• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI DI SMK 45 LEMBANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI DI SMK 45 LEMBANG."

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

Lisa Listiyani, 2015

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI DI SMK 45 LEMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS

PROYEK TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA

PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI DI SMK 45 LEMBANG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperolah Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh:

Lisa Listiyani

1103966

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN AKUNTANSI

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Lisa Listiyani, 2015

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI DI SMK 45 LEMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2015

PELAKSANAAN DAN PANITIA UJIAN

Skripsi ini telah dipertahankan dalam Ujian Sidang pada :

Hari / Tanggal : Kamis / 27 Agustus 2015

Waktu : Pukul 13.30 – 15.00

Tempat : Ruang Lab. Pendidikan Akuntansi

Panitia Ujian :

Ketua : Dr. H. Edi Suryadi, M.Si

NIP. 19600412 198603 1 002

Sekretaris : Dr. Hj. Meta Arief, M.Si

NIP. 19640206 198803 2 001

Anggota : Dr. Kusnendi, M.S

NIP. 19600122 198403 1 003

Drs. H. Ajang Mulyadi, M.M

NIP. 19611102 198603 1 002

Penguji :

1. Dr. Kurjono, M.Pd

NIP. 19681020 199802 1 003

2. Dra. Heraeni Tanuatmodjo, MM NIP. 19620111 198903 2 001

(3)

Lisa Listiyani, 2015

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI DI SMK 45 LEMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pengantar Akuntansi di SMK

45 Lembang

Oleh

Lisa Listiyani

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Lisa Listiyani 2015

Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2015

(4)

Lisa Listiyani, 2015

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI DI SMK 45 LEMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(5)

Lisa Listiyani, 2015

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI DI SMK 45 LEMBANG

(6)

Lisa Listiyani, 2015

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI DI SMK 45 LEMBANG

(7)

Lisa Listiyani, 2015

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI DI SMK 45 LEMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

“Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan

Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain)”

(8)

i

Lisa Listiyani, 2015

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI DI SMK 45 LEMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA

PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI DI SMK 45 LEMBANG

Lisa Listiyani

Pembimbing : Heni Mulyani, S.Pd, M.Pd

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan aktivitas belajar siswa sebelum penerapan model pembelajaran berbasis proyek dengan aktivitas belajar siswa selama penerapan model pembelajaran berbasis proyek pada mata pelajaran Pengantar Akuntansi di SMK 45 Lembang. Metode yang digunakan adalah Quasy Experiment dengan desain One Group Pretest-Posttest Design. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Purposive Sampling, dan sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XD Bisnis Manajemen di SMK 45 Lembang yang berjumlah 42 siswa. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi aktivitas belajar siswa dengan menggunakan format checklist. Teknik pengolahan data berupa pengolahan data kuantitatif, yang meliputi uji normalitas data dan pengujian hipotesis nonparametrik dengan uji Wilcoxon Match Pairs Test.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan uji Wilcoxon Match Pairs Test dengan α=0,05 menunjukkan = , sedangkan = 1,64. Ini artinya , maka H0 ditolak dan H1

diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan aktivitas belajar siswa sebelum penerapan model pembelajaran berbasis proyek dengan aktivitas belajar siswa selama penerapan model pembelajaran berbasis proyek, berarti bahwa dengan diterapkannya model pembelajaran berbasis proyek ini dapat mempengaruhi aktivitas belajar siswa.

(9)

Lisa Listiyani, 2015

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI DI SMK 45 LEMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

THE INFLUENCE OF PROJECT BASED LEARNING MODEL IMPLEMENTATION TOWARDS STUDENT ACTIVITY LEARNING OF THE ACCOUNTING INTRODUCTION SUBJECT AT SMK 45 LEMBANG

Lisa Listiyani

Councelor : Heni Mulyani, S.Pd, M.Pd

ABSTRACT

This research aimed to know is there any improvement of student activity learning before and during project based learning model implementation of the Introduction Accounting subject at SMK 45 Lembang. The method used is Quasy Experimental with One Group Pretest-Posttest Design. The sampling technique used Purposive Sampling, and the sample of this research is 42 student of 10th grade Bussiness Management D at SMK 45 Lembang. The instrument used student activity learning observation sheet with checklist form. Data processing technique used quantitative data processing, with normality test and nonparametric hypotesis test with Wilcoxon Match Pairs Test.

Based on hypothesis testing result use Wilcoxon Match Pairs Test with α=0,05, indicate = , whereas = 1,64. This is mean , so H0 void and H1 accept. So it can be concluded that there is improvement of student activity learning before and during project based learning model implementation, that mean the project based learning model implementation have give influence to the student activity learning.

(10)

iii

Lisa Listiyani, 2015

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI DI SMK 45 LEMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang Penelitian ... . 1

B.Identifikasi Masalah ... 6

C.Rumusan Masalah Penelitian ... 8

D.Maksud Dan Tujuan Penelitian ... 9

E. Kegunaan Penelitian ... 9

BAB II LANDASAN TEORI ... 10

A.Aktivitas Belajar Siswa ... 10

1. Pengertian Aktivitas ... 10

2. Klasifikasi Aktivitas ... 11

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Aktivitas ... 12

4. Indikator Aktivitas Belajar ... 12

B.Model Pembelajaran ... 14

C.Model Pembelajaran Berbasis Proyek ... 15

1. Pengertian Model Pembelajaran Berbasis Proyek ... 15

2. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Proyek ... 19

3. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Berbasis Proyek ... 19

4. Keuntungan Pembelajaran Berbasis Proyek ... 21

D.Karakteristik Pembelajaran Akuntansi ... 22

E. Hasil Penelitian Terdahulu ... 24

F. Kerangka Pemikiran ... 26

G.Hipotesis ... 30

BAB III METODE PENELITIAN ... 31

A.Desain Penelitian ... 31

B.Operasionalisasi Variabel ... 35

C.Populasi dan Sampel ... 36

1. Populasi ... 36

2. Sampel ... 36

D.Teknik Pengumpulan Data ... 37

E. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 39

1. Uji Normalitas ... 39

2. Uji Hipotesis ... 41

(11)

Lisa Listiyani, 2015

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI DI SMK 45 LEMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

