• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 KAJIAN TEORI HASIL BELAJAR Pengertian Belajar Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 KAJIAN TEORI HASIL BELAJAR Pengertian Belajar Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

2.1.1 HASIL BELAJAR 2.1.1.1 Pengertian Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2004). Menurut pemikiran Gagne dalam Agus Suprijono (2010;5-6) hasil belajar itu berupa: (1) informasi verbal, (2) keterampilan intelektual, (3) strategi kognitif, (4) keterampilan motorik, dan (5) sikap. Sedangkan Pembelajaran adalah proses, cara, menjadikan orang atau makhluk hidup belajar.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan keterampilan, sikap dan keterampilan yang diperoleh siswa setelah ia menerima perlakuan yang diberikan oleh guru sehingga dapat mengkonstruksikan pengetahuan yang didapat untuk dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Beberapa konsep lain tentang belajar yang telah didefinisikan oleh para pakar psikologi antara lain:

1. Menurut Gagne and Berliner dalam Nugraheni, (2007:7) belajar merupakan proses dimana suatu organisme mengubah perilakunya karena hasil dari pengalaman.

2. Menurut Morgan et.al. dalam Nugraheni, (2007:7) belajar merupakan perubahan relatif permanen yang terjadi karena hasil dari praktik atau pengalaman.

3. Menurut Slavin dalam Nugraheni, (2007:7) belajar merupakan perubahan individu yang disebabkan oleh pengalaman.

4. Menurut Gagne dalam Nugraheni, (2007:7) belajar merupakan perubahan disposisi atau kecakapan manusia, yang berlangsung selama periode waktu tertentu, dan perubahan perilaku itu tidak berasal dari proses pertumbuhan.

4   

(2)

Dari keempat konsep di atas tampak bahwa konsep tentang belajar mengandung tiga unsur utama, yaitu:

a. Belajar berkaitan dengan perubahan perilaku..

b. Perubahan perilaku itu terjadi karena didahului oleh proses pengalaman. c. Perubahan perilaku terjadi karena belajar bersifat relatif permanen. 2.1.1.2 Hasil Belajar

Menurut Adi Negoro, hasil adalah segala jenis pekerjaan yang berhasil dan prestasi itu rnenunjukkan kecakapan suatu bangsa. Selanjutnya, menurut W.J.S Winkel Purwadarmtinto “ prestasi adalah hasil yang dicapai “. ( Arianto, 2008 ).

Kemampuan intelektual siswa sangat menentukan keberhasilan siswa dalam memperoleh prestasi. Untuk mengetahui berhasil tidaknya seseorang dalam belajar maka perlu dilakukan suatu evaluasi, tujuannya untuk mengetahui prestasi yang diperoleh siswa setelah proses belajar mengajar berlangsung.

Hasil belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi merupakan hasil dari proses belajar. Memahami pengertian prestasi belajar secara garis besar harus bertitik tolak kepada pengertian belajar itu sendiri. Untuk itu para ahli mengemukakan pendapatnya yang berbeda-beda sesuai dengan pandangan yang mereka anut. Namun dari pendapat yang berbeda itu dapat kita temukan satu titik persamaan. Sehubungan dengan prestasi belajar, Poerwanto (sunartombs:2009) memberikan pengertian prestasi belajar yaitu “hasil yang dicapai oleh seseorang dalam usaha belajar sebagaimana yang dinyatakan dalam raport.”

Selanjutnya Winkel (Arianto, 2008) mengatakan bahwa “prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya.” Sedangkan menurut S. Nasution (Astri, 2009, 23) prestasi belajar adalah: “Kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat.

(3)

Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yakni: kognitif, affektif dan psikomotor, sebaliknya dikatakan prestasi kurang memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi target dalam ketiga kriteria tersebut.”

Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat dijelaskan bahwa prestasi belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa dalam menerima, menolak dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam proses belajar mengajar. Prestasi belajar seseorang sesuai dengan tingkat keberhasilan sesuatu dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau raport setiap bidang studi setelah mengalami proses belajar mengajar Prestasi belajar siswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil dari evaluasi dapat memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya hasil belajar siswa.

2.1.1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi dua golongan saja, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu. (Slameto, 2010: 54)

Menurut Slameto (2003: 54), adapun faktor yang mempengaruhi hasil belajar dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :

1) Faktor yang ada pada diri individu yang sedang belajar disebut faktor intern yang meliputi:

a. Faktor jasmaniah, meliputi kesehatan, cacat tubuh

b. Faktor psikologis, meliputi intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, kesiapan.

c. Faktor kelelahan baik itu kelelahan jasmani maupun rohani.

2) Faktor yang ada pada luar individu yang disebut faktor ekstern, yang meliputi:

a. Faktor keluarga, meliputi cara orang tua mendidik, relasi antaranggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, latar belakang kebudayaan.

(4)

b. Faktor sekolah, meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan, gedung, metode belajar, tugas rumah.

c. Faktor masyarakat, meliputi kegiatan siswa dalam masyarakat, media masa, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat.

2.1.1.4 Ilmu Pengetahuan Alam

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan hasil kegiatan manusia berupa pengetahuan, gagasan, dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan dan pengujian gagasan-gagasan.

IPA berasal dari kata Sains yang berarti alam. IPA menurut Suyoso (Astri, 2009, 9), merupakan pengetahuan hasil kegiatan manusia yang bersifat aktif dan dinamis tiada henti-hentinya serta diperoleh melalui metode tertentu yaitu teratur, sistematis, berobjek, bermetode dan berlaku secara universal. Salah satu tujuan pengajaran IPA adalah agar siswa memahami konsep-konsep IPA dan keterkaitannya dengan kehidupan sehari-hari.

Kurikulum Pendidikan Dasar GBPP kelas IV SD (Depdikbud,1994: 61) mengemukakan pembelajaran IPA di SD sebagai berikut: Mata pelajaran IPA adalah program untuk menanamkan dan mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai ilmiah pada siswa serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.

Menurut Abdullah (Astri, 2009, 9) IPA merupakan ilmu pengetahuan yang memaparkan informasi teoritis yang diperoleh atau disusun dengan cara yang khas atau khusus, yaitu dengan melakukan observasi, eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori, eksperimentasi, observasi dan demikian seterusnya yang saling berkaitan antara cara yang satu dengan cara yang lain. Dari pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa IPA merupakan ilmu pengetahuan dari hasil kegiatan manusia yang diperoleh dengan menggunakan langkah langkah ilmiah yang berupa metode ilmiah dan didapatkan dari hasil

(5)

eksperimen atau observasi yang bersifat umum sehingga akan terus disempurnakan.

2.1.2 MEDIA PEMBELAJARAN 2.1.2.1 Media

Media berasal dari bentuk jamak dari kata medium yang berarti perantara atau pengantar terjadinya komunikasi. “Secara umum media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan” (Adi:2009). Sedangkan menurut Sarwono (2008, 6) kata media dalam “media pembelajaran” secara harafiah berarti perantara atau pengantar, sedangkan kata pembelajaran diartikan sebagai suatu kondisi yang diciptakan untuk membuat seseorang melakukan suatu kegiatan belajar. Dengan demikian, media pembelajaran memberikan penekanan pada posisi media sebagai wahana penyalur pesan atau informasi belajar untuk mengkondisikan seseorang untuk belajar.

Menurut Azhar Arsyad (dalam Wianti, 2007) media adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran di sekolah pada khususnya. Dari pendapat kedua ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah suatu alat untuk menarik motivasi belajar siswa dan mempermudah guru dalam menyampaikan materi pembelajaran. Oleh sebab itu media pembelajaran sangat menentukan hasil belajar siswa.

2.1.2.2 Multimedia

Secara etimologis multimedia berasal dari kata multi (Bahasa Latin, nouns) yang berarti banyak, bermacam-macam, dan medium (Bahasa Latin) yang berarti sesuatu yang dipakai untuk menyampaikan atau membawa sesuatu. Kata medium juga diartikan sebagai alat untuk mendistribusikan dan mempresentasikan informasi (Adi:2009).

Gerlach dan Erly (Mahanani, 2009) mengemukakan tiga ciri media yang merupakan petunjuk mengapa media dipergunakan dan apa saja yang dapat dilakukan oleh media yang guru mungkin tidak mampu atau kurang efisien untuk melakukannya.

(6)

Adapun ciri-ciri media pembelajaran tersebut antara lain : a. Ciri Fiksatif

Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan, melestarikan dan merekonstruksi suatu peristiwa atau obyek. suatu peristiwa atau obyek dapat diurut dan disusun kembali dengan media seperti fotografi, video tape, disket komputer dan film. Suatu obyek yang telah diambil gambarnya (direkam) dengan kamera dapat dengan mudah diproduksi kapan saja diperlukan.

b. Ciri Manipulatif

Ciri manipulatif yaitu dimana suatu kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan pada siswa dalam waktu dua atau tiga menit dengan tehnik pengambilan gambar time lapse recording.

c. Ciri Distributif

Ciri distributif yaitu suatu ciri dimana dimungkinkannya suatu objek ditransformasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman yang relatif lama mengenai kejadian ini.

Anderson (Sarwono, 2008, 11) mengelompokkan media sebagai berikut. 1. Audio (suara), contoh : pita audio, roll atau kaset, piringan audio,

2. Cetak, contoh : buku teks terprogram, buku pegangan atau manual. 3. Audio cetak, contoh : buku latihan dilengkapi kaset.

4. Proyek visual diam, contoh : film bingkai ( slide).

5. proyek visual diam dengan audio, contoh : film bingkai (slide) suara. 6. visual gerak, contoh : film bisu dengan judul (caption).

7. visual gerak dengan audio, contoh : film suara video/ VCD/DVD 8. benda, contoh : benda nyata, model tiruan (mock up)

9. komputer, contoh : media berbasis komputer (CAI & CMI)

Penelitian ini menggunakan berbagai media dari media audio dan visual yang digabung dalam bentuk video mengenai gaya serta berbagai media benda nyata, seperti bola dan plastisin.

(7)

2.1.2.3 Langkah-Langkah Penggunaan Media

Langkah-langkah dalam menggunakan media pembelajaran menurut Fathurrohman dan Sutikno (2010: 72) antara lain:

1. Merumuskan tujuan pengajaran dengan memanfaatkan media.

2. Persiapan guru dengan cara memilih dan menetapkan media mana yang akan dimanfaatkan guna mencapai tujuan.

3. Persiapan kelas. Siswa dan kelas dipersiapkan sebelum pelajaran dengan media dimulai. Guru harus dapat memotivasi mereka agar dapat menilai, menganalisis, menghayati pelajaran dengan menggunakan media pengajaran.

4. Langkah penyajian pelajaran dan pemanfaatan media. Media diperankan guru untuk membantu tugasnya menjelaskan bahan pelajaran.

5. Langkah kegiatan belajar siswa. Pemanfaatan media oleh siswa sendiri dengan mempraktekkannya atau oleh guru langsung baik di kelas atau di luar kelas.

6. Langkah evaluasi pengajaran. Sampai sejauh mana tujuan pengajaran tercapai, sekaligus dapat dinilai sejauh mana penggunaan media sebagai alat bantu dapat menunjang keberhasilan proses belajar siswa.

2.1.2.4 Microsoft Powerpoint

1.Pengertian Microsoft Powerpoint

Microsoft Powerpoint adalah suatu software yang akan membantu

dalam menyusun sebuah presentasi yang efektif, profesional, dan juga murah.

Microsoft Powerpoint merupakan sebuah software yang dibuat dan dikembangkan

oleh perusahaan Microsoft, dan merupakan salah satu program berbasis multimedia. Di dalam komputer, biasanya program ini sudah dikelompokkan dalam program Microsoft Office. Program ini dirancang khusus untuk menyampaikan presentasi, baik yang diselenggarakan oleh perusahaan,

(8)

pemerintahan, pendidikan, maupun perorangan, dengan berbagai fitur menu yang mampu menjadikannya sebagai media komunikasi yang menarik.

Beberapa hal yang menjadikan media ini menarik untuk digunakan sebagai alat presentasi adalah berbagai kemampuan pengolahan teks, wana, dan gambar, serta animasi-animasi yang bisa diolah sendiri sesuai kreativitas penggunanya. Pada prinsipnya program ini terdiri dari beberapa unsur rupa, dan pengontrolan operasionalnya. Unsur rupa yang dimaksud, terdiri dari slide, teks, gambar dan bidang bidang warna yang dapat dikombinasikan dengan latar belakang yang telah tersedia. Unsur rupa tersebut dapat kita buat tanpa gerak, atau dibuat dengan gerakan tertentu sesuai keinginan kita. Seluruh tampilan dari program ini dapat kita atur sesuai keperluan, apakah akan berjalan sendiri sesuai

timing yang kita inginkan, atau berjalan secara manual, yaitu dengan mengklik

tombol mouse. Biasanya jika digunakan untuk penyampaian bahan ajar yang mementingkan terjadinya interaksi antara peserta didik dengan tenaga pendidik, maka kontrol operasinya menggunakan cara manual. Penggunaan program ini pun memiliki kelebihan sebagai berikut:

1. Penyajiannya menarik karena ada permainan warna, huruf dan animasi, baik animasi teks maupun animasi gambar atau foto.

2. Lebih merangsang anak untuk mengetahui lebih jauh informasi tentang bahan ajar yang tersaji.

3. Pesan informasi secara visual mudah dipahami peserta didik.

4. Tenaga pendidik tidak perlu banyak menerangkan bahan ajar yang sedang disajikan

5. Dapat diperbanyak sesuai kebutuhan, dan dapat dipakai secara berulang-uang

6. Dapat disimpan dalam bentuk data optik atau magnetik. (CD/ Disket/Flashdisk), sehingga paraktis untuk di bawa ke mana-mana. Perlu diketahui bahwa teknologi informasi telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Teknologi informasi harus disadari telah mampu membuat berbagai cara untuk mempermudah penyampaian informasi, seperti misalnya teknologi program PowerPoint. Merupakan suatu hal yang

(9)

menarik untuk melakukan suatu percobaan dengan penggunaan media belajar program PowerPoint dalam pembelajaran. Penggunaan PowerPoint dalam pembelajaran dapat merangsang motivasi belajar siswa, dan dapat menyampaikan informai pembelajaran secara interaktif.

2. Fungsi Microsoft Powerpoint

Software Microsof PowerPoint sangat berguna dalam mendukung kesuksesan sebuah presentasi. Dalam Microsof PowerPoint, dapat dimasukkan elemen-elemen seperti gambar atau movie, yaitu salah satu elemen yang sangat mudah untuk dimengerti oleh audience (siswa).

3. Kelemahan dan Kelebihan Microsoft Powerpoint

Kelemahan yang terdapat pada Microsof PowerPoint yaitu dapat dimanfaatkan oleh hacker untuk pembuatan program virus Trojan. Paket software yang terkena imbas dari eksploitasi kelemahan PowerPoint ini adalah versi

Microsoft Office PowerPoint 2000, PowerPoint 2002, PowerPoint 2003 dan Microsoft Office 2004 untuk Mac. Sedangkan untuk Microsoft Office PowerPoint

2007 dan Microsoft Office 2008 untuk Mac masih bersih dari aksi hacker.

PowerPoint juga memiliki beberapa keunggulan dibandingkan program

lain, antara lain sebagai berikut:

a. Mudah dipergunakan karena merupakan bagian dari Microsoft

Office.

b. Presentasi Multimedia: dapat ditambahkan berbagai multimedia pada

slide presentasi, seperti: clip art, picture, gambar animasi (GIF dan Flash), background audio/music¸ narasi, movie (video klip).

c. Custom Animation. Powerpoint memiliki fasilitas custom animation

yang sangat lengkap. Dengan fasilitas ini presentasi dapat menjadi lebih hidup, menarik, dan interaktif.

(10)

4. Langkah –langkah Pembuatan Bahan Ajar PowerPoint a. Membuka program

Klik tombol start kemudian klik All Program arahkan kursor ke

Microsoft Office dan klik Microsoft Office PowerPoint.

b. Menulis Teks

Klik add title lalu ketik judul utama naskah, kemudian pilih jenis dan ukuran hurufnya.

c. Memasukkan gambar dengan teknik insert

Arahkan mouse pada toolbar > pilih insert > arahkan pada picture klik

from file.

d. Memasukkan video dengan teknik insert

Video yang dimasukkan ke program PowerPoint dalam bentuk file MPEG. Langkah yang perlu dilakukan adalah klik insert > kemudian klik movie and sound > dan klik movie from file

e. Mengatur animasi

Fasilitas animasi yang ada pada program PowerPoint digunakan untuk menambah gerakan pada teks atau gambar. Langkah yang diperlukan adalah klik teks atau gambar > dan animations pada menu toolbar > pilih costum animation > pilih dan klik pada add effect > maka akan muncul beberapa pilihan bentuk animasi.

Pilih salah satu jenis animasi, misalnya > klik motion paths kemudian pilih salah satu dari beberapa pilihan misalnya > klik left.

f. Menjalankan PowerPoint

Untuk menjalankan PowerPoint salah satu cara yang dapat digunakan adalah pilih dan klik Slide Show, View Show (F5).

(11)

2.2 KAJIAN HASIL PENELITIAN YANG RELEVAN

Pada penelitian tindakan kelas ini, menggunakan laporan penelitian tindakan oleh Tri Hartanti Setianingsih pada tahun 2012 dengan judul: “Penggunaan Media PowerPoint untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Pokok Bahasan Pecahan Sederhana pada Siswa Kelas 3 SD Negeri 2 Ngaren Semester 2 Tahun Pelajaran 2011/ 2012”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa menggunakan PowerPoint dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata Matematika kelas 3 SD Negeri 2 Ngaren Semester 2 tahun pelajaran 2011/ 2012. Terjadi peningkatan hasil belajar siswa pada siklus 1 yaitu dari rata-rata ulangan harian kelas 60,58 naik menjadi 74,41. Pada siklus 2, rata-rata kelas postes siklus 1 74,41 naik menjadi 79,21.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ike Oktaria pada tahun 2012 dengan judul “Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis Microsoft

PowerPoint untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas 3

SDN Cemorokandang 2” menunjukkan bahwa dengan menggunakan PowerPoint hasil belajar siswa meningkat. Rata-rata hasil belajar siswa yang diperoleh pada pratindakan sebesar 68, pada siklus 1 sebesar 76,22 dan pada siklus 2 sebesar 87,79.

Pengaruh penggunaan multimedia, media gambar terhadap hasil belajar kompetensi sistem diferensial pada siswa X jurusan Advance Automotive di SMK 1 Singosari Malang (Multakim, 2009) hasil penelitian terhadap kelas eksperimen dan kelas koltrol menunjukkan bahwa terjadi rata-rata hasil belajar siswa akibat adanya perubahan rata-rata hasil belajar siswa dapat dilihat dari post-test dan pre-test. Perubahan rata-rata hasil belajar yang tertinggi terletak pada kelas eksperimen, yaitu kelas yang diberi perlakuan multimedia. Rata-rata hasil belajar kelas eksperimen sebelum perlakuan adalah 3,8286 dan sesudah diberikan perlakuan 8,6000, sedangkan rata-rata hasil belajar untuk kelas kontrol sebesar 3,2286 dan sesudah diberikan perlakuan sebesar 7,9714.

(12)

2.2.1 Hubungan Hasil Belajar dengan Media PowerPoint

Keberhasilan pembelajaran sangat dipengaruhi kelengkapan sarana atau media yang digunakan. Sebab semakin bervariasi media yang digunakan pesan atau materi pembelajaran akan semakin optimal diterima siswa.

Media PowerPoint mampu menampilkan materi yang akan disampaikan secara menarik karena adanya fasilitas animasi. Media PowerPoint juga dapat membantu siswa untuk memahami penjelasan guru karena dilengkapi gambar. Selain itu, melalui media PowerPoint sumber belajar yang tidak mungkin dibawa atau digunakan di dalam kelas dapat ditunjukkan. Sehingga, dapat membantu siswa untuk mengkonkretkan konsep yang abstrak dan tidak terjadi verbalisme dalam diri siswa.

Dari uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa dengan adanya penggunaan media PowerPoint dalam proses pembelajaran maka dapat lebih memperjelas materi yang diberikan. Makin tepat penggunaan media PowerPoint pada materi pelajaran yang diberikan, akan semakin berhasil pula pelajaran itu. Sehingga, penggunaan media PowerPoint dapat meningkatkan hasil belajar.

2.3 KERANGKA BERPIKIR

Rata-rata hasil belajaran IPA siswa kelas IV SD Negeri Sidorejo Lor 01 Salatiga pada kondisi awal masih rendah yaitu 50 dan belum mencapai KKM yang ditentukan di Sekolah yaitu 60. Untuk menanggapi hal tersebut, dibutuhkan upaya penanganan guna mengantisipasi rendahnya prestasi belajar siswa yang dapat dilakukan dengan memulai penggunaan media pembelajaran. Dengan menggunakan media pembelajaran yang sesuai dan menarik, siswa mampu memahami materi pembelajaran secara nyata/konkrit serta mendapatkan pengalaman belajar baru, sehingga pemahaman tersebut akan lebih melekat dalam otak siswa dibandingkan bila siswa hanya belajar sendiri dari buku atau mendengarkan penjelasan guru dengan metode ceramah.

Upaya tersebut akan meningkatkan prestasi hasil belajar siswa, sehingga akan mengubah kondisi awal siswa dari yang belum mencapai standar KKM

(13)

menjadi mencapai standar KKM yang telah ditentukan. Pengamatan tentang peningkatan prestasi belajar dengan menggunakan Media pembelajaran multimedia mata pelajaran IPA Kelas IV terhadap hasil belajar siswa di sekolah dasar ini akan dilakukan di SD Negeri Sidorejo Lor 01 Salatiga yang akan di uji cobakan dengan menggunakan media buatan dari penulis dan untuk mengetahui pengaruhnya.

Adapun kerangka berpikir mengenai penggunaan multimedia dapat dilihat pada bagan di bawah ini.

(14)

Bagan Kerangka Berpikir KONDISI AWAL GURU: Belum menggunakan multimedia power point SISWA : Hasil belajar masih rendah di bawah KKM 60 TINDAKAN Menggunakan multimedia power point SIKLUS I Menerapkan multimedia power point dalam pembelajaran oleh guru. SIKLUS II Memanfaatkan multimedia power point untuk berdiskusi kelompok KONDISI

AKHIR Diduga dengan menerapkan multimedia power point, hasil belajar siswa akan meningkat

(15)

meningkatkan hasil belajar siswa dapat dilakukan dengan menggunakan media pembelajaran yang menarik dalam sebuah pembelajaran.

2.4 Hipotesis Tindakan

Berdasarkan uraian dalam landasan teori dan kerangka berpikir di atas, maka yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah ”Dengan menggunakan multimedia power point, maka, diduga hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Sidorejo Lor 01 Salatiga Tahun 2012/2013 pada mata pelajaran IPA akan terjadi peningkatan”.

Referensi

Dokumen terkait

Pada hari ini Kamis tanggal Tiga Bulan Oktober Tahun DUA RIBU TIGA BELAS, kami yang bertanda tangan dibawah ini, Pokja Pengadaan Barang Unit Layanan Pengadaan

Beberapa ketentuan dalam Lampiran Peraturan Bupati Grobogan Nomor 36 Tahun 2014 tentang Standarisasi Biaya Kegiatan dan Honorarium, Biaya Pemeliharaan dan

Berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku tentang pemerintahan desa, dari 1945 sampai 2005 memberikan posisi eksistensi Desa Pakraman, mengalami pasang surut, hal

Hal tersebut senada dengan pendapat Maman ukas (1999:97) mengatakan bahwa para manajer diwajibkan mempunyai keterampilan dasar manajerial yaitu conceptual skills,

Oleh karena perlu dibuat system yang baru yaitu dengan menggunakan suatu system pencatatan penyewaan bis yang terkomputerisasi, maka diharapkan dapat menghemat waktu dan

Studi literatur dilakukan untuk mengkaji silabus mata kuliah Kimia Dasar, teori dan hasil penelitian terkait, keterampilan proses sains, dan keterampilan berpikir

Kemudian mesin akan menjalankan proses demi proses, indikator status menunjukkan keadaan masukan dan keluaran PLC dan animasi pada Intellution sesuai dengan

Suatu audio watermarking memiliki ketahanan yang bagus dan nilai SNR yang baik ketika metode DWT dan DCT di kombinasikan, dan perbandingan dengan LWT-DCT-SVD nilainya tidak