..16
1. Pengertian Pendidikan Orang dewasa………...16
2. Ciri-ciri Belajar orang dewasa………...……….…17
Santi Kamarubiati, 2014
Implementasi Pembelajaran Orang Dewasa Dalam Penyelenggaraan Program Parenting Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
E. Proses Pelaksanaan……….………28
F. Evaluasi………...35
1. EvaluasiProses………...………35
2. Evaluasi Program……….………....35
3. Perbaikan program dan proses pembelajaran……….…………..……37
G. Konsep program Parenting……….….…………....38
1. Program Pembelajaran……….………….………...38
2. Definisi parenting………..……….….39
3. Definisi PAUD………..…….….40
BAB III METODE PENELITIAN...44
A. Lokasi dan Subjek Penelitian ………...………..44
1. Lokasi Penelitian...44
2. Subjek Penelitian………..………44
B. Desain Penelitian……….………45
1. Tahapan persiapan………..……….….………45
2. Penentuan Subjek Penelitian……….……….….……….45
3. Memilih Metode Pengumpulan Data……….………….….…………45
4. Menganalisa data………...……….….………….46
C. Metode Penelitian...47
D. Definisi Operasional...48
E. Instrumen Penelitian...49
F. Teknik Pengumpulan Data...50
G. Teknik Analisis Data...55
H. Triangulasi Data...56
I. Isu Etik...57
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……..………….……60
Santi Kamarubiati, 2014
Implementasi Pembelajaran Orang Dewasa Dalam Penyelenggaraan Program Parenting Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Gambaran Umum Subjek Penelitian……….……62
2. Gambaran Umum Lokasi Penelitian……….………….……62
B.Pengolahan data………...……70
1.Perencanaan langkah-langkah pembelajaran orang dewasa pada program Parenting di PAUD KoberMelati Putih………...……….…….70
2.Pelaksanaan langkah-langkah pembelajaran orang dewasa pada program Parenting di PAUD KoberMelati Putih………..….……….78
3.Evaluasi pembelajaran orang dewasa pada program Parenting di PAUD Kober Melati Putih………..………...……..……..….83
C.Pembahasan Hasil Penelitian……….……….84
1.Perencanaan langkah-langkah pembelajaran orang dewasa pada program Parenting di PAUD KoberMelati Putih………...………….84
2.Pelaksanaan langkah-langkah pembelajaran orang dewasa pada program Parenting di PAUD KoberMelati Putih……….97
3. Evaluasi pembelajaran orang dewasa pada program Parenting di PAUD Kober Melati Putih……….106
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN…………..………109
1. Simpulan………...…..……….………109
2. Saran/ Rekomendasi………..……...………111
Santi Kamarubiati, 2014
Implementasi Pembelajaran Orang Dewasa Dalam Penyelenggaraan Program Parenting Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN ORANG DEWASA...……….…33
Tabel.3.1 Penelitian terdahulu………...………….….51
Tabel 4.1 Identitas Responden Penelitian………...……...………...60
Tabel 4.2 Program Kerja Tahunan PAUD KoberMelati Putih Tahun
Santi Kamarubiati, 2014
Implementasi Pembelajaran Orang Dewasa Dalam Penyelenggaraan Program Parenting Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR / BAGAN
2.1 Proses Pendidikan orang dewasa menurut Knowles…………..…..…………20
2.2 Tujuan dari masyarakat dan kelembagaan………..………24
2.3 Pengembangan bahan ajar………..………..26
2.4 Andragogy In Practice…..……….……….29
Santi Kamarubiati, 2014
Santi Kamarubiati, 2014
Implementasi Pembelajaran Orang Dewasa Dalam Penyelenggaraan Program Parenting Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga,
masyarakat dan pemerintah, dikarenakan pendidikan adalah salah satu pondasi
dasar, yang bertujuan membentuk seorang tunas bangsa yang bukan hanya fisik
yang sehat tapi juga memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan, yang dinyatakan dalam
Undang-undang RI NO.20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 1 tentang sistem pendidikan
nasional.
Pendidikan ialah salah satu usaha sadar dan terencanaterwujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, ahklak mulia serta keterampilan yang di perlukan
dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Dengan harapan itu semua sebagai pondasi bagi seorang tunas bangsa, ia
akan berdedikasi tinggi dan berperan aktif menbangun dirinya sendiri , bangsa dan
negara di masa yang akan datang sebagai komitmen dan keseriusan bangsa
terhadap pendidikan anak usia dini, yang merupakan dasar pendidikan yang sesuai
dengan tujuan pendidikan Nasional, seperti dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional bahwa
Pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan bangsa dan mengembangkan
manusia seutuhnya yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi
pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan serta sehat jasmani dan
rohani.
Pendidikan itu sendiri terbagi dalam tiga yaitu pendidikan formal, non
formal dan informal, satu sama lain saling melengkapi dan menguatkan dalam
peningkatan mutu pendidikan ,tercantum padaUU No.20 Tahun 2003 pasal 26
2
Santi Kamarubiati, 2014
Implementasi Pembelajaran Orang Dewasa Dalam Penyelenggaraan Program Parenting Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pendidikan nonformal meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan
anak usia dini (PAUD), pendidikan kepemudaan, pemberdayaan perempuan,
pendidikan keaksaraan serta pendidikan lain yang diajukan untuk
mengembangkan kemampuan peserta lain.
Dari undang-undang diatas maka didalamnya jelas adanya jenis pendidikan
non formal yaitu pendidikan anak usia dini, adapunprinsip utama Pendidikan
Anak Usia Dini (PAUD) sebagai salah satu jenis pendidikan nonformal adalah
memberikan stimulasi pendidikan kepada anak dengan tujuan mengembangkan
semua potensinya agar anak memiliki kesiapan untuk mengikuti pendidikan lebih
lanjut , kesiapan itu sendiri mencakup antara lain telah adanya rasa percaya diri,
disiplin diri, jujur, kreatif, memiliki kemampuan berkomunikasi dan bersosialisasi
dengan orang lain,dan memiliki kemampuan dasar berpikir logis, berbahasa, dan
juga matematika tentunya dengan pengertian matematika yang dasar tidak
berbentuk sesuatu yang baku, karena mereka memperoleh ilmu melalui bermain
sambil belajar, sebagai fitrah anak usia dini, tercantum dalam UUD 1945 UU No.
20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, yang menyebutkan bahwa
pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah:
Suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai
dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani
agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Pendidikan usia dini merupakan pendidikan pertama dan utama, tumbuh
kembang anak dimulai dari lahir, perkembangan anak usia dini pada periode 5
tahun pertama anak merupakan “Masa emas” ( golden age), pendidikan anak usia
dini memiliki fungsi utama mengembangkan semua aspek perkembangan anak,
meliputi perkembangan kognitif, bahasa, fisik (motorik kasar dan halus), sosial
dan emosional, sebagai pondasi yang sangat kuat antara perkembangan yang
dialami anak pada usia dini dengan keberhasilan mereka dalam kehidupan
selanjutnya, tanpa mengantikan fungsi Pendidikan informal ( keluarga) sebagai
pendidikan yang utama.