A.Gambaran Objek Penelitian ... 44

1. Identitas SMK 45 Lembang ... 44

2. Sejarah Singkat SMK 45 Lembang ... 44

3. Visi dan Misi SMK 45 Lembang ... 45

4. Deskripsi Subjek Penelitian ... 46

B. Deskripsi Hasil Penelitian ... 47

C.Analisis Data dan Pengujian Hipotesis Penelitian ... 55

1. Uji Normalitas ... 55

2. Uji Hipotesis ... 62

D.Pembahasan Hasil Penelitian ... 67

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 73

A.Simpulan ... 73

B. Saran ... 73

(12)

v

Lisa Listiyani, 2015

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI DI SMK 45 LEMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Skala Aktivitas Siswa ... 3

Tabel 1.2 Persentase Aktivitas Belajar Siswa Kelas XB Bisnis Manajemen ... 3

Tabel 1.3 Aktivitas Dan Hasil ... 5

Tabel 3.1 Langkah Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek ... 33

Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel ...35

Tabel 3.3 Format Ceklis Pengamatan Terhadap Aktivitas Siswa ...38

Tabel 3.4 Skala Aktivitas Siswa ...39

Tabel 3.5 Tabel Penolong Untuk Uji Wilcoxon Match Pair Test ... 43

Tabel 4.1 Skala Aktivitas Siswa ... 47

Tabel 4.2 Persentase Aktivitas Belajar Siswa Kelas XB Bisnis Manajemen ...48

Tabel 4.3 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Sebelum Diterapkan Model Pembelajaran Berbasis Proyek ...49

Tabel 4.4 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Selama Diterapkan Model Pembelajaran Berbasis Proyek ... 52

Tabel 4.5 Hasil Observasi Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Sebelum Diterapkan Model Pembelajaran Berbasis Proyek dan Selama Diterapkan Model Pembelajaran Berbasis Proyek ...54

Tabel 4.6 Tabel Penolong Aktivitas Belajar Siswa Sebelum Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek ...56

Tabel 4.7 Perhitungan Z-Score Aktivitas Belajar Siswa Sebelum Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek ... 57

Tabel 4.8 Daftar Frekuensi Aktivitas Belajar Siswa Sebelum Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek ...58

Tabel 4.9 Tabel Penolong Aktivitas Belajar Siswa Selama Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek ... 59

Tabel 4.10 Perhitungan Z-Score Aktivitas Belajar Siswa Selama Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek ... 60

Tabel 4.11 Daftar Frekuensi Aktivitas Belajar Siswa Selama Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek ... 61

Tabel 4.12 Hasil Perhitungan Uji Normalitas ...62

Tabel 4.13 Data Aktivitas Belajar Siswa Sebelum dan Selama Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek ... 63

Tabel 4.14 Tabel Penolong Untuk Test Wilcoxon ...64

(13)

Lisa Listiyani, 2015

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI DI SMK 45 LEMBANG

(14)

Lisa Listiyani, 2015

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI DI SMK 45 LEMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya

manusia. Merupakan proses perubahan tingkah laku, pengembangan potensi diri,

dan menambah wawasan peserta didik agar nantinya dapat memberikan manfaat

bagi dirinya, nusa dan bangsa. Pendidikan yang baik akan melahirkan

manusia-manusia yang bermartabat, berilmu dan bertanggungjawab atas kelangsungan

hidup bangsanya. Hal itu sejalan dengan fungsi dan tujuan pendidikan di

Indonesia yang tercantum dalam Undang-Undang Sisdiknas No. 20 tahun 2003

pasal 3, sebagai berikut:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.

Di era globalisasi ini, perubahan senantiasa terjadi di segala aspek

kehidupan. Menuntut sumber daya manusia yang berkualitas guna menghadapi

perubahan akibat globalisasi. Salah satu upaya peningkatan kualitas sumber daya

manusia adalah melalui peningkatan kualitas atau mutu pendidikan. Proses

pendidikan berlangsung dalam suatu lingkungan yang disebut lingkungan

pendidikan. Terdiri dari lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Pendidikan dalam lingkungan sekolah sering disebut sebagai pendidikan formal.

Pendidikan formal di sekolah merupakan proses pendidikan yang sentral. Terjadi

melalui proses interaksi antara pendidik dengan peserta didik untuk mencapai

tujuan pendidikan yang berpusat pada perkembangan potensi peserta didik.

Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan, banyak unsur yang

(15)

Lisa Listiyani, 2015

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI DI SMK 45 LEMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

proses pembelajaran merupakan salah satu cara dalam dunia pendidikan untuk

menyampaikan informasi dan pengetahuan kepada siswa. Peran pendidik (guru)

dalam proses pembelajaran di sekolah adalah memberikan pengajaran, yaitu

dengan pemberian pengarahan dan membimbing peserta didik untuk dapat secara

aktif memperoleh pemahamannya berdasarkan segala informasi yang didapat dari

penjelasan yang disampaikan oleh guru.

Ciri proses pembelajaran yang berhasil salah satunya dilihat dari tingkat

kegiatan atau aktivitas belajar siswa. Aktivitas siswa merupakan unsur dasar yang

penting dalam pencapaian keberhasilan proses pembelajaran. Menurut Sophocles

dalam Warsono dan Hariyanto (2013: 3), “ Seseorang harus belajar dengan cara

melakukan sesuatu, Anda tidak akan memiliki kepastian tentang hal tersebut

sampai Anda mencoba melakukan sendiri”. Pengetahuan siswa akan diperoleh

jika siswa aktif mengalaminya sendiri. Makin tinggi aktivitas belajar siswa, makin

tinggi peluang keberhasilan proses pembelajaran. Peran guru bukanlah sebagai

sumber belajar saja, tapi berperan sebagai fasilitator dan pembimbing agar siswa

mau dan mampu untuk belajar.

Aktivitas belajar siswa adalah segala kegiatan siswa baik yang bersifat

fisik maupun mental dalam proses pembelajaran yang berguna untuk

mengkonstruksi pengetahuan mereka sendiri sehingga proses pembelajaran dapat

memperoleh hasil yang optimal. Jadi aktivitas belajar siswa yang optimal sangat

diperlukan untuk mencapai kualitas pembelajaran yang baik.

Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006:125), siswa yang aktif

digolongkan berdasarkan persentase aktivitas sebagai berikut:

Tabel 1.1 Skala Aktivitas Siswa

Skala Aktivitas Kategori

76 – 99% Sangat tinggi

51 – 75% Tinggi

(16)

3

Lisa Listiyani, 2015

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI DI SMK 45 LEMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1 – 25% Sangat rendah

Dan di bawah ini merupakan data aktivitas belajar siswa pada mata

pelajaran Pengantar Akuntansi di SMK 45 Lembang.

