• Tidak ada hasil yang ditemukan

GUBERNUR KALIMANTAN PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN NOMOR 093 TAHUN 2014 TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "GUBERNUR KALIMANTAN PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN NOMOR 093 TAHUN 2014 TENTANG"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

P E R A T U R A N G U B E R N U R K A L I M A N T A N S E L A T A N NOMOR 0 9 3 TAHUN 2 0 1 4

T E N T A N G

P E R J A L A N A N DINAS B A G I P E J A B A T N E G A R A , PIMPINAN DAN A N G G O T A DEWAN P E R W A K I L A N R A K Y A T D A E R A H , PEGAWAI N E G E R I S I P I L , PEGAWAI T I D A K T E T A P DAN T E N A G A K O N T R A K S E R T A P I H A K LAIN

DI LINGKUNGAN P E M E R I N T A H P R O V I N S I KALIMANTAN S E L A T A N

DENGAN R A H M A T TUHAN Y A N G MAHA E S A G U B E R N U R K A L I M A N T A N S E L A T A N ,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka peningkatan pelaksanaan tugas pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan kepada masyarakat, kepada Pejabat Negara, Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Pegawai Negeri Sipil, Pegawai Tidak Tetap dan Tenaga Kontrak serta Pihak Lain di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan yang melaksanakan tugas luar daerah dan/atau dalam daerah, perlu diberikan biaya Perjalanan Dinas ;

b. bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2015, maka Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 015 Tahun 2013 tentang Perjalanan Dinas Bagi Pejabat Negara, Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Tidak Tetap di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan perlu diganti ;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam h u r u f a dan h u r u f b, perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang Perjalanan Dinas Bagi Pejabat Negara, Pimpinan dan Anggota dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Tidak Tetap serta Pihak Lain di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan ;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1956 Jo. Undang-Undang

Nomor 21 Tahun 1958 tentang Penetapan Undang-Undang

Darurat Nomor 10 Tahun 1957 antara lain mengenai

Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat I Kalimantan Selatan

sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 1956 Nomor 65, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 1106 );

(2)

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4438);

6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

5234) ;

7. Undang-Undang Nomor, 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4738);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang Tata

Cara Pelaksanaan Tugas dan Wewenang serta Kedudukan

Keuangan Gubernur sebagai Wakil Pemerintah di Wilayah

Provinsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010

Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5107) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Pemerintah Nomor 23 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang Tata

Cara Pelaksanaan Tugas dan Wewenang serta Kedudukan

Keuangan Gubernur sebagai Wakil Pemerintah di Wilayah

Provinsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011

Nomor 44, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5209);

(3)

11. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5165) ;

12. Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pengesahan, Pengundangan dan Penyebarluasan Peraturan Perundang-undangan;

13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah ;

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Tugas dan Wewenang Gubernur sebagai Wakil Pemerintah di Wilayah Provinsi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 342) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2013 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Tugas dan Wewenang Gubernur sebagai Wakil Pemerintah di Wilayah Provinsi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 1167);

15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pembentukan Produk H u k u m Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 32);

16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2015 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 680);

17. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 13 Tahun 2007 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2007 Nomor 13);

18. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 6

Tahun 2008 tentang Pembentukan, Organisasi, dan Tata

Kerja Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan

(Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2008

Nomor 6) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 1 Tahun 2012

tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi

Kalimantan Selatan Nomor 6 Tahun 2008 tentang

Pembentukan, Organisasi, dan Tata Kerja Perangkat Daerah

Provinsi Kalimantan Selatan (Lembaran Daerah Provinsi

Kalimantan Selatan Tahun 2012 Nomor 1);

(4)

19. Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 057 Tahun 2012 tentang Tata Cara Perjalanan Dinas Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Tidak Tetap di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Berita Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012 Nomor 57) ;

20. Keputusan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 188.44/

0242/KUM/2013 tentang Tarif Bantuan Biaya Mengikuti Pendidikan/Kursus Bagi Pegawai Negeri Sipil Daerah di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG PERJALANAN DINAS BAGI PEJABAT NEGARA, PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH, PEGAWAI NEGERI SIPIL PEGAWAI TIDAK TETAP DAN TENAGA KONTRAK SERTA PIHAK LAIN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN.

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Gubernur i n i yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Provinsi Kalimantan Selatan.

2. Pemerintah Daerah adalah Gubernur dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah.

3. Gubernur adalah Gubernur Kalimantan Selatan.

4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah selanjutnya disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan.

5. Pejabat Negara, Pegawai Negeri Sipil, dan Pegawai Tidak Tetap adalah Pejabat Negara, Pegawai Negeri Sipil, dan Pegawai Tidak Tetap sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Undang- Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian.

6. Tenaga Kontrak adalah pelaksana kegiatan yang dipekerjakan u n t u k jangka waktu tertentu guna melaksanakan tugas pemerintahan dan pembangunan yang bersifat teknis profesional dan administrasi sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan organisasi dalam kerangka sistem kepegawaian yang tidak berkedudukan sebagai Pegawai Negeri Sipil.

7. Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah selanjutnya disingkat Pimpinan dan Anggota DPRD adalah Ketua dan Wakil-Wakil Ketua DPRD serta anggota DPRD Provinsi Kalimantan Selatan.

8. Pihak Lain adalah orang dan/atau sekelompok orang dari unsur masyarakat yang i k u t terlibat dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh Badan/Dinas/

RSUD/Biro/Kantor dan UPTD lingkup Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan.

(5)

9. Satuan Kerja Perangkat Daerah selanjutnya disingkat SKPD adalah Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas, Lembaga Teknis, dan Lembaga lainnya di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan.

10. Pengguna Anggaran selanjutnya disingkat PA adalah pejabat pemegang kewenangan penggunaan anggaran u n t u k melaksanakan tugas dan fungsi SKPD yang dipimpinnya.

11. Kuasa Pengguna Anggaran selanjutnya disingkat KPA adalah pejabat yang diberi kuasa u n t u k melaksanakan sebagian kewenangan pengguna anggaran dalam melaksanakan sebagian tugas dan fungsi SKPD.

12. Bendaharan Pengeluaran adalah pejabat fungsional yang ditunjuk menerima, menyimpan, menyetorkan, menatausahakan, dan mempertanggungjawabkan uang u n t u k keperluan belanja daerah dalam rangka pelaksanaan APBD pada

SKPD.

13. Bendahara Pengeluaran Pembantu adalah pejabat fungsional yang ditunjuk u n t u k menerima, menyimpan, menyetorkan, menatausahakan, dan mempertanggungjawabkan uang u n t u k keperluan belanja daerah dalam rangka pelaksanaan APBD pada Biro, Bagian/Bidang, dan UPTD.

14. Perjalanan Dinas Dalam Daerah adalah perjalanan keluar tempat kedudukan dengan tujuan daerah Kabupaten/Kota yang ada dalam wilayah Provinsi tempat kedudukan, yang jaraknya sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) kilometer dari batas kota tempat kedudukan.

15. Perjalanan Dinas Luar Daerah adalah perjalanan keluar tempat kedudukan dengan tujuan daerah Provinsi/Kabupaten/Kota di luar wilayah Provinsi tempat kedudukan dengan tujuan Ibukota Provinsi lain dan/atau daerah lainnya di luar Provinsi tempat kedudukan.

16. Perjalanan Dinas Pindah adalah Perjalanan Dinas dari tempat kedudukan yang lama ke tempat kedudukan yang baru berdasarkan surat keputusan pindah.

17. Surat Perjalanan Dinas selanjutnya disingkat SPD adalah dokumen yang diterbitkan oleh Pengguna Anggaran dan /atau Kuasa Pengguna Anggaran dalam rangka pelaksanaan Perjalanan Dinas.

18. Pelaksana SPD adalah Gubernur, Wakil Gubernur, Pimpinan dan Anggota DPRD, Pimpinan dan Anggota TNI/Polri, para Pejabat, Staf, FIT, Tenaga kontrak serta Pihak Lain.

19. Lumpsum adalah suatu j u m l a h uang yang telah dihitung terlebih dahulu [pre- calculated amount) dan dibayarkan sekaligus.

20. Biaya riil adalah biaya yang dikeluarkan sesuai dengan bukti pengeluaran yang sah.

21. Uang Persediaan yang selanjutnya disingkat UP adalah uang m u k a kerja dalam jumlah tertentu yang diberikan kepada Bendahara Pengeluaran dan/atau

Bendahara Pengeluaran Pembantu u n t u k membiayai kegiatan operasional sehari-hari satuan kerja, yang tidak mungkin dilakukan dengan mekanisme pembayaran langsung.

22. Plafon Tarif yang ditetapkan adalah Tarif yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Gubernur Kalimantan Selatan.

23. Detasering adalah penugasan sementara waktu.

24. Tempat Kedudukan adalah Kantor dimana SKPD /UPTD tersebut berada.

25. Tempat Bertolak adalah tempat/kota dimana Pelaksana SPD berada saat akan

melanjutkan Perjalanan Dinas ke tempat tujtuan dengan alasan tugas

kedinasan dan/atau di luar tugas kedinasan.

(6)

26. Biaya Transpor lainnya adalah biaya yang diberikan kepada pelaksana SPD apabila pelaksanaan kegiatan dalam rangka perjalanan dinas dimaksud dilaksanakan tidak pada hotel/penginapan dimana pelaksana SPD menginap.

BAB II

RUANG LINGKUP, PRINSIP DAN BIAYA PERJALANAN DINAS Bagian Kesatu

Ruang Lingkup Perjalanan Dinas

Pasal 2

(1) Peraturan Gubernur i n i mengatur mengenai pelaksanaan Perjalanan Dinas dan pertanggungjawaban Perjalanan Dinas bagi Pejabat Negara, Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Pegawai Negeri Sipil, Pegawai Tidak Tetap dan Tenaga Kontrak serta Pihak Lain yang dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Kalimantan Selatan.

(2) Perjalanan Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi : a. Perjalanan Dinas Dalam Daerah; dan

b. Perjalanan Dinas Luar Daerah.