Pendidikan yang paling awal dan pertama adalah pendidikan in formal
3
Santi Kamarubiati, 2014
Implementasi Pembelajaran Orang Dewasa Dalam Penyelenggaraan Program Parenting Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pendidikan dan pengembangan anak usia dini, adalah menjadi tanggung jawab,
bahan pemikiran dari seluruh dunia,pemerintah, sampai yang paling kecil dan
utama adalah keluarga yaitu orangtua,menurut:
Ki hajardewantara, dalamElihSudiapermana (2012:hlm.23-24), mengatakan
bahwa :
“…keluarga inti tempat pendidikan yang lebih sempurna sifat dan wujudnya
dari pada pusat-pusat lainnya, untuk melangsungkan pendidikan kearah
kecerdasan budi pekerti (pembentukan watak individu) dan sebagai persediaan
hidup kemasyarakatan....orang tua dalam keluarga dengan kesucian yang
semurni-murninya, kecintaan yang sebesar-besarnya, keihlasan yang sesuci-sucinya dan
sebagaimana berhadapan dengan anak-anaknya sendiri, maka teranglah mereka itu
sukar disamakan dengan kaum guru lainnya, yang istimewa yang hanya terikat
formal, hanya organisasi wajib melakukan pendidikan tahap anak-anak yang
bukan anaknya sendiri.
Peran dan tanggung jawab keluarga (orangtua) terhadap pengasuhan,
pendidikan dan pengembangan anak usia dini adalah dimulai dari pendidikan
informal (keluarga), selanjutnya semua proses yang berhubungan dengan
pengasuhan pada non formal pendidikan anak usia dini (PAUD)
memerlukanhubungan harmonis, mendidik dan penuh kasih sayang antara
orangtua dan lembaga PAUD, upaya menjalin hubungan diperlukan untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya orangtua pentingnya pendidikan
sesuai tahap perkembangan sejak usia dini, maka didalamprogram pendidikan
anak usia dini, terdapat program parenting sebagai wadah membangun hubungan
antara orangtua dan lembaga pendidikan anak usia dini,di dalamnya adanya proses
saling bertukar pesan, informasi yang menunjang perkembangan pendidikan anak
usia dini itu sendiri, baik dari pihak lembaga Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD)
sebagai penyelenggara pendidikan non formal maupun keluarga sebagai
pendidikan Informal, dengan adanya kesesuaian program antara di rumah dan
peningkatan kualitas kegiatan pembelajaran di lembaga PAUD.
Implementasi pembelajaran orang dewasa pada program parenting menjadi
4
Santi Kamarubiati, 2014
Implementasi Pembelajaran Orang Dewasa Dalam Penyelenggaraan Program Parenting Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
maka pembelajaran yang di pakai harus tepat, agar seluruh informasi tepat sampai
sasaran.
Pada kenyataannya dalam suatu program bukan hanya program parenting
saja,di setiap penyelenggaraan pendidikan, contohnya dalam seminar-seminar,
pendidikan dan pelatihan, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah, masyarakat
umum, sering kali kurang memperhatikan pembelajaran yang dipakai dalam suatu
program, yang sudah jelas pesertanya adalah seorang dewasa.
Menurut Soedomo (1989) dalam Suprijanto (2008:hlm.55) menyatakan
bahwa orang dewasa yang ingin belajar, yang terbuka lebar adalah pendidikan
luar sekolah dan pendidikan masyarakat, perencanaan pendidikan dan rancangan
pembelajaran agar proses belajar mengajar berjalan maka pembelajaran harus
berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan orang dewasa.
Sehubungan itu,di dalam program parenting di PAUD sangatlah penting
memperhatikan pembelajaran yang dipakai dalam pelaksanaan program itu
sendiri, dikarenakan menurut hasil kajian menyimpulkan kemajuan peserta belajar
pada usia dini banyak dipengaruhi keterlibatan orang tua dalam lingkungan
belajar karena tingkat adaptasi dan penyesuaian peserta belajar pada lingkungan
belajar dan cara belajarnya dipengaruhi kuat oleh tingkat edukabilitas orang
tuanya, karenanya kegiatan parenting tergantung pada kegiatan orang tua dalam
mengikutipembelajaran orang dewasa, keberhasilan dalam pencapaian tujuan
yaitu tingkat edukabilitasorangtua yang merupakan orang dewasa, maka
penyelenggara pendidikan dalam program parenting, perlu memahami
pembelajaran orang dewasa.
Hal ini dikuatkan Merriam 2007 (Ishak Abdulhak,2000:hlm15), keterlibatan
orang tua dalam kegiatan parenting memenuhi ciri-ciri pembelajaran orang
dewasa yaitu motivasi internal atas dorongan kasih sayang dan tanggungjawab,
adanya kebutuhan untuk memahami benar makna pendidikan untuk anak, mereka
belajar sambil melakukan tindakan nyata, pembelajaran berdasar pada
permasalahan mengatasi kesalahan pembelajaran pada anak usia dini,
5
Santi Kamarubiati, 2014
Implementasi Pembelajaran Orang Dewasa Dalam Penyelenggaraan Program Parenting Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sedangkan menurut DjudjuSudjana (2000), “Pendidikan orang dewasa
adalah pendidikan yang disajikan untuk membelajarkan orang dewasa.
menjelaskan bahwa:
Pendidikan orang dewasa merupakan seluruh proses pendidikan yang
terorganisasi dengan berbagai bahan belajar, tingkatan, dan metoda, baik bersifat
resmi maupun tidak, meliputi upaya kelanjutan atau perbaikan pendidikan yang
diperoleh dari sekolah, akademi, universitas, atau magang. Pendidikan tersebut
diperuntukan bagi orang – orang dewasa dalam lingkungan masyarakatnya, agar
mereka dapat mengembangkan kemampuan, memperkaya pengetahuan,
meningkatkan keteranpilan dan profesi yang telah dimiliki, memperoleh cara-cara
baru, serta mengubah sikap dan perilaku orang dewasa, tujuan pendidikan ini ialah
supaya orang – orang dewasa mampu mengembangkan diri secara optimal dan
berpartisipasi aktif, malah menjadi pelopor di masyarakat dalam kehidupan sosial,
ekonomi, dan budaya yang terus berubah dan berkembang.Pendidikan orang
dewasa ini memiliki corak pendidikan seperti pendidikan berkelanjutan,
pendidikan perbaikan, pendidikan populer, pendidikan kader, pendidikan
kehidupan keluarga, dan pendidikan perluasan. (2000:5)
Pada lingkup PAUD Kober Melati Putih peserta program parenting adalah
orangtua yaitu seorang termasuk kategori orang dewasadidalamproses pendidikan
terorganisasi, ada bahan ajar, metode, dalam wujudnya penyampaian segala
informasi atau ilmu berhubungan dengan pendidikan tumbuh kembang anak usia
dini, dengan pembelajaran orang dewasa, dimulai dari perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasi diarahkan pada partisipasi aktif para orang tua dalam upaya
menunjang kegiatan lembaga pendidikan.