Tabel 1.2

Persentase Aktivitas Belajar Siswa Kelas XB Bisnis Manajemen

No Aktivitas Siswa Frekuensi (Siswa) Persentase (%)

1 Kegiatan Mendengarkan 26 70,27 %

2 Kegiatan Lisan 1 2,70 %

3 Kegiatan Menulis 15 40,54 %

4 Kegiatan Metrik - 0 %

5 Kegiatan Mental - 0 %

Jumlah siswa 37 siswa

Rata-rata aktivitas 37,84% (Rendah)

Sumber : Hasil Pra Penelitian diolah

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa siswa masih kurang aktif dalam

proses pembelajaran. Dari lima indikator aktivitas yang diamati, hanya 3 aktivitas

yang muncul, yaitu kegiatan mendengarkan, kegiatan lisan dan kegiatan menulis.

Sebanyak 26 siswa (70,27%) melakukan kegiatan mendengarkan yaitu

mendengarkan penjelasan guru. Mereka dikategorikan melakukan kegiatan

mendengarkan karena selama guru menjelaskan materi tidak melakukan aktivitas

selain mendengarkan penjelasan guru. Sementara terdapat beberapa siswa lainnya

yang hanya mendengarkan saat ditegur oleh guru. Ada yang mengantuk bahkan

tertidur, mengobrol dengan teman sebelahnya, dan asyik menggambar sendiri.

Selain kegiatan mendengarkan, siswa melakukan kegiatan lisan yaitu mengajukan

pertanyaan terkait materi pelajaran yang disampaikan oleh guru. Terdapat 1 siswa

(2,70%) yang mengajukan pertanyaan. Dan aktivitas lainnya yang muncul adalah

kegiatan menulis. Kegiatan menulis yang dilakukan berupa kegiatan mencatat

materi pelajaran. Guru memberikan waktu tersendiri kepada siswa untuk

(17)

Lisa Listiyani, 2015

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI DI SMK 45 LEMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Aktivitas berupa kegiatan metrik dan kegiatan mental tidak muncul dalam proses

pembelajaran. Kegiatan metrik dapat meliputi kegiatan melakukan percobaan,

melaksanakan pameran dan lainnya. Sedangkan kegiatan mental meliputi kegiatan

memecahkan masalah, menganalisis faktor-faktor dan lainnya. Kedua kegiatan

atau aktivitas tersebut hendaknya muncul dalam proses pembelajaran. Karena dari

kegiatan metrik dan kegiatan mental yang dilakukan oleh siswa, guru dapat

mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi, misalnya dengan

dilakukannya kegiatan mental berupa pemberian kasus atau soal-soal untuk

dikerjakan oleh siswa. Berdasarkan tabel persentase aktivitas belajar siswa diatas,

secara umum aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran Pengantar Akuntansi di

SMK 45 Lembang tergolong rendah. Kategori aktivitas siswa didasarkan pada

skala aktivitas pada tabel 1.1.

Penyebab dari rendahnya tingkat aktivitas belajar siswa pada mata

pelajaran Pengantar Akuntansi ini adalah penggunaan model pembelajaran dikelas

yang kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat secara aktif.

Metode ceramah yang tidak dirancang dalam suatu model pembelajaran bisa

menjadikan siswa selama proses pembelajaran hanya melakukan sedikit aktivitas,

dan menyebabkan siswa cepat bosan. Rendahnya tingkat aktivitas belajar siswa

dalam mata pelajaran Pengantar Akuntansi di SMK 45 Lembang ini menjadi

masalah dalam penelitian ini. Karena tingkat aktivitas belajar siswa merupakan

tolok ukur kualitas pembelajaran. Seperti yang disampaikan Mulyasa (dalam Ilham, 2009), „pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruhnya atau setidaknya sebagian besar (75%) peserta didik terlibat secara aktif, baik fisik,

mental maupun sosial dalam proses pembelajaran, disamping menunjukan

kegairahan belajar tinggi, semangat belajar yang besar, dan rasa percaya pada diri sendiri‟.

Mengacu pada pendapat Mulyasa dan melihat persentase aktivitas belajar

siswa di SMK 45 Lembang sebenarnya siswa yang terlibat dalam aktivitas

mendengarkan sudah mendekati 75% dan termasuk dalam kategori tinggi. Namun

(18)

5

Lisa Listiyani, 2015

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI DI SMK 45 LEMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

belajar siswa yang tinggi. Selain mendengarkan penjelasan guru, siswa perlu

menunjukan aktivitas lainnya sebagai respon terhadap pembelajaran yaitu

aktivitas lisan seperti bertanya, aktivitas menulis misalnya mencatat, dan

aktivitas-aktivitas lainnya. Rendahnya aktivitas-aktivitas siswa jelas mengindikasikan adanya

permasalahan dalam proses pembelajaran akuntansi yang harus segera dicarikan

solusinya.

Dampak dari rendahnya aktivitas siswa dalam belajar diantaranya siswa

tidak mampu mengkonstruksi pengetahuan mereka sendiri, yang nantinya diduga

akan berpengaruh pada hasil belajar yang kurang optimal. Jika siswa belum

memperoleh hasil yang optimal dalam suatu pembahasan materi pada mata

pelajaran akuntansi khususnya, akan menyebabkan siswa kesulitan dalam

menerima materi selanjutnya. Menurut Rohani (2010: 9) hasil dari aktivitas

belajar siswa adalah sebagai berikut:

Tabel 1.3 Aktivitas Dan Hasil

Aktivitas Hasil

Mendengar ± 15%

Ditambah Melihat ± 55%

Ditambah Berbuat ± 90%

Berdasarkan tabel di atas, aktivitas siswa yang hanya berupa

mendengarkan akan memberikan hasil pembelajaran dapat diserap hanya sekitar

15%. Sedangkan apabila aktivitas ditambah dengan melihat dan berbuat akan

mampu menyerap 90% materi yang dipelajari. Tingkat aktivitas belajar yang

optimal menyebabkan siswa dapat mencapai hasil belajar yang optimal. Proses

pembelajaran sedapat mungkin menuntut siswa untuk aktif dan berpartisipasi

seoptimal mungkin agar proses pembelajaran benar-benar mampu memberikan

hasil yang diharapkan. Jika siswa memiliki aktivitas belajar yang rendah maka

proses pembelajaran siswa dikelas diduga akan berjalan kurang optimal.

