KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR 3933 TAHUN 2021
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS REKRUTMEN, SELEKSI, DAN PENGANGKATAN PENGAWAS SEKOLAH PADA MADRASAH
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM
Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan kualitas pengawasan pada madrasah, perlu dilakukan rekrutmen, seleksi, dan pengangkatan Pengawas Sekolah pada Madrasah yang memiliki kualifikasi dan kompetensi yang memadai dalam melaksanakan tugas pengawasan;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam tentang Petunjuk Teknis Rekrutmen, Seleksi, dan Pengangkatan Pengawas Sekolah pada madrasah;
Mengingat : 1. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 21 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya sebagaimana telah diubah menjadi Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 14 Tahun 2016;
2. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun 2007 tentang Standar Pengawas Sekolah/Madrasah;
3. Peraturan Menteri Agama Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengawas Madrasah dan Pengawas Pendidikan Agama Islam pada Sekolah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 206) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Agama Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengawas Sekolah pada Madrasah dan Pengawas Pendidikan Agama Islam pada Sekolah
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 684).
4. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Sistem Data Gender Dan Anak
5. Peraturan Menteri Agama Nomor 19 Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Kementerian Agama (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1117).
6. Loan Agreement no 8992-ID (Realizing Education’s Promise: Support to Indonesia’s Ministry of Religious Affairs for Improved Quality of Education Project) between Republic Of Indonesia And International Bank For Reconstruction And Development
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM TENTANG PETUNJUK TEKNIS TENTANG REKRUTMEN, SELEKSI DAN PENGANGKATAN PENGAWAS SEKOLAH PADA MADRASAH
KESATU : Menetapkan Petunjuk Teknis Rekrutmen, Seleksi dan Pengangkatan Pengawas Sekolah pada Madrasah sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari keputusan ini.
KEDUA : Petunjuk Teknis sebagaimana dimaksud pada DIKTUM KESATU merupakan acuan yang digunakan dalam Rekrutmen, Seleksi dan Pengangkatan Calon Pengawas Sekolah pada Madrasah bagi Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi, dan Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah.
KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 2021 DIREKTUR JENDERAL,
^
MUHAMMAD ALI RAMDHANI
LAMPIRAN
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR 3933 TAHUN 2021
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS REKRUTMEN, SELEKSI, DAN PENGANGKATAN PENGAWAS SEKOLAH PADA MADRASAH
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengawas Sekolah adalah jabatan fungsional yang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab dan wewenang untuk melaksanakan kegiatan pengawasan akademik dan manajerial pada satuan pendidikan.
Tugas pokok Pengawas Sekolah adalah melaksanakan tugas pengawasan akademik dan manajerial pada satuan pendidikan yang meliputi penyusunan program pengawasan, pelaksanaan pembinaan, pemantauan pelaksanaan 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan, penilaian, pembimbingan dan pelatihan profesional guru, evaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan, dan pelaksanaan tugas kepengawasan di daerah khusus.
Pengawas sekolah pada madrasah dituntut memiliki kualifikasi dan kompetensi yang dipersyaratkan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Agama Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengawas Sekolah pada Madrasah dan Pengawas Pendidikan Agama Islam pada Sekolah.
Berdasarkan hal tersebut, pengawas sekolah memiliki peran yang signifikan untuk peningkatan mutu pendidikan di satuan pendidikan, sehingga diperlukan jumlah Pengawas Sekolah pada Madrasah yang sesuai dengan rasio kebutuhan pada semua bidang pengawasan.
Pengawas sekolah pada madrasah harus diseleksi dari guru atau kepala madrasah yang memiliki pengetahuan teknis yang tinggi tentang pendidikan, terbukti memiliki inovasi yang tinggi, memiliki jiwa kepemimpinan serta kemampuan untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Memperhatikan proyeksi kebutuhan Pengawas Sekolah pada Madrasah dengan mempertimbangkan jumlah Pengawas Sekolah pada Madrasah yang memasuki usia pensiun/mutasi pada jabatan lain, jumlah Satuan Pendidikan, jumlah guru, kesesuaian jenjang dan jenis satuan pendidikan, maka diperlukan pelaksanaan Rekrutmen, seleksi, dan pengangkatan Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah pada Madrasah.
Dalam rangka meningkatkan kualitas tata kelola penyelengaraan pendidikan dasar dan menengah Kementerian Agama menyelenggarakan proyek yang diberi nama Realizing Education's Promise - Madrasah Education Quality Reform (IBRD 8992-ID) -selanjutnya disingkat REP- MEQR, Proyek ini akan dilaksanakan dalam waktu lima tahun, dimulai dengan pelaksanaan proyek pada tahun 2020 dan berakhir pada tahun 2024. Pelaksanaan proyek didanai oleh Bank Dunia sebesar Rp. 3.75 Triliun (USD 250 juta). Proyek ini akan dilaksanakan di seluruh 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota.
Dari data Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan, jumlah Pengawas Sekolah pada Madrasah se Indonesia sampai tahun 2020 berjumlah 3.349 pengawas dengan rincian 2.340 Pengawas perempuan dan 1.009 Pengawas laki-laki. Jumlah ini masih sangat jauh dari ideal yakni satu Pengawas seharusnya bertugas untuk membina 10 madrasah pada tingkat RA/MI dan 7 untuk Pengawas tingkat MTs/MA/MAK. Oleh karena itu diperlukan pengangkatan Pengawas sesuai kebutuhan yang ideal dan transparan.
Berdasarkan data di atas, diperlukan Petunjuk Teknis Rekrutmen, Seleksi, dan Pengangkatan Pengawas Sekolah pada Madrasah. Petunjuk teknis ini diharapkan dapat mendukung kelancaran proses proyeksi kebutuhan, rekrutmen, seleksi dan pengangkatan Pengawas Sekolah pada Madrasah.
Juknis ini dikembangkan dengan pendekatan gender. Yakni memperbaiki proporsi yang lebih simetris dengan memberikan peluang yang sama kepada laki-laki dan perempuan dalam proses seleksi namun tetap mengedepankan kualitas dan kompetensi. Diharapkan dengan pendekatan gender, ada sebuah perbaikan peluang dan relasi antara lelaki dan perempuan dalam kepemimpinan.