Istilah pendidikan orang dewasa sering juga disebut pendidikan
berkelanjutan, seperti di dalam Ishak Abdulhak (1993: hlm.16) mengemukakan
bahwa tujuan penyelenggaraan pendidikanberkelanjutan adalah untuk: 1.
menolong orang dewasa dalam menghadapi kenyataan hidup, 2. Melengkapi
keterampilan untuk memecahkan masalah yang di hadapinya, 3. menolong orang
dewasa dalam mengubah keadaan kehidupan sosial, dan 4. menolong dalam
6
Santi Kamarubiati, 2014
Implementasi Pembelajaran Orang Dewasa Dalam Penyelenggaraan Program Parenting Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Maka dari itu program parenting,adalah sarana pencapaian target, yang
didalamnya adalah pesertanya Orang dewasa, sebelumnya perlu memahami
pendidikan Orang dewasa terdapat dasar menjadi asumsi, seorang pendidik
melaksanakan proses kegiatan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan orang
dewasa, orang dewasa memiliki karakteristik berbeda dengan karakteristik anak,
maka asumsi dalam pembelajarannya orang dewasa berbeda, dalam pendekatan
yang dipakai dalam proses pembelajaran disesuaikan dengan asumsi orang dewasa
dalam pembelajaran, berikut asumsi pendidikan orang dewasa menurut Knowles
(1976) orang dewasa memiliki :a. Konsep diri (self- concept), b. Pengalaman hidup
(experience), c. Kesiapan belajar (readiness to learn) , d. Orientasi untuk belajar
(orientation to learning), e. Kebutuhan pengetahuanorangtua dalam mempelajari sesuatu,
f. Motivasi (motivation to learn)( Ishak Abdulhak,2000:hlm15-16 ).
Dengan diadakan program parenting berbasis pembelajaran orang dewasa,
di harapkan meningkatkan pemahaman dan keterlibatan orang tua dalam
pengasuhan anak yang lebih baik di rumah sebagai upaya memaksimalkan
tumbuh kembang anak, seperti di lihat hasil penelitian yang dilakukan oleh
Sardin, 2011:x, sebagai berikut :
Bahwa untuk meningkatkan pengetahuan/pemahaman orangtua, dan
keterlibatan orang tua dalam program di lembaga PAUD, lembaga pendidikan
usia dini dapat melakukan aktivitas berupa 1) menyelenggarakan program khusus
untuk orang tua, misalnya melalui kelas orang tua (parent class); 2) melibatkan
orang tua sebagai pendidik untuk anaknya sendiri di lembaga pendidikan; 3)
melibatkan orang tua sebagai pemerhati proses pendidikan yang diharapkan
terjadi proses dialog antara orang tua dengan lembaga PAUD; 4) melibatkan
orang tua sebagai pendidiksukarela ataupun sumber belajar di lembaga PAUD,
sehingga terjadi interaksi yang saling membelajarkan antara pendidik dan orang
tua; dan 5) melibatkan orang tua dalam menyusun program dan kegiatan yang
akan dilaksanakan oleh lembaga PAUD, sehingga orangtua memahami secara
utuh tentang program dan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh lembaga PAUD.
Dengan program parenting, harapannya mencapai tujuannya yaitu
terciptanya dukungan yang memadai dari lingkungan keluarga khususnya
orangtua terhadap lembaga pendidikan, dimana warga belajar melaksanakan
7
Santi Kamarubiati, 2014
Implementasi Pembelajaran Orang Dewasa Dalam Penyelenggaraan Program Parenting Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
peningkatan kecakapan peserta belajar dan perkembangan yang lebih baik, bahwa
keterlibatan yang sempurna tergantung dari sentuhan pendidikan dan dan
pendekatan yang dipakai lembaga pendidikan khususnya pengelola dan tutor
dalam menyampaikan maksud, informasi, dengan harapan terjalin kerjasama yang
baik.
Kegiatan parenting berbasis pembelajaran orang dewasa di PAUD Kober
Melati Putih, berlangsung selama satu tahun terakhir atas gagasan pengelola
dengan dukungan dari orang tua dan berdasarkan hasil wawancara telah
memberikan dampak positif pada proses pembelajaran dan kemajuan peserta
didik, program parenting tersebut mengimplementasikan pembelajaran orang
dewasa dalam pembelajarannya,yangdidalampelaksanaanya berpusat pada
kebutuhan peserta.
B. Identifikasi dan Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan dari latar belakang dan hasil pengamatan secara langsung
dilapangan, maka hasilnya, peneliti menemukan beberapa indikasi sebagai
berikut:
1. Program parenting berbasis pembelajaran orang dewasa, suatu hal yang baru ,
sehingga belum ada kurikulum yang baku.
2. Program Parenting yang dilaksanakan merupakan hasil identifikasi kebutuhan
yang dilakukan pengelola PAUD.
3. Program parenting di PAUD KoberMelati putih memngunakan metode yang
bervariasi sehingga peserta program parenting menjadi atunsias.
Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka penulis merumuskan masalah
dalam penelitian ini“ BagaimanaImplementasipembelajaranorang dewasa dalam
program parenting di PAUD KoberMelati Putih”.
Untuk memperjelas permasalahan dalam penelitian ini, maka penulis
membatasi permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah implementasi pembelajaran orang dewasa dalam perencanaan
program parenting di PAUD Kober Melati Putih?
2. Bagaimanakah implementasi pembelajaran orang dewasa dalam pelaksanaan
8
Santi Kamarubiati, 2014
Implementasi Pembelajaran Orang Dewasa Dalam Penyelenggaraan Program Parenting Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Bagaimanakah implementasi pembelajaran orang dewasa dalam evaluasi
program parenting di PAUD Kober Melati Putih?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan kepada latar belakang, identifikasi dan rumusan masalah diatas,
maka tujuan utama dari penelitian adalah untuk memperoleh gambaran mengenai:
1. Implementasi pembelajaran orang dewasa dalam perencanaan program
parenting di PAUD Kober Melati Putih.
2. Implementasi pembelajaran orang dewasa dalam pelaksanaan program
parenting di PAUD Kober Melati Putih.
3. Implementasi pembelajaran orang dewasa dalam evaluasi program parenting
di PAUD Kober Melati Putih.