(19)

Lisa Listiyani, 2015

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI DI SMK 45 LEMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Trianto (2012:111) mengemukakan bahwa “pendekatan konstruktivisme pada dasarnya menekankan pentingnya siswa membangun sendiri pengetahuan

mereka lewat keterlibatan aktif proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar

lebih diwarnai student centered daripada teacher centered”. Selanjutnya menurut Warsono dan Hariyanto (2013: 153), “paham konstruksionisme yang diungkap oleh Papert berasumsi bahwa pembelajaran akan berlangsung dengan efektif jika

para siswa aktif dalam membuat atau memproduksi suatu karya fisik yang dapat dihadirkan dalam dunia nyata suatu artefak.”

Kedua teori di atas mengungkap tentang pentingnya aktivitas siswa

dalam belajar. Aktivitas belajar siswa merupakan unsur dasar yang penting dalam

pencapaian keberhasilan proses pembelajaran. Ciri proses pembelajaran yang

berhasil salah satunya dilihat dari tingkat aktivitas belajar siswa. Pengetahuan

siswa akan diperoleh jika siswa aktif mengalaminya sendiri.

Menurut Gagne dan Briggs (dalam Yamin, 2007: 84), rangkaian

pembelajaran yang dilakukan dalam kelas meliputi 9 aspek yang dapat

menumbuhkan aktivitas dan partisipasi siswa diantaranya:

1. Memberikan motivasi atau menarik perhatian siswa, sehingga mereka berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran.

2. Menjelaskan tujuan intruksional (kemampuan dasar) kepada siswa. 3. Mengingatkan kompetensi prasyarat.

4. Memberikan stimulus (masalah, topik, dan konsep) yang akan dipelajari. 5. Memberi petunjuk kepada siswa cara mempelajarinya.

6. Memunculkan aktivitas, partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran. 7. Memberi umpan balik (feed back).

8. Melakukan tagihan-tagihan terhadap siswa berupa tes, sehingga kemampuan siswa selalu terpantau dan terukur.

9. Menyimpulkan setiap materi yang disampaikan di akhir pembelajaran.

Aspek-aspek di atas merupakan faktor yang akan mempengaruhi

aktivitas dan partisipasi siswa dalam mengikuti pembelajaran. Berbagai faktor

tersebut merupakan tahapan-tahapan yang harus dilakukan dalam proses

pembelajaran dari awal sampai akhir. Kesemua faktor atau tahapan di atas harus

(20)

7

Lisa Listiyani, 2015

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI DI SMK 45 LEMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tahapan-tahapan proses pembelajaran tersebut dirancang dalam bentuk model

pembelajaran.

Soekamto, dkk dalam Sariti (2014: 34) mengemukakan bahwa:

model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengkordinasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar.

Sedangkan Aunurrahman (2013: 146) menyatakan bahwa “model pembelajaran sebagai perangkat rencana atau pola yang dapat dipergunakan untuk

merancang bahan-bahan pembelajaran serta membimbing aktivitas pembelajaran

di kelas atau tempat lain yang melaksanakan aktivitas-aktivitas pembelajaran”.

Dari pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran merupakan pedoman bagi para pengajar untuk merencanakan dan

membimbing aktivitas belajar baik di kelas maupun tempat pembelajaran lainnya.

Aktivitas belajar yang terjadi selama pembelajaran sangat dipengaruhi oleh model

pembelajaran yang digunakan oleh guru atau pengajar. Maka model pembelajaran

yang diterapkan haruslah model pembelajaran yang merangsang dan

meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar. Melibatkan siswa untuk aktif dalam

berbagai kegiatan, dan menjadikan mereka sebagai pusat pembelajaran (student

centered).

Model pembelajaran juga hendaknya mampu memberi kesempatan pada

siswa untuk merencanakan berbagai aktivitas belajarnya, dalam rangka

mengkonstruksi pengetahuan mereka sendiri. Selain itu, perlu disesuaikan juga

dengan kompetensi yang harus dicapai siswa dalam suatu materi pelajaran. Pada

pembelajaran akuntansi, siswa dituntut untuk menguasai pengetahuan konsep dan

keterampilan. Maka diperlukan model pembelajaran yang tidak hanya menjadikan

siswa mengingat atau menghafal suatu materi, melainkan menjadikan siswa

terampil dengan berbagai latihan atau tugas yang diberikan. Misalnya

keterampilan membuat jurnal, memposting ke buku besar, dan menyusun laporan

(21)

Lisa Listiyani, 2015

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI DI SMK 45 LEMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas siswa

dalam belajar adalah model pembelajaran berbasis proyek (Project Based

Learning). Model pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran

yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk merencanakan aktivitas

belajar, melaksanakan proyek secara kolaboratif, yang pada akhirnya

menghasilkan suatu produk kerja yang dapat dipresentasikan kepada orang lain.

Hasil akhir dari pembelajaran berbasis proyek adalah suatu produk yang

merupakan hasil kerja siswa. Keuntungan penggunaan model pembelajaran

berbasis proyek salah satunya adalah menjadikan siswa lebih aktif. Artinya siswa

akan terlibat dalam berbagai aktivitas pembelajaran untuk memecahkan

masalah-masalah atau proyek yang diberikan.

Guru merupakan posisi strategis yang memegang peranan penting dalam

keberhasilan proses pembelajaran di sekolah. Guru yang kreatif akan memikirkan

model pembelajaran untuk diterapkan selama pembelajaran, yang dapat

merangsang dan meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar. Dan tentunya

disesuaikan juga dengan tujuan pembelajaran dari suatu materi yang diajarkan.

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, penulis tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran

Berbasis Proyek terhadap Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran

Pengantar Akuntansi di SMK 45 Lembang”

C. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, maka rumusan masalah

penelitian ini adalah “Apakah terdapat peningkatan aktivitas belajar siswa

sebelum penerapan model pembelajaran berbasis proyek dengan aktivitas belajar

siswa selama penerapan model pembelajaran berbasis proyek pada mata pelajaran

Pengantar Akuntansi di SMK 45 Lembang”

(22)

9

Lisa Listiyani, 2015

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI DI SMK 45 LEMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan

aktivitas belajar siswa sebelum penerapan model pembelajaran berbasis proyek

dengan aktivitas belajar siswa selama penerapan model pembelajaran berbasis

proyek pada mata pelajaran Pengantar Akuntansi di SMK 45 Lembang.

E. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat atau kegunaan

sebagai berikut:

1. Kegunaan Teoretis

Secara teoretis penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan

informasi dan berkonstribusi terutama dalam membuktikan bahwa model

pembelajaran berbasis proyek berpengaruh terhadap aktivitas belajar siswa

pada mata pelajaran Pengantar Akuntansi.

2. Kegunaan Praktis

Manfaat praktis dari penelitian ini diantaranya:

a. Bagi guru penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi

mengenai peranan model pembelajaran berbasis proyek terhadap

aktivitas belajar siswa. Sehingga nantinya guru dapat menggunakan

model pembelajaran berbasis proyek dalam pembelajaran akuntansi dan

mendorong pengembangan pada model-model dan strategi

pembelajaran.

b. Bagi sekolah dan orang tua siswa, penelitian ini diharapkan dapat

memberikan informasi dan masukan dalam upaya menciptakan

lingkungan sekolah dan lingkungan keluarga yang senantiasa

mendukung aktivitas belajar siswa dengan segala kebutuhan belajarnya,

agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.

c. Bagi Peneliti, penelitian ini dapat meningkatkan pengetahuan tentang

pengaruh penerapan model pembelajaran berbasis proyek terhadap

(23)

Lisa Listiyani, 2015

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI DI SMK 45 LEMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini adalah jenis penelitian kuasi eksperimen

(quasi-experimental design) dengan desain One-Group Pretest-Posttest Design. Pada

desain ini, terdapat pretest sebelum diberikannya perlakuan. Dengan demikian

maka hasil perlakuan yang diberikan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat

membandingkan dengan keadaan atau hasil sebelum diberi perlakuan. Desain

penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Keterangan:

= skor pretest (sebelum diberi model)

= skor posttest (pada saat diberi model)

= perlakuan yang diberikan (penerapan model pembelajaran

berbasis proyek)

- ) = pengaruh model pembelajaran berbasis proyek terhadap aktivitas belajar

(Sekaran, 2006: 208)

Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan dua kali. Yaitu pada

saat sebelum penerapan model pembelajaran berbasis proyek dan selama

penerapan model pembelajaran berbasis proyek. Pengambilan data sebelum

perlakuan atau penerapan model disebut pretest ( dan pengambilan data

selama perlakuan atau penerapan model disebut posttest ( .

(24)

31

Lisa Listiyani, 2015

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI DI SMK 45 LEMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun prosedur dalam desain penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan

a. Pembuatan Perangkat Pembelajaran

Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan lembar tugas

proyek kemudian dikonsultasikan dengan dosen pembimbing dan guru mata

pelajaran akuntansi untuk mendapatkan masukan agar dapat

mengimplementasikan dengan baik di kelas.

b. Pembuatan Instrumen

Instrumen yang dibuat yaitu lembar observasi yang dimaksudkan untuk

mengamati aktivitas siswa dalam belajar sesuai dengan indikatornya.

2. Tahap Pelaksanaan

Setelah sebelumnya telah diperoleh hasil pretest tentang aktivitas belajar

siswa, maka langkah selanjutnya adalah memberikan perlakuan yaitu

penerapan model pembelajaran berbasis proyek pada mata pelajaran Pengantar

Akuntansi. Penerapan model pembelajaran berbasis proyek dilakukan selama 4

kali pertemuan yang setiap pertemuan berdurasi 80 menit (2 JP). Saat proses

pembelajaran berlangsung, observer mengisi lembar observasi aktivitas belajar

siswa yang hasilnya merupakan posttest.

Adapun langkah-langkah pembelajaran berbasis proyek yang diterapkan

(25)

Lisa Listiyani, 2015

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI DI SMK 45 LEMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.1

Langkah Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek

Pertemuan Langkah Kegiatan Guru Kegiatan siswa Aktivitas yang diamati

1 1. Penentuan

Pertanyaan

Mendasar (Start With

the Essential

Question).

Memberikan penjelasan dan

memberikan arahan untuk

memunculkan pertanyaan

(proyek) yang berkaitan dengan

materi.

Menyimak penjelasan guru dan

pertanyaan (proyek) yang

berkaitan dengan materi.

1. Mendengarkan penjelasan

guru terkait materi

akuntansi.

2. Berani mengajukan

pertanyaan tentang materi

akuntansi.

2 2. Mendesain

Perencanaan Proyek

(Design a Plan for

the Project).

Membimbing siswa untuk

melakukan kajian pustaka dan

mendesain langkah-langkah

untuk menyelesaikan pertanyaan

(proyek).

Siswa melakukan kajian pustaka

dan mendesain langkah-langkah

untuk menyelesaikan pertanyaan

(proyek).

1. Membaca materi

pelajaran akuntansi.

2 3. Menyusun Jadwal

(Create a Schedule).

Menyampaikan batas waktu akhir

(deadline) penyelesaian proyek.

Menyusun jadwal untuk

melaksanakan langkah-langkah

yang telah direncanakan dan

1.Berpartisipasi dalam

mengerjakan latihan

(26)

Lisa Listiyani, 2015

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI DI SMK 45 LEMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menyelesaikan pertanyaan

(proyek).

3 4. Memonitor siswa dan

kemajuan proyek

(Monitor the

Students and the

Progress of the

Project).

Melakukan monitor terhadap

aktivitas siswa selama

menyelesaikan proyek dan

membimbing siswa dalam

membuat laporan proyek.

Mengerjakan proyek dengan

difasilitasi dan dimonitor oleh

guru, membuat kesimpulan dan

laporan hasil kerja proyek.

1.Berpartisipasi dalam

mengerjakan latihan

akuntansi.

4 5. Menguji Hasil

(Assess the

Outcome).

Menunjuk siswa secara

berkelompok dan bergantian

untuk mempresentasikan hasil

kerja proyek, dan melakukan

penilaian.

Setiap kelompok siswa

mempresentasikan hasil kerja

proyeknya dan siswa yang lain

menyimak.

1.Mempresentasikan hasil

latihan akuntansi.

4 6. Mengevaluasi

Pengalaman

(Evaluate the

Experience).

Menunjuk beberapa siswa untuk

secara bergantian

mengungkapkan perasaannya dan

menceritakan pengalamannya

Mengungkapkan dan

menceritakan pengalamannya

selama menyelesaikan

pertanyaan (proyek).