(3) Perjalanan Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi Perjalanan Dinas u n t u k keperluan :

a. pelaksanaan tugas dan fungsi yang melekat pada Pejabat, PNS dan PTT;

b. detasering di luar tempat kerja kedudukan;

c. konsultasi/koordinasi/Rapat dan pertemuan lainnya serta peningkatan kapasitas / wawasan;

d. promosi pembangunan/produksi daerah;

e. ditugaskan u n t u k menempuh ujian dinas/ujian jabatan yang diadakan di luar tempat kedudukan;

f. diharuskan menghadap seorang dokter penguji kesehatan yang ditunjuk yang berada d i luar tempat kedudukan, u n t u k mendapatkan surat

keterangan dokter tentang kesehatannya guna kepentingan jabatan;

g. u n t u k mendapatkan pengobatan di luar tempat kedudukan berdasarkan Pertimbangan Badan Kepegawaan Daeah ;

h. harus memperoleh pengobatan di luar tempat kedudukan, berdasarkan surat keterangan dokter karena mendapat cedera pada waktu/karena melakukan tugas;

i. ditugaskan mengikuti pendidikan dinas / pelatihan/ seminar dan kegiatan sejenis lainnya di luar tempat kedudukan;

j . PNS yang pindah tugas ke UPT dan/atau an tar SKPD yang berada di Kabupaten/Kota dalam wilayah Daerah dan/atau di luar Daerah;

k. PNS yang purna tugas pada SKPD lingkup Pemerintah Daerah dan kembali ke tempat kelahiran dan/atau kediaman terakhir yang bersangkutan;

I. menjemput dan/atau mengantar ke kota tempat pemakaman jenazah Pejabat/PNS yang meninggal dunia dalam melakukan Perjalanan Dinas;

dan/atau

m.menjemput dan/atau mengantar ke tempat pemakaman jenazah Pejabat/PNS

yang meninggal dunia dari tempat kedudukan yang terakhir ke kota tempat

pemakaman.

(7)

Bagian Kedua Prinsip Perjalanan Dinas

Pasal 3

Perjalanan Dinas dilaksanakan dengan memperhatikan prinsip sebagai berikut : a. Selektif, yaitu hanya u n t u k kepentingan yang sangat tinggi dan prioritas yang

berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan;

b. ketersediaan anggaran dan kesesuaian dengan pencapaian kinerja SKPD;

c. Efisiensi penggunaan belanja daerah; dan

d. Akuntabilitas pemberian perintah pelaksanaan Perjalanan Dinas dan Pembebanan biaya Perjalanan Dinas.

Bagian Ketiga Biaya Perjalanan Dinas

Pasal 4 Biaya Perjalanan Dinas terdiri dari :

a. Uang Harian;

b. Biaya Penginapan;

c. Uang Representasi;

d. Biaya Transpor Dalam Daerah;

e. Biaya Transpor Penerbangan;

f. Biaya Transpor Bandara;

g. Biaya Transpor lainnya; dan h. Biaya Airporttax.

Pasal 5

Pembayaran biaya Perjalanan Dinas sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 sebagai berikut :

a. Uang Harian dan Uang Representasi dibayarkan secara lumpsum;

b. Biaya Penginapan dibayarkan sesuai dengan biaya rial.

c. Biaya Transpor Dalam Daerah dibayarkan sesuai dengan biaya n i l . d. Biaya Transpor Penerbangan dibayarkan sesuai dengan biaya n i l . e. Biaya Transpor Bandara dibayarkan sesuai dengan biaya riil.

f. Biaya Transpor lainnya dibayarkan sesuai dengan biaya riil.

g. Biaya Airporttax dibayarkan sesuai dengan biaya riil.

Pasal 6

Selain uang harian dan uang representasi serta biaya-biaya lainnya sebagaimana dimaksud dalampasal 4 dan pasal 5 kepada Pelaksana SPD yang dalam melaksanakan perjalanan dinas memerlukan biaya penyeberangan dan/atau biaya transportasi sungai serta biaya retribusi, maka kepada pelaksana SPD tersebut diberikan biaya-biaya dimaksud yang dibayarkan sesuai dengan biaya riil namun tidak melebihi plafon tarif yang ditetapkan.

Pasal 7

Standar tarif biaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 dan pasal 6 ditetapkan

dengan Keputusan Gubernur dan merupakan batas/plafon tertinggi yang

ditetapkan.

(8)

Bagian Keempat

Pembebanan dan Pembayaran Biaya Perjalanan Dinas Pasal 8

(1) Biaya Perjalanan Dinas dibayarkan sebelum Perjalanan Dinas dilaksanakan.

(2) Dalam hal Perjalanan Dinas harus segera dilaksanakan, biaya Perjalanan Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dibayarkan setelah Perjalanan Dinas selesai.

Pasal 9

(1) Biaya Perjalanan Dinas dibebankan pada anggaran SKPD yang mengeluarkan Surat Perjalanan Dinas.

(2) Pembayaran biaya Perjalanan Dinas diberikan dalam batas pagu anggaran yang tersedia dalam DPA-SKPD berkenaan.

(3) Pembayaran biaya Perjalanan Dinas kepada Pelaksana SPD paling cepat 5 (lima) hari kerja sebelum Perjalanan Dinas dilaksanakan.

(4) Pada akhir tahun anggaran, ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat melebihi 5 (lima) hari kerja menyesuaikan dengan ketentuan yang mengatur mengenai langkah-langkah menghadapi akhir tahun anggaran.

Pasal 10

(1) Pembayaran biaya Perjalanan Dinas sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 dilakukan melalui mekanisme UP dan/atau mekanisme LS.

(2) Pembayaran biaya Perjalanan Dinas dengan mekanisme LS dilakukan melalui : a. Perikatan dengan penyedia jasa;

b. Bendahara Pengeluaran dan/atau Bendahara Pengeluaran Pembantu; atau c. Pelaksana SPD.

(3) Pembayaran mekanisme LS sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b dan c dapat dilakukan apabila j u m l a h total biaya Perjalanan Dinasnya paling sedikit sebesar Rp50.000.000,00

Pasal 11

(1) Pembayaran biaya Perjalanan Dinas dengan mekanisme UP dilakukan dengan memberikan uang m u k a kepada Pelaksana SPD oleh Bendahara Pengeluaran dan/atau Bendahara Pengeluaran Pembantu;

(2) Pemberian uang m u k a sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berdasarkan persetujuan pemberian uang m u k a dari PA/KPA dengan melampirkan dokumen sebagai b e r i k u t :

a. Surat Perintah Tugas atau Surat Keputusan Pindah;

b. fotocopy SPD dan/atau lembar tembusan SPD c. kuitansi tanda terima uang muka; dan

d. rincian perkiraan biaya Perjalanan Dinas.

(9)

Pasal 12

(1) D a l a m h a l biaya Perjalanan Dinas y a n g d i b a y a r k a n kepada Pelaksana SPD melebihi biaya Perjalanan Dinas y a n g seharusnya dipertanggungjawabkan, kelebihan biaya Perjalanan Dinas tersebut h a m s disetor ke Kas Daerah m e l a l u i Bendahara Pengeluaran d a n / a t a u B e n d a h a r a Pengeluaran Pembantu.

(2) Penyetoran kelebihan pembayaran sebagaimana d i m a k s u d pada ayat (1) d i l a k u k a n dengan :

a. m e n g g u n a k a n S u r a t Setoran Pengembalian Belanja (SSPB) u n t u k t a h u n anggaran berjalan; a t a u

b. m e n g u n a k a n S u r a t Setoran B u k a n Pajak (SSBP) u n t u k t a h u n anggaran lalu.

(3) D a l a m h a l biaya Perjalanan Dinas yang d i b a y a r k a n kepada Pelaksana SPD k u r a n g d a r i yang seharusnya, dapat d i m i n t a k a n k e k u r a n g a n n y a .

(4) Pembayaran k e k u r a n g a n biaya Perjalanan Dinas sebagaimana d i m a k s u d pada ayat (3) dapat d i l a k u k a n m e l a l u i mekanisme UP a t a u LS.

Pasal 13

Perhitungan selisih biaya Perjalanan dinas d i l a k u k a n sebagaimana t e r c a n t u m d a l a m L a m p i r a n I y a n g m e r u p a k a n bagian t i d a k t e r p i s a h k a n d a r i Peraturan G u b e r n u r i n i .

Pasal 14

(1) Penyedia j a s a u n t u k pelaksanaan Perjalanan Dinas dapat b e r u p a event organizer, b i r o j a s a perjalanan, p e m s a h a a n j a s a t r a n s p o r t a s i , d a n perusahaan j asa perhotelan / penginapan.

(2) Penetapan penyedia j a s a sebagaimana d i m a k s u d pada ayat (1) d i l a k u k a n sesuai k e t e n t u a n y a n g m e n g a t u r pengadaan barang/jasa p e m e r i n t a h .

(3) Komponen biaya Perjalanan Dinas yang dapat d i l a k s a n a k a n dengan p e r i k a t a n m e l i p u t i biaya t r a n s p o r t e r m a s u k pembelian/pengadaan t i k e t d a n / a t a u biaya penginapan.

Pasal 15

(1) Kontrak/Perjanjian dengan penyedia j a s a dapat d i l a k u k a n u n t u k 1 (satu) paket kegiatan a t a u u n t u k k e b u t u h a n periode t e r t e n t u .

(2) Nilai s a t u a n harga d a l a m k o n t r a k / p e r j a n j i a n sebagaimana d i m a k s u d pada ayat (1) t i d a k d i p e r k e n a n k a n melebihi tarif t i k e t resmi yang d i k e l u a r k a n oleh perusahaan j a s a t r a n s p o r t a s i a t a u t a r i f hotel/penginapan resmi y a n g d i k e l u a r k a n oleh penyedia j a s a hotel/penginapan.

(3) Pembayaran biaya Perjalanan Dinas kepada penyedia j a s a d i d a s a r k a n atas prestasi kerja y a n g telah diselesaikan sebagaimana d i a t u r d a l a m k o n t r a k / perj anj i a n .

