• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA TERHADAP FAKTOR- FAKTOR PENENTU KEPUASAN PASIEN KOTA MEDAN UNTUK WISATA MEDIS KE PENANG SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA TERHADAP FAKTOR- FAKTOR PENENTU KEPUASAN PASIEN KOTA MEDAN UNTUK WISATA MEDIS KE PENANG SKRIPSI"

Copied!
79
0
0

Teks penuh

(1)

UNTUK WISATA MEDIS KE PENANG

SKRIPSI

FANNY WILANDA 170823022

PROGRAM STUDI S1 MATEMATIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2019

(2)

UNTUK WISATA MEDIS KE PENANG

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Sains

FANNY WILANDA 170823022

PROGRAM STUDI S1 MATEMATIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2019

(3)

ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA TERHADAP FAKTOR- FAKTOR PENENTU KEPUASAN PASIEN KOTA MEDAN

UNTUK WISATA MEDIS KE PENANG

SKRIPSI

Saya menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, November 2019

Fanny Wilanda 170823022

(4)

Judul : Analisis Regresi Linier Berganda Terhadap Faktor- Faktor Penentu Kepuasan Pasien Kota Medan untuk Wisata Medis ke Penang.

Kategori : Skripsi

Nama : Fanny Wilanda

Nomor Induk Mahasiswa : 170823022 Program Studi : S1 Matematika

Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara

Disetujui di

Medan, Desember 2019

Ketua Program Studi, Pembimbing,

Dr. Suyanto, M.Kom Dr. Suyanto, M.Kom

NIP. 19590813 198601 1 002 NIP. 19590813 198601 1 002

(5)

ABSTRAK

Wisata medis ke Malaysia kini sudah menjadi tren di masyarakat Indonesia.

Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor penentu kepuasan pasien kota Medan untuk wisata medis ke Penang. Secara khusus, penelitian ini mencoba untuk menguji hubungan antara biaya, kualitas pelayanan, motivasi dan fasilitas dengan kepuasan pasien untuk wisata medis. Analisis yang dipakai adalah analisis regresi linier berganda yang salah satu kegunaannya untuk mengetahui besarnya pengaruh dari setiap variabel independen terhadap variabel dependen. Penelitian ini telah mengembangkan kerangka kerja berdasarkan penelitian sebelumnya. Data telah dikumpulkan melalui hasil kuesioner dari pasien kota Medan berusia lebih dari 18 tahun dan pernah atau sedang wisata medis ke Penang sebanyak 150 responden. Hasil perhitungan dan pembahasan dalam menentukan nilai koefisien biaya (0,076), kualitas pelayanan (0,203), motivasi (0,592), fasilitas (0,060) dan uji signifikansi disimpulkan bahwa koefisien motivasi merupakan faktor penentu utama kepuasan pasien untuk wisata medis.

Kata kunci : Fasilitas, Kualitas Pelayanan, Motivasi, Wisata Medis

(6)

ABSTRACT

Medical tourism to Malaysia has now become a trend in Indonesian society.

Therefore, this study aims to analyze the determinants of patient satisfaction in Medan for medical tourism to Penang. Specifically, this study attempts to examine the relationship between cost, service quality, motivation and facilities and patient satisfaction for medical tourism. The analysis used is multiple linear regression analysis, one of which is used to determine the effect of each independent variable on the dependent variable. This research has developed a framework based on previous research. Data has been collected through the results of a questionnaire from Medan city patients aged over 18 years and had or were on a medical tour to Penang as many as 150 respondents. The results of calculations and discussions in determining the value of the cost coefficient (0.076), quality of service (0.203), motivation (0.592), facilities (0.060) and significance test concluded that the motivation coefficient is the main determinant of patient satisfaction for medical tourism.

Keywords :Facilities, Medical Tourism, Motivation, Service Quality

(7)

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini yang berjudul “Analisis Regresi Linier Berganda Terhadap Faktor-Faktor Penentu Kepuasan Pasien Kota Medan untuk Wisata Medis ke Penang”, sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana sains.

Terimakasih penulis sampaikan kepada Bapak Dr. Suyanto, M.Kom selaku dosen pembimbing dan Ketua Departemen Matematika FMIPA USU yang telah membantu, membimbing dan meluangkan waktunya selama penyusunan skripsi ini.

Terimakasih kepada Bapak Drs. Ujian Sinulingga, M.Si selaku dosen pembanding dan Bapak Drs. Rosman Siregar, M.Si selaku dosen pembanding dan Sekretaris Departemen Matematika FMIPA USU atas segala saran dan masukan yang diberikan dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis juga mengucapkan terimakasih Bapak Dr. Kerista Sebayang, MS selaku Dekan FMIPA USU, seluruh Staf dan Dosen FMIPA USU, serta rekan-rekan kuliah. Teristimewa penulis ucapkan terimakasih kepada orangtua penulis Bapak Ramlan dan Ibu Wiwit Suharti serta keluarga yang selama ini memberikan bantuan dan dorongan yang diperlukan. Semoga Tuhan Yang Maha Esa akan membalasnya.

Medan, Desember 2019

Fanny Wilanda

(8)

Halaman

PENGESAHAN SKRIPSI i

ABSTRAK ii

ABSTRACT iii

PENGHARGAAN iv

DAFTAR ISI v

DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

vii viii ix

BAB 1 PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Perumusan Masalah 2

1.3 Batasan Masalah 2

1.4 Tujuan Penelitian 2

1.5 Manfaat Penelitian 2

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 3

2.1 Kepuasan Pasien untuk Wisata Medis 3

2.2 Faktor-Faktor Penentu Kepuasan Pasien untuk Wisata Medis

3

2.2.1 Biaya 3

2.2.2 Kualitas Pelayanan 4

2.2.3 2.2.4

Motivasi Fasilitas

4 5 2.3

2.4 2.5

Model Hipotesis Jenis Penelitian Populasi dan Sampel 2.5.1 Populasi

2.5.2 Metode Pengambilan Sampel

5 6 6 6 7 2.6 Metode Pengambilan Data

2.6.1 Kuesioner 2.6.1 Wawancara

7 7 7 2.7 Skala Pengukuran Instrumen Penelitian 8 2.8

2.9 2.10

2.11

Uji Validitas Uji Reliabilitas Uji Asumsi klasik 2.10.1 Uji Normalitas 2.10.2 Uji Multikolinieritas 2.10.3 Uji Heteroskedastisitas Analisis Regresi Linier Berganda

2.11.1 Persamaan Regresi Linier Berganda 2.11.1 Koefisien Determinasi

2.11.3 Uji F

8 9 10 10 12 13 14 14 16 17

(9)

3.1 Tahap Penelitian 20

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 22

4.1 4.2 4.3 4.4 4.5 4.6 Deskripsi Responden Uji Validitas Data Uji Reliabilitas Data Uji Asumsi klasik 4.4.1 Uji Normalitas 4.4.2 Uji Multikolinieritas 4.4.3 Uji Heteroskedastisitas Analisis Regresi Linier Berganda 4.5.1 Persamaan Regresi Linier Berganda 4.5.2 Koefisien Determinasi 4.5.3 Uji F 4.5.4 Uji t Pembahasan Hasil Penelitian 4.6.1 Pengaruh Motivasi Terhadap Kepuasan Pasien untuk Wisata Medis 4.6.2 Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien untuk Wisata Medis 4.6.3 Pengaruh Biaya Terhadap Kepuasan Pasien untuk Wisata Medis 4.6.4 Pengaruh Fasilitas Terhadap Kepuasan Pasien untuk Wisata Medis 22