B. Tujuan
Petunjuk Teknis Rekruitmen, Seleksi dan Pengangkatan Pengawas Sekolah pada Madrasah ini bertujuan sebagai acuan dalam:
1. Rekrutmen bakal calon pengawas Sekolah pada madrasah meliputi proyeksi, kebutuhan pengawas, sosialisasi, pelamaran dan pengusulan;
2. Seleksi bakal calon pengawas Sekolah pada madrasah meliputi seleksi administratif dan seleksi substansi;
3. Menentukan calon pengawas sekolah pada madrasah sesuai dengan kualifikasi dan kebutuhan daerah;
4. Sebagai acuan Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi, Kantor Kementerian
Agama Kabupaten/kota dalam evaluasi, penjaminan mutu, dan pengangkatan pengawas sekolah pada madrasah;
5. Memberikan kesempatan yang sama kepada calon Pengawas perempuan dan laki-laki untuk mengikuti seleksi.
C. Sasaran
Petunjuk Teknis ini digunakan sebagai acuan untuk proses Rekruitmen, Seleksi, dan Pengangkatan Pengawas Sekolah pada Madrasah oleh:
1. Inspektorat Jenderal Kementerian Agama;
2. Biro Kepegawaian Kementerian Agama;
3. Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah Kementerian Agama;
4. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga teknis Pendidikan dan Keagamaan Kementerian Agama;
5. Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi; dan 6. Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota.
D. Ruang Lingkup
Ruang Lingkup Petunjuk Teknis Rekrutmen, Seleksi dan Pengangkatan Pengawas Sekolah pada Madrasah ini meliputi:
1. Proyeksi kebutuhan pengawas;
2. Peran pengawas yang diharapkan;
3. Persyaratan bakal calon pengawas sekolah pada madrasah;
4. Proses Rekrutmen calon Pengawas sekolah pada madrasah;
5. Seleksi calon Pengawas sekolah pada madrasah;
6. Pendidikan dan Pelatihan calon Pengawas Sekolah pada Madrasah;
dan
7. Pengangkatan, Masa Kerja, dan Pemberhentian Pengawas Sekolah pada Madrasah.
BAB II
PROYEKSI KEBUTUHAN
Proyeksi kebutuhan pengawas sekolah pada madrasah harus dilakukan sebelum pelaksanaan rekrutmen, seleksi, dan pengangkatan Pengawas Sekolah pada Madrasah untuk memastikan jumlah kebutuhan pengawas sekolah pada madrasah pada setiap Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi dan Kantor Kementerian Agama kabupaten/kota.
A. Prosedur Pelaksanaan Proyeksi Kebutuhan Pengawas sekolah pada madrasah
Prosedur pelaksanaan proyeksi kebutuhan pengawas sekolah pada madrasah adalah sebagai berikut.
1. Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi menyusun proyeksi kebutuhan pengawas Madrasah untuk jangka waktu 2 (dua) tahun yang dirinci dalam setiap tahun berdasarkan data dari Kantor Kementerian Agama kabupaten/kota
2. Proyeksi kebutuhan Pengawas Sekolah pada Madrasah minimal untuk jangka waktu 2 (dua) tahun dilakukan dengan memperhatikan proyeksi penambahan madrasah, proyeksi pengurangan madrasah, dan proyeksi Pengurangan Pengawas sekolah pada madrasah.
a. Proyeksi Penambahan Madrasah
Dalam melakukan proyeksi kebutuhan pengawas sekolah pada madrasah, Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota perlu memiliki data tentang proyeksi penambahan madrasah baru (yang selanjutnya disebut komponen (a) dalam kurun waktu 2 (dua) tahun berikutnya yaitu tahun kesatu (n1) dan tahun kedua (n2). Proyeksi penambahan madrasah dihitung dengan formula a = n1+n2.
b. Proyeksi Pengurangan Madrasah
Dalam melakukan proyeksi kebutuhan Pengawas sekolah pada madrasah, Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota perlu memiliki data tentang rencana pengurangan madrasah (selanjutnya disebut komponen (b) karena penutupan madrasah yang disebabkabkan oleh beberapa hal dalam kurun waktu 2 (dua) tahun berikutnya yaitu tahun kesatu (n1) dan tahun kedua (n2). Proyeksi penambahan madrasah dihitung dengan formula b = n1+n2.
c. Proyeksi Pengurangan Pengawas Sekolah pada Madrasah Pengurangan Pengawas Sekolah pada Madrasah (selanjutnya disebut komponen c) Rekrumetmen dengan mempertimbangkan jumlah keseimbangan jumlah pengawas laki-laki dan perempuan yang ada. Pengurangan bisa disebabkan oleh:
1) pembebasan/pemberhentian Pengawas Sekolah pada Madrasah dari jabatannya;
2) pengunduran diri jabatan pengawas sekolah pada madrasah;
3) menduduki jabatan lain di luar jabatan Pengawas sekolah pada madrasah
4) berhalangan tetap sebagai pengawas sekolah pada madrasah;
5) mutasi ke kabupaten/kota lain;
6) berhenti sebagai Pegawai Negeri Sipil /memasuki usia pensiun;
7) dikenai hukuman disiplin tingkat sedang atau berat yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap;
8) melaksanakan tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan 9) meninggal dunia.
Proyeksi kebutuhan Pengawas Sekolah pada Madrasah sama dengan proyeksi pengurangan Pengawas Sekolah pada Madrasah pada tahun kesatu (n1) dan dan tahun kedua (n2). Jadi formula untuk pengurangan pengurangan Pengawas Sekolah pada Madrasah adalah c=n1+n2.