D. Manfaat penelitian
Dari hasil penelitian ini penulis berharap dapat diambil manfaatnya dan
memberikan kontribusi bagi beberapa pihak, diantaranya:
1. Manfaat praktis
a. Bagi peneliti
Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan bahan kajian,masukan dan
evaluasi untuk meningkatkan pentingnya memperhatikan metode
pembelajaranyang dipakai dalam program parenting dalam rangka
mengoptimalkan, tercapainya ketepatan dalam penyampaian segala pesan
dan informasi, dari lembaga pendidikan usia dini kepada orang tua sebagai
orang tua warga belajar sasaran pendidikan, begitu juga adanya pesan,
informasi dariorangtua warga belajar kepada lembaga pendidikan itu
sendiri, dan tercapai kesinambungan diantara keduanya.
b. Bagi Lembaga
Hasil penelitian diharapkan bermanfaat bagi lembaga khususnya
pengelola,dan tutor menambah wawasan, bahwa dengan mengunakan
9
Santi Kamarubiati, 2014
Implementasi Pembelajaran Orang Dewasa Dalam Penyelenggaraan Program Parenting Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
lembaga pendidikan usia dini dalam program parenting yang diadakan di
lembaga, dapat mengoptimalkan pendidikan anak usia dini.
c. Bagi Orangtua
Hasil penelitian diharapkan bermanfaat bagi orang tua khususnya
ibu dengan mengikuti pembelajaran orang dewasa, dalam memahami
penyampaian pesan dan informasi dalam program parenting yang diadakan
di lembaga, dengan tujuan mengoptimalkan pendidikan anak usia dini itu
sendiri dan tercapai kesinambungan antara orangtua dan lembaga
pendidikan anak usia dini.
2. Manfaat teoritis
a. Mengingat pelaksanaan parenting berbasis pembelajaranorang dewasa
masih relatif baru dalam pelaksanaan belum ada kurikulum yang baku
maka, hasil penelitian diharapkan memberikan manfaat dan memberikan
informasi mengenai pembelajaran orang dewasa dalam program
pendidikan anak usia dini, khususnya program parenting, yang menjadi
program sebagai wadah,media, hubungan orangtua dan lembaga
pendidikan.
b. Diharapkan memberikan wawasan tentang pembelajaran orang dewasa
yang dipakai dalam program parenting di lembaga pendidikan anak usia
dini khususnya, dikarenakan pesertanya adalah para orangtua khususnya
ibu yang merupakan manusia dewasa dengan harapan pesan bukan hanya
10
Santi Kamarubiati, 2014
Implementasi Pembelajaran Orang Dewasa Dalam Penyelenggaraan Program Parenting Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
E. Struktur Organisasi Skripsi
BAB I :Pendahuluan, didalamnya terkandung pembahasan Latar Belakang
Masalah, Identifikasi Masalah, perumusan pembatasan masalah, Tujuan
Penelitian, manfaat penelitian dan Sistematika Penulisan.
BAB II : Kajian pustaka didalamnya membahas beberapa teori berhubungan
dengan teori implementasi, teori pembelajaran orang dewasa , dan teori
dan konsep program parenting di lembaga Pendidikan Anak Usia Dini,
dan Penelitian terdahulu berisikan penelitian yang relevan dengan bidang
yang diteliti, termasuk prosedur, subjek dan temuannya, dengan penelitian
yang sedang dilakukan.
BAB III : Didalamnya berisi uraian metode penelitian,membahas lokasi dan
subjek penelitian, desain penelitian,metode penelitian, instrument
penelitian, teknik pengumpulan data, prosedur pengolahan dan analisis
data dan isu etik.
BAB IV : Didalamnya berisi deskripsi analisis data hasil penelitian, pengolahan
data hasil penelitian, serta pembahasan,gambaran umum
penyelenggaraan program parenting di PAUD KoberMelati Putih, yang
mengimplementasipembelajaran orang dewasa, dari perencanaan,
pelaksanaan, evaluasi.
BAB V : Kesimpulan dan saran, membahas kesimpulan dari hasil penelitian dan
11
Santi Kamarubiati, 2014
12
Santi Kamarubiati, 2014
Santi Kamarubiati, 2014
Implementasi Pembelajaran Orang Dewasa Dalam Penyelenggaraan Program Parenting Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di PAUD Kober Melati Putih, yang beralamat
Andir kaler rt.06 rw.03 Cigending Ujungberung Bandung, hal tersebut berdasar
pada objek kajian yang akan diteliti yaitu tentang, implementasi pembelajaran
pendekatan orang dewasa dalam program parenting di PAUD Kober Melati Putih.
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah pihak yang terkait dalam proses pelaksanaan
Program Parenting di PAUD melati Putih, kedudukan subjek penelitian sangat
penting, dalam Sugiono (2010:hlm.298) bahwa kedudukan subjek penelitian pada
penelitian sangat penting karena data tentang variable yang diteliti berada dan
diamati oleh peneliti, sampel dalam penelitian kualitatif bukan dinamakan
responden, tetapi sebagai narasumber atau partisifan, informan, teman, dan guru
dalam penelitian.
Salah satu komponen dalam penelitian adalah subjek penelitian, yang
merupakan aspek penting dalam suatu penelitian, dalam penelitian kualitatif tidak
mengunakan istilah populasi, tetapi Spradley (2006) dalam Sugiono (2006:hlm.297) “ dalam penelitian kualitatif populasi memiliki istilahyang dinamakan situasi sosial yang terdiri atas tempat (place), pelaku (actors), dan
aktivitas (activity) yang berinteraksi secara sinergis.
Situasi sosial yang terjadi didalam kelompok maupun individu, sebagai objek penelitian, yang ingin diketahui yaitu “apa yang terjadi”, maka dapat diartikan situasi sosial adalah gambaran yang menjadi populasi dalam penelitian
kualitatif, menurut Sugiono (2006:hlm.300), dalam penelitian kualitatif, teknik
sampling yang sering digunakan adalah purosive sampling..., purposive sampling
adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu,
pertimbangan tertentu ini, misalnya orang tersebut dianggap yang paling tahu atau
45
Santi Kamarubiati, 2014
Implementasi Pembelajaran Orang Dewasa Dalam Penyelenggaraan Program Parenting Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Subjek penelitian ini, sebagai sumber data adalah satu pengelola PAUD,
satu orang tutor, tiga orang tua ( ibu), yang mengikuti sertakan anak di PAUD
Kober Melati Putih , mewakili setiap kelas sesuai tingkatan kelas, yaitu kelas
bulan, bintang dan matahari, dan dipilih dari klasifikasi, dari mulai yang aktif
mengikuti program parenting, sedang dalam mengikuti program parenting, dan
yang jarang aktif dalam program parenting, penyelenggara merupakan orang yang
menyelenggarakan program PAUD Melati Putih, sedangkan tutor adalah tenaga
kependidikan yang melaksanakan kegiatan pembelajaran di PAUD Kober Melati
Putih, sebagai fasilitator kegiatan program parenting.
B. Desain Penelitian
1. Tahapan persiapan
Dalam tahapan persiapan ini, merupakan tahapan awal dalam melakukan
penelitian, pertama menyusun rancangan penelitian berupa proposal penelitian,
penyusunan pedoman wawancara dan pedoman observasi, yang kemudian di
konsultasikan kepada dosen pembimbing, yang telah ditunjuk, untuk disetujui,
berdasarkan temuan permasalahan untuk mendukung penelitian, maka peneliti
memilih lokasi PAUD Kober Melati Putih, yang beralamat Andir kaler rt.06 rw.03
Cigending Ujung berung Bandung, setelah menentukan tempat penelitian dan
proposal disetujui, maka peneliti membuat izin untuk melakukan penelitian di
lembaga tersebut.