23

25

26

26

29

31 31

31

35 36 37 41 41 41 41 42 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 5.2 Saran DAFTAR PUSTAKA 43

43

43 44 LAMPIRAN

(10)

Nomor

Tabel Judul Halaman

4.1 Deskripsi Responden 22

4.2 Jumlah Nilai Skor Butir Pertanyaan 1 pada Variabel X1

23 4.3 Hasil Uji Validitas Variabel Biaya ( ,

Kualitas Pelayanan ( , Motivasi ( , Fasilitas ( dan Kepuasan Pasien

24

4.4 Hasil Uji Reliabilitas 26

4.5 Hasil Uji Normalitas 29

4.6 Nilai VIF dan Tolerance untuk Uji Multikolonieritas

30

4.7 Nilai Sig. t untuk Uji Heteroskedastisitas 31

4.8 Hasil Uji F 37

4.9 Hasil Uji t 40

(11)

Nomor

Gambar Judul Halaman

2.1 Model Hipotesis 5

4.1 Daerah Terima dan Daerah Tolak Uji F 36

4.2 Daerah Terima dan Daerah Tolak Uji t 38

(12)

Nomor

Lampiran Judul Halaman

1. Kuesioner Penelitian 46

2. Rekapitulasi Data Kuesioner 48

3. Tabel Penolong Perhitungan Uji Kolmogorov- Smirnov

56

4. Tabel Coefficients untuk Uji Glejser 60

5. Tabel Penolong untuk Persamaan Regresi Linier Berganda

61

6. Tabel r untuk df = 101-150 63

7. Tabel Z Distribusi Normal 64

8. Tabel Nilai Kritis Uji Kolmogorov-Smirnov 66

9. Tabel F untuk df = 136-170 67

10. Tabel t untuk df = 121-156 68

(13)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Regresi linier berganda adalah alat statistik yang dipergunakan untuk mengetahui pengaruh antara dua atau lebih variabel independen terhadap satu variabel dependen. Variabel yang mempengaruhi sering disebut variabel bebas, variabel independen atau variabel penjelas. Variabel yang dipengaruhi sering disebut dengan variabel terikat atau variabel dependen. Dalam penelitian ini terdapat 5 variabel yang terdiri dari variabel independen yaitu biaya (X1), kualitas pelayanan (X2), motivasi (X3) dan fasilitas (X4) serta variabel dependen yaitu kepuasan pasien (Y) untuk wisata medis. Untuk bisa memperoleh variabel independen yang menjadi penentu variabel dependen, maka model regresi yang diperoleh harus dapat memenuhi asumsi yang berlaku di dalam regresi linier berganda yaitu normalitas, multikolinieritas dan heteroskedastisitas.

Telah dilakukan penelitian di dalam negeri dan di luar negeri. Tsaniyah (2007) melakukan penelitian mengenai persepsi warga kota Medan yang berobat ke Penang, Malaysia, menyimpulkan bahwa pelayanan yang diberikan sangat bagus (X1), perlakuan dokter dan perawatnya sangat ramah dan care terhadap pasien (X2), memberikan informasi sebanyak-banyaknya tentang penyakit yang diderita (X3), fasilitas dan teknologi rumah sakit sangat canggih seperti obat, peralatan pemeriksaan, peralatan laboratorium (X4), hasil pemeriksaan laboratorium cepat diketahui (X5), hasil diagnosa tepat dan tidak sembarangan (X6), pemberian obat seperlunya saja (X7) dan biaya relatif lebih murah dibandingkan di Kota Medan (X8).

Haque et al. (2018) melakukan penelitian mengenai faktor-faktor penentu kepuasan pasien terhadap wisata medis di Malaysia, menyimpulkan bahwa berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda faktor biaya, kualitas pelayanan dan motivasi secara signifikan terkait dengan kepuasan pasien terhadap wisata medis.

Dari berbagai sumber yang telah penulis baca tentang faktor-faktor penentu kepuasaan pasien dan merujuk penelitian Tsaniyah (2007), dan Haque et al. (2018)

(14)

penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Regresi Linier Berganda Terhadap Faktor-Faktor Penentu Kepuasaan Pasien Kota Medan untuk Wisata Medis ke Penang”.

1.2 Perumusan Masalah

Alasan masyarakat Indonesia memilih Malaysia sebagai tempat untuk wisata medis adalah jarak antar negara yang dekat, fasilitas yang canggih, dan bahasa yang masih serumpun. Ringgit Malaysia juga menjadi salah satu pertimbangan yang dimiliki wisatawan untuk melakukan wisata medis ke Malaysia. Hal ini dikarenakan harga yang lebih rendah dibandingkan dengan negara lain (Metheany, 2019).

1.3 Batasan Masalah

Agar pemecahan masalah dapat dilakukan dengan baik, maka diperlukan batasan-batasan pada permasalahan yang ada. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini yaitu banyaknya variabel yang diteliti adalah 5 variabel, yang terdiri dari 1 variabel dependen dan 4 variabel independen, pengumpulan data menggunakan kuesioner, dengan kriteria responden : pasien kota Medan berusia minimal 18 tahun dan pernah wisata medis ke Penang di tahun 2019. Usia minimal 18 tahun tergolong dewasa, dan sudah mampu berpikir secara matang dalam mengambil sebuah keputusan (Hurlock, 1997).

1.4 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis regresi linier berganda terhadap faktor-faktor penentu kepuasan pasien kota Medan untuk wisata medis ke Penang.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Sebagai masukan bagi Rumah Sakit di kota Medan untuk lebih meningkatkan kualitan pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pasien.

2. Sebagai bahan masukan bagi pihak-pihak yang membutuhkan, baik dari kalangan akademis, masyarakat, dan peneliti.

(15)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kepuasan Pasien untuk Wisata Medis

Dari perspektif umum, kepuasan dapat didefinisikan sebagai pasca konsumsi individu penilaian mengenai suatu produk atau layanan (Gunderson et al., 1996).

Kepuasan adalah hasil dari perbandingan antara harapan wisatawan terhadap layanan dan layanan aktual yang diberikan kepada mereka (Chen dan Tsai, 2007). Turis dikatakan puas ketika pelayanan sesuai dengan harapan mereka. Atas dasar alasan tersebut, kepuasan pasien dapat digambarkan sebagai hubungan antara harapan pasien dari pelayanan kesehatan dan pelayanan aktual yang disediakan oleh organisasi pelayanan kesehatan. Dengan demikian, pasien dianggap puas saat menjalani perawatan kesehatan yang sebenarnya pelayanan sesuai dengan harapan mereka. Atas dasar tinjauan penelitian sebelumnya, dapat dipastikan kepuasan pasien untuk wisata medis dapat dihasilkan dari berbagai faktor (Hall, 2012).

Medical tourism (wisata medis) adalah perjalanan seseorang ke luar negeri untuk tujuan mendapatan perawatan kesehatan, baik dalam general check up, treatment, maupun rehabilitasi (MMR, 2014). Wisata medis adalah wisata yang bertujuan untuk berobat ke suatu wilayah atau luar negeri, sembari menikmati layanan yang diberikan oleh negara tersebut (Joy, 2017).