3. Hasil proyeksi kebutuhan Pengawas Sekolah pada Madrasah digunakan sebagai dasar penentuan kuota peserta seleksi bakal calon pengawas madrasah pada kantor Kementerian Agama kabupaten/kota
B. Penghitungan Kebutuhan Pengawas sekolah pada madrasah Berdasarkan hasil penghitungan dan data yang dihasilkan dapat dihitung proyeksi kebutuhan Pengawas Sekolah pada Madrasah per jenjang untuk 2 (dua) tahun ke depan pada tahun kesatu (n1) dan tahun kedua (n2) dengan formula sebagai berikut:
PKP RA/MI = c + (a – b) 10
PKP RA/MI = Proyeksi Kebutuhan Pengawas RA dan MI a = Proyeksi penambahan madrasah baru pada tahun kesatu dan kedua
b = Proyeksi pengurangan madrasah pada tahun kesatu dan Kedua
c = Proyeksi pengurangan Pengawas Sekolah pada Madrasah pada tahun kesatu dan kedua
10 = Jumlah minimal Binaan pengawas RA/MI
PKP MTs/MA/MAK = c + (a – b) 7
PKP MTs/MA/MAK = Proyeksi Kebutuhan Pengawas MTs dan MA/MAK
a = Penambahan Madrasah baru pada tahun kesatu dan kedua b = Pengurangan Madrasah pada tahun kesatu dan kedua
c = Proyeksi penguarangan Pengawas Sekolah pada Madrasah pada tahun kesatu dan kedua
7 = Jumlah minimal Binaan pengawas MTs/MA/MAK
BAB III
REKRUTMEN, SELEKSI DAN PENGANGKATAN
A. Persyaratan Bakal Calon Pengawas sekolah pada madrasah
Bakal calon Pengawas Sekolah pada Madrasah harus memenuhi persyaratan, baik persyaratan umum maupun persyaratan administrasi.
Persyaratan umum merupakan kriteria umum yang harus dimiliki oleh bakal calon Pengawas Sekolah pada Madrasah sebelum mereka mengajukan diri sebagai calon Pengawas sekolah pada madrasah.
Persyaratan administrasi merupakan kelengkapan dokumen sebagai bukti bahwa bakal calon Pengawas Sekolah pada Madrasah telah memenuhi persyaratan umum yang telah ditentukan. Seleksi calon pengawas akan diprioritaskan kepada calon perempuan yang memenuhi persyaratan umum dan persyaratan administrasi.
B. Persyaratan Umum
Untuk dapat menjadi bakal calon Pengawas Sekolah pada Madrasah pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota bila memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. Berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil;
2. Masih berstatus sebagai guru dan memiliki sertifikat pendidik dengan pengalaman mengajar paling sedikit 8 (delapan) tahun dan diutamakan pernah ditugaskan sebagai kepala madrasah, wakil kepala madrasah dan kepala madrasah dengan masa tugas paling sedikit 4 (empat) tahun ;
3. Berijazah paling rendah Sarjana (S1) atau Diploma IV bidang Pendidikan untuk pengawas RA dan MI, dan diutamakan berijazah Magister (S2) untuk pengawas menengah MTs, MA dan MAK;
4. Usia maksimal 52 Tahun
5. Memiliki pangkat paling rendah Penata, golongan ruang III/c;
6. Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan/ Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil dalam Sasaran Kerja Pegawai (SKP) paling rendah bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir;
7. Menunjukkan komitmen tinggi dan keunggulan dalam pelaksanaan tugas sebagai guru dan/atau kepala madrasah, serta penglaman dan kepemimpinan dalam upaya peningkatan mutu di madrasah maupun secara lebih luas di kabupaten/kota, provinsi maupun tingkat nasional
8. Sehat Jasmani rohani dan bebas NAPZA berdasarkan surat keterangan dari rumah sakit pemerintah;
9. Tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang dan/berat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
10. Tidak sedang menjadi tersangka atau tidak pernah menjadi terpidana.
C. Persyaratan Administrasi
Persyaratan Administrasi merupakan kelengkapan dokumen yang dikeluarkan oleh pihak yang berwenang sebagai bukti bahwa bakal calon Pengawas Sekolah pada Madrasah telah memenuhi persyaratan yang telah ditentukan.
Persyaratan Administrasi bakal calon Pengawas sekolah pada madrasah:
1. Daftar Riwayat Hidup
2. Fotokopi ijazah kualifikasi akademik 3. Fotokopi sertifikat pendidik
4. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk 5. Fotokopi NUPTK/NPK
6. Fotokopi surat keputusan CPNS, surat keputusan PNS dan surat keputusan pangkat dan jabatan terakhir;
7. Surat keterangan pengalaman mengajar sebagai guru pada madrasah yang ditandatangani oleh kepala madrasah atau surat keterangan pengalaman sebagai kepala madrasah yang ditandatangani oleh Kepala Kantor Kemenag Kabupaten/Kota
8. Fotokopi penilaian pelaksanaan pekerjaan/prestasi kerja pegawai negeri sipil dalam 2 (dua) tahun terakhir.
9. Surat Rekomendasi dari Pengawas Sekolah pada Madrasah Pembina D. Rekrutmen Calon Pengawas sekolah pada madrasah
Proses rekutmen calon Pengawas Sekolah pada Madrasah melalui tahapan sebagai berikut:
1. Pengumuman Rekrutmen Bakal Calon Pengawas Sekolah Pada Madrasah
Berdasarkan proyeksi kebutuhan Pengawas Sekolah pada Madrasah yang telah ditetapkan, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi menyampaikan pengumuman secara terbuka kepada guru dan kepala madrasah yang ada di wilayahnya tentang rekrutmen bakal calon pengawas sekolah pada madrasah dengan mencatumkan bahwa mendorong guru dan kepala madrasah perempuan untuk menjadi calon pengawas. Pengumuman dapat disampaikan melalui surat resmi yang dikirim kepada semua madrasah atau melalui website resmi Kanwil Kementerian Agama
2. Pengusulan bakal calon Pengawas Sekolah pada Madrasah
Berdasarkan pengumuman resmi rekrutmen calon pengawas sekolah pada madrasah, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota melakukan identifikasi terhadap guru/kepala madrasah dengan mengutamakan calon perempuan yang dapat diusulkan sebagai bakal calon pengawas sekolah pada madrasah. Kepala madrasah atau guru yang memenuhi persyaratan dapat mempersiapkan berkas usulan dan surat lamaran yang ditujukan kepada Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi. Selanjutnya, berkas usulan yang terdiri dari lamaran dan kelengkapan administrasi secara kolektif diusulkan oleh Kepala Madrasah melalui Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota. Berikut ini adalah alur proses pengusulan bakal calon Kepala Madrasah
Kanwil Kemenag Provinsi
Kantor Kemenag Kab / Kota
Kepala Madrasah / Guru Balon
Kepala Madrasah
Pengawas pembina
Gambar 1. Alur Proses Pengusulan Calon Pengawas sekolah pada madrasah Pengumuman
Rekrutmen
Pengumuman Kepada Kepala Madrasah /Guru
Memberikan Rekomendasi
Menerim a surat usulan
1. Membuat surat lamaran 2. Melengkapi
Persyaratan
Membuat surat Pengusulan
Seleksi Administrati
f
Memberi- kan Rekomen- dasi ke Kepala Madrasah dan Guru Kepala
Kemenag Memberi-kan Rekomen-dasi ke Kepala Madrasah
E. Seleksi calon Pengawas Sekolah pada Madrasah
Seleksi bakal calon Pengawas Sekolah pada Madrasah dilaksanakan oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi. Seleksi Bakal calon Pengawas Sekolah pada Madrasah dilakukan dalam 2 (dua) tahap yaitu seleksi administrasi dan seleksi substansi.