1.Mempresentasikan hasil

(27)

Lisa Listiyani, 2015

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI DI SMK 45 LEMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

selama menyelesaikan pertanyaan

(28)

35

3. Tahap Akhir

Tahap akhir ini meliputi analisis dan hasil penelitian, yaitu:

1. Menganalisis lembar observasi aktivitas belajar siswa

2. Menguji hipotesis penelitian.

3. Menarik sebuah kesimpulan.

B. Operasionalisasi Variabel

Menurut Sugiyono (2013: 3) “variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya”. Adapun variabel dalam penelitian ini adalah aktivitas belajar siswa.

Aktivitas belajar siswa adalah segala kegiatan siswa baik yang bersifat fisik

maupun mental dalam kegiatan pembelajaran yang berguna untuk mengkonstruksi

pengetahuan mereka sendiri sehingga proses pembelajaran dapat memperoleh hasil

yang optimal.

Tabel 3.2

Operasionalisasi Variabel

Variabel Indikator Skala

Aktivitas

belajar

siswa

1. Mendengarkan penjelasan guru terkait

materi akuntansi

Rasio

2. Berani mengajukan pertanyaan tentang

materi akuntansi

3. Membaca materi pelajaran akuntansi

4. Berpartisipasi dalam mengerjakan latihan

akuntansi

(29)

C. Populasi dan sampel

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2013: 61) “populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas: obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Adapun yang akan dijadikan populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas

X Bisnis Manajemen SMK 45 Lembang yang berjumlah 264 siswa.

2. Sampel

“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi” (Sugiyono, 2013: 62). Sampel yang diambil dari populasi merupakan sampel yang representatif (mewakili). Artinya sampel itu benar-benar memiliki

karakteristik yang mewakili populasi.

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah nonprobability

sampling dengan teknik penentuan sampelnya menggunakan sampling purposive.

Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan

peluang yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dijadikan sampel. Dan

sampling purposive artinya adalah teknik penentuan sampel dengan menggunakan

pertimbangan tertentu.

Tidak diambilnya sampel dengan memberikan peluang yang sama bagi

setiap anggota populasi dikarenakan keterbatasan tidak dimungkinkannya untuk

memisahkan siswa secara acak dari beberapa kelas untuk bergabung menjadi kelas

baru yang akan menerima perlakuan (treatment). Berdasarkan pertimbangan tersebut

maka sampel diambil dari satu kelas yang sama, yaitu siswa dari kelas XD Bisnis

Manajemen di SMK 45 Lembang yang berjumlah 43 siswa. Dipilihnya siswa kelas

XD sebagai sampel berdasarkan rekomendasi dari guru mata pelajaran Pengantar

Akuntansi. Karena pelaksanaan perlakuan (treatment) bertepatan dengan sedang

dilaksanakannya Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMK 45 Lembang,

(30)

37

mahasiswa yang PPL. Dan kelas XD kebetulan tetap diajarkan oleh guru mata

pelajaran Pengantar Akuntansi. Dengan memilih kelas XD yang artinya treatment

dilakukan oleh guru mata pelajaran Pengantar Akuntansi, diharapkan akan berjalan

lancar dan efektif.

D. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan observasi. Sutrisno

Hadi (dalam Sugiyono, 2012:166), mengemukakan bahwa “observasi merupakan

suatu kompleks, suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan

psikhologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan

ingatan”.

Menurut Sugiyono (2012: 166), “Teknik pengumpulan data dengan

observasi digunakan bila, penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses

kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar”.

Observasi yang dilakukan pada penelitian ini adalah observasi sistematik. Yaitu

observasi yang telah dirancang sistematis mengenai apa yang akan diamati, kapan

dan dimana akan dilakukan pengamatan. Menurut Margono (2009: 162), “observasi

sistematik adalah observasi yang diselenggarakan dengan menentukan secara

sistematik, faktor-faktor yang akan diobservasi lengkap dengan kategorinya”. Jadi

wilayah atau ruang lingkup observasi dibatasi secara tegas sesuai dengan masalah dan

tujuan penelitian.

Pengumpulan data untuk mengetahui gambaran aktivitas belajar siswa baik

sebelum penggunaan model pembelajaran berbasis proyek maupun selama penerapan

model pembelajaran berbasis proyek digunakan lembar observasi. Lembar observasi

ini berisi indikator-indikator aktivitas siswa dalam belajar.

Adapun lembar observasi yang digunakan untuk mengamati aktivitas belajar

(31)
[image:31.612.175.468.114.271.2]

Tabel 3.3

Format Ceklis Pengamatan Terhadap Aktivitas Siswa

Nama Siswa Indikator Aktivitas

A B C D E

Jumlah

Persentase

Sumber :Etin Solihatin (2005:23)

Keterangan:

A : Mendengarkan penjelasan guru terkait materi akuntansi

B : Berani mengajukan pertanyaan tentang materi akuntansi

C : Membaca materi pelajaran akuntansi

D : Berpartisipasi dalam mengerjakan latihan akuntansi

E : Mempresentasikan hasil latihan akuntansi

Semua aktivitas atau kegiatan siswa selama belajar akan diukur dalam

persamaan berikut, Sudijono (2009:43) :

Keterangan :

f = Jumlah siswa yang aktif

N = Jumlah total siswa

P = Persentase aktivitas belajar siswa

Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006:125), siswa yang aktif digolongkan

(32)
[image:32.612.167.473.113.249.2]

39

Tabel 3.4 Skala Aktivitas Siswa

Skala Aktivitas Kategori

76 – 99% Sangat tinggi

51 – 75% Tinggi

26 – 50% Rendah

1 – 25% Sangat rendah

E. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai normal

atau tidaknya distribusi skor tes yang diperoleh siswa. Apabila berdistribusi normal

maka statistik yang digunakan adalah statistik parametris sedangkan jika tidak

berdistribusi normal maka statistik yang digunakan adalah statistik non parametris.

Untuk menguji nomalitas maka langkah-langkah yang akan ditempuh dalam

penelitian ini adalah :

a. Menentukan skor terbesar dan terkecil

b. Menentukan rentangan (R)

c. Menentukan banyaknya kelas (BK)

d. Menentukan panjang kelas (i)

i =

Membuat tabulasi dengan menggunakan tabel penolong

No Kelas

Interval F

Nilai

Tengah (X)

1 ....

2 ....