2. Penentuan Subjek Penelitian
Subjek Penelitian pada penelitian ini adalah Implementasi program
parenting di PAUD Kober Melati Putih dengan memakai pembelajaran
pembelajaran orang dewasa dalam program parenting.
Pengelola program dan orangtuayang terlibat langsung dalam program
parenting tersebut, maka pemilihan subjek penelitian ini didasarkan pada
pertimbangan sebagai berikut (a) Subjek Penelitian sudah cukup lama ikut serta
Program parenting tersebut, (b) Terlibat penuh dalam kegiatan, dan (c) memiliki
waktu yang cukup untuk dimintai informasi.
3. Memilih Metode Pengumpulan Data
Sebelum pelaksanaan penelitian, peneliti harus memilih metode yang
46
Santi Kamarubiati, 2014
Implementasi Pembelajaran Orang Dewasa Dalam Penyelenggaraan Program Parenting Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penelitian dahulu, dengan maksud akan lebih dalam dalam pengumpulan data,
peneliti melakukan wawancara dan observasi, dalam wawancara peneliti
mengunakan pedoman wawancara, dengan mengunakan pertanyaan-pertanyaan
yang disesuaikan dengan tujuan dari penelitian itu sendiri, maka data
dikumpulkan selengkap-lengkapnya, untuk dianalisis.
Metode ini dirasakan sangat penting bagi peneliti, karena dengan metode
tersebut akan memudahkan peneliti untuk mengungkap data yang ada di lapangan,
selain itu data didukung oleh literature dan dokumentasi.
Wawancara dilaksanakan oleh peneliti pada pengelola, tutor dan orangtua
warga belajar (peserta program parenting), Observasi dilaksanakan pada proses
kegiatan program parenting yang dilaksanakan oleh pengelola, tutor dan orang tua
warga belajar atau peserta, studi dokumentasi dilaksanakan untuk mengkroscek
data dilapangan dengan dokumen-dokumen yang ada di lembaga yang berkaitan
dengan dokumen program parenting dan studi literatur dilaksanakan oleh peneliti
dengan mencari dari buku referensi lainnya yang sesuai dengan masalah yang
sedang diteliti.
4. Menganalisa data
Langkah selanjutnya peneliti memasuki bagian yaitu peneliti menganalisis
dari hasil data, diantaranya reduksi data, penyajian data, menarik kesimpulan dan
triangulasi data digunakan sebagai langkah dalam membandingkan data hasil
lapangan dengan berbagai sumber yang lain sehingga menghasilkan data yang
diinginkan oleh peneliti.
5. Melaporkan hasil penelitian
Setelah data terkumpul dan telah dilaksanakan triangulasi data untuk
mendapatkan data yang akurat dan lengkap, menyeluruh, maka peneliti menyusun
laporan, sesuai dengan sistematika pelaporan yang telah ditetapkan, peneliti
menyususn laporan yang didalamnya merupakan hasil penelitian yang dianalisis
dan di deskripsikan, kemuadian dibahas berdasarkan teori-teori para ahli,, yang
berkaitan masalah-masalah yang muncul di lapangan, sehingga peneliti dapat
menari kesimpulan berdasarkan hal tersebutselanjutnya peneliti melaporkan hasil
dari peneliti dari awal sampai akhir mengenai penemuan-penemuan selama
47
Santi Kamarubiati, 2014
Implementasi Pembelajaran Orang Dewasa Dalam Penyelenggaraan Program Parenting Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C. Metode Penelitian
Penelitian mengunakan pendekatan kualitatif, dalam penelitian kualitatif
tidak memakai temuan-temuan yang berupa statistik atau hitungan, tetapi
mengumpulkan informasi tentang subjek penelitan yaitu perilaku subjek dalam
periode tertentu, lalu dideskriptifkan seluruh keadaan yang ada,sesuai fakta, atau
keadaan apa adanya menurut(Strauss dan Corbin: 2003) sedangkan menurut
Meleong (2007:hlm 6) bahwa:
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami
fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian seperti perilaku,
persepsi, motivasi, tindakannya dan lain sebagainya, secara hilistik dan dengan
cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus
yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah.
Adapun ini bermaksud, untuk mengambarkan secara jelas, tentang
Implementasi Pembelajaran Orang Dewasa dalam Penyelenggaraan Program
Parenting, maka metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif, menurut Taylor dalam Moleong, L.J (2007:hlm.3),metode penelitian
sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif yang berupa
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.
Menurut Bailey (1982) dalam Mukhtar (2013:hlm.11), penelitian kualitatif
deskriptif tidak hanya mengemukakan berbagai tindakan yang tampak oleh kasat
mata, yaitu mendiskusikan berbagai kasus yang sifatnya umum tentang berbagai
fenomena sosial yang ditemukan, dan mendeskripsikan hal-hal yang bersifat
spesifik yang dicermati dari sudut “ kemengapaan dan kebagaimanaan”, terhadap
suatu realitas yang terjadi baik perilakuyang ditemukan dipermukaan lapisan
sosial, juga yang tersembunyi dibalik sebuah perilaku yang ditunjukan.
metode deskriptif dengan mengunakan pendekatan kualitatif atau metode
penelitian kualitatif deskriptif , penelitian ini adalah metode yang dipergunakan
untuk menemukan pengetahuan subjek, kata deskriptif sendiri berasal dari bahasa
latin “descritivus” yang berarti uraian.
Penelitian kualitatif deskriptif banyak dikembangkan dalam penelitian
48
Santi Kamarubiati, 2014
Implementasi Pembelajaran Orang Dewasa Dalam Penyelenggaraan Program Parenting Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
peneltian ini bersumber pada informasi data yang dikumpulkan melalui,
wawancara, observasi, dokumentasi, kepustakaan,dan lainnya.
D. Definisi Operasional
Untuk memperjelas dan menghindari kekeliruan dalam menafsirkan istilah-
istilah yang digunakan, berikut penjelasannya:
Implementasi Pembelajaran Orang Dewasa dalam program parenting di
PAUD Melati Putih.
1. Implementasi berasal dari bahasa inggris yaitu to implement. Dalam kamus
besar webster, to implement (mengimplementasikan) berarti to provide the
means for carrying out (menyediakan sarana untuk melaksanakan sesuatu);
dan to give practical effect to (untuk menimbulkan dampak/akibat terhadap
sesuatu.
2. Penyelenggaraan program adalah proses, membuat, mengadakan suatu
kegiatan melalui pengelolaan atau manajemen, menejemen merupakan
serangkaian kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, mengerakkan,
mengendalikan, dan megembangkan segala upaya dalam mengatur dan
mendayagunakan sumber daya manusia, sarana dan prasarana secara efisien
dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan, dapat
diartikan juga bahwa penyelenggaraan adalah suatu kegiatan yang didalamnya
terdapat proses membuat kegiatan, dengan menejemen didalamnya terdapat
perencanaan, pengorganisasian, pengerakan, mengendalikan, dan
mendayagunakan, sumber daya manusia yaitu peserta kegiatan, sarana
prasarana, sebagai wadah untuk tercapainya suatu tujuan.