F. Seleksi administrasi
Seleksi administrasi dilakukan oleh tim yang dibentuk oleh Kantor wilayah Kementerian Agama Provinsi. Seleksi administrasi dilakukan melalui penilaian kelengkapan dokumen sebagai bukti bahwa bakal calon Pengawas Sekolah pada Madrasah yang bersangkutan telah memenuhi persyaratan administrasi yang telah ditentukan. Dokumen administrasi meliputi berkas usulan yang terdiri dari semua persyaratan administrasi bakal calon Pengawas sekolah pada madrasah. Berikut ini adalah alur proses seleksi administrasi bakal caon Pengawas Sekolah pada Madrasah
Gambar 2. Alur Proses Seleksi Administrasi Calon Pengawas sekolah pada madrasah
1. Seleksi Substansi
Seleksi substansi bakal calon Pengawas Sekolah pada Madrasah dilaksanakan setelah bakal calon kepala Madrasah lolos seleksi administrasi. Seleksi substansi dilakukan oleh tim yang dibentuk oleh Kanwil Kementerian Agama Provinsi. Berikut ini adalah alur proses seleksi Substansi bakal calon Pengawas sekolah pada madrasah
Kanwil Kemenag Provinsi
Panitia Seleksi Kantor Kemenag Kab/Kota
Kepala Madrasah / guru yang lulus administrasi
Gambar 3. Alur Proses Seleksi Substansi Bakal Calon Pengawas sekolah pada madrasah
Menetapkan Panitia Seleksi Substansi
Melakukan persiapan pelaksanaan seleksi
Menerima hasil Seleksi
Substansi
Menerima hasil Seleksi Substansi
Melakukan Seleksi Substansi
Melakukan penilaian terhadap
hasil Seleksi Substansi Substansi
Membuat berita acara
hasil penilaian
Menyampaikan hasil Seleksi
Substansi kepada Kepala
Kantor Kemenag Menetapkan
kelulusan seleksi
Menyampaikan pada peserta (calon)
Mengikuti Seleksi Substansi
penyiapan diri
Seleksi Substansi Bakal Calon Pengawas Sekolah pada Madrasah bertujuan untuk memberikan acuan bagi Kementerian Agama Republik Indonesia baik pusat, provinsi dan Kabupaten/kota dalam melaksanakan seleksi calon pengawas. Proses pelaksanaan seleksi diharapkan sesuai prosedur yang telah ditetapkan dan diharapkan dapat menghasilkan calon Pengawas Sekolah pada Madrasah yang kompeten meningkatkan mutu pendidikan di wilayahnya.
Seleksi Substansi Bakal Calon Pengawas Sekolah pada Madrasah dilakukan dengan melakukan Penilaian proposal rencana pengawasan, Presentasi proposal, dan wawancara. Presentasi dan wawancara tersebut juga aka menilai sejauhmana calon pengawas
1. Mempunyai pengatahuan dan pengalaman pedagogis yang luas 2. Mempunyai pengalaman yang berhasil dalam meningkatkan
profesionalisme guru dan kepala madrasah
3. Berkomitmen tinggi dan menujukkan inovasi dalam memajukan pendidikan
G. Tim Seleksi
Tim Seleksi diangkat oleh Kepala Kantor Kementerian Agama/Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan kewenangannya yang terdiri dari unsur:
1. Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi 2. Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota;
3. Pengawas Sekolah pada Madrasah; dan 4. Akademisi/Ahli di bidang pendidikan.
H. Tugas Panitia seleksi
1. Mensosialisaikan rekrutmen dengan menitikberatkan mendukung calon perempuan untuk mengikuti rekrutmen.
2. Menerima berkas administrasi calon pengawas sekolah pada madrasah
3. Melakukan verifikasi kelengkapan berkas administrasi calon pengawas sekolah pada madrasah
4. Melakukan rekap kelengkapan seluruh peserta 5. Melakukan penilaian kesesuaian dokumen
6. Menyampaikan hasil seleksi administrasi kepada Kepala Kantor Kemenag
7. Menyampaikan hasil seleksi administrasi calon pengawas sekolah pada madrasah
8. Mensosialisasikan seleksi substansi calon pengawas sekolah pada madrasah
9. Melakukan Seleksi Substansi
10. Menyusun pedoman penilaiaan, pedoman wawancara, kisi kisi soal, instrument penilaiaann lainnya yang diperlukan untuk pelaksanaan penilaiaan substansi.
11. Melakukan pengolahan nilai hasil Seleksi Substansi 12. Membuat berita acara hasil penilaian
13. Menetapkan kelulusan seleksi
14. Menyampaikan hasil Seleksi Substansi kepada Kepala Kantor Kemenag
15. Menetapkan Calon Pengawas Sekolah pada Madrasah yang lulus seleksi
16. Mengumumkan hasil seleksi calon pengawas sekolah pada madrasah
BAB IV
PENILAIAN CALON PENGAWAS SEKOLAH PADA MADRASAH A. Aspek Penilaian
Komponen Penilaian Seleksi Substansi: (1) Proposal Konsep Rencana Pengawasan; (2) Presentasi proposal; (3) Wawancara Penguasaan Substansi Kepengawasan.
Bobot penilaian terhadap komponen tersebut dapat dijabarkan:
No Komponen Bobot
1. Proposal Konsep Rencana Pengawasan 20%
2. Presentasi Proposal 40%
3. Wawancara Penguasaan Substansi Kepengawasan pada Madrasah
40%
Nilai seleksi substansi merupakan hasil pengolahan nilai berdasarkan bobot diatas dengan formula sebagai berikut:
Keterangan :
NSS = Nilai Seleksi Substansi NPs = Nilai Proposal
NPp = Nilai Presentasi proposal NW = Nilai Wawancara
Sebutan nilai akhir peserta seleksi
No Rentang Nilai Sebutan Keterangan
1 > 90 – 100 Sangat Memuaskan Lulus
2. 60 – 90 Memuaskan Lulus
3 < 60 Kurang Memuaskan Tidak lulus
Peserta dinyatakan Lolos Seleksi Bakal Calon Pengawas Sekolah apabila mendapatkan nilai minimal Memuaskan.
NSS = (NPs x 20%) + (NPp x 40%) + (NW x 40%)
B. Prosedur PenilaianLulus penilaiaan berkas 1. Lulus penilaian substansif
2. Penilaiaan Diklat Calon Pengawas C. Tim Penilai
Tim penilai calon Pengawas Sekolah pada Madrasah ditetaplan oleh kepala kantor kementerian Agama Provinsi terdiri dari unsur
1. Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi (bidang Penmad/Pendis dan Ortala);
2. Seksi Pendidikan Madrasah 3. Pengawas
D. Pendidikan dan Pelatihan Calon Pengawas Sekolah pada Madrasah
Setelah lulus seleksi administrative dan subtantif, calon pengawas mengikuti diklat calon pengawas yang diadakan oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kementerian Agama.
Seleksi peserta diklat calon pengawas sekolah pada madrasah, pelaksanaan diklat, kurikulum, penilaiaandiklat, kelulusan peserta diklat dan mata diklat yang harus diikuti diatur tersendiri oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kementerian Agama, sesuai kewenangannya. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kementerian Agama memberikan surat tanda lulusan pelatihan, bagi yang lulus
BAB V
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN CALON PENGAWAS SEKOLAH PADA MADRASAH
Pembekalan kompetensi inti yang diperlukan seorang Pengawas Sekolah pada madrasah berdasarkan persyaratan, terdapat tiga tahapan yang harus dilalui oleh guru/kepala Madrasah untuk diangkat dalam jabatan Pengawas Sekolah pada Madrasah, yaitu: tahap rekrutmen, pendidikan dan pelatihan calon pengawas sekolah pada madrasah, serta pengangkatan, Pendidikan dan Latihan fungsional calon pengawas bertujuan untuk memberikan pada Madrasah dalam menjalankan tugasnya
Pendidikan dan Pelatihan Calon Pengawas Sekolah pada Madrasah merupakan kegiatan pembelajaran berupa teori maupun praktik pada aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan pada dimensiKompetensi Kepribadian, Kompetensi Supervisi Manajerial, Kompetensi Supervisi Akademik., Kompetensi Evaluasi Pendidikan, Kompetensi Penelitian dan pengembangan dan Kompetensi Sosial. Pendidikan dan Pelatihan Calon Pengawas Sekolah pada Madrasah dilaksanakan dalam kegiatan tatap muka dan/atau praktik pengalaman lapangan.
A. Pendidikan Dan Pelatihan Calon Pengawas Sekolah pada Madrasah 1. Pendidikan Dan Pelatihan bakal Calon Pengawas Sekolah pada
Madrasah merupakan kegiatan pembelajaran yang pesertanya guru PNS dan atau Kepala Madrasah yang akan menduduki jabatan fungsional Pengawas Sekolah pada Madrasah dan telah lolos seleksi Substantif
2. Bakal Calon Pengawas Sekolah pada Madrasah yang sudah lolos seleksi diusulkan oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi kepada Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kementerian Agama atau lembaga lain sesuai dengan kewenangannya dengan tembusan kepada Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah.
3. Pendidikan dan pelatihan bakal calon Pengawas Sekolah pada Madrasah dilaksanakan oleh Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kementerian Agama atau lembaga lain sesuai dengan kewenangannya. Pelatihan tersebut menekankan kemampuan praktis yang harus dimiliki pengawas untuk meningkatkan pendidikan di sekolah di wilayahnya
4. Pendidikan dan pelatihan bakal calon Pengawas Sekolah pada Madrasah dibiayai oleh pemerintah
B. Pemerolehan Sertifikat Pengawas Sekolah pada Madrasah
1. Bakal calon Pengawas Sekolah pada Madrasah yang dinyatakan lulus Pendidikan dan Pelatihan Calon Pengawas Sekolah pada Madrasah diberi Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) Calon Pengawas Sekolah pada Madrasah yang ditandatangani oleh Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kementerian Agama;
2. Bakal calon Pengawas Sekolah pada Madrasah yang dinyatakan tidak lulus diberi kesempatan untuk mengikuti kembali Pendidikan dan Pelatihan Calon Pengawas Sekolah pada Madrasah paling banyak 2 (dua) kali dalam kurun waktu maksimal 5 (lima) tahun;
3. Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan Calon Pengawas Sekolah pada Madrasah merupakan salah satu syarat mengikuti proses pengangkatan menjadi Pengawas Sekolah pada Madrasah.
BAB VI
PROSES PENGANGKATAN, MASA TUGAS, DAN
PEMBERHENTIAN PENGAWAS SEKOLAH PADA MADRASAH
A. PENGANGKATAN PENGAWAS SEKOLAH PADA MADRASAH
Pengangkatan Pengawas Sekolah pada Madrasah merupakan proses pengesahan seorang calon Pengawas Sekolah pada Madrasah menjadi Pengawas dimana yang bersangkutan akan diangkat dan ditempatkan.
Agar proses pengangkatan Pengawas Sekolah pada Madrasah dapat dipedomani dengan baik, maka berikut ini beberapa langkah yang perlu dilaksanakan sesuai amanat Peraturan Menteri Agama No 2 Th 2012 - tentang Pengawas Madrasah dan Pengawas Pendidikan Agama Islam pada Sekolah
1. Pengangkatan dan pelantikan Pengawas Sekolah pada Madrasah memenuhi syarat:
a. Pengangkatan Pengawas Sekolah pada Madrasah dilaksanakan bagi Calon Pengawas yang telah memiliki Surat Tanda Tamat belajar Pendidikan dan pelatihan (STTPP) Calon Pengawas Sekolah pada Madrasah.
b. Usia paling tinggi 55 (lima puluh lima) tahun;
c. Memiliki unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan/ prestasi kerja pegawai negeri sipil dalam Sasaran Kerja Pegawai (SKP) paling rendah bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir.
d. Sehat Jasmani rohani dan bebas NAPZA berdasarkan surat keterangan dari rumah sakit Pemerintah.
e. Tidak pernah di jatuhi hukuman disiplin tingkat sedang dan/ berat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
f. Tidak sedang menjadi tersangka atau tidak pernah menjadi terpidana
g. Bila jumlah Calon pengawas melebihi kebutuhan maka Pengangkatan Pengawas Sekolah pada Madrasah dilakukan melalui proses seleksi oleh tim seleksi yang terdiri atas unsur:
1) Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi;
2) Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota; dan 3) Pengawas.
h. Tim Seleksi Tersebut ditetapkan oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan kewenangnnya
i. Tim seleksi membuat rekomendasi berdasarkan penilaian (dengan dilengkapi penjelasan pendukung) kepada Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi;
j. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi menetapkan pengangkatan dan penempatan Pengawas sekolah pada madrasah
k. Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi mengajukan usulan daftar Pengawas untuk golongan IV a keatas kepada Kementerian Agama RI melalui Direktorat GTK Madrasah.
l. Kementerian Agama RI Membuat Surat Keputusan pengangkatan dan penempatan Pengawas golongan IV a keatas.
m. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi melantik Pengawas Sekolah pada Madrasah;
n. Pelantikan Pengawas Sekolah pada Madrasah tersebut dapat didelegasikan kepada Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota
o. Kepala Kantor Kementerian Agama Kab/Kota menerbitkan surat tugas Binaan Pengawas Sekolah pada Madrasah berdasarkan usulan Pokjawas Madrasah Kab/Kab.
B. MASA TUGAS PENGAWAS SEKOLAH PADA MADRASAH
1. Masa tugas Pengawas Sekolah pada Madrasah di Madrasah Binaan berdasarkan Surat tugas dari Kepala Kemenag Kab/Kota berdasarkan usulan ketua Pokjawas madrasah.
2. Seorang Pengawas Sekolah pada Madrasah dapat ditugaskan periode pertama pada madrasah binaan paling sedikit 2 (dua) tahun dan paling lama 8 (delapan) tahun.
C. PEMBERHENTIAN PENGAWAS SEKOLAH PADA MADRASAH
1. Pemberhentian Pengawas Sekolah Pada Madrasah dilakukan karena:
a. mengundurkan diri.
b. menduduki jabatan lain di luar jabatan Pengawas Sekolah pada Madrasah
c. tidak bisa melakukan tugas (misalnya karena udzur, sakit dan sebagainya)
d. berhenti sebagai Pegawai Negeri Sipil /memasuki usia pensiun.
e. dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau berat yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap.
f. Meninggal Dunia
g. dibebaskan sementara dari jabatannya dikarenakan :
1) Dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau tingkat berat berupa penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun atau pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah;
2) Diberhentikan sementara sebagai PNS;
h. Ditugaskan secara penuh di luar jabatan Pengawas sekolah;
i. Menjalani cuti di luar tanggungan negara; atau
j. Melaksanakan tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan berturut-turut atau lebih;
k. Hasil Penilaian kinerja pengawas predikat C (cukup) l. menjadi anggota partai politik.
BAB VII
PERAN PIHAK-PIHAK TERKAIT
Pelaksanaan seleksi calon Pengawas Sekolah pada Madrasah memerlukan peran serta dari semua pihak mulai dari Inspektur Jenderal Kementerian Agama, Biro Kepegawaiaan Kementerian Agama, Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kementerian Agama, Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah, Kanwil Kementerian Agama Provinsi, Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota, Pengawas sekolah pada madrasah.
A. Inspektur Jenderal Kementerian Agama
Melakukan evaluasi rekrutmen calon pengawas sekolah pada madrasah B. Biro Kepegawaiaan Kementerian Agama
Biro Kepegawaiaan Kementerian Agama memiliki tugas dan tanggung jawab dalam pelaksanaan seleksi calon Pengawas Sekolah pada Madrasah sbagai berikut:
1. Menerima laporan seleksi calon Pengawas Sekolah pada Madrasah 2. Menerima berkas calon Pengawas Sekolah pada Madrasah dari
Kantor Kementeriaan Agama Provinsi
3. Menerbitkan Surat Keputusan Pengawas sekolah pada madrasah C. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Teknis Pendidikan dan
Keagamaan Kementerian Agama
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teknis dan Balai Diklat Keagamaan Kementerian Agama memiliki tugas dan tanggung jawab dalam pelaksanaan seleksi calon Pengawas Sekolah pada Madrasah sebagai berikut;
1. Melaksanakan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Fungsional diklat fungsional calon pengawas sekolah pada madrasah.
2. Menerbitkan Sertifikat /Surat Tanda Tamat Pelatihan (STTP) sebagai hasil dari Diklat.
3. Menyel`enggarakan Diklat sesuai dengan rekomendasi kebutuhan calon pengawas sekolah pada madrasah.
4. Memantau dan mengevaluasi kegiatan Diklat seleksi calon Pengawas Sekolah pada Madrasah Menyusun laporan pengelolaan kegiatan seleksi calon Pengawas Sekolah pada Madrasah dan hasil pemantauan dan evaluasi.
5. Menyampaikan laporan pengelolaan kegiatan diklat calon pengawas sekolah pada madrasah, hasil pemantauan dan evaluasi kepada Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan.
6. Bekerja sama dengan penyelenggara lain dalam melaksanakan seleksi calon pengawas sekolah pada madrasah
D. Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah
Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah Kementerian Agama Republik Indonesia bertanggungjawab:
1. Menyusun Petunjuk Teknis Rekrutmen Calon Pengawas sekolah pada madrasah
2. Melakukan sosialisasi Petunjuk Teknis Rekrutmen Calon Pengawas Sekolah pada Madrasah kepada Kanwil Kementerian Agama provinsi 3. Melakukan koordinasi dengan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi dalam Rekrutmen Calon Pengawas sekolah pada madrasah.
4. Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan Rekutmen Calon Pengawas Sekolah pada Madrasah
5. Melaporakan pelaksanaan Rekrutmen Calon Pengawas Sekolah pada Madrasah kepada Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama.
6. Bekerja sama dengan penyelenggara lain dalam melaksanakan seleksi calon pengawas sekolah pada madrasah
E. Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi bertanggungjawab
a. Melakukan sosialisasi Petunjuk Teknis Rekrutmen Calon Pengawas Sekolah pada Madrasah kepada Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota;
b. Mengkoordinasikan Rekrutmen Calon Pengawas Sekolah pada Madrasah di tingkat provinsi;
c. Melaporkan pelaksanaan Rekrutmen Calon Pengawas Sekolah pada Madrasah di wilayahnya kepada Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah.
d. Menetapkan panitia seleksi calon pengawas sekolah pada madrasah e. Melaporkan hasil seleksi calon pengawas sekolah pada madrasah f. Mengumumkan calon pengawas sekolah pada madrasah
g. Bekerja sama dengan penyelenggara lain dalam melaksanakan seleksi calon pengawas sekolah pada madrasah
F. Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota
Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota bertanggungjawab:
a. Melakukan sosialisasi Petunjuk Teknis Rekrutmen Calon Pengawas Sekolah pada Madrasah Kepada Pengawas Sekolah pada Madrasah dan Kepala Madrasah;
b. Mengkoordinasikan Rekrutmen Calon Pengawas Sekolah pada Madrasah Bersama Pengawas Sekolah pada Madrasah dan Kepala Madrasah;
c. Melaporkan pelaksanaan Rekrutmen Calon Pengawas Sekolah pada Madrasah di wilayahnya kepada Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi.
d. Bekerja sama dengan penyelenggara lain dalam melaksanakan seleksi calon pengawas sekolah pada madrasah
G. Pengawas sekolah pada madrasah
Pengawas Sekolah pada Madrasah bertanggungjawab dalam menjamin mutu pelaksanaan Rekrutmen Calon Pengawas sekolah pada madrasah, untuk itu Pengawas Sekolah pada Madrasah harus terlibat mulai saat persiapan hingga pelaporan Rekrutmen Calon Pengawas sekolah pada madrasah. Pengawas Sekolah pada Madrasah bertanggungjawab untuk:
1. Bersama Kepala Kantor Kemenag Kabupaten/Kota melakukan pemetaan untuk proyeksi kebutuhan Pengawas Sekolah pada Madrasah di tingkat kabupaten;
2. Mengkomunikasikan dan melaporkan pelaksanaan sosialisasi Juknis Rekrutmen Calon Pengawas Sekolah pada Madrasah kepada Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota dan Provinsi sesuai dengan kewenangannya;
3. Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan sosialisasi Juknis Rekrutmen Calon Pengawas Sekolah pada Madrasah dan berkomunikasi dengan kepala madrasah terkait sosialisasi Juknis Rekrutmen Calon Pengawas Sekolah pada Madrasah untuk memberikan masukan dan saran perbaikan;
4. Melakukan penjaminan mutu sosialisasi Juknis Rekrutmen Calon Pengawas Sekolah pada Madrasah di wilayahnya;
5. Bekerja sama dengan penyelenggara lain dalam melaksanakan seleksi calon pengawas sekolah pada madrasah
BAB VII PENUTUP
Petunjuk Teknis Rekruitmen Dan Seleksi Pengawas Sekolah Pada Madrasah ini disusun dan disampaikan kepada Kementerian Agama se- Indonesia untuk dapat dijadikan pedoman dan pertimbangan dalam Rekrutmen, Seleksi dan Pengangkatan Pengawas Sekolah pada Madrasah se-Indonesia. Melalui berbagai penjelasan yang tertera dalam petunjuk teknis ini, diharapkan proses Rekrutmen, Seleksi dan Pengangkatan Pengawas Sekolah pada Madrasah ini dapat dilaksanakan dan dipertanggungjawabkan dengan baik dan transparan, dan memperoleh hasil yang optimal dalam upaya peningkatan kuantitas, kualitas dan kebermaknaan penyelenggaraan kegiatan pendidikan madrasah ke depan sesuai dengan PMA Nomor 31 Tahun 2013 perubahan atas PMA Nomor 02 tahun 2012.
Hal-hal lain yang belum ditetapkan dalam Petunjuk Teknis ini akan ditentukan kemudian.
Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 2021 DIREKTUR JENDERAL
^
MUHAMMAD ALI RAMDHANI
LAMPIRAN PERTANYAAN / INSTRUMENT ASESMEN
Contoh :
Daftar Riwayat Hidup
DAFTAR RIWAYAT HIDUP A. Data Pribadi
1. Nama Lengkap :………
2. NIP :………....
3. Jabatan :………...
4. Pangkat dan Golongan :………...
5. Tempat, Tanggal Lahir :………...
6. Alamat Rumah :………...
7. Nomor Handphone :………...
8. Alamat email :………...
9. Instansi
a. Nama :………...
b. Alamat :………...
Telepon :………...
A. Pendidikan
Jenjang Nama Satuan Pendidikan
Jurusan Tahun Lulus
B. Pelatihan
No Nama Pelatihan Penyelenggara Tahun
C. Pengalaman 1. Jabatan *)
No Pengalaman Tahun
2. Non Jabatan
No Pengalaman Tahun
………,………..
(………) NIP.
