• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG HIV/AIDS DAN VCT SERTA MOTIVASI IBU HAMIL DENGAN KESEDIAAN MENGIKUTI VCT DI KABUPATEN PATI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG HIV/AIDS DAN VCT SERTA MOTIVASI IBU HAMIL DENGAN KESEDIAAN MENGIKUTI VCT DI KABUPATEN PATI"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG HIV/AIDS DAN VCT SERTA MOTIVASI IBU HAMIL

DENGAN KESEDIAAN MENGIKUTI VCT DI KABUPATEN PATI

Siti Ni’amah1*, Yuli Irnawati2 .

1DIII Kebidanan, Akbid Bakti Utama Pati

2 DIII Kebidanan, Akbid Bakti Utama Pati

*Email: info@akbidbup.ac.id

ABSTRAK

Penularan HIV/ AIDS akan terjadi bila ada kontak atau percampuran dengan cairan tubuh yang mengandung HIV. Cara penularnnya meliputi hubungan seksual, melalui transfer darah, penggunaan alat/jarum suntik atau alat tusuk lainnya (akupuntur, tindik, tato) yang tercemar oleh HIV dan penularan HIV dari ibu hamil yang mengidap HIV kepada bayi yang dikandungnya. Untuk mengetahui seseorang tertular HIV dapat diketahui melalui layanan Voluntary Counselling, and Testing (VCT).

Penularan kasus HIV/AIDS sudah merambah pada ibu rumah tangga. Hal ini disebabkan penularan dari suami yang memiliki perilaku berisiko misalnya gonta-ganti pasangan. Ironisnya banyak ibu rumah tangga yang merasa jauh dari penularan HIV/AIDS karena merasa tidak pernah melakukan perilaku berisiko, sehingga enggan untuk tes HIV.

Akibatnya penanganan kasus HIV pada Ibu Rumah Tangga khususnya ibu hamil tidak dapat optimal sehingga kasus HIV/AIDS akan semakin bertambah.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan tentang HIV/AIDS dan VCT serta motivasi ibu hamil dengan kesediaan mengikuti VCT. Semakin banyak ibu hamil yang berkunjung di VCT untuk tes HIV semakin tinggi upaya deteksi dini, pengobatan, dukungan dan perawatan bagi orang yang hidup dengan HIV/ AIDS (ODHA) sehingga penularan HIV/AIDS dapat dicegah dan peningkatan kualitas hidup bagi ODHA.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil di Kabupaten Pati, sedangkan teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan stratified random sampling. Jenis penelitian ini adalah survey dengan pendekatan cross sectional yang alat ukurnya berupa kuesioner yang berisi tentang pengetahuan, motivasi dan kesediaan mengikuti VCT. Dilakukan analisa data dengan uji Chi Square untuk mengetahui hubungan anatara dua variabel. Variabel bebasnya adalah pengetahuan dan motivasi ibu hamil, sedangkan variabel terikatnya adalah kesediaan mengikuti VCT. Data di olah secara univariat dan bivariat dengan uji Chi Square.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 60 ibu hamil sebagian besar memiliki pengetahuan cukup sebanyak 29 orang (48.3%) tentang HIV/AIDS dan VCT, sebagian besar dari ibu hamil memiliki motivasi baik sebanyak 37 ibu hamil (61.7 %), sebagian besar ibu hamil bersedia mengikuti pelayanan VCT sebanyak 41 orang (68.3%).

Berdasarkan uji Pearson Chi Square diperoleh X2 hitung (31,664) > X2 tabel (5,991) dan p value = 0,001 (< 0,05) sehingga Ha diterima dan Ho ditolak yang berarti ada hubungan antara pengetahuan ibu hamil tentang HIV/AIDS dan VCT serta motivasi ibu hamil dengan kesediaan berkunjung ke VCT,

Kata kunci : Pengetahuan, motivasi, ibu hamil dan VCT

(2)

1. PENDAHULUAN

Penularan HIV/ AIDS akan terjadi bila ada kontak atau percampuran dengan cairan tubuh yang mengandung HIV. Cara penularnnya meliputi hubungan seksual, melalui transfer darah, penggunaan alat/jarum suntik atau alat tusuk lainnya (akupuntur, tindik,tato) yang tercemar oleh HIV dan penularan HIV dari ibu hamil yang mengidap HIV kepada bayi yang dikandungnya (Kemenkes, 2013).