3. Pendidikan orang dewasa adalah keseluruhan proses pendidikan yang
diorganisasikan apapun isi, tingkatan, metodenya, baik formal atau tidak, yang
melanjutkan atau mengantikan pendidikan semula di sekolah, di akademi dan
universitas serta latihan kerja, yang membuat orang yang dianggap dewasa
oleh masyarakat mengembangkan kemampuannya memperkaya
pengetahuannya, dan mengakibatkan perubahan pada sikap kualifikasi teknis
atau profesionalnya, dan mengakibatkan perubahan pada sikap dan perilakunya
dalam perspektif rangkap perkembangan pribadi secara utuh dan partisifasi
49
Santi Kamarubiati, 2014
Implementasi Pembelajaran Orang Dewasa Dalam Penyelenggaraan Program Parenting Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Program parenting adalah upaya pendidikan yang dilaksanakan oleh keluarga
dengan memanfaatkan sumber-sumber yang tersedia dalam keluarga dan
lingkungan yang berbentuk kegiatan belajar secara mandiri. Parenting sebagai
proses interaksi berkelanjutan antara orang tua dan anak-anak mereka yang
meliputi aktivitas-aktivitas sebagai berikut: memberi makan (nourishing),
memberi petunjuk (guiding), dan melindungi (protecting) anak-anak ketika
mereka tumbuh berkembang. Penggunaan kata “parenting” untuk aktivitas -aktivitas orang tua dan anak di sini karena memang sampai saat ini belum ada
padanan kata dalam bahasa Indonesia yang tepat.
5. Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD) ) adalah jenjang pendidikan sebelum
jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang
ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan
melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam
memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal,
nonformal, dan informal.
E. Instrumen Penelitian
Instrument penelitian disusun yaitu dengan maksud agar mempermudah
pada proses penelitian, dengan tujuan mengumpulkan data, dalam penelitian ini
memakai kualitatif instrument yaitu peneliti itu sendiri yang meneliti berbagai
sumber data yang telah dikumpulkan, yaitu berupa observasi pada manusia,
situasi, kejadian, benda, data, perilaku, dan data dokumentasi yang mendukung
penelitian tersebut.
Dalam penelitian kualitatif, peneliti harus dapat beradaptasi penuh, peneliti
harus dan dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dengan situasi yang ada di
tempat penelitan, peneliti melakukan pengamatan, melakukan seluruh tahapan
pengumpulan data, terkait implementasi pembelajaran pendekatan andragogi
dalam program parenting di PAUD Kober Melati Putih.
Dalam penyusunan intrimen penelitian, memlalui beberapa tahap, yang
50
Santi Kamarubiati, 2014
Implementasi Pembelajaran Orang Dewasa Dalam Penyelenggaraan Program Parenting Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Menyusun kisi-kisi penelitian
Dalam penyusunan kisi-kisi penelitian, disusun secara berurutan, sistematik
sesuai dengan perumusan masalah yang telah ditetapkan dalam penelitian,dalam
penyusunan instrumen, dibuat kedalam bentuk matrik atau kolom-kolom dengan
maksud memudahkan nantinya dalam menganalisis, matrik atau kolom-kolom itu
sendiri, didalamnya berisi pertanyaan-pertanyaan penelitian, aspek penelitian,
indicator, sumber data, alat pengumpul data, yang menjadi acuan dalam
penelitian, dengan tujuan tidak meluas aspek penelitiannya.
2. Menyusun pedoman wawancara
Untuk melanjutkan ke tahapan wawancara,maka peneliti terlebih dahulu
menyusun pedoman wawancara, didalamnya memuat pedoman wawancara yang
akan ditanyakan kepada narasumber atau informan sehubungan dengan penelitian.
Pedoman wawancara disusun dengan maksud mempermudah peneliti dalam
proses pelaksanaan wawancara, agar terarah, focus dan sistematis sesuai dengan
apa yang dicari untuk mendukung penelitian.
3. Menyusun pedoman observasi
Memasuki tahap observasi, terlebih dahulu peneliti menyusun pedoman
observasi, didalam pedoman observasi terkandung aspek-aspek yang
akandiobservasi, dengan maksud mempermudah didalam melakukan observasi
dilapangan.
F. Teknik Pengumpulan Data
Dalam suatu penelitian, maka diperlukan proses pengumpulan data, untuk
mempermudah dalam pengumpulan data, maka diperlukan instrument penelitian,
khususnya penelitian kualitatif, sumber data berupa situasi, pelaku,
kejadian,perilaku, kepustakaan dan dokumentasi atau data lainnya dengan teknik
pengumpulan data yaitu wawancara dan observasi, dari hasil wawancara dan
observasi akan saling melengkapi, sehingga tercapainya tujuan penelitian, berikut
teknik yang digunakan oleh peneliti:
1. Wawancara
Wawancara adalah proses Tanya jawab antara peneliti dengan subjek
peneliti atau informan dalam situasi sosial, dengan mengunakan seperangkat
51
Santi Kamarubiati, 2014
Implementasi Pembelajaran Orang Dewasa Dalam Penyelenggaraan Program Parenting Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
masalah dan pertanyaan penelitian yang akan dijawab melalui proses wawancara
(Muchktar, 2013 :hlm.118).
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara kepada satu pengelola
PAUD, satu orang tutor, tiga orang tua ( ibu), yang mengikut sertakan anak di
PAUDKober Melati Putih , Andir kaler RT 06 RW 03 Cigending Ujungberung
Bandung.
Tabel 3.1
Wawancara Program Parenting di PAUD Kober Melati Putih
No. Hari/tgl/bln/thn Tempat Subjek Aspek yang
52
Santi Kamarubiati, 2014
Implementasi Pembelajaran Orang Dewasa Dalam Penyelenggaraan Program Parenting Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Orang tua
Wawancara dilaksanakan sebelum program parenting bulanan dilaksanakan,
dengan kesepakatan, hari, waktu, tempat pelaksanaan wawancara, maka dilakukan
53
Santi Kamarubiati, 2014
Implementasi Pembelajaran Orang Dewasa Dalam Penyelenggaraan Program Parenting Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
R3, R4 dan R5 orangtua, khususnya R5, dikarenakan bekerja, maka waktu
tersedia untuk wawancara hari sabtu dan minggu, dan pelaksanaan bertepatan
dengan kegiatan merapikan perpustakaan di PAUD Kober Melati Putih.
2. Observasi
Teknik observasi adalah teknik mengamati secara langsung untuk
mengumpulkan sumber data, dengan melihat gambaran, dengan pengamatan
tentang, implementasi pembelajaran orang dewasa dalam program parenting di
PAUD Melati Putih.