2.2 Faktor-Faktor Penentu Kepuasan Pasien untuk Wisata Medis 2.2.1 Biaya

Keputusan pelanggan tentang apakah biaya perusahaan realistis atau tidak sering menghasilkan keputusan negatif mengenai perusahaan itu (misalnya, memutuskan untuk menyebarkan kata-kata negatif dari mulut ke mulut) dan seringkali meningkatkan sensitivitas harga (Oliver, 1997). Biaya dianggap sebagai salah satu faktor terpenting dari wisata medis (Hall, 2012). Chen et al. (1994) mendefinisikan harga yang disandikan sebagai penilaian seseorang dari kewajaran biaya produk atau layanan dibandingkan dengan harga yang dikenakan oleh

(16)

perusahaan pesaing. (Lagace, 2007) menjelaskan bahwa ketika pasien berencana untuk bepergian biaya keperluan kesehatan sangat dipertimbangkan oleh mereka.

Crooks et al. (2011) menegaskan bahwa biaya adalah salah satu faktor utama yang mendorong kepuasan pasien untuk wisata medis.

2.2.2 Kualitas Pelayanan

Kualitas pelayanan merupakan hal yang mutlak yang harus dimiliki oleh perusahaan atau instansi yang menawarkan jasa, karena dengan kualitas pelayanan kepada konsumen, perusahaan atau instansi dapat mengukur tingkat kinerja yang telah dicapai (Setiawan, 2014). Kualitas pelayanan yang superior adalah wajib untuk kepuasan pasien (Lee dan Kim, 2015). Kualitas pelayanan yang diberikan oleh penyedia pelayanan kesehatan merupakan faktor penting untuk pasien. Ketika pasien melakukan inisiatif untuk bepergian ke negara lain, pasien akan melihat perawatan berkualitas unggul bersama dengan pelayanan. Hal ini berhubungan dengan kepuasan pasien dan pasien mencari rumah sakit yang memberikan pelayanan berkualitas (Connor et al., 1994).

2.2.3 Motivasi

Motivasi juga ditemukan untuk berbagi hubungan yang bermakna dengan kepuasan wisatawan (Mohamad et al., 2017). Dalam barisan peneliti telah ditemukan bahwa wisatawan termotivasi untuk melakukan perjalanan berdasarkan mendorong dan menarik aspek motivasi (Utama et al., 2014). (Yoon dan Uysal 2005) menemukan bahwa motivasi berperan peran penting dalam hal kepuasan wisatawan.

Alasan dan kebutuhan menyebabkan timbul dan terus mengidentifikasi perilaku keseluruhan individu. Dengan kata lain, motivasi diperlukan dalam mendorong seseorang untuk berperilaku dengan cara tertentu untuk mencapai kepuasan yang diinginkan (Newstorm dan Davis, 2004).

2.2.4 Fasilitas

Tjiptono (2007) menyatakan bahwa fasilitas adalah sumber daya fisik yang harus ada sebelum suatu jasa ditawarkan kepada konsumen. Selanjutnya menurut

(17)

(Kotler dan Keller, 2007) fasilitas adalah segala seluatu yang bersifat peralatan fisik dan disediakan oleh pihak penjual jasa untuk mendukung kenyamanan konsumen.

Fasilitas adalah segala sesuatu hal yang menyangkut sarana, prasarana maupun alat (baik alat medis maupun alat non medis) yang dibutuhkan oleh rumah sakit dalam memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya bagi pasien (Mahar, 2016).

2.3 Model Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik (Sugiyono, 2011).

Model hipotesis dalam penelitian disajikan pada gambar di bawah ini sebagai berikut :

Biaya (X1)

Kualitas Pelayanan (X2)

Kepuasan Pasien (Y)

Motivasi (X3)

Fasilitas (X4)

Gambar 2.1 Model Hipotesis

(18)

Hipotesis yang dikemukakan adalah sebagai berikut:

H0 : Biaya (X1), kualitas pelayanan (X2), motivasi (X3) dan fasilitas (X4) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan pasien (Y) untuk wisata medis.

H1 : Biaya (X1), kualitas pelayanan (X2), motivasi (X3) dan fasilitas (X4) berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan pasien (Y) untuk wisata medis.

2.4 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah kausal komparatif. Penelitian kausal komparatif adalah penelitian yang menunjukkan arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen, di samping pengukuran kekuatan hubungannya (Sudaryono, 2018). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, untuk meneliti sampel tertentu dengan melakukan pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian dan analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2012).

2.5 Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah pasien kota Medan yang pernah wisata medis ke Penang di tahun 2019. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2010). Dalam penelitian ini peneliti tidak mendapatkan data dengan jelas tentang jumlah populasi, sehingga untuk menentukan ukuran sampel, peneliti berpedoman pada pendapat yang dikemukakan oleh Roscoe dalam (Sugiyono, 2015) yang mengusulkan aturan ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan 500 dan dalam penelitian multivariat (termasuk regresi berganda), ukuran sampel sebaiknya beberapa kali (lebih disukai 10 kali atau lebih) lebih besar dari jumlah variabel dalam studi.

Dalam penelitian ini terdapat 5 variabel yang terdiri dari variabel independen yaitu biaya (X1), kualitas pelayanan (X2), motivasi (X3) dan fasilitas (X4) serta variabel dependen yaitu kepuasan pasien (Y) untuk wisata medis. Oleh karena itu,

(19)

berdasarkan pendapat Roscoe sampel untuk penelitian ini adalah (5 X 30 = 150).

Dalam penelitian ini peneliti menetapkan sampel sebanyak 150. Besarnya sampel yang dipilih adalah berdasarkan pertimbangan ketepatan dan efisiensi biaya, tenaga, waktu, dan kemampuan peneliti.

Mengingat jumlah populasi tidak memiliki jumlah data yang jelas, maka penelitian ini menggunakan Non Probability Sampling khususnya purposive sampling. Teknik sampling purposive sampling adalah pemilihan sampel secara subyektif terhadap responden yang memiliki informasi dan memenuhi kriteria yang ditentukan oleh peneliti (Sugiyono, 2015).

2.6 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan suatu hal yang penting dalam penelitian, karena metode ini merupakan strategi atau cara yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitiannya (Sudaryono, 2018). Untuk memperoleh data dalam penelitian metode yang digunakan adalah kuesioner dan wawancara.

2.6.1 Kuesioner

Kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan informasi yang memungkinkan analis mempelajari sikap-sikap, keyakinan, perilaku, dan karakteristik beberapa orang utama di dalam organisasi, yang bisa terpengaruh oleh sistem yang diajukan atau sistem yang sudah ada (Siregar, 2015).

2.6.2 Wawancara

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan/data untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara pewawancara dan responden (Siregar, 2015).

(20)

2.7 Skala Pengukuran Instrumen Penelitian

Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert.

Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompol tentang kejadian atau gejala sosial. Dengan menggunakan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi dimensi, dimensi dijabarkan menjadi subvariabel kemudian subvariabel dijabarkan lagi menjadi indikator- indikator yang dapat diukur. Akhirnya indikator-indikator yang terukur ini dapat dijadikan titik tolak untuk membuat item instrumen yang berupa pertanyaan atau pernyataan yang perlu dijawab oleh responden (Sudaryono, 2018). Dalam penelitian ini, skala Likert yang digunakan adalah pernyataan positif :

Sangat setuju : 5

Setuju : 4

Cukup Setuju : 3

Tidak setuju : 2 Sangat tidak setuju : 1

2.8 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur mampu mengukur apa yang ingin diukur (Siregar, 2015). Dalam uji validitas dapat dihitung dengan teknik korelasi Pearson Product Moment, yaitu dengan rumus sebagai berikut :

∑ ∑ ∑

√[ ∑ ][ ∑ ] (2.1) Keterangan:

n = Jumlah responden

= Skor variabel (jawaban responden)

= Skor total dari variabel untuk responden ke-n

Jika nilai r hitung lebih besar dari r tabel maka kuesioner dinyatakan valid.

(21)

2.9 Uji Reliabilitas

Reliabilitas bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur yang sama pula (Siregar, 2015).

Untuk mengukur reliabilitas alat ukur yang digunakan adalah teknik Alpha Cronbach. Teknik atau rumus ini dapat digunakan untuk menentukan apakah suatu instrumen penelitian reliable (andal) atau tidak,bila jawaban yang diberikan responden berbentuk skala, seperti 1-5 atau jawaban responden yang menginterpretasikan penilaian sikap.

Kriteria suatu instrumen penelitian dikatakan reliable dengan menggunakan teknik ini, bila koefisien reliabilitasnya ( ) > 0,6. Tahapan perhitungan uji reliabilitas dengan menggunakan teknik Alpha Cronbach, yaitu :

1. Menentukan nilai varian setiap butir pertanyaan

(2.2)

2. Menentukan nilai varian total

(2.3)

3. Menentukan reliabilitas instrumen

* + [ ] (2.4) Keterangan :

n = Jumlah sampel

= Jawaban responden untuk setiap butir pertanyaan

∑ = Total jawaban responden untuk setiap butir pertanyaan

= Koefisien reliabilitas instrumen = Jumlah butir pertanyaan

∑ = Jumlah varians butir pertanyaan

= Varians total

(22)

2.10 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik pada regresi linier berganda harus dipenuhi untuk menghasilkan model penelitian yang baik, disebut memiliki nilai estimasi terbaik dan bebas dari bias (simpangan) secara linier. Uji asumsi klasik menjadi persyaratan sebelum melakukan analisis regresi linier berganda (Susilo, 2014). Uji asumsi klasik harus terpenuhi, apabila tidak maka akan menghasilkan garis regresi yang tidak cocok untuk memprediksi (Sudarmanto, 2005).

2.10.1 Uji Normalitas

Tujuan dilakukannya uji normalitas terhadap serangkaian data adalah untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Bila data berdistribusi normal maka dapat digunakan uji statistik berjenis parametrik (Siregar, 2015).

Uji normalitas data yang digunakakan adalah uji Kolmogorov-Smirnov. Uji Kolmogorov-Smirnov dilakukan apabila data yang akan diuji merupakan data tunggal atau data frekuensi tunggal, bukan data dalam distribusi frekuensi kelompok (Supardi, 2013).

Langkah-langkah untuk melakukan uji Kolmogorov-Smirnov menurut (Siregar, 2015) adalah sebagai berikut :

1. Membuat hipotesis dalam uraian kalimat H0 : Data berdistribusi normal

H1 : Data tidak berdistribusi normal 2. Menentukan taraf nyata

Menentukan seberapa besar peluang membuat risiko kesalahan dalam mengambil keputusan menolak hipotesis yang benar. Biasanya dilambangkan dengan α yang sering disebut dengan istilah taraf signifikan.

3. Kaidah pengujian

Dhitung ≤ Dtabel, maka H0 diterima.

Dhitung > Dtabel, maka H0 ditolak.

(23)

4. Menghitung Dhitung

Tahapan menghitung D1 dan D2

(i) Menentukan nilai kolom kedua (K2)

(2.5) Keterangan :

i = Sampel ke-i n = Jumlah data

(ii) Menentukan nilai kolom ketiga (K3)

(2.6)

(iii) Menentukan nilai kolom keempat (K4)

Nilai kolom keempat diperoleh dengan cara mengurutkan data (ti) dari yang terkecil sampai yang terbesar.

(iv) Menentukan nilai kolom kelima (probability) Tahapan menghitung nilai kolom kelima

a. Menentukan nilai : Responden (n), ti, ̅ dan (ti ̅ 2 dengan tabel penolong.

b. Rata-rata pengukuran

̅ (2.7)

c. Standar deviasi

∑ ̅ (2.8)

d. Menghitung nilai probability (p)

̅ (2.9) Keterangan :

ti = Nilai sampel ke-i ̅ = Nilai rata-rata s = Standar deviasi

(24)

(v) Menentukan nilai kolom keenam (cumulative probability)

Untuk nilai cumulative probability (Cp) diperoleh dari nilai p yang dicari dari tabel distribusi normal.

(vi) Menentukan nilai kolom ketujuh (D1)

, ( ̅ ) - (2.10)

Di mana : ( ̅ ) = Cp = K6

Dari kolom ini, dipilih nilai yang terbesar untuk mewakili D1. (vii) Menentukan nilai kolom kedelapan (D2)

, ( ̅ )- (2.11) Dari kolom ini, dipilih nilai terbesar, lalu bandingkan dengan D1. Kriteria nilai Dhitung yang dipilih adalah nilai Dhitung yang terbesar di antara D1 dan D2.

(viii) Menentukan nilai : K1 , K2 , K3 , K4 , K5 , K6 , K7 dan K8 dengan tabel penolong.

(ix) Menentukan nilai Dtabel

Untuk mengetahui nilai Dtabel dapat dilihat di tabel Kolmogorov- Smirnov dengan ketentuan D(α,n-1).

5. Membandingkan Dtabel dan Dhitung 6. Membuat keputusan

2.10.2 Uji Multikolinieritas

Analisis regresi adalah bentuk hubungan fungsional antara suatu variabel independen dengan satu atau lebih variabel dependen. Dalam analisis regresi dipelajari bagaimana antar variabel saling berhubungan. Regresi linier adalah regresi yang variabel independennya berpangkat lebih dari satu. Suatu regresi yang melibatkan lebih dari satu variabel independen disebut regresi linier berganda .

(25)

Persyaratan uji statistik parametrik analisis lainnya yang diperlukan, khususnya dalam analisis regresi linier berganda yaitu uji multikolinieritas.

Pengujian multikolinieritas dilakukan dalam rangka menguji apakah dalam model regresi linier berganda ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Dalam analisis regresi yang baik disyaratkan tidak terjadi multikolinieritas diantara variabel independennya (Supardi, 2013).

Untuk mengetahui terjadi multikolinieritas diantara variabel independen dalam suatu model regresi dilakukan dengan melihat atau menguji nilai VIF (Variance Inflation Factor) atau nilai Tol (Tolerance). Rumus untuk menentukan nilai VIF dan Tol menurut (Supardi, 2013) adalah sebagai berikut :

;

i = 1,2,3, ... , k (2.12)

(2.13) Keterangan :

VIF = Nilai Variance Inflation Factor Tol = Nilai Tolerance variabel independen

ri = Koefisien korelasi antara variabel bebas ke-i dengan variabel independen lainnya

Hipotesis yang diuji :

H0 = Terjadi multikolinieritas antara variabel independen.