(4) Atas dasar prestasi kerja yang telah diselesaikan, penyedia j a s a m e n g a j u k a n tagihan kepada PA/KPA.

Bagian Kelima

Penggolongan Perjalanan Dinas Pasal 16

(1) Biaya Perjalanan Dinas digolongkan berdasarkan :

a. J a b a t a n P u b l i k ( G u b e r n u r / W a k i l G u b e r n u r / P i m p i n a n d a n Anggota DPRD);

b. J a b a t a n S t r u k t u r a l ; c. J a b a t a n Fungsional; d a n

d. J a b a t a n N o n Fungsional / N o n S t r u k t u r a l (Staf).

(10)

Biaya Perjalanan Dinas u n t u k p i m p i n a n d a n anggota DPRD d i a t u r sebagai b e r i k u t :

a. U n t u k P i m p i n a n DPRD d i s a m a k a n dengan t a r i f Perjalanan Dinas G u b e r n u r / W a k i l G u b e r n u r ; d a n

b. U n t u k Anggota DPRD d i s a m a k a n dengan t a r i f Perjalanan Dinas Sekretaris Daerah (Pejabat Eselon I).

Biaya Perjalanan Dinas u n t u k p i m p i n a n d a n anggota Komisi pada Lembaga d i l i n g k u n g a n Pemerintah Daerah d i s a m a k a n dengan t a r i f Perjalanan Dinas Pejabat Eselon I I .

Biaya Perjalanan Dinas pejabat fungsional d i a t u r sebagai b e r i k u t : a. Pejabat fungsional golongan IV d i s a m a k a n dengan Pejabat Eselon I I I ; b. Pejabat fungsional golongan III d i s a m a k a n dengan Pejabat Eselon IV; d a n c. Pejabat fungsional golongan I I d a n / a t a u I d i s a m a k a n dengan staf golongan

II d a n / a t a u I .

Biaya Perjalanan Dinas u n t u k Pegawai T i d a k Tetap (PTT) d a n Tenaga K o n t r a k adalah :

a. PTT/Tenaga K o n t r a k b e r p e n d i d i k a n Sarjana (S1-S2) disamakan dengan tarif biaya Perjalanan Dinas Pegawai Negeri Sipil Golongan I I I ; d a n

b. PTT/Tenaga K o n t r a k b e r p e n d i d i k a n Non Sarjana d i s a m a k a n dengan t a r i f biaya Perjalanan D i n a s Pegawai Negeri Sipil Golongan II d a n / a t a u Golongan I .

Biaya Perjalanan Dinas u n t u k pejabat d a n staf i n s t a n s i vertikal (Kantor Wilayah Kementerian d a n Non Kementerian) dengan m e n g g u n a k a n d a n a APBD d i a t u r sebagai b e r i k u t :

a. Pejabat/Staf I n s t a n s i V e r t i k a l d i l u a r TNI d a n Kepolisian d i s a m a k a n dengan t a r i f biaya Perjalanan Dinas Pejabat/Staf d i l i n g k u n g a n Pemerintah Daerah;

b. Kepala Kejaksaan Tinggi, K e t u a Pengadilan Tinggi, K o m a n d a n Korem, d a n Kepala Kepolisian Daerah d i s a m a k a n dengan t a r i f biaya Perjalanan Dinas Pejabat Eselon I d i l i n g k u n g a n Pemerintah Daerah ;

c. Kepala Staf Korem d a n W a k i l Kepala Kepolisian Daerah d i s a m a k a n dengan t a r i f biaya Perjalanan Dinas Pejabat Eselon I I ;

d. D i r e k t u r pada Kepolisian Daerah/Kepala Kepolisian Resort d a n j a b a t a n l a i n n y a pada Korem y a n g setara dengan j a b a t a n D i r e k t u r pada Kepolisian Daerah, serta K o m a n d a n K o d i m K a b u p a t e n / K o t a d i s a m a k a n dengan t a r i f biaya Perjalanan Dinas Pejabat Eselon I I I d i l i n g k u n g a n Pemerintah Daerah;

e. Kapolsek/Danramil d i s a m a k a n dengan t a r i f biaya Perjalanan Dinas Pejabat Eselon IV d i l i n g k u n g a n Pemerintah Daerah; d a n

f. Kepala Seksi d a n Anggota/Staf pada Kepolisian d a n TNI d i s a m a k a n dengan t a r i f biaya Perjalanan Dinas staf d i l i n g k u n g a n Pemerintah Daerah.

Pihak L a i n y a n g berpartisipasi d a l a m program/kegiatan SKPD dapat d i b e r i k a n biaya Perjalanan Dinas dengan besaran biaya Perjalanan Dinas d i s a m a k a n dengan t a r i f biaya Perjalanan Dinas staf d i l i n g k u n g a n Pemerintah Daerah.

Peserta magang d a n siswa/pelajar u n t u k u a n g h a r i a n d i b e r i k a n sebesar 5 0 % dari plafon tarif y a n g d i t e t a p k a n bagi staf d a n d i b a y a r k a n secara lumpsum.

Peserta magang d a n siswa/pelajar sebagaimana d i m a k s u d pada ayat (8) u n t u k

biaya penginapan d i b e r i k a n 5 0 % d a r i plafon tarif yang d i t e t a p k a n bagi staf

d a n / a t a u 1 (satu) k a m a r b e r d u a y a n g d i b a y a r k a n sesuai dengan biaya n i l ,

n a m u n t i d a k melebihi plafon t a r i f y a n g d i t e t a p k a n bagi staf.

(11)

Pasal 17

Lamanya w a k t u Perjalanan Dinas D a l a m Daerah m a k s i m a l 4 (empat) h a r i d a n Perjalanan Dinas L u a r Daerah m a k s i m a l 3 (tiga) h a r i , k e c u a l i u n t u k kegiatan yang m e n u r u t j a d w a l n y a melebihi d a r i w a k t u tersebut dengan d i b u k t i k a n surat/telex/fax d a r i i n s t a n s i pemanggil d a n / a t a u j a d w a l pelaksanaan kegiatan.

Bagian Keenam

Perjalanan Dinas M e n g i k u t i Pendidikan/Pelatihan/Sosialisasi/Bintek/Seminar.

Pasal 18

|1) Perjalanan Dinas u n t u k m e n g i k u t i Pendidikan/Pelatihan/Sosialisasi/Bintek/

Seminar/Magang d a n kegiatan sejenis l a i n n y a dibatasi w a k t u n y a , y a i t u m a k s i m a l selama 4 (empat) h a r i u n t u k d a l a m daerah d a n 3 (tiga) h a r i u n t u k l u a r daerah.

(2) D a l a m h a l Perjalanan Dinas u n t u k t u j u a n sebagaimana d i m a k s u d pada ayat (1) yang pelaksanaannya lebih d a r i k e t e n t u a n sebagaimana d i m a k s u d pada ayat (1) p e n g a t u r a n pembiayaannya m e n g i k u t i k e t e n t u a n sebagaimana d i m a k s u d d a l a m K e p u t u s a n G u b e r n u r Nomor 188.44/0242/KUM/2013 t e n t a n g Tarif B a n t u a n Biaya M e n g i k u t i P e n d i d i k a n / K u r s u s Bagi Pegawai Negeri Sipil Daerah d i L i n g k u n g a n Pemerintah Provinsi K a l i m a n t a n Selatan d a n / a t a u pengganti atas K e p u t u s a n G u b e r n u r sebagaimana tersebut d i atas.

(3) Biaya k o n t r i b u s i (setor) u n t u k kegiatan Pendidikan / Pelatihan/ Sosialisasi/

Bintek/Seminar/Magang d a n kegiatan sejenis l a i n n y a dialokasikan pada kegiatan SKPD sesuai kode r e k e n i n g berkenaan.

BAB I I I

PERJALANAN DINAS D A L A M DAERAH DAN PERJALANAN DINAS LUAR DAERAH Bagian Kesatu

Biaya Perjalanan Dinas D a l a m Daerah

Pasal 19

(1) Pelaksana SPD yang m e l a k s a n a k a n Perjalanan Dinas d a l a m daerah d i b e r i k a n u a n g h a r i a n d a n u a n g representasi yang d i b a y a r k a n secara lumpsum.

(2) Uang representasi sebagaimana d i m a k s u d pada ayat (1) d i b a y a r k a n kepada G u b e r n u r , W a k i l G u b e r n u r , P i m p i n a n d a n Anggota DPRD, Pejabat Eselon I d a n Pejabat Eselon I I yang m e l a k s a n a k a n Perjalanan D i n a s d a l a m daerah.

(3) Uang h a r i a n d a n u a n g representasi sebagaimana d i m a k s u d pada ayat (1) d i p e r h i t u n g k a n sebagai b e r i k u t :

J u m l a h h a r i Perjalanan Dinas (H) d i k a l i Tarif, y a k n i H x Tarif Biaya

(4) Perjalanan D i n a s b e r m a l a m d i b e r i k a n biaya penginapan dengan p e r h i t u n g a n sebagai b e r i k u t :

J u m l a h h a r i Perjalanan Dinas (H) k u r a n g 1 d i k a l i Tarif Biaya a t a u H - 1 x Tarif Biaya

(5) Biaya penginapan sebagaimana d i m a k s u d pada ayat (4) d i b a y a r k a n sesuai

dengan biaya r i i l . D a l a m h a l Pelaksana SPD t i d a k m e n g g u n a k a n fasilitas hotel

a t a u tempat penginapan lainnya, kepada yang b e r s a n g k u t a n d i b e r i k a n

(12)

biaya penginapan sebesar 3 0 % (tiga p u l u h persen) d a r i t a r i f biaya penginapan yang b e r s a n g k u t a n d a n d i b a y a r k a n secara lumpsum.

