• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan Kualitas Pembelajaran Tematik Melalui Model Kooperatif Tipe Make A Match pada Siswa Kelas II SDN 1 Penaruban.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peningkatan Kualitas Pembelajaran Tematik Melalui Model Kooperatif Tipe Make A Match pada Siswa Kelas II SDN 1 Penaruban."

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

vii

vii

ABSTRAK

Amalia, Isna. 2012. Peningkatan Kualitas Pembelajaran Tematik Melalui Model Kooperatif Tipe Make A Match pada Siswa Kelas II SDN 1 Penaruban. Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I: Dra. Mu‟nisah, M.Pd, Pembimbing II : Dra. Yuyarti, M.Pd. 109 halaman.

Kata Kunci : make a match, tematik.

Tahap perkembangan anak sesuai dengan karakteristik cara anak belajar, proses pembelajaran yang paling tepat adalah pembelajaran tematik. Tematik merupakan pembelajaran tepadu dengan menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna pada siswa. Berdasarkan hasil observasi awal dalam pembelajaran di kelas II SDN 1 Penaruban menunjukkan hasil belajar siswa belum maksimal, karena guru belum melaksanakan pembelajaran tematik sesuai amanat KTSP, belum menggunakan model yang bervariasi, media pembelajaran kurang memadai, aktivitas siswa pasif dan kurang antusias. Pencapaian ketuntasan klasikal untuk mata pelajaran IPS, Bahasa Indonesia, dan PKn yaitu 42%, 55%, dan 61%. Rumusan masalah dalam penelitian adalah apakah model kooperatif tipe make a match dapat meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran tematik di kelas II SDN 1 Penaruban?. Tujuan penelitian adalah meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran tematik di kelas II SDN 1 Penaruban.

Metode penelitian ini dilaksanakan dalam 3 siklus. Setiap siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas II SDN 1 Penaruban. Jumlah siswa sebanyak 38 orang terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 22 siswa perempuan. Variabel penelitian meliputi : Keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, tes dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif dan kualitatif.

Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran tematik melalui model kooperatif tipe make a match. Rata-rata keterampilan guru meningkat dari 65,90% kategori baik (B) (siklus I), menjadi 77,27% kategori baik (B) (siklus II), dan menjadi 88,64% kategori sangat baik (SB) (siklus III). Rata-rata aktivitas siswa meningkat dari 57,4% kategori cukup (C) (siklus I), menjadi 67,6% kategori baik (B) (siklus II), dan menjadi 87,5% kualifikasi sangat baik (SB) (siklus III). Rata-rata hasil belajar siswa meningkat dari nilai rata-rata 63,76 dengan ketuntasan klasikal 55% kategori sedang (siklus I), mengalami peningkatan nilai rata-rata yaitu 70,50 dengan ketuntasan klasikal 74% kategori tinggi (siklus II), dan mengalami peningkatan nilai rata-rata yaitu 77,11 dengan ketuntasan klasikal 84% kategori sangat tinggi (siklus III).

Referensi

Dokumen terkait

Karya Kabupaten Sijunjung Tahun 2009 – 2013 adalah sebagai acuan/ pedoman dalam pelaksanaan program/ kegiatan Bidang Cipta Karya dalam. kurun waktu 5 (lima) tahun

Hermawan Kertajaya (2009 : 4) juga menulis performa dari layanan yang diberikan akan membedakan perusahaan jasa yang satu dengan yang lainnya serta performa layanan yang

Dapat dilihat bahwa, berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan melakukan pembelajaran menggunakan metode Snowball Throwing pada kelas XI IPA SMA

IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT MENGGUNAKAN PETA KONSEP.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT MENGGUNAKAN PETA KONSEP.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pengujian kuat geser balok dilakukan pada balok berukuran 20 cm x 25 cm x 160 cm dengan dua buah konfigurasi pemasangan tulangan geser, yaitu pemasangan tulangan geser vertikal

Ruang lingkup dari penelitian ini adalah penelitian kepustakaan dikarenakan bahan dan data didapatkan dari sumber tertulis. Objek material penelitian ini adalah

Namun tidak berarti bahwa dengan rasionalitasnya , suara hati dan segenap pandangan moralnya harus dibuktikan terlebih dahulu, melainkan kita harus terbuka bagi setiap argumen