H1 = Tidak terjadi multikolinieritas antara variabel independen.

Kriteria pengujian untuk mengetahui terjadi atau tidaknya multikolinieritas adalah sebagai berikut :

Nilai Tol > 0,1 atau Nilai VIF < 10, makan H1 diterima.

Nilai Tol ≤ 0,1 atau Nilai VIF ≥ 10, makan H1 ditolak.

2.10.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk melihat apakah terdapat ketidaksamaan varian dari residual satu ke pengamatan ke pengamatan yang lain.

Model regresi yang memenuhi persyaratan adalah di mana terdapat kesamaan varian

(26)

dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap atau disebut homoskedastisitas (Sutopo, 2017).

Untuk mengetahui terjadi heteroskedastisitas diantara variabel independen dalam suatu model regresi dilakukan dengan uji Glejser. Uji Glejser secara umum dinotasikan sebagai berikut :

| | (2.14) Keterangan :

|e| = Nilai absolut dari residual yang dihasilkan dari regresi model X2 = Variabel penjelas

Model regresi terbebas heteroskedastisitas, jika variabel penjelas secara statistik tidak signifikan mempengaruhi residual. Dengan melihat nilai Sig. t > 0,05 .

2.11 Analisis Regresi Linier Berganda

Regresi linier berganda merupakan pengembangan dari regresi linier sederhana, yaitu sama-sama alat yang dapat digunakan untuk melakukan prediksi permintaan di masa yang akan datang, berdasarkan data masa lalu atau untuk mengetahui pengaruh satu atau lebih variabel independen terhadap satu variabel dependen. Perbedaan penerapan metode ini hanya terletak pada jumlah variabel independen yang digunakan.

Penerapan metode regresi linier berganda jumlah variabel independen yang digunakan lebih dari satu yang mempengaruhi satu variabel dependen (Siregar, 2015).

2.11.2 Persamaan Regresi Linier Berganda

Dalam suatu penelitian, saat tahap menganalisa data, bila topik permasalahan (kasus) terdiri dari satu variabel dependen dan empat variabel independen, maka digunakan uji statistik dengan metode regresi linier berganda dengan empat prediktor (Siregar, 2015).

Langkah-langkah membuat persamaan regresi linier berganda dengan empat prediktor menurut (Siregar, 2015) adalah sebagai berikut :

1. Menentukan nilai : ∑ X1, ∑ X2, ∑ X3, ∑ X4, ∑ Y, n, ̅̅̅, ̅̅̅, ̅̅̅, ̅̅̅, ̅, ∑ ,

∑ , ∑ , ∑ , ∑ , ∑ , ∑ , ∑ , ∑ , ∑ , ∑ ,

∑ , ∑ , ∑ , ∑ dengan tabel penolong.

(27)

2. Melakukan konversi penyederhanaan dengan metode skor deviasi :

(i) ∑ ∑ (2.15) (ii) ∑ ∑ (2.16) (iii) ∑ ∑ (2.17) (iv) ∑ ∑ (2.18) (v) ∑ ∑ (2.19) (vi) ∑ ∑ (2.20) (vii) ∑ ∑ (2.21) (viii) ∑ ∑ (2.22) (ix) ∑ ∑ (2.23) (x) ∑ ∑ (2.24) (xi) ∑ ∑ (2.25) (xii) ∑ ∑ (2.26) (xiii) ∑ ∑ (2.27) (xiv) ∑ ∑ (2.28) (xv) ∑ ∑ (2.29)

3. Menentukan nilai , , , dan dengan cara menyelesaikan sistem persamaan berikut :

(i) ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ (2.30) (ii) ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ (2.31) (iii) ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ (2.32) (iv) ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ (2.33) (v) ̅ ̅̅̅ ̅̅̅ ̅̅̅ ̅̅̅ (2.34)

(28)

4. Membentuk persamaan regresi linier berganda dengan empat variabel prediktor :

(2.35) Keterangan :

Ŷ = Variabel kepuasan pasien (yang diprediksikan) = Konstanta (intersep)

= Koefisien regresi dari variabel biaya

= Koefisien regresi dari variabel kualitas pelayanan

= Koefisien regresi dari variabel motivasi

= Koefisien regresi dari variabel fasilitas = Variabel biaya (prediktor 1)

= Variabel kualitas pelayanan (prediktor 2) = Variabel motivasi (prediktor 3)

= Variabel fasilitas (prediktor 4)

2.11.3 Koefisien Determinasi

Koefisien Determinasi adalah salah satu nilai statistik yang dapat digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen. Nilai koefisien determinasi ini mencerminkan seberapa besar variasi dari variabel dependen ( diterangkan oleh variabel independen atau dengan kata lain seberapa besar memberikan kontribusi terhadap .

Langkah-langkah menghitung nilai koefisien determinasi adalah sebagai berikut :

1. Menghitung nilai korelasi antara X1, X2, X3 dan X4 terhadap Y

(2.36)

2. Menghitung nilai koefisien determinasi

KD = (2.37) Keterangan:

= Koefisien determinasi

R = Nilai korelasi antara X1, X2, X3 dan X4 terhadap Y

(29)

2.11.4 Uji F

Uji F adalah pengujian terhadap koefisien regresi secara simultan. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh semua variabel independen yang terdapat di dalam model secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen.

Langkah-langkah pengujiannya adalah : 1. Hipotesis

H0 = Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel biaya ( , kualitas pelayanan ( , motivasi ( dan fasilitas ( terhadap kepuasan pasien untuk wisata medis secara bersama-sama.

H1 = Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel biaya ( , kualitas pelayanan ( , motivasi ( dan fasilitas ( terhadap kepuasan pasien untuk wisata medis secara bersama-sama.

2. Menentukan taraf nyata dan nilai F tabel F tabel =

df = k ; (n – k – 1) 3. Kriterian pengujian

H1 diterima apabila F hitung > F tabel

H1 ditolak apabila F hitung F tabel 4. Perhitungan nilai F hitung

(2.38) Keterangan :

F = Nilai F hitung

= Koefisien determinasi k = Jumlah variabel independen

n = Jumlah pengamatan (ukuran sampel)

(30)

2.11.5 Uji t

Uji t melakukan pengujian terhadap koefisien regresi secara parsial, pengujian ini dilakukan untuk mengetahui signifikansi peran secara parsial antara variabel independen terhadap variabel dependen dengan mengasumsikan bahwa variabel independen lain dianggap konstan.

Langkah–langkah pengujiannya sebagai berikut : 1. Hipotesis

H0 = Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel X dengan variabel Y.

H1 = Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel X dengan variabel Y.

2. Menentukan taraf nyata dan nilai t tabel t tabel =

df = n – k 3. Kriteria pengujian

H1 diterima apabila t hitung > t tabel

H1 ditolak apabila -t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel 4. Perhitungan nilai varian error ( )

̂

(2.39)

5. Perhitungan nilai standar error (Sbi) untuk setiap variabel independen

̅̅̅ (2.40)

6. Perhitungan nilai t hitung untuk setiap variabel independen

(2.41) Keterangan :

= Varian error

= Distribusi t ke-i = Koefisien regresi ke-i

= Standar error ke-i

(31)

BAB 3

METODELOGI PENELITIAN

3.1 Tahap Penelitian

Langkah-langkah untuk menganalisis adalah sebagai berikut:

1. Studi Pustaka

Mengumpulkan dan mempelajari berbagai informasi berupa buku-buku ataupun jurnal-jurnal yang berhubungan dengan metode analisis regresi linier berganda.