Pasal 20

(1) Perjalanan Dinas satu orang a t a u lebih dengan t u j u a n y a n g sama d a l a m rangka pelaksanaan tugas/kegiatan dengan m e n g g u n a k a n m o b i l dinas d a n / a t a u m o b i l sewa d i b e r i k a n biaya b a h a n b a k a r dengan p e r h i t u n g a n 1 (satu) liter b a h a n b a k a r m i n y a k (BBM) u n t u k j a r a k 7 K m , serta biaya penyeberangan sesuai standar t a r i f yang b e r l a k u b i l a m a n a m e n g g u n a k a n alat penyeberangan y a n g d i b a y a r k a n sesuai dengan biaya riil d a n t i d a k melebihi plafon t a r i f y a n g d i t e t a p k a n .

(2) Kendaraan sewa sebagaimana d i m a k s u d pada ayat (1) adalah k e n d a r a a n sewa yang j u m l a h anggaran sewanya t i d a k t e r m a s u k B B M .

(3) D a l a m h a l Perjalanan Dinas yang d i l a k s a n a k a n dengan m e n g g u n a k a n transportasi u m u m d i b e r i k a n biaya t r a n s p o r u n t u k masing-masing Pelaksana SPD yang d i b a y a r k a n sesuai dengan biaya r i i l .

(4) Pelaksana SPD yang mendapat fasilitas m o b i l dinas d a l a m m e l a k s a n a k a n Perjalanan Dinas d a l a m daerah d i u t a m a k a n u n t u k m e n g g u n a k a n m o b i l dinas dengan t a r i f B B M sebagaimana d i m a k s u d pada ayat (1) t e r m a s u k j u g a staf yang m e n g i k u t i j u g a d i b e r l a k u k a n h a l yang sama.

(5) Daerah t u j u a n yang ada r u t e penerbangan komersial, dapat d i b e r i k a n biaya transpor penerbangan (tiket) berangkat d a n p u l a n g k e m b a l i (PP) d a n biaya airporttax serta biaya t r a n s p o r b a n d a r a d a n biaya transpo r l a i n n y a y a n g d i b a y a r k a n sesuai dengan biaya riil, n a m u n t i d a k melebihi plafon t a r i f yang ditetapkan.

(6) Biaya t r a n s p o r l a i n n y a dibayar dengan p e r h i t u n g a n sebagai b e r i k u t : J u m l a h h a r i Perjalanan D i n a s (H) d i k u r a n g 1 a t a u H - 1 x Tarif Biaya.

(7) Perjalanan D i n a s dengan t u j u a n beberapa daerah, m a k a j a r a k t e m p u h h a r u s d i p e r h i t u n g k a n d a r i j a r a k y a n g terdekat d a r i tempat k e d u d u k a n , k e m u d i a n d i s u s u l dengan perjalanan ke daerah selanjutnya.

(8) Perjalanan D i n a s yang d i l a k s a n a k a n sampai ke Kecamatan/Desa/Kampung yang berada j a u h d a r i I b u k o t a Kabupaten/Kota d i b e r i k a n biaya transpor t a m b a h a n sebesar RplO.000,00 per K m / o r a n g d a n apabila m e n g g u n a k a n k e n d a r a a n dinas d i b e r i k a n biaya t a m b a h a n b a h a n b a k a r sebanyak 1 liter b a h a n b a k a r m i n y a k (BBM) u n t u k 7 K m d i h i t u n g d a r i p u s a t I b u k o t a Kabupaten/Kota ke Kecamatan/Desa/Kampung t u j u a n d a n d i b a y a r k a n sesuai dengan biaya r i i l .

Bagian Kedua

Perjalanan Dinas D a l a m Daerah K h u s u s Pasal 21

(1) Biaya Perjalanan D i n a s d a l a m daerah k h u s u s u n t u k keperluan m e n g h a d i r i acara peresmian, seminar, rapat, k o n s u l t a s i , k o o r d i n a s i , d a n / a t a u yang sejenis serta mengantar s u r a t / l a p o r a n , dengan t u j u a n : B a n j a r m a s i n - B a n j a r b a r u - M a r t a p u r a a t a u sebaliknya, d i b e r i k a n u a n g h a r i a n dengan besaran sebagaimana d i t e t a p k a n d a n d i b a y a r k a n secara lumpsum.

(2) Perjalanan dinas sebagaimana d i m a k s u d pada ayat (1) j u g a b e r l a k u u n t u k

Perjalanan Dinas d a l a m w i l a y a h Kabupaten/Kota tempat k e d u d u k a n dengan

tempat t u j u a n berjarak s e k u r a n g - k u r a n g n y a 10 k m d a r i tempat k e d u d u k a n

d a n / a t a u Perjalanan Dinas ke l u a r w i l a y a h Kabupaten/Kota tempat k e d u d u k a n

dengan j a r a k s e k u r a n g - k u r a n g n y a 10 k m d a r i t e m p a t k e d u d u k a n d a n berjarak

(13)

k u r a n g d a r i 10 k m d a r i batas k o t a tempat k e d u d u k a n , d i b e r i k a n u a n g h a r i a n dengan besaran sebagaimana d i t e t a p k a n d a n d i b a y a r k a n secara lumpsum.

Pasal 22

(1) Ketentuan sebagaimana d i m a k s u d d a l a m pasal 2 1 t i d a k b e r l a k u apabila pelaksanaan kegiatannya lebih d a r i 8 (delapan) j a m .

(2) Pelaksana SPD y a n g m e l a k s a n a k a n perjalanan d i n a s lebih d a r i 8 (delapan) j a m sebagaimana d i m a k s u d pada ayat (1) d i b e r i k a n u a n g h a r i a n dengan besaran sebagaimana d i t e t a p k a n d a n d i b a y a r k a n secara lumpsum.

Pasal 23

Pelaksana SPD sebagaimana d i m a k s u d d a l a m pasal 2 1 d a n 22 t i d a k d i b e r i k a n biaya t r a n s p o r a p a p u n .

Pasal 24

(1) Sopir yang m e l a k s a n a k a n tugas melayani t a m u d a l a m kota, mengantar d a n / a t a u m e n j e m p u t t a m u k e / d a r i b a n d a r a pada h a r i l i b u r d a n / a t a u sampai dengan d i l u a r j a m kerja, d i b e r i k a n u a n g h a r i a n dengan besaran sebagaimana ditetapkan d a n d i b a y a r k a n secara lumpsum.

(2) K e t e n t u a n sebagaimana d i m a k s u d pada ayat (1) t i d a k b e r l a k u bagi sopir G u b e r n u r / W a k i l G u b e r n u r d a n petugas pengamanan G u b e r n u r / W a k i l G u b e r n u r .

Bagian Ketiga

Biaya Perjalanan D i n a s L u a r Daerah Pasal 25

(1) Pelaksana SPD y a n g m e l a k s a n a k a n Perjalanan D i n a s l u a r daerah d i b e r i k a n u a n g h a r i a n , u a n g representasi y a n g d i b a y a r k a n secara lumpsum.

(2) U a n g representasi sebagaimana d i m a k s u d pada ayat (1) d i b a y a r k a n kepada G u b e r n u r , W a k i l G u b e r n u r , P i m p i n a n d a n Anggota DPRD, Pejabat Eselon I d a n Pejabat Eselon I I yang m e l a k s a n a k a n Perjalanan Dinas.

(3) Uang h a r i a n d a n u a n g representasi sebagaimana d i m a k s u d pada ayat (1) d i p e r h i t u n g k a n sebagai b e r i k u t :

J u m l a h h a r i Perjalanan D i n a s (H) d i k a l i Tarif, y a i t u H x Tarif Biaya Pasal 26

Pelaksana SPD l u a r daerah d i b e r i k a n biaya t r a n s p o r penerbangan ke daerah t u j u a n d a n p u l a n g ke t e m p a t daerah t e m p a t k e d u d u k a n (PP) d a n biaya airportax yang d i b a y a r k a n sesuai dengan biaya r i i l , n a m u n t i d a k melebihi plafon t a r i f yang ditetapkan.

Pasal 27

(1) Pelaksana SPD L u a r Daerah d i b e r i k a n biaya t r a n s p o r b a n d a r a d a n transpor lainnya.

(2) Biaya t r a n s p o r b a n d a r a sebagaimana d i m a k s u d pada ayat (1) d i b e r i k a n 1 x t a r i f biaya per Perjalanan Dinas d a n d i b a y a r k a n sesuai dengan biaya r i i l .

(3) Biaya t r a n s p o r l a i n n y a d i b a y a r k a n dengan p e r h i t u n g a n sebagai b e r i k u t :

J u m l a h h a r i Perjalanan D i n a s (H) d i k u r a n g 1 a t a u H - 1 x Tarif Biaya.

(14)

(4) Biaya Transpor sebagaimana d i m a k s u d pada ayat (1) t i d a k d i b a y a r k a n kepada Pelaksana SPD y a n g d i daerah t u j u a n perjalanan dinas disediakan fasilitas m o b i l dinas/operasional.

Pasal 28

(1) Pelaksana SPD l u a r daerah d i b e r i k a n biaya penginapan y a n g d i b a y a r k a n sesuai dengan biaya r i i l . D a l a m h a l Pelaksana SPD t i d a k m e n g g u n a k a n fasilitas hotel a t a u penginapan l a i n n y a , kepada y a n g b e r s a n g k u t a n d i b e r i k a n biaya penginapan sebesar 3 0 % (tiga p u l u h persen) d a r i plafon t a r i f biaya penginapan y a n g b e r s a n g k u t a n y a n g d i b a y a r k a n secara lumpsum.

(2) Biaya penginapan sebagaimana d i m a k s u d pada ayat (1) d i b e r i k a n sebagai b e r i k u t :

J u m l a h h a r i Perjalanan Dinas (H) d i k u r a n g 1 a t a u H - 1 x Tarif Biaya.

(3) Pelaksana SPD yang pada daerah t u j u a n Perjalanan Dinas disediakan r u m a h j a b a t a n t i d a k d i b e r i k a n biaya penginapan, k e c u a l i ada h a l l a i n yang

menyebabkan Pelaksana SPD b e r s a n g k u t a n menginap d i hotel a t a u penginapan.

