• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra merupakan susunan unsur-unsur yang bersistem, yang antara unsurunsurnya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. karya sastra merupakan susunan unsur-unsur yang bersistem, yang antara unsurunsurnya"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Sebuah karya sastra mencerminkan nila-nilai kehidupan masyarakat di sekitarnya, seperti nilai moral, nilai keagamaan, dan nilai budaya dari sebuah peradaban masyarakat. Karya sastra merupakan sebuah struktur. Struktur bahwa karya sastra merupakan susunan unsur-unsur yang bersistem, yang antara unsur- unsurnya memiliki hubungan timbal balik, saling menentukan. Jadi, kesatuan unsur-unsur dalam sastra bukan hanya berupa kumpulan atau tumpukan hal-hal atau benda-benda yang berdiri sendiri, melainkan hal-hal itu saling terikat, saling berkaitan, dan saling bergantung. Sastra merupakan salah satu warisan budaya tertua yang memanifestasikan berbagai macam hal dan mempunyai ciri khas yang berbeda di setiap daerah. Menurut Purba (2010:7) karya sastra adalah bentuk pengungkapan problematika kehidupan, ilmu jiwa dan filsafat. Pencipta karya sastra disebut sebagai sastrawan. Sastrawan juga dapat disebut sebagai ahli ilmu jiwa filsafat yang dapat mengungkapkan berbagai potret kehidupan dan sosial melalui cara non akademis, sehingga lebih mudah diterima oleh khalayak umum.

Konflik merupakan sesuatu yang tidak bisa dihindari oleh manusia jika berada ditengah sekelompok masyarakat. Semakin heterogen komposisi suatu kelompok masyarakat, maka semakin besar pula resiko konflik yang akan terjadi.

Secara umum konflik sosial adalah permasalahan yang ada dalam suatu kelompok kolektif masyarakat, baik kelompok kolektif masyarakat terkecil (keluarga) maupun kelompok kolektif masyarakat terbesar (negara). Konflik sosial memiliki sifat disosiatif, ditandai dengan adanya perpecahan, pertentangan, persaingan, dan

(2)

kekerasan. Namun konflik sosial memiliki manfaat salah satunya memperjelas tujuan dari suatu kelompok, sehingga adanya konflik di tengah masyarakat tidak selalu menandakan peristiwa yang buruk.

Novel Ayah karya Andrea Hirata memiliki berbagai jenis tokoh, penahapan alur yang unik, serta unsur latar yang menambah cita rasa yang khas dari sebuah cerita novel. Novel Ayah karya Andrea Hirata merupakan novel yang menceritakan tentang kisah cinta seorang lelaki yang bertepuk sebelah tangan dan sekaligus menitikberatkan kisah cinta ayah yang terpisah dengan anaknya dengan berbagai permasalahan atau konflik yang terjadi di dalam novel.

Peneliti tertarik melakukan penelitian ini karena novel Ayah karya Andrea Hirata adalah Pertama, dari judul novelnya Ayah merupakan bentuk kebanggan penulis terhadap sosok Ayah, cinta, anugerah dan pahlawan begitulah lambang sayang penulis terhadap sosok Ayah. Adapun dari cerita novel Ayah penulis menemukan berbagai konflik sosial. Novel ini terdapat banyak konflik sosial yang dapat memberi pesan, kesan dan manfaat mendalam kepada pembaca, ceritanya yang diangkat dari kehidupan nyata dan dari cerita sahabat pengarang yaitu Andrea Hirata, cerita ini pantas untuk dibaca, kemudian dapat memberikan dampak baik bagi seorang ayah di seluruh dunia. Sebab itulah novel ini menarik jika dikaji dari ruang lingkup sosiologi sastra. Kedua, novel ini merupakan novel fiksi inspiratif yang dapat memberi inspirasi bagi pembacanya. Ketiga, novel ini memiliki khas tersendiri. Kekhasan novel ini terletak pada cara pengarang mengisahkan tokoh dengan banyaknya konflik sosial yang selalu menjadi inspirasi misalnya Sabari yang tidak pernah putus asa untuk mendapatkan cinta Marlena dan selalu berjuang meskipun selalu mendapatkan penolakan dari

(3)

Marlena. Novel Ayah karya Andrea Hirata juga merupakan novel pertama yang ceritanya bukan tentang otobiografi, serta novel pertama yang memilki banyak tokoh dalam cerita.