Observasi menurut Patton dalam Nasution (1988) dalam Sugiono
(2013:hlm.67), memiliki manfaat sebagai berikut:
Dengan observasi di lapangan peneliti akan lebih mampu memahami
konteks data dalam keseluruhan situasi sosial, maka akan memperoleh pandangan
secara menyeluruh, dan akan memperoleh pengalaman langsung, memungkinkan
peneliti mengunakan pendekatan indukatif, tidak dipengaruhi konsep atau
pandangan sebelumnya, sehingga memungkinkan melakukan penemuan atau
discovery.
Tabel 3.2
Observasi Program Parenting di PAUD Kober Melati Putih
54
Santi Kamarubiati, 2014
Implementasi Pembelajaran Orang Dewasa Dalam Penyelenggaraan Program Parenting Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
55
Santi Kamarubiati, 2014
Implementasi Pembelajaran Orang Dewasa Dalam Penyelenggaraan Program Parenting Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dalam
pembelaja
ran, situasi
pembelaja
ran.
Dengan observasi juga peneliti dapat melihat hal-hal yang kurang diamati,
karena dianggap biasa, khususnya orang yang berada dalam lingkungan itu,dan
yang tidak terungkap dalam wawancara, peneliti juga dapat menemukan hal-hal
yang tidak terungkap oleh responden dalam wawancara, karena
presepsiresponden, maka peneliti akan memperoleh gambaran yang lebih
komprehensif, dan dengan pengamatan langsung di lapangan, peneliti tidak hanya
mengumpulkan data, tetapi memperoleh kesan-kesan pribadi, dan merasakan
langsung suasana situasi sosial yang diteliti.
3. Studi dokumentasi
Studi dokumentasi adalah salah satu teknik yang digunakan dalam
pengumpulan data, menurut Sugiono (2013: hlm.83) dokumen merupakan catatan
peristiwa yang sudah berlalu, biasa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya
monumental dari seseorang, hasil wawancara dan observasi akan lebih kredibel
dapat dipercaya, dengan ditunjang dokumen yang lengkap.
G. Teknik Analisis Data
Teknik yang dipergunakan dalam penelitian ini, adalah analisi data
kualitatif, seperti dikemukakan Miles dan Huberman (1990) dalam Mukhtar
(2013:hlm.135) yaitu analisi data berlangsung mengalir (flow model analysis),
artinya aktivitas dalam analisis data kualitatif berlangsung secara interaktif, terus
menerus sampai tuntas, sehingga datanya jenuh, ada empat aktivitas yang
dilakukan yaitu:
1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan proses yang berlangsung sepanjang
penelitian, dengan mengunakan seperangkat instrument yang telah disiapkan,
melalui observasi, wawancara,dan dokumentasi guna memperoleh informasi data,
56
Santi Kamarubiati, 2014
Implementasi Pembelajaran Orang Dewasa Dalam Penyelenggaraan Program Parenting Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
melakukan analisis, dilakukan secara langsung sesuai dengan informasi data yang
diperoleh di lapangan.
2. Reduksi Data
Reduksi data menunjukkan proses penyeleksi, memfokuskan,
menyederhanakan, mengabstraksikan, dan mentrasformasikan data mentah, dalam
penulisan catatan lapangan, reduksi data adalah bagian dari analisis, maka reduksi
data adalah suatu bentuk analisis yang tajam, ringkas, terfokus, membuang data
yang tidak diperlukan, dan mengorganisasikan data untuk mengambarkan dan
memverifikasi kesimpulan akhir.
3. Penyajian Data
Penyajian data merupakan bagian dari analisis, adalah usaha merangkai
informasi yang sudah terorganisir dalam upaya mengambarkan kesimpulan dan
mengambil tindakan, dalam data kualitatif, display mengunakan teks narasi.
4. Kesimpulan
Kesimpulan merupakan aktivitas analisis, dimana sejak awal pengumpulan
data, seorang analis mulai dapat memutuskan apakah sesuatu bermakna atau tidak
mempunyai keteraturan, pola, penjelasan, kemungkinan konfigurasi, hubungan
sebab akibat, dan proposisi.
H. Triangulasi Data
Triangulasi merupakan teknik yang digunakan untuk menguji kepercayaan
data, memeriksa keabsahan data atau verifikasi data, dengan memanfaatkan
hal-hal yang ada diluar data tersebut untuk keprluan mengadakan pengecekan atau
pembanding data yang dikumpulkan, denga kata lain pengujian kebenaran data.
Triangulasi juga merupakan proses penemuan dan melahirkan makna yang
sesungguhnya dari sebuah temuan penelitian ‘meaningfull”, yang dilakukan
secara mendalam “eboratif” sampai titik jenuh data, artinya tidak ada lagi kamungkinan data yang diungkapkan sebagai informasi yang berhubungan
dengan temuan penelitian, dari temuan lapangan itulah yang dilaporkan, dari
rangkaian tiga sumber utama, observasi, wawancara dan dokumentasi, kemudian
57
Santi Kamarubiati, 2014
Implementasi Pembelajaran Orang Dewasa Dalam Penyelenggaraan Program Parenting Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
I. Isu Etik
Mengingat pelaksanaan parenting berbasis pembelajaran orang dewasa
masih relatif baru dalam pelaksanaan dihadapkan pada keragaman persepsi antara
pendekatan yang sifatnya klasik birokratis dimana orang tua hanya menunggu
maka , hasil penelitian diharapkan memberikan manfaat dan memberikan
informasi mengenai pendekatan Andragogi dalam program Pendidikan Anak Usia
Dini, khususnya Program Parenting, yang menjadi program bagian dari
Pendidikan Anak Usia Dini, sebagai wadah,media, hubungan orangtua dan
Lembaga dalam Pendidikan Anak Usia Dini.
Peserta program parenting sendiri adalah Orang dewasa, begitu juga
fasilitator, peserta program yaitu orangtua merupakan pendidik di informal, yaitu
keluarga, lembaga PAUD juga, adalah pendidik non formal,mereka memiliki
persamaan tujuan, yaitu pendidikan untuk anak sesuai dengan aspek
perkembangan,adanya hal tersebut, mereka memiliki komitmen yang sama.
Dalam proses pembelajaran orang dewasa, karena baik fasilitator dan
peserta sama-sama dewasa, yang memiliki ciri belajar berikut yang harus
diperhatikan: 1) memungkinkan timbulnya pertukaran pendapat, tuntutan dan
nilai-nilai, 2) memungkinkan komunikasi timbal balik, 3) suasana belajar yang
diharapkan adalah suasana yang menyenangkan dan menantang, 4)
mengutamakan peran peserta didik, 5) orang dewasa akan belajar jika
pendapatnya dihormati, 6) belajar orang dewasa bersifat unik, 7) perlu adanya
saling percaya antara pembimbing dan peserta didik, 8) orang dewasa umunya
mempunyai pendapat yang berbeda, 9) orang dewasa memiliki kecerdasan yang
beragam, 10) kemungkinan terjadinya berbagai cara belajar, 11) orang dewasa
belajar ingin mengetahui kelebihan dan kekurangannya, 12) orientasi belajar
orang dewasa terpusat pada kehidupan nyata, dan 13) motivasi berasal dari diri
sendiri (Soedomo 1989, dalam Suprijanto 2008: hlm 44-45).