Pasal 29

(1) G u b e r n u r , W a k i l G u b e r n u r , P i m p i n a n , Anggota DPRD, d a n Pejabat Eselon I yang m e l a k s a n a k a n Perjalanan D i n a s l u a r daerah dapat d i b e r i k a n biaya transpor penerbangan kelas bisnis yang d i b a y a r k a n sesuai dengan biaya r i i l , n a m u n t i d a k melebihi d a r i plafon t a r i f y a n g d i t e t a p k a n .

(2) Pejabat Eselon I I , Eselon I I I , Eselon IV, Staf d a n Pegawai Tidak Tetap (PTT) serta Tenaga K o n t r a k d a n / a t a u p i h a k l a i n n y a yang d i s a m a k a n yang m e l a k s a n a k a n Perjalanan Dinas l u a r daerah d i b e r i k a n biaya transpor penerbangan pada kelas e k o n o m i yang d i b a y a r k a n sesuai dengan biaya r i i l , n a m u n t i d a k melebihi d a r i plafon t a r i f y a n g d i t e t a p k a n .

Pasal 30

(1) Perjalanan Dinas L u a r Daerah dengan daerah t u j u a n yang dapat d i t e m p u h melalui t r a n s p o r t a s i d a r a t / l a u t d a n / a t a u d i k a r e n a k a n s u l i t n y a penerbangan ke daerah t u j u a n , tetapi t i d a k m e n a m b a h j u m l a h h a r i Perjalanan Dinas, m a k a diberikan biaya transpor sebesar 5 0 % (lima p u l u h persen) d a r i plafon tarip biaya penerbangan yang d i t e t a p k a n d a n d i b a y a r k a n secara lumpsum.

(2) Pelaksana Perjalanan D i n a s keluar daerah y a n g bertempat k e d u d u k a n d i Kabupaten : K o t a b a r u , T a n a h B u m b u , T a n a h Laut, Tapin, H u l u Sungai Selatan, H u l u Sungai Tengah, H u l u Sungai Utara, d a n Balangan serta Tabalong, d i b e r i k a n biaya t r a n s p o r t a m b a h a n , y a i t u transpor d a l a m daerah yang d i b a y a r k a n sesuai dengan biaya r i i l n a m u n t i d a k melebihi plafon t a r i f y a n g d i t e t a p k a n .

Bagian Keempat

Perjalanan Dinas L u a r Daerah K h u s u s Pasal 3 1

(1) Perjalanan Dinas l u a r daerah dengan t u j u a n ke B a n d u n g d a n / a t a u daerah l a i n n y a d a l a m Provinsi J a w a Barat dengan j a r a k s e k u r a n g - k u r a n g n y a 100 K m dari B a n d a r U d a r a Soekarno-Hatta Cengkareng, d i b e r i k a n t a m b a h a n biaya transpor y a n g d i b a y a r k a n sesuai dengan biaya r i i l , n a m u n tidak melebihi plafon t a r i f yang d i t e t a p k a n .

(2) T a m b a h a n biaya t r a n s p o r sebagaimana d i m a k s u d pada ayat (1) d i b e r i k a n

apabila Penerbangan pesawat j u r u s a n B a n j a r m a s i n - B a n d u n g t i d a k ada

(15)

d a n / a t a u B a n d a r U d a r a l a i n n y a ke B a n d u n g h a r u s d i t e m p u h dengan m e n g g u n a k a n kereta api a t a u alat t r a n s p o r t lainnya.

(3) Perjalanan Dinas l u a r daerah dengan t u j u a n ke Bogor d a n / a t a u daerah l a i n n y a d a l a m Provinsi J a w a B a r a t dengan j a r a k s e k u r a n g - k u r a n g n y a 50 K m d a r i Bandar U d a r a Soekarno-Hatta Cengkareng, d i b e r i k a n t a m b a h a n biaya transpor yang d i b a y a r k a n sesuai dengan biaya r i i l , n a m u n t i d a k melebihi plafon tarif y a n g d i t e t a p k a n .

(4) Perjalanan D i n a s l u a r daerah bagi Pelaksana SPD y a n g bertempat k e d u d u k a n d i J a k a r t a , k h u s u s t u j u a n B a n d u n g d a n / a t a u daerah l a i n n y a d a l a m Provinsi J a w a B a r a t dengan j a r a k s e k u r a n g - k u r a n g n y a 100 K m d a r i tempat k e d u d u k a n biaya t r a n s p o r d i b a y a r k a n sesuai dengan biaya r i i l , n a m u n t i d a k melebihi plafon tarif yang d i t e t a p k a n .

(5) Perjalanan D i n a s l u a r daerah bagi Pelaksana SPD y a n g bertempat k e d u d u k a n d i J a k a r t a , k h u s u s t u j u a n Bogor d a n / a t a u daerah l a i n n y a d a l a m Provinsi J a w a B a r a t dengan j a r a k s e k u r a n g - k u r a n g n y a 50 K m d a r i tempat k e d u d u k a n biaya transpor d i b a y a r k a n sesuai dengan biaya r i i l , n a m u n t i d a k melebihi plafon tarif yang d i t e t a p k a n .

Pasal 32

Perjalanan Dinas l u a r daerah dengan t u j u a n I b u k o t a Provinsi d i l u a r Provinsi K a l i m a n t a n Selatan d a n / a t a u daerah l a i n n y a d a l a m Provinsi yang menjadi t u j u a n perjalanan dinas tersebut dengan j a r a k t e m p u h s e k u r a n g - k u r a n g n y a 100 K m d a r i t e m p a t k e d u d u k a n d i I b u k o t a Provinsi t e m p a t t u j u a n perjalanan dinas, d i b e r i k a n t a m b a h a n biaya transpor yang d i b a y a r k a n sesuai dengan biaya r i i l , n a m u n t i d a k melebihi plafon t a r i f yang d i t e t a p k a n .

BAB IV

PERJALANAN DINAS PINDAH DAN PEMULANGAN JENAZAH Bagian Kesatu

Perjalanan Dinas Pindah d a n P u r n a Tugas Pasal 33

(1) Perjalanan D i n a s p i n d a h sebagaimana d i m a k s u d d a l a m Pasal 2 ayat (3) h u r u f j dapat d i l a k u k a n oleh Pelaksana SPD beserta keluarga y a n g sah.

(2) Perjalanan Dinas p i n d a h d i l a k u k a n d a l a m r a n g k a :

a. p i n d a h tugas d a r i t e m p a t k e d u d u k a n y a n g l a m a ke t e m p a t k e d u d u k a n yang b a r u ;

b. p e m u l a n g a n Pejabat/PNS y a n g d i b e r h e n t i k a n dengan h o r m a t dengan h a k p e n s i u n d a r i tempat k e d u d u k a n ke tempat t u j u a n menetap;

c. p e m u l a n g a n keluarga y a n g sah d a r i Pejabat/PNS y a n g meninggal d u n i a d a r i tempat tugas t e r a k h i r ke tempat t u j u a n menetap;

d. p e m u l a n g a n PTT y a n g d i b e r h e n t i k a n k a r e n a telah b e r a k h i r masa kerjanya d a r i t e m p a t k e d u d u k a n ke t e m p a t t u j u a n menetap, sepanjang d i a t u r d a l a m perjanjian kerja;

e. pemulangan keluarga y a n g sah d a r i PTT y a n g meninggal d u n i a d a r i tempa~

tugas y a n g t e r a k h i r ke tempat t u j u a n menetap, sepanjang d i a t u r d a l a m perjanjian kerja.

(3) Keluarga y a n g sah sebagaimana d i m a k s u d pada ayat (1) t e r d i r i d a r i :

a. i s t e r i / s u a m i y a n g sah sesuai k e t e n t u a n U n d a n g - U n d a n g Perkawinan yang

b e r l a k u ;

(16)

b. a n a k k a n d u n g , a n a k t i r i , d a n a n a k a n g k a t y a n g sah m e n u r u t h u k u m yang b e r u m u r p a l i n g tinggi 25 (dua p u l u h lima) t a h u n pada w a k t u berangkat, b e l u m p e r n a h m e n i k a h , d a n t i d a k m e m p u n y a i penghasilan sendiri;

c. a n a k k a n d u n g , a n a k t i r i , d a n a n a k a n g k a t y a n g sah m e n u r u t h u k u m yang b e r u m u r lebih 25 (dua p u l u h lima) t a h u n , y a n g m e n u r u t s u r a t keterangan dokter m e m p u n y a i cacat yang menjadi sebab i a t i d a k dapat m e m p u n y a i penghasilan sendiri; d a n

d. a n a k k a n d u n g p e r e m p u a n , a n a k t i r i p e r e m p u a n , d a n a n a k angkat p e r e m p u a n yang sah m e n u r u t h u k u m y a n g b e r u m u r lebih d a r i 25 (dua p u l u h lima) t a h u n yang t i d a k b e r s u a m i d a n t i d a k m e m p u n y a i penghasilan sendiri.

(4) Keluarga y a n g sah sebagaimana d i m a k s u d pada ayat (1) Perjalanan Dinasnya d i s a m a k a n dengan Perjalanan Dinas staf.

Pasal 34

(1) Perjalanan D i n a s p i n d a h karena p u r n a tugas sebagaimana d i m a k s u d dalam Pasal 2 ayat (3) h u r u f k dapat d i l a k u k a n oleh Pejabat/PNS beserta keluarga y a n g sah.

(2) Perjalanan D i n a s p i n d a h k a r e n a p u r n a tugas d i l a k u k a n d a l a m r a n g k a :

a. p i n d a h t e m p a t tinggal/menetap d a r i daerah t e m p a t k e d u d u k a n t e r a k h i r ke daerah t e m p a t k e l a h i r a n d a n / a t a u daerah l a i n y a n g menjadi t e m p a t menetap setelah p u r n a tugas;

b. Perjalanan Di n as sebagaimana d i m a k s u d pada ayat (1) dapat d i b e r i k a n kepada Pejabat/PNS yang telah m e n j a l a n i masa p u r n a tugas t i d a k lebih d a n

1 (satu) t a h u n , t e r h i t u n g sejak y a n g b e r s a n g k u t a n m e m a s u k i masa p u r n a tugas sampai dengan w a k t u pelaksanaan Perjalanan Dinas.