2. Pengumpulan Data

Tahapan yang dilakukan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut : a. Untuk memperoleh data di dalam penelitian, pengumpulan data dilakukan

melalui kuesioner dan wawancara. Waktu untuk penyebaran kuesioner pada tanggal 29 Juli 2019 sampai 8 Agustus 2019 dan 23 September 2019 sampai 29 September 2019. Tempat untuk penyebaran kuesioner dilakukan di ruang tunggu bandara Kualanamu, rumah makan di sekitar rumah sakit Lam Wah Ee, rumah sakit Lam Wah Ee, rumah sakit Island, dan ruang tunggu bandara Penang.

b. Melakukan rekapitulasi data kuesioner yang terdiri dari data gambaran umum responden dan data hasil jawaban butir pertanyaan dari (X1), (X2), (X3), (X4) dan (Y).

c. Menjumlahkan skor butir pertanyaan dari (X1), (X2), (X3), (X4) dan (Y) menjadi skor total variabel.

d. Melakukan uji validitas, untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur mampu mengukur apa yang ingin diukur dengan menggunakan persamaan (2.1).

e. Melakukan uji reliabilitas, untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur yang sama pula dengan menggunakan persamaan (2.2) sampai (2.4).

(32)

3. Pengolahan Data

Tahapan yang dilakukan dalam pengolahan data adalah sebagai berikut : a. Melakukan uji normalitas, untuk mengetahui hubungan antara variabel

independen dengan variabel dependen terdistribusi normal atau tidak. Uji yang digunakan adalah uji Kolmogorov-Smirnov dengan menggunakan persamaan (2.5) sampai dengan (2.11).

b. Melakukan uji multikolonieritas, untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan ada atau tidaknya korelasi antara variabel bebas dengan melihat dari besaran Variance Inflation Factor (VIF) dan Tolerance dengan menggunakan persamaan (2.12) dan (2.13).

c. Melakukan uji heterokedastisitas, untuk melihat ada atau tidak gangguan (error) yang timbul dalam fungsi regresi dengan melihat nilai Sig. t > 0,05 . d. Membentuk persamaan regresi linier berganda dengan menggunakan

persamaan (2.15) sampai dengan (2.35).

e. Menghitung nilai koefisien determinasi, untuk mengetahui besar persentase variabel independen (X) memberikan kontribusi terhadap variabel dependen (Y) dengan menggunakan persamaan (2.37) dan (2.38).

f. Menghitung nilai F hitung ,untuk menguji signifikansi dari koefisien regresi secara bersama-sama (simultan) dengan menggunakan persamaan (2.38).

g. Menghitung nilai t hitung ,untuk menguji signifikansi dari masing-masing koefisien regresi dengan menggunakan persamaan (2.39) sampai (2.41).

h. Melakukan interpretasi hasil pengujian.

4. Membuat kesimpulan dan saran.

(33)

BAB 4

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Responden

Berikut merupakan data profil responden berdasarkan kuesioner yang telah disebarkan. Responden dalam penelitian adalah pasien kota Medan berusia minimal 18 tahun dan pernah wisata medis ke Penang di tahun 2019 sebanyak 150 responden.

Data profil responden pada penelitian ini meliputi frekuensi berobat di Medan dan frekuensi wisata medis ke Penang.

Tabel 4.1 Deskripsi Responden

Keterangan Kategori Frekuensi Persentase Jenis

Kelamin

Laki-laki 63 42%

Perempuan 87 58%

Total 150 100%

Frekuensi Berobat di Medan

≥5 kali 21 14%

4 kali 33 22%

3 kali 60 40%

2 kali 27 18%

1 kali 9 6%

Total 150 100%

Frekuensi Wisata Medis ke

Penang

≥5 kali 9 6%

4 kali 21 14%

3 kali 63 42%

2 kali 42 28%

1 kali 15 10%

Total 150 100%

Berdasarkan data pada Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa penelitian ini telah terwakili kelompok jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Namun, sebagian besar responden adalah perempuan yaitu 87 responden (58%) dan sisanya yaitu 63 responden (42%) adalah laki-laki. Meskipun jumlah responden perempuan lebih besar, namun perbedaan persentasenya relative sama (tidak berbeda jauh), hal ini dapat dikatakan bahwa baik laki-laki maupun perempuan sama-sama wisata medis ke

(34)

Penang. Atau dengan kata lain, wisata medis ke Penang tidak dibedakan oleh faktor gender. Dilihat dari frekuensi responden berobat di Medan antara 3 sampai 4 kali dan frekuensi responden wisata medis ke Penang antara 2 sampai 3 kali.

Berdasarkan hasil wawancara dengan responden, responden melakukan wisata medis di rumah sakit Lam Wah Ee, Island Hospital, Adventist, Gleneagles Penang dan Loh Guan Lye Specialist Centre. Tujuan responden wisata medis ke Penang yakni untuk medical check up, program bayi tabung, memeriksakan penyakit batu ginjal, batu empedu, jantung, paru-paru, tulang, saraf, onkologi (kanker), mata dan gigi.

4.2 Uji Validitas Data

Uji validitas data dilakukan pada setiap butir pertanyaan kuesioner. Kriteria pengujiannya adalah apabila nilai jika , maka butir pertanyaan dinyatakan valid dan sebaliknya apabila nilai , maka butir pertanyaan dinyatakan tidak valid. Dengan df (degree of freedom) = n-k = n-2, taraf signifikansi 5% dan n = 150. Maka diperoleh nilai pada tabel product moment = 0,160.

Tabel 4.2 Jumlah Nilai Skor Butir Pertanyaan 1 pada Variabel X1

Responden (n)

Skor Butir (X)

Skor Total

(Y) XY X2 Y2

1 5 10 50 25 100

2 4 9 36 16 81

3 5 10 50 25 100

… … … …

150 4 8 32 16 64

∑ 630 1.271 5.498 2.740 11.076

Perhitungan validitas butir pertanyaan 1 pada variabel X1

∑ ∑ ∑

√ ∑

(35)

√* + * +

Jadi butir pertanyaan 1 pada variabel dinyatakan valid, karena . Berdasarkan hasil perhitungan rekapitulasi butir pertanyaan setiap variabel, maka didapat hasil uji validitas sebagai berikut :

Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Variabel Biaya ( , Kualitas Pelayanan ( , Motivasi ( , Fasilitas ( dan Kepuasan Pasien

Butir

Pertanyaan rtabel

Keterangan

X1 X2 X3 X4 Y

Pertanyaan 1 0,160 0,941 0,699 0,896 0,760 0,828 Valid Pertanyaan 2 0,160 0,938 0,755 0,871 0,748 0,769 Valid Pertanyaan 3 0,160 - 0,856 - 0,929 0,704 Valid Pertanyaan 4 0,160 - 0,736 - 0,929 - Valid

Pertanyaan 5 0,160 - 0,807 - - - Valid

Pertanyaan 6 0,160 - 0,783 - - - Valid

Dari tabel 4.3 dapat diketahui bahwa nilai masing-masing butir pertanyaan lebih besar dari nilai (0,160). Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa masing-masing butir pertanyaan pada setiap variabel biaya ( , kualitas pelayanan ( , motivasi ( , fasilitas ( dan kepuasan pasien valid artinya kuesioner sah untuk digunakan dalam penelitian.