Program parenting sendiri diharapkan menjadi wadah penjembatan bagi
lembaga PAUD dan orangtua, agar memiliki visi dan misi, bukan dalam jangka
waktu yang pendek, tapi dalam jangka waktu yang panjang, bukan sekedar, waktu
masa anak sekolah di PAUD saja, tapi harapannya, adalah dengan persamaan visi
58
Santi Kamarubiati, 2014
Implementasi Pembelajaran Orang Dewasa Dalam Penyelenggaraan Program Parenting Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
lembaga berusaha dengan menyelenggarakan program parenting tersebut, menjadi
jawaban kebutuhan peserta, lembaga berkerjasama dengan lembaga atau instasi di
bidang pendidikan, kesehatan dan lain-lain, sebagai penguatan dalam
penyampaian pembelajaran menjadi lebih tepat sasaran, yaitu pencapaian tujuan
bersama. Keluarga yaitu orang tua sebagai pendidik in formal dan lembaga PAUD
sebagai pendidik non formal.
Penelitian terdahulu berisikan penelitian yang relevan dengan bidang yang
diteliti, termasuk prosedur, subjek dan temuannya, berikut penelitian terdahulu,
yang relevan dengan penelitian yang sedang dilakukan:
Tabel.3.1
Penelitian terdahulu
No. Nama Judul Sumber Hasil Penelitian
KhairunNisa Penerapan prinsip
59
Santi Kamarubiati, 2014
Implementasi Pembelajaran Orang Dewasa Dalam Penyelenggaraan Program Parenting Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Budi
( studi Deskritif di
Lembaga Pendidikan
Sumber : Perpustakaan UPI
Maka melihat dari hasil penelitian terdahulu, program pesertanya orang
dewasa seperti program parenting maka harus cukup wawasan, pembelajaran yang
dipakai dalam program parenting di lembaga pendidikan anak usia dini
khususnya, maka menunjang kemajuan khususnya di dunia pendidikan anak usia
Santi Kamarubiati, 2014
Implementasi Pembelajaran Orang Dewasa Dalam Penyelenggaraan Program Parenting Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitianStudi deskriptif pada PAUD Kober Melati
Putih, Andir kaler RT 06 RW 03 Cigending Ujungberung Bandung, mengenai,
implementasi pembelajaran pendekatan orang dewasa dalam program parenting di
PAUD Kober Melati Putih, sebagai berikut :
1. Perencanaan program parenting di PAUD Kober Melati Putih dengan
mengimplementasikan pembelajaran orang dewasa, dilakukan melalui
tahap-tahap berikut; a) menciptakan iklim belajar, pengelola dan tutor sebagai
fasilitator, menciptakan iklim yang nyaman, aman bagi pesertanya, sehingga
seluruh yang terlibat didalam program parenting tersebut senang mengikuti
program tersebut, b) menciptakan struktur dan perencanaan bersama,
menemukan perencanaan dan pelaksanaan secara bersama, dari mulai
penentuan struktur, penjadwalan, tema, pengumuman biaya dan pengumuman
pembukaan dan penutupan sesuai kesepakatan bersama, c) melakukan
diagnosis kebutuhan minat, pengelola dan tutor dapat mengidentifikasi
kebutuhan sesuai dengan permasalahan yang dihadapi oleh seluruh yang
terlibat didalam program parenting, terutama masalah dalam pendidikan anak
usia dini, d) merumuskan tujuan, tujuan dari program parenting di PAUD
Kober Melati Putih adalah sebagai wadah terjalinnya kemitraan antara
lembaga PAUD dan orang tua, e) merancang pola kegiatan belajar, di PAUD
KoberMelati Putih, pengelola. Dan tutor, merancang pola dan strategi agar
bahan ajar tersampaikan dengan baik, dan peserta merasakan senang
menerima seluruh ilmu, seluruh yang terlibat berpartisifasi dalam program
tesrbut, peserta menjadi sumber daya pengetahuan, dengan cara saling
berbagi pengalaman, dengan tujuan dapat memecahkan masalah yang ada, f)
melaksanakan kegiatan belajar, pengelola dan tutor melaksanakan kegiatan
110
Santi Kamarubiati, 2014
Implementasi Pembelajaran Orang Dewasa Dalam Penyelenggaraan Program Parenting Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kegiatan belajar, g) mengevaluasi hasil belajar dan mendiagnosa kembali
kebutuhan dan minat belajar, pengelola dan tutor mengevaluasi program
sudah manjawab indentifikasi kebutuhan, dengan melakukan perbaikan untuk
program yang akan datang.
2. Program parenting di PAUD Melati putih, dilaksanakan mengacu pada
asumsi pendidikan orang dewasa ; a) konsep diri, menciptakan, dan
menumbuhkan konsep diri yang baik, mandiri, sehingga peserta belajar
mengutarakan pendapat, dan menghormati dan mendengarkan pendapat
sesama peserta, b) pengalaman hidup, pengalaman peserta menjadi sumber
pembelajaran, c) kesiapan belajar, bersama-sama menentukan apa, kapan
program yang akan di laksanakan, sesuai dengan kesiapan bersama, d)
orientasi belajar, pembelajaran di dalam program parenting lingkup
memecahkan masalah yang dihadapi oleh pengelola, tutor dan orangtua, e)
kebutuhan pengetahuan, pengelola, tutor, mengidentifikasi kebutuhan
disesuaikan dengan kebutuhan pengetahuan yang diperlukan peserta, f)
motivasi, pengelola, tutor, memotivasi agar peserta senang, nyaman ikut serta
dalam program parenting, dengan mengemas program secara menarik.
3. Evaluasi pembelajaran orang dewasa, didalam program parenting di PAUD
Kober Melati Putih, dilakukan melalui; a) evaluasi eksternal, yaitu evaluasi
program parenting itu sendiri, evaluasi dari mulai pendukung program
parenting, lingkungan masyarakat, peserta yang mengikuti
program,partisifasi, dukungan staf sukarela, dukungan orangtua dalam
program parenting, pemahaman tentang parenting dan pemahaman tentang
pendidikan orang dewasabaik pengelola, tutor dan orang tua,
mengidentifikasi program yang dibutuhkan, maka dapat diputuskan materi
apa yang akan dilaksanakan dalam program parenting, b) evaluasi internal,
yaitu evaluasi proses program parenting yang dilaksanakanan, dengan tujuan,
mengetahui apa saja yang harus diperbaiki , karena evaluasi sebagai kegiatan
yang dilakukan untuk menetapkan keberhasilan dan kegagalan suatu program,
ke depannya program tersebut, akan kelanjutan, perluasan, modifikasi
program agar lebih menarik program tersebut, dengan melakukan evaluasi di