(3) Keluarga y a n g sah sebagaimana d i m a k s u d pada ayat (1) t e r d i r i d a r i :

a. i s t e r i / s u a m i y a n g sah sesuai k e t e n t u a n U n d a n g - U n d a n g Perkawinan y a n g b e r l a k u ;

b. a n a k k a n d u n g , a n a k t i r i , d a n a n a k a n g k a t y a n g sah m e n u r u t h u k u m yang b e r u m u r p a l i n g tinggi 25 (dua p u l u h lima) t a h u n pada w a k t u berangkat, b e l u m p e r n a h m e n i k a h , d a n tidak m e m p u n y a i penghasilan sendiri;

c. a n a k k a n d u n g , a n a k t i r i , d a n a n a k a n g k a t y a n g sah m e n u r u t h u k u m yang b e r u m u r lebih 25 (dua p u l u h lima) t a h u n , y a n g m e n u r u t s u r a t keterangan dokter m e m p u n y a i cacat yang menjadi sebab ia t i d a k dapat m e m p u n y a i penghasilan sendiri; d a n

d. a n a k k a n d u n g p e r e m p u a n , a n a k t i r i p e r e m p u a n , d a n a n a k angkat p e r e m p u a n y a n g sah m e n u r u t h u k u m y a n g b e r u m u r lebih d a r i 25 (dua p u l u h lima) t a h u n yang t i d a k b e r s u a m i d a n t i d a k m e m p u n y a i penghasilan sendiri.

(4) Keluarga y a n g sah sebagaimana d i m a k s u d pada ayat (1) Perjalanan D i n a s n y a d i s a m a k a n dengan Perjalanan D inas staf.

Bagian Kedua

Biaya Perjalanan D inas Pindah d a n P u r n a Tugas Pasal 35

(1) Rincian biaya perjalanan p i n d a h d a n / a t a u p u r n a tugas d i b a y a r k a n sesuai dengan r i n c i a n sebagaimana d i m a k s u d d a l a m Pasal 3 (tanpa biaya penginapan) dengan besaran sebagaimana d i t e t a p k a n d a n d i b a y a r k a n secara lumpsum.

(2) Biaya Perjalanan Dinas p i n d a h d a n / a t a u p u r n a tugas sebagaimana d i m a k s u d

pada ayat (1) d i p e r h i t u n g k a n paling l a m a u n t u k 3 (tiga) h a r i Perjalanan Dinas.

(17)

(3) D a l a m Perjalanan Dinas p i n d a h d a n / a t a u p u r n a tugas j u g a d i b e r i k a n biaya pengepakan d a n p e n g a n g k u t a n barang y a n g d i b a y a r k a n secara lumpsum, sesuai dengan t a r i f y a n g d i t e t a p k a n .

Bagian Ketiga

Biaya Pemulangan Jenazah Pasal 36

(1) Biaya Perjalanan Dinas d a l a m r a n g k a mengantar d a n / a t a u m e n j e m p u t jenazah sebagaimana d i m a k s u d d a l a m Pasal 2 ayat (3) h u r u f 1 d a n h u r u f m dapat diberikan kepada 3 (tiga) orang Pelaksana SPD.

(2) 3 (tiga) orang Pelaksana SPD sebagaimana d i m a k s u d pada ayat (1) t e r d i r i d a r i : a. 1 (satu) orang Pejabat/Pegawai d a r i SKPD d i m a n a jenazah d a r i Pejabat/PNS

tersebut t e r a k h i r bertugas; d a n

b. 2 (dua) orang d a r i keluarga a l m a r h u m / a l m a r h u m a h Pejabat/PNS a k a n d i j e m p u t d a n / a t a u d i a n t a r jenazahnya.

(3) Tarif biaya yang dibayarkan kepada keluarga jenazah sebagaimana d i m a k s u d pada ayat (2) h u r u f b d i s a m a k a n dengan staf.

(4) Biaya pemetian jenazah t e r m a s u k yang b e r h u b u n g a n dengan p e n g u r u s a n jenazah d i b a y a r k a n sesuai dengan biaya r i i l d a n t i d a k melebihi plafon tarif yang

ditetapkan.

(5) Biaya a n g k u t a n jenazah t e r m a s u k yang b e r h u b u n g a n dengan p e n g u r u s a n jenazah d i b a y a r k a n sesuai dengan biaya r i i l d a n t i d a k melebihi plafon tarif yang

ditetapkan.

BAB V

PERHITUNGAN DAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PERJALANAN DINAS

Bagian Kesatu

Perhitungan Biaya Perjalanan Dinas

Pasal 37

Biaya penginapan, biaya t r a n s p o r d a l a m daerah, biaya transpor penerbangan, d a n biaya transpor l a i n n y a serta biaya airporttax d i p e r h i t u n g k a n sesuai dengan j u m l a h yang d i b a y a r k a n (biaya riil) d a n t i d a k melebihi plafon t a r i f yang d i t e t a p k a n u n t u k masing-masing Pelaksana SPD.

Pasal 38

D a l a m h a l j u m l a h h a r i Perjalanan Dinas t e r n y a t a k u r a n g d a r i j u m l a h h a r i y a n g

ditetapkan d a l a m SPD, m a k a Pelaksana SPD y a n g b e r s a n g k u t a n wajib menyetorkan

k e m b a l i kelebihan u a n g y a n g d i t e r i m a n y a b a i k d i b a y a r k a n sesuai dengan biaya r i i l

m a u p u n y a n g d i b a y a r k a n secara lumpsum kepada B e n d a h a r a Pengeluaran

d a n / a t a u B e n d a h a r a Pengeluaran Pembantu pada SKPD b e r s a n g k u t a n u n t u k

selanjutnya diproses sesuai k e t e n t u a n b e r l a k u .

(18)

Bagian Kedua

Pertanggungjawaban Perjalanan Dinas Pasal 39

(1) Pelaksana SPD yang m e l a k s a n a k a n Perjalanan Dinas wajib m e n y a m p a i k a n laporan pertanggungjawaban Perjalanan Dinas.

(2) Pertanggungjawaban Perjalanan Dinas sebagaimana d i m a k s u d pada ayat (1) u n t u k Perjalanan Dinas d a l a m daerah, sebagai b e r i k u t :

a. S u r a t Perintah Tugas;

b. SPD y a n g d i t a n d a t a n g a n i oleh PA/KPA d a n / a t a u Pelaksana Tugas (Pit) /Pelaksana H a r i a n (Plh) Kepala SKPD/Unit Kerja d a n telah p u l a d i k e t a h u i / d i t a n d a t a n g a n i oleh Pejabat/Staf daerah y a n g menjadi t u j u a n Perjalanan Dinas;

c. tiket pesawat, boardingpass, sdrporttax, biaya t r a n s p o r bandara, (bila mengguna transpor penerbangan), r e t r i b u s i d a n b u k t i pembayaran m o d a transpor l a i n n y a ;

d. b u k t i pembayaran t r a n s p o r u m u m ;

e. b u k t i pembayaran sewa m o b i l y a n g d i g u n a k a n d a l a m Perjalanan Dinas;

f. b u k t i pembayaran hotel a t a u tempat menginap l a i n n y a ;

g. Daftar Pengeluaran r i i l sesuai dengan format sebagaimana t e r c a n t u m d a l a m l a m p i r a n I I yang m e r u p a k a n bagian t i d a k t e r p i s a h k a n d a r i Peraturan G u b e r n u r i n i ;

h . d a l a m h a l b u k t i pengeluaran transpor d a n / a t a u penginapan sebagai- m a n a d i m a k s u d pada ayat (2) h u r u f c, h u r u f d , h u r u f e d a n h u r u f f t i d a k diperoleh, pertanggungjawaban biaya Perjalanan Dinas dapat m e n g g u n a k a n Daftar Pengeluaran Riil sebagaimana d i m a k s u d pada ayat (2) h u r u f g.

i . d a l a m h a l t i d a k b e r m a l a m d i hotel a t a u penginapan, m a k a h a r u s m e m b u a t s u r a t p e r n y a t a a n y a n g menjelaskan b a h w a Pelaksana SPD menginap d i tempat t u j u a n Perjalanan Dinas y a n g d i t a n d a t a n g i oleh Pelaksana SPD d a n d i k e t a h u i / d i t a n d a t a n g a n i oleh Pejabat /Staf/pihak l a i n d i daerah y a n g menjadi t u j u a n Perjalanan Dinas;

(3) Pertanggungjawaban Perjalanan Dinas sebagaimana d i m a k s u d pada ayat (L) u n t u k Perjalanan Dinas k h u s u s sebagaimana d i m a k s u d d a l a m pasal 2 1 d a n Pasal 22, sebagai b e r i k u t :

a. S u r a t Perintah Tugas y a n g d i t a n d a t a n g a n i PA/KPA d a n d i k e t a h u i / d i t a n d a t a n g a n i oleh Pejabat/Staf/pihak l a i n yang menjadi tempat t u j u a n Perjalanan Dinas;

b. S u r a t Perintah Tugas sebagaimana d i m a k s u d pada ayat (3) h u r u f a u n t u k Perjalanan Dinas k h u s u s yang d i l a k s a n a a n oleh PA/KPA, m a k a S u r a t Perintah Tugasnya dapat d i t a n d a t a n g a n i oleh PA/KPA y a n g m e l a k s a n a k a n Perjalanan Dinas k h u s u s tersebut.

c. bagi sopir y a n g melayani t a m u d i l u a r j a m kerja d a n / a t a u sampai dengan d i l u a r j a m kerja sebagimana d i m a k s u d d a l a m pasal 24 c u k u p dengan S u r a t Perintah Tugas d a r i PA/KPA. H a l y a n g sama j u g a b e r l a k u bagi sopir d a n petugas pengamanan G u b e r n u r / W a k i l G u b e r n u r .