*) Diisi pengalaman tugas yang pernah dilaksanakan ketika bertugas di Madrasah, misal: Kepala Madrasah, wakil Kepala Madrasah, kepala perpustakaan, kepala laboratorium, wali kelas, dsb.
**) Diisi pengalaman tugas yang pernah dilaksanakan ketika bertugas di luar tugas Madrasah, misal: pengurus KKM, MGMP, pengurus PGRI, pengurus PGMI, dsb
Format Rekomendasi Kepala Kemenag Kab/Kota REKOMENDASI KEPALA KEMENAG KAB/KOTA Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama :………
NIP :………....
Jabatan : Kepala Kemenag
Unit Kerja :………...
Alamat Rumah :………...
Memberikan rekomendasi kepada:
Nama :………
NIP :………....
Jabatan : Gur/ Kepala Kemenag
Unit Kerja :………...
Alamat Rumah :………...
Berapa lama Saudara mengenal pelamar?
………
Berilah tanda cek (√) dalam kotak di depan skala penilaian pada setiap kompetensi
1. Kompetensi Kepribadian
Kurang Memuaskan Memuaskan Sangat memuaskan Tuliskan hasil pengamatan Saudara perihal kegiatan-kegiatan pelamar yang mendukung penilaian Saudara:
………
………
2. Kompetensi Supervisi Manajerial
Kurang Memuaskan Memuaskan Sangat memuaskan Tuliskan hasil pengamatan Saudara perihal kegiatan-kegiatan pelamar yang mendukung penilaian Saudara:
………
………
3. Kompetensi Supervisi Akademik
Kurang Memuaskan Memuaskan Sangat memuaskan Tuliskan hasil pengamatan Saudara perihal kegiatan-kegiatan pelamar yang mendukung penilaian Saudara:
………
………
4. Kompetensi Evaluasi Pendidikan
Kurang Memuaskan Memuaskan Sangat memuaskan Tuliskan hasil pengamatan Saudara perihal kegiatan-kegiatan pelamar yang mendukung penilaian Saudara:
………
5. Kompetensi Penelitian dan Pengembangan
Kurang Memuaskan Memuaskan Sangat memuaskan Tuliskan hasil pengamatan Saudara perihal kegiatan-kegiatan pelamar yang mendukung penilaian Saudara:
………
………
6. Kompetensi Sosial
Kurang Memuaskan Memuaskan Sangat memuaskan Tuliskan hasil pengamatan Saudara perihal kegiatan-kegiatan pelamar yang mendukung penilaian Saudara:
………
………
……….
PENGEMBANGAN KEPROFESIAN
Silahkan berikan komentar tentang pengembangan keprofesian pelamar saat ini yang dianggap berkontribusi pada peningkatan kegiatan-kegiatan
profesionalan pelamar:
………
………
………
RANGKUMAN REKOMENDASI
Berdasarkan penilaian profesional saya, pelamar telah menunjukan hasil yang
Kurang Memuaskan Memuaskan Sangat memuaskan dalam hal pengembangan kompetensi untuk melaksanakan tugas sebagai Pengawas Sekolah pada Madrasah
Demikian rekomendasi ini saya buat dengan sebenar-benarnya tanpa ada tekanan dari pihak manapun.
………
Kepala Kemenag ……….
……….
NIP Rekondasi diberikan
kepada pelamar dalam amplop tertutup dan
disegel
REKOMENDASI PENGAWAS SEKOLAH PADA MADRASAH
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama :………
NIP :………....
Jabatan : Pengawas Sekolah Pada Madrasah Unit Kerja :………...
Alamat Rumah :………...
Memberikan rekomendasi kepada:
Nama :………
NIP :………....
Jabatan :Guru/ Kepala Madrasah
Unit Kerja :………...
Alamat Rumah :………....
Berapa lama Saudara mengenal pelamar?
………
Berilah tanda cek (√) dalam kotak di depan skala penilaian pada setiap kompetensi
1. Kompetensi Kepribadian
Kurang Memuaskan Memuaskan Sangat memuaskan Tuliskan hasil pengamatan Saudara perihal kegiatan-kegiatan pelamar yang mendukung penilaian Saudara:
………
2. Kompetensi Supervisi Managerial
Kurang Memuaskan Memuaskan Sangat memuaskan Tuliskan hasil pengamatan Saudara perihal kegiatan-kegiatan pelamar yang mendukung penilaian Saudara:
………
………
3. Kompetensi Supervisi Akademik
Kurang Memuaskan Memuaskan Sangat memuaskan Tuliskan hasil pengamatan Saudara perihal kegiatan-kegiatan pelamar yang mendukung penilaian Saudara:
………
……….
4. Kompetensi evaluasi Pendidikan
Kurang Memuaskan Memuaskan Sangat memuaskan Tuliskan hasil pengamatan Saudara perihal kegiatan-kegiatan pelamar yang mendukung penilaian Saudara:
……….
……….
5. Kompetensi Penelitian dan Pengembangan
Kurang Memuaskan Memuaskan Sangat memuaskan Tuliskan hasil pengamatan Saudara perihal kegiatan-kegiatan pelamar yang mendukung penilaian Saudara:
………
………
6. Kompetensi Sosial
Kurang Memuaskan Memuaskan Sangat memuaskan Tuliskan hasil pengamatan Saudara perihal kegiatan-kegiatan pelamar yang mendukung penilaian Saudara:
………
………
PENGEMBANGAN KEPROFESIAN
Silahkan berikan komentar tentang pengembangan keprofesian pelamar saat ini yang dianggap berkontribusi pada peningkatan kegiatan-kegiatan
profesionalan pelamar:
………
………
………..
RANGKUMAN REKOMENDASI
Berdasarkan penilaian profesional saya, pelamar telah menunjukan hasil yang
Kurang Memuaskan Memuaskan Sangat memuaskan
dalam hal pengembangan kompetensi untuk melaksanakan tugas sebagai Pengawas Sekolah pada Madrasah
Demikian rekomendasi ini saya buat dengan sebenar-benarnya tanpa ada tekanan dari pihak manapun.
………
Pengawas Madrasah ………
……….
NIP Rekondasi diberikan
kepada pelamar dalam amplop tertutup dan
disegel