Lisa Listiyani, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI DI SMK 45 LEMBANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS
PROYEK TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA
PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI DI SMK 45 LEMBANG
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperolah Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh:
Lisa Listiyani
1103966
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN AKUNTANSI
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Lisa Listiyani, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI DI SMK 45 LEMBANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2015
PELAKSANAAN DAN PANITIA UJIAN
Skripsi ini telah dipertahankan dalam Ujian Sidang pada :
Hari / Tanggal : Kamis / 27 Agustus 2015
Waktu : Pukul 13.30 – 15.00
Tempat : Ruang Lab. Pendidikan Akuntansi
Panitia Ujian :
Ketua : Dr. H. Edi Suryadi, M.Si
NIP. 19600412 198603 1 002
Sekretaris : Dr. Hj. Meta Arief, M.Si
NIP. 19640206 198803 2 001
Anggota : Dr. Kusnendi, M.S
NIP. 19600122 198403 1 003
Drs. H. Ajang Mulyadi, M.M
NIP. 19611102 198603 1 002
Penguji :
1. Dr. Kurjono, M.Pd
NIP. 19681020 199802 1 003
2. Dra. Heraeni Tanuatmodjo, MM NIP. 19620111 198903 2 001
Lisa Listiyani, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI DI SMK 45 LEMBANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pengantar Akuntansi di SMK
45 Lembang
Oleh
Lisa Listiyani
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© Lisa Listiyani 2015
Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2015
Lisa Listiyani, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI DI SMK 45 LEMBANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
Lisa Listiyani, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI DI SMK 45 LEMBANG
Lisa Listiyani, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI DI SMK 45 LEMBANG
Lisa Listiyani, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI DI SMK 45 LEMBANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
“Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan
Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain)”
i
Lisa Listiyani, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI DI SMK 45 LEMBANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA
PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI DI SMK 45 LEMBANG
Lisa Listiyani
Pembimbing : Heni Mulyani, S.Pd, M.Pd
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan aktivitas belajar siswa sebelum penerapan model pembelajaran berbasis proyek dengan aktivitas belajar siswa selama penerapan model pembelajaran berbasis proyek pada mata pelajaran Pengantar Akuntansi di SMK 45 Lembang. Metode yang digunakan adalah Quasy Experiment dengan desain One Group Pretest-Posttest Design. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Purposive Sampling, dan sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XD Bisnis Manajemen di SMK 45 Lembang yang berjumlah 42 siswa. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi aktivitas belajar siswa dengan menggunakan format checklist. Teknik pengolahan data berupa pengolahan data kuantitatif, yang meliputi uji normalitas data dan pengujian hipotesis nonparametrik dengan uji Wilcoxon Match Pairs Test.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan uji Wilcoxon Match Pairs Test dengan α=0,05 menunjukkan = , sedangkan = 1,64. Ini artinya , maka H0 ditolak dan H1
diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan aktivitas belajar siswa sebelum penerapan model pembelajaran berbasis proyek dengan aktivitas belajar siswa selama penerapan model pembelajaran berbasis proyek, berarti bahwa dengan diterapkannya model pembelajaran berbasis proyek ini dapat mempengaruhi aktivitas belajar siswa.
Lisa Listiyani, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI DI SMK 45 LEMBANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
THE INFLUENCE OF PROJECT BASED LEARNING MODEL IMPLEMENTATION TOWARDS STUDENT ACTIVITY LEARNING OF THE ACCOUNTING INTRODUCTION SUBJECT AT SMK 45 LEMBANG
Lisa Listiyani
Councelor : Heni Mulyani, S.Pd, M.Pd
ABSTRACT
This research aimed to know is there any improvement of student activity learning before and during project based learning model implementation of the Introduction Accounting subject at SMK 45 Lembang. The method used is Quasy Experimental with One Group Pretest-Posttest Design. The sampling technique used Purposive Sampling, and the sample of this research is 42 student of 10th grade Bussiness Management D at SMK 45 Lembang. The instrument used student activity learning observation sheet with checklist form. Data processing technique used quantitative data processing, with normality test and nonparametric hypotesis test with Wilcoxon Match Pairs Test.
Based on hypothesis testing result use Wilcoxon Match Pairs Test with α=0,05, indicate = , whereas = 1,64. This is mean , so H0 void and H1 accept. So it can be concluded that there is improvement of student activity learning before and during project based learning model implementation, that mean the project based learning model implementation have give influence to the student activity learning.