Andrea Hirata merupakan novelis Indonesia yang lahir pada tanggal 24 Oktober 1967 beliau adalah seorang penulis novel berbakat yang sukses menerjemahkan salah satu novelnya yang berjudul Laskar Pelangi ke dalam 34 bahasa asing dan diterbitkan oleh penerbit-penerbit terkemuka lebih dari 130 negara. Andrea Hirata juga adalah seorang pemenang New York Book Festival 2013, kategori general fiction untuk Laskar Pelangi edisi Amerika dan pemenang Buchawards 2013, Jerman untuk Laskar Pelangi edisi Jerman. Selain itu untuk mendorong minat baca, mengembangkan sastra dan melestarikan bahasa Belitong, pada tahun 2010 Andrea Hirata membangun Museum Sastra, Museum Sastra pertama di Indonesia. Novel Ayah juga termasuk novel yang dapat dijadikan bahan pembelajaran dalam contoh tokoh-tokoh karakter yang baik, permasalahan yang dihadapi masing-masing tokoh dan penyelesaiannya, pembaca dapat mengambil pesan atau nilai yang terdapat dalam novel ini, unsur latar yang dideskripsikan dari latar belakang budaya Belitong pun dapat menambah wawasan atau pengetahuan di kalangan pembaca.

Konflik sosial dapat ditemukan secara langsung dalam novel Ayah pada tokoh Sabari dan beberapa sahabatnya dalam novel Ayah. Banyak pertentangan yang terjadi dan akhirnya menimbulkan konflik. Misalnya saja, konflik yang terjadi antara Sabari dengan teman-temannya karena tidak mau diajak ke danau tambang untuk berenang dan tidak mau diajak mengejar layangan dipadang. Teman-teman Sabari merasa jengkel dengan tingkah Sabari yang mengalami perubahan.

(4)

Ada pula konflik yang terjadi dalam novel Ayah antara Sabari dengan mandornya yang bernama Markoni selaku ayah dari Marlena. Markoni termakan hasutan dan mempercayai kata-kata dari Buncai yang mengatakan bahwa Sabari adalah lelaki mata keranjang, sehingga dipanggilnya Sabari kemudian ditanyakan beberapa pertanyaan untuk membuktikan perkataan dari Buncai tersebut. Jawaban tegas dan jujur Sabari yang tidak ada di sangkalnya meski satu pertanyaan saja membuat dada Markoni naik turun karena muntab, matanya merah seperti buah saga, dan urat-urat lehernya bertimbulan.

Konflik juga terjadi dalam novel Ayah antara Marlena dan Manikam dengan beberapa sahabat Sabari ketika berada dipengadilan. Marlena membantah kesaksian dari sahabat Sabari yang mengatakan bahwa Lena tidak pernah pulang ketika masih menjadi istri sah Sabari dan tidak mengurus anaknya dengan baik.

Mendengar hal tersebut Marlena justru mencaci maki Sabari dan sahabatnya di depan pengadilan.

Pentingnya penelitian ini dilakukan guna melihat bagaimana realitas sosial, tercermin dalam sebuah karya sastra, terutama manifestasi konflik sosial dalam suatu anggota komunitas, yang dalam hal ini merujuk pada anggota keluarga dan lingkungan Sabari yang merupakan tokoh utama dalam novel Ayah karya Andrea Hirata. Tidak hanya penelitian penulis, sebelumnya telah banyak penelitian lain yang menelaah seputar sosiologi sastra dalam sebuah karya satra. Penulis akan sedikit mengulaas penelitian jenis lain sebagai referensi tambahan dalam penelitian ini.

Penelitian terdahulu diperlukan sebagai penelitian pendukung sekaligus rujukan tambahan bagi adanya penelitian ini. Penelitian terdahulu juga diperlukan guna meminimalisir persamaan penelitian yang dirampungkan penulis dengan

(5)

penelitian lainnya. Guna semakin mempermudah pembaca memahami uraian seputar penelitian terdahulu, penulis akan terlebih dahulu menguraikan penelitian terdahulu dengan singkat dan jelas. Penelitian terdahulu pertama adalah penelitian yang ditulis oleh Sulistiyana, (2013). Mahasiswi Universitas Pendidikan Indonesia yang berjudul Representasi Kemiskinan Dalam Novel Jatisaba Karya Ramayda Akmal (Kajian Sosiologi Sastra). Penelitian ini menceritakan manifestasi

kehidupan sosial yang ada di kampung Jatisaba, Cilacap. Sesuai judul novel yang diteliti, yaitu Jatisaba, penelitian ini mecoba menggambarkan bagaimana kehidupan tokoh utama yang bernama Mae. Lewat kisah Mae, novel ini kemudian menggambarkan bagaimana isu-isu sosial yang terjadi di Jatisaba, seperti kemiskinan dan rendahnya tingkat pendidikan warganya. Isu-isu sosial inilah yang kemudian menjadikan sebagian besar penduduk perempuan usia produktif di Jatisaba terjebak menjadi TKW ilegal.

Persamaan penelitian terdahulu pertama dengan penelitian penulis terdapat pendekatan penelitian yang digunakan, yaitu sosiologi sastra yang memandang sebuah karya sastra sebagai potret sebuah kehidupan yang sesuai dengan realita.

Perbedaannya tentu terdapat pada objek penelitian yang digunakan. Objek penelitian dalam penelitian terdahulu ini adalah novel yang berjudul Jatisaba yang membahas seputar isu sosial di wilayah Cilacap, sedangkan penelitian penulis menggunakan novel yang berjudul Ayah, yang membahas seputar konflik sosial seorang laki-laki yang bernama Sabari di Belitong dengan konflik yang terjadi di lingkungannya.

Penelitian terdahulu kedua adalah penelitian yang berjudul Konflik Sosial Dalam Novel Sirah Karya A.Y Suharyono (Sebuah Pendekatan Sosiologi Sastra).

Penelitian ini ditulis oleh Setyawati (2014). Mahasiswi Universitas Negeri

(6)

Yogyakarta. Penelitian ini membahas seputar konflik sosial yang terjadi dalam novel Sirah. Konflik sosial ini berawal saat Joyo Dengklek, tokoh utama dalam novel ini terpilih menjadi kepala desa di kampungnya. Joyo Dengklek yang berasal dari keluarga miskin dan seorang penggali kuburan, namun dikenal amanah dan jujur pada akhirnya menimbulkan perseteruan antara warga, ada yang pro dan ada pula yang kontra. Konflik sosial politik pemilihan kepala desa inilah yang dianalisis dalam penelitian terdahulu kedua ini.

Persamaan penelitian terdahulu kedua ini dengan penelitian penulis terdapat pada pendekatan penelitian yang menggunakan analisis sosiologi sastra, selain itu juga terdapat pada garis besar konflik sosial yang digambarkan.

Perbedaannya konflik sosial dalam penelitian terdahulu ini merupakan konflik sosial yang berhubungan dengan politik kekuasaan, sedangkan pada penelitian penulis, konflik sosial digambarkan melalui konflik cinta dan keluarga.

Penelitian tersebut memberikan relevansi bagi penelitian ini yaitu sebagai bahan acuan dan pertimbangan mengenai masalah-masalah yang dikaji serta pendekatan yang digunakan dalam penelitian tersebut. Selain itu, penelitian tersebut juga digunakan untuk melihat seberapa jauh perbedaan antara penelitian tersebut dengan penelitian ini. Setelah mencari penelitian yang relevan, penulis dapat mengetahui bahwa penelitian ini belum pernah dilakukan oleh orang lain sehingga penelitian ini murni hasil kerja peneliti.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah yang telah ditentukan, maka permasalahan penelitian dirumuskan sebagai berikut:

(7)

1) Bagaimana jenis konflik sosial yang dialami tokoh utama dalam novel Ayah karya Andrea Hirata?

2) Bagaimana faktor penyebab terjadinya konflik sosial yang dialami tokoh utama dalam novel Ayah karya Andrea Hirata?

3) Bagaimana bentuk penyelesaian konflik sosial yang dialami tokoh utama dalam novel Ayah karya Andrea Hirata?

1.3 Tujuan Penelitian

Sehubungan dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka penelitian ini dilakukan untuk:

1) Mendeskripsikan jenis konflik sosial yang dialami tokoh utama dalam novel Ayah karya Andrea Hirata.

2) Mendeskripsikan faktor penyebab dari konflik sosial yang dialami tokoh utama dalam novel Ayah karya Andrea Hirata.

3) Mendeskripsikan bentuk penyelesaian konflik sosial yang dialami tokoh utama dalam novel Ayah karya Andrea Hirata.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Teoritis

Secara teoritis penelitian tentang konflik sosial yang terkandung dalam novel Ayah karya Andrea Hirata diharapkan dapat membantu memberikan kontribusi kongkrit demi bertambahnya khasanah referensi keilmuan di dalam bidang sastra dan dalam bidang sosiologi sastra.

(8)

2. Praktis

a. Bagi kalangan umum

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan lebih luas mengenai karya sastra yang berbicara tentang konflik sosial sehingga bisa menjadi salah satu contoh rujukan dalam hal mendidik dan memotivasi diri sendiri maupun orang lain.

b. Bagi pendidikan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan atau sumbangan mengenai penciptaan variasi novel berikutnya supaya dapat menjadi salah satu rujukan bahan pengajaran, dapat mengambil pelajaran intisari dari konflik sosial yang terdapat dalam novel, dan untuk bahan pengajaran apresiasi sastra di sekolah.

c. Bagi peneliti lain

Dengan adanya penelitian ini semoga lebih dapat menggali secara terperinci khususnya pada kajian konflik sosial dalam karya sastra.

1.5 Definisi Istilah

Untuk menghindari pembahasan yang meluas, serta menghindari kesalahpahaman pembaca dalam memahami istilah yang dipakai dalam penelitian ini, maka perlu dibuat beberapa definisi yang perlu ditegaskan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1) Sosiologi sastra adalah telaah objektif dan ilmiah tentang manusia di dalam masyarakat, telaah tentang lembaga, dan proses sosial.

2) Konflik adalah pertentangan, perselisihan dalam sebuah kehidupan. Konflik timbul dalam situasi dimana terdapat dua atau lebih kebutuhan, harapan,

(9)

keinginan, dan tujuan yang tidak bersesuaian saling bersaing dan menyebabkan salah satu organisme merasa ditarik kearah dua jurusan yang berbeda sekaligus, dan menimbulkan perasaan tidak enak.

3) Konflik sosial adalah suatu bentuk percekcokan, perselisihan, dan pertentangan antara dua orang atau dua kelompok atau lebih, yang berpikir dan bertindak berdasarkan pola pikir dan kebiasaannya masing-masing.

Konflik sosial pada akhirnya akan menimbulkan ketidaknyamanan dan disintegrasi sosial, sehingga dapat merugikan satu sama lain.

4) Tokoh utama adalah tokoh yang paling banyak diceritakan, baik sebagai pelaku kejadian maupun yang dikenai kejadian.

5) Destruktif adalah konflik yang memberikan dampak merusak atau bersifat negatif.

6) Konstruktif adalah konflik yang bersifat positif dan membangun. Konflik ini dapat menimbulkan keuntungan bagi individu atau kelompok yang terlibat di dalamnya.

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil analisis uji Anova taraf 5% menjelaskan bahwa lahan di bawah tegakan tanaman serbaguna seperti pada komoditi aren, durian dan karet tidak memberi pengaruh

Kinerja investasi bangunan yang membaik meskipun tidak tercermin dari pertumbuhan ekonomi pada lapangan usaha konstruksi yang justru melambat, namun berdasarkan

Tampaknya dugaan dapat dikembangkan dari adanya temuan papan perahu, dayung, dan kemudi yang menunjukkan penggunaan peralatan transportasi untuk beraktivitas di areal

Hasil penelitian ini adalah dari survei terhadap 17 responden didapatkan hasil sebagai berikut : segi latar belakang 76,47% responden termasuk kategori baik,

organisasi BUMDes Harapan Barokah, haruslah melakukan terobosan-terobosan atau kebijaksanaan (Policy) yang bertujuan untuk meningkatkan kesejateraan anggota khususnya dan

Kendaraan bermotor adalah sumber langsung yang mengemisikan pencemar ke atmosfer, sedangkan jumlah trip dan kendaraan perkilometer yang menentukan

Dengan melihat pemaparan di atas maka dapat disimpulkan bahwa dalam perikop ini Paulus menyatakan kebenaran Allah dari dua sisi, yaitu (1) secara forensik sebagai status benar

Smash yang dilakukan pada pertandingan tanggal 22 November 2017 oleh oleh Unit Kegiatan Mahasiswa putri bolavoli Universitas Negeri Surabaya sering kali mengalami