Berdasar data Dinas Kesehatan (Dinkes) Pati, penemuan kasus HIV/AIDS paling banyak di wilayah Puskesmas Kecamatan Juwana mencapai 33 kasus.

Kemudian terbanyak kedua di wilayah pelayanan Puskesmas Kecamatan Margorejo sebanyak 30 kasus. Adapun penemuan kasus di puskesmas lain di bawah angka 30.

Secara kumulatif sejak 1996 hingga November 2014 angka HIV/AIDS di Pati mencapai 665 kasus, sebanyak 93 orang di antaranya meninggal dunia.

Proporsi kelompok HIV positif di pati hingga tahun 2012 berdasarkan faktor resiko didominasi oleh kelompok heteroseksual (80,64 %), IDU (10,11 %), perinatal (5,16 %), homoseksual (3,80 %), transfusi (0,29 %).

Jumlah HIV positif yang ada di masyarakat dapat diketahui melalui 3 metode, yaitu pada layanan Voluntary Counselling, and Testing (VCT), sero survey dan Survei Terpadu Biologis dan perilaku (STBP). Voluntary Counseling And Testing merupakan salah satu upaya deteksi dini, pengobatan, dukungan dan perawatan bagi orang yang hidup dengan HIV/ AIDS (ODHA). Voluntary Counseling And Testing merupakan upaya yang digerakkan bersama pemerintah dan swasta.

Berdasarkan hasil studi pendahuluan pada 8 ibu hamil di Kecamatan Tambakromo Kabupaten Pati. Dari 8 ibu hamil tersebut ada 3 ibu hamil yang bersedia untuk mengikuti VCT. Dari ketiga ibu hamil tersebut rata-rata memiliki pengetahuan yang cukup tentang HIV/AIDS yang diperoleh dari internet, dan majalah serta memiliki motivasi yang besar untuk mengikuti VCT dengan alasan sekarang kasus HIV/AIDS sudah merambah pada ibu rumah tangga. Sedangkan 5 ibu hamil yang belum bersedia mengikuti VCT rata- rata memiliki pengetahuan yang kurang tentang HIV/AIDS serta memiliki motivasi yang kurang. Rata-rata mereka mengatakan tidak perlu mengikuti VCT karena selama ini mereka tidak melakukan hal-hal yang melanggar norma dan takut menerima hasil.

Ironisnya jika suami ibu hamil memiliki perilaku berisiko misalnya gonta- ganti pasangan kemungkinan besar berisiko tertular HIV/AIDS sehingga dari suami yang HIV positif dapat menularkan ke istri. Akibatnya penanganan kasus HIV pada Ibu Rumah Tangga khususnya ibu hamil tidak dapat optimal sehingga kasus HIV/AIDS akan semakin bertambah.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis berkeinginan untuk melakukan penelitian tentang hubungan pengetahuan ibu hamil tentang HIV/AIDS dan motivasi ibu hamil dengan kesediaan mengikuti VCT di Kabupaten Pati.

2. METODE

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analisis kuantitatif dengan metode survey yang pendekatannya menggunakan cross sectional, yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko dengan efek dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach) artinya tiap subyek penelitian hanya diobservasi

(3)

sekalisaja dan pengukuran dilakukan pada setatus karakter atau variabel subyek saat pemeriksaan. (Notoatmodjo, 2012).