iii
Lisa Listiyani, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI DI SMK 45 LEMBANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMAKASIH ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A.Latar Belakang Penelitian ... . 1
B.Identifikasi Masalah ... 6
C.Rumusan Masalah Penelitian ... 8
D.Maksud Dan Tujuan Penelitian ... 9
E. Kegunaan Penelitian ... 9
BAB II LANDASAN TEORI ... 10
A.Aktivitas Belajar Siswa ... 10
1. Pengertian Aktivitas ... 10
2. Klasifikasi Aktivitas ... 11
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Aktivitas ... 12
4. Indikator Aktivitas Belajar ... 12
B.Model Pembelajaran ... 14
C.Model Pembelajaran Berbasis Proyek ... 15
1. Pengertian Model Pembelajaran Berbasis Proyek ... 15
2. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Proyek ... 19
3. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Berbasis Proyek ... 19
4. Keuntungan Pembelajaran Berbasis Proyek ... 21
D.Karakteristik Pembelajaran Akuntansi ... 22
E. Hasil Penelitian Terdahulu ... 24
F. Kerangka Pemikiran ... 26
G.Hipotesis ... 30
BAB III METODE PENELITIAN ... 31
A.Desain Penelitian ... 31
B.Operasionalisasi Variabel ... 35
C.Populasi dan Sampel ... 36
1. Populasi ... 36
2. Sampel ... 36
D.Teknik Pengumpulan Data ... 37
E. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 39
1. Uji Normalitas ... 39
2. Uji Hipotesis ... 41
Lisa Listiyani, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI DI SMK 45 LEMBANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
A.Gambaran Objek Penelitian ... 44
1. Identitas SMK 45 Lembang ... 44
2. Sejarah Singkat SMK 45 Lembang ... 44
3. Visi dan Misi SMK 45 Lembang ... 45
4. Deskripsi Subjek Penelitian ... 46
B. Deskripsi Hasil Penelitian ... 47
C.Analisis Data dan Pengujian Hipotesis Penelitian ... 55
1. Uji Normalitas ... 55
2. Uji Hipotesis ... 62
D.Pembahasan Hasil Penelitian ... 67
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 73
A.Simpulan ... 73
B. Saran ... 73
v
Lisa Listiyani, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI DI SMK 45 LEMBANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Skala Aktivitas Siswa ... 3
Tabel 1.2 Persentase Aktivitas Belajar Siswa Kelas XB Bisnis Manajemen ... 3
Tabel 1.3 Aktivitas Dan Hasil ... 5
Tabel 3.1 Langkah Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek ... 33
Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel ...35
Tabel 3.3 Format Ceklis Pengamatan Terhadap Aktivitas Siswa ...38
Tabel 3.4 Skala Aktivitas Siswa ...39
Tabel 3.5 Tabel Penolong Untuk Uji Wilcoxon Match Pair Test ... 43
Tabel 4.1 Skala Aktivitas Siswa ... 47
Tabel 4.2 Persentase Aktivitas Belajar Siswa Kelas XB Bisnis Manajemen ...48
Tabel 4.3 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Sebelum Diterapkan Model Pembelajaran Berbasis Proyek ...49
Tabel 4.4 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Selama Diterapkan Model Pembelajaran Berbasis Proyek ... 52
Tabel 4.5 Hasil Observasi Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Sebelum Diterapkan Model Pembelajaran Berbasis Proyek dan Selama Diterapkan Model Pembelajaran Berbasis Proyek ...54
Tabel 4.6 Tabel Penolong Aktivitas Belajar Siswa Sebelum Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek ...56
Tabel 4.7 Perhitungan Z-Score Aktivitas Belajar Siswa Sebelum Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek ... 57
Tabel 4.8 Daftar Frekuensi Aktivitas Belajar Siswa Sebelum Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek ...58
Tabel 4.9 Tabel Penolong Aktivitas Belajar Siswa Selama Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek ... 59
Tabel 4.10 Perhitungan Z-Score Aktivitas Belajar Siswa Selama Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek ... 60
Tabel 4.11 Daftar Frekuensi Aktivitas Belajar Siswa Selama Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek ... 61
Tabel 4.12 Hasil Perhitungan Uji Normalitas ...62
Tabel 4.13 Data Aktivitas Belajar Siswa Sebelum dan Selama Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek ... 63
Tabel 4.14 Tabel Penolong Untuk Test Wilcoxon ...64
Lisa Listiyani, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI DI SMK 45 LEMBANG
Lisa Listiyani, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI DI SMK 45 LEMBANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Pendidikan merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia. Merupakan proses perubahan tingkah laku, pengembangan potensi diri,
dan menambah wawasan peserta didik agar nantinya dapat memberikan manfaat
bagi dirinya, nusa dan bangsa. Pendidikan yang baik akan melahirkan
manusia-manusia yang bermartabat, berilmu dan bertanggungjawab atas kelangsungan
hidup bangsanya. Hal itu sejalan dengan fungsi dan tujuan pendidikan di
Indonesia yang tercantum dalam Undang-Undang Sisdiknas No. 20 tahun 2003
pasal 3, sebagai berikut:
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.
Di era globalisasi ini, perubahan senantiasa terjadi di segala aspek
kehidupan. Menuntut sumber daya manusia yang berkualitas guna menghadapi
perubahan akibat globalisasi. Salah satu upaya peningkatan kualitas sumber daya
manusia adalah melalui peningkatan kualitas atau mutu pendidikan. Proses
pendidikan berlangsung dalam suatu lingkungan yang disebut lingkungan
pendidikan. Terdiri dari lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Pendidikan dalam lingkungan sekolah sering disebut sebagai pendidikan formal.
Pendidikan formal di sekolah merupakan proses pendidikan yang sentral. Terjadi
melalui proses interaksi antara pendidik dengan peserta didik untuk mencapai
tujuan pendidikan yang berpusat pada perkembangan potensi peserta didik.
Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan, banyak unsur yang
Lisa Listiyani, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI DI SMK 45 LEMBANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
proses pembelajaran merupakan salah satu cara dalam dunia pendidikan untuk
menyampaikan informasi dan pengetahuan kepada siswa. Peran pendidik (guru)
dalam proses pembelajaran di sekolah adalah memberikan pengajaran, yaitu
dengan pemberian pengarahan dan membimbing peserta didik untuk dapat secara
aktif memperoleh pemahamannya berdasarkan segala informasi yang didapat dari
penjelasan yang disampaikan oleh guru.
Ciri proses pembelajaran yang berhasil salah satunya dilihat dari tingkat
kegiatan atau aktivitas belajar siswa. Aktivitas siswa merupakan unsur dasar yang
penting dalam pencapaian keberhasilan proses pembelajaran. Menurut Sophocles
dalam Warsono dan Hariyanto (2013: 3), “ Seseorang harus belajar dengan cara
melakukan sesuatu, Anda tidak akan memiliki kepastian tentang hal tersebut
sampai Anda mencoba melakukan sendiri”. Pengetahuan siswa akan diperoleh
jika siswa aktif mengalaminya sendiri. Makin tinggi aktivitas belajar siswa, makin
tinggi peluang keberhasilan proses pembelajaran. Peran guru bukanlah sebagai
sumber belajar saja, tapi berperan sebagai fasilitator dan pembimbing agar siswa
mau dan mampu untuk belajar.
Aktivitas belajar siswa adalah segala kegiatan siswa baik yang bersifat
fisik maupun mental dalam proses pembelajaran yang berguna untuk
mengkonstruksi pengetahuan mereka sendiri sehingga proses pembelajaran dapat
memperoleh hasil yang optimal. Jadi aktivitas belajar siswa yang optimal sangat
diperlukan untuk mencapai kualitas pembelajaran yang baik.
Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006:125), siswa yang aktif
digolongkan berdasarkan persentase aktivitas sebagai berikut:
Tabel 1.1 Skala Aktivitas Siswa
Skala Aktivitas Kategori
76 – 99% Sangat tinggi
51 – 75% Tinggi
3
Lisa Listiyani, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI DI SMK 45 LEMBANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1 – 25% Sangat rendah
Dan di bawah ini merupakan data aktivitas belajar siswa pada mata
pelajaran Pengantar Akuntansi di SMK 45 Lembang.
Tabel 1.2
Persentase Aktivitas Belajar Siswa Kelas XB Bisnis Manajemen
No Aktivitas Siswa Frekuensi (Siswa) Persentase (%)
1 Kegiatan Mendengarkan 26 70,27 %
2 Kegiatan Lisan 1 2,70 %
3 Kegiatan Menulis 15 40,54 %
4 Kegiatan Metrik - 0 %
5 Kegiatan Mental - 0 %
Jumlah siswa 37 siswa
Rata-rata aktivitas 37,84% (Rendah)
Sumber : Hasil Pra Penelitian diolah
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa siswa masih kurang aktif dalam
proses pembelajaran. Dari lima indikator aktivitas yang diamati, hanya 3 aktivitas
yang muncul, yaitu kegiatan mendengarkan, kegiatan lisan dan kegiatan menulis.
Sebanyak 26 siswa (70,27%) melakukan kegiatan mendengarkan yaitu
mendengarkan penjelasan guru. Mereka dikategorikan melakukan kegiatan
mendengarkan karena selama guru menjelaskan materi tidak melakukan aktivitas
selain mendengarkan penjelasan guru. Sementara terdapat beberapa siswa lainnya
yang hanya mendengarkan saat ditegur oleh guru. Ada yang mengantuk bahkan
tertidur, mengobrol dengan teman sebelahnya, dan asyik menggambar sendiri.
Selain kegiatan mendengarkan, siswa melakukan kegiatan lisan yaitu mengajukan
pertanyaan terkait materi pelajaran yang disampaikan oleh guru. Terdapat 1 siswa
(2,70%) yang mengajukan pertanyaan. Dan aktivitas lainnya yang muncul adalah
kegiatan menulis. Kegiatan menulis yang dilakukan berupa kegiatan mencatat
materi pelajaran. Guru memberikan waktu tersendiri kepada siswa untuk
Lisa Listiyani, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI DI SMK 45 LEMBANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Aktivitas berupa kegiatan metrik dan kegiatan mental tidak muncul dalam proses
pembelajaran. Kegiatan metrik dapat meliputi kegiatan melakukan percobaan,
melaksanakan pameran dan lainnya. Sedangkan kegiatan mental meliputi kegiatan
memecahkan masalah, menganalisis faktor-faktor dan lainnya. Kedua kegiatan
atau aktivitas tersebut hendaknya muncul dalam proses pembelajaran. Karena dari
kegiatan metrik dan kegiatan mental yang dilakukan oleh siswa, guru dapat
mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi, misalnya dengan
dilakukannya kegiatan mental berupa pemberian kasus atau soal-soal untuk
dikerjakan oleh siswa. Berdasarkan tabel persentase aktivitas belajar siswa diatas,
secara umum aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran Pengantar Akuntansi di
SMK 45 Lembang tergolong rendah. Kategori aktivitas siswa didasarkan pada
skala aktivitas pada tabel 1.1.
Penyebab dari rendahnya tingkat aktivitas belajar siswa pada mata
pelajaran Pengantar Akuntansi ini adalah penggunaan model pembelajaran dikelas
yang kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat secara aktif.
Metode ceramah yang tidak dirancang dalam suatu model pembelajaran bisa
menjadikan siswa selama proses pembelajaran hanya melakukan sedikit aktivitas,
dan menyebabkan siswa cepat bosan. Rendahnya tingkat aktivitas belajar siswa
dalam mata pelajaran Pengantar Akuntansi di SMK 45 Lembang ini menjadi
masalah dalam penelitian ini. Karena tingkat aktivitas belajar siswa merupakan
tolok ukur kualitas pembelajaran. Seperti yang disampaikan Mulyasa (dalam Ilham, 2009), „pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruhnya atau setidaknya sebagian besar (75%) peserta didik terlibat secara aktif, baik fisik,
mental maupun sosial dalam proses pembelajaran, disamping menunjukan
kegairahan belajar tinggi, semangat belajar yang besar, dan rasa percaya pada diri sendiri‟.
Mengacu pada pendapat Mulyasa dan melihat persentase aktivitas belajar
siswa di SMK 45 Lembang sebenarnya siswa yang terlibat dalam aktivitas
mendengarkan sudah mendekati 75% dan termasuk dalam kategori tinggi. Namun
5
Lisa Listiyani, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI DI SMK 45 LEMBANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
belajar siswa yang tinggi. Selain mendengarkan penjelasan guru, siswa perlu
menunjukan aktivitas lainnya sebagai respon terhadap pembelajaran yaitu
aktivitas lisan seperti bertanya, aktivitas menulis misalnya mencatat, dan
aktivitas-aktivitas lainnya. Rendahnya aktivitas-aktivitas siswa jelas mengindikasikan adanya
permasalahan dalam proses pembelajaran akuntansi yang harus segera dicarikan
solusinya.
Dampak dari rendahnya aktivitas siswa dalam belajar diantaranya siswa
tidak mampu mengkonstruksi pengetahuan mereka sendiri, yang nantinya diduga
akan berpengaruh pada hasil belajar yang kurang optimal. Jika siswa belum
memperoleh hasil yang optimal dalam suatu pembahasan materi pada mata
pelajaran akuntansi khususnya, akan menyebabkan siswa kesulitan dalam
menerima materi selanjutnya. Menurut Rohani (2010: 9) hasil dari aktivitas
belajar siswa adalah sebagai berikut:
Tabel 1.3 Aktivitas Dan Hasil
Aktivitas Hasil
Mendengar ± 15%
Ditambah Melihat ± 55%
Ditambah Berbuat ± 90%
Berdasarkan tabel di atas, aktivitas siswa yang hanya berupa
mendengarkan akan memberikan hasil pembelajaran dapat diserap hanya sekitar
15%. Sedangkan apabila aktivitas ditambah dengan melihat dan berbuat akan
mampu menyerap 90% materi yang dipelajari. Tingkat aktivitas belajar yang
optimal menyebabkan siswa dapat mencapai hasil belajar yang optimal. Proses
pembelajaran sedapat mungkin menuntut siswa untuk aktif dan berpartisipasi
seoptimal mungkin agar proses pembelajaran benar-benar mampu memberikan
hasil yang diharapkan. Jika siswa memiliki aktivitas belajar yang rendah maka
proses pembelajaran siswa dikelas diduga akan berjalan kurang optimal.
Lisa Listiyani, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI DI SMK 45 LEMBANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Trianto (2012:111) mengemukakan bahwa “pendekatan konstruktivisme pada dasarnya menekankan pentingnya siswa membangun sendiri pengetahuan
mereka lewat keterlibatan aktif proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar
lebih diwarnai student centered daripada teacher centered”. Selanjutnya menurut Warsono dan Hariyanto (2013: 153), “paham konstruksionisme yang diungkap oleh Papert berasumsi bahwa pembelajaran akan berlangsung dengan efektif jika
para siswa aktif dalam membuat atau memproduksi suatu karya fisik yang dapat dihadirkan dalam dunia nyata suatu artefak.”
Kedua teori di atas mengungkap tentang pentingnya aktivitas siswa
dalam belajar. Aktivitas belajar siswa merupakan unsur dasar yang penting dalam
pencapaian keberhasilan proses pembelajaran. Ciri proses pembelajaran yang
berhasil salah satunya dilihat dari tingkat aktivitas belajar siswa. Pengetahuan
siswa akan diperoleh jika siswa aktif mengalaminya sendiri.
Menurut Gagne dan Briggs (dalam Yamin, 2007: 84), rangkaian
pembelajaran yang dilakukan dalam kelas meliputi 9 aspek yang dapat
menumbuhkan aktivitas dan partisipasi siswa diantaranya:
1. Memberikan motivasi atau menarik perhatian siswa, sehingga mereka berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran.
2. Menjelaskan tujuan intruksional (kemampuan dasar) kepada siswa. 3. Mengingatkan kompetensi prasyarat.
4. Memberikan stimulus (masalah, topik, dan konsep) yang akan dipelajari. 5. Memberi petunjuk kepada siswa cara mempelajarinya.
6. Memunculkan aktivitas, partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran. 7. Memberi umpan balik (feed back).
8. Melakukan tagihan-tagihan terhadap siswa berupa tes, sehingga kemampuan siswa selalu terpantau dan terukur.
9. Menyimpulkan setiap materi yang disampaikan di akhir pembelajaran.
Aspek-aspek di atas merupakan faktor yang akan mempengaruhi
aktivitas dan partisipasi siswa dalam mengikuti pembelajaran. Berbagai faktor
tersebut merupakan tahapan-tahapan yang harus dilakukan dalam proses
pembelajaran dari awal sampai akhir. Kesemua faktor atau tahapan di atas harus
7
Lisa Listiyani, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI DI SMK 45 LEMBANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tahapan-tahapan proses pembelajaran tersebut dirancang dalam bentuk model
pembelajaran.
Soekamto, dkk dalam Sariti (2014: 34) mengemukakan bahwa:
model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengkordinasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar.
Sedangkan Aunurrahman (2013: 146) menyatakan bahwa “model pembelajaran sebagai perangkat rencana atau pola yang dapat dipergunakan untuk
merancang bahan-bahan pembelajaran serta membimbing aktivitas pembelajaran
di kelas atau tempat lain yang melaksanakan aktivitas-aktivitas pembelajaran”.
Dari pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran merupakan pedoman bagi para pengajar untuk merencanakan dan
membimbing aktivitas belajar baik di kelas maupun tempat pembelajaran lainnya.
Aktivitas belajar yang terjadi selama pembelajaran sangat dipengaruhi oleh model
pembelajaran yang digunakan oleh guru atau pengajar. Maka model pembelajaran
yang diterapkan haruslah model pembelajaran yang merangsang dan
meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar. Melibatkan siswa untuk aktif dalam
berbagai kegiatan, dan menjadikan mereka sebagai pusat pembelajaran (student
centered).
Model pembelajaran juga hendaknya mampu memberi kesempatan pada
siswa untuk merencanakan berbagai aktivitas belajarnya, dalam rangka
mengkonstruksi pengetahuan mereka sendiri. Selain itu, perlu disesuaikan juga
dengan kompetensi yang harus dicapai siswa dalam suatu materi pelajaran. Pada
pembelajaran akuntansi, siswa dituntut untuk menguasai pengetahuan konsep dan
keterampilan. Maka diperlukan model pembelajaran yang tidak hanya menjadikan
siswa mengingat atau menghafal suatu materi, melainkan menjadikan siswa
terampil dengan berbagai latihan atau tugas yang diberikan. Misalnya
keterampilan membuat jurnal, memposting ke buku besar, dan menyusun laporan
Lisa Listiyani, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI DI SMK 45 LEMBANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas siswa
dalam belajar adalah model pembelajaran berbasis proyek (Project Based
Learning). Model pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran
yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk merencanakan aktivitas
belajar, melaksanakan proyek secara kolaboratif, yang pada akhirnya
menghasilkan suatu produk kerja yang dapat dipresentasikan kepada orang lain.
Hasil akhir dari pembelajaran berbasis proyek adalah suatu produk yang
merupakan hasil kerja siswa. Keuntungan penggunaan model pembelajaran
berbasis proyek salah satunya adalah menjadikan siswa lebih aktif. Artinya siswa
akan terlibat dalam berbagai aktivitas pembelajaran untuk memecahkan
masalah-masalah atau proyek yang diberikan.
Guru merupakan posisi strategis yang memegang peranan penting dalam
keberhasilan proses pembelajaran di sekolah. Guru yang kreatif akan memikirkan
model pembelajaran untuk diterapkan selama pembelajaran, yang dapat
merangsang dan meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar. Dan tentunya
disesuaikan juga dengan tujuan pembelajaran dari suatu materi yang diajarkan.
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran
Berbasis Proyek terhadap Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Pengantar Akuntansi di SMK 45 Lembang”
C. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, maka rumusan masalah
penelitian ini adalah “Apakah terdapat peningkatan aktivitas belajar siswa
sebelum penerapan model pembelajaran berbasis proyek dengan aktivitas belajar
siswa selama penerapan model pembelajaran berbasis proyek pada mata pelajaran
Pengantar Akuntansi di SMK 45 Lembang”
9
Lisa Listiyani, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI DI SMK 45 LEMBANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan
aktivitas belajar siswa sebelum penerapan model pembelajaran berbasis proyek
dengan aktivitas belajar siswa selama penerapan model pembelajaran berbasis
proyek pada mata pelajaran Pengantar Akuntansi di SMK 45 Lembang.
E. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat atau kegunaan
sebagai berikut:
1. Kegunaan Teoretis
Secara teoretis penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan
informasi dan berkonstribusi terutama dalam membuktikan bahwa model
pembelajaran berbasis proyek berpengaruh terhadap aktivitas belajar siswa
pada mata pelajaran Pengantar Akuntansi.
2. Kegunaan Praktis
Manfaat praktis dari penelitian ini diantaranya:
a. Bagi guru penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
mengenai peranan model pembelajaran berbasis proyek terhadap
aktivitas belajar siswa. Sehingga nantinya guru dapat menggunakan
model pembelajaran berbasis proyek dalam pembelajaran akuntansi dan
mendorong pengembangan pada model-model dan strategi
pembelajaran.
b. Bagi sekolah dan orang tua siswa, penelitian ini diharapkan dapat
memberikan informasi dan masukan dalam upaya menciptakan
lingkungan sekolah dan lingkungan keluarga yang senantiasa
mendukung aktivitas belajar siswa dengan segala kebutuhan belajarnya,
agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.
c. Bagi Peneliti, penelitian ini dapat meningkatkan pengetahuan tentang
pengaruh penerapan model pembelajaran berbasis proyek terhadap
Lisa Listiyani, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI DI SMK 45 LEMBANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini adalah jenis penelitian kuasi eksperimen
(quasi-experimental design) dengan desain One-Group Pretest-Posttest Design. Pada
desain ini, terdapat pretest sebelum diberikannya perlakuan. Dengan demikian
maka hasil perlakuan yang diberikan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat
membandingkan dengan keadaan atau hasil sebelum diberi perlakuan. Desain
penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Keterangan:
= skor pretest (sebelum diberi model)
= skor posttest (pada saat diberi model)
= perlakuan yang diberikan (penerapan model pembelajaran
berbasis proyek)
- ) = pengaruh model pembelajaran berbasis proyek terhadap aktivitas belajar
(Sekaran, 2006: 208)
Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan dua kali. Yaitu pada
saat sebelum penerapan model pembelajaran berbasis proyek dan selama
penerapan model pembelajaran berbasis proyek. Pengambilan data sebelum
perlakuan atau penerapan model disebut pretest ( dan pengambilan data
selama perlakuan atau penerapan model disebut posttest ( .
31
Lisa Listiyani, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI DI SMK 45 LEMBANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Adapun prosedur dalam desain penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan
a. Pembuatan Perangkat Pembelajaran
Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan lembar tugas
proyek kemudian dikonsultasikan dengan dosen pembimbing dan guru mata
pelajaran akuntansi untuk mendapatkan masukan agar dapat
mengimplementasikan dengan baik di kelas.
b. Pembuatan Instrumen
Instrumen yang dibuat yaitu lembar observasi yang dimaksudkan untuk
mengamati aktivitas siswa dalam belajar sesuai dengan indikatornya.
2. Tahap Pelaksanaan
Setelah sebelumnya telah diperoleh hasil pretest tentang aktivitas belajar
siswa, maka langkah selanjutnya adalah memberikan perlakuan yaitu
penerapan model pembelajaran berbasis proyek pada mata pelajaran Pengantar
Akuntansi. Penerapan model pembelajaran berbasis proyek dilakukan selama 4
kali pertemuan yang setiap pertemuan berdurasi 80 menit (2 JP). Saat proses
pembelajaran berlangsung, observer mengisi lembar observasi aktivitas belajar
siswa yang hasilnya merupakan posttest.
Adapun langkah-langkah pembelajaran berbasis proyek yang diterapkan
Lisa Listiyani, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI DI SMK 45 LEMBANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.1
Langkah Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek
Pertemuan Langkah Kegiatan Guru Kegiatan siswa Aktivitas yang diamati
1 1. Penentuan
Pertanyaan
Mendasar (Start With
the Essential
Question).
Memberikan penjelasan dan
memberikan arahan untuk
memunculkan pertanyaan
(proyek) yang berkaitan dengan
materi.
Menyimak penjelasan guru dan
pertanyaan (proyek) yang
berkaitan dengan materi.
1. Mendengarkan penjelasan
guru terkait materi
akuntansi.
2. Berani mengajukan
pertanyaan tentang materi
akuntansi.
2 2. Mendesain
Perencanaan Proyek
(Design a Plan for
the Project).
Membimbing siswa untuk
melakukan kajian pustaka dan
mendesain langkah-langkah
untuk menyelesaikan pertanyaan
(proyek).
Siswa melakukan kajian pustaka
dan mendesain langkah-langkah
untuk menyelesaikan pertanyaan
(proyek).
1. Membaca materi
pelajaran akuntansi.
2 3. Menyusun Jadwal
(Create a Schedule).
Menyampaikan batas waktu akhir
(deadline) penyelesaian proyek.
Menyusun jadwal untuk
melaksanakan langkah-langkah
yang telah direncanakan dan
1.Berpartisipasi dalam
mengerjakan latihan
Lisa Listiyani, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI DI SMK 45 LEMBANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menyelesaikan pertanyaan
(proyek).
3 4. Memonitor siswa dan
kemajuan proyek
(Monitor the
Students and the
Progress of the
Project).
Melakukan monitor terhadap
aktivitas siswa selama
menyelesaikan proyek dan
membimbing siswa dalam
membuat laporan proyek.
Mengerjakan proyek dengan
difasilitasi dan dimonitor oleh
guru, membuat kesimpulan dan
laporan hasil kerja proyek.
1.Berpartisipasi dalam
mengerjakan latihan
akuntansi.
4 5. Menguji Hasil
(Assess the
Outcome).
Menunjuk siswa secara
berkelompok dan bergantian
untuk mempresentasikan hasil
kerja proyek, dan melakukan
penilaian.
Setiap kelompok siswa
mempresentasikan hasil kerja
proyeknya dan siswa yang lain
menyimak.
1.Mempresentasikan hasil
latihan akuntansi.
4 6. Mengevaluasi
Pengalaman
(Evaluate the
Experience).
Menunjuk beberapa siswa untuk
secara bergantian
mengungkapkan perasaannya dan
menceritakan pengalamannya
Mengungkapkan dan
menceritakan pengalamannya
selama menyelesaikan
pertanyaan (proyek).
1.Mempresentasikan hasil
Lisa Listiyani, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI DI SMK 45 LEMBANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
selama menyelesaikan pertanyaan
35
3. Tahap Akhir
Tahap akhir ini meliputi analisis dan hasil penelitian, yaitu:
1. Menganalisis lembar observasi aktivitas belajar siswa
2. Menguji hipotesis penelitian.
3. Menarik sebuah kesimpulan.
B. Operasionalisasi Variabel
Menurut Sugiyono (2013: 3) “variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya”. Adapun variabel dalam penelitian ini adalah aktivitas belajar siswa.
Aktivitas belajar siswa adalah segala kegiatan siswa baik yang bersifat fisik
maupun mental dalam kegiatan pembelajaran yang berguna untuk mengkonstruksi
pengetahuan mereka sendiri sehingga proses pembelajaran dapat memperoleh hasil
yang optimal.
Tabel 3.2
Operasionalisasi Variabel
Variabel Indikator Skala
Aktivitas
belajar
siswa
1. Mendengarkan penjelasan guru terkait
materi akuntansi
Rasio
2. Berani mengajukan pertanyaan tentang
materi akuntansi
3. Membaca materi pelajaran akuntansi
4. Berpartisipasi dalam mengerjakan latihan
akuntansi
C. Populasi dan sampel
1. Populasi
Menurut Sugiyono (2013: 61) “populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas: obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
Adapun yang akan dijadikan populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas
X Bisnis Manajemen SMK 45 Lembang yang berjumlah 264 siswa.
2. Sampel
“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi” (Sugiyono, 2013: 62). Sampel yang diambil dari populasi merupakan sampel yang representatif (mewakili). Artinya sampel itu benar-benar memiliki
karakteristik yang mewakili populasi.
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah nonprobability
sampling dengan teknik penentuan sampelnya menggunakan sampling purposive.
Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan
peluang yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dijadikan sampel. Dan
sampling purposive artinya adalah teknik penentuan sampel dengan menggunakan
pertimbangan tertentu.
Tidak diambilnya sampel dengan memberikan peluang yang sama bagi
setiap anggota populasi dikarenakan keterbatasan tidak dimungkinkannya untuk
memisahkan siswa secara acak dari beberapa kelas untuk bergabung menjadi kelas
baru yang akan menerima perlakuan (treatment). Berdasarkan pertimbangan tersebut
maka sampel diambil dari satu kelas yang sama, yaitu siswa dari kelas XD Bisnis
Manajemen di SMK 45 Lembang yang berjumlah 43 siswa. Dipilihnya siswa kelas
XD sebagai sampel berdasarkan rekomendasi dari guru mata pelajaran Pengantar
Akuntansi. Karena pelaksanaan perlakuan (treatment) bertepatan dengan sedang
dilaksanakannya Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMK 45 Lembang,
37
mahasiswa yang PPL. Dan kelas XD kebetulan tetap diajarkan oleh guru mata
pelajaran Pengantar Akuntansi. Dengan memilih kelas XD yang artinya treatment
dilakukan oleh guru mata pelajaran Pengantar Akuntansi, diharapkan akan berjalan
lancar dan efektif.
D. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan observasi. Sutrisno
Hadi (dalam Sugiyono, 2012:166), mengemukakan bahwa “observasi merupakan
suatu kompleks, suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan
psikhologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan
ingatan”.
Menurut Sugiyono (2012: 166), “Teknik pengumpulan data dengan
observasi digunakan bila, penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses
kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar”.
Observasi yang dilakukan pada penelitian ini adalah observasi sistematik. Yaitu
observasi yang telah dirancang sistematis mengenai apa yang akan diamati, kapan
dan dimana akan dilakukan pengamatan. Menurut Margono (2009: 162), “observasi
sistematik adalah observasi yang diselenggarakan dengan menentukan secara
sistematik, faktor-faktor yang akan diobservasi lengkap dengan kategorinya”. Jadi
wilayah atau ruang lingkup observasi dibatasi secara tegas sesuai dengan masalah dan
tujuan penelitian.
Pengumpulan data untuk mengetahui gambaran aktivitas belajar siswa baik
sebelum penggunaan model pembelajaran berbasis proyek maupun selama penerapan
model pembelajaran berbasis proyek digunakan lembar observasi. Lembar observasi
ini berisi indikator-indikator aktivitas siswa dalam belajar.
Adapun lembar observasi yang digunakan untuk mengamati aktivitas belajar
Tabel 3.3
Format Ceklis Pengamatan Terhadap Aktivitas Siswa
Nama Siswa Indikator Aktivitas
A B C D E
Jumlah
Persentase
Sumber :Etin Solihatin (2005:23)
Keterangan:
A : Mendengarkan penjelasan guru terkait materi akuntansi
B : Berani mengajukan pertanyaan tentang materi akuntansi
C : Membaca materi pelajaran akuntansi
D : Berpartisipasi dalam mengerjakan latihan akuntansi
E : Mempresentasikan hasil latihan akuntansi
Semua aktivitas atau kegiatan siswa selama belajar akan diukur dalam
persamaan berikut, Sudijono (2009:43) :
Keterangan :
f = Jumlah siswa yang aktif
N = Jumlah total siswa
P = Persentase aktivitas belajar siswa
Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006:125), siswa yang aktif digolongkan
39
Tabel 3.4 Skala Aktivitas Siswa
Skala Aktivitas Kategori
76 – 99% Sangat tinggi
51 – 75% Tinggi
26 – 50% Rendah
1 – 25% Sangat rendah
E. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai normal
atau tidaknya distribusi skor tes yang diperoleh siswa. Apabila berdistribusi normal
maka statistik yang digunakan adalah statistik parametris sedangkan jika tidak
berdistribusi normal maka statistik yang digunakan adalah statistik non parametris.
Untuk menguji nomalitas maka langkah-langkah yang akan ditempuh dalam
penelitian ini adalah :
a. Menentukan skor terbesar dan terkecil
b. Menentukan rentangan (R)
c. Menentukan banyaknya kelas (BK)
d. Menentukan panjang kelas (i)
i =
Membuat tabulasi dengan menggunakan tabel penolong
No Kelas
Interval F
Nilai
Tengah (X)
1 ....
2 ....
e. Menentukan rata-rata atau mean ̅
̅ ∑
f. Menentukan simpangan baku (S)
s = √∑
g. Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan jalan:
1. Menentukan batas kelas, yaitu angka skor kiri kelas interval pertama
dikurangi 0,5 dan kemudian angka skor-skor kanan kelas interval ditambah
0,5.
2. Mencari nilai Z-score untuk batas kelas interval dengan rumus:
Z = ̅
3. Mencari luas 0 – Z dari Tabel Kurve Normal dari 0 – Z dengan menggunakan
angka-angka untuk batas kelas
4. Mencari luas tiap kelas interval dengan jalan mengurangkan angka-angka 0 –
Z, yaitu angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka baris kedua
dikurangi baris ketiga, dan begitu seterusnya. Kecuali untuk angka yang
berbeda pada baris paling tengah ditambahkan dengan angka pada baris
berikutnya.
5. Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas tiap
interval dengan jumlah responden (n)
6. Mencari chi-kuadrat ( dengan rumus:
∑
a. Menentukan derajat kesempatan
b. Menentukan dari daftar tabel
Fo = frekuensi pengamatan
41
7. Penentuan normalitas
Membandingkan harga
Jika : , berdistribusi normal
, tidak berdistribusi normal
(Riduwan, 2008: 188)
2. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis adalah suatu prosedur yang didasarkan pada bukti
sampel dan teori probabilitas yang digunakan untuk menentukan apakah suatu
hipotesis adalah pernyataan yang beralasan dan harus diterima, atau tidak beralasan
sehingga ditolak.
Langkah-langkah yang digunakan untuk pengujian hipotesis apabila data
berdistribusi normal adalah sebagai berikut:
1. Merumuskan Hipotesis Statistik
: = : tidak terdapat perbedaan aktivitas belajar siswa sebelum penerapan model pembelajaran berbasis proyek dengan aktivitas
belajar siswa selama penerapan model pembelajaran berbasis
proyek.
: : terdapat peningkatan aktivitas belajar siswa sebelum penerapan model pembelajaran berbasis proyek dengan aktivitas belajar
siswa selama penerapan model pembelajaran berbasis proyek.
2. Uji Beda Proporsi
Uji beda proporsi digunakan untuk menguji selisih dua perbandingan dan
juga untuk mengetahui apakah ada perbedaan persentase yang mencolok atau
tidak antara dua kelompok yang sedang dipelajari. Rumus yang digunakan yaitu
√
(Sudjana, 2004:165)
Dimana ditaksir oleh perbandingan gabungan dari sampel-sampel yang
digunakan. Dihitung dengan menggunakan rumus berikut:
(Sudjana, 2004:165) Dengan menggunakan taraf nyata ∝= 0,05 maka kriteria pengujiannya:
diterima jika
ditolak jika
Jika data yang diperoleh tidak berdistribusi normal, maka statistik yang
digunakan adalah non parametris menggunakan uji Wilcoxon Match Pairs Test.
Adapun langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut:
1. Merumuskan Hipotesis Statistik
: tidak terdapat perbedaan aktivitas belajar siswa sebelum
penerapan model pembelajaran berbasis proyek dengan aktivitas
belajar siswa selama penerapan model pembelajaran berbasis
proyek.
: terdapat peningkatan aktivitas belajar siswa sebelum penerapan model pembelajaran berbasis proyek dengan aktivitas belajar
siswa selama penerapan model pembelajaran berbasis proyek.
2. Uji Wilcoxon Match Pairs Test
a. Penyajian data sebelum dan selama eksperimen (Sugiyono, 2013:46)
43
[image:36.612.141.518.122.200.2]Tabel 3.5
Tabel Penolong Untuk Uji Wilcoxon Match Pair Test
No Sebelum Selama Beda Tanda Jenjang
Jenjang + -
c. Apabila sampel pasangan lebih besar dari 25, maka distribusi nya akan
mendekati distribusi normal, untuk itu digunakan rumus Z sebagai berikut:
(Sugiyono, 2013: 47)
Dimana : T = jumlah jenjang
Mencari nilai
(Sugiyono, 2013: 47)
Mencari nilai
√
(Sugiyono, 2013: 48)
Dengan menggunakan taraf nyata ∝= 0,05 maka kriteria pengujiannya:
Lisa Listiyani, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI DI SMK 45 LEMBANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh penerapan model
pembelajaran berbasis proyek terhadap aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran
Pengantar Akuntansi di kelas XD Bisman SMK 45 Lembang dapat disimpulkan
bahwa :
Terdapat peningkatan aktivitas belajar siswa sebelum penerapan model
pembelajaran berbasis proyek dengan aktivitas belajar siswa selama penerapan
model pembelajaran berbasis proyek. Peningkatan aktivitas belajar siswa dapat
dilihat dari meningkatnya rata-rata persentase aktivitas belajar siswa sebelum dan
selama penerapan model pembelajaran berbasis proyek. Dengan adanya
peningkatan ini berarti pula bahwa dengan diterapkannya model pembelajaran
berbasis proyek dapat mempengaruhi aktivitas belajar siswa.
B. Saran
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran berbasis
proyek dapat diterapkan dengan baik, dan dengan diterapkan model pembelajaran
berbasis proyek dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Berdasarkan hasil
penelitian yang dilakukan di SMK 45 Lembang ini, peneliti memberikan saran
dengan mempertimbangkan hasil temuan di lapangan yaitu sebagai berikut :
1. Bagi Guru
Guru disarankan untuk menerapkan model pembelajaran berbasis
proyek pada mata pelajaran akuntansi khususnya, atau pada mata pelajaran
yang lainnya. Karena dengan menerapkan model pembelajaran berbasis
proyek dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa.
72
Lisa Listiyani, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI DI SMK 45 LEMBANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sekolah disarankan untuk memberikan dukungan dalam pelaksanaan
kegiatan pembelajaran di sekolah, yaitu dengan menyediakan fasilitas
pembelajaran yang memadai untuk menunjang penerapan model
pembelajaran berbasis proyek agar menjadi lebih efektif.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Peneliti selanjutnya diharapkan dapat mencoba meneliti pengaruh
penerapan model pembelajaran berbasis proyek pada materi akuntansi yang
lainnya dan pada subyek yang berbeda, sebagai pembanding dengan hasil
penelitian yang telah dilakukan. Kemudian peneliti selanjutnya diharapkan
juga untuk meneliti pengaruh penerapan model pembelajaran berbasis proyek
pada tingkatan yang lebih tinggi, misalnya pada kelas yang lebih tinggi
Lisa Listiyani, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI DI SMK 45 LEMBANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku:
Aunurrahman (2013) Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta
Dimyati dan Mudjono (2006) Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Hamalik, O (2006) Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara
Harti, D (2009) Modul Akuntansi IA. Jakarta: Erlangga
Margono, S (2009) Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Rohani, A (2010) Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Riduwan (2008) Dasar-Dasar Statistika. Bandung: Alfabeta
Sardiman, A. M. (2011) Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Sekaran, U (2006) Research Methods for Business: Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Empat
Solihatin, E (2005) Cooperatif Learning : Analisis Model Pembelajaran IPS. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Sudjana. (2004) Metode Statistika. Bandung: Tarsito
Sudijono, A (2009) Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada
Sugiyono (2012) Metode Penelitian Administrasi: dilengkapi dengan metode R&D. Bandung: Alfabeta
Sugiyono (2013) Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2013) Statistika Nonparametris Untuk Penelitian. CV. Alfabeta
Suprijono, A (2012) Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Trianto. (2012) Mendesain model pembelajaran inovatif-progrefis. Jakarta: PT fazar interpratama
Warsono dan Hariyanto (2013) Pembelajaran Aktif. Bandung: Remaja Posdakarya
74
Lisa Listiyani, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI DI SMK 45 LEMBANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Weygandt, J.J., Kieso, D.E., and Kimmel, P.D (2007) Accounting Principles: Pengantar Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat
Yamin, M (2007) Kiat Membelajarkan Siswa. Jakarta. Gaung Persada Press dan Center for Learning Innovation (CLI).
Sumber Jurnal dan Skripsi :
Oktaviani, F (2012) Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Akuntansi. Skripsi. (tidak diterbitkan). Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia
Ramadhan, R. A (2011) Hubungan Penerapan Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Dengan Aktivitas Siswa. Skripsi. (tidak diterbitkan). Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia
Sariti (2014) Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Terhadap Motivasi Belajar Siswa. Skripsi. (tidak diterbitkan). Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia
Yulianti, W (2012) Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa. Skripsi. (tidak diterbitkan). Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia
Sumber Internet :
Anderson, H and Vik, G. N (2007) Using Project-Based Learning to Connect Theory to Practice in Teaching Accounting Communication. [Online]. Tersedia: http://www.businesscommunication.org/CMS/Resources/proceedings/2007annual /2007annual/07abc07.pdf [ 9 April 2015]
Azizah, N (2013) Belajar Konsep. [Online]. Tersedia:
http://ziezahfakott.blogspot.com/2013/03/belajar-konsep.html [27 Mei 2015]
Bakri, R (2007) Vocational Skill. [Online]. Tersedia: http://rbsamarinda.blogspot.com/2007/12/vacional-skill.html [27 Mei 2015]
Espinosa, M., Arosa, B., and Barrainkua, I ( 2012) The Implementation Of Project Based Learning In Financial Accounting: A Specific Design To Ensure A Sustainable Learning Process. [Online]. Tersedia: http://library.iated.org/view/ESPINOSA2012IMP [13 April 2015]
Ilham, (2009) Mengembangkan Aktivitas Belajar Siswa. [Online]. Tersedia: https://abangilham.wordpress.com/ [02 Februari 2015]
Lisa Listiyani, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI DI SMK 45 LEMBANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(Project Based Learning). Jupe UNS. [Online] Vol 1 (1), 12 halaman. Tersedia:http://download.portalgaruda.org/article.php?article=108083&val=4068 [14 Desember 2014]
Sulistyarsi, A ___ Penerapan Strategi Pembelajaran Berbasis Proyek Dalam Membuat Alat Peraga IPA Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Dan Keaktifan Siswa Kelas IV SDN Cermo 01 Kare Madiun. ____ [Online] Tersedia: http://www.ikippgrimadiun.ac.id/ejournal/sites/default/files/3_Ani%20Sulistyarsi _Penerapan%20Strategi%20Pembelajaran%20Berbasis%20Proyek%20dlm%20M embuat%20Alat%20Peraga_0.pdf [ 14 Desember 2014]
Suparti (2015) Project-Based Learning Guided Lesson Study Improve the Achievement of Learning Outcomes on Seminar Accounting Education Course at Department Of Accounting. IOSR Journal of Research & Method in Education. [Online] Vol 5 Issue 3 Ver.II, 7 halaman. Tersedia:
http://www.iosrjournals.org/iosr-jrme/papers/Vol-5%20Issue-3/Version-2/B05320511.pdf [22 Agustus 2015]
Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Tersedia: http://www.inherent-dikti.net/files/sisdiknas.pdf. [6 April 2014]