(36)

4.3 Uji Reliabilitas Data

Suatu kuesioner dikatakan reliable (andal) jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan yang ada dalam kuesioner tersebut adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Untuk menentukan keandalan suatu pertanyaan digunakan Cronbach Alpha untuk tiap variabel penelitian. Hasil dari uji dapat dikatakan reliabel apabila nilai Cronbach Alpha > 0,60.

= 630 ∑ = 2.820

= 640 ∑ = 1.270

= 2.740 ∑ = 11.076 Menghitung nilai varian setiap butir pertanyaan pada variabel .

1. Pertanyaan butir pertama

2. Pertanyaan butir kedua

Total nilai varian

Nilai varian total

∑ ∑

Nilai reliabilitas instrument

[

] [ ∑ ]

[

] [ ]

(37)

Instrument penelitian untuk variabel biaya dinyatakan reliabel, karena nilai

= 0,866 > 0,60. Berdasarkan hasil perhitungan rekapitulasi setiap variabel, maka didapat hasil uji reliabilitas adalah sebagai berikut :

Tabel 4.4 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Cronbach’s

alpha Kriteria Keterangan

Biaya (X1) 0,866 0,60 Reliabel

Kualitas Pelayanan (X2) 0,849 0,60 Reliabel

Motivasi (X3) 0,717 0,60 Reliabel

Fasilitas (X4) 0,858 0,60 Reliabel

Kepuasan Pasien (Y) 0,652 0,60 Reliabel

Berdasarkan tabel 4.4 diketahui bahwa nilai cronbach alpha dari variabel biaya ( , kualitas pelayanan ( , motivasi ( , fasilitas ( dan kepuasan pasien lebih besar dari 0,60. Sehingga dapat disimpulkan setiap variabel telah reliabel yang berarti bahwa kuesioner sudah dapat digunakan dalam penelitian.

4.4 Uji Asumsi Klasik 4.4.1 Uji Normalitas

Tujuan dilakukannya uji normalitas terhadap serangkaian data adalah untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Bila data berdistribusi normal maka dapat digunakan uji statistik berjenis parametrik. Uji normalitas data dapat menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov.

Langkah-langkah untuk melakukan uji Kolmogorov-Smirnov adalah sebagai berikut :

1. Membuat hipotesis

H0 : Data variabel biaya (X1) berdistribusi normal H1 : Data variabel biaya (X1) tidak berdistribusi normal

2. Menentukan taraf nyata α = 5% = 0,05

3. Kaidah pengujian

Dhitung ≤ 0,110, maka H0 diterima.

Dhitung > 0,110, maka H0 ditolak.

(38)

4. Menghitung Dhitung

Tahapan menghitung D1 dan D2

(i) Menentukan nilai kolom kedua (K2)

(ii) Menentukan nilai kolom ketiga (K3)

(iii) Menentukan nilai kolom keempat (K4)

Nilai kolom keempat diperoleh dengan cara mengurutkan data (ti) dari yang terkecil sampai yang terbesar (lampiran 3).

(iv) Menentukan nilai kolom kelima (probability) Tahapan menghitung nilai kolom kelima

a. Menentukan nilai : ti dan (ti ̅ 2 dengan tabel penolong (lampiran 3).

b. Rata-rata pengukuran ̅

̅ c. Standar deviasi

∑ ̅

d. Menghitung nilai probability (p) ̅

(39)

(v) Menentukan nilai kolom keenam (cumulative probability)

Untuk nilai cumulative probability (Cp) diperoleh dari nilai p yang dicari dari tabel distribusi normal.

Baris I :

pada tabel distribusi normal = 0,0455 (vi) Menentukan nilai kolom ketujuh (D1)

, ( ̅ ) - Di mana : ( ̅ ) = Cp = K6

Baris I :

D11 = Cp

D11 = 0,0455 0,0455

(vii) Menentukan nilai kolom kedelapan (D2) , ( ̅ )-

Baris I :

D21 = 0,0455 0,0455

D21 = 0,0455 -0,038

(viii) Menentukan nilai : K1 , K2 , K3 , K4 , K5 , K6 , K7 dan K8 (lampiran 3).

Pada tabel penolong (lampiran 3), pada kolom ketujuh (D1) dan kedelapan (D2) dipilih nilai yang terbesar untuk mewakili kolom tersebut, lalu bandingkan antara nilai D1 dan D2. Kriteria nilai Dhitung

yang dipilih adalah nilai Dhitung yang terbesar di antara D1 dan D2. D1 max = 0,094

D2 max = 0,086 (ix) Menentukan nilai Dtabel

Dtabel (0,05,150) = 0,110 5. Membandingkan Dtabel dan Dhitung

Dhitung = 0,094 Dtabel = 0,110

Sehingga, Dhitung (0,094) < Dtabel (0,110), maka H0 diterima.

(40)

6. Membuat keputusan

Karena Dhitung < Dtabel, maka dapat disimpulkan data variabel biaya (X1) berdistribusi normal.

Berdasarkan hasil perhitungan rekapitulasi setiap variabel, maka didapat hasil uji normalitas adalah sebagai berikut :

Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas

Variabel Dhitung Dtabel Keterangan Biaya (X1) 0,094 0,110 Berdistribusi Normal Kualitas Pelayanan (X2) 0,089 0,110 Berdistribusi Normal Motivasi (X3) 0,071 0,110 Berdistribusi Normal Fasilitas (X4) 0,085 0,110 Berdistribusi Normal Kepuasan Pasien (Y) 0,092 0,110 Berdistribusi Normal

Hasil tabel 4.5 menunjukkan bahwa nilai Dhitung dari variabel biaya ( , kualitas pelayanan ( , motivasi ( , fasilitas ( dan kepuasan pasien lebih kecil dari Dtabel (0,110). Sehingga dapat disimpulkan setiap variabel berdistribusi normal.

4.4.2 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinearitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan linear yang sempurna atau pasti diantara semua peubah bebas yang terdapat dalam model regresi. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi multikolinieritas yaitu adanya korelasi antara variabel independen. Apabila nilai VIF kurang dari 10 dan nilai Tol lebih besar dari 0,1 maka tidak terjadi multikolonieritas pada model regresi.

1. Menghitung nilai VIF untuk setiap variabel independen

(41)

2. Menghitung nilai Tol untuk setiap variabel independen

Berdasarkan hasil perhitungan rekapitulasi setiap variabel, maka didapat hasil uji multikolinieritas sebagai berikut :

Tabel 4.6 Nilai VIF dan Tolerance untuk Uji Multikolonieritas Variabel Independen Nilai Tol Nilai VIF Keterangan Biaya (X1)

Kualitas Pelayanan (X2) Motivasi (X3)

Fasilitas (X4)

0,784 0,360 0,573 0,483

1,275 2,779 1,746 2,068

Bebas Multikolonieritas Bebas Multikolonieritas Bebas Multikolonieritas Bebas Multikolonieritas Hasil tabel 4.6 menunjukkan bahwa nilai VIF dari variabel biaya ( , kualitas pelayanan ( , motivasi ( dan fasilitas ( kurang dari 10 dan nilai Tol lebih besar dari 0,1. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi terbebas dari multikolonieritas.

(42)

4.4.3 Uji Heterokedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk melihat apakah terdapat ketidaksamaan varian dari residual satu ke pengamatan ke pengamatan yang lain.

Untuk mengetahui terjadi heteroskedastisitas diantara variabel independen dalam suatu model regresi dilakukan dengan uji Glejser. Model regresi terbebas heteroskedastisitas, jika variabel penjelas secara statistik tidak signifikan mempengaruhi residual. Dengan melihat nilai Sig. t > 0,05 . Hasil uji Glejser dapat dilihat di tabel 4.7 sebagai berikut :

Tabel 4.7 Nilai Sig. untuk Uji Heteroskedastisitas Variabel Independen Nilai thitung Sig. t Keterangan Biaya (X1)

Kualitas Pelayanan (X2) Motivasi (X3)

Fasilitas (X4)

0,121 0,090 0,084 0,113

0,904 0,738 0,711 0,822

Bebas Heteroskedastisitas Bebas Heteroskedastisitas Bebas Heteroskedastisitas Bebas Heteroskedastisitas Hasil tabel 4.7 menunjukkan bahwa nilai Sig. t dari variabel biaya ( , kualitas pelayanan ( , motivasi ( dan fasilitas ( lebih besar dari 0,05.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi terbebas dari heteroskedastisitas.

4.5 Analisis Regresi Linier Berganda

Dalam penelitian ini analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda dimana analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen.

4.5.1 Persamaan Regresi Linier Berganda

Langkah-langkah membuat persamaan regresi linier berganda dengan empat prediktor adalah sebagai berikut :

1. Menentukan nilai : ∑ X1, ∑ X2, ∑ X3, ∑ X4, ∑ Y, n, ̅̅̅, ̅̅̅, ̅̅̅, ̅̅̅, ̅, ∑ ,

∑ , ∑ , ∑ , ∑ , ∑ , ∑ , ∑ , ∑ , ∑ , ∑ ,

∑ , ∑ , ∑ , ∑ dengan tabel penolong (lampiran 5).

(43)

2. Melakukan konversi penyederhanaan dengan metode skor dev. (lampiran 5) 3. Menentukan nilai , , , dan dengan cara menyelesaikan sistem

persamaan berikut :

(i) (ii) (iii) (iv) 849,39 Nilai koefisien biaya ( )

[

]

[

]

[

]

[

]

Nilai koefisien kualitas pelayanan ( ) [

]

[

]

(44)

[ ] [

]

Nilai koefisien motivasi ( )

[

]

[

]

[ ]

[ ]

Nilai koefisien fasilitas ( )

[

]

[

]

(45)

[ ] [ ]

Nilai konstanta ( )

̅ ̅̅̅ ̅̅̅ ̅̅̅ ̅̅̅

Sehingga didapatkan nilai b1, b2, b3, b4 dan : b1 = 0,076

b2 = 0,203 b3 = 0,592 b4 = 0,060 = 0,861

5. Membentuk persamaan regresi linier berganda dengan empat variabel prediktor :

(46)

4.5.2 Koefisien Determinansi

Di dalam analisis regresi linier berganda, koefisien determinasi digunakan untuk mengukur kemampuan model regresi linier berganda dalam mencocokkan atau menyesuaikan data. Jika koefisien determinasi dari model regresi linier berganda benilai 1, maka model tersebut menyesuaikan atau mencocokan data secara sempurna, sedangkan mendekati 0 model tersebut kurang baik dalam menyesuaikan atau mencocokan data.

Langkah-langkah menghitung nilai koefisien determinasi adalah sebagai berikut :

1. Menghitung nilai korelasi antara X1, X2, X3 dan X4 terhadap Y √ ∑ ∑ ∑ ∑

√ 0,907

2. Menghitung nilai koefisien determinasi

Dari nilai koefisien determinasi, dapat disimpulkan bahwa variabel biaya ( , kualitas pelayanan ( , motivasi ( dan fasilitas ( memberikan pengaruh sebesar 82,4% terhadap kepuasan pasien (Y) untuk wisata medis, sedangkan sisanya 17,6% dipengaruhi oleh faktor lain di luar variabel yang diteliti.

(47)

4.5.3 Uji F

Uji F adalah pengujian signifikansi terhadap koefisien regresi secara bersama-sama (simultan). Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh semua variabel independen yang terdapat di dalam model secara bersama-sama terhadap variabel dependen.

Langkah-langkah pengujiannya adalah : 1. Hipotesis

H0 = Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel biaya ( , kualitas pelayanan ( , motivasi ( dan fasilitas ( terhadap kepuasan pasien untuk wisata medis secara bersama-sama.

H1 = Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel biaya ( , kualitas pelayanan ( , motivasi ( dan fasilitas ( terhadap kepuasan pasien untuk wisata medis secara bersama-sama.

2. Menentukan taraf nyata dan nilai F tabel

α = 5% = 0,05 df = k ; (n – k – 1) df = 4 ; (150 – 4 – 1) df 4 ; 145

3. Kriterian pengujian

F = 2,43 Gambar 4.3 Daerah Terima dan Daerah Tolak Uji F H1 diterima apabila F hitung > 2,43

H1 ditolak apabila F hitung 2,43

Daerah penolakan H1

Daerah penerimaan H1

Gambar

Gambar 2.1 Model Hipotesis
Tabel  4.3  Hasil  Uji  Validitas  Variabel  Biaya  (   ,  Kualitas  Pelayanan  (   ,  Motivasi (   , Fasilitas (    dan Kepuasan Pasien
Tabel 4.6 Nilai VIF dan Tolerance untuk Uji Multikolonieritas  Variabel Independen  Nilai Tol  Nilai VIF  Keterangan  Biaya  (X 1 )  Kualitas Pelayanan (X 2 )  Motivasi (X 3 )  Fasilitas (X 4 )  0,784 0,360 0,573 0,483  1,275 2,779 1,746 2,068  Bebas Multi
Tabel 4.9 Hasil Uji t  Variabel

Referensi

Dokumen terkait

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN MASYARAKAT DI BANTUL DI YOGYAKARTA DALAM MEMILIH SEPEDA MOTOR YAMAHA:.. PENDEKATAN REGRESI

Bila regresi linier sederhana digunakan untuk mengetahui hubungan dua variabel yaitu satu variabel bebas ( X ) dan satu variabel tak bebas ( Y ), maka regresi linier

Bila regresi linier sederhana digunakan untuk mengetahui hubungan dua variabel yaitu satu variabel bebas ( X ) dan satu variabel tak bebas ( Y ), maka regresi linier berganda

Metode yang digunakan pada estimasi parameter model regresi linier berganda dengan variabel prediktor stokastik yang berdistribusi normal multivariate adalah metode

Metode prediksi yang digunakan pada penelitian ini adalah Regresi Linier Berganda dengan variabel predictor yang digunakan dalam memprediksi adalah bulan, curah

Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda. Analisis ini digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independen yaitu

Untuk menentukan penyelesaian persamaan regresi linier berganda dapat digunakan metode kuadrat terkecil dan matriks, dimana dari kedua cara tersebut penyelesaian dengan

Regresi berganda adalah pengembangan dari regresi linier sederhana, yaitu sama-sama alat yang dapat digunakan untuk memprediksi permintaan di masa yang akan datang