(33)

e. Menentukan rata-rata atau mean ̅

̅ ∑

f. Menentukan simpangan baku (S)

s = √∑

g. Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan jalan:

1. Menentukan batas kelas, yaitu angka skor kiri kelas interval pertama

dikurangi 0,5 dan kemudian angka skor-skor kanan kelas interval ditambah

0,5.

2. Mencari nilai Z-score untuk batas kelas interval dengan rumus:

Z = ̅

3. Mencari luas 0 – Z dari Tabel Kurve Normal dari 0 – Z dengan menggunakan

angka-angka untuk batas kelas

4. Mencari luas tiap kelas interval dengan jalan mengurangkan angka-angka 0 –

Z, yaitu angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka baris kedua

dikurangi baris ketiga, dan begitu seterusnya. Kecuali untuk angka yang

berbeda pada baris paling tengah ditambahkan dengan angka pada baris

berikutnya.

5. Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas tiap

interval dengan jumlah responden (n)

6. Mencari chi-kuadrat ( dengan rumus:

a. Menentukan derajat kesempatan

b. Menentukan dari daftar tabel

Fo = frekuensi pengamatan

(34)

41

7. Penentuan normalitas

Membandingkan harga

Jika : , berdistribusi normal

, tidak berdistribusi normal

(Riduwan, 2008: 188)

2. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis adalah suatu prosedur yang didasarkan pada bukti

sampel dan teori probabilitas yang digunakan untuk menentukan apakah suatu

hipotesis adalah pernyataan yang beralasan dan harus diterima, atau tidak beralasan

sehingga ditolak.

Langkah-langkah yang digunakan untuk pengujian hipotesis apabila data

berdistribusi normal adalah sebagai berikut:

1. Merumuskan Hipotesis Statistik

: = : tidak terdapat perbedaan aktivitas belajar siswa sebelum penerapan model pembelajaran berbasis proyek dengan aktivitas

belajar siswa selama penerapan model pembelajaran berbasis

proyek.

: : terdapat peningkatan aktivitas belajar siswa sebelum penerapan model pembelajaran berbasis proyek dengan aktivitas belajar

siswa selama penerapan model pembelajaran berbasis proyek.

2. Uji Beda Proporsi

Uji beda proporsi digunakan untuk menguji selisih dua perbandingan dan

juga untuk mengetahui apakah ada perbedaan persentase yang mencolok atau

tidak antara dua kelompok yang sedang dipelajari. Rumus yang digunakan yaitu

(35)

(Sudjana, 2004:165)

Dimana ditaksir oleh perbandingan gabungan dari sampel-sampel yang

digunakan. Dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

(Sudjana, 2004:165) Dengan menggunakan taraf nyata ∝= 0,05 maka kriteria pengujiannya:

diterima jika

ditolak jika

Jika data yang diperoleh tidak berdistribusi normal, maka statistik yang

digunakan adalah non parametris menggunakan uji Wilcoxon Match Pairs Test.

Adapun langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut:

1. Merumuskan Hipotesis Statistik

: tidak terdapat perbedaan aktivitas belajar siswa sebelum

penerapan model pembelajaran berbasis proyek dengan aktivitas

belajar siswa selama penerapan model pembelajaran berbasis

proyek.

: terdapat peningkatan aktivitas belajar siswa sebelum penerapan model pembelajaran berbasis proyek dengan aktivitas belajar

siswa selama penerapan model pembelajaran berbasis proyek.

2. Uji Wilcoxon Match Pairs Test

a. Penyajian data sebelum dan selama eksperimen (Sugiyono, 2013:46)

(36)

43

[image:36.612.141.518.122.200.2]

Tabel 3.5

Tabel Penolong Untuk Uji Wilcoxon Match Pair Test

No Sebelum Selama Beda Tanda Jenjang

Jenjang + -

c. Apabila sampel pasangan lebih besar dari 25, maka distribusi nya akan

mendekati distribusi normal, untuk itu digunakan rumus Z sebagai berikut:

(Sugiyono, 2013: 47)

Dimana : T = jumlah jenjang

 Mencari nilai

(Sugiyono, 2013: 47)

 Mencari nilai

(Sugiyono, 2013: 48)

Dengan menggunakan taraf nyata ∝= 0,05 maka kriteria pengujiannya:

(37)

Lisa Listiyani, 2015

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI DI SMK 45 LEMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh penerapan model

pembelajaran berbasis proyek terhadap aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran

Pengantar Akuntansi di kelas XD Bisman SMK 45 Lembang dapat disimpulkan

bahwa :

Terdapat peningkatan aktivitas belajar siswa sebelum penerapan model

pembelajaran berbasis proyek dengan aktivitas belajar siswa selama penerapan

model pembelajaran berbasis proyek. Peningkatan aktivitas belajar siswa dapat

dilihat dari meningkatnya rata-rata persentase aktivitas belajar siswa sebelum dan

selama penerapan model pembelajaran berbasis proyek. Dengan adanya

peningkatan ini berarti pula bahwa dengan diterapkannya model pembelajaran

berbasis proyek dapat mempengaruhi aktivitas belajar siswa.

B. Saran

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran berbasis

proyek dapat diterapkan dengan baik, dan dengan diterapkan model pembelajaran

berbasis proyek dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Berdasarkan hasil

penelitian yang dilakukan di SMK 45 Lembang ini, peneliti memberikan saran

dengan mempertimbangkan hasil temuan di lapangan yaitu sebagai berikut :

1. Bagi Guru

Guru disarankan untuk menerapkan model pembelajaran berbasis

proyek pada mata pelajaran akuntansi khususnya, atau pada mata pelajaran

yang lainnya. Karena dengan menerapkan model pembelajaran berbasis

proyek dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa.

(38)

72

Lisa Listiyani, 2015

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI DI SMK 45 LEMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sekolah disarankan untuk memberikan dukungan dalam pelaksanaan

kegiatan pembelajaran di sekolah, yaitu dengan menyediakan fasilitas

pembelajaran yang memadai untuk menunjang penerapan model

pembelajaran berbasis proyek agar menjadi lebih efektif.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Peneliti selanjutnya diharapkan dapat mencoba meneliti pengaruh

penerapan model pembelajaran berbasis proyek pada materi akuntansi yang

lainnya dan pada subyek yang berbeda, sebagai pembanding dengan hasil

penelitian yang telah dilakukan. Kemudian peneliti selanjutnya diharapkan

juga untuk meneliti pengaruh penerapan model pembelajaran berbasis proyek

pada tingkatan yang lebih tinggi, misalnya pada kelas yang lebih tinggi

(39)

Lisa Listiyani, 2015

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI DI SMK 45 LEMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku:

Aunurrahman (2013) Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Dimyati dan Mudjono (2006) Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Hamalik, O (2006) Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara

Harti, D (2009) Modul Akuntansi IA. Jakarta: Erlangga

Margono, S (2009) Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Rohani, A (2010) Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Riduwan (2008) Dasar-Dasar Statistika. Bandung: Alfabeta

Sardiman, A. M. (2011) Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Sekaran, U (2006) Research Methods for Business: Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Empat

Solihatin, E (2005) Cooperatif Learning : Analisis Model Pembelajaran IPS. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Sudjana. (2004) Metode Statistika. Bandung: Tarsito

Sudijono, A (2009) Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada

Sugiyono (2012) Metode Penelitian Administrasi: dilengkapi dengan metode R&D. Bandung: Alfabeta

Sugiyono (2013) Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2013) Statistika Nonparametris Untuk Penelitian. CV. Alfabeta

Suprijono, A (2012) Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Trianto. (2012) Mendesain model pembelajaran inovatif-progrefis. Jakarta: PT fazar interpratama

Warsono dan Hariyanto (2013) Pembelajaran Aktif. Bandung: Remaja Posdakarya

(40)

74

Lisa Listiyani, 2015

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI DI SMK 45 LEMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Weygandt, J.J., Kieso, D.E., and Kimmel, P.D (2007) Accounting Principles: Pengantar Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat

Yamin, M (2007) Kiat Membelajarkan Siswa. Jakarta. Gaung Persada Press dan Center for Learning Innovation (CLI).

Sumber Jurnal dan Skripsi :

Oktaviani, F (2012) Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Akuntansi. Skripsi. (tidak diterbitkan). Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

Ramadhan, R. A (2011) Hubungan Penerapan Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Dengan Aktivitas Siswa. Skripsi. (tidak diterbitkan). Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

Sariti (2014) Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Terhadap Motivasi Belajar Siswa. Skripsi. (tidak diterbitkan). Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

Yulianti, W (2012) Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa. Skripsi. (tidak diterbitkan). Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

Sumber Internet :

Anderson, H and Vik, G. N (2007) Using Project-Based Learning to Connect Theory to Practice in Teaching Accounting Communication. [Online]. Tersedia: http://www.businesscommunication.org/CMS/Resources/proceedings/2007annual /2007annual/07abc07.pdf [ 9 April 2015]

Azizah, N (2013) Belajar Konsep. [Online]. Tersedia:

http://ziezahfakott.blogspot.com/2013/03/belajar-konsep.html [27 Mei 2015]

Bakri, R (2007) Vocational Skill. [Online]. Tersedia: http://rbsamarinda.blogspot.com/2007/12/vacional-skill.html [27 Mei 2015]

Espinosa, M., Arosa, B., and Barrainkua, I ( 2012) The Implementation Of Project Based Learning In Financial Accounting: A Specific Design To Ensure A Sustainable Learning Process. [Online]. Tersedia: http://library.iated.org/view/ESPINOSA2012IMP [13 April 2015]

Ilham, (2009) Mengembangkan Aktivitas Belajar Siswa. [Online]. Tersedia: https://abangilham.wordpress.com/ [02 Februari 2015]

(41)

Lisa Listiyani, 2015

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI DI SMK 45 LEMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Project Based Learning). Jupe UNS. [Online] Vol 1 (1), 12 halaman. Tersedia:http://download.portalgaruda.org/article.php?article=108083&val=4068 [14 Desember 2014]

Sulistyarsi, A ___ Penerapan Strategi Pembelajaran Berbasis Proyek Dalam Membuat Alat Peraga IPA Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Dan Keaktifan Siswa Kelas IV SDN Cermo 01 Kare Madiun. ____ [Online] Tersedia: http://www.ikippgrimadiun.ac.id/ejournal/sites/default/files/3_Ani%20Sulistyarsi _Penerapan%20Strategi%20Pembelajaran%20Berbasis%20Proyek%20dlm%20M embuat%20Alat%20Peraga_0.pdf [ 14 Desember 2014]

Suparti (2015) Project-Based Learning Guided Lesson Study Improve the Achievement of Learning Outcomes on Seminar Accounting Education Course at Department Of Accounting. IOSR Journal of Research & Method in Education. [Online] Vol 5 Issue 3 Ver.II, 7 halaman. Tersedia:

http://www.iosrjournals.org/iosr-jrme/papers/Vol-5%20Issue-3/Version-2/B05320511.pdf [22 Agustus 2015]

Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Tersedia: http://www.inherent-dikti.net/files/sisdiknas.pdf. [6 April 2014]

Gambar

Tabel 1.1 Skala Aktivitas Siswa
Tabel 1.2 Persentase Aktivitas Belajar Siswa Kelas XB Bisnis Manajemen
Tabel 1.3 Aktivitas Dan Hasil
Tabel 3.1 Langkah Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek
+5

Referensi

Dokumen terkait

Pagu Anggaran K/L sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menggambarkan arah kebijakan yang telah ditetapkan oleh Presiden yang dirinci palingc. sedikit menurut

Tujuan Penelitian ini adalah menganalisis pengaruh jumlah tenaga kerja sektor pertanian, luas lahan sektor pertanian, dan ekspor sektor pertanian terhadap produk domestik

bahwa untuk melaksanakan tugas dan kewenangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, serta untuk melaksanakan ketentuan Pasal 14 Peraturan Pemerintah Nomor 90 Tahun

1. Program merupakan penjabaran dari kebijakan sesuai dengan visi dan misi K/L yang rumusannya mencerminkan tugas dan fungsi unit Eselon I atau unit K/L yang

Analisis Pengaruh Investasi Pertanian dan Tenaga Kerja Pertanian terhadap PDRB Kabupaten Asahan Propinsi Sumatera Utara.Skripsi.. Analisis Kausalitas Antara Ekspor dan Pertumbuhan

Pembelajaran Keterampilan Membatik Pada Tunarungu Jenjang SMALB Di SLB B Negeri Cicendo Kota Bandung.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pendapatan masyarakat “ didesa roworena kecamatan ende selatan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana faktor kebudayaan, sosial, pribadi dan psikologi mempengaruhi keputusan pembelian pada TV berlangganan Transvision di