(4) Pertanggungjawaban Perjalanan Dinas sebagaimana d i m a k s u d pada ayat (1) u n t u k Perjalanan Dinas l u a r daerah sebagai b e r i k u t :

a. S u r a t Perintah Tugas;

b. SPD yang d i t a n d a t a n g a n i oleh PA/KPA d a n a t a u Pelaksana Tugas

(Pit)/Pelaksana H a r i a n (Plh) Kepala SKPD/Unit Kerja d a n telah p u l a

d i k e t a h u i / d i t a n d a t a n g a n i oleh Pejabat/Staf daerah yang menjadi t u j u a n

Perjalanan D i n a s ;

(19)

c. tiket pesawat, boardingpass, airporttax, r e t r i b u s i d a n b u k t i pembayaran m o d a t r a n s p o r l a i n n y a ; d a n

d. b u k t i pembayaran hotel a t a u tempat menginap l a i n n y a .

e. Daftar Pengeluaran r i i l sesuai dengan format sebagaimana t e r c a n t u m d a l a m l a m p i r a n I I y a n g m e r u p a k a n bagian t i d a k t e r p i s a h k a n d a r i Peraturan G u b e r n u r i n i ;

f. d a l a m h a l b u k t i pengeluaran t r a n s p o r t a s i d a n / a t a u penginapan sebagaimana d i m a k s u d pada ayat (4) h u r u f c d a n h u r u f d t i d a k diperoleh, pertanggungjawaban biaya Perjalanan Dinas dapat m e n g g u n a k a n Daftar Pengeluaran r i i l sebagaimana d i m a k s u d pada ayat (4) h u r u f e.

g. d a l a m h a l t i d a k b e r m a l a m d i hotel a t a u penginapan, m a k a h a m s m e m b u a t s u a t u pernyataan dengan format sebagaimana t e r c a n t u m d a l a m l a m p i r a n III yang m e r u p a k a n bagian t i d a k t e r p i s a h k a n d a r i Peraturan G u b e r n u r i n i ; (5) Pertanggungjawaban Perjalanan Dinas sebagaimana d i m a k s u d pada ayat (1)

u n t u k Perjalanan Dinas Pindah d a n / a t a u P u r n a Tugas sebagai b e r i k u t :

a. fotocopi s u r a t k e p u t u s a n p i n d a h d a n / a t a u S u r a t K e p u t u s a n P u r n a Tugas b. SPD y a n g d i t a n d a t a n g a n i PA/KPA; d a n

c. k u i t a n s i / b u k t i penerimaan u n t u k u a n g h a r i a n ; biaya transportasi d a n biaya pengepakan barang d a n a n g k u t a n barang.

(6) Pertanggungjawaban Perjalanan D i n a s sebagaimana d i m a k s u d pada ayat (1) u n t u k Perjalanan Dinas Pemulangan Jenazah sama dengan pertanggung j a w a b a n Perjalanan Dinas sebagaimana d i m a k s u d pada ayat (2) d a n / a t a u pada

ayat (4) d i t a m b a h dengan b u k t i pembayaran biaya pemetian jenazah d a n pengangkutan jenazah.

Pasal 40

Pelaksana SPD yang d a l a m m e l a k s a n a k a n Perjalanan Dinas k e h i l a n g a n salah satu boardingpass, y a i t u boardingpass keberangkatan a t a u boardingpass p u l a n g wajib m e m b u a t s u r a t keterangan kehilangan boardingpass dengan m e n y e b u t k a n kode b o k i n g y a n g s u d a h d i issued d a n j a d w a l penerbangan atas penerbangan y a n g h i l a n g boardingpassnysL tersebut d a n d i k e t a h u i oleh PA/KPA.

Bagian Ketiga

Pelaporan Perjalanan D i n a s Pasal 4 1

Pelaksana SPD y a n g telah m e l a k s a n a k a n Perjalanan D i n a s h a m s m e n y a m p a i k a n laporan h a s i l Perjalanan Dinas kepada pejabat y a n g m e m e r i n t a h k a n Perjalanan Dinas paling l a m b a t 5 (lima) h a r i kerja t e r h i t u n g sejak Perjalanan Dinas selesai d i l a k s a n a k a n .

BAB VI

KETENTUAN KHUSUS Bagian Kesatu

Isteri/Suami Pejabat d a n A j u d a n

Pasal 42

(1) I s t e r i / S u a m i G u b e r n u r , W a k i l G u b e r n u r d a n P i m p i n a n DPRD serta Sekretaris

Daerah y a n g m e l a k s a n a k a n Perjalanan Dinas t e r k a i t dengan program/kegiatan

pada SKPD d i b e r i k a n biaya Perjalanan Dinas y a n g d i s a m a k a n dengan Pejabat

Eselon I I .

(20)

(2) I s t e r i / S u a m i G u b e r n u r , W a k i l G u b e r n u r d a n P i m p i n a n DPRD serta Sekretaris Daerah y a n g d i h a r u s k a n m e n d a m p i n g i s u a m i n y a / i s t r i n y a pada s u a t u kegiatan d i b e r i k a n biaya Perjalanan Di n as y a n g d i s a m a k a n dengan Pejabat Eselon I I , t a n p a biaya penginapan d a n biaya transpor.

(3) Biaya t r a n s p o r penerbangan bagi I s t e r i / S u a m i G u b e r n u r , W a k i l G u b e r n u r dan P i m p i n a n DPRD serta Sekretaris Daerah y a n g m e l a k s a n a k a n Perjalanan Dinas sebagaimana d i m a k s u d pada ayat (1) d a n ayat (2) d i b e r i k a n sesuai dengan t a r i f t r a n s p o r penerbangan bagi S u a m i / I s t r i pejabat b e r s a n g k u t a n yang d i b a y a r k a n sesuai dengan biaya r i i l n a m u n t i d a k melebihi plafon t a r i f y a n g d i t e t a p k a n .

Pasal 43

(1) A j u d a n G u b e r n u r , W a k i l G u b e r n u r , Ketua DPRD d a n Sekretaris Daerah y a n g m e l a k s a n a k a n Perjalanan Dinas d a l a m r a n g k a m e n d a m p i n g i pejabat yang d i a j u d a n i n y a dapat d i b e r i k a n biaya t r a n s p o r penerbangan y a n g sama dengan pejabat yang d i a j u d a n i n y a d a n d i b a y a r k a n sesuai dengan biaya r i i l .

(2) A j u d a n y a n g m e l a k s a n a k a n Perjalanan Dinas sebagaimana d i m a k s u d pada ayat (1) dapat d i b e r i k a n biaya penginapan dengan t a r i f k a m a r terendah pada hotel/penginapan y a n g sama dengan pejabat y a n g d i a j u d a n i n y a d a n d i b a y a r k a n sesuai dengan biaya r i i l .

(3) A j u d a n y a n g m e l a k s a n a k a n Perjalanan D i n a s sebagaimana d i m a k s u d pada ayat (1) d i b e r i k a n u a n g h a r i a n sebagaimana d i t e t a p k a n u n t u k staf, t a n p a biaya transpor;

(4) A j u d a n y a n g m e l a k s a n a k a n Perjalanan D i n a s sebagaimana d i m a k s u d pada ayat (1) dengan t u j u a n Perjalanan D inas d a l a m daerah d i b e r i k a n u a n g h a r i a n yang d i t e t a p k a n u n t u k Perjalanan D in as d a l a m daerah, biaya penginapan

sebagaimana d i m a k s u d pada ayat (2), n a m u n t i d a k d i b e r i k a n biaya transpor d a l a m daerah.

(5) D a l a m h a l m e n g g u n a k a n t r a n s p o r t a s i penerbangan, m a k a a j u d a n y a n g m e l a k s a n a k a n Perjalanan Di na s sebagaimana d i m a k s u d pada ayat (4) dapat d i b e r i k a n biaya t r a n s p o r penerbangan sebagaimana d i m a k s u d pada ayat (1).

(6) A j u d a n sebagaimana d i m a k s u d pada ayat (1) y a n g m e l a k s a n a k a n Perjalanan Dinas t i d a k d a l a m r a n g k a m e n d a m p i n g i pejabat y a n g d i a j u d a n i n y a , biaya Perjalanan D i n a s n y a d i s a m a k a n dengan t a r i f Perjalanan D ina s y a n g sesuai dengan j a b a t a n / k e d u d u k a n n y a d i l u a r j a b a t a n / k e d u d u k a n sebagai ajudan.

Bagian Kedua

Tugas T a m b a h a n D a l a m Perjalanan D in as

Pasal 44

(1) Pelaksana SPD yang d a l a m m e l a k s a n a k a n Perjalanan Dinas d i b e r i k a n tugas t a m b a h a n sehingga l a m a n y a w a k t u Perjalanan D i n a s l u a r daerah b e r t a m b a h d i b e r i k a n t a m b a h a n biaya u a n g h a r i a n y a n g j u m l a h n y a disesuaikan dengan l a m a n y a t a m b a h a n Perjalanan D inas y a n g d i b a y a r k a n secara lumpsum.

(2) D a l a m t a m b a h a n tugas sebagaimana d i m a k s u d p a d a ayat (1) u n t u k t a m b a h a n tugasnya t e m p a t kegiatannya t i d a k d i t e m p a t Pelaksana SPD menginap m a k a kepada Pelaksana SPD d i b e r i k a n t a m b a h a n u n t u k biaya t r a n p o r l a i n n y a yang j u m l a h n y a disesuaikan dengan l a m a n y a t a m b a h a n Perjalanan Din a s dan

d i b a y a r k a n sesuai dengan biaya r i i l n a m u n t i d a k melebihi plafon t a r i f y a n g ditetapkan.

(3) Pelaksana SPD dengan tugas t a m b a h a n sebagaimana d i m a k s u d pada ayat (1)

j u g a d i b e r i k a n t a m b a h a n biaya penginapan y a n g j u m l a h n y a disesuaikan dengan

(21)

lamanya t a m b a h a n Perjalanan Dinas d a n d i b a y a r k a n sesuai dengan biaya r i i l , n a m u n t i d a k melebihi plafon t a r i f y a n g d i t e t a p k a n .

(4) Pelaksana SPD y a n g m e l a k u k a n Perjalanan D i n a s l u a r daerah yang mendapat tugas t a m b a h a n sebagaimana d i m a k s u d pada ayat (1) ke daerah t u j u a n lain secara b e r k e l a n j u t a n (tidak terputus) t a p i n o n t r a n s i t dengan 1 (satu) a t a u lebih k o t a t u j u a n , m a k a k h u s u s u n t u k t r a n s p o r t a s i penerbangan d i b e r i k a n biaya transpor penerbangan d a r i t e m p a t bertolak ke tempat t u j u a n selanjutnya d a n biaya airporttax serta biaya t r a n s p o r t b a n d a r a y a n g d i b a y a r k a n sesuai dengan biaya r i i l n a m u n t i d a k melebihi plafon t a r i f y a n g telah d i t e t a p k a n .

Pasal 45

Pelaksana SPD yang telah menyelesaikan tugas kedinasannya d i daerah t u j u a n Perjalanan Dinas, n a m u n karena ada k e p e r l u a n l a i n d i l u a r tugas kedinasan, sehingga yang b e r s a n g k u t a n h a r u s b e r t a h a n beberapa h a r i d i daerah t u j u a n d a n / a t a u daerah l a i n , m a k a h a l i n i dapat d i l a k u k a n dengan k e t e n t u a n :

a. d a l a m h a l m e n g g u n a k a n h a r i kerja m a k a h a r u s mendapat izin d a r i a t a s a n / p i m p i n a n SKPD/Unit Kerja yang b e r s a n g k u t a n ;

b. t i d a k d i b a y a r k a n t a m b a h a n biaya a p a p u n ; d a n / a t a u

c. apabila m e l a n j u t k a n perjalanan ke daerah l a i n d i l u a r t u j u a n u t a m a tugas kedinasan, plafon tiket disediakan paling tinggi mengacu pada besarnya harga tiket penerbangan d a r i tempat k e d u d u k a n ke t e m p a t t u j u a n tugas kedinasan (harga t i k e t riil), n a m u n t i d a k melebihi d a r i j u m l a h plafon t a r i f y a n g d i t e t a p k a n .

Pasal 46

Pelaksana SPD y a n g pada saat sebelum m e l a k s a n a k a n Perjalanan Dinas u n t u k keperluan l a i n d i l u a r kepentingan dinas s u d a h berada d i tempat t u j u a n Perjalanan Dinas d a n p u l a n g d a r i t e m p a t t u j u a n Perjalanan Dinas dengan penerbangan l a n g s u n g d a r i tempat Perjalanan Dinas ke t e m p a t k e d u d u k a n , m a k a k h u s u s biaya transpor penerbangan (PP) d i b e r i k a n sesuai dengan biaya r i i l d a n t i d a k melebihi plafon t a r i f y a n g d i t e t a p k a n .

Pasal 47

(1) Pelaksana Perjalanan dinas yang pada saat sebelum m e l a k s a n a k a n Perjalanan Dinas u n t u k keperluan l a i n d i l u a r kepentingan dinas berada d i tempat l a i n d i l u a r tempat k e d u d u k a n (tempat bertolak) k e m u d i a n m e l a k s a n a k a n Perjalanan Dinas ke tempat t u j u a n Perjalanan D i n a s d a n selanjutnya setelah selesai m e l a k s a n a k a n tugas d i tempat t u j u a n Perjalanan Dinas langsung p u l a n g ke daerah t e m p a t k e d u d u k a n , t i d a k d i b e r i k a n t a m b a h a n biaya a p a p u n .

(2) Pelaksana perjalanan dinas sebagaimana d i m a k s u d pada ayat (1) k h u s u s u n t u k biaya t r a n s p o r penerbangan d i b e r i k a n sebagai b e r i k u t :

a. biaya t r a n s p o r penerbangan d a r i t e m p a t t u j u a n Perjalanan Dinas ke tempat k e d u d u k a n d i b a y a r k a n sesuai dengan biaya r i i l ;

b. harga t r a n s p o r penerbangan (harga tiket) sebagaimana d i m a k s u d pada h u r u f a menjadi standar m a k s i m a l harga t i k e t y a n g dapat d i b a y a r k a n u n t u k transportasi penerbangan d a r i t e m p a t k e d u d u k a n ke t e m p a t bertolak sampai dengan ke t e m p a t t u j u a n Perjalanan Dinas d i b a y a r k a n sesuai dengan biaya r i i l ; d a n

c. J u m l a h t o t a l biaya transpor penerbangan u n t u k Pelaksana SPD

sebagaimana d i m a k s u d pada ayat (1) t i d a k melebihi plafon t a r i f yang

ditetapkan.

(22)

Pasal 48

(1) Pelaksana SPD y a n g pada saat sebelum m e l a k s a n a k a n Perjalanan Dinas u n t u k k e p e r l u a n l a i n d i l u a r kepentingan dinas berada d i l u a r t e m p a t k e d u d u k a n (tempat bertolak) k e m u d i a n m e l a k s a n a k a n Perjalanan Dinas ke tempat t u j u a n Perjalanan Dinas d a n selanjutnya setelah selesai m e l a k s a n a k a n tugas Perjalanan D i n a s p u l a n g n y a t i d a k langsung p u l a n g ke tempat k e d u d u k a n , tetapi singgah d u l u ke t e m p a t l a i n / t e m p a t bertolak, t i d a k d i b e r i k a n t a m b a h a n biaya a p a p u n .

(2) Pelaksana SPD sebagaimana d i m a k s u d pada ayat (1) k h u s u s u n t u k biaya t r a n s p o r penerbangan h a n y a d i b e r i k a n sebagai b e r i k u t :

a. biaya t r a n s p o r penerbangan d a r i t e m p a t bertolak ke tempat t u j u a n Perjalanan Dinas y a n g d i b a y a r k a n sesuai dengan biaya r i i l ;

b. biaya t r a n s p o r penerbangan d a r i t e m p a t t u j u a n Perjalanan Dinas ke tempat bertolak y a n g d i b a y a r k a n sesuai dengan biaya r i i l ;

c. J u m l a h total biaya transpor penerbangan u n t u k Pelaksana SPD sebagaimana d i m a k s u d pada ayat (1) t i d a k melebihi plafon tarif yang ditetapkan.

Pasal 49

Ketentuan sebagaimana d i m a k s u d d a l a m Pasal 45, Pasal 46, Pasal 47, d a n Pasal 48, b e r l a k u u n t u k Perjalanan Dinas yang tersedia r u t e penerbangan langsung (tanpa t r a n s i t d a n / a t a u p i n d a h penerbangan) d a r i t e m p a t k e d u d u k a n ke tempat t u j u a n Perjalanan Dinas.

Bagian Ketiga

Perjalanan Dinas Keluar Negeri Pasal 50

(1) Perjalanan D i n a s k e l u a r negeri dapat d i l a k u k a n u n t u k keperluan-keperluan yang sangat p e n t i n g d a n b e r d a m p a k n y a t a bagi Pemerintahan d a n Pembangunan d i Provinsi K a l i m a n t a n Selatan.

(2) Perjalanan Dinas ke L u a r Negeri sebagaimana d i m a k s u d pada ayat (1) d i l a k s a n a k a n sesuai dengan k e t e n t u a n sebagaimana d i a t u r d a l a m I n s t r u k s i Presiden Nomor 11 T a h u n 2005 t e n t a n g Perjalanan D i n a s ke L u a r Negeri, d a n Peraturan Menteri D a l a m Negeri Nomor 11 T a h u n 2 0 1 1 t e n t a n g Perjalanan Dinas ke L u a r Negeri Bagi Pejabat/Pegawai d i L i n g k u n g a n Kementerian D a l a m Negeri, Pemerintah Daerah, d a n P i m p i n a n serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, d a n / a t a u pengganti atas p e r a t u r a n - p e r a t u r a n sebagaimana tersebut d i atas.

Bagian Keempat

Pembatalan Perjalanan Dinas Pasal 51

(1) D a l a m h a l terjadi pembatalan pelaksanaan Perjalanan Dinas, biaya pembatalan dapat d i b e b a n k a n pada DPA/DPPA-SKPD s a t u a n kerja berkenaan.

(2) D o k u m e n y a n g h a r u s d i l a m p i r k a n d a l a m r a n g k a pembebanan biaya pembatalan sebagaimana d i m a k s u d pada ayat (1) sebagai b e r i k u t :

a. S u r a t Pernyataan Pembatalan Tugas Perjalanan D i n a s d a r i atasan Pelaksana

SPD, a t a u Pejabat y a n g m e n a n d a t a n g a n i S u r a t Perintah Tugas; sebagaimana

t e r c a n t u m d a l a m l a m p i r a n IV y a n g m e r u p a k a n bagian t i d a k t e r p i s a h k a n

d a r i Peraturan G u b e r n u r i n i ;

Referensi

Dokumen terkait

Meanwhile, chemoorganotroph growth of isolate AH18 on medium supplemented with peptone, yeast extract, glucose, and sucrose without any reduced inorganic sulphur compound showed

Putusan Sidang Penyelesaian Sengketa Bisnis di Luar Pengadilan Berdasarkan Hukum di Indonesia ... Sumber Hukum Penyelesaian Sengketa Bisnis di Luar Pengadilan di

Bobot biji kering per tanaman Hasil sidik ragam pada Lampiran 8, menunjukkan bahwa tidak ada interaksi antara pupuk kascing dan varietas kedelai.. Namun demikian

Bila seorang siswa dihadapkan pada suatu materi, ia tidak akan begitu saja memahami apa yang dibacanya. Dengan diminta untuk menyusun peta konsep dari

surat lamaran ditujukan kepada Bupati Labuhan

System flow sistem informasi umat Gereja Katolik GYB Surabaya ini menghasilkan 9 (sembilan) laporan yaitu laporan kartu keluarga, grafik umat (persentase kriteria

Pengamatan tentang peningkatan prestasi belajar dengan menggunakan Media pembelajaran multimedia mata pelajaran IPA Kelas IV terhadap hasil belajar siswa di sekolah dasar ini

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan desain survei yang bertujuan untuk menggambarkan fenomena yang terjadi mengenai gambaran pengetahuan dan