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pengetahuan ibu hamil dan motivasi ibu hamil, sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah kesediaan ibu hamil mengikuti VCT.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil di Puskesmas Pati I, Puskesmas Juwana dan Puskesmas Batangan sekitar 600 ibu hamil yang didapat dari data DKK Pati pada bulan Maret 2017. Karena jumlah populasi dalam penelitian ini > 100 maka peneliti mengambil sampel sebanyak 10% dari total populasi yaitu 10 % x 600 = 60. Jadi sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 60 ibu hamil di kabupaten Pati. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan stratified random sampling yang dilakukan dengan cara mengambil subyek penelitian dengan melakukan stratifikasi kelompok populasi.

Tabel 2.1 Sampel penelitian

No Puskesmas Jumlah ibu

hamil Jumlah

sampel

1. Pusk. Pati I 179 18

2. Pusk. Juwana 357 36

3. Pusk. Batangan 64 6

Total 600 orang 60 Orang Definisi Operasional

Variabel Definisi Alat Ukur Kategori & Skala Skala

Pengetah

uan Tingkat pengetahuan

ibu adalah

kemampuan ibu dalam menjawab pertanyaan dalam kuesioner tentang pengertian, penularan, tanda dan gejala HIV/AIDS serta pengertian, pentingnya, dan prinsip VCT.

Kuesioner dengan 13 pernyataan, untuk item favorable skoring:

- Ya = 1 - Tidak = 0 Sedangkan untuk item unfavorable skoring:

- Ya = 0 Tidak = 1

a. Kurang : nilai yang diperoleh <

55 % : 0-6 b. Cukup : nilai

yang diperoleh 56-75% : 7-9 c. Baik : nilai

yang diperoleh 76-100% : 10-13

Ordinal

Motivasi Dorongan dari dalam diri manusia untuk

Kuesioner dengan 10 pernyataan,

a. Baik jika nilai Nominal

(4)

bertindak atau berperilaku terhadap pemenuhan kebutuhan dalam mengikuti VCT

untuk item favorable skoring:

- Ya = 1 - Tidak = 0 Sedangkan untuk item unfavorable skoring:

- Ya = 0 - Tidak = 1

≥ median b. Kurang baik

jika nilai <

median

Perilaku mengikut i layanan VCT

Merupakan reaksi dari ibu hamil tentang layanan VCT.

Kuesioner dengan

1 pernyataan

tentang kesediaan ibu hamil untuk mengikuti VCT.

Bersedia : 1 Tidak bersedia : 0

a. bersedia mengikuti layanan VCT mendapatkan nilai 1

b. tidak bersedia mengikuti layanan VCT mendapatkan nilai 0

Nominal

Dalam penelitian ini instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner.

Bagian pertama kuesioner berisi identitas dan motivasi ibu hamil terhadap kesediaan mengikuti VCT. Bagian kedua kuesioner menggambarkan pengetahuan ibu hamil tentang HIV/ AIDS dan VCT meliputi pengertian, penularan, tanda dan gejala HIV/

AIDS dan pengertian, pentingnya dan prinsip pelayanan VCT. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah menggunakan quesioner pada pengetahuan sebanyak 13 soal dan kesediaan mengikuti VCT dengan 1 pertanyaan.

Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis univariat.

Analisis univariat dilakukan untuk memperoleh gambaran tentang distribusi variabel bebas dan variabel terikat dengan mengihitung distribusi frekuensi dan proporsinya untuk mengetahui karakteristik dan subyek penelitian.

Analisis bivariat digunakan untuk mengetahui adanya pengaruh variabel bebas dengan variabel terikat. Selanjutnya uji statistik dilakukan dengan ketentuan pemakaian uji korelasi Chi-Square.

Analisis ini bertujuan untuk menguji variabel-variabel penelitian yaitu independent dan dependen. Hal ini berguna untuk menguji hipotesis yang telah dibuat. Analisis ini menggunakan uji korelasi Chi-Square. Apabila p value < α dimana α = 0,05 maka Ho ditolak yang berarti ada hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen (Sugiyono, 2009).

Penggunaan Uji korelasi Chi-Square termasuk dalam uji statistik nonparametrik, sehingga menganut pada asumsi – asumsi :

1. Data merupakan sampel acak dari pengamatan dari populasi 1 dan 2 2. Kedua sampel tidak saling berhubungan

3. Skala pengukuran yang dipakai sekurang – kurangnya ordinal

(5)

4. Data tidak harus berdistribusi normal (Riwidikno, 2009).

Rumus Chi-Square yaitu : fh

fh X2 (fo ) Keterangan : X2 : Rata-rata

fh : Frekuensi yang ditetapkan fo : Frekuensi yang diobservasi

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bagian ini, dijelaskan hasil penelitian dan pada saat bersamaan diberikan pembahasan yang komprehensif. Hasil dapat disajikan dalam gambar, grafik, tabel dan lain- lain yang membuat pembaca mudah mengerti [6]. Diskusi bisa dilakukan di beberapa sub- bab.

3.1.

Hubungan Pengetahuan ibu hamil dengan kesediaan berkunjung ke VCT Tabel 4.4

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil dengan Kesediaan Berkunjung ke VCT

Pengetahuan

Kesediaan berkunjung ke VCT

X2 hitung p value Tidak

bersedia

Bersedia

Total

F % f % F %

31,664 0,001

Kurang 14 87.5 2 12.5 16 100

Cukup 4 13.8 25 86.2 29 100

Baik 1 6.7 14 93.3 15 100

Jumlah 19 31.7 41 68.3 60 100

4.

Berdasarkan Tabel 4.4. diperoleh hasil bahwa dari 41 ibu hamil yang bersedia berkunjung ke VCT, sebagian besar 25 ibu hamil (86.2%) memiliki pengetahuan cukup. Sedangkan dari 19 ibu hamil yang tidak bersedia berkunjung ke VCT, sebagian besar yaitu 14 ibu hamil (87.5 %) memiliki pengetahuan yang kurang.

Berdasarkan uji Pearson Chi Square diperoleh X2 hitung (31,664) > X2 tabel (5,991) dan p value = 0,001 (< 0,05) sehingga Ha diterima dan Ho ditolak yang berarti ada hubungan antara pengetahuan ibu hamil dengan kesediaan berkunjung ke VCT di Kabupaten Pati Tahun 2017.

Pengetahuan merupakan salah satu domain terpenting dalm perilaku individu. Menurut analisa peneliti, dengan pengetahuan yang kuat/ baik tentang HIV/ AIDS maka sangat mendorong individu dalam melakukan screening tentang HIV salah satunya dengan VCT. Dengan pengetahuan yang baik maka seorang ibu hamil akan mengesampingkan stigma dan pandangan negatif dari masyarakat, serta percaya bahwa salah satu manfaat VCT adalah untuk kesehatan dan prinsip menjaga kerahasiaan adalah hal utama dalam pelayanan VCT.

(6)

Menurut penelitian Titi (2008) salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku keikutsertaan ibu hamil dalam pelayanan VCT di puskesmas Bandarharjo Tanjung Mas Semarang salah satunya adalah pengetahuan. Selain itu, Azwar (2011) menyatakan, pengetahuan juga merupakan domain yang mempengaruhi perilaku mengikuti VCT di kabupaten Numfor.

4.1.

Kesediaan berkunjung ke VCT

Tabel 4.5

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil dengan Kesediaan Berkunjung ke VCT

Motivasi

Kesediaan berkunjung ke

VCT X2

hitung p value Tidak

bersedia

bersedia

Total

f % F % F %

Kurang baik 14 60.9 9 39.1 23 100

14,699 0,001

baik 5 13.5 32 86.5 37 100

Jumlah 19 31.7 41 68.3 60 100

5.

Berdasarkan Tabel 4.5. diperoleh hasil bahwa dari 41 ibu hamil yang bersedia berkunjung ke VCT, sebagian besar 32 ibu hamil (86.5%) memiliki motivasi baik. Sedangkan dari 19 ibu hamil yang tidak bersedia berkunjung ke VCT, sebagian besar yaitu 14 ibu hamil (60.9 %) memiliki motivasi yang kurang baik.

Berdasarkan uji Pearson Chi Square diperoleh X2 hitung (14,699) > X2 tabel (5,991) dan p value = 0,001 (< 0,05) sehingga Ha diterima dan Ho ditolak yang berarti ada hubungan antara Motivasi ibu hamil dengan kesediaan berkunjung ke VCT di Kabupaten Pati Tahun 2017.

Sesuai dengan Suryabrata (2011) bahwa motivasi merupakan keadaan dalam pribadi orang yang mendorong individu untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan. Hal ini didasarkan dengan fakta yang ada dimana ibu hamil yang memiliki motivasi baik terhadap VCT, maka semakin tinggi kesediaan berkunjung ke VCT.

Sebaliknya apabila motivasi ibu hamil kurang baik, maka semakin rendah kesediaan berkunjung ke VCT. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara motivasi dengan kesediaan berkunjung ke VCT.

Motivasi suami pada ibu hamil dalam berkunjung ke VCT disebabkan oleh beberapa faktor yaitu faktor fisik, lingkungan dan kematangan usia, faktor instrinsik, fasilitas (sarana dan prasarana), situasi dan kondisi, program dan aktifitas, dan faktor herediter (Rusmi, 2009). Tanpa adanya motivasi yang baik dari ibu hamil mengakibatkan ibu hamil tidak bersedia berkunjung ke VCT, akibatnya penanganan kasus HIV pada Ibu Rumah Tangga khususnya ibu hamil tidak dapat optimal sehingga kasus HIV/AIDS akan semakin bertambah. Hal ini sesuai dengan teori dari DepKes RI (2006) menerangkan bahwa tes HIV secara sukarela terbukti efektif dalam mengurangi penularan HIV karena merupakan gerbang dari pelayanan HIV.

(7)

Sehingga perlu adanya pemberian informasi lengkap oleh tenaga kesehatan tentang HIV/AIDS dan VCT saat kunjungan ibu hamil dan memotivasi setiap ibu hamil untuk bersedia berkunjung ke VCT.

6. KESIMPULAN

Kesimpulan berisi rangkuman singkat atas hasil penelitian dan pembahasan.

a. Dari 60 ibu hamil, sebagian besar ibu hamil mempunyai pengetahuan cukup sebanyak 29 ibu hamil (48.3%),

b. Dari 60 ibu hamil, sebagian besar ibu hamil bersedia mengikuti pelayanan VCT sebanyak 41 ibu hamil (68.3%).

c. Dari 60 ibu hamil, sebagian besar ibu hamil bersedia mengikuti pelayanan VCT sebanyak 41 ibu hamil (68.3%).

d. Ada hubungan antara pengetahuan ibu hamil dengan kesediaan berkunjung ke VCT Kabupaten Pati. Hal ini ditunjukkan dengan X2 hitung (31,664) > X2 tabel

(5,991) dan p value = 0,001 (< 0,05).

e. Ada hubungan antara motivasi ibu hamil dengan kesediaan berkunjung ke VCT Kabupaten Pati. Hal ini ditunjukkan dengan X2hitung (30,035) > X2 tabel (5,991) dan p value = 0,001 (< 0,05).

Saran :

1. Puskesmas

a. Meningkatkan sosialisasi tentang HIV/ AIDS dan pelayanan VCT di kabupaten Pati serta memotivasi ibu hamil untuk bersedia berkunjung ke VCT.

b. Meningkatkan kerja sama dengan masyarakat dalam rangka menghapus stigma negative tentang HIV/ AIDS

2. Ibu hamil

Meningkatkan pengetahuan tentang penyakit HIV/ AIDS dan pelayanan VCT sehingga akan meningkatkan kewaspadaan ibu hamil terhadap penyakit yang sedang berkembang saat ini.

3. Institusi Pendidikan

a. Meningkatkan ketersediaan sumber bacaan/ literature yang berhubungan dengan program pemerintah dalam rangka penurunan AKI/ AKB salah satunya yaitu HIV/ AIDS

b. Meningkatkan peran serta dalam masyarakat sesuai dengan pengabdian dalam masyarakat terutama tentang HIV/ AIDS

(8)

REFERENSI

1. Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Azwar, Sopian. 2011. Determinan Penggunaan Pelayanan Voluntary Counseling And Testing (VCT) Oleh Ibu Rumah Tangga Berisiko Tinggi HIV Positif Di Kabupaten Biak Numfor Papua. Politeknik Kesehatan Jayapura. Jayapura

BKKBN. (2003). Buku Pedoman Materi Penanggulangan Masalah Kesehatan Reproduksi. Semarang :BKKBN

Departemen Kesehatan RI. 2008. Profil Kesehatan Indonesia 2008. Tersedia dalam http:// www.depkes.go.id . diakses pada tanggal 2 Agustus 2017

Gallant, Joel. (2010). 100 Tanya Jawab Mengenai HIV Dan AIDS. Jakarta. Indeks Hermi. (2014). Hubungan antara Pengetahuan Ibu Hamil tentang HIV/AIDS dan Tes

HIV/AIDS secara sukarela dengan sikap Tes HIV/AIDS secara Sukarela di Puskesmas Gedong Tengen Yogyakarta. Yogyakarta : STIKES Aisyah Yogyakarta

Nasronnudin. (2007). Penyakit Infeksi Di Indonesia Solusi Kini dan Mendatang.

Surabaya : Airlangga Unervisity Press

Notoatmodjo, Soekidjo. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT.

Rineka Cipta

Notoatmodjo, Soekidjo. (2010). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT.

Rineka Cipta

Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nursalam. 2003.Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pedoman Sekripsi, Tesis dan Instrument Penelitian. Jakarta: Salemba Medika Riwidikdo, H. (2009). Statistik Kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendikia Press

Rusmi, Hidayatun. 2009. Motivasi. Jakarta : PT. Graha Loka Offset.

Sugiyono. 2012. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Suryabrata, Sumadi. 2011. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rajawali Pers.

Titi, Legiati. 2008. Perilaku Ibu Hamil untuk Tes HIV di Kelurahan Bandarharjo dan Tanjung Mas Kota Semarang. Politeknik Kemenkes Bandung. Bandung

Walgito. (2003). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta : Andi Yogyakarta

(9)

Gambar

Tabel 2.1 Sampel penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis dari penelitian ini diperoleh berupa arahan pengembangan taman yaitu Taman Alun Alun dengan tema rekreatif pada arahan pengembangannya

Tinggi dikotomus pada faktor perlakuan NPK majemuk dan volume air tidak berpengaruh nyata, sedangkan kombinasi pemberian NPK majemuk dengan air berpengaruh nyata

meningkatkan kandungan humus dan menggemburkan tanah sehingga akar tanaman dapat menyerap unsur hara dalam tanah yang membuat kangkung tumbuh secara baik, bila

Dalam penelitian ini, survei literatur dilakukan dengan cara mencari, membaca, dan atau mengumpulkan data-data sekunder yang berasal dari berbagai buku literatur, karya ilmiah,

Terdapat juga catatan berkaitan hisab gerhana yang telah disusun oleh Ghani Salleh, dalam catatan “Nota Hisab Gerhana Bulan dan Hisab Gerhana Matahari” yang diterbitkan Majlis Agama

Titik sumur yang ke 2 berbeda dengan sampel yang lain hal ini disebabkan sumur berada di dekat laut yang sudah mengendap pada air sumur sehingga dapat mempengaruhi warna

Dari uraian diatas dapat disimpulkan lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar para karyawan untuk menjalankan tanggung jawabnya dalam bekerja, baik yang berbentuk

Alhamdulillahirabbil’alamin, dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelasaikan skripsi